874-1736-1-SM

7
PENDAHULUAN Dalam rangka mengantisipasi tuntutan peruba- han dan penyesuaian diri pada organisasi, perlu dipersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) guna meningkatkan kapasitas dan kinerjanya untuk terus belajar melalui pembekalan, sikap maupun keterampilan. Sejalan dengan era de- sentralisasi, peningkatan kapasitas SDM terus berlangsung di semua unit. Begitu juga di ling- kungan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam menghadapi peru- bahan dalam pengelolaan KB Nasional, sebagai tindak lanjut dari penyerahan kewenangan bidang KB kepada daerah yang tertuang dalam Surat Mendagri No. 0451.560l/OTDA tanggal 24 Mei 2002 yang diikuti dengan penyerahan BKKBN Kabupaten/Kota kepada daerah. Secara hierarki BKKBN Propinsi tidak lagi mempunyai hubungan keorganisasian dengan pengelola program KB tingkat kabupaten/kota. Sebagai konsekuensi dari tuntutan perubahan tersebut, penyiapan SDM pengelola program KB Nasional di semua linipun harus mampu memposisikan diri sebagai bagian yang tak ter- pisahkan dari pembangunan, agar dapat me- menuhi tuntutan kebutuhan program KB. Untuk keberhasilan ini sumber daya manusia yang potensial terutama Penyuluh Lapangan Ke- luarga Berencana (PLKB) perlu ditingkatkan. Disamping itu perlu adanya partisipasi dari institusi masyarakat (tokoh agama, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat) dalam program keluarga berencana (BKKBN, 2004). PLKB ini memegang peranan yang sangat penting dalam melaksanakan Program KB di lapangan. PLKB berfungsi memberikan pela- yanan kepada masyarakat dengan mengajak, mengayomi dan memotivasi setiap keluarga untuk mengikuti program KB sesuai dengan Visi BKKBN “ Seluruh Keluarga Ikut KB” dan Misi BKKBN “Mewujudkan Keluarga Kecil Baha- gia dan Sejahtera “. Keberhasilan pelaksanaan program KB Nasional selama ini tidak terlepas dari peranan petugas PLKB. Keberhasilan PLKB dalam me- laksanakan tugasnya harus didukung oleh ke- mampuan mereka dalam penguasaan program KB terutama dalam menghadapi lingkungan yang terus berubah (BKKBN, 2004). Untuk itu PLKB harus meningkatkan kinerjanya guna mencapai 57 ANALISIS EFEKTIVITAS KINERJA PENYULUH LAPANGAN Joniwar dan Meyzi Heriyanto FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Abstract: Effectiveness Analysis of Performance of Field Extension. This study aims to analyze the performance effectiveness Extension Family Planning Field (field officers) National Family Planning Coordinating Board (BKKBN) Pekanbaru. This study used a population sample is also an all PLKB in Pekanbaru BPPMKB numbering as many as 35 people. The sampling technique used for determining the sample is census. The results show the effectiveness of the performance of field officers apparently largely determined by the ability of the indicators, the working environment and the efforts made. This is evident from the value of a score of 1607 or 63.64%. Abstrak: Analisis Efektivitas Kinerja Penyuluh Lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas kinerja Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan populasi yang juga merupakan sampel adalah semua PLKB pada BPPMKB Kota Pekanbaru yang berjumlah sebanyak 35 orang. Teknik sampling yang digunakan untuk penentuan sampel adalah sensus. Hasil penelitian menunjukkan ternyata efektifitas kinerja PLKB sangat ditentukan oleh indikator kemampuan, lingkungan kerja dan upaya yang dilakukan. Hal ini terbukti dari nilai skor sebesar 1607 atau 63.64%. Kata Kunci: Efektivitas kinerja, penyuluh lapangan, kapasitas SDM, dan BKKBN

Transcript of 874-1736-1-SM

Page 1: 874-1736-1-SM

57

PENDAHULUANDalam rangka mengantisipasi tuntutan peruba-han dan penyesuaian diri pada organisasi, perludipersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)guna meningkatkan kapasitas dan kinerjanyauntuk terus belajar melalui pembekalan, sikapmaupun keterampilan. Sejalan dengan era de-sentralisasi, peningkatan kapasitas SDM terusberlangsung di semua unit. Begitu juga di ling-kungan Badan Koordinasi Keluarga BerencanaNasional (BKKBN) dalam menghadapi peru-bahan dalam pengelolaan KB Nasional, sebagaitindak lanjut dari penyerahan kewenanganbidang KB kepada daerah yang tertuang dalamSurat Mendagri No. 0451.560l/OTDA tanggal24 Mei 2002 yang diikuti dengan penyerahanBKKBN Kabupaten/Kota kepada daerah.

