7. Konsep Pemberdayaan Dalam Penanganan Permukiman Kumuh_Revisi, Ayi

24
KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DALAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH Oleh : Kasubdit Wilayah II Direktorat Penataan Bangunan dan LIngkungan Disampaikan dalam Workshop Persiapan Penanganan Kumuh PNPM Mandiri Perkotaan Bali 8 10 Desember 2014

description

Konsep pemberdayaan dalam penanganan kawasan kumuh adalah bagaimana pelibatan masyarakat dalam menangani permasalahan kekumuhan yang ada di lingkungannya, dengan demikian peran pemerintah adalah lebih bagaimana menjadi fasilitator dalam memberdayakan masyarakat agar peduli terhadap lingkungan

Transcript of 7. Konsep Pemberdayaan Dalam Penanganan Permukiman Kumuh_Revisi, Ayi

  • KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKATKONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    DALAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUHDALAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH

    Oleh :

    Kasubdit Wilayah II

    Direktorat Penataan Bangunan dan LIngkungan

    Disampaikan dalam Workshop Persiapan Penanganan Kumuh

    PNPM Mandiri Perkotaan

    Bali

    8 10 Desember 2014

  • 1. Latar Belakang (1)

    Pembangunan berkelanjutan bidang ke Cipta Karya an

    mensyaratkan pembangunan dengan mempertimbangkan aspek

    sosial, ekonomi dan lingkungan secara berimbang, termasuk

    mendorong partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan

    penyelenggaraan khususnya diwilayah perkotaan sebagai pusat

    pertumbuhan yang memiliki kompleksitas permasalahan yang

    tinggi;

    Dalam era otonomi daerah telah terjadi perubahan paradigma

    pembangunan dari model pembangunan sentralistik menjadi

    pembagunan partisipatif untuk mewujudkan tata kelola

    pemerintahan daerah yang baik dengan pendekatan

    pemberdayaan masyarakat berdasarkan nilai-nilai luhur

    kemanusiaan dan prinsip-prinsip kemasyarakatan;

  • 1. Latar Belakang (2)

    Dalam pembinaan penyelenggaran bangunan gedung

    serta dalam pencegahan terhadap tumbuh dan

    berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman

    kumuh baru, maka perlu dilakukan pengaturan

    pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh

    Pemerintah Daerah dan masyarakat;

  • 2. Maksud dan Tujuan

    Maksud : mewujudkan peningkatan kesejahteraan

    masyarakat miskin dan perbaikan kualitas permukiman

    melalui partisipasi masyarakat dan keterpaduan

    pembangunan dalam skala kawasan dan skala

    lingkungan/komunitas, khususnya di wilayah perkotaan;

    Tujuan : mendorong terwujudnya perbaikan kualitas

    hidup masyarakat miskin melalui peningkatan akses

    kebutuhan dasar bagi masyarakat miskin serta

    penataan lingkungan permukiman yang layak huni dan

    berkelanjutan

  • 3. Keluaran

    Tersusunya Dokumen Rencana

    Tindak Penataan Lingkungan

    Permukiman (RTPLP) kawasan

    Prioritas

    Lingkungan Permukinan yang

    teratur, aman, berjati diri dan sehat

    yang dilakukan oleh masyarakat

    dengan dukungan pemerintah dan

    pemangku kepentingan

    (stakeholder ) lainnya

    Aturan tertulis (norma bersama)

    tentang pembangunan/pengelolaan

    permukiman dan tanggap bencana

    yang disepakati masyarakat

    sebagai komitmen bersama

    Terjadinya perubahan sikap dan

    perilaku masyarakat dalam

    mengelola lingkungan permukiman

  • 4. Dasar Hukum

    Pasal 43 ayat (3), dan ayat (4) undang-undang No 28

    tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

    Pasal 95 ayat (1) dan ayat (2) undang-undang No 1

    tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

    Permukiman;

    Pasal 111 Peraturan Pemerintah No 36 tahun 2005

    tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No 28

    tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

  • 5. Konsep Pemberdayaan Masyarakat

    (Proses Transformasi Sosial Masyarakat)

