88802943 49432294 Contoh Proposal Mendirikan BIMBEL

17

Click here to load reader

Transcript of 88802943 49432294 Contoh Proposal Mendirikan BIMBEL

Page 1: 88802943 49432294 Contoh Proposal Mendirikan BIMBEL

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kondisi perekonomian Indonesia yang semakin tidak menentu menyebabkan banyak

permasalahan yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satunya yaitu tingginya

tingkat pertumbuhan penduduk terutama di kota besar, yang mengakibatkan semakin tigginya

populasi di suatu daerah. Seiring dengan semakin padatnya populasi penduduk yang tidak diikuti

peningkatan penghasilan perkapita menjadikan masyarakat memiliki beban berat dalam

memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini kebutuhan hidup manusia yaitu, meliputi pangan,

sandang, dan papan serta kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat pula terutama di negara

berkembang. Salah satunya Indonesia, pemenuhan kebutuhan pendidikan baik formal maupun

non – formal sangat dibutuhkan karena hal ini dapat memberikan dampak yang besar terhadap

penduduk dalam rangka peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia. Ada dua

jenis pendidikan yang kita kenal di masyarakat kita, yaitu pendidikan formal (seperti TK, SD

sampai Univesitas), dan pendidikan nonformal (seperti kursus komputer, les Bahasa

Inggris,musik). Pendidikan formal jelas tujuannya untuk memperoleh jenjang keberhasilan yaitu

kelulusan. Disini kita akan mendapatkan titel seperti sarjana muda, sarjana, magister dan

sebagainya.

Dalam hal ini pendidikan luar sekolah memiliki peranan yang tidak kalah penting. Pendidikan ini

berfungsi untuk membantu sang anak didik untuk memaksimalkan potensinya yang mungkin

belum seluruhnya bisa diperoleh melalui jenjang pendidikan formal. Apa yang diperlukan dalam

menjalankan pendidikan non formal ini? Keahlian.Seandainya kita ambil kursus komputer,

biasanya yang mengajarkan adalah orang yang benar ahli dalam komputer. Begitu pula dengan

bimbingan belajar(Bimbel). Artinya, yang dibutuhkan di pendidikan luar sekolah adalah

keahlian..

Baik tidaknya mutu dan kualitas jasa sebetulnya sangat dipengaruhi oleh fasilitas yang diberikan

kepada customer. Apabila fasilitas yang diberikan itu memadai maka bukan tidak mungkin jika

usaha yang kita jalankan akan memenuhi baik mutu maupun kualitasnya. Adapun jenis fasilitas

pokok yang seharusnya diberikan pada customer antara lain, yaitu pemberian materi dan teknik

pengajaran yang lain daripada yang lain. Namun pada kenyataanya pemberian fasilitas pada

customer belum bisa dipenuhi oleh pelaku usaha yang disebabkan ketidakprofesionalan para

pengajarnya. Kecendurungan ini diduga menjadi penyebab ketidakmampuan suatu usaha kursus

untuk bertahan dalam persaingan.

Oleh karena itu, untuk memulai suatu usaha jasa kursus dibutuhkan persiapan oleh para

pelakunya. Hal yang paling berperan dalam memenuhi kepuasan cutomernya adalah para staff

pengajarnya. Sistem pengajaran yang memuaskan akan menjadi senjata ampuh dalam

mengembangkan usaha tersebut.

Mengenai permasalahan di atas, maka kami tertarik untuk melakukan studi kelayakan usaha

dalam bidang jasa pendidikan. Hal yang cukup menarik disini adalah penggunaan modal dan

sumber daya manusia yang terbatas namun mampu memberikan pelayanan yang terbaik sebagai

Page 2: 88802943 49432294 Contoh Proposal Mendirikan BIMBEL

solusi yang digunakan untuk meminimalkan cotribusion margin, sehingga diharapkan kursus

yang dijalankan memiliki pengeluaran yang rendah, maka biaya yang ditawarkan terjangkau oleh

semua kalangan masyarakat yang ingin mengikuti kursus. Oleh karena itu, dengan argumentasi

latar belakang inilah kami mengambil judul “SANGGAR BIMBINGAN BELAJAR ANAK-

ANAK” (Studi Kelayakan Usaha (Feasibility) Kursus dengan Biaya Terjangkau)”.

1.2 Permasalahan

Dalam penulisan ini yang menjadi permasalahan adalah:

a. Bagaimana model usaha kursus yang akan dijalankan.

b. Tipe pengajaran apa yang akan diterapkan dalam usaha kursus tersebut.

c. Apa manfaat yang diperoleh masyarakat sekitar dalam mengusahakan bimbingan kursus

bahasa Inggris.

d. Apa pengaruh usaha tersebut terhadap kemajuan pendidikan untuk menunjang prestasi pada

pendidikan formal.

1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan

a. Mengetahui model usaha kursus yang akan dijalaankan.

b. Mengetahui tipe pengajaran apa yang akan diterapkan dalam usaha kursus tersebut.

c. Mengetahui manfaat yang diperoleh masyarakat sekitar lokasi dalam mengusahakan

bimbingan kursus bahasa Inggris.

d. Mengetahui pengaruh usaha tersebut terhadap kemajuan pendidikan untuk menunjang prestasi

pada pendidikan formal.

1.4 Usaha yang Akan Dikembangkan

Dalam penulisan studi kelayakan usaha ini, kami bertujuan merealisasikan dan mengembangkan

usaha yang akan kami jalankan. Adapun bentuk usaha yang akan kami jalankan adalah berupa

perusahaan jasa yang bergerak di bidang lembaga bimbingan belajar (kursus) Bahasa Inggris

dengan nama “English Centre” dengan memposisikan usaha kami sebagai pusat bahasa Inggris

percakapan atau spesialisasi percakapan. Dengan moto “The Place for Fun and Quality” kami

memiliki visi “EC is Better than Others” dan misi “EC Leads You to Success”.

