5 aturan moralitas buddhis

112
i 5 Aturan-Moralitas Buddhis 5 Aturan -Moralitas Buddhis Pengertian, Penjelasan, dan Penerapan Ronald Satya Surya

description

Ebook ini dapat membawa kita ke kebahagiaan sejati. Membuat kita mengerti dan memahami apa yang harus kita lakukan dalam hitup ini.

Transcript of 5 aturan moralitas buddhis

Page 1: 5 aturan moralitas buddhis

i5 Aturan-Moralitas Buddhis

5Aturan -Moralitas

BuddhisPengertian, Penjelasan, dan Penerapan

Ronald Satya Surya

Page 2: 5 aturan moralitas buddhis

ii 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Page 3: 5 aturan moralitas buddhis

Buku ini saya dedikasikan untuk:

Ibu yang mencurahkan cinta dan kasih

sayangnya tanpa pernah mengeluh,

memberikan pencerahan tanpa batas dengan

segenap jiwa dan raganya

Ayah yang senantiasa mengajarkan apa saja

yang harus dilakukan dengan baik,

memberikan kebijaksanaan yang terbaik

dalam menjalani kehidupan ini

Serta adik-adikku yang melatih kedewasaan

dalam berpikir,

memberikan dorongan untuk terus hidup

lebih baik lagi

Semoga kita dan semua makhluk hidup

berbahagia selamanya

Page 4: 5 aturan moralitas buddhis

iv 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Page 5: 5 aturan moralitas buddhis

v5 Aturan-Moralitas Buddhis

Daftar Isi

Prawacana Penerbit viiCatatan Editor ixSekapur Sirih xi

Aturan - Moralitas Buddhis (Sila) 1Lima Aturan - Moralitas Buddhis (Pancasila Buddhis) 8Aturan - Moralitas Buddhis Pertama 12Aturan - Moralitas Buddhis Kedua 30

3Aturan - Moralitas Buddhis Keempat 55Aturan - Moralitas Buddhis Kelima 69

3Akhir Kata 89

Page 6: 5 aturan moralitas buddhis

vi 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Page 7: 5 aturan moralitas buddhis

vii5 Aturan-Moralitas Buddhis

PrawacanaPenerbit

berjudul “5 ATURAN-MORALITAS BUDDHISPANCASILA BUDDHIS

kita dapat melihat pendekatan baru terhadap Aturan-Moralitas

Page 8: 5 aturan moralitas buddhis

viii 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Manajer Produksi Buku

Page 9: 5 aturan moralitas buddhis

ix5 Aturan-Moralitas Buddhis

Catatan Editor

tersebut sulit diterjemahkan.

dalam penulisan buku Buddhis untuk umum.

Dhamma

bestsellerbiksu (bhikkhu-bhikkhu

bahasa

Page 10: 5 aturan moralitas buddhis

x 5 Aturan-Moralitas Buddhis

pancasila). Kata

(pañña

(Four Noble Truths ).

Catatan kaki saya tambahkan untuk memberi sedikit penjelasan

Willy Yandi Wijaya

Page 11: 5 aturan moralitas buddhis

xi5 Aturan-Moralitas Buddhis

Sekapur SirihMoralitas Buddhis (Pancasila

terus berputar.

Page 12: 5 aturan moralitas buddhis

xii 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Moralitas Buddhis (Pancasila

Page 13: 5 aturan moralitas buddhis

xiii5 Aturan-Moralitas Buddhis

rak perpustakaan.

(email

Aturan-Moralitas Buddhis (Pancasila Buddhis) dalam kehidupan

Ronald Satya Surya

Page 14: 5 aturan moralitas buddhis

xiv 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Page 15: 5 aturan moralitas buddhis

15 Aturan-Moralitas Buddhis

Aturan -MoralitasBuddhis

(Sila)

“Kesempurnaan adalah sebuah seni yang terbentuk melalui

pelatihan dan kebijaksanaan.

Kita tidak bertindak benar karena kita memiliki kebaikan atau

kesempurnaan,

tetapi kita memiliki kedua hal tersebut karena kita bertindak

benar.

Kita adalah rangkaian dari apa yang kita lakukan berulang-

ulang.

