40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
-
Upload
eko-supriyadi -
Category
Documents
-
view
156 -
download
1
Transcript of 40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
CHASIS & SUSPENSION
CARA KERJA BRAKE SHOEOTO.KR04.001.01
MODUL 4 DARI 6
BUKUINFORMASI
Sektor Otomotif Sub sector Kendaraan Ringan Chasis & Suspension
Daftar Isi Halaman
Bagian - 1 2
Pendahuluan 2
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2
Disain Modul 2
Isi Modul 3
Pelaksanaan Modul 3
Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
4
Hasil Pelatihan 5
Pengenalan 5
Prasyarat 5
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5
Keselamatan Kerja 6
Bagian - 2 7
Prosedur Cara Kerja Brake Shoe 7
Menangani dan Mereparasi Bahan-bahan Gesek dengan Material Dasar Asbes
7
Prinsip-prinsip Penting dari Rem Hidrolik 10
Silinder Utama (Master Sylinder) 14
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO.KR 04.001.01
Cara Kerja Brake Shoe OTO.KR04.001.01Buku Informasi 1/17
Sektor Otomotif Sub sector Kendaraan Ringan Chasis & Suspension
Bagian - 1
Pendahuluan
Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi.
Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.
Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.
Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada SKKNI. SKKNI adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan di sektor otomotif.
Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar Kompetensi Nasional OTO.KR04.001.01
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan
Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing atau sebutan lainnya.
Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya.
Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun Balai Latihan Kerja.
Disain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri :
Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih.
Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.
Cara Kerja Brake Shoe OTO.KR04.001.01Buku Informasi 2/17
Sektor Otomotif Sub sector Kendaraan Ringan Chasis & Suspension
.
Isi Modul
Buku Informasi
Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi : informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan
praktek kerja.
Buku Kerja
Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual/mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan. kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktek kerja.
Buku Penilaian
Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan modul
Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan : menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan
menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil
peserta pelatihan pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan : menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja
Cara Kerja Brake Shoe OTO.KR04.001.01Buku Informasi 3/17
Sektor Otomotif Sub sector Kendaraan Ringan Chasis & Suspension
memberikan jawaban pada Buku Kerja mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.
Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
PrasyaratKompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu.
Elemen KompetensiTugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.
Kriteria Unjuk KerjaKegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen.
Batasan Variabel Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang ditetapkan.
Panduan PenilaianMerupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk kerja.
KonteksMerupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa yang seharusnya digunakan.
Aspek-aspek yang diperlukanMenentukan kegiatan inti yang harus dinilai.
Persyaratan Level Literasi dan Numerasi
Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1Level Literasi
1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar.2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan
memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan.3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks.
Level Numerasi1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah
secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat mengkomunikasikan secara matematik.
2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep matematik yang kompleks pada batasan konteks.
3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.
Cara Kerja Brake Shoe OTO.KR04.001.01Buku Informasi 4/17
Sektor Otomotif Sub sector Kendaraan Ringan Chasis & Suspension
Hasil Pelatihan
Setelah menyelesaikan Pelatihan ini saudara akan dapat :
Menjelaskan kerja dari sistem rem konvensional dan ABS.
Pengenalan
Perbaikan sistem rem akan mejadi kebutuhan pokok selama menservis kendaraan bermotor ringan dan saudara akan diminta untuk merawat dan mereparasi sistem rem dengan semua komponen yang mengacu dengan standar pabrik dan spesifikasi pabrik pembuat.
Bagi saudara untuk menemukan ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan, saudara akan memerlukan pengetahuan dan pemahaman dari semua segi keamanan dan kerja dari sistem rem konvensional dan ABS. Saudara juga akan diminta mengidentifikasi dan menjelaskan kerja dari komponen-komponen sistem rem.
Prasyarat
Sebelum mengikuti modul ini, peserta pelatihan harus sudah menyelesaikan modul berikut ini :
OTO.KR01.016.01 Tentang Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
OTO.KR01.017.01 Menggunakan dan Merawat Peralatan dan Perlengkapan Bengkel.
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)
Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan kemampuannya kepada pelatih.
Cara Kerja Brake Shoe OTO.KR04.001.01Buku Informasi 5/17
Sektor Otomotif Sub sector Kendaraan Ringan Chasis & Suspension
Keselamatan Kerja
Umum
Baca dan patuhi peraturan keamanan dan kesehatan yang terdapat pada OTO.KR01.016.01 "Mengikuti Prosedur-prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja" sebelum menggunakan segala bahan untuk modul ini.