Secara hierarki BKKBN Propinsi tidak lagimempunyai hubungan keorganisasian denganpengelola program KB tingkat kabupaten/kota.Sebagai konsekuensi dari tuntutan perubahantersebut, penyiapan SDM pengelola programKB Nasional di semua linipun harus mampumemposisikan diri sebagai bagian yang tak ter-pisahkan dari pembangunan, agar dapat me-

menuhi tuntutan kebutuhan program KB. Untukkeberhasilan ini sumber daya manusia yangpotensial terutama Penyuluh Lapangan Ke-luarga Berencana (PLKB) perlu ditingkatkan.Disamping itu perlu adanya partisipasi dari institusimasyarakat (tokoh agama, masyarakat, lembagaswadaya masyarakat) dalam program keluargaberencana (BKKBN, 2004).

PLKB ini memegang peranan yang sangatpenting dalam melaksanakan Program KB dilapangan. PLKB berfungsi memberikan pela-yanan kepada masyarakat dengan mengajak,mengayomi dan memotivasi setiap keluarga untukmengikuti program KB sesuai dengan VisiBKKBN “ Seluruh Keluarga Ikut KB” dan MisiBKKBN “Mewujudkan Keluarga Kecil Baha-gia dan Sejahtera “.

Keberhasilan pelaksanaan program KBNasional selama ini tidak terlepas dari perananpetugas PLKB. Keberhasilan PLKB dalam me-laksanakan tugasnya harus didukung oleh ke-mampuan mereka dalam penguasaan programKB terutama dalam menghadapi lingkungan yangterus berubah (BKKBN, 2004). Untuk itu PLKBharus meningkatkan kinerjanya guna mencapai

57

ANALISIS EFEKTIVITAS KINERJA PENYULUH LAPANGAN

Joniwar dan Meyzi HeriyantoFISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293

Abstract: Effectiveness Analysis of Performance of Field Extension. This study aims to analyzethe performance effectiveness Extension Family Planning Field (field officers) National FamilyPlanning Coordinating Board (BKKBN) Pekanbaru. This study used a population sample is alsoan all PLKB in Pekanbaru BPPMKB numbering as many as 35 people. The sampling techniqueused for determining the sample is census. The results show the effectiveness of the performanceof field officers apparently largely determined by the ability of the indicators, the workingenvironment and the efforts made. This is evident from the value of a score of 1607 or 63.64%.

Abstrak: Analisis Efektivitas Kinerja Penyuluh Lapangan. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis efektivitas kinerja Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Badan KoordinasiKeluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan populasiyang juga merupakan sampel adalah semua PLKB pada BPPMKB Kota Pekanbaru yang berjumlahsebanyak 35 orang. Teknik sampling yang digunakan untuk penentuan sampel adalah sensus.Hasil penelitian menunjukkan ternyata efektifitas kinerja PLKB sangat ditentukan oleh indikatorkemampuan, lingkungan kerja dan upaya yang dilakukan. Hal ini terbukti dari nilai skor sebesar1607 atau 63.64%.

Kata Kunci: Efektivitas kinerja, penyuluh lapangan, kapasitas SDM, dan BKKBN

Page 2: 874-1736-1-SM

58 Jurnal Administrasi Pembangunan, Volume 1, Nomor 1, November 2012, hlm. 1-100

tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Pe-ngertian kinerja di sini adalah hasil kerja secarakualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorangpegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuaidengan tanggung jawab yang diberikan kepa-danya (Mangkunegara 2001). Kinerja adalahmenunjuk pada prestasi pegawai/karyawandalam melaksanakan tugas yang diberikan. Se-orang pekerja dikatakan memiliki kinerja yangbaik atau tinggi manakala pekerja tersebutmemiliki prestasi yang baik dalam pelaksanaantugas yang diembannya. Maksudnya adalahbahwa seseorang dalam melakukan kinerjanyadituntut menggunakan kemampuan, keteram-pilan, dan pemahaman terhadap tugas yang di-berikan kepadanya, agar kinerjanya dapat di-tingkatkan, untuk ini perlu ketekunan seseorangdalam bekerja dan harus didukung oleh SDMyang handal.

Untuk meningkatkan kinerja pegawai tidakcukup dengan kemampuan dan SDM saja, tetapilingkungan tempat bekerja serta sarana dan pra-sarana harus mendukung. Dan untuk mengukurkinerja seseorang telah dilaksanakan, dapatdilihat pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari,karena kinerja tersebut merupakan sebahagiandari kemampuan kerja sesungguhnya yangdimiliki oleh seorang karyawan/pegawai.

