7 AGRIBUSINESS - Indonesia Stock Exchange...terlibat untuk memajukan sektor per-tanian dan mendukung...

3

Transcript of 7 AGRIBUSINESS - Indonesia Stock Exchange...terlibat untuk memajukan sektor per-tanian dan mendukung...

Page 1: 7 AGRIBUSINESS - Indonesia Stock Exchange...terlibat untuk memajukan sektor per-tanian dan mendukung berbagai upaya pemerintah dalam memenuhi kecukupan pangan nasional. “Pangan memang
Page 2: 7 AGRIBUSINESS - Indonesia Stock Exchange...terlibat untuk memajukan sektor per-tanian dan mendukung berbagai upaya pemerintah dalam memenuhi kecukupan pangan nasional. “Pangan memang

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto menginginkan pelaku usaha bisa me-manfaatkan peluang ekspor komoditas perikanan di tengah-tengah mere-baknya Virus Korona yang berpotensi mengakibatkan ketidakstabilan glob-al. “Kondisi Tiongkok yang diterpa dengan kasus Virus Korona membuat Tiongkok sulit melakukan ekspor. Hal ini bisa dimanfaatkan pelaku usaha nasional,” kata Yugi saat Outlook Peri-kanan 2020 di Jakarta, Rabu (26/2). Menurut dia, fenomena tersebut bisa menjadi peluang bagi negara-negara lain untuk meningkatkan ekspor dari berbagai produk yang selama ini kerap dilakukan oleh Tiongkok.

Salah satu komoditas perikanan yang bisa mengisi pasar ekspor beras-al dari subsektor perikanan budidaya. Terkait itu, kata Yugi, penting bagi pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk berfokus pada perikanan budidaya, produksi perikanan dunia pada 2025 diperkirakan mencapai 196 juta ton.

Dari jumlah tersebut, sekitar 52% adalah produk perikanan budidaya se-hingga budidaya diperkirakan sudah akan melampaui produksi perikanan tangkap.

Namun, terdapat sejumlah tantan-gan yang dihadapi budidaya perikanan

Indonesia, antara lain adalah regulasi yang harus sesuai dengan masukan dari seluruh pemangku kepentingan, kepastian status lahan yang tidak tumpang tindih, serta iklim investasi. “Buat iklim investasi lebih baik den-gan melakukan inovasi kepada sektor perbankan untuk ikut mendorong pergerakan ekonomi pembudidaya misalnya dengan memberi keringa-nan bunga bagi pembudidaya kecil,” katanya.

Terkait Virus Korona, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indo-nesia (AP5I) Budhi Wibowo seperti dilansir Antara mengingatkan, udang ke Tiongkok selama ini banyak dipa-sok dari Ekuador dan dicemaskan karena pintu perdagangan tertutup ke Negeri Tirai Bambu tersebut maka bisa saja Ekuador mencari pasar lain seperti Amerika Serikat yang selama ini menjadi negara tujuan dari ekspor udang RI. AP5I justru menekankan pentingnya penggarapan pasar do-mestik dengan meningkatkan kualitas ekspor untuk pasar lokal.

Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menjelaskan, ekspor perikanan harus ditingkatkan dan salah satu komoditas ekspor yang memiliki nilai paling tinggi dalam ekspor sektor kelautan dan perikanan adalah komoditas udang. Untuk itu, KKP akan mengembangkan tambak udang yang tersebar di kawasan Indonesia bagian tengah dan timur sebagai upaya meningkatkan produksi udang yang diharapkan juga menaik-kan nilai ekspor. “Program prioritas per tama adalah mengembangkan udang di sentra-sentra yang memang berpotensi untuk tambak udang. Kami melihat di Indonesia bagian tengah

dan timur masih banyak yang belum tersentuh,” kata dia.

Slamet juga mengemukakan, Pres-iden Joko Widodo menginginkan nilai ekspor naik hingga 2,50 kali lipat pada 2024, sedangkan pihak Kemenko Kemaritiman ingin naik hingga lima kali lipat. “Potensi (pengembangan budidaya perikanan) banyak sekali dan luar biasa, seperti di Kalimantan untuk dikembangkan udang windu,” kata Slamet. KKP menargetkan pen-ingkatan ekspor udang hingga 250% pada 2024 dengan menggunakan metode pengelolaan kawasan tambak udang secara berkelanjutan. Pada 2018, tercatat kontribusi ekspor udang Indonesia mencapai hampir 40% dari total nilai ekspor total produk peri-kanan nasional atau mencapai US$ 1,30 miliar.