BAB II DESKRIPSI KELAYAKAN ASPEK

2.1 Aspek Pemasaran

Page 3: 88802943 49432294 Contoh Proposal Mendirikan BIMBEL

Dalam bagian ini kami paparkan beberapa program yang kami tawarkan dalam Sanggar

Bimbingan Belajar Anak-anak yang akan kami realisasikan dan kembangkan. Program ini

sengaja dibuka untuk anak TK; SD; SMP; SMA atau anak – anak d. Baik bagi pemula maupun

yang sudah pernah kursus. Dengan metode pengajaran yang begitu mudah, praktis, tidak teoritis

dan materi yang disajikan dalam bentuk percakapan atau diperagakan dengan gambar- gambar

dan alat peraga, dengan permainan, cerita – cerita lucu, dengan lagu – lagu dan teka – teki.

Maka belajar bahasa Inggris di EC akan terasa mudah dan menyenangkan. Karena dibimbing

oleh instruktur – instruktur muda yang berpengalaman, dengan penuh keakraban dan penuh

semangat. Peserta didik akan merasa nyaman

Adapun program yang ditujukan kepada pelajar tingkat TK sampai SMA memiliki level/

tingkatan. Berikut tabel level/ tingkatan beserta biaya perbulan masing – masing level.

No. Jenis Level/ Tingkatan Uang Kursus Kelas pagi & siang Uang kursus Kelas Malam Pelajar

1. Level Pre Basic I (TK, SD) Rp. 25.000,-

2. Level Pre Basic II (TK, SD) Rp. 25.000,-

3. Level Pre Basic III (SD) Rp. 28.000,-

4. Level Beginner (SD, SMP) Rp. 28.000,-

5. Level Basic I (SD, SMP) Rp. 30.000,-

6. Level Basic II (SD, SMP) Rp. 30.000,-

7. Level Basic III (SMP, SMA) Rp. 30.000,-

8. Level Pre Intermediate (SMP, SMA) Rp. 30.000,- Rp. 40.000,-

9. Level Intermediate I (SMP, SMA) Rp. 35.000,- Rp. 45.000,-

10. Level Internediate II (SMP, SMA) Rp. 35.000,- Rp. 50.000,-

11. Level Intermediate III (SMP, SMA) Rp. 40.000,- Rp. 55.000,-

12. Level Advance I (SMP, SMA) Rp. 40.000,- Rp. 60.000,-

13. Level Advance II (SMP, SMA) Rp. 45.000,- Rp. 65.000,-

14. Level Advance III (SMP, SMA) Rp. 45.000,- Rp. 65.000,-

Tabel 1. Level/ tingkatan beserta biaya

Sedangkan jadwal kursus yang kami berikan adalah sebagai berikut.

Page 4: 88802943 49432294 Contoh Proposal Mendirikan BIMBEL

Tabel 2.

Jadwal Kursus

Jadwal Kursus Di EC

Pagi 08.00 – 09.00 09.30 – 11.00

Siang 13.30 – 15.00 15.00 – 16.30 16.30 – 18.00

Malam 19.00 – 20.30

Semua pertemuan dilakukan secara reguler dua kali dalam seminggu dengan durasi 90 menit/

pertemuan.

2.2 Aspek Yuridis Dalam merencanakan sebuah usaha tidak hanya memikirkan pay back priod –

nya saja. Tetapi ada hal yang paling mendasar yang harus pertama kali pengusaha lakukan untuk

mempermudah pengembangan usahanya, yaitu tinjauan aspek yuridis. Aspek yuridis berguna

untuk bukti bahwa usaha yang kita jalankan memiliki dasar hukum yang jelas. Sehingga usaha

yang kita jalankan dapat dengan mudah melakukan kerjasama dengan berbagai instansi karena

legal keberadaannya.

Aspek yuridis dapat dibuat menurut kategori masing – masing usaha. Untuk tahap pertama kami

membuat ijin dengan melapor kepada ketua RT setempat untuk mengurus Surat Ijin Gangguan

Lingkungan. Dimana ijin tersebut dapat direalisasikan apabila disetuji oleh minimal 40 KK.

Apabila oleh masyarakat sekitar sudah diterima, maka langkah kedua adalah melegalkan badan

usaha yang akan kita jalankan. Setelah surat ijin gangguan lingkungan selesai, maka dengan

pertimbangan efektif, efisiensi, dan tepat guna maka kami menggunakan jasa notaris untuk

melegalkan usaha kami yang meliputi pengurusan NPWP, TDP, SIUP.

2.3 Aspek Organisasi dan Manajemen LA-Hallo berangkat dari sebuah lembaga yang berdiri

karena kemitraan, sehingga jumlah personil masih terbatas dan bahkan hasil rekruting dari

lingkungan mitra kuliah (teman di perkuliahan). Tetapi nantinya sejalan dengan perkembangan ,

maka harus ada perubahan baik system rekruting, jumlah personal dan stratifikasi serta

kualifikasi tenaga yang dibutuhkan. Dalam pengertian ini, rekruting pekerja bertolak dari ukuran

kualitas sumber daya manusia, dan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan yang ada di

perusahaan. Kini tenaga kerja di tempat kami masih berjumlah empat orang, meliputi satu

manajer, tiga guru. Walaupun dengan personil yang terbatas, namun kami dapat mengatasi

kekurangan dengan menerapkan all in one job desk. Dalam pengertian setiap orang yang

menempati posisi tertentu memiliki beberapa job desk yang bahkan tidak berkaitan dengan

posisinya.