Oleh karena itu, kesempurnaan bukanlah sebuah tindakan

tetapi sebuah kebiasaan.”

Aristoteles

Sejarah Aturan-Moralitas BuddhisAturan-Moralitas Buddhis (Sila

Kebenaran Mulia1

Page 16: 5 aturan moralitas buddhis

2 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Menuju Lenyapnya Dukkha

2

dukkha.

disusun dalam kelompok Aturan-Moralitas (Sila).

disusun dalam kelompok Meditasi (Samadhi).

kesemuanya itu disusun dalam kelompok Kebijaksanaan (Pañña).

Sila

di dalam

Konsentrasi Benar.

Page 17: 5 aturan moralitas buddhis

35 Aturan-Moralitas Buddhis

Pengertian Aturan-Moralitas Buddhis

sila (Aturan-Moralitas Buddhis) merupakan

Moralitas Buddhis (sila

susiladussila adanasila

parisudhasila

Aturan-Moralitas Buddhis (sila) disebut manussa-dhamma (ajaran

Page 18: 5 aturan moralitas buddhis

4 5 Aturan-Moralitas Buddhis

ditetapkan

Ciri Aturan-Moralitas Buddhis:sila) adalah

merupakan dampak dari pelaksanaan aturan tersebut.

Fungsi Aturan-Moralitas Buddhis:

salah

Page 19: 5 aturan moralitas buddhis

55 Aturan-Moralitas Buddhis

Wujud Aturan-Moralitas Buddhis:

silaHiri)

(Otappa)

Hiri dan Otappa Lokapaladhamma).hiri dan otappa

hiri dan otappa

Faedah dari Aturan-Moralitas Buddhis banyak disebutkan dalam

Page 20: 5 aturan moralitas buddhis

6 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Aturan-Moralitas Buddhis dari

bersih apabila aturan itu telah

Aturan-Moralitas Buddhis

dikatakan bahwa kesucian Aturan-Moralitas Buddhis

Moralitas Buddhis tersebut.

Tidak dibutuhkan

kekuatan besar untuk

melakukan sesuatu,

tetapi dibutuhkan

kekuatan besar untuk

memutuskan apa yang

akan dilakukan

Page 21: 5 aturan moralitas buddhis

75 Aturan-Moralitas Buddhis

pencapaian nirwana3 (nibbana

Page 22: 5 aturan moralitas buddhis

8 5 Aturan-Moralitas Buddhis

LimaAturan -Moralitas

Buddhis(Pancasila Buddhis)

“Apabila di dalam dunia ini seseorang menghancurkan

kehidupan makhluk hidup, suka berbicara tidak benar,

mengambil apa yang tidak diberikan, melakukan perbuatan

asusila dengan istri orang lain. Atau menyerah pada minuman

yang memabukkan, maka itu berarti mencabut akar

kehidupannya sendiri, di dalam kehidupan yang sekarang di

dunia ini.”

Dhammapada 246-247

Aturan-Moralitas Buddhis (Pancasila

kehidupan sehari-hari.

Page 23: 5 aturan moralitas buddhis

95 Aturan-Moralitas Buddhis

Lima Aturan-Moralitas Buddhis

sampai merealisasikan nirwana.

telah disiplin melaksanakan Lima Aturan-Moralitas Buddhis dalam

hidup

Manusia yang tidak

pernah berbuat

kesalahan, adalah

manusia yang tidak

pernah berbuat

apa-apa

Page 24: 5 aturan moralitas buddhis

10 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Makna Lima Aturan-Moralitas Buddhis

merupakan landasan utama dalam pembentukan Lima Aturan-Moralitas Buddhis.

Aku bertekad .....

melaksanakannya.

Page 25: 5 aturan moralitas buddhis

115 Aturan-Moralitas Buddhis

ada paksaan untuk melaksanakan Aturan-Moralitas Buddhis

sempurna sejak saat mulai melakukannya. Pelaksanaan Aturan-

melaksanakan kewajiban.

Page 26: 5 aturan moralitas buddhis

12 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Aturan -Moralitas Buddhis Pertama

ī

Aku bertekad melatih diri menghindari pembunuhan makhluk

hidup

“Dunia ini hanya dapat dimenangkan dengan tindakan, bukan

dengan perenungan.