Pakan Ikan AlternatifSementara i tu , KKP tengah

mengembangkan pakan ikan alterna-tif berbahan baku magot. Kenaikan harga pakan menjadi tantangan bagi subsektor perikanan budidaya, karena itu untuk menekan tingginya harga pakan maka pakan alternatif harus dikembangkan. Magot adalah larva berprotein tinggi yang dikembangkan dari serangga black soldier fly, magot mengandung 42% protein kasar, 31% ekstrak eter, 15% abu, lalu 5,10% kal-sium, dan 0,63% fosfor dalam bentuk kering.

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja mengatakan, beberapa peru-sahaan telah berhasil mendiversifikasi produk magot, tidak hanya dikemas dalam bentuk pakan kering tetapi juga pupuk dan granula. Berbagai produk telah dipasarkan baik secara konve-sional maupun melalui media online, sudah ada 21 perusahaan yang telah mengembangkan produksi magot, di

antaranya Biomagg di Depok, Great Giant Pineapple di Lampung, PT Mag-got Indonesia Lestari di Bogor, Acel di Tangerang, Morodasdi Farm di Blitar, dan Kampung Lala di Banyumas. “KKP sendiri akan mengembangkan tujuh lokasi pusat budidaya magot yang tersebar di Sukabumi, Karawang, Situbondo, Jepara, Banjar, Tatelu, dan Jambi,” jelas dia.

Komponen pakan dalam budidaya perikanan cukup krusial. Pakan harus memiliki kandungan gizi yang baik, mudah diproses dan mengandung zat gizi tinggi, dan harga terjangkau. Salah satu nutrisi pakan yang meme-gang peranan penting dalam pertum-buhan ikan adalah protein dan asam amino. Magot memenuhi kriteria tersebut, apalagi kandungan dalam magot bisa meningkatkan imun ikan. Ketersediaan bahan baku juga mudah didapat sehingga dapat menekan biaya produksi pakan. (tl)

7 AGRIBUSINESSKAMIS 27 FEBRUARI 2020

Produksi Gula Perkebunan NusantaraPekerja menata tumpukan tebu untuk digiling di pabrik gula Sei Semayang PTPN II Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (25/2/2020). Holding Perkebunan Nusantara yang saat ini memiliki sekitar 20 pabrik gula dan berkapasitas sekitar 800 ribu hingga 900 ribu ton per hari itu dapat membantu/memasok pemerintah dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor gula sekitar 30 persen dari jumlah total produksi gula nasional yakni 2,2 juta ton.

Antara

Oleh Ridho Syukra

JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan bahwa pelaku usaha hendaknya bisa memanfaatkan peluang ekspor komoditas perikanan yang semakin terbuka di tengah merebaknya Virus Korona di Tiongkok. Kondisi Tiongkok yang didera kasus Virus Korona membuat negara tersebut sulit melakukan ekspor, termasuk komoditas perikanan.

Yugi Prayanto

Emeral

JAKARTA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak Forum Rektor In-donesia (FRI) berkontribusi memajukan sektor pertanian nasional. Biasanya, para akademisi bisa menemukan solusi yang berbeda dan tidak pernah terpikirkan oleh pemerintah dan FRI merupakan wadah para rektor yang bisa dijadikan mitra pemerintah. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan dunia pendidikan perlu dilakukan karena sektor pertanian memberikan kontribusi besar bagi produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Demikian disampaikan Syahrul Yasin Limpo yang akrab disapa Mentan SYL ketika menghadiri Fokus Grup Diskusi Aliansi Kebangsaan yang digelar di IPB, Bogor, Selasa (25/2). SYL menjelaskan, Kementan tidak bisa bekerja sendiri dan membutuhkan ide dari para akademisi untuk membuat terobosan pertanian ke depan. “Biasanya, para akademisi bisa menemukan solusi yang berbeda dan tidak pernah terpikirkan oleh pemerin-tah, FRI merupakan wadah para rektor dan bisa dijadikan mitra pemerintah. Jika pertanian sudah maju dan berkembang maka akan mengurangi angka kemiskinan dan berdampak positif terhadap kebaikan ekonomi. Saya minta para rektor bisa mendukung Kementan dalam melakukan pekerjaan, pertanian tidak akan gagal jika manajemennya teratur,” ujar Mentan SYL.

