8._PENCEGAHAN_KECELAKAAN

12
PT. PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pencegahan Kecelakaan 8. PENCEGAHAN KECELAKAAN 8.1. PENGERTIAN KECELAKAAN Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan / tidak diharapkan .yang dapat menimbulkan berbagai kerugian ,baik kerugian harta benda (rusaknya peralatan ) maupun kehilangan jiwa manusia. Kecelakaan kerja tidak selalu diukur dari adanya korban manusia cidera atau mati. Upaya pencegahan kecelakaan ditujukan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani setiap tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja. 8.2. PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN Suatu kecelakaan dapat terjadi disebabkan oleh 2 (dua) hal,yaitu: a. Unsafe action Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 133

description

Kecelakaan

Transcript of 8._PENCEGAHAN_KECELAKAAN

Page 1: 8._PENCEGAHAN_KECELAKAAN

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pencegahan Kecelakaan

8. PENCEGAHAN KECELAKAAN

8.1. PENGERTIAN KECELAKAAN

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan / tidak

diharapkan .yang dapat menimbulkan berbagai kerugian ,baik kerugian harta

benda (rusaknya peralatan ) maupun kehilangan jiwa manusia. Kecelakaan

kerja tidak selalu diukur dari adanya korban manusia cidera atau mati.

Upaya pencegahan kecelakaan ditujukan untuk menjamin keutuhan dan

kesempurnaan baik jasmani maupun rohani setiap tenaga kerja pada

khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk

meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.

8.2. PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN

Suatu kecelakaan dapat terjadi disebabkan oleh 2 (dua) hal,yaitu:

a. Unsafe action

Unsafe Action adalah Sikap atau tingkah laku manusia yang tidak aman

(berbahaya).

Contoh-contoh Unsafe Act diantaranya adalah:

- lalai, ceroboh

- bergurau ditempat kerja

- menggunakan alat yang rusak

- bekerja dengan cara yang salah

- bekerja tanpa wewenang

- tidak memakai alat pelindung diri (APD)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 133

Page 2: 8._PENCEGAHAN_KECELAKAAN

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pencegahan Kecelakaan

- dan lain-lain

b. Unsafe Condition

Unsafe Condition adalah Kondisi / keadaan tempat kerja atau peralatan

kerja yang tidak aman (berbahaya).

Contoh Unsafe Condition diantaranya adalah:

- tempat kerja licin, bau, dan pengap

- perlatan rusak / tidak laik pakai

- peralatan listrik yang masih bertegangan

- peralatan / mesin tanpa pelindung

- terdapatbahaya kebakaran / ledakan

- dan lain-lain

Prosentase perbandingan penyebab kecelakaan ;

Unsafe Act (Kesalahan Manusia) : 80 %

Unsafe Condition ( Kerusakan alat / lingkungan) : 18 %

Lain – lain : 2 %

8.3. KERUGIAN-KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN

a) Terhadap karyawan :

Luka ringan, luka berat, cacat atau bahkan tewas

Penderitaan dan kesedihan

Beban masa depan

Dan sebagainya

b) Terhadap perusahaan :

Kehilangan jam kerja

Timbulnya biaya pengobatan

Kerusakan instalasi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 134

Page 3: 8._PENCEGAHAN_KECELAKAAN

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pencegahan Kecelakaan

Merusak nama baik perusahaan

Kelambatan produksi

Dan sebagainya

c) Terhadap masyarakat :

Kerusakan lingkungan

Kerusakan harta benda

Kehilangan jiwa

Dan sebagainya

8.4. JENIS-JENIS KECELAKAAN

Kecelakaan yang terjadi pada perusahaan dapat berupa :

a) Near miss (kejadian hampir celaka)

b) Kecelakaan kerja (ringan, berat)

c) Kerusakan harta dan kerugian proses

d) Musibah (bencana alam) dan kehilangan

e) Penyakit akibat kerja.

