4. ANALISA DATA 4.1 Gambaran Umum Organisasi 4.1.1 Profil ... · 4.1.3 Lambang Kepolisan Daerah...
Transcript of 4. ANALISA DATA 4.1 Gambaran Umum Organisasi 4.1.1 Profil ... · 4.1.3 Lambang Kepolisan Daerah...
39 Universitas Kristen Petra
4. ANALISA DATA
4.1 Gambaran Umum Organisasi
4.1.1 Profil Kepolisian Daerah Jawa Timur
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) merupakan suatu lembaga yang
bertugas melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat. Polri juga bertugas
menjaga seluruh keamanan seluruh wilayah hukum Indonesia. Kepolisian Negara
Republik Indonesia (Polri) memiliki markas besar yang menjadi pusat komando
Kepolisian diseluruh Indonesia yang disebut Markas Besar Polri (Mabes Polri) berada
di Jakarta. Kepolisian Negara Republik Indonesia mempunyai kesatuan yang tersebar
di seluruh daerah propinsi di Indonesia yang bertanggung jawab atau berwenang atas
wilayah hukum daripada propinsi tersebut yang disebut dengan Kepolisian Daerah
(Polda). Salah satu kesatuan setingkat Polda tersebut adalah Polda Jatim yang
berkedudukan/ berada di Surabaya (Ibu Kota Propinsi Jawa Timur). Kepolisian Daerah
Jawa Timur (Polda Jatim) Surabaya berlokasi di jalan Achmad Yani Nomor 116
Surabaya.
4.1.2 Profil Humas Polda Jawa Timur
Kepolisian Daerah Jawa Timur atau Polda Jatim adalah pelaksana tugas
Kepolisian Negara Republik Indonesia di Wilayah Provinsi Jawa Timur. Markas
kepolisisan Daerah Jawa Timur berada di Kota Surabaya. Adapun wilayah hukum
Polda Jatim meliputi 38 Kota/kabupaten dengan rincian; satu kepolisian resort Kota
besar (Polrestabes Surabaya), 9 kepolisian resort Kota dan 29 kepolisian resort,
termasuk diantaranya adalah Polres KP3 Tanjung Perak (total membawahi 39
kepolisian resor).
Bidang Humas Polda Jawa Timur merupakan unsur pelaksana staff khusus
Polda Jawa Timur yang berada di bawah Kapolda Jawa Timur. Bidang Humas Polda
Jawa Timur bertugas menyelenggarakan fungsi hubungan masyarakat melalui
pengelolaan dan penyampaian pemberitaan atau informasi serta kerjasama atau
40 Universitas Kristen Petra
kemitraan dengan komunitas setempat dalam rangka pembentukan opini masyarakat
yang positif bagi pelaksanaan tugas.
Humas dikepalai oleh Kabid Humas Pola Jatim Kombespol Raden Prabowo
Argo Yuwono. Bidang Humas Polda Jawa Timur bertugas sebagai “corong” dari pihak
kepolisian. Semua program-program dan kegiatan yang dilakukan oleh pihak
kepolisian se-Jawa Timur dilaporkan kepada Bidang Humas Polda Jawa Timur untuk
diinformasikan kepada masyarakat.
4.1.3 Lambang Kepolisan Daerah Jawa Timur
Gambar 4.1 Lambang Kepolisian Daerah Jawa Timur
Sumber : jatim.polri.go.id, 2016
Arti Lambang :
1. Bentuk perisai pada badge memiliki arti "pertahanan diri" atau pelindung,
pengayom, dan pelayan masyarakat.
2. Gambar gunung semeru memiliki makna bahwa polri dalam setiap pengabdiannya
kepada negara dan bangsa haruslah kokoh, kuat, dan ampuh layaknya gunung semeru
serta memilikisemangat seperti api gunung semeru.
41 Universitas Kristen Petra
4.1.4 Lambang BID HUMAS
Gambar 4.2. Lambang BID HUMAS (Bidang Hubungan Masyarakat)
Sumber : http://jatim.polri.go.id/lambang/show?id=7, 2016
Arti Lambang :
1. Lingkaran luar berwarna hitam bertuliskan objektif, dipercaya dan partisipas i
berwarna putih, merupakan moto Humas Polri. Kemampuan Humas Polri
dalam memberikan informasi secara objektif agar dapat membentuk opini dan
citra positif terhadap institusi Polri, guna membangun kepercayaan masyarakat
dalam rangka mewujudkan dukungan partisipasi masyarakat dalam
melaksanakan tugas Kepolisian sebagai pelindung, pengayom dan pelayan
masyarakat.
2. Lingkaran dalam berwarna merah putih.
Melambangkan Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara terus
menerus mengadakan interaksi dengan lingkungan dan selalu waspada
terhadap propaganda lawan, untuk mewujudkan kesatuan wilayah,
bangsa dan keamanan dalam menciptakan keutuhan NKRI.
3. Garis tengah berwarna hitam
Melambangkan garis Khatulistiwa dimana letak Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Indonesia sebagai Negara kepulauan yang terletak di antara dua
samudra dan dua benua merupakan letak Negara yang strategis.
3. Tiga buah bintang segi lima berwarna putih.
42 Universitas Kristen Petra
Melambangkan Bintang Segi Lima menunjukkan kelima sila
"Pancasila" dan sebagai dasar NKRI.
Tiga bintang berwarna putih melambangkan Humas Polri dalam
melaksanakan tugas berpedoman kepada "Tribrata" secara tulus dan
ikhlas.
4. Tameng berwarna hitam. Melambangkan pengabdian Humas Polri dalam
memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat
melalui informasi dan publikasi yang objektif.
5. Tulisan Humas Polri berwarna kuning. Melambangkan keagungan fungs i
Humas Polri yang sangat diperlukan dalam memasyarakatkan kinerja Polri.
6. Obor berwarna putih.
Melambangkan memberikan informasi dan penerangan secara cepat,
benar, tepat dan akurat.
Memberikan informasi tentang tugas mulia Polri dalam memeliha ra
Kamtibmas, penegakan hukum dengan melaksanakan perlindungan,
pengayoman serta pelayanan masyarakat.
7. Lidah api berwarna merah. Melambangkan bahwa "Catur Prasetya" dijadikan
sebagai pedoman kerja dalam bidang kehumasan.
8. Lingkaran bola dunia berwarna biru laut.
Melambangkan era globalisasi yang diwarnai oleh transparans i,
kebebasan, demokrasi, menghormati Hak Asasi Manusia dan
pemeliharaan lingkungan hidup.
Dalam tugas dan peran Humas Polri harus dapat memberi dan
menetralisir informasi yang dapat mempengaruhi kehidupan berbangsa
dan bernegara baik yang berskala internasional, regional maupun
nasional khususnya yang menyangkut bidang keamanan dan budaya
patuh hukum.
9. Enam sinar api berwarna kuning.
43 Universitas Kristen Petra
Melambangkan kegiatan fungsi Humas Polri dalam rangka membentuk
opini positif untuk menciptakan citra Polri yang baik.
Membuat perencanaan kegiatan Humas Polri dalam upaya mencapai
tujuan organisasi.
Menyelenggarakan kerja sama dengan media massa dengan
menginformasikan dan mengkomunikasikan serta mempublikasikan
keberhasilan kinerja Polri.
Menjalin kemitraan dengan intansi terkait, LSM, cendekiawan, Orpol,
Ormas.
Memberikan informasi dan penerangan kepada Personel Polri.
Menganalisa dan mengevaluasi informasi, berita media massa serta
opini yang berkembang di masyarakat.
Mendokumentasikan kegiatan Polri baik kegiatan operasional maupun
pembinaan dalam bentuk VCD dan foto.
10. Satu obor berwarna putih, 7 sinar obor berwarna oranye, 4 cincin obor berwarna
hitam, dan 6 sinar obor berwarna kuning.
Melambangkan hari Bhayangkara 1 juli 1946.
Tiang obor dan nyala obor melambangkan di samping pemberian
penyuluhan dan penerangan juga bermakna penyadaran hati nurani
masyarakat agar selalu sadar dan patuh hukum guna menciptakan
kondisi Kamtibmas yang mantap.
4.1.5 Visi dan Misi Polda Jatim
4.1.5.1 Visi Polda Jawa Timur
Terwujudnya postur Polda Jatim yang profesional, bermoral, dan
modern sebagai pelindung, pengayom serta pelayan masyarakat yang
terpercaya dalam memelihara Kamtibnas dan menegakkan hukum.
44 Universitas Kristen Petra
4.1.5.2 Misi Polda Jawa Timur
Berdasarkan pernyataan visi yang dicita-citakan tersebut, selanjutnya
diuraikan dalam misi Polda Jatim yang mencerminkan koridor tugas sebagai
berikut :
1. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat
(meliputi security, surety, safety and peace) sehingga masyarakat terbebas
dari gangguan fisik maupun psikis.
2. Memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui upaya preemtif dan
preventif yang dapat meningkatkan kesadaran dan kekuatan serta kepatuhan
hukum masyarakat(law abiding citizenship).
3. Menegakkan hukum secara profesional dan proporsional dengan
menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak asasi manusia menuju kepada
adanya kepastian hukum dan rasa keadilan.
4. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tetap
memperhatikan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam bingkai
integritas wilayah hukum Polda Jatim.
5. Mengelola profesionalisme sumberdaya manusia dengan dukungan sarana
prasarana serta meningkatkan upaya konsolidasi dan soliditas Polda Jatim
untuk mewujudkan keamanan di wilayah Jawa Timur sehingga dapat
mendorong meningkatnya gairah kerja guna mencapai kesejahteraan
masyarakat.
4.1.6 Visi dan Misi Bidang Humas Polda Jatim
4.1.6.1 Visi Bidang Humas Kepolisian Polda Jatim
Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur yang
mampu menyediakan infromasi tentang Institusi Kepolisian Republik
Indonesia yang seimbang, akurat dan terperaya.
45 Universitas Kristen Petra
4.1.6.2 Misi Bidang Humas Kepolisian Polda Jatim
1. Sebagai ujung tombak bagi Institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia
dalam menyediakan informasi yang transparan bagi masyarakat.
2. Sebagai organisasi yang sanggup memberi kontribusi bagi Kepolisian
Negara Republik Indonesia tentang dinamika masyarakat dengan berbagai
aspek yang berkembang.
4.1.7 Profil Komunitas Motor Honda CB
Berawal dari kecintaan terhadap motor klasik khususnya Motor Honda
CB diseluruh kota-kota di provinsi Jawa Timur yang makin hari makin banyak
klub motor CB tanpa melihat status sosial, sudah terjalin hubungan
persaudaraan sesama klub motor CB pada tanggal 9 April 2010. Semua
perwakilan klub yang ada di Jawa Timur sepakat bertemu di kota probolinggo
dan semua yang hadir setuju untuk menghidupkan kembali CB Jatim yang
sudah lama mati suri dengan semboyan “Guyub Rukun Seduluran Selawase”.
CB Jatim adalah organisasi induk dari semua club CB yang ada di wilayah Jawa
Timur dan ikut menunjang, men-support program Pemerintah Pusat maupun
Daerah antara lain:
a. Tertib berlalu lintas sehingga terciptanya keamanan dan kenyamanan
berkendara di jalan umum sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku
b. Ikut men-support pengenalan objek kepariwisataan dan Budaya yang ada
di provinsi Jawa Timur (khususnya) maupun diseluruh provinsi di wilayah
Negara Kesaruan Republik Indonesia (NKRI)
c. Men-support program pemerintah Anti Narkoba
d. Memberi gambaran positif kepada wisatawan baik Domestik maupun
Internasional di bidang berkendara di jalan umum.
46 Universitas Kristen Petra
4.1.8 Logo Club Motor Honda CB Surabaya
Gambar 4.3 Logo Komunitas Motor Honda CB Surabaya
Sumber : http://cbsuroboyo.weebly.com/
Logo Club Motor Honda CB Surabaya memiliki arti pada setiap sudut
gambarnya yakni pada sayap mengepak kanan dan kiri berwarna merah itu
melambangkan sebuah merk pabrikan motor Honda. Pada tengah-tengah sayap
ada dua binatang yaitu hiu dan buaya yang melambangkan identitas lambang
kota Surabaya. Tulisan CB pada tengah gambar itu menunjukkan bahwa itu
suatu Club Motor Honda CB. Dan yang terakhir tulisan di gambar bagian
bawah besar berwarna merah bertuliskan SUROBOYO itu mengartikan bahwa
keberadaan club motor Honda CB ini berada di kawasan Surabaya.
47 Universitas Kristen Petra
4.1.9 Struktur Organisasi
Bagan 4.1 Struktur Organisasi Bidang Humas Polda Jatim
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Keterangan :
1. Sub Bidang Publikasi dan Kemitraan (Subbidpublikasi)
Adalah unsur pelaksana pada Bidang Humas yang bertugas menyelenggarakan
pengelolaan dan penyampaian informasi baik di lingkungan Polri maupun masyarakat
termasuk kerja sama atau kemitraan dengan media massa beserta komponennya dalam
rangka membentuk opini masyarakat bagi kepentingan pelaksana tugas polri.
KABID HUMAS
PAURMINTU
KASUBBID PUBLIKASI KASUBBID DOKLIPUT
PAMIN
PUBLIKASI
PAMIN
DOKLIPUT
KAUR
PEN SAT
KAUR
KEMITRAAN
KAUR
PEN UM
KAUR
MONITOR
KAUR
PRODUK
KAUR
LIPUTAN
48 Universitas Kristen Petra
Subbidpublikasi didukung oleh Urusan Penerangan Umum (Ur Penum),
Urusan Kemitraan (Ur Kemitraan) dan Urusan Penerangan Satuan (Ur Pensat) yang
masing-masing dipimpin oleh Kepala Urusan (Kaur)
a. UR PENUM
1. Memanfaatkan media massa (Press Tour)
2. Wawancara melalui media massa atau etak
3. Jumpa pers
4. Membuat press release (berita pers)
5. Membuat Anev Kamtibmas mingguan untuk dipublikasikan pada wartawan
b. UR KEMITRAAN
1. Menjalin kerjasama dengan PWI/instansi terkait
2. Menjalin komunikasi antar fungsi humas (bakohumas)
3. Koordinasi dengan pimpinan redaksi SKH dan produser pertelevisian dan radio
4. Pembinaan wartawan kamtibnas pokja Polda Jatim
c. UR PENSAT
1. Menerbitkan majalah Semeru
2. Membuat lembar pensat bidang humas
3. Meneruskan lembar pensat dari Divisi Humas Polri kepada kewilayahan
2. Sub Bidang Dokumentasi dan Peliputan (Subbiddokliput)
Adalah unsur pelaksana pada Bidang Humas yang bertugas menyelenggarakan
peliputan, monitoring, produksi dan dokumentasi seluruh informasi atau pemberitaan
yang berkaitan dengan tugas polri. Subbiddoklipiut dipimpin oleh kepala
subbiddokliput (kasubid Dokliput) yang bertanggung jawab kepada kabidhumas.
Subbiddokliput didukung oleh urusan Liputan (UR Liputan), Urusan Produk
(Ur Produk) dan Urusan Monitor (Ur Monitor) yang masing-masing dipimpin oleh
Kepala Urusan (Kaur).
a. UR LIPUTAN
1. Meliput kegiatan operasional
2. Meliput kegiaan seremonial
3. Meliput kegiatan investigasi
49 Universitas Kristen Petra
4. Meliput kegiatan pribadi pimpinan polda jatim
b. UR PRDUK
1. Mendokumentasikan hasil peliputan
2. Melakukan rekapitulasi hasil klipping koran
3. Membuat laporan Anev Image Polri dan media cetak kepada Divisi Humas
Polri
c. UR MONITOR
1. Monitoring pemberitaan media cetak maupun elektronik
2. Membuat sajian hasil monitoring yang menonjol setiap hari kepada pimpinan
3. Membuat laporan kejadian menonjol kepada Divisi Humas Polri setiap hari
4. Membuat laporan analisis dan evaluasi (anev) monitoring kejadian menonjo l
setiap bulan ke Divisi Humas Polri
3. Perwira Urusan Administrasi dan Ketatausahaan (Paurmintu)
Bertugas melaksanakan urusan administrasi personil dan materiil, urusan tata
usaha, urusan dalam dan perpustakan Bidhumas. Dalam menjalankan tugasnya,
Paurmintu dibantu oleh Juyar (Juru Bayar) yang bertugas melaksanakan urusan
penghasilan, urusan pengujian dan urusan kas.
Paurmintu menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Memberikan petunjuk kepada pelaksana administrasi tentang
ketentuan-ketentuan administrasi umum
2. Melaksanakan administrasu personil daam hal UKP, UKG, Mutasi dan
lain-lain
3. Mengkoordinir penyelenggaraan dan tata upacara dan kenaikan
pangkat.
4. Membuat laporan : bulanan, rencana kerja, lakib, akreditasi, dll
5. Melaksanakan pendistribusian droping peralatan dan kelengkapan
anggota sesuai arahan Kabid Humas.
6. Bertangung jawab atas kebersihan ruang kantor dan ruang balai
wartawan (untuk mengadakan jumpa pers)
7. Menyiapkan ATK yang dibutuhkan oleh masing-masing Subbid
50 Universitas Kristen Petra
4.1.10 Job Desription Bidang Humas Polda Jawa Timur menurut KEP 07/I/2005
TGL 31 JAN 2005
1. Bid Humas adalah unsur pelaksana staf khusus Polda yang berada di bawah
Kapolda.
2. Bid Humas bertugas menyelenggarakan fungsi hubungan masyarakat melalui
pengelolaan dan penyampaian pemberitaan / informasi serta kerja sama /
kemitraan dengan media massa dalam rangka pembentukan opini masyarakat
yang positif bagi pelaksanaan tugas Polri.
3. Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bid Humas
menyelenggarakan fungsi :
a. Pembinaan fungsi Humas dalam lingkungan Polda
b. Penyelenggaraan penerangan umum yang meliputi pengelolaan dan
penyampaian informasi termasuk kerja sama / kemitraan dengan media
massa berikut komponennya dalam rangka membentuk opini
masyarakat bagi kepentingan pelaksanaan tugas Polri.
c. Penyelenggaraan penerangan satuan dalam rangka pemerataan
informasi di lingkungan Polri.
d. Penyelenggaraan peliputan, monitoring, produksi dan dokumentas i
semua informasi / pemberitaan yang berkaitan dengan tugas Polri.
4. Bid Humas dipimpin oleh Kepala Bidhumas, disingkat Kabidhumas, yang
bertanggung jawab kepada Kapolda dan dalam pelaksanaan tugas sehari-har i
berada di bawah Wakapolda
5. Bid Humas terdiri dari :
a. Sub Bidang Publikasi dan Kemitraan, disingkat Subbidpublikasi.
1) Subbidpublikasi adalah unsur pelaksana pada Bidhumas yang
berada di bawah Kabidhumas.
2) Subbidpublikasi bertugas menyelenggarakan pengelolaan dan
penyampaian informasi baik di lingkungan Polri maupun
masyarakat, termasuk kerjasama/kemitraan dengan media
51 Universitas Kristen Petra
massa berikut komponennya dalam rangka membentuk opini
masyarakat bagi kepentingan pelaksanaan tugas Polri.
3) Subbidpublikasi dipimpin oleh Kepala Subbidpublikasi yang
bertanggung jawab kepada Kabidhumas.
b. Sub Bidang Dokumentasi dan Peliputan, disingkat Subbiddokliput.
1) Subbiddokliput adalah unsur pelaksana pada Bidhumas yang
berada di bawah Kabidhumas
2) Subbiddokliput bertugas menyelenggarakan peliputan,
monitoring, produksi dan dokumentasi semua
informasi/pemberitaan yang berkaitan dengan tugas Polri.
3) Subbiddokliput dipimpin oleh Kepala Subbiddokliput yang
bertanggung jawab kepada Kabidhumas.
4.2 Uji Validitas dan Realibilitas
4.2.1 Uji Validitas
Uji validitas menunjukkan sejauh mana sebuah alat pengukur dapat mengukur
apa yang ingin diukur. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner untuk
mengumpulkan data sehingga setiap pertanyaan disusun untuk mengukur apa yang
52 Universitas Kristen Petra
ingin diukur. Untuk mengukur validitas sendiri menggunakan metode product moment
correlation pearson. Jika hasil product moment correlation pearson lebih dari nila i
kritis, maka item pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid.
Pengujian validitas dilakukan kepada 30 orang responden dengan menghitung
koefisien korelasi. Menurut Umar (2002,p.105) suatu item dikatakan valid jika nila i
signifikansi < nilai α (0,05). Dengan bantuan program SPSS 13.0 berikut adalah hasil
pengujian validitas pada masing-masing item pertanyaan :
Tabel 4.1
Validitas instrument variabel penelitian
Komponen Item Correlation
Pearson Signifikansi Keterangan
Control Mutuality
CM1 0,890 0,361 valid
CM2 0,876 0,361 valid
CM3 0,607 0,361 valid
CM4 0,843 0,361 valid
CM5 0,866 0,361 valid
Trust
T6 0,597 0,361 valid
T7 0,767 0,361 valid
T8 0,735 0,361 valid
T9 0,817 0,361 valid
T10 0,756 0,361 valid
T11 0,569 0,361 valid
Satisfaction
S12 0,770 0,361 valid
S13 0,839 0,361 valid
S14 0,836 0,361 valid
S15 0,585 0,361 valid
S16 0,792 0,361 valid
Commitment C17 0,453 0,361 valid
C18 0,613 0,361 valid
53 Universitas Kristen Petra
C19 0,616 0,361 valid
C20 0,817 0,361 valid
C21 0,800 0,361 valid
Communal
Relationships
CR22 0,650 0,361 valid
CR23 0,774 0,361 valid
CR24 0,808 0,361 valid
CR25 0,492 0,361 valid
CR26 0,514 0,361 valid
Exchange
Relationships
ER27 0,789 0,361 valid
ER28 0,767 0,361 valid
ER29 0,727 0,361 valid
ER30 0,719 0,361 valid
Sumber : Olahan peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa seluruh item pertanyaan untuk
mengukur keenam komponen relationships adalah valid karena karena telah
memenuhi nilai product moment correlation pearson lebih kecil dari 0,05. Nilai kritis
yang diperoleh adalah 0,361 dan setiap pertanyaan dalam penelitian ini telah memenuhi
nilai product moment correlation pearson lebih dari 0,361. Dengan demikian item
pertanyaan yang membentuk variabel penelitian dapat digunakan untuk analisa lebih
lanjut.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Indeks reliabilitas dapat menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur. Reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
formula Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 (Purwanto, 2002, p.193). Nilai
koefisien reliabilitas dianggap reliabel atau dapat diandalkan jika mempunyai cronbach
alpha lebih dari 0,60. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan program SPSS
13.0. Berikut adalah hasil pengajuan reliabilitas pada variabel penelitian :
54 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.2
Reliabilitas instrumen variabel penelitian
Komponen Cronbach
Alpha Nilai Kritis Keterangan
Control Mutuality 0,878 0,600 Reliabel
Trust 0,791 0,600 Reliabel
Satisfaction 0,814 0,600 Reliabel
Commitment 0,760 0,600 Reliabel
Communal Relationship 0,706 0,600 Reliabel
Exchange Relationship 0,798 0,600 Reliabel
Sumber : Olahan peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa ke enam komponen relationships
telah memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari nilai kritis yaitu 0.6. Jadi keenam
komponen relationships dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach alpha >0.60.
Selain itu alat ukur atau keenam komponen dikatakan memiliki reliabilitas yang baik
jika selalu memberikan hasil yang sama meskipun penelitian yang berbeda. Dengan
kata lain, komponen penelitian harus memiliki tingkat konsistensi yang tinggi.
4.3 Deskripsi Responden “Outcome of Relationships Polda Jatim dengan
Komunitas Motor Honda CB”
Dalam bagian ini akan dideskripsikan data yang berhasil dikumpulkan melalui
penyebaran kuesioner kepada responden Polda Jatim, berupa identitas responden yang
terdiri dari jenis kelamin, usia, pekerjaan dan lama bergabung dengan komunitas
tersebut. Selama penyebaran kuesioner, peneliti berhasil menghubungi 100 responden
yang merupakan anggota komunitas motor Honda CB. Sejumlah 100 responden telah
mengisi kuesioner dengan valid dan benar. Dengan demikian, dalam penelitian ini
terdapat 100 responden dari total jumlah populasi.
4.3.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.3 Identitas responden berdasarkan jenis kelamin
55 Universitas Kristen Petra
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 94 94%
Perempuan 6 6%
Total 100 100%
Sumber : Olahan peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa responden laki-laki sebanyak
94 orang (94%) sedangkan responden perempuan sebanyak 6 orang (6%). Dari data
tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas anggota komunitas motor Honda CB yang
menjadi responden penelitian adalah laki-laki.
Sebelum membagikan kuesioner, peneliti terlebih dahulu mengajukan
pertanyaan mengapa responden dari komunitas motor Honda CB ini mayoritas berjenis
kelamin laki-laki. Perwakilan komunitas mengatakan bahwa sebagian besar anggota
pada umunya adalah laki-laki karena ingin menunjukkan dirinya sebagai pribadi yang
maskulin dan terlihat macho dihadapan orang lain dengan mengikuti komunitas. Selain
itu, mayoritas pengguna sepeda motor memang adalah kaum laki-laki (personal
conversation, 9 Agustus 2016).
Selain itu, penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dimana untuk
menentukan sampel penelitian telah melalui beberapa pertimbangan yang bertujuan
agar data yang diperoleh dapat lebih representative. Tidak hanya itu, media sosial
sebagai salah satu sarana sosialisasi menunjukkan bahwa laki-laki yang aktivitasnya
dinilai bernyali dan menantang maut karena beradu kecepatan tinggi, sehingga secara
tidak langsung masyarakat memandang bahwa sepeda motor merupakan identik
dengan laki-laki. Dengan demikian, media berperan penting dalam konsep
maskulinitas untuk menjadi laki-laki yang maskulin dan macho. Terlihat ketika iklan
motor lebih banyak menggunakan model laki-laki untuk menjadi bintang iklan sepeda
motor tersebut. Tayangan televisi memperlihatkan bagaimana sosok maskulin
digambarkan sebagai laki-laki yang berkendara sepeda motor dengan kecepatan tinggi
(iklan Yamaha Jupiter MX dan Iklan New Honda Blade).
4.3.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia
56 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.4 Identitas responden berdasarkan usia
Usia Frekuensi Persentase
15-25 tahun 20 20%
26-35 tahun 71 71%
36-45 tahun 9 9%
Total 100 100%
Sumber : Olahan peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa responden berusia 15
hingga 25 tahun sebanyak 20 orang (20%), responden berusia 26-35 tahun sebanyak
71 orang (71%) dan responden berusia 36 hingga 45 tahun sebanyak 9 orang (9%).
Hasil ini memberikan informasi bahwa mayoritas anggota komunitas motor Honda CB
yang menjadi responden dalam penelitian ini berusia 26 hingga 35 tahun.
Pemuda adalah mereka yang berumur 21-40 tahun. Pada masa ini mereka mula i
berpikir kreatif, hubungan sosial semakin meluas dan terjadi perkembangan
kemampuan sosial (Jahja,2011). Salah satu contoh kemampuan sosial itu ialah
kesediaan individu untuk bekerja sama dalam kelompok. Penyebab pemuda suka
berkelompok karena sebagai mahluk sosial mereka butuh berhubungan sosial dengan
orang lain (Walgito,2006).
Hasil ini sesuai dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan pihak
Humas Polda Jatim bahwa sebagian besar responden yang merupakan bagian dari kaki
tangan humas polda jatim berusia rata-rata sekitar 28 tahun. Umur pada interval 24-28
tahun dikategorikan sebagai usia dewasa dimana seorang mulai membentuk hubungan
baru dalam lingkungan bermasyarakat dengan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
Maka dari itu, mayoritas responden yang berada dalam komunitas lebih banyak berusia
26 hingga 35 tahun.
4.3.3 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.5 Identitas responden berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase
Pelajar/Mahasiswa 17 17%
Pegawai swasta 52 52%
57 Universitas Kristen Petra
Pegawai negeri 16 16%
Wiraswasta 15 15%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa responden yang merupakan
pelajar/mahasiswa sebanyak 17 orang (17%), responden yang merupakan pegawai
swasta sebanyak 52 orang (52%), responden yang merupakan pegawai negeri sebanyak
16 orang (16%) dan responden yang merupakan wiraswasta sebanyak 15 orang (15%).
Hasil ini memberikan informasi bahwa mayoritas anggota komunitas motor Honda CB
yang menjadi responden dalam penelitian ini merupakan responden yang bekerja
sebagai pegawai swasta.
Menurut hasil wawancara peneliti dengan Hary selaku ketua komunitas motor
Honda CB mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada batasan dalam pekerjaan yang
menyatukan mereka sebagai sesama pecinta motor CB. Namun dia merasa bahwa
memang sebagian besar anggota mempunyai latar belakang pekerjaan sebagai
karyawan baik swasta maupun negeri. Dengan adanya jam kerja yang jelas lebih
memudahkan mereka untuk mengikuti aktivitas yang diselenggarakan oleh komunitas.
Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa juga banyak para usahawan mandir i
yang turut meramaikan kegiatan komunitas (personal conversation, 9 Agustus 2016)
4.3.4 Identitas Responden Berdasarkan Lama Tergabung Dalam Komunitas
Tabel 4.6 Identitas responden berdasarkan lama tergabung dalam komunitas
Lama Tahun Frekuensi Persentase
1-2 tahun 71 71%
3-4 tahun 24 24%
>4 tahun 5 5%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
58 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa lama responden bergabung
dengan komunitas tersebut 1 hingga 2 tahun sebanyak 71 responden (71%), 3 hingga 4
tahun sebanyak 24 responden (24%) dan lebih dari 4 tahun sebanyak 5 responden (5%).
Hasil ini memberi informasi bahwa mayoritas anggota komunitas motor Honda CB
telah lama bergabung dengan komunitas tersebut selama 1-2 tahun.
Hal ini sejalan dengan wawancara yang dilakukan peneliti dengan Dikyasa
Polda Jatim dan Humas Polda Jatim yang menyatakan bahwa lama rata-rata anggota
yang bergabung dengan komunitas hanya sekitar 1-2 tahun dengan tingkat keluar
masuknya anggota secara cepat (personal conversation, 20 Juli 2016). Jadi, mayoritas
responden lama bergabung dengan komunitas rata-rata 1-2 tahun saja.
4.4 Deskripsi Data “Outcome of Relationships Polda Jatim dengan Komunitas
Motor Honda CB”
Pada bagian ini akan dideskripsikan jawaban responden terhadap setiap item
pertanyaan yang diajukan melalui kuesioner. Pertanyaan pada kuesioner berisikan
mengenai pengukuran relationships yang dioperasikan ke dalam enam indikator
dengan 30 pertanyaan di dalamnya. Data yang telah terkumpul diolah dan ditabulasikan
sedemikian rupa hingga dapat dianalisis lebih lanjut. Data analisis yang dikumpulkan
dapat dilihat pada bagian halaman lampiran. Dalam penelitian ini pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan SPSS 13.0 dan hasil pengolahan data akan
ditampilkan dalam bentuk tabel frekuensi, analisis mean, dan tabulasi silang.
4.4.1 Deskripsi Data untuk Komponen Control Mutuality
4.4.1.1 Deskripsi Setiap Pertanyaan Komponen Contol Mutuality
Berikut ini akan dijelaskan tabel frekuensi tanggapan responden terhadap tiap-
tiap pertanyaan untuk komponen control mutuality :
Tabel 4.7
Polda Jatim dan komunitas seperti saya saling memperhatikan apa yang dikatakan
satu sama lainnya saat melakukan event (seperti apel besar dan safety riding).
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
59 Universitas Kristen Petra
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Tidak Setuju 12 12%
Setuju 54 54%
Sangat Setuju 33 33%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab setuju yaitu sebanyak 54 responden, sebanyak 33 responden
menjawab sangat setuju. Sedangkan responden yang tidak setuju hanya 12 responden,
ada 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hasil ini menunjukkan responden
menyatakan bahwa Polda Jatim dan anggota komunitas motor Honda CB saling
memperhatikan apa yang dikatakan satu sama lainnya.
Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Scott M. Cutlip dan Allen H
dalam Ruslan (2005,p.6) bahwa Public Relations merupakan fungsi manajemen yang
menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau
organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program
untuk meraih pengertian, pemahaman dan dukungan dari publiknya. Dalam komponen
control mutuality dapat terlihat bahwa komunitas dan organisasi saling memperhatikan
apa yang dikatakan satu sama lain. Misalnya saja ketika berlangsungnya event safety
riding dan apel besar terdapat perencanaan dengan rapat bersama sebagai bentuk
perhatian Polda Jatim terhadap pemikiran dan saran dari komunitas motor.
Oleh karena itu, outcome of relationship pada komponen control mutuality
pernyataan pertama ini mendapatkan tanggapan yang baik dari para anggota
komunitas. Polda Jatim dan anggota komunitas dapat saling memperhatikan apa yang
dikatakan satu sama lainnya dalam penyelenggaraan event safety riding dan apel besar
yang disertai dengan pertemuan untuk saling bertukar pendapat dan saran. Berdasarkan
hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden, dengan adanya pertemuan
sebelum melakukan aktivitas menunjukkan adanya saling perhatian antara kedua belah
pihak.
Tabel 4.8
60 Universitas Kristen Petra
Polda Jatim mempertimbangkan pendapat yang saya ungkapkan saat melakukan
event (seperti apel besar dan safety riding)
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Tidak Setuju 20 20%
Setuju 53 53%
Sangat Setuju 26 26%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab setuju yaitu sebanyak 53 responden, sebanyak 26 responden
menjawab sangat setuju dan ada 20 responden menjawab tidak setuju. Sedangkan
hanya 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hasil ini menunjukkan
responden menyatakan bahwa Polda Jatim mempertimbangkan pendapat yang
diungkapkan oleh anggota komunitas motor Honda CB.
Seorang Public Relations harus menghubungkan antara kepentingan publik dan
kepentingan perusahaan dalam merencanakan dan melaksanakan sebuah event yang
ditujukan kepada masyarakat perusahaan tersebut baik masyarakat internal (karyawan
perusahaaan dan keluarga) dan masyarakat eksternal (lingkungan sekitar atau
masyarakat luas) (Rumanti,2002,p.39- 42). Terlihat ketika humas Polda Jatim
mengadakan rapat bersama sebelum mengadakan event untuk menghubungkan
berbagai saran dan ide baik dari Polda Jatim yang merupakan pihak internal organisas i
maupun komunitas motor (publik eksternal) terkait event apel besar dan safety riding
yang diadakan bersama.
Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Umam, selaku Humas Polda Jatim
bahwa dalam pelaksanaan event dari pihak Polda cukup memfasilitasi jalannya
rangkaian acara sesuai dengan pertimbangan yang dilakukan pada rapat sebelumnya.
Misalnya saja dengan menyediakan konsumsi untuk pendukung acara, mempersiapkan
panggung dan lighting hingga pengamanan jalannya acara (personal conversations, 6
Mei 2016). Oleh karena itu, Polda Jatim mempertimbangkan kepentingan komunitas
61 Universitas Kristen Petra
dalam menentukan suatu aktivitas perencanaan event apel besar dan safety riding
seperti dalam hal penentuan lokasi, waktu dan materi acara yang akan disampaikan.
Tabel 4.9
Polda Jatim tidak hanya mementingkan kepentingan organisasi saja
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Tidak Setuju 9 9%
Setuju 52 52%
Sangat Setuju 39 39%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab setuju sebanyak 52 responden, sebanyak 39 responden menjawab
sangat setuju dan hanya ada 9 responden yang menjawab tidak setuju. Hal ini
menunjukkan responden menyatakan bahwa Polda Jatim tidak hanya mementingkan
kepentingan organisasi saja.
Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Grunig (2002) dalam buku Kriyantono
(2014,p.107) yang mengatakan bahwa Public Relations juga harus menyadari dan
memperhatikan kepentingan publik, bukan hanya kepentingan organisasi saja.
Misalnya saja, Polda Jatim perduli terhadap anggota komunitas motor Honda CB
dengan memperhatikan kebutuhan apa saja yang diperlukan komunitas saat akan
melakukan event bersama yang telah dibicarakan pada saat rapat bersama dan saling
membantu selama berjalannya acara. Kepentingan publik yang ingin dicapai adalah
bukti eksistensi komunitas motor nya serta menjalankan visinya untuk membantu
program kepolisian. Sementara di sisi lain kepentingan organisasi untuk
menyosialisasikan pelopor keselamatan berlalu lintas juga tetap tercapai.
Sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan salah satu responden, Sukardi,
salah satu anggota komunitas menunjukkan bahwa Polda Jatim selama ini juga
memperhatikan komunitas dengan memberikan pengawalan saat kegiatan touring yang
diadakan untuk menjaga kelancaran dan keamanan komunitas saat melakukan touring.
Selain itu, Polda Jatim juga dianggap membantu komunitas motor untuk dibedakan
62 Universitas Kristen Petra
dengan geng motor yang liar di jalanan dengan tindakan antisipasi yang cepat dengan
pendaftaran seluruh klub motor di Jawa Timur. (personal conversation, 9 Agustus
2016)
Tabel 4.10
Polda Jatim mendengarkan apa yang komunitas seperti saya katakan saat akan
melakukan event (seperti apel besar dan safety riding)
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Sangat Tidak Setuju 2 2%
Tidak Setuju 18 18%
Setuju 51 51%
Sangat Setuju 29 29%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab setuju sebanyak 51 responden, sebanyak 29 responden menjawab
sangat setuju. Sedangkan responden yang tidak setuju sebanyak 18 responden dan
hanya 2 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
responden menyatakan bahwa Polda Jatim mendengarkan apa yang dikatakan oleh
anggota komunitas saat akan melakukan event bersama.
Polda Jatim dianggap mau mendengarkan kritik dan saran yang dikatakan oleh
komunitas saat akan melakukan event safety riding dan apel besar, karena Polda Jatim
menyadari bahwa efektif tidaknya organisasi tidak hanya bergantung pada mereka
sendiri melainkan karena adanya hubungan yang baik antara mereka dengan
komunitasnya. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Dozier & Broom (1995)
dalam Rusady (2002,p.21) bahwa salah satu peranan Public Relations adalah sebagai
fasilitator komunikasi dimana praktisi public relations bertindak sebagai komunikato r
dan mediator untuk membantu pihak organisasi dalam hal mendengarkan apa yang
diinginkan dan diharapkan oleh publiknya dalam hal ini adalah komunitas motor
Honda CB.
63 Universitas Kristen Petra
Sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan salah seorang anggota
komunitas, Sukardi mengatakan bahwa Polda cukup mau mendengarkan kritik/saran
dari mereka berupa tema event, lokasi diadakan acara, sekaligus materi yang perlu
disampaikan bagi teman-teman pecinta motor yang hadir saat acara. Jadi, Polda Jatim
dianggap mau mendengarkan saran yang diberikan oleh komunitas saat melakukan
event hingga berjalan sesuai dengan keinginan kedua belah pihak (personal
conversation, 2 Oktober 2016)
Tabel 4.11
Polda Jatim memberikan saya kesempatan untuk dapat mengambil peran dalam
pengambilan keputusan dalam event (seperti apel besar dan safety riding)
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Tidak Setuju 26 26%
Setuju 53 53%
Sangat Setuju 20 20%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab setuju yaitu sebanyak 53 responden, sebanyak 26 responden
menjawab tidak setuju dan sebanyak 20 responden menjawab sangat setuju. Sedangkan
hanya 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
Polda Jatim melibatkan komunitas dalam pengambilan keputusan saat akan melakukan
event bersama.
Sejalan dengan yang dikatakan oleh Grunig di dalam buku Kriyantono
(2014,p.96) terdapat model two way symmetrical yang menggambarkan bahwa model
ini membiarkan publiknya bekerjasama dalam proses negosiasi dan kompromi dalam
melakukan aktivitas, model ini dianggap lebih efektif untuk menjalin hubungan dengan
publiknya dan yang paling efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini,
Polda Jatim melibatkan komunitas dalam proses negosiasi seperti penentuan lokasi dan
64 Universitas Kristen Petra
waktu pelaksanaan hingga tema event yang akan diusung saat akan melakukan aktivita s
apel besar dan safety riding.
4.4.1.2 Mean Komponen Control Mutuality
Berdasarkan uraian pada tabel frekuensi masing-masing pertanyaan komponen
control mutuality, maka dapat disusun tabel mean untuk komponen control mutuality
sebagai berikut :
Tabel 4.12
Mean komponen control mutuality
No. Sub Indikator Control Mutuality Mean
1 Polda Jatim dan komunitas seperti saya saling
memperhatikan apa yang dikatakan satu sama lainnya
saat melakukan event (seperti apel besar dan safety
riding).
4.06
2 Polda Jatim mempertimbangkan pendapat yang saya
ungkapkan saat melakukan event (seperti apel besar
dan safety riding)
3.83
3 Polda Jatim tidak hanya mementingkan kepentingan
organisasi saja 4.21
4 Polda Jatim mendengarkan apa yang komunitas seperti
saya katakan saat akan melakukan event (seperti apel
besar dan safety riding)
3.87
5 Polda Jatim memberikan saya kesempatan untuk dapat
mengambil peran dalam pengambilan keputusan dalam
event (seperti apel besar dan safety riding)
3.65
Mean komponen Control Mutuality 3.92
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mean untuk komponen control
mutuality adalah 3.92. Mean tertinggi diperoleh pertanyaan komponen control
65 Universitas Kristen Petra
mutuality yang menyatakan bahwa Polda Jatim tidak hanya mementingkan
kepentingan organisasi saja sebesar 4.21. Keberadaan komunitas dianggap penting oleh
Polda Jatim dalam menunjang keberhasilan organisasi. Terbukti dari nilai mean control
mutuality yang menunjukkan bahwa Polda Jatim memberikan hak terhadap komunitas
untuk saling mengontrol satu sama lain melalui event bersama seperti apel besar dan
safety riding.
Control mutuality adalah indikator untuk mengukur sejauh mana persetujuan
kepada siapa yang memiliki kekuasaan yang sah untuk mempengaruhi satu sama lain.
Dimensi dalam indikator ini adalah pembagian peran yang seimbang antara satu dan
yang lain dan pengikutsertaan. Adapun dalam hal ini terbukti dengan pengambilan
keputusan oleh Polda Jatim bagi komunitas motor dan Polda Jatim juga tetap
memberikan pembagian peran bagi komunitas yang diwujudkan dalam perencanaan
lokasi, tema dan waktu pelaksaan event apel besar maupun safety riding.
Grunig & Hon (1999) dan Ki & Hon (2007) menjelaskan bahwa untuk
menghasilkan relasi yang tidak bergejolak dan bersifat positif, setiap pihak yang ada di
dalam relasi ini haruslah mengambil bagian dalam kegiatan pengambilan keputusan
dan pembagian peran yang seimbang antara satu anggota dan anggota yang lain. Dalam
hal ini, Polda Jatim dan komunitas motor Honda CB telah mewujudkan pembagian
peran yang seimbang secara teknis dalam pelaksanaan aktivitas apel besar dan safety
riding. Hal ini akan membantu anggota merasa relasi yang terjalin adalah positif
dengan mengikutsertakan mereka sebagai salah satu pihak yang menggerakkan
organisasi mencapai tujuannya.
Menurut wawancara dengan salah satu responden, Hary, salah satu anggota
komunitas motor Honda CB yang telah lebih dari 3 tahun bergabung dengan komunitas
menyatakan bahwa memang terdapat komunikasi dua arah yang interaktif antara pihak
Polda dengan komunitas misalnya dalam penentuan tema acara, waktu dan lokasi
pelaksanaan aktivitas meskipun seringkali hanya sebagian anggota yang terlibat karena
diperlukannya panitia-panitia kecil / PIC (Person In Charge) yang dianggap mampu
merepresentasikan keinginan komunitas. Hal ini dilakukan oleh Polda Jatim agar
terdapat hubungan yang baik dan positif mengingat penting juga bagi organisasi untuk
66 Universitas Kristen Petra
menjalin relasi dengan publik seperti komunitas kami dalam mengkomunikasikan
maksud dan tujuan (personal conversation, 9 Agustus 2016)
Sejauh ini dapat disimpulkan bahwa pembagian kontrol organisasi masih
bersifat komunikasi dua arah dengan adanya pembagian peran. Hubungan simetris dua
arah ini menjadi salah satu syarat cukup penting dalam mencapai kualitas relasi yang
baik. Komunikasi organisasi juga sangat berpengaruh terhadap hubungan jangka
panjang dengan publiknya (Grunig dalam Botan dan Hazelton,2006,p.47)
4.4.2 Deskripsi Data untuk Komponen Trust
4.4.2.1 Deskripsi Setiap Pertanyaan Komponen Trust
Berikut ini akan dijelaskan tabel frekuensi tanggapan responden terhadap tiap-
tiap pertanyaan untuk komponen trust :
Tabel 4.13
Polda Jatim memperlakukan komunitas seperti saya dengan benar (memberikan
informasi aktivitas yang diadakan bersama) dan adil (memperhitungkan saran yang
diberikan)
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Tidak Setuju 4 4%
Setuju 49 49%
Sangat Setuju 47 47%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.14 diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden,
mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 49 responden dan sebanyak 47
responden menjawab sangat setuju. Sedangkan hanya 4 responden yang menjawab
67 Universitas Kristen Petra
tidak setuju. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa responden menyatakan Polda Jatim
memperlakukan komunitas dengan benar dan adil.
Polda Jatim selalu berlaku benar dan adil dalam memberikan informas i
mengenai aktivitas yang diadakan bersama dengan komunitas motor Honda CB. Public
Relations harus selalu memastikan bahwa publik mendapat informasi yang akurat dan
benar (Newsom,Turk & Kruckeberg, 2004,p.114). Dimana Polda Jatim dipercaya
sebagai pemberi informasi yang terpercaya yang disampaikan melalui koordinator dan
PIC untuk menyebarkan ke seluruh anggota komunitas untuk memberikan informas i
sesuai yang dibutuhkan oleh komunitas motor Honda CB saat akan melakukan event
safety riding dan apel besar.
Sejalan dengan yang dikatakan Hary selaku ketua komunitas motor Honda CB
bahwa selama ini Polda Jatim selalu berkoordinasi dengan baik dalam hal penyampaian
informasi tempat penyelenggaraan, waktu hingga rangkaian acara apa saja yang akan
dilaksanakan selama acara berlangsung (personal conversation, 2 Oktober 2016)
Tabel 4.14
Setiap kali Polda Jatim mengambil keputusan yang penting (seperti apel besar dan
safety riding), saya tahu itu akan mempedulikan komunitas seperti saya.
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Tidak Setuju 7 7%
Setuju 47 47%
Sangat Setuju 46 46%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.15 diatas dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden,
mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 47 responden dan hanya berbeda
tipis dengan jumlah responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 46 responden.
Sedangan responden yang menjawab tidak setuju hanya 7 responden, tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hasil temuan data ini menunjukkan
68 Universitas Kristen Petra
bahwa responden menyatakan setiap kali Polda Jatim membuat keputusan yang terkait
dengan aktivitas yang akan dilakukan bersama, mereka mengetahui bahwa itu akan
mempedulikan komunitas.
Seperti diungkapkan Dozier & Broom (1995) dalam Rusady (2002,p.21) bahwa
Public Relations memiliki 4 peranan penting salah satunya sebagai fasilitato r
komunikasi yakni sebagai mediator antara organisasi dan publik dimana Polda Jatim
menerima segala saran dan masukan yang diberikan oleh komunitas motor Honda CB
demi menjaga keberlangsungan hubungan dan berlangsungnya aktivitas event seperti
apel besar dan safety riding.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa responden, diketahui bahwa
dalam pengambilan keputusan mengenai hari berlangsungnya event akan selalu
diberikan jatah hari Minggu mengingat kebanyakan anggota komunitas merupakan
orang-orang yang bekerja pada hari Senin hingga Sabtu. Oleh karena itu, Polda Jatim
berupaya untuk selalu mengambil keputusan dengan memperdulikan para anggota
(personal conversations, 9 Agustus 2016)
Tabel 4.15
Prinsip dasar Polda Jatim yang objektif, dipercaya dan partisipatif akan menjadi dasar
dalam setiap kegiatan dan tindakannya.
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Tidak Setuju 6 6%
Setuju 46 46%
Sangat Setuju 48 48%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.16 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab sangat setuju sebanyak 48 reponden, sebanyak 46 responden
menjawab setuju dan responden yang tidak setuju hanya 6 responden, tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa prinsip
69 Universitas Kristen Petra
dasar Polda Jatim akan menjadi dasar dalam setiap kegiatan kegiatan dan tindakannya
dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas.
Sejalan dengan tugas Public Relations dalam melaksanakan tugasnya, seorang
PR akan melaksanakan komunikasi yang dilakukan secara dua arah untuk memperoleh
timbal balik, kegiatan yang dilakukan terdiri atas penyebaran informasi, penggia tan
persuasi, dan pengkajian pendapat umum. Tujuan dilaksanakan kegiatan ke-PR-an
adalah untuk menimbulkan rasa saling pengertian dan terbinanya hubungan yang
harmonis antara perusahaan dengan publik (Effendy,2006,p.132). Prinsip Polda Jatim
yang objektif, dipercaya dan partisipatif (Dokumen Polda Jawa Timur) selaras dengan
tugas seorang Public Relations yang bertanggung jawab dalam pemberian informas i
secara objektif agar dapat membentuk opini positif terhadap institusi kepolisian, guna
membangun kepercayan masyarakat dalam rangka mewujudkan dukungan partisipa s i
masyarakat dalam melaksanakan tugas kepolisian sebagai pelindung, pengayom dan
pelayanan publik. Hal ini sudah terlihat dengan informasi yang diberikan oleh Polda
Jatim kepada komunitas mengenai rincian dan undangan pelaksanaan event, komunitas
pun juga mempercayai apa yang disampaikan oleh Polda Jatim dan komunitas secara
partisipatif mengikuti program yang memang sudah dibuat oleh pihak Polda Jatim
seperti event safety riding dan apel besar.
Tabel 4.16
Polda Jatim dapat diandalkan untuk membuat keputusan yang benar untuk saya
(seperti apel besar dan safety riding).
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Tidak Setuju 6 6%
Setuju 63 63%
Sangat Setuju 31 31%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.17 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab setuju yaitu sebanyak 63 responden, sebanyak 31 responden
menjawab sangat setuju dan ada 6 responden yang menjawab tidak setuju. Hasil ini
70 Universitas Kristen Petra
menunjukkan bahwa responden mengijinkan dan yakin terhadap kemampuan Polda
Jatim dalam melakukan aktivitas bersama.
Temuan ini senada dengan yang dikatakan oleh Hon dan Grunig (1999,p.19)
bahwa trust merupakan perasaan dimana pihak-pihak yang terkait merasa saling
percaya satu sama lain serta punya keinginan untuk membuka dirinya kepada pihak
lain. Dalam hal ini komunitas motor Honda CB secara terbuka dan percaya terhadap
keputusan yang diambil oleh Polda Jatim saat akan melakukan apel besar dan safety
riding akan mementingkan komunitas motor Honda CB dan akan memberikan materi
yang dibutuhkan oleh para anggota komunitas.
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Umam, selaku Humas Polda
Jatim bahwa selama ini akan selalu dilakukan diskusi bersama membahas event yang
akan dilakukan bersama antara Polda Jatim dan komunitas. Seringkali dalam rapat
tersebut pihak komunitas menyetujui apa yang telah disampaikan pihak Polda Jatim
mengenai rangkaian acara yang akan dilangsungkan tanpa meminta berbagai macam
ketentuan yang menyulitkan kedua belah pihak. (personal conversation, 7 Mei 2016)
Berhubungan dengan komponen control mutuality, dalam sebuah hubungan
sering terjadi ketidakseimbangan. Seperti yang dikatakan Huang (2001) bahwa kontrol
atas hubungan juga tidak dapat dihindarkan dari sifat kekuatan asimetris. Seringkali
kekuatan untuk mempengaruhi hanya ada pada pihak yang paling mendominasi. Suatu
organisasi akan lebih mendominasi untuk mempengaruhi hubungan dengan publiknya.
Hal ini terlihat dengan Polda Jatim lebih mendominasi untuk membuat keputusan bagi
komunitas motor meskipun dengan pertimbangan dari pihak komunitas juga.
Tabel 4.17
Polda Jatim dapat diandalkan dalam memenuhi janjinya.
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Tidak Setuju 10 10%
Setuju 42 42%
Sangat Setuju 48 48%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
71 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan tabel 4.18 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 48 responden, sebanyak 42
responden menjawab setuju dan hanya sebanyak 10 responden yang menjawab tidak
setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa responden menyatakan bahwa Polda Jatim dapat
dipercaya dalam memegang setiap janjinya yang telah diungkapkan kepada komunitas
motor Honda CB saat akan melakukan event bersama seperti apel besar dan safety
riding.
Kepercayaan merupakan ekspektasi yang dipegang oleh individu bahwa ucapan
seseorang dapat diandalkan (Morgan dan Hunt,1994,p.23). Dalam temuan ini dapat
dilihat bahwa Polda Jatim dianggap memiliki kemampuan yang memadai dalam
melaksanakan apa yang telah dikatakan sebelumnya. Polda Jatim dianggap memilik i
kemampuan oleh komunitas motor Honda CB dalam melakukan tindakan sesuai
prinsip Polda Jatim dan dipercaya sebagai aparat pemerintah yang dapat
menyosialisasikan program pelopor keselamatan berlalu lintas.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Hary, selama bekerja sama melakukan
aktivitas bersama, Polda Jatim selalu melakukan apa yang dikatakan berdasarkan hasil
dalam pertemuan sebelum pelaksanaan event dan selama berlangsung nya acara secara
objektif dan mengajak partisipasi para anggota komunitas untuk turut serta
meramaikan dan memberikan testimoni ketika acara berlangsung (personal
conversation, 2 Oktober 2016)
Tabel 4.18
Saya merasa Polda Jatim telah berhasil mewujudkan apa yang dicoba selama ini.
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Tidak Setuju 14 14%
Setuju 48 48%
Sangat Setuju 38 38%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.19 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab setuju sebanyak 48 responden, sebanyak 38 responden menjawab
72 Universitas Kristen Petra
sangat setuju dan ada 14 responden yang menjawab tidak setuju. Hasil ini menunjukkan
bahwa responden menyatakan Polda Jatim dikenal sukses dalam melakukan setiap
kegiatannya saat akan melakukan aktivitas event apel besar dan safety riding.
Seperti yang diungkapkan oleh Bripka Ajie S. Atmaja selaku Humas Polda
Jatim bahwa kesuksesan Polda Jatim salah satunya dengan melakukan event safety
riding dalam program Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas adalah
berhasil menekan jumlah kecelakaan lalu lintas yang sebelumnya pada tahun 2014
sebanyak 3.401 korban meninggal dunia dan pada tahun 2015 menjadi sebanyak 3.203
korban meninggal dunia yang mengalami penurunan tren sebesar 8,16% menurut data
Direktorat Lalu Lintas. (personal conversations, 13 Mei 2016)
4.4.2.2 Mean Komponen Trust
Berdasarkan uraian pada tabel frekuensi masing-masing pertanyaan komponen
trust, maka dapat disusun tabel mean untuk komponen Trust sebagai berikut :
Tabel 4.19 Mean komponen Trust
No. Sub Indikator Trust Mean
1 Polda Jatim memperlakukan komunitas seperti saya
dengan benar (memberikan informasi aktivitas yang diadakan bersama) dan adil (memperhitungkan saran yang diberikan)
4.39
2 Setiap kali Polda Jatim mengambil keputusan yang penting (seperti apel besar dan safety riding), saya tahu itu akan mempedulikan komunitas seperti saya
3.32
3 Prinsip dasar Polda Jatim yang objektif, dipercaya dan
partisipatif akan menjadi dasar dalam setiap kegiatan dan tindakannya
4.36
4 Polda Jatim dapat diandalkan untuk membuat keputusan yang benar untuk saya (seperti apel besar
dan safety riding)
4.19
5 Polda Jatim dapat diandalkan dalam memenuhi janjinya.
4.28
73 Universitas Kristen Petra
6 Saya merasa Polda Jatim telah berhasil mewujudkan apa yang dicoba selama ini.
4.10
Mean komponen Trust 4.27
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel di atas, komponen trust pada item pertanyaan pertama
merupakan item yang menghasilkan mean tertinggi pada komponen trust sebesar 4.39
yang menyatakan bahwa responden percaya bahwa Polda Jatim akan memperlakukan
komunitas dengan benar dalam memberikan informasi mengenai aktivitas yang
diadakan bersama dan secara adil memperlakukan setiap anggota komunitas.
Sedangkan komponen trust yang terendah pada item pertanyaan kedua dengan mean
terendah sebesar 3.32 yang menyatakan bahwa responden kurang merasa penting
dalam proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan saat event seperti apel besar
dan safety riding.
Trust merupakan keyakinan untuk membuka diri antara satu pihak dengan
pihak lain yang terlibat dalam relasi. Hon dan Grunig (dalam Seltzer,2005,p.8)
menyatakan bahwa trust memiliki tiga dimensi yakni integrity, dependability dan
competence yakni organisasi memperlakukan komunitas secara adil dan tidak
membedakan status, latar belakang, usia, pekerjaan dan tujuan menjalin relasi. Apabila
Polda Jatim membuat sebuah keputusan penting, maka Polda Jatim akan selalu
mempertimbangkan kepentingan komunitas seperti lokasi dan waktu berlangusngnya
kegiatan. Selain itu organisasi dapat diandalkan untuk memenuhi janji kepada
komunitas dan mempertimbangkan pendapat komunitas di setiap pengambilan
keputusan.
Menurut hasil wawancara peneliti dengan salah satu panitia event apel besar,
Sukardi, diketahui bahwa tidak semua anggota mempunyai kesempatan yang sama
untuk dapat menyalurkan saran dalam perencanaan suatu event karena sudah
dibentuknya satu tim kepanitiaan yang hanya terdiri dari beberapa anggota yang
dianggap mampu mewakilkan dari sekian ratus anggota komunitas motor Honda CB
di seluruh Surabaya. Hal tersebut sebenarnya wajar terjadi karena tidak semua proses
74 Universitas Kristen Petra
pengambilan keputusan dapat dilihat secara terbuka oleh semua orang (personal
conversations, 9 Agustus 2016).
Polda Jatim secara khusus dalam hal ini bekerjasama dengan bidang Direktorat
Lalu Lintas mempunyai beberapa misi bagi publiknya (http://ditlantas-
poldajatim.org/profil/misi.html). Diantaranya adalah memberikan bimbingan kepada
masyarakat lalu lintas melalui upaya preventif dan represif untuk meningkatkan
kesadaran dan ketertiban serta kepatuhan terhadap ketentuan peraturan lalu lintas ;
mengembangkan community policing yang berbasis pada masyarakat patuh hukum ;
mengembangkan program-program tertib lalu lintas yang sudah dilaksanakan dengan
program-program lanjutan ; serta membangun kepercayaan kepada masyarakat tentang
berlalu lintas baik melalui Boneka Semeru, Opini Traffic, Dikmas Lantas, Safari Lantas
di jajaran Jawa Timur melalui tindakan nyata dan media cetak dan lain-lain. Hal ini
sesuai dengan teori tentang kepercayaan bahwa orang akan cenderung lebih
mendengarkan dan bergantung kepada mereka yang dianggap memiliki pengetahuan
dan kemampuan yang memadai (Robbins,2013,p.423).
4.4.3 Deskripsi Data untuk Komponen Satisfaction
4.4.3.1 Deskripsi Setiap Pertanyaan Komponen Satisfaction
Berikut ini akan dijelaskan tabel frekuensi tanggapan responden terhadap tiap-
tiap pertanyaan untuk komponen satisfaction :
Tabel 4.20
Polda Jatim membuat saya merasa senang dengan relasi yang terjalin melalui event
(seperti apel besar dan safety riding)
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Setuju 41 41%
Sangat Setuju 59 59%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
75 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan tabel 4.21 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 59 responden dan 41 responden
yang menjawab setuju. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju
dan sangat tidak setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa responden merasa puas dengan
relasi yang terjalin dengan Polda Jatim melalui event bersama seperti apel besar dan
safety riding. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa Polda Jatim telah memenuhi
harapan komunitas motor Honda CB sehingga mereka dapat merasa sangat puas.
Sesuai dengan yang dikatakan Stafford dan Canary (dalam Grunig and
Huang,2000,p.45) bahwa satisfaction adalah suatu tingkatan dimana distribusi manfaat
dari sebuah relasi lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. Hal ini terlihat dari
komunitas senang akan relasi yang terjalin seperti selalu memenuhi setiap undangan
event apel besar dan safety riding. Komunitas motor Honda CB secara partisipat if
menghadiri event yang diadakan oleh Polda Jatim karena merasa telah mendapatkan
manfaat seperti tercapainya visi komunitas maupun sarana untuk berkumpul dengan
sesame pecinta motor Honda CB.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden mengatakan
bahwa mereka puas dengan apa yang telah dilakukan Polda Jatim selama ini dalam
menjalin relasi dengan komunitas. Hal itu tampak sekali bahwa Polda Jatim selalu
memberikan yang terbaik dalam pengadaan acara safety riding dan apel besar sehingga
kami merasa dapat menikmati acara tanpa takut munculnya hambatan selama
pengadaan event besar tersebut (personal conversations, (9 Agustus 2016)
Tabel 4.21
Polda Jatim dan saya sama-sama mendapatkan manfaat dari hubungan yang terjalin
ini (tujuan tercapai)
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Tidak Setuju 6 6%
Setuju 35 35%
Sangat Setuju 59 59%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
76 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan tabel 4.22 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 59 responden dan sebanyak 35
responden yang menjawab setuju. Sedangkan hanya sebanyak 6 responden yang
menjawab tidak setuju. Tidak ditemukan data ada responden yang menjawab sangat
tidak setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa Polda Jatim dan komunitas dapat
memperoleh keuntungan dari relasi yang telah dibentuk selama ini.
Salah satu keuntungan yang diperoleh oleh komunitas motor Honda CB adalah
hadirnya Safety Riding setiap 3 bulan sekali dan Apel Besar setahun sekali dalam
kaitannya dengan berjalannya Program Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan
Berlalu Lintas yang diusung oleh Polda Jatim. Sementara Polda Jatim dapat
melaksanakan tujuan mereka untuk mengurangi tingkat keelakaan kendaraan bermotor.
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Effendy (1993,p.119) bahwa Public Relations
adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial untuk menganalisis kecenderungan,
memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, menasehati para pemimpin organisasi, dan
melaksanakan program-program berencana mengenai kegiatan-kegiatan yang
melayani baik kepentingan organisasi maupun kepentingan umum. Adapun program
Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas ini memang merupakan salah satu program yang
diusung oleh Polda Jatim untuk melayani kepentingan masyarakat, komunitas dan
organisasi sendiri dalam mencapai tujuannya.
Tabel 4.22
Polda Jatim membuat saya merasa organisasi lain juga merasa bahagia terhadap
interaksi mereka bersama dengan Polda Jatim
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Tidak Setuju 14 14%
Setuju 48 48%
Sangat Setuju 38 38%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.23 diatas dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden,
mayoritas responden menjawan setuju sebanyak 48 responden, dan sebanyak 38
responden menjawab sangat setuju. Sedangkan hanya sebanyak 14 responden yang
77 Universitas Kristen Petra
menjawab tidak setuju. Tidak ditemukan data ada responden yang menjawab sangat
tidak setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa komunitas menyatakan bahwa banyak
komunitas motor lain puas terhadap interaksi dengan Polda Jatim yang terbentuk
melalui event apel besar dan safety riding. Kepuasan responden terhadap interaksi yang
telah terbentuk salah satunya dapat terlihat dari adanya komitmen dari komunitas untuk
selalu hadir di setiap event seperti apel besar dan safety riding yang dilakukan bersama
Polda Jatim. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Grunig (1999,p.18-21) di mana
kesenangan dan kepuasan yang diperoleh adalah ringkasan dari satu pihak yang
percaya bahwa pemeliharaan hubungan selama ini adalah positif.
Hal ini terlihat berdasarkan wawancara peneliti dengan Hary, selaku ketua
komunitas motor Honda CB bahwa dalam setiap pengadaan event apel besar yang
dihadiri oleh banyak sekali komunitas motor menunjukkan bahwa banyak komunitas
yang juga menghargai relasinya dengan Polda. Misalnya saja dari kegiatan apel besar
bikers anti kekerasan yang diadakan pada Juli lalu terdapat sebanyak lebih dari 100
komunitas motor yang mencakup Gresik, Bangkalan, Kertosono, Surabaya, Sidoarjo,
dan Lamongan yang turut menghadiri rapat di Polda dan mengikuti acaranya di
Kenjeran. (personal conversation, 2 Oktober 2016)
Tabel 4.23
Secara umum, saya senang dengan hubungan yang telah terjalin antara Polda Jatim
dengan komunitas seperti saya
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Tidak Setuju 4 4%
Setuju 40 40%
Sangat Setuju 56 56%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.24 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab sangat setuju sebanyak 56 responden, sebanyak 40 responden
menjawab setuju dan sebanyak 4 responden saja yang menjawan tidak setuju. Hasil ini
78 Universitas Kristen Petra
menunjukkan bahwa responden secara umum senang dengan relasi yang telah
terbentuk dengan aktivitas bersama Polda Jatim.
Sesuai dengan yang dikatakan Deddy Mulyana (2002,p.22) bahwa komunikas i
yang baik mencakup beberapa kriteria diantaranya yaitu kesenangan, pengaruh pada
sikap, hubungan yang semakin baik dan tindakan. Dengan responden merasa puas
terhadap interaksi dengan Polda Jatim, serta memperoleh keuntungan dari relasi yang
terbentuk, tentunya akan membuat komunitas senang dengan hubungan yang terjain
dengan Polda Jatim. Hal ini terbukti dengan adanya keinginan dari pihak organisas i
untuk mengadakan kegiatan bersama secara rutin baik setiap tiga bulan sekali melalui
safety riding dan setahun sekali melalui kegiatan apel bersama.
Public relations membuat organisasi lebih efektif dengan mengidentifikas i
publik yang paling strategis sebagai bagian dari proses manajemen strategis dan
melakukan program komunikasi untuk mengembangkan dan mempertahankan
hubungan jangka panjang yang efektif antara manajemen dan publik
(Grunig&Linda,1999). Hal ini terlihat dari Humas Polda Jatim mengidentifikas i
komunitas motor Honda CB sebagai publik yang paling strategis sebagai bagian dari
pelaksanan Program Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas melalui event safety riding
dan apel besar untuk mempertahankan hubungan jangka panjang Polda Jatim dengan
komunitas.
Hal ini sejalan dengan hasil wawancara peneliti dengan salah satu responden
yang menyatakan bahwa mereka senang dengan hubungan yang terjalin dengan Polda
Jatim melalui aktivitas bersama safety riding yang dilakukan setiap tiga bulan sekali
dan aktivitas informal seperti cangkrukan yang dibuat setiap sebulan sekali (personal
conversation, 2 Oktober 2016)
Tabel 4.24
Saya merasa Polda Jatim mampu memuaskan kebutuhan (informasi) saya.
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Tidak Setuju 10 10%
Setuju 47 47%
79 Universitas Kristen Petra
Sangat Setuju 43 43%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.25 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab setuju sebanyak 47 responden da sebanyak 43 responden
menjawab sangat setuju. Sedangkan hanya sebanyak 10 responden yang menjawab
tidak setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa komunitas mengatakan bahwa Polda Jatim
berhasil memenuhi kebutuhan komunitas motor Honda CB.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden, kebutuhan
utama mereka adalah informasi yang terkini dan wadah untuk menyuarakan aspira si
dan kegiatan komunitas motor di wilayah Surabaya. Selain itu kegiatan yang berjalan
lancar sesuai dengan keinginan kedua belah pihak juga merupakan kebutuhan
komunitas (personal conversation, 15 Agustus 2016). Hal ini sesuai yang diungkapkan
Edward Bernays yang dikutip oleh Danandjaja (2011,p.14) menyatakan peran Public
relations adalah memberikan informasi secara langsung dan persuasif kepada publik
agar merubah tindakan dan sikap publik dapat berintegrasi dengan tindakan dan sikap
publik dari suatu institusi. Dari pengertian ini jelas terlihat bahwa peran seorang public
relation yaitu memberikan informasi kepada publik. Tujuannya adalah mengajak
publik dalam hal ini komunitas motor Honda CB agar mau mengubah tindakan dan
sikap sesuai dengan yang diinginkan oleh seorang public relation dalam hal ini sebagai
perwakilan dari pihak kepolisian untuk menyosialisasikan program Pelopor
Keselamatan Berlalu Lintas.
4.4.3.2 Mean Komponen Satisfaction
Berdasarkan uraian pada tabel frekuensi masing-masing pertanyaan komponen
satisfaction maka dapat disusun tabel mean untuk komponen satisfaction sebagai
berikut :
Tabel 4.25 Mean komponen satisfaction
No. Sub Indikator Satisfaction Mean
1 4.59
80 Universitas Kristen Petra
Polda Jatim membuat saya merasa senang dengan relasi
yang terjalin melalui event (seperti apel besar dan safety riding)
2 Polda Jatim dan saya sama-sama mendapatkan manfaat
dari hubungan yang terjalin ini (tujuan tercapai) 4.47
3 Polda Jatim membuat saya merasa organisasi lain juga
merasa bahagia terhadap interaksi mereka bersama dengan Polda Jatim
4.1
4 Secara umum, saya senang dengan hubungan yang
telah terjalin antara Polda Jatim dengan komunitas seperti saya
4.48
5 Saya merasa Polda Jatim mampu memuaskan
kebutuhan (informasi) saya. 4.23
Mean komponen Satisfaction 4.37
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa mean keseluruhan untuk
komponen satisfaction adalah 4.37. Mean tertinggi yaitu 4.59 diperoleh pertanyaan
komponen satisfaction yang menyatakan secara umum bahwa mereka senang dengan
hubungan yang telah terbentuk antara Polda Jatim dengan komunitas seperti mereka
melalui event safety riding dan apel besar.
Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan Hon dan J.E Grunig (1999,p.14)
dalam mendefinisikan kepuasan sebagai “the extent to which one party feels favorably
toward the other because positive expectations about the relationships are reinforced.”
Dapat diartikan bahwa kepuasan yang dirasakan oleh komunitas karena adanya
ekspektasi positif terhadap hubungan yang terjalin dengan melakukan aktivita s
bersama seperti apel besar dan safety riding. Stafford dan Canary (1991)
mengindikasikan bahwa persepsi untuk mempertahankan perilaku yang konstruktif
dari salah satu pihak akan meningkatkan kepuasan pihak lain terhadap hubungan yang
dijalin dan mereka menyimpulkan bahwa kepuasan adalah tanda dalam pemeliharaan
relasi yang efektif.
Teori ini menunjukkan bahwa adanya ekspektasi positif pada akhirnya akan
mempengaruhi kepuasan komunitas dalam melakukan aktivitas bersama. Hal ini
dipengaruhi oleh kesamaan latar belakang yang merupakan pecinta motor Honda CB.
Saat Polda Jatim menyatakan bahwa mereka menyediakan sarana untuk para pecinta
81 Universitas Kristen Petra
motor berkumpul, maka ekspektasi yang positif akan datang dari komunitas karena
mereka menemukan tempat yang tepat sesuai dengan minat dan hobi. Kesamaan latar
belakang inilah yang dapat memperkuat interaksi antara satu dengan lainnya.
Peneliti juga menemukan bahwa untuk memperkuat hasil mengenai komponen
satisfaction seperti hasil wawancara peneliti dengan salah satu responden komunitas
motor Honda CB, yaitu Andi selaku ketua PIC event safety riding. Komunitas sudah
merasa senang dengan hubungan yang telah terbentuk antara Polda Jatim dengan
komunitasnya melalui aktivitas yang diadakan bersama. Rasa kesenangan
komunitasnya terhadap kerjasama yang terjalin membuat komunitas selalu mengikuti
dan hadir dalam setiap event yang diadakan oleh Polda Jatim terkait dengan kegiatan
yang berhubungan dengan komunitas pecinta motor dan berlalu lintas (personal
conversation, 20 Julli 2016).
4.4.4 Deskripsi Data untuk Komponen Commitment
4.4.4.1 Deskripsi Setiap Pertanyaan Komponen Commitment
Berikut ini akan dijelaskan tabel frekuensi tanggapan responden terhadap tiap-
tiap pertanyaan untuk komponen commitment :
Tabel 4.26
Polda Jatim berusaha mempertahankan komitmen jangka panjang dengan komunitas
seperti saya melalui event (seperti apel besar dan safety riding)
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Setuju 60 60%
Sangat Setuju 40 40%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.27 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab setuju yaitu sebanyak 60 responden, dan sebanyak 40 responden
menjawab sangat setuju. Tidak ditemukan data ada responden yang menjawab tidak
setuju atau sangat tidak setuju. Hasil ini menunjukkan responden merasa bahwa Polda
Jatim berusaha memlihara komitmen jangka panjang dengan komunitasnya melalui
82 Universitas Kristen Petra
aktivitas bersama seperti event safety riding dan apel besar. Merupakan prinsip awal
dari Public Relations untuk membangun dan membina hubungan jangka panjang (long-
term relationship) dengan pihak-pihak yang menjadi kunci organisasi. Menurut Grunig
(1999,p.8) penting bagi sebuah organisasi untuk mengetahui outcome of relationship
dengan publiknya untuk keberlangsungan hidup suatu organisasi.
Di sini Polda Jatim menjalankan prinsip tersebut dengan komunitas sebagai
publik kuncinya melalui aktivitas bersama seperti event safety riding dan apel besar.
Sesuai dengan hasil wawancara dengan Sukardi, salah seorang anggota komunitas
menyatakan bahwa dengan sikap inisiatif dari Polda Jatim dalam membentuk suasana
yang nyaman bagi komunitas dan selalu memberikan bantuan dalam penyelenggaraan
event merupakan salah satu bentuk usaha kerjasama yang ingin berkelanjutan karena
bisa saja Polda Jatim hanya memanfaatkan komunitas untuk kepentingan tertentu.
Namun kenyataannya Polda Jatim terlihat ingin memelihara hubungan yang sudah
terbentuk selama ini (personal conversations, 2 Oktober 2016)
Tabel 4.27
Polda Jatim ingin mempertahankan hubungan baik dengan komunitas seperti saya
melalui event (seperti apel besar dan safety riding)
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Setuju 83 83%
Sangat Setuju 17 17%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.28 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab setuju yaitu sebanyak 83 responden dan sebanyak 17 responden
menjawab sangat setuju. Tidak ditemukan data adanya responden yang menjawab tidak
setuju dan sangat tidak setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa Polda Jatim ingin
83 Universitas Kristen Petra
memelihara hubungan dengan komuniyas seperti kami melalui aktivitas bersama apel
besar dan safety riding.
Hal ini sesuai dengan teori mengenai strategi PR atau yang lebih dikenal dengan
bauran PR menurut Nova (2011,p.54) yang salah satunya dengan event/acara yang
maksudnya adalah setiap bentuk kegiatan yang dilakukan oleh PR dalam proses
penyebaran informasi kepada khalayak. Hal ini dapat terlihat dari adanya pemeliharaan
hubungan yang dilakukan Polda Jatim dengan komunitas motor Honda CB yang telah
terjalin lebih dari 4 tahun dan hingga saat ini masih terus berkesinambungan setiap
tahunnya dalam bentuk event apel besar maupun safety riding.
Sesuai dengan yang dikatakan oleh Hary, bahwa Polda Jatim secara konsisten
dan bertanggung jawab selalu membina hubungan yang baik dengan kegiatan rutin baik
tempo bulanan maupun tahunan dengan pertemuan dan kesepakatan bersama terlebih
dahulu (personal conversations, 2 Oktober 2016)
Tabel 4.28
Polda Jatim membuat saya merasa ada keterikatan yang emosional dengan organisasi
ini.
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Tidak Setuju 16 16%
Setuju 74 74%
Sangat Setuju 10 10%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.29 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab setuju yaitu sebanyak 74 responden, sebanyak 10 responden
menjawab sangat setuju dan hanya sebanyak 16 responden yang menjawab tidak
setuju. Tidak ditemukan data responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hasil ini
84 Universitas Kristen Petra
menunjukkan responden menyatakan bahwa ada keterikatan yang kuat antara Polda
Jatim dengan komunitas seperti kami yang terbentuk melalui aktivitas seperti apel
besar dan safety riding.
Aktivitas bersama yang dilakukan komunitas motor Honda CB membuat
terbentuknya keterikatan secara emosional dengan Polda Jatim. Selain melalui event
safety riding dan apel besar, terdapat beberapa aktivitas lainnya baik dalam bentuk
kegiatan formal maupun informal yang membuat komunitas merasa terdapat ikatan
dengan Polda Jatim. Adanya ikatan kuat tersebut akan menciptakan relasi jangka
panjang, persepsi publik yang positif dan dukungan publik. Hal ini sejalan dengan teori
yang diungkapkan Ledingham (2005) jika ada kebersamaan dan kesepahaman antara
organisasi dan publik maka akan terbentuk relasi jangka panjang, persepsi publik yang
positif dan dukungan publik.
Hal ini terlihat dengan pernyataan tersebut Hon dan Grunig (1999) memahami
komitmen sebagai sejauh mana kedua belah pihak percaya untuk saling
mempertahankan suatu hubungan. Diperkuat dengan yang dikatakan Hary, selaku
ketua komunitas motor Honda CB bahwa selama ini pihak komunitas dan Polda Jatim
cukup saling berusaha untuk toleransi memperhatikan apa yang dapat masing-mas ing
dari kami kontribusikan dalam penyelenggaraan suatu event safety riding dan apel
besar. (personal conversation, 2 Oktober 2016)
Tabel 4.29
Polda Jatim membuat saya merasa lebih menghargai hubungan saya dengan
organisasi ini daripada dengan organisasi lainnya.
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Tidak Setuju 16 16%
Setuju 76 76%
Sangat Setuju 8 8%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.30 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab setuju yaitu sebanyak 76 responden, sebanyak 8 responden
85 Universitas Kristen Petra
menjawab sangat setuju dan hanya sebanyak 16 responden yang menjawab tidak
setuju. Tidak ditemukan data responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hasil ini
menunjukkan responden menyatakan lebih menghargai hubungan yang terbentuk saat
ini dengan Polda Jatim melalui aktivitas apel besar dan safety riding dibandingkan
dengan organisasi lainnya.
Sejalan dengan yang diungkapkan Grunig (1999,p.19-20) bahwa komitmen
berkelanjutan berkaitan dengan adanya keterikatan yang membuat seseorang dapat
berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan bersama-sama dengan organisas i
secara berkelanjutan. Komunitas menghargai hubungan yang terbentuk karena Polda
Jatim secara aktif berinteraksi dan menciptakan hubungan yang baik. Polda Jatim terus
berkomitment untuk menjadi pelopor dalam hal keselamatan berlalu lintas dan
komitmen ini yang membuat komunitas menjadi percaya dan yakin akan hubungan
yang telah dibangun oleh Polda Jatim.
Seperti yang dikatakan Sukardi, salah satu anggota klub motor Honda CB
bahwa Polda Jatim selalu mempunyai inisiatif yang baik dalam memberi umpan balik
kepada komunitas misalnya selalu menggunakan beberapa saran dari kami seperti
dalam pembentukan rundown acara dan waktu serta tempat pelaksanaan event
(personal conversations, 2 Oktober 2016). Dengan umpan balik yang baik itu,
komunitas lebih menghargai hubungan yang terbentuk saat ini (Newsom, 2004,p.18).
Jadi, umpan balik yang diperoleh komunitas motor Honda CB menjadikan mereka
lebih menghargai hubungan yang terjalin dengan Polda Jatim dibandingkan dengan
organisasi lainnya.
Tabel 4.30
Polda Jatim membuat saya memilih untuk bekerjasama dengan organisasi ini
daripada dengan organisasi lainnya.
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Tidak Setuju 15 15%
Setuju 59 59%
Sangat Setuju 26 26%
86 Universitas Kristen Petra
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.31 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab setuju yaitu sebanyak 59 responden, sebanyak 26 responden
menjawab sangat setuju dan hanya sebanyak 15 responden yang menjawab tidak
setuju. Tidak ditemukan data terdapat responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Hasil ini menunjukkan bahwa responden lebih memilih bekerjasama dengan Polda
Jatim melalui aktivitas bersama seperti apel besar dan safety riding daripada tidak sama
sekali.
Hasil tersebut sesuai dengan pernyataan yang dikatakan Grunig dan Hon
(1999,p.14) bahwa dalam komponen commitment terdapat pihak yang mempercaya i
dan merasa hubungan yang terjalin ialah hubungan yang pantas untuk dipertahankan
dan dilanjutkan. Dalam hal ini komunitas motor Honda CB merupakan pihak yang
percaya bahwa hubungan yang mereka jalin dengan Polda Jatim saat ini merupakan
pantas untuk dipertahankan dan dilanjutkan melalui aktivitas kegiatan bersama seperti
apel besar dan safety riding dilihat dari komitmen yang tinggi dari Polda Jatim untuk
terus menyosialisasikan gerakan keselamatan berlalu lintas dan gerakan kemanusiaan
yang lainnya.
Hal ini terlihat dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden bahwa
mereka merasa nyaman dengan aktivitas bersama yang dilakukan dengan Polda Jatim.
Mereka sebagai komunitas merasa mendapatkan dukungan yang penuh dari Polda
dalam bentuk misi yang jelas mengenai sosialisasi keselamatan berlalu lintas yang
diyakini juga penting bagi pengguna kendaraan bermotor secara khusus pengguna
sepeda motor dalam berlalu lintas. (personal conversations, 15 Agustus 2016)
4.4.4.2 Mean Komponen Commitment
Berdasarkan uraian pada tabel frekuensi masing-masing pertanyaan komponen
commitment maka dapat disusun tabel mean untuk komponen commitment sebagai
berikut :
Tabel 4.32 Mean komponen commitment
87 Universitas Kristen Petra
No. Sub Indikator Commitment Mean
1 Polda Jatim berusaha mempertahankan komitmen jangka panjang dengan komunitas seperti saya melalui event (seperti apel besar dan safety riding)
4.4
2 Polda Jatim ingin mempertahankan hubungan baik dengan komunitas seperti saya melalui event (seperti apel besar dan safety riding)
4.16
3 Polda Jatim membuat saya merasa ada keterikatan yang emosional dengan organisasi ini.
3.78
4 Polda Jatim membuat saya merasa lebih menghargai hubungan saya dengan organisasi ini daripada dengan
organisasi lainnya.
3.76
5 Polda Jatim membuat saya memilih untuk bekerjasama dengan organisasi ini daripada dengan organisasi
lainnya.
3.96
Mean komponen Commitment 4.01
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mean keseluruhan untuk komponen
commitment adalah 4.01. Mean tertinggi yaitu 4.40 didapatkan oleh pertanyaan
komponen commitment yang menyatakan responden merasa bahwa Polda Jatim
berusaha memelihara komitmen jangka panjang dengan komunitas seperti kami
melalui event safety riding dan apel besar. Hasil penelitian yang ditemukan oleh
peneliti ini selaras dengan teori yang diungkapkan Hon & Grunig (1999,p.4) bahwa
suatu komitmen dapat dinilai dengan organisasi berusaha untuk menjaga komitmen
jangka panjang dengan publiknya.
Commitment sendiri dapat didefinisikan sebagai keinginan untuk
mempertahankan hubungan. Sejalan dengan Hon & Grunig (1999) memahami
komitmen sebagai sejauh mana kedua belah pihak percaya untuk saling
mempertahankan suatu hubungan. Sebuah hubungan dibangun berdasarkan pada
komitmen bersama. Suatu hubungan akan terbentuk ketika adanya komitmen satu sama
lain sehingga suatu hubungan dapat dipertahankan. Hal ini menegaskan bahwa
komitmen merupakan komponen paling dasar yang dianggap penting dalam suatu
hubungan.
88 Universitas Kristen Petra
Teori tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Umam, selaku Humas Polda
Jatim bahwa memang kepolisian tentu memerlukan kerjasama yang baik dengan
komunitas dan masyarakat pada umumnya untuk mendukung program-program
kepolisian dalam mengurangi tingkat kecelakaan berlalu lintas (personal conversation,
9 Agustus 2016).
Berdasarkan hasil temuan data peneliti menunjukkan bahwa Polda Jatim
berusaha memelihara hubungan jangka panjang dengan komunitasnya sejalan dengan
teori yang diungkapkan Grunig (1999,p.19-20) bahwa di mana salah satu pihak percaya
dan merasa hubungan yang telah terjalin sebelumnya layak untuk dipertahankan.
Pernyataan ini didukung dengan wawancara peneliti dengan Didik, anggota komunitas
motor Honda CB yang menyatakan bahwa Polda Jatim secara rutin menjaga hubungan
baik dengan komunitas meskipun tidak selalu dalam event besar namun diusahakan
setiap sebulan sekali akan dilaksanakan kegiatan seperti cangkrukan atau hanya
sekedar touring bersama dengan perwakilan pihak Polda Jatim (personal
conversations, 2 Oktober 2016)
4.4.5 Deskripsi Data untuk Komponen Communal Relationship
4.4.5.1 Deskripsi Setiap Pertanyaan Komponen Communal Relationship
Berikut ini akan dijelaskan tabel frekuensi tanggapan responden terhadap tiap-
tiap pertanyaan untuk komponen communal relationship :
Tabel 4.32
Polda Jatim senang dalam setiap memberikan dukungan kepada komunitas melalui
event (seperti apel besar dan safety riding)
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Tidak Setuju 2 2%
Setuju 53 53%
Sangat Setuju 45 45%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
89 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan tabel 4.33 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab setuju yaitu sebanyak 53 responden dan sebanyak 45 responden
menjawab sangat setuju, sedangkan hanya 2 responden yang menjawab tidak setuju.
Tidak ditemukan data responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hasil ini
menunjukkan responden menyatakan bahwa Polda Jatim senang dalam memberikan
bantuan kepada komunitas seperti kami melalui event bersama apel besar dan safety
riding.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu responden, mereka
merasa bahwa Polda Jatim dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh komunitas
motor Honda CB. Polda Jatim selalu memberikan bantuan kepada komunitas saat
pengadaan event mulai dari pengadaan dan perizinan tempat hingga pengamanan saat
melaksanakan apel besar. Hal ini sejalan dengan teori yang diungkapkan Newsom,
Turk & Kruckberg (2004,p.67) bahwa salah satu kunci sukses seorang Public Relations
adalah mengerti apa yang diinginkan oleh publiknya.
Tabel 4.33
Polda Jatim sangat peduli terhadap kesejahteraan komunitas ini.
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Tidak Setuju 25 25%
Setuju 50 50%
Sangat Setuju 25 25%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.34 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab setuju yaitu sebanyak 50 responden, 25 responden menjawab
sangat setuju dan terdapat 25 responden yang menjawab tidak setuju. Tidak ditemukan
ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa
responden merasa bahwa Polda Jatim perduli dengan kesejahteraan komunitas saat
melaksanakan event bersama.
90 Universitas Kristen Petra
Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Kriyantono (2012,p.23) dalam buku
”Public Relations Writing” bahwa secara sederhana pekerjaan yang biasa dilakukan
oleh Public Relations dapat disingkat menjadi PENCILS yang salah satunya adalah
social investments dimana pekerjaan public relations untuk membuat program-
program yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial. Dalam hal ini
adapun program Polda Jatim yang ditujukan bagi kesejahteraan komunitas adalah
dengan adanya penyuluhan keselamatan berlalu lintas yang akan berdampak pada
berkurangnya angka kecelakaan berlalu lintas. Berdasarkan hasil wawancara penelit i
dengan perwakilan komunitas, Didik bahwa selama ini Polda Jatim memang tidak
secara langsung terlibat dalam kehidupan perorangan dari anggota komunitas namun
mereka secara aktif memperdulikan kepentingan kami selama menjalankan aktivita s
salah satunya dengan kegiatan sosial yang tidak membebankan secara finansial kepada
anggota komunitas (personal conversation, 1 Oktober 2016)
Tabel 4.34
Saya merasa Polda Jatim tidak mengambil keuntungan dari orang-orang yang lemah
di sekitar organisasi.
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Setuju 31 31%
Sangat Setuju 69 69%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.35 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responen, mayoritas
responden menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 69 responden dan sebanyak 31
responden menjawab setuju. Tidak ditemukan data ada responden yang menjawab
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa responden merasa
Polda Jatim tidak mengambil keuntungan dari orang-orang yang lemah yang berada di
sekitar organisasi.
91 Universitas Kristen Petra
Wilbur J. Peak dalam karyanya “community relations” yang dimuat dalam
Lesly’s Public Relations Handbook (dikutip dalam Onong,1992,p.149) mendefinisikan
hubungan dengan komunitas sebagai hubungan dengan komunikasi sebagai fungs i
hubungan masyarakat, merupakan partisipasi suatu lembaga yang berencana aktif dan
sinambung dengan masyarakat di dalam suatu komunitas untuk memelihara dan
membina lingkungannya demi keuntungan kedua pihak, lembaga dan komunitasnya.
Dalam hal ini Polda Jatim memang tidak pernah mengambil keuntungan secara
langsung dari komunitas namun lebih kepada menjaga hubungan sebagai bentuk
tanggung jawab organisasi kepada publik. Selain itu, Polda Jatim juga terus secara
partisipatif mengadakan kegiatan yang dapat diikuti oleh komunitas yaitu dengan apel
besar dan safety riding secara berkala untuk memelihara dan membina hubungan serta
untuk mencapai tujuan masing-masing antara Polda Jatim dengan komunitas dimana
Polda Jatim membutuhkan bantuan komunitas untuk melakukan sosialisasi dan
komunitas membutuhkan Polda Jatim sebagai tempat menyalurkan aspirasi
masyarakat.
Tabel 4.35
Keberhasilan yang diraih oleh Polda Jatim dalam menjalankan program adalah atas
usaha sendiri, tanpa merugikan pihak lainnya.
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Setuju 52 52%
Sangat Setuju 48 48%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.36 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab setuju sebanyak 52 responden dan sebanyak 48 responden
menjawab sangat setuju. Tidak ditemukan data ada responden yang menjawab tidak
setuju dan sangat tidak setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa responden menyatakan
bahwa keberhasilan yang diraih Polda Jatim dalam menjalankan program nya adalah
atas usaha sendiri, tanpa merugikan pihak lainnya.
92 Universitas Kristen Petra
Sejalan dengan teori yang diungkapkan Jefkins (2003,p.9) bahwa Public
Relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (goodwill)
dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Hal ini
sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan Umam, selaku Humas Polda Jatim yang
menyadari bahwa keberhasilan yang diraih haruslah tanpa merugikan pihak lain karena
adanya kesadaran bahwa kesuksesan organisasi juga bergantung terhadap reaksi publik
kepada organisasi dalam hal ini komunitas motor kepada Polda Jatim. (personal
conversation, 1 Oktober 2016). Selain itu, dalam menggerakan Program Nasional
Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas ini pihak Polda Jatim mengupayakan berbagai
kegiatan yang ditujukan kepada publik tanpa melibatkan pihak lain kecuali komunitas
dan beberapa publik kunci untuk berpartisipasi aktif dalam membantu proses
sosialisasi.
Tabel 4.36
Polda Jatim sukarela memberi bantuan (informasi) komunitas seperti saya tanpa
mengharapkan imbalan.
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Setuju 74 74%
Sangat Setuju 26 26%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.37 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab setuju yaitu sebanyak 74 responden dan sebanyak 26 responden
menjawab sangat setuju. Tidak ditemukan data ada responden yang menjawab sangat
tidak setuju dan tidak setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa responden menyatakan
bahwa Polda Jatim membantu komunitas tanpa mengharapkan imbalan apapun.
93 Universitas Kristen Petra
Seperti yang diungkapkan Cutlip, Center dan Broom dalam bukunya Effective
Public Relations (2006,p.6) bahwa Public Relations adalah fungsi manajemen yang
membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara
organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisas i
tersebut. Sejalan dengan teori tersebut, Humas Polda Jatim dalam merencanakan dan
melakukan event seperti apel besar dan safety riding selalu berusaha untuk meraih
pengertian dan dukungan komunitas salah satunya adalah dengan tidak menuntut
timbal balik dari pihak komunitas dan membantu dalam penyediaan sarana dan
prasarana saat akan melaksanakan kegiatan.
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Sukardi, salah seorang anggota
komunitas bahwa Polda Jatim memang bertugas untuk memberikan informasi terbaru
terkait program kepolisian yang bisa komunitas bantu di lapangan. Namun terliha t
bahwa Polda Jatim memang hanya sebatas memberikan informasi sebanyak-
banyaknya tanpa mengharapkan timbal balik kasat mata dari komunitas yang menjalin
relasi dengan Polda Jatim. (personal conversations, 2 Oktober 2016)
4.4.5.2 Mean Komponen Communal Relationship
Berdasarkan uraian pada tabel frekuensi masing-masing pertanyaan komponen
communal relationship maka dapat disusun tabel mean untuk komponen communal
relationship sebagai berikut :
Tabel 4.38 Mean komponen communal relationship
No. Sub Indikator Communal Relationship Mean
1 Polda Jatim senang dalam setiap memberikan
dukungan kepada komunitas melalui event (seperti apel besar dan safety riding)
4.41
2 Polda Jatim sangat peduli terhadap kesejahteraan komunitas ini.
3.75
94 Universitas Kristen Petra
3 Saya merasa Polda Jatim tidak mengambil keuntungan dari orang-orang yang lemah di sekitar organisasi.
4.69
4 Keberhasilan yang diraih oleh Polda Jatim dalam menjalankan program adalah atas usaha sendiri, tanpa
merugikan pihak lainnya.
4.48
5 Polda Jatim sukarela memberi bantuan (informasi) komunitas seperti saya tanpa mengharapkan imbalan.
4.26
Mean komponen Communal Relationship 4.32
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mean untuk komponen
communal relationships secara keseluruhan adalah 4.32. Mean tertinggi, yaitu 4.69
yang menyatakan bahwa komunitas merasa Polda Jatim tidak mengambil keuntungan
dari orang-orang yang lemah di sekitar organisasi. Sedangkan mean terendah diperoleh
pertanyaan komponen communal relationship yang menyatakan Polda Jatim sangat
peduli terhadap kesejahteraan komunitas dengan nilai mean 3.75.
Communal relationship merupakan relasi yang bersifat satu arah atau tidak ada
timbal balik. Relasi yang terjadi merupakan kesediaan satu pihak untuk memberikan
manfaat bagi pihak lain tanpa memperoleh balasan secara langsung. Hal ini sesuai
dengan relasi yang terbentuk antara Polda Jatim dengan komunitas motor Honda CB
bahwa Polda Jatim tidak mengharapkan adanya timbal balik secara material dari pihak
komunitas. Namun, Polda Jatim sebagai organisasi menjalin hubungan dengan
komunitas lebih kepada bentuk tanggung jawab sosial organisasi terhadap komunitas
dalam bentuk kegiatan apel besar dan safety riding.
Menurut Kriyantono (2014,p.276-279) bahwa prinsip dasar dari manajemen
relasi yang utama yaitu fokus dari Public Relations adalah membangun relasi. Polda
Jatim menjalin hubungan dengan komunitas tanpa mengharapkan imbalan apapun
untuk kedepannya, Polda Jatim dengan sukarela membantu komunitas dengan
memberikan manfaat seperti tercapainya tujuan karena Polda Jatim peduli dan
menganggap bahwa komunitas ini merupakan publik kunci bagi organisasinya.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Umam, Humas Polda Jatim
menunjukkan bahwa komunitas merasa bahwa Polda tidak mengambil keuntungan
95 Universitas Kristen Petra
karena dalam setiap kegiatan selalu ada keterbukaan dan setiap anggota yang tergabung
dapat mengikuti acara sehingga tidak ada yang ditutupi dari pihak Polda maupun
komunitas. Sedangkan untuk menilai apakah Polda Jatim telah perduli terhadap
kesejahteraan anggota komunitas motor Honda CB agak sedikit sulit mengingat begitu
banyak anggota yang tergabung dalam komunitas dan mempunyai tingkat
kesejahteraan masing-masing yang sifatnya relatif sehingga akan sulit bagi Polda Jatim
untuk mengetahui tingkat kesejahteraan tiap individu (personal conversations, 1
Oktober 2016)
4.4.6 Deskripsi Data untuk Komponen Exchange Relationship
4.4.6.1 Deskripsi Setiap Pertanyaan Komponen Exchange Relationship
Berikut ini akan dijelaskan tabel frekuensi tanggapan responden terhadap tiap-
tiap pertanyaan untuk komponen exchange relationship :
Tabel 4.38
Polda Jatim mengharapkan imbalan setelah memberikan bantuan kepada komunitas
seperti kami.
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Sangat Tidak Setuju 51 51%
Tidak Setuju 49 49%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.39 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawan sangat tidak setuju yaitu sebanyak 51 responden dan sebanyak 4
responden menjawab tidak setuju. Tidak ditemukan data ada responden yang
menjawab setuju dan sangat setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa responden
96 Universitas Kristen Petra
menyatakan bahwa Polda Jatim tidak mengharapkan imbalan setelah memberikan
bantuan kepada komunitasnya.
Broom (dalam Bruning and Ledingham, 2000,p.161) Public relations dalam
sebuah organisasi mempunyai fungsi untuk membangun dan memelihara relasi
komunikasi antara organisasi dengan publiknya. Mempertahankan relasi komunikas i
antara organisasi dan publiknya dapat membawa keuntungan bagi kedua pihak.
Keuntungan bagi Polda Jatim yakni keberlangsungan organisasi dalam menjalankan
program dapat terjamin. Dan keuntungan bagi komunitas yakni mendapat kepuasan,
informasi, kesejahteraan dan sarana untuk mencapai tujuan komunitas.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Hary, ketua komunitas motor
Honda CB bahwa Polda Jatim memang tidak mengharapkan imbalan dalam bentuk
material dari komunitas namun lebih kepada dukungan support dari komunitas
terhadap program Keselamatan Berlalu Lintas yang sedang disosialisasikan kepada
masyarakat. Komunitas motor Honda CB secara ikhlas memberikan imbalan berupa
support terhadap program kepolisian dan pemerintahan yang merupakan salah satu
misi komunitas juga (personal conversation, 2 Oktober 2016).
Tabel 4.39
Polda Jatim tetap mengharapkan timbal balik dari komunitas seperti kami yang telah
lama berinteraksi melalui aktivitas yang dilakukan bersama dengan mereka.
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Sangat Tidak Setuju 35 35%
Tidak Setuju 65 65%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.40 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab tidak setuju yaitu sebanyak 65 responden dan sebanyak 35
97 Universitas Kristen Petra
responden menjawab sangat tidak setuju. Tidak ditemukan data ada responden yang
menjawab setuju dan sangat setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa responden
menyatakan Polda Jatim tetap tidak mengharapkan imbalan dari mereka yang telah
lama berinteraksi melalui aktivitas yang dilakukan bersama dengan mereka.
Sejalan dengan yang diungkapkan Hallahan (dalam Kelleher and Miller,
2006,p.396) memberikan definisi relasi terkait organisasi dan publik, yakni pola
perilaku yang berkelanjutan dan rutin yang dilakukan organisasi dan publiknya. Relasi
ini dapat berupa relasi bertatap muka langsung ataupun relasi melalui perantara, yang
artinya semua ini tetap merupakan bagian dari relasi organisasi dan publik. Apapun
bentuk tindakannya, relasi merupakan hal yang penting bagi sebuah organisasi dalam
mencapai publiknya.
Menurut hasil wawancara peneliti dengan Bripka Ajie selaku Humas Polda
Jatim bahwa Polda Jatim tidak mengharapkan imbalan dari komunitas dan hanya ingin
membangun relasi dengan komunitas melalui aktivitas yang dijalankan bersama agar
dapat berjalan lancar dan berhasil. Keberhasilan program yang dijalankan bersama
ditentukan dari relasi yang terjalin antara Polda Jatim dan komunitas motor Honda CB
(personal conversation, 13 Mei 2016).
Diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan Hary, ketua komunitas
motor Honda CB bahwa Polda Jatim memang tidak mengharapkan imbalan dalam
bentuk material dari komunitas namun lebih kepada dukungan support dari komunitas
terhadap program Keselamatan Berlalu Lintas yang sedang disosialisasikan kepada
masyarakat. (personal conversation, 2 Oktober 2016)
Tabel 4.40
Polda Jatim mau berkompromi dengan komunitas seperti saya ketika itu dapat
memberikan keuntungan bagi organisasi.
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Sangat Tidak Setuju 39 39%
Tidak Setuju 61 61%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
98 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan tabel 4.41 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab tidak setuju yaitu sebanyak 61 responden dan sebanyak 39
responden menjawab sangat tidak setuju. Tidak ditemukan data ada responden yang
menjawab setuju dan sangat tidak setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa responden
tidak setuju bahwa Polda Jatim hanya mau berkompromi dengan komunitas seperti
kami ketika itu dapat memberikan keuntungan bagi organisasi.
Menurut Kriyantono (2014,p.276-279) prinsip dasar dari manajemen relasi
yang utama yaitu fokus dari Public Relations yaitu membangun relasi. Polda Jatim
melaksanakan prinsip utama Public Relations yaitu tidak mementingkan keuntungan
melainkan pada relasi yang terbentuk satu sama lain. Berdasarkan hasil wawancara
peneliti dengan Umam selaku Humas Polda Jatim menyampaikan bahwa selama ini
Polda Jatim juga melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility dengan Aksi
Peduli Lingkungan dengan menanam 150.000 pohon pada bulan Maret 2016 dan
Membagikan 50.000 helm gratis bagi pengguna jalan. Hal ini tentu merupakan salah
satu bagian dari tanggung jawab Polda Jatim untuk melayani masyarakat. (personal
conversations, 2 Oktober 2016)
Tabel 4.41
Polda Jatim memperhatikan komunitas yang dapat menguntungkan organisasi.
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase %
Sangat Tidak Setuju 36 36%
Tidak Setuju 64 64%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.42 dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden, mayoritas
responden menjawab tidak setuju yaitu sebanyak 64 responden dan sebanyak 36
responden menjawab sangat tidak setuju. Tidak ditemukan data ada responden yang
menjawab setuju dan sangat setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa responden tidak
setuju bahwa Polda Jatim hanya memperhatikan komunitas yang dapat menguntungkan
99 Universitas Kristen Petra
saja. Sejalan dengan yang disampaikan Iriantara (2004,p.20) dimana prinsip yang ingin
dikembangkan organisasi saat bekerjasama atau menjalin relasi dengan komunitas
adalah mengembangkan hubungan bertetangga yang baik. Hal ini sesuai dengan relasi
yang terjalin selama ini bahwa Polda Jatim tidak pernah mengharapkan imbalan setelah
menjalin kerjasama karena lebih menekankan pada relasi yang baik.
Hal ini didukung oleh pernyataan yang diberikan oleh Umam selaku Humas
Polda Jatim bahwa selama ini Polda Jatim tidak pernah memilih-milih dengan
komunitas mana mereka akan bekerjasama. Selama komunitas tersebut secara ikhlas
mau saling berkerjasama dalam mendukung program atau acara yang diadakan oleh
Polda Jatim dan selama komunitas tersebut memang memiliki kedekatan dengan
program yang diusung Polda Jatim, maka Polda sendiri secara terbuka membuka
kesempatan bagi komunitas dan publik manapun untuk berinteraksi dengan Polda
Jatim (personal conversations, 2 Oktober 2016)
4.4.6.2 Mean Komponen Exchange Relationship
Berdasarkan uraian pada tabel frekuensi masing-masing pertanyaan komponen
exchange relationship maka dapat disusun tabel mean untuk komponen exchange
relationship sebagai berikut :
Tabel 4.42 Mean komponen exchange relationship
No. Sub Indikator Exchange Relationship Mean
1 Polda Jatim mengharapkan imbalan setelah memberikan bantuan kepada komunitas seperti kami.
1.49
2 Polda Jatim tetap mengharapkan timbal balik dari komunitas seperti kami yang telah lama berinteraksi
melalui aktivitas yang dilakukan bersama dengan mereka.
1.65
3 Polda Jatim mau berkompromi dengan komunitas seperti saya ketika itu dapat memberikan keuntungan
bagi organisasi.
1.61
4 Polda Jatim memperhatikan komunitas yang dapat
menguntungkan organisasi. 1.64
Mean komponen Exchange Relationship 1.6
100 Universitas Kristen Petra
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mean keseluruhan untuk
komponen exchange relationship adalah 1.6. Mean tersebut adalah mean terendah di
antara enam komponen relationships yang ada. Exchange relationship merupakan
relasi yang bersifat timbal balik. Relasi yang terjalin merupakan hubungan yang saling
memberi manfaat atau saling menguntungkan.
Komponen exchange relationship merupakan komponen yang tanggapannya
paling rendah dibandingkan kelima komponen lainnya karena responden beranggapan
bahwa Polda Jatim tidak mengambil keuntungan atau imbalan dari mereka. Polda Jatim
tidak hanya menciptakan relasi yang baik namun juga mempertahankan dengan
aktivitas yang dilakukan bersama seperti safety riding dan apel besar.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu responden yaitu Didik
mengatakan bahwa sebagai anggota komunitas tidak merasa dirugikan selama ini.
Menurut Didik, wajar kalau Polda Jatim menginginkan timbal balik dalam hal
dukungan dan mereka pun merasa ikhlas dan tanpa beban dalam melakukan hal
tersebut. Terlebih dengan adanya relasi yang ada lebih memudahkan bagi komunitas
untuk mencapai tujuan awal komunitas motor Honda CB namun, tidak pernah Polda
Jatim meminta bantuan secara material kepada komunitas (personal conversation, 2
Oktober 2016).
Broom (dalam Bruning and Ledingham, 2000,p.161) menyebutkan bahwa
Public relations dalam sebuah organisasi mempunyai fungsi untuk membangun dan
memelihara relasi komunikasi antara organisasi dengan publiknya. Mempertahankan
relasi komunikasi antara organisasi dan publiknya dapat membawa keuntungan bagi
kedua pihak. Keuntungan bagi Polda Jatim yakni keberlangsungan organisasi dalam
menjalankan program dapat terjamin. Dan keuntungan bagi komunitas yakni mendapat
kepuasan, informasi, kesejahteraan dan sarana untuk mencapai tujuan komunitas.
4.5 Analisis Tabulasi Silang (Crosstab)
101 Universitas Kristen Petra
Analisis tabulasi silang (crosstab) merupakan bagian dari analisis deskriptif
yaitu menyilangkan frekuensi dari dua variabel, di mana semua variabel yang
disilangkan mempunyai skala nominal. Berikut analisis crosstabs:
Tabel 4.43
Crosstabs Jenis Kelamin dengan Relationships Keseluruhan
Jenis Kelamin Relationships Keseluruhan
Total Cukup Baik
Laki – Laki F 20 74 94
% 21,3% 78,7% 100,0%
Perempuan F 4 2 6
% 66,7% 33,3% 100,0%
Total F 24 76 100
% 24,0% 76,0% 100,0%
Sumber : Olahan Peneliti, 2015
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah responden laki-lak i
sebanyak 94 responden dan perempuan sebanyak 6 responden. Dari 94 responden
berjenis kelamin laki-laki diektahui sebanyak 74 responden atau 78,7% memilik i
tanggapan yang baik terhadap outcome of relationships Polda Jatim melalui aktivita s
yang diadakan bersama. Dari dari responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 4
responden atau 66,7% memiliki tanggapan yang baik terhadap outome of relationship
Polda Jatim melalui event safety riding dan apel besar.
Sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden
responden yaitu komunitas motor Honda CB dari semua jenis kelamin bersifat
memiliki tanggapan yang baik terhadap outcome of relationships Polda Jatim melalui
aktivitas yang diadakan bersama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa responden
laki-laki dan responden perempuan sama-sama telah percaya, merasa puas dan
memiliki komitmen terhadap Polda Jatim.
Crosstabs outcome of relationships Polda Jatim dengan komunitas motor
Honda CB dilakukan untuk melihat bagaimana perbandingan outcome of relationships
responden laki-laki dibandingkan responden perempuan. Berdasarkan hasil crosstabs
102 Universitas Kristen Petra
mayoritas yang memiliki tanggapan baik adalah responden yang berjenis kelamin laki-
laki dikarenakan mayoritas responden dalam komunitas motor Honda CB memang
adalah laki-laki.
Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden komunitas motor
Honda CB mengatakan bahwa sebagian besar anggota pada umunya adalah laki-lak i
karena ingin menunjukkan dirinya sebagai pribadi yang maskulin dan terlihat macho
dihadapan orang lain dengan mengikuti komunitas. Selain itu, mayoritas pengguna
sepeda motor memang adalah kaum laki-laki. Hubungan yang terjalin dengan anggota
komunitas yang mayoritas didominasi oleh kaum laki-laki memang dirasa cocok
karena adanya kedekatan dengan tujuan dan sasaran dari Polda Jatim juga. (personal
conversation, 3 Oktober 2016).
Tabel 4.44
Crosstabs Usia dengan Relationships Keseluruhan
Usia Relationships Keseluruhan
Total Cukup Baik
15-25 tahun F 6 14 20
% 30,0% 70,0% 100%
26-35 tahun F 18 53 71
% 25,4% 74,6% 100,0%
36-45 tahun F 0 9 9
% 0,0% 100,0% 100,0%
Total F 24 76 100
% 12,0% 88,0% 100,0%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
103 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah responden yang
berusia 26-35 tahun sebanyak 71 responden, yang berusia 15-25 tahun sebanyak 20
responden dan sebanyak 9 responden yang berusia 36-45 tahun. Dari 71 responden
yang berusia 26-35 tahun, sebanyak 53 responden (74,6%) memiliki tanggapan baik
terhadap outcome rekationships Polda Jatim melalui event yang diadakan bersama.
Sedangkan dari 9 responden yang berusia 36-45 tahun semua responden (100%)
memiliki tanggapan baik terhadap relasi yang terjalin melalui aktivitas bersama.
Berdasarkan hasil crosstab diketahui bahwa usia yang paling banyak memilik i
tanggapan baik terhadap aktivitas yang dilakukan bersama adalah responden dengan
usia 26-35 tahun. Umur pada interval ini dikategorikan sebagai usia dewasa dimana
seseorang mulai membentuk hubungan baru dalam lingkungan bermasyarakat dengan
aktif dalam kegiatan bermasyarakat.
Sesuai dengan yang dikatakan Jahja, bahwa pemuda adalah mereka yang
berumur 21-40 tahun. Pada masa ini mereka mulai berpikir kreatif, hubungan sosial
semakin meluas dan terjadi perkembangan kemampuan sosial (2011). Hal ini
menunjukkan bahwa di rentang usia 26-35 tahun merupakan fase ketika seseorang
mulai membangun hubungan sosial yang dalam hal ini ditunjukkan dengan bergabung
dalam komunitas motor.
Ditunjang dengan hasil wawancara peneliti dengan Umar, selaku Humas Polda
Jatim komunitas motor Honda CB ini dirasa cukup representatif dilihat dari rata-rata
usia anggotanya sekitar 28 tahun ke atas sehingga menurut Polda Jatim telah cukup
stabil secara emosional dan sesuai dengan tujuan Polda Jatim yang membutuhkan
bantuan kaki tangan di lapangan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat luas
dalam menyosialisasikan program keselamatan berlalu lintas (personal conversations,
21 Mei 2016)
Tabel 4.45
Crosstabs Lama Bergabung dengan Relationships Keseluruhan
Lama Bergabung Relationships Keseluruhan
Total Cukup Baik
104 Universitas Kristen Petra
1-2 tahun F 21 50 71
% 29,6% 70,4% 100,0%
3-4 tahun F 3 21 24
% 12,5% 87,5% 100,0%
> 4 tahun F 0 5 5
% 0,0% 100,0% 100,0%
Total F 24 76 100
% 24,0% 76,0% 100,0%
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah responden yang
bergabung selama 1-2 tahun sebanyak 71 responden, yang bergabung selama 3-4 tahun
sebanyak 24 responden dan hanya sebanyak 5 responden yang telah bergabung dengan
komunitas > 4 tahun. Dari 71 responden yang telah bergabung selama 1-2 tahun,
sebanyak 50 responden (70,4%) memiliki tanggapan baik terhadap outcome
rekationships Polda Jatim melalui event yang diadakan bersama. Sedangkan dari 5
responden yang telah bergabung >4 tahun semua responden (100%) memilik i
tanggapan baik terhadap relasi yang terjalin melalui aktivitas bersama.
