8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

42
BAB III COAL FEEDER CAPTIVE POWER PLANT 3.1 Pengertian Coal Feeder Captive Power Plant Coal Feeder Captive Power Plant Adalah salah satu komponen perangkat yang ada di sistem pembangkitan listrik di Captive Power Plant yang komponen utamanya terdiri dari belt feeder dan 4 buah motor induksi 3 phase. Coal Feeder berfungsi untuk mengatur atau mengontrol proses akhir batubara,dari bungker batubara menuju ke caol mill yang akan dihancurkan menjadi bubuk halus batubara,yang siap disalurkan ke tahap pembakaran di boiler Captive Power Plant. Jika kita lihat dari bentuk konstruksinya, jenis coal feeder yang dipakai PT Indorama Synthetics. Tbk,yaitu : Name plate coal feeder : Model : 10 -57-15/500 Capasity : 15 t/h Accuracy : 1.0 class Beit Width : 500 mm 8

description

sejarah

Transcript of 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Page 1: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

BAB III

COAL FEEDER CAPTIVE POWER PLANT

3.1 Pengertian Coal Feeder Captive Power Plant

Coal Feeder Captive Power Plant Adalah salah satu komponen perangkat yang

ada di sistem pembangkitan listrik di Captive Power Plant yang komponen utamanya

terdiri dari belt feeder dan 4 buah motor induksi 3 phase.

Coal Feeder berfungsi untuk mengatur atau mengontrol proses akhir

batubara,dari bungker batubara menuju ke caol mill yang akan dihancurkan menjadi

bubuk halus batubara,yang siap disalurkan ke tahap pembakaran di boiler Captive Power

Plant.

Jika kita lihat dari bentuk konstruksinya, jenis coal feeder yang dipakai PT

Indorama Synthetics. Tbk,yaitu :

Name plate coal feeder :

Model : 10 -57-15/500

Capasity : 15 t/h

Accuracy : 1.0 class

Beit Width : 500 mm

Power : 2,2 kW

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar Coal Feeder model type 10 -57-15/500

di bawah ini :

8

Page 2: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Gambar 3.1 Coal Feeder Captive Power Plant

Gambar 3.2 Coal Feeder 2 Captive Power Plant.

9

Page 3: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

3.2 Bagian – bagian dan Fungsi Pada Coal Feeder Captive Power Plant

Didalam coal feeder ada beberapa instument peralatan atau komponen sebagai

berikut :

1. Peralatan utama

a. Box Control Panel

b. Belt Feeder Conveyor

c. Motor Conveyor 2,2 kW

d. Motor Cleaner 0,75 kW

e. Motor Feeding Gate Valve 1,52 kW

f. Motor Discharge Valve 1,5 kW

2. Peralatan pelengkap

a. Coal Blocking Detector

b. Speed Sensor

c. Proximity Sensor

d. Temperatur Switch

e. Run Off Switch

f. Load Sell

g. Jungtion Box

h. Lampu Indikator

10

Page 4: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

3.2.1 Box Control panel

Box Control Panel berfungsi untuk pengontrol system coal fedder secara

local atau di lapangan. Terdapat switch untuk running dan off untuk menjalankan

perangkat yang ada di caol feeder serta lampu indikator. Box control panel ini

disuplay Power 380 V, 50 Hz, >7KVA

3.2.2 Belt Feeder Conveyor

Sebagai pemisah atau pengatur batubara pada coal feeder dan pemicu

trip tegangan bila ada aliran batubara melebihi kapasitas.

Gambar 3.3 Belt Feeder

11

Page 5: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Belt feeder terpasang didalam coal feeder yang digerakkan oleh motor induksi 3

Phase Y2-1033040TK/8 -4.04 -14 :

V = 380 V

I = 5,1 A

F = 50 Hz

Rpm = 1410 r/m

Cos Q = 0,81

3.2.3 Motor Conveyor

a. Motor Conveyor 2,2 kW

b. Motor Cleaner 0,75 kW

c. Motor Feeding Gate Valve 1,52 kW

d. Motor Discharge Valve 1,52 kW

Motor yang digunakan untuk penggerak belt feeder ini adalah jenis

motor induksi. Motor Induksi adalah suatu motor yang dicatu oleh arus bolak-

balik pada statornya secara langsung dan pada rotornya terdapat arus karena

induksi dari stator. Arus rotor ini merupakan arus yang terinduksi karena adanya

perbedaan relative antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic

field) yang dihasilkan oleh arus stator.

