(4) kulit

7/21/2019 (4) kulit

http://slidepdf.com/reader/full/4-kulit 1/54

8/31/04 1

CUTIS (KULIT)

• PENAMPILAN – WARNA

– RELIEF KULIT

• FUNGSI

• ASAL-USUL• MIKROSKOPIS

• APENDIX KULIT

– RAMBUT

– KELENJAR

– KUKU

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 2

PENAMPILAN LUAR KULIT

• WARNA:

– BERANEKA MACAM: SANGAT DIPENGARUHI OLEH

KUALITAS DAN KUANTITAS PIGMEN

• RELIEF

– PORI KULIT SEBAGAI MUARA KELENJAR KERINGAT

– BERAMBUT :

• LIPATAN-LIPATAN HALUS

– TIDAK BERAMBUT

•DERMATOGLYPH

• GARIS-GARIS KULIT (CRISTA CUTIS DAN SULCUS CUTIS )

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 3SUBOWO

PENAMPILAN LUAR KULIT

SULCUS

CUTIS

CRISTA

CUTIS

KULIT TIDAK BERAMBUT KULIT BERAMBUT

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 4

FUNGSI KULIT

• ORGAN TERBESAR

– BERAT: 16% BERAT BADAN

– LUAS PERMUKAAN ORANG DEWASA: 1! - !" #!

• PERLINDUNGAN TERHADAP

– PENGUAPAN AIR$PERESAPAN AIR

– RANGSANG MEKANIS – SINAR UIOL

– PENGATURAN SUHU

– LINGKUNGAN (SISTEM IMUN)

•PENGHASIL – ITAMIN D" DENGAN BANTUAN SINAR UIOL

• TEMPAT ORGAN SENSORIK

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 5

STRUKTUR KULIT

• LAPISAN :

– EPIDERMIS • EPITEL GEPENG BERLAPIS DENGAN KERATINISASI

• BERASAL DARI EKTODERM

– CORIUM (DERMIS)

• JARINGAN PENGIKAT

• BERASAL DARI MESODERM

• HUBUNGAN DENGAN SEKITARNYA:

– EPIDERMIS : PERMUKAAN BEBAS

– CORIUM: TELA SUBCUTANEA (JARINGAN PENGIKAT)

• KETEBALAN : 1&' ## - ## – KULIT TIPIS: EPIDERMIS: ' # - 1'* #

– KULIT TEBAL: EPIDERMIS: ** # - 6** #

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 6SUBOWO

STRUKTUR KULIT

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 7SUBOWO

HUBUNGAN EPIDERMIS DAN DERMIS

LEKUKAN-LEKUKAN DI

EPIDERMIS UNTUK PAPPILA

DUCTUS EXCRETORIUS

GLANDULA SUDORIFERA

PAPILLA

CORII

EPIDERMIS

DERMIS +

CORIUM

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 8

EPIDERMIS

• LAPISAN:

– STRATUM GERMINATIVUM

– STRATUM SPINOSUM

– STRATUM GRANULOSUM

– STRATUM LUCIDUM

– STRATUM CORNEUM

• PERBATASAN DENGAN CORIUM

– TIDAK RATA: PENONJOLAN KE ATAS UNTUK PAPILLA CORII

• KOMPONEN SEL

– KERATINOSIT (PALING BANYAK)

– MELANOSIT

– SEL LANGERHANS

– SEL MERKEL

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 9SUBOWO

LAPISAN EPIDERMIS

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 10

STRATUM BASALE

• BERTUMPU PADA MEMBRANA BASALIS

• SELAPIS SEL-SEL KUBOID

• AKTIITAS MITOSIS UNTUK PENGGANTIAN SEL

– HASIL MITOSIS DIDORONG KE ATAS


– ANTAR SEL-SEL : DESMOSOM

– DENGAN MEMBRANA BASALAIS: HEMIDESMOSOM

• MENGANDUNG SITOSKELETON: FILAMEN SITOKERATIN

– DIAMETER : 1* ,#

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 11

STRATUM SPINOSUM

• BEBERAPA LAPIS SEL:

– BENTUK: DARI BAWAH KE ATAS BERTURUT-TURUT:

KUBOID& POLIGONAL MAKIN GEPENG

• MASIH MEMPUNYAI KEMAMPUAN MITOSIS

• STRATUM MALPIGHI + STRATUM BASALE STRATUM

SPINOSUM


– DESMOSOM& DIPERKUAT DENGAN BERKAS TONO-

FILAMEN SEHINGGA MEMADAT

– PADA PROSES PEMBUATAN SEDIAAN& SEL MENGKERUT&

KECUALI PADA DAERAH DESMOSOM – MEMBERIKAN PENAMPILAN SEL BERDURI ( SPINA)

