3.Dimas Puja Permana.double Exposed, Double Image
-
Upload
dimas-permana -
Category
Documents
-
view
9 -
download
0
description
Transcript of 3.Dimas Puja Permana.double Exposed, Double Image
-
5/20/2018 3.Dimas Puja Permana.double Exposed, Double Image
1/6
Tugas Makalah RKG 1
Kegagalan-Kegagalan Foto Radiografis
Double Exposed dan Double Image
Nama : Dimas Puja Permana
NIM : 04111004030
Dosen Pengajar: drg. Shanty Chairani, M.Si
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
Fakultas Kedokteran
2014
-
5/20/2018 3.Dimas Puja Permana.double Exposed, Double Image
2/6
Double Exposed dan double Image
Dalam kedokteran gigi, penggunaan foto radiografi sangat dibutuhkan khususnya dalam
melakukan pemeriksaan sebelum dilakukannya rencana perawatan. Selain itu, penggunaan
radiologi ini dapat digunakan dalam penegakan dianogsa penyakit oral sehingga dokter akan
melakukan tindakan pada pasien dengan benar. Namun, dalam foto radiografi dapat terjadi
kegagalan dalam pemotretan yang salah satunya adalah double exposed dan double image.
Double exposed dan double image adalah dua istilah yang berbeda dalam hal penyebab
kegagalan, dimana double exposed adalah kegagalan foto radiografi ketika film yang sudah
digunakan untuk rontgen digunakan kembali sehingga dua gambaran radiografi muncul
berhimpit ke satu sama lain1, sedangkan double image adalah terjadinya pergerakan pada alat
radiografi atau pasien selama dilakukannya peninaran sinar X menyebabkan gambar tidak jelas
atau kabur pada hasil foto radiografinya2.
-
5/20/2018 3.Dimas Puja Permana.double Exposed, Double Image
3/6
Penyebab Kegagalan
Double Exposed
Hasil kesalahan ini biasanya diakibatkan peningkatan jumlah paparan radiasi bagi pasien
yaitu dengan dilakukannya rontgen ulang1, selain itu juga disebabkan karena kekurang hati-
hatian operator pada waktu melalukan rontgen sehingga menggunakan film yang sama untuk
rontgen berikutnya3. Untuk menghindari kesalahan ini, menjaga ruang kerja terorganisir sangat
penting, di mana seluruh film yang telah terekspose seharusnya ditempatkan dalam satu area atau
diletakkan terpisah dari pajanan reseptor1
.
Double Image
Hasil kesalahan ini biasanya diakibatkan karena adanya pergerakan pasien saat
melakukan rontgen3, pergerakan anggota tubuh ini terjadi baik pada anggota tubuh yang di
lakukan proses penyinaran(proses radiografi) maupun pada anggota tubuh pasien yang
menyebabkan pergerakan pada alat radiografi pasien selama dilakukannya penyinaran2.
Terjadinya double imageini dapat menyebabkan kesulitan dalam mengipretasikan
hasil radiografi karena batas antara radiopak dan radiolusen tidak jelas. Kegagalan ini
disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut4:
1. Adanya pergerakan pasien saat dilakukan penyinaran
2. Adanya pergerakan film saat dilakukan penyinaran
3. Adanya double exposurepada film
-
5/20/2018 3.Dimas Puja Permana.double Exposed, Double Image
4/6
Beberapa cara untuk menghindari pergerakan pasien yaitu dengan memberikan panduan
atau instruksi kepada pasien serta menginformasikan kepada pasien tentang apa yang akan
dilakukan sehingga pasien akan merasa lebih tenang, mempersiapkan mental pasien, caranya
yaitu mengunggu sampai pasien benar benar yakin dan diam sehingga proses penyinaran sinar X
akan menjadi lebih mudah dan tepat, serta dapat juga menggunakan f-speed
film untuk melakukan pemaparan dalam waktu singkat3.
-
5/20/2018 3.Dimas Puja Permana.double Exposed, Double Image
5/6
Gambaran Radiografis
Double Exposed
(Anonymous, Kodak Dental System, page.103) (www.prodentalcpd.com)
Double Image
(Marinelli D, 20042)
-
5/20/2018 3.Dimas Puja Permana.double Exposed, Double Image
6/6
Refferensi
1. Succesfull Intraoral Radography. Anonymous : Kodak Dental System; 2010. page.1-20.
2. Marinelli D and Millertechnical WT. Double Images in Plain Film Radiography: A Motion
Artifact. Philadelphia: Hospital of the University of Pennsylvania;2004.
3. Williamson, Gail F. 2008. Intraoral Radiography: Principles, Techniques and Error Correction.
P&G Professional Oral Health : 1-16.
4. Langland E, Robert P. Langlais, Preece JW. Principles of dental imaging. USA :Philadelphia;
2: 160.