31ab2cb8335af757.pdf

73
i SKRIPSI PENGARUH KETELADANAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA MATERI TERHADAP AKHLAQUL KARIMAH SISWA (Studi Kasus di SD Negeri Kecandran 01 Salatiga Tahun 2009/2010) Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam Pada Jurusan Tarbiyah Oleh : TASLIMAH NIM. 1148012 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIN) SALATIGA 2010

Transcript of 31ab2cb8335af757.pdf

Page 1: 31ab2cb8335af757.pdf

i

SKRIPSI

PENGARUH KETELADANAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN

AGAMA MATERI TERHADAP AKHLAQUL KARIMAH SISWA

(Studi Kasus di SD Negeri Kecandran 01 Salatiga Tahun 2009/2010)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

Pada Jurusan Tarbiyah

Oleh :

TASLIMAH

NIM. 1148012

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIN)

SALATIGA

2010

Page 2: 31ab2cb8335af757.pdf

ii

MOTTO

(yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada

Tuhan selain Dia. Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah

pemelihara segala sesuatu. (QS. Al An’am [6] : 102)

Page 3: 31ab2cb8335af757.pdf

iii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

1. Suami Tercinta

2. Anakku Tersayang

Page 4: 31ab2cb8335af757.pdf

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam, yang telah memberikan

cahaya abadinya bagi kehidupan sehingga hati manusia yang beriman senantiasa

diterangi dengan pijaran petunjuknya. Kesadaran, kenikmatan, kesempatan, dan

sekian karuniaNya yang tiada terbilang merupakan anugrah yang semestinya

disyukuri oleh setiap hambaNya. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan

kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nanti syafaatnya besok di

yaumul kiyamah.

Alhamdulillahirabbilalamin, skripsi dengan judul PENGARUH

KETELADANAN ORANG TUA DALAM IBADAH TERHADAP AHLAQUL

KARIMAH SISWA (Studi Kasus Siswa SDN Kecandran 01 Salatiga) telah

terselesaikan dengan bai. Dengan segenap kerendahan hati mengurapkan terima

kasih atas semua dukungan, bimbingan, arahan, motifasi, dan semua wujud

kebaikan yang penulis terima namun tiada dapat penulis inventaris satu persatu

untuk mencoba membalasnya, terutama kepada :

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Drs. Joko Sutopo, M.Ag selaku Ketua Jurusan Tarbiyah

Ekstensi.

3. Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Si, selaku Dosen Pembimbing, yang

dengan keikhlasannya telah memberikan bimbingan hingga

tersusunnya skripsi ini.

4. Bapak Drs. Munawar H. M., M.Pd Kepala SDN Kecandran 01 yang

telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

5. Karyawan Perpustakaan STAIN Salatiga yang telah menyediakan

fasilitasnya.

6. Dan semua pihak yang telah membantu tanpa bisa ditulis satu persatu.

Demikianlah semoga Allah membalas semua kebaikan mereka dan

mudah-mudahan skripsi ini menjadi salah satu khasanah rujukan bagi

pengembangan keilmuan yang terkait dengan KETELADANAN ORANG TUA

DALAM PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP AHLAQUL KARIMAH

SISWA. Kritik dan saran yang membangun penulis sangat diharapkan bagi

pengembangan penelitian bidang keilmuan ini.

Salatiga, 12 Agustus 2010

Taslimah

Page 5: 31ab2cb8335af757.pdf

v

ABSTRAKSI

Taslimah 11408012 2010 PENGARUH KETELADANAN ORANG TUA

DALAM PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP AHLAQUL KARIMAH

SISWA (Studi Kasus Siswa SDN Kecandran 01 Salatiga) Jurusan Tarbiyah

STAIN Salatiga.

Dalam mendidik anak, orang tua hendaknya berperan sosial dengan

fungsinya masing-masing saling mendukung dan membantu. Bila salah satu

fungsi rusak, anak akan kehilangan identitas. Pembagian tugas dalam Islam sudah

jelas, peran ayah tidak diabaikan tapi peran ibu menjadi hal sangat penting dan

menentukan.

Penelitian PENGARUH KETELADANAN ORANG TUA DALAM

PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP AHLAQUL KARIMAH SISWA (Studi

Kasus Siswa SDN Kecandran 01 Salatiga) mencoba mencari titik temu bagi

bagaimana peranan orang tua dalam mendidik anak. Parameternya diukur dengan

pola asuh orang tua atau tingkat kepedulian dibandingkan dengan sikap

keberagaman siswa di sekolah.

Penelitian ini dilakukan tentang korelasi antara sikap keberagaman dengan

tingkat kepedulian/pola asuh orang tua, di SDN Kecandran 01 Salatiga. Pola asuh

orang tua terhadap anak terbagi menjadi 4 jenis pola pengasuhan. Adalah tipe

otoriter, laissez faire, authoritative atau lebih dikenal dengan demokratis dan tipe

indulgent. Pada kenyataan dilapangan ternyata ditemukan adanya pelaksanaan

pola asuh yang menggabungkan kesemua jenis tipe pengasuhan dengan kadar

masing-masing yang bervariatif. Ada beberapa orang tua yang tipe tertentu

dominan dan dilain waktu tipe yang lain yang lebih dominan. Tapi satu hal yang

sama tipe demokratis lebih mudah diterima pada kondisi anak dibandingkan

dengan tipe lain. Sikap keberagaman siswa-siswi SDN Kecandran 101 termasuk

fariatif. Dari keseluruhan hasil sampel dapat diambil kesimpulan bahwa anak

mayoritas masuk kategori baik. Hubungan antara pola asuh orang tua terhadap

sikap keberagaman. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara sikap

keberagaman dengan tingkat kepedulian/pola asuh orang tua. Dengan demikian

pola asuh yang demokratis akan mengarahkan anak pada sikap keberagaman yang

baik.

Page 6: 31ab2cb8335af757.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Setiap pemeluk agama Islam berpandangan bahwa pendidikan agama

Islam merupakan dari pendidikan yang akan menyiapkan anak-anaknya dalm

meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam melalui

kegiatan, pelajaran dan latihan yang hakekatnya merupakan proses untuk

mencapai tujuan pendidikan itu sendiri yaitu mewujudkan keserasian,

keselarasan untuk dirinya sendiri maupun dengan lingkungan sekitar, dan

keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT.

Untuk dapat memahami isi dari ajaran itu sendiri, selaku pemeluk

agama Islam sangatlah dipengaruhi oleh suasana lingkungan dimana siswa

tinggal, terutama suasana keberagaman keluarga yang merupakan sumber dari

segala upaya pembentukan karakteristik dan watak siswa itu sendiri dan orang

tua merupakan panutan dan pendamping anak dalam rangka mencapai

kedewasaan berfikir dan beragamanya. Dan dari situlah anak akan

menemukan jati dirinya melalui proses keteladanan orang tua terutama dalam

beribadah.

Dalam pandangan Islam, anak adalah yang dibebankan oleh Allah

SWT kepada orang tuanya, oleh karena itu orang tua harus menjaga dan

memelihara serta menyampaikan amanah itu kepada yang berhak

Page 7: 31ab2cb8335af757.pdf

2

menerimanya. Karena manusia milik Allah, maka mereka harus mengajarkan

dan mengantarkan anaknya utnuk menghadapkan diri kepada Allah SWT.1

Keharusan tanggung jawab orang tua untuk menyelamatkan dirinya

dan keluarganya telah ditegaskan dalam sabda Nabi Muhammad SAW yang

artinya :

“Dari Abu Huroirah ra berkata : Bersabda Nabi Muhammad SAW

setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah yang

pada akhirnya dia Yahudi, Nasrani, atau Majusi”2

Dalam hal mendidik dan mengarahkan anak, orang tua harus memiliki

kepribadian dan bisa dijadikan tauladan terutama dalam menjalankan ibadah

yang diperintahkan oleh agama. Ibadah dalam hal ini tidak hanya sebatas

ibadah yang bersifat wajib, tetapi juga ibadah lain yang sifatnya sunnah.

Selain itu juga contoh perilaku yang santun dan terpuji diharapkan dapat

membentuk pribadi anak menjadi perilaku ihsan.

Pendidikan ibadah merupakan unsur terpenting dalam pembentukan

mental dan moral, oleh karena itu pendidikan agama harus dilaksanakan

secara intensif di dalam keluarga. Pendidikan agama bertujuan membentuk

manusia yang berperilaku ihsan. Perilaku ihsan juga menstabilkan sikap hidup

dan mengharap maniskan kehidupan manusia dan sebagai filter kehidupan.

Perilaku ihsan ini tidak terjadi dengan sendirinya melainkan hasil

bentukan orang tua, lingkunagn dan transmisi dakwah.

1 Q. S. Toha, 2002 : 103

Page 8: 31ab2cb8335af757.pdf

3

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pengaruh keteladanan orang tua dalam ibadah di keluarga

siswa SDN Kecandran 01 tahun 2009/2010.

2. Bagaimana variasi tingkat perilaku ihsan para siswa SD Kecandran 01

tahun 2009/2010.

3. Bagaimana pengaruh keteladanan orang tua dalam ibadah terhadap

perilaku ihsan siswa SDN Kecandran 01 tahun 2009/2010.

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana variasi keteladanan orang tua dalam ibadah

di keluarga siswa SDN Kecandran 01 tahun 2009/2010.