Kementan sudah mempunyai kelem-bagaan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostra Tani) dan Agriculture War Room (AWR) sebagai pusat data dan pusat gerakan yang ada di setiap desa. Kostra Tani dan AWR bisa digu-nakan sebagai alat gerakan bersama dan bisa dioperasikan secara online karena teknologinya sudah canggih. Rektor IPB Arif Satria mengatakan, pihaknya siap terlibat untuk memajukan sektor per-tanian dan mendukung berbagai upaya pemerintah dalam memenuhi kecukupan pangan nasional. “Pangan memang isu yang sensitif dan harus melibatkan ban-yak pihak untuk kemajuannya dan para akademisi merupakan mitra pemerintah paling terpercaya,” ungkap Arif Satria.

Isu pertanian yang harus diselesaikan pemerintah masih banyak, bahkan hingga di level kecamatan harus segera diselesaikan, di sisi lain teknologi informasi di sektor pertanian harus terus di-update. Pertanian yang sudah ada harus ditingkatkan produkti-vitasnya, efisiensi harus dilakukan, sehingga produk yang dihasilkan makin mampu bersaing. “Jika pemerintah butuh bantuan dan menemukan permasalahan dalam sek-tor pertanian, akademisi siap memberikan solusi. Banyak negara maju yang sudah menerapkan sistem kolaborasi antara pemer-intah dan akademisi untuk mendorong sek-tor pertanian,” jelas dia. (dho)

DELISERDANG – PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II) kembali mengak-tifkan Pabrik Gula (PG) Sei Semayang di Kabupaten Deliserdang yang memiliki kapasitas penggilingan tebu 4.000 ton cane per day (TCD). Beroperasinya kembali PG Sei Semayang merupakan momentum kebangkitan PTPN II menuju perusahaan yang sehat dan karyawan sejahtera.

Direktur Utama PTPN II M Iswan Achir di Deliserdang, Selasa (25/2), men-gatakan, PG Sei Semayang yang sempat vakum lima tahun itu merupakan salah satu PG milik PTPN II yang optimistis mampu menjalankan roda operasional-nya selain PG Kuala Madu yang masih terus beroperasi. “Ini merupakan satu titik balik yang perlu kita sama-sama bangun kembali dan mengupayakan kembali sebagaimana rencana dan cita-cita kita ke depan,” katanya.

Dia menambahkan, terhentinya PG Sei Semayang itu sebelumnya akibat pemenu-han pembibitan bahan baku yang masih belum mencapai target yang diharapkan. “Untuk menghidupkan dua pabrik ini kita selayaknya dapat mengoperasionalkan areal kebun seluas 10.500 atau 11.000 hektare (ha), tetapi masih banyak kendala di lapangan

salah satunya antara lain adalah kondisi lahan masih diduduki penggarap dan juga masyara-kat luar,” ujar dia seperti dilansir Antara.

Untuk itu, pelaksanaan operasional dua PG itu masih ada areal Hak Guna Usaha (HGU) untuk diperjuangkan agar dapat kembali mengoperasionalkannya dan mengoptimalkan areal-areal tersebut. Kembali beroperasinya PG Sei Semayang itu diharapkan dapat membantu pemenu-han kebutuhan pergulaan di wilayah Sumut yang mana dari porsi penduduk wilayah Sumut saat ini kebutuhan gula sangat tinggi. “Kami berharap dapat memberikan sumbangsih kepada seluruh warga maupun masyarakat Indonesia, khususnya untuk suplai gula,” jelas dia.

Sedangkan peneliti Center for Indonesia Policy Studies (CIPS) Felippa Amanta men-gatakan, saat ini harga gula lokal tiga kali lebih mahal dibandingkan harga gula di pasar internasional, yang mengindikasikan adanya permintaan yang tidak tercukupi oleh pasokan dalam negeri. Berdasarkan data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), kebutuhan gula Indonesia akan mencapai 6,80 juta ton pada 2020, sedangkan produksi gula dalam negeri 2019/2020 hanya 2,10 juta ton. (tl)

Jl. Pulo Ayang Raya Blok OR I Kawasan Industri Pulogadung Jakarta 13930Telp : (021) 4616555 (Hunting) Fax : (021) 4616689 Email : [email protected] http://www.astra-agro.co.id

Investor Daily_Size: 5x270_27 Februari 2020

ASET LANCAR Kas dan setara kas 383.366 49.082 Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 23.910 (2018: Rp 24.907) Pihak ketiga 356.095 295.436 Pihak berelasi 12.644 321.188 Piutang lain-lain Pihak ketiga 384.290 41.375 Pihak berelasi 5.215 5.430 Persediaan 1.974.035 2.368.363 Aset biologis 186.748 174.827 Uang muka 153.854 182.241 Pajak dibayar dimuka 1.015.764 1.062.686

