76839779 Baterai Dan Akumulator
-
Upload
sabiq-farhan -
Category
Documents
-
view
55 -
download
4
Transcript of 76839779 Baterai Dan Akumulator
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Baterai kini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, untuk kehidupan
modern saat ini baterai sudah menjadi sebuah kebutuhan yang melekat pada setiap
aktivitas terutama yang berhubungan dengan perangkat elektronika. Pengembangan baterai
yang kian hari kian maju menuju arah yang lebih baik, terus dilakukan oleh para ahli.
Apalagi saat ini masyarakat dunia tengah berupaya mencari energi alternatif yang berupa
non-migas. Pemanfaatan baterai yang digunakan sebagai media penyimpan energi alter-
natif yang terlebih dahulu dikonversikan menjadi energi listrik. Salah satu upaya untuk
penyelamatan dari ketergantungan pada minyak bumi.
Banyaknya energi yang berubah menjadi bentuk energi yang lain sama dengan
banyaknya energi yang berkurang sehingga jumlah atau total energi dalam sistem tersebut
adalah tetap, yang sesuai dengan hukum kekekalan energi. Misalnya saja ketika sebuah
batu jatuh dari suatu ketinggian, batu tersebut memiliki energi. Jika batu tersebut jatuh ke
tanah, energi ini akan diubah menjadi energi panas (dapat teramati pada tanah yang men-
jadi hangat ketika terkena batu) dan energi bunyi. Jika jumlah energi tersebut dihitung,
jumlah total energi adalah sama. Energi gerak yang dimiliki batu yang jatuh akan sama
dengan energi bunyi ditambah energi panas.
Perubahan bentuk energi yang biasa dimanfaatkan sehari-hari antara lain: energi
listrik menjadi panas contohnya kompor listrik dan pengering rambut, energi mekanik
menjadi energi panas contohnya ketika dua buah benda bergesekan, energi mekanik men-
jadi energi bunyi contohnya ketika kita bertepuk tangan, energi listrik menjadi energi ca-
haya dan energi panas contohnya bola lampu, energi cahaya menjadi energi kimia con-
tohnya proses pemotretan hingga terbentuknya foto, energi kimia menjadi energi listrik
contohnya pada baterai dan aki.
Berpijak pada hal inilah penyusun tertarik melakukan studi mengenai baterai. Dari
hasil studi ini kemudian dituangkan kedalam bentuk laporan yang didalamnya berisi
pengetahuan menyangkut masalah baterai tersebut, dengan harapan laporan ini dapat digu-
nakan sebagai sumber informasi dan sekaligus sebagai referensi khususnya bagi maha-
siswa dan umumnya bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui lebih jauh tentang bat -
erai.
Baterai / Accumulator 1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana sejarah dari suatu baterai?
1.2.2 Apakah pengertian suatu baterai ?
1.2.3 Apa saja klasifikasi baterai ?
1.2.4 Bagaimana prinsip kerja suatu baterai ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah dari suatu baterai.
1.3.2 Untuk mengetahui pengertian dari suatu baterai.
1.3.3 Untuk mengetahui pengklasifikasian suatu baterai.
1.3.4 Untuk mengetahui prinsip kerja suatu baterai.
1.4 Batasan Masalah
Sehubung dengan luasnya materi bahasan yang menyangkut baterai, maka pada
pembahasan ini difokuskan pada sejarah baterai, pengertian baterai, klasifikasi baterai,
dan prinsip kerja suatu baterai.
Baterai / Accumulator 2
BAB II
ANALISIS
2.1 Sejarah Baterai
Investigasi ilmiah mengenai kelistrikan dimulai ketika Luigi Galvani (1737-
1798) serta Alessandro Volta (1745-1827) aktif melakukan temuan-temuan penting.
Kedua nama ini, sampai detik ini masih digunakan di dunia teknik kelistrikan , istilah
Galvanic Cell dan Volt masih sering kita dengar. Temuan temuan penting hasil eksperi-
men keduanya yaitu pada tahun 1800 Volta mengembangkan baterai berdasarkan
penelitian Luigi Galvani dan membuktikan bahwa teori Galvani yaitu efek kejutan kaki
kodok adalah salah. Secara fakta, efek ini muncul akibat dua logam tak sejenis dari
pisau bedah Galvani. Berdasarkan pendapat ini, Volta berhasil menciptakan Baterai
Volta (Volta Pile). Atas jasanya, satuan beda potensial listrik dinamakan Volt.
Tahun 1802 Johann Wilhem Ritter menciptakan baterai pertama yang di-
namakan "Ritter Pile". Semenjak itulah berbagai temuan dan penelitian berkem-
bang pesat seiring dengan temuan bola lampu oleh Thomas Alfa Edison, serta
diperkenalkannya Dynamo yang diaplikasikan pada berbagai macam peralatan
yang ditemukan sesudah Revolusi Industri di Inggris pada akhir abad ke-19.
Produksi "LEAD Battery" pertama dipatenkan oleh Faur pada tahun 1880
disusul oleh Jungner dan Edison tahun 1899 dan 1901 dengan menggunakan
nikel-cadmium dan diproduksi masal tidak lama kemudian. Masih banyak pene-
muan lain yang mengembangkan sistem elektro-kimia penyimpan listrik dan
terus mengalami penyempurnaan.
Awal abad ke 19 penggunaan sistem elektro kimia berbasis Lead-acid digu-
nakan secara besar besaran dan terus mengalami penyempurnaan-penyempurnaan na-
Baterai / Accumulator 3
mun teknologi dasar nya tetap tidak berubah hingga kini yaitu : elektrokimia dengan ba-
sic LEAD (Pb + PbO2) bereaksi dengan elektrolit asam sulfat ( H2SO4).
2.2 Pengertian Baterai
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dengan mengubah
energi listrik menjadi energi kimia dan dapat mengeluarkan energi dengan mengubah
energi kimia menjadi energi listrik. Baterai terdiri dari tiga komponen penting seperti di
ilustrasikan dalam gambar 1, yaitu: batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai),
seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai), dan pasta sebagai elektrolit
(penghantar). Baterai berisi bahan-bahan kimia yang dapat memproduksi elektron.
Reaksi kimia yang dapat menghasilkan elektron disebut dengan Reaksi Elektrokimia.
Dalam operasi elektrolit, yang terdiri karbon tanah, mangan dioksida, amoniak sal, dan
seng klorida menyebabkan elektron mengalir dan menyebabkan listrik. Baterai
memiliki dua terminal, terminal pertama bertanda positif (+) dan terminal kedua
bertanda negatif (-).
Gambar 1 Susunan dasar suatu baterai
Elektron-elektron di kumpulkan pada kutub negatif. Jika kabel dihubungkan
antara kutub negatif dan kutub positif, maka elektron akan mengalir dari kutub negatif
ke kutub positif dengan cepatnya. Selain kabel, sebuah penghubung atau Load dapat
berupa light bulb, sebuah motor atau sirkuit elektronik seperti radio.
Di dalam beterai sendiri, terjadi sebuah reaksi kimia yang menghasilkan
elektron. Kecepatan dari proses ini (elektron, sebagai hasil dari elektrokimia)
mengontrol seberapa banyak elektron dapat mengalir diantara kedua kutub. Elektron
mengalir dari baterai ke kabel dan tentunya bergerak dari kutub negatif ke kutub positif
tempat dimana reaksi kimia tersebut sedang berlangsung. Baterai bisa bertahan selama
satu tahun dan masih memiliki sedikit power, selama tidak terjadi reaksi kimia atau
Baterai / Accumulator 4
selama tidak dihubungkan dengan kabel atau sejenis Load lain. Ketika dihubungkan
dengan kabel maka reaksi kimia dimulai.
Secara harfiah baterai berfungsi sebagai media penyimpan dan penyedia energi
listrik. Sumber listrik yang digunakan sebagai pembangkit power dalam bentuk arus
searah (DC). Alat ini digunakan elektronika termasuk diantaranya komputer. Baterai
merupakan sekumpulan sel-sel kimia yang masing-masing berisi dua elektron logam
yang dicelupkan dalam larutan penghantar yang disebut elektrolit. Akibat reaksi-reaksi
kimia antara konduktor-konduktor dan elektrolit satu elektroda anoda bermuatan positif
dan lainnya, katoda , menjadi bermuatan negatif.