2. Untuk mengetahui bagaimana variasi tingkat perilaku Akhlaqul Karimah

siswa SDN Kecandran 01, Kecamatan Sidomukti tahun 2009/2010.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh keteladanan prang tua dalam

ibadah terhadap perilaku Akhlaqul Karimah Siswa SDN Kecandran 01

Kecamatan Sidomukti Tahun 2009/2010.

2 Q. S. Kafi, 1993 : 66

Page 9: 31ab2cb8335af757.pdf

4

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh keteladanan orang tua

yang positif dan signifikan dalam ibadah terhadap perilaku ihsan SDN

Kecandaran 01 Kecamatan Sidomukti tahun 2009/2010.”

E. KEGUNAAN PENELITIAN

Apabila penelitian tersebut dapat terwujud, maka penelitian ini diharapkan

dapat memberikan manfaat baik secara akademik, maupun manfaat praktis

sebagai berikut :

1. Manfaat Akademik

Hasil penelitian ini scara tropis dapat memberikan masukan bai

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pembelajaran pendidikan

agama islam di sekolah pada umumnya.

2. Manfat Praktis

a. Sebagai masukan bagi pengajar pendidikan agama islam di Sekolah

Menengah Kejuruan guna memanfaatkan metode pembelajaran.

b. Sebagai masukan bagi kepala sekolah dalam mengelola sekolah

khususnya motivasi guna untuk selalu mencoba menggunakan

berbagai pendekatan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Page 10: 31ab2cb8335af757.pdf

5

F. DEFINISI OPRASIONAL

1. Pengaruh

Adalah suatu daya kekuatan yang ada yang ditimbulkan oleh suatu

(seseorang, suatu benda/yang ikut berperan dalam pembentukan watak

atau karakter, bahkan mengangkat kepercayaan, sampai pada perbuatan

seseorang).

2. Keteladanan

Kata keteladanan, berasal dari kata dasar teladan yang artinya sesuatu yang

patut ditiru atau baik untuk di contoh tentang kelakuan, perbuatan atau

sifat.3

3. Orang Tua

Secara arti bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, orang tua

adalah ayah dan ibu kandung. Namun yang dimaksud oleh penulis,

pengertian orang tua yang tinggal bersama anak dan tidak hanya ayah dan

ibu melainkan juga orang tua yang bertanggung jawab terhadap

pendidikan, pengajaran dan perkembangan perilaku serta akhlak anak.

4. Ibadah

Adalah perbuatan berbakti kepada Allah dengan mengerjakan sesuatu

yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala laranganNya.4

3 Alwi 1991; 1025

Page 11: 31ab2cb8335af757.pdf

6

5. Perilaku Akhlaqul Karimah

Perilaku menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan atau

reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan, sedang yang

dimaksud dengan kata Akhlaqul Karimah perbuatan yang mulia.9

G. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian explanatory, yaitu penelitian yang

menjelaskan pengaruh antar variabel bebas dengan variabel terikat serta

menguji hipotesis yang diajarkan.10

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SD Kecandran 01, Kecamatan

Sidomukti Salatiga. Waktu penelitian akan dimulai bulan Juni 2010

sampai dengan selesai.

3. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

a. Populasi

Populasi merupakan kumpulan individu atau orang dalam suatu

wilayah yang memiliki karakteristik.11

Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas IV SDN

Kecandran 01 sebanyak 24 siswa.

4 Q. S. Yunus, 1998 : 35 9 Tim Dosen UMS, Opcit, hal-24 10 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta, 2008, hlm-56

Page 12: 31ab2cb8335af757.pdf

7

b. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan obyek

penelitian. Karena jumlah populasi kurang dari 100, maka seluruh

populasi dijadikan sampel penelitian sehingga penelitiannya adalah

penelitian populasi.12

4. Metope Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kuesioner (daftar pertanyaan). Metode kuesioner dipakai untuk

mendapatkan data variabel pengaruh keteladanan orang tua dalam ibadah

terhadap perilaku ihsan anak. Kuesioner dibagikan kepada responden.

5. Analisis Data

Analisis data untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat.

Untuk mengetahui pengaruh keteladanan orang tua dalam ibadah terhadap

perilaku ihsan anak digunakan teknik product moment, sebagai berikut :

)}({})(

{

)()(

22

2

2 yyN

xx

yxxyrxy

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan y

xy = Product dari x dan y

11 Ibib, hlm-6 12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta, Rineka Cipta, 2003,

hlm-134

Page 13: 31ab2cb8335af757.pdf

8

x = Variabel skor I (keteladanan orang tua dalam ibadah)

y = Variabel skor II (perilaku ihsan anak)

N = Jumlah sampel

Sedangkan untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat digunakan penafsiran koefisien korelasi dengan

kriteria sebagai berikut :

a. antara 0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi

b. antara 0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi

c. antara 0,400 sampai dengan 0,599 = cukup

d. antara 0,200 sampai dengan 0,399 = rendah

e. antara 0,000 sampai dengan 0,200 = sangat rendah

H. SISTEMATIKA PENULISAN

Setiap kegiatan penelitian harus selalu disusun laporan penelitian secara

sistematis. Adapun penulisan skripsi ini disusun dalam lima Bab, yang secara

sistematis dapat dijabarkan sebagai berikut :

Bab I adalah pendekatan, berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian,

hipotesis penelitian, manfaat penelitian.

Bab II Kajian Pustaka, berisi tentang berbagai pembahasan teori yang

berkaitan dengan teori-teori yang berhubungan dengan keteladanan

orang tua dalam ibadah dan juga teori-teori yang berhubungan

Page 14: 31ab2cb8335af757.pdf

9

dengan perilaku ihsan anak dan korelasi antara sikap keteladanan

orang tua dalam ibadah dan perilaku ihsan anak.

Bab III Hasil Penelitian, berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian

dan subyek penelitian serta penyajian data.

Bab IV Analisis Data, berisi tentang hasil penelitian, analisis data dan

pembahasan.

Bab V Penutup, berisi tentang dari hasil penelitian, juga saran-saran yang

ditujukan kepada berbagai pihak, daftar pustaka dan lampiran-

lampiran.

Page 15: 31ab2cb8335af757.pdf

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Keteladanan Orang Tua dalam Ibadah dan Pembinaan Akhlak Anak

Keteladanan dalam proses pendidikan merupakan metode yang paling

meyakinkan keberhasilannya dalam mempersiapkan dan membentuk mental,

spiritual, kepribadian dan perilaku seorang anak, hal ini karena keteladanan

dalam pendidikan adalah contoh yang terbaik dalam pandangan anak yang

akan ditiru tindakan-tindakannya. Disadari ataupun tidak, keteladanan akan

tercetak di dalam jiwa dan perasaan. Suatu gambaran pendidikan tersebut,

baik dalam ucapan, material maupun spiritual diketahui atau tidak diketahui

(Ulawan, 1981 : 2).

Keluarga merupakan suatu bentuk masyarakat kecil yang paling

mendasar di dalam pendidikan anak yang nantinya akan menciptakan masa

depan menjadi lebih baik. Sementara itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan

formal dan hakikatnya merupakan sebuah lembaga yang mendapat

kepercayaan penuh dari orang tua untuk mendidik anak-anak mereka dengan

tanggung jawab terbatas yang sesuai dengan fungsi dan tujuan lembaga

pendidikan tersebut. Namun bukan berarti setelah mereka menyerahkan

sepenuhnya terhadap lembaga pendidikan atas tanggung jawab dalam

mendidik atau memberikan pengetahuan terhadap anak, mereka lepas tangan

begitu saja melainkan pihak keluarga juga ikut andil dalam memberikan

Page 16: 31ab2cb8335af757.pdf

11

pengetahuan yang tidak mungkin terdapat dalam lembaga pendidikan

(sekolah) itu.

Memberikan keteladanan dalam melakukan pendidikan adalah metode

yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dalam menyampaikan mis

dakwahnya untuk menyampaikan ajaran agama Islam kepada para sahabat,

sehingga keberhasilannya terasa luar biasa.

1. Pengertian Keteladanan

Keteladanan berasal dari kata “teladan” yaitu suatu (perbuatan, barang,

dsb) yang patut ditiru (Poerwadarminta, 1982 : 106). Keteladanan yang

dimaksud disini adalah sikap dan tingkah laku orang tua, ucapan maupun

perbuatan yang sifatnya mendidik, dapat ditiru dan diteladani oleh anaknya.

Orang tua adalah fugure bagi anaknya, dengan demikian bentuk

pertama dari pendidikan dan pembentukan perilaku ihsan seorang anak

terdapat dalam kehidupan keluarga. Pendidikan keluarga tepat jika disebut

pendidikan pertama yang didapat oleh si terdidik dan dapat pula disebut

pendidikan yang paling utama (Marimba, 1989 : 59).

2. Bentuk-Bentuk Keteladanan

a) Keteladanan Secara Langsung

Keberhasilan tipe peneladanan ini banyak bergantung pada kualitas

kesungguhan realisasi krakteristik yang diteladani, seperti keilmuan,

kepemimpinan, keikhlasan, dan sebagainya. Dalam kondisi ini

penyebab keteladanan berjalan secara langsung tanpa disengaja. Ini

Page 17: 31ab2cb8335af757.pdf

12

berarti bahwa setiap orang yang diharapkan menjadi teladan

hendaknya memelihara tingkah lakunya disertai kesadaran bahwa ia

bertanggung jawab dihadapan Allah dalam segala hal yang diikuti

oleh orang lain (An-Nahlawi, 1989 : 372).