Pribadi
Kepedulian harus ditekankan ketika melakukan servis sistem rem.
Kerusakan pada sistem rem dapat menyebabkan kerusakan serius pada kendaraan dan kecelakaan serius pada pengemudi dan penumpang.
Kendaraan harus dites jalan dan diperiksa setelah di servis remnya.
Gunakan semua perlengkapan pelindung untuk melindungi saudara.
Dilarang meniupkan debu rem ke udara.
Menghirup debu rem merupakan tanda bahaya kesehatan.
Jangan bocorkan cairan rem pada permukaan cat karena dapat merusakkan cat.
Cairan rem yang panas akan menyebabka kulit saudara terbakar yang serius.
Gunakan sebuah cream pelindung ketika bekerja denga cairan rem.
Jangan buang cairan rem pada bak minum.
Biarkan komponen-komponen menjadi dingin sebelum melakukan reparasi atau penyetelan, setelah pengereman kompone-komponen menjadi sangat panas.
Cara Kerja Brake Shoe OTO.KR04.001.01Buku Informasi 6/17
Sektor Otomotif Sub sector Kendaraan Ringan Chasis & Suspension
Bagian - 2
Prosedur Cara Kerja Brake Shoe
Menangani dan Mereparasi Bahan-bahan Gesek dengan Material Dasar Asbes
Pembuat dan Pemakai Bahan-bahan Gesek dengan Material Dasar Asbes
Bahan-bahan Gesek dengan Material Dasar Asbes digunakan pada :
Industri otomotif Industri transmisi mekanik
Jenis dari Pembuatan Bahan-bahan Gesek dengan Material Dasar Asbes umumnya di cor dengan bahan dari :
Pengisi lain Damar Antara 10% dan 60% asbes dalam satuan berat
Komponen-komponen gesek yang mengandung asbes adalah:
Tromol rem Pad rem piringan Blok rem Permukan kopling Piringan transmisi otomatis
Pengguna dan yang menangani produk tersebut termasuk :
Pengusaha perawatan kendaraan Bengkel-bengkel komersial Bengkel kerja industri dan fasilitas-fasilitas pabrik Tempat-tempat servis Mekanik-mekani yang melakukan servis sendiri di rumah
Hal-hal yang menimbulkan debu asbes
Fiber asbes pada bahan-bahan cor terkunci didalamnya dengan damar dan pengikat-pengikat. Hal ini mencegah terbebasnya fiber asbes selama pemasangan normal. Ketika dalam penservisan, gesekan, panas dan beban kejut akan mnyebabkan debu halus yang mengandung asbes. Kejadian ini terjadi selama :
Pemotongan, penggerindaan, pengeboran, pemutaran, pengikatan atau kerja-kerja penghasil debu lainnya.
Pembersian tromol rem Pengetesan komponen-komponen rem dan kopling pada dinamo-meter.
Cara Kerja Brake Shoe OTO.KR04.001.01Buku Informasi 7/17
Sektor Otomotif Sub sector Kendaraan Ringan Chasis & Suspension
Langkah pencegahan secara umum unluk pelepasan Bahan-bahan Gesek dengan Material Dasar Asbes
Prosedur-prosedur yang diikuti untuk meminimalkan pekerja- pekerja mencemari udara dengan asbes selama menggunakan dan mereparasi Bahan-bahan Gesek dengan Material Dasar Asbes :
Debu-debu dari komponen dibarsihkan dengan pompa vakum. Alternatif lain diusap dengan kain yang dibasahi, penyediaan hal ini untuk kebutuhan mendadak berkenaan dengan aturan mengenai bahan-bahan berbahaya.
Jangan gunakan udara kompresor untuk membersihkan debu yang mengandung asbes.
Sistem perlindungan debu lokal, "brake assebly bags" sekarang dapat ditemukan. Unit ini mengumpulkan debu dari tromol rem. Kelengkapan ini dirancang dan dibuat untuk mencegah lepasnya debu-debu asbes.
Pemasangan Bahan-bahan Gesek dengan Material Dasar Asbes
Sebelum memasang, semua debu pada komponen harus di bersihkan dengan pompa vakum atau kain yang dibasahi air sesuai dengan peraturan bahan-bahan berbahaya.
