4. PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 ... · Untuk melakukan promosi...
Transcript of 4. PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 ... · Untuk melakukan promosi...
30 Universitas Kristen Petra
4. PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1.1. Sejarah Perusahaan
PT X didirikan pada tahun 2007 oleh narasumber 1. Perusahaan ini
merupakan perusahaan IT yang bergerak di bidang entertainment. Kegiatan usaha
dari perusahaan ini adalah publishing game dari luar negeri. Saat itu PT X
merupakan perusahaan yang pertama kali memasuki industri ini. Pemilik
mendirikan perusahaan ini dikarenakan oleh hobi beliau yang suka bermain game.
Pada saat mendirikan perusahaan ini, narasumber 1 mengambil resiko
yang cukup berani yaitu langsung mendirikan perusahaan ini di dua kota, yaitu di
Jakarta dan Surabaya sebagai pusatnya. Perusahaan awalnya berdiri dimulai hanya
dengan 10 karyawan. Perusahaan langsung membuka satu cabang di Jakarta,
karena beliau menilai bahwa Kota Jakarta merupakan kota yang wajib dimasuki
untuk bisnis ini. Perusahaan ini setiap tahunnya meluncurkan sekitar dua sampai
tiga game baik web game, multiplatform dan client game. Saat ini perusahaan
memiliki karyawan yang berjumlah sekitar 80 orang di Jakarta dan di Surabaya.
Di Surabaya sendiri perusahaan memiliki 30 orang karyawan.
Pemilik perusahaan ingin agar perusahaan ini menjadi seperti perusahaan
Amazon. Pemilik ingin mengembangkan perusahaan menjadi Global Business
tidak hanya mengembangkan bisnis tidak hanya di bidang gaming dan community,
tetapi menjadi sebuah pembayaran internasional serta mengembangkan bisnis
nasional menjadi bisnis global dalam kompetisi yang sangat berat. Tujuannya agar
perusahaan memiliki produk yang dapat diterima secara nyaman, aman, dan
terpercaya.
Untuk menerbitkan game, perusahaan membeli lisensi video game dari
luar negeri. Lisensi tersebut termasuk support and maintenance server. PT X
kemudian menjual game tersebut ke dalam bentuk cd atau dvd. Perusahaan juga
bekerja sama dengan beberapa perusahaan lain, di mana sistem pembayaran
menggunakan voucher yang dikeluarkan oleh PT X ini. Penggunaaan voucher
untuk transaksi item game ini merupakan cara yang aman dan praktis serta mudah
digunakan.
31 Universitas Kristen Petra
Untuk melakukan promosi produk-produk game yang baru diluncurkan,
perusahaan melakukan promosi ke berbagai kota dan pulau di Indonesia.
Perusahaan memiliki divisi untuk senantiasa mencari dan membangun komunitas
dalam perusahaan, kemudian menjadikan komunitas ini sebagai keluarga. Sesuai
dengan tagline perusahaan ‘From Community Become Family’, perusahaan ingin
menganggap komunitas-komunitas yang ada bersama perusahaan merupakan
keluarga sehingga mereka akan senantiasa mencari perusahaan ini untuk
memenuhi kebutuhan mereka.
Karena perusahaan bergerak di bidang entertainment, perusahaan ingin
membawa customer menjadi enjoy dalam bermain game serta memberikan
semangat untuk customer. Permainan game dapat membantu mencerahkan pikiran
serta melepaskan penat para pemain itu sendiri.
Perusahaan melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan asing
contohnya game developer dari Korea, Taiwan, dan sebagainya serta facebook
untuk komunitas perusahaan. Perusahaan membeli lisensi game dari luar negeri
kemudian meluncurkan game tersebut di Indonesia. Perusahaan menyediakan
server untuk game tersebut. Selain developer game, perusahaan juga bekerja sama
dengan perusahaan kompetitor untuk menjual voucher untuk alat pembayaran.
Perusahaan ini setiap tahun meluncurkan beberapa game. Perusahaan sudah
meluncurkan sekitar 20 game lebih mulai tahun 2007 sampai saat ini.
4.1.2. Visi Misi Perusahaan
Visi
To grow our business: from online gaming entertainment, edutainment,
and community into virtual payment gateways; from nationally into
globally in the changing environment and tough competition.
Misi
To bring and serve: different excitement in entertainment where player
enjoy togetherness that cross the boundary between virtual and reality;
online users for an alternate way of convenience and secure service for
online transaction.
32 Universitas Kristen Petra
4.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT X
Sumber: PT X
4.1.4. Job Description PT X
PT X cabang Surabaya memiliki lima divisi. Divisi tersebut adalah divisi
komunitas, divisi marketing, divisi financing, divisi game master dan divisi
design. Berikut ini adalah job desk masing-masing divisi:
1. Divisi Komunitas
Divisi komunitas bertugas mencari komunitas. Sesuai dengan moto
perusahaan yang ingin menjadikan komunitas gamer di luar
perusahaan sebagai keluarga, divisi komunitas berusaha
memperhatikan komunitas tersebut dan memberikan yang terbaik bagi
komunitas tersebut agar dapat menjalin hubungan seperti keluarga
sendiri. Divisi komunitas juga bertugas menangani social network,
website dan forum untuk berinteraksi dengan anggota komunitas serta
memberikan berita terbaru mengenai peluncuran game. Tugas lain
divisi komunitas adalah mengamati competitor perusahaan. Divisi
33 Universitas Kristen Petra
komunitas juga membawahi divisi magazine yang memiliki tugas
untuk menerbitkan majalah setiap dua bulan sekali.
2. Divisi Marketing
Divisi pemasaran dalam perusahaan bertugas untuk mempromosikan
produk game. Untuk mempromosikan produk game terbaru, divisi
pemasaran mengadakan event di Kota Surabaya dan di kota lainnya
untuk melakukan promosi game tersebut. Event-event tersebut seperti
pameran dan roadshow untuk memperkenalkan produk baru serta
mencari komunitas serta gathering (perkumpulan) anggota komunitas
perusahaan. Untuk mengadakan event-event ini, divisi pemasaran perlu
mencari sponsor serta melakukan survey tempat agar event dapat
berjalan dengan baik serta mengurangi dana.
3. Divisi Financing
Divisi financing juga membawahi divisi accounting. Divisi financing
mengontrol dan mengurus hal-hal yang berkaitan dengan keuangan
perusahaan. Divisi financing bertugas untuk membuat laporan
keuangan serta mengendalikan keuangan perusahaan.
