5. Assessment: Tesocw.upj.ac.id/files/Handout-PSG206-5.pdf · Test of Intellectual Functioning ....
Transcript of 5. Assessment: Tesocw.upj.ac.id/files/Handout-PSG206-5.pdf · Test of Intellectual Functioning ....
❖ Definisi:
❖ Sebuah prosedur yang sistematis untuk mengobservasi dan mendeskripsikan tingkah laku seseorang dalam sebuah standar tertentu (Cronbach, 1970)
❖ Terdiri dari serangkaian stimulus serta meminta individu untuk merespon dengan cara tertentu.
❖ Untuk memberikan gambaran atau sample perilaku dari individu
❖ Setelah ada hasil skor, maka clinician akan melakukan interpretasi berdasarkan norma ataupun standar tertentu. Tujuannya adalah untuk melakukan klasifikasi dan diagnosis terhadap individu.
Prinsip Utama
❖ Pengukuran secara objektif - hasil yang didapatkan bisa secara objektif mengungkapkan hal yang diukur.
❖ Terstandarisasi - semua orang, dibelahan dunia manapun dapat di tes dengan alat tersebut.
❖ Pada dasarnya bisa untuk melihat berbagai macam hal: dari A (anxiety) sampai Z (z-score untuk dalam tes prestasi)
❖ Namun secara garis besar dapat diklasifikasi menjadi 3 klasifikasi besar:
❖ Kemampuan intelektual dan kognitif
❖ Attitude, interests, preferences, and values
❖ Personality characteristic
❖ Melakukan analisa terhadap situasi ataupun skill yang hendak diukur
❖ Menentukan item tes secara tentatif
❖ Membangun standardized method of administration and skoring
❖ Melakukan pengetesan terhadap sample dengan jumlah tertentu
❖ Final selection of item - validitas dan reliabilitas
❖ Evaluasi akhir untuk menggunakan item atau alat tes
Ibu X, berusia 45 tahun dan berasal dari Iran merupakan seorang imigran yang dirujuk oleh IOM. Ia mengatakan bahwa selama di
penampungan ia mengalami gejala-gejala seperti cepat marah, mood yang tidak stabil, merasa bingung, terkadang disorientasi
waktu dan tempat, serta minat makan juga berkurang. Anda menduga ada gejala depresi yang dialami oleh Ibu X karena ia
kehilangan anak dan suaminya saat sedang mengungsi ke Australia. Pihak IOM membutuhkan surat keterangan yang
berisikan diagnosa untuk mengurus perpindahan Ibu X.
Teori Inteligensi ❖ General intelligence model (g): diawali oleh Spearman (1904), yang menyatakan bahwa
inteligensi adalah kesautan global, kemampuan secara general yang sering disebut sebagai “g”
❖ Meski setiap manusia memiliki kecerdasan di domain tertentu, namun “g” diasumsikan menjadi dasar potensi yang memengaruhi kecerdasan individu
❖ Multiple spesific intelligence models
❖ Meski penelitian menemukan bahwa kemampuan kognitif seseorang saling berhubungan satu sama lain, namun tidak selalu memiliki korelasi yang kuat. Sehingga akan lebih baik jika kecerdasan dipahami berdasarkan sekumpulan dari kemampuan tertentu.
❖ Contoh: multiple intelligence Gardner
❖ Hierarchical and factor analytic models
❖ Penggabungan dari kedua model sebelumnya, bahwa kemampuan atau inteligensi seseorang terdiri dari berbagai kemampuan spesifik yang membentuk “g” factor
Stanford - Binet Intelligence Scale❖ Dirancang pada tahun 1916 oleh Lewis Terman, seorang psikolog Stanford.
Dikembangkan bersama dengan Alfred Binet.
❖ Terdiri dari serangkaian pertanyaan serta tugas-tugas yang bervariasi. Mulai dari yang mudah hingga yang sulit
❖ Mengukur kemampuan verbal dan non-verbal
❖ 15 tes dibagi ke dalam:
❖ Penalaran verbal
❖ Penalaran kuantitatif
❖ Penalaran abstrak/visual
❖ Short term memory
Wechsler Intelligence Scale ❖ Disusun dan dikembangkan oleh David Wechsler pada tahun 1930.
❖ Awalnya dikhususkan bagi orang dewasa (WAIS). Namun pada perkembangannya ada tes bagi anak-anak (WISC dan WPPIS)
❖ WAIS IV: designed to assess individuals in the age range of 16 to 90 years
❖ WISC IV: designed to assess children and adolescents in the 6–16 age range
❖ WPPSI III: designed to assess children in the age range from 2 years 6 months to 7 years 3 months
❖ Sama seperti SB, WB juga melihat kemampuan verbal dan non-verbal.