  • 6. Strategi Penanganan Permukiman Kumuh

    PERUMAHAN

    DAN KAWASAN

    PERMUKIMAN

    KUMUH

    PERENCANAAN

    KOMPREHENSIF

    Aturan dan

    Kebijakan PKP

    dan BG

    RPLP

    Menggali

    Masalah, Potensi,

    Aspirasi dan

    Prioritas

    Penanganan

    melalui Pemetaan

    Kawasan

    PENAGANAN

    TERPADU

    MULTI SEKTOR

    ASPEK

    LINGKUNGAN

    ASPEK SOSIAL-

    EKONOMI

    MASYARAKAT

    PERMUKIMAN

    LAYAK HUNI DAN

    BERKELANJUTAN

  • 7. Tahapan Siklus

    Perencanaan dan Pemasaran Sosial

    Pelaksanaan Pembangunan

    Keberlanjutan

    Persiapan

    1. Persiapan :

    Penyepakatan kawasan prioritas

    Lokakarya & sosialisasi,

    Pembentukan Tim Teknis; Tim Inti

    Perencanaan dan Pemasaran

    (TIPP) dan Perekrutan Tenaga Ahli

    Perencanaan dan Pemasaran

    (TAPP)

    2. Perencanaan dan Pemasaran Sosial :

    Membangun visi kawasan prioritas

    Pemetaan Swadaya/Community

    Self Survey

    Penyusunan RTPLP/CAP & Aturan

    bersama

    Uji Publik & Forum Konsultasi

    RTPLP/CAP

    Pemasaran Sosial

    3. Pelaksanaan pembangunan :

    Penyusunan Proposal Kegiatan

    Pelaksanaan Kegiatan

    Laporan Pertanggung Jawaban

    (LPJ)

    4. Keberlanjutan :

    Evaluasi

    Penyusunan rencana kegiatan 1

    tahun berikutnya

  • 8. Foto-2 Pelaksanaan Penanganan Permukiman Kumuh

    Di Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan

  • Pembentukan Tim Teknis dari unsur

    Pemda

    Sosialisasi PLPBK tingkat Kelurahan Pemb. Tim Inti Perencanaan & Pemasaran (TIPP) dari unsur Relawan

    Masyarakat

    Masyarakat sendiri yang merekrut

    Tim Ahli Perencanaan &

    Pemasaran (TAPP)

    Perubahan sikap & perilaku yang diharapkan :

    tidak mau tahu menjadi tahu dan peduli, serta sikap tidak mampu menjadi

    mampu/mandiri

  • Aktifitas Kegiatan Pemetaan Swadaya (PS) dan

    Proses Penyusunan RTPLP

    Perubahan sikap & perilaku yang diharapkan :

    terbangunnya rasa kepekaan terhadap permasalahan lingkunganya (olah rasa),

    kepedulian, kebersamaan dan kesadaran serta kemauan masyarakat untuk berubah

    Peta-peta hasil PS kawasan prioritas sebagai hasil analisis

    masalah lingkungan, sosial dan ekonomi oleh para relawan

    masyarakat

  • Dokumen Rencana Tindak Penataan Lingkungan

    Permukiman (RTPLP) Kawasan Prioritas

    Uji Publik RTPLP untuk memastikan keselarasan dengan

    perencanaan di tingkat kawasan dan Kota/kabupaten

    (spasial sektor)

    Perubahan sikap & perilaku yang diharapkan :

    Rencana kegiatan berdasarkan kebutuhan - bukan keinginan kelompok elit Desa/Kel serta patuh

    terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bersinergi dengan pihak lain

  • Perubahan sikap & perilaku yang diharapkan :

    Rencana yang sudah disepakati direalisasikan (talk less, do more) dengan prinsip

    tata kelola kegiatan yang baik (good governance) untuk mendapatkan kepercayaan

    (trust) dari masyarakat

  • Pasirmulya, sebuah desa kecil di Kecamatan Banjaran, Kab. Bandung sasaran program PNPM

    Mandiri Perkotaan memiliki luas sekitar 243,1 Ha

    dengan jumlah penduduk sebanyak 5725 jiwa.