Tangan adalah sisi tajam dari pikiran.”

Jacob Bronowski

terdiri dari kata pana dan . Kata pana dapat

Page 27: 5 aturan moralitas buddhis

135 Aturan-Moralitas Buddhis

seberat-beratnya. Pembunuhan

berada dalam posisi puncak dalam Lima Aturan-Moralitas Buddhis.

Buddhis ini adalah cinta kasih ( ) dan welas asih (karuna)

kamma)5

3. Memiliki niat untuk membunuh

Dengan menempatkan

diri pada posisi

makhluk hidup lain, kita

dapat menyadari bahwa

apabila kita tidak mau

dibunuh, janganlah

membunuh

Page 28: 5 aturan moralitas buddhis

14 5 Aturan-Moralitas Buddhis

terdapat suatu persyaratan bahwa makhluk hidup harus memiliki

Page 29: 5 aturan moralitas buddhis

155 Aturan-Moralitas Buddhis

niat untuk membunuh suatu makhluk hidup dan bukan merupakan

melakukan pembunuhan massal.

1. ManusiaMelakukan pembunuhan terhadap manusia merupakan suatu

Page 30: 5 aturan moralitas buddhis

16 5 Aturan-Moralitas Buddhis

menimpa dirinya.

Arahat)termasuk dalam Karma

Garuka Kamma

6

parajikaMoralitas ini dan harus dikeluarkan dari Kelompok Biksu (Sangha).

Membunuh manusia

secara Hukum Karma

akan berakibat lebih

berat, karena manusia

mempunyai kesadaran

moral yang berkembang

lebih baik serta potensi

spiritual yang lebih

besar daripada hewan

Page 31: 5 aturan moralitas buddhis

175 Aturan-Moralitas Buddhis

tujuan tertentu.

oleh keserakahan)

kebencian)

terbunuh.

Page 32: 5 aturan moralitas buddhis

18 5 Aturan-Moralitas Buddhis

pembunuh.

Menyakiti orang lain

a. Melukai

biasanya.

b. Merusak

c. Membuat cacat

tubuh.

Page 33: 5 aturan moralitas buddhis

195 Aturan-Moralitas Buddhis

Bunuh diri

(moha

dukkhaterlepas dari beban hidup. Seandainya mereka menyadari kenyataan

ini hanya akan merusak nama baik diri sendiri dan membuat malu

. Berbeda

Page 34: 5 aturan moralitas buddhis

20 5 Aturan-Moralitas Buddhis

2. Binatang atau hewan

)

kesalahannya kepada biksu lain

desanagamini). Pembunuhan

Tidak ada satu pun

alasan yang dapat

membenarkan

terjadinya

pembunuhan,

termasuk terhadap

binatang sekalipun

Page 35: 5 aturan moralitas buddhis

215 Aturan-Moralitas Buddhis

serta usahanya.

tujuannya.

a. Membunuh tanpa alasan

(tanha

perbuatannya.

b. Membela diri

lain.

Page 36: 5 aturan moralitas buddhis

22 5 Aturan-Moralitas Buddhis

daripada membunuh demi kepuasan diri sendiri.

Menyiksa binatang

Page 37: 5 aturan moralitas buddhis

235 Aturan-Moralitas Buddhis

dialami oleh korbannya. Maka sejak dini anak-anak harus diberi

lainnya

Page 38: 5 aturan moralitas buddhis

24 5 Aturan-Moralitas Buddhis

aslinya. Home sweet home.

8 akibat melakukan

mudita).

terhadap semua makhluk hidup.

Bedah kasus

Page 39: 5 aturan moralitas buddhis

255 Aturan-Moralitas Buddhis

Samma

Page 40: 5 aturan moralitas buddhis

26 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Ajiva

dihindari karena semua makhluk hidup mempunyai hak untuk

3. Euthanasia

Euthanasia merupakan suatu pembunuhan secara terpaksa

Page 41: 5 aturan moralitas buddhis

275 Aturan-Moralitas Buddhis

tersebut.

kebijaksanaan dalam berpikir. Jika kita memilih jawaban a apakah

Page 42: 5 aturan moralitas buddhis

28 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Aturan-Moralitas Buddhis pertama.

kesembuhan daripada hanya pasrah menerima keadaan dan

hukum perubahan (anicca

Page 43: 5 aturan moralitas buddhis

295 Aturan-Moralitas Buddhis

penjara seumur hidup9

pelaku masih berbuat kejahatan atau malah sudah “tobat” dan

Page 44: 5 aturan moralitas buddhis

30 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Aturan -Moralitas Buddhis Kedua

ī

Aku bertekad melatih diri menghindari pengambilan barang

yang tidak diberikan

“Kemakmuran bukan hanya berarti memiliki harta benda.

