;51 /SlEf' /£-17>
Transcript of ;51 /SlEf' /£-17>
;51 /SlEf' /£-17></J
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI (Studi Kasus Kelompok Tani Silih Asih, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)
INAYAH
.JURUSAN SOSIAL EI<::ONOl\1[1 PERTANIAN/AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEI<::NOLOGI UNIVERSIT AS ISLAM NEGEllJ
SY ARIF IJIDAYATULLAII JAKARTA
2006MI1426 H
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI (Studi Kasus Kelompok Tani Silih Asih, Desa Ciburuy, Kecamatan
Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)
OLEH:
INAYAH
100092020267
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri SyarifI-Iidayatullah Jakarta
JURUSAN SOSIAL EKON01\1I PERTANIAN/ AGRIBISNlS
FAKULTAS SAINS DAN TEI{NOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAI<ARTA
2006 M I 1426 H
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul Analisis Pendapatan Usahatani Padi (Studi Kasus: Kelompok
Tani Silih Asih Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat). Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Senin,
30 Januari 2006. Skripsi ini telah ditetima sebagai Strata Saiu (SI) pada Jurusan
Sosial Ekonomi Pettanian/ Agribisnis.
Penguji II
~4~-~ ~ jJY
Ir. Setyo Adhie, MM
Tim Penguji,
Penguji I
Jakarta, Januari 2006
l
Ir. M~::~, MM NIP. 150 317 958
Penguji III
s&:~ Drs. Ac~ Muliib, MMA
NIP. 150 317 859
JURUSAN SOSIAL EI(ONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS FAKULT AS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh:
Nama : Inayah
NIM
Program Studi
Judul Skripsi
: 100092020267
: Sosial Ekonomi Pe1tanian/ Agribisnis
: Analisis Pendapatan Usahatani Padi (Studi
Kasus: Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat).
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Pembimbing I,
Ir. Setyo Adhie, MM
Jakarta, Januari 2006
Menyetujui, Dosen pembimbing
Pembimbing II,
£!fli!:MMA NIP. 150 317 959
Mengetahui,
Ketua Jurusan
I
£~t'1~ nsyah Jaya Putra, M.~
150,,17956 u1 Ir. Mudatsir Najamfufdin, MM NIP. 150 317 958
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRJPSI INI BENAR-BENAR
HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Januari 2006
Inayah 100092020267
RINGKASAN
INAYAH, Analisis Pendapatan Usahatani Padi (Studi Kasus: Desa Ciburuy,
Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat). (Di bawah bimbingan Setyo
Adhie da11 Acep Muhib ).
Pertanian yang berwawasan lingkungan dan hasilnya aman untuk dikonsumsi
oleh manusia dikenal dengan sistem pertanian organik. Merupakf\n salah satu
alternatif yang dianggap terbaik untuk mengurangi dampak-dampak negatif yang
telah ditimbulkan oleh revolusi hijau dan juga solusi untuk memperkecil biaya dalam
berusahatani.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: ( 1) mengetahui dan mempelajari sistem
usahatani padi kelompok tani Silih Asih, (2) menganalisis biaya produksi usahatani
padi, sehingga dapat memberikan gambaran biaya bagi yang ingin mengembangkan
komoditas padi, (3) menganalisis tingkat pendapatan petani dalam usahatani padi
kelompok tani Silih Asih, sehingga diketahui apa saja yang berperan dalam
menentukan pendapatan usahatani dau mampu memberikan gambaran tentang
pendapatan usahatani yang diperoleh, dan (4) menganalisis ratio penerimaan atas
biaya (RIC) pada berbagai tingkat pendapatan dari petani yang berusahatani padi.
Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Silih Asih Desa Ciburuy
Kecamatan Cigombong, Bogor, Jawa Barat. Data primer diperoleh melalui
wawancara langsung dengan petani dan pengurus kelompok tani Silih Asih. Petani
dikelompokkan menjadi petani pemilik dan petani penggarap. Alat analisis yang
digunakan adalah analisis pendapatan usahatani dan analisis penerimaan dan biaya.
Padi yang diproduksi oleh kelompok tani Silih Asih adalah padi yang dalam
penanamannya tidak menggunakan pestisida kimia yang diberi lebel dengan nama
beras sehat, Disebut beras sehat karena sistem pertanian yang digunakan masih
sebagian menggunakan pupuk kimia. Pupuk kimia masih tetap dipergunakan karena
kondisi lahan yang belum memungkinkan untuk tidak dibeijkan pupuk. Tetapi
dengan melakukan pengurangan dari dosis yang dianjurkan untuk menggarah ke
pertanian organik, yaitu hanya menggunakan pupuk kandang dan kompos. Sedangkan
untuk pestisida !00% telah menggunakan pestisida nabati yang dibuat sendiri oleh
petani dari tumbuh-tumbuhan.
Sistem usahatani padi yang dilakukan oleh petani pada kelompok tani Silih
Asih di desa Ciburuy kecamatan Cigombong secara umum sama dengan sistem
usahatani beras secara konvensional. Perbedaan yang ada dalam usahatani padi
adalah tidak adanya penggunaan pestisida kimia dalam sistem usahatani padinya.
Petani menggunakan ramuan-ramuan alami seperti daun nimba, biji bengkoang, daun
tuba dan lain-lain untuk menggantikan peran pestisida kimia yang biasa digunakan.
Varietas bibit padi yang digunakan pada umumnya adalah Varietas Unggul Tahan
Tungro (VUTT) IR-64, karena pertimbangan berumur pendek bila dibandingkan
dengan varietas lokal dan tahan terhadap hama tungro .
Pupuk yang digunakan selain menggunakan pupuk kandang, juga
menggunakan pupuk Urea, TSP, dan KCL. Tetapi dengan kadar penggunaan yang
dikurangi dari anjuran pemakaiannya. Untuk TSP dalam anjuran pemakaiannya
sebanyak I 00 Kg, maka petani hanya memakai sebanyak 50 Kg. Urea yang di
anjurkan memakai sebanyak 250 Kg, hanya memakai 100 Kg, Sedangkan untuk KCL
yang di anjurkan I 00 Kg, hanya memakai sebanyak 50 Kg.
Berdasarkan analisis pendapatan usahatani untuk luas lahan I ha dapat dilihat
bahwa pendapatan kotor baik untuk petani pemilik dan petani penggarap adalah sama
sebesar Rp. 5.225.000. Sedangkan ditinjau dari pendapatan bersih usahatani, maka
pendapatan bersih petani pemilik lebih besar Rp. 3.110.000 dibandingkan dengan
petani penggarap Rp. 1.750.000. Hal ini disebabkan oleh biaya yang dikeluarkan
petani penggarap lebih besar karena petani penggarap harus membayar bagi hasil
yaitu 40% dari total produksi padi.
Nilai RJC ratio usahatani padi kelompok tani Silih Asih atas biaya total adalah
1,58 untuk petani pemilik dan 1,26 untuk petani penggarap. Berdasarkan dnilai R/C
ratio dapat dilihat bahwa nilai R/C ratio petani pemilik lebih bes,ar daripada nilai RJC
ratio petani penggarap, maka penerimaan yang diperoleh petani pemilik untuk setiap
satu rupiah yang dikeluarkan lebih besar daripada penerimaan yang diperoleh petani
penggarap.
Saran peneliti dalam pene!itian ini: (1) Pendapatan petani penggarap relatif
rendah apabila dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh petani pemilik. Agar
pendaptannya lebih besar, malca petani penggarap sebaiknya lebih hemat dalam
pengeluaran usahataninya, ha! itu dapat dilakukan dengan meminimallcan penggunaan
tenaga kerja, (2) Dalam rangka meningkatkan penjualan padi kelompok tani Silih
Asih, maka kelompok tani Silih Asih harus lebih meningkatkan promosi kepada
masyarakat luas dan meningkat produksinya sehingga dapat memenuhi produksi
hingga keluar negeri.
Kata Pcngantar
~_;l 1 LJ.<.:>..;l I .ihi F-
Puji syukur penulis panjatkan kehadiraan Allah SWT, atas rahmat dan inayah
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Analisis
Pcndapatan Usahatani Padi (Studi Kasus: Kelompok Tani Silih Asih Dcsa
Ciburuy, Kccamatan Cigombong, Kabuupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)".
Shalawat serta salam senantiasa tecurah kepada nabi Muhammad SAW yang telah
membawa umat manusia dari kejahiliyahan ke kehidupan yang lebih beradab seperti
sekarang ini.
Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi berbagai
pihak, penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
I. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Bapak Ir. Setyo Adhie MM. dan Bapak Drs. Acep Muhib MM. selaku
pembimbing skripsi yang selalu sabar dan teliti dalam mengoreksi dan
membimbing penulis dalam skripsi ini.
3. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MM selaku ketua Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian/Agribisnis dan tim penguji I dalam skripsi ini.
4. Para staf pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Pertanain/Agribisnis yang telah
memberikan pengetahuan kepada penulis.
5. Bapak H. Zakaria dan anggota Kelompok Tani Silih Asih Desa Ciburuy yang
telah meluangkan waktunya untuk diwawancarai oleh penulis selama melakukan
penelitian.
6. Ibunda Mariah dan ayahanda M. Asnawi S.ip yang menjadi motivasi dan
pendukung terbesar dalan1 penyelesaian penulisan skripsi ini baik berupa materil
maupun moril.
7. Kakanda almarhumah Asma Apriyani yang memberikan kekuatan dan semangat
"kau akan selalu dihatiku dan selalu kurindu selamanya", serta adinda tercinta
Rabiatul Adawiah dan Putri Azim Khasanah yang menjadi sumber motivasi bagi
penulis.
8. Teman-teman Kelompok Pencinta Alam Arkadia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang senentiasa memberi masukan, kritik serta saran yang tak terhingga bagi
penulis.
9. Teman-teman Agribisnis angkatan 2000 yang senantiasa menemani penulis dalam
suka dan duka kala mengarungi studi di Fakultas Sosial Ekonomi
Pertanain/ Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
10. Teman-teman KKN Lisa, Eti, Dewi, Ade, Teti, Pipit, Ajay, Rusdi, Gewe,
Masburi, Aldi, Ook, dan Ridwan untuk support dan kenangan indahnya.
11. Abangku Azis Fahri Pasaribu yang telah memberi masukan dan selal u setia
menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. "your are the one".
Penulis hanya bisa mengucapkan terimakasih sebanyak-banyalmya kepada
semua pihak yang telah memberi kontribusi terhadap penyelesaian penulisan skripsi
ini, akhir kalam, penulis hanya bisa mengucapkan .Ja:::akwnu!/ah Khairan Kalsiran.
Amiin.
Wassa!amu 'a!aikum
Penulis
DAFTARISI
Kata Pengantar ............................................................................ .
Daftar Jsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . .. . iv
DAFTAR TABEL ......................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ....................................... "' ... "' ...... "' ... ... ... ... IX
DAFTARLAMPIRAN ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... x
BAB I PENDAHULUAN ... ... ... ... ....... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 1
1.1 Latar Belakang ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... 1
1.2 Perumusan Masalah ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... . 4
1.3 Tujuan Penelitian ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... . 6
1.4 Kegunaan Penelitian .......................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 8
2.1 Deskripsi TanamanPadi ...................................................... 8
2. 1.1 Gambaran Umum Komoditas Padi . . . . .. .. . . .. . .. .. . . . . . . . .. . .. . .. . . 8
2.1.2 Ciri-Ciri Umum Tanaman Padi ....................................... 8
2.1.3 Sistem Budidaya Padi . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . . .. .. . .. . . 9
2.2 Pertanian Organik ............................................................. 9
2.3 Konsep Usahatani ............................................................. 16
2.4 Analisa Usahatani . . . ... .. . ... . .. ... . .. . .. ... ... .. . . .. . .. .. . ... .. . ... ... . .. .. .. 16
2.4.1 AnalisaPendapatan Usahatani ........................................ 17
2.4.1.1 Penerimaan Usahatani .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. . .. . .. . . . . .. 17
2.4.1.2 Biaya Usahatani .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. . .. . . ... 18
2.4.2 Analisa Ratio Penerimaan dan Biaya . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . .. . . . . .. . 20
2.5 Penelitian Terdahulu .. . .. . .. . .. . .. .. . .. .. .. .. .. . .. .. . . .. .. . . . . .. . .. . . . . .. .. .. . 21
2.6 Kerangka Pemikiran ........................................................... 22
BAB ill METODE PENELITIAN . .. . .. .. . .. . . .. .. . .. . . . . .. . . .. .. . . .. . . . . . . . . . .. . .. . . 25
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian . . . . .. .. . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .. . . . 25
3.2 Jenis dan Sumber Data .. . .. .. .. . .. .. . .. . .. .. . . .. . . .. .. . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . 25
3.3 Metode Pengumpulan Data .. . .. . .. . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . . . . .. . . . ... 26
3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data .. .. .. .. . .. . .. . .. . . . . .. . .. . . .. .. . .. .. 26
3.4. l Analisa Pendapatan Usahatani .. . .. . . . . .. . .. . .. . . . . . . . . . . . . . ... ... . .. 27
3.4.2 Analisa Ratio Penerimaan dan Biaya .. .. . . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . . . ... 28
BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENI~LITIAN USAHATANI P ADI
KELOMPOK TANI SILIH ASIH................................ .. 29
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian . . . .. . . .. . . . . .. . . . .. . .. . .. . . . . . . . . . . .. .. 29
4.1.1 Letak Geografis dan Pembagian Administrasi ..................... 29
4.1.2 Keadaan Sosial Ekonomi .. . .. . . .. .. . .. . .. . .. . . .. .. . . .. . . . . . . .. . . . . .. 30
4. I. 3 Sarana dan Prasarana .. . .. . .. . . . . .. . .. . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . 31
4.2 Gambaran Umum Usahatani Padi Kelompok Tani Silih Asih ........... 32
4.2.1 Sejarah dan Perkembangan Padi Kelompok Tani Silih Asih
............................................................................... 32
4.2.2 Visi, Misi dan Tujuan Usahatani Kelompok Tani Silih Asih
............................................................................. 34
4.2.3 Lokasi Usahatani Padi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 35
4.2.4 Struktur Usahatani . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. .. ............. 36
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38
5.1 Penerapan Sistem Usahatani Padi Kelompok Tani Silih Asih ... ... ... . 38
5.1. I Pengolahan Laban . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . 39
5.1.2 Persemaian ............................................................ 39
5.1.3 Penanaman . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . .. . . . . . . . . . 40
5.1.4 Pemupukan ............................................................ 40
5.1.5 Pengendalian Hama dan Penyakit .. . .. . .. . . .. .. .. . . . . . . . . .. . . . . .. . 42
5.1.6 Panen dan Pemasaran ................................................ 44
5.2 Analisis Usahatani Padi Kelompok Tani Silih Asih .... . . ...... . .. ... ... 46
5.2. l Biaya Usahatani Petani Pemilik ... ... ... ... ... ... ... .. . ... ... ... ... 47
5.2.2 Biaya Usahatani Petani Penggarap ................................. 48
5.3 Pendapatan Usahatani ... . . . . .. . . . ... . .. . .. . .. . . . ... . . . ... . . . ... ... . .. ... ... .. 49
5.3.1 Pendapatan Petani Pemilik .. . ... .. . . .. .. . . . . .. . . . .. . . . .. .. .. .. .. . .. . 49
5.3.2 Pendapatan Petani Penggarap ....................................... 50
5.4 Analisis ratio penerimaan dan biaya... ... ... . . . ... . . . . . . .. . . . . ... ... . . . ... 55
5.5 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan
Pendapatan .. . . . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . .. . . . . . .. .. . .. . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . .. . . . . .. . 56
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 57
6.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . ..... 57
6.2 Saran . .. .. . ... . . . ... ... . . . . . . .. . .. . . . . ... .. . . . . .. . ... . . . . . . ... . . . .. . . . . ... . . . ... ... 58
DAFTARPUSTAKA ..................................................................... 59
LAMPIRAN ................................................................................ 61
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Garn bar l : Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian Usahatani Padi
Kelompok Tani Silih Asih . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 24
Gambar 2 : Struktur Organisasi Kelompok Tani Silih Asih . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 37
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I : Gambar Padi Kelompok Tani Silih Asih ... ... ... ... .. . ... ... ... ... . .. .. 61
Lampiran 2 : Komponen Biaya Usahatani Padi Petani Pemilik Kelompok Tani
Silih Asih . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 63
Lampiran 3 : Komponen Biaya Usahatani Padi Petani Penggarap
Kelompok Tani Silih Asih . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 64
Lampiran 4 : Hasil Pengujian Laboratorium Padi Kelornpok Tani Silih Asih
····· ... ·················· ....................................................... 65
Lampiran 5 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian di Kelompok Tani
Silih Asih...... ... ... . . . ... ... . . . ... .. . ... ... ... ... . . . ... . .. . . . ... .. . . . . .. . .. 68
Larnpiran 6 : Karakteristik Petani Padi Kelompok Tani Silih Asih . . . . . . . . . . . . . . . . . . 69
Lampiran 7 : Penerimaan Usahatani Padi Kelompok Tani Silih Asih . . . .. . . . . .. . .. . 70
Lampiran 8: Kornponen Biaya Usahatani Padi Kelompok Tani Silih Asih ... ... .. 71
Lampiran 9: Kuesioner .................................................................... 77
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris dengart n:u{y~ritas penduduknya
bekerja sebagai petani. Dengan demikian sektor pertanian memegang peranan
yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan
terutama makanan pokok. Kebutuhan akan pangan tersebut meningkat lebih
tajam dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk.