Beberapa aspek yang harus dibiasakan oleh orang tua agar

dikemudian hari anak tersebut tumbuh menjadi anak yang taat

beribadah dan berperilaku ihsan diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Pembiasaan Sholat Berjamaah

Ibadah sholat merupakan tiang agama, artinya sholat

merupakan ibadah yang paling utama sehingga tanpa

melaksanakannya dengan sempurna apalagi sampai

meninggalkannya maka semua ibadah yang lain tidak akan

diterima. Pelaksanaan ibadah sholat akan menimbulkan kepekaan

sosial, seperti tersebut dalam Qur’an surat Al Maun ayat 1 – 7 yang

artinya :

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang

yang menghardik anak yatim. Dan tidak menganjurkan

memberikan makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi

orang-orang lalai dari sholatnya. Orang-orang yang berbuat riya.

Dan enggan (menolong dengan) barang berguna”.

Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa melaksanakan sholat

juga harus dibarengi dengan perilaku kebijakan lainnya, seperti

menyayangi sesama, mengasihi anak yatim, memberi makan orang

Page 18: 31ab2cb8335af757.pdf

13

miskin, tidak bersikap riya, dan suka menolong orang lain yang

membutuhkan pertolongan kita. Sehingga pelaksanaan ibadah

sholat akan membentuk sikap kepekaan sosial anak terhadap

lingkungan sekitar dan permasalahan sosial kemasyarakatan

lainnya.

2) Menunjukkan Sikap Sabar

Banyak orang tua yang tidak sabar dalam menghadapi

anaknya, sehingga timbul amarah dan mengeluarkan kata-kata

yang tidak baik yang dapat mempengaruhi jiwa dan perilaku anak.

Kesabaran mendidik anak adalah sabar menghadapi segala

persoalan, baik yang berhubungan dengan diri anak maupun

persoalan lain. Orang tua juga harus membiasakan anaknya agar

selalu tabah dan tegar dalam menghadapi masalah, sebagaimana

Firman Allah SWT dalam surat Ali Imron ayat 200 yang artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan

kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersikap siaga

(diperbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya

kamu beruntung”.

3) Selalu Berkata Baik

Berkata yang baik adalah suatu tuntutan yang perlu

diperhatikan oleh orang tua terutama dihadapan anak karena anak

cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Hal ini

karena bagian dari adab dan tata krama sosial yang harus

Page 19: 31ab2cb8335af757.pdf

14

mendapatkan perhatian khusus orang tua terutama dalam

mengajarkan tata krama dan adab bicara, disamping dasar-dasar

percakapan.

Jika anak telah mencapai usia akhil baligh ia akan

mengetahui cara berbicara dengan orang lain, mendengarkan

pembicaraan dan bercakap-cakap dengan orang lain termasuk cara

menghormati dan menghargai sesama. Dari sinilah perilaku ihsan

seorang anak akan terbentuk karena pengaruh keteladanan dari

orang tua.

4) Hendaklah Berkata Jujur Kepada Anak

Seseorang yang berbuat jujur maka sesungguhnya ia telah

menanamkan kebaika yang dapat membawanya ke Surga. Hal ini

sesuai dengan sabda Rasulullah SAW sebagai berikut :

إّن الصدق يهدي الً البرو، ان البّر يهد الً الجّنة “Sesungguhnya kejujurannya itu menunjukkan pada kebaikan dan

sesungguhnya kebaikan itu membawa kepada surga” (Jalaludin).

Oleh sebab itu berkata jujur kepada anak merupakan salah

satu hal yang dapat menunjukkan anak kepada kebaikan,

sedangkan dusta atau berpura-pura akan menyesatkan dan

mencelakakan anak.

Page 20: 31ab2cb8335af757.pdf

15

5) Menegur Anak Yang Berkata Kotor

Berkata kotor yang dimaksud disini adalah jorok dan jauh

dari kebenaran atau dusta. Seperti Firman Allah SWT dalam Surat

Ali Imron ayat 104 yang artinya :

“Dan hendaklah ada diantara kamu golongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan

mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang

beruntung.” (Depag RI, 99).

Sangat baik mengarahkankan anak untuk berbicara dengan

logika dan hati yang jernih. Hal tersebut akan menjadi contoh dan

teladan bagi teman sebaya dan orang-orang disekitarnya.

Tugas orang tua mencegah anak dari perkataan kotor

seperti Firman Allah dalam Surat At Tarhim ayat 6 yang artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia

dan batu : penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan

tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya

kepada mareka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

(Depag RI, 1065).

6) Mengajak Anak Mengikuti Kajian-Kajian Agama

Mengajak anak mengikuti kajian-kajian agama adalah salah

satu bentuk mendidik anak, karena akan menambah pengetahuan

tentang nilai-nilai ajaran agama yang harus dilaksanakan dalam

Page 21: 31ab2cb8335af757.pdf

16

kehidupan. Mendidik anak adalah suatu kewajiban dan suatu

ibadah.

Anjuran untuk mengajak anak mengikuti kajian agama juga

merupakan salah satu anjuran untuk berbuat kebaikan. Hal tersebut

dijelaskan dalam Al-Qur’an dalam surat An-Nahl ayat 125 yang

artinya :

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah

dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan jalan yang

baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui

tentang siapa yang tersesat dari JalanNya dan Dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (Depag RI,

1065).

b) Keteladanan Secara Langsung

Peneladanan dari orang tua maupun pendidik diuapayakan secara

sengaja. Hal ini bisa dilihat dalam keteladanan yang disengaja sebagai

contoh guru memberikan ajaran membaca yang baik agar para pelajar

menirunya, imam memperbaiki sholatnya untuk mengerjakan sholat

yang sempurna kepada makmum, meniru tulisan yang bagus ketika

belajar menulis. (An-Nahlawi, 1989 : 364).

Para sahabat telah mempelajari berbagai urusan agama dengan

jalan mengikuti teladan yang diberikan Rasulullah SAW, sesuai

dengan sabdanya sebagai berikut :

Page 22: 31ab2cb8335af757.pdf

17

(روه البخاري)وصّلىا كما رأيتمنً أصّلً “Dan sholatlah kamu sekalian sebagaimana kamu melihatku

(Rasulullah SAW) shalat” (Al Bukhori, 117).

Setiap orang mempunyai potensi ditiru dan meniru, dia ditiru

karena orang menyuruh simpati atau kagum padanya. Dan dia meniru

orang lain karena pada diri orang tersebut ada yang menggugah

hatinya untuk berbuat sama. Oleh karena itu setiap orang harus

waspada atas apa yang dilakukannya mulai dari ucapan, perbuatan,

sikap dan sebagainya. Sebab dibalik itu pasti ada orang lain yang

memperhatikan, akan tetapi Allah SWT juga mengawasinya,

sebagaimana FirmaNya dalam Qur’an surat Qaaf ayat 18 yang artinya :

“Tiada suatu ucapanpun yang diucapnya melainkan ada di

dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir”

3. Pembiasaan Akhlak Anak dalam Kehidupan Sehari-hari

Dari keluarga anak akan mendapatkan banyak pelajaran karena

lingkungan yang paling dekat dengan anak baik secara fisik, psikologis,

maupun sosial. Maka dari keluarga sebenarnya anak mendapatkan

pelajaran mengenai perilaku dan pembentukan kepribadian orang tua

ataupun anggota keluarga lainnya. Orang tua adalah guru pertama bagi

anak, artinya semua anak menempuh pendidikan di rumah, bahkan mereka

yang juga bersekolah di sekolah formal (Sears, 2004 : 190).

Dari pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa setiap anak

mendapatkan pelajaran yang pertama berasal dari rumah. Maka setiap

Page 23: 31ab2cb8335af757.pdf

18

orang tua harus menyadari hal tersebut sehingga lebih peka terhadap

perilaku dan perkembangan anak.

Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting bagi anak

dalam keluarga. Selain bertugas sebagai pendidik, mereka sekaligus

bertugas sebagai pembimbing agar masa depan anak menjadi lebih

(sukses). Dalam memberikan bimbingan serta mendidik, orang tua harus

bisa memperhatikan dan dapat memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani.

Tri pusat pendidikan dalam setiap pribadi manusia akan selalu

berada dan menjalani perkembangan dalam 3 (tiga) lemabaga yaitu :

keluarga, sekolah dan masyarakat (Padil, 2007 : 114).

Meskipun proses pendidikan dalam keluarga berlangsung secara

tidak sadar, namun berperan penting dalam keberhasilan pembinaan

akhlak dan perilaku anak. Adapun dalam usaha melakukan pembinaan

terhadap akhlak dan perilaku anak tersebut dapat digunakan beberapa

metode, antara lain sebagai berikut :

a) Metode Pengajaran atau Hukuman

Orang tua dapat memberikan ganjaran, hukuman atau hadiah dalam

mendidik anak. Ganjaran atau hadian diberikan kepada anak jika anak

dalam kesehariannya rajin beribadah, berperilaku ihsan, dan rajin

melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT. Karena

dengan demikian dapat memotivasi anak untuk selalu membiasakan

diri dengan perbuatan tersebut. Sedangkan hukuman akan diberikan

Page 24: 31ab2cb8335af757.pdf

19

kepada anak yang melanggar perintah dan diharapkan akan

memberikan efek jera untuk tidak mengulangi pelanggaran tersebut.

b) Metode Directive Learning

Penggunaan metode ini dengan jalan mengajarkan beberapa

pengetahuan maupun keterampilan kepada anak dapat dilakukan baik

melalui pemberian informasi, ceramah, media massa, dan lain

sebagainya.

c) Metode Pemberian Contoh atau Teladan

Metode ini sangat efektif jika orang tua ingin mengajarkan kepada

anak tentang perilaku dan perbuatan sehari-hari. Anak biasanya suka

meniru tentang apa yang dilihat dalam kehidupan mereka. Atas dasar

inilah bagi orang tua jika ingin menghendaki anak-anaknya

berperilaku sesuai syariat Islam. Maka harus memberi teladan tentang

perilaku tersebut. Metode ini disebut metode keteladanan (Dakir, 2004

: 130).