• KETEBALAN LAPISAN:

– BERTAMBAH JIKA KULIT BANYAK MENERIMA TEKANAN

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 12SUBOWO

STRATUM SPINOSUM

DESMOSOM

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 13

STRATUM GRANULOSUM

• " - ' LAPISAN SEL

• BENTUK:

– POLIGONAL

• KANDUNGAN SEL:

– BUTIR-BUTIR KERATOHIALIN YANG BASOFIL (PROTEIN

KAYA HISTIDIN DENGAN FOSFORILASI PROTEIN KAYA

SISTIN

– BUTIR-BUTIR BERLAPIS& BERBENTUK BATANG LONJONG

(*&1 - *&" #) DENGAN ME : LAPIS-LAPIS LIPID YANG

MENYATU DENGAN MEMBRAN SEL

• FUNGSI BUTIR BERLAPIS:

– SEBAGAI SAWAR MASUKNYA BAHAN DI ANTARA SEL-SEL

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 14

STRATUM LUCIDUM

• SELAPIS SEL GEPENG YANG TELAH MATI

• BERSIFAT:

– EOSINOFILIK

– JERNIH

• DESMOSOM:

– TAMPAK MENGHUBUNGKAN ANTAR SEL BERDEKATAN

• SITOPLASMA:

– TERUTAMA BERISI FILAMEN BERHIMPITAN PADAT

– TIDAK MENGANDUNG ORGANELA DAN INTI

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 15SUBOWO

STRATUM GRANULOSUM DAN STRATUM LUCIDUM

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 16

STRATUM CORNEUM

• 1' - !* LAPIS SEL GEPENG BERKERATIN

• SEL TANPA INTI

• ORGANELA:

– MENGHILANG KARENA EN.IM HIDROLITIK

• SITOPLASMA: – DIPENUHI FILAMEN SKLEROPROTEIN: KERATIN

• KERATINISASI:

– PERUBAHAN TONOFILAMEN DAN KERATOHIALIN

– MENJADI: PROTEIN AMORF DAN FIBRILER

• BAGIAN PERMUKAAN:

– STRATUM DISJUNCTUM DILEPASKAN SECARA PERIODIK

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 17SUBOWO

STRATUM CORNEUM

STRATUM DISJUNCTUM

PERBEDAAN KETEBALAN STRATUM CORNEUM

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 18

KERATINOSIT

• POPULASI:

– MERUPAKAN POPULASI SEL UTAMA DALAM

KOMPONEN SELULER EPIDERMIS

– MEMBENTUK STRATUM DALAM EPIDERMIS

• LOKASI:

– KOMPARTEMEN I: MAMPU MITOSIS

– KOMPARTEMEN II: TIDAK MAMPU MITOSIS

– KOMPARTEMEN III: SUDAH MATI& KERATIN

• MORFOLOGI:

– LIHAT KETERANGAN PADA EPIDERMIS

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 20

MELANOSIT

• BENTUK

– BADAN SEL BULAT DENGAN TONJOLAN-TONJOLAN

SITOPLASMA PANJANG BERCABANG-CABANG DIDAERAH BASAL EPIDERMIS& DI ANTARA KERATINOSIT

• POPULASI:

– TERGANTUNG: ETNIS

– TERGANTUNG PADA KULIT PADA DAERAH TUBUH

– DAERAH PAHA:

• KAUKASOID: 1 *** * $##!

• MONGOLOID: 1!/* ' $##!

• NEGROID: 11' !'' $##!

• FUNGSI: – MEMBENTUK PIGMEN MELANIN

– MENYEBARKAN MELANIN UNTUK DISIMPAN DALAM

KERATINOSIT

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 22

SINTESIS MELANIN

• TIROSINASE

– EN.IM YANG BERPERAN PENTING DALAM SINTESIS MELANIN

– PROSES SINTESIS TIROSINASE + PROSES SINTESIS PROTEIN

• FUNGSI TIROSINASE:

– EN.IM UTAMA DALAM SINTESIS MELANIN

– MENGUBAH TIROSIN MENJADI : "&-DIHIDROKSIFENIL-ALANIN

(DOPA)

– DOPA DIUBAH MENJADI: DOPA0UINON

– BEBERAPA KALI TRANSFORMASI AKHIRNYA MENJADI MELANIN

• PEMBENTUKAN GRANULA MELANIN (MELANOSOM):