4. Divisi Game Master
a. Memberantas bug dalam game. Bug merupakan kesalahan program
yang terkadang mengakibatkan ketidak nyamanan bagi pengguna
yang bermain dalam game. Contoh bug salah satunya adalah item
dalam game yang tidak bisa habis, padahal jumlah item sudah
kosong tapi pengguna masih bisa membeli item.
b. Memberantas cheat demi kestabilan komunitas dalam game. Game
online rawan dengan hacker-hacker yang berusaha membobol
sistem pertahanan yang ada di dalam server. Setiap seminggu
sekali perusahaan mengadakan maintenance untuk produk game
tersebut. Dalam setiap maintenance, perusahaan selalu berusaha
untuk menutup celah yang dapat digunakan hacker untuk
melakukan kecurangan.
c. Event in Game. Berbeda dari kompetitor perusahaan yang lain,
setiap minggu perusahaan selalu menjadwal untuk membuat event
34 Universitas Kristen Petra
demi mempertahankan komunitas, serta untuk mencari komunitas
baru. Ini penting karena sesuai dengan tagline perusahaan 'From
Community become Family', perusahaan ingin agar komunitas
gamer tidak hanya sekedar bermain. Tetapi, melalui event-event
yang disediakan perusahaan, mereka dapat menjadi sebuah
keluarga.
5. Divisi Design
Divisi design perusahaan memiliki tugas berkaitan dengan design web,
brosur, poster, spanduk, cd game, dan installer. Divisi ini bertugas
memberikan design yang dapat menarik minat pembeli.
4.2. PT X sebagai Perusahaan Keluarga
4.2.1. Family Business Enterprise
Family Business Enterprise merupakan perusahaan yang dimiliki dan
dikelola oleh anggota keluarga pendiri. Kepemilikan dan pengelolaan perusahaan
ini dipegang oleh narasumber 1. Ciri-ciri perusahaan keluarga lainnya adalah
posisi kunci yang dipegang oleh anggota keluarga. Pada perusahaan ini posisi
Financial Manager dipegang oleh sepupu pemilik yaitu narasumber 2.
Narasumber 2 juga menjadi tangan kanan pemilik perusahaan, sehingga memiliki
peran penting dalam pengambilan keputusan di dalam perusahaan.
4.2.2. Karakteristik Perusahaan Keluarga
Di dalam bab 2, dijelaskan beberapa karakteristik perusahaan keluarga
menurut Susanto (2005). Beberapa karakteristik perusahaan keluarga yang
terdapat di dalam PT X adalah:
a. Tingginya Saling Keterandalan
Pemilik PT X di dalam mengambil suatu keputusan, lebih cenderung
melibatkan manajer keuangan yang merupakan satu-satunya anggota
keluarga direktur di dalam perusahaan sekaligus tangan kanan pemilik,
karena pemilik telah mempercayai kemampuannya.
b. Kekuatan Emosi
Karena perusahaan ini merupakan perusahaan keluarga dan sesuai tagline
perusahaan, perusahaan menganggap karyawan-karyawan merupakan
keluarga di dalam perusahaan. Pemilik perusahaan senantiasa menekankan
35 Universitas Kristen Petra
agar para karyawan memiliki rasa kekeluargaan dan saling percaya antar
satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat menciptakan kestabilan di dalam
perusahaan sendiri.
c. Kekaburan Fungsi
Di dalam perusahaan masih terjadi kekaburan fungsi meskipun perusahaan
sudah memiliki struktur organisasi. kekaburan fungsi ini contohnya
karyawan yang mengerjakan pekerjaan divisi lain atau pemilik yang juga
menjabat sebagai manajer divisi design. Pemilik menjabat sebagai divisi
design karena pemilik ingin terlibat langsung di dalam design poster atau
game dalam perusahaan.
4.2.3. Lingkaran Model Family Business PT X
Gambar 4.2. Lingkaran Model Family Business PT X
Sumber: Davis dan Taguiri (Hoover, 2000)
Keterangan:
1. Narasumber 1 berada di area nomer 1 karena beliau merupakan
pemilik, anggota keluarga dan pengelola PT X. Narasumber 1
merupakan pimpinan perusahaan yang selalu memimpin dalam
mengambil keputusan di dalam perusahaan.
2. Narasumber 2 berada di area nomer 2 karena beliau menjabat sebagai
manajer keuangan di dalam perusahaan sekaligus saudara sepupu
Keluarga Bisnis
Kepemilikan
kan
1
2 3
Narasumber 2 (Direktur)
Narasumber 2 (Manajer
Keuangan) Ayah Narasumber 1
4
Narasumber 3
(Manajer Pemasaran)
36 Universitas Kristen Petra
direktur, tetapi beliau tidak memiliki bagian di dalam kepemilikan
perusahaan.
3. Ayah narasumber 1 berada di area nomer 2. Beliau merupakan ayah
dari narasumber 1. Beliau tidak memiliki bagian di dalam kepemilikan
serta manajemen perusahaan tetapi beliau bertindak sebagai penasihat
perusahaan.
4. Narasumber 3 berada di area nomer 4. Narasumber 3 merupakan
karyawan PT X yang menjabat sebagai manajer marketing yang tidak
memiliki saham pada perusahaan dan bukan anggota keluarga.
4.3. Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance
Penerapan tata kelola yang baik perusahaan membantu perusahaan untuk
memperoleh nilai tambah di mata para investor. Dengan adanya good corporate
governance pada perusahaan perusahaan akan terpacu untuk senantiasa
memberikan yang terbaik kepada semua stakeholders. Untuk menerapkan prinsip
good corporate governance perusahaan harus senantiasa melakukan kendali di
dalam perusahaan.
Melalui good corporate governance perusahaan dapat mengambil
keputusan-keputusan-keputusan dengan lebih baik lagi. Di dalam penelitian ini
penulis akan membahas apakah pelaksanaan good corporate governance pada PT
X sudah baik. Penelitian dilakukan dengan wawancara kepada pemilik dan
manajer setiap divisi di dalam perusahaan serta observasi di dalam perusahaan.
Pelaksanaan good corporate governance di dalam perusahaan ini telah
berjalan cukup baik karena perusahaan memperhatikan kepentingan-kepentingan
stakeholder, tetapi masih belum sempurna. Perusahaan berusaha melaksanakan
lima prinsip good corporate governance yaitu transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas (tanggung jawab), independensi, serta kesetaraan dan kewajaran.
4.3.1. Transparansi
Perusahaan dinilai menjalankan transparansi dengan baik apabila
perusahaan senantiasa menyediakan informasi yang material dan relevan agar
mudah diakses dan dipahami oleh stakeholder. Informasi yang disajikan adalah
semua informasi berkenaan dengan keadaan perusahaan yang menjadi hal penting
untuk pengambilan keputusan.
37 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan narasumber 1,
direktur utama, penyampaian informasi dilakukan dalam bentuk lisan dan tulisan.
Informasi secara lisan disampaikan melalui rapat sedangkan informasi tertulis
disampaikan melalui email, website, social network, dan majalah perusahaan.