Jadi di sini dapat dikatakan bahwa kinerjaPLKB adalah kemampuan kerja yang tampakdalam situasi dan kondisi kerja sehari-hari,sehingga dari beberapa katagori ini akan mampumenganalisa efektifitas pelaksanaan kinerjaPLKB yang diembankan sesuai dengan kemam-puan dan keterampilan yang dimilikinya. Setelahdilihat dari beberapa penilaian pelaksanaan tugassesuai dengan skill yang dimiliki oleh PLKB,maka barulah dinilai efektif atau tidaknya tugastelah dilaksanakan.

Konsep efektifitas menurut Soekamto(1993) menjelaskan bahwa efektivitas berasaldari kata “effectiveness” yang berarti “tarafsampai” yaitu sejauhmana suatu kelompokmencapai tujuannya. Efektivitas lebih menitik-beratkan pada hasil yang dimulai dari adanyatujuan organisasi. Efektivitas juga diartikansebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai

target yang ditetapkan. Tujuan dalam organisasipemerintah terdiri atas tujuan jangka panjangyang bersifat abstrak jadi perlu dioperasionalkanmelalui sektor-sektor yang lebih konkrit.

Berdasarkan defenisi di atas tentang konsepefektifvitas, maka secara sederhana dapat ditariksuatu kesimpulan bahwa efektifvitas kinerjaPLKB adalah suatu keadaan/kondisi sejauhmanaPLKB melakukan pekerjaanya, guna mencapaitujuan yang telah ditetapkan.

Sejak Januari 2004 pengelolaan programKB di Kabupaten/Kota digantikan denganlembaga lain yang mengelola program KB diKab/Kota, dan di Kota Pekanbaru program KBmerger pada BPPMKB kota Pekanbaru. Di eratransisi itulah terjadi keadaan yang kurangmenguntungkan bagi SDM mantan petugasBKKBN Kab/Kota terutama para PLKB. Ba-nyak PLKB berpindah ke instansi lain, baikkarena promosi maupun alih tugas. Akibatnyajumlah PLKB jauh menurun dibanding sebelumOTDA diberlakukan.

Keberhasilan dan kegagalan PLKB dalampelaksanaan Program KB sering diidentikandengan keberhasilan dan kegagalan PLKB dalammenumbuhkan partisipasi dan peran serta mas-yarakat terhadap program KB di wilayah ker-janya, PLKB dituntut harus bekerja secarasistematis, terencana dengan mekanisme kerjaoperasional yang harmonis dengan para tokohmasyarakat, pimpinan wilayah dan mitra kerjaterkait lainnya.

Namun kenyataannya berdasarkan penga-matan lapangan ditemukan beberap gejalamengenai pelaksanaan kinerja PLKB.1. Dalam pelaksanaan kinerja PLKB belum

sesuai dengan tugas yang diberikan, karenatidak semua PLKB terampil dalam menjalan-kan tugas dan fungsinya, sehingga berdampakterhadap hasil kinerja PLKB.

2. Capaian program tidak sesuai dengan targetyang telah ditetapkan, karena tidak semuaPetugas Lapangan KB mempunyai kemam-puan yang memadai

3. Petugas Lapangan KB masih terlihat setengahhati dalam menjalankan tugasnya, karenamasih dipengaruhi oleh sifat-sifat individu yang

Page 3: 874-1736-1-SM

59

melekat pada dirinya, sehingga pekerjaanyang seharusnya selesai tepat waktu, dimintadahulu baru dikerjakanBerdasarkan gejala tersebut di atas, terdapat

kesenjangan antara tugas yang dibebankan ke-pada PLKB dalam menjalankan tugasnya, makatujuan penelitian ini adalah untuk dapat meng-gambarkan secara lebih rinci tingkat efektivitaskinerja PLKB di BPPMKB Kota Pekanbarudilihat dari indikator kemampuan, lingkungankerja, dan upaya yang dilakukan.

METODELokasi penelitian dilaksanakan pada Kantor

BPPMKB Kota Pekanbaru, sesuai dengan tu-gas dan fungsi Kantor BPPMKB, yaitu meru-pakan orgnisasi publik, yang saat ini mengalamibeberapa permasalahan terkait dengan kinerjaPenyuluh Lapangan KB dalam menjalankantugas dan fungsinya. Adapun populasi yang jugamerupakan sampel dalam penelitian ini adalahsemua PLKB pada BPPMKB Kota Pekanbaruyang berjumlah sebanyak 35 orang. Tekniksampling yang digunakan untuk penentuan sampeladalah sensus.