Itu adalah kesadaran yang menarik hal-hal tersebut.

Kemakmuran adalah cara hidup dan berpikir,

dan bukan sekedar memiliki uang atau harta benda.

Kemiskinan adalah cara hidup dan berpikir,

dan bukan sekedar kekurangan uang atau harta benda.”

Eric Butterworth

Adinnadana berasal dari kata a dinna adana. Kata a merupakan dinnaadana

Jadi adinnadana

Page 45: 5 aturan moralitas buddhis

315 Aturan-Moralitas Buddhis

Aturan-Moralitas Buddhis kedua.

lain terhadap suatu benda.

mempunyai harta kekayaan

kita miliki akan menimbulkan

Bila kita tidak ingin

kehilangan sesuatu

yang kita miliki,

janganlah mengambil

barang milik orang lain

Page 46: 5 aturan moralitas buddhis

32 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Buddhis kedua karena niatnya untuk mencuri. Jadi apabila terdapat

umumnya.

Page 47: 5 aturan moralitas buddhis

335 Aturan-Moralitas Buddhis

1. Pencurian secara langsunga. Mencuri (merampok)

hukuman sesuai perbuatannya. Biasanya mendapatkan

ketahuan.

b. Merampas

c. Memeras

tertentu untuk kebebasan anaknya tercinta.

dahulu.

Page 48: 5 aturan moralitas buddhis

34 5 Aturan-Moralitas Buddhis

e. Menipu

Page 49: 5 aturan moralitas buddhis

355 Aturan-Moralitas Buddhis

2. Pencurian secara tidak langsung

b. Merayu

Page 50: 5 aturan moralitas buddhis

36 5 Aturan-Moralitas Buddhis

lain.

d. Menerima suap

3. Perbuatan yang serupa dengan pencurian

jahat atau untuk membalas dendam.

Page 51: 5 aturan moralitas buddhis

375 Aturan-Moralitas Buddhis

perbuatan jahat

Page 52: 5 aturan moralitas buddhis

38 5 Aturan-Moralitas Buddhis

lobhanamun kebencian (dosa

dicapai

anicca

Page 53: 5 aturan moralitas buddhis

395 Aturan-Moralitas Buddhis

Bedah kasus

Page 54: 5 aturan moralitas buddhis

40 5 Aturan-Moralitas Buddhis

(karuna

atau buruk.

Page 55: 5 aturan moralitas buddhis

415 Aturan-Moralitas Buddhis

3. Pembajakan

menempel (

bajakan.

Page 56: 5 aturan moralitas buddhis

42 5 Aturan-Moralitas Buddhis

dan membajak sebaiknya dihindari karena ini termasuk dalam

Page 57: 5 aturan moralitas buddhis

435 Aturan-Moralitas Buddhis

Aturan -Moralitas Buddhis Ketiga

ī

Aku bertekad melatih diri menghindari perbuatan asusila

“Manusia itu seperti kaca jendela yang bernoda.

Mereka memantulkan cahaya dan bersinar ketika matahari

muncul.

Namun, jika kegelapan tiba,

keindahan mereka yang sebenarnya akan tampak hanya jika

ada cahaya dari dalamnya.”

Elizabeth Kubler-Ross

Kamesumicchacara terdiri dari kata kama miccha cara. Kata kamesu

Micchacara

Kamesumicchacara

Page 58: 5 aturan moralitas buddhis

44 5 Aturan-Moralitas Buddhis

dukkha)

lain.

Page 59: 5 aturan moralitas buddhis

455 Aturan-Moralitas Buddhis

3. Melakukan usaha untuk menyetubuhinya

10.