Narasumber 2 juga mengatakan jika rapat diadakan sekitar seminggu sekali.
Narasumber 1 dan narasumber 2 mengatakan jika rapat tidak selalu dihadiri oleh
semua karyawan. Terkadang rapat dilaksanakan per divisi dengan narasumber 1.
Narasumber 3 mengatakan jika pelaksanaan rapat tergantung dari informasi yang
disampaikan. Narasumber 1 mengatakan bahwa informasi yang dibicarakan pada
saat rapat biasanya berkenaan dengan produk baru, perkenalan game baru kepada
staff sebelum launching, tugas per divisi, dan strategi promosi untuk produk
terbaru. Narasumber 2 dan narasumber 3 juga mengatakan hal yang sama.
Mengenai rapat per divisi bersama dengan pemilik, menurut narasumber 1 hal
yang dibicarakan biasanya mengenai strategi per divisi dan perkembangan
kegiatan divisi itu. Menurut wawancara dengan narasumber 2 sebagai manajer
keuangan, informasi rapat divisinya dirahasiakan. Menurut narasumber 3 sebagai
manajer pemasaran, rapat divisi membahas mengenai event game, budgeting, dan
laporan event yang baru diselenggarakan. Melalui observasi penulis, terlihat
bahwa narasumber 1 seringkali mengadakan rapat secara bergiliran dengan setiap
divisi. Selain informasi lisan terdapat juga informasi tertulis. Narasumber 1
berkata bahwa informasi tertulis melalui website, facebook, twitter, majalah dan
email ditujukan kepada customer, narasumber 2 dan narasumber 3 juga
sependapat dengan narasumber 1. Melalui observasi penulis pada website
perusahaan, informasi yang disampaikan PT X bermacam-macam. Informasi yang
disampaikan melalui website adalah maintenance server; berita-berita mengenai
game baru, roadshow, gathering (perkumpulan anggota komunitas), charity
perusahaan; pembelian voucher dan game online; lowongan kerja; forum
komunitas; dan mengaktifkan game. Untuk promosi game perusahaan mengikuti
Bazaar yang diadakan Universitas Surabaya dan Universitas Dr. Soetomo pada
bulan Maret. Selain website, perusahaan juga memiliki sebuah social network
yaitu facebook dan twitter. Pada facebook dan twitter informasi yang disampaikan
untuk customer adalah info maintenance server, game baru, info penyelenggaraan
38 Universitas Kristen Petra
event, dan update game. Perusahaan juga memiliki majalah yang diterbitkan dua
bulan sekali. Informasi yang disampaikan melalui email berupa informasi
maintenance server. Content dalam majalah hampir sama dengan berita yang ada
di dalam website mengenai berita event-event perusahaan akan tetapi di dalam
majalah terdapat guide yang lebih lengkap untuk game. Informasi perusahaan
yang disampaikan oleh customer hanya berkenaan dengan produk perusahaan
saja. Informasi yang berkaitan dengan perusahaan tidak disampaikan melalui
website karena perusahaan belum menjadi perusahaan publik.
Menurut narasumber 1, pemberitahuan mengenai informasi berkaitan
dengan perusahaan seperti visi, misi, sistem kepemilikan, tujuan, dan sistem
manajemen resiko perusahaan diberitahukan diberitahukan langsung kepada
karyawan, saat karyawan masuk ke dalam perusahaan. Hal ini juga diperkuat oleh
narasumber 2 dan narasumber 3, yang mengatakan bahwa saat mereka memasuki
perusahaan semua informasi tersebut dijelaskan secara lisan oleh manajer atau
pemilik. Informasi visi misi perusahaan ada di dalam profil facebook dan profil
jobstreet perusahaan. Pada profil facebook, perusahaan hanya menjelaskan dengan
singkat profilnya dan hanya menuliskan misi secara singkat pada facebook.
Jobstreet ini merupakan media perusahaan untuk membuka lowongan kerja dan
merekrut karyawan. Saat melakukan observasi, terlihat seorang supervisor
menjelaskan profil perusahaan kepada karyawan freelance yang membantu divisi
marketing menangani event. Selain informasi berkenaan dengan profil
perusahaan, juga terdapat informasi keuangan, manajemen resiko serta susunan
kompensasi pada perusahaan. Narasumber 1 berkata bahwa informasi mengenai
kondisi keuangan perusahaan merupakan informasi rahasia, demikian juga
menurut narasumber 2 dan narasumber 3. Informasi ini hanya diketahui oleh
divisi yang berkaitan yaitu divisi keuangan dan direktur sendiri. Sedangkan
informasi mengenai susunan kompensasi menurut ketiga narasumber ada di dalam
peraturan perusahaan. Akan tetapi menurut ketiga narasumber, informasi reward
kontribusi karyawan rahasia dan hanya diketahui oleh narasumber 1. Narasumber
1 berkata, informasi reward dirahasiakan agar tidak menimbulkan iri hati antar
karyawan. Menurut narasumber 1, semua karyawan mengetahui mengenai
manajemen resiko. Pencegahan resiko dilakukan oleh survey. Survey ini
39 Universitas Kristen Petra
dilakukan oleh divisi marketing. Narasumber 2 berkata bahwa manajemen resiko
ini untuk menghindari kerugian pada perusahaan serta menghindari penggunaan
sumber daya yang tidak perlu. Menurut narasumber 3 selaku divisi marketing,
narasumber melakukan survey untuk mencari lokasi mana yang bisa dimasuki
untuk penjualan produk. Cara melakukan survey adalah melihat apakah lokasi
tersebut layak dijadikan tempat promosi, keramaian lokasi, serta umur target pasar
pada lokasi yang promosi karena umur target pasar mempengaruhi kesuksesan
promosi game. Contoh lokasi yang biasa dijadikan tempat promosi oleh
perusahaan adalah sekolah, kampus, warnet atau pusat perbelanjaan.
Berdasarkan wawancara dengan narasumber 1 mengenai kebijakan
perusahaan, perusahaan memiliki kebijakan tertulis untuk karyawan. Kebijakan
tersebut terdiri dari banyak pasal-pasal untuk mengatur karyawan. Narasumber 2
berkata, kebijakan tersebut terdiri dari 23 pasal untuk tata tertib karyawan. Kedua
narasumber berkata bahwa kebijakan tertulis ini dibuat berdasarkan Undang-
Undang Ketenagakerjaan.