Jangan gunakan udara kompresor untuk membersihkan debu yang mengandung asbes berhadapan dengan permukaan lain.
Gunakan peralatan tangan untuk memotong bahan-bahan gesek untuk menyesuaikan ukuran dimanapun jika memungkinkan. Terlarang menggunakan peralatan listrik atau piringan gesek tanpa terpasang perlengkapan perlindungan debu yang bekerja mengumpulkan debu yang ditimbulkan. Gunakan pengeboran awal, produksi gesekan sebelum permukaan dalam perangkaian akhir dan pemilihan bahan-bahan gesek yang diperlukan pada pekerjaan kapanpun memungkinkan.
Perlengkapan Pelindung Perorangan
Gunakan pakaian pelindung ketika bekerja dilingkup kerja yang kemungkinan pakaian akan terkontaminasi asbes. Pakaian yang terkontaminasi harus di bersihkan dengan pompa vakum ketika pekerja meninggalkan ruang kerja sebelum memasuki ruang lain. Pekerja semestinya berganti pakaian dan mencucinya setelah selesai bekerja
Penjagaan Ruangan dan Daerah Bersih
Semua perlengkapan, peralatan, mesin-mesin dan permukaan kerja harus dijaga terbebas dari debu asbes menggunakan metode proses pembersihan debu atau mengusap dengan kain yang lembab. Jangan gunakan cara dengan udara kompresor atau sikat kering.
Cara Kerja Brake Shoe OTO.KR04.001.01Buku Informasi 8/17
Sektor Otomotif Sub sector Kendaraan Ringan Chasis & Suspension
Semua bahan yang terkontaminasi asbes semestinya dikumpulkan dalam tas plastik. Tas plastik ini seharusnya memiliki tebal minimum 2 mikron dan jernih. Pada tas tersebut diberi peringatan pada sisinya dengan tulisan :
Tulisan dibuat dengan tinggi minimum 40 mm dengan sepasi 40mm dan berwarna kontras dengan sisi dasarnya.
Pengantar dan Pelatihan
Setiap pekerja tercakup akan secara seksama diperintahkan dalam metode kerjadan langkah pencegahan untuk meminimalkan pembangkitan debu asbes.
Pengguna di nasehati untuk mengkonsultasikan Peraturannya dan atau Tanda-tanda Pelaksanaan memperhatikan penggunaan asbes dan produksi berkaitan dengan asbes. Untuk informasi lebih lnjut hubungi pabrik pengawas yang sesuai di daerah saudara.
Peringatan pada Hasil Produksi
Setiap produk akan diberi tanda dengan Label :
Peringatan Mengandung Asbes
Menghirup debu asbes berbahaya bagi kesehatanIkuti Petunjuk Keselamatan
Peringatan Bahan Gesek Bukan-Asbes!
Banyak lapisan gesek piringan kopling tidak bermuatan asbes. Lapisan gesek kopling bukan asbes menggunakan satu atau lebih bahan sintetis kecuali asbes. Mungkin dari bahan fiber glass, bahan menyerupai serat bulu domba, aramid, keramik atau karbon. Isi Pernyataan Peraturan dan atau Pemberian kode pada kenyataan tidak menunjukkan lapisan bukan-asbes. Pendapat medical bermacam-macam tentang kemungkinan resiko jangka panjang bekerja dengan menghirup debu bahan yang mengandung lapisan bukan asbes. Beberapa ahli medis berpendapat bahwa kurun waktu yang lama bekerja dengan menghirup debu bahan mengandung lapisan bukan asbes dapat menyebabkan pneumoconiosis, fibrosis, dan kangker. Bagaimanapun, bekerja dengan kopling berbahan lapisan bukan-asbes penting memperhatikan pencegahan menghirup debu ini.
Langkah Pencegahan untuk Orang-orang yang melakukan Servis
Bekerja pada kopling didalam lingkungan berdekatan dengan bagian lain kapanpun mungkin terjadi.
Cara Kerja Brake Shoe OTO.KR04.001.01Buku Informasi 9/17
PERINGATANASBES
JANGAN HIRUP DEBU
Sektor Otomotif Sub sector Kendaraan Ringan Chasis & Suspension
Kenakan pelindung yang sesuai kapanpun ketika bekerja pada daerah yang menghasilkan lapisan bukan-asbes. Termasuk tugas dari melepas sampai dengan pemasangan kembali.
