7. line balancing
-
Upload
diery-sipayung -
Category
Technology
-
view
8.386 -
download
124
description
Transcript of 7. line balancing
LINE BALANCINGLINE BALANCING
KESEIMBANGAN LINTASANKESEIMBANGAN LINTASAN
APLIKASI WAKTU STANDARDAPLIKASI WAKTU STANDARD
MENYEIMBANGKAN LINTASANMENYEIMBANGKAN LINTASANFUNGSI :FUNGSI :
Tidak terjadi Tumpukan material di lantai Tidak terjadi Tumpukan material di lantai produksi / buffer storageproduksi / buffer storage
Tidak tercapainya target produksi Tidak tercapainya target produksi ( Perencanaan laju produksi )( Perencanaan laju produksi )
Mengetahui stasiun kerja kritis – Perbaikan Mengetahui stasiun kerja kritis – Perbaikan metode kerjametode kerja
Merencanakan kebutuhan mesin, operator Merencanakan kebutuhan mesin, operator dan setting mesindan setting mesin
Merencanakan stasiun kerja ganda – Jika Merencanakan stasiun kerja ganda – Jika processing time lebih besar dari time cycleprocessing time lebih besar dari time cycle
DllDll
MINIMALKAN BALANCE DELAYMINIMALKAN BALANCE DELAY
Proses keseimbangan lintasan pada Proses keseimbangan lintasan pada dasarnya merupakan suatu hal yang dasarnya merupakan suatu hal yang tidak pemah mencapai tidak pemah mencapai kesempumaan.kesempumaan.
waktu lebih (extra time) yang lebih waktu lebih (extra time) yang lebih dikenal dengan istilah "balancing dikenal dengan istilah "balancing delay” tetap harus ditambahkan delay” tetap harus ditambahkan pada hampir semua stasiun kerjapada hampir semua stasiun kerja
NON PRODUKTIF , DIMIMALISIRNON PRODUKTIF , DIMIMALISIR
Informasi untuk line balancingInformasi untuk line balancing
1.1. Laju Produksi yang diinginkanLaju Produksi yang diinginkan
Perencanaan Kapasitas/Perencanaan Kapasitas/ Demand per tahun Demand per tahun
2.2. Time cycle ( Tc) = Waktu siklusTime cycle ( Tc) = Waktu siklus
3.3. Predecessor DiagramPredecessor Diagram
4.4. Waktu per elemen kerja ( T ei )Waktu per elemen kerja ( T ei )
5.5. Jumlah Stasiun kerjaJumlah Stasiun kerja
6.6. Waktu stasiun kerja ( Tsj )Waktu stasiun kerja ( Tsj )
notasinotasi
N = Jumlah stasiun kerjaN = Jumlah stasiun kerja Tc = Waktu siklus (cycle time)Tc = Waktu siklus (cycle time) Tei = Waktu elemen kerja, Tei = Waktu elemen kerja,
dimana i =1,2,3, ......, mdimana i =1,2,3, ......, m Tsj = Jumlah elemen waktu yang Tsj = Jumlah elemen waktu yang
dialokasikan untuk setiap dialokasikan untuk setiap stasiun kerja (waktu stasiun stasiun kerja (waktu stasiun kerja).kerja).
URUTAN LANGKAHURUTAN LANGKAH1.1. Menghitung tack timeMenghitung tack time2.2. Merangking operasiMerangking operasi3.3. Mengelompokkan elemen – elemen Mengelompokkan elemen – elemen
kerja ke dalam stasiun kerja dimana kerja ke dalam stasiun kerja dimana jumlah waktu kerja stasiun kerja jumlah waktu kerja stasiun kerja harus lebih kecil atau sama dengan harus lebih kecil atau sama dengan Time Cycle agar target produksi Time Cycle agar target produksi tercapai tercapai
4.4. Menghitung Balance DelayMenghitung Balance Delay5.5. Identifikasi stasiun kritis agar tidak Identifikasi stasiun kritis agar tidak
terjadi keterlambatan produksiterjadi keterlambatan produksi
CONTOH SOALCONTOH SOAL
Target produksi tahun ini Target produksi tahun ini 14.400 unit14.400 unit
Jam kerja tersedia 8 jam per hari Jam kerja tersedia 8 jam per hari dan 25 hari perbulandan 25 hari perbulan
Predessor diagram dan data Predessor diagram dan data waktu elemen kerja seperti waktu elemen kerja seperti gambar gambar
( hal 299 )( hal 299 )
1
2
3
4
5
7
6
9
8 10
116
2 6 52
6
53
5
7
1
PRESEDENCE DIAGRAMPRESEDENCE DIAGRAM
Waktu siklus ( Tc)Waktu siklus ( Tc)