Total aset lancar 4.472.011 4.500.628 ASET TIDAK LANCAR Investasi pada ventura bersama 167.067 172.966 Piutang jangka panjang Pihak ketiga - 70.133 Pihak berelasi 450.350 469.119 Aset pajak tangguhan, bersih 825.031 838.940 Tanaman produktif Tanaman menghasilkan, setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp 2.662.782 (2018: Rp 2.280.580) 5.423.078 5.681.689 Tanaman belum menghasilkan 1.567.434 1.367.116 Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp 6.968.437 (2018: Rp 6.019.488) 9.841.623 10.219.013 Aset biologis 171.561 149.489 Goodwill 55.951 55.951 Perkebunan plasma 1.198.863 867.926 Tagihan restitusi pajak 2.706.543 2.018.680 Aset lain-lain 94.612 445.317

Total aset tidak lancar 22.502.113 22.356.339

TOTAL ASET 26.974.124 26.856.967

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan 17.414.370 19.118.173 Penerimaan penghasilan bunga, bersih 31.106 23.773 Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (15.014.707 ) (15.591.781 )Pembayaran pajak (233.349 ) (1.090.792 )Pembayaran beban operasional lainnya (905.067 ) (414.138 )Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 1.292.353 2.045.235 Arus kas dari aktivitas investasi Penambahan aset tetap (653.547 ) (939.268 )Penambahan tanaman produktif (618.325 ) (637.609 )Penambahan aset biologis (35.511 ) (31.891 )Penambahan piutang pihak berelasi - (69.999 )Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (1.307.383 ) (1.678.767 ) Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan pinjaman bank 3.135.550 1.225.000 Pembayaran pinjaman bank (1.975.000 ) (700.000 )Pembayaran dividen kas (431.091 ) (835.247 )Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham nonpengendali (59.642 ) (74.656 )Pembayaran biaya pendanaan (335.723 ) (224.429 )Arus kas bersih yang diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas pendanaan 334.094 (609.332 ) Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas 319.064 (242.864)

Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas 15.220 29.654

Kas dan setara kas pada awal tahun 49.082 262.292

Kas dan setara kas pada akhir tahun 383.366 49.082

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2019 DAN 2018

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILANKOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Jakarta, 27 Februari 2020 PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk

SE & ODIREKSI

Catatan : Informasi keuangan ini diambil dari laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota jaringan global PwC) dengan opini wajar dalam semua hal yang material.

LIABILITAS JANGKA PENDEK Uang muka pelanggan Pihak ketiga 72.968 325.856 Pihak berelasi 16.232 31.299 Utang usaha Pihak ketiga 801.001 1.057.257 Pihak berelasi 25.844 31.574 Liabilitas lain-lain Pihak ketiga 161.050 118.726 Pihak berelasi 400 413 Akrual 152.327 155.572 Utang pajak 91.866 137.799 Kewajiban imbalan kerja 95.077 93.034 Pinjaman bank jangka pendek 150.000 1.125.000

Total liabilitas jangka pendek 1.566.765 3.076.530 LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman bank jangka panjang 5.535.466 3.606.303 Liabilitas pajak tangguhan, bersih 142.484 116.217 Kewajiban imbalan kerja 651.344 583.395 Liabilitas lain-lain 99.538 -

Total liabilitas jangka panjang 6.428.832 4.305.915

Total liabilitas 7.995.597 7.382.445 EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan: Modal saham 962.344 962.344 Tambahan modal disetor 3.878.995 3.878.995 Komponen ekuitas lainnya (164.066 ) (33.444 ) Saldo laba: Dicadangkan 192.500 192.500 Belum dicadangkan 13.651.380 13.989.234

18.521.153 18.989.629

Kepentingan nonpengendali 457.374 484.893

Total ekuitas 18.978.527 19.474.522

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 26.974.124 26.856.967

A S E T 31/12/2019 31/12/2018 LIABILITAS DAN EKUITAS 31/12/2019 31/12/2018

2019 2018 2019 2018

Pendapatan bersih 17.452.736 19.084.387

Beban pokok pendapatan (15.308.230 ) (15.544.881 )

Laba bruto 2.144.506 3.539.506 Beban umum dan administrasi (723.359 ) (786.046 )Beban penjualan (460.839 ) (427.554 )Biaya pendanaan (350.337 ) (225.057 )(Kerugian)/keuntungan selisih kurs, bersih (34.652 ) 66.114 Penghasilan bunga 30.214 25.774 Bagian atas hasil bersih ventura bersama (5.899 ) (15.069 )Lain-lain, bersih 61.226 29.412

(1.483.646 ) (1.332.426 )