B. Pengertian Perilaku Ihsan pada Anak

Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan

atau lingkungan-lingkungan (Kamus Umum Bahasa Indonesia). Jadi yang

dimaksud perilaku dalam pengertian ini adalah perbuatan atau tingkah laku

para siswa. Sedangkan pengertian ihsan dalam bahasa Arab berasal dari kata

ihsana yang berarti perbuatan baik (Yunus, 1998 : 35).

Page 25: 31ab2cb8335af757.pdf

20

Ihsan dapat diartikan sebagai sumber kenikmatan atau kebaikan pada

orang lain. Atau dalam pengertian lain mengetahui dan mengerjakan sesuatu

pekerjaan dengan baik.

Dalam hal pergaulan yang terpenting adalah bagaimana cara

memperlakukan dan menghormati orang lain, terutama guru dengan baik.

Karena guru adalah orang yang mendapat tempat yang terhormat dan

menempati status yang mulia karena pengetahuan yang dimilikinya. Untuk itu

sudah menjadi kewajiban anak harus berbuat baik kepadanya. Guru adalah

perantara yang menghantarkan anak pada keberhasilan, mencapai cita-cita

yang tinggi dan mulia. Keberhasilan dalam menggapai cita-cita berarti pula

mewujudkan kebahagiaan lahir dan batin, maka wajiblah atas diri anak untuk

menghormati, memuliakan serta mengagungkan guru. Sebagaimana anak

mengagungkan, menghormati dan memuliakan orang tua (Muhjab, 1984 : 30).

Manusia sebagai makhluk individu juga merupakan makhluk sosial

sehingga tidak bisa hidup tanpa bantuan dan pertolongan orang lain. Islam

mengajarkan agar saling tolong-menolong dilandasi rasa ikhlas dan ketaqwaan

kepada Allah SWT. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-

Maidah ayat 2 yang artinya sebagai berikut :

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran dan

bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya”

Page 26: 31ab2cb8335af757.pdf

21

Berdasarkan definisi di atas, maka yang dimaksud dengan perilaku ihsan

anak adalah keadaan siswa dalam berperilaku baik setiap harinya dalam

berinteraksi dan bersosialisasi dengan sesama teman, kepala sekolah maupun

karyawan di sekolah kepada guru.

C. Korelasi Antara Keteladanan Orang Tua dalam Pendidikan Agama

Terhadap Akhlaqul Karimah Siswa.

Dalam hidup manusia membutuhkan minat agar senantiasa

mempunyai semangat dalam menjalani hidup. Keteladanan penting diketahui

oleh orang tua. Pengetahuan dan pemahaman tentang keteladanan bermanfaat

bagi orang tua. Manfaat itu antara lain :

1. Membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat anak.

2. Mengetahui dan berpengaruh positif terhadap mental dan perilaku

anak.

3. Meningkatkan dan menyadarkan orang tua untuk memilih satu

diantara bermacam-macam peran dalam mendidik anak. Misalnya

sebagai penasehat, teman, diskusi, penyemangat, penyelidik dan

pendamping.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku ihsan anak, baik

pengaruh yang berasal dari pribadi anak maupun pengaruh yang berasal

dari luar pribadi anak yang turut membangun kepribadian anak terutama

perilaku ihsan anak. Faktor-faktor tersebut antara lain :

Page 27: 31ab2cb8335af757.pdf

22

1. Faktor rumah tangga

2. Faktor lingkungan dan masyarakat

3. Faktor individu

4. Faktor sarana dan prasarana (Aisyah, 1994 : 166).

Faktor yang mempengaruhi perilaku seorang anak dalam hal ini lebih

difokuskan pada faktor rumah tangga terutama pengaruh keteladanan orang

tua. Pendidikan agama dalam keluarga melalui metode keteladanan terutama

dalam keluarga dilakukan oleh orang tua yang berkedudukan sebagai pendidik

terhadap perilaku anak sebagai terdidik terdapat hubungan kausalitas atau

sebab akibat yang outputnya membentuk sebuah realita aktifitas yang disebut

perilaku ihsan anak. Dalam perilaku sehari-hari antara orang tua dengan anak

memiliki hubungan-hubungan khusus yang menyebabkan besarnya pengaruh

orang tua terhadap perilaku anak. Hubungan-hubungan tersebut antara lain

sebagai berikut :

1. Hubungan Secara Biologis

Hubungan ini terbentuk karena akan merupakan keturunan

langsung dari orang tua, jadi secara bilogis jelas ada hubungan antara anak

dan orang tua. Hubungan ini bersifat jasmaniah, misalnya warna kulit,

warna mata, jenis rambut, golongan darah, dan sebagainya.

2. Hubungan Secara Psikologis

Hubungan secara psikologis atau kejiwaan memungkinkan terjadi

antara orang tua dan anak. Hubungan tersebut terbentuk karena orang tua

adalah orang yang paling dekat dengan anak yang selalu memberikan

Page 28: 31ab2cb8335af757.pdf

23

kasih sayang dan perhatian semenjak anak masih berada dalam

kandungan.

3. Hubungan Secara Sosial

Lingkungan keluarga adalah yang pertama dan yang mempunyai

intensitas paling tinggi berhubungan dengan anak sehingga mempunyai

pengaruh yang besar terhadap sikap sosial anak. Dalam hal ini sikap sosial

yang dilakukan orang tua dan keluarga akan ditiru anak.

4. Hubungan Secara Religius

Hubungan inilah yang paling penting yang harus diusahakan

terutama bagi umat Islam. Sebagaimana kita ketahui bahwa anak selain

sebagai anugrah juga merupakan amanah yang harus dipertanggung

jawabkan oleh orang tua baik dan buruknya kepada Allah.

Sepanjang kehidupan anak atau seseorang selalu mengalami proses

belajar dan belajar dari pengalaman-pengalamannya. Dari pengalaman-

pengalaman itu seseorang dapat mengembangkan cara dan gaya melihat,

mendengarkan, dan mengerjakan suatu perbuatan. Dari pengalaman-

pengalamannya, seseorang dapat mendapat dan membentuk pengetahuan,

pengertian, nilai-nilai, sikap-sikap tertentu dan gambaran tentang dunia

sekitar dan lingkungannya serta kedudukannya dalam masyarakat.

Jiwa dan kepribadian orang tua dalam berperilaku terutama dalam

beribadah merupakan salah atu aspek yang akan ditiru oleh anak. Sehingga

menjadi kebiasaan dalam berperilaku dikemudian hari.

Page 29: 31ab2cb8335af757.pdf

24

Adapun cara yang bersifat praktis dapat digunakan keluarga (orang

tua) untuk menanamkan dan membentuk perilaku ihsan seorang anak,

cara-cara tersebut antara lain sebagai berikut :

1) Memberikan teladan yang baik

2) Membiasakan menunaikan perintah agama sejak kecil

3) Menyiapkan suasana yang religius dan spiritual yang sesuai

dengan syariat agama

4) Membimbing dan mengarahkan anak kepada perbuatan dan

perilaku yang baik

5) Mengarahkan mereka turut serta dalam kegiatan dan kajian

keagamaan (Hasan : 369).

Secara kodrati orang tua bertanggung jawab untuk mendidik

anaknya. Segala sesuatu yang berkaitan dengan apa yang dikerjakan anak

akan diperhatikan orang tuanya karena karena pada saat sekarang banyak

orang tua yang mengabaikan akan tugas dan tanggung jawab sebagai

orang tua. Anak yang kurang mendapatkan kasih sayang orang tua akan

selalu merasa tidak aman, mereka kehilangan tempat berlindung dan

tempat berpijak (Kartono, 1991 : 60).

Secara garis besar kewajiban orang tua terhadap anak dalam

kaitannya dengan pembentukan perilaku ihsan adalah sebagai berikut :

1. Orang tua mempunyai tanggung jawab untuk mendidik dan

membina akhlakul karimah anaknya, karena Allah SWT akan

menghisabnya atas tanggung jawab tersebut.

Page 30: 31ab2cb8335af757.pdf

25

2. Sebagai orang tua harus menjaga dan melindungi anak dengan

penjagaan dan perhatian yang ketat agar anak mereka tidak

terimbas akhlak yang tercela. Namun sebaliknya dalam jiwa

anak akan tertanam akhlak yang mulia dan keistiqomahan

orang tuanya, sehingga tindakan orang tua akan membekas

dalam jiwanya.

3. Orang tua sangat dianjurkan untuk senantiasa menjaga dirinya

sebagai orang yang istiqomah dan kokoh dalam perilaku dan

akhlak yang sesuai dengan ajaran agama karena orang tua

merupakan qudwah bagi anaknya, agar mereka mampu

mengambil manfaat dari keistiqomahan orang tuanya, sehingga

tindakan orang tua akan membekas dalam jiwanya.

4. Menjalankan ibadah, baik yang fardhu maupun yang sunnah

adalah bagian dari sarana dan metode dalam tarbiyah imaniah

dan pembinaan akhlak.