Karena dalam usaha ini, yang kami harapkan adalah kualitas bukan kuantitas, jadi dengan

keterbatasan personil kami dapat mengoptimalkan kinerja kami. Walaupun terbatas, namun kami

memiliki kemampuan dan intelektual yang berkualitas dan tidak kalah bersang dengan sanggar

belajar yang lain. Hanya dengan kemampuan dan intelektual yang berkualitas, sanggar akan

mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan kebutuhan untuk menjalankan tugasnya. Di samping

Page 5: 88802943 49432294 Contoh Proposal Mendirikan BIMBEL

itu, kami senantiasa berusaha agar konsumen merasa puas dengan pelayanan dan kinerja

kami(costumer satisfaction). Untuk memenuhinya yang sesuai dengan tuntutan manajemen, kami

menerapkan disiplin yang tinggi, sehingga dapat menangani pekerjaannya dengan efisien,

mampu mengendalikan mutu dan meminimalisir resiko.

Walaupun “sanggar La-Hallo” berangkat dari usaha kemitraan, tetapi dalam pengelolaannya

kami memberlakukan kaidah – kaidah manajemen modern. Berangkat dari system organisasi

yang tergolong sederhana, kami membuat bangun organisasi dan tata kerja yang mampu

menampung seluruh kegiatan perusahaan. Sehingga jalur komando, jalur koordinasi, tugas dan

tanggung jawab tidak birokratis atau berbelit – belit namun jelas, terarah serta dapat

dipertanggunngjawabkan. Adapun landasan yang mendasari Struktur dan Tata Kerja Organisasi

(STO) adalah sebagai berikut.

Bagan I. Stuktur dan Tata Kerja Organisasi

2.4 Aspek Teknik Pelayanan Pada awal berdiri dan usaha sendiri kami bermodalkan rumah

dimiliki oleh salah satu dari kami. Pemanfaatan rumah tersebut sebagai lokasi kursus bisa

dibilang sangat strategis, karena terletak di Jl. Pulau Moyo gang subak sari permai no 17.

Denpasar selatan. Dimana di sekitar lokasi dengan radius 30 m terdapat 7 sekolah, mulai dari TK

sampai dengan SMP. Dengan kapasitas rumah yang memiliki 2 ruangan yang dimanfaatkan

sebagai ruangan belajar, tiap ruangan dapat menampung 15 siswa, maka keseluruhan dapat

menampung 35 siswa. Dengan fasilitas yang standart diharapkan dapat meminimalisir cost dalam

variable cost. Karena dalam usaha ini kami tidak menyediakan fasilitas yang mewah, tetapi kami

menyediakan pengajaran yang berkualitas.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan kursus ini akan lebih mendekatkan costumer satisfaction guna

menjaga keloyalitasan costumernya. Ada beberapa hal yang menjadi key to success kami dalam

menjaga keloyalitasan costumer, yaitu meliputi:

1. Tangibles: fasilitas fisik yang ditawarkan kepada konsumen. Ruangan yang cukup nyaman

suasana belajar terasa kondusif.

2. Reliability: konsisten dalam penampilan pelayanan dan keandalan pelayanan.

Dalam membimbing pelajar, kami tidak hanya memberikan materi baku yang hanya terdapat di

kursus ini, namun kami selalu membimbing mereka untuk menyelesaikan permasalahan mata

pelajaran di sekolah mereka. Seperti pembahasan PR yang diberikan guru sekolah, pembahasan

soal – soal menjelang ujian sekolah.

dan pada bimbingan music dan vocal kami membimbing anak tersebut sampai mahir dalam

memainkan dan mengolah vocal anak tersebut

3. Responsiveness: kesigapan dan kecepatan penyedia jasa dalam menyelesaikan masalah.

Dengan melakukan rapat rutin seminggu sekali, diharapkan tercipta rentang koordinasi yang

solid. Sehingga jika suatu saat kursus kita memiliki permasalahan, maka dengan cepat masalah

tersebut dapat terdeteksi dan dengan cepat dicari pemecahannya.

Page 6: 88802943 49432294 Contoh Proposal Mendirikan BIMBEL

4. Assurance: kemapuan dan ketrampilan petugas, keramahan, kepercayaan dan keamanan.

Dengan memiliki brand image sebagai The Plce for Fun and Quality, kami berani menjamin

anak-anak bimbingan belajar kami mampu meneyelesaikan setiap soal,masalah dalam

pembelajarannya.

5. Emphaty: mudah dimengerti., mudah dipahami, dan pemahaman terhadap keinginan

konsumen.

Dengan menempatkan tenaga pengajar yang professional, diharapkan dapat memberikan materi

yang menunjang kemampuan siswa didik.

Dengan menerapkan penilaian pada dimensi –dimensi kualitas tersebut di atas, maka diharapkan

dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya:

1. Hubungan antara sanggar dan para pelanggannya menjadi harmonis.

2. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang.

3. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan.

4. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan sanggar.

5. Image sanggar menjadi baik di mata pelanggan.

6. Laba yang diperoleh dapat meningkat.

2.5 Aspek Financial

Dalam menjalankan usaha kursus ini, sebenarnya tidak terlalu membutuhkan dana yang besar.

Seperti yang sudah kami utarakan sebelumnya, bahwa kami memposisikan lembaga kami

sebagai tempat kursus yang berbiaya rendah namun berkualitas. Jadi hal – hal yang sifatnya tidak

prioritas tidak kami pergunakan agar contribution margin – nya rendah.

Taksiran biaya.

Jumlah biaya usaha secara keseluruhan ditaksir sebanyak Rp. .000.000,-

Yang diperinci dalam 5 komponen seperti diuraikan di bawah ini.

1.1 Biaya renovasi dan persiapan tempat kursus…………… Rp. 20.000.000,-

1.2 Biaya pekerjaan sipil……………………………………. Rp. 7.500.000,-

1.3 Perabotan dan peralatan belajar mengajar………………. Rp. 15.000.000,-

1.4 Perlengkapan administrasi………………………………. Rp. 5.500.000,-

1.5 Biaya pra-operasi………………………………………… Rp. 9.000.000,-

Page 7: 88802943 49432294 Contoh Proposal Mendirikan BIMBEL

1.6 Continguensi…………………………………………….. Rp. 10.000.000,-

1.7 Modal kerja permanent………………………………….. Rp. 25.000.000,- +

Jumlah biaya usaha Rp. 92.000.000,-

Karena usaha ini didasari atas kemitraan, maka semua biaya diatas adalah hasil pengumpulan

dana pribadi dari kami.

