6. Program Kerja 2010rencana Kerja 2011-Bppi
-
Upload
windi4720245 -
Category
Documents
-
view
104 -
download
15
Transcript of 6. Program Kerja 2010rencana Kerja 2011-Bppi
PROGRAM KERJA BPPIPROGRAM KERJA BPPIPROGRAM KERJA BPPI PROGRAM KERJA BPPI TAHUN 2010 DAN RENCANA KERJA 2011TAHUN 2010 DAN RENCANA KERJA 2011
Disampaikan oleh :Disampaikan oleh :
Dedi MulyadiDedi MulyadiKepala Badan Penelitian dan Pengembangan IndustriKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
YogyakartaYogyakarta, , 2424 MaretMaret 20102010
DAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN1. Kemampuan Litbang
i i l i d k i d2. Kompetensi Inti Balai Besar dan Fokus Baristand3. Permasalahan dan Tantangan Litbang Industri
II. RENCANA STRATEGIS1. Arah2. Strategi
III. PROGRAM AKSI TAHUN 2010 – 2014IV. PROGRAM KERJA TAHUN 2010V RENCANA KERJA TAHUN 2011V. RENCANA KERJA TAHUN 2011VI. KETERKAITAN BADAN LITBANG DENGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI DAERAH
LAMPIRAN‐LAMPIRAN
2BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 2 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
I. PENDAHULUANI. PENDAHULUAN
3BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 3 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
KEMAMPUAN LITBANG INDUSTRI DALAM KEMAMPUAN LITBANG INDUSTRI DALAM MENINGKATKAN DAYA SAINGMENINGKATKAN DAYA SAING
1. Merumuskan kebijakan peningkatan Iklim usaha industri2. Mengembangkan nanoteknologi untuk industri di bidang keramik, tekstil,
pangan, dan kimia3. Mengembangkan pusat‐pusat inovasi dan inkubator teknologi4. Merumuskan standar dan regulasi teknis serta melaksanakan pelayanan
standardisasi5. Mengembangkan Lembaga Penilaian Kesesuaian yang terakreditasi secara5. Mengembangkan Lembaga Penilaian Kesesuaian yang terakreditasi secara
nasional dan internasional6. Fasilitasi pengembangan kawasan industri di daerah7. Melakukan litbang energi terbarukan, contoh: biodiesel dari minyak kelapa dan
biji j k t bi i i i dllbiji jarak, turbin air, energi angin, dll8. Melakukan litbang di bidang pencegahan dan pengolahan pencemaran industri
serta mengembangkan IPAL pada berbagai sentra industri9. Memfasilitasi perlindungan HKI hasil litbang
4
9 p g g10. Mengembangkan Kompetensi SDM dan Alih Teknologi
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 4 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
KOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRIKOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRIKOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRIKOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRI
BALAI BESAR KOMPETENSI INTI
1. Tekstil (BBT Bandung) Desain Struktur dan Permukaan Tekstil
2. Bahan dan Barang Teknik (B4T Bandung)Quality assurance untuk teknologi pengelasan bawah air, instrumentasi virtual & material teknik/maju berbasis polimer
3 Logam dan Mesin (BBLM Band ng)Desain proses dan produk engineering (fokus : peralatan energi d t li )3. Logam dan Mesin (BBLM Bandung) dan tooling)
4. Industri Agro (BBIA Bogor) Komponen aktif bahan alami komoditas agro
5. Kimia dan Kemasan (BBKK Jakarta) Fine Chemical & Degradable Packaging Design
6. Keramik (BBK Bandung) Material Engineering for Electric & Structural Ceramic
7. Pulp dan Kertas (BBPK Bandung) Bioengineering untuk pulp dan kertas
8. Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri(BBTPPI Semarang)
Teknologi terapan untuk pengendalian buangan industri
9. Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP Yogyakarta) Desain bahan dan konstruksi sepatu
Desain dan bahan baku baru untuk produk-produk kerajinan dan
5BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 5
10. Kerajinan dan Batik (BBKB Yogyakarta)Desain dan bahan baku baru untuk produk-produk kerajinan dan batik
11. Industri Hasil Perkebunan(BBIHP Makassar)
Proses produksi dan teknologi terapan untuk pengolahan kakao
FOKUS BALAI RISET DAN STANDARDISASI FOKUS BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRIINDUSTRI
BARISTAND FOKUS
1. Aceh Rempah dan Minyak Atsiri
2. Medan Mesin dan Peralatan Pabrik
3. Padang Makanan Tradisional
4. Palembang Karet Komponen Teknis
5 Lampung Tepung Industri Agro5. Lampung Tepung Industri Agro
6. Surabaya Mesin Listrik & Peralatan Listrik
7. Banjarbaru Teknologi pengolahan kayu, rotan, dan Bambu
H il P ik d P k b8. Samarinda Hasil Perikanan dan Perkebunan
9. Pontianak Bahan baku kosmetik alami dan pangan semi basah
10. Manado Teknologi pengolahan Palma
6BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 6
11. Ambon Teknologi pengolahan Hasil Laut
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
JENIS PELAYANAN TEKNIS TEKNOLOGIS OLEH JENIS PELAYANAN TEKNIS TEKNOLOGIS OLEH BALAI BESAR DAN BARISTAND INDUSTRIBALAI BESAR DAN BARISTAND INDUSTRI
Kesesuaian standar dan mutu produkp
Kalibrasi dan Testing
Training/Diklat Teknis dan Technical AssistanceTraining/Diklat Teknis dan Technical Assistance
Litbang Industri untuk meningkatkan nilai tambahLitbang Industri untuk meningkatkan nilai tambahdan mutu produk‐produk industri
P l d i i d t iPenanggulangan dari pencemaran industri
D i & R g B g P k I d t i
7BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 7
Desain & Rancang Bangun Perekayasaan Industri
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Permasalahan Litbang IndustriPermasalahan Litbang IndustriPermasalahan Litbang IndustriPermasalahan Litbang Industri
Keterbatasan sumber daya litbang (SDM, sarana & prasarana litbang);Minimnya hasil Litbang yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha karena umumnyamasih dalam bentuk prototype atau uji coba, sehingga menyebabkan kontribusiLitbang terhadap Pembangunan Ekonomi masih kurang;Rendahnya kemampuan Litbang Industri Nasional;Kurangnya kerjasama atau Kolaborasi Litbang antar Lembaga Litbang Pemerintah,Perguruan Tinggi dan Dunia Industri relatif masih rendah, jika dibandingkan denganPerguruan Tinggi dan Dunia Industri relatif masih rendah, jika dibandingkan dengannegara lain;Lemahnya Sinergi Kebijakan Litbang Industri;Umumnya Industri masih menerapkan Teknologi Follower (bukan indigenoust h l ) hi d t k l i diti k t h i l l bihtechnology), sehingga daya serap teknologi ditingkat perusahaan nasional lebihrendah (indeks 4,5) dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, seperti Thailand(5,3), Malaysia (5,8) dan Singapura (6,0). (Sumber: World Bank 2006);Belum berkembangnya budaya Litbang Industri di kalangan masyarakat.
8
g y y g g y
8 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Permasalahan Penerapan Hasil Permasalahan Penerapan Hasil Litbang IndustriLitbang Industri
FaktanyaPemanfaat Pajak Bayar Pajak
RISET di bawahPemerintah:Perguruan Tinggi INDUSTRIg ggLembaga/Institusi Riset Jurang Pemisah
vens
i nd
idikan
set D
asar
rorie
ntas
i rapa
n
set
rapa
n
udi
laya
kan
set P
asar
enge
mba
kan
rusa
haan
ru/bermit
den
gan
rusa
haan
ng sud
ah
a ngem
ban
n Prod
uk
n Pros
es
mas
aran
oduk
sinjua
lan
rna Ju
alov
asi
99
Inv
Pe Ris
Be Ter
Ris
Ter
Stu
Ke Ri s
Me
ng Pe ba ra
Pe yan
ad Pe ga da Pe Pro
Pe Pu Ino
KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Tantangan Litbang IndustriTantangan Litbang IndustriTantangan Litbang IndustriTantangan Litbang Industri
1. Perkembangan teknologi yang sangat cepat
2. Perubahan kebutuhan dunia usaha
3. Perubahan dalam segmen pasar atau munculnya segmenpasar yang baru
4. Tekanan persaingan yang semakin ketat
5. Peraturan/kebijakan pemerintah
1010 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
II. RENCANA STRATEGISII. RENCANA STRATEGIS
11BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 11 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
ARAH KEBIJAKANARAH KEBIJAKANARAH KEBIJAKANARAH KEBIJAKAN
Sesuai dengan KIN dan PP No. 28 Tahun 2008 dan RPJMN 2010‐2014, maka arah kebijakan litbang industri tahun 2010‐2014 adalah:a. Mempertajam fokus litbang industri yang berorientasi pada pemetaan dang g
kebutuhan dunia usaha dengan road map yang jelas;b. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas litbang industri dengan memperkuat
sumber daya manusia, kelembagaan intermediasi dan sarana litbang;c. Meningkatkan networking (jejaring) antara lembaga litbang, memperkuatc e g at a et o g (jeja g) a ta a e baga tba g, e pe uat
kompetensi inti balai‐balai dan memperkuat pemasaran bersama balai‐balai;d. Meningkatkan pengelolaan pengetahuan (Knowledge management) melalui
pusat‐pusat inovasi industri, inkubator, dan pilot project di daerah‐daerah;e Meningkatkan Pelayanan teknis standar industri & regulasi teknis;e. Meningkatkan Pelayanan teknis standar industri & regulasi teknis;f. Perumusan kebijakan menuju Iklim usaha kondusif dan KPIN yang efektif;g. Meningkatkan fasilitasi kepada kawasan industri hijau dan pengembangan
pemanfaatan energi terbarukan.
12BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 12 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
VISI DAN MISIVISI DAN MISIVISI DAN MISIVISI DAN MISI
Visi BPPI:“Menjadi lembaga penyedia rumusan kebijakan yang visioner dan pelayanan
teknis teknologis terkini yang profesional bagi sektor industri nasional”
Misi BPPI:1. Merumuskan konsep dan mengevaluasi kebijakan pembangunan industri nasional;2. Meningkatkan peran standardisasi dalam mendukung daya saing industri nasional;3. Mengembangkan teknologi industri yang berdaya saing termasuk nanoteknologi,
bioteknologi serta teknologi informatika dan komunikasi;bioteknologi serta teknologi informatika dan komunikasi;4. Mengembangkan industri yang berwawasan lingkungan (Green Industry);5. Mendukung pengembangan industri regional melalui penyediaan teknologi tepat
guna dan kawasan industri hijau.
13
guna dan kawasan industri hijau.
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 13
upaya‐upaya terstruktur dan terukur yang dijabarkan ke dalam peta strategi yang mengakomodasi perspektif pemangku kepentingan berupa pencapaian strategik / Strategic Outcomes
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
TUJUANTUJUANTUJUANTUJUAN
1. Terumuskannya konsep kebijakan pembangunan industri nasional 2015‐2019 beserta kebijakan turunannya
2. Terwujudnya sistem standardisasi dan infrastrukturnya yang memadai j y y y guntuk mendukung daya saing industri nasional
3. Meningkatnya penerapan teknologi industri yang berdaya saing termasuk industri berbasis nanoteknologi, bio‐teknologi serta teknologi informatika dan komunikasidan komunikasi
4. Meningkatnya pengembangan industri yang berwawasan lingkungan
5. Berkembangnya industri regional yang berbasis kompetensi inti industri d hdaerah
6. Meningkatnya pengembangan kawasan industri di daerah dan terbentuknya kawasan ekonomi khusus
14BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 14 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
STRATEGI ISTRATEGI ISTRATEGI ISTRATEGI I
“M i gk tk litb g d lik i t k l gi i d t i d d i h “Meningkatkan peran litbang dan aplikasi teknologi industri pada dunia usaha melalui pengembangan Pusat Inovasi dan inkubator teknologi di daerah serta membangun jejaring kerja dengan institusi litbang lainnya, perguruan tinggi,
dan industri pengguna”
Strategi Implementasi
dan industri pengguna
Strategi Implementasi1. Meningkatkan pemanfaatan teknologi pada dunia usaha;2. Tersusunnya peta panduan fokus litbang teknologi industri;3 Ketersediaan sarana/prasarana;3. Ketersediaan sarana/prasarana;4. Meningkatkan kerjasama dan jejaring kerja antar akademisi, birokrasi dan
industri;5. Meningkatkan penerapan hasil‐hasil litbang unggulan;6. Pengembangan Pusat Inovasi dan inkubator teknologi;
15
g g g ;
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 15 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Pendekatan Strategi Penerapan dan Pendekatan Strategi Penerapan dan Pengembangan Industri Nasional yang Sarat Pengembangan Industri Nasional yang Sarat Pengembangan Industri Nasional yang Sarat Pengembangan Industri Nasional yang Sarat
Teknologi dan Berdaya SaingTeknologi dan Berdaya SaingDukungan Advis Inovasi
‐ PERPRES (Kebijakan Industri) Dukungan Advis Inovasi mengenai: ‐ Produk & Teknologi ‐ Keuangan & Pendanaan ‐ Peluang Pasar ‐ Strategi Penjualan ‐ HAKI Promosi
Lembaga Litbang: ‐ Balai Litbang ‐ Perguruan Tinggi
PUSAT INOVASI
‐ RBD ‐ Inovasi teknologi
‐ Permen ‐ Renstra Depperin
‐ Promosi Perguruan Tinggi ‐ Lembaga LN ‐ Instansi Litbang Lain
Inkubasi Bisnis
g‐ Prospektus Bisnis
Industri
K O M E R S
Pilot Project
SI A L I S A S I
Sentra Industri
Penguatan Struktur Industri
KOMPETENSI INTI DAERAH
Industri yang sarat teknologi dan berdaya
S i Ti i
Umpan balik (informasi/masalah/peluang)
‐ Sarat Teknologi ‐ Biaya Rendah ‐ Produk Berkualitas
I
16BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 16
21
Saing Tinggi
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
STRATEGI IISTRATEGI IISTRATEGI IISTRATEGI II
“ i k k k d k d di i di“Meningkatkan kemampuan dan pengakuan standardisasi di lingkup nasional dan internasional”
Strategi Implementasi1. Melakukan koordinasi dengan semua pihak yang berkepentingan dalam rangka perumusan
Standar Nasional Indonesia (SNI);2 Mengadopsi berbagai standar internasional (ISO dan IEC) sebagai standar ac an2. Mengadopsi berbagai standar internasional (ISO dan IEC) sebagai standar acuan;3. Merumuskan Regulasi Teknis yang lebih sesuai dengan kepentingan nasional (Smart
Regulation);4. Menyiapkan lembaga penilaian kesesuaian agar terakreditasi secara nasional dan
internasional;internasional;5. Mengkaji kesiapan industri dan lembaga penilaian kesesuaian dalam mendukung penerapan
regulasi teknis;6. Melakukan kesepakatan saling pengakuan antara lembaga penilaian kesesuaian di Indonesia
dengan lembaga penilaian kesesuaian di negara lain;
17
dengan lembaga penilaian kesesuaian di negara lain;7. Melakukan reposisi LS‐PRO.
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 17 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
STRATEGI IIISTRATEGI IIISTRATEGI IIISTRATEGI III
“Meningkatkan koordinasi dan jejaring kerja dengan seluruh stakeholdersdalam rangka merumuskan kebijakan yang berkualitas”
Strategi Implementasi1. Melakukan koordinasi dengan instasi terkait dalam melakukan review,
evaluasi dan analisis industri;2. Meningkatkan pengembangan sumber daya industri;3. Meningkatkan fasilitasi pengembangan kawasan industri;4. Meningkatkan fasilitasi pengembangan kompetensi inti industri daerah untuk