Oleh karena ini Ibnu Qoyyim berwasiat kepada semua orang tua

muslim agar memberikan teladan dan membiasakan anak-anaknya untuk

berperilaku ihsan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua

bertanggung jawab atas pembentukan perilaku ihsan seorang anak. Selain

itu orang tua juga menjadi qudwah bagi anak-anaknya. Sehingga orang tua

harus menjadikan dirinya sebagai orang yang istiqomah dan beribadah

karena hal tersebut akan mempengaruhi perilaku dan akhlak bagi anaknya.

Page 31: 31ab2cb8335af757.pdf

26

Pengaruh yang kuat dalam memberikan pendidikan terhadap anak

adalah dengan memberikan teladan. Memberikan teladan adalah cara yang

efektif dari pada mengajarkan dengan bahasa, karena bisa memberikan

gambaran yang jelas untuk diperhatikan.

Berdasarkan kenyataan kehidupan seseorang tergantung pada

orang lain. Artinya tidak ada manusia yang bisa hidup tanpa bantuan orang

lain. Begitu juga seorang anak, dia dapat berkembang karena adanya

pertolongan, bantuan dan pembinaan dari orang tuanya agar kelak bisa

menghadapi dan menyelesaikan persoalan dalam hidupnya secara wajar.

Orang tua yang rajin dalam beribadah akan berpengaruh besar

terhadap jiwa dalam membersihkan kekotoran batin, memperbaiki jiwa

yang kotor dan tentunya mempengaruhi perilaku anak sehingga menjadi

baik.

Orang tua yang beribadah berarti mengadakan hubungan langsung

dengan Allah SWT, sehingga tingkah lakunya terkendali. Maka dengan

ibadah terciptalah jiwa yang bersih sesuai dengan fitrahnya. Jiwa yang

bersih mendorong untuk berbuat kebaikan dan mempengaruhi perilaku

anak sehingga menjadi anak yang sholeh maupun sholehah dalam

menjalani kehidupan dimasa depannya.

Page 32: 31ab2cb8335af757.pdf

27

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SD Kecandran 01.

1. Letak Geografis

SD Kecandran 01 terletak d Dusun karang padang, Desa Kecandran

kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. SD Kecandran 01 terlerak di

kawasan pegunungan Merbabu, jalur ini sebagai jalan alternatif pedesaan

yang sudah di lalui angkutan umum nomor 17. SD Kecandran 01 jarak ke

pusat kecamatan kurang lebih 3 km, dan jarak ke pusat OTODA lurang

lebih 3 km.

SD Kecandran 01 merupakan salah satu pendidikan dasar lainnya, namun

juga membekali ilmu-ilmu agama, dengan harapan dapat mewujudkan

manusia yang berintelektualitas, dapat memenuhi tuntutan dan tantangan

zaman, dan juga mempunyai akhlaq yang mulia dan berperilaku ihsan.

SD Kecandran 01 berdiri di atas areal tanah seluas 1924 m2, dengan

rincian bagunan gedung seluas 470 m2, luas halaman kurang lebih 824

m2. Adapun tanah seluas itu pada awalnya merupakan bagian tanah

bengkok untuk kepala desa Kecandran, dikarenakan tanah itu

dipergunakan untuk bangunan gedung sekolah, maka kantor kepala desa

Kecandran di alihkan ke tanah Bengkok sekretaris Desa Kecandran yang

terletak di perempatan Keandran.

Page 33: 31ab2cb8335af757.pdf

28

Bangunan gedung seluas 470 m2 terdiri dari 6 ruang belajar, 1 ruang

kepala sekolah, rumah dinas penjaga, rumah dinas guru, kantor guru 5

kamar mandi atau WC, ruang UKS, ruang perpustakaanm ruang koperasi,

ruang serba guna, pengadaan air bersih, listrik dan telepon. Di samping

sekolah ada taman kanak-kanak, namanya “Chandra Puspita”.

2. Riwayat Singkat Berdirinya SD Kecandran 01.

SD Kecandran 01 ini adalah satu-satunya yang terletak di wilayah desa

Kecandran, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.

Adapun yang melatar belakangi berdirinya SD Kecandran 01 adalah :

a. Di Wilayah Desa Kecandran belum ada sekolah yang bercirikan agama

Islam.

b. Untuk meningkatkan taraf pendidikan umum dan agama pada

masyrakat di wilayah Desa Kecandran.

c. Banyak tokoh masyrakat yang menginginkan berdiriknya suatu

sekolah yang bernuansa Isla, khususnya tokoh –tokoh Nahdlotul

Ulama.

d. Untuk mengembangkan atau menyiapkan agama islam di lingkungan

Desa Kecandran.

SD Kecandran 01 berdiri pada tahun 1963 yang pada awalnya berdiri 3 :

Lokal dengan berdinding papan namanya sekolah rakyat (SR) proses

pembelajarannya dilakukan pada pagi hari. Berhubung baru mempunyai 3

Page 34: 31ab2cb8335af757.pdf

29

gedung, sehingga proses pembelajaran lainnya berlangsung di rumah

penduduk, salah satunya H. Habib, Bapak H. Ahmad, dan Bapak H.

Salamun Desa Kecandran sebagai tokoh masyarakat Desa Kecandran.

Susunan Panitia Sebagai Berikut

Pelindung : Bpk. K.H. Ahmad

Wakil Ketua : Bpk. H. Zakaria

Sekretaris : Bpk. H. Salamun

Bendahara : Bpk. H. Masyhuri

Pembantu Utama : Bpk. H. Muhsin, H. Bakir, H. Ghufron.

Kepala Sekolah yang pertama adalah Bapak Afan dengan dibanti 7 orang yaitu,

Bapak Amin, Bapak H. Irfan, Bapak Sardono, Ibu Widonarti, Bapak Parmo dan

Ibu Suwarti. Kegiatan belajar mengajar SD Kecandaran 01 masuk pagi dan siang

pada tanggal 1 januari 1975 mengalami perubahan total, mendapat bantuan

pemerintah dan swadaya masyarakat 3 lokal dirubah menjadi 3 bangunan

permanen.

SD Kecandran 01 mengalami perubahan tahun 1997, mendapat bantuan DAK

untuk membangun 3 lokal gedung, 1 lokal lantai bawah 2 lokal lantai atas. Pada

tahun ini kegiatan belajar mengajar su dah dilaksanakan pada pagi hari.

Pada tahun 2004/2005 SD Negeri Kecandran 01 mulai mengadalan pembenahanm

baik pembagunan fisik, manajemen sekolah, manajemen kelas. Hasil dalam

akreditasi SD Kecandran 01 mendapat nilai B+, pada yahun 2007/2008 SD

Page 35: 31ab2cb8335af757.pdf

30

Kecandran 01 ikut akreditasi lagi juga mendapat nilai B+ dan mendapat surat

keputusan / SK No. 038907 tanggal 21-62008 penerbit SK (ditandatangani oleh)

BAN-SIM/ Drs. Subagyo, MM.

B. Gambaran Umum Guru dan Siswa SD Negeri Kecandran 01

Guru SD Negeri Kecandran 01 sampai dengan tahun pelajaran 2009/2010

sebanyak 12 orang guru, terdiri dari 8 orang guru PNS dan 3 orang guri wiyata

bakti dan 1 orang penjaga wiyata bakti. Adapun daftar guru dan penjaga SD

Negeri Kecandran 01 adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1

Daftar Guru dan Penjaga SD Negeri Kecandran 01

No Nama NIP

D. J

a

b

E. Tpt. Tgl

Lahir L/P

K/

TK A.g

Pddk

Ttg

1 Drs. Munawar

HM, M,Pd 19630927 1984405 1 007 KS Smrg, 27-09-63 L K IS S.2.06

2 Suraningsih,

S.Pd 19580803 197802 2 006 GR Sltg, 03-08-58 PP K IS S.1.10

3 Taslimah

19540402 198201 2 002 GAI Smrg, 02-04-54 P K IS D.2.96

4 Siti Aminah

19650427 198610 2 003 GR Mglg, 27-04-65 L K IS D.2.01

5 Poniran,

S.Pd 19670511 199310 1 002 GR Kln prg, 11-5-67 L TK IS S.11.04

6 Sudiyanto

19670727 200003 1 004

GOR Bant, 27-07-67 P K IS SGO.

87

7 Lilis Dian P.

S.Pd 19831022 200604 2 002 GR Sltg, 22-10-83 P K IS S.1.10

8 Marzukhoh

19690922 200604 2 006 GB Smrg, 22-09-69 K IS S.1.03

9 Mulyani

GTT Smrg, 22-09-81 IS D.2.04

10 Maemonah,

S.Hi GTT Smrg, 19-08-81 IS S.1.05

11 Fajar Mustika S

IS

12 Fatkhur

Rahman GTT Smrg, 15-03-86 IS SMP.04

Page 36: 31ab2cb8335af757.pdf

31

Jumlah guru tersebut dibandingkan dengan jumlah siswa sudah mencukupi,

siswa SD Kecandran 01 pada tahun 2009/2010 sebanyak 157 siswa terdiri dari

siswa kelas I-VI. Adapun secara rinci jumlah siswa per kelasadalah sebagai

berikut.

Tabel 3.2

Jumlah Siswa SD Negeri Kecandran 01

Tahun pelajaran 2009/2010

No Kelas Jumlah Siswa Menurut JK

Jumlah Lk Pr

1 I 21 13 34

2 II 13 17 40

3 III 12 14 26

4 IV 12 12 24

5 V 12 8 20

6 VI 15 8 23

Total 83 69 157

SD Negeri Kecandran 01 ini memiliki siswa sebanyak 157 siswa dengan

rombongan belajar berjumlah 6 kelas, yang perinciannya seperti terligat pada

tabel berikut ini.