Obyek yang menyebabkan pelanggaran Aturan-Moralitas bagi seorang laki-laki

10

Page 60: 5 aturan moralitas buddhis

46 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Biasanya melarikan diri dari rumah dan hidup menetap

benda

membebaskannya dari perbudakan

tertentu

Page 61: 5 aturan moralitas buddhis

475 Aturan-Moralitas Buddhis

biasa disebut kawin lari.

perempuannya

lelakinya

Page 62: 5 aturan moralitas buddhis

48 5 Aturan-Moralitas Buddhis

keluarga

dunia hewan dan tumbuhankerabat-dalam pada anak-anaknya.

kekuasaan

daerah setempat.

Obyek yang menyebabkan pelanggaran Aturan-Moralitas bagi seorang wanita

manapun.

Page 63: 5 aturan moralitas buddhis

495 Aturan-Moralitas Buddhis

Pernikahan merupakan

mempersatukan dua insan

kebencian dapat merusak

Apabila seseorang

mempergunakan salah

satu atau lebih dari

ketiga organ seksual

pada salah satu obyek

yang menyebabkan

pelanggaran, maka orang

itu dikatakan telah

melakukan pelanggaran

Aturan-Moralitas ketiga.

Page 64: 5 aturan moralitas buddhis

50 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Aturan-Moralitas Buddhis ( ) atau Sepuluh Aturan-Moralitas Buddhis (dasasila

bertujuan untuk mencapai kemurnian secara menyeluruh dalam

arahat

Bedah kasus 1. Seks di luar nikah

Page 65: 5 aturan moralitas buddhis

515 Aturan-Moralitas Buddhis

seksualitas mencakup diri sendiri dan individu lain. Seksualitas

patembayan pada budaya Barat.

Page 66: 5 aturan moralitas buddhis

52 5 Aturan-Moralitas Buddhis

2. Pekerja Seks Komersial (PSK)

Buddhis.

yaitu si penjual dan pembeli jasa seks tersebut. Apabila salah

Page 67: 5 aturan moralitas buddhis

535 Aturan-Moralitas Buddhis

Kaum homoseksual disebut (bila laki-laki) atau lesbian (bila

orientasi seksual dalam masyarakat dan kompleksitas perilaku

Page 68: 5 aturan moralitas buddhis

54 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Zoophilia dan

Zoophilia

Uposatha kamesumicchacara veramani

Page 69: 5 aturan moralitas buddhis

555 Aturan-Moralitas Buddhis

Aturan -Moralitas Buddhis Keempat

ī

Aku bertekad melatih diri menghindari ucapan bohong

“Kehilangan harta berarti tak kehilangan apa-apa, kehilangan

nyawa berarti kehilangan separuh, kehilangan kepercayaan

berarti kehilangan segalanya.”

Sultan Hamengku Buwono X

Musavada terdiri dari kata musa dan vada. Kata musavada

musavada

dipercaya oleh khalayak ramai dimanapun ia berada.

Page 70: 5 aturan moralitas buddhis

56 5 Aturan-Moralitas Buddhis

1. Ucapan itu benar

2. Ucapan itu beralasan

Page 71: 5 aturan moralitas buddhis

575 Aturan-Moralitas Buddhis

Secara umum musavada

2. Memiliki niat untuk menyesatkan

Faktor penentu dari Aturan-Moralitas

ucapkan dapat memberikan dampak

massal dan selanjutnya menjadi tanda

Tidak ada satu

orang pun di

dunia ini yang

mengharapkan

suatu hal yang

tidak benar

adanya

Page 72: 5 aturan moralitas buddhis

58 5 Aturan-Moralitas Buddhis

b. Menjilat

dalamnya.

Page 73: 5 aturan moralitas buddhis

595 Aturan-Moralitas Buddhis

sales

kesuksesan.

Kebalikan dari membesar-besarkan sesuatu. Bila kita berusaha

Page 74: 5 aturan moralitas buddhis

60 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Musavada

Page 75: 5 aturan moralitas buddhis

615 Aturan-Moralitas Buddhis

Memfitnah (pisunavaca)Pisunavaca terdiri dari kata pisuna dan vaca. Kata pisuna dapat

vaca

pisunavaca

Page 76: 5 aturan moralitas buddhis

62 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Berkata kasar (pharusavaca)Pharusavaca terdiri dari kata pharusa dan vaca. Kata pharusa secara

vaca

Kata pharusa

pharusavaca

Page 77: 5 aturan moralitas buddhis

635 Aturan-Moralitas Buddhis

belah pihak. Sebaiknya kita harus berpikir terlebih dahulu sebelum

maksud ironis menjadi jelas.