Jenis motor yang digunakan adalah jenis motor sangkar tupai dimana

pada rotornya berbentuk menyerupai sangkar tupai.

12

Page 6: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Gambar 3.4 Motor Induksi Belt Feeder

Motor yang digunakan untuk penggerak belt feeder ini adalah jenis motor

induksi 3 fasa dengan name plate sebagai berikut :

Tabel 3.1 Name Plate Motor Coveyor Belt Feeder

Phase 3 ~ Rpm 1410

Out 2.22 kW Type Y2.1033-TK 8

Volts 380 V No 6953

Amp 5.1 A Frek 50 Hz

Perhitungan slip sebagai berikut :

13

Page 7: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Dengan putaran 1410 rpm berarti motor tersebut berkutub 4 dengan ns sebesar

1500 rpm.

Dari nilai tersebut didapatkan slip sebesar :

= (1500 – 1410 ) : 1500 X 100 %

= 6 %

Motor yang digunakan untuk motor cleaner adalah jenis motor induksi 3 fasa

dengan name plate sebagai berikut :

Tabel 3.2 Name Plate Motor

Phase 3 ~

Out 0,75 kW

Volts 380 V

Amp 1,5

Rpm 1410

Type Y2.1033-TK 8

Frame 6953

Frek 50 Hz

14

Page 8: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Motor yang digunakan untuk motor feeding gate valve adalah jenis motor

induksi 3 fasa dengan name plate sebagai berikut :

Tabel 3.3 Name Plate Motor

Phase 3 ~

Out 1.52 kW

Volts 380 V

Amp 1,5

Rpm 1470

Type Y2.1033-TK 8

Frame 6953

Frek 50 Hz

Motor yang digunakan untuk motor discharge vavle adalah jenis motor induksi

3 fasa dengan name plate sebagai berikut :

15

Page 9: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Tabel 3.4 Name Plate Motor

Phase 3 ~

Out 1.52 kW

Volts 380 V

Amp 1,5

Rpm 1410

Type Y2.1033-TK 8

Frame 6953

Frek 50 Hz

3.2.4 Sensor Proximity

Proximity sensor mencakup semua sensor yang melakukan

penginderaan/deteksi secara non-kontak, dibandingkan dengan sensor, seperti

limit switch, yang mendeteksi objek dengan fisik menghubunginya. Proximity

Sensor mengubah informasi tentang gerakan atau kehadiran obyek menjadi sinyal

listrik. Ada tiga jenis sistem deteksi yang melakukan konversi ini :

a. Sistem yang menggunakan arus eddy yang dihasilkan di obyek penginderaan

logam dengan induksi elektromagnetik,

b. Sistem yang mendeteksi perubahan dalam kapasitas listrik ketika mendekati

objek penginderaan.

c. Sistem yang menggunakan magnet dan reed switch.

16

Page 10: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Standar Industri Jepang (JIS) mendefinisikan proximity sensor dalam JIS C 8201-

5-2 (tegangan rendah switch gear dan gear kontrol, Bagian 5: rangkaian

perangkat Pengendalian dan elemen switching, Bagian 2: sensor Proximity), yang

sesuai dengan IEC 60947-5-2 penjabaran terhadap switch deteksi non-kontak

posisi.

JIS memberikan nama umum proximity sensor untuk semua sensor yang

menyediakan deteksi non-kontak dari objek target yang dekat atau dalam sekitar

sensor, dan mengklasifikasikan mereka sebagai induktif, kapasitif, ultrasonik,

fotolistrik, dan magnet.

Panduan Teknis mendefinisikan semua sensor induktif yang digunakan untuk

mendeteksi benda-benda logam, sensor kapasitif yang digunakan untuk

mendeteksi benda-benda logam maupun non-logam, dan sensor yang

memanfaatkan medan magnet DC sebagai proximity sensor.