Melalui observasi pada kebijakan perusahaan, pasal-pasal yang ada di
dalam kebijakan PT X seperti pada perusahaan umumnya yaitu peraturan untuk
karyawan mengenai hak dan kewajiban karyawan, gaji dan tunjangan, jam kerja
dan absensi mulai 08.30-17.30, cuti dan ijin, syarat penerimaan karyawan,
pemutusan hubungan kerja, peringatan tertulis dan tindakan disiplin serta
penyelesaian perselisihan. PT X merupakan perusahaan yang resmi yang memiliki
izin pendirian melalui pemerintah. Perusahaan tentunya tidak dapat membuat
kebijakan dengan sembarangan. Kebijakan di dalam perusahaan dibuat
berdasarkan peraturan Undang Undang Ketenagakerjaan yaitu Undang-Undang
nomer 13 tahun 2003. Dalam kebijakan tersebut juga terdapat Undang-Undang
tambahan untuk beberapa pasal yaitu Undang-Undang Jamsostek, Undang-
Undang PPHI untuk mengatur mengenai penyelesaian perselisihan, dan Surat
Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang mengatur mengenai PHK.
Pembuatan kebijakan sesuai dengan Undang-Undang tersebut agar dapat
menjamin hak-hak tenaga kerja. Undang-Undang dalam kebijakan perusahaan,
dapat dilihat pada lampiran dokumentasi.
40 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan hasil wawancara narasumber dan observasi prinsip
transparansi yang diterapkan oleh perusahaan masih kurang baik terutama untuk
pihak eksternal. Penyampaian informasi untuk karyawan yang dilakukan melalui
rapat dapat mempermudah semua staff untuk menerima dan memahami informasi
tersebut. Informasi yang berkaitan dengan perusahaan seperti visi, misi, tujuan,
target dan strategi perusahaan juga dijelaskan dengan baik oleh supervisor untuk
karyawan baru. Informasi untuk pihak eksternal telah disampaikan dengan baik
dan lengkap melalui media dunia maya. Informasi yang disampaikan untuk pihak
eksternal di dunia maya hanya informasi mengenai produk game perusahaan. Hal
ini dikarenakan perusahaan belum menjadi perusahaan public. Akan tetapi,
mengenai sistem reward dan kondisi keuangan masih kurang transparan untuk
karyawan karena hal ini hanya diketahui oleh direktur dan divisi keuangan
perusahaan.
Untuk kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan, perusahaan telah
menetapkan kebijakan tertulis yang baik untuk karyawan. Perusahaan membuat
kebijakan sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja yaitu Undang-Undang
No. 13 Th 2013 dan Undang-Undang tambahan lain yaitu Undang-Undang
Jamsostek, Undang-Undang PPHI untuk mengatur mengenai penyelesaian
perselisihan, dan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang
mengatur mengenai PHK.
4.3.2. Akuntabilitas
Agar perusahaan dapat melaksanakan akuntabilitas dengan baik,
perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan
perusahaan. Perusahaan harus mempertanggungjawabkan kinerjanya secara
transparan dan wajar. Akuntabilitas merupakan prinsip mengenai sistem organ
perusahaan berjalan sesuai dengan fungsinya. Peneliti mengamati akuntabilitas
perusahaan dengan mengamati dokumen job description, sistem reward dan
punishment, mengamati peraturan perusahaan dan struktur organisasi.
Berdasarkan wawancara dengan narasumber 1, perusahaan telah
menentukan tugas dan tanggung jawab karyawan sesuai keahlian karyawan dan
kebutuhan perusahaan. Perusahaan membentuk divisi-divisi sesuai dengan
kegiatan usaha dan kebutuhan. Ketika perusahaan baru awal berdiri, beberapa
41 Universitas Kristen Petra
karyawan merangkap jabatan pada dua divisi dan seiring berjalannya perusahaan,
perusahaan telah memiliki struktur organisasi lebih rapi karyawan yang rangkap
kemudian ditempatkan pada jabatan yang lebih cocok. Narasumber 1 berkata, jika
saat ini ada karyawan yang kurang bagus bekerja pada satu divisi, maka akan
dipindahkan ke divisi lain, di mana kinerjanya mungkin akan lebih bagus.
Demikian juga menurut narasumber 2 dan narasumber 3, pemindahan karyawan
ke divisi lain memungkinkan karyawan memiliki kinerja lebih bagus. Saat
perusahaan baru berdiri, narasumber 3 bekerja pada divisi game master dan
menangani event pada divisi marketing. Narasumber 3 memberikan kinerja yang
lebih bagus pada pengelolaan event, sehingga dipindahkan pada divisi marketing.
Berdasarkan observasi tugas dan tanggung jawab karyawan, dapat dilihat bahwa
para manajer dan para karyawan memiliki kemampuan sesuai dengan job
desknya. Hal ini dapat dilihat ketika mereka dapat menyelesaikan tugas dan
tanggung jawabnya sehingga target perusahaan dapat dicapai. Contoh ketika baru-
baru ini perusahaan melakukan launching produk game terbaru, semua karyawan
berusaha memenuhi target agar launching game bisa dilaksanakan tepat pada
waktunya. Melalui observasi pada struktur organisasi perusahaan, pada posisi top
manager belum sesuai dengan organ perusahaan dalam good corporate
governance. Dalam teori KNKG (2006) pada bab 2, dijelaskan bahwa struktur
organ perusahaan yang sesuai GCG adalah RUPS, Komisaris, dan Direksi. Pada
PT X, perusahaan belum memiliki komisaris yang bertanggung jawab untuk
mengawasi tugas direksi dan RUPS sebagai wadah pemegang saham.
Berdasarkan wawancara dengan ketiga narasumber, perusahaan memiliki
dokumen SOP dan job desk untuk setiap divisi agar karyawan mengetahui tugas
dan tanggung jawabnya. Peneliti hanya mengamati dokumen job desc. perusahaan
karena dokumen SOP merupakan dokumen rahasia. Narasumber 1 hanya
memberikan SOP secara singkat, yaitu setelah perusahaan membeli lisensi game
perusahaan melakukan uji coba agar game nantinya tidak membahayakan
pengguna, setelah itu perusahaan menerbitkan game tersebut dan melakukan
promosi. Narasumber 1 berkata, perusahaan tidak memiliki program training
untuk karyawan baru, namun perusahaan memberikan pendampingan untuk
karyawan baru. Menurut narasumber 2, pendampingan ini dilakukan oleh staff
42 Universitas Kristen Petra
satu divisi karyawan tersebut. Begitu juga menurut narasumber 3, perusahaan
memberikan pendamping untuk karyawan baru selama satu minggu agar
karyawan memahami tanggung jawabnya.
Setiap tahun perusahaan memiliki penilaian kinerja untuk karyawan.