8.5. PIRAMIDA PERBANDINGAN KECELAKAAN

Berdasarkan hasil penelitian/data yang dikumpulkan, piramida perbandingan

kecelakaan dapat digambarkan sebagai berikut :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 135

Page 4: 8._PENCEGAHAN_KECELAKAAN

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pencegahan Kecelakaan

Perbandingan tersebut mengungkapkan bahwa perhatian yang hanya di

tujukan kepada kecelakaan fatal tidak sebanding dengan kerugian – kerugian

yang mengawalinya.

8.6. HAK DAN KEWAJIBAN SETIAP TENAGA KERJA DALAM K3 (BAB VIII,

PASAL 12 UU NO : 1 TAHUN 1970)

Berdasarkan Undang-Undang Keselamatan Kerja No: 1 tahun 1970 pasal 12,

maka hak dan kewajiban setiap tenaga kerja adalah sebagai berikut :

a) Memberikan keterangan yang benar tentang K3, bila diminta oleh

pengawas / Ahli K3

b) Memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan

c) Mematuhi dan mentaati semua syarat K3

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 136

14.15 PiramidaKecelakaan

• Perbuatan &

Kondisi

Berbahaya(tidak aman)

Data dilaporkandan tercatat

Kematian/ Kec.Serius

Kecelakaan Ringan

Kerusakan Properti

Nyaris Celaka

PERBANDINGAN TERSEBUT MENGUNGKAPKAN BAHWA PERHATIAN YANG HANYA DI TUJUKAN KEPADA KECELAKAAN FATAL TIDAK SEBANDING DENGAN KERUGIAN – KERUGIAN YANG MENGAWALINYA..

Page 5: 8._PENCEGAHAN_KECELAKAAN

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pencegahan Kecelakaan

d) Minta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat K3 yang di

wajibkan

e) Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat K3 dan alat

pelindung diri yang diwajibkan diragukan olehnya, kecuali dalam hal-hal

khusus ditentukan lain oleh pengawas dalam batas-batas yang masih

dapat di pertanggung jawabkan

f) Memberikan keterangan yang bener tentang K3, bila diminta oleh

pengawas / Ahli K3

g) Memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan

h) Mematuhi dan mentaati semua syarat K3

i) Minta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat K3 yang di

wajibkan

j) Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat K3 dan alat

pelindung diri yang diwajibkan diragukan olehnya, kecuali dalam hal-hal

khusus yang ditentukan oleh pengawas dalam batas-batas yang masih

dapat di pertanggung jawabkan.

8.7. PRINSIP PENCEGAHAN KECELAKAAN

Pencegahan Kecelakaan dapat dilakukan dengan penerapan Safety

Engineering,yaitu ;

Penerepan “ safety engineering “ pada saat perencanaan dan

pelaksanaan.

Penerapan safety engineering pada waktu berlangsungnya proses

produksi.

Pencegahan Kecelakaan diarahkan terhadap ;

Lingkungan kerja

Instalasi, Msin, Pralatan kerja dan Mterial

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 137

Page 6: 8._PENCEGAHAN_KECELAKAAN

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pencegahan Kecelakaan

Tenaga Kerja

Cara kerja

8.7.1. Filosopi Dasar

Filosofi Dasar dalam mengelola kegiatan K3 diibaratkan dengan orang naik

sepeda di jalan tanjakan, bila berhenti mengayuh maka sepeda akan

terjatuh.