Untuk memecahkan masalah tuntutan akan ketersediaan pangan dalam
jumlah yang sangat besar, maka pemerintah di berbagai negara tennasuk
Indonesia mencanangkan berbagai program yang dimulai dengan gerakan
Re:volusi Hijau pada tahun 1970-an. Revolusi hijau ini merupakan suatu
program yang terkait dengan mekanisasi pertanian di antaranya penggunaan
bibit unggul, penggunaan pupuk kimia dengan dosis tinggi guna memicu
perkembangan dan peningkatan hasil pertanian serta pemanfaatan pestisida
sintetis untuk menanggulangi hama penyakit.
Pelaksanaan revolusi hijau memang membuahkan hasil yang cukup
memuaskan, yaitu Indonesia mampu mencapai swasemhada beras pada tahun
1984. Di sisi Iain keberlmsilan program revolusi hijau telah menyebabkan
dampak ketergantungan petani terhadap pupuk. Kondisi ini mendorong
konsumsi pupuk anorganik terus meningkat sejak tahun 1975 sampai dengan
tahun 1987. Penggunaan pupuk kimia meningkat lima kali lipat dalam kurun
waktu tersebut, tetapi produksi padi dan non padi hanya meningkat 50%. Hal ini
menunjukkan penggunaan pupuk kimia kurang efisien lagi karena kenaikan
penggunaan pupuk tersebut tidak diikuti dengan peningkatan hasil panen yang
seirnbang., menurut Purwati, A (2004: 1 ).
Untuk menanggulangi hama dan penyakit petani menggunakan
pestisida kimia, ketergantungan petani akan pestisida menimbulkan dampak
negatife antara lain:
I. Resiko bahaya kesehatan manusia baik pekerja, penyemprot, masyarakat
dan konsumen produk pertanian. Resiko bahaya dalam bentuk keracunan
akut seperti kanker, mutasi gen, turunan cacat, kerusakan sistem syaraf, dan
lain-lain.
2. Resiko bahaya bagi lingkungan hidup seperti: a) terbunuhnya organisme
bukan sasaran sepert musuh alami, serangga penyerbuk, serangga, tanah,
dan lain-lain, b) terbunuhnya organisme Iain tennasuk ikan, burung, c)
tersebamya residu pestisida di lingkungan seperti air, tanah, udara, laut, dan
sendimen, d) merosotnya keanekaragaman hayati.
3. Produk pertanian memiliki daya saing rendah di pasar global yang semakin
di kuasai oleh konsumen-konsumen hijau. Persyaratan batas maksimum
residu pestisida di pangan serta persyaratan pertanian organik merupakan
tuntutan konsumen global yang sadar akan bahaya pestisida.
4. Penurunan efektifitas dan efisiensi penggunaan pestisida untuk perlindungan
tanaman. Terjadinya resistensi dan letusan hama kedua setelah penggunaan
pestisida mengakibatkan penggunaan pestisida kimia tidak efektif untuk
pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, dalam Kasumbogo, U
(2005:1).
Dampak Jain yang ditimbulkan oleh revolusi hijau, menyebabkan
berkurangnya produktivitas Iahan yang disebabkan oleh menurunnya jumlah
bahan organik dalam tanah. Tanah-tanah dengan kadar bahan organik yang
rendah akan memiliki kapasitas penyangga yang rendah, sehingga sebagian
jurnlah pupuk yang diberikan akan hilang tercuci.
Menurut Sitanggang (1993:12), dalam upaya rnengatasi dampak
negatif yang timbul maka muncul pemikiran mengenai perlunya sistem
pertanian alternatif yang dapat lebih menjamin keb1!rlanjutan budidaya
pertanian yang secara ekologi ramah terhadap Iingkungan dan tetap aman
dikonsurnsi oleh manusia. Sistem pertanian yang dianggap sebagai salah satu
alternatif pemecahan berbagai dampak negatif yang mtmcul tersebut di atas
adalah pertanian organik (organic farming), yang menekankan pada perbaikan
kualitas Iingkungan maupun kualitas kehidupan dengan salah satu bentuknya
yaitu usahatani padi organik
Seiring dengan kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan, maka
mengkonsumsi makanan sehat atau makanan yang berbasis material-material
organik kini menjadi pilihan sejumlah orang.
Arus yang mendasari mulai merebaknya pengkonsumsian makanan
organik ini bukan hanya atas nama kepentingan hidup sehat. Di balik itu,
sebagai perlawanan terhadap semua gejala industrialisasi modem yang bersifat
mas if.
Kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kesehatan manusia
tersebut akhimya mendorong munculnya aliran-aliran sosial kemasyarakatan
yang cenderung menghindari kerusakan ekosistem alam dan berusaha
meningkatkan kesehatan bidup manusia. Kelompok aliran masyarakat ini
kemudian berkembang menjadi gerakan-gerakan pencinta lingkungan dalam
bidang pertanian. Salah satunya dikenal dengan gerakan back to nature atau
pertanian alami (pertanian organik).
Seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan ekosistem
dalan1 produksi pertanian, telah menghasilkan produk-produk pertanian yang
alami dan menyehatkan. Padi organik merupakan salah satu produk pertanian
alami yang sedang dikembangkan oleh dunia pertanian di Indonesia.
Dengan adanya gerakan pertanian organik dapat memotivasi petani
padi akan kesadaran melestarikan lingkungan.
1.2. Perumusan Masalah
Sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan,
maka kebutuhan akan produksi padi organik menjadi meningkat. Jika dilihat
dari potensi Iahan yang masih tersedia, yakni mencapai 42,7 juta ha atau 22,3%
dari I uas daratan Indonesia, maka komoditi padi organik sangat potensial untuk
dikembangkan.
Sampai saat ini usahatani padi organik seringkali tidak efisien karena
minimnya pengetahuan dan informasi pasar. Hal ini mengakibatkan biaya
produksi menjadi besar, keuntungan petani kecil, bahkan mengalami kerugian.
Penerapan pola agribisnis akan dapat membuat padi organik
menghasilkan padi yang bennutu tinggi, tepat waktu, dan tepat harga sesuai
dengan prilaku pasar yang akhimya dapat memberikan dampak positif terhadap
pendapatan dan kesejahteraan petani. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
tingkat pendapatan petani adalah luas lahan garapan, tingkat teknologi yang
digunakan, harga jual yang diterima petani, dan manajemen usaha.
Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan yang akan dibahas
dalam penelitian ini antara Jain :
1. Sistem usahatani padi di kelompok tani Silih Asih.
2. Jumlah biaya produksi usahatani padi di kelompok tani Silih Asih
3. Pendapatan yang diperoleh petani pada usahatani padi kelompok tani Silih
Asih
4. Rasio antara penerimaan dan biaya produksi (RIC) padi pada berbagai
tingkat pendapatan petani.
1.3. Tujuan Penelitinn
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah
dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan mempelajari sistem usahatani padi yang dilakukan
kelompok tani Silih Asih.
2. Menganalisis biaya produksi usahatani padi kelompok tani Silih Asih,
sehingga dapat memberikan gambaran biaya bagi yang mgm
mengernbangkan kornoditas padi.
3. Menganalisis tingkat pendapatan petani dalarn usahatani padi pada
kelompok tani Silih Asih, sehingga diketahui apa saja yang berperan dalam
rnenentukan pendapatan usahatani dan marnpu rnemberikan gambaran
tentang pendapatan usahatani yang dapat diperoleh.
4. Menganalisis ratio penerimaan atas biaya (RJC) pada berbagai tingkat
pendapatan dari petani yang berusahatani padi pada kelompok tani Silih
Asih.
1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna :
I. Sebagai bahan pertimbangan bagi petani dalam pengambilan keputusan
mengenai biaya produksi dan pendapatan usahatani padi.
2. Dapat digunakan oleh pemerintah sebagai masukan dalam pengambilan
kebijakan yang berkaitan dengan komoditi padi.
3. Dapat digunakan oleh peneliti dalam menerapkan teori yang telah didapat di
bangku kuliah terhadap permasalahan yang timbul di masyarakat serta
merupakan upaya untuk menganalisa dan memberikan altematif pemikiran
dan pemecahannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Deskripsi Tanaman Padi
2.1.1. Gambaran Umum Komoditas Padi
Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam
peradaban manusia. Padi tersebar luas di seluruh dunia dan tumbuh di
hampir semua bagian dunia yang memiliki cukup air dan suhu udara
cukup hangat. Padi menyukai tanah yang lembab dan becek, kebutuhan
padi yang tinggi akan air pada sebagian tahap kehidupannya dan adanya
pembuluh khusus di bagian akar padi yang berfungsi mengalirkan
oksigen Jee bagian akar.
Tanaman padi pada umumnya merupakan tanaman semusim
dengan empat fase pertumbuhan, yaitu fase vegetatif cepat, vegetatif
Iambat, reproduktif dan pemasakan. Secara garis besar tanaman padi ·
terbagi kedalam dua bagian yaitu bagian vegetatif clan bagian generatif,
dimana bagian vegetatif clan bagian generatif terdiri clari malai yang
terdiri dari bulir-bulir, daun dan bunga. Sumiati, I (2003:8).
2.1.2. Ciri-Ciri Umum Tanaman Padi
Menurut Siregar (2004:3) padi tennasuk dalam suku padi
padian (Graminae, sinonim Glumiflorae, sinonim Poaceae ). Ciri-ciri
padi:
I. Berakar serabut.
2. Daun berbentuk Janset (sempit memanjang).
3. Urat daun sejajar.
4. Memiliki pelepah daun.
5. Bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga.
6. Buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir.
2.1.3. Sistem Budidaya Padi
Teknik budidaya padi telah dikenal oleh manusia sejak ribuan
tahun yang lalu. Sejumlah sistem budidaya diterapkan untuk padi.
I. Budidaya padi sawah.
2. Budidaya padi Jahan kering.
3. Budidaya padi lahan rawa
4. Budidaya gogo, merupakan modifikasi dari budidaya lahan kering.
2.2. Pertanian Organik
Belajar dari dampak negatif penggunaan pestisida kimia dan pupuk
kimia saat munculnya revolusi hijau, manusia pun kemudian berusaha mencari
teknik bertanam secara aman, baik untuk lingkungan maupun manusia, yang
akhirnya melahirkan teknik bertanam secara organik atau pertanian organik.
Pertanian organik merupakan kegiatan bercocok tanam yang akrab
dengan Jingkungan. Pertanian organik berusaha meminimalkan dan1pak negatif
bagi alam sekitar. Ciri utama pertanian organik adalah penggunaan varietas
lokal yang relatif masih alami, diikuti dengan penggunaan pupuk organik dan
pestisida organik.
Ada beberapa definisi tentang pertanian organik, yaitu:
l. Pertanian organik sebagai praktek bertani secara alami, tanpa pupuk dan
pestisida kimia, sedikit mungkin mengolah tanah namun hasilnya sama
besar jika dibandingkan dengan yang memakai zat-zat kimia sintesis
menurut Fukuoka ( dalam Sitanggang, 1993 :5).
2. Menurut Munawir, S (2000:6), pertanian organik adalah tidak ada pestisida
dan pupuk dari bahan kimia sisntetis atau buatan yang telah digunakan,
kesuburan tanah dipelihara melalui proses "alami" seperti penanaman
turnbuhan penutup dan penggunaan pupuk kandang yang dikompos dan
limbah tumbuhan, tanaman dirotasikan di sawah yang sama, dan pergantian
bentuk-bentuk bukan kimia dari pengendalian hama digunakan untuk
mengendalikan serangga, penyakit dan gulma.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kegiatan subsistem produksi organik dilakukan dengan pe:ndekatan usahatani
(farming system) dengan tidak menggunakan zat-zat kimia maupun pestisida.
Teknik budidaya dilakukan dengan tetap memperhatikan kelestarian
lingkungan.
Cara bertanam padi organik pada dasarnya tidak berbeda dengan
bertanam padi konvensional. Pertanian padi organik biasanya diawali dengan
pemilihan bibit atau benih tanaman non-hibrida tetapi tidak semua varietas
padi cocok untuk dibudidayakan secara organik. Varietas padi yang cocok
ditanam secara organik hanyalahjenis atau varietas alami.
Beberapa syarat yang harus diperhatikan, bila akan memulai
melakukan kegiatan produksi padi organik antara lain :
1. Pemilihan Laban dan Lokasi
Menurut Samsudin dan Satrio (2004: 7), lahan yang akan
digunakan untuk tanaman organik harus bebas dari bahan kimia sintetis.
Bila lahan yang digunakan berasal dari lahan yang sebelumnya untuk
pertanian non-organik/konvensional, maka lahan harus dikonversikan
kelahan organik secara bertahap. Waktu konversi untuk lahan bekas
budidaya tanaman musiman diperkirakan 1 - 2 tahun, dan untuk lahan
tanaman pohon keras selama 3 tahun. Selain memperbaiki kualitasnya,
lahan yang akan digunakan untulc bertanam organik juga harus senantiasa
diberi pupulc organik (kompos/kandang).
2. Pemilihan Benih dan Jenis Komoditas
Pembenihan pada budidaya padi organik tidak berbeda dengan
pembenihan budidaya padi biasa. Untuk memperoleh hasil yang maksimal
maka harus diadakan seleksi benih. Benih dikatakan bermutu bila jenisnya
mumi, bemas, kering, sehat, bebas dari penyakit, dan bebas dari campuran
biji rerumputan. Daya kecambahnya pun harus tinggi hingga mencapai
kurang lebih 90%. Dengan kriteria tersebut akan menghasilkan tanaman
yang sehat, kekar, kokoh, dan pertumbuhan seragam. Untuk
penyemaiannya benih/bibit dilakukan tanpa menggunakan bahan kimia
sintetis. (Andoko, A, 2002: 17).
3. Pengelolaan Kesuburan Tanah
Tanah mempunyai peranan penting dalam perombakan bahan
organik Cacing, serangga dan mikroorganisme seperti bakteri dan fungi
yang bertanggung jawab dalam proses pembusukan, terdapat di dalam
tanah. Organisme tersebut mendapatkan energi dari bahan organik yang
telah mati.
Menurut Hardjowigeno, S (1995: 6) bah.an organik umumnya
ditemukan di permukaan tanah. Jumlahnya tidak besar, hanya sekitar 3 - 5
%, tetapi pegaruhnya terhadap sifat-sifat tanah sangat besar sekali. Tanah
yang mengandung organik tinggi sangat bagus, karena dapat menahan air
lebih banyak, dan mempunyai kapasitas tukar kation yang tinggi.
Agar tanaman tumbuh sehat, maka kesuburan tanah hams dijaga
dan ditingkatkan melalui sebuah sistem daur ulang nutrisi tanaman yang
lestari dengan mengoptimalkan aktifitas biologis yaitu dengan cara:
a. Menghindari penggunaan pupuk kimia dan ZPT (Zat Pengatur
Tumbuh) sintetis.
b. Menambahkan bahan organik ke dalam tanah melalui pemberian pupuk
alami atau kompos/kandang.
4. Pola Tanam dan Air
Pola tanam tanaman organik dilakukan dengan cara :
a. Dengan menggunakan sistem multikultur (menanam lebih dari satu
jenis tanaman dalam satu luasan lahan) misalnya: tumpang gilir
(multiple cropping), tanaman campuran (mixed cropping) dan tumpang
sari (inter cropping).
b. Melakukan rotasi tanaman yang teratur dan melakukan penanaman
tanaman yang tidak sefamili. Dengan rotasi, maka tanah diberi
kesempatan untuk memperbaiki diri.
c. Menanam tanaman pendamping (companion plant) pada lahan dengan
waktu yang sama dan saling menguntungkan untuk mencega11 serangan
ham a.
d. Penanaman tanaman habitat predator, tanaman pagar, penolak hama
dan penarik hama yang berfungsi untuk menarik hama agar menyerang
tanaman perangkap dan menjauhi tanaman utama sehingga kerusakan
tanaman dapat dikurangi.
e. Dalam penanaman padi organik harus menggunalrnn air yang bebas
dari kimia sintesis.
5. Pengendalian Hama Penyakit dan Gulma
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan tujuan untuk
mendorong keseimbangan hubungan predator atau inang dan memperbesar
musuh alami yang menguntungkan, yaitu dengan cara:
a. Pemilihan varietas yang sesuai.
b. Menggunakan bio-pestisida atau pestisida nabati/botani.
c. Me!akukan rotasi tanaman yang teratur.
d. Menggunakan musuh alami termasuk pelepasan predator dan parasit,
misalnya menggnnakan agen hayati berupa virus, jamur antagonis,
nematoda dan lain-Iain.
e. Menggunakan mulsa organik, misalnyajerami padi.
6. Pemupukan
Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperbaiki
kesuburan tanah, sedang pemupukan adalah penambahan bahan tersebut ke
tanah agar tanah menjadi lebih subur.