Laba sebelum pajak penghasilan 660.860 2.207.080 Beban pajak penghasilan (417.231 ) (686.357 ) Laba tahun berjalan 243.629 1.520.723 Penghasilan komprehensif lain: Pos-posyangtidakakandireklasifikasikelabarugi: Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pascakerja (20.805 ) 23.219 Pos-posyangakandireklasifikasikelabarugi: Lindung nilai arus kas (310.997 ) 178.505 Pajak penghasilan terkait 82.950 (50.431 )

(248.852 ) 151.293

Total (rugi)/laba komprehensif (5.223 ) 1.672.016 Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Perusahaan 211.117 1.438.511 Kepentingan nonpengendali 32.512 82.212

243.629 1.520.723

Total (rugi)/laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Perusahaan (37.346 ) 1.589.141 Kepentingan nonpengendali 32.123 82.875

(5.223 ) 1.672.016

Laba per saham dasar/dilusian (Rupiah penuh) 109,69 747,40

Page 3: 7 AGRIBUSINESS - Indonesia Stock Exchange...terlibat untuk memajukan sektor per-tanian dan mendukung berbagai upaya pemerintah dalam memenuhi kecukupan pangan nasional. “Pangan memang

15Kamis, 27 Februari 2020

�RELOKASI CABANG JAKARTA KUNINGAN

KINERJA BANK

Laba Panin Rp3,5 T Bisnis, JAKARTA — PT Bank

Pan Indonesia Tbk. membukukan laba bersih sebesar Rp3,5 triliun pada akhir 2019, tumbuh 9,7% secara year-on-year (yoy) dari Rp3,2 triliun.

Kenaikan itu ditopang pen-dapatan bunga bersih sebesar Rp9,08 triliun dan pendapatan operasional lain Rp2,3 triliun. Margin bunga bersih perseroan stabil di level 4,8%. Di sisi lain, beban operasional lainnya dapat ditekan menjadi Rp7,0 triliun atau turun 6,27% yoy.

Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo menyatakan aset konsolidasi perseroan naik 19,7% yoy ke level Rp211,3 triliun. Ada-pun, outstanding kredit tercatat Rp151,5 triliun, dengan porsi kredit ritel dan komersial sebe-sar 58,3%, dan sisanya segmen korporasi.

Sementara itu, dana pihak ketiga [DPK] mencapai Rp131,4 triliun dengan porsi dana murah 37,2%. Pendanaan Bank Panin dari pener-bitan beberapa seri obligasi dan obligasi subordinasi berjumlah Rp13,4 triliun.

“Jumlah ekuitas mencapai Rp44,4 triliun dan CAR tercatat 23,41%,” demikian dikutip dari keterangan resmi, Rabu (26/2).

Sebagai informasi, pada Ma-ret 2019, Otoritas Jasa Keuangan menetapkan Bank Panin sebagai bank BUKU 4. Perseroan terus mengembangkan pemanfaatan fi tur teknologi digital banking dan jaringan elektronik serta pembayaran berbasis kartu uang elektronik untuk memperluas basis nasabah.

Senada, anak usaha Bank Panin, PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. juga tercatat positif. Bratha Wijaya, Direktur Utama Bank Panin Dubai Syariah, menyatakan pembiayaan tumbuh 35,88% yoy menjadi Rp8,33 triliun dan DPK naik 26,09% yoy menjadi Rp8,7 triliun. Alhasil, total aset perse-roan terkerek 26,96% menjadi Rp11,14 triliun.

Laba sebelum pajak menca-pai Rp23,3 miliar, tetapi laba bersih setelah pajak terkoreksi menjadi Rp13,2 triliun dengan adanya penyesuaian perhitung-an pajak penghasilan periode sebelumnya.

“Kami memperbaiki kinerja lewat perbaikan kualitas aset dan percepatan penyelesaian pembiayaan, di samping terus melakukan efi siensi secara ber-kesinambungan di berbagai bi-dang.” (Ropesta Sitorus)

PENYALURAN KREDIT UMKM

BANK GANDENG TEKFIN Bisnis, JAKARTA — Sejumlah bank berupaya meningkatkan penyaluran kredit ke usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),

antara lain lewat sinergi dengan perusahaan teknologi fi nansial (tekfi n) bidang pembiayaan.

Ni Putu Eka Wiratmini, M. Richard & Maria [email protected]

PT Bank Mandiri (Per-sero) Tbk. misalnya yang menggandeng 15 platform dagang elek-tronik (e-commerce) dan tekfi n di bidang

peer to peer lending (P2P). Direktur Utama Bank Mandi-

ri Royke Tumilaar mengatakan kerja sama dengan tekfi n sangat strategis untuk meningkatkan rea-lisasi penyaluran kredit ke sektor UMKM yang potensinya sangat besar. Teknologi yang disediakan oleh e-commerce maupun tekfi n akan memudahkan penyaluran pembiayaan produktif bagi UMKM di Indonesia.

“Kerja sama ini diadakan seba-gai salah satu upaya kami untuk memudahkan akses transaksi dan pembiayaan kepada UMKM. Hal ini dilaterbelakangi keyakinan kami bahwa segmen UMKM telah dan terus akan menjadi pendorong roda perekonomian nasional,” katanya, Rabu (26/2).

Beberapa platform yang digan-deng emiten bersandi BMRI itu a.l. Tokopedia, Shopee, perusa-

haan tekfi n milik Grab Group, dan beberapa tekfi n, seperti Te-ralite dan Modal Rakyat, untuk memudahkan UMKM mendapat pendanaan dengan cepat.

Platform itu menambah deretan dagang elektronik yang sebelumnya telah digandeng perseroan, yakni Bukalapak dan tekfi n pembiayaan a.l. Investree, Koinworks, Amartha, Crowde, dan Akseleran.

Selain itu, dari sisi teknologi, BMRI juga berkolaborasi dengan beberapa perusahaan rintisan, se-perti PrivyID, Trusting Social In-donesia (TSI), dan Mitra Transaksi Indonesia (MTI), untuk memas-tikan kecepatan dan ketepatan dalam penyaluran kredit UMKM.

Dengan semua langkah itu, BMRI menargetkan portofolio kre-dit UMKM mencapai Rp1 triliun pada 2020, tumbuh 10 kali lipat dari tahun 2019 yang berjumlah Rp100 miliar.

Dari aspek manajemen risiko, Royke memastikan penyaluran kredit secara nontradisional ini akan memenuhi prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan

yang baik (GCG). Penggunaan alternatif data di-

lakukan untuk pengembangan scoring kredit yang customized, sesuai dengan karakteristik target pasar UMKM yang beragam dan untuk menyesuaikan diri dengan ekosistem ekonomi digital.

“Harapannya, kerja sama ini tetap dapat memperhatikan ku-alitas penyaluran kredit UMKM berbasis platform sehingga rasio NPL terjaga dengan baik,” katanya.

Meskipun ekspansif dalam kredit UMKM, BMRI masih tetap fokus di segmen korporasi atau wholes-ale banking. Mengutip laporan presentasi BMRI, sepanjang 2019, porsi portofolio kredit ke segmen korporasi mencapai 40,2%, naik 5,3% secara tahunan. Adapun, porsi ke usaha kecil menengah (UKM) 6,5%, dan porsi ke segmen usaha mikro sebanyak 13,6%.

Senada dengan BMRI, PT Bank Central Asia Tbk. juga terus mem-buka peluang kerja sama dengan perusahaan tekfi n guna mendorong penyaluran kredit ke UMKM.

Pada Januari lalu, BBCA resmi bekerja sama dengan tekfi n pem-biayaan PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku).

Executive Vice President Secre-tariat & Corporate Communication BCA Hera F Haryn mengatakan selama 2019, kredit perseroan ke UMKM mencapai lebih dari Rp81 triliun, tumbuh 14,5% secara year-on-year (yoy).

“BCA senantiasa membuka peluang bekerja sama dengan perusahaan tekfi n dengan mem-pertimbangkan prospek bisnis, prinsip kehati-hatian, dan kondisi pasar terkini untuk mendukung

bisnis korporasi,” katanya. Tak hanya perbankan papan

atas, PT Bank BRI Agroniaga Tbk. (BRI Agro) juga berupaya meningkatkan pembiayaan lewat aplikasi pinjaman daring Pinang (Pinjaman Tenang).

Bedanya, perusahaan tekfi n Pi-nang yang dipasarkan BRI Agro tersebut masih merupakan hasil inisiasi induk usahanya, Bank BRI. Penyaluran kredit tanpa agunan melalui aplikasi Pinang ditargetkan sebesar Rp1 triliun pada 2020.

Direktur Utama BRI Agro Ebe-neser Girsang menyebutkan per-tumbuhan kredit tahun ini tidak terlalu tinggi karena fokus pada perbaikan kualitas kredit. Namun dengan adanya Pinang, perseroan dapat lebih ekspansif untuk me-wujudkan pertumbuhan kredit dua digit.

“Kami kan punya Pinang yang

dapat terus memperbesar volume kredit ritel dan konsumer kami, dan itu masih sangat potensial untuk terus kami kembangkan,” katanya,

PASAR POTENSIAL Sementara itu, Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas In-donesia, sekaligus Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Ari Kuncoro mengatakan segmen UMKM menjadi pilihan potensial bagi bank pada tahun ini.