Menurut narasumber 1, penilaian kinerja tersebut seperti rapotan untuk melihat
kinerja karyawan. Menurut narasumber 3, bentuk penilaian kinerja tersebut adalah
penilaian di atas kertas berupa angka yang dinilai oleh direktur dan manajer. Di
dalam kertas penilaian kinerja tersebut terdapat kekurangan, kelebihan dan hal apa
yang harus diperbaiki oleh karyawan. Perusahaan juga memiliki reward untuk
karyawan sesuai dengan kontribusinya pada perusahaan. Berdasarkan wawancara,
ketiga narasumber berkata sistem reward berupa bonus pada akhir bulan. Bonus
untuk karyawan lansung diberikan bersama gaji dan tunjangan karyawan yang
dibayarkan pada tanggal 31. Sistem reward mengenai kontribusi karyawan
merupakan informasi rahasia dan hanya diketahui oleh narasumber 1 (direktur).
Selain reward untuk kontribusi karyawan, ada juga tunjangan kedisiplinan yang
diatur di dalam peraturan perusahaan pasal 17, yaitu bonus untuk kehadiran 1
bulan penuh akan mendapatkan bonus dua kali uang makan. Bonus kehadiran
untuk satu bulan penuh berlaku untuk semua karyawan.
Melalui wawancara dengan narasumber 1, perusahaan juga memiliki surat
peringatan untuk karyawan yang melakukan pelanggaran. Narasumber 2
kemudian menjelaskan lebih rinci mengenai surat peringatan dan tindakan
kedisiplinan. Surat peringatan diberikan maksimal tiga kali untuk setiap
karyawan. Surat peringatan pertama diberikan pada pelanggaran seperti terlambat
beberapa kali atau absen tanpa memberitahukan manajer. Surat peringatan kedua
didapatkan ketika pelanggaran pertama dilakukan berulang kali, sedangkan surat
peringatan ketiga didapatkan ketika seorang karyawan melakukan pelanggaran
berat seperti tindak kriminal atau membocorkan rahasia perusahaan dan karyawan
akan langsung dipecat. Melalui observasi pada peraturan perusahaan, peraturan
mengenai surat peringatan ada di dalam pasal 17 peraturan perusahaan.
Pelanggaran lainnya yang mendapatkan surat peringatan adalah menggunakan
telepon perusahaan selama jam kerja untuk urusan pribadi, tidak memberitahukan
pihak manajemen apabilai mengganti identitas, dan menggunakan telepon seluler
43 Universitas Kristen Petra
selama jam kerja. Selain surat peringatan, di dalam peraturan perusahaan terdapat
pemotongan tunjangan kedisiplinan untuk karyawan yang datang terlambat.
Prinsip akuntabilitas juga mencakup sistem pengendalian internal
perusahaan. Berdasarkan wawancara dengan narasumber 1, pengendalian internal
perusahaan dilakukan melalui audit laporan keuangan serta evaluasi kinerja dan
kegiatan perusahaan setiap akhir tahun. Narasumber 2 dan narasumber 3 juga
sependapat dengan narasumber 1. Menurut narasumber 1 dan narasumber 3 hal
yang dievaluasi biasanya mengenai kegiatan perusahaan serta kontrak sebuah
game. Perusahaan perlu mempertimbangkan apakah game tersebut perlu
melakukan perpanjangan kontrak. Jika game dinilai menguntungkan, maka
perusahaan akan melakukan perpanjangan kontrak. Audit laporan keuangan
berupa audit laporan keuangan bulanan dan tahunan. Sistem pengendalian internal
ini bertujuan mengendalikan sumber daya perusahaan sehingga dapat mencegah
terjadinya kecurangan di dalam perusahaan.
Semua karyawan perusahaan dalam melaksanakan tugasnya harus
berpegang pada pedoman dan etika bisnis. Prinsip etika yang dianut di dalam
perusahaan menurut narasumber 1 adalah kekeluargaan dan sukses bersama
perusahaan. Begitu juga menurut narasumber 3, bahwa perusahaan berusaha
menganggap semua karyawan dan customer adalah keluarga. Melalui observasi
pada website perusahaan, perusahaan juga memiliki tagline ‘From Community
become Family’ yang berarti dari komunitas menjadi keluarga perusahaan.
Melalui pengamatan pada forum perusahaan, perusahaan sering mengadakan
gathering untuk konsumen yang merupakan anggota komunitas perusahaan.
Kegiatan gathering ini diadakan untuk komunitas, di mana mereka dapat
mengenal satu sama lain, berbagi pengalaman dan bercanda, serta bermain
bersama. Acara gathering perusahaan dilaksanakan secara bergiliran pada
berbagai kota di Indonesia.
Perusahaan telah melaksanakan prinsip akuntabilitas cukup baik. Akan
tetapi, apabila dilihat dari struktur organisasi perusahaan, organ perusahaan belum
sesuai dengan Good Corporate Governance di mana perusahaan harus memiliki
RUPS dan komisaris. Pembagian tugas dan tanggung jawab di dalam perusahaan
telah dilakukan dengan baik dan sesuai dengan kompetensi karyawan, sehingga
44 Universitas Kristen Petra
target perusahaan dapat dicapai. Dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya
perusahaan telah memiliki peraturan perusahaan tertulis sebagai pedoman
karyawan. Perusahaan juga telah memiliki sistem reward dan sanksi yang baik
dan diatur di dalam peraturan perusahaan. Sedangkan reward untuk kontribusi
karyawan, kurang dijabarkan untuk karyawan karena informasi ini dirahasiakan
oleh direktur.
4.3.3. Responsibilitas
Perusahaan melaksanakan prinsip responsibilitas jika perusahaan
memegang prinsip kehati-hatian, taatan peraturan perundang-undangan, anggaran
dasar, dan peraturan perusahaan serta pelaksanaan tanggung jawab sosial terhadap
masyarakat dan lingkungan.
1. Ketaatan Terhadap Peraturan
Berdasarkan wawancara dengan ketiga narasumber, perusahaan
telah memiliki kebijakan tertulis sesuai peraturan perundangan.
Narasumber 1 memastikan bahwa semua karyawan yang bekerja pada PT
X menaati peraturan berdasar Undang-Undang tersebut. Menurut
narasumber 2, perusahaan juga taat membayar pajak setiap tahunnya dan
perusahaan juga menggaji karyawan sesuai dengan ketentuan UMR.
Semua narasumber berkata bahwa peraturan perusahaan PT X dibuat
berdasarkan Undang-Undang. Menurut narasumber 1, sebelum
mengeluarkan produknya, perusahaan melakukan uji coba agar produknya
tidak berbahaya bagi pengguna seperti terkena virus yang dapat
membahayakan komputer.
Berdasarkan observasi pada dokumen Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP), jenis
perusahaan PT X merupakan Perseroan Terbatas. Perseroan Terbatas
adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar
yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya. Dengan
pendirian PT yang membutuhkan izin pemerintah, perusahaan tentunya
menaati semua peraturan termasuk peraturan membayar pajak. Melalui
45 Universitas Kristen Petra
observasi penulis pada dokumen NPWP, perusahaan setiap tahun selalu
membayar pajak. Pajak yang diabayarkan adalah pajak penghasilan.