Page 37: 31ab2cb8335af757.pdf

32

Tabel 3.3

No Nama Jenis Kelamin

Kelas Lk Pr

1 Yuli Setiawan L - 1

2 Fajar Arifin L - 1

3 Aziz Helmy Ananda L - 1

4 Ika Fitriana - P 1

5 M. Khoerul Anam L - 1

6 Iman Maulana L - 1

7 M. Hasan Wirayuda L - 1

8 Shuhada Ghea Pradana L - 1

9 Mustafa Mahmud M. L - 1

10 Ignatius Gregori L - 1

11 M. Fuat Roziqin L - 1

12 Andi Wahyono L - 1

13 Ahmad Rizal Ardiansah L - 1

14 Tino Rif’an Tsani L - 1

15 Raka Fala Surya L - 1

16 Awanda Tirta Andi L - 1

17 Fikri Zamzami R L - 1

18 Wahyu Fredi Ardani L - 1

19 May leli Stiani - P 1

20 Purwahyu Ningsih - P 1

21 Adelia Arum P - P 1

22 Mila Astriana Azizah - P 1

23 Yussu Adiene Prakasita - P 1

24 Ulfa Zahrotul W - P 1

25 Nur laela Fatmawati - P 1

Page 38: 31ab2cb8335af757.pdf

33

26 Zulfa Hidayatul C - P 1

27 Risma Khoirul N - P 1

28 Milda Islah Misalah - P 1

29 Wahyu Khoerun Nisa - P 1

30 Lia Tri Restuningsih - P 1

31 Ahmat Zeki L - 1

32 Aboy Suryana L - 1

33 Siti Fatimah - P 2

34 Wildan Ardiansah L - 2

35 M Aditya Fahlefi L - 2

36 Reza Aria Candra L - 2

37 Uus Fitriana - P 2

38 Siti Nur Alifah - P 2

39 Dian Ayu Safitri - P 2

40 Tutik Sulistianingsih - P 2

41 Heru Setiawan L - 2

42 Alam Syarif L - 2

43 Novi Aprilia - P 2

44 Rizky Mitha Sari - P 2

45 Rahma Ayu Kamelia - P 2

46 Rafangga Syaefullah L - 2

47 Septiani Widi Astuti - P 2

48 M.Mahkarimal Ahlak L - 2

49 Nurmala Rizkana - P 2

50 Elis Tania - P 2

51 Sella Selvia P. - P 2

52 Imam Nur Muhammad L - 2

53 Arif Aroyan L - 2

54 Safria Fitri - P 2

55 Nurul Laelati - P 2

Page 39: 31ab2cb8335af757.pdf

34

56 Nita Sari - P 2

57 Maulina Izatul K - P 2

58 Naja Hussain Alhaq - P 2

59 Usman Jayadi L P 2

60 Sholeh L - 3

61 Joko Muhbarok L - 3

62 Shevia Febi A L - 3

63 Sofianti - P 3

64 Annas Azril Gumilang L - 3

65 Alfian Dwi Arp - P 3

66 Ahmad solikhin L - 3

67 Alfan dwin Prasetyo L - 3

68 Hasna Saniatul Auliana - P 3

69 Ika Yuliana - P 3

70 Irma Hajjarwati - P 3

71 Inas Afri Almuna L - 3

72 Jessika Ayu T - P 3

73 Lutfi Ainul Amjad L - 3

74 M Robert W L - 3

75 Misbahudin L - 3

76 M.Toni Alfandi L - 3

78 Nur Septa Rizkiyana - P 3

79 Sri Mulyani - P 3

80 Saudah - P 3

81 Salis Laelatus Saudah - P 3

82 Wiwit Nofi F - P 3

83 Richardo Firnansyah L - 3

84 Widia Lisa Salsabela - P 3

85 Luluk - P 3

86 Nurul Kumaeroh - P 3

Page 40: 31ab2cb8335af757.pdf

35

87 Isnaini - P 4

88 M.Salim L - 4

89 Umi Mawaddah - P 4

90 Widi Astuti - P 4

91 Alfan Febri Nugroho L - 4

92 Desti Anis Maitiroh - P 4

93 Hangga Aditya L - 4

94 M Nurdin L - 4

95 M Taufik H L - 4

96 Syarif Hidayatullah L - 4

97 Meriska Akta Oktafia - P 4

98 Mahmudi L - 4

99 M Zaunul Arofi L - 4

100 Novita Dewi - P 4

101 Nita Arianti - P 4

102 Rizky Fauzi L - 4

103 Sofiadin L - 4

104 Rizky Fitriana - P 4

105 Sania Fatmaitul M - P` 4

106 Rizky Aprilia - P 4

107 Wakhidatun Narisah - P 4

108 Andri Kristiawan L - 4

109 Veriy Kurnia Evendi L - 4

110 Andhika Yuli Pujiono L - 5

111 Agung Setiawan L - 5

112 Andri Suprianto L - 5

113 Maula Ihksan L - 5

114 Abdul Rosyid L - 5

115 Siti Mahmudah - P 5

116 Solihatun Toyibah - P 5

Page 41: 31ab2cb8335af757.pdf

36

117 Novita Sinta Dewi - P 5

118 Afifah - P 5

119 Nur Atik - P 5

120 Agus Kristianto L - 5

121 Hariyadi L - 5

122 Putri Widia - P 5

123 Angga Kurnia L - 5

124 Zidan M.Kadafi L - 5

125 M.Ulul Uzmi L - 5

126 Dina Nabila - P 5

127 Gunawan L - 6

128 Dani Pranoto L - 6

129 Wiyanto L - 6

130 Nur Khasanah - P 6

131 Rizal Dwi Septa L - 6

132 Aji Setioko L - 6

133 Miftakhul Farid L - 6

134 M.Nur Alim L - 6

135 Afif Yusuf R - P 6

136 Siti Muayanah L - 6

137 Yudha Ibnu H - P 6

138 Nurul Hidayati L - 6

139 M. Ridwan - P 6

140 Ria Risky Nilamsari - P 6

141 Aprilia Mulyatiningsih L - 6

142 Nur Salim - P 6

143 Sofia Maulida - P 6

144 Muntafiah L - 6

145 Cholid mawazil L - 6

146 Fani Chandra Sundafa L - 6

Page 42: 31ab2cb8335af757.pdf

37

147 Ega / Wardani L - 6

148 Miftahul Anzhar - P 6

149 Isnaini Putri B L - 6

150 Ahmada Yusuf A. - P 6

151 Alina - P 6

152 Ika Yuliana - P 6

153 Nur Azizah L - 6

154 Wahyudi L - 6

155 M. Nurudin L - 6

156 Afifudin L - 6

5. Struktur Organisasi SD Kecandran 01

Organisasi yang ada di SD Kecandran 014 ini terdiri dari organisasi seklah

dan komite / Dewan Sekolah.

a. Struktur organisasi sekolah adalah sebagai berikut :

Kepala Sekolah : Drs. Munawar Hm Mpd

NIP : 19630927 198405 1 007

Sekretaris : Poniran S.Pd

Bendahara : Siti Aminah

1. Seksi-seksi :

2. Kurikulum : Suraningsih

3. Keagamaan : Taslimah

4. Perpustakaan : 1. Maemunah

2. Fajar Mustika

5. Kesenian : Marzukoh

6. Kepramukaan : 1. Astrit

2. Mulyani

3. Sudiyanto

Page 43: 31ab2cb8335af757.pdf

38

b. Struktur Organisasi

Tabel 3.4

No Nama Jabatan Unsur Ket.

1 Ir. Mustain Ketua I Tokoh Masyarakat

2 Drs. Abdillah Ketua II Tokoh Masyarakat

3 Marzuki Sekretaris Tokoh Masyarakat

4 Fatonah Bendahara Tokoh Masyarakat

5 Taslimah Anggota Guru

6 Nur Asniati Anggota Guru

7 Irfan BA Anggota Tokoh Masyarakat

8 Muhlasin Anggota Tokoh Masyarakat

9 Rivatun Anggota Tokoh Masyarakat

10 Munawar Anggota Guru

11 Bahroni Anggota Tokoh Masyarakat

12 Kumaidi Anggota Tokoh Masyarakat

Kurikulum

SD Kecandran 01 menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidik (KTSP).

Adapun program kurikulum itu selengkapnya dapat dilihat sesuai tabel berikut.

Komponen Kelas Dan Alokasi Waktu

A. Mata Pelajaran I II III IV, V, dan VI

1 Pendidikan Agama 3

2 Pendidikan Kewarganegaraan 2

3 Bahasa Indonesia 5

4 Matematika 5

Page 44: 31ab2cb8335af757.pdf

39

5 Ilmu Pengtahuan Alam 4

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 3

7 Seni Budaya dan Ketrampilan 4

8 Pendidikan Jasmani, Olahraga,

dan Kesenian.

4

B. Muatan Lokal

1 Bahasa Jawa 2

2 Bahasa Inggris 2

C. Pengembangan Diri

1 1

2 1

Jumlah 30 31 32 36

Struktur Kurikulum SDN Kecandran 01 disusun berdasarkan standar kompetensi

lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut;

a. Kurikulum SDN Kecandran 01 memuat 8 mqtq pelajaran, muatan lokal

dan pengembangan diri.

b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan “IPA terpadu” dan “IPS

terpadu”.

c. Pembelajaran pada kelas I s/d V dilaksankan melalui pendekatan tematik,

sedangkan pada kelas IV s/d VI dilaksanakan melalui pendekatana mata

pelajaran.

d. Alokasi waktu 1 jam pelajaran adalah 35 menit.

e. Minggu efektif dalam 1 ahun pelajaran (2 semester) adalah 36 minggu.