Beberapa kelebihan Proximity sensor

(1) Proximity Sensor mendeteksi sebuah objek tanpa menyentuhnya, dan

karena itu mereka tidak menyebabkan abrasi atau kerusakan objek.

Perangkat seperti limit switch mendeteksi objek dengan menghubunginya,

tapi Proximity Sensor mampu mendeteksi keberadaan objek elektrik, tanpa

harus menyentuhnya.

(2) Tidak ada kontak yang digunakan untuk output, sehingga Sensor memiliki

masa kerja lama (sensor magnet tidak termasuk yang digunakan).

Proximity sensor menggunakan output berupa semikonduktor, sehingga

tidak ada kontak, yang dapat mempengaruhi usia pemakaian.

17

Page 11: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

(3) Tidak seperti metode pendeteksian optik, Proximity Sensor cocok untuk

digunakan di lokasi yang banyak kandungan air atau minyak. Deteksi

berlangsung dengan hampir tidak ada efek dari kotoran, minyak, atau air

pada objek yang sedang dideteksi. Model dengan kasus fluororesin juga

tersedia, yang memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap bahan kimia.

(4) Jarak Sensor memberikan respon yang berkecepatan tinggi, dibandingkan

dengan saklar yang membutuhkan kontak fisik. Untuk informasi tentang

respon kecepatan tinggi, lihat Penjelasan Istilah. Proximity Sensor dapat

digunakan dalam rentang suhu yang lebar. Proximity Sensor dapat

digunakan dalam suhu mulai dari -40 hingga 200 ° C.

(5) Jarak Sensor tidak terpengaruh oleh warna.

Proximity Sensor mendeteksi perubahan fisik suatu objek, sehingga mereka

hampir sepenuhnya tidak terpengaruh oleh warna permukaan objek.

(6) Tidak seperti switch, yang mengandalkan pada kontak fisik, Proximity

Sensor dipengaruhi oleh suhu lingkungan, sekitar benda, dan Sensor

lainnya.Keduanya, Induktif dan Capacitive Proximity Sensor, dipengaruhi

oleh interaksi dengan Sensor lainnya. Karena itu, perawatan harus

dilakukan ketika memasangnya, untuk mencegah interferensi bersama.

Perawatan juga harus dilakukan untuk mencegah dampak terhadap benda-

benda logam pada Inductive Proximity Sensor, dan untuk mencegah

dampak dari semua obyek sekitarnya pada Capacitive Proximity Sensor.

Sensor Mempunyai dua Kabel. Saluran source dan sinyal digabungkan. Hal

ini mengurangi pekerjaan pengkabelan sampai 2 / 3 dari yang dibutuhkan

pada Sensor Tiga-kabel. Jika hanya saluran source yang disambung, dapat

merusak komponen bagian dalam. Harus selalu tersambung ke beban.

18

Page 12: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Proximity Sensor Induktif mendeteksi hilangnya magnet karena arus eddy yang

dihasilkan pada permukaan yang konduktif oleh medan magnet luar. AC medan

magnet yang dihasilkan pada kumparan deteksi, dan perubahan impedansi akibat

arus eddy dihasilkan pada benda logam yang terdeteksi.

Metode lainnya termasuk Sensor Deteksi Aluminium, yang mendeteksi phasa

frekuensi, dan Sensor Semua logam-, yang menggunakan kumparan, bekerja

untuk mendeteksi hanya mengubah komponen dari impedansi / tahanan. Ada juga

Pulse-respons Sensor, yang menghasilkan arus eddy didalam pulsa dan

mendeteksi perubahan waktu dalam pusaran arus dengan tegangan induksi di

koil.

Objek sensing dan bentuk sensor, tampak seperti hubungan transformator.

Gambar 3.5 Objek sensing dan bentuk sensor

Perubahan impedansi dapat dilihat sebagai perubahan dalam perlawanan

yang dimasukkan secara seri dengan obyek penginderaan. (Ini tidak benar-benar

terjadi, tapi berpikir dengan cara ini membuat lebih mudah untuk memahami

secara kualitatif.)

Prinsip Penginderaan Capacitive Proximity Sensor.

19

Page 13: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Gambar 3.6 Prinsip Pengindraan

Capacitive Proximity Sensor mendeteksi perubahan kapasitansi antara

objek sensing dan Sensor. Jumlah kapasitansi bervariasi tergantung pada ukuran

dan jarak objek penginderaan. Sebuah Capacitive Proximity Sensor biasa, mirip

dengan kapasitor dengan dua plat paralel, di mana kapasitas kedua pelat

terdeteksi. Salah satu pelat merupakan obyek yang diukur (dengan tanah

imajiner), dan yang lainnya permukaan Sensor's penginderaan. Perubahan dalam

kapasitas yang dihasilkan antara kedua kutub terdeteksi. Objek yang dapat

dideteksi tergantung pada konstanta dielektriknya, tetapi termasuk didalamnya

mengandung unsur resin dan air yang ditambahkan ke logam.

Prinsip Penginderaan Sensor Proximity Magnetic

Gambar 3.7 Prinsip Pengindraan Sensor Magnetic

20

Page 14: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Akhir buluh/reed dari saklar yang dioperasikan oleh magnet. Ketika saklar

buluh / reed switch 'on', maka Sensor juga 'on'.

Sebuah objek penginderaan yang berfungsi sebagai acuan untuk mengukur

kinerja dasar, dan yang dibuat dari bahan tertentu dan memiliki bentuk dan

dimensi tertentu pula.

Gambar 3.8 Objek Pengindraan

Jarak Deteksi

Jarak dari posisi referensi (permukaan referensi) untuk operasi yang diukur

(reset) ketika obyek standar deteksi digerakkan oleh metode tertentu.

Gambar 3.9 Jarak Deteksi

21

Page 15: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Pengaturan Jarak

Jarak dari permukaan referensi yang memungkinkan penggunaan stabil,

termasuk pengaruh suhu dan tegangan, ke posisi objek (standar) sensing transit.

Ini adalah sekitar 70% sampai 80% dari jarak normal penginderaan.

Gambar 3.10 Pengaturan Jarak

Histeresis (Perjalanan Differential)

Sehubungan dengan jarak, antara objek standar dan Sensor, perbedaan

antara jarak di mana Sensor beroperasi dan jarak di mana me-reset Sensor.

Gambar 3.11 Perjalanan Diferential

22

Page 16: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Respon Time

t1: Delay dari titik, ketika objek deteksi standar bergerak ke daerah deteksi dan

mengaktifkan sensor, ke titik ketika output berubah menjadi ON.

t2: Delay dari titik ketika objek deteksi standar bergerak keluar dari daerah

deteksi, ke titik ketika output Sensor berubah menjadi OFF.

Gambar 3.12 Respon Time

Respon Frekuensi

Jumlah pengulangan deteksi yang dapat menjadi output per detik, ketika

objek standar deteksi berulang kali mendekat ke sensor.

Lihat diagram terlampir untuk metode pengukuran

23

Page 17: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Gambar 3.13 Metode Pengukuran

Berpelindung.

Dengan Sensor Terlindung, fluks magnetik terkonsentrasi di depan

Sensor dan sisi kumparan Sensor ditutupi dengan logam.

Sensor dapat dipasang oleh embedding ke dalam logam.

Gambar 3.14 Sensor Fisik Berpelindung

Tidak Berpelindung.

Dengan Sensor Unshielded, fluks magnet tersebar luas di depan Sensor dan

sisi kumparan Sensor tidak ditutupi dengan logam. Model ini mudah dipengaruhi

oleh benda logam disekitarnya (benda magnetik), sehingga harus diperhatikan

dalam memilih lokasi pemasangan.

24

Page 18: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Gambar 3.15 Sensor Fisik Tak Berpelindung

Pengaruh ukuran material dan objek sensing

25

Page 19: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Di sini, garis horizontal menunjukkan ukuran objek penginderaan,

dan garis vertikal menunjukkan Jarak Penginderaan. Ini menunjukkan

perubahan dalam Jarak Penginderaan dikarena ukuran dan material dari objek

penginderaan. Lihat data ini saat menggunakan Sensor yang sama untuk

mendeteksi berbagai objek penginderaan yang berbeda, atau ketika

mengkonfirmasi peluang diperbolehkan untuk mendeteksi.

Jadi kesimpulannya, benda logam jenis besi adalah benda yang

paling ideal untuk dideteksi sebab dapat menjangkau objek dengan jarak yang

cukup jauh, maximum 3 mm, hal ini cukup memudahkan saat melakukan

pemasangan atau adjustment.

Cara kerja proximity switch

Seperti yang telah disebutkan diatas, sensor ini bekerja berdasarkan jarak

object terhadap sensor, ketika ada object logam yang mendekat kepadanya

dengan jarak yang sangat dekat 5 mm misalkan, maka sensor akan bekerja dan

menghubungkan kontaknya, kemudian melalui kabel yang tersedia bisa

dihubungkan ke perangkat lainnya seperti lampu indikator, relay dll. Pada saat

sensor ini sedang bekerja atau mendeteksi adanya logam (besi) maka akan

ditandai dengan lampu kecil berwarna merah atau hijau yang ada dibagian atas

sensor, sehingga memudahkan kita dalam memonitor kerja sensor atau ketika

melakukan preventive maintenace.

Hampir setiap mesin - mesin produksi yang ada di setiap industri, baik

itu industri kecil ataupun besar, menggunakan sensor jenis ini, sebab selain

praktis sensor ini termasuk tahan terhadap benturan ataupun goncangan, selain itu

26

Page 20: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

mudah pada saat melakukan perawatan ataupun penggantian, sebab talah

dirancang demikian oleh produsennya, adapun salah satu contoh pengunaan atau

penerapan dari sensor jenis ini adalah digunakan untuk mendeteksi gerakan

cylinder up atau down pada sebuah mesin atau penggerak.

3.2.5 Sensor Load Cell

Yang dimaksud dengan load cell adalah sebuah sensor elektromekanik

yang berfungsi untuk mengukur besarnya gaya statik maupun dinamik yang

bekerja padanya. Load Cell terdiri dari suatu bahan elastik yang akan mengalami

deformasi sesuai dengangaya yang diterimanya, besarnya deformasi ini

sebanding dengan besarnya gaya. Untuk mengukur besarnya defleksi deformasi

bahan tersebut, salah satu cara yang populer adalah menggunakan starin gauge

yang akan dibahas agak lebih banyak dibagian lain tuIisan ini. Bebarapa jenis

load cell dapat diutarakan di sini :

a. Load Cell tipe kolom

b. Load Cell tipe batang Tipe ini banyak dipakai, umumnya untuk beban

sampai 10 kg. Momen tekuk (bending)yang terjadi pada batang akibat

adanya gaya mengakibatkan terjadinya stress di dekat tambatan batang

tersebut.

c. Pressductor

Pressductor bekerja berdasarkan kepada transduser magneto-elastik, yaitu

suatutransduser yang terbuat dari suatu bahan magnetik yang permeabilitas

magnetiknyadapat berubah jika mendapat tekanan/gaya. Alat ini terdiri dari

beberapa lapis lembaran bahan magnetik khusus yang disusun dandiikat menjadi

satu bentuk yang masif. Dua buah lilitan primer dan sekunder dipasangtegak

27

Page 21: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

lurus satu sama lain dan membentuk sudut 45° terhadap arah gaya. Jika arus AC

dilewatkan pada Iilitan primer dan tidak ada gaya yang bekerja, maka tidakada

flux yang mengimbas ke lilitan sekunder. Pada saatdiberikan gaya, permeabilitas

magnetik bahan yang searah dengan gaya akan berkurang,akibatnya medan

maknit dalam transduser juga berubah sehingga ada flux yang masuk ke lilitan

sekunder, banyaknya flux ini sebanding dengan besarnya gaya sehinggategangan

di lilitan sekunder mewakili besarnya gaya.   Kelebihan transduser tipe ini

diantaranya adalah tidak ada bagian yang bergerak, efek beban dari sisi kecil, dan

linieritasnya baik.

Gambar 3.16 Load Cell

Jenis rangkaian resistif yang digunakan dalam sel beban adalah Jembatan

Wheatstone.

28

Page 22: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Strain Gauge Figure

Keseimbangan Jembatan Wheatstone

Bila daya digunakan untuk menjembatani ini, arus yang

mengalir dicabang R1/R3 sama dengan arus yang

mengalir di R2/R4 cabang. Hal ini benar karena semua resistor adalah sama.

Karena tidak ada perbedaan tegangan antara titik 1 dan 2

pada aliran arus melalui ammeter tersebut. Jembatan ini berada dalam kondisi

seimbang. Sekarang mari kita meningkatkan resistansi  R1 dan R4 ke 350, 5

ohm, dan menurunkan resistensi R2 dan R3 untuk 349,5 ohm.

29

Page 23: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Ke Takseimbangan Jembatan Wheatstone

Seperti yang Anda lihat,  jembatan menjadi tidak seimbang. Sebenarnya

ada tiga jalur untuk aliran arus dalam rangkaian ini.

Jalur 1 terminal baterai negatif melalui R2 dan R4 kembali keterminal bate

rai positif

Jalur 2 terminal baterai negatif melalui R1 dan R3 kembali keterminal bate

rai positif.

Jalur 3 terminal baterai negatif melalui R2, ammeter, R3 dan

kembali ke positif terminal baterai.

Perhatikan saat ini terdapat aliran arus melalui ammeter tersebut.

Aliran arus ini adalah hasil dari perbedaan potensial antara poin 1 dan 2. Semakin

besar beda potensial, aliran arus semakin besar yang melalui ammeter tersebut.

30

Page 24: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Teori Elektrik Load Cell

Kami telah menggantikan ammeter dengan voltmeter sesuatu  yang

akan mewakili untuk ditampilkan pada indikator berat  kita.  Juga, akan

mengarah dan terhubung ke indikator menggunakan signal  + Sig dan-Sig.

Baterai supply 10 V, merupakan power supply yang terdapat pada indikator yang

akan menyediakan tegangan yang tepat untuk merangsang kekuatan

load cell.Load cell yang kami buat memiliki Nilai-

nilai resistansi yangmewakili empat pengukur regangan kami. Karena di dalam

Load Cell, resistensi strain gauge semua adalah sama.Menggunakan Hukum

Ohm  configure tegangan penurunan pada titik-titik 1 dan 2. Setiap

cabang berisi 350 Ω + 350 Ω = 700 Ω.

3.3 Prinsif Kerja Coal Feeder Captive Power Plant

Prinsip kerja pada coal feeder adalah membawa gumpalan batubara dari bunker

kedalam grinding mill. Batubara yang keluar dari bunker akan masuk ke coal feeder

sehingga batubara yang masuk akan di timbang oleh load cell dan akan diketahui

pemakaian batubara berapa ton perharinya kemudian batubara yang masuk ke coal feeder

akan dikirim ke grinding mill sehingga batubara akan dihaluskan oleh grinding mill

31

Page 25: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

hingga berbentuk serbuk dan serbuk dari grinding mill akan dikirim kedalam boiler yang

menghasilkan pembaharuan dan menjadikan uap untuk menggerakkan turbin generator.

3.4 Trouble Shorting Coal Feeder Captive Power Plant

Kondisi Coal Feeder yang terus dijalankan 24 jam non stop dan membuat banyak

alat – alat yang ada dalam coal feeder mengalami kerusakan, apalagi limit swith belt run

off tipe omron. Berikut ini alat yang sering terjadi dan menimbulkan indikasi error pada

panel coal feeder dan DCS

3.3.1 Macam – Macam Kerusakan dan Penyebab Kerusakan

a. Limit Swith Omron

Adalah indikasi error yang muncul pada panel coal feeder dan DCS yang

menunjukkan bahwa terjadi pergeseran belt pada coal feeder yang diakibatkan

oleh beberapa kemungkinan yang diantaranya adalah kondisi belt yang sudah

kendor dan bergeser kekiri atau kekanan yang menyebabkan belt mengenai limit

swith dan terjadi trip pada coal feeder. Untuk solusinya supaya tidak terjadi trip

yaitu bisa dilakukan perbaikan disisi beban yang bermasalah.

b. Indikasi Alarm

Adalah indikasi error yang muncul pada panel coal feeder dan DCS yang

disebabkan limit swith tersentuh oleh belt, dan jika terjadi indikasi alarm maka

harus secepatnya menyeting supaya tidak terjadi trip karena limit swith belt run

off mempunyai comoon swith NC dan NO maka sebelum terjadi trip / berhenti

belt conveyor pada coal feeder maka hal ini bisa diperbaiki dengan cara

menyeting.

32

Page 26: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

c. Indikasi Buzzer

Adalah indikasi trip yang muncul pada panel coal feeder dan DCS yang

disebabkan eleh karena adanya kerusakan dibagian limit swith belt run off, hal ini

bisa diperbaiki dengan cara mengganti limit swith.

d. Coal Bloking

Adalah sensor swith yang terjadi jika batubara pada coal feeder yang

akan masuk ke grinding mill dan terjadi coking / tersumbat, maka sensor

swithcoal bloking akan membuat berhenti motor belt conveyor. Hal ini bisa

dikerjakan dengan cara membersihkan pada bagian ruangan yang coking /

tersumbat.

3.4.2 Cara Memperbaiki Coal Feeder Captive Power Plant

Cara memeperbaiki coal feeder adalah dengan cara mengadakan

PM (Preventif Maintenace), jika coal feeder dalam keadaan stop maka

coal feeder akan di cek pada bagian alat-alat yang bisa menyebabkan trip

misalnya :

a. Limit Swith

Jika limit swith dalam keadaan rusak maka akan ada indication

alarm atau buzzer, apabila ini terjadi maka coal feeder motor akan

menyebabkan tidak bisa running dikarena limit swith memerintahkan

pada PLC modul sehingga cara memperbaikinya yaitu dengan mengganti

alat-alat yang baru. Sebelum pemasangan alat-alat yang baru harus

33

Page 27: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

diukur NC dan NO dengan menggunakan alat tester kemudian alat

tersebut dipasangkan pada belt run off.

b. Sensor Proximity Switch Coal Blocking

Seperti yang telah disebutkan diatas, sensor ini bekerja berdasarkan jarak

object terhadap sensor, ketika ada object logam yang mendekat kepadanya

dengan jarak yang sangat dekat 5 mm misalkan, maka sensor akan bekerja dan

menghubungkan kontaknya, kemudian melalui kabel yang tersedia bisa

dihubungkan ke perangkat lainnya seperti lampu indikator, relay dll. Pada saat

sensor ini sedang bekerja atau mendeteksi adanya logam (besi) maka akan

ditandai dengan lampu kecil berwarna merah atau hijau yang ada dibagian atas

sensor, sehingga memudahkan kita dalam memonitor kerja sensor atau ketika

melakukan preventive maintenace. Apabila terjadi kerusakan langkah

memperbaikinya dengan cara membersihkan proximity degan PCB cleaner

dengan menggunakan kain dan untuk memastikan apakah sensor proximity ini

rusak atau tidak akan di cek menggunakan besi plat pada bagian sensornya

sehingga akan diketahui melalui indication lampu merah dan hijau yang menyala

yang artinya bahwa sensor proximity swith masih dalam keadaan baik.

c. Sensor Proximity Cleaner

Yaitu sama cara bekerjanya dengan proximity swith coal bloking akan

tetapi sensor proximity cleaner hanya akan memberhentikan rantai proximity

cleaner yang berfungsi sebagai pembersih batubara yang ada. Sensor proximity

cleaner tidak bisa bekerja atau running apabila didalam tabung coal feeder terjadi

penumpukan batubara dibawahnya, maka akan terjadi penyumbatan pada ruangan

sensor proximity cleaner sehingga diperlukan untuk pembersihan.

34

Page 28: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

d. Speed Sensor

Merupakan alat yang membaca kecepatan motor coal feeder, apabila

terjadi kerusakan pada speed sensor maka untuk memperbaikinya dengan

menggunakan WD 40 sehingga penumpukan batubara pada speed sensor tidak

menyebabkan kemacetan yang menimbulkan tidak bisa berputar.

3.3.3 Cara Merawat / Pemeliharaan Coal Feeder Captive Power Plant

Pemeliharaan adalah kegiatan yang meliputi rangkaian tahapan kerja

mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengendalian dan evaluasi pekerjaan

pemeliharaan coal feeeder yang dilakukan secara terjadwal (schedul) ataupun

tanpa jadwal.

Adapun pemeliharaan dapat dibedakan menjadi :

a. Pemeliharaan rutin : merupakan pemeliharaan yang terencana

berdasarkam waktu yang terjadwal

b. Pemeliharaan korektif : merupakan pemeliharaan yang terencana

dikarenakan faktor waktu dimana peralatan memerlukan perbaikan

atau pemeliharaan yang tidak terencana tetapi berdasarkan kondisi

peralatan yang menunjukkan gejala kerusakan ataupun sudah terjadi

kerusakan

c. Pemeliharaan darurat : merupakan pemeliharaan karena keadaan

yang darurat tanpa diketahui gejala kerusakan sebelumnya.

35

Page 29: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

1 Pemeliharaan rutin

Disebut juga dengan pemeliharaan preventip, yaitu pemeliharaan untuk

mencegah terjadinya kerusakan peralatan yang lebih parah. Kegiatan

pemeliharaan rutin meliputi kegiatan.

a. Pemeriksaan / inspeksi rutin

b. Pemeliharaan rutin

c. Pemeriksaan prediktif

d. Perbaikan / penggantian peralatan

e. Perubahan / penyempurnaan jaringan

Contoh pemeriksaan caol feeder antara lain :

a. Memeriksa dan melaporkan keadaan Instalasi dan kondisi coal feeeder

terutama pada belt feeder, load cell dan proximity.

b. Memeriksa kondisi peralatan listrik yang terpasang pada coal feeder.

c. Pemeriksaan sensor temperatur.

d. Pemeriksaan belt run-off.

e. Pemeriksaan conveyor belt feeder.

f. Pemeriksaan motor induksi belt feeder.

36

Page 30: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

Contoh pemeliharaan rutin antara lain :

a. Membersihkan sensor proximity yang terkena debu debu tumpukan

batu bara.

b. Membersihkan batubara yang menempel pada permukaan belt

fedeer supaya tidak menggangu.

c. Perbaikan ground plate

d. Pemeliharaan permukaan pada bagian-bagian bodi coal feeder.

e. Pengencangan kembali baut-baut pengikat pada alat yang ada di

coal feeder.

f. Pemeliharaan sambungan-sambungan instalasi pembumian atau

pengecakan Ground.

g. Pengecekan sensor temperatur suhu dan cleaning body coal

feeder yaitu dengan cara membuka semua kompenen coal feeder

kemudian mengetes kondisinya.

2 Pemeliharaan korektif

Pemeliharaan korektif adalah pekerjaan pemeliharaan dengan maksud

untuk memperbaiki kerusakan yaitu suatu usaha untuk memperbaiki kerusakan

hingga kembali kepada kondisi / kapasitas semula dan perbaikan untuk

penyempurnaan yaitu, suatu usaha untuk meningkatkan / penyempurnaan

jaringan dengan cara mengganti / mengubah jaringan agar dicapai daya guna atau

keandalan yang lebih baik dengan tidak mengubah kapasitas semula.

Contoh perbaikan kerusakan :

a. Penggantian sensor load cell

37

Page 31: 8 BAB III Buat Indorama Yang Bener

b. Penggantian sensor proximity yang sudah rusak.

c. Penggantian motor clenaner yang terbakar

3 Pemeliharaan darurat

Pemeliharaan ini sifatnya mendadak, tidak terencana ini akibat gangguan

atau kerusakan atau hal-hal lain di luar kemampuan kita sehingga perlu dilakukan

pemeriksaan / pengecekan perbaikan maupun penggantian peralatan, tetapi masih

dalam kurun waktu pemeliharaan

Contoh pemeliharaan darurat :

a. Perbaikan / penggantian motor clenaning, motor discharge, motor yang

rusak akibat terbakar atau mati.

b. Cleaning coal feeder saat terjadi penumpukan batubara dengan cara

membersihkan nya manual pada bagian belt feeder.

38