Perkiraan pendapatan usaha.

Dalam perhitungan perkiraan pendapatan usaha, kami hanya memperkirakan hitungan kasar saja.

Sebab kami tidak dapat memprediksi secara akurat pangsa pasar yang dapat kita serap, namun

tingkat kepercayaan untuk hitungan ini mencapai 90%. Dalam teori research methodology

tingkat kepercayaan mencapai 90% sudah dibilang cukup.

No. Jenis Level/ Tingkatan Uang Kursus Kelas pagi & siang Uang kursus Kelas Malam Pelajar

1. Level Pre Basic I (TK, SD) Rp. 25.000,-

2. Level Pre Basic II (TK, SD) Rp. 25.000,-

3. Level Pre Basic III (SD) Rp. 28.000,-

4. Level Beginner (SD, SMP) Rp. 28.000,-

5. Level Basic I (SD, SMP) Rp. 30.000,-

6. Level Basic II (SD, SMP) Rp. 30.000,-

7. Level Basic III (SMP, SMA) Rp. 30.000,-

8. Level Pre Intermediate (SMP, SMA) Rp. 30.000,- Rp. 40.000,-

9. Level Intermediate I (SMP, SMA) Rp. 35.000,- Rp. 45.000,-

10. Level Internediate II (SMP, SMA) Rp. 35.000,- Rp. 50.000,-

11. Level Intermediate III (SMP, SMA) Rp. 40.000,- Rp. 55.000,-

12. Level Advance I (SMP, SMA) Rp. 40.000,- Rp. 60.000,-

13. Level Advance II (SMP, SMA) Rp. 45.000,- Rp. 65.000,-

14. Level Advance III (SMP, SMA) Rp. 45.000,- Rp. 65.000,-

Jumlah Rp. 446.000,- Rp. 380.000,-

Page 8: 88802943 49432294 Contoh Proposal Mendirikan BIMBEL

Berikut adalah hitungan pendapatan dari biaya bulanan siswa.

Tabel 3. Biaya Rata – Rata per Bulan

1. Untuk biaya bulanan dari kelas pagi, siang dan sore rata – rata adalah:

446.000/ 14 level= Rp. 31.900,-dengan daya tampung 75 siswa maka Rp. 31.900,- x 75= Rp.

2.392.500,-

2. Untuk biaya bulanan dari kelas malam rata – rata adalah:

380.000/ 7 Level= Rp. 54.300,-dengan daya tampung 75 siswa maka Rp. 54.300,- x 75= Rp.

4.072.500,- +

Total pemasukan per bulan Rp. 6.465.000,-Taksiran pengeluaran rutin (fix cost)/ bulan

1. Rekening listrik, telepon, air…………………….. Rp. 1.000.000,-

2. Penyusutan peralatan kantor……………………… Rp. 700.000,-

3. Iuran keamanan………………………………….. Rp. 100.000,-

4. Biaya tak terduga…………………………………. Rp. 300.000,- +

Total fix cost/ bulan Rp. 1.100.000,-

Taksiran Laba kotor

Laba kotor =

Total pemasukan – Total fix cost = Rp. 6.465.000 – Rp. 1.100.000

Laba kotor= Rp. 5.365.000,-

Taksiran Pay Back Period

Dengan total biaya usaha sebesar Rp. 92.000.000 dan laba kotor per bulan Rp. 5.365.000,-

maka akan diperoleh pay back period selama:

Rp. 92.000.000,- = 17, 148 bulan atau + 18 bulan

Rp. 5.365.000,-/ bulan

2.6 Aspek Sosial

Page 9: 88802943 49432294 Contoh Proposal Mendirikan BIMBEL

Menurut perkiraan kami, dampak yang kemungkinan akan timbul adalah mengangkat

kesejahteraan masyarakat sekitar tempat kursus. Sebab, masyarakat sekitar lokasi ruko terbilang

menengah dapat membuka warung makanan, alat – alat tulis, rental computer, foto copy, dan lain

– lain.

BAB III KESIMPULAN

Dalam bab ini akan kami utarakan kesimpulan dari permasalahan studi kelayakan yang kami

lakukan yaitu

1. Model usaha kursus yang kami jalankan adalah bimbingan belajar bahasa Inggris yang

memiliki positioning sebagai special for conversation, karena tujuan utama seseorang belajar

bahasa Inggris adalah agar dapat berkomunukasi dengan baik. Untuk itu, proses pembelajaran

kami lebih condong pada praktek bukan teoritis.

2. Tipe pengajaran yang kami terapkan adalah general English (percakapan sehari – hari).

3. Manfaat yang diperoleh masyarakat sekitar adalah dapat meningkatkan prestasi belajar putra –

putrinya. Selain itu, masyarakat sekitar dapat mengusahakan berbagai usaha seperti kios

makanan, kios alat tulis, foto copy, rental computer dan lain – lain.

4. Kebijakan pemerintah yang melarang sekolah negeri untuk menyelenggarakan pelajaran

tambahan dengan memungut biaya, maka bimbingan kursus sebagai alternative guna menunjang

prestasi siswa.

Jadi, berdasarkan hasil studi kelayakan yang kami bahas di atas maka dapat disimpulkan bahwa

usaha yang akan kami lakukan memiliki kelayakan untuk direalisasikan sebesar 90%. Hal

tersebut merujuk pada berbagai aspek yang kami tinjau untuk mengetahui usaha yang akan kami

lakukan feasible atau tidak. Secara keseluruhan usaha kursus bahasa Inggris memiliki prospek

yang cerah untuk dilakukan. Karena didukung oleh kebijakan pemerintah yang melarang sekolah

negeri untuk menyelenggarakan kursus atau pelajaran tambahan yang memungut biaya dari

siswanya. Maka dari itu, siswa memilih lembaga kursus sebagai pendidikan non-formal guna

menunjang prestasi belajarnya.