Page 45: 31ab2cb8335af757.pdf

40

C. Fasilitas

Dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, SDN Kecandran 01

dilengkapi semua pendukung seperti yang terlihat pada tabel berikut.

Jenis Ruang JML Ada/Tdk Ket.

Ruang kelas 6 Ada Baik

Rumah Dinas K.S 1 Ada Baik

Rumah Dinas Penjaga - Tidak Ada -

Rumah Dinas Guru - Ada Baik

Kantor Guru 1 Ada Baik

Kantor K.S 1 Ada Baik

Kamar mandi/WC 5 Ada Baik

Ruang UKS 1 Ada Baik

Ruang Perpustakaan 1 Ada Baik

Ruang Koperasi - Tidak Ada -

Ruang Serbaguna - Tidak Ada -

Pengadaan Air Bersih 1 Ada Baik

Listrik 1 Ada Baik

Telepon 1 Ada Baik

Page 46: 31ab2cb8335af757.pdf

41

PRESTASI SEKOLAH 3 TAHUN TERAKHIR

Prestasi yang diraih di SD Kecandran 01 adalah sebagai berikut :

No Jenis Lomba Tingkat Tahun Kejuaraan

1 Mapel PAI Propinsi 5 Januari 1997 Harapan III

2 Kemampuan BTA Propinsi 17 Mei 1997 Harapan I

3 Rebana Kota Salatiga 30 Juni 2007 II

4 MTQ Putri Kecamatan 17 Maret 2007 III

5 Shalat Putri Kecamatan 6 maret 2008 I

6 Siswa Berprestasi Kecamatan 6 Maret 2008 II

7 Shalat Putra Kecamatan 17 Maret 2008 I

8 Murotal Putra Kecamatan 13 Februari 2010 II

9 Tartil Putri Kota 20 Februari 2010 II

10 Adzan Kecamatan 5 Maret 2006 III

11 CCQ Kecamatan 17 Maret 2006 I

12 Shalat Putri Kecamatan 20 Februari 2010 I

13 Shalat Putra Kecamatan 20 Februari 2010 II

14 Chitobah Putri Kecamatan 20 Februari 2010 II

15 Chitobah Putra Kecamatan 20 Februari 2010 III

HAMBATAN-HAMBATAN

SD Kecandran Sidomukti orang tuanya mayoritas petani, sehingga dorongan dan

dukungan orang tua sangat kurang sehingga masyarakatnyan rata-rata hanya

lulusan SLTP/SLTA sudah merasa cukup. Untuk tingkat yang lebih , misalnya

kuliah masih sedikit sekali dengan alasan dan kendalanya ekonomi atau biaya

kuliah. Tamat SLTP/SLTA, kerja serabutan yang penting bisa membiayai

keperluan hidup sehari-hari tidak berfikir jauh ke depan. Dunia yang semakin

canggih, tekhnologi maju pesat, tuntutan zaman semakin maju, namun pola

Page 47: 31ab2cb8335af757.pdf

42

pikirnya masih kurang menunjang masa depan. Itul;ah hambatan yang dihadapi

masyarakat desa Kecandran Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.

TANTANGAN-TANTANGAN

SD Kecandran 01 terletak paling barat perbatasan kota Salatiga. Sehubungan SD

Kecandran 01 berdampingan dengan SD Kecandran 02, setiap tahun penerimaan

siswa baru selalu timbul masalah karena orang tua siswa banyak yang cenderung

antusias memasukkan putra-putrinya di SD Kecandran 01 dengan berbagai alasan.

Misalnya para guru yang disiplin, ramah, jujur, dan tanggung jawab. SD

Kecandran 02 sudah 3 tahun berturut-turut tidak mendapat siswa, sehingga pada

tahun 2010/2011 SD Kecandran 02 digabung dengan SD Kecandran 01, dengan

sistem ticing. Itulah tantangan-tantangan yang dihadapi di keluarga SD Kecandran

01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.

Page 48: 31ab2cb8335af757.pdf

43

BAB IV

ANALISIS DATA

Setelah data terkumpul maka langkah yang penulis ambil selanjutnya

adalah menganalisis data. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban-

jawaban dari pokok permasalahan yang dinyatakan.

Adapun dalam tujuan penelitian ini, bagaimana telah disebutkan dalam

pendahuluan yaitu :

1. Untuk mengetahui perilaku ahlaqul karimah di SD Kecandran 01

Kecamatan Sidomukti.

2. Untuk mengetahui kwalitas pendidikan agama di SD Kecandran 01

Kecamatan Sidomukti.

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh keteladanan orang tua terhadap

perilaku ahlaqul karimah siswa SD Kecandran 01 Kecamatan

Sidomukti.

Dalam analisis ini penulis membaginya menjadi beberapa tahap, yaitu

sebagai berikut :

A. Analisis Pertama

Analisis pertama yaitu tentang keteladanan orang tua dalam pendidikan agama

siswa SD Kecandran 01 Kecamatan Sidomukti. Data ini diperoleh dari

penyebaran angket yang terdiri dari 10 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan

disediakan 3 alternatif jawaban sebagai berikut :

Page 49: 31ab2cb8335af757.pdf

44

1. Alternatif jawaban A dengan nilai 3

2. Alternatif jawaban B dengan nilai 2

3. Alternatif jawaban C dengan nilai 1

Tabel 4.1.

Hasil Angket Pengaruh Keteladanan Orang Tua Dalam Pendidikan Agama

(Komponen X)

No

Responden

No. Item Jumlah

Skor 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10

01 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 27

02 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 27

03 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 26

04 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 27

05 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 28

06 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 26

07 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 26

08 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 27

09 2 2 3 1 3 3 2 2 3 3 24

10 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 28

11 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 27

12 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 27

13 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 28

14 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 27

15 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 26

16 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 26

17 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 26

18 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 25

19 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 29

20 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 28

21 2 2 2 3 3 1 2 3 3 3 24

22 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 25

23 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 26

24 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 28

Page 50: 31ab2cb8335af757.pdf

45

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah :

1. Mencari interval pengaruh keteladanan orang tua dalam pendidikan agama

terhadap ahlaqul karimah siswa.

Dari data di atas kemudian diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 22 dan nilai

terendah 14 kemudian diintegralkan dengan rumus :

ki

xrxti

1)(

Keterangan :

i = Interval ideal

xt = Nilai tertinggi ideal

xr = Nilai terendah ideal

ki = kelas interval

3

1)1422( i

= 3

18

= 3

9

= 3

Page 51: 31ab2cb8335af757.pdf

46

Kemudian di masukkan ke dalam tabel untuk mengikuti pendidikan akhlak.

Tabel 4.2.

Interval Keteladanan Orang Tua dalam Pendidikan Agama

Nilai Interval Jumlah Siswa Nilai Nominal

23 – 24 7 A

25 – 26 10 B

27 – 28 7 C

1. Mencari presentasi masing-masing kategori :

A = 24

17x 100 % = 29 %

Kategori B = 24

10 x 100 % = 42 %

Kategori C = 24

7 x 100 % = 29 %

Tabel 4.3.

Presentasi Keteladanan Orang Tua dan Pendidikan Agama

No Keteladanan Frekuensi Presentasi

1 Tinggi 7 29 %

2 Sedang 10 42 %

3 Rendah 7 29 %

Page 52: 31ab2cb8335af757.pdf

47

Dari hitungan tersebut dapat diketahui bahwa keteladanan orang tua termasuk

kategori tinggi, karena termasuk kategori tinggi adalah 51 % dan kategori rendah

6 % sedangkan keteladanan sedang 41 %.

B. Analisis Kedua

Analisis kedua jika perilaku akhlaqul karimah data ini diperoleh dari

penyebaran angket yang jumlahnya 10 pertama. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.4

Jawaban Angket Perilaku Akhlaqul Karimah (Komponen Y)

No

Responden

No. Item Jumlah

Skor 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10

01 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 27

02 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 27

03 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 26

04 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 27

05 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 28

06 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 26

07 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 26

08 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 27

09 2 2 3 1 3 3 2 2 3 3 24

10 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 28

11 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 27

12 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 27

13 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 28

14 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 27

15 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 26

16 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 26

17 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 26

18 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 25

Page 53: 31ab2cb8335af757.pdf

48

19 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 29

20 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 28

21 2 2 2 3 3 1 2 3 3 3 24

22 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 25

23 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 26

24 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 28

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah :

1. Mencari interval perilaku Akhlaqul Karimah

2 =

1

ki

yy nt

2 =

13

2429

= 3

15

= 3

6

= 2

Kemudian dimasukkan ke dalam tabel untuk mengetahui perilaku

Akhlaqul Karimah siswa.

Tabel 4.2.

Interval Keteladanan Orang Tua dalam Pendidikan Agama

Nilai Interval Jumlah Siswa Nilai Nominal

24 – 25 4 A

26 – 27 14 B

28 – 28 6 C

Page 54: 31ab2cb8335af757.pdf

49

2. Mencari prosentase masing-masing kategori :

Kategori A = 24

4x 100 % = 17 %

Kategori B = 24

14 x 100 % = 58 %

Kategori C = 24

6 x 100 % = 25 %

Untuk lebih jelasnya disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.3.