Gambar 2: Konstruksi Baterai
Baterai dinilai oleh kapasitas amp-hour (Ah) berdasarkan jumlah energi yang
diperlukan untuk menjalankan muatan dan berapa hari yang diperlukan untuk
menyimpan energi karena kondisi cuaca. Beberapa faktor dapat berdampak pada kapa-
sitas baterai, termasuk peringkat, penilaian of discharge (pembebanan), kedalaman
pembebanan, suhu, umur, dan karakteristik recharging. Kapasitas yang diminta juga
dipengaruhi oleh ukuran muatan. Jika muatan berkurang, kapasitas juga berkurang.
Dengan semakin berkembangnya era globalisasi, terdapat suatu alat elek-
trokimia yang mirip dengan baterai. Sel bahan bakar adalah sebuah
alat elektrokimia yang mirip dengan baterai, tetapi berbeda karena dia dirancang untuk
dapat diisi terus reaktannya yang terkonsumsi; yaitu dia memproduksi listrik dari
penyediaan bahan bakar hidrogen dan oksigen dari luar. Hal ini berbeda dengan energi
internal dari baterai. Sebagai tambahan, elektroda dalam baterai bereaksi dan berganti
Baterai / Accumulator 5
pada saat baterai diisi atau dibuang energinya, sedangkan elektroda sel bahan bakar
adalah katalitik dan relatif stabil.
Reaktan yang biasanya digunakan dalam sebuah sel bahan bakar
adalah hidrogen di sisi anode dan oksigen di sisi katoda (sebuah sel hidrogen).
Biasanya, aliran reaktan mengalir masuk dan produk dari reaktan mengalir keluar.
Sehingga operasi jangka panjang dapat terus menerus dilakukan selama aliran tersebut
dapat dijaga kelangsungannya.
Sel bahan bakar seringkali dianggap sangat menarik dalam aplikasi modern
karena efisiensi tinggi dan penggunaan bebas-emisi, berlawanan dengan bahan bakar
umum. seperti metana atau gas alamyang menghasilkan karbon dioksida. Satu-
satunya hasil produk dari bahan bakar yang beroperasi menggunakan hidrogen murni
adalah uap air. Namun ada kekhawatiran dalam proses pembuatan hidrogen yang
menggunakan banyak energi. Memproduksi hidrogen membutuhkan "carrier" hidrogen
(Biasanya bahan bakar fosil, meskipun air dapat dijadikan alternatif), dan juga listrik,
yang diproduksi oleh bahan bakar konvensional. Meskipun sumber energi
alternatif seperti energi angin dan surya dapat juga digunakan, namun sekarang ini
mereka sangat mahal.
2.3 Klasifikasi Baterai
Baterai dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu:
2.3.1. Baterai Primer
Baterai primer yaitu baterai yang hanya digunakan satu kali karena menggu-
nakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik (irreversible reaction) dan setelah
habis isi (Recharge). Pada baterai primer, elektroda positif (kutub positif) berupa batang
karbon dan pembungkus terbuat dari seng yang merupakan elektroda negative (kutub
negatif). Adapun susunan baterai primer ditunjukkan pada gambar 3.
Gambar 3: Susunan Baterai Primer
Elektrolit larutan yang menghantarkan arus listrik berupa larutan amonium
klorida (NH4CL) dan depolarisasinya zat kimia yang terbuat dari mangan dioksida
(MnO2) bercampur serbuk karbon. Elemen kering atau batere disebut juga elemen
Baterai / Accumulator 6
primer karena elemen ini tidak dapat dimuati (diisi ulang) kembali jika muatannya
habis. Selama bekerja, seng berubah menjadii seng klorida, hydrogen dibebaskan dan
seng serta ammonium klorida berkurang. Cara penggunaan batere kering yaitu dengan
menghubungkan kutub positif dan kutub negatif ke beban. Adapun contoh-contoh bat-
erai primer antara lain yaitu:
2.3.1.1 Baterai Leclenche (Zn MnO2) baterai sel kering /Dry Cell.
Merupakan jenis baterai yang banyak digunakan sejak beberapa puluh tahun
yang lalu. Satu sel batere berkapasitas 1,5 volt. Kutub positif (Anoda) mengunakan Zn,
Kutub negatip (Katoda) menggunakan MnO2 Pada suhu tinggi kapasitas sel leclenche
akan turun dengan drastis, oleh sebab itu penyimpanan batere ini harus ditempat yang
bersuhu rendah.