Perusahaan membayar semua karyawan sesuai dengan ketentuan UMR
minimum Surabaya. Hal ini dapat dilihat ketika penulis melakukan
wawancara dengan beberapa karyawan lain perusahaan. Mereka berkata
bahwa mereka diberikan gaji sesuai dengan UMR Surabaya. Perusahaan
menaati peraturan perundang-undangan akan tetapi menurut ketiga
narasumber perusahaan belum memiliki anggaran dasar. Di dalam
anggaran dasar harus memuat dewan komisaris dan pelaksanaan RUPS.
Perusahaan belum memiliki RUPS dan komisaris di dalam perusahaan.
Berdasarkan observasi pada peraturan perusahaan, dalam
pembuatan peraturan perusahaan untuk karyawan, perusahaan membuat
peraturan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan yaitu Undang-
Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2013. Peraturan perusahaan
diperbarui setiap tahun yang dapat dilihat dengan adanya penulisan tahun
pada halaman cover berkas peraturan perusahaan. Di dalam berkas
peraturan perusahaan tersebut terdapat banyak pasal-pasal di antaranya
mengenai hak dan kewajiban karyawan, gaji dan tunjangan, jam kerja dan
absensi mulai 08.30-17.30, cuti dan ijin, syarat penerimaan karyawan,
pemutusan hubungan kerja, peringatan tertulis dan tindakan disiplin serta
penyelesaian perselisihan. Perusahaan juga memberikan asuransi
kesehatan kepada semua orang yang bekerja di perusahaan tersebut.
Dengan adanya asuransi kesehatan ini karyawan mendapatkan pengobatan
gratis dari dokter ketika sakit. Perusahaan awalnya tidak memiliki asuransi
kesehatan, tetapi mempertimbangkan mengenai keselamatan kerja
karyawan saat ditugaskan ke luar kota maka pemilik kemudian
memberikan asuransi kesehatan ini. Kartu asuransi kesehatan karyawan
mengikuti perusahaan induk yaitu PT Y. PT Y merupakan perusahaan
ayah dari narasumber 1. PT X seharusnya memiliki kartu asuransi sendiri
untuk perusahaan. Perusahaan harus bertanggung jawab penuh untuk
kesejahteraan karyawan dan tidak membebankan biaya asuransi kepada
perusahaan induk. Semua karyawan sudah menaati peraturan perusahaan
46 Universitas Kristen Petra
tersebut. Hal ini terlihat dari karyawan yang melakukan absensi tepat
waktu melalui sidik jari. Selain itu, jika ada karyawan yang cuti atau tidak
masuk, maka karyawan akan memberitahukan hal tersebut kepada
supervisor mereka. Karyawan juga menjaga kebersihan kantor dan
berusaha memelihara peralatan perusahaan.
Undang-Undang yang dicantumkan di dalam peraturan perusahaan
tersebut adalah Undang-Undang Ketenagakerjaan, Undang-Undang
Jamsostek, Undang-Undang PPHI, Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomer SE. 13/MEN/SJ-KK/I/2005.
Undang-Undang Ketenagakerjaan untuk mengatur cuti karyawan, Undang-
Undang Jamsostek untuk mengatur berakhirnya masa kerja karyawan
karena kontrak kerja berakhir, karyawan meninggal dunia, karyawan
mengundurkan diri, atau jika karyawan terlibat tindakan criminal. Undang-
Undang PPHI yaitu peraturan untuk menyelesaikan perselisihan jika
terjadi di dalam perusahaan, sedangkan Surat Edaran Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia untuk mengatur pemutusan
hubungan kerja.
2. Tanggung Jawab Sosial
Berdasarkan wawancara dengan narasumber 1, perusahaan telah
melaksanakan CSR dengan mengadakan kegiatan charity. Kegiatan
charity dilaksanakan beberapa kali dalam setahun dan jika terjadi bencana
alam seperti banjir di Jakarta baru-baru ini. Narasumber 2 berkata bahwa
kegiatan charity dilaksanakan sekitar dua atau tiga bulan sekali setiap
tahun. Melalui observasi pada website dan social network perusahaan, PT
X melakukan kegiatan amal melalui Yayasan Anugrah Pressindo. Program
Charity ini dilaksanakan hampir setiap dua bulan sekali. Berdasarkan
wawancara pada narasumber 1, narasumber 2, dan hasil observasi pada
website perusahaan, kegiatan charity yang dilakukan adalah
menyumbangkan hasil penjualan voucher untuk orang-orang yang kurang
mampu. Tanggung jawab sosial perusahaan untuk lingkungan adalah tidak
membuang sampah atau limbah perusahaan sembarangan dan senantiasa
47 Universitas Kristen Petra
menjaga kebersihan kantor dan daerah sekitar perusahaan sebagaimana
diatur di dalam peraturan perusahaan PT X.
Secara keseluruhan perusahaan telah menjalankan prinsip responsibilitas
dengan baik, akan tetapi perusahaan belum bertanggung jawab penuh terhadap
asuransi kesehatan karyawan. Asuransi kesehatan PT X masih mengikuti
perusahaan induknya. Perusahaan juga belum memiliki anggaran dasar untuk
perusahaan dan perusahaan juga belum memiliki komisaris dan RUPS di dalam
perusahaan. Perusahaan sudah menaati prinsip responsibilitas secara umum yaitu
menaati peraturan perundang-undangan, peraturan karyawan, berpegang pada
prinsip kehati-hatian dengan melakukan uji coba untuk produk yang akan
diterbitkan serta melaksanakan kegiatan CSR.
4.3.4. Independensi
Prinsip independensi memastikan bahwa perusahaan harus dikelola secara
independen dan tidak dapat didominasi dan diintervensi oleh pihak lain agar
kekuatan perusahaan seimbang. Selain itu organ perusahaan harus melaksanakan
tugasnya sesuai anggaran dasar dan peraturan dan tidak melempar tanggung
jawab.
Di dalam perusahaan terdapat 2 anggota keluarga. Mereka menjabat
sebagai direktur dan manajer keuangan. Narasumber 1 berkata bahwa anggota
keluarga berpengaruh di dalam pengambilan keputusan di dalam perusahaan
karena anggota keluarga memegang posisi penting dalam perusahaan yaitu
manajer keuangan. Narasumber 1 berkata, bahwa hal yang didiskusikan bersama
anggota keluarga merupakan rahasia tetapi seringkali merupakan pendanaan
perusahaan. Narasumber 2 juga menguatkan pernyataan tersebut dengan
mengatakan bahwa anggota keluarga sangat berpengaruh dalam pengambilan
keputusan. Narasumber 2 berkata bahwa beliau lebih banyak terlibat dalam
pengambilan keputusan yang berkenaan dengan keuangan perusahaan. Akan
tetapi bagaimanapun, semua keputusan akhir tetap ditentukan oleh narasumber 1.