Jangan pernah menggunakan udara bertekanan dari kompresor, menyikat, mengetokkan benda untuk membersihkan rangkaian kopling. Bekerjalah pada sebuah penampung yang terdapat pembersih vakum untuk debu. Jika tidak tersedia, bersihkan rangkaian kopling di daerah udara luar.
Bersihkan komponen-komponen kopling dan rangkaian didaerah udara luar. Cegah berhamburnya debu selama membongkar dengan meletakkan komponen-komponen ke lantai secara hati-hati. Gunakan pembersih vakum dengan sebuah sistem penyaring untuk membersihakan debu dari kopling. Usap komponen-komponen dengan kain yang dibasahi untuk membersihkan debu yang tidak terhisap pembersih vakum.
Menjaga tempat kerja
Jangan pernah menggunakan udara kompresor atau penyapuan kering untuk membersihakn daerah kerja. Gunakan pembersih vakum dengan sistem saringan dan kain yang dibasahi untuk membersihkan debu dari lingkungan kerja. Gunakan respirator ketika mengosongkan pembersih vakum dan memuang kain lap bekas.
Kesehatan Pekerja
Pekarja seharusnya mencuci tangan mereka sebelum makan dan minum. Pakain kerja yang terkontaminasi jangan digunakan untuk pulang. Pakain kerja harus di bersihkan dengan pembersih vakum setelah digunakan dan segera dicuci, untuk mencegah debu lapisan mencemari udara.
Prinsip-prinsip Penting dari Rem Hidrolik
Cairan tidak dapat dimampatkan/dikompresikan. Jika cairan didalam ruang tertutup dan dikenakan tekanan, tekanan diteruskan
dengan sama besar tanpa berkurang kesegala arah (hukum paskal).
Dengan menggunakan hidrolik kita dapat:
1. Meneruskan gerakan dengan jarak jauh,2. Meningkatkan panjang gerakan, yang mana dilakukan dengan mengurangi
keuntungan mekanik.3. Menemukan sebuah keuntungan mekanis, yang mana dilakukan dengan
melepas gerakan.
Cara Kerja Brake Shoe OTO.KR04.001.01Buku Informasi 10/17
Sektor Otomotif Sub sector Kendaraan Ringan Chasis & Suspension
Penerusan Gerakan dengan Jarak Jauh
Gambar. 1
Bila kedua silinder sama ukurannya, lalu sebuah gaya 500 N diterapkan pada silinder utama (master ccylinder) akan menyebabkan piston pada silinder actuator (slave cylinder) terdapat gaya yang sama yaitu 500 N. Kedua piston akan bergerak dengan jarak yang sama dan tidak terdapat kerugian gerakan mekanik.
Untuk menghitung gaya, tekanan atau keuntungan mekanik rumus berikut dapat digunakan.
Gambar. 2 Segitiga Tekanan
Gaya = F (force) = Newton (N)Tekanan = P (pressure) = KpaLuas penampang = A (area) = m2
Dimana:
Gaya, tekanan dan keuntungan mekanik dapat dihitung menggunakan rumus seperti berikut.
Tekanan (P) x Luas penampang (A) = Gaya (F)P x A = F
Gaya (F) ÷ Luas penampang (A) = Tekanan (P)F ÷ A = P
Cara Kerja Brake Shoe OTO.KR04.001.01Buku Informasi 11/17
Gaya
Luas Penampang
Tekanan
Sektor Otomotif Sub sector Kendaraan Ringan Chasis & Suspension
Gaya (F) ÷ Tekanan (P) = Luas penampang (A)F ÷ P = A
Dua dari nilai harus diketahui untuk melengkapi perhitungan, untuk menghitung sebuah nilai tekanan, gaya dan luas penampang harus diketahui.Sebagai contoh:
Gaya yang bekerja 50 N dan luas penampangnya 40 mm2
Rumus:
Gaya (F) ÷ Luas penampang (A) = Tekanan (P)
50 N ÷ 0,04 m2 = 1250 Kpa
Dibawah ini sebuah contoh dari penggunaan segitiga gaya.
Gambar. 3
Meningkatkan Kepanjangan Gerakan
Gambar. 4 Peningkatan Kepanjangan Gerakan
Cara Kerja Brake Shoe OTO.KR04.001.01Buku Informasi 12/17
Sektor Otomotif Sub sector Kendaraan Ringan Chasis & Suspension
Jika piston silinder utama (master cylinder piston) lebih besar dari piston actuator (slave cyliner piston), piston silinder actuator akan bergerak lebih jauh adri piston silinder utama dengan jumlah perkalian kelebih besaran piston silinder utama. Pada hak ini berhubungan dengan kekurangan gaya yang diterapkan pada piston silinder actuator.