Page 78: 5 aturan moralitas buddhis

64 5 Aturan-Moralitas Buddhis

belum tentu bersalah

Membicarakan hal yang tidak bermanfaat (samphappalapa)Samphappalapa terdiri dari kata sampha dan palapa. Kata sampha

palapa

samphappalapa

Page 79: 5 aturan moralitas buddhis

655 Aturan-Moralitas Buddhis

acara infotainment

Page 80: 5 aturan moralitas buddhis

66 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Bedah kasus 1. Euphemisme

Page 81: 5 aturan moralitas buddhis

675 Aturan-Moralitas Buddhis

3. Cerita dan lakon

sebaiknya jenis pekerjaan ini dihindari.

Page 82: 5 aturan moralitas buddhis

68 5 Aturan-Moralitas Buddhis

menyelamatkan nyawa penjahat tersebut dari amukan massa

untuk melakukannya.

Page 83: 5 aturan moralitas buddhis

695 Aturan-Moralitas Buddhis

Aturan -Moralitas Buddhis Kelima

ī

Aku bertekad melatih diri menghindari minuman keras, barang

madat yang menyebabkan lemahnya kesadaran

“Kita hidup dalam pikiran, bukannya nafas.

Kita hidup dalam perbuatan, bukannya bertahun-tahun.

Kita hidup dalam perasaan, bukannya angka-angka jam.

Kita harus menghitung waktu dengan denyut jantung.

Orang yang paling menikmati hidup adalah orang yang paling

banyak berpikir, bertindak yang paling baik, dan merasakan yang

paling mulia.”

David Bailey

suramajja .

Sura

Page 84: 5 aturan moralitas buddhis

70 5 Aturan-Moralitas Buddhis

majja

terdiri dari kata pamado

(khususnya minuman keras dan

Last but not least

Hilangnya

pengendalian diri

terhadap kesadaran,

mengakibatkan

hilangnya

pengendalian diri

terhadap pikiran,

ucapan, dan perbuatan

Page 85: 5 aturan moralitas buddhis

715 Aturan-Moralitas Buddhis

memperlemah kesadaran

Page 86: 5 aturan moralitas buddhis

72 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Minuman keras

secara berlebihan akan menjadi racun dan membahayakan kesehatan.

bahwa alkohol dapat memberi atau menambah kekuatan untuk

s = v . t

Page 87: 5 aturan moralitas buddhis

735 Aturan-Moralitas Buddhis

darah untuk sementara waktu saja. Setelah itu alkohol akan menurunkan suhu tubuh dalam sistem peredaran darah dan akan

nyaman.

Page 88: 5 aturan moralitas buddhis

74 5 Aturan-Moralitas Buddhis

utama mencari kekayaan adalah untuk memenuhi kebutuhan

perannya untuk menyembuhkan sakit. Minum minuman keras

Page 89: 5 aturan moralitas buddhis

755 Aturan-Moralitas Buddhis

terhadap tubuh.

perselisihan bila ia masih ada perasaan cinta kasih kepada

dapat menjadi lebih cepat marah dan mudah untuk membuat

Page 90: 5 aturan moralitas buddhis

76 5 Aturan-Moralitas Buddhis

jawab malah dapat berbahaya terhadap kesehatan.

Page 91: 5 aturan moralitas buddhis

775 Aturan-Moralitas Buddhis

tahun.

malu dan sulit untuk mendapatkan tempat di masyarakat.

kehidupannya.

Page 92: 5 aturan moralitas buddhis

78 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Barang madat

majja

Page 93: 5 aturan moralitas buddhis

795 Aturan-Moralitas Buddhis

benar.

Bedah kasus 1. Merokok

Page 94: 5 aturan moralitas buddhis

80 5 Aturan-Moralitas Buddhis

atau berusaha untuk menjauh dari asap rokok. Pada akhirnya diharapkan kesehatan masyarakat akan semakin baik dan bebas

smooking roommerokok secara bebas.

Fakta menunjukkan bahwa ternyata pendapatan terbesar pemerintah berasal dari menarik pajak perusahaan rokok

stasiun televisi perusahaan rokok mendapat porsi besar dalam

Page 95: 5 aturan moralitas buddhis

815 Aturan-Moralitas Buddhis

Page 96: 5 aturan moralitas buddhis

82 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Page 97: 5 aturan moralitas buddhis

835 Aturan-Moralitas Buddhis

Sudut Pandang Ilmiah“Manusia tidak merajut jaring-jaring kehidupan.

Kita hanyalah satu benang di antaranya.

Apa pun yang kita lakukan terhadap jaring tersebut,

kita melakukannya terhadap diri kita sendiri.

Semua hal berkaitan satu sama lain.

Semua hal saling berhubungan.”

Chief Seattle

Aturan-moralitas (sila

(kamma

Page 98: 5 aturan moralitas buddhis

84 5 Aturan-Moralitas Buddhis

dan ordinat di x = a dan x = b.

dukkha)

Pendekatan Sumbu x = usia manusia

a dan b = batas usia manusia dalam melaksanakan Aturan-Moralitas

sum

Page 99: 5 aturan moralitas buddhis

855 Aturan-Moralitas Buddhis

sebenarnya diakibatkan karena luas daerah berada di bawah sumbu

pada waktu ujian.

Page 100: 5 aturan moralitas buddhis

86 5 Aturan-Moralitas Buddhis

bernilai benar apabila pernyataan semula bernilai salah.

”) dari suatu pernyataan “p” dan “q “

p = berbuat jahat

berbuat jahat

hukum

Page 101: 5 aturan moralitas buddhis

875 Aturan-Moralitas Buddhis

Dengan adanya ini, maka terjadilah itu

Dengan timbulnya ini, maka timbullah itu

Dengan tidak adanya ini, maka tidak adalah itu

Dengan terhentinya ini, maka terhentilah pula itu

bahwa delapan puluh persen hasil berasal hanya dari dua puluh

Buddhis. Aturan-Moralitas dalam Lima Aturan-Moralitas Buddhis

Page 102: 5 aturan moralitas buddhis

88 5 Aturan-Moralitas Buddhis

memenuhi tujuannya.

Page 103: 5 aturan moralitas buddhis

895 Aturan-Moralitas Buddhis

Akhir Kata“Tiada yang cacat di alam ini kecuali pikiran.

Tak satu pun yang akan membusuk kecuali kejahatan.

Kebajikan adalah kecantikan yang abadi.”

Antonio

refresh sebentar saja

Page 104: 5 aturan moralitas buddhis

90 5 Aturan-Moralitas Buddhis

kapanpun dan di manapun Anda berada.

password

disimpan dalam folder password

Page 105: 5 aturan moralitas buddhis

915 Aturan-Moralitas Buddhis

the greater happiness for the greatest numbers

keserakahan manusia atas sesama dan alam sekitarnya. Sesama dan

homosapien homo religoussosial (homo sosious

Page 106: 5 aturan moralitas buddhis

92 5 Aturan-Moralitas Buddhis

Daftar Pustaka

Page 107: 5 aturan moralitas buddhis
Page 108: 5 aturan moralitas buddhis
Page 109: 5 aturan moralitas buddhis

LEMBAR SPONSORSHIP

Dana Dhamma adalah dana yang tertinggiSang Buddha

Jika Anda berniat untuk menyebarkan Dhamma, yang

merupakan dana yang tertinggi, dengan cara menyokong biaya

percetakan dan pengiriman buku-buku dana (free distribution),

guntinglah halaman ini dan isi dengan keterangan jelas halaman

berikut, kirimkan kembali kepada kami. Dana Anda bisa

dikirimkan ke :

Rek BCA 0600410041Cab. Pingit Yogyakarta

a.n. CAROLINE EVA MURSITO

atau

Vidyasena ProductionVihara Vidyaloka

Jl. Kenari Gg. Tanjung I No.231Yogyakarta - 55165

(0274) 542919

Keterangan lebih lanjut, hubungi :

Insight Vidyasena Production08995066277

Email : [email protected]

Mohon memberi konfirmasi melalui SMS ke no. diatas bila telah mengirimkan dana. Dengan memberitahukan nama, alamat, kota,

jumlah dana.