mendukung pengembangan industri regional;i k k b SD li b i d i
18
5. Meningkatkan pengembangan SDM litbang industri.
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 18 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
III. PROGRAM AKSI 2010III. PROGRAM AKSI 2010‐‐20142014
19BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 19 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
PROGRAM AKSI 2010PROGRAM AKSI 2010 20142014
1.Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha Industri:a Pemodelan dan analisis industri;
PROGRAM AKSI 2010PROGRAM AKSI 2010‐‐20142014
a.Pemodelan dan analisis industri; b.Analisis kebijakan insentif bagi sektor industri;
2.Pengembangan Standardisasi Industri:a.Perumusan SNIb.Harmonisasi SNI dengan standar internasionalc. Pengembangan lembaga penilaian kesesuaiand.Perumusan Regulasi Teknis yang sesuai dengan kebutuhan industri dalam negerie.Reposisi Lembaga Sertifikasi Produkp gf. Peningkatan kemampuan laboratorium uji
3.Pengembangan Sumber Daya Industria. Fasilitasi pengembangan kawasan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)b F ilit i g b g k t i i ti i d t i di d hb.Fasilitasi pengembangan kompetensi inti industri di daerahc. Penyusunan peta potensi emisi di sektor industrid.Penyusunan peta panduan penurunan emisi CO2 di sektor industrie.Fasilitasi penerapan penurunan emisi CO2 di sektor industrif A dit d k i gi
20
f. Audit dan konservasi energig.Pengembangan teknologi peralatan energi (turbin air, kincir angin)
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 20 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
PROGRAM AKSI 2010PROGRAM AKSI 2010 20142014
4 Pengembangan Teknologi Industri dengan fokus:
PROGRAM AKSI 2010PROGRAM AKSI 2010‐‐20142014
4. Pengembangan Teknologi Industri dengan fokus:a. Nanoteknologib. Bioteknologic. Peralatan Energic e a ata e gd. Teknologi Lingkungane. Pangan
5. Pemanfaatan hasil‐hasil litbang unggulan melalui:5 g gga. Penumbuhan pusat‐pusat inovasi di daerahb. Pendirian inkubator teknologi
6. Pengembangan SDM Kelitbangang g ga. Peningkatan kompetensi SDM litbang industrib. Pelaksanaan reformasi birokrasi di BPPI
Catatan: Rincian Program Aksi terdapat pada Lampiran 2
21
Catatan: Rincian Program Aksi terdapat pada Lampiran 2
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 21 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
IV. PROGRAM KERJA 2010IV. PROGRAM KERJA 2010
22BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 22 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
PROGRAM KERJA 2010PROGRAM KERJA 2010
1 Perumusan Standar Industri
PROGRAM KERJA 2010PROGRAM KERJA 2010
1. Perumusan Standar IndustriKeluaran : Penyusunan 118 Rancangan SNI
2. Penerapan Standar, Akreditasi dan Peningkatan Mutup , gKeluaran : Penerapan di 107 perusahaan lokal yang memperoleh SPPT‐SNI serta penetapan pemberlakuan SNI wajib (10 permen)
3. Pengembangan Teknologi Baru dan Aplikasi ke Industri3. Pengembangan Teknologi Baru dan Aplikasi ke IndustriKeluaran : 5 teknologi baru melalui Pilot Project dan Pusat Pengembangan Inovasi, 2 PerMen tentang mitigasi perubahan iklim sektor industrisektor industri
4. Fasilitasi pengembangan industri di daerahKeluaran : Kajian kompetensi inti di 32 kab./kota
23BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 23 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
PROGRAM KERJA 2010PROGRAM KERJA 2010PROGRAM KERJA 2010PROGRAM KERJA 2010
5. Fasilitasi Pengembangan Kawasan IndustriKeluaran : Fasilitasi pembangunan 12 Kawasan Industri (di BPPI 8 KI) melalui penyusunan Master Plan, rencana detil teknis (DED) dan kajian p y , ( ) jAMDAL
6.Pengembangan Lingkungan IndustriK l Keluaran : Pemetaan potensi emisi CO2 di sektor industri (5 cabang Industri);Peta panduan penurunan emisi CO2 di industri semen;Penyusunan konsep Green Industry;
7. Pengembangan energi dan diversifikasinyaKeluaran : Hasil audit dan konservasi energi (2 cabang industri);
24
Keluaran : Hasil audit dan konservasi energi (2 cabang industri);
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 24 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
V. RENCANA KERJA 2011V. RENCANA KERJA 2011
25BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 25 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
ARAH KEBIJAKANARAH KEBIJAKAN
1 Penerapan fokus litbang industri yang berorientasi
ARAH KEBIJAKANARAH KEBIJAKAN
1. Penerapan fokus litbang industri yang berorientasi pada roadmap;
2. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas litbang industri dengan memperkuat SDM, kelembagaan intermediasi dan sarana litbang;
3. Peningkatan kerjasama dan jejaring kerja antara 3. Peningkatan kerjasama dan jejaring kerja antara akademisi, birokrasi dan industri;
4. Perumusan Regulasi Teknis, peningkatan k L b t i Uji d i i LS Pkemampuan Laboratorium Uji dan reposisi LS‐Pro;
5. Perumusan insentif dan fasilitas (FTA dan KEK)6. Penurunan emisi gas CO2 dan pengembangan
26
6. Penurunan emisi gas CO2 dan pengembangan industri hijau
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 26 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
TUJUANTUJUAN
1 Meningkatnya hasil litbang industri sesuai dengan
TUJUANTUJUAN
1. Meningkatnya hasil litbang industri sesuai dengan kebutuhan dunia usaha;
2. Tumbuhnya Pusat‐Pusat Inovasi dan inkubator yteknologi di daerah;
3. Meningkatnya kemampuan industri dalam negeri di pasar domestik dan untuk menghadapi produk pasar domestik dan untuk menghadapi produk impor;
4. Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka pembangunan industri berkelanjutan
27BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 27
RENCANA KERJA (2011)RENCANA KERJA (2011)
1 Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (3 daerah);
RENCANA KERJA (2011)RENCANA KERJA (2011)
1. Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (3 daerah);2. Penyusunan Roadmap penurunan emisi CO2 (5 cabang industri);3. Penerapan Litbang Nanoteknologi ke industri (3 cabang industri);4. Pengembangan Turbin Air (kapasitas 300 KVA) dan energi angin;5. Dampak Kebijakan FTA dengan Australia – NZ, India dan Pakistan;6. Pendirian Lembaga Sertifikasi Produk yang terpadu dan profesional;7. Perumusan Standar (120 RSNI) dan Regulasi Teknis (10 Permen);8. Penyiapan infrastruktur Standardisasi (10 paket);8. Penyiapan infrastruktur Standardisasi (10 paket);9. Pengembangan Green Industry (2 kawasan industri);10. Pengembangan Pusat Inovasi Industri (2 lokasi);11. Pilot Project Hasil Litbang (3 Pilot Project);
M d l P K t i I ti I d t i di D h t i t i12. Model Penerapan Kompetensi Inti Industri di Daerah secara terintegrasi(5 Kab/Kota);
13. Model Penerapan Kompetensi Inti Industri berbasis Rumput Laut di Daerah (3 Kab);
28
(3 );
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 28 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
VI. KETERKAITAN BADAN LITBANG DENGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI DAERAHINDUSTRI DAERAH
29BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
KETERKAITAN BADAN LITBANG DENGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI DAERAH
1. Mekanisme Kerjasama Pusat dan Daerah dalam Pengembangan Industri
2. Pengembangan Kawasan Industrig g3. Pengembangan Kompetensi Inti Industri
Daerah4. Kawasan Ekonomi Khusus
30BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
PERMASALAHAN KOORDINASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL ANTARA PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL ANTARA
PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
∗ Masalah fokus dalam perencanaan (focusing);∗ Masalah sinkronisasi dan integrasi perencanaan industri;
∗ Masalah sekuensi;∗ Masalah pengorganisasian perencanaan; dan∗ Masalah kewenangan.
31BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
PERAN PEMERINTAH PROPINSI
Ketidaksamaan persepsi dan pengertian konsep klaster dan kompetensi inti
PERAN PEMERINTAH PROPINSI
Ketidaksamaan persepsi dan pengertian konsep klaster dan kompetensi intidaerah menyulitkan pemerintah pusat untuk mensinergikan dan menyelaraskanperencanaan pembangunan industri antara pusat dan daerah.
P i t h P i i j di it l b i kilPemerintah Propinsi menjadi vital sebagai wakilpemerintah pusat untuk menjalankan kebijakan-kebijakan dan program-programnya di regional sertaj p g p g y gsebagai koordinator dalam mensinergikan danmengkoneksikan berbagai kompetensi inti daerahkabupaten/kota di wilayahnya dalam rangkakabupaten/kota di wilayahnya dalam rangkamenciptakan dan menumbuhkan klaster-lasterindustri.
32BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
MEKANISME KERJASAMA PUSAT DAN DAERAH DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI
d k d d b d l k d• Pendekatan top‐down dan bottom‐up diperlukan aga r terjadi sinergi antara perencanaan pusat dan daerah
• Mekanisme kerjanya :j y
• perlu bisa mengakomodasikan berbagai dimensi perencanaan • menyediakan tahapan bagi proses argumentasi pusat – daerah
membuka peluang terjadinya koreksip g j y• Tersedianya periode evaluasi bisa mengevaluasi keberhasilan
suatu usulan program
• Mekanisme kerja ini perlu tetap memperhatikan kepentingan • Mekanisme kerja ini perlu tetap memperhatikan kepentingan strategis
33BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
PRINSIP‐PRINSIP DASAR MEKANISME PERENCANAAN TOP DOWN DAN BOTTOM UPPERENCANAAN TOP‐DOWN DAN BOTTOM‐UP
RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) 2005‐2025)
KPIN (Kebijakan Pembangunan Industri Nasional
Kebijakan (RencanaStrategis/Rencana Jangka Panjang) Pembangunan Industri Nasional
Kondisi/Pencapaian AktualP b I d t i N i l
Pendekatan Top‐Down :‐ 32 jenis Industri Prioritas
1a
Kebijakan (Rencana) Pembangunan Industri Nasional Tahunan (untuk
h )
Pembangunan Industri Nasionalpada Tahun tertentu
j‐ Pembangunan dengan pendekatan klaster
1b1c
2Tahun tertentu)
Kebijakan (Rencana) Pembangunan Industri Nasional Tahunan
Kalender WaktuPerencanaan (1 tahun)
3
17
34
disampaikan ke daerah‐daerah 18
PRINSIP‐PRINSIP DASAR MEKANISME PERENCANAAN TOP‐DOWN DAN BOTTOM‐UP (Lanjutan ‐1)
17
DOWN DAN BOTTOM UP (Lanjutan 1)
‐Kondisi/Pencapaian Aktual Pembangunan Industri Daerah pada Tahun tertentu‐ Strategi Pembangunan Industri Daerah yang arahnya berbeda dari KPIN
Kebijakan (Rencana) Pembangunan Industri Nasional Tahunan dievaluasi dan dikomentari Daerah‐daerah sesuai posisi pembangunan Industri masing‐masing Daerah
Kalender WaktuPerencanaan (1 tahun)
4
18
Kebijakan (Rencana) Pembangunan Industri Nasional Tahunan dievaluasi dan dikomentari Daerah‐daerah sesuai posisi pembangunan Industri masing‐masing Daerah
5
Revisi Kebijakan (Rencana) Pembangunan Industri Nasional Tahunan (untuk Tahun tertentu)
6
35
PRINSIP‐PRINSIP DASAR MEKANISME PERENCANAAN TOP‐DOWN DAN BOTTOM‐UP (Lanjutan ‐2)( )
Revisi Kebijakan (Rencana ) Pembangunan Industri Nasional Tahunan (Untuk Tahuntertentu) disampaikan ke Daerah‐daerah
7
Kalender WaktuPerencanaan (1 tahun)
DisetujuiDaerah ?
Tidak
1817
Daerah membuat usulan PerencanaanPembangunan Industri Tahunan Daerah
Ya18
8
Usulan Perencanaan Pembangunan Industri Tahunan Daerah diajukan kePusat
9
36
Pusat
PRINSIP‐PRINSIP DASAR MEKANISME PERENCANAAN TOP‐DOWN DAN BOTTOM‐UP (Lanjutan ‐3)
1218
( )
Evaluasi oleh Pusat untuk menetapkan Program/Proyek yang bisa disetujuiNegosiasi Pusat dan Daerah
Kriteria Kesesuaian dengan :‐ Pendekatan Top‐Down‐ Pendekatan Bottom‐Up (K i I i D h)
12
1017
Kalender WaktuPerencanaan (1 tahun)
(Kompetensi Inti Daerah)‐ Sinergi Pusat dan Daerah‐ Sinergi Antar Wilayah/Daerah‐ Ketersediaan/prioritas Anggaran
‐ Keterkaitan/Kesinambungan
Daftar Program/Proyek Derah yang bisa disetujui
Masukan untuk Kebijakan Pembangunan Industri Daerah dan Nasional Tahun berikutnya
11
18
logis dengan program/proyek sebelumnya
‐ Kriteria‐kriteria Perencanaan‐ Performansi Daerah sebelumnya dalam pelaksanaan Program/Proyek
Pelaksanaan Program/Proyek oleh Daerah
16
‐ dll
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program/Proyek ( l h D h)
13
14
37
(oleh Daerah)
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program/Proyek (secara nasional)
14
15
PENUTUP
Era industrialisasi akan mencapai keemasan,p ,bila terjadi kolaborasi antara pusat dandaerah, yang didukung oleh pusat inovasiindustri di daerahindustri di daerah
Daerah akan memiliki daya saing yang kuatDaerah akan memiliki daya saing yang kuatbila terjadi kolaborasi yang kuat antaraakademisi, bisnis dan government (ABG)
38
, g ( )
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
TTTerima kasihTerima kasih
Kementerian Perindustrian R.IBadan Penelitian dan Pengembangan Industri
39
Jakarta39
LAMPIRANLAMPIRANLAMPIRANLAMPIRAN
1.1.Road Map Road Map Fokus Litbang Industri
2.Kompetensi Balai Besar dan Fokus Baristand
40BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
LAMPIRAN 1LAMPIRAN 1..aaRoadmapRoadmap Fokus Litbang IndustriFokus Litbang Industri
4141 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
RoadmapRoadmap Fokus Litbang IndustriFokus Litbang IndustriRoadmapRoadmap Fokus Litbang IndustriFokus Litbang Industri
Teknologi:NanoteknologiNanoteknologiBioteknologi
lik iAplikasi:Diversifikasi PanganEnergi Baru dan TerbarukanLingkungan
4242 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap NanoteknologiNanoteknologi
4343 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
NanoNanoteknologiteknologiNanoNanoteknologiteknologi
Sasaran:1.Terbentuk jejaring antara lembaga litbang dan Perguruan Tinggi;2.Meningkatkan kapabilitas balai litbang industri;3 Meningkatkan jumlah riset nanoteknologi;3.Meningkatkan jumlah riset nanoteknologi;4.Mendorong terbentuknya industri penyedia nano‐material.Strategi:1.Membangun aliansi antara lembaga litbang dan Perguruan Tinggi;g g g g gg2.Pelatihan/pendidikan SDM baik formal maupun informal di dalam dan di luar negeri;3.Menyediakan anggaran kegiatan litbang nanoteknologi;4.Sosialisasi kepada masyarakat industri pentingnya nanoteknologi.Target:Target:1.Dikuasainya teknologi pembuatan nano‐material dan aplikasinya;2.Terbentuknya aliansi strategis di bidang nanoteknologi;3.Munculnya industri pembuatan nano‐material.
4444 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap NanoNanoteknologi 2010teknologi 2010‐‐20252025
4545 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap NanoNanoteknologi 2010teknologi 2010‐‐20142014
WaktuWaktuPengembanganPengembangan
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014
Sumber DayaSumber Daya 1.1. Mineral nonMineral non‐‐logamlogamClayClay
1.1. Mineral nonMineral non‐‐logamlogamClayClay
1.1. Mineral nonMineral non‐‐logamlogamClayClay
1.1. Mineral nonMineral non‐‐logamlogamKuarsaKuarsa
1.1. Mineral nonMineral non‐‐logamlogamClayClayClayClay
Kuarsa/silikaKuarsa/silikaPigmenPigmenCarbon BlackCarbon Black
2.2. PolimerPolimerSerat alamSerat alam
ClayClayKuarsaKuarsaKaolinKaolinFeldsparFeldsparPigmenPigmenCarbon BlackCarbon Black
ClayClayKuarsaKuarsaKaolinKaolinFeldsparFeldsparPigmenPigmenZirconiaZirconia
KuarsaKuarsaKaolinKaolinFeldsparFeldsparPigmenPigmenZirconiaZirconiaCarbon BlackCarbon Black
ClayClayKuarsaKuarsaKaolinKaolinFeldsparFeldsparPigmenPigmenZirconiaZirconia
Serat buatanSerat buatan3.3. Mineral logamMineral logam
Pasir besiPasir besi
2.2. PolimerPolimerSerat alamSerat alamSerat buatanSerat buatan
3.3. Mineral logamMineral logamPasir besiPasir besi
Carbon BlackCarbon Black2.2. PolimerPolimer
Serat alamSerat alamSerat buatanSerat buatan
3.3. Mineral logamMineral logamP i b iP i b i
TitaniaTitania2.2. PolimerPolimer
Serat alamSerat alamSerat buatanSerat buatan
3.3. Mineral logamMineral logamP i b iP i b i
Carbon BlackCarbon BlackTitaniaTitania
2.2. PolimerPolimerSerat alamSerat alamSerat buatanSerat buatan
33 Mi l lMi l lPasir besiPasir besi Pasir besiPasir besiEmas, TembagaEmas, Tembaga
3.3. Mineral logamMineral logamPasir besiPasir besiEmas, TembagaEmas, Tembaga
TeknologiTeknologi 1.1. HHighigh energy energy milingmiling
22 S l lS l l
1.1. HHighigh energy energy milingmiling
22 S l lS l l
1.1. HHighigh energy energy milingmiling
22 S l lS l l
1.1. HHighigh energy energy milingmiling
22 S l lS l l
1.1. HHighigh energy energy milingmiling
22 S l lS l l2.2. SolgelSolgel3.3. Pelapisan Pelapisan (spray)(spray)
2.2. SolgelSolgel3.3. Filtrasi/pemisahanFiltrasi/pemisahan4.4. PenguapanPenguapan5.5. Pelapisan Pelapisan (spray)(spray)
2.2. SolgelSolgel3.3. Filtrasi/pemisahanFiltrasi/pemisahan4.4. PenguapanPenguapan5.5. Pelapisan Pelapisan (spray)(spray)6.6. PPolishingolishing
2.2. SolgelSolgel3.3. Filtrasi/pemisahanFiltrasi/pemisahan4.4. PenguapanPenguapan5.5. Pelapisan Pelapisan (CVD)(CVD)6.6. PPolishingolishing77 EmulsifikasiEmulsifikasi
2.2. SolgelSolgel3.3. Filtrasi/pemisahanFiltrasi/pemisahan4.4. PenguapanPenguapan5.5. Pelapisan Pelapisan (CVD, (CVD,
PCD)PCD)66 PPolishingolishing
4646
7.7. EmulsifikasiEmulsifikasi 6.6. PPolishingolishing7.7. EmulsifikasiEmulsifikasi8.8. PlasmaPlasma
KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap NanoNanoteknologi 2010teknologi 2010‐‐20142014
WaktuWaktuPengembanganPengembangan
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014
Produk/AplikasiProduk/Aplikasi 1.1. NanoNano PowderPowderSubmikro pigmenSubmikro pigmenSubmikro silikaSubmikro silika
1.1. NanoNano PowderPowderSubmikro pigmenSubmikro pigmenSubmikro silikaSubmikro silika
1.1. NanoNano PowderPowderNano pigmenNano pigmenSubmikro silikaSubmikro silika
1.1. NanoNano PowderPowderNano pigmenNano pigmenNano silikaNano silika
1.1. NanoNano PowderPowderNano pigmenNano pigmenNano silikaNano silikaSubmikro silikaSubmikro silika
Submikro zirconiaSubmikro zirconiaSubmikro logamSubmikro logam
2.2. Produk nano Produk nano keramikkeramikKeramik Keramik
Submikro silikaSubmikro silikaSubmikro zirconiaSubmikro zirconiaSubmikro logamSubmikro logamSubmikro karbonSubmikro karbon
2.2. Produk nano Produk nano keramikkeramik
Submikro silikaSubmikro silikaSubmikro zirconiaSubmikro zirconiaSubmikro titaniaSubmikro titaniaNano karbonNano karbon
2.2. Nano keramikNano keramikKeramik Keramik
Nano silikaNano silikaNano zirconiaNano zirconiaNano titaniaNano titaniaNano karbonNano karbon
2.2. Nano keramikNano keramikKeramik Keramik
Nano silikaNano silikaNano zirconiaNano zirconiaNano titaniaNano titaniaNano karbonNano karbon
2.2. Nano keramikNano keramikKeramik Keramik
konvensionalkonvensionalKeramik sensorKeramik sensorKeramik amalgamKeramik amalgam
Keramik Keramik konvensionalkonvensionalKeramik Keramik porousporousNano katalisNano katalisKeramik sensorKeramik sensor
konvensionalkonvensionalKeramik Keramik elektronikelektronikKeramik Keramik komponen komponen t tift tif
konvensionalkonvensionalKeramik Keramik elektronikelektronikKeramik Keramik komponen komponen t tift tif
konvensionalkonvensionalKeramik Keramik elektronikelektronikKeramik Keramik komponen komponen t tift tifotomotifotomotif
Keramik Keramik porousporousNano katalisNano katalis
otomotifotomotifKeramik Keramik porousporousNano katalisNano katalis
otomotifotomotifKaca emisi rendahKaca emisi rendahKeramik Keramik porousporousNano katalisNano katalis
4747 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap NanoNanoteknologi 2010teknologi 2010‐‐20142014
WaktuWaktuPengembanganPengembangan
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014
Produk/AplikasiProduk/Aplikasi(lanjutan...)(lanjutan...)