Untuk menghimpun data yang diperlukan,mempergunakan teknik pengumpulan datasebagai berikut: 1) Observasi yaitu teknik pe-ngumpulan data dengan cara mengamati langsungberbagai kegiatan yang diselenggarakan olehPetugas Lapangan KB di lokasi penelitian danmelakukan wawancara kepada sasaran pene-litian untuk memperoleh data yang lebih akurattentang berbagai kegiatan yang diselenggarakanoleh Petugas Lapangan KB, diantaranya datamekanisme operasional termasuk data capaianprogram KB. 2) Penyebaran instrumen/Angketyaitu teknik pengumpulan data dengan mengaju-kan daftar pertanyaan tertulis yang dilengkapialternatif jawaban kepada Petugas LapanganKB, meliputi kinerja PLKB tentang kemampuan,limgkungan kerja dan upaya yang dilakukan olehPLKB. 3) Studi kepustakaan yaitu mengadakanstudi terhadap sejumlah literatur yang ada kaitan-nya dengan masalah penelitian, antara lain tentangtugas dan pokok serta fungsi PLKB, pengertianyang ada hunganyan dengan penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitianini adalah dengan menyusun daftar pertanyaanyang mengacu kepada variabel-variabel pene-litian. Instrumen penelitian adalah merupakanpengukuran tergadap penomena sosial, olehkarenanya untuk mengukur penomena tersebutpeneliti pada prinsipnya akan menggunakan alatukur atau instrumen penelitian secara spesifikterhadap variabel yang diteliti, yaitu berupa angketyang berisikan pertanyaan tentang efektivitaskinerja PLKB, dimana variabel ditentukan olehindikator-indikatornya. Selanjutnya, indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi des-kriptor. dari deskriptor dikembangkan menjadibutir soal. Akhirnya pemberian nomor soal di-sesuaikan dengan urutan butir soal tersebut.

HASIL1. Diskripsi Faktor Kemampuan dengan

Kinerja PLKBBerdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa

pada faktor kemampuan kerja PLKB, datamenunjukkan kemampuan kerja PLKB sangatbesar menentukan kinerja PLKB dengan nilaiskor sebesar 603 atau 67,00 %, Hal ini terlihatdari frekwensi pelatihan/orientasi yang diikutioleh responden, 25.8 % responden menyatakansering mengikuti pelatihan, dan 34.3 % res-ponden menyatakan cukup sering mengikutipelatihan/orientasi. Pelatihan/orientasi ini di-maksudkan untuk menambah pengetahuan danwawasan program bagi PLKB. Hal ini dilakukanagar kemampuan PLKB dapat ditingkatkan.Kemudian tingkat pendidikan, data menunjukanbahwa 34.3 % responden menyatakan berpe-ngaruh, dan 28.6 % responden menyatakankurang berpengauh terhadap kinerja. Ini dimak-sudkan bahwa unsur pendidikan sangat me-nentukan mutu pelayanan yang diberikan olehPLKB, terutama dalam memberikan penyuluhandan jika menemukan masalah di lapangan bisadengan cepat memberikan jalan keluarnya.

Selanjutnya Pembinaan yang diberikan olehatasan, data menunjukan bahwa 28.6 % res-ponden menyatakan sering memdapatkan pem-binaan dan 28.6 % responden menyatakan cukupsering mendapatkan pembinaan. Fungsi pem-

Analisis Efektivitas Kinerja Penyuluh Lapangan (Joniwar dan Meyzi Heriyanto)

Page 4: 874-1736-1-SM

60 Jurnal Administrasi Pembangunan, Volume 1, Nomor 1, November 2012, hlm. 1-100

binaan disamping memberikan arahan danpetunjuk kepada PLKB dalam melakukan ke-giatan, juga dimaksudkan untuk melakukanpendekatan dan memberikan informasi terbarukepada PLKB, dan bagi PLKB merasadiperhatikan, ini akan menjadi motivasi bagiPLKB dalam meningkatkan kinerjanya.Kemampuan kerja PLKB juga dipengaruhi olehfaktor usia, data menunjukan bahwa 28.6 %responden menyatakan faktor usia sangat ber-pengaruh, dan 42.8 % responden menyatakanfaktor usia berpengaruh terhadap kinerja PLKB.Usia yang tergolong produktif dan matang akandapat dengan optimal menyelesaikan tugasnya.