Disamping itu, era globalisasi yang menjadi tren baru dalam dunia ekonomi mengharuskan

seseorang untuk mapu berkomukasi menggunakan bahasa internasional yaitu bahasa Inggris.

Karena apabila seseorang tidak memiliki kemampuan berkomukasi dengan bahasa Inggris, maka

akan mengalami kesulitan dalam menghadapi persaingan dunia kerja.

BAB IV PENUTUP

Dengan mengacu pada uraian kami di atas maka, kami juga memiliki harapan – harapan kedepan

nantinya. Harapan dalam kurun waktu satu tahun pertama, kursus kami sudah dikenal oleh

masyarakat Jakarta Timur dan tempat kami sudah memenuhi daya tampung. Kurun waktu dua

tahun, pay back period. Kurun waktu ketiga, memiliki cabang lain di Jakarta Timur. Kurun

Page 10: 88802943 49432294 Contoh Proposal Mendirikan BIMBEL

waktu empat tahun dikenal oleh masyarakat Jabodetabek. Kelima memiliki cabang di

Jabodetabek. Dan berikutnya dapat menjual branch untuk friend chise.

A.PENDAHULUAN

Lembaga bimbingan belajar (LBB) merupakan suatu kebutuhan bagi siswa sekolah di Indonesia

khususnya di kota-kota besar. Sampai saat ini telah berkembang berbagai lembaga bimbingan

belajar seperti Primagama, Sony Sugema College, Ganesha Operation, Nurul Fikri, Adzkia,

Medica, BTA 8, BTA 70, Bintang Pelajar dan lainnya.

Lembaga bimbingan belajar di Depok juga berkembang pesat. Dengan jumlah siswa lebih dari

57 ribu orang, lembaga bimbingan belajar seakan tidak takut kekurangan siswa. Di Depok

sendiri telah berkembang berbagai lembaga bimbingan belajar seperti Nurul Fikri, Ganesha

Operation, Sony Sugema College, Gama Jogja, BTA Group, Maestro, Primagama dan lembaga

bimbingan belajar lainnya. Namun jumlah lembaga bimbingan belajar tersebut masih jauh lebih

sedikit dibandingkan dengan potensi pasar yang ada. Sehingga, peluang pendirian lembaga

bimbingan belajar baru di Depok masih terbuka lebar.

Untuk mengoptimalkan peluang tersebut perlu dibuat proposal pendirian lembaga bimbingan

belajar. Proposal ini menerangkan aspek pasar, finansial dan teknis serta manajemen lembaga

pendidikan belajar.

KUNCI SUKSES

Berikut ini adalah kunci sukses yang kami yakini dapat mengembangkan lembaga bimbingan

belajar yang akan didirikan.

- Kurikulum

- Tentor

- Fasilitas

- Teknologi

- Harga

- Lokasi

- Pemasaran

- Pelayanan

- Kebersihan

- Kenyamanan

- Citra

- Kerjasama

B. PASAR & PEMASARAN

1.Peluang Pasar

Menurut data BPS Depok, pada tahun ajaran 2006/2007 jumlah siswa sekolah dasar (SD) sampai

sekolah menengah atas (SMA) di Depok sebanyak 185.000 siswa dari 384.000 anak usia SD-

Page 11: 88802943 49432294 Contoh Proposal Mendirikan BIMBEL

SMA di Depok. Sekolah dasar merupakan jenjang dengan jumlah siswa terbanyak yaitu 125.581

siswa (68%). Jenjang pendidikan dengan siswa terbanyak selanjutnya yaitu SMP dengan siswa

sebanyak 44.601 siswa (24%) dan SMA sebanyak 15.697 siswa (8%).

Kecamatan dengan jumlah siswa sekolah terbanyak adalah kecamatan Pancoran Mas sebesar

48.246 siswa (25,9%). Kecamatan dengan siswa sekolah terbanyak selanjutnya berturut-turut

Cimanggis 44.371 siswa (23,8%), Sukmajaya 41.748 siswa (22,4%), Sawangan 23.698 siswa

(12,7%), Limo 14.007 siswa (7,4%) dan Beji 13.773 siswa (7,4%).

Tabel Jumlah Sekolah dan Siswa di Depok TA 2006/07

Jumlah siswa SD di kecamatan Pancoran Mas sebanyak 38.323 siswa dari 98 SD. Sedangkan,

jumlah siswa SMP dan SMA lebih sedikit yaitu SMP 14.596 dari 43 sekolah dan SMA 4.438

dari 14 sekolah. Total jumlah siswa sekolah di kecamatan Pancoran Mas sebanyak 57.357 siswa.

Jumlah siswa sekolah sebanyak itu merupakan pasar bagi lembaga bimbingan belajar (LBB)

terutama siswa kelas 6 SD, kelas 3 SMP dan siswa kelas 1-3 SMA.

Tabel Jumlah Sekolah dan Siswa di Kec. Pancoran Mas TA 2006/07

Grafik Jumlah Siswa di Kec. Pancoran Mas TA 2006/07

Jumlah siswa kelas 6 SD, kelas 9 SMP dan siswa kelas 10-12 SMA di kecamatan Pancoran Mas

sekitar 15.600 siswa. Jumlah tersebut merupakan pasar potensial lembaga bimbingan belajar

(LBB).

Tabel Jumlah Siswa Kelas 3 – 12 di Kec. Pancoran Mas TA 2006/07

Grafik Jumlah Siswa Kelas 3 – 12 di Kec. Pancoran Mas TA 2006/07

2.Pangsa Pasar

Di kecamatan Pancoran Mas terdapat sekitar tujuh lembaga bimbingan belajar (LBB).

