4 - Jaminan dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.ppt
-
Upload
wachyu-mochamad -
Category
Documents
-
view
114 -
download
10
description
Transcript of 4 - Jaminan dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.ppt
1
Kajian Berbagai Jaminan dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
2
Jaminan dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
Pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang penuh dengan resiko: kegagalan pelaksanaan, keterlambatan, dan segala hal yang berbentuk wanprestasi, yang dapat menyebabkan kerugian baik bagi pengguna jasa konstruksi maupun penyedia jasa konstruksi.
Jaminan penawaran Jaminan Pelaksanaan Jaminan Uang Muka Jaminan atas Mutu Hasil Pelaksanaan (Pemeliharaan) Jaminan terhadap Kegagalan Pekerjaan Konstruksi (antara
lain, asuransi pekerjaan, bahan dan peralatan, asuransi tenaga kerja, dan asuransi tuntutan pihak ketiga)
Jaminan terhadap Kegagalan Bangunan.
3
Jaminan Penawaran
Agar calon peneydia jasa yang mengikuti proses pemilihan (pengadaan) adalah para calon penyedia jasa yang berniat secara sungguh-sungguh untuk mengikuti proses pemilihan penyedia jasa
Antara 1% sampai dengan 3% dari nilai penawaran penyedia jasa Penyedia jasa perencanaan, pelaksanaan, dan juga penyedia jasa
pengawas konstruksi Nilai jaminan penawaran yang cukup memadai sangat diperlukan
sehubungan dengan sangat bervariasinya nilai penawaran penyedia jasa
Terkadang dijumpai perbedaan nilai penawaran antara penawar terendah (A) dan penawar ke-dua terendah (B) yang cukup besar, sehingga apabila penyedia jasa A mengundurkan diri karena satu dan lain hal, maka pengguna jasa terpaksa harus menggunakan jasa B dan menanggung kerugian yang besarnya lebih dari nilai jaminan penawaran
4
Jaminan Pelaksanaan
Jaminan bahwa penyedia jasa akan meyelesaikan pekerjaannya sesuai ketentuan kontrak kerja kontruksi
Umumnya ditetapkan sebesar 5% dari nilai kontrak Pihak pelaksana konstruksi dan pihak perencana (jaminan
pelaksanaan perencanaan). Pihak pengawas konstruksi tidak diminta untuk menyerahkan jaminan pelaksanaan ini.
Sebenarnya kurang memadai apabila dibandingkan dengan risiko pengguna jasa terhadap kenyataan kondisi kualitas penyedia jasa konstruksi secara umum di Indonesia.
5
Jaminan Uang Muka
Dalam kontrak dapat dicantumkan klausul mengenai pembayaran uang muka, yang pada proyek-proyek pemerintah adalah sebesar maksimum 30% dari nilai kontrak
Nilainya sekurang-kurangnya sama dengan besarnya uang muka yang diterimanya
Jaminan ini dimaksudkan agar uang muka akan sepenuhnya digunakan oleh penyedia jasa untuk kepentingan pelaksanaan proyek yang akan dikerjakan
6
Jaminan atas Mutu Hasil Pekerjaan
Dikenal juga sebagai jaminan pemeliharaan Pada saat penyerahan pertama (pekerjaan telah mencapai
100%), penyedia jasa pelaksanaan belum menerima pembayaran 100%, tetapi ada persentasi pembayaran yang ditahan oleh pengguna jasa (retainage), umumnya sebesar 5%
Melindungi pengguna jasa agar penyedia jasa menyelesaikan kewajibannya (perbaikan atas kekurangan dalam hal mutu pekerjaan sehingga sesuai dengan mutu yang telah ditetapkan dalam kontrak) selama masa pemeliharaan, yaitu masa antara penyerahan pertama dan penyerahan ke dua.
7
Jaminan terhadap Kegagalan Pekerjaan Konstruksi
Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak kerja konstruksi baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna jasa atau penyedia jasa
Kegagalan pekerjaan konstruksi yang dimaksud adalah kegagalan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi
Pihak yang menyebabkan kegagalan pekerjaan konstruksi (penyedia jasa atau pun pengguna jasa) berkewajiban untuk mengganti atau memperbaiki kegagalan pekerjaan konstruksi
Untuk pekerjaan pelaksanaan konstruksi: asuransi pekerjaan, asuransi bahan, asuransi peralatan, asuransi tenaga kerja, dan asuransi tuntutan pihak ketiga
Untuk pekerjaan perencanaan dan pengawasan konstruksi, adalah dalam bentuk professional indemnity/liability insurance.
8
Jaminan terhadap Kegagalan Bangunan
Berdasarkan hasil diskusi dengan pihak jasa asuransi, terdapat produk-produk asuransi yang cocok untuk diterapkan dalam jaminan terhadap kegagalan bangunan
Bagi pihak pengguna jasa adalah asuransi tuntutan pihak ketiga (public liability insurance)
Bagi pihak penyedia jasa (perencana, pengawas, dan pelaksana) adalah menggunakan professional liability insurance
Kesulitan dalam mendefinisikan standar kompetensi profesi yang dijamin
9
Kajian Aspek Ekonomi
Tingkat premi jaminan/asuransi konstruksi
Jenis Jaminan/Asuransi Tingkat Premi Keterangan
1 Jaminan Penawaran 0.35% per triwulan
2 Jaminan Uang Muka 0.80% per triwulan
3 Jaminan Pelaksanaan 0.60% per triwulan
4 Jaminan Pemeliharaan 0.60% per triwulan
5 Contractor’s All Risks 0.175% untuk rumah/kantor maks 5 lantai
Ganti rugi total maks Rp.200 juta
6 Erection All Risk 0.250% untuk mesin tunggal Ganti rugi total maks Rp.175 juta
7 Professional Liability/ Indemnity Insurance
Di luar negeri sekitar US$ 7,000 per tahun
Benefit US$ 500,000
8 Public Liability/Indemnity Insurance
Biasanya berkisar antara 60-70% dari tingkat premi Professional Liability/ Indemnity Insurance