Selanjutnya kemampuan kerja PLKB jugadipengaruhi oleh lama bekerja. Data menunjukanbahwa 28.6 % responden menyatakan lamabekerja sangat berpengaruh terhadap kinerjaPLKB, dan 34.3 % responden menyatakan ber-pengaruh. Pada umumnya lama bekerja PLKBakan menjadikan PLKB lebih terampil dan ahlidalam menjalakan tugasnya dibandingkan yangbaru menjadi PLKB, mengingat lama bekerjadapat membentuk kepribadian yang matangdengan pengalaman bekerjanya dan lama be-kerja akan mampu mengantarkan PLKB padapemahaman yang lebih baik terhadap tugas sertafungsi yang harus dilaksanakannya.

2. Diskripsi Faktor Lingkungan Kerjadengan kinerja PLKBBerdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa

pada faktor lingkungan kerja, data menunjukkanlingkungan kerja PLKB sangat besar menen-tukan terhadap kinerja PLKB dengan nilai skorsebesar 501 atau 75.91%, Hal ini terlihat darikomitmen yang diberikan oleh Lurah. Datamenunjukan bahwa 34.3 % responden menya-takan komitmen Lurah sangat tinggi dan 40.0 %responden menyatakan tinggi, artinya PLKBharus bisa melakukan pendekatan terhadapLurah agar mendapat dukungan dan partisipasiserta komitmen dari Lurah, karena Lurah me-rupakan orang yang mempunyai wilayah dimanaPLKB bekerja. Kemudian dari indikatorLingkungan Kerja PLKB, peran Tokoh Mas-yarakat, Tokoh Agama dan LSOM, data

menunjukan bahwa 40.0% responden menyata-kan komitmen Tokoh Masyarakat, TokohAgama dan LSOM sangat tinggi dan 31.4 %responden menyatakan tinggi. Hal ini disebabkanTokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan LSOMmenjadi panutan dan sangat berperan ditengah-tengah masyarakat, untuk itu PLKB harus bisamelakukan pendekatan dengan Tokoh Masya-rakat, Tokoh Agama dan LSOM tersebut. Jikakomitmen dari Tokoh Masyarakat, TokohAgama dan LSOM tersebut didapatkan,kemungkinan untuk berhasilnya program KB diwilayah tersebut lebih besar.

Selanjutnya Peran Puskesmas, Dokter danBidan Praktek Swasta dalam pelaksanaanprogram KB sangat menentukan karena merekaadalah secara langsung memberikan pelayananpenggunaan alat kontrasepsi bagi calon pesertaKB, disamping itu juga akan diperoleh datapencapaian peserta KB Baru dan kebutuhanakan alat kontrasepsi KB. Data menunjukan57.1% responden menyatakan dukungan Pus-kesmas, Dokter dan Bidan Praktek Swastasangat tinggi, dan 31.4 % menyataakan dukunganPuskesmas, Dokter dan Bidan Praktek Swastatinggi. Untuk itu PLKB harus menjaga hubungankerja yang baik dengan Puskesmas, Dokter danBidan Praktek Swasta, karena peranan merekasangat berpengaruh pada kinerja PLKB dilapangan.

Peran Kader KB juga memberikan pegaruhterhadap kinerja PLKB, data menunjukan 42.9% responden menyatakan peran Kader KBsangat tinggi, dan 28.6 % responden menyatakantinggi. Kader KB adalah Petugas PenghubungKB di Desa/kelurahan (PPKBD), dimana peranmereka sangat tinggi terhadap kesuksesanpelaksanaan program KB di tingkat kelurahan,karena Kader KB telah diberi penyuluhan olehPLKB serta telah mengikuti pelatihan danorientasi tentang program KB adalah penyam-bung tangan bagi PLKB dalam melaksanakantugasnya, untuk itu PLKB harus bisa menjagahubungan baik dan senantiasa melakukankomunikasi dengan Kader KB.

Page 5: 874-1736-1-SM

61

3. Diskripsi Faktor Upaya dengan kinerjaPLKBBerdasarkan hasil penelitian data menun-

jukkan bahwa faktor upaya PLKB sangat besarmemberikan pengaruh terhadap kinerja PLKBdengan nilai skor sebesar 503 atau 78.59 %,Faktor Upaya ini dipengaruhi oleh sarana danprasarana yang ada, data menunjukan bahwa45.7 % responden menyatakan sarana danprasarana yang ada memadai dan 22.9 %responden menyatakan cukup memadai. Sarana/Prasarana adalah merupakan alat penunjang bagikeberhasilan pelaksanaan kegiatan operasionalprogram KB di lapangan, dengan didukungketersediaan sarana dan prasarana kerja yangmemadai, PLKB akan dapat menyelesaikan tugasdengan cepat dan baik, dan akan mempengaruhipeningkatan hasil kinerja bagi PLKB.

Kemudian indikator penyuluhan juga mem-berikan pengaruh terhadap upaya yang dilaku-kan oleh PLKB, data menunjukan bahwa 28.6% responden menyatakan sering melakukankegiatan penyuluhan, dan 28.6 % menyatakancukup sering melakukan penyuluhan kepadamasyarakat. Kegiatan kunjungan penyuluhan iniharuslah secara rutin dan terjadwal dilakukanoleh PLKB, kegiatan penyuluhan adalah untukmemberikan informasi tentang program KBkepada masyarakat, yang merupakan salah satutugas bagi PLKB agar masyarakat lebih mema-hami tentang program KB.

Selanjutnya cakupan laporan kegiatan yangdilakukan oleh PLKB juga merupakan indikatoryang mempengaruhi upaya yang dilakukan olehPLKB, data menunjukan bahwa 62.9 % res-ponden menyatakan tinggi dalam memberikanlaporan dan 17.1 % responden menyatakancukup tinggi. Cakupan laporan hasil pencapaianprogram ini haruslah dilakukan tepat waktusetiap bulannya, karena dari cakupan laporanini akan terlihat sampai sejauh mana PLKBmenjalankan kegiatan operasional dan sampaisejauh mana target yang diberikan dapat dicapai.

PEMBAHASANPengertian efektifitas secara umum menunju-

kan sampai seberapa jauh tercapainya suatu

tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Haltersebut sesuai dengan pengertian efektifitasmenurut Hidayat (1986) yang menjelaskanbahwa efektivitas adalah suatu ukuran yangmenyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makinbesar presentase target yang dicapai, makin tinggiefektivitasnya.

Efektivitas kinerja PLKB yan kerja PLKB,dan upaya yang dilakukan oleh PLKB. Faktorkem g dilaksanakan selama ini, diukur denganbeberapa indikator antara lain : KemampuanPLKB, Lingkungan ampuan perlu mendapatkanperhatian yang lebih lagi, terlihat pada indikatorpelatihan/orientasi bagi PLKB belum merata,masih ada 22.86% lagi PLKB yang kurang men-dapatkan pelatihan, kemudian pada indikatorpendidikan bagi PLKB, yang perlu mendapatkanperhatian adalah 28.6 % PLKB menyatakantingkat pendidikan tidak memberikan pengaruhterhadap kinerja PLKB, Responden yangmenyatakan memadai kemungkinan merekaadalah PLKB yang mempunyai prediksi kedepanbahwa organisasi kedepannya menuntut untukdapat melakukan kompetensi dengan meng-hasilkan produk unggulan, sehingga perlu diper-siapkan PLKB yang mempunyai kredibilitasmaupun kapabilitas tinggi, sehingga idealnya,PLKB kedepannya mempunyai tingkat pen-didikan setingkat sarjana. Sedangkan merekayang menjawab sudah memadai kemungkinanmereka kurang begitu mengetahui kondisikedepan organisasi publik dan mereka bekerjasecara tradisional dan mempunyai anggapanbahwa efektifitas tugas pada organisasi publikselalu monoton yang tidak diikuti oleh perubahanyang dinamis. Hal ini telah dipertajam dari hasilindepth interview dari beberapa petugas PLKB,yang menyatakan bahwa untuk era globalisasinampaknya sangat mendesak adanya pening-katan kualitas petugas yang mampu melakukanadaptasi dengan tuntutan dan perkembanganmasyarakat. Indikator pembinaan yang diberikanpada PLKB oleh Kantor BPPMKB Kota Pe-kanbaru masih belum merata, karena masih ada34.29 % PLKB yang masih kurang mendapat-kan pembinaan, artinya pembinaan yang dilaku-kan selama ini hanya terfokus pada beberapa

Analisis Efektivitas Kinerja Penyuluh Lapangan (Joniwar dan Meyzi Heriyanto)

Page 6: 874-1736-1-SM

62 Jurnal Administrasi Pembangunan, Volume 1, Nomor 1, November 2012, hlm. 1-100

wilayah saja, sehingga wilayah lain terabaikan.Untuk faktor usia terlihat PLKB sepakat bahwafaktor usia mempunyai pengaruh terhadap ki-nerja PLKB dan ini ada hubungannya denganindikator lama bekerja, 85.71 % PLKB mem-berikan jawaban lama bekerja mempunyai pe-ngaruh yang sangat besar terhadap kinerjaPLKB, karena tugas pokok yang dilaksanakanPLKB tidak banyak mengalami perubahan, dankarena sudah sering melakukannya, maka pe-kerjaan itu akan dengan mudah dilaksanakan.