Presentasi Keteladanan Orang Tua dan Pendidikan Agama

No Perilaku Akhlak Frekuensi Prosentase

1 Tinggi 4 17 %

2 Sedang 14 58 %

3 Rendah 6 25 %

Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa perilaku akhlaqul

karimah termasuk kategori tinggi, karena termasuk kategori tinggi adalah

64 % dan karegori rendah 3 % sedangkan kategori sedang adalah 32 %.

Page 55: 31ab2cb8335af757.pdf

50

C. Analisis Ketiga

Analisis ketiga yaitu pengaruh keteladanan orang tua terhadap perilaku

akhlaqul karimah siswa dalam penyajian data pada bab ini dikorelasikan

dalam tabel koefisien korelasi, dimana keteladanan orang tua dalam

pendidikan agama sebagai variabel x dan perilaku akhlaqul karimah sebagai

variabel y. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.7

Pengaruh Keteladanan Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

Terhadap

Perilaku Akhlaqul Karimah Siswa.

No. Responden x y

1 23 27

2 23 27

3 23 26

4 24 27

5 25 28

6 26 26

7 23 26

8 23 27

9 23 24

10 26 28

11 26 27

12 27 27

13 28 28

14 27 27

15 27 26

16 26 26

17 25 26

18 25 25

19 26 29

20 28 28

Page 56: 31ab2cb8335af757.pdf

51

21 26 24

22 27 25

23 25 26

24 28 28

Untuk melakukan analisis tentang pengaruh keteladanan orang tua dalam

pendidikan agama terhadap perilaku akhlaqul karimah siswa SD Kecandran 01

Kecamatan Sidomukti tahun pelajaran 2009/2010, maka penulis menggunakan

teknik analisa statistika. Dalam hal ini penulis menggunakan rumus product

moment yaitu sebagai berikut :

2

2

2

2 )()(

)()(

n

yx

n

xx

yxxyxy

Keterangan :

nxy = Koefisien antara variabel x dan y

xy = perkalian x dan y

x = variabel independensi yaitu keteladanan orang tua dalam

pendidikan agama.

y = variabel independen yaitu perilaku akhlaqul karimah siswa.

n = jumlah responden

Untuk mengerjakan nomer di atas, dicari terlebih dahulu unsur yang memiliki

rumus tersebut sebagai berikut :

Page 57: 31ab2cb8335af757.pdf

52

Tabel 4.8.

Tabel kerja product moment koefisien korelasi

Pengaruh keteladanan orang tua dalam pendidikan agama

Terhadap akhlakuk karimah siswa.

No x y x2

y2 x.y

1 23 27 529 729 621

2 23 27 529 729 621

3 23 26 529 671 598

4 24 27 576 729 648

5 25 28 625 784 700

6 26 26 671 671 676

7 23 26 529 671 598

8 23 27 529 729 621

9 23 24 529 576 552

10 26 28 671 784 728

11 26 27 671 729 702

12 27 27 729 729 729

13 28 28 784 784 784

14 27 27 729 729 729

15 27 26 729 671 702

16 26 26 671 671 676

17 25 26 625 671 650

18 25 25 625 625 625

19 26 29 671 671 754

20 28 28 784 784 784

21 26 24 671 576 624

22 27 25 729 625 675

23 25 26 625 671 650

24 28 28 784 784 784

Jumlah 610 638 15.544 16.793 16.231

Dengan melihat tabel di atas maka rumus korelasi product moment dapat

secara langsung digunakan. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

Page 58: 31ab2cb8335af757.pdf

53

)638()610(231.16rxy

)044.407(791.16{)}610(544.15{

180.389231.16

= }960.16793.16{}504.15544.15{

216.16231.16

= }167{}40{

15

= 68,6

15

= 5,8

D. Interprestasi Data

Setelah data di analisis dengan menggunakan teknik korelasi product moment

diperoleh nilai nxy 0,672, kemudian dibandingkan dengan tabel r product

moment dengan n = 31. Pada taraf signifikasi 0,05 yaitu 0,349 sedangkan taraf

signifikasi 0,01 yaitu 0,449, maka dapat diambil kesimpulan bahwa nilai r

lebih besar dari nilai n product moment, sehingga hipotesis antara keteladanan

orang tua dalam pendidikan agama terhadap akhlaqul karimah siswa.

Page 59: 31ab2cb8335af757.pdf

54

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana telah dijabarkan pada bab-bab

sebelumnya. Penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Keteladanan orang tua dalam pendidikan agama siswa SDN Kecandran 01

yang termasuk kategori tinggi mencapai 51%, berada pada kategori sedang

mencapai 41% dan yang berada pada kategori rendah 6%.

2. Terhadap akhlaqul karimah siswa SDN Kecandran 01 yang termasuk

kategori tinggi mencapai 64%, berada pada kategori sedang 32%, dan pada

kategori rendah 3%.

3. Dari hasil penelitian yang telah dianalisis secara statistic diperoleh hasil

akhir yang menunjukkan bahwa ada pengaruh positif keteladanan orang

tua dalam pendidikan agama terhadap akhlaqul karimah siswa SDN

Kecandran 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga tahun 2009/2010.

Hal ini terbukti dengan koefisien product moment yaitu hasil r hitung (rh)

sebesar 0,672 berada di atas r tabel product moment, pada taraf signifikan 1%

0,449 dan taraf signifikan 5% 0,349 dengan N : 31.

Dengan demikian, hipotesis yang telah penulis ajukan dapat diterima bahwa

ada pengaruh positif siswa, terhadap akhlaqul karimah siswa SDN Kecandran

01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Artinya semakin tinggi keteladanan

Page 60: 31ab2cb8335af757.pdf

55

orang tua dalam ibadah siswa, maka perilaku akhlaqul karimah siswa

semaking tinggi pula.

B. SARAN-SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, maka penerbit

mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

a. Sebagai siswa harus tau benar dengan tanggungjawab dan kewajibanya

baik itu sebagai hamba Allah yang harus menjalankan segala perintahNya

dan menjauhi laranganNya.

b. Untuk mencapai akhlaqul karimah, hendaknya harus menjunjung tinggi

nilai-nilai agama Islam, baik dalam berkata, berpakaian dan berbuat.

c. Siswa yang baik adalah siswa yang menyadari kewajibannya sebagai

siswa, yaitu rajin belajar, baik di sekolah maupun luar sekolah.

d. Dalam kaitannya dengan keteladanan orang tua dalam ibadah terhadap

akhlaqul karimah siswa, hendaknya siswa lebih berperilaku baik di

sekolah maupun di luar sekolah, dan dapat meningkatkan kemandiriannya

dalam belajar. Ibadah di sekolah maupun di luar sekolah dapat

meningkatkan kemandiriannya. Tidak selalu mengandalkan dorongan baik

dari orang tua, guru, maupun teman yang lainnya.

e. Sebagai pendidik hendaknya lebih memperhatikan sikap siswa sehingga

mengetahui bagaimana sikap siswa tersebut. Jika siswa buruk dapat

tanggap untuk memperbaikinya.

Page 61: 31ab2cb8335af757.pdf

56

C. KATA PENUTUP

Dengan mengucapkan Alhamdulillahirabilalamin kami panjatkan

kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya, serta

nikmat kesehatan dan kekuatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu bimbingan dan pengarahan. Tentunya penulis akan

mengalami kesulitan dalam penyusunan skripsi ini. Penulis hanya dapat

mendoakan semoga Allah SWT membalas amal baiknya.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan baik dalam hal penggunaan bahasa penyusunan kata-kata yang

baku. Untuk itu, kepada para pembaca, penulis sangat mengharapkan adanya

kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya satu harapan penulis, semoga skripsi ini dapat membawa

manfaat baik dalam bidang pengetahuan maupun dalam bidang pengalaman,

khususnya bagi penulis. Amin Ya Rabbal Alamin.

Page 62: 31ab2cb8335af757.pdf

ANGKET MASALAH KETELADANAN ORANG TUA

DALAM PENDIDIKAN AGAMA

Nama Siswa : ...........................................................................................

Kelas : ...........................................................................................

Alamat : ...........................................................................................

Petunjuk pengisian :

1. Tulislah nama anda pada tempat yang tersedia

2. Pilihlah salah satu alternatif jawaban a, b atau c yang anda anggab paling

sesuai dengan memberi tanda silang (x) pada alternatif jawaban tersebut.

1. Apakah orang tua anda aktif mengerjakan sholat 5 (lima) waktu?

a. Ya, selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

2. Dalam melaksanakan ibadah sholat dan ibadah lainnya, apakah orang tua anda

selalu memberikan bimbingan, ajakan, himbauan, teguran dan perintah?

a. Ya, selalu

b. Hanya waktu-waktu tertentu

c. Tidak pernah

3. Apakah orang tua anda mengajarkan bagaimana anda berperilaku dan beretika

yang baik dalam kehidupan sehari-hari?

a. Selalu mengajari

Page 63: 31ab2cb8335af757.pdf

b. Kadang-kadang memperhatikan

c. Tidak pernah memperdulikan

4. Apakah orang tua anda sering mengajak sholat berjamaah di masjid dan sholat

sunnah lainnya?

a. Sering mengajak

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

5. Apakah orang tua anda membiasakan berdoa sebelum memulai dan

mengakhiri kegiatan sehari-hari?

a. Ya, selalu membiasakan

b. Berdoa bila ada keperluan

c. Tidak pernah berdoa

6. Apakah orang tua anda melaksanakan puasa Ramadhan genