6.Pemeriksaan APP

16
PEMERIKSAAN/PENGUJIAN ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS TUJUAN : lah menyelesaikan pelajaran pemeriksaa pengukur dan pembatas (APP), peserta u melaksanakan pemeriksaan/pengujian l pengawatan APP sesuai prosedur dan k uan Pemeriksaan yang berlaku.

description

ssssj

Transcript of 6.Pemeriksaan APP

  • PEMERIKSAAN/PENGUJIAN ALAT PENGUKUR DAN PEMBATASTUJUAN :Setelah menyelesaikan pelajaran pemeriksaanAlat pengukur dan pembatas (APP), peserta mampu melaksanakan pemeriksaan/pengujian Hasil pengawatan APP sesuai prosedur dan keTentuan Pemeriksaan yang berlaku.

  • PEMERIKSAAN APPPemeriksaan visualPemeriksaan tahanan isolasiPemeriksaan urutan fasePemeriksaan sirkuit arus / teganganPemeriksaan relai tarip ganda & saklar waktuPemeriksaan putaran piringan

  • PEMERIKSAAN VISUAL Ialah pemeriksaan terhadap meter, perlengkapan dan Pengawatannya, apakah dalam keadaan baik, rusak, cacatPosisi miring, baut kendor dan sebagainya.

    Bila ada indikasi separti diatas, maka telah terjadi sesuatupada meter tersebut, sehingga perlu diadakan pemeriksaanlebih lanjut

  • PEMERIKSAAN VISUALNONama alat/lengkapanKeadaanBaik Cacat rusakketerangan1

    2

    3

    4

    5Kotak APP

    Meter

    Pemutus mini

    Terminal

    Kawat :-warna-label-pengikatTergores & penyok- v -v - -- v -- v -v - -v - -v - -Isolasi retakSesuai standar

  • PENGUJIAN TAHANAN ISOLASINOYANG DIPERIKSAHASIL(mega Ohm)Minimum(mega Ohm)AMeter sambungan langsung1Fase tunggal (sirkit fase Pembumian)2Fase tiga (Fase R,S,T Pembumian)BMeter sambungan tidak langsung fase tiga51Sirkit arus fase R - PembumianSirkit arus fase S - PembumianSirkit arus fase T - PembumianSirkit arus fase R Sirkit arus fase SSirkit arus fase R Sirkit arus fase TSirkit arus fase S Sirkit arus fase TSirkit tegangan R,S,T PembumianSirkit tegangan R,S,T Sirkit arus fase RSirkit tegangan R,S,T Sirkit arus fase SSirkit tegangan R,S,T Sirkit arus fase T5CatatanMegger 500 vPembumian ct dilepasMegger 500 vPembumian ct dilepas

  • PENGUJIAN POLARITAS ARUS PADA CTa. Peralatan yang dipergunakan :Sumber teg. DC / battreySaklarMili Ampere meterKabel penghubungb. Gambar rangkaian pemeriksaan : mA+ -1,5 vKLklsc. Cara pemeriksaan :Pada saat saklar S dimasukkan, jarum mA akan bergerak karenaArus transient, bila jarum bergerak ke arah kanan berarti polari-Tas betul dan bila ke kiri berarti polaritas salah.

  • PENGUJIAN RASIO CTSUMBER ARUSA1A2CT yang diujiCT standarAC SupplayAmp. MeterSisi primerAmp. MeterSisi skunderS =Kn Is Ip Ipx 100 %S = Kesalahan arus (%)Kn = Rasio transformasi CTIs = Arus sisi skunder (A)Ip = Arus sisi primer (A)

  • PENGUJIAN RASIO PTHIGHVOLTAGETEST SETV1V2PT standarPT yg diuji250 VAC SUPPLYS =Kn Us Up Upx 100 %GAMBARRUMUSS = Kesalahan tegangan (%)Kn = Rasio transformasi PTUs = Tegangan sekunder PT standar (V)Up = Tegangan sekunder PT yg diuji (V)

  • PENGUJIAN PUTARAN KWH METERa. DENGAN AVO METER & STOP WATCHRangkaianBFN1 2 3 4 6AVBeban resistipFaktor daya = 1td =n . 3.600.000C . U.I.cos j(det)td = waktu dasar pada n putaran (det)n = putaran kWh meter (ditentukan)C = konstanta kWh (putaran/kWh)U = tegangan terukur (volt)I = arus terukur (ampere)Cos j = faktor daya = 1 (beban resistip)S = td t t x 100 %S = kesalahan kWh meter (%)td = waktu dasar pada n put. (det)t = waktu terukur stop watch (det)

  • b. DENGAN WATT METER & STOP WATCHRangkaianBFN1 2 3 4 6BEBANWP1 =n . 3.600.000 C . t(Watt)P1 = daya aktip teoritis pada kWh (watt)n = putaran kWh meter (ditentukan)C = konstanta kWh (putaran/kWh)t = waktu terukur stop watch (det)S = P1P2 -1 x 100 %S = kesalahan kWh meter (%)P1 = daya aktip teoritis (watt)P2 = daya aktip hasil ukur watt meter (watt)

  • c. Dengan Rotary standard meterRangkaianBFN1 2 3 4 6BEBANns =CsCx x nxS =ns n nx 100 %Cs = konstanta Rotary standarCx = konstanta kWh meter yang diperiksans = put.Rotary standard (perhitungan)nx = put.kWh yang diperiksaS = kesalahan relatif (%)N = penunjukan putaran Rotary standard

  • BEBAN1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12RSTNAAAVVVPENGUJIAN PADA KWH 3 FASEP3F2 = Pr + Ps + PtP = V . I . Cos j (Watt)P3F1 =n . 3.600.000 C . t(Watt)S = P3F2 P3F1 - 1. 100 %P3F2 = Daya aktip 3 fase di sisi beban (W)P3F1 = Daya aktip 3 fase pada kWh (W)n = Putaran kWh ditentukanC = Konstanta kWh (put/kWh)t = Waktu n put. oleh stop watch (det)S = Kesalahan kWh meter (%)

  • Dengan Watt meterP3F2 = Wr + Ws + WtP3F1 =n . 3.600.000 C . t(Watt)S = P3F2 P3F2=1 - 1. 100 %P3F2 = Daya aktip 3 fase di sisi beban (W)P3F1 = Daya aktip 3 fase pada kWh (W)n = Putaran kWh ditentukanC = Konstanta kWh (put/kWh)t = Waktu n put. oleh stop watch (det)S = Kesalahan kWh meter (%)

  • Dengan Watt meterP3F1 = Wr + Ws + WtP3F2 =n . 3.600.000 C . t(Watt)S = P3F1 P3F2 - 1. 100 %P3F1 = Daya aktip 3 fase di sisi beban (W)P3F2 = Daya aktip 3 fase pada kWh (W)n = Putaran kWh ditentukanC = Konstanta kWh (put/kWh)t = Waktu n put. oleh stop watch (det)S = Kesalahan kWh meter (%)

  • BEBAN1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12RSTNM~~~AAAVVVQ = V . I . Sin jQ31 = Qr + Qs + QtQ32 = n . 3.600.000 C . tVArS =Q32 Q31- 1. 100 %P31= daya reaktip sisi beban (VAr)P32= daya reaktip sisi kVArh (Var)n = putaran kVArh (ditentukan)C = konstanta kVArh (put/kVArh)S = kesalahan kVArh (%)kVArh meter