Untuk memperbaiki kesuburan tanah adalah dengan melakukan
pemupukan dengan pupuk organik atau pupuk kandang. Keuntungan pupuk
organik atau pupuk kandang yaitu dapat memperbaiki sifat-sifat fisik tanah
seperti permeabilitas tanah, porositas tanah, sturktur tanah, daya menahan
air, kation-kation tanah dan sebagainya.
Ciri utama budidaya padi organik tidak menggunakan pupuk
kimia. Seluruh pupuk yang dignnakan sepenuhnya berupa pupuk organik,
mulai dari pemupukan awal atau dasar hingga pemupulcan susulan.
padi organik yaitu padi yang sehat yang mengandung gizi dan
vitamin yang tinggi karena tidak menghilangkan se!uruh lapisan kulit
arinya dan aman karena bebas dari kandungan bahan berbahaya beracun
(83). Padi organik berasal dari padi yang ditanam tanpa menggunakan
unsur-unsur kimia yang berbahaya bagi tubuh manusia seperti pestisida,
herbisida dan pupuk kimia. Padi tersebut dikelola dengan mempertahankan
keseimbangan ekosistem alami (natural balancing ecosystem). Para petani
menggunakan predator untuk mengatasi hama dan menggunakan pupuk
alami sebagai penyubur lahan
Padi ini ditanam di lahan yang subur dan terletak di lereng
pegunungan serta dialiri oleh mata air gunung yang belum tercemar dan
terkotori. Padi organik memiliki prospek yang cukup baik, ha! tersebut
terlihat dengan banyaknya minat masyarakat untuk membeli padi organik
meskipun dengan harga yang relatifmahal.
Menurut Andoko, A (2002:12) padi organik mempunyai
kelebihan,antara lain:
a. Tidak menggunakan pupuk maupun pestisida kimia sehingga tidak
menimbulkan pencemaran lingknngan, baik pencemaran tanah, air,
maupun udara,
b. Produknya tidak mengandung racun (bahan kimia), relatif aman
untuk dikonsumsi.
c. Rasa nasi dari padi organik lebih empuk dan pulen.
d. Warna dan daya simpan beras dari padi organik Jebih baik
dibandingkan dengan beras biasa.
e. Produk tanaman organik lebih mahal.
f. Sesudah ditanak, beras dari padi organik memiliki wama nasi yang
lebi putih dari beras biasa.
2.3. Konsep Usahatani
Menurut Soeharjo dan Patong, (1973:21) usahatani adalah setiap
kombinasi yang tersusun ( organisasi) dari alam, tenaga kerja dan modal yang
ditujukan pada produksi di lapangan pertanian. Tatalaksana usahatani ini
berdiri sendiri dan diusahakan oleh seorang atau kelompok orang. Di dalam
usahatani, produksi dan konsumsi saling berhubungan di mana perilaku
produksi dipengaruhi oleh konsumsi dan perilaku konsumsi dipengaruhi oleh
produksi.
Wharton dalam Kadarsan, H. W (1995: 19) mengungkapkan, corak
dan sisi tujuan usahatani terdiri atas usahatani subsistem dan usahatani
komersial. Usahatani subsistem merupakan usahatarii yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga. Sedangkan usahatani komersial
bertujuan untuk mencari keuntungan. Bila dilihat dari pengaruh telmologinya,
maka usahatani tradisional merupakan usahatani yang menggunakan teknik
yang biasa digunakan secara turun temurun dengan peralatan tradisional, dan
usahatani modem merupakan usahatani yang mengikuti perkemhangan
teknologi.
2.4. Analisa Usahatani.
Analisa usahatani pad!l hakekatnya adalah alat yang dipakai untuk
pengukuran keberhasilan usahatani atau bertujuan untulc melihat keragaan
suatu kegiatan usahatani. Adapun alat analisis yang dapat digunakan untuk
melihat keragaan kegiatan usahatani yaitu:
2.4.1. Analisa Pendapatan Usahatani
Pendapatan adalah sisa dari pengurangan nilai penerimaan
dan biaya yang dikeluarkan. Beberapa faktor yang mempengaruhi
pendapatan dan usaha meningkatkannya masih di dalam batas
kemampuan petani adalah: luas usahatani, efisiensi kerja dan efisiensi
produksi. Luas rata-rata usahatani di Indonesia amat kecil, ha! ini
merupakan salah satu penghambat untuk mengadakan perubahan
dalam memilihjenis tanaman.
Efisiensi kerja yang merupakan jumlah pekerjaan produktif
yang berhasil diselesaikan oleh seorang peketja dapat ditingkatkan
dengan memberikan latihan kepada petani dan efisiensi produksi
dapat ditingkatkan dengan cara perbaikan cara-cara berusahatani.
Analisis pendapatan usahatani memerlukan dua komponen
pokok, yaitu penerimaan dan biaya atau pengeluaran selama jangka
waktu yang ditetapkan.
2.4.1.1. Penerimaan Usahatani
Penerimaan usahatani adalah suatu nilai produk total
usahatani dalam jangka waktu tertentu, baik untuk dijual
maupun untuk dikonsumsi Soekarwati, et al. (1986: 5).
Penerimaan ini mencakup semua produk yang dijual dan
dikonsumsi oleh rumah tangga petani, baik untuk
pembayaran dan yang disimpan.
Penerimaan ini berdasarkan perkalian antara total
produk dengan harga pasar yang berlaku. Sedangkan
pengeluaran atau biaya usahatani merupakan nilai
penggunaan sarana produksi dan lain-lain yang dibebankan
pada produk yang bersangkutan.
2.4.I.2. Biaya Usahatani
Menurut Soeharjo dan Patong ( 1973 :I 4) definisi
biaya usahatani atau disebut juga pengeluaran usahatani
adalah nilai semua masukan/input yang terpakai atau
dikeluarkan di dalam produksi. Biaya usahatani dapat
berbentuk biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan.
Biaya tunai adalah biaya yang dibayar dengan uang,
seperti biaya pembelian sarana produksi dan biaya upah
tenaga kerja. Biaya yang diperhitungkan digunakan untuk
menghitungkan berapa sebenamya pendapatan kerja petani
kalau modal milik petani sendiri (lahan).
Modal yang digunakan petani diperhitungkan
sebagai modal pinjaman meskipun modal itu milik sendiri
karena modal tersebut dapat dialokasikan untuk beberapa
alternatif penggunaan, sehingga hams memperhitungkan
juga jasa modal milik petani sendi1i yang dihitm1gkan
berdasarkan harga pasar yang berlaku. Tenaga kerja keluarga
dinilai upah yang berlaku.
Biaya atau pengeluaran mencakup juga penurunan
inventaris usahatani. Nilai inventaris berkurang apabila
hilang, rusak atau terjadi penyusutan. Penyusutan terjadi
karena pengaruh umur atau karena dipakai.
Tjakrawiralaksana (1983:10) mengungkapkan, analisis
pendapatan usahatani memiliki kegunaan-kegunaan sebagai be1ikut:
1. Mengetahui keuntungan relatif dari pengusahaan cabang-cabang
usaha tani persatuan luas atau persatuan tenaga kerja, dalam
berbagai kondisi fisik ekonomi.
2. Menentukan sebab-sebab adanya variasi dalam biaya produksi
antara berbagai cabang usahatani yang hasilnya dapat dipakai oleh
petani sebagai panduan dalam penghematan pe:ndapatan usahanya.
3. Menemukan ukuran-ukuran efisien, standar pengelolaan/nonna
norma operasional berbagai tipe dan berbagai saran usahatani
sebagai tolak ukur, atau panduan operasional usahatani.
4. Menemukan cara-cara dan teknik usahatani yang paling baik,
misalnya menentukan kapan waktu persiapan Iahan dilakukan,
waktu tanam, cara tanam, waktu panen, cara dan waktu
memasarkan basil yang baik dan tepat.
5. Menemukan penggunaan sarana produksi (impor) yang optimum
untuk berbagai cabang usahatani, seperti jumlah bibit/benih,
pakan, tenaga kerja, dan peralatan dalam berbagai kondisi
usahatani.
Tujuan utama dari analisis pendapatan usahatani menurut
Soeharjo dan Patong, (1973:23) adalah menggambarkan tingkat
keberhasilan kegiatan usahatani dan menggambarkan keadaan yang
akan datang dari perencanaan yang dibuat.
Pendapatan yang diterima seorang petani dipengaruhi oleh
berbagai ha!, diantaranya masih dapat diubah dalam batas-batas
kemampuan petani. Tetapi ada beberapa faktor yang tidak dapt
diubah, seperti iklim danjenis Iahan.
2.4.2. Analisa Ratio Penerimaan dan Biaya
Rasio penerimaan atas biaya menunjukan berapa besarnya
penerimaan yang akan diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan
dalam produksi usahatani. Rasio penerimaaan atas biaya produksi
dapat digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan relatif kegiatan
usahatani, artinya dari angka rasio penerimaan atas biaya tersebut
dapat diketahui apakah suatu usahatani menguntungkan atau tidak
Soeharjo dan Patong (1973:19).
Nilai RIC rasio lebih besar dari satu menunjukan bahwa
penambahan biaya satu rupiah akan menghasilkan tambahan
penerimaan yang lebih besar daripada satu rupiah. Sebaliknya, nilai
rasio lebih kecil dari satu berarti penambahan biaya satu rupiah akan
menghasilkan penerimaan kurang dari satu rupiah. Suatu usahatani
dikatakan layak dan menguntungkan apabila nilai R/C lebih besar dari
satu dan sebaliknya suatu usahatani dikatakan belum menguntungkan
atau tidak Iayak apabila nilai R/C kurang dari satu.
2.5. Penelitian Terdahulu
Ani Purwati (2004:2) dalam penelitiannya menyatakan hasil penelitian
di Boyolali membuktikan bahwa padi organik lebih banyak mendapatkan
keuntungan daripada padi non-organik. Petani padi organik mendapatkan
keuntungan 34% dari biaya produksi satu musim sebesar Rp. 403.000,00
sedangkan petani padi non-organik hanya mendapatkan keuntungan 16 % dari
biaya produksi atau Rp. 212.000,00. Dengan luas lahan yang sama petani padi
organik bisa mendapatkan keuntungan hingga dua kalilipat dari pendapatan
petani padi non organik.
Hasil penelitian Sitanggang (1993:40) terhadap keragaan usahatani
pertanian organik dengan komoditi sayuran menunjukkan bahwa pendapatan
sistem pertanian organik dua kali lebih besar daripada. total pengeluarannya,
sedangkan pada sistem usahatani anorganik hanya sebesar 1,3 kali. Biaya
produksi dengan sistem pertanian organik terdistribusi paling besar pada
tenaga kerja, yaitu sebesar 65,27%, sedangkan pada pertanian anorganik biaya
terdistribusi paling besar pada komponen input-input anorganik (pupuk dan
pestisida), yaitu sebesar 36,55 %.
2.6. Kerangka Pemikiran
Tingkat pendapatan petani untuk setiap komoditas pertanian berbeda
beda. Pendapatan yang diperoleh petani sangat tergantung pada biaya faktor
faktor produksi yang digunakan dan tingkat harga pada saat komoditas
tersebut dihasilkan.
Berhasil atau tidaknya suatu usahatani dapat dilihat dari besamya
pendapatan yang diperoleh petani dalam meng~lola suatu usahatani.
Pendapatan usahatani dapat didefinisikan sebagai sisa dari pengurangan nilai
penerimaan dan biaya yang dikeluarkan.
Untuk mengukur tingkat pendapatan petani dapat digunakan konsep
pendapatan kotor petani (gross farm income) dan pendapatan bersih petani
(net farm income). Pendapatan kotor petani dipernleh sebagai basil
penguranlS<lll biaya tunai dari produksi. Sedangkan pendapatan bersih sebagai
basil pengurangan biaya yang diperhitungkan dari pendapatan kotor petani.
Besamya pendapatan usahatani yang diterima petani dalam satu tahun
berbeda antar petani. Perbedaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor
faktor tersebut ada yang masih dapat diubah dalam batasan kemampuan
petani dan ada faktor yang tidak bisa diubah yaitu iklim dan jenis tanah.
Dalam menganalisis pendapatan usahatani mernerlukan dua komponen
pokok, yaitu penerimaan dan pengeluaran selama jangka waktu yang
ditetapkan. Tujuan utama dari analisis pendapatan usahatani adalah untuk
menggambarkan tingkat keberhasilan kegiatan usahatani dan untuk
menggambarkan keadaan yang akan datang dari perencanaan yang dibuat.
Untuk mendukung jalannya suatu usahatani diperlukan biaya. Biaya
usahatani disebut juga pengeluaran usahatani yang me:rupakan nilai semua
masukan atau input yang terpakai atau dikeluarkan dalam produksi usahatani
yang berbentuk biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan.
Nilai produk usahatani dalam jangka waktu te1tentu, baik untuk dijual
maupun untuk dikonsumsi adalah penerimaan usahat'.rni. Penerimaan ini
mencakup senma produk yang dijual, dikonsumsi oleh rumah tangga petani,
untuk pembayaran dan disirnpan.
Salah satu ukuran efisiensi pendapatan adalah penerimaan untuk setiap
rupiah yang dikeluarkan (Revenue-Cost Ratio atau RC Ratio). Rasio
penerirnaan atas biaya rnenunjukkan berapa besamya penerimaan yang akan
diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan dalam produksi usahatani.
Dengan analisis ini dapat diketahui apakah suatu usaha1:ani rnenguntungkan
atau tidak. Jika nilai RC rasionya lebih besar dari satu, maka usahatani
tersebut efisien dan menguntungkan. Sebaliknya jika nilai RC rasio kurang
dari satu berarti usahatani tidak efisien atau belurn rnenguntungkan. Kerangka
pemikiran dapat dilihat pada gambar 1.
--
Usahatani
Komoditas padi
Analisis Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi
. ' Analisis: Analisis Fakt
Pendapatan yangMempe or-Faktor ngaruhi endapatan RIC Rasio Produksi dan P
Apakah Menguntungkan Bagi Petani?
Gambar I. Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian Usahatani Padi Kelompok
Tani Silih Asih di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong.
BABffi
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Kelompok Tani Silih Asih di Desa
Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secata sengaja (purposive) dengan
pertimbangan bahwa daerah yang dipilih mernpakan daerah penghasil padi yang
sudah cukup dikenal dan memiliki umur usaha yang masih relatif barn yaitu
barn berumur tiga tahun. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Juni -
Agustus 2004.
3.2. Jenis dan Somber Data
Penelitian ini secara keseluruhan mempelajari usahatani padi di
kelompok tani Silih Asih desa Ciburny, Bogor. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data primer diperoleh
dengan pengamatan langsung dan wawancara dengan 40 responden (petani) dan
pengurus kelompok tani yang dipandu dengan daftar pertanyaan dan kuesioner
yang telah disiapkan sebelumnya.
Data skunder sebagai data penunjang diperoleh dari berbagai instansi
atau dinas yang berkaitan dengan masalah penelitian. Instam:i-instansi tersebut
antara lain dari kantor desa dan kantor kecamatan Cigombong, dan dinas
pertanian kecamatan Cigombong.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan skripsi ini, teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah:
l. Penelitian lapangan (field research), yaitu pengumpulan data primer melalui
penelitian lapangan pada objek penelitian. Adapun teknik pengumpulan
datanya dilakukan dengan cara:
a. Observasi atau pengamatan adalah metode pe1tama yang digunakan
dalam penelitian ilmiah. Observasi berarti pengamatan dan pencatatan
sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.
b. Wawancara adalah tanya jawab secara langsung de:ngan personil yang
mengetahui tentang objek yang diteliti.
c. Pengumpulan data langsung dengan cara mengumpulkan dokumen
dokumen kelompok tani Silih Asih dan surat keterangan yang
mendukung penelitian.
2. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan mengkaji data-data
yang diperoleh dari buku-buku, catatan-catatan mata kuliah, artikel-artikel
majalah/koran, dan makalah-makalah yang dianggap relevan dengan
penelitian ini.
3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitaf. Analisa
kualitatif dilakukan untuk melihat kegiatan produksi usahatani padi kelompok
tani Silih Asih dan beberapa ha! lain yang terkait diuraikan secara deskriptif
Sedangkan data kuantitatif disajikan dalam bentuk: tabulasi yang
mengelompokkan dan mengklasifikasi data agar mempermudah dalam
melakukan analisis data.
Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini meliputi analisis
pendapatan dan analisis ratio penerimaan dan biaya.
3.4.1. Analisis Pendapatan Usahatani
Perhitungan tingkat pendapatan usahatani dapat dinyatakan
dalam persamaan sebagai berikut:
Dimana:
GFI=NP-BT
NFI=NP-BT-BD
GFI = Gross Farm Income (Pendaptan Kotor Usahatani).
NFI = Net Farm Income (Pendapatan Bersih Usahatani).
NP = Nilai Produksi, yang merupakan hasil kali jumlah fisik produksi
(kuantitas) dengan harga.
BT = Biaya Tunai, adalah semua biaya yang dibayarkan dengan uang,
seperti biaya pembelian sarana produksi (benih, pupuk,
pestisida) dan biaya untuk membayar tenaga kerja.
BD = Biaya yang Diperhitungkan, digunakan untuk menghitung
berapa sebenarnya pendapatan kerja petani jika penyusutan alat
dan nilai tenaga kerja dalam keluarga diper~itungkan.