❖ Verbal tes, diantaranya adalah:
❖ vocabulary: perbendaharaan kata
❖ information: wawasan umum yang dimiliki oleh individu
❖ comprehension: kemampuan memahami konsep dan memahami pertanyaan
❖ arithmetic: kemampuan matematis
❖ similarities: melihat kemampuan abstrak
❖ digit span: attention span
❖ Non verbal tes/performance test, diantaranya adalah:
❖ digit symbols: mental flexibility dengan simbol-simbol
❖ picture completion: kemampuan untuk melihat perbedaan diantara gambar-gambar yang ada
❖ block design: kemampuan mental untuk mengkonsep bangun
❖ picture arrangement: logical order - norma yang berlaku - perilaku umum
❖ object assembly: menyusun bagian yang terpisah menjadi utuh kembali
CurrentWechsler(WAIS–IV,WPPSI–IV)IQclassification
IQRange("deviation IQ") IQClassification
130andabove VerySuperior
120–129 Superior
110–119 HighAverage
90–109 Average
80–89 Low Average
70–79 Borderline
69andbelow ExtremelyLow
WechslerIntelligenceScaleforChildren–FifthEdition(WISC-V)IQclassification
IQRange("deviation IQ") IQClassification
130andabove ExtremelyHigh
120–129 VeryHigh
110–119 HighAverage
90–109 Average
80–89 LowAverage
70–79 VeryLow
69andbelow ExtremelyLow
Tes Kognitif Lainnya❖ The Mini–Mental State Examination (MMSE)
❖ Mini-mental test
❖ Bender Visual-Motor Gestalt Test
❖ Bender-Gestalt
❖ Ages between (5/6 - 10/11)
❖ Tujuan: untuk mendapatkan informasi terkait inteligensi, regresi (psychopathological & personality effects, psychosis, simulation, organic brain damage)
Tes Kepribadian❖ Tujuan: untuk memahami perbedaan kepribadian antara satu individu
dengan individu lainnya serta fungsi psikososialnya
❖ Personality traits or dispositions
❖ a person’s tendency to consistently behave in a specific way
❖ Deskripsikan dirimu dalam 5 kalimat.
❖ Tes kepribadian mengukur pikiran, emosi, attitude dan traits tingkah laku yang membentuk seseorang.
❖ Hasilnya: memberikan gambaran kekuatan dan kelemahan individu, serta dapat mengidentifikasi gangguan kepribadian, atau psikopatologi tertentu
Personality Inventory❖ Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)
❖ For adults (MMPI-2) & adolescents (MMPI-A)
❖ Millon Clinical Multiaxial Inventory (MCMI)
❖ Keyed to DSM conditions, the Millon Clinical Multiaxial Inventory-III (for adults) and the Millon Adolescent Clinical Inventory (for adolescents)
❖ The Californian Psychologycal Inventory (CPI)
❖ 16 Personality Factor Quetionnaire (16 PF)
❖ Eyesenck Personality Inventory
❖ EPPS
Self-report checklists of behaviors and symptoms
❖ Achenbach System of Empirically Based Assessment
❖ Outcome Questionnaire 45
❖ Beck Depression Inventory-II
❖ Children’s Depression Inventory
❖ The Symptom Checklist-90-Revised (SCL-90-R)
❖ 90-item measure with 9 subscales
❖ Respondents are asked to indicate the extent to which they have been distressed by various symptoms over the past two weeks
Tes Proyektif❖ Item atau stimulus terlihat ambigu atau tidak dapat langsung dipahami (maksud dan tujuan tes), juga
secara konten tes
❖ there is no inherent meaning to the stimulus material
❖ there are no obvious right and wrong answers
❖ Projection: salah satu tipe mekanisme pertahanan yang dimiliki individu, pada umumnya tidak disadari dan seringkali diasosiasikan dengan pemikiran, perasaan, atau hal negatif yang tidak ingin diketahui.
❖ Lack of standardization
❖ Most projective tests used in clinical settings do not have standardized administration, scoring, or interpretation guidelines, and only the Rorschach has normative data
❖ Contoh:
❖ Rorschach (Ro)
❖ Thematic Apperception Test (TAT)
❖ Sentences Completion Test (SSCT)
❖ DAP, HTP, BAUM
❖ Tes proyektif bida dibagi kedalam 5 bagian besar, namun bisa overlaping:
❖ Association techniques:
❖ Membutuhkan testee untuk mengasosiasikan stimulus tertentu - Rorschach Inkblot Test
❖ Construction techniques
❖ Membutuhkan testee untuk memproduksi cerita atau gambar tertentu - Thematic Apperception Test
❖ Completion techniques - sentence completion tasks, Beier sentence completion test, SSCT
❖ Arrangement/selection techniques - color tests that require the rank-ordering of preferred colors
❖ Expression techniques - handwriting analysis
RO❖ Rorschach Inkblot Test
❖ Psikiater dari Swiss Hermann Rorschach
❖ Terdiri dari 10 kartu
❖ Setiap kartu terdapat percikan tinta simetris, ada yang bewarna dan ada yang hitam putih
❖ John Exner’s Comprehensive System (cs)
❖ the principal scoring system for the Rorschach
❖ A major problem for the CS norms is the likelihood that non-patient norms overpathologize normal individuals
❖ Interrater reliability values are debatable
❖ Rorschach should not be used to provide diagnostic information
TAT❖ Terdiri dari 31 kartu. Testee diminta untuk membuat cerita
tertentu dari kartu-kartu yang ada
❖ Dalam cerita dapat dilihat: the dominant needs, emotions, dan konflik yang terjadi dalam diri individu
❖ There is little consistency across clinicians and researchers in terms of how many cards are used in an assessment
❖ Biasanya kartu yang ditampilkan berbeda beda, tergantung kebutuhan dan apa yang ingin dilihat.
❖ Skoring juga belum ada standar yang baku