3.3. Produk Tekstil Produk Tekstil (nano fiber alami (nano fiber alami & sintetis)& sintetis)
3.3. Produk Tekstil Produk Tekstil (nano fiber alami (nano fiber alami & sintetis)& sintetis)
3.3. Produk Tekstil Produk Tekstil (nano fiber alami (nano fiber alami & sintetis)& sintetis)
3.3. Produk Tekstil Produk Tekstil (nano fiber alami (nano fiber alami & sintetis)& sintetis)
3.3. Produk Tekstil Produk Tekstil (nano fiber alami (nano fiber alami & sintetis)& sintetis)& sintetis)& sintetis)
FungsiFungsi::Anti nodaAnti nodaAnti mikrobaAnti mikrobaAnti bauAnti bauKontrol Kontrol
& sintetis)& sintetis)FungsiFungsi::
Anti nodaAnti nodaAnti mikrobaAnti mikrobaAnti bauAnti bauKontrol Kontrol
& sintetis)& sintetis)FungsiFungsi::
Anti nodaAnti nodaAnti mikrobaAnti mikrobaAnti bauAnti bauKontrol Kontrol
& sintetis)& sintetis)FungsiFungsi::
Anti nodaAnti nodaAnti mikrobaAnti mikrobaAnti bauAnti bauKontrol Kontrol
& sintetis)& sintetis)FungsiFungsi::
Anti nodaAnti nodaAnti mikrobaAnti mikrobaAnti bauAnti bauKontrol Kontrol
kelembabankelembabanBahan pelapisan Bahan pelapisan nanonanoAnti UVAnti UVTahan apiTahan apiT h iT h i
kelembabankelembabanBahan pelapisan Bahan pelapisan nanonanoAnti UVAnti UVTahan apiTahan apiT h iT h i
kelembabankelembabanBahan pelapisan Bahan pelapisan nanonanoAnti UVAnti UVTahan apiTahan apiT h iT h i
kelembabankelembabanBahan pelapisan Bahan pelapisan nanonanoAnti UVAnti UVTahan apiTahan apiT h iT h i
kelembabankelembabanBahan pelapisan Bahan pelapisan nanonanoAnti UVAnti UVTahan apiTahan apiT h iT h iTahan airTahan air
AplikasiAplikasi::SandangSandangTekstil Rumah Tekstil Rumah TanggaTanggaKesehatanKesehatan
Tahan airTahan airAplikasiAplikasi::
SandangSandangTekstil Rumah Tekstil Rumah TanggaTanggaKesehatanKesehatan
Tahan airTahan airAplikasiAplikasi::
SandangSandangTekstil Rumah Tekstil Rumah TanggaTanggaKesehatanKesehatan
Tahan airTahan airAplikasiAplikasi::
SandangSandangTekstil Rumah Tekstil Rumah TanggaTanggaKesehatanKesehatan
Tahan airTahan airAplikasiAplikasi::
SandangSandangTekstil Rumah Tekstil Rumah TanggaTanggaKesehatanKesehatanKesehatanKesehatan
Tekstil TeknikTekstil TeknikMiliterMiliterOtomotifOtomotifOlahragaOlahragaLingkunganLingkungan
KesehatanKesehatanTekstil TeknikTekstil TeknikMiliterMiliterOtomotifOtomotifOlahragaOlahragaLingkunganLingkungan
KesehatanKesehatanTekstil TeknikTekstil TeknikMiliterMiliterOtomotifOtomotifOlahragaOlahragaLingkunganLingkungan
KesehatanKesehatanTekstil TeknikTekstil TeknikMiliterMiliterOtomotifOtomotifOlahragaOlahragaLingkunganLingkungan
KesehatanKesehatanTekstil TeknikTekstil TeknikMiliterMiliterOtomotifOtomotifOlahragaOlahragaLingkunganLingkungan
4848
PenerbanganPenerbangan PenerbanganPenerbangan PenerbanganPenerbangan PenerbanganPenerbangan PenerbanganPenerbangan
KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap NanoNanoteknologi 2010teknologi 2010‐‐20142014
WaktuWaktuPengembanganPengembangan
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014
Produk/AplikasiProduk/Aplikasi(lanjutan...)(lanjutan...)
4.4. Produk KertasProduk KertasNano fiberNano fiberNano ligninNano lignin
4.4. Produk KertasProduk KertasNano fiberNano fiberNano ligninNano lignin
4.4. Produk KertasProduk KertasNano fiberNano fiberNano ligninNano lignin
4.4. Produk KertasProduk KertasNano fiberNano fiberNano ligninNano lignin
4.4. Produk KertasProduk KertasNano fiberNano fiberNano ligninNano ligninNano ligninNano lignin
Nano selulosaNano selulosaNano SilikaNano SilikaNano PPCNano PPC
5.5. Nano partikel Nano partikel logamlogam
Nano ligninNano ligninNano selulosaNano selulosaNano SilikaNano SilikaNano PPCNano PPC
5.5. Nano partikel Nano partikel logamlogam
Nano ligninNano ligninNano selulosaNano selulosaNano SilikaNano SilikaNano PPCNano PPC
5.5. Nano partikel Nano partikel logamlogam
Nano ligninNano ligninNano selulosaNano selulosaNano SilikaNano SilikaNano PPCNano PPC
5.5. Nano partikel Nano partikel logamlogam
Nano ligninNano ligninNano selulosaNano selulosaNano SilikaNano SilikaNano PPCNano PPC
5.5. Nano partikel Nano partikel logamlogam
4949 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap BioteknologiBioteknologi
5050 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
BioBioteknologiteknologiBioBioteknologiteknologi
Sasaran:1. Meningkatnya pertumbuhan industri berbasis bioteknologi;2. Terjaminnya kualitas dan kuantitas bahan baku penolong;3. Meningkatnya diversifikasi bahan berbasis bioteknologi.
Strategi:1.Pengembangan produk dan proses baru yang efisien;
b d d l i i d d li bi k l i2.Pengembangan metoda dalam monitoring dan pengendalian bioteknologi;3.Pengembangan dan diversifikasi bahan yang dapat mengurangi biaya produksi dan tingkat pencemaran.
Target:Target:1.Dikuasainya teknologi pembuatan nano‐material dan aplikasinya;2.Terbentuknya aliansi strategis di bidang nanoteknologi;3.Munculnya industri pembuatan nano‐material.
5151 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap BioBioteknologi (Target 2014 dan 2025)teknologi (Target 2014 dan 2025)
No.No.FOKUSFOKUS
PROGRAMPROGRAMTarget Capaian 2014Target Capaian 2014
Indikator Indikator Keberhasilan 2014Keberhasilan 2014
Sasaran Akhir 2025Sasaran Akhir 2025 Lembaga PelaksanaLembaga Pelaksana
I. I. BioBioteknologi Bahan Bakuteknologi Bahan Baku
11 Mengembangkan bahan bakuMengembangkan bahan baku Tersedianya bahanTersedianya bahan Dihasilkannya bahanDihasilkannya bahan Terjaminnya kualitasTerjaminnya kualitas BBPK BBIA BBTBBPK BBIA BBT1.1. Mengembangkan bahan baku Mengembangkan bahan baku yang dapat mengurangi biaya yang dapat mengurangi biaya produksi dan menurunkan produksi dan menurunkan tingkat pencemarantingkat pencemaran
Tersedianya bahan Tersedianya bahan baku yang berkualitas baku yang berkualitas dan ramah lingkungandan ramah lingkungan
Dihasilkannya bahan Dihasilkannya bahan baku penolong yang baku penolong yang memenuhi syarat memenuhi syarat produksiproduksi
Terjaminnya kualitas Terjaminnya kualitas dan kuantitas bahan dan kuantitas bahan baku bahan penolong baku bahan penolong industriindustri
BBPK, BBIA, BBT, BBPK, BBIA, BBT, Baristand, BBKKP, Baristand, BBKKP, PEMDA setempat, PEMDA setempat, Lembaga Litbang Lembaga Litbang terkait, Perguruan terkait, Perguruan Tinggi, Industri Tinggi, Industri ggggterkait, dll.terkait, dll.
2.2. Diversikasi bahan baku/bahan Diversikasi bahan baku/bahan penolong sebagai bahan penolong sebagai bahan baku/bahan penolong alternatifbaku/bahan penolong alternatif
Tersedianya bahan Tersedianya bahan baku/bahan penolong baku/bahan penolong alternatifalternatif
Dihasilkannya bahan Dihasilkannya bahan baku alternatif yang baku alternatif yang memenuhi syarat memenuhi syarat produksiproduksi
Terjaminnya kualitas Terjaminnya kualitas dan kuantitas bahan dan kuantitas bahan baku alternatif untuk baku alternatif untuk industriindustri
BBPK, BBIA, BBT, BBPK, BBIA, BBT, BBKK, Baristand, BBKK, Baristand, BBKKP, PEMDA BBKKP, PEMDA setempat, Lembaga setempat, Lembaga pp p , gp , gLitbang terkait, Litbang terkait, Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi, Industri Terkait, dllIndustri Terkait, dll
II. Bioteknologi Industri (Bioproses)II. Bioteknologi Industri (Bioproses)
11 Pengembangan rekayasaPengembangan rekayasa TersedianyaTersedianya DihasilkannyaDihasilkannya TerealisasinyaTerealisasinya BBPK BBIA BBTBBPK BBIA BBT1.1. Pengembangan rekayasa Pengembangan rekayasa bioproses hilir untuk proses bioproses hilir untuk proses separasi dalam industriseparasi dalam industri
Tersedianya Tersedianya rancangan proses rancangan proses yang efisienyang efisien
Dihasilkannya Dihasilkannya rancangan proses rancangan proses yang dapat yang dapat diaplikasikan di diaplikasikan di industriindustri
Terealisasinya Terealisasinya penggunaan rancangan penggunaan rancangan bioproses separasi di bioproses separasi di industri secara industri secara berkesinambunganberkesinambungan
BBPK, BBIA, BBT, BBPK, BBIA, BBT, Baristand, BBKKP, Baristand, BBKKP, BBKK, PEMDA BBKK, PEMDA setempat, Lembaga setempat, Lembaga Litbang terkait, Litbang terkait, Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi,
52
g gg ,g gg ,Industri terkait, dllIndustri terkait, dll
52 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap BioBioteknologi (Target 2014 dan 2025)teknologi (Target 2014 dan 2025)
No.No.FOKUSFOKUS
PROGRAMPROGRAMTarget Capaian 2014Target Capaian 2014
Indikator Indikator Keberhasilan 2014Keberhasilan 2014
Sasaran Akhir 2025Sasaran Akhir 2025 Lembaga PelaksanaLembaga Pelaksana
II. II. BioBioteknologi Industri (Bioproses) teknologi Industri (Bioproses) ‐‐ lanjutan...lanjutan...
22 Pemeliharaan danPemeliharaan dan BerkembangnyaBerkembangnya TerpeliharanyaTerpeliharanya Terjaminnya kearifanTerjaminnya kearifan BBKB BaristandBBKB Baristand2.2. Pemeliharaan dan Pemeliharaan dan pengembangan kearifan lokal pengembangan kearifan lokal yang mempunyai nilai tambahyang mempunyai nilai tambah
Berkembangnya Berkembangnya kearifan lokal yang kearifan lokal yang memiliki nilai tambahmemiliki nilai tambah
Terpeliharanya Terpeliharanya kearifan lokal tanpa kearifan lokal tanpa merusak keasliannyamerusak keasliannya
Terjaminnya kearifan Terjaminnya kearifan lokal yang berkembang lokal yang berkembang tanpa merusak tanpa merusak keasliannyakeasliannya
BBKB, Baristand, BBKB, Baristand, PEMDA, Perguruan PEMDA, Perguruan Tinggi, LSM, BBPK, dllTinggi, LSM, BBPK, dll
3.3. Peningkatan industri manufaktur Peningkatan industri manufaktur yang kompetitif dan mendukungyang kompetitif dan mendukung
Berkembangnya Berkembangnya industri manufakturindustri manufaktur
Bertambahnya riset di Bertambahnya riset di bidang bioprosesbidang bioproses
Meningkatnya Meningkatnya pertumbuhan industripertumbuhan industri
BBPK, BBIA, BBT, BBPK, BBIA, BBT, Baristand BBKKPBaristand BBKKPyang kompetitif dan mendukung yang kompetitif dan mendukung
bioprosesbioprosesindustri manufaktur industri manufaktur yang mendukung yang mendukung bioprosesbioproses
bidang bioprosesbidang bioproses pertumbuhan industripertumbuhan industri‐‐industri berbasis industri berbasis bioprosesbioproses
Baristand, BBKKP, Baristand, BBKKP, BBKK, PEMDA BBKK, PEMDA setempat, Lembaga setempat, Lembaga Litbang terkait, dllLitbang terkait, dll
4.4. Pengembangan produk dan Pengembangan produk dan proses baru yang efisien yangproses baru yang efisien yang
Berkembangnya Berkembangnya teknologi bioprosesteknologi bioproses
Diaplikasikannya Diaplikasikannya teknologi bioprosesteknologi bioproses
Meningkatnya Meningkatnya pertumbuhan industripertumbuhan industri
BBPK, BBIA, BBT, BBPK, BBIA, BBT, Baristand BBKKPBaristand BBKKPproses baru yang efisien yang proses baru yang efisien yang
dapat mengurangi biaya produksi dapat mengurangi biaya produksi dan menurunkan tingkat dan menurunkan tingkat pencemaranpencemaran
teknologi bioproses teknologi bioproses yang efisien dan yang efisien dan ramah lingkungan ramah lingkungan serta menghasilkan serta menghasilkan produk yang produk yang memenuhi standarmemenuhi standar
teknologi bioproses teknologi bioproses yang menghasilkan yang menghasilkan produk memenuhi produk memenuhi standar kualitas dan standar kualitas dan lingkunganlingkungan
pertumbuhan industripertumbuhan industri‐‐industri berbasis industri berbasis bioprosesbioproses
Baristand, BBKKP, Baristand, BBKKP, BBKK, PEMDA BBKK, PEMDA setempat, Lembaga setempat, Lembaga Litbang terkait, Litbang terkait, Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi, industri terkait, dllindustri terkait, dll,,
5.5. Pengembangan metoda untuk Pengembangan metoda untuk monitoring dan pengendalian monitoring dan pengendalian bioproses di industri, salah satu bioproses di industri, salah satu contoh adalah pengembangan contoh adalah pengembangan biosensor dan aplikasinyabiosensor dan aplikasinya
Diperolehnya metoda Diperolehnya metoda pemantauan pemantauan bioproses yang cepat bioproses yang cepat dan akuratdan akurat
Dapat diterapkannya Dapat diterapkannya metoda pemantauan metoda pemantauan bioproses yang efektif bioproses yang efektif dan efisiendan efisien
Meningkatnya jumlah Meningkatnya jumlah industri pengguna industri pengguna meotda pemantauan meotda pemantauan bioprosesbioproses
BBPK, BBIA, BBT, BBPK, BBIA, BBT, Baristand, BBKKP, Baristand, BBKKP, BBKK, PEMDA BBKK, PEMDA setempat, Perguruan setempat, Perguruan Tinggi, industri terkait, Tinggi, industri terkait,
53
p yp y gg , ,gg , ,cllcll
53 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap BioBioteknologi (Target 2014 dan 2025)teknologi (Target 2014 dan 2025)
No.No.FOKUSFOKUS
PROGRAMPROGRAMTarget Capaian 2014Target Capaian 2014
Indikator Indikator Keberhasilan 2014Keberhasilan 2014
Sasaran Akhir 2025Sasaran Akhir 2025 Lembaga PelaksanaLembaga Pelaksana
II. II. BioBioteknologi Industri (Bioproses) teknologi Industri (Bioproses) ‐‐ lanjutan...lanjutan...
66 Pengembangan biometalPengembangan biometal Diperolehnya bahanDiperolehnya bahan‐‐ Diproduksinya bahanDiproduksinya bahan‐‐ MeningkatnyaMeningkatnya BBPK BBTPPI BBTBBPK BBTPPI BBT6.6. Pengembangan biometal, Pengembangan biometal, biomembran, bioplastik dan lain biomembran, bioplastik dan lain lain yang berbasis biodiversitas lain yang berbasis biodiversitas IndonesiaIndonesia
Diperolehnya bahanDiperolehnya bahan‐‐bahan baru yang bahan baru yang berkualitas berbasis berkualitas berbasis bioprosesbioproses
Diproduksinya bahanDiproduksinya bahan‐‐bahan baru berbasis bahan baru berbasis bioproses oleh bioproses oleh industriindustri
Meningkatnya Meningkatnya diversifikasi bahandiversifikasi bahan‐‐bahan berbasis biobahan berbasis bio
BBPK, BBTPPI, BBT, BBPK, BBTPPI, BBT, Baristand, BBKKP, Baristand, BBKKP, BBKK, BBIA, PEMDA BBKK, BBIA, PEMDA setempat, Lembaga setempat, Lembaga Litbang terkait, Litbang terkait, Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi, g ggg ggindustri terkait, dllindustri terkait, dll
7.7. Pengembangan standardisasi Pengembangan standardisasi proses dan mutu produk industri proses dan mutu produk industri biotekbiotek
Diperolehnya Diperolehnya standardisasi proses standardisasi proses dan mutu produk dan mutu produk industri biotekindustri biotek
Produk yang Produk yang dihasilkan memiliki dihasilkan memiliki karakteristik yang karakteristik yang konsistenkonsisten
Produk yang dihasilkan Produk yang dihasilkan mampu memenuhi mampu memenuhi kebutuhan pasar kebutuhan pasar secara kontinu dengan secara kontinu dengan
BBIA, BBPK, Ditjen BBIA, BBPK, Ditjen IKM, dan BB terkait IKM, dan BB terkait lainnya, PEMDA lainnya, PEMDA setempat, Lembaga setempat, Lembaga
Mutu Produk yang Mutu Produk yang dihasilkan lebih dihasilkan lebih terjaminterjaminBerkurangnya Berkurangnya keluhan dari keluhan dari kk
ggkualitas dan berdaya kualitas dan berdaya saing di pasar lokal dan saing di pasar lokal dan internasionalinternasional
p , gp , gLitbang terkait, Litbang terkait, Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi, industri terkait, dllindustri terkait, dll
konsumenkonsumen
5454 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap BioBioteknologi (Target 2014 dan 2025)teknologi (Target 2014 dan 2025)
No.No.FOKUSFOKUS
PROGRAMPROGRAMTarget Capaian 2014Target Capaian 2014
Indikator Indikator Keberhasilan 2014Keberhasilan 2014
Sasaran Akhir 2025Sasaran Akhir 2025 Lembaga PelaksanaLembaga Pelaksana
III. III. BioBioteknologi Lingkunganteknologi Lingkungan
11 Pemanfaatan mikroorganismePemanfaatan mikroorganisme TersedianyaTersedianya DiaplikasikannyaDiaplikasikannya Meningkatnya jumlahMeningkatnya jumlah BBPK BBTPPI BBTBBPK BBTPPI BBT1.1. Pemanfaatan mikroorganisme Pemanfaatan mikroorganisme aerobik dan anaerobik yang aerobik dan anaerobik yang mampu mendegradasi polutanmampu mendegradasi polutan
Tersedianya Tersedianya mikroorganisme mikroorganisme selektif yang mampu selektif yang mampu mendegradasi mendegradasi polutanpolutan
Diaplikasikannya Diaplikasikannya mikroorganisme mikroorganisme selektif di dalam selektif di dalam limbah industri untuk limbah industri untuk meningkatkan meningkatkan kualitas lingkungankualitas lingkungan
Meningkatnya jumlah Meningkatnya jumlah industri pengguna industri pengguna mikroorganisme mikroorganisme selektif untuk selektif untuk meningkatkan kualitas meningkatkan kualitas lingkunganlingkungan
BBPK, BBTPPI, BBT, BBPK, BBTPPI, BBT, Baristand, BBKKP, Baristand, BBKKP, BBKK, BBIA, PEMDA BBKK, BBIA, PEMDA setempat, Lembaga setempat, Lembaga Litbang terkait, Litbang terkait, Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi, g gg g g gg g g ggg ggindustri terkait, dllindustri terkait, dll
2.2. Pengembangan teknik yang Pengembangan teknik yang cost cost effectiveeffective dalam pengolahan dalam pengolahan limbahlimbah
Diperolehnya teknik Diperolehnya teknik baru pengelolaan baru pengelolaan limbah yang efektif limbah yang efektif dan ekonomisdan ekonomis
Diaplikasikannya Diaplikasikannya teknik baru teknik baru pengelolaan limbah pengelolaan limbah yang efektif dan yang efektif dan
Meningkatnya jumlah Meningkatnya jumlah industri pengguna industri pengguna teknik baru teknik baru pengelolaan limbahpengelolaan limbah
BBPK, BBTPPI, BBT, BBPK, BBTPPI, BBT, Baristand, BBKKP, Baristand, BBKKP, BBKK, BBIA, PEMDA BBKK, BBIA, PEMDA setempat, Lembaga setempat, Lembaga y gy g
ekonomis di industriekonomis di industrip gp g p , gp , g
Litbang terkait, Litbang terkait, Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi, industri terkait, dllindustri terkait, dll
3.3. Pengembangan metode, teknik Pengembangan metode, teknik pengujian, dan evaluasi pengujian, dan evaluasi
Diperolehnya metoda Diperolehnya metoda teknik pengujian dan teknik pengujian dan
Dapat diterapkannya Dapat diterapkannya metoda, teknik metoda, teknik
Meningkatnya jumlah Meningkatnya jumlah industri pengguna industri pengguna
BBPK, BBIA, BBT, BBPK, BBIA, BBT, Baristand, BBKKP, Baristand, BBKKP, p g j ,p g j ,
termasuk termasuk biocontrolbiocontrol dan dan biosensorbiosensor untuk pemantauan untuk pemantauan kualitas lingkungankualitas lingkungan
p g jp g jevaluasi termasuk evaluasi termasuk biocontrol biocontrol dan dan biosensorbiosensor untuk untuk pemantauan kualitas pemantauan kualitas lingkunganlingkungan
,,pengujian dan pengujian dan evaluasi evaluasi biocontrol biocontrol dan dan biosensorbiosensor yang yang efektif dan efisienefektif dan efisien
p ggp ggmetoda, teknik metoda, teknik pengujian dan evaluasi pengujian dan evaluasi termasuk termasuk biocontrol biocontrol dan dan biosensorbiosensor
, ,, ,BBKK, PEMDA BBKK, PEMDA setempat, Lembaga setempat, Lembaga Litbang terkait, Litbang terkait, Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi, industri terkait, dllindustri terkait, dll
5555 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap BioBioteknologi (Target 2014 dan 2025)teknologi (Target 2014 dan 2025)
No.No.FOKUSFOKUS
PROGRAMPROGRAMTarget Capaian 2014Target Capaian 2014
Indikator Indikator Keberhasilan 2014Keberhasilan 2014
Sasaran Akhir 2025Sasaran Akhir 2025 Lembaga PelaksanaLembaga Pelaksana
III. III. BioBioteknologi Lingkungan teknologi Lingkungan ‐‐ lanjutan...lanjutan...
44 Pengembangan bioteknologiPengembangan bioteknologi TersedianyaTersedianya Diperolehnya sistemDiperolehnya sistem Meningkatnya jumlahMeningkatnya jumlah BBPK BBTPPI BBTBBPK BBTPPI BBT4.4. Pengembangan bioteknologi Pengembangan bioteknologi dalam pengolahan dan dalam pengolahan dan pemanfaatan limbah industripemanfaatan limbah industri
Tersedianya Tersedianya rancangan bioproses rancangan bioproses pengolahan dan pengolahan dan pemanfaatan limbah pemanfaatan limbah yang efektifyang efektif
Diperolehnya sistem Diperolehnya sistem pengolahan dan pengolahan dan pemanfaatan limbah pemanfaatan limbah industri yang industri yang memenuhi memenuhi persyaratan persyaratan
Meningkatnya jumlah Meningkatnya jumlah industri yang industri yang menggunakan menggunakan teknologi bioprosesteknologi bioproses
BBPK, BBTPPI, BBT, BBPK, BBTPPI, BBT, Baristand, BBKKP, Baristand, BBKKP, BBKK, PEMDA BBKK, PEMDA setempat, Lembaga setempat, Lembaga Litbang terkait, Litbang terkait, Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi, p yp y
lingkunganlingkungang ggg gg
industri terkait, dllindustri terkait, dll
III. III. BioBioenergienergi
Pengembangan Bioenergi dari Pengembangan Bioenergi dari sumber daya alam terbarukansumber daya alam terbarukan
Tersedianya energi Tersedianya energi berbasis bio dari berbasis bio dari sumber daya alamsumber daya alam
Diperolehnya Diperolehnya bioenergi yang bioenergi yang memenuhi standarmemenuhi standar
Meningkatnya jumlah Meningkatnya jumlah penggunaan bioenergipenggunaan bioenergi
BBPK, BBKK, BBPK, BBKK, Baristand, PEMDA Baristand, PEMDA setempat Lembagasetempat Lembagasumber daya alam sumber daya alam
terbarukanterbarukanmemenuhi standar memenuhi standar kualitas bahan bakarkualitas bahan bakar
setempat, Lembaga setempat, Lembaga Litbang terkait, Litbang terkait, Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi, industri terkait, dllindustri terkait, dll
5656 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap Diversifikasi PanganDiversifikasi Pangan
5757 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Diversifikasi Diversifikasi PanganPanganDiversifikasi Diversifikasi PanganPangan
Sasaran:Mendukung tercapainya target pola pangan harapan (PPH) 100 tahun 2015
Strategi:Strategi:Mendorong terbentuknya struktur industri pangan yang kuat dan berdaya saing tinggi melalui penanganan secara menyeluruh dalam beberapa aspek yang meliputi penguatan bahan baku, modifikasi dan aplikasi teknologi, pendirian sentra industri,
k i d iserta penguatan struktur industri
Target:1.Tersedianya bibit unggul yang cukup dan sesuai dengan standar mutu;2 Tersedianya produk olahan berbasis umbi umbian;2.Tersedianya produk olahan berbasis umbi‐umbian;3.Meningkatnya kualitas SDM industri pangan berbasis umbi‐umbian dari hulu sampai hilir.
5858 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap Diversifikasi Diversifikasi Pangan (Target 2014 dan 2025)Pangan (Target 2014 dan 2025)
No.No.FOKUSFOKUS
PROGRAMPROGRAMTarget Capaian 2014Target Capaian 2014
Indikator Indikator Keberhasilan 2014Keberhasilan 2014
Sasaran Akhir 2025Sasaran Akhir 2025 Lembaga PelaksanaLembaga Pelaksana
I. Penguatan Bahan BakuI. Penguatan Bahan Baku
11 Meningkatnya ketersediaanMeningkatnya ketersediaan Tersedianya bibitTersedianya bibit Bertambahnya luasBertambahnya luas Terjaminnya kualitasTerjaminnya kualitas BPSB PEMDABPSB PEMDA1.1. Meningkatnya ketersediaan Meningkatnya ketersediaan bahan baku melalui intensifikasi bahan baku melalui intensifikasi dan ekstensifikasi lahan serta dan ekstensifikasi lahan serta memfasilitasi kemitraan petani memfasilitasi kemitraan petani dan industridan industri
Tersedianya bibit Tersedianya bibit unggul dalam jumlah unggul dalam jumlah yang cukup dan yang cukup dan mudah diperolehmudah diperoleh
Bertambahnya luas Bertambahnya luas area panen dan area panen dan produktivitas produktivitas tanamantanamanAdanya kerjasama Adanya kerjasama yang baik antar yang baik antar
Terjaminnya kualitas Terjaminnya kualitas dan kuantitas umbidan kuantitas umbi‐‐umbian sebagai bahan umbian sebagai bahan baku industribaku industri
BPSB, PEMDA BPSB, PEMDA setempat, (Dinas setempat, (Dinas Pertanian, Dinas Pertanian, Dinas Perindag, dll), industri Perindag, dll), industri terkait.terkait.
y gy gpetani dan antara petani dan antara petani dengan petani dengan industri dalam suatu industri dalam suatu wadah tertentuwadah tertentu
2.2. Menjamin suplai bibit unggul Menjamin suplai bibit unggul Standardisasi mutu Standardisasi mutu Benih yang beredar Benih yang beredar Industri pengolahan Industri pengolahan BPSB, PEMDA BPSB, PEMDA j p ggj p ggmelalui sertifikasi benih dengan melalui sertifikasi benih dengan harga terjangkau di tingkat harga terjangkau di tingkat petani dan pengawasan petani dan pengawasan sertifikasi benihsertifikasi benih
umbiumbi‐‐umbian umbian sebagai bahan baku sebagai bahan baku industriindustriTersedianya Tersedianya mekanisme mekanisme k d lk d l
y gy gmemiliki sertifikasi memiliki sertifikasi dan mudah diperolehdan mudah diperoleh
p gp gdapat berjalan dengan dapat berjalan dengan lancar karena pasokan lancar karena pasokan bahan bakunya bahan bakunya terjaminterjamin
,,setempat, (Dinas setempat, (Dinas Pertanian, Dinas Pertanian, Dinas Perindag, dll), industri Perindag, dll), industri terkait.terkait.
kemitraan dalam kemitraan dalam pemasaran benih pemasaran benih umbiumbi‐‐umbianumbian
5959 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap Diversifikasi Diversifikasi Pangan (Target 2014 dan 2025)Pangan (Target 2014 dan 2025)
No.No.FOKUSFOKUS
PROGRAMPROGRAMTarget Capaian 2014Target Capaian 2014
Indikator Indikator Keberhasilan 2014Keberhasilan 2014
Sasaran Akhir 2025Sasaran Akhir 2025 Lembaga PelaksanaLembaga Pelaksana
II. Modifikasi dan Aplikasi TeknologiII. Modifikasi dan Aplikasi Teknologi
11 Mengembangkan teknologiMengembangkan teknologi MengembangkanMengembangkan Industri terutama IKMIndustri terutama IKM Penguasaan teknologiPenguasaan teknologi BBIA BKPD BPPIBBIA BKPD BPPI‐‐1.1. Mengembangkan teknologi Mengembangkan teknologi penyediaan bahan baku industri penyediaan bahan baku industri ((cassava block, mocal, cassava block, mocal, dll) dll) dengan teknologi yang efisiendengan teknologi yang efisien
Mengembangkan Mengembangkan Pilot ProjectPilot Project untuk untuk produk setengah jadi produk setengah jadi dengan teknologi dengan teknologi pengeringan yang pengeringan yang efisien efisien (cassava (cassava
Industri terutama IKM Industri terutama IKM dapat mengatasi dapat mengatasi kendala teknologi kendala teknologi pengeringanpengeringan
Penguasaan teknologi Penguasaan teknologi proses dan peralatan proses dan peralatan pengolahan umbipengolahan umbi‐‐umbian serta sistem umbian serta sistem manajemen keamanan manajemen keamanan panganpangan
BBIA, BKPD, BPPIBBIA, BKPD, BPPI‐‐Kemenperin c.q. Kemenperin c.q. Puslitbang Teknologi, Puslitbang Teknologi, Ditjen IKM, Ditjen IAK, Ditjen IKM, Ditjen IAK, PEMDA setempat PEMDA setempat (Dinas Pertanian, (Dinas Pertanian,
block)block) di daerah Jawa di daerah Jawa Barat yang potensial Barat yang potensial dengan ubi kayu yang dengan ubi kayu yang menerapkan sanitasi, menerapkan sanitasi, GMP dan keamanan GMP dan keamanan
p gp gDinas Perindag, dll), Dinas Perindag, dll), industri terkait.industri terkait.
panganpangan
2.2. Mengembangkan produk pangan Mengembangkan produk pangan yang menarik, bergizi dan yang menarik, bergizi dan inovatif (roti, bubur untuk ibu inovatif (roti, bubur untuk ibu hamil dan menyusi, makanan hamil dan menyusi, makanan
d b b d kd b b d k
Pemanfaatan hasil Pemanfaatan hasil penelitian dan inovasi penelitian dan inovasi oleh pelaku industri oleh pelaku industri pengolahan umbipengolahan umbi‐‐
bb
Tersedianya produk Tersedianya produk olahan berbasis olahan berbasis pangan lokalpangan lokal
Propinsi/Kabupaten/KoPropinsi/Kabupaten/Kota menjadi sentra ta menjadi sentra produksi yang dapat produksi yang dapat diterima oleh pasar diterima oleh pasar
l d dl d d
BBIA, BKPD, BPPIBBIA, BKPD, BPPI‐‐Kemenperin c.q. Kemenperin c.q. Puslitbang Teknologi, Puslitbang Teknologi, Ditjen IKM, Ditjen IAK, Ditjen IKM, Ditjen IAK,
ringan, mie dan berbagai produk ringan, mie dan berbagai produk pangan lainnya)pangan lainnya)
umbianumbian nasional dan menjadi nasional dan menjadi produk unggulan produk unggulan eksporekspor
PEMDA setempat PEMDA setempat (Dinas Pertanian, (Dinas Pertanian, Dinas Perindag, dll), Dinas Perindag, dll), industri terkait.industri terkait.