– DIKUMPULKAN DALAM KOMPLEX GOLGI

• PERKEMBANGAN GRANULA MATANG (MELANOSOM):

– TAHAP I : AWAL KEGIATAN TIROSINASE& BUTIR-BUTIR HALUS

– TAHAP II : TERBENTUK MELANOSOM LONJONG ( PROTEIN)

– TAHAP III : MASIH ADA KEGIATAN TIROSINASE

– TAHAP I : TIROSINASE TIDAK BERFUNGSI MELANIN ( 1 *& #)

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 23SUBOWO

SINTESIS MELANIN DALAM MELANOSIT

MELANOSIT TYROSIN

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 24

SEL LANGERHANS

• BENTUK: – SEBAGAI BINTANG DENGAN TONJOLAN SITOPLASMA

• LETAK:

– DAERAH STRATUM SPINOSUM

• POPULASI: – ! - 2 % DARI JUMLAH SEL EPIDERMIS

• FUNGSI:

– KOMPONEN SISTEM IMUN DALAM KULIT

– MENYAJIKAN ANTIGEN KEPADA LIMFOSIT

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 25

SEL LANGERHANS

SUBOWO

PEWARNAAN KHUSUS UNTUK SEL LANGERHANS

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 26

SEL MERKEL

• BENTUK:

– MIRIP KERATINOSIT

– MEMILIKI GRANULA (BELUM DIKETAHUI KOMPOSISI-

NYA

– PADA BAGIAN BAWAH SEL TERDAPAT PERLUASAN

AKHIRAN SARAF

• LETAK:

– KULIT TEBAL

• FUNGSI:

– MEKANORESEPTOR

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 27SUBOWO

SEL MERKEL

SERABUY SARAF

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 28

CORIUM/DERMIS

• STRUKTUR: – KAYA AKAN ANYAMAN PEMBULUH DARAH: &' % OL DARAH

– TERDAPAT ALAT TAMBAHAN KULIT& ORGAN SENSORIS

– STRATUM PAPILLARE

• JARINGAN PENGIKAT LONGGAR TIPIS& LEBIH BANYAK

KOMPONEN SELULER& SERABUT KOLAGEN 3 ELASTIS TIPIS

MEMPERKUAT IKATAN PADA MEMBRANA BASALIS

• MEMBENTUK TONJOLAN KE ARAH EPIDERMIS SEBAGAI

PAPILLA CORII

– STRATUM RETICULARE

• JARINGAN PENGIKAT PADAT TEBAL& LEBIH BANYAK

KOMPONEN SERABUT& ANYAMAN SERABUT ELASTIS

• FUNGSI: – MENGHUBUNGKAN ANTARA JARINGAN SUB-KUTAN DAN

EPIDERMIS

– PEMBULUH DARAH: MENGATUR SUHU DAN TEKANAN DARAH

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 29

CORIUM/DERMIS

P = STRATUM PAPILLARE R = STRATUM RETICULARE

SUBOWO

SARAF

ARTERIOLA

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 30

TELA SUBCUTANEA

• STRUKTUR: – JARINGAN PENGIKAT LONGGAR

– KADANG-KADANG MENGANDUNG JARINGAN LEMAK

– PANICULUS ADIPOSUS

•FUNGSI: – MEMISAHKAN ANTARA KULIT DENGAN ORGAN LAIN

– LEMAK SEBAGAI PENYANGGA

– KULIT MUDAH BERGESER

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 31

JENIS KULIT

• KULIT TEBAL

– TIDAK BERAMBUT

– EPIDERMIS TEBAL: ** # - 6** #

– LAPISAN SEL-SEL EPIDERMIS JELAS

– STRATUM CORNEUM TEBAL

– TELAPAK KAKI DAN TELAPAK TANGAN

• KULIT TIPIS

– BERAMBUT

– EPIDERMIS TIPIS: ' # - 1'* #

– LAPISAN SEL-SEL EPIDERMIS TIDAK JELAS

– STRATUM CORNEUM TIPIS

– PERMUKAAN TUBUH DI LUAR TELAPAK KAKI DAN

TANGAN

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 32

JENIS KULIT

SUBOWO

KULIT TEBALKULIT TIPIS

P LU (R MBUT)

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 33

PILUS (RAMBUT)

• MORFOLOGI:

– SILINDRIS (GEPENG$BULAT) PANJANG

– AKAR DAN BATANG

• UKURAN& WARNA& PENYEBARAN:

– TERGANTUNG ETNIS DAN KANDUNGAN PIGMEN

• PENYEBARAN:

– SELURUH TUBUH& KECUALI TELAPAK TANGAN DAN KAKI

• ASAL-USUL:

– INAGINASI EPIDERMIS

• KEDUDUKAN PADA KULIT:

– TERTANAM DALAM KANTONG + FOLLICULUS PILI + FOLIKELRAMBUT

SUBOWO

PILUS (RAMBUT)

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 34

PILUS (RAMBUT)

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 35

FOLIKEL RAMBUT

• BAGIAN-BAGIAN

– SELUBUNG AKAR LUAR

– SELUBUNG AKAR DALAM

– DASAR FOLIKEL TERDAPAT BULBUS PILI

• MIKROSKOPIS:

– MEMBRAN KACA MEMISAHKAN FOLIKEL RAMBUT DENGAN CORIUM

– SELUBUNG AKAR LUAR SEBAGAI LANJUTAN LANGSUNG DARIEPIDERMIS& SEHINGGA DEKAT PERMUKAAN MASIHMEMPUNYAI LAPISAN EPIDERMIS

– MAKIN KE ARAH BULBUS PILI & MAKIN MENIPIS SESUAIDENGAN STRATUM GERMINATIVUM

– MULAI DARI BULBUS PILI TERBENTUK SARUNG AKAR DALAM&

YANG TERSUSUN OLEH BEBERAPA LAPISAN SEL – SEMAKIN KE ATAS SEL-SEL SELUBUNG AKAR DALAM MATI

– LAPISAN SEL SEBELAH DALAM BULBUS PILI BERPROLIFERASIMENGHASILKAN AKAR DAN BATANG RAMBUT

SUBOWO

E E E

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 36SUBOWO

PEMBENTUKAN FOLIKEL RAMBUT

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 37

JARINGAN DERMIS SEKITAR FOLIKEL RAMBUT

•SARUNG JARINGAN PENGIKAT – DIBENTUK OLEH JARINGAN PENGIKAT DERMIS YANG

LEBIH PADAT

– MERUPAKAN TEMPAT UJUNG BERKAS OTOT POLOS: M.

ARRECTOR PILI

• PAPILA PILI :

– JARINGAN PENGIKAT DERMIS YANG MENONJOL KE ATAS

PADA BAGIAN BULBUS PILI

– PAPILA PILI MENGANDUNG ANYAMAN PEMBULUH DARAH

– FUNGSI PAPILA PILI : MENOPANG PERTUMBUHAN RAMBUT

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


AKAR DAN BATANG RAMBUT

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 39

AKAR DAN BATANG RAMBUT

SUBOWO

BATANGRAMBUT

AKARRAMBUT

SELUBUNGAKAR

RAMBUT

AKAR RAMBUT DAN SELUBUNG AKAR RAMBUT

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 40SUBOWO

AKAR RAMBUT DAN SELUBUNG AKAR RAMBUT

CORTEXSELUBUNG AKAR

LUAR

LAPISAN

KUTIKULA

PERTUMBUHAN RAMBUT

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 41

PERTUMBUHAN RAMBUT

• DIMULAI DARI BULBUS PILI

• EPITEL BULBUS PILI YANG BERBATASANDENGAN PAPILLA PILI BERPROLIFERASI

– SEL-SEL DI DAERAH PUNCAK PAPILA MENGHASILKAN

SEL-SEL BESAR& BERAKUOLA& DAN CUKUP

BERKERATIN& MEMBENTUK MEDULA

– LAPISAN SEL-SEL DI SEKITARNYA: MEMBENTUK

KORTEKS

– LAPISAN SEBELAH LUAR: MEMBENTUK KUTIKULA

• HASIL MITOSIS DIDORONG KE ATAS& HINGGA

TERBENTUK AKAR RAMBUT DAN BATANGRAMBUT SAMPAI MENYEMBUL KE PERMUKAAN

SUBOWO

UNGUIS (KUKU)

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 42

UNGUIS (KUKU)

• BENTUK: – SEPERTI LEMPENG KERATIN YANG MENUTUPI

BAGIAN DORSAL UJUNG JARI

• PEMBENTUKAN: – SEPERTI PEMBENTUKAN RAMBUT DARI EPIDERMIS

• BAGIAN-BAGIAN:

– RADIX UNGUIS (AKAR KUKU)• LEMBEK& TERLETAK TERSEMBUNYI& TERTUTUP KULIT:

STRATUM CORNEUM + EPONICHIUM

– CORPUS UNGUIS (LEMPENG KUKU)