Page 110: 5 aturan moralitas buddhis
Page 111: 5 aturan moralitas buddhis

Insight Vidyasena ProductionBuku – Buku yang Telah Diterbitkan INSIGHT VIDYĀSENĀ

PRODUCTION :

1. Kitab Suci UdanaKhotbah – Khotbah Inspirasi Buddha

2. Kitab Suci Dhammapada AtthakathaKisah – Kisah Dhammapada

3. Buku Dhamma VibhāgaPenggolongan Dhamma

4. Panduan Kursus Dasar Ajaran BuddhaDasar – dasar Ajaran Buddha

5. Jataka

Kisah – kisah kehidupan lampau Sang Buddha

Buku – Buku Free Distribution :

1. Teori Kamma Dalam Buddhisme Oleh Y.M. Mahasi Sayadaw

2. Penjara Kehidupan Oleh Bhikkhu Buddhadasa

3. Salahkah Berambisi ? Oleh Ven. K Sri Dhammananda

4. Empat Kebenaran Mulia Oleh Ven. Ajahn Sumedho

5. Riwayat Hidup Anathapindika Oleh Nyanaponika Thera dan

Hellmuth Hecker

6. Damai Tak Tergoyahkan Oleh Ven. Ajahn Chah

7. Anuruddha Yang Unggul Dalam Mata Dewa Oleh Nyanaponika

Thera dan Hellmuth Hecker

8. Syukur Kepada Orang Tua Oleh Ven. Ajahn Sumedho

9. Segenggam Pasir Oleh Phra Ajaan Suwat Suvaco

10. Makna Paritta Oleh Ven. Sri S.V. Pandit P. dan Pemaratana Nayako

Thero

11. Meditation Oleh Ven. Ajahn Chah

12. Brahmavihara – Empat Keadaan Batin Luhur Oleh Nyanaponika

Thera

Page 112: 5 aturan moralitas buddhis

13. Kumpulan Artikel Bhikkhu Bodhi (Menghadapi Millenium Baru,

Dua Jalan Pengetahuan, Tanggapan Buddhis Terhadap Dilema

Eksistensi Manusia Saat ini)

14. Riwayat Hidup Sariputta I (Bagian 1) Oleh Nyanaponika Thera )*

15. Riwayat Hidup Sariputta II (Bagian 2) Oleh Nyanaponika Thera )*

16. Maklumat Raja Asoka Oleh Ven. S. Dhammika

17. Tanggung Jawab Bersama Oleh Ven. Sri Paññāvaro Mahāthera

dan Ven. Dr. K. Sri Dhammananda

18. Seksualitas dalam Buddhisme Oleh M. O’C Walshe dan Willy

Yandi Wijaya

19. Kumpulan Ceramah Dhammaclass Masa Vassa Vihāra Vidyāloka (Dewa dan Manusia, Micchaditthi, Puasa Dalam Agama

Buddha) Oleh Y.M. Sri Paññāvaro Mahāthera, Y.M. Jotidhammo

Mahathera dan Y.M. Saccadhamma

20. Tradisi Utama Buddhisme Oleh John Bullitt, Y.M. Master Chan

Sheng-Yen, dan Y.M. Dalai Lama XIV

21. Pandangan Benar Oleh Willy Yandi Wijaya

22. Ikhtisar Ajaran Buddha Oleh Upa. Sasanasena Seng Hansen

23. Riwayat Hidup Maha Moggallana Oleh Hellmuth Hecker

24. Rumah Tangga Bahagia Oleh Ven. K. Sri Dhammananda

25. Pikiran Benar Oleh Willy Yandi Wijaya

Kami melayani pencetakan ulang (Reprint) buku-buku Free diatas untuk

keperluan Pattidana / pelimpahan jasa.

Informasi lebih lanjut dapat melalui :Insight Vidyāsenā Production 08995066277

AtauEmail : [email protected]

* NB :

dapat digabung menjadi 1 buku (sesuai pemintaan).

- www. Vidyasena.or.id

- www. Dhammacitta.org/kategori/penerbit/insight-vidyasena

- www.samaggi-phala.or.id/download.php