3.4.2. Analisis Ratio Peneriamaan dan Biaya
Dalam Tjawiralaksana, A (1983:8) untuk mengukur efisiensi
usahatani dapat diketahui dari perbandingan antara total penerimaan
dengan total biaya pada masing-masing usahatani, yang dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Total Penerimaan RIC=
Total Biaya
RJC (Revenue Cost) adalah pembagian antara penerimaan
usahatani dengan biaya dari usahatani tersebut. Artalisa ini digunakan
untuk melihat keuntungan dari usahatani tersebut. Jika nilai R/C ratio di
atas satu, maka ha! ini menunjukkkan bahwa setiap satu rupiah yang
dikeluarkan akan memperoleh manfaat sehingga penerimaan lebih dari
satu rupiah.
Analisia RJC ratio digunakan untuk menghitung efisiensi
usahatani padi karena padi adalah tanaman semusin. Di mana dalam
usahatani padi perputaran modal dalam satu tahun dapat sebanyak dua
kali.
BAB IV
GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
USAHATANI PADI KELOMPOK TANI SILIH ASIH
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Letak Geografis dan Pembagian Administrasi
Desa Cibumy mempakan salah satu desa yang ada di kecamatan
Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berjarak
kurang lebih 2 km dari pusat pemerintahan kecamatan dan berjarak 40
km dari ibu kota kabupaten.
Luas wilayah desa adalah 173 ha yang digunakan untuk
pertanian sawah, ladang, pemukiman penduduk dan lain-lain. Secara
rinci informasi penggunaan lahan desa dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Luas Lahan Berdasarkan Penggunaanya di Desa Cibumy.
Jenis Pem•<mnaan Luas Laban ha Persentase {%) Sawah 80 46,19 La dang 20 11,55 Pemukiman penduduk 35 20,21 Perkebunan 13,2 7,62 Kas desa 15,4 9,02 Lapangan 1,5 0,86 Perkantoran pemerintahan 0,5 0,28 Lain-Jain 7,4 4,25 Jumlah 173 100,00
Sumber: Buku Monografi Desa Ciburuy Tahun 2003.
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa sebagian besar
wilayah desa digunakan untuk areal persawahan, yaitu seluas 80 ha atau
kurang lebih 46, 19% dari luas total wilayah desa. Luas areal
persawahan tersebut menunjukkan bahwa daerah clesa sangat cocok
untuk lahan pertanian, kh,ususnya padi.
Secara topografi daerah ini termasuk daerah yang landai, dengan
ketinggian 550 MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut). Curah hujan
rata-rata di daerah ini adalah 3,236 mm per 6 bulan dengan suhu udara
rata-rata berkisar antara 23-32°C.
4.1.2. Keadaan Sosial Ekonomi
Jumlah penduduk desa adalah berjumlah 7.825 jiwa, yang terdiri
dari 3.823 laki-laki dan 4.002 perempuan, dengan jumlah kepala
keluarga (KK) di desa adalah 1.637 KK.
Tingkat pendidikan masyarakat desa diukur dari tinggi
rendahnya pendidikan yang pernah cliterima masyarakat Tabel 2
menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat desa mempunyai
tingkat pendidikan dasar. Masyarakat yang menyelesaikan pendidikan
dasar mencapai 50,1%, yang menyelesaikan pendidikan menengah
pertama 16,7%, yang menyelesaikan pendidikan menengah atas 25,1%
sedangkan yang menyelesaikan pendidikan sampai perguruan tinggi ada
4,9% dan yang tidak menyelesaikan pendidikan sebanyak 3 ,2%.
Rincian tingkat pendidikan masyarakat desa Ciburuy dapat
dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Tahun 2003.
Tim!lmt Pendidikan Jumlah (Oranir) Persentase (%) Tidak tamat SD 230 3,2 TamatSD 3.600 50,l TamatSLTP 1.200 16,7 TarnatSLTA 1.800 25,l Penmruan Tin!!rri 355 4,9 Jumlah 7.185 100,00
Sumber: Monografi Desa Ciburuy Tahun 2003
Ditinjau dari segi mata pencahariannya, maka mata pencaharian
penduduk paling besar adalah buruh atau swasta 42,8%, urutan kedua
adalah petani 21,4%. Rincian jenis mata pencaharian penduduk desa
Ciburuy dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Jenis Mata Pencaharian Penduduk Desa Tahun 2003
--Jenis Mata .Jumlah (orang) Persentase (%)
Pencaharian Petani 200 21,4 Buruh tani 100 10,7 Buruh/swasta 400 42,8 Pegawai negeri 100 10,7 Pengrajin 10 1,1 Pedagang 101 10,8 Peternak 4 0,4 Montir 20 2,1 Jumlah 935 100,00
Sumber: Buku Monografi Desa Ciburuy 2003
4.1.3. Sarana dan Prasarana
Sarana transportasi menuju desa Ciburuy tidak terlalu sulit,
karena terdapat jasa angkutan ojek atau angkutan umum beroda empat
untulc mencapai lokasi dari jalan raya. Kondisi jalan di desa cukup
bagus dengan kondisi jalan yang sudah diaspal.
Prasarana pemerintahan yang ada adalah berupa kantor dinas,
kendaraan dinas dan I buah balai desa yang digunakan untuk berbagai
aktivitas yang diperlukan oleh masyarakat setempat. Prasarana
peribadatan yang ada adalah berupa 12 masjid dan 39 mushalla dan
langgar. Sedangkan prasarana kesehatan yang ada adalah 1 buah
poliklinik atau balai pengobatan, 9 posyandu dan 1 bangunan tempat
praktek dokter.
4.2. Gambaran Umum Usahatani Padi Kelompok Tani Silih Asill Di Desa Ciburuy.
4.2.1. Sejarah dan Perkembangan Padi di Kelompok Tani Silih Asih
Usahatani padi di kelompok tani Silih Asih dilakukan tanpa
menggunakan pestisida kimia clan mengunakan pupuk kimia kurang
dari dosis yang dianjurkan. Budidaya padi tanpa menggunakan pestisida
kimia barn dilaksanakan oleh para petani sejak kurang lebih 3 tahun
yang lalu. Dalam kurun waktu tersebut ada 40 petani yang berusaha tani
padi tanpa menggunakan pestisida kimia.
Kelompok tani Silih Asih desa Ciburuy didirikan pada tanggal
20 Desember 1978, yang didirikan oleh H. Djarkasih. Kelompok tani ini
terdiri dari l 2 kelompok yaitu: Lisung Kiwari (padi), Silih Asih (padi),
Bibilintik I dan 2 (ternak dan padi), Motekar (prosesing, sayuran dan
pisang), Saluyu (sayuran), Sugih Mukti (padi), Saung Kuring (padi dan
ternak), Wanti Asih (padi dan ternak), Kurip Jaya (padi), Lembur
Kuring Fish Farm (ikan), Kelompok UPJA (jasa alat mesin pertanian),
dan Kelompok Ternak.
Kelompok Silih Asih (kelompok padi atau beras sehat) barn
terbentuk pada tahun 2002 dengan jumlah anggota 40 orang.
Alasan petani pada kelompok tani Silih Asih memilih bertani
tanpa pestisida kimia adalah:
1. Padi dari hasil pertanian konvensional dikendalikan oleh DOLOG,
sedangkan padi yang diproduksi kelompok tan:i Silih Asih tanpa
menggunakan pestisida kimia tidak.
2. Pangsa pasar atau konsumen padi tanpa menggunakan pestisida
kimia adalah masyarakat kelas ekonomi menengah Ice atas yang
Jebih mementingkan kesehatan daripada jumlah rupiah yang hams
dikeluarkan.
Pertanian yang dikembangkan adalah padi tanpa menggunakan
pestisida kimia yang hasil produksinya berupa beras yang disebut juga
dengan beras sehat. Padi yang di hasilkan diolah menjadi beras yang
tidak mengandung residu pestisida kimia berbahaya. Padi yang ditanam
menggunakan bibit unggul dengan teknik penanaman melalui input
teknologi yang sehat dan ramah lingkungan. Benih yang diperoleh dari
basil panen kelompok tani menggunakan sarana produksi pertanian
yang alami, ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Hasil produksi padi telah dianalisa dan diuji secara berkala di
laboratorium Balitbiogen Bogor sejak tahun 2002 menyatakan bahwa
padi atau beras sehat bebas dari residu p<~stisida golongan:
Organoklorin, Organopospat, Karbamat dan Piretroid, yang disahkan
dengan SK:61 l/SK!RPI/IX/02.
Karakteristik beras sehat yaitu: warna beras tidak terlalu putih,
bila dimasak memiliki warna nasi yang putih, pulen dan beraroma
wangi serta tidak cepat basi atau berubah warna bila disirnpan di dalarn
pemanas nasi.
Pupuk yang digunakan para petani adalah pupuk kandang atau
kompos dan pupuk an organik (kimia), rnenggunakan pestisida nabati
yang dibuat sendiri oleh petani dari turnbuh-tumbuhan seperti daun
nirnba, biji bengkoang, daun tuba, buah pinang, dan lain-lain yang
ditanam oleh petani di sekitar lahan atau di pekarangan rumah mereka.
4.2.2. Visi, Misi dan Tujuan Usahatani Kelompok Tani Silih Asih
Visi kelornpok tani Silih Asih adalah: terwujudnya kelompok
tani yang tangguh, rnandiri dan berwawasan pasar.
Adapun rnisi kelornpok tani Silih Asih adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) petani.
b. Meningkatkan kesejahteraan petani.
c. Meningkatkan kualitas produk sehingga mempunyai daya samg
yang tinggi.
Tujuan kelompok tani Silih Asih adalah:
a. Peluang pasar sangat baik.
b. Konservasi lahan.
c. Kesehatan
d. Mengurangi ketergantungan akan pupuk pabrik.
e. Proses pembelajaran.
f Menciptakan lapangan pekerjaan.
4.2.3. Lokasi Usahatani
Lokasi Kelompok Tani Silih Asih terletak di desa Cibumy,
kecamatan Cigombong, kabupaten Bogor. Lokasi tersebut sangat cocok
dalam usaha pertanian khususnya untuk pengembangan padi, karena
terletak di bawah kaki gunung Salak. Mata air untulc pengairan sawah
menggunakan aliran dari kali Cigombong dan Cileungsir yang masih
sangat bersih.
Lokasi cukup strategis, karena mudah dicapai dengan kendaraan
umum baik dari Bogor maupun dari Jalmrta, sehingga mempermudah
memasarkan basil produksinya.
4.2.4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan
manajer. Dalam menjalankan usahatani ketua mempunyai tanggung
jawab terhadap aktivitas kelompok tani dan mengevaluasi pemasukan
dan pengeluaran keuangan kelompok.
Ketua dibantu oleh sekretaris dan bendahara yang bertanggung
jawab dalam menangani masalah keuangan dan kesekretariatan, seperti
pembukuan, surat menyurat dan lain sebagainya. Sedangkan manajer
mempunyai tanggung jawab dalam memantau kegiatan produksi pada
tiap kelompok tani Silih Asih. Struktur organisasi dapat dilihat pada
gambar2.
STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK TANI SILm Asm
' "' Ketua
Sekretaris Manejer Bendahara
I I I I Silih Asih Lisung Kwari Saung Kuring Bibilintik Motekar Saluyu
1dan2
I I '
I I I Smtih Mukti II Wont; Ae;h II KuripJaya I Lembur Kuring Upja Temak
I ~ 11 . _ ...... " ...
I Fish Fann
BABV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Penerapan Sistem Usahatani Padi
Padi yang diproduksi adalah padi yang dalam penanamannya tidak
menggunakan pestisida kimia yang diberi Jebel dengan nama beras sehat.
Disebut beras sehat karena sistem pertanian yang digunakan masih sebagian
menggunakan pupuk kimia. Pupuk kimia masih tetap dipergunakan karena
kondisi lahan yang belum memungkinkan untuk tidak diberikan pupuk. Tetapi
dengan melakukan pengurangan dari dosis yang dianjurkan untuk mengarah ke
pertanian organik, yaitu hanya menggunakan pupuk kandang dan kompos.
Sedangkan untuk pestisida I 00% tel ah menggunakan pestisida nabati yang
dibuat sendiri oleh petani dari tumbuh-tumbuhan.
Pengurangan sarana produksi bertujuan untuk menghemat biaya
karena tingginya harga pupuk kimia dan pestisida, dan untuk menciptakan
lingkungan yang sehat. Diharapkan hasil produksi padi tetap meningkat
walaupun menggimakan pupuk kandang dan pestisida nabati yang berasal dari
ramuan-ramuan alami yang tidak mengandung bahan kimia sintetis. Sistem
usahatani padi tersebut yang mengarah kepada usahatani padi organik ini
dimulai pada tahun 2002. Keragaan sistem pertanian selengkapnya adalah
sebagai berikut :
5.1.1. Pengolahan Laban
Sistem budidaya padi menggunakan sfatem modem, yaitu
pengolahan lahan tanahnya menggunakan 1raktor yang disewa dari
kelompok Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) sendiri. Biaya untuk
sewa traktor dihitung sampai selesai pengolaha11 laha11 perharinya rata
rata Rp. 100.000,00. Setelah lahan selesai diolah dengan traktor,
kemudian lahan dirapikan, dan diratakan dengan menggunakan
cangkul.
5.1.2. Persemaian
Untuk membuat lahan persemaian untuk sawah dengan Juas 1
ha dilakukan pengolahan lahan seluas kurang lebih 200 m2 pada sawah
yang akan ditanami. Setelah lahan persemaian siap maka benih yang
telah direndam selama 24 jam dan 2 malam dipendam didalam tanah,
disebar secara merata sampai benih berumur 14 - 20 hari. Setelah itu
barulah benih dapat ditanam dengan jarak tanam 20 x 20 cm.
Benih yang biasa dipakai adalah jenis IR-64. Alasan petani
memakai varietas padi lR-64 ini adalah umumya relatif pendek
sehingga petani dapat menanam padi dua kali dalam setahun dan
varietas lR-64 Jebih tahan terhadap hama dan penyakit bila
dibandingkan dengan varietas Jokal. Benih yang dibutuhkan rata-rata
25 - 30 kg per hektar sawah. Benih diperoleh petani dengan membeli di
koperasi Lisung Kiwari yang telah disediakan oleh kelompok tani Silih
Asih dengan harga Rp. 3.000/kg.
5.1.3. Penanaman
Kegiatan penanaman padi secara konvensional. Untuk
melakukan penanaman padi atau yang disebut dengan tandur, petani
biasanya melakukan dengan cara mengupah petani wanita dengan biaya
Rp. 8. 000/hari.
5.1.4. Pemupukan
Pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang/kompos
dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada saat pengolahan lahan dan pada
saat tanaman padi berumur 20 hari.
Pemupukan dengan pupuk kandang/kompos diperlukan untuk
menambah kadar bahan organik dalam tanah. Untuk memenuhi
Icebutuhan pupuk organik, maka petani membuat sendiri dari bahan
bahan sisa makanan temak, kotoran ternak, dan jerami yang
dikomposkan memakai bio aktifator katalek selama 5 minggu. Setelah
pupuk organik matang maka pupuk siap ditebar ke sawah sebagai
bahan dasar organik.
Bahan yang diperlukan adalah kotoran hewan ternak seperti
kambing yang diperoleh petani dari ternak kambing mereka sendiri.
Selain bertani para petani juga mempunyai pekei:i1:an sampingan yaitu
bertemak kambing yang mereka peroleh dari program TDS (Temak
Domba Sehat). Dalam pelaksanaan pemupukan pupuk
kandang/kompos ini, ha! yang harus diperhatikan adalah bahwa pupuk
dapat disebarkan apabila pupuk sudah menjadi dingin. Apabila pupuk
masih dalam kondisi panas atau barn selesai proses maka akan
membuat daun tanaman menjadi kemerah-merahan kemudian mati.
Selain membuat sendiri, petani dapat juga membeli pupuk
kandang/kompos yang telah disediakan oleh koperasi Lisung Kiwari
khususnya disediakan untuk para petani padi yar1g menjadi anggota
kelompok tani Silih Asih dengan harga 300/kg.
Keuntungan penggunaan pupuk kandang1kompos ini adalah
dapat memperbaiki struktur tanah, dari berlempung yang liat menjadi
ringan atau remah, dapat memperbaiki daya ikat tanah dan air,
membantu pelapukan bahan mineral dan dapat menambah unsur hara
pada tanah.
Pupuk yang digunakan selain menggunakan pupuk kandang,
juga menggunakan pupuk Urea, TSP, dan KCL. Tetapi dengan kadar
penggunaan yang dikurangi dari dosis anjuran pemakaian. Untuk TSP
dalam anjuran pemakaiannya sebanyak 100 Kg, maka petani hanya
memakai sebanyak 50 Kg. Urea yang di anjurkan pemalcaiannya
sebanyak 250 Kg, hanya memakai 100 Kg, Sedar1gkan untuk KCL
yang di anjurkan JOO Kg, hanya memakai sebanyak 50 Kg. jadi TSP,
Urea dan KCL digunakan separuh dari dosis anjuran.
5.1.5. Pengendalian llama dan Penyakit
Pada budidaya padi, untuk pemberantasan hama dan penyakit
perlu dilakukan secara terpadu antara lain dengan teknik budidaya
secara biologis (menggunakan agen hayati), fisik (perangkap dan
umpan), dan kimia (pestisida ).
Jenis hama yang biasa menyerang pada tanaman padi adalah
wareng, walang sangit, ulat, tungro, tilcus dan lain-lain. Untuk
mengendalikan hama wareng, walang sangit dan ulat para petani
menggunakan pestisida nabati yang dibuat sendiri. Pestisida nabati
( organik) dibuat dari daun tuba, daun mindi, daun kipait, daun sirsak,
buah pinang, kluwuk, sereh wangi, lengkuas, dan tembako, yang
dicampur menjadi satu, kemudian direndam selama 24 jam dengan 40
liter air. Untuk pemakaiannya dengan cara disaring terlebih dahulu,
setelah itu barn disemprotkan pada tanaman yang terkena penyakit
dengan perbandingan dosis 2 liter untuk I tangki. Ketika padi berumur
kurang dari I bulan maka disemprotkan I 00 liter larutan dan pada saat
umur padi lebih dari I bulan maka di semprotkan dengan 300 liter
larutan sehingga semakin pekat.
Sedangkan untuk hama tungro faktor utamanya adalah wareng
hijau yang menularkan cairan virus. Jika tanaman yang sudah terkena
penyakit tun1,>ro lalu disengat oleh wareng hijau kemudian wareng hijau
pindah ketanaman padi yang sehat. Tanaman padi tersebut akan
tertular, dan jika ada tungro tetapi tidak ada wareng hijau maka
tanaman padi tidak akan tertular penyakit. Sebaliknya jika ada wareng
hijau tetapi tidak ada tungro maka tanaman padi juga tidak akan
tertular. Jadi, inang utama hama tungro ini adalah tanaman padi dan
rumput. Untuk menanggulanginya jika tanaman terkena hama tungro,
sebelum padi ditanam maka hendaklah lahan dibersihkan dari padi dan
rumput agar wareng hijau tidak dapat hidup. Setelah lahan benar-benar
bersih, barulah lahan dapat ditanami oleh padi dengan menggunakan
bibit VUTT (Varietas Unggul Tahan Tungro). Bibit VUTT adalah bibit
yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam upaya untuk mengatasi hama
tungro.
Untuk menggendalikan hama tikus, adalah dengan cara
mencampurkan dedek dengan racun, kemudian disebar disekitar lahan.
Alternatif lain dengan melakukan usaha selingan seperti dengan ikan
setela11 penanaman padi.
Sedangkan untuk toleransi BMR residu adalah 0,02. Dengan
lama waktu hilang residu adalah selama 2 tahun, pada tahun ke-3 kadar
residu adalah 0,0. Tanaman padi yang ditanaman oleh kelompok Silih
Asih, tanpa menggunakan pestisida kimia diawali tahun 2002, pada
permulaan kandungan kadar residunya sebesar 0,01_5. Pada tahun 2003
kadar residunya menurun menjadi 0,0018, dan pada tahun 2004 kadar
residu adalah 0,0 sehingga sudah mmni menggunakan pestisida organik
100%.
Hal ini telah dianalisa melalui uji laboratorium yang dilakukan
secara berkala di laboratorium balitbiogen Bogar s1~jak tahun 2002, clan
hasil pengujian menyatakan bahwa padi Silih Asih bebas residu
pestisida kimia an organik. Hasil uji labotarium padi kelompok
usahatani Silih Asih dapat dilihat pada lampiran 7.
5.1.6. Panen dan Pemasaran
Panen padi dilakukan apabila tanaman telah berumur kurang
lebih J00-110 hari untuk varietas unggul seperti IR-64.
Cara panen yang dilakukan oleh petani adalah dengan cara
menggunakan tenaga kerja upah dan borongan. Untuk tenaga kerja
upah wanitaRp. 8000/hari dan priaRp. 10.000-12.000/hari. Sedangkan
untuk borongan dihitung 125/kg gabah. Untuk biaya borongan sudah
termasuk biaya panen, membersihkan dan pengangkutan.
Pada umumnya petani hanya menjual hasil panen dalam
bentuk gabah kepada koperasi Lisung Kiwari. Melalui koperasi Lisung
Kiwari hasil panen akan dipasarkan yang terlebih dahulu diproses dan
dikemas oleh koperasi Lisung Kiwari.
Hingga saat ini pemasaran padi kelompok tani masih
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Hal ini
disebabkan permintaan pasar dalan1 negeri semakin meningkat dan
belum dapat mencukupi.
Berdasarkan arus barang dalam proses penyaluran dari
produsen ke konsumen akhir, maka saluran pemasaran padi Silih Asih
adalali sebagai berikut :
l. Kelompok tani Silih Asih - LPS -~ Konsumen
2. Kelompok tani Silih Asih - Konsumen
3. Kelompok tani Silih Asih - Distributor - Konsumen
Berdasarkan saluran pemasaran diatas dapat disimpulkan
bahwa distributor membeli padi/beras sehat dari kelompok tani untuk
dijual kembali ke konsumen akhir. Pedagang yang membeli padi/beras
sehat kebanyalcan berasal dari Jakarta. Dalam upaya pengembangan
padi, kelompok tani Silih Asih juga melakukan kerjasama untuk
pemasamnnya, yang dilakukan dengan LPS DD (Lembaga Pertanian
Sehat Dompet Dhuafa), Koperasi PMI Bogor, Dinas Pertanian Bogor
dan lain-lain. Hasil penjualannya diberikan kepada kelompok tani,
sedangkan keuntungannya untuk koperasi atau produsen yang
memasarkan. Harga untuk setiap Kg beras sehat Silih Asih kepada
pedagang adalali Rp. 4000/kg.
Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh kelompok
tani Silih Asih dalam rangka meningkatkan hasil penjualannya adalah
dengan melakukan strategi promosi, antara lain :
1. Mengikuti berbagai macam pameran dengan maksud untuk
memperkenalkan sekaligus memasyarakatkan. padi atau beras sehat
Silih Asih.
2. Pemberian brosur kepada konsumen dengan harapan masyarakat
dapat mengerti tentang pembudidayaan padi.
3. Mengikuti pelatihan-pelatihan maupun lokakarya yang diadakan
oleh LPS (Lembaga Pertanian Sehat) pada instansi-instansi dengan
maksud agar masyarakat mengembangkan sektor agribisnis.
5.2. Analisis Usahatani Padi
Tujuan dari kegiatan usahatani padi adalah selain untuk konservasi
lahan, kesehatan, juga untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan yang
diperoleh sangat ditentukan oleh hasil produksi, harga yang terjadi pada saat
panen dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam prose:s usahatani tersebut.
Diantara ketiga faktor tersebut, faktor yang dapat dipengaruhi oleh petani
untuk mendapatkan keuntungan maksimmn yaitu tingkat produksi dan biaya
produksi. Dengan mengasumsikan harga tetap, maka jika petani dapat
meningkatkan produksi atau menekan biaya produksi, bahkan jika mungkin
kedua-duanya, maka keuntungan yang diperoleh akan lebih tinggi.
Salah satu ulcuran dalam usahatani adalah ulcuran pendapatan.
Perhitungan analisis pendapatan usahatani dalam penelitian ini dibedakan atas
pendapatan usahatani petani pemilik dan pendapatan usabatani petani
penggarap. Perlunya membedakan antara pendapatan usahatani petani pemilik
dan petani penggarap disebabkan adanya perbedaan mendasar dalam
komponen biaya yang dikeluarkan dan dalam pembagian penerimaan basil
panen yang diterima oleb masing-masing petani tersebut.
Untuk petani baik petani pemilik maupun petani penggarap,
penerimaan (nilai produlcsi) di hitung sebagai basil perkaliart antara jwnlah
panen dalam bentuk gabah leering panen (GKP) dengan harga jualnya Rp.
l.200/Kg.
5.2.1. Biaya Usahatani Pemilik
Dalam analisis ini mengacu pada konsep pendapatan atas biaya
tunai dan biaya yang diperbitungkan. Bagi petani pemilik maka seluruh
hasil panen (100%) dan seluruh biaya menjacli tanggung jawabnya.
Bagi petani pemilik, biaya yang tergolong kedalam biaya tunai adalah
biaya yang dikeluarkan untuk benih, pupuk, pestisida nabati, sewa
traktor, Iuran Pemakaian Air (IP AIR), dan tenaga kerja, sedangkan
yang termasuk dalam biaya yang diperhitungkan adalah sewa laban dan
penyusutan peralatan. Analisa pendapatan usahatani padi petani
pemilik dapat dilihat pada tabel 4.
Tabet 4. Analisa Pendapatan Usahatani Padi Petani Pemilik Kelompok Tani Silih Asih Desa Ciburuy Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor Tabun 2004.
Petani Pemilik Uraian Nilai IRn) Persentase (%)
A. Penerimaan Usahatani l. Jnmlab prduksi padi (Kg/Ha) 7000,00 2. Harga jual (Rp/Kg) 1200,00 3. Nilai produksi (NP) 8.400.000,00
B. Biaya Usahatani 1. Biaya tunai (BT)
a. Benih 90.000,00 1,70 b. Pupuk 960.000,00 18,14 c. Pestisida nabati 10.000,00 0,18 d. Sewa traktor 500.000,00 9,45 e. !PAIR 60.000,00 1,13 f. Tenaga ke1ja 1.555.000,00 29,39 Total Biaya Tnnai 3.175.000,00 60,01
2. Biaya yang diperhitungkan (BD) a. Sewa lahan 2.000.000,00 37,80 b. Bagi hasil . . c. Penyusutan alat 115.000,00 2,17 Total biaya yang Diperhitungkan 2.115.000,00 39,98
c. Total biaya usahatani (Bl + B2) 5.290.000,00 100,00 D. GFI = Pendapatan Kotor (A-1) 5.225.000,00 E. NFT = Pendanatan Bersib I A-0 3.110.000.00
5.2.2. Biaya Usahatani Penggarap
Bagi petani penggarap, terdapat satu komponen yang berbeda
dengan biaya tunai pada petani pemilik, yaitu pada petani penggarap
terdapat komponen bagi hasil. Biaya bagi hasil dalam penelitian ini
berdasarkan nilai produksi, dimana sejumlah biaya yang dibayarkan
penggarap kepada pemilik tanah sebesar 40% dari basil panen yang
dibayarkan setelah panen. Sedangkan 60% dari basil panen adalah
untuk petani.
Tabel 5. Analisa Pendapatan Usahatani Padi Petani Penggarap Kelompok Tani Silih Asih Desa Ciburuy Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor Tahun 2004.
Peta111i Pen.,.,rao Uraian Nilai Persentase
(Rn\ (%) A. Penerimaan Usahatani
1. Jumlah prduksi padi (Kg/Ha) 7000,00 2. Harga jual (Rp/Kg) 1200,00 3. Nilai produksi (NP) 8.400.000,00
B. Biaya Usahatani 1. Biaya tunai (BT)
a. Benih 90.000,00 1,35 b. Pupuk 960.000,00 14,43 c. Pestisida nabati 10.000,00 0,15 d. Sewa traktor 500.000,00 7,51 e. IP AIR 60.000,00 0,90 f. Tenaga ke1ja 1.555.000,00 23,38 Total Biaya Tunai 3.175.000,00 47,74
2. Bia ya yang diperhitungkan (BD) a Sewalahan - -b. Bagi basil 3.360.000,00 50,52 c. Penyusutan alat 115.000,00 1,72 Total biaya yang Diperhitunglum 3.475.000,00 52,25
c. Total biaya usahatani (Bl + B2) 6.650.000,00 100,00 D. GFI = Pendapatan Kotor (A-1) 5.225.000,00 E. NFI = Pendaoatan Bersih IA-Cl 1. 750.000,00
5.3. Pendapatan Usahatani
Hasil panen padi kelompok tani Silih Asih untuk luas Iahan I ha
adalah 7.000 kg/ha dengan harga jual gabah kering panen (GIG') adalah Rp.
1.200/kg sehingga penerimaan petani sebesar Rp. 8.400.000.
5.3. l. Pend a pa tan Petani Pemilik
Berdasarkan hasil analisis diperoleh gambaran bahwa biaya
usahatani terdiri dari biaya tunai dan biaya diperhitungkan. Total biaya
tunai untuk petani pemilik untuk luas lahan 1 ha adalah sebesar Rp.
3.175.000 dan total biaya yang diperhitungkan adalah Rp. 2.115.000.
Petani pemilik tidak terdapat biaya bagi hasil tetapi terdapat
komponen biaya sewa Jahan yaitu sebesar Rp. 2.000.000/musim. Total
biaya usahatani petani pemilik adalalah sebesar Flp. 5.290.000,
Pendapatan rata-rata untuk Iuas Jahan 1 ha yang diterima oleh
petani pemilik apabila memperhitungkan biaya yang diperhitungkan
atau Pendapatan Bersih Usahatani atau Net Farm Income (NFI) adalah
Rp. 3.110.000 per satu kali tanam dan Pendapatan Kotor Usahatani
atau Gross Farm Income (GFI) lebih besar, yaitu Rp. 5.225.000 karena
tidak memperhitungkan biaya yang diperhittmgkan yaitu sewa lahan
dan penyusutan.
Proporsi biaya tunai terhadap biaya total pada petani pemilik
yaitu sebesar 60,01 % artinya kebutuhan dana cair/tunai pada petani
pemilik ini cukup besar.
5.3.2. Pendapatan Petani Penggarap
Total biaya tunai untuk petani penggarap untuk luas Jahan I ha
adalah sebesar Rp. 3.175.000. Sedangkan untuk total biaya yang
diperhitungkan petani penggarap lebih besar dari petani pemilik. karena
dalam biaya yang diperhitungkan untuk petani penggarap terdapat
biaya bagi hasil sebesar 40% dari total penerimaan usahatani yang
dibayar oleh petani untuk pemilik lahan. Total biaya yang
diperhitungkan untuk petani penggarap adalah Rp. 3.475.000,
Dalam biaya yang diperhitungkan untuk petani penggarap
terdapat komponen biaya bagi hasil sebesar 40% yang dibayar petani
kepada pemilik lahan setelah panen. Biaya bagi has ii dihitung dari total
penerimaan usahatani dibagi 40%, untuk luas Iahan 1 ha biaya bagi
hasil adalah sebesar Rp. 3.360.000. Biaya sewa lahan tidak dimasukkan
ke dalam biaya yang diperhitungkan karena untuk petani penggarap
biaya sewa lahan sudah tennasuk ke dalam biaya bagi hasil yang
dibayarkan kepada pemilik lahan. Total biaya usahatani petani
penggarap adalah sebesar Rp. 6.650.000.
Sedangkan pendapatan rata-rata untuk luas lahan 1 ha yang
diterima oleh petani penggarap apabila memperhittmgkan biaya yang
diperhitungkan atau Pendapatan Bersih Usahatani (NFI) sangat kecil
ad al ah sebesar Rp. 1. 750 .000 per satu kali tanam, karena terdapat
komponen biaya bagi hasil dalam biaya yang diperhitungkan.
Pendapatan Kotor Usahatani (GFI) lebih besar, yaitu Rp. 5.225.000
karena tidak memperhitungkan biaya yang diperhittmgkan yaitu bagi
hasil dan penyusutan.
Persentase biaya yang diperhitungkan bagi petani pemilik
relatif lebih kecil yaitu 39,98% dari total biaya usahatani, sedangkan
persentase biaya tunai relatif besar 60,01% dengan komponen biaya
terbesar adalah biaya tenaga kerja 29,39%.
Untuk petani penggarap persentase biaya terbesar yang
diperhitungkan terhadap total biaya usahatani adalah untuk biaya bagi
hasil yang mencapai 50,52%, sedangkan persentase biaya tunai adalah
47,74% dengan biaya terbesar adalah biaya tenaga kerja 23,38%.
Proporsi biaya tunai terhadap biaya total pada petani
penggarap yaitu sebesar 47,74% untuk penggarap. Artinya kebutuhan
dana cair/tunai pada petani pemilik ini cukup besar. Untuk petani
penggarap sewa dibayar pada saat panen karena besamya sewa yang
diterima pemilik tergantung dari has ii panen juga.
Petani membutuhkan sejumlah tenaga kerja dalam
pengelolaan usahatani padi. Tenaga kerja dalam u~ahatani dibedakan
atas dua bagian yaitu Tenaga Kerja Luar Keluarga (TKLK) dan Tenga
Kerja Dalam Keluarga (TKDK). Petani sering tidak memasukkan
tenaga kerja dalam keluarga sebagai biaya usahatani dalam perhitungan
keuntungan usahatani. Hal tersebut mengakibatkan keuntungan yang
diterima petani seolah-olah lebih besar. Demikian juga biaya sewa
lahan pada petani pemilik sering tidak diperhitun17,kan sama sekali.
Jwnlah tenaga kerja dalam penelitian ini menggunakan satuan HOK
(Harian Orang Kerja).