Begitu juga dengan narasumber 3 yang mengatakan bahwa anggota keluarga
memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan karena memegang
jabatan penting di dalam perusahaan dan keterlibatan pemilik di dalam
pengambilan keputusan sekitar 90%. Menurut narasumber 3, narasumber 1 terlibat
48 Universitas Kristen Petra
dalam pengaturan budget untuk karyawan yang bertugas ke luar kota. Narasumber
1 memotong budget untuk tugas luar kota dengan mengurangi jumlah karyawan
freelance dari Surabaya. Setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan
harus melalui persetujuan dari pemilik. Untuk mengajukan pelaksanaan kegiatan,
karyawan hanya perlu memberikan budget kegiatan melalui email pada manajer .
Contoh kegiatan adalah event in game, pameran, roadshow, atau penerbitan
majalah. Menurut ketiga narasumber, PT X tidak memiliki konsultan perusahaan.
Akan tetapi, saat melakukan observasi, narasumber 1 beberapa kali mengadakan
rapat dengan ayahnya yang bekerja satu kantor untuk meminta nasihat pada saat
jam kerja. Rapat ini tidak diadakan secara rutin, kira-kira sekitar dua atau tiga
minggu sekali. Ketika narasumber 1 ditanya mengenai rapat tersebut, narasumber
1 berkata bahwa rapat tersebut adalah untuk meminta saran-saran kepada ayahnya
misalnya mengenai strategi-strategi perusahaan dan cara memperlakukan
karyawan perusahaan. Menurut narasumber 1, ayahnya dinilai lebih
berpengalaman dalam memberikan saran-saran untuk menangani masalah-
masalah dalam perusahaan. Saran yang diberikan mengenai strategi promosi,
strategi meningkatkan penjualan produk, serta bagaimana menangani karyawan
yang berkonflik.
Berdasarkan wawancara dengan narasumber 1 dan narasumber 2, di dalam
perusahaan beberapa kali terjadi konflik. Narasumber 1 berkata bahwa konflik
harus diselesaikan secara kekeluargaan. Jika konflik antar individu tidak berakhir,
karyawan tetap harus bersikap professional dan tidak mempengaruhi kinerja.
Dalam pengambilan keputusan perusahaan tidak boleh melihat konflik yang
terjadi, tetapi perusahaan harus tetap fokus pada tujuan utama. Begitu pula
narasumber 2 mengatakan bahwa organ perusahaan tidak boleh fokus terhadap
konflik tetapi harus fokus terhadap kebutuhan dan tujuan utama perusahaan.
Menurut ketiga narasumber, konflik yang seringkali terjadi di perusahaan adalah
perbedaan pendapat antara karyawan. Selain itu, narasumber 1 dan narasumber 3
menambahkan konflik lainnya adalah ketika ada karyawan lama bekerja serta
menyerahkan tanggung jawab pekerjaan ke teman sehingga tidak selesai tepat
waktu.
49 Universitas Kristen Petra
Selain menghindari terjadinya dominasi, dalam prinsip independensi organ
perusahaan juga harus melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai
anggaran dasar dan peraturan serta tidak saling melempar tanggung jawab. Organ
perusahaan terdiri dari direksi, komisaris dan RUPS. Perusahaan belum memiliki
anggaran dasar dan dewan komisaris di dalam perusahaan. Berdasarkan
wawancara dengan para narasumber, perusahaan memiliki data mengenai SOP
dan job description untuk tiap divisi. Peneliti hanya mengamati dokumen job
description karena dokumen SOP perusahaan merupakan dokumen rahasia. Di
dalam perusahaan terdapat lima divisi yaitu divisi pemasaran, divisi keuangan,
divisi, design, divisi komunitas, dan divisi game master. Dengan adanya data SOP
dan job description karyawan dan direktur dapat melaksanakan fungsinya dengan
baik. Berdasarkan wawancara dengan narasumber 1, semua karyawan harus
bekerja sama agar target tercapai. Narasumber 2 juga mengatakan bahwa antar
divisi yang satu dengan divisi lain saling berhubungan, sehingga mereka harus
bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan. Pernyataan ini juga ditangguhkan
oleh narasumber 3 yang mengatakan bahwa, perusahaan akan sangat sibuk
menjelang peluncuran produk baru. Semua karyawan harus bisa bekerja bersama
agar kegitatan peluncuran game perusahaan berjalan tepat waktu. Menurut
narasumber 2, pekerjaan yang dilakukan bersama-sama biasanya pekerjaan yang
hanya membutuhkan tenaga dan tidak membutuhkan keahlian khusus seperti
memindahkan barang, membungkus merchandise atau CD game. Saat melakukan
observasi, terlihat karyawan divisi marketing dan komunitas membungkus
merchandise menjelang peluncuran game terbaru. Merchandise berupa cangkir,
notes, kalender, poster, bolpoin dan gantung kunci. Selain itu, pekerjaan lain yang
dilakukan bersama adalah kerja sama antara divisi komunitas dan divisi game
master untuk buat event di dalam game serta budgeting tiap divisi yang harus
didiskusikan bersama manajer keuangan. Tidak hanya karyawan, direktur pun
juga bertanggung jawab dalam segala kegiatan yang dilaksanakan oleh
perusahaan. Berdasarkan wawancara pada ketiga narasumber yang telah
dijelaskan pada paragraph sebelumnya, direktur di dalam perusahaan sangat besar.
Semua kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan harus disetujui oleh
direktur.
50 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan analisa penulis, pelaksanaan prinsip independensi dalam PT
X masih kurang baik. Organ perusahaan bekerja sesuai job desc. dan SOP untuk
menghindari dominasi. Organ perusahaan di sini berarti direktur dan karyawan.
Perusahaan belum memiliki RUPS dan dewan komisaris. Semua organ
perusahaan juga melaksanakan kewajiban-kewajiban pada peraturan perusahaan
pasal 10, seperti melakukan absensi tepat waktu, bekerja sama di dalam
perusahaan, memelihara peralatan kantor, dan bekerja pada posisinya masing-
masing. Direktur banyak terlibat di dalam pengambilan keputusan dalam kegiatan
perusahaan. Akan tetapi, mengenai prinsip independen perusahaan sendiri masih
belum dilaksanakan. Hal ini dikarenakan narasumber 1 beberapa kali melakukan
rapat dengan ayahnya untuk meminta nasihat, jadi Ayah narasumber 1 terlibat
dalam pengambilan beberapa keputusan di perusahaan.
4.3.5. Kesetaraan dan Kewajaran
Perusahaan dikatakan melakuan prinsip kesetaraan dengan baik apabila
perusahaan memperhatikan kepentingan stakeholder dalam perusahaan. Prinsip
kesetaraan ini memberikan kesempatan yang sama untuk semua karyawan serta
hak yang sama untuk karyawan.
