8. program bimbingan dan konseling di sekolah

20
Pendidikan (pedagogis) diartikan sebagai suatu proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan Dewasa berarti bisa hidup mandiri terlepas dari ketergantungan pada orang lain. Proses pendidikan dapat dilaksanakan secara formal, informal, dan non formal.

Transcript of 8. program bimbingan dan konseling di sekolah

  • 1. Pendidikan(pedagogis) diartikan sebagai suatu proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan Dewasa berarti bisa hidup mandiri terlepas dari ketergantungan pada orang lain. Proses pendidikan dapat dilaksanakan secara formal, informal, dan non formal.

2. PRIBADI SOSIAL BELAJAR/ PEMBELAJARAN* KARIR PENDIDIKAN 3. Bimbinganpribadi, yaitu bidang layanan pengembangan kemampuan mengatasi masalah-masalah pribadi dan kepribadian, berkenaan dengan aspek-aspek intelektual, afektif, dan motorik. Program khusus dalam bidang ini misalnya, bimbingan kehidupan remaja; bimbingan kemandirian, bimbingan kehidupan sehat, dan lain-lain. 4. Bimbingan sosial, yaitu bidang layanan pengembangan kemampuan dan mengatasi masalahmasalah sosial, dalam kehidupan keluarga, di sekolah, maupun di masyarakat; juaga masalah yang berkaitan dalam upaya bekerja sama dan berinteraksi dengan teman sebaya maupun orang dewasa dan anak yang lebih kecil. Program khusus yang merupakan penjabaran dari bidang bimbingan sosial, misalnya bimbingan mengatasi konflik; bimbingan pembinaan kerjasama; bimbingan pengembangan kemampuan berkomunikasi, dan sebagainya. 5. Bimbinganpembelajaran, yaitu bidang layanan untuk mengoptimalkan perkembangan dan mengatasi masalah dalam proses pembelajaran bersama guru atau belajar mandiri, baik di rumah maupun di sekolah. Program khusus dalam bidang bimbingan pengajaran meliputi bimbingan belajar efektif; bimbingan pengembangan disiplin belajar; bimbingan meningkatkan motivasi belajar, dan lain-lain. 6. Bimbinganpendidikan, yaitu bidang layanan yang mengoptimalkan perkembangan dan mengatasi masalah dalam proses pendidikan yang sedang dijalani maupun yang akan dimasuki nantinya. Bidang ini dapat dijabarkan dalam beberapa aspek yaitu bimbingan penjurusan; bimbingan lanjutan studi; bimbingan pengenalan perguruan tinggi, dan lain-lain. 7. Bimbingankarier, yaitu bidang layanan yang merencanakan dan mempersiapkan pengembangan karier anak. Penjabaran dari bidang bimbingan karier yaitu bimbingan pengenalan dunia karier; bimbingan perencanaan karier; bimbingan persiapan karier, dan sebagainya. 8. Layanan orientasi, yaitu layanan yang ditujukan untuk peserta didik/siswa baru guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki. Hasil yang diharapkan dari layanan orientasi ialah peserta didik dapat menyesuaiakan diri terhadap pola kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan kegiatan lain yang mendukung keberhasilannya. Dikaitkan dengan fungsi bimbingan dan konseling, tampaknya fungsi pemahaman mendapat posisi paling dominan dalam layanan orientasi. 9. Layanan informasi, yaitu layanan yang bertujuan untuk membekali seseorang dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Pemahaman yang diperoleh melalui layanan informasi digunakan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita, menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dan mengambil keputusan. 10. Layananpenempatan dan penyaluran, yaitu serangkaian kegiatan bimbingan dalam membantu peserta didik agar dapat menyalurkan/menempatkan dirinya dalam berbagai program sekolah, kegiatan belajar, penjurusan, kelompok belajar, pilihan pekerjaan/ karier, kegiatan ekstrakurikuler, program latihan, maupun pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, serta kondisi fisik dan psikisnya. 11. Layananpembelajaran, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan lain yang berguna bagi kehidupan dan perkembangannya. 12. Layanankonseling perorangan, yaitu layanan yang memungkinkan peserta didik memperoleh pelayanan secara pribadi melalui tatap muka dengan konselor atau guru pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialami peserta didik tersebut. Dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung antara konselor dan konseli (siswa yang memperoleh bantuan), membahas berbagai hal tentang masalah yang dialami konseli. 13. Layananbimbingan kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari nara sumber tertentu (terutama guru pembimbing). Dalam kegiatan bimbingan kelompok, para anggota kelompok dapat pula membahas suatu topik tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari. 14. Layanan konseling kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk membicarakan dan menyelesaikan permasalahan yang dialami melalui dinamika kelompok. Adapun masalah yang dibahas adalah masalah-masalah pribadi dari masing-masing anggota kelompok. Konseling kelompok terfokus pada pembahasan masalah pribadi hingga diperoleh pemecahannya di samping pengembangan perasaan, pikiran, persepsi dan sikap dalam bersosialisasi. 15. Layanankonsultasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada seseorang untuk memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani atau membantu pihak lain. Misalnya, konselor memberikan layanan konsultasi kepada guru agar guru tersebut dapat memberikan bantuan kepada siswanya; orang tua yang melakukan konsultasi kepada konselor dalam rangka membantu permasalahan anaknya. 16. Layananmediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak yang sedang dalam keadaan tidak menemukan kecocokan sehingga membuat mereka saling bertentangan atau bermusuhan. Dengan layanan ini konselor berusaha mengantarai atau membangun hubungan di antara mereka sehingga terhindar dari pertentangan lebih lanjut yang akan merugikan kedua pihak. 17. 1266