1. Jika piston silinder utama (master cylinder piston) dua (2) kali lebih besar dari piston actuator (slave cyliner piston) piston actuator akan bergerak dua kali lebih jauh dari piston silinder utama dan meneruskan gaya setengah (1/2) lebih kecil.
2. Jika piston silinder utama (master cylinder piston) sepuluh (10) kali lebih besar dari piston actuator (slave cyliner piston) piston actuator akan bergerak sepuluh (10) kali lebih jauh dari piston silinder utama dan meneruskan gaya setengah (1/10) lebih kecil.
Peningkatan gerakan dibayar dengan kehilangan keuntungan mekanik.
Gambar. 5
Jika silinder actuator lebih besar dari silinder utama akan meningkatkan gaya pada actuator, sama dengan berapa kali silinder actuator lebih besar dari silinder utama. Hal ini sama dengan kurangnya gerakan.
Contoh:Jika silinder actuator memiliki luas penampang dua (2) kali luas penampang silinder utama, lalu silinder actuator akan menyalurkan gaya dua kali dari gaya yang diberikan pada silinder utama. Tetapi silinder actuator hanya bergerak separo jarak bergeraknya torak silinder utama.Sebuah keuntungan mekanik dari 2 : 1 dapat diperoleh, tetapi dibayar dengan berkurangnya gerakan.
Cara Kerja Brake Shoe OTO.KR04.001.01Buku Informasi 13/17
Sektor Otomotif Sub sector Kendaraan Ringan Chasis & Suspension
Silinder Utama (Master Sylinder)
Silinder utama untuk Kendaraan Berpenggerak Roda Depan
Gambar. 6 Silinder Utama Ganda tipe: UCXV (FF) echnik Automotif
Terdapat tiga versi dari silinder utama untuk kendaraan penggerak depan, kita akan bicara secara spesifik pada kerja silinder Girlock yang dipasangkan pada Ford Laser.
Silinder utama UCXV (FF) merupakan sebuah unit silinder ganda untuk kendaraan berpenggerak roda depan yang memiliki sistem rem diagonal menyilang.
Termasuk didalam silinder terdapat dua katup proporsional (satu untuk masing-masing roda belakang), jga sebuah actuator peringatan perbedaan tekanan.
FF menunjukkan “fast-fill” (pengisian cepat) yang terdapat dua step berurutandari penempatan cairan dengan maksud sebuah langkah piston primer untuk meningkatkan perasaan pedal.
Konstruksi dan Kerja
Silinder dipasangkan dengan sebuah reservoir polypropylene termasuk sebuah plat kecil yang membatasi cairan untuk memberi keruang primer dan sekunder dari silinder.
Unit bekerja dengan prinsip pemutusan bersama, piston sekunder dioperasikan secara awal, dengan beban mekanik yang diteruskan dari gerakan piston primer melalui pegas yang lebih kuat pada piston sekunder.
Siklus secara lengkap dari kerjanya sebagai berikut:Mengacu pada gambar 1.6 yang menunjukkan fungsi “pengisian cepat”.
1. Pada kondisi “mati”, aliran bagian “E” dalam katup pengisian cepat tertutup dan akan membuka hanya ketika tekanan dihasilkan oleh piston primer, diameter “A”.
Cara Kerja Brake Shoe OTO.KR04.001.01Buku Informasi 14/17
Sektor Otomotif Sub sector Kendaraan Ringan Chasis & Suspension
2. Selama penerapan pedal, piston primer bergerak maju dan cairan didepan piston “A” tertekan melalui perapat (seal) utama (bagian rendah “C”) didalam ruang tekan primer untuk mendapatkan penempatan tekanan rendah.
3. Ketika tekanan meningkat, bola di dalam rangkaian katup pengisian cepat (aliran bagian "E") dan untuk peningkatan selanjutnya tergantung pedal, cairan didepan permukaan "A - B" dikembalikan kereservoir. Penerusan langkah pedal selanjutnya menghasilokan tekanan didepan serapat utama didaerah "B" un tuk merapatkan penutupan saluran kompensasi.