Sebagai anggota komunitas motor Honda CB yang tergolong baru, para anggota
masih memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap apa yang akan mereka dapatkan ketika
bergabung dalam komunitas. Selain itu, berdasarkan beberapa wawancara penelit i
dengan responden menunjukkan bahwa kebanyakan anggota yang masuk dalam
komunitas sudah membawa teman yang mereka anggap memiliki kesamaan dalam hal
pecinta motor Honda CB sehingga ketika salah satu keluar, sebagian besar dari
temannya juga akan ikut keluar. Maka dari itu perputaran untuk keluar masuknya
anggota cukup sering dalam komunitas dan para pengurus inti harus lebih ekstra dalam
membuat situasi lebih kondusif dan nyaman bagi semua anggota (personal
conversations, 2 Oktober 2016)
Sedangkan anggota yang telah bergabung selama lebih dari empat tahun pun
juga merasa baik terhadap relasinya dengan organisasi. Hal ini dikarenakan kelima
responden tersebut masuk dalam struktur organisasi kepengurusan inti dari komunitas
motor Honda CB. Data tersebut menunjukkan terdapat kaitan antara keterlibatan
105 Universitas Kristen Petra
dengan komunitas terhadap loyalitas anggota untuk terus mengikuti komunitas. Hal ini
sejalan dengan Grunig & Hon (1999) dan Ki & Hon (2007) yang menjelaskan bahwa
untuk menghasilkan relasi yang tidak bergejolak dan bersifat positif, setiap pihak yang
ada di dalam relasi ini haruslah mengambil bagian dalam kegiatan pengambilan
keputusan dan pembagian peran yang seimbang antara satu anggota dan anggota yang
lain.
4.6 Analisa Kategori Tanggapan Responden
Pada bagian ini akan dideskripsikan perolehan data yang dikumpulkan melalui
penyebaran kuesioner kepada anggota komunitas motor Honda CB , berupa penila ian
responden terhadap item-item yang digunakan untuk mengukur relationships yang
dilakukan oleh Polda Jatim. Selain itu, juga akan dijelaskan mean pada masing-mas ing
item kuesioner sehingga dapat diketahui nilai rata-rata yang fix untuk setiap item pada
kuesioner.
Analisis yang digunakan yaitu jenis distribusi – frekuensi, mean (rata-rata),
hingga cross tabulation (tabulasi silang). Variabel pengukuran relationships dalam
penelitian ini akan digolongkan menjadi tiga yaitu, baik, cukup, buruk yang ditentukan
berdasarkan jumlah skor jawaban masing-masing responden. Jumlah skor yang
menjadi batasan skor untuk lebar interval baik, cukup dan buruk menggunakan rumus
(Singgih, 2003, p.75)
Range (R) = Skor Tertinggi – Skor Terendah
Jenjang yang diinginkan
Dengan keterangan :
Range (R) : batasan dari setiap tingkatan
Skor Tertinggi : perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan
Skor Terendah : perkalian antara nilai terendah dengan jumlah item pertanyaan
Untuk mengetahui tanggapan responden pada relationships yang dilakukan
Polda Jatim melalui event bersama, maka dilakukan penghitungan rata-rata tanggapan
responden pada enam komponen relationships dan secara keseluruhan. Selanjutnya
106 Universitas Kristen Petra
nilai rata-rata tersebut dikelompokkan menjadi tiga kategori. Berikut adalah
perhitungan interval :
Skor Tertinggi : 5
Skor Terendah : 1
Interval = 5 – 1 = 4 = 1,33
3 3
Jadi batasan skor dalam lebar interval pengukuran relationships adalah baik, cukup
dan buruk yaitu :
Kategori penilaian buruk = apabila total nilai skor yang diperoleh
antara 1 < a ≥ 2,33
Kategori penilaian cukup = apabila total nilai skor yang diperoleh
antara 2,34 < a ≥ 3,67
Kategori penilaian baik = apabila total nilai skor yang diperoleh di
antara 3,68 < a ≥ 5.
Tabel 4.46
Kategori tanggapan responden
Komponen Relationships
Mean
Kategori
Tanggapan
Control Mutuality 3,92 Baik
Trust 4,27 Baik
Satisfaction 4,37 Baik
Commitment 4,01 Baik
Communal Relationship 4,32 Baik
Exchange Relationship 1,60 Buruk
Mean Keseluruhan Relationships 3,83 Baik
Sumber : Olahan Peneliti, 2015
Tabel 4.47 merupakan rekapan dari semua indikator dalam komponen outcome
of relationships dengan perincian sebagai berikut : komponen satisfaction memilik i
107 Universitas Kristen Petra
nilai mean tertinggi yaitu 4.37, sedangkan communal relationship memiliki nilai mean
4.32. Selanjutnya komponen trust memiliki mean 4.27, lalu diikuti dengan commitment
dengan nilai mean 4.01 dan control mutuality dengan nilai mean 3,92. Sedangkan
exchange relationship memiliki nilai mean terendah sebesar 1.60. Hampir keseluruhan
komponen di atas sebenarnya memiliki nilai mean yang tinggi dan semuanya memilik i
yang hampir sejajar dengan nilai mean yang hampir sama, namun komponen yang
terlihat memiliki nilai mean begitu berbeda hanya exchange relationship.
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa trust, satisfaction, control mutuality,
commitment dan communal relationships mendapatkan tanggapan baik dari responden.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa responden beranggapan bahwa Polda Jatim
merupakan organisasi yang dapat dipercaya, berintegritas dan memiliki kemampuan
yang baik. Responden juga memiliki komitmen untuk tetap menjaga hubungan dengan
Polda Jatim melalui aktivitas yang diadakan bersama seperti apel besar dan safety
riding sehingga responden merasa senang. Namun terbalik dengan komponen
exchange relationship yang mendapat tanggapan buruk dari responden. Hal ini
dikarenakan Polda Jatim lebih mementingkan relasi yang terjalin dengan baik daripada
mengharapkan imbalan dari komunitas motor terhadap relasi yang terjalin.
4.7 Outcome of Relationships antara Polda Jatim dengan Komunitas Motor
Honda CB
James Grunig (1992,p.67) dalam bukunya “Excellence in Public Relations and
Communications Management” menyebutkan bahwa keefektifan organisas i
didefinisikan dengan seberapa jauh sebuah organisasi mampu mencapai tujuan mereka.
Farace, Monge dan Rusell (1977) mengungkapkan bahwa sistem komunikasi dari
sebuah organisasi ialah sebuah indikator yang kuat dari keefektifan sebuah organisas i
dan hal tersebut berpengaruh terhadap kemampuan organisasi untuk bertumbuh, untuk
memiliki performa yang efisien atau mungkin untuk bertahan (Grunig,1992,p.70).
Menurut hasil The Excellence menunjukkan bahwa nilai Public Relations
sebagai komunikator dapat mengembangkan relationship yang lebih efektif jika
mereka membawa informasi dari organisasi, kemudian menyebarkannya ke luar
108 Universitas Kristen Petra
Control Mutuality
Trust
satisfaction
Commitment
Communal Relationships
Exhange Relationships
organisasi (Botan & Hazleton, 2006, p.55). Seperti yang dilakukan oleh Polda Jatim
yang memberikan informasi kepada komunitas motor Honda CB sebagai perwakilan
kepolisian di tengah-tengah masyarakat atau publik secara umum. Dengan adanya
komunikasi ini penting dalam membangun sifat partisipatif yang juga dapat
menciptakan kepuasan publik. Dalam teori ini juga dijelaskan bagaimana organisas i
mengidentifikasi publik kunci mereka dengan menggunakan komunikasi simetrika l
dalam menciptakan dan mempertahankan kualitas long-term relationship dengan
publiknya.
Hubungan yang diharapkan terjalin ialah hubungan yang “on-going” dan
jangka panjang. Grunig (1999) berpendapat bahwa penting bagi organisasi mengetahui
bagaimana kualitas hubungan jangka panjang mereka dengan publik kuncinya dalam
hal ini adalah antara Polda Jatim dengan komunitas motor Honda CB. Kualitas jangka
panjang ini dapat dilihat dari outcome yang muncul mengenai relasi yang terjalin
dengan publik kunci seperti yang terlihat dalam grafik berikut :
GRAFIK KESELURUHAN MEAN RELATIONSHIPS
3,92 4,27 4,37 4,01 4,32
1,60
Gambar 4.4 Grafik Keseluruhan Relationships
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Dari gambar grafik 4.1 diatas dapat diketahui bahwa komponen satisfaction
memiliki nilai mean tertinggi yaitu 4.37, sedangkan communal relationship memilik i
109 Universitas Kristen Petra
nilai mean 4.32. Selanjutnya komponen trust memiliki mean 4.27, lalu diikuti dengan
commitment dengan nilai mean 4.01 dan control mutuality dengan nilai mean 3,92.
Sedangkan exchange relationship memiliki nilai mean terendah sebesar 1.60. Hampir
keseluruhan komponen di atas sebenarnya memiliki nilai mean yang tinggi dan
semuanya memiliki yang hampir sejajar dengan nilai mean yang hampir sama, namun
komponen yang terlihat memiliki nilai mean begitu berbeda hanya exchange
relationship.
Hal ini membuktikan bahwa responden cenderung percaya kepada organisas i
karena organisasi dianggap memiliki kemampuan yang cukup memadai untuk
membangun relasi dengan responden dan juga memiliki kemampuan yang memadai
untuk mencapai apa yang menjadi tujuan, sehingga mampu menimbulkan rasa percaya
terhadap Polda Jatim yang dianggap memiliki tujuan yang sama.
Selain itu, responden juga memiliki komitmen untuk tetap menjaga hubungan
yang baik di masa yang akan datang dengan Polda Jatim melalui aktivitas bersama
yang akan dilakukan di masa yang akan datang. Komitmen ini akan menimbulkan rasa
peduli karena adanya keterikatan emosional dengan kesamaan tujuan dengan
organisasi.
Apabila dilihat dari segi kepuasan ini didasari latar belakang responden yang
sama-sama menyukai motor Honda CB membuat responden memiliki rasa nyaman
dalam melakukan aktivitas yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Interaksi
dengan orang lain juga dapat dipengaruhi dari kesamaan latar belakang sehingga timbul
rasa kebersamaan yang cukup erat antara komunitas dan Polda Jatim sehingga timbul
rasa senang terhadap relasi yang terjalin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan menjadi kunci bagi organisas i
untuk membina hubungan yang jangka panjang dengan komunitas. Karena itu, dapat
dilihat bahwa kepuasan dan komitmen dalam penelitian ini memiliki nilai yang cukup
tinggi. Kepuasan yang timbul karena rasa senang menimbulkan hubungan baik jangka
panjang yang terjadi. Hal ini didukung dengan kesamaan latar belakang dan keterikatan
emosional untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan.
110 Universitas Kristen Petra
Hasil temuan data yaitu trust, commitment dan satisfaction yang mendapatkan
tanggapan baik dari mayoritas responden sejalan dengan yang dikatakan oleh Tjiptono
di dalam jurnal yang berjudul Relationship Effort dan Kualitas Layanan Sebagai
Strategi Penguat Relationship, yaitu “Dua pilar utama dalam relasional adalah trust dan
commitment. Umumnya, trust akan dibentuk lebih dahulu diikuti dengan commitment
dan satisfaction. Jadi apabila trust telah terbentuk dengan baik maka commitment dan
satisfaction juga akan terbentuk dengan baik” (Utami,2006,p.30)
Sementara apabila dilihat dari segi control mutuality memiliki nilai kedua
terndah dari enam komponen yang ada. Hal ini disebabkan karena pembagian kontrol
dalam organisasi lebih kearah pembagian tugas kerja seperti pembagian PIC (person
in charge) dalam pelaksanaan program dan keikutsertaan dalam pengambilan
keputusan dalam rapat yang menyangkut kepentingan program. Organisasi dan
komunitas telah menjalankan fungsinya dalam pembagian peran namun hal ini
mengakibatkan beberapa anggota komunitas merasa bahwa Polda Jatim tidak
mendengarkan mereka. Hal ini lah yang tidak tertangkap oleh organisasi menginga t
terlalu banyak jumlah anggota komunitas motor Honda CB yang tidak memungkinkan
untuk diperhatikan per individu.
Dari segi communal relationships, responden pada penelitian ini beranggapan
bahwa Polda Jatim telah memperhatikan kesejahteraan responden dengan baik.
Kesejahteraan yang dimaksud adalah saat memberikan bantuan kepada responden saat
aktivitas akan berlangsung atau saat berlangsung tanpa mengharapkan imbalan.
Keefektifan organisasi, tidak hanya bergantung pada organisasi sendiri atau
tujuan yang dapat dicapai, melainkan mampu memilih dan mencapai tujuannya karena
adanya relationship yang baik antara organisasi dan publiknya (Botan & Hazleton,
2006, p.54-55). Pentingnya komunikasi sebuah organisasi tentunya tidak lepas dari
peran Public Relations mengingat fungsi Public Relations sebagai fungsi manajemen
yang menetapkan dan meningkatkan relationship antara organisasi dan publiknya
(Cutlip, Center & Broom,1999,p.6).
Menurut Frank Jefkins dalam buku Public Relations, mengatakan bahwa
khalayak atau publik adalah orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisas i,
111 Universitas Kristen Petra
baik secara internal maupun eksternal (2004,p.80). Publik memiliki kepentingan
dengan organisasi dan mereka berusaha untuk mempengaruhi tujuan dan misi dari
organisasi (Grunig,2001,p.5). Polda Jatim wajib menjalin relasi dengan stakeholdernya
khususnya stakeholder eksternal. Organisasi menjalin hubungan dengan komunitas
melalui event bersama berupa apel besar dan safety riding. Berdasarkan hasil
penelitian, peneliti menghasilkan bagaimana outcome of relationships yang dijalin
Polda Jatim dengan komunitas motor Honda CB melalui event bersama, apakah
baik/cukup/buruk. Grunig (1999) menyatakan bahwa penting bagi organisas i
mengetahui bagaimana outcome of relationships jangka panjang organisasi dengan
publik kuncinya.
Seperti yang diungkapkan Iriantara dalam buku yang berjudul Community
Relations (2004,pp.19-43) menjelaskan satu prinsip yang ingin dikembangkan melalui
community relations adalah mengembangkan hubungan bertetangga yang baik.
Tetangga yang baik tentu berperan dalam menunjang keberhasilan. Komunitas yang
tinggal di sekitar organisasi pun demikian adanya, akan menunjang keberhasilan suatu
organisasi untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Jika aktivitas yang dilakukan
bersama tidak berjalan sesuai rencana atau harapan maka hal ini akan mempengaruhi
hubungan yang dijalin oleh komunitas dan organisasi seperti tidak hadirnya anggota
komunitas saat akan diadakan event bersama akan membuat ketidaknyamanan dalam
relasi jangka panjang.
Secara keseluruhan, responden pada penelitian ini menilai relationships yang
dibentuk Polda Jatim melalui event safety riding dan apel besar adalah baik.
berdasarkan tabel 4.45 dapat diketahui bahwa hampir seluruh komponen kecuali
exchange relationship memperoleh mean cukup tinggi dengan kisaran 4.00. Hal ini
membuktikan jika sebagai organisasi yang bergerak di pemerintahan sudah mampu
menjaga relationships yang baik dengan salah satu publik kuncinya, yaitu stakeholder
eksternalnya dalam hal ini komunitas motor Honda CB. Outcome dari relasi ini
berkontribusi pada fungsi dasar seorang Public Relations yaitu menjalin relasi yang
efektif dan berkesinambungan. Relasi yang efektif ini terlihat dari adanya relasi yang
baik antara publik kunci dalam hal ini komunitas motor Honda CB dengan Polda Jatim.
112 Universitas Kristen Petra
Hubungan dengan publik mempengaruhi bagaimana organisasi membina
hubungan dengan publiknya. Menurut Hon & Grunig (1999) bahwa organisasi perlu
mengembangkan hubungan dengan publik strategis dan program komunikasi untuk
membangun hubungan dengan publik, disertai adanya evaluasi untuk mengetahui
kualitas hubungan jangka panjang antara organisasi dan publik. Maka dari itu,
penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah kualitas dari suatu
hubungan antara Polda Jatim dengan komunitas motor Honda CB.