Berdasarkan wawancara dengan ketiga narasumber, stakeholder
perusahaan adalah karyawan, perusahaan kompetitor, supplier, dan konsumen.
Perusahaan kompetior bekerja sama dengan perusahaan agar penjualan produknya
bisa menggunakan voucher perusahaan. Supplier perusahaan adalah game
developer dan perusahaan percetakan untuk membuat merchandise seperti poster,
mug, spanduk, dvd installer, kalender, dan kaos. Berdasarkan wawancara dengan
narasumber 1, perusahaan memberikan kesempatan yang sama pada stakeholder
untuk memberi masukan dan pendapat. Untuk karyawan perusahaan dapat
memberikan masukan langsung saat rapat. Begitu juga menurut narasumber 2,
semua karyawan dapat memberi masukan pada saat rapat atau melalui manajer
pada saat rapat per divisi. Karyawan dapat memberi masukan kepada perusahaan
agar perusahaan dapat menjadi lebih baik. Untuk supplier, menurut narasumber 1,
mereka memberikan masukan saat perusahaan mengadakan kerja sama. Contoh
masukan yang diberikan oleh developer adalah jenis game yang sesuai untuk
orang Indonesia. Narasumber 2 juga sependapat dengan narasumber 1, supplier
51 Universitas Kristen Petra
memberi masukan agar produk perusahaan lebih baik lagi untuk customer.
Sedangkan konsumen menurut narasumber 1 memberi masukan dengan
menyampaikan keluhan. Hal ini ditangguhkan oleh narasumber 2 yang
mengatakan konsumen memberi keluhan saat event melalui divisi marketing.
Menurut narasumber 3 selaku manajer divisi marketing, jenis masukan dari yang
diterima customer adalah server yang lambat, item game yang hilang, dan
customer service agar lebih baik. Untuk perusahaan kompetitor, menurut ketiga
narasumber jarang memberikan masukan karena mereka hanya membeli voucher
untuk produk game perusahaan tersebut. Narasumber 3 memberikan contoh
mengenai masukan karyawan, yaitu masukan karyawan untuk asuransi
perusahaan. Beberapa karyawan menyampaikan masukan mengenai asuransi,
untuk menjamin kesehatan karyawan saat ditugaskan ke luar kota. Dengan adanya
masukan ini perusahaan kemudian memberikan asuransi kesehatan untuk
karyawan. Selain itu, terlihat seorang karyawan menyampaikan masukan agar
merchandise event lebih baik dan bervariasi serta menyampaikan permintaan
customer di lapangan saat rapat divisi marketing. Selain menyampaikan masukan
melalui staff marketing, konsumen juga menyampaikan masukan melalui forum
pada website perusahaan. Salah satu permintaan yang customer yang banyak
disebutkan di dalam forum adalah permintaan acara gathering untuk di kota
mereka seperti Kota Banjarmasin, Bekasi, dan Padang.
Prinsip kedua dalam kesetaraan adalah kesetaraan perilaku untuk
stakeholder di dalam perusahaan. Melalui wawancara kepada narasumber 1,
perusahaan memperlakukan stakeholder eksternal dengan setara. Menurut ketiga
narasumber, perusahaan berusaha membina hubungan baik dengan stakeholder
dan memperlakukan mereka sebagai keluarga sesuai dengan budaya perusahaan.
Melalui observasi pada website perusahaan, perusahaan sering mengadakan
gathering untuk komunitas (customer) di kota-kota agar mereka bisa saling
mengenal, berbagi cerita dan mengakrabkan. Akan tetapi untuk karyawan,
narasumber 1 berkata bahwa karyawan memiliki hak dasar yang sama, tetapi
karyawan yang baru bekerja dan sudah lama bekerja tentunya memiliki hak yang
berbeda. Semakin lama karyawan bekerja, tentunya jabatannya akan semakin
tinggi dan memiliki kontribusi yang lebih tinggi untuk perusahaan. Hak dasar
52 Universitas Kristen Petra
karyawan di sini adalah hak untuk mengemukakan pendapat, mendapat gaji, dan
bonus. Menurut narasumber 3, perbedaan hak antar karyawan adalah perbedaan
fasilitas. Berdasarkan observasi, contoh perbedaan fasilitas yang dimaksud adalah
fasilitas transportasi dan hotel jika karyawan ditugaskan ke luar kota.
Prinsip terakhir dalam kesetaraan dan kewajaran adalah perusahaan
memberi kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan. Menurut
narasumber 1, sistem perekrutan karyawan perusahaan melihat CV calon
karyawan, melakukan wawancara dan karyawan harus bisa bermain game.
Persyaratan perekrutan karyawan perusahaan sesuai dengan persyaratan pada
umumnya untuk divisi marketing, keuangan, design, komunitas tetapi untuk divisi
game master, calon karyawan harus pernah bermain game online dan bisa
berbahasa inggris karena mereka berhubungan langsung dengan developer dari
luar negeri. Menurut narasumber 2, perusahaan melihat CV karyawan dan
wawancara untuk merekrut karyawan. Keahlian yang dibutuhkan masing-masing
karyawan tergantung dari divisi apa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Perusahaan
memberi kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan tanpa membedakan
suku, agama, ras, gender, dan kondisi fisik. Hal ini dapat dilihat dari presentase
tingkat keragaman karyawan pada perusahaan. Presentasi keragaman karyawan di
dalam perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Gender: Pria 83%, Wanita 17%
Gambar 4.3. Diagram persentase karyawan berdasarkan gender
2. Agama: Islam 61%, Kristen Katholik 31%, Budha 8%
83%
17%
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
53 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.4. Persentase agama karyawan
3. Tingkat pendidikan: Sarjana 61%, SMA 39%
Gambar 4.5. Persentase tingkat pendidikan karyawan
4. Suku: Pribumi 64%, Tionghoa 36%
Gambar 4.6. Persentase suku karyawan PT X
Berdasarkan analisa prinsip kesetaraan dan kewajaran pada PT X,
perusahaan telah menjalankan prinsip ini dengan baik. Perusahaan telah
memperhatikan kepentingan seluruh stakeholder dan memperlakukan karyawan
dengan setara. Perusahaan juga memberikan kesempatan yang sama dalam
penerimaan karyawan tanpa memandang suku, agama, ras, maupun gender.
Semua karyawan mendapatkan hak yang sama seperti gaji dan bonus sesuai
dengan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan.
0
5
10
15
20
25
Islam KristenKatholik
Budha
Islam
Kristen Katholik
Budha
39%
61%
Tingkat Pendidikan
SMA/SMK
S1
64%
36%
Suku
Pribumi
Tionghoa