Bimbingan belajar tersebut yaitu Primagama, Ganesha Operation, Nurul Fikri, Sony Sugema

College (SSC), Gama Jogja, BTA Group dan Maestro.

Jumlah siswa sekolah yang mengikuti bimbingan belajar di kecamatan Pancoran Mas sekitar

1.750 siswa. Jumlah tersebut dihitung dengan asumsi jumlah peserta pada satu Lembaga

bimbingan belajar sebanyak 250 siswa. Jumlah tersebut termasuk siswa SD sampai dengan

SMA.

Tabel Nama Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) di Kec. Pancoran Mas

Persentase jumlah siswa sekolah yang telah mengikuti bimbingan belajar dengan jumlah siswa

kelas 6 SD, kelas 9 SMP dan siswa kelas 10-12 SMA di Pancoran Mas sebesar 11,15 %. Oleh

karena itu masih ada sekitar 88,85% yang tidak mengikuti lembaga bimbingan belajar atau

Page 12: 88802943 49432294 Contoh Proposal Mendirikan BIMBEL

mengikuti Lembaga bimbingan belajar di luar kecamatan Pancoran Mas. Jumlah tersebut sebesar

13.941 siswa.

Gambar Ilustrasi Pangsa Pasar Lembaga Bimbingan Belajar

di Kec. Pancoran Mas

D. FINANSIAL

Analisis finansial merupakan analisis untuk mengukur kelayakan suatu proyek dari sisi finansial.

Analisis ini juga untuk mengukur parameter biaya dan pendapatan dari proyek yang akan

dilaksanakan.

1. Asumsi

Beberapa asumsi yang dipakai meliputi metode penyusutan flat, umur ekonomis usaha selama 8

tahun, tingkat bunga bank (sebagai perbandingan) sebesar 18%, modal awal dikembalikan

sebagai salah satu hak bagi hasil bagi investor sebesar 75% dari arus kas operasi setiap tahun

sampai sejumlah modal yang telah dikeluarkan dan bagi hasil antara investor dan pengelola

masing-masing sebesar 50% dari arus kas.

2. Biaya Investasi

Biaya investasi meliputi sewa tempat, pengadaan peralatan, promosi dan cadangan biaya

operasioanl selama 3 bulan. Total biaya investasi sebesar 231,5 juta terdiri dari sewa tempat

selama satu tahun sebesar Rp. 50 juta (22%), peralalatan sebesar Rp. 136,75 juta (59%), promosi

sebesar 9,32 juta (4%) dan cadangan operasional sebesar 35,43 juta (15%).

Tabel Biaya Investasi Pendirian Lembaga bimbingan belajar

No Uraian Sat Jml Harga/sat (Rp) Total (Rp)

3. Operasional

Biaya operasional terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel adalah biaya yang

besarnya bergantung dengan jumlah peserta Lembaga bimbingan belajar. Sedangkan, biaya tetap

besarnya relative tidak bergantung dengan jumlah peserta Lembaga bimbingan belajar.

a. Biaya Variabel

Biaya variabel Lembaga bimbingan belajar meliputi biaya modul siswa, modul pengajar, honor

pengajar dan alat tulis pengajar. Jumlah biaya variabel terbesar adalah biaya honor pengajar

(48%) dan modul siswa (31%). Besar honor pengajar per jam adalah Rp 35.000,- untuk pengajar

SD-SMP dan Rp 40.000,- untuk pengajar SMA.

Tabel Biaya Variabel Lembaga bimbingan belajar

Honor pengajar

Page 13: 88802943 49432294 Contoh Proposal Mendirikan BIMBEL

Untuk kelas regular, jumlah jam kegiatan belajar mengajar (kbm) sebanyak 5 jam per pekan.

Sehingga jika sebulan terdiri dari empat pekan dan setahun terdiri dari 12 bulan maka jumlah

jam kbm setiap tahun (2 semester) sebanyak 240 jam kbm. Sehingga total honor pengajar per

tahun (2 semester) sebesar Rp. 8.400.000,- (untuk pengajar SD-SMP) dan Rp. 9.600.000,- (untuk

pengajar SMA). Untuk program 1 semester total honor setengah dari program 1 tahun.

Untuk kelas intensif SMP, jumlah jam kbm sebanyak 6 jam per pekan dan sebulan sebanyak 4

pekan sehingga total jam kbm sebanyak 24 jam. Sehingga, total honor pengajar sebesar Rp.

840.000,-. Untuk kelas intensif SMA, jumlah jam kbm sebanyak 8 jam per pekan dan sebulan

sebanyak 4 pekan sehingga total jam kbm sebanyak 32 jam. Sehingga, total honor pengajar

sebesar Rp. 1.280.000,-.

Untuk kelas fokus/garansi, jumlah jam kbm sebanyak 6 jam per pekan dan sebulan sebanyak 4

pekan dan setahun sebanyak 12 bulan sehingga total jam kbm sebanyak 288 jam. Sehingga, total

honor pengajar sebesar Rp. 11.520.000,-. Untuk kelas fokus/garansi intensif, jumlah jam kbm

sebanyak 48 jam per pekan dan sebulan sebanyak 4 sehingga total jam kbm sebanyak 288 jam.

Sehingga, total honor pengajar sebesar Rp. 1.920.000,-.

Tabel Perhitungan Honor Pengajar Lembaga bimbingan belajar

Modul Siswa

Kebutuhan modul bergantung terhadap jumlah siswa. Setiap semester siswa memperoleh 2 buah

modul sehingga untuk kelas semester ganjil setiap siswa mendapat 4 buah modul. Total

kebutuhan modul berdasarkan proyeksi siswa Lembaga bimbingan belajar sebanyak 850 modul.

1 buah modul seharga Rp 50.000,- sehingga total kebutuhan modul dalam tahun pertama sebesar

Rp. 42,5 juta.