Waktu siklus (Tc) biasanya diatur Waktu siklus (Tc) biasanya diatur atau dipengaruhi oleh output (Q) atau dipengaruhi oleh output (Q) yang dikehendaki selama periode yang dikehendaki selama periode waktu produksi (P)waktu produksi (P)
Q
PTc
CONTOH MENGHITUNG Time CycleCONTOH MENGHITUNG Time Cycle
Maka :Maka :
Tc = P / QTc = P / Q = = 60 X 8 X 25 X 60 X 8 X 25 X 1212menitmenit
14.400 unit 14.400 unit
= 10 menit/ unit= 10 menit/ unit
Elemen Bobot Posisi (Positional Weight)
1 6+2+2+6+5+6+5+7+1+3+5=482 2+2+6+5+6=213 5+3+5+6=194 7+3+5+6=215 1+3+5+6=156 2+6+5+6=197 3+5+6=148 6+5+6=179 5+6=11
10 5+6=1111 6=6
Merangking operasi Merangking operasi
Dengan metode Ranked Dengan metode Ranked Positional Weight diperoleh Positional Weight diperoleh susunan ranking elemen kerja :susunan ranking elemen kerja :
( 1 ) ( 2 ) ( 4 ) ( 3 ) ( 6 ) ( 8 ) ( 1 ) ( 2 ) ( 4 ) ( 3 ) ( 6 ) ( 8 ) ( 5 ) ( 7 ) ( 9 ) (10 ) ( 11 )( 5 ) ( 7 ) ( 9 ) (10 ) ( 11 )
MEMBAGI ELEMEN KERJA KE MEMBAGI ELEMEN KERJA KE DALAM STASIUN KERJADALAM STASIUN KERJA
TENTUKAN JUMLAH STASIUN KERJATENTUKAN JUMLAH STASIUN KERJA PRIORITASKAN ELEMEN DENGAN PRIORITASKAN ELEMEN DENGAN
RANKING LEBIH AWALRANKING LEBIH AWAL MINIMALKAN SELISIH WAKTU MINIMALKAN SELISIH WAKTU
STASIUN DENGAN WAKTU SIKLUSSTASIUN DENGAN WAKTU SIKLUS
Menentukan jumlah stasiun kerjaMenentukan jumlah stasiun kerja
NxTc
TeiN
m
i 1min
Stasiunkerja
ElemenKerja
T ei T sj Tc = 10Tsj < 10
Tc – T sj
1 126
622
10 10 0
2 45
71
8 10 2
3 37
53
8 10 2
4 8 6 6 10 4
5 910
55
10 10 0
6 11 6 6 10 4
Total 48 48 60 12
Pengelompokkan elemen ke dalam stasiun kerjaPengelompokkan elemen ke dalam stasiun kerja
MENGELOMPOKKAN ELEMEN KERJAMENGELOMPOKKAN ELEMEN KERJA
TIDAK SEMUA ELEMEN KERJA BISA TIDAK SEMUA ELEMEN KERJA BISA DIDISTRIBUSI DENGAN MUDAH DIDISTRIBUSI DENGAN MUDAH KARENA :KARENA :
1.1. MEMBUTUHKAN SKILL TERTENTUMEMBUTUHKAN SKILL TERTENTU
2.2. MENGGUNAKAN PERALATAN MENGGUNAKAN PERALATAN TERTENTU PADA LOKASI TETAPTERTENTU PADA LOKASI TETAP
Tei (waktu elemen kerja i)Tei (waktu elemen kerja i)
Waktu Elemen kerja adalah aplikasi Waktu Elemen kerja adalah aplikasi dari waktu standar yang diperoleh dari waktu standar yang diperoleh dari pengukuran waktu standar dari pengukuran waktu standar
( Sudah termasuk allowance )( Sudah termasuk allowance )
Jika diperoleh Tei yang nilainya Jika diperoleh Tei yang nilainya melebihi Tc maka harus dilakukan melebihi Tc maka harus dilakukan duplikasi stasiun kerja agar target duplikasi stasiun kerja agar target produksi tercapaiproduksi tercapai
Balance delay (L) dari lintasan Balance delay (L) dari lintasan
.100 %T cN.
m
1iT eiT cN.
L
Menghitung balance delayMenghitung balance delay
Balance Delay Balance Delay = = ( 6 X 10 ) - 48 ( 6 X 10 ) - 48 X 100 %X 100 %
6 X 106 X 10
== 12 12 X 100 % X 100 % 6060
= 20 %= 20 %
Stasiun kerja kritisStasiun kerja kritis
Stasiun Kerja Kritis adalah stasiun Stasiun Kerja Kritis adalah stasiun kerja yang memiliki waktu mendekati kerja yang memiliki waktu mendekati atau sama dengan time cycle. atau sama dengan time cycle. Keterlambatan pada stasiun kerja Keterlambatan pada stasiun kerja kritis akan menyebabkan kritis akan menyebabkan keterlambatan pada seluruh stasiun keterlambatan pada seluruh stasiun kerja.kerja.
Berpotensi menimbulkan bootle neckBerpotensi menimbulkan bootle neck
Stasiun kerja kritisStasiun kerja kritis
Stasiun Kerja 1 dan 5 adalah stasiun Stasiun Kerja 1 dan 5 adalah stasiun kerja kritis, stasiun ini perlu sangat kerja kritis, stasiun ini perlu sangat diperhartikan perancangan metode diperhartikan perancangan metode kerja, operator dan efisiensi kerja, operator dan efisiensi mesinnya agar tidak terjadi mesinnya agar tidak terjadi keterlambatan.keterlambatan.