Pasalnya, segmen korporasi ber-potensi melemah akibat perlam-batan ekonomi global. “Artinya, agar tetap tumbuh, bank perlu mencari sumber bisnis baru. Saat ini memang yang cukup potensial adalah UMKM,” katanya.

Besarnya pasar UMKM membuat bank pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. bersinergi dengan dua perusahaan BUMN, yakni PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero), untuk mempertajam fokus bisnisnya di segmen tersebut.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan realisasi dari kerja sama itu diharapkan terwujud pada Juni 2020. “Kami diarahkan untuk bersinergi antara BUMN-BUMN untuk memberdayakan UMKM. Bentuk sinerginya seperti apa, itu yang akan kami bicarakan. Tapi, target waktu Juni sudah selesai,” katanya.

BRI menargetkan porsi penya-luran kredit ke UMKM mencapai 80% pada 2020. Adapun, tahun lalu porsinya sebesar 78% atau Rp700 triliun dari total kredit Rp907,4 triliun.

“Artinya, agar tetap tumbuh, bank perlu mencari sumber bisnis baru. Saat ini memang yang cukup potensial adalah UMKM.

Bisnis/Dedi Gunawan

Direktur Utama BTN Pahala N. Mansury (kedua kiri) didampingi Kepala Kanwil II Jakarta-Banten Dewi Fitrianingrum (kanan), Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan Amran Nasution (kedua kanan), dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo (tengah) meninjau layanan digital saat peresmian relokasi kantor cabang BTN Jakarta Kuningan di Jakarta, Rabu (26/2). BTN Cabang Jakarta Kuningan tersebut menaungi 8 Kantor Cabang Pembantu, 14 Kantor Kas, dan 1 Payment Point. Hingga 2019, BTN Cabang Kuningan telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp37,2 triliun.

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Jl. Pulo Ayang Raya Blok OR I Kawasan Industri Pulogadung Jakarta 13930Telp : (021) 4616555 (Hunting) Fax : (021) 4616689 Email : [email protected] http://www.astra-agro.co.id

Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan 17.414.370 19.118.173 Penerimaan penghasilan bunga, bersih 31.106 23.773 Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (15.014.707 ) (15.591.781 )Pembayaran pajak (233.349 ) (1.090.792 )Pembayaran beban operasional lainnya (905.067 ) (414.138 )Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 1.292.353 2.045.235 Arus kas dari aktivitas investasi Penambahan aset tetap (653.547 ) (939.268 )Penambahan tanaman produktif (618.325 ) (637.609 )Penambahan aset biologis (35.511 ) (31.891 )Penambahan piutang pihak berelasi - (69.999 )Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (1.307.383 ) (1.678.767 ) Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan pinjaman bank 3.135.550 1.225.000 Pembayaran pinjaman bank (1.975.000 ) (700.000 )Pembayaran dividen kas (431.091 ) (835.247 )Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham nonpengendali (59.642 ) (74.656 )Pembayaran biaya pendanaan (335.723 ) (224.429 )Arus kas bersih yang diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas pendanaan 334.094 (609.332 ) Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas 319.064 (242.864)

Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas 15.220 29.654

Kas dan setara kas pada awal tahun 49.082 262.292

Kas dan setara kas pada akhir tahun 383.366 49.082

ASET LANCAR Kas dan setara kas 383.366 49.082 Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 23.910 (2018: Rp 24.907) Pihak ketiga 356.095 295.436 Pihak berelasi 12.644 321.188 Piutang lain-lain Pihak ketiga 384.290 41.375 Pihak berelasi 5.215 5.430 Persediaan 1.974.035 2.368.363 Aset biologis 186.748 174.827 Uang muka 153.854 182.241 Pajak dibayar dimuka 1.015.764 1.062.686

Total aset lancar 4.472.011 4.500.628 ASET TIDAK LANCAR Investasi pada ventura bersama 167.067 172.966 Piutang jangka panjang Pihak ketiga - 70.133 Pihak berelasi 450.350 469.119 Aset pajak tangguhan, bersih 825.031 838.940 Tanaman produktif Tanaman menghasilkan, setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp 2.662.782 (2018: Rp 2.280.580) 5.423.078 5.681.689 Tanaman belum menghasilkan 1.567.434 1.367.116 Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp 6.968.437 (2018: Rp 6.019.488) 9.841.623 10.219.013 Aset biologis 171.561 149.489 Goodwill 55.951 55.951 Perkebunan plasma 1.198.863 867.926 Tagihan restitusi pajak 2.706.543 2.018.680 Aset lain-lain 94.612 445.317

Total aset tidak lancar 22.502.113 22.356.339

TOTAL ASET 26.974.124 26.856.967

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2019 DAN 2018

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILANKOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Jakarta, 27 Februari 2020 PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk

SE & ODIREKSI

Catatan : Informasi keuangan ini diambil dari laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota jaringan global PwC) dengan opini wajar dalam semua hal yang material.