Selama siklus penekanan ini, pegas primer yang lebih kuat menggerakkan secara mekanik piston sekunder sampai menutup saluran kompensasi didalam ruang sekunder. Ini langsung menekan cairan melalui piston pembeda tekanan dan katup proporsional kekedua katup sistem rem.
4. Ketika rem dilepas, piston terbantu oleh pegas pengembali kembali dengan leih cepat dari minyak dan ini menghasilkan kevakuman antara caia didalam ruang silinder dan perapat utama. Perapat utama dengan seketika jatuh, lalu mengijinka minya dibelakang perapat utama mengalir melalui celah didalam penghantar karena menguncupnhya perapat keruang tekan. Gerakan cairan dari satu set ruang ke yang lainnya, terkompesasi ole cairan dai reservoir tergerak lewat silinder.
Secara bergantian, gerakan kembali akhir piston menyebabkan : Cairan mengalir bagian "D" lewat ring katup kembali.
Gambar. 7
Cara Kerja Brake Shoe OTO.KR04.001.01Buku Informasi 15/17
Sektor Otomotif Sub sector Kendaraan Ringan Chasis & Suspension
Katup Proporsional
Katup proporsional ganda mengontrol tekanan kekedua rem rem belakang setelah tekanan tertentu untuk mencegah roda belakang mengunci.Konstruksi dari katup pada dasarnya berupa sebuah rangkaian plunyer baja berpegas dengansebuah karet perapat
Fungsi Katup
Gambar. 8 katup proporsional
Pada tekanan dibawah titik "terputus" cairan pengalir melalui plunyer dan perapat pengukur, referensi "C" gambar 1.7 kerja katup untuk titik "pemutus", tercapai ketika tekanan kerja pada daerah "A" menimbulkan sebuah gaya pada kebawah untuk melawan kekuatan pegas dan menggerakkan kepala katup kearah perapat pengukur dan pemutus aliran keroda belakang.
Setelah titik "terputus" terpenuhi, terdapat kenaikan didalam tekanan pemasukan kereaksi katup di daerah "B-A" keatas. Piston katup bergerak keatas menggerakkan kepala katup menjauh dari perapat pengukur, lalu memungki8nkan cairan lewat. Ini meningkatkan tekanan ke rem belakang dan pada daerah "A" kearah bawah menutup katup kembali, menyebabkan katup pengukur cairan selanjutnya ke rem belakang.Ketika pedal dibebaskan plunyer bergerak naik dibawah kekuatan pegas dan membuka cairan pada perapat pengukur.
Piston Pembeda Tekanan
Pressure differential piston (PDP)Piston ini pada gambar 4 di aiktifkan switch listrik dalam silinder, akan terdapat sebguah perbedaan yang nyata pada tekanan diantara ruang primer dan sekunder. Ini sebuah piston yang dapat ketengah dengan sendirinya dan akan terposisi secara otomatis, ketika menyebabkan tekanan dibedakan dan terarahkan.
Cara Kerja Brake Shoe OTO.KR04.001.01Buku Informasi 16/17
Sektor Otomotif Sub sector Kendaraan Ringan Chasis & Suspension
i. Kerusakan dalam sisten "A"Tekanan daloam sistem "B" menekan piston"B" dan mengayun tuas pada posisi condong. Ini mengaktifkan switch untuk menunjukkan sebuah kerusakan.
ii. Sistem "A" tersimpan kembaliKedua sistem sekarang tersimpan kemdali pada tekanan yang sama.Piston "A" dan piston "B" berdiameter sama, sehingga gaya sama besar diterapkan ketuas olehy ikedua sistem. Bagaimanapun piston "A" bereaksi pada tuas pada titik "C" dan piston "B" berweaksi pada tuas dititik "D" tuas bertumpu pada titikz"E" sehingga hasil momen tentang "E" membawa tuas kembali keposisi tengah.
Gambar. 9 aktuator peringatan perbedaan tekanan
Silinder Utama Jenis UC X V (FF)Komponen - komponen
Gambar. 10
Rem Piringan
Penyetelan Bantalan Roda Yakinkan bahwa bantalan roda tersetel sesuai spesifikasi pabrik. Piringan yang "oleng" dapat menyebabkan piston dan lapisan rem tertekan kembali pada rumahnya (Calliper) menyebabkan langkah pedal berlebihan ketika rem dilepaskan.
Cara Kerja Brake Shoe OTO.KR04.001.01Buku Informasi 17/17