Faktor lingkungan kerja PLKB memberikandukungan yang positif terhadap kinerja PLKB,karena dari indikator lingkungan kerja PLKBkesemuanya mengatakan komitmen yang di-berikan oleh masing-masing indikator sangattinggi, artinya PLKB dalam melaksanakankegiatan telah melakukan salah satu peran danfungsinya sebagai koordinator program KB diwilayah kerjanya, sesuai dengan moto budayakerja Cerdas, Ulet dan Kemitraan.

Faktor Upaya yang dilakukan PLKB mem-berikan dukungan yang positif terhadap kinerjaPLKB, namun untuk indikator sarana.prasaranamasih belum merata di dapatkan PLKB, karenamasih ada 20 % responden menyatakan kurangmemadai. Indikator media juga masih perlu men-dapatkan perhatian, 20 % responden menya-takan cukup dan 11.5% responden menyatakankurang memadai, indikator mediaini sangatdibutuhkan oleh PLKB terutama dalam me-lakukan kunjungan lapangan memberikanpenyuluhan, dengan adanya media sebagaipendukung, akan lebih memudahkan PLKBmemberikan penjelasan kepada masyarakat.Indikator kunjungan penyuluhan oleh PLKB jugaperlu mendapatkan perhatian, karena 28.6%responden memberikan jawaban cukup seringdan 28.6% lagi responden menyatakan kurangsering. Hal ini terlihat pada capaian program KBsetiap bulannya dan sampai bulan juni 2012capaian program KB baru 44.4 %. Begitu jugadengan indikator cakupan laporan setiapbulannya, 17.1% responden menyatakan cukuptinggi, dan 5.7 % responden menyatakan kurang,hal ini terlihat pada laporan bulan juni 2012, dari56 klinik KB pemerintah, yang melapor hanya

44 klinik atau sebesar 78.6 %, dan begitu jugaklinik KB swasta, dari 17 klinik KB yang ada,yang melapor hanya 15 klinik atau 88.2%. Iniperlu mendapatkan perhatian dari KantorBPPMKB Kota Pekanbaru, karena laporan inisangat menentukan tingkat capaian program KBsetiap bulannya.

Efektivitas kinerja PLKB pada BPPMKBKota Pekanbaru yang telah dilaksanakan selamaini dilihat dari indikator kemampuan, lingkungankerja dan upaya, berdasarkan hasil penelitianyang dilakukan diketahui bahwa program inidilaksanakan dengan cukup efektif, hal initerbukti dari nilai skor sebesar 1607 atau 63.05%. Hal ini apabila dikonsultasikan ber-dasarkan skala likert maka efektivitas kinerjamasuk dalam katagori cukup efektif. Hal ini yangdiperkuat dengan pengukuran dalam penelitianini yang menetapkan bahwa rata-rata persentasepenilaian responden dalam melaksanakan tugasdilihat dari indikator kemampuan, lingkungankerja, dan upaya pada interval, 67 % - 78.59%. Sehingga dari penilaian tersebut masihdibutuhkan peningkatan dalam pelaksanaantugas yang lebih efektif.

SIMPULANEfektivitas PLKB Kota Pekanbaru yang

telah dilaksanakan selama ini berdasarkan hasilpenelitian yang dilakukan, ternyata sangat di-tentukan oleh indikator kemampuan, lingkungankerja dan upaya yang dilakukan, hal ini terbuktidari nilai skor sebesar 1607 atau 63.64%. Faktorkemampuan perlu mendapatkan perhatian yanglebih lagi, terlihat pada indikator pelatihan/orientasi bagi PLKB belum merata, masih ada22.86% lagi PLKB yang kurang mendapatkanpelatihan, kemudian pada indikator pendidikanbagi PLKB, yang perlu mendapatkan perhatianadalah 28.6 % PLKB menyatakan tingkatpendidikan tidak memberikan pengaruh terha-dap kinerja PLKB, Indikator pembinaan yangdiberikan pada PLKB oleh Kantor BPPMKBKota Pekanbaru masih belum merata, karenamasih ada 34.29 % PLKB yang masih kurangmendapatkan pembinaan, artinya pembinaanyang dilakukan selama ini hanya terfokus pada

Page 7: 874-1736-1-SM

63

beberapa wilayah saja, sehingga wilayah lainterabaikan. Untuk faktor usia terlihat PLKBsepakat bahwa faktor usia mempunyai pengaruhterhadap kinerja PLKB dan ini ada hubungannyadengan indikator lama bekerja, 85.71 % PLKBmemberikan jawaban lama bekerja mempunyaipengaruh yang sangat besar terhadap kinerjaPLKB, karena tugas pokok yang dilaksanakanPLKB tidak banyak mengalami perubahan, dankarena sudah sering melakukannya, makapekerjaan itu akan dengan mudah dilaksanakan.