LIABILITAS JANGKA PENDEK Uang muka pelanggan Pihak ketiga 72.968 325.856 Pihak berelasi 16.232 31.299 Utang usaha Pihak ketiga 801.001 1.057.257 Pihak berelasi 25.844 31.574 Liabilitas lain-lain Pihak ketiga 161.050 118.726 Pihak berelasi 400 413 Akrual 152.327 155.572 Utang pajak 91.866 137.799 Kewajiban imbalan kerja 95.077 93.034 Pinjaman bank jangka pendek 150.000 1.125.000

Total liabilitas jangka pendek 1.566.765 3.076.530 LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman bank jangka panjang 5.535.466 3.606.303 Liabilitas pajak tangguhan, bersih 142.484 116.217 Kewajiban imbalan kerja 651.344 583.395 Liabilitas lain-lain 99.538 -

Total liabilitas jangka panjang 6.428.832 4.305.915

Total liabilitas 7.995.597 7.382.445 EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan: Modal saham 962.344 962.344 Tambahan modal disetor 3.878.995 3.878.995 Komponen ekuitas lainnya (164.066 ) (33.444 ) Saldo laba: Dicadangkan 192.500 192.500 Belum dicadangkan 13.651.380 13.989.234

18.521.153 18.989.629

Kepentingan nonpengendali 457.374 484.893

Total ekuitas 18.978.527 19.474.522

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 26.974.124 26.856.967

A S E T 31/12/2019 31/12/2018 LIABILITAS DAN EKUITAS 31/12/2019 31/12/2018

2019 2018 2019 2018

Pendapatan bersih 17.452.736 19.084.387

Beban pokok pendapatan (15.308.230 ) (15.544.881 )

Laba bruto 2.144.506 3.539.506 Beban umum dan administrasi (723.359 ) (786.046 )Beban penjualan (460.839 ) (427.554 )Biaya pendanaan (350.337 ) (225.057 )(Kerugian)/keuntungan selisih kurs, bersih (34.652 ) 66.114 Penghasilan bunga 30.214 25.774 Bagian atas hasil bersih ventura bersama (5.899 ) (15.069 )Lain-lain, bersih 61.226 29.412 (1.483.646 ) (1.332.426 )

Laba sebelum pajak penghasilan 660.860 2.207.080 Beban pajak penghasilan (417.231 ) (686.357 ) Laba tahun berjalan 243.629 1.520.723 Penghasilan komprehensif lain:

Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pascakerja (20.805 ) 23.219

Lindung nilai arus kas (310.997 ) 178.505 Pajak penghasilan terkait 82.950 (50.431 ) (248.852 ) 151.293

Total (rugi)/laba komprehensif (5.223 ) 1.672.016 Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Perusahaan 211.117 1.438.511 Kepentingan nonpengendali 32.512 82.212 243.629 1.520.723

Total (rugi)/laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Perusahaan (37.346 ) 1.589.141 Kepentingan nonpengendali 32.123 82.875 (5.223 ) 1.672.016

Laba per saham dasar/dilusian (Rupiah penuh) 109,69 747,40

Nilai Pertumbuhan (yoy)

2019* 1.044,80 9,20%2018 969,97 9,85%2017 882,98 10,08%2016 802,11 8,42%2015 739,8 10,10%

Sumber: Bank Indonesia, OJK

Ket: *November

Sejumlah bank menggandeng teknologi finansial (tekfin) dan pasar daring (e-commerce) sebagai salah satu strategi untuk memacu penyaluran kredit ke segmen usaha mikro, kecil dan menengah. Realisasi kenaikan kredit ke UMKM pada tahun lalu belum terlalu tinggi. Selain itu, sejak 2013, porsinya pun tak pernah beranjak dari kisaran 19% dari total kredit perbankan.

236,9298,1

435

266,4328,5

449,8

Mikro Kecil Menengah

Q4 2018 Q4 2019* Yoy

PenyaluranKredit UMKM(Rp triliun)

Berdasarkan klasifikasi usaha14,10% 12,40% 10,70% 11,20% 7,10% 6,00%

BISNIS/HUSIN PARAPAT

B A N K