    Kemiskinan merupakan persoalan utama di desa ini,

    terutama di Kampung Wangon. Rumah tidak layak

    huni, sarana sanitasi yang tidak memadai dan

    terbatasnya air bersih menjadikan kampung ini terlihat

    kumuh. Setelah melalui berbagai rembug warga,

    akhirnya disepakati Kampung ini dijadikan prioritas

    PLPBK (Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis

    Komunitas). Upaya keras seluruh warga dan

    dukungan dari pemerintah Desa serta Pemerintah

    Kab. Bandung, impian warga untuk menata

    permukimannya, akhirnya dapat diwujudkan .......

    1 Kampung Wangon

    Desa Pasirmulya Kab.

    Bandung

  • Dari rumah kumuh menjadi rumah layak huni .... Sarana sanitasi yang tidak memadai menjadi MCK

    komunal yang lebih dari memadai (Kampung Wangon, Desa Pasirmulya)

    Rehab

    Rumah

    MCK

    Kampung Wangon

    Desa Pasirmulya Kab.

    Bandung

  • 2 Kel. Podosugih

    Kota Pekalongan

    Binatur River Walk ....tema yang menginspirasi pelaksanaan program PLPBK PNPM Mandiri Perkotaan di

    Kel. Podosugih Kota Pekalongan. Anggapan masyarakat

    bahwa sungai merupakan tampungan berbagai limbah

    rumah tangga, sampai-sampai pintu rumah warga pun

    enggan berhadapan dengan sungai Binatur. Persepsi ini

    perlu dirubah, sungai adalah aset sumber daya yang

    sangat penting bagi kehidupan manusia dan lingkungan.

    Dengan dukungan pemerintah Kota dan Kelurahan, warga

    pun berkumpul dan berembug dengan difasilitasi Fasilitator

    : intinya apa yang harus warga lakukan untuk merubah

    persepsi yang kurang tepat dan sekaligus mewujudkan

    impian warga.

    Sebelum

  • Kel. Podosugih

    Kota Pekalongan

    Lingkungan permukinan di tepi sungai Binatur yang bersih, asri

    dan nyaman Bersama kita bisa !

    Sesudah

  • 3 Kel. Lapulu

    Kota Kendari Sultra

    Kita rencanakan bersama

    Kita bangun bersama

    Kita gunakan bersama

    Kita pelihara bersama

    Semangat warga Kel. Lapulu

    dalam mewujudkan visinya :

    Lapulu yang mandiri dan

    berbudaya, didukung

    lingkungan permukiman yang

    bersih, indah, aman, damai

    dan tertib

  • 4 Kel. Karangwaru, Kec.

    Tegalrejo

    Kota Yogyakarta

    Program PLPBK PNPM Mandiri Perkotaan di Kel. Karangwaru, Kec.

    Tegalrejo Kota Yogyakarta yang diberi nama Karangwaru Riverside Sae

    Saestu berhasil mengubah wajah sungai Buntung menjadi bersih dan

    tertata.

    Apa kata mereka : keberhasilan menata lingkungan ini adalah keberhasilan

    masyarakat dalam mewujudkan lingkungan permukiman yang aman, sehat

    dan produktif. Orientasi PLPBK adalah mengubah perilaku dan sikap

    masyarakat serta mengajak masyarakat untuk terus berinovasi dan berkreasi

    dalam menata lingkungan tempat tinggal mereka

  • Kel. Karangwaru, Kec.

    Tegalrejo

    Kota Yogyakarta

  • Aset Infrastruktur utama

    Penataan Lingkungan Permukiman di 452 Kel/desa

    Isu / Tantangan :

    Perencanaan

    pemeliharaan

    aset

    Pendataan aset

  • Komitmen

    Pemda/

    Political will

    Memiliki Regulasi Khusus Penanganan Kawasan Kumuh

    Penyediaan Anggaran Berkelanjutan

    Keterlibatan Penuh SKPD

    Pengendalian & Pengawasan yang optimal

    Partisipasi

    Masyarakat

    Kinerja BKM/LKM menuju madani

    Partisipasi Aktif Masyarakat

    Kapasitas TIPP

    Kapasitas Tenaga Ahli Lokal yang memadai

    Dukungan Penuh

    (Kemitraan)

    Dunia Usaha/Swasta

    Dukungan Pendanaan

    Dukungan Penguatan Kapasitas

    Dukungan Pemasaran

    Dukungan Material

    9. Kunci Keberhasilan dalam Penanganan Permukiaman

    Kumuh melalui Pemberdayaan Masyarakat

  • Created by AS