6060 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap Diversifikasi Diversifikasi Pangan (Target 2014 dan 2025)Pangan (Target 2014 dan 2025)
No.No.FOKUSFOKUS
PROGRAMPROGRAMTarget Capaian 2014Target Capaian 2014
Indikator Indikator Keberhasilan 2014Keberhasilan 2014
Sasaran Akhir 2025Sasaran Akhir 2025 Lembaga PelaksanaLembaga Pelaksana
II. Modifikasi dan Aplikasi Teknologi II. Modifikasi dan Aplikasi Teknologi ‐‐ lanjutan...lanjutan...
33 Mengembangkan standardisasiMengembangkan standardisasi Standardisasi prosesStandardisasi proses Produk yangProduk yang Produk yang dihasilkanProduk yang dihasilkan BBIA Ditjen IKMBBIA Ditjen IKM3.3. Mengembangkan standardisasi Mengembangkan standardisasi proses dan mutu produk industri proses dan mutu produk industri berbasis umbiberbasis umbi‐‐umbianumbian
Standardisasi proses Standardisasi proses dan mutu produk dan mutu produk industri berbasis industri berbasis umbiumbi‐‐umbianumbian
Produk yang Produk yang dihasilkan memiliki dihasilkan memiliki karakteristik yang karakteristik yang konsistenkonsistenMutu produk yang Mutu produk yang dihasilkan lebih dihasilkan lebih
Produk yang dihasilkan Produk yang dihasilkan mampu memenuhi mampu memenuhi kebutuhan pasar kebutuhan pasar secara kontinu dan secara kontinu dan berkualitas serta berkualitas serta berdaya saing di pasar berdaya saing di pasar
BBIA, Ditjen IKM, BBIA, Ditjen IKM, Ditjen IAK, PEMDA Ditjen IAK, PEMDA setempat (Dinas setempat (Dinas Pertanian, Dinas Pertanian, Dinas Perindag, dll), industri Perindag, dll), industri terkait.terkait.
terjagaterjagaBerkurangnya Berkurangnya keluhan dari keluhan dari konsumenkonsumen
y g py g plokal dan internasionallokal dan internasional
III. Pendirian Sentra IndustriIII. Pendirian Sentra Industri
1.1. Meningkatkan konsumsi pangan Meningkatkan konsumsi pangan melalui diversifikasi, sosialisasi, melalui diversifikasi, sosialisasi, promosi dan pameran produk promosi dan pameran produk pangan berbasis umbipangan berbasis umbi‐‐umbian umbian dan produk unggulan daerahdan produk unggulan daerah
Tumbuhnya industri Tumbuhnya industri pangan olahan pangan olahan berbasis umbiberbasis umbi‐‐umbianumbian
Terjadinya Terjadinya peningkatan peningkatan permintaan produk permintaan produk pangan berbasis pangan berbasis umbiumbi‐‐umbianumbian
Produksi yang Produksi yang dihasilkan mampu dihasilkan mampu memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan pasar secara kontinu pasar secara kontinu dan berkualitas serta dan berkualitas serta
BBIA, Ditjen IKM, BBIA, Ditjen IKM, Ditjen IAK, PEMDA Ditjen IAK, PEMDA setempat (Dinas setempat (Dinas Pertanian, Dinas Pertanian, Dinas Perindag, dll), industri Perindag, dll), industri p ggp gg
Mudahnya Mudahnya memperoleh memperoleh informasi mengenai informasi mengenai produk tersebutproduk tersebut
berdaya saing di pasar berdaya saing di pasar lokal dan internasionallokal dan internasional
g, ),g, ),terkait.terkait.
6161 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap Diversifikasi Diversifikasi Pangan (Target 2014 dan 2025)Pangan (Target 2014 dan 2025)
No.No.FOKUSFOKUS
PROGRAMPROGRAMTarget Capaian 2014Target Capaian 2014
Indikator Indikator Keberhasilan 2014Keberhasilan 2014
Sasaran Akhir 2025Sasaran Akhir 2025 Lembaga PelaksanaLembaga Pelaksana
III. Pendirian Sentra Industri III. Pendirian Sentra Industri ‐‐ lanjutan...lanjutan...
22 Membangun sistem dan jaringanMembangun sistem dan jaringan MeningkatnyaMeningkatnya Terbentuknya jejaringTerbentuknya jejaring Terwujudnya sistemTerwujudnya sistem Ditjen IKM Ditjen IAKDitjen IKM Ditjen IAK2.2. Membangun sistem dan jaringan Membangun sistem dan jaringan pemasaran bersamapemasaran bersama
Meningkatnya Meningkatnya kemampuan suplai kemampuan suplai dan akses pasar dan akses pasar produk pangan produk pangan berbasis umbiberbasis umbi‐‐umbianumbian
Terbentuknya jejaring Terbentuknya jejaring pemasaran bersmaapemasaran bersmaa
Terwujudnya sistem Terwujudnya sistem jaringan pemasaran jaringan pemasaran yang yang berkesinambunganberkesinambungan
Ditjen IKM, Ditjen IAK, Ditjen IKM, Ditjen IAK, PEMDA setempat PEMDA setempat (Dinas Pertanian, (Dinas Pertanian, Dinas Perindag, dll), Dinas Perindag, dll), industri terkait.industri terkait.
IV. Penguatan Struktur IndustriIV. Penguatan Struktur Industri
1.1. Meningkatkan kemampuan Meningkatkan kemampuan petani dalam peningkatan petani dalam peningkatan produktivitas tanaman umbiproduktivitas tanaman umbi‐‐umbian melalui penyuluhanumbian melalui penyuluhan
Petani memiliki Petani memiliki kemampuan dan kemampuan dan keterampilan untuk keterampilan untuk menghasilkanmenghasilkan
Petani mampu Petani mampu meningkatkan meningkatkan produktivitas produktivitas lahannyalahannya
Petani dapat Petani dapat memenuhi permintaan memenuhi permintaan industri baik dari segi industri baik dari segi kuantitas maupunkuantitas maupun
Ditjen IKM, Ditjen IAK, Ditjen IKM, Ditjen IAK, PEMDA setempat PEMDA setempat (Dinas Pertanian, (Dinas Pertanian, Dinas Perindag dll)Dinas Perindag dll)umbian melalui penyuluhanumbian melalui penyuluhan menghasilkan menghasilkan
produktivitas produktivitas tanaman umbitanaman umbi‐‐umbian yang tinggiumbian yang tinggi
lahannyalahannya kuantitas maupun kuantitas maupun kualitaskualitas
Dinas Perindag, dll), Dinas Perindag, dll), industri terkait.industri terkait.
2.2. Meningkatkan kemampuan Meningkatkan kemampuan produsen dalam memproduksiprodusen dalam memproduksi
Meningkatnya penMeningkatnya pen‐‐dapatan petani dandapatan petani dan
Produsen mampu Produsen mampu mendesain kemasanmendesain kemasan
Produk olahan umbiProduk olahan umbi‐‐umbian memilikiumbian memiliki
BBIA, BBKK, Ditjen BBIA, BBKK, Ditjen IKM Ditjen IAKIKM Ditjen IAKprodusen dalam memproduksi, produsen dalam memproduksi,
mengemas dan memasarkan mengemas dan memasarkan produk berbasis umbiproduk berbasis umbi‐‐umbianumbian
dapatan petani dan dapatan petani dan menjadi petani menjadi petani pengusahapengusahaProdusen skala IKM Produsen skala IKM mempunyai pengemempunyai penge‐‐tahuan & keteramtahuan & keteram‐‐
mendesain kemasan mendesain kemasan yang menarikyang menarik
umbian memiliki umbian memiliki kemasan yang menarik kemasan yang menarik dan mampu dan mampu mempertahankan mempertahankan mutu produk yang mutu produk yang dikemasdikemas
IKM, Ditjen IAK, IKM, Ditjen IAK, PEMDA setempat PEMDA setempat (Dinas Pertanian, (Dinas Pertanian, Dinas Perindag, dll), Dinas Perindag, dll), industri terkait.industri terkait.
62
pilan dlm memenuhi pilan dlm memenuhi permintaan pasarpermintaan pasar
62 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap Diversifikasi Diversifikasi Pangan (Target 2014 dan 2025)Pangan (Target 2014 dan 2025)
No.No.FOKUSFOKUS
PROGRAMPROGRAMTarget Capaian 2014Target Capaian 2014
Indikator Indikator Keberhasilan 2014Keberhasilan 2014
Sasaran Akhir 2025Sasaran Akhir 2025 Lembaga PelaksanaLembaga Pelaksana
IV. Penguatan Struktur Industri IV. Penguatan Struktur Industri –– lanjutan...lanjutan...
33 Membenahi industri terkait agarMembenahi industri terkait agar MeningkatnyaMeningkatnya Mutu produkMutu produk Produk olahan umbiProduk olahan umbi‐‐ BBIA Ditjen IKMBBIA Ditjen IKM3.3. Membenahi industri terkait agar Membenahi industri terkait agar menerapkan sistem sanitasi, menerapkan sistem sanitasi, GMP dan keamanan panganGMP dan keamanan pangan
Meningkatnya Meningkatnya kesadaran industri kesadaran industri terkait untuk terkait untuk menghasilkan produk menghasilkan produk yang bermutu dan yang bermutu dan aman untuk aman untuk
Mutu produk Mutu produk terutama dari segi terutama dari segi sanitasi lebih terjagasanitasi lebih terjagaBerkurangnya Berkurangnya keluhan dari keluhan dari pelangganpelanggan
Produk olahan umbiProduk olahan umbi‐‐umbian mampu umbian mampu memenuhi persyaratan memenuhi persyaratan mutu dan keamananmutu dan keamanan
BBIA, Ditjen IKM, BBIA, Ditjen IKM, Ditjen IAK, PEMDA Ditjen IAK, PEMDA setempat (Dinas setempat (Dinas Pertanian, Dinas Pertanian, Dinas Perindag, dll), industri Perindag, dll), industri terkait.terkait.
dikonsumsidikonsumsip ggp gg
4.4. Mengembangkan klaster industri Mengembangkan klaster industri berbasis umbiberbasis umbi‐‐umbianumbian
Terjadinya Terjadinya harmonisasi antara harmonisasi antara para pelaku industri para pelaku industri berbasis umbiberbasis umbi‐‐
Terbentuknya klaster Terbentuknya klaster umbiumbi‐‐umbianumbian
Terbentuknya ikatan Terbentuknya ikatan dan saling dan saling ketergantungan yang ketergantungan yang kuat antara para kuat antara para
Ditjen IKM, Ditjen IAK, Ditjen IKM, Ditjen IAK, PEMDA setempat PEMDA setempat (Dinas Pertanian, (Dinas Pertanian, Dinas Perindag, dll), Dinas Perindag, dll),
umbianumbianpp
pelaku usaha pelaku usaha pengolahan umbipengolahan umbi‐‐umbianumbian
g, ),g, ),industri terkait.industri terkait.
6363 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmapEnergi Baru dan TerbarukanEnergi Baru dan Terbarukan
6464 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Energi Energi Baru dan TerbarukanBaru dan TerbarukanEnergi Energi Baru dan TerbarukanBaru dan Terbarukan
Sasaran:Mewujudkan kemandirian nasional di bidang energi
Strategi:M b k k l i ifik i b b1.Mengembangkan teknologi gasifikasi batu bara;
2.Mengembangkan pengolahan sumber minyak nabati dan teknologi pembudidayaannya;3.Mengeksplorasi peluang tanaman penghasil nabati selain singkong sebagai bahan pembuatan ethanol;4 Melakukan riset dengan lembaga litbang lain dalam pengembangan teknologi 4.Melakukan riset dengan lembaga litbang lain dalam pengembangan teknologi pemanfaatan energi alternatif.
Target:1.Gasifikasi batu bara telah mampu membangkitkan energi 2 MW;
f l b l d b b k l k2.Pemanfaatan gelombang laut, angin, dan air sebagai pembangkit tenaga listrik sampai kapasitas 3,2 MW;3.Mengembangkan dan mencari sumber energi baru dan terbarukan seperti mikro algae dan biomasa
6565 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap Energi Energi Baru dan Terbarukan 2010Baru dan Terbarukan 2010‐‐20142014
TujuanTujuanBahan Baku Bahan Baku
EnergiEnergiPemanfaatanPemanfaatan PeralatanPeralatan
SasaranSasaran
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014
Pengembangan Pengembangan energi baru dan energi baru dan
Energi Energi Terbarukan:Terbarukan:gg
terbarukan;terbarukan;BudidayaBudidayaProsesProsesPeralatan Peralatan
1.1.AirAirAir TerjunAir TerjunAir SungaiAir Sungai
TenagaTenaga TurbinTurbin Perancangan Perancangan turbin turbin KaplanKaplanuntuk kapasitas untuk kapasitas 1 MW1 MWPrototipe Prototipe t bi b lit bi b li
Pembuatan Pembuatan turbin turbin KaplanKaplanuntuk kapasitas untuk kapasitas 1 MW1 MWPembuatan Pembuatan t bi lit bi li
Pemasangan Pemasangan dan uji coba dan uji coba turbin dengan turbin dengan kapasitas 1 kapasitas 1 MWMW
Sosialisasi dan Sosialisasi dan pemanfaatan pemanfaatan turbin untuk turbin untuk mempercepat mempercepat pemanfaatan pemanfaatan i t j di t j d
Target listrik Target listrik tenaga air tenaga air tercapai tercapai dengan dengan kapasitas 1 kapasitas 1 MWMWturbin balingturbin baling‐‐
baling untuk baling untuk aliran sungaialiran sungai
turbin aliran turbin aliran sungai untuk sungai untuk pedesaan pedesaan dengan dengan kapasitas 50 kapasitas 50 KWKW
air terjun dan air terjun dan aliran sungai aliran sungai untuk untuk memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhan listriklistrik
MWMW
22 A iA i TT Ki i A iKi i A i P bP b P bP b P bP b PP S i li i dS i li i d2.2. AnginAngin TenagaTenaga Kincir AnginKincir Angin Pembuatan Pembuatan alternatoralternator dan dan rotorrotor untuk untuk low low speedspeed
PengembangPengembang‐‐an sudu balingan sudu baling‐‐baling untuk baling untuk low speed low speed tipe tipe horizontal horizontal dengan dengan kapasitas < 2kapasitas < 2
PengembangPengembang‐‐an sudu balingan sudu baling‐‐baling untuk baling untuk low speed low speed tipe tipe vertikal dengan vertikal dengan kapasitas < 2 kapasitas < 2 m/detikm/detik
Penerapan Penerapan prototipe kincir prototipe kincir angin skala 60 angin skala 60 KW tipe KW tipe horizontalhorizontal
Sosialisasi dan Sosialisasi dan skala komersil skala komersil untuk turbin untuk turbin angin skala 60 angin skala 60 KWKW
kapasitas < 2 kapasitas < 2 m/detikm/detik
m/detikm/detik
6666 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap Energi Energi Baru dan Terbarukan 2010Baru dan Terbarukan 2010‐‐20142014
TujuanTujuanBahan Baku Bahan Baku
EnergiEnergiPemanfaatanPemanfaatan PeralatanPeralatan
SasaranSasaran
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014
Lanjutan ...Lanjutan ... 3.3. Tanaman/ Tanaman/ BiomassaBiomassa
BiodieselBiodieselEthanolEthanol
TransesterTransester‐‐fikasifikasi
PengembangPengembang‐‐an teknologi an teknologi
PengembangPengembang‐‐an mesin an mesin
Kerjasama Kerjasama dengan dengan
Pemanfaatan Pemanfaatan biodiesel untuk biodiesel untuk
PenyebarluasPenyebarluas‐‐an pemanfaatan pemanfaat‐‐
Minyak Minyak NabatiNabatiPatiPati‐‐patianpatian
ExpellerExpellerUltrasonicUltrasonic
ggbudidaya mikro budidaya mikro algaealgaeAlat ekstraksi Alat ekstraksi minyak nabatiminyak nabatiIdentifikasi Identifikasi sumbersumber‐‐
b i kb i k
pengolah pengolah biodiesel biodiesel dengan sistem dengan sistem gravitasigravitasiPengembangPengembang‐‐an teknologi an teknologi b didb did
ggindustri untuk industri untuk membuat membuat pengolah pengolah biodiesel skala biodiesel skala industriindustriPengembangPengembang‐‐
itit
alat alat transportasi transportasi dan energi dan energi listriklistrik
ppan biodiesel an biodiesel untuk alat untuk alat transportasi transportasi dan energi dan energi listriklistrik
sumber minyak sumber minyak nabati yang nabati yang potensialpotensialPengembangPengembang‐‐an proses an proses pembuatan pembuatan ethanol prosesethanol proses
budidaya budidaya penghasil penghasil minyak nabati minyak nabati dan penghasil dan penghasil pati lainnyapati lainnya
an unit an unit pengolah pengolah biodiesel dan biodiesel dan mikroalgae mikroalgae skala skala pilotpilotPengembangPengembang‐‐an unitan unitethanol proses ethanol proses
basahbasahIdentifikasi Identifikasi sumbersumber‐‐sumber pati sumber pati untuk ethanoluntuk ethanol
an unit an unit pengolah pati pengolah pati menjadi bahan menjadi bahan bakar ethanol bakar ethanol skala skala pilotpilot
6767 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap Energi Energi Baru dan Terbarukan 2010Baru dan Terbarukan 2010‐‐20142014
TujuanTujuanBahan Baku Bahan Baku
EnergiEnergiPemanfaatanPemanfaatan PeralatanPeralatan
SasaranSasaran
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014
Lanjutan ...Lanjutan ... 4.4. Bahan Baku Bahan Baku Kimia (CHKimia (CH44
BiogasBiogasHidrogenHidrogen
Alat Fluidasi Alat Fluidasi (Reaktor)(Reaktor)
Penelitian dan Penelitian dan pengembangpengembang‐‐
Pembuatan Pembuatan miniplantminiplant
Penerapan Penerapan biogas untuk biogas untuk
Pembuatan Pembuatan biogas dalam biogas dalam
Penerapan Penerapan biogas dalam biogas dalam (( 44
dan Ndan N22))gg ( )( )
DekomposerDekomposerPenyiapanPenyiapan
p g gp g gan peralatan an peralatan untuk untuk mengolah gas mengolah gas methan methan menjadi bahan menjadi bahan bakar gas bakar gas (Hid )(Hid )
ppperalatan peralatan pengolah pengolah biogasbiogasPengembangPengembang‐‐an teknolgi an teknolgi penyimpanan penyimpanan
hidhid
ggindustri dan industri dan transportasitransportasi
ggskala komersialskala komersial
ggskala besarskala besar
(Hidrogen)(Hidrogen)Uji coba Uji coba pemanfaatan pemanfaatan gas hidrogen gas hidrogen untuk untuk kendaraan kendaraan bermotorbermotor
gas hidrogen gas hidrogen untuk untuk kendaraan kendaraan bermotorbermotorUji coba Uji coba pemanfaatan pemanfaatan gas hidrogengas hidrogenbermotorbermotor gas hidrogen gas hidrogen untuk untuk pembangkit pembangkit tenaga listriktenaga listrik
5.5. Gelombang Gelombang LautLaut
TenagaTenaga TurbinTurbin PengembangPengembang‐‐an teknologi an teknologi turbin mikroturbin mikro
Uji cobaUji coba PengembangPengembang‐‐an turbin minian turbin mini
Uji coba hasil Uji coba hasil pengembangpengembang‐‐an turbin minian turbin mini
Sosialisasi hasil Sosialisasi hasil penerapan penerapan turbin miniturbin miniturbin mikroturbin mikro an turbin minian turbin mini turbin miniturbin mini
6868 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap Energi Energi Baru dan Terbarukan 2010Baru dan Terbarukan 2010‐‐20142014
TujuanTujuanBahan Baku Bahan Baku
EnergiEnergiPemanfaatanPemanfaatan PeralatanPeralatan
SasaranSasaran
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014
Lanjutan ...Lanjutan ... 6.6. Penurunan Penurunan Limbah Limbah
ListrikListrikTenaga panasTenaga panas
WasteWaste heat heat recoveryrecovery
Penerbitan Penerbitan peta potensi peta potensi
Pengusulan Pengusulan proyek pada proyek pada
Penerapan Penerapan proyek CO proyek CO
Penerapan Penerapan proyek CO proyek CO
Diseminasi Diseminasi keberhasilan keberhasilan
PanasPanasg pg p
CO CO generationgenerationyy
SteamSteam turbinturbinp pp plimbah panas limbah panas proses industriproses industriFasilitas Fasilitas kelayakan kelayakan ekonomi:ekonomi:
1.1.Industri KimiaIndustri Kimia22 I d t i KI d t i K
p y pp y pBluebookBluebookBAPPENASBAPPENAS
p yp ygeneration generation waste heat waste heat recoveryrecovery
p yp ygeneration generation waste heat waste heat recoveryrecovery
proyekproyekPenerapan Penerapan proyek CO proyek CO generation generation waste heat waste heat recoveryrecovery
2.2.Industri Kaca Industri Kaca dan Keramikdan Keramik
3.3.Industri KaretIndustri KaretPenjaringan Penjaringan komitmen komitmen industriindustri
Energi Batu Energi Batu Bara:Bara:1.1.BatubaraBatubara Bahan Bakar Bahan Bakar
GasGasGasifikasiGasifikasi Perancangan Perancangan
gasifikasi skala gasifikasi skala 250 KW250 KW
Kerjasama Kerjasama dengan dengan industri dalamindustri dalam
Pembuatan Pembuatan gasifikasi gasifikasi dalam skaladalam skala
PengembangPengembang‐‐an pembuatan an pembuatan peralatanperalatan
PengembangPengembang‐‐an pembuatan an pembuatan peralatanperalatan250 KW250 KW industri dalam industri dalam
pembuatan pembuatan prototipe prototipe gasifikasi 250 gasifikasi 250 KWKW
dalam skala dalam skala komersil untuk komersil untuk mendukung mendukung kebutuhan kebutuhan listriklistrik
peralatan peralatan gasifikasi untuk gasifikasi untuk dalam skala dalam skala besar di atas 2 besar di atas 2 MWMW
peralatan peralatan gasifikasi untuk gasifikasi untuk dalam skala dalam skala besar di atas 2 besar di atas 2 MW untuk MW untuk komersialisasikomersialisasi
6969 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap Energi Energi Baru dan Terbarukan 2010Baru dan Terbarukan 2010‐‐20142014
TujuanTujuanBahan Baku Bahan Baku
EnergiEnergiPemanfaatanPemanfaatan PeralatanPeralatan
SasaranSasaran
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014
lanjutan...lanjutan... 2.2. BatubaraBatubara Bahan Bakar Bahan Bakar CairCair
ReaktorReaktor Perancangan Perancangan peralatan peralatan
Pembuatan Pembuatan prototipe prototipe
Pembuatan Pembuatan prototipe prototipe
Pembuatan Pembuatan prototipe prototipe
Pembuatan Pembuatan prototipe prototipe pp
pengolah pengolah batubara cairbatubara cair
p pp pperalatan peralatan pengolah pengolah batubara cair batubara cair Tahap ITahap I
p pp pperalatan peralatan pengolah pengolah batubara cair batubara cair Tahap IITahap II
p pp pperalatan peralatan pengolah pengolah batubara cair batubara cair Tahap IIITahap III
p pp pperalatan peralatan pengolah pengolah batubara cair batubara cair untuk untuk komersialisasikomersialisasi
7070 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap LingkunganLingkungan
7171 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
LingkunganLingkunganLingkunganLingkungan
Sasaran:Mendukung terciptanya industri ramah lingkungan dalma menghadapi climate changeStrategi:1.Mendorong pelaksanaan program pencegahan dan pencemaran;2.Mendorong peningkatan kemampuan SDM dalam penerapan 3R;3.Mendorong penelitian dan pengembangan kultur bakteri dan nanoteknologi pada IPAL;4.Mendorong pemanfaatan limbah industri.Target:1.Terlaksananya jejaring produksi bersih bekerjasama dengan pusat inovasi nasional;2 Terciptanya prototipe bioteknologi industri pulp dan kertas untuk energi baru;2.Terciptanya prototipe bioteknologi industri pulp dan kertas untuk energi baru;3.Tersusunnya pedoman teknis pemanfaatan limbah padat kertas untuk bahan baku industri kreatif.