Harus selalu ada aktifitas K3 agar tidak terjadi kecelakaan kerja. K3 harus

melibatkan seluruh unsur yang ada diperusahaan tanpa kecuali (Safety By

All)

8.7.2. Tujuan Undang-Undang Keselamatan Kerja ( Undang – Undang NO 1

tahun 1970 )

Undang – undang keselamatan kerja No 1 tahun 1970 diberlakukan untuk

setiap tempat kerja yang di dalamnya terdapat tiga unsur , yaitu :

a) Adanya suatu usaha, baik usaha yang bersifat ekonomi maupun sosial

b) Adanya tenaga kerja yang bekerja di dalamnya, baik secara terus

menerus atau hanya sewaktu-waktu

c) Adanya sumber bahaya

Tujuan / sasaran dari Undang – undang No 1 tahun 1970 adalah;

a) Agar tenaga kerja dan setiap orang lain yang berada ditempat kerja

selalu dalam keadaan selamat dan sehat.

b) Agar sumber – sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara

aman dan efisien

c) Agar proses produksi dapat berjalan secara aman dan efisien

8.7.3. Doktrin K3

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 138

Page 7: 8._PENCEGAHAN_KECELAKAAN

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan Kecelakaan atau Pemeliharaan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja bertitik tolak dari “Konsep Pengendalian Kerugian Menyeluruh“,

dimana cara menanggulangi kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan

cara ;

Meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau

Mengadakan pengawasan yang ketat.

8.7.4. Langkah Pencegahan Kecelakaan Kerja Menurut ILO ( International

Labour Organization )

Langkah Penanggulangan kecelakaan kerja menurut ILO dapat dijelaskan

sebagai berikut :

a) Adanya peraturan perundang-undangan

Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan dan Teknologi.

Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa

Pengawasan / pemantauan pelaksanaan K3

b) Standarisasi

Standar K3 yang up to date akan menentukan tingkat kemajuan

pelaksanaan K3.

c) Inspeksi / pemeriksaan

Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih

memenuhi ketentuan & persyaratan K3.

d) Riset teknis, medis, psikologis & statistik

Riset/penelitian untuk menunjang tingkat kemajuan bidang K3 sesuai

perkembangan ilmu pengetahuan, teknik & teknologi

e) Pendidikan & Pelatihan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 139

Page 8: 8._PENCEGAHAN_KECELAKAAN

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pencegahan Kecelakaan

Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan & ketrampilan

(Kompetensi) K3 bagi tenaga kerja

f) Persuasi

Cara penyuluhan & pendekatan di bidang K3, bukan melalui

penerapan & pemaksaan melalui sanksi-sanksi

g) Asuransi

Insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan dengan

pembayaran premi yang lebih rendah terhadap perusahaan yang

memenuhi syarat K3

h) Penerapan K3 di tempat kerja

Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat kerja dalam upaya

memenuhi syarat-syarat K3 di tempat kerja

8.8. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

8.8.1. Fungsi Alat Pelindung Diri (APD)

Alat Pelindung Diri berfungsi untuk mengurangi akibat / resiko dari suatu

kecelakaan. Alat Pelindung Diri bukan untuk mencegah kecelakaan.

Pemakaian APD tidak menjamin pemakainya bebas dari kecelakaan,

karena :

- Kecelakaan ada sebabnya, pencegahan kecelakaan hanya bisa

dilaksanakan jika sebab-sebab kecelakaan dihilangkan

- Adanya gerakan tak sadar / reflek dari pemakainya

- APD mempunyai batas kemampuan

8.8.2. Jenis - jenis Alat Pelindung Diri

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 140

Page 9: 8._PENCEGAHAN_KECELAKAAN

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pencegahan Kecelakaan

Terdiri dari ;

a) Alat pelindung wajah

b) Alat pelindung mata

c) Alat pelindung pernafasan

d) Alat pelindung telinga

e) Alat pelindung badan

f)Alat pelindung tangan

g) Alat pelindung kaki

h) Alat pelindung jatuh

i)Alat pelindung tenggelam

j)Alat Pelindung kepala

8.8.3. Hambatan Dalam Pemakaian APD

Dalam praktek sehari – hari ditempat kerja terdapat beberapa hambatan

dalam pemakaian APD. Hambatan-hambatan tersebut dapat dikelompokkan

menjadi :

Hambatan dari Manajemen

Hambatan tingkah laku / sikap tenaga kerja

Hambatan dalam penyediaan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 141