Jumlahjam kerja pada kelompok tani Silih Asih kurang lebih
hanya lima jam sehari, yaitu mereka bekerja mulai dari jam 07.00 -
12.00 WIB. Selebihnya petani berkebun atau beternak domba. Tenaga
kerja dibutuhkan mulai dari pengolahan Iahan, penyemaian,
penanaman, dan pemanenan. Penggunaan tenaga kerja Juar keluarga
pada usahatani padi kelompok tani Silih Asih untuk petani pemilik
cenderung lebih banyak dibandingkan dengan petani penggarap. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu tenaga kerja untuk penanaman
dan pemanenan dilalmkan oleh tenaga kerja Juar keluarga dengan
sistem borongan. Biaya tenaga kerja ini mempunyai proporsi yang
cukup besar terhadap biaya total. Jika penggunaan tenaga kerja dapat
dikurangi dimungkinkan pendapatan petani akan semakin meningkat.
Sewa lahan dan IP AIR (Juran Pemakaian Air) dalam biaya
tunai biasanya dibayar oleh petani pemilik lahan dan menggarap
lahannya sendiri. Jika lahan adalah lahan sewa denga sistem bagi hasil
maka biaya sewa lahan dan IP AIR ditanggung bersama oleh pemilik
dan penggarap
Alat pertanian yang biasa digunakan dalam usahatani
kelompok tani Silih Asih adalah cangkul, arit, caplak, sorongan,
semprotan biasa dan semprotan. Penyusutan dihitung dengan metode
garis lurus dengan asumsi peralatan tersebut tidak digunakan lagi
setelah melewati umur teknis (1 tahun). Rata-rata biaya yang
diperhitungkan untuk penyusutan peralatan adalah sebesar Rp.
115. 000/ha untuk petapj pemi!ik. dan petani penggarap.
selama 1 musitn tarian1 (3 bu!an) sebesar F .. p. 3.110.000 maka
pendapatan yang didapat petani untuk I bulan adalah Rp. 1.036.666.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil usahatani lebih menguntungkan,
karena hasil yang didapat oleh petani untuk setiap bulannya lebih besar
dibandingkanjumlah OMR kota Bogor.
Untuk pet~11i penggarap pendapatan untulc I musim tanam (3
maka pendapatan yang didapat petani penggarap untu]c I bulan adalah
Rp. 583 .333. Hal ini menuajukkan bahwa hasil usahatani untu]( petani
penggarap tidak menguntungkan karena Iebih kecil dari jumlah UMR
kota Bogor. Alternatif yang dilakukan oleh petani penggarap adalah
dengan mencari usaha sampingan dengan berternak, berkebun sayur
dan menjadi buruh.
5.4. Analisis Ratio Penerimaan dan Biaya
Tabel 5. Analisa Ratio Penerimaan dan Biaya Usahatani Padi Kelompok Tani Silih Asih Desa Ciburuy Kecamatan Cigombong Tahun 2004.
Status petani
Uraian Petani Petani
Pemilik Penggarap
A. Penerimaan usahatani 8.400.000,00 8.400.000,00
B. Biaya tunai 3.175.000,00 3.175.000,00
C. Biaya yang diperhitungkan 2.115.000,00 3.475.000,00
D. Total biaya usahatani (B+C) 5.290.000,00 6.650.000,00
E. GFI = Pendapatan kotor (A-B) 5.225.000,00 5.225.000,00
F. NFI = Pendapatan bersih (A-D) 3.110.000,00 1.750.000,00
G. RIC Atas biaya tunai (A/B) 2,64 2,64
H. RIC Atas biaya total (AID) 1,58 l,26
Ditinjau dari biaya total, RIC ratio untuk petani pemilik sebesar 1,58
artinya petani pemilik menghasilkan penerimaan Rp. 1,58 dari satu rupiah yang
dikeluarkan, sedangkan RIC ratio untuk petani penggarap sebesar Rp. 1,26
artinya petani penggarap mengahasilkan Rp. 1,26 dari setiap rupiah yang
dikeluarkannya. RIC ratio untuk petani penggarap menunjukkan bahwa
tambahan penerimaannya lebih kecil bila dibandingkan dengan tambahan
penerimaan petani pemilik. Hal ini disebabkan biaya total penggarap lebih besar
karena biaya sewa (bagi hasil) yang harus dibayar penggarnp kepada pemilik
lahan.
Ditinjau dari biaya tunai, RIC untuk petani pemilik dan petani
penggarap mencapai 2,64, artinya petani pemilik dan petani penggarap
menghasilkan Rp. 2,64 dari setiap satu rupiah yang dikeluarkannya.
Nilai RIC ratio untuk petani pemilik maupun petani penggarap baik
biaya total maupun atas biaya tunai, seluruhnya lebih besar dari satu. Hal ini
menunjukkan bahwa usahatani padi kelompok tani Silih Asih sudah efisien dan
layak diusahakan serta memberikan pendapatan yang lebih besar dari biaya yang
dikeluarkan.
5.5. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produk~i dan Pendapatan
Besamya pendapatan usahatani dalam l musim tanam berbeda antara
petani. Perbedaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut
ada yang tidak bisa diubah yaitu iklim dan jenis tanah.
Faktor yang dapat mempengaruhi produksi salah satunya adalah
bibit/benih. Benih bermutu dan alami merupakan syarat untuk mendapatkan
hasil produksi yang maksimal. Bila pemilihan bibit tidak baik, maka hasilnya
pun akan tidak baik walaupun perawatan seperti pemberian pupuk dan
pemberatasan hama penyakit sudah dilakukan dengan baik.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan adalah apabila terjadi
panen raya maka pendapatan petani akan berkurang disebabkan jurnlah beras
yang meningkat sedangkan permintaan pasar tetap sehingga harga menjadi
menurun.
6.1. Kesimpulan
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Sistem pertanian yang digunakan masih dalam tahap pengurangan sarana
produksi yaitu penggunaan pupuk kimia. Sedanglrnn untuk pestisida 100%
telah menggunakan pestisida nabati. Padi yang diproduksi adalah padi yang
dalam penanamannya tidak menggunakan pestisida kimia yang diberi lebel
beras sehat. Varietas bibit padi yang digunakan adalah Varietas Unggul
Tahan Tungro (VUTT) IR-64.
2. Biaya usahatani padi kelompok tani Silih Asih terdiri dari biaya tunai dan
biaya diperhitungkan. Total biaya tunai untuk petani pemilik dan petani
penggarap untuk luas lahan 1 ha adalah sebesar Rp. 3.175.000. Total biaya
yang diperhitungkan untuk petani penggarap sebesar Rp. 3.475.000 dan
petani pemilik Rp. 2.115.000.
3. Pendapatan bersih petani pemilik lebih besar yaitu sebesar Rp. 3.110.000
bila dibandingkan dengan petani penggarap sebesar Rp. 1.750.000.
4. RIC ratio untuk petani pemilik sebesar 1,58 dan petani penggarap sebesar
1,26. Nilai RIC ratio untuk petani pemilik maupun petani penggarap baik
biaya total maupun atas biaya tunai lebih besar dari satu. Hal ini
menunjukkan bahwa usahatani padi sudah efisien dan layak diusahakan
serta memberikan pendapatan yang lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.
6.2. Saran
I. Pendapatan petani penggarap relatif rendah apabila dibandingkan dengan
pendapatan yang diperoleh petani pemilik. Agar pendapatannya lebih
besar, maka petani penggarap sebaiknya Iebih hemat dalam pengeluaran
usahataninya, ha! itu dapat dilakukan dengan meminimalkan penggunaan
tenaga kerja .
2. Dalam rangka meningkatkan penjualan padi, maka kelompok tani Silih
Asih harus lebih meningkatkan promosi kepada masyarakat luas dan
meningkat produksinya sehingga dapat memenuhi produksi hingga keluar
negen.
DAFTAR PUSTAKA
Andoko, A. Budi Daya Padi Secara Organik. Cet ke-I. (Jakarta: Penebar Swadaya,
2002).
Hardjowigeno, S. !!mu Tanah. Ed ke-1 (Jakarta: Akademika Pressindo, 1995)
Kadarsan, H. W. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan Pertanian Perusahaan
Agribisnis, (Jakarta: PT. Gramedia, 1992).
Kasumboga, U. Pengelolaan Perlindungan Tanaman Secara Organik, 2005:1 hlm.
http://www.kasumbogauntung.com, 12juli 2005, pk. 16.45 WIB.
Munawir, S. Apa !tu Pertanian Organik? 2004: 6 hlm. http://www.Google.com,
3 Februari 2004, pk. 15.00 WIB.
Purwati, A. Padi Organik Lebih Menguntungkan, 2004:1 hml.
http://www.beritabumi.or.id, 22 September 2004, pk. 13.58 WIB.
Rahardi, F. Beras Organik, 2004: 4 him. http://www.pikiranrakyat.com, 7 April 2004,
pk. !3.30 WIB.
Rohmani, D. 2000. Analisis Sistem Usahatani Padi Organik. [Skripsi]. Bogor: Institut
Pertanian Bogor. Fakultas Pertanian.
Samsudin dan Satrio, T. Kiat Bercocok Tanam Sayuran Organik. Cet ke-1. \Jakarta:
LPS Dom pet Dhuafa Republika, 2002).
Siregar. Padi, 2004:3 him. http://id.wikipedia.org, l I Juli 2004, pk. 09:06 wib.
Sitanggang, Aswin C. l 993. Analisis Keragaan Usahatani Pertanian Organik
[Skripsi]. Bogor: lnstitut Pertanian Bogor. Fakultas Pertanian.
Soeharjo dan Patong. /!mu Usahatani. (Bogor: Depertemen Ilmu-Ilmu Sosial
Ekonomi Jnstitut Petanian, 1973).
Soekartawi, A. Soeharjo, J.I. Dillon dan J.B Harda. I/mu Usahatani. (Bogor:
Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Institute Pertanian Bogor, 1986).
Sumiati, I. 1993. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Petani SLPHT dan Non SLPHT
[Skripsi]. Bogor. Institut Pertanian Bogor. Fakultas Pertanian. -
Tjakrawiralaksana, A !!mu Usahatani dan Pene!itian untuk Pengembangan Petani
Kecil. (Jakarta: PT. Gramedia, 1987).
LAMP IRAN
Lampiran 1. Gambar Padi Kelompok Tani Silih Asih
Gambar 1. Beras Sehat Kelompok Tani Silih Asi11
Gambar 2. Laban yang Ditanami Padi Kelompok Tani Silili Asih
Gambar 3. Proses Penyemaian Bibit/Benih Padi
Gambar 4. Proses Pemanenan Padi Kelompok Tani Silih Asih
Lampiran 2. Komponen Biaya Usahatani Padi Petani Pemilik Kelompok Tani Silih Asih
Uraian Jumlah Harga Total
c--- ----
A. Tenaga Kerja I. Pengolahan Iahan 15 hkp 10.000 150.000 2. Penyemaian 20hkw 8.000 160.000 3. Penanaman 40 hkw 8.000 320.000 4. Pemupukan 5 hkp 10.000 50.000 5. Panen (borongan) 7000 kg 125 875.000
[3_ Sarana Pro~uksi 1. Benih 30 kg' 3000/kg 90.000 2. Pupuk:
. Kandang/Kompos 2 ton 300/kg 600.000
. Urea JOO kg 1.200/kg 120.000 - Tsp 50 kg 1.800/kg 90.000 - Kc! 50kg 3.000/kg 150.000
., Pestisida nabati 1 musim 10.000 10.000 .) '
4. Sewa traktor 5 hari 100.000/hr 500.000 5. IP AIR I musim 50 GKP x I .200 60.000 6. Sewa Lahan I musim 2.000.000 2.000.000 7. Penyusutan Alat I musim 115.000
;. i . '
Lampiran 3. Komponen Biaya Usahatani Padi Petani Penggarap Kelompok Tani Silih Asih.
Uraian Jumlah Harga Total
f--
A. Tenaga Kerja I. Pengolahan Jahan 15 hkp 10.000 150.000 2. Penyemaian 20hkw 8.000 160.000 3. Penanaman 40hkw 8.000· 320.000 4. Pemupukan 5 hkp 10.000 50.000 5. Panen (borongan) 7000 kg 125 875.000
B. Sarnna Produksi I. Benih 30 kg 3000/kg 90.000 2. Pupuk:
- Kanpang!l<.ompos 2 ton 300/kg 600.000 - Urea 100 kg 1.200/kg 120.000 - Tsp 50 kg 1.800/kg 90.000
I - Kcl 50 kg 3.000/kg 150.000 ' Pestisida nabati 1 musim 10.000 10.000 .) . 4. Sewa traktor 5 hari 100.000/hr 500.000 5. !PAIR I musim 50 GKP x 1.200 60.000 6. Bagi hasil l musim 40% 3.360.000 7. Penyusutan Alat 1 musim 115.000
Lampinm 4, Hasil Pengujian Laboratorium ?adi Kelompok Tani Silih Asih
IJL"1\lfflo~1 H' l'lolP.i\Nl1\N , .. :: ~l\lf Jl,\IJ:\:'111 r'cllo/.ITl:\tJ DAN l'lcNGEMilANCJi\N l'l·:R'J'ANl1\l'1 '""''"' '''"'"1"'it1a1.io»."
l.\11:'iOlillOr11,H\ flC'!\C,)\lj!
" Ll"20<Hi)ll./
BALA! BESA!( l'ENELll'l1\~:./DAN l'ENGEMBANG1\1': BIOTEh'.NOLOGI DAN ~.U1\!BERDAYA CENETIK PERTANIAN
I ABURATOR!Ul'vI BB-ll!OCl.•~N
Tclp. 02~.J ·J3 7 97:l r::1x. 02:'d<lJH820
==-===~======;;;:;=:~==~:;:.::;;:::=.;;;====:;:;;:= ~····----···-.. ·--· ·--·-·--·-·--·--·-···-·------------------·
.l ))I!//(}. 0/11 /:; .. 'o/i /(r,-llllJl. I (salu) :riha!: 1!11sil l!!!Jl~;1ji111J...!.ohrmL(o1·i111i1
llogor. 7 l'cbruari 2005
l<cpada Ytli.
.. ,:, llpk. Ir. Tcndi (Ul'S).
Dern l'asir Huncit, Caring.in di
l\ogur
lvlcnanggapi pcr111intaan pcng;.1Jlal\ saudarn pacla tang.gal 14 .lanuari
2005 tcntang analisa organoklorin cl.in karbanrnt pada contoh bcras scbanyak
su1npcl, bcrsanrn 'ni kami sampaikan hasil pcngujian scbagai111ana tcrlampir.
Alas pcrlintia'l dan kcrjasamanya kami ucapkan tcrima kasih.
0 l(epala llalai,
">-;;; ( c.::_..-v,?--~ Dr: Sutrisno
Dl'l'/dffEM l'N l'Elff/\Nl1\N llAD:\N 1•1:Nl:l.1Tl1\i~ 1)1\N l'l\NCl·;MJJ/\NC!/\N l'!Clff1\NJ1\N
··fKAN1· . , . : ... ~
'.1·u·.1!1< :. 0 r1·dil,\ ,. 1!,1 \i>.n· • l.11liw,11u1•u111 l'~·11J1.1 1
Lf'-<'00-ION
BALA! IlESAI< l'EN!cLITIAN DAN l'ENGEMBANG/\N BIOJ)cKi\OLOGI DAN ~;UMBERDAYA GENETIK PERT/\Nl/\N
LA J\ CJ f{ AT 0 H I UM BB - BJ 0 GE 1'I
H;1rn f'•;l:1j;1r 3:1. !ln1~or 16,ll )J.\lrJJ((~jill)s.L!l!:!.L.i~ . ·--------·-- --·--· ·--·~---------.. ··--·--
·11;1p. 0251·))797) Fax. 0251-338820
~-~ LA1'0ll/\1" IL\SIL Pf<:NGll.Jl1\N
1'-:01\J 0 I~ : 37. f/J ,Jl/1/200S
1--------1 Ir. 'J'~11di/lJl'S
I dt1ri I Ila/
I. i)e;:ii!'i;~i~-·1 it,;;~i;:·c-;-;;;:-G~;!.Tn llogor_. ____ _ ..... ·- .... :· TlL:r:1s/ ,- ··- -.. ··----··-·-··-·-·-----·---- -· -- ... . ·---· ·- ···- .... ___ ··-
. (l II Ill ii (.lv11i' tl.111 .lu11•l;1il)
~o d: 1 11 ·i·:inµ~!<il Sur;.t !1cngi1 in1<1J1 0
(\llgt!.<il Pcncri1na1111 ( \ln'.nll ... ---·- -·-····· -·. ····----····- ----t:n is Pc11t_•(1jian
! . ·-··· ··-·. . ... ----- -····· ----···--·-----·---·--···
i : cJ J<1nu<1ri 2005 . I··----··------·-·------------------··----·-·-
OrgiJl1()1; lmi IJ clan l(i\rlrn111a1
.. ·iii-Jii;-;;~;;;i ~-7--l>(~bru a ri-200 5
Jli\SI L
·---. r~;;~1is:i _______ ---- --·-- _Ko:1sc;;(;:;;,,; "?~~j_pp;;)
-~~!;~-r~ J~h~~~~~~~)~~;-= ~- ________ ; __ !-'-~·--Lll.JS.;_JL i 11cl ii 11) __ _
------ _0.j_t!!:~11_ ---- .. / _________ -----· -------------< ___ Jlc!212k~<:'.':._- __________ _ ____ _ 12 i£: cl r; 11
DDT ··---· -··-·----·-· ------1-- ----------
'
()[}f) ·-- l)[)I~ --------------- -
1---·--- -· l~!~(i~~~:;-·- -·- ____ .. --------------· -·--------- --_-------
[~= =:: _ E_r_~cJ.o:S1iJl'a11 _ ~- ________ ==~-------· -----------·------·-- -- -- --·-------------
~~-~ DEPJ\lffEMEN l'ERTJ\Nli\N ~·.('K~fll °"i!.~v·.r..- Ili\D,\~l PEl~ELITli\N Di\N l'ENGEMBJ\NGi\.N Pl'.lfft\NIAN '"""'1" ·"'";,"111.,;,,,,,,,
ll1to1a10111.m Peno•1i• l.P·200·1DN
. IJ/,LAI BESAR PE~IELlTIAN DAN PENGEMilANGi\N ll!OTEKNOLOGI DAN i'UMil1'RDAYA GENETIK PERTANIAN
LAllORATOR!UlY1 BB-BIOGEN
1 'l\.:mara Pd:ijnr )A !Jugnr :<l!!I nil : [email protected].,ng(JcJ
Tclp. 025!·J379'/5 Fa:c (;251·3388:!0
---'·- -===========
llogor, 7 l'cbruari 2005 Manajcr Tcknis, . . "~~L- . ~
./: .. ?:'..\11~ .. , . ! .:~ ii
. D1:,_Si\1:ct>)Wo!J. Parda! MS . NIP .. OSOQ.98.223
.. ~·: ::~;; / "/~~.;.(:/ .,. . ~,..
[~ / .11;·· ~-.. ~ ": s,'t11fil:111 1m ·;1,111).'1~1:~1-:;;:;)11,-/o-: 1.-,,,-,,-,,,-, J-.,,-,,g-· ,-i,·-1(1-,,-,,,-,,-,;1-/-,-,k-h-oi-1:/-,,-hg-,,,-,,,-/,,k"'] • S1.,11 01•1/oli u/.:a11 kwl!I .H11//1'111 s'J/,•1w1 11g.1 h11/a11 d(ld l1111ggol u.•rhil 1'1/Hl/'tlfl
-- -----------
No
I.,iunpirnu 51 Surat Keterangan Melnkukan Penelitian.di Kelo111ook 'f'ani Silih A<:ih
GABIJ.NGAN KELOMPOf< TANI (G!l.POl<TAN)
SILII-I A.SI I·I Alamat: Srkrctali<il Gubungan Kclompok Tani SIUH ASIH, Kp, Clburuy Rl. 02/02, Ds. Ciuuruy, Kee. Cigombono, E3ogor 16740
Tip. {0251)220132
: 3 2/S4/0 i /06 Ciburuy, 20 Januari 2006
l .an1p
l\·rihnl : 1>c1nhcrii:1hu:.~n
Y1.u1g berl1.n1da Langan di bawHh ini :
: 1-t A, ZAKARI:\
Jabala11 : Ketua OAPOKTAN SILIH ASIH
;\!al)Hll : Kp. Ciburuy RT. 02/02 Ds. Ciburuy Kee. Cigombong Bogor
Dcngun ini 1nc11ynlakan bah\VH :
Narna : Inayah
NIM : I 000902020267
Fakultn~/.lurusan : Si.iins dan l'ckno\ogi/Agribisnis
!)crguruan 'l"ingg.i . : LJIN Syarif l·Iidnyatu'!lah Jakarta
/\,;!cncrangkan bah\\1a, na1na yang disebutkan dialas adalah bcnar telah 1nelakukan
'pcnclitian padn tnngga! 11 Juni - Auustus 2004, tentang H Analisis Pendapatan
Usahatani Padi Kelompok Tani Silih Asih Desa Ciburuy, Kecami:tan Cigombong,
Bogor, J:nva Barat".
Den1ikianlah surnt kcterangan ini kan1i bual untuk dipcrgunakan sebaik-bniknya, atas
pcrhatinnnya kan1i ucapkan terin1a kusih.
· Ciburuy, 20 .lanuari 2006
Gt1bl1ngan Kelon1pok 'fnni Silih ASih
Ketua ·
I .1:c:y;~\ ';o,:-<;.'~ I v.:'"! I ',-·1 L• _ ..... ,. ,_....;--
Lampiran 6. Karakteristik Petani Padi Kelompok Tani Silih Asih
No. Nama Luas Status Lahau Usia Pendidikan Sifat Respond en Laban Usahatani
(ha) 1. H. Zakaria 10.000 Milik sendiri 73 SLTA Utama 2. Wawan 3.000 Milik sendiri 55 SD Sampinuan 3. Mulvadi 3.000 Milik sendiri 50 SD Utama 4. Svukri 2.000 Milik sendiri 56 SD Sampin!!an 5. Apeng 2.000 Milik sendiri 48 SD Sampinuan 6. Mai at 5.000 Sewa 42 SD Utama 7. Rois 1.000 Sew a 40 SD . Samninuan 8. Mulridin 800 Sew a 29 SD Samninuan 9. Katin 10.000 Sew a 52 SD Utama 10. Sukma. W 2.000 Sew a 51 SD Utama 11. Kosih 2.500 Sew a 75 SD Samoinaan 12. Basri 1.500 Sew a 65 SD Utama 13. A pay 2.500 Sew a 31 SMP Sampingan 14. Jumadi 4.000 Sew a 28 SD Utama 15. Khaoir 2.500 Sew a 50 SD Sam pin nan 16. Rosa di 2.000 Sewa • 40 SD Sampiugan 17. Mulva 3.250 Sew a 30 SD Sampingan 18. Hamad 2.250 Sewa 52 SD Sampingan 19. Buang 3.250 Sewa 52 SD Utama 20. Aung 2.500 Milik sendiri · 54 SD Utama 21. Ivan 4.000 Milik scndiri 29 SD Sampi.Jigan 22. Adna 2.500 Sew a 69 SD Samoinuan 23. Mam an 2.500 Sew a 50 SD Samoinrran 24. Kar di 3.000 Sew a 52 SD Sampingan 25. Ahmadfarid 3.000 Milik sendiri 33 SD Sampingan 26. Nana 2.000 Sew a 50 SD Utama 27. A tang 3.000 Sew a 57 SD Utama 28. Ancang 2.500 Sew a 51 SD Samoinu.an 29. Udi 2.500 Sew a 35, SD Sampinf!an 30. Hari. K 5.000 Milik sendiri 33 SLTA Sampinuan 31. Hatta 2.500 Sew a 55 SD Utama 32. Ndang 2.500 Sew a 49 SD Samoinuan 33. Udin 2.500 Sew11 31 SD Utama 34. Naiib 3.000 Milik sendiri 34 SD Sampingan 35. Jaiang 2.500 Sew a 62 SD Utama 36. Mair 2.500 Sew a 65 SD Sampiugan 37. Ntonu 2.500 Sew a 67 SD Samninrran 38. Mulridin. S 2.500 Sew a 45 SD Utama 39. Ganda 4.000 Milik sendiri 45 SD Utama 40. Farman 4.000 Milik sendiri 38 SD Samnin!!an
' Lampinrn 7, Penerimaan Usahatani Padi Kelompok Tani Silih Asih
Nomor Lu as Laban (ha) Jumlah Gabah Kering Penel"imaan Resnonden Pane~ (Jluaiab \•\
I. 10.000 7.000 8.400.000 2 .. 3.000 2.400 2.880.000
·-3. 3.000 1.300 1.560.000 4. 2.000 2.000 2.400.000 5. 2.000 1.000 1.200.000 6. 5.000 3.000 3.600.000 7. 1.000 700 840.000 8. 800 1.100 1.320.000 9. 10.000 6.000 7.200.000 10. 2.000 1.300 1.560.000 11. 2.500 1.000 1.200.000 12. 1.500 800 960.000 13. 2.500 1.600 1.920.000 14. 4.000 3.000 3.600.000 15. 2.500 1.600 1.920.000 16. 2.000 1.400 1.680.000 17. 3.250 2.200 2.640.000 18. 2.250 1.500 1.800.000 19. 3.250 2.300 2.760.000 20. 2.500 1.600 1.920.000 21. 4.000 3.000 3.600.000
~· -22. 2.500 1.600 1.920.000 23. 2.500 1.600 1.920.000 24. 3.000 2.000 2.640.000 25. 3.000 ·2.000 2.640.000 26. 2.000 1.300 1.560.000 27. 3.000 2.100 2.520.000 28. 2.500 1.600 1.920.000 29. 2.500 1.600 1.920.000 30, 5.000
.
3.500 4.200.000 31. 2.500 1.600 1.920.000 32. 2.500 1.600 1.920.000 33. 2.500 1.600 1.920.000 34. 3.000 2.100 2.520.000 35. 2.500 1.600 1.920.000 36. 2.500 1.600 1.920.000 37. 2.500 1.600 1.920.000 38. 2.500 1.600 1.920.000 39. 4.000 2.800 3.360.000 40. 4.000 2.800 3.360.000
*) Penerimaan dihitung dengan mengalikanjumlah Gabah Kering Panen (GKP)/kg dengan harga jual (Rp. 1.200/kg).
Larupiran 8. Komponen Biaya Usahatani Padi Kelompok Tani Silih As1h
Responden ---1 2 3 4 _______ 5 ____ _
Jumlah Rp. Jumlah I Jumlah Rp. Jumlah Rp. Jumlah R1
Luas lahan 1,00 0.30 ti.1 I 0,201\-i 0.20 M Benih 30 kg 90.000 40 kg ··~ 120.000 21.000 10 kg 3<1.000 · 1 kg
~~· -1- Kandang 2 ton 600.000 20 kg 6.000 6.000 15 kg 4500 I ton I 3
I-Ure.a 25kg 37.500 I k''tl 150.000 :12500 lOkg 15.000 20kg - Tsp SO kg 100.000 21-g 4Jl00 50.000 35 kg 70.000 15 kg - Kd 50 kg 150.000 - I - - 3 kg I 9.000 -- Npk - - ·:HI ke. 96.000 - - - -- i -Pc:;tisida botani
1
10.000 I i 10.00Q I0.000 15.000 / Sewa rraktor 5 hr:-.: 100.or.o 500.000 I hr:.; 100.000 ! IOOJ}Q{l -- J hr:-.: 100.000 300.000 I hrx 100.WJU I I
s:wa kerbau
1
_ - i - " 140.l)I)\) - - - I Atr 60.000 I ..t0.000 I \ 12.000 15.000
:::~~han I 2.000.000 I •1
600.000 I 600.000 400.000 I 4 I - Pen-.:emaian 11 HKP 10.000 j - I - I - - I - - •
- Pengolahan lahan 1:-> HKP 150.000 ! I Hl\.P I 10.000 I I I ! D------- - I '" "'"" I """~ ' ',. .. ,. ",., . .,. : "~I I i K\V
"\V 80.000 1 s HKW 48.000 5 HK\V
';.jtt.ooo I 2 40.000
; I I ;p ;p
I I ·p
10.000 I I HKP 10.000
10.000 I I HKP
" 10.000 I I I I 8
I0.000 I I
.Ol}O
·.000 '.000 1.000
·.01}0 1.0l}I)
,_000 1.000
.• Oi}I)
.01)[)
l.Oi}{)
:.O<XI ()!)()
,():)()
I I Pcn,·usutsn ahH i i I "~-~ ·1 I 162.000 I I 300.000 I I 455.000 I I 135.ooo _ 265.ooo 1os~
.000 1:?0.000
11,,-if gahsih ~ 7 ton ... -- ·-------'-· , 2,4 ton !.,, ton 2 ton 1 ~~
Luss b.lu.n iknlh Pupuk:
KAndang - Urea - T11p
Kd - Npk
Pcstbld11. bol!lnt &--n-it trnktor_&-wa kcrhati .Air
Scn'M lahan
I TKLK Pcnycm<i.htn Pcngobtlun lafum Pcn11.naman. Penylangan
- Pemupukan
i TKDK I Penycmabi.n
Jumle.h 0.25 t..i 20kg
8kg 30kg I kg
2hr x 100.00G
I mUsim
8HKW 31!K\l/
I llKP
I Pcngol.11h~n tali.an
1
. Pcrumaman I Pcnyiangan pcmupulur.o , I I iKP
Penywutan alat Sak.nip darl NP 1-1.._.,a ga.hllh I 3 lnn
6 Rn. I Jumlah
0.101\.1 60.ooo I s kg
2AOO I :!Ovl\g. .:s.aoo 20\:g
2.000 5 kg - 3 kg
10.(}{}{I
7
200.000 I lhrx-10.000 . 15.0011 l 1m:..-;im I
64.000 j .\ 1 IK\V 24.000 I I liKW
10.000 11 llKI' . 2 !!Kl'
lo.coo I ~ ! !K.!1
115.000 1.440.000
700 kg.
Dn.
55.000
60.000 30.000 10.000 9.000
10.000
-10.000 10.000
32.000 8.000
10.000 I 2{1.000
10.oon
105.000 336.000
Jumlah 0,08M IO kg.
50'8 JS kg 25 kg.
8
lhr x 100.000
lmt:..-:im
4 HK\V 111KP 1 llKP
IllK!' I !!KP I !IKP
l l!KP
I.I km
Responden I 9
Ro. I Jumlah J RD.
I. 1.00 l\.1
30.000 50 kg 1 150.000
15.000 22.500 50.000
20krgx5000 50kg 50kg
100.000 75.000
100.(}{}{I
10.ooa 10.000 100.oao
10.000 !Cihrx.35.000 I I musm1
'350.(}{}{) 10.000
32.000 10.000 1.000
10.000
2011KP 50 llKW 201!KW 5 llKP
I !!Ki' I0.000 '
t0.000 I 10.0!!0 . I llKP
245.000 526.000
4 ton
I
200.(}{}{) -ioo.ow 160.000 50.000
10.001)
I ' 10.0W
l 13:".000 I 2.880.(}{}{)
Jumlah 0.2:0M 8 kg
200kg 20kg 15 kg
10 T
2hr x ~5.0110 I mu,;im
2 l!KP ~ l!Kv.· K llKW
I i1KP
I !!KP
1.3 l\1"
'
I I 1!
I
I ' I
'
Rn. I Jumls.h
I-0,IO l\{ 2~.000 5 kg
6-0.000 :"1.000 30.000
10.000
200 kg 20ki:-54:g 3 kg.
70.000 J 2hr-.; ;.:; tl(~I 15.00-0 I mu.~1r.1
20.000 I 2 JIKP
..;s.ooo 14 llK\\. Z·UXl-0 8 llK\\'
10.000 l 1 llKP . I .
l-0.W~ J ~ l !Ki'
!2.'>.000 624.000
lt1'"
ii I T
I r
I 12 RD. I Jumlah
I o_,, l~OO<l 1 ·" w.ooo 40 ke 30.WO 23 kg
10.0W 120 kg 9.000: ~
IOJl(H}
70.th'.15 lOJKHI
I
' I
I '"-'"; I J2Jroo I 64.~ l
I IO.(l(H) I
I I
· 1
120.llOO I -iRO.OOil
i
!hr :o; 100.{l00
I nw~im
2 l!KP J l!K\V 2 l!K\1/
I I !K.P
l l lI>'..P
1.Swn
Rn. I
2.i.000 I
I. ~~·oo I .),,,_"fr()
.:o.ooo
10.000 . 100.orio J
' I IU.000 i
I I 1 2u.ooo l ! !.f.lli?fl l
1r..ooo I
j !n.'100 j
'
96.000 38-4.GOO
I '
han
Jang
la nabati a kt or t!rbau
J1an
en1aian ,olahan lab.an naman langan lpukan
ernaian olahan lahan naman iangan 1pu.1\an
1tan alct ,m,,
Respond.en ~ l 13 I 14 I 15 i 16 1 7 I 1s I 19 l Jumbh r Rp. ! Jumlah I Rp. I Ju1n!ah Rp. t jwu!ah I Rp. I Jwniah Rp. I Jumlah I Rp. I Jumlah I Rp. I
I ! ! I 1 i I • ! I
i 2.500 ! i -t.00(1 ! 2 500 I 17.000 \ , 3.250 I 2.250 J I 3.150 l I
1
20 kg I 60.000 I 30 kg I 90.000 ! 20 kg 60.000 ' IO kg I 30.000 25 kg 75-_?00 I 20 kg I 60.000 I 25 kg: I !5.000 I 1 i i i 1· . j
1 I I !
350 kg I 105.000 '1 400 kg 120.000 I 350 l:g I 105.000 200 kg I 60.000 30(! kg 90.000 1100 kg I 30.000 250 kg 75.000 12,Skg 18.750 10kg 30.000 1 .12,Skg I IS.750' JO kg . 15.000 i5kg 22.500 30kg 1 45.000 40kg 60.000
25 kg 50.000 1 · 35 kg I 70.000 -11 kg I 2.000 23 kg 46.000 3 kg 6.000 - . 3 kg 9.000 - - 2 kg 4.000
20 kg I 48.000 1- - 20 kg I 48.000 25 kg 60.000
llu-
l musim
2 hl..>.v 3.hkl' 8 hl.1.\-'
3 hl.-.. ...
l hkp l hk-p
l hk-p 8 hh.•v
1.600
10.000 10.000 10.000 10.000 10.r.oo 100.000 J Ju- I 300.000 I Jhc 100.000 2 Ju- I 200.000 2 Ju- 200.000 I 2 !tr
15.000 I 1 musim
16.000 30.000 11 hkp 64.000 _ 8 hh-w
24.000 I :
10.000 11 h!:p 10.000 lhk-p
10 bk"'\\' lhk-p
10000 I ;W::P 0
64.000 , ,7>.0c>O l 15.000
1.920.000 3.000
i
l5.000 \ I n1usim
2hkw 1 o.ooo I 3 hkp 64.000 I 8 hbv
3 bk\\'
10.000 10.000 80.000 10.000 .
l hkp l hkp
10.000 11 hkp 8hkw
'00.000 3.600.000 11.60()
I
! 5 .000 l l mus Un 15.000 l l musim 4-00.000
16.000I- .,
30.000 I - lhk-p
64.0W ·1 5 hbv 24.000 S hkw
10.000 10.000
10.000 64.000 i
115.ooo I I 9200G" ' . . . I
I
l hkp
I hk1'
l.400
· 40.000 I 10 h!:i.v
40.000
10.000 I l lc<p I hk1'
I hkn
I. . 10.000 1· l hl-],
300.000 105.odO [
I 1.680.000
1
2.20<)
10.000 I l musim
10.000 o0.000 I 8 hkw
10.000 10.000
10.VOO !0.000
275.000 250.0Cll)
2.640.000
I hkp l hkp
l hkp l hkp
1.500
i
200.000 2 lu-
15.000 l l musim
I hk-p 64.ooo I 10 hk·w
10.000 11 hkp !0.000 l hk1'
1 hkp I hk-p
10.000 10.000
187.500 120.000 .