7272 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap Lingkungan Lingkungan 20102010‐‐20142014
No.No. ProgramProgramSasaranSasaran
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014
1.1. Pencegahan dan Pencegahan dan Pengendalian PencemaranPengendalian Pencemaran
Pelaksanaan Pelaksanaan jejaring Produksi jejaring Produksi
Peningkatan atau Peningkatan atau jejaringjejaring
Peningkatan jePeningkatan je‐‐jaring Produksi jaring Produksi
Peningkatan jePeningkatan je‐‐jaring Produksi jaring Produksi
Peningkatan jePeningkatan je‐‐jaring Produksi jaring Produksi
Bersih bekerjasama Bersih bekerjasama dengan Pusat dengan Pusat Produksi Bersih Produksi Bersih NasionalNasionalPeningkatan Peningkatan kemampuan SDM kemampuan SDM
Produksi BersihProduksi BersihPenyesuaian Penyesuaian insentif penerapan insentif penerapan produksi bersih produksi bersih industriindustriFasilitas penerapan Fasilitas penerapan
BersihBersihPenghargaan inPenghargaan in‐‐dustri yang menedustri yang mene‐‐rapkan produksi rapkan produksi bersihbersihFasilitas penerapFasilitas penerap‐‐
BersihBersihFasilitas penerapFasilitas penerap‐‐an EPCM di an EPCM di wilayah Indonesia wilayah Indonesia TimurTimurPengembangan Pengembangan
BersihBersihPengembangan Pengembangan zero wastezero waste pada pada industri nonindustri non‐‐logamlogamKomersilasisasi Komersilasisasi teknologi teknologi
aparatur pusat, aparatur pusat, daerah dan industri daerah dan industri dalam penerapan dalam penerapan 3R, kerjasama 3R, kerjasama Jepang dalam Jepang dalam rangka rangka Green Aid Green Aid
EPCM ke daerah EPCM ke daerah provinsi di provinsi di KalimantanKalimantanPengembangan Pengembangan sistem tanpa sistem tanpa limbah organik limbah organik
an EPCM di daean EPCM di dae‐‐rah rah prov. di Sulawesiprov. di SulawesiPengembangan Pengembangan zero wastezero waste pada pada industri makanan industri makanan dan minumandan minuman
zero wastezero waste pada pada industri kimia dan industri kimia dan logamlogamPengembangan Pengembangan penerapan penerapan teknologi teknologi
pengolahan limbah pengolahan limbah organikorganikDiseminasi IPAL Diseminasi IPAL berteknologi berteknologi elektro pada elektro pada industri nonindustri non‐‐logamlogamgg
Plan (GAP)Plan (GAP)Pengembangan Pengembangan kultur bakteri kultur bakteri pengganti bahan pengganti bahan kimia pada IPALkimia pada IPALPenelitian danPenelitian dan
gguntuk untuk degradabledegradableplastikplastikPengembangan Pengembangan prototipe IPAL prototipe IPAL berteknologi berteknologi elektro padaelektro pada
Kerjasama dan uji Kerjasama dan uji coba teknologi coba teknologi pengolahan limpengolahan lim‐‐bah organik dgn bah organik dgn pemerintah daerahpemerintah daerahUji coba prototipeUji coba prototipe
ggpengolhaan limb ah pengolhaan limb ah organikorganikKomersialisasi IPAL Komersialisasi IPAL berteknologi berteknologi elektro pada elektro pada industri logamindustri logam
ggPenerapan IPAL Penerapan IPAL berteknologi nano berteknologi nano pada industri skala pada industri skala besarbesar
Penelitian dan Penelitian dan pengembangan pengembangan teknologi Nano teknologi Nano pada IPALpada IPAL
elektro pada elektro pada industri logamindustri logamPengembangan Pengembangan prototipe IPAL prototipe IPAL berteknologi Nanoberteknologi Nano
Uji coba prototipe Uji coba prototipe IPAL berteknologi IPAL berteknologi elektro pada elektro pada industri logamindustri logamUji coba teknologi Uji coba teknologi portable prototipe portable prototipe IPAL teknologiIPAL teknologi
industri logamindustri logamKomersialisasi IPAL Komersialisasi IPAL berteknologi nano berteknologi nano pada IKMpada IKM
73
IPAL teknologi IPAL teknologi nano pada IKMnano pada IKM
73 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
RoadmapRoadmap Lingkungan Lingkungan 20102010‐‐20142014
No.No. ProgramProgramSasaranSasaran
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014
2.2. Pemanfaatan limbah Pemanfaatan limbah industriindustri
Prototipe Prototipe bioteknologi pulp bioteknologi pulp
Uji coba prototipe Uji coba prototipe bioteknologi bioteknologi
Paten bioteknologi Paten bioteknologi pemanfaatan pemanfaatan
Pembangunan unit Pembangunan unit pelayanan teknis pelayanan teknis
Pembangunan unit Pembangunan unit pelayanan teknis pelayanan teknis
dan kertas untuk dan kertas untuk energi baruenergi baruPedoman teknis Pedoman teknis pemanfaatan pemanfaatan limbah padat limbah padat kertas untuk bahan kertas untuk bahan
pemanfaatan pemanfaatan limbah industri limbah industri pulp dan kertas pulp dan kertas untuk energi baruuntuk energi baru
limbah industri limbah industri pulp dan kertas pulp dan kertas untuk energi baruuntuk energi baruKomersialisasi Komersialisasi bioteknologi bioteknologi pemanfaatan pemanfaatan
3R di pusat dan 3R di pusat dan daerahdaerah
3R di pusat dan 3R di pusat dan daerahdaerah
baku industri baku industri kreatifkreatif
limbah pulp dan limbah pulp dan kertas untuk energi kertas untuk energi barubaru
7474 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
LAMPIRAN LAMPIRAN 1.1.bbProgram Aksi BPPI Tahun 2010Program Aksi BPPI Tahun 2010‐‐20142014
7575 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Program Aksi Program Aksi Kebijakan Iklim Usaha IndustriKebijakan Iklim Usaha Industri
7676 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Program Aksi Program Aksi Kebijakan Iklim Usaha IndustriKebijakan Iklim Usaha Industri
KegiatanKegiatan Outcome/OutputOutcome/Output IndikatorIndikatorTargetTarget
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014Pemodelan dan analisis Pemodelan dan analisis industriindustri
Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas keputusan dan mempercepat keputusan dan mempercepat proses pengambilan kep t sanproses pengambilan kep t san
Basis data, Basis data, model analisis, model analisis, peralatanperalatan
3 Model3 Model 3 Model3 Model 3 Model3 Model 3 Model3 Model 3 Model3 Model
proses pengambilan keputusan proses pengambilan keputusan pimpinan dan stake holder pimpinan dan stake holder dalam perumusan kebijakan dalam perumusan kebijakan bagi sektor industribagi sektor industri
peralatan peralatan analisis berbasis analisis berbasis computercomputer
Pengelolaan Rantai Pengelolaan Rantai Pasokan (SupplyPasokan (Supply ChainChain) ) d ld l ( l( l
Efektivitas dan efisiensi produksi Efektivitas dan efisiensi produksi cabang industri tertentu untuk cabang industri tertentu untuk
k k dk k d
System pasok, System pasok, system produksi, system produksi,
3 Model3 Model 3 Model3 Model 3 Model3 Model 3 Model3 Model 3 Model3 Model
dan Rantai Nilai dan Rantai Nilai (Value (Value Chain)Chain) komoditi tertentukomoditi tertentu
meningkatkan daya saingmeningkatkan daya saing system system pemasaranpemasaran
Kebijakan Insentif Fiskal Kebijakan Insentif Fiskal bagi sektor industribagi sektor industri
Meningkatkan daya saing Meningkatkan daya saing industri dalam negeri secara industri dalam negeri secara keseluruhankeseluruhan
Kelompok Kelompok industriindustri
15 15 Kelompok Kelompok IndustriIndustri
15 15 Kelompok Kelompok IndustriIndustri
15 15 Kelompok Kelompok IndustriIndustri
15 15 Kelompok Kelompok IndustriIndustri
15 15 Kelompok Kelompok IndustriIndustri
Kebijakan Insentif non Kebijakan Insentif non Meningkatkan daya saing Meningkatkan daya saing Kelompok Kelompok 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 Fiskal bagi sektor Fiskal bagi sektor industriindustri
industri dalam negeri secara industri dalam negeri secara keseluruhankeseluruhan
industriindustri Kelompok Kelompok IndustriIndustri
Kelompok Kelompok IndustriIndustri
Kelompok Kelompok IndustriIndustri
Kelompok Kelompok IndustriIndustri
Kelompok Kelompok IndustriIndustri
Diseminasi/Diseminasi/SosialisaSosialisassiiKebijakan Iklim Usaha Kebijakan Iklim Usaha Sektor IndustriSektor Industri
Mengoptimalkan kinerja Mengoptimalkan kinerja peraturan sektor industri dalam peraturan sektor industri dalam rangka meningkatkan daya saingrangka meningkatkan daya saing
Partisipasi aktif Partisipasi aktif stakeholder atau stakeholder atau jumlah daerah jumlah daerah kab/kotakab/kota
11 11 Kab/KotaKab/Kota
10 10 Kab/KotaKab/Kota
10 10 Kab/KotaKab/Kota
10 10 Kab/KotaKab/Kota
10 10 Kab/KotaKab/Kota
Partisipasi Aktif pada Partisipasi Aktif pada Fora Kerjasama Fora Kerjasama Internasional di bidang Internasional di bidang perdagangan dan perdagangan dan industri dan jasa dalam industri dan jasa dalam rangka pengembanganrangka pengembangan
Mampu melakukan penyesuaian Mampu melakukan penyesuaian regulasi/peraturan terhadap regulasi/peraturan terhadap perubahan kebijakan nasional, perubahan kebijakan nasional, regional, dan internasionalregional, dan internasional
Paket informasi Paket informasi kebijakan kebijakan regional dan regional dan internasional internasional untuk keperluan untuk keperluan perumusanperumusan
5 Paket 5 Paket Bahan Bahan
MasukanMasukan
5 Paket 5 Paket Bahan Bahan
MasukanMasukan
5 Paket 5 Paket Bahan Bahan
MasukanMasukan
5 Paket 5 Paket Bahan Bahan
MasukanMasukan
5 Paket 5 Paket Bahan Bahan
MasukanMasukan
77
rangka pengembangan rangka pengembangan iklim usaha sektor iklim usaha sektor industriindustri
perumusan perumusan regulasiregulasi
77 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Program Aksi Program Aksi Standardisasi IndustriStandardisasi Industri
7878 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Program Aksi Program Aksi Standardisasi IndustriStandardisasi Industri
KegiatanKegiatan Outcome/OutputOutcome/Output IndikatorIndikatorTargetTarget
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014Kaji ulang SNIKaji ulang SNI Jumlah SNI yang dikaji Jumlah SNI yang dikaji
ulangulangEvaluasi validitas SNIEvaluasi validitas SNI 500500 500500 500500 500500 500500
Harmonisasi SNI denganHarmonisasi SNI dengan J mlah SNI ang telahJ mlah SNI ang telah SNI ang ditetapkan danSNI ang ditetapkan dan 8080 8080 8080 8080 8080Harmonisasi SNI dengan Harmonisasi SNI dengan standar internasionalstandar internasional
Jumlah SNI yang telah Jumlah SNI yang telah harmonisharmonis
SNI yang ditetapkan dan SNI yang ditetapkan dan telah harmonistelah harmonis
8080 8080 8080 8080 8080
Peningkatan kualitas Peningkatan kualitas usulan RSNIusulan RSNI
Jumlah PNPS yang Jumlah PNPS yang disetujui BSNdisetujui BSN
RSNI yang berhasil RSNI yang berhasil dirumuskan oleh Panita dirumuskan oleh Panita TeknisTeknis
100100 100100 100100 100100 100100
Peningkatan kualitas Peningkatan kualitas Jumlah RSNI yang Jumlah RSNI yang d kd k
RSNI3 yang terkirim ke RSNI3 yang terkirim ke 100100 100100 100100 100100 100100RSNI3RSNI3 dirumuskandirumuskan BSNBSNPeningkatan kualitas Peningkatan kualitas SDM standardisasiSDM standardisasi
Jumlah personelJumlah personel Bertambahnya jumlah Bertambahnya jumlah SDM standardisasiSDM standardisasi
1010 1010 1010 1010 1010
Peningkatan kuantitas Peningkatan kuantitas regulasi teknisregulasi teknis
jumlah konsep regulasi jumlah konsep regulasi teknisteknis
Regulasi teknis yang Regulasi teknis yang ditetapkan ditetapkan
55 55 55 55 55
Notifikasi regulasi teknisNotifikasi regulasi teknis Jumlah notifikasiJumlah notifikasi Regulasi teknis yang Regulasi teknis yang 55 55 55 55 55telah dinotifikasitelah dinotifikasi
Pengembangan Pengembangan kemampuan pengujiankemampuan pengujian
Jumlah lingkup komoditi Jumlah lingkup komoditi yang mampu diujiyang mampu diuji
Bertambahnya ruang Bertambahnya ruang lingkup pengujianlingkup pengujian
55 55 55 55 55
Pengembangan Pengembangan kemampuan LPKkemampuan LPK
Jumlah lingkup Jumlah lingkup sertifikasisertifikasi
Bertambahnya lingkup Bertambahnya lingkup sertifikasisertifikasi
55 55 55 55 55
Peningkatan kerjasama Peningkatan kerjasama Jumlah lembaga Jumlah lembaga MRA yang disepakatiMRA yang disepakati 55 55 55 55 55g jg jstandar internasionalstandar internasional
ggstandardisasistandardisasi
y g py g p
Melakukan pengawasan Melakukan pengawasan terhadap LPKterhadap LPK
Frekuensi pengawasan Frekuensi pengawasan Efektivitas LPKEfektivitas LPK 11 11 11 11 11
7979 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Program Aksi Program Aksi Standardisasi IndustriStandardisasi Industri
KegiatanKegiatan Outcome/OutputOutcome/Output IndikatorIndikatorTargetTarget
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014Peningkatan Peningkatan kemampuan Lembaga kemampuan Lembaga SertifikasiSertifikasi
Jumlah lingkup Jumlah lingkup akreditasiakreditasi
Pemenuhan persyaratan Pemenuhan persyaratan personel, dukungan personel, dukungan infrastr kt r dan sisteminfrastr kt r dan sistem
1010 1010 1010 1010 1010
SertifikasiSertifikasi infrastruktur dan sistem infrastruktur dan sistem manajemen sertifikasi dalam manajemen sertifikasi dalam rangka penambahan lingkup rangka penambahan lingkup akreditasiakreditasi
Pelatihan teknisPelatihan teknis Jumlah dukungan Jumlah dukungan personil sertifkasi personil sertifkasi
kk
Pelatihan SMM dan Pelatihan SMM dan persyaratan produk dalam persyaratan produk dalam
k f k d kk f k d k
3030 3030 3030 3030 3030
yg kompetenyg kompeten rangka sertifikasi produkrangka sertifikasi produkPertemuan personel Pertemuan personel sertifikasisertifikasi
Jumlah pelaksanaanJumlah pelaksanaan Penyamaan persepsi personel Penyamaan persepsi personel sertifikasi (auditor, PPC) sertifikasi (auditor, PPC) tentang proses sertifikasi tentang proses sertifikasi produkproduk
44 44 44 44 44
Tersedianya dukungan Tersedianya dukungan Jumlah sertifikat Jumlah sertifikat Tersedianya dukungan Tersedianya dukungan 5050 5050 5050 5050 5050infrastrukturinfrastruktur produkproduk pengujian dan personel dalam pengujian dan personel dalam
rangka sertifikasi produkrangka sertifikasi produkPengembangan Sistem Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Informasi Manajemen sertifikasisertifikasi
Terpenuhinya Terpenuhinya waktu pelayanan waktu pelayanan sertifikasi Produk sertifikasi Produk (hari kerja)(hari kerja)
Tersedianya pelayanan yang Tersedianya pelayanan yang terintegrasiterintegrasi
4141 3939 3737 3434 3030
( j )( j )Pengkajian Pengkajian kemampuan industri kemampuan industri dalam rangka dalam rangka pemenuhan pemenuhan standardisasi standardisasi internasionalinternasional
Jumlah industri Jumlah industri yang dikajiyang dikaji
Ketersediaan hasil evaluasi Ketersediaan hasil evaluasi 1010 1010 1010 1010 1010
80
internasionalinternasional