2.3.1.2 Baterai sel kering Magnesium (MgMnO2).
Merupakan jenis batere yang memiliki konstruksi serupa dengan batere seng.
Memiliki kapasitas satu cell 1,5 volt. Kutub positip (Anoda) menggunakan Mg, Kutub
negatif (Katoda) menggunakan MnO2. Baterai ini memiliki kelebihan, yaitu dua kali
lebih awet dari pada sel kering dan stabil pada temperature tinggi. Adapun
kekurangannya yaitu, tidak bisa dibuat sekecil mungkin. Pada keadaan kerja akan
timbul Reaksi Parasitik akibat dari pembuangan gas hydrogen.
2.3.1.3 Baterai MnO2 Alkaline.
Sama seperti dua jenis baterai diatas dan memiliki kapasitas 1,5 volt, hanya
memiliki perbedaan pada segi konstruksi, elektrolitnya, dan tahanan dalamnya lebih
kecil. Batere ini memiliki kelebihan yaitu :
1. Pada proses pemakaian akan tetap pada rating yang dimiliki meskipun
pemakaiannya tak menentu.
2. Pada pembebanan tinggi dan terus menerus, mampu memberikan umur pelayanan 2
– 10 kali pemakaian dari sel leclanche.
3. Sangat baik dioperasikan pada temperature rendah sampai -25 derajat celcius.
Baterai yang sering digunakan adalah zinc-alcaline manganese oxide. zinc-
alcaline manganese oxide memberikan daya lebih per penggunaannya dibandingkan
batere sekunder. zinc-alcaline manganese oxide mempunyai umur (waktu hidup yang
lama). Baterai alcaline mempunyai umur(waktu hidup) yang panjang ,namun daur
hidupnya lebih pendek dari pada batere sekunder lainnya.
2.3.1.4 Sel Merkuri.
Baterai / Accumulator 7
Baterai ini pada Anoda menggunakan Zn dan pada katoda menggunakan
Oksida Merkuri. Dan pada elektrolit menggunakan Alkaline. Kapasitas maksimal stabil
yaitu 1,35 volt, yang biasa digunakan pada tegangan referensi. Kapasitas dari batere ini
dapat sampai 1,4 volt bila katodanya Oxida Merkuri atau Oxida Mangan. Dari segi
ukuran berdiameter dari 3/8- 1 inchi.
2.3.1.5 Sel oksida perak (AgO2).
Baterai ini pada Katoda menggunakan serbuk elektroloit alkaline dan pada
Anoda menggunakan oksida perak. Teganagan pada Open Circuit yaitu1,6 volt dan
tegangan nominal pada beban sebesar 1,5 volt apabila katodanya oksida merkuri atau
oksida mangan. Dari segi ukuran batere ini sebesar 0.3 – 0.5 inchi. Biasa digunakan
untuk kamera, alat bantu pendengaran dan jam elektronik.
2.3.1.6 Baterai Litium.
Jenis baru dari sel primer, yang mempunti tegangan out put yang
tinggi,memiliki umur yangf panjang, ringan dan kecil. Sehingga baterai ini digunakan
untuk pemakaian khusus. Tegangan out put tanpa beban sebesar 2,9 volt atau 3,7 volt,
tergantung dari elektrolit yang digunakan. Penggunaan litium sangat terbatas, biasa
digunakan dalam bidang militer, karena apabila tidak hati-hati dalam penggunaan bisa
meledak.
2.3.2 Baterai Sekunder
Baterai sekunder yaitu baterai yang dapat digunakan berkali-kali dengan
mengisi kembali muatannya karena reaksi kimianya bersifat bisa dibalik (reversible
reaction), apabila telah habis energinya setelah dipakai. Akumulator merupakan jenis
baterai sekunder yang merupakan elemen elektro-kimia yang dapat memperbaharui
bahan-bahan pereaksinya. Jenis akumulator yang sering dipakai adalah akumulator
timbal. Akumulator ini terdiri dari dua kumparan pelat yang dicelupkan dalam larutan
asam-sulfat encer. Kedua kumpulan pelat dibuat dari timbal, sedangkan lapisan timbal
dioksida akan dibentuk pada pelat positif ketika lemen pertama kali dimuati. Letak pelat
positif dan negatif sangat berdekatan tetapi dicegah tidak langsung menyentuh oleh
pemisah yang terbuat dari bahan penyekat (isolator). Konstruksinya ditunjukkan oleh
Gambar 4.