Upaya meningkatkan kapasitas dengan Upaya meningkatkan kapasitas dengan mengurangi waktu siklus dapat dicapai mengurangi waktu siklus dapat dicapai dengan memperpendek waktu kerja pada dengan memperpendek waktu kerja pada stasiun kritisstasiun kritis
Petunjuk praktis untuk memperoleh Petunjuk praktis untuk memperoleh lintasan yang seimbanglintasan yang seimbang : :
Memperbaiki metode kerja khususnya pada Memperbaiki metode kerja khususnya pada stasiun kerja yang kritis, yaitu stasiun kerja stasiun kerja yang kritis, yaitu stasiun kerja yang cenderung untuk melanggar batas yang cenderung untuk melanggar batas waktu siklus yang telah ditetapkan.waktu siklus yang telah ditetapkan.
Merubah kecepatan proses kerja.Merubah kecepatan proses kerja. Menempatkan operator dengan Menempatkan operator dengan
keterampilan terbaik pada stasiun kerja keterampilan terbaik pada stasiun kerja yang kritis.yang kritis.
Hindari terjadinya in-process storage Hindari terjadinya in-process storage dengan cara overtime.dengan cara overtime.
Gunakan stasiun kerja ganda untuk Gunakan stasiun kerja ganda untuk meningkatkan siklus waktu secara efektif.meningkatkan siklus waktu secara efektif.
PERENCANAAN PERENCANAAN KAPASITASKAPASITAS
MENGHITUNG JUMLAH MESIN MENGHITUNG JUMLAH MESIN DAN OPERATOR YANG DAN OPERATOR YANG
DIPERLUKANDIPERLUKAN
PERENCANAAN KAPASITASPERENCANAAN KAPASITAS
TERDAPAT PRODUK CACATTERDAPAT PRODUK CACAT
CONTOHCONTOH
NOTASI SATUAN NILAI
P : Laju Produksi T : Waktu produksi untuk satu
unit produk D : Waktu kerja per hari E : Efisiensi peralatan produksiN : Jumlah mesin
(unit/jam)(menit)
(jam)(persentase)( unit )
30002.5016
80 %10
FORMULASIFORMULASI
N =N =
ED
PT
.60
)80.0).(16(
000.3
60
50.2
= 9.77 = 10 Mesin
Produksi yang dihasilkan tidak Produksi yang dihasilkan tidak semuanya baik, ada yang cacat sebanyak semuanya baik, ada yang cacat sebanyak
PdPd Jika Pd = 5 % Laju produksi menjadiJika Pd = 5 % Laju produksi menjadi
P =P =
d
g
P
P
1 05.01
3000
= 3.158
MULTI PRODUCTION MULTI PRODUCTION STAGE/MULTIPLE STAGESTAGE/MULTIPLE STAGE
Ada beberapa Work Station yang Ada beberapa Work Station yang harus dilalui produk, masing-harus dilalui produk, masing-masing work station memiliki masing work station memiliki efisiensi fasilitas/mesin dan efisiensi fasilitas/mesin dan peluang memunculkan produk peluang memunculkan produk cacat yang berbeda-beda. cacat yang berbeda-beda. Semuanya harus Semuanya harus dipertimbangkan dalam dipertimbangkan dalam perencanaan jumlah fasilitas. perencanaan jumlah fasilitas. Formulasinya menjadi :Formulasinya menjadi :
MULTI PRODUCTION MULTI PRODUCTION STAGE/MULTIPLE STAGESTAGE/MULTIPLE STAGE
N = N =
i
ii
ED
PT
.60
i = 1 ,2 ,3 …n
RANGKAIAN PROSES RANGKAIAN PROSES PRODUKSIPRODUKSI
PERENCANAAN KAPASITASPERENCANAAN KAPASITAS
RANGKAIAN PROSES PRODUKSIRANGKAIAN PROSES PRODUKSI
Efisiensi tiap work stationEfisiensi tiap work station
E =E =
D
H
= 1.00
D
STDT
E = Efisiensi work stationH = Waktu operasi (produktif) per periode (jam)D = Waktu kerja satu periodeDT = Down Time (Total Lamanya mesin rusak, termasuk repair time)ST = Waktu Set – up (jam)
Proses pembuatan suatu komponen melalui 3 tahapan dan Proses pembuatan suatu komponen melalui 3 tahapan dan data sepertinditunjukkan dalam tabel , bila Komponen yang data sepertinditunjukkan dalam tabel , bila Komponen yang
harus dibuat sebesar 150 unit perharinya, tentukan harus dibuat sebesar 150 unit perharinya, tentukan kebutuhan untuk masing-masing Mesinnyakebutuhan untuk masing-masing Mesinnya
Tahapan proses
MEsin Jam kerja(jam)
Waktu pengerjaan/unit
Down time/hari(menit)
Set up time (menit)
% defect(p)
1 Bubut
8 15 70 16 9
2 Frais 8 40 80 12 5
3 Drill 8 20 40 8 10