80 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Program Aksi Program Aksi Standardisasi IndustriStandardisasi Industri
KegiatanKegiatan Outcome/OutputOutcome/Output IndikatorIndikatorTargetTarget
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014Identifikasi persyaratan standardisasi
Jumlah persyaratan standardisasi internasional ang
Meningkatnya persyaratan standardisasi internasional ang diidentifikasi
2 2 2 2 2
standardisasi internasional
internasional yang teridentifikasi
yang diidentifikasi
Adopsi dan pengembangan skema sertifikasi dalam rangka memenuhi
Jumlah skema sertifikasi yang dirumuskan
Tersedianya naskah skema sertifikasi
1 1 1 1 1
persyaratan internasionalEvaluasi kemampuan industri dalam pemenuhan persyaratan
Jumlah industri yang dievaluasi
Tergambarkannya kondisi industri
10 10 10 10 10
internasionalBimbingan teknis dalam rangka pemenuhan persyaratan internasional terhadap
Frekuensi bimbingan teknis yang dilaksanakan
Meningkatnya kemampuan industri untuk menerapkan skema sertifikasi
3 3 3 3 3
pindustri
8181 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Program Aksi Program Aksi Pengembangan Sumber Daya IndustriPengembangan Sumber Daya Industri
8282 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Program Aksi Program Aksi Pengembangan Sumber Daya IndustriPengembangan Sumber Daya Industri
KegiatanKegiatan Outcome/OutputOutcome/Output IndikatorIndikatorTargetTarget
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014Kajian kelayakan teknis Kajian kelayakan teknis dan ekonomi kawasan dan ekonomi kawasan ind striind stri
Tersedianya lokasi Tersedianya lokasi yang layak untuk yang layak untuk dikembangkan KIdikembangkan KI
Tersedianya data dan Tersedianya data dan informasi tentang lokasi informasi tentang lokasi ang prospektif nt kang prospektif nt k
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
industriindustri dikembangkan KIdikembangkan KI yang prospektif untuk yang prospektif untuk pengembangan KIpengembangan KI
Penyusunan Master PlanPenyusunan Master Plan Tersusun arahan Tersusun arahan pengembangan KI pengembangan KI ((site plansite plan dan dan block block planplan))
Tersedianya informasi Tersedianya informasi tentang rencana utama tentang rencana utama pengembangan KI (deskripsi pengembangan KI (deskripsi dan pemetaan)dan pemetaan)
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
d fd fPenyusunan AMDALPenyusunan AMDAL Tersusunnya Tersusunnya informasi dampak informasi dampak pengembangan KI pengembangan KI terhadap lingkunganterhadap lingkungan
Tersedianya informasi Tersedianya informasi tentang analisis lingkungan tentang analisis lingkungan sebelum, sedang, dan sebelum, sedang, dan sesudah kegiatan industrisesudah kegiatan industri
3 3 dokumendokumen
3 3 dokumendokumen
3 3 dokumendokumen
3 3 dokumendokumen
3 3 dokumendokumen
Penyusunan DEDPenyusunan DED Tersusunnya Tersusunnya rancangan dan rancangan dan
Tersedianya rancangan Tersedianya rancangan detail untuk pembangunan detail untuk pembangunan
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
gambar teknis gambar teknis KIKIKajian Kelembagaan Kajian Kelembagaan Tersusunnya Tersusunnya
lembaga pengelola lembaga pengelola KI yang professionalKI yang professional
Tersedianya alternatif Tersedianya alternatif kelembagaan yang efektif kelembagaan yang efektif untuk pengelolaan KIuntuk pengelolaan KI
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
Pemuktahiran data Pemuktahiran data kawasan industrikawasan industri
Tersusunnya data Tersusunnya data dan informasi dan informasi
Akses data dan informasi Akses data dan informasi tentang kawasan industri di tentang kawasan industri di
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
tentang kawasan tentang kawasan industri di Indonesiaindustri di Indonesia
ggP. Jawa dan luar P.Jawa.P. Jawa dan luar P.Jawa.
8383 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Program Aksi Program Aksi Pengembangan Sumber Daya IndustriPengembangan Sumber Daya Industri
KegiatanKegiatan Outcome/OutputOutcome/Output IndikatorIndikatorTargetTarget
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014Penyusunan rencana Penyusunan rencana induk pengembangan induk pengembangan ka asan ind strika asan ind stri
Tersusunnya arahan Tersusunnya arahan kebijakan kebijakan pengembanganpengembangan
Jumlah kawasan industri Jumlah kawasan industri yang akan dikembangkan di yang akan dikembangkan di P Ja a dan l ar P Ja aP Ja a dan l ar P Ja a
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
kawasan industri kawasan industri nasionalnasional
pengembangan pengembangan kawasan industri kawasan industri secara Nasional.secara Nasional.
P.Jawa dan luar P.JawaP.Jawa dan luar P.Jawa
Sosialisasi PP dan Sosialisasi PP dan petunjuk pelaksanaan petunjuk pelaksanaan kawasan industrikawasan industri
Tersosialisasikannya Tersosialisasikannya PP No.24 Tahun PP No.24 Tahun 2009 tentang 2009 tentang
dd
Jumlah daerah yang Jumlah daerah yang mendapat informasi tentang mendapat informasi tentang pemahaman PP No.24 pemahaman PP No.24 h d dh d d
1010daerahdaerah
1010daerah daerah
1010daerahdaerah
1010daerahdaerah
1010daerahdaerah
Kawasan Industri Kawasan Industri dan Pedoman Teknis dan Pedoman Teknis Kawasan IndustriKawasan Industri
Tahun 2009 dan Pedoman Tahun 2009 dan Pedoman Teknis Kawasan IndustriTeknis Kawasan Industri
Memastikan Memastikan pengembangan Kawasan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Ekonomi Khusus (KEK) di
Tersusunnya arahan Tersusunnya arahan kebijakan kebijakan pengembangan KEK pengembangan KEK
Konsep Peraturan Menteri Konsep Peraturan Menteri Perindustrian tentang Perindustrian tentang Pendelegasian Pendelegasian
11PermenPermen
11PermenPermen
11PermenPermen
11PermenPermen
11PermenPermen
5 (lima) lokasi melalui 5 (lima) lokasi melalui skema Public Private skema Public Private Partnership Partnership
Kewenangan Rekomendasi Kewenangan Rekomendasi dan Izin Investasi ke dan Izin Investasi ke Daerah, Rekomendasi Daerah, Rekomendasi Impor ProdukImpor Produk‐‐produk produk Tertentu.Tertentu.Pemilihan dan penetapan Pemilihan dan penetapan p pp plokasi KEK.lokasi KEK.
Pembangunan konsep Pembangunan konsep Green IndustryGreen Industry
Pedoman Pedoman Penerapan CP, 3R, Penerapan CP, 3R, Efisiensi energi di Efisiensi energi di sektor industrisektor industri
Tersedianya konsep Green Tersedianya konsep Green IndustryIndustry
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
8484 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Program Aksi Program Aksi Pengembangan Sumber Daya IndustriPengembangan Sumber Daya Industri
KegiatanKegiatan Outcome/OutputOutcome/Output IndikatorIndikatorTargetTarget
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014Penyusunan Penyusunan Road MapRoad Mappengurangan emisi CO2 pengurangan emisi CO2 pada ind stripada ind stri
Tersedianya Road Map Tersedianya Road Map emisi COemisi CO22 sektor industrysektor industry
Turunnya emisi COTurunnya emisi CO22 di di sektor industrisektor industri
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
pada industripada industriPembangunan database Pembangunan database emisi gas rumah kaca emisi gas rumah kaca (GRK) seperti CO2, CH4, (GRK) seperti CO2, CH4, HFC, PF6, SOx, NOx HFC, PF6, SOx, NOx
Adanya kesepakatan Adanya kesepakatan kerjasama dengan kerjasama dengan lembagalembaga‐‐lembaga terkait lembaga terkait untuk penanganan tindak untuk penanganan tindak lanjut.lanjut.
Tersedianya data Tersedianya data emisi gas rumah kaca emisi gas rumah kaca di industri di industri
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
d ld l l k dl k dPeran serta dalam isu Peran serta dalam isu lingkungan globallingkungan global
Terlaksananya industri Terlaksananya industri yang memanfaatkan yang memanfaatkan Clean Clean Development MechanismDevelopment Mechanism(CDM)(CDM)
Terlaksananya komitmen Terlaksananya komitmen
Menurunnya emisi Menurunnya emisi Gas rumah kaca di Gas rumah kaca di sektor industrisektor industri
Menurunnya tingkat Menurunnya tingkat
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
bersama dalam bersama dalam penghapusan BPO disektor penghapusan BPO disektor industriindustri
penggunaan BPO di penggunaan BPO di industriindustri
Pengembangan Pengembangan Environmental Pollution Environmental Pollution Control Manager (EPCM)Control Manager (EPCM)
Adanya Kebijakan industri Adanya Kebijakan industri yang wajib EPCMyang wajib EPCM
Tersedianya personil Tersedianya personil EPCM di IndustriEPCM di Industri
5 5 daerahdaerah
5 5 daerahdaerah
5 5 daerahdaerah
5 5 daerahdaerah
5 5 daerahdaerah
g ( )g ( )di industridi industriProgram bantuan IPALProgram bantuan IPAL Tersedianya pedoman Tersedianya pedoman
pengolahan limbah cair, pengolahan limbah cair, padat, dan gaspadat, dan gas
Tercapainya industri Tercapainya industri yang memenuhi baku yang memenuhi baku mutu lingkunganmutu lingkungan
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
Program kerjasama Program kerjasama Cleaner ProductionCleaner Production (CP)(CP)
Tersedianya produk yang Tersedianya produk yang ramah lingkunganramah lingkungan
Tercapainya Tercapainya penerapan teknologipenerapan teknologi
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
85
Cleaner ProductionCleaner Production (CP)(CP) ramah lingkunganramah lingkungan penerapan teknologi penerapan teknologi CP di industriCP di industri
dokumendokumen dokumendokumen dokumendokumen dokumendokumen dokumendokumen
85 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Program Aksi Program Aksi Pengembangan Sumber Daya IndustriPengembangan Sumber Daya Industri
KegiatanKegiatan Outcome/OutputOutcome/Output IndikatorIndikatorTargetTarget
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014Pengembangan Audit Pengembangan Audit dan Konservasi Energi dan Konservasi Energi
Terlaksananya penerapan Terlaksananya penerapan sistem manajemen energi sistem manajemen energi nt k ind strint k ind stri
Penerapan sistem Penerapan sistem manajemen energi manajemen energi nt k ind strint k ind stri
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
untuk industri untuk industri untuk industriuntuk industriPengembangan energi Pengembangan energi dan diversifikasi dan diversifikasi
Tersedianya pemanfaatan Tersedianya pemanfaatan energi alternatif dan energi alternatif dan terbarukan pada industri terbarukan pada industri
Pemanfaatan energi Pemanfaatan energi alternatif dan alternatif dan terbarukan pada terbarukan pada industriindustri
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
11dokumendokumen
Pengembangan Pengembangan Tersedianya pola Tersedianya pola kk
Pola kerjasama Pola kerjasama 11d kd k
11d kd k
11d kd k
11d kd k
11d kd kPerencanaan EnergiPerencanaan Energi kerjasama penggunaan kerjasama penggunaan
energi alternatif dan energi alternatif dan terbarukan secara sektoral terbarukan secara sektoral maupun regionalmaupun regional
penggunaan energi penggunaan energi alternatif dan alternatif dan terbarukan secara terbarukan secara sektoral maupun sektoral maupun regionalregional
dokumendokumen dokumendokumen dokumendokumen dokumendokumen dokumendokumen
8686 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Program Aksi Program Aksi Pengembangan Teknologi IndustriPengembangan Teknologi Industri
8787 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Program Aksi Program Aksi Pengembangan Teknologi IndustriPengembangan Teknologi Industri
KegiatanKegiatan Outcome/OutputOutcome/Output IndikatorIndikatorTargetTarget
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014
Mendorong Pengembangan dan Peningkatan Inovasi IndustriMendorong Pengembangan dan Peningkatan Inovasi IndustriPengembangan Pengembangan T k l i I d t iT k l i I d t i
Terwujudnya Pilot Terwujudnya Pilot P j t P t I k b tP j t P t I k b t
Meningkatnya teknologi Meningkatnya teknologi i d t i b b ii d t i b b i
1 Tek.1 Tek. 1 Tek.1 Tek. 1 Tek.1 Tek. 1 Tek.1 Tek. 1 Tek.1 Tek.Teknologi Industri Teknologi Industri Berbasis Nano Berbasis Nano TeknologiTeknologi
Project, Pusat Inkubator Project, Pusat Inkubator Nano Teknologi, dan Nano Teknologi, dan Aliansi Strategis.Aliansi Strategis.
industri berbasis nano industri berbasis nano teknologiteknologi
Peningkatan Peningkatan Kemampuan Kemampuan Teknologi Berbasis Teknologi Berbasis
Terpilihnya hasil litbang Terpilihnya hasil litbang teknologi industri teknologi industri sebagai rintisan teknologi sebagai rintisan teknologi
Meningkatnya litbang Meningkatnya litbang teknologi yang dilakukan teknologi yang dilakukan oleh Dunia oleh Dunia
6 Tek.6 Tek. 6 Tek.6 Tek. 6 Tek.6 Tek. 6 Tek.6 Tek. 6 Tek.6 Tek.
Rintisan TeknologiRintisan Teknologi bagi dunia industri.bagi dunia industri. Usaha/Lembaga litbangUsaha/Lembaga litbangPengembangan Pengembangan Teknologi Industri Teknologi Industri Berbasis Industri Berbasis Industri PrioritasPrioritas
Terwujudnya Pilot Terwujudnya Pilot Project, Pusat Inkubator, Project, Pusat Inkubator, dan Pusat Inovasi dan Pusat Inovasi Teknologi berbasis Teknologi berbasis Industri PrioritasIndustri Prioritas
Berkembangnya teknologi Berkembangnya teknologi industri berbasis industri industri berbasis industri prioritasprioritas
2 Tek.2 Tek. 2 Tek.2 Tek. 2 Tek.2 Tek. 2 Tek.2 Tek. 2 Tek.2 Tek.
Meningkatkan Kerjasama Litbang Industri dengan Perguruan Tinggi, Industri, dan LembagaMeningkatkan Kerjasama Litbang Industri dengan Perguruan Tinggi, Industri, dan Lembaga‐‐lembaga Litbang lainnya di dalam dan di llembaga Litbang lainnya di dalam dan di luar uar negerinegeriKerjasama di Bidang Kerjasama di Bidang Teknologi IndustriTeknologi Industri
1) Meningkatnya 1) Meningkatnya Penguasaan Teknologi Penguasaan Teknologi bagi Balai Besar dan bagi Balai Besar dan Baristand Industri; 2)Baristand Industri; 2)
Meningkatnya Meningkatnya Penguasaan Teknologi Penguasaan Teknologi bagi Balai Besar dan bagi Balai Besar dan Baristand Industri;Baristand Industri;
2 Tek.2 Tek. 2 Tek.2 Tek. 2 Tek.2 Tek. 2 Tek.2 Tek. 2 Tek.2 Tek.
Baristand Industri; 2) Baristand Industri; 2) Melancarkan perdagangMelancarkan perdagang‐‐an dengan adanya pengan dengan adanya peng‐‐gunaan teknologi yang gunaan teknologi yang setara dengan konsumen setara dengan konsumen internasional; 3) Meninginternasional; 3) Mening‐‐katnya kemampuankatnya kemampuan
Baristand Industri;Baristand Industri;
88
katnya kemampuan katnya kemampuan manajemen litbang Balai.manajemen litbang Balai.
KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 88
Program Aksi Program Aksi Pengembangan Teknologi IndustriPengembangan Teknologi Industri
KegiatanKegiatan Outcome/OutputOutcome/Output IndikatorIndikatorTargetTarget
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014
Meningkatkan Kerjasama Litbang Industri dengan Perguruan Tinggi, Industri, dan LembagaMeningkatkan Kerjasama Litbang Industri dengan Perguruan Tinggi, Industri, dan Lembaga‐‐lembaga Litbang lainnya di dalam dan di llembaga Litbang lainnya di dalam dan di luar uar negerinegeriKoordinasi Penelitian Koordinasi Penelitian dan Penerapan dan Penerapan Teknologi Balai Besar Teknologi Balai Besar dan Baristand dan Baristand IndustriIndustri
Terpilihnya proposal hasil Terpilihnya proposal hasil litbang teknologi oleh litbang teknologi oleh Peneliti Balai Besar dan Peneliti Balai Besar dan Baristand IndustriBaristand Industri
Meningkatnya kuantitas Meningkatnya kuantitas dan kualitas hasil litbang dan kualitas hasil litbang industri.industri.
40 Judul40 Judul 40 Judul40 Judul 40 Judul40 Judul 40 Judul40 Judul 40 Judul40 Judul
Percepatan Percepatan Terlaksananya bantuan Terlaksananya bantuan Meningkatnya Meningkatnya 5 IKM5 IKM 5 IKM5 IKM 5 IKM5 IKM 5 IKM5 IKM 5 IKM5 IKMPemanfaatan Pemanfaatan Teknologi Melalui Teknologi Melalui Program DAPATIProgram DAPATI
jasa teknis untuk IKM jasa teknis untuk IKM melalui Program DAPATImelalui Program DAPATI
kemampuan tekinologi kemampuan tekinologi yang dimanfaatkan oleh yang dimanfaatkan oleh IKMIKM
Menyebarluaskan Hasil Litbang di Bidang Industri dan HKIMenyebarluaskan Hasil Litbang di Bidang Industri dan HKIPemasyarakatan Pemasyarakatan Kemampuan Kemampuan
Dimanfaatkannya Dimanfaatkannya kemampuan dan hasil kemampuan dan hasil
Dimanfaatkannya hasil Dimanfaatkannya hasil litbang teknologi oleh litbang teknologi oleh
10 Tek.10 Tek. 10 Tek.10 Tek. 10 Tek.10 Tek. 10 Tek.10 Tek. 10 Tek.10 Tek.pp
Pelayanan/ Teknologi Pelayanan/ Teknologi Industri Balai Besar Industri Balai Besar dan Baristand dan Baristand IndustriIndustri
pplitbang Industri untuk litbang Industri untuk dunia usahadunia usaha
g gg gdunia usaha industridunia usaha industri
Perlindungan Hasil Perlindungan Hasil Litbang IndustriLitbang Industri
Hasil litbang Balai yang Hasil litbang Balai yang dipatenkandipatenkan
Jumlah hasil litbang Jumlah hasil litbang industri yang dipatenkanindustri yang dipatenkan
5 HL5 HL 5 HL5 HL 5 HL5 HL 5 HL5 HL 5 HL5 HLLitbang IndustriLitbang Industri dipatenkandipatenkan industri yang dipatenkan industri yang dipatenkan
meningkat.meningkat.
8989 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Program Aksi Program Aksi Pengembangan SDM KelitbanganPengembangan SDM Kelitbangan
9090 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Program Aksi Program Aksi SDM KelitbanganSDM Kelitbangan
KegiatanKegiatan Outcome/OutputOutcome/Output IndikatorIndikatorTargetTarget
20102010 20112011 20122012 20132013 20142014
Pengembangan Kualitas PegawaiPengembangan Kualitas PegawaiPeningkatan pelaksanaan Peningkatan pelaksanaan
i ti l S3i ti l S3Terlaksananya program Terlaksananya program i ti l S3 dii ti l S3 di
Meningkatnya lulusan Meningkatnya lulusan S3 di bid t t tS3 di bid t t t
10 orang10 orang 15 orang15 orang 20 orang20 orang 25 orang25 orang 30 orang30 orangprogram rintisan gelar S3 program rintisan gelar S3 di bidang tertentudi bidang tertentu
rintisan gelar S3 di rintisan gelar S3 di bidang tertentu.bidang tertentu.
S3 di bidang tertentuS3 di bidang tertentu
Peningkatan pelaksanaan Peningkatan pelaksanaan sistem pola karir sistem pola karir pegawai pegawai
Terlaksananya sistem Terlaksananya sistem pola karir pegawaipola karir pegawai
Terwujudnya Terwujudnya perencanaan pola perencanaan pola karir pegawai karir pegawai
50 50 pegawaipegawai
50 50 pegawaipegawai
60 60 pegawaipegawai
70 70 pegawaipegawai
100 100 pegawaipegawai
Peningkatan Kompetensi SDM AparatPeningkatan Kompetensi SDM AparatPeningkatan sistem Peningkatan sistem pelatihan internalpelatihan internal
Tercapainya peningkatan Tercapainya peningkatan sistem pelatihan internalsistem pelatihan internal
Meningkatnya jumlah Meningkatnya jumlah SDM yang SDM yang mendapatkan mendapatkan pelatihan internalpelatihan internal
50 orang50 orang 50 orang50 orang 50 orang50 orang 50 orang50 orang 50 orang50 orang
Pengembangan Pengembangan kompetensi SDM melalui kompetensi SDM melalui
Terlaksananya Terlaksananya pengembangan pengembangan
Meningkatnya Meningkatnya kompetensi SDM kompetensi SDM
10 orang10 orang 10 orang10 orang 10 orang10 orang 10 orang10 orang 10 orang10 orangpp
kerjasama dengan kerjasama dengan lembagalembaga‐‐lembaga lembaga internasionalinternasional
p g gp g gkompetensi SDM melalui kompetensi SDM melalui kerjasama dengan kerjasama dengan lembagalembaga‐‐lembaga lembaga internasionalinternasional
ppmelalui kerjasama melalui kerjasama lembagalembaga‐‐lembaga lembaga internasionalinternasional
Peningkatan SDM IndustriPeningkatan SDM IndustriPeningkatanPeningkatan Tercapainya peningkatanTercapainya peningkatan Tersedianya berbagaiTersedianya berbagai 2222 2525 3030 4040 5050Peningkatan Peningkatan kemampuan instansi kemampuan instansi daerah dalam daerah dalam penyediaan pelatihan di penyediaan pelatihan di bidang teknologi industribidang teknologi industri
Tercapainya peningkatan Tercapainya peningkatan kemampuan instansi kemampuan instansi daerah dalam daerah dalam penyediaan pelatihan di penyediaan pelatihan di bidang teknologi industribidang teknologi industri
Tersedianya berbagai Tersedianya berbagai pelatihan teknis di pelatihan teknis di bidang teknologi bidang teknologi industriindustri
22 22 pelatihanpelatihan
25 25 pelatihanpelatihan
30 30 pelatihanpelatihan
40 40 pelatihanpelatihan
50 50 pelatihanpelatihan
Pengembangan sistem Pengembangan sistem pemasaran dan promosipemasaran dan promosi
Tersusunnya sistem Tersusunnya sistem pemasaran dan promosipemasaran dan promosi
Meningkatnya jumlah Meningkatnya jumlah pelatihan yangpelatihan yang
11 11 pelatihanpelatihan
11 11 pelatihanpelatihan
11 11 pelatihanpelatihan
11 11 pelatihanpelatihan
11 11 pelatihanpelatihan
91
pemasaran dan promosi pemasaran dan promosi pelatihan di bidang pelatihan di bidang teknologi industriteknologi industri
pemasaran dan promosi pemasaran dan promosi pelatihan pelatihan untuk untuk pengembangan industripengembangan industri
pelatihan yang pelatihan yang terlaksanaterlaksana
pelatihanpelatihan pelatihanpelatihan pelatihanpelatihan pelatihanpelatihan pelatihanpelatihan
91 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
LAMPIRAN LAMPIRAN 22Kompetensi Inti Balai Besar Kompetensi Inti Balai Besar
dan Fokus Baristanddan Fokus Baristand
9292 KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
KOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRIKOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRIKOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRIKOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRI
Balai Besar Kompetensi Inti Hasil Litbang Unggulan
1. Tekstil
(BBT Bandung)Desain Struktur dan Permukaan Tekstil
• Pemanfaatan sabut kelapa untuk tekstil non sandang
• Pemanfaatan rumput laut coklat untuk ppembuatan tekstil kesehatan (Pembalut Luka)
• Pemanfaatan serat nanas untuk vertical blind • Pemanfaatan serat alam untuk pembuatan
Wallpaper dan Urban Eco Fashion
2. Bahan dan Barang Teknik
(B4T Bandung)
Quality assurance untuk teknologi pengelasan bawah air, instrumentasi virtual &material teknik/maju berbasis
• Kopolimer lateks alam sebagai aditif beton untuk meningkatkan kekuatan dan durabilitas
• Hardmagnet bahan loudspeaker berbasis bahan alam untuk substitusi imporpolimer bahan alam untuk substitusi impor
• Pemanfaatan kalsium karbonat ringan sebagai bahan ekstender pada industri cat
• Perekayasaan alat produksi elektroda las ‘bawah air’
• Perekayasaan alat uji daya tahan Accu
93
Perekayasaan alat uji daya tahan Accu kendaraan bermotor
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 93
KOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRIKOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRI
Balai Besar Kompetensi Inti Hasil Litbang Unggulan
KOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRIKOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRI
Balai Besar Kompetensi Inti Hasil Litbang Unggulan
3. Logam dan Mesin(BBLM Bandung)
Desain proses dan produk engineering (fokus : peralatan energi dan tooling)
• Perancangan & Pembuatan Alternator Permanen Magnet Putaran Rendah
• Perekayasaan Expeller Algae Kapasitas 100 kg/jamg/j
• Pembuatan Prototype Crankcase dan Cylinder LinerMesin Diesel 500 cc
• Pembuatan Turbin Air Kapasitas 300 KVA
4. Industri Agro
( )Komponen aktif bahan alami k dit g
• Teknologi Pengolahan Rumput Laut untuk agar dan karagenan Biodiesel Minyak nabati (BBIA Bogor) komoditas agro agar dan karagenan, Biodiesel Minyak nabati, produk olahan dari tepung umbi‐umbian, VCO (Virgin coconut oil), dan nata de coco
• Pengembangan teknologi pirolisis bambu dalam pembuatan arang dan vinegar serta aplikasinya pada industri agroaplikasinya pada industri agro
• Teknologi Proses Pengolahan Minyak Atsiri dan Rancang Bangun Perekayasaan Industrinya
• Diversifikasi produk olahan hasil laut dan rancang bangun alat pengering
94
rancang bangun alat pengering• Pemanfaatan sediaan Emolient alami asal
lemak nabati untuk kosmetikBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 94
KOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRIKOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRI
Balai Besar Kompetensi Inti Hasil Litbang Unggulan
KOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRIKOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRI
Balai Besar Kompetensi Inti Hasil Litbang Unggulan
5. Kimia dan Kemasan
(BBKK Jakarta)Fine Chemical & Degradable Packaging Design
• Prototype Mesin Pengolah Minyak Atsiri,Sabut Kelapa, Coco Diesel, dan TBS‐CPO
• Pembuatan Stearyl Alcohol Ethoksilat untuk Kosmetik
• Pemanfaatan Crude Glyserol sebagai Bio Hydrogen
• Pengembangan & Penerapan Cold Rool Box (CRB) menggunakan PCM untuk Mempertahankan Kesegaran Produk
6. Keramik
(BBK Bandung)Material Engineering for Electric & Structural Ceramic
• Penelitian pembuatan Ceramic Foam Filter untuk penyaringan leburan logam
• Keramik Tahan Peluru sebagai bagian dari Rompi Tahan Peluru Level IV dan Kendaraan MiliterMiliter
• Pembuatan New Porcelain untuk keramik teknik
95BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 95
KOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRIKOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRI
Balai Besar Kompetensi Inti Hasil Litbang Unggulan
KOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRIKOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRI
Balai Besar Kompetensi Inti Hasil Litbang Unggulan
7. Pulp dan Kertas(BBPK Bandung)
Bioengineering untuk pulp dan kertas
• Kertas kemas untuk proteksi korosiatmosferik pada produk logam dan baja
• Kanvas rem kendaraan dari pulp• Daur ulang pulp serat panjang dari kemasan g p p p j g
minuman aseptic bekas • Aplikasi pemanfaatan limbah padat IPAL
pabrik kertas sebagai kompos tanaman
8. Teknologi Pencegahan P I d t i
Teknologi terapan untuk g d li b g i d t i
• Daur ulang limbah padat industri peleburan besi sebagai bahan industri beton yang Pencemaran Industri
(BBTPPI Semarang)pengendalian buangan industri besi sebagai bahan industri beton yang
berwawasan lingkungan• Pengolahan limbah padat sludge minyak dari
industri kilang minyak dengan sistem penghancuran thermal
• Pemanfaatan limbah industri kelapa sawit Pemanfaatan limbah industri kelapa sawit sebagai sumber lemak pada pembuatan pakan ternak
• Pembuatan larutan induk minuman isotonik dengan pekatan limbah cair ladang garam
96BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 96
KOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRIKOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRI
Balai Besar Kompetensi Inti Hasil Litbang Unggulan
KOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRIKOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRI
Balai Besar Kompetensi Inti Hasil Litbang Unggulan
9.Kulit, Karet dan Plastik
(BBKKP Yogyakarta)
Desain bahan dan konstruksi sepatu
• Pengembangan pembuatan sol karet untuk sepatu
• Teknologi finishing kulit ikan nila untuk atasan sepatu
• Pembuatan karet mikroseluler untuk sol ringan
10. Kerajinan dan Desain dan bahan baku • Pemanfaatan centre log kayu sengon 10. Kerajinan dan Batik
(BBKB Yogyakarta)
Desain dan bahan baku baru untuk produk‐produk kerajinan dan batik
g y gutk kerajinan kayu sengon utk kerajinan komponen interior
• Rekayasa alat Wax Injection untuk produksi perhiasan dengan metode C tiCasting
• Pengembangan finishing gerabah dengan teknik batik
97BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 97
KOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRIKOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRIKOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRIKOMPETENSI INTI BALAI BESAR INDUSTRI
Balai Besar Kompetensi Inti Hasil Litbang Unggulan
11. Industri Hasil Proses produksi dan • Pengembangan Produk Pangan ( )Perkebunan
(BBIHP Makassar)teknologi terapan untuk pengolahan kakao
(Minuman & Candy) Kakao Berbasis Rempah
• Pengembangan Produk SPA: Sabun Superlux dari Lemak Kakao
• Pembuatan Hand & Body Lotion dari Pembuatan Hand & Body Lotion dari Lemak Kakao
• Inkubator Bisnis Kakao
98BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 98
FOKUS BALAI RISET DAN STANDARDISASI FOKUS BALAI RISET DAN STANDARDISASI
Baristand Fokus Hasil Litbang Unggulan
INDUSTRIINDUSTRI
Baristand Fokus Hasil Litbang Unggulan
1. Aceh Rempah dan Minyak Atsiri • Isolasi radinol dari minyak sereh wangi dgn cara destilasi fraksionasi vacuum
• Ekstraksi minyak jahe dengan bantuan gelombang ultrasonik gelombang ultrasonik
2. Medan Mesin dan Peralatan Pabrik • Peningkatan mutu nozzle untuk saluran aluminium cair
• Pembuatan Screw Press untuk pabrik kelapa sawitkelapa sawit
3. Padang Makanan Tradisional • Modifikasi peralatan proses kerupuk ubi kubang
• Aneka pengolahan talas sebagai makanan fungsional instanmakanan fungsional instan
4. Palembang Karet Komponen Teknis • Pemanfaatan Brushing Rubber dengan teknologi nano
5. Lampung Tepung Industri Agro • Peningkatan teknologi proses l h k
99
pengolahan tepung tapioka IKM
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 99
FOKUS BALAI RISET DAN STANDARDISASI FOKUS BALAI RISET DAN STANDARDISASI
Baristand Fokus Hasil Litbang Unggulan
INDUSTRIINDUSTRI
Baristand Fokus Hasil Litbang Unggulan
6. Surabaya Mesin Listrik & Peralatan Listrik
• Penelitian Evikasi Lampu LHE • Penelitian Polymer untuk bahan cap LHE
7. Banjarbaru Teknologi pengolahan kayu, rotan, dan Bambu
• Rekayasa pembuatan mebel dari bambu lamina
• Pemanfaatan limbah plastik dan limbah pengolahan kayu untuk bahan papan kompositkomposit
8. Samarinda Hasil Perikanan dan Perkebunan
• Pemanfaatan perekat dari tanin akasia untuk industri MDF
• Pengembangan pemanfaatan hasil samping minyak sawit sebagai bahan samping minyak sawit sebagai bahan substitusi resin sintetis
9. Pontianak Bahan baku kosmetik alami dan pangan semi basah
• Pengolahan jelly lidah buaya sbg makanan ringan kesehatan
• Pengembangan lotion anti nyamuk
100
• Pengembangan lotion anti nyamuk (insect repellent) berbasis Aloe Vera
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 100
FOKUS BALAI RISET DAN STANDARDISASI FOKUS BALAI RISET DAN STANDARDISASI
Baristand Fokus Hasil Litbang Unggulan
INDUSTRIINDUSTRI
Baristand Fokus Hasil Litbang Unggulan
10.Manado Teknologi pengolahan Palma
• Pengembangan Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai sumber nutrisi dan pangan nasional P g b g t k l gi b t • Pengembangan teknologi pembuatan ubin lantai tempurung kelapa
11. Ambon Teknologi pengolahan HasilLaut
• Pemanfaatan rumput laut, sumber bahan bioenergi
• Pemanfaatan minyak ikan sebagai • Pemanfaatan minyak ikan sebagai suplemen asam lemak Omega‐3 pada bahan makanan
101BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 101