Tabel Kebutuhan Modul

b.Biaya Tetap

Biaya tetap Lembaga bimbingan belajar terdiri dari biaya gaji, alat tulis kantor (ATK), listrik &

telepon, utilitas lainnya (air, minuman), promosi dan depresiasi. Biaya tetap terbesar adalah gaji

dengan total gaji per bulan sebesar Rp 9.600.000,-.

Tabel Biaya Tetap Lembaga bimbingan belajar

Tahun pertama, Lembaga bimbingan belajar diperkirakan dapat menjaring siswa sampai 325

anak yang terdiri dari 12 kelas. Pada semester pertama diperkirakan terjaring 4 kelas dengan

jumlah siswa 100 orang.

Tabel Prakiraan Jumlah Kelas dan Siswa Lembaga bimbingan belajar

5. Pengembalian Modal Investasi & bagi hasil

Modal investasi yang dikeluarkan akan dikembalikan sebagai salah satu item bagi hasil. Setiap

tahun, 75% dari arus kas operasi akan dikeluarkan sampai seluruh modal investasi dikembalikan.

Modal investasi diperkirakan selesai dikembalikan selama 3 tahun.

Page 14: 88802943 49432294 Contoh Proposal Mendirikan BIMBEL

Tabel Perkiraan Pengembalian Modal Investasi Lembaga bimbingan belajar

Sisa 25% dari arus kas operasi disebut nett arus kas merupakan dana yang akan dibagi sebagai

bagi hasil. Pada perhitungan ini diasumsikan investor dan pengelola mendapatkan bagi hasil

masing-masing sebesar 50%.

Tabel Perkiraan Bagi Hasil Lembaga bimbingan belajar

6.Kriteria Kelayakan Investasi

Kriteria kelayakan investasi meliputi Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR),

Nett Benefit Cost (Nett B/C) dan Pay Back Period (PBP). Berdasarkan perhitungan, nilai NPV

Lembaga bimbingan belajar sebesar Rp 234 juta. Karena nilai NPV lebih besar dari 0 maka

proyek Lembaga bimbingan belajar layak berdasarkan nilai NPV. Nilai IRR Lembaga bimbingan

belajar sebesar 36%. Karena nilai IRR lebih besar dari discount factor maka proyek Lembaga

bimbingan belajar ini layak berdasarkan nilai IRR. Nilai Net B/C Lembaga bimbingan belajar

sebesar 1,9. Karena nilai Net B/C lebih besar dari 1 maka proyek Lembaga bimbingan belajar

layak berdasarkan nilai Net B/C. Nilai PBP Lembaga bimbingan belajar selama 3,58 tahun.

Karena nilai PBP lebih cepat dari umur ekonomis proyek maka proyek Lembaga bimbingan

belajar layak berdasarkan nilai PBP.

Tabel Kriteria Kelayakan Investasi Lembaga bimbingan belajar

7.Analisis Sensitifitas

Analisis sensitifitas adalah analisis untuk mengukur jumlah pendapatan minimal atau biaya

maksimal sehingga usaha pada titik impas atau rugi mengacuk pada criteria kelayakan finansial.

Berdasarkan perhitungan, jumlah siswa minimal adalah lebih dari 68 siswa pada semester ganjil,

208 siswa pada semester genap dan terdapat 60 siswa intensif. Sehingga total jumlah siswa

minimal pada tahun pertama sebanyak 336 siswa. Dengan jumlah siswa sebanyak itu, criteria

kelayakan investasi adalah NPV minus Rp 499.000,-, IRR 17,97% dan Nt B/C 1,19 dan PBP

selama 9,8 tahun. Selain itu terdapat penambahan modal investasi menjadi menjadi 300 juta

untuk menutupi Biaya operasional.

Tabel Jumlah Minimal Siswa pada Titik Kerugian dengan Penambahan Modal

Jumlah siswa minimal yang lebih aman adalah 91 siswa pada semester ganjil, 231 siswa pada

semester genap dan terdapat 85 siswa intensif. Sehingga total jumlah siswa minimal pada tahun

pertama sebanyak 407 siswa. Dengan jumlah siswa sebanyak itu, criteria kelayakan investasi

adalah NPV Rp 135.141.000,-, IRR 28,41% dan Nt B/C 1,56 dan PBP selama 6,4 tahun. Modal

investasi tetap sebesar 231 juta.

Tabel Jumlah Minimal Siswa Pada Titik Kerugian tanpa Penambahan Modal

Jumlah siswa minimal yang dikehendaki adalah 100 siswa pada semester ganjil, 240 siswa pada

semester genap dan terdapat 85 siswa intensif. Sehingga total jumlah siswa minimal pada tahun

pertama sebanyak 425 siswa. Dengan jumlah siswa sebanyak itu, criteria kelayakan investasi

Page 15: 88802943 49432294 Contoh Proposal Mendirikan BIMBEL

adalah NPV Rp 234.022.000,-, IRR 36,44% dan Nett B/C 1,90 dan PBP selama 3,6 tahun. Modal

investasi tetap sebesar 231 juta.

Tabel Jumlah Siswa Pada Titik Normal

E.KESIMPULAN

Pendirian lembaga bimbingan belajar di kecamatan Pancoran Mas layak dari sisi pasar dan

finansial. Jumlah siswa minimal yang dipersyaratkan agar lembaga bimbingan belajar ini dapat

menghasilkan keuntungan dalam angka yang rasional. Oleh karena itu, bagi investor dapat

menindaklanjuti pendirian lembaga bimbingan belajar tersebut.

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN

LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR ( LBB ) ”FUN GAMA “

Kelompok :

1. Asep Nugroho (PA/10451) 2. Anggara Indra Putra (PA/10561) 3. Ibnu Kurniawan (PA/10693)

4. F. Indra Trijayanto (PA/10719)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

GADJAH MADA

YOGYAKARTA 2007

Bentuk Usaha : Lembaga Bimbingan Belajar Privat (LBBP)

Nama Usaha : LBBP Fun GAMA

Slogan : ” Funtastic for Smart “

Visi : Cerdas dalam akademik, sukses dalam kehidupan

Misi : LBBP Fun GAMA membantu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan metode belajar

yang menyenangkan.