J .800.000 I 2.300
I
200.000
15.000
10.000 80.000
10.000 10.000
10.000 -:o.ooo .
287.500 I 2~~: I
I
Resnonden 20 21 I 22 23 24 25 26
Juntlah Rp. JtIDiiab Rp. J Jumla~- Rp. Jumlah Rp. Jumfoh Rp. Jumlah Rp. Jumlah Rp.
I ah an 2.500 I 4.000 2.500 2500 3.000 3.000 2.000 I ' 20kg 60.000 40kg 120.000 20kg 60.000 20kg 60.000 40kg 120.000 30kg 90.000 20kg 60.000 c I ndang 350kg 105.000 300kg 90.000 350kg 105.000 350kg !05.000 20kg 6.000 23kg 34.500 Sb! ' 2.400
"' 12,5 kg 18.750 20kg 30.000 12,5 kg 18.750 12,5kg 18.750 75 kg 112.500 20kg 40.000 15kg 22500
' 20kg 48.000 5kg 12.000 20 kg 48.000 20kg 48.000 2kg 4.000 - - 25kg 50.000 I - - 5 kg 10.000 - - - - - - - - - -ida nabati 10.000 10.000 10.000 10.000 tra1.ior !hr 100.000 2hr 200.000 !hr 100.000 !hr 100.000 I hr 100.000 I hr 100.000 I hr 100.000 kerbau - - - - - - - - - - - - - -
I musim 15.000 lmusim 15.000 I musim 15.000 I musim 15.000 ! musim 10.000 lmusim !5.000 1 musim 15.000 lahan - - 800.000 - - - - - - - 600.000 - -.. tycroaian 2hk-..v 16.000 1 hl..,,.,· 8.000 2hkw 16.000 2hkw 16.000 - - - - - -golahan lahan 3 hki> 30.000 2 hki> 20.000 3hkp 30.000 3hkp 30.000 I hkp 10.000 2hkp 20.000 lbkp 10.000 onaman 8hk-w 64.000 10 bl-..v 80.000 Shkw 64.000 8hkw 64.000 8 hki> 64.000 lOhk-w 80.000 4 hl.-·w 32.000 tyiangan 3hkw 24.000 - - 3hbv 24.000 3hbv 24.000 - - - - - -1uptt"'-an - - - - - - - - - - - - - -'• -yemaian I bkp 10.000 I hki> 10.000 I hki> 10.000 I bkp 10.000 I hkp 10.000 I hlql 10.000 I bkp 10.000 golahan_lahan l hl.i> 10.000 I hki> ·10.000 l bkp !0.000 I hkp 10,000 I ill' 10.000 I hlql 10.000 l hkp 10.000 anaman - - ! il"\V 8.000 - - - - I hki> 10.000 I hl.•v 8.000 - -yiangan - - l hki> 10.000 - - - - I hkp 10.000 - - l hkp 10.000 iupukan I hki> I0.000 l hkP I0.000 I hki> 10.000 I ill' 10.000 I ill' 10.000 I hkp 10.000 l hkp I0.000
8 w....,,.,, 64.000 200.000 8hbv 64.000 8hkw 64.000 275.0oo 275.000 162.500 ;utan alat 115.000 105.000 115.000 115.000 100.000 110.000 135.000 ~bah I.600 1.920.000 I.600 3.U00.000 I.600 I.920.000 I.GOO 1.920.000 2.200 2.£40.000 2.200 2.640.000 uoo 1.560.000
I
Rcsnonden 27 28 29 30 31 32 33
Jumlah Rp. Jumlah Rp. Jumlah Rp. Jumlah Rp. Jwnlah Rp. JumJ,]i Rp. Jwnim Rp.
ban 3.000 2.500 2.500 5.000 2.500 2.500 2.500 25 kg 75.000 20kg 60.000 20kg 60.000 15 kg 45.000 20kg 60.000 20kg 60.000 20kg 6-3.000
Jang 200kg 60.000 350kg 105.000 350kg !05.000 l ton 300.000 350kg 105.000 350kg 105.000 350kg ' 105.000 15 kg 22.500 !2,5kg 18.750 12,5 kg 18.750 25kg 37.500 12,5 kg 18.750 12,5kg 18.750 12,5 kg 18.750 - - 20kg 48.000 20kg 48.000 25kg 50.000 20kg 48.000 20kg 48.000 20kg 48.000 - - - - - 25 kg 75.000 - - - . - 10.000
:a nabati 10.000 !hr 10.000 10.000 !hr 10.000 !hr 10.000 !hr 100.000 al-tor 2hr 200.000 lhr 100.000 - 100.000 3 hr 300.000 . 100.000 - 100.000 . . ~rbau - - - . lmusim - - . l musim . 1 musim . I musim 15.000
1 rnusim 10.000 I musim 15.000 . 15.000 l musim 60.0QO - 15.000 . 15.000 . -ban . . . - - 1.000.000 . -
ema1an . . 2 bk\\' 16.000 2 hkv.' 16.000 I hkp 10.000 2hhv 16.000 2bk1.v 16.000 2bbv 16.000 olahan lahan . . 3 blq> 30.000 3hkp 30.000 !Ohkp 100.000 3hkp 30.000 3hkp 30.000 3hkp 30.000 narnan 4 lli\' 32.000 8hk\v 64.000 8hk-w 64.000 20hk-w 160.000 Shk-w 64.000 8hkw 64.000 Shk-w 64.000 iangan . . 3 bl-,,v 24.000 3 hk-w 24.000 10 hlav 80.000 3hk-w 24.000 lhkw 24.000 3 hk-w 24.000 1put;:an . . - - . . 4hkp 40.000 . - . . . . .
emaian I hkp !0.000 I hkp 10.000· I bk-p I0.000 . . I hk-p 10.000 I hkp 10.000 I hkp 10.000 olaban lahan I hkp I0.000 I hk-p 10.000 I hkp . 10.000 . - I hkp 10.000 I hkp 10.000 I hk-p I0.000 riamao - - - . . - . . . . - . . . iangan lhkp 10.000 . . - . - . - . . . . . ipukan lhkp 10.000 I hk-p 10.000 1 hkp 10.000 . . I hkp 10.000 ! hkp 10.000 I hkp I0.000
262.500 $hk\V 64.000 . 200.000 437.500 Shk-w 64.000 8 hl.."\V 64.000 8hlav 64.000 tlan alat 120.000 115.000 115.000 250.000 115.000 115.000 115.000 bah 2.100 2.520.000 I.600 I.920.000 l.600 1.920.000 3.500 4.200.000 1.600 1920.000 t.600 1.920.000 l.600 1.920.000
Res onden 34 35 36 37 38 I 39 40
Jwnlah Rp. Jumlah Rp. I Jumlah Rp. Jwnlah Rp. Jumlah Rp. I Jwnlah Rp. Jurnfah Rp. __ ,_
arum 3.000 2.500 2.500 I 2.500 2.500 4.000 4.000 20kg 60.000 20kg 60.000 20kg 60.000 20 kg 60.000 20kg 60.000 15 kg 45.000 J4kg 42.000
1dang 250kg 75.000 350kg 105.900 350 kg. 105.000 350kg 105.000 350 kg 105.000 l ton 300.000 !ton 300.000 a 25 kg 37.500 12,5 kg 18.750 12,5kg 18.750 l2,5kg 18.750 12,5 kg 18.750 25 kg - 37.500 25kg 37.000 I
25 50.000 20kg 48.000 20~g 48.000 20kg 4S.OOO 20kg 48.000 25 kg 50.000 25kg 50.000 25 75.000 - - - - - - - - 25kg 75.000 25kg 75.000
da nabati I0.000 I0.000 I0.000 I0.000 10.000 10.000 .ral'tor 2 Irr 200.000 llrr 100.000 llrr 100.000 llrr 100.000 !Irr 100.000 3 Irr 300.000 2 Irr 200.000 (erbau - - - - - - - - - - - - ' --
I 1 musim 15.000 l musim 15.000 l musim 15.000 1 musim 15.000 l musim 15.000 1 musim 20.000 1 musim 20.000 ahan 600.000 - - - - - - - - 800.000
yemaian - - 2 hk."\V 16.000 2 hl.•v 16.000 2hkw 16.000 2hk-w 16.000 I hkp I0.000 - -golahan lahan IO lliv 80.000 3 hlq> 30.000 3 hk-p 30.000 lhkp 30.000 3 hkp 30.000 5 hk-p 50.000 lhkp 30.000 anaman 6 IB..-w 48.000 Shk•v 64.000 8hkw 64.000 8hkw 64.000 8hkw 64.000 20hkw 160.000 20 bl-v.· 160.000 Yiangan - - 3hl\\' 24.000 lhkw 24.000 3 hk-w 24.000 3hkw 24.000 5hkw 40.000 - -tupukan - - - - - - - - - - 2hkp 20.000 1 hkp ! 10.000 : yemaian l hl.-p 10.000 1 hk-p 10.000 l hk-p 10.000 l hk-p 10.000 I hkp !0.000 I hk-p 10.000 l hkp 10.003 ~olahan lahan l hk-p 10.000 l hkp 10.000 l hkp 10.000 l hkp l0.000 l hkp 10.000 I h.lq> 10.000 I hk-p !0.000 ~naman - - - - - - - - - - - - 1 hl..-v.· 8.000 I \-'iangan - - - - - - - - - - - -
l h.lq> 1 10.000 I tupukan l hk-p 10.000 l hk-p 10.000 l hkp 10.000 l hkp 10.000 l hkp 10.000 l hkp 10.000 l hk-p 10.000
265.500 8 hk•'' 64.000 8 hl.'\V 64.000 Shkw 64.000 8hkw 64.000 350.000 350.000 :utan alat 200.000 115.000 ll5.000 115.000 115.000 100.000 150.000 µbah 2.100 2.520.000 l.600 l.920.000 l.600 l.920.000 l.600 1.920.000 l.600 !.920.000 2.800 3.360.000 2.soo.000 I 2.800.000
I
Lampiran 9. Kuesion~L-
Ideniitas Responden
Nam a
Usia
Pola Usaha
Pendidikan
Biaya Produksi
KUESIONER
1. Berapa luas lahan pertanian yang Anda garap? ............................................................................................... (Ha)
2. Apakah lahan yang yang Anda garap tersebut rnilik Anda? ............................................. :...... ... ... ... ... ... ... (Yaffidak)
3 .. Jika ya, berapa pajak atas tanahyang Anda garap yang Anda bayar setiaptahun? ........................................ (Rupiah)
4. Apakah Anda rnemiliki surat kepemilikan atas lahan yang Anda miliki? ............................................ (Yaffidak)
5. Jika tidak, berapa An<la menyewa lahan yang Anda garap tersebut setiap tahunnya? ............................. (Rupiah)
6. Pemyemaian:
Jenis bibit apakah yang Anda gunakan? .......................... : ..................................................... . .
Berapa banyakkah bibit yang anda gunakan untuk 1 ha tanah ? . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . (Kg)
Dari manakah Anda mendapatkan bibit ? .......................................... • ...................................... .
Berapa tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga kerja luar keluargakah yang Anda gunakan · ......... ::·.-:::-:: .......... .
Berapa lamakah wa1.-iu yang Anda gunakan untuk menyiapkan bibit? ............................................... (Hari)
Berapa banyakkah pupuk yang Anda gunakan untuk penyiapan tempat pembenihan? : .. ......................... (Kg)
7. Penyiapan lahan:
Bera pa lamakah Anda menyiapkan I ah an ? ............................................................................. . (Hari)
Berapa jumlah tenaga kerja keluarga dan luarkah yang Anda gunakan ? ........................................... .
Mengunakan traktor i hewankah Anda membajak sawah? .................................................. .
Apakah traktor/ hewan tersebut milik Anda ? ........................................................................... .
Jika tidak, berapakah Anda menyewa traktor dan hewan tersebut? .................................................. (Ha)
Menggunakan sistem apakah irigasi yang Anda gunakan ? ........................................................... .
8. Penanaman:
Bera pa lamakah Anda menanam lahan ? ................ : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (Hari)
Berapajumlah tenaga kerja keluarga dan luar yang Anda gunakan? ....... , ...................................... (HOK)
Mengunakan sistem borongan I upahkah yang Anda gunakan.? ................................................. . : . .
Berapa harikah dalam !ha yang Anda gunakan untuk menanam? ............................................... ..
Pada musim. apakah Anda melakukan penanaman ? ................................. : ............................... .
9 .. Pemupukan:
Berapa lamakah Anda melakukan pemupukan? ................................. ,,. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... (Hari)
Berapajumlah tenaga kerja keluarga dan luar yang Anda gunakan? ............................................... (HOK)
Mengunakan sistem borongan I upahkah yang Anda gunakan ? .................................................... .
--- -f!upuk apakah yang Anda gunkan ? ..................................................................................... ..
" Apakah anda mengunakan pestisida? ................................................................................... .
Bera pa banyakkah pestisida yang Anda gunakan untuk 1 ha lahan ? ................................................ .
-Apakah Anda mengunakan pupuk kompos ? ............................................................................ .
Berapa banyakkah pupuk kompos yang Anda gunakan untuk 1 ha lahan ? ......................................... .
Sudah berapa lamakah Anda menggunakan pupuk kompos ? ........................................................ .
10. Panen:
Bcrapakah banyakkah hasil yang anda dapatakan ? .. . (Kgffon)
Bera pa lamakah Anda melakukan panen ? .............................................................. : .... -....... : ..
Berapa jumlah tenaga kerja keluarga <lan luar yang Anda gunakan ? ............................................ .
Mengunakan sistem borongan I upahkah yang Anda gunakan ? .................................................. .
Mengunakan al at apakah Anda memanen ? ......................................................................... .
Bera pa lamakah Anda melakukan perontokan ? ...................................................................... .
Berapajumlah tenaga kerja keluarga dan !uar yang Anda gunakan? ........................................ ·'· '··
Mengunakan sistem borongan I uoahkah yang Anda gunakan ? .................................................. . . .
Mengunakan al at apakah Anda melakukan perontokan ? .................... : ...................................... .
Jika Anda mengunakan mesin, berapakah Anda menyewa mesin tersebut
11. Pasca Panen:
(Hari)
(HOK)
(Hari)
(HOK)
J:lerapa lamakah Anda melakukan pengeringan 9 . . . . . . . .. ... . . . . . . . . . . .. . .. . . . ... .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . ... (Hari)
Berapa jumlah tenaga kerja keluarga dan luar yang Anda gunakan? ........... ,... .. . . . . . . . . .. . . . ... ... . . . . . . ... . (HOK)
Mengunakan sistem borongan I upahkah yang Anda gunakan ? ........................ -~~ ................ :.-:-:: .. .
Mengunakan alat apakah Anda melakukan penggilingan ? ........................................................ .
Jika menggunakan mesin, apakah mesin tersebut milik Anda? ................................................... .
Jika tidak, berapakah anda menyewa mesin tersebut? .............................................................. .
12. Pemasaran:
Berapakah harga beras yang Anda jual ? ............................................................................. .
Bagaimanakah sistem pemasaran yang Anda gunakan ? ........................................... · ............... .
13. Alat-alat apakah yang anda gunakan dalam bertani?
No. Uraian
!. · Cangkul 2. Caplak 3. Sorongan 4. A.tit 5. Semprotan mesin 6. Semprotan biasa 7. Bajakan 8. Traktor 9. Mesin giling 10. Mesin oenggerino-
I Jumlah (Buah
Harga Satuan (Rp)
Penyusutan (Tahun)
Keterangan
(Kg) ' ~