Baterai / Accumulator 8
Gambar 4: Konstruksi akumulator
Bagian-bagian akumulator timah hitam dan fungsinya sebagai berikut :
1. Rangka, berfungsi sebagai rumah akumulator.
2. Kepala kutub positif, berfungsi sebagai terminal kutub positif.
3. Penghubung sel, berfungsi untuk menghubungkan sel-sel.
4. Tutup Ventilasi, berfungsi menutup lubang sel..
5. Penutup, berfungsi untuk menutup bagian atas akumulator.
6. Plat-plat, berfungsi sebagai bidang pereaktor.
7. Plat negatif, terbuat dari Pb, berfungsi sebagai bahan aktif akumulator.
8. Plat positif, terbuat dari PbO2, berfungsi sebagai bahan aktif akumulator.
9. Ruang sedimen, berfungsi untuk menampung kotoran.
10. Plastik pemisah, berfungsi untuk memisahkan plat positif dan negatif.
11. Sel-sel.
Plat positif (PbO2) berwarna coklat, sedangkan plat negatif berwarna abu-
abu. Luas bidang reaksi plat positif L = 2.p.l.n.
dimana :
L = luas bidang plat positif (cm2)
p = panjang plat positif (cm)
l = lebar plat positif (cm)
n = jumlah plat positif tiap-tiap sel
Kapasitas tiap plat positif = 0,03 sampai dengan 0,05 AH (ampere jam).
Tiap sel akumulator timah hitam menghasilkan tegangan 2 volt.
Baterai / Accumulator 9
2.4 Prinsip Kerja Baterai
Baterai adalah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC, yaitu
dengan cara mengubah energi kimia yang terkandung didalamnya menjadi energi listrik
melalui reaksi elektro kimia, Redoks (Reduksi – Oksidasi). Batere terdiri dari beberapa
sel listrik, sel listrik tersebut menjadi penyimpan energi listrik dalam bentuk energi
kimia. Sel batere tersebut elektroda – elektroda. Elektroda negatif disebut katoda, yang
berfungsi sebagai pemberi elektron. Elektroda positif disebut anoda yang berfungsi
sebagai penerima elektron. Antara anoda dan katoda akan mengalir arus yaitu dari
kutub positif (anoda) ke kutub negatif (katoda). Sedangkan electron akan mengalir dari
katoda menuju anoda.
Baterai adalah suatu proses kimia listrik, dimana pada saat pengisian/cas/charge
energi listrik diubah menjadi kimia dan saat pengeluaran/discharge energi kimia diubah
menjadi energi listrik. Baterai terdiri dari satu atau lebih voltaic cell (tergantung be-
sarnya voltase yang diinginkan contohnya baterai aki 6 Volt atau 12 Volt) . Masing-
masing voltaic cell terdiri dari dua half cells yang dihubungkan secara seri oleh peng-
hantar elektrolit. Satu half cells mempunyai elektroda positif (katoda) yang satunya
elektroda negatif (atoda). Daya baterai di dapat dari reaksi reduksi dan oksidasi.
Gambar 5: Ilustrasi cara kerja baterai
Reduksi terjadi pada katoda dan oksidasi terjadi di anoda. Elektroda tersebut
tidak bersentuhan dan arus listrik dihubungkan dengan elektrolit. Elektrolit dapat
berupa cairan atau padat. Untuk lebih penjelasan lebih detail tentang baterai (dalam hal
ini adalah aki; aki mobil/motor/mainan yang memakai elektrolit cair). Aki terdiri dari
sel-sel dimana tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V, artinya aki mobil dan aki motor
yang memiliki tegangan 12 V terdiri dari 6 sel yang dipasang secara seri (12 V = 6 x 2
V) sedangkan aki yang memiliki tegangan 6 V memiliki 3 sel yang dipasang secara seri
(6 V = 3 x 2 V).
Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat yang ter-
dapat dalam bak baterai, artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan karena itu cairan
elektrolit pada tiap sel juga tidak berhubungan (dinding pemisah antar sel tidak boleh
Baterai / Accumulator 10
ada yang bocor/merembes). Di dalam satu sel terdapat susunan pelat pelat yaitu beber-
apa pelat untuk kutub positif (antar pelat dipisahkan oleh kayu, ebonit atau plastik, ter-
gantung teknologi yang digunakan) dan beberapa pelat untuk kutub negatif. Bahan aktif
dari plat positif terbuat dari oksida timah coklat (PbO2) sedangkan bahan aktif dari plat
negatif ialah timah.
Terdapat 2 proses yang terjadi pada baterai :
2.4.1 Proses Pengosongan
Proses pengosongan adalah proses perubahan energi kimia menjadi energi
listrik. Proses discharge pada sel berlangsung menurut skema gambar 6. Bila sel
dihubungkan dengan beban maka elektron mengalir dari anoda melalui beban ke
katoda, kemudian ion-ion negatif mengalir ke anoda dan ion-ion positif mengalir ke
katoda.
Gambar 6: Proses pengosongan (discharge)
Pada saat baterai mengeluarkan arus, oksigen (O) pada pelat positif terlepas
karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan hidrogen (H) pada cairan elektrolit yang
secara perlahan-lahan keduanya bergabung / berubah menjadi air (H20) dan asam (SO4)
pada cairan elektrolit bergabung dengan timah (Pb) di pelat positif maupun pelat negatif
sehigga menempel dikedua pelat tersebut. Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi
(tenaga baterai) habis alias dalam keadaan discharge. Pada saat baterai dalam keadaan
discharge maka hampir semua asam melekat pada pelat-pelat dalam sel sehingga cairan
eletrolit konsentrasinya sangat rendah dan hampir hanya terdiri dari air (H2O),
akibatnya berat jenis cairan menurun menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati
berat jenis air yang 1 kg/dm3. Sedangkan baterai yang masih berkapasitas penuh berat
jenisnya sekitar 1,285 kg/dm3. Dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi baterai
bisa diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu dengan menggunakan
alat hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di bengkel aki
(bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas aki). Selain itu pada saat baterai dalam
keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O) dimana air ini bisa
membeku, bak baterai pecah dan pelat-pelat menjadi rusak.
Baterai / Accumulator 11
2.4.2 Proses Pengisian
Proses pengisian adalah proses perubahan energi listrik menjadi energi kimia.
Pada proses pengisian menurut skema gambar 7 adalah bila sel dihubungkan dengan
power supply maka elektroda positif menjadi anoda dan elektroda negatif menjadi
katoda. Dan proses kimia yang terjadi adalah sebagai berikut :
Gambar 7: Proses pengisian (charge)
1. Aliran elktron menjadi terbalik, mengalir dari anoda melalui power supply menuju
ke katoda.
2. Ion-ion negatif mengalir dari katoda ke anoda.
3. Ion-ion positif mengalir dari anoda ke katoda.
Baterai yang menerima arus adalah baterai yang sedang disetrum / dicas /
sedang diisi dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutub positif baterai dihubungkan
dengan arus listrik positif dan kutub negatif dihubungkan dengan arus listrik negatif.
Tegangan yang dialiri biasanya sama dengan tegangan total yang dimiliki baterai,
artinya baterai 12V dialiri tegangan 12V DC, baterai 6V dialiri tegangan 6V DC, dan
dua baterai 12V yang dihubungkan secara seri dialiri tegangan 24V DC (baterai yang
dihubungkan seri total tegangannya adalah sama dengan jumlah dari masing-masing
tegangan baterai). Hal ini dapat ditemukan pada bengkel aki dimana ada beberapa
baterai yang dihubungkan secara seri dan disetrum sekaligus. Kuat arus (ampere)yang
harus dialiri bergantung juga dari kapasitas yang dimiliki baterai tersebut.