Alasan pemilihan usaha : 1. Di era modern ini pendidikan sudah menjadi kebutuhan pokok 2.

Dengan semakin meningkatnya standar kelulusan yang ditetapkan oleh

pemerintah, membuat para orang tua resah sehingga mendorong kami untuk berpartisipasi dalam

membantu proses pembelajaran

3. Modal yang digunakan untuk pendirian usaha relatif kecil 4. Jika usaha ini berjalan dengan

baik, maka siklus perputaran modal relatif singkat 5. Usaha ini secara tidak langsung melatih

kami untuk memiliki kemampuan

negosiasi, akademik, dan kemampuan dalam public relation.

Proyeksi Modal Modal yang digunakan untuk usaha ini relatif kecil, yaitu per @ Rp. 100.000

atau dengan kata lain terkumpul sekitar Rp. 400.000 untuk 1 kelompok. Modal ini akan kami

gunakan untuk keperluan sebagai berikut :

1. Pembuatan dan pendistribusian brosur Rp. 180.000 2. Pengadaan Form Pendaftaran Rp.

20.000 3. Pengadaan kartu administrasi untuk tentor dan anak didik Rp. 50.000 4. Pengadaan

buku administrasi, stempel, dsb Rp. 50.000 5. Pengadaan bank soal, bahan untuk pengajaran,dsb

Rp. 100.000

Target keberhasilan 1. Target awal ( bulan Desember-Januari )

- Mendapatkan minimal 5 orang peserta perorangan dengan jumlah pertemuan adalah minimal 4

kali

2. Target menengah ( 6 bulan ) – Tiap bulannya minimal mendapatkan 2 peserta baru perorangan

Page 16: 88802943 49432294 Contoh Proposal Mendirikan BIMBEL

dengan

jumlah pertemuan minimal 4 kali – Jumlah total peserta baik yang baru maupun yang lama tiap

bulannya

adalah 8 orang peserta perorangan 3. Target jangka panjang ( 2 tahun )

- Tiap bulannya minimal mendapatkan 5 orang baru peserta perorangan dengan jumlah

pertemuan minimal 10 kali.

- Jumlah total peserta baik yang baru maupun yang lama tiap bulannya adalah 25 orang peserta

perorangan

Proyeksi Keuntungan Misal dalam satu bulan (Desember – Januari) mendapatkan 5 peserta

perorangan masing-masing 2 (dua) orang peserta dari jenjang kelas 2 SMP dan 3 (tiga) orang

lagi dari jenjang kelas 3 SMA. Pendapatan yang diperoleh :

Pendaftaran @ Rp 5.000,00 (sudah diskon 50%) = Rp 25.000,00 Pemasukan dari 2 peserta pada

jenjang SMPRp 26.000,00 x 2 x 4 pertemuan = Rp 208.000,00 Pemasukan dari 3 peserta pada

jenjang SMPRp 32.000,00 x 3 x 4 pertemuan = Rp 384.000,00 Jumlah total pemasukan = Rp

617.000,00

Honor tentor Kelas 2 SMP Rp 16.000,00 x 2 x 4 pertemuan = Rp 128.000,00 Kelas 3 SMA Rp

18.000,00 x 3 x 4 pertemuan = Rp 216.000,00 Total honor untuk tentor-tentor Rp 344.000,00

Pengadaan brosur untuk bulan berikutnya Rp 120.000,00 Total pengeluaran Rp 464.000,00

Laba bersih = pemasukan – pengeluaran = Rp 617.000,00 – Rp 464.000,00 = Rp 153.000,00

Break Event Point (BEP) Perhitungan Rp 400.000,00 / Rp 153.000,00 = 2,5 bulan Jadi modal

awal akan kembali dalam jangka waktu sekitar 2,5 bulan. Amin.

Jika jumlah peserta melebihi target awal yang telah ditetapkan maka modal awal daat kembali

dalam jangka waktu kurang dari sebulan.

AD/ ART Usaha Sistem Usaha

1. Sistem yang akan kami terapkan dalam usaha ini berupa sistem honor, dengan ketentuan

sebagai berikut:

2. LBBP Fun GAMA mencarikan calon anak didik bagi para tentor yang telah bergabung

sebelumnya,

3. Sistem pembagian honor berdasarkan kepada kesepakatan kontrak kerja yang telah disetujui

oleh tentor,

4. Para tentor yang tergabung dalam LBBP Fun GAMA berhak memperoleh bonus dari pihak

managemen LBBP jika dapat memenuhi kualifikasi yang telah ditentukan.

Pembagian Kerja • Asep Nugroho dalam Bagian Pengawasan dan Pengendalian Mutu

Pendidikan Bertugas membuat silabus pengajaran dan bank soal, pengadaan modul-modul

pembelajaran, dan melakukan monitoring kegiatan.

• Anggara Indra Putra dalam Bagian Administrasi/ Keuangan Bertugas merancang, menyusun,

melakukan pencatatan dan melaporkan

administrasi/keuangan LBBP. • Ibnu Kurniawan dalam Bagian Marketing/ Pemasaran Bertugas

pengadaan brosur dan media promosi lain, mencari klien/ pemasaran,

melakukan negosiasi dengan calon anak didik.

• Fabianus Indra Tri Jayanto dalam Bagian Human Resource Development (HRD)

Bertugas melakukan penyeleksian terhadap calon-calon tentor yang ingin bergabung dalam

LBBP, menyusun jadwal belajar private dan melaporkan perkembangan akademik peserta didik,

melakukan pengembangan sumber daya yang ada demi kelancaran kerja dalam LBBP

Page 17: 88802943 49432294 Contoh Proposal Mendirikan BIMBEL