• TERLETAK DI ATAS EPIDERMIS + DASAR KUKU

• EPIDERMIS HANYA STRATUM BASALE DAN STRATUM SPINOSUM

• PANGKAL PROKSIMAL DASAR KUKU + MATRIKS KUKU

– APEX UNGUIS (UJUNG BEBAS)

SUBOWO

UNGUIS (KUKU)

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 43SUBOWO

UNGUIS (KUKU)

PERIOSTEUM TULANG JARI

PERTUMBUHAN KUKU

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 44

PERTUMBUHAN KUKU

• DIMULAI DARI MATRIKS KUKU PADA PANGKAL DASAR

KUKU (MATRIKS KUKU)

• SEL-SEL MATRIKS :

– MITOSIS

–

ANAK SELNYA DIDORONG KE DISTAL• SEL-SEL HASIL MITOSIS

– MENGALAMI KERATINISASI

– SEL-SEL YANG MENGALAMI KERATINISASI DIDORONG KE

DISTAL MEMBENTUK LEMPENG KUKU

SUBOWO

PERTUMBUHAN KUKU

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 45SUBOWO

PERTUMBUHAN KUKU

GLANDULA SUDORIFERA

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 46

GLANDULA SUDORIFERA

• JENIS KELENJAR

– MEROKRIN& TUBULER SIMPLEKS BERGELUNG

• PENYEBARAN:

– HAMPIR DI SELURUH DAERAH KULIT (" - 1*6)

• KEDUDUKAN:

– PARS SECRETORIUS : TERBENAM DALAM DERMIS

– PARS EXCRETORIUS : DERMIS& DILANJUTKAN DALAM EPIDERMIS

TANPA DINDING& BERJALAN SPIRAL

• MUARA:

– PERMUKAAN EPIDERMIS

• SEKRESI:

– KERINGAT SEBANYAK 1* LITER SEHARI

• MODIFIKASI MENJADI KELENJAR APOKRIN

– GLANDULA AXILLARIS

– GLANDULA MAMMAE

– GLANDULA CERUMINOSA

– GLANDULA MOLLI

SUBOWO

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 47

GLANDULA SUDORIFERA

SUBOWO

MEROKRIN

PARS SECRETORIA

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 48SUBOWO

GLANDULA AXILLARIS

KELENJAR APOKRIN DUCTUS EXCRETORIUS

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 49

PERKEMBANGAN GLANDULA SUDORIFERA

GLANDULA SEBACEA

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 50

GLANDULA SEBACEA

• JENIS KELENJAR:

– ASINER& HOLOKRIN

• SEKRIT:

– SEBUM

• MUARA:

– FOLIKEL RAMBUT

– LANGSUNG PERMUKAAN EPIDERMIS

• PENYEBARAN:

– DAERAH KULIT BERAMBUT

• MODIFIKASI: – GLANDULA TARSALIS MEIBOMI

SUBOWO

GLANDULA SEBACEA

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 51

GLANDULA SEBACEA

SUBOWO

VASKULARISASI KULIT

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 52

VASKULARISASI KULIT

•

BERASAL: – DARI PEMBULUH DARAH DALAM TELA SUBCUTANEA

• PERCABANGAN

– MEMBENTUK ANYAMAN DI PERBATASAN DENGAN

DERMIS SEJAJAR DENGAN PERMUKAAN

• ANYAMAN PERCABANGAN PEMBULUH DARAH

– LAMINA RETICULARIS CORII

– LAMINA PAPILLARIS CORII

• EPIDERMIS:

– TIDAK ADA ASKULARISASI

SUBOWO

VASKULARISASI KULIT

7/21/2019 (4) kulit


8/31/04 53SUBOWO

VASKULARISASI KULIT

ARTERI

ARTERI

ENA

ENA

REGENERASI KULIT

7/21/2019 (4) kulit


REGENERASI KULIT

• PADA KERUSAKAN KULIT:

– LUKA

– KEBAKARAN

– AIR PANAS

– BAHAN KIMIA

• PENTING:

– KULIT HARUS DITUTUPI OLEH EPIDERMIS

• UNTUK MENUTUP CELAH :

– EPIDERMIS PADA TEPI KERUSAKAN AKAN PROLIFERASI

– JIKA CELAH LUKA TERLALU LEBAR: EPITEL FOLIKEL

RAMBUT ATAU KELENJAR AKAN MEMBENTUKEPIDERMIS

– JIKA TERLALU DALAM: EPITELISASI DIBANTU DENGAN

TRANSPLANTASI

(4) kulit

Documents

Transcript of (4) kulit