Faktor lingkungan kerja PLKB memberikandukungan yang positif terhadap kinerja PLKB,karena dari indikator lingkungan kerja PLKBkesemuanya mengatakan komitmen yang diberi-kan oleh masing-masing indikator sangat tinggi,artinya PLKB dalam melaksanakan kegiatantelah melakukan salah satu peran dan fungsinyasebagai koordinator program KB di wilayahkerjanya, sesuai dengan moto budaya kerjaPLKB, Cerdas, Ulet dan Kemitraan.

Faktor Upaya yang dilakukan PLKB mem-berikan dukungan yang positif terhadap kinerjaPLKB, namun untuk indikator sarana.prasaranamasih belum meratakan didapatkan PLKB,karena masih ada 20 % responden menyatakankurang memadai. Indikator media juga masihperlu mendapatkan perhatian, 20 % respondenmenyatakan cukup dan 11.5% respondenmenyatakan kurang memadai, indikator mediaini sangat dibutuhkan oleh PLKB terutama dalammelakukan kunjungan lapangan memberikanpenyuluhan, dengan adanya media sebagaipendukung, akan lebih memudahkan PLKBmemberikan penjelasan kepada masyarakat.Indikator kunjungan penyuluhan oleh PLKB jugaperlu mendapatkan perhatian, karena 28.6%responden memberikan jawaban cukup seringdan 28.6% lagi responden menyatakan kurangsering. Hal ini terlihat pada capaian program KBsetiap bulannya dan sampai bulan juni 2012capaian program KB baru 44.4 %. Begitu jugadengan indikator cakupan laporan setiapbulannya, 17.1% responden menyatakan cukuptinggi, dan 5.7 % responden menyatakan kurang,hal ini terlihat pada laporan bulan juni 2012, dari56 klinik KB pemerintah, yang melapor hanya

44 klinik atau sebesar 78.6 %, dan begitu jugaklinik KB swasta, dari 17 klinik KB yang ada,yang melapor hanya 15 klinik atau 88.2%. Iniperlu mendapatkan perhatian dari KantorBPPMKB Kota Pekanbaru, karena laporan inisangat menentukan tingkat capaian program KBsetiap bulannya.

DAFTAR RUJUKANAnna G., 2006. Keluarga Berencana dan

Kesehatan Reproduksi, Jakarta: PenerbitEGC.

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.2003. Buku Panduan Praktis PelayananKontrasepsi, Jakarta.

Fathoni A, 2006. Organisasi dan ManajemenSumber Daya Manusia, Jakarta: PenerbitRineka Cipta

Gibson dkk., 1996. Organisasi Perilaku,Struktur dan Proses, Jakarta: Erlangga.

Handoko T. 1994. Manajemen Personaliadan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:Penerbit BPPE.

Hasibuan, Malayu. S.P., 1990. ManajemenSumber Daya Manusia. Jakarta: PT. GunungAgung

Handoko. 1996 . Pengantar Sumber DayaManusia. Jakarta: PT. Gunung Agung

Husein U., 2005. Sumber Daya Manusia DalamOrganisasi, Jakarta: Gramedia Pustaka.

Ibrahim, 1980. Manajemen Sumber DayaManusia. Jakarta: Gunung Agung.

Manullang, 2006. Manajemen Sumber DayaManusia, Yogyakarta: Penerbit AirlanggaUniversity Press

Me Graw-Hill House, 2002. Research MethodsIn Health: Investigating Health AndService Ann Bandung.

Rivai, 2005. Performance Appraisal, SistemYang Tepat Untuk Menilai KinerjaKaryawan dan Meningkatkan DayaSaing Perusahaan, Jakarta: Penerbit PT.Raja Grafindo

Siagian, P. Sondang, 2003. Manajemen SumberDaya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Analisis Efektivitas Kinerja Penyuluh Lapangan (Joniwar dan Meyzi Heriyanto)