Proses pengisisan ini berlawanan dengan proses pengosongan, yaitu : oksigen
(O) dalam air (H2O) terlepas karena bereaksi / bersenyawa / bergabung dengan timah
(Pb) pada pelat positif dan secara perlahan – lahan kembali menjadi oksida timah colat
(PbO2) dan asam (SO4) yang menempel pada kedua pelat (pelat positif maupun
negatif) terlepas dan bergabung dengan hidrogen (H) pada air (H2O) di dalam cairan
elektrolit dan kembali terbentuk menjadi asam sulfat (H2SO4) sebagai cairan elektrolit.
Akibatnya berat jenis cairan elektrolit bertambah menjadi sekitar 1,285 (pada baterai
yang terisi penuh). Jadi reaksi kimia pada saat pengisian (charging) adalah kebalikan
dari reaksi kimia pada saat pengosongan (discharging).
Baterai / Accumulator 12
Baterai / Accumulator 13
BAB III
PENUTUP
3.1.1 Kesimpulan
Baterai adalah alat listrik - kimiawi yang menyimpan energi dengan mengubah
energi listrik menjadi energi kimia dan dapat mengeluarkan energi dengan mengubah
energi kimia menjadi energi listrik. Baterai terdiri dari tiga komponen penting seperti di
ilustrasikan dalam gambar 1, yaitu: batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai),
seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai), dan pasta sebagai elektrolit
(penghantar).
Baterai dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua), yaitu: baterai primer dan baterai
sekunder. Baterai primer yaitu baterai yang hanya digunakan satu kali karena menggu-
nakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik (irreversible reaction) dan setelah
habis isi (Recharge). Sedangkan baterai sekunder yaitu baterai yang dapat digunakan
berkali-kali dengan mengisi kembali muatannya karena reaksi kimianya bersifat bisa
dibalik (reversible reaction), apabila telah habis energinya setelah dipakai. Adapun
pengklasifikasian baterai berdasarkan kapasitas baterai dan bahan elektrolit.
Berdasarkan kapasitasnya baterai terbagi menjadi: kapasitas dengan harga rendah/
menengah dan kapasitas dengan harga tinggi. Berdasarkan bahan elektrolitnya, baterai
terbagi atas: baterai alkali dan baterai timah hitam.
Baterai bekerja menurut prinsip-prinsip dasarnya, di mana terdapat 2 (dua)
proses yang terjadi yaitu: proses pengosongan dan proses pengisian. Proses
pengosongan (discharge) adalah proses perubahan energi kimia menjadi energi listrik.
Proses pengisian (charge) adalah proses perubahan energi listrik menjadi energi kimia.
Jadi reaksi kimia pada saat pengisian (charging) adalah kebalikan dari reaksi kimia pada
saat pengosongan (discharging).
Baterai / Accumulator 14
3.2 Saran
Makalah yang berjudul “BATERAI / ACCUMULATOR” ini memiliki banyak
kekurangan dalam hal pengumpulan literatur yang terbaru dalam penyusunannya. Para
pembaca dapat memberikan masukan kepada penulis untuk penelaahan lebih dalam
mengenai pokok bahasan yang diulas dalam makalah.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat sebagai literatur atau sumber
pembelajaran dan pengayaan untuk para pembaca sehingga pembahasan mengenai
perubahan energi listrik menjadi energy kimia dan sebaliknya semakin berkembang.
Baterai / Accumulator 15
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Baterai&oldid=4860709, diakses pada tanggal 16
Desember 2011 pukul 11.12 WIB
Lister Eugene. 1988. Mesin dan Rangkaian Listrik. Erlangga, Jakarta.
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10908975. Asal Usul Accu (Accumulator)
diakses pada tanggal 14 Desember 2011 pukul 12.40 WIB
Daryanto. 1987. Teknik Listrik. Bina Aksara, Jakarta
http://books.google.co.id/books?
id=N4MIYjoSBcAC&dq+proses+terjadinya+perubahan+energi+listrik+menjadi+ki
mia&hl=id&source=gbs_similar, diakses pada tanggal 16 Desember 2011 pukul
10.30 WIB
http://www.crayonpedia.org/mw/SUMBER_ARUS_LISTRIK.Sukis_Wariyono, diakses
pada tanggal 16 Desember 2011 pukul 10.45 WIB
http://priska-geovanni.blogspot.com/2009/01/akumulator.html , diakses pada tanggal 16
Desember 2011 pukul 11.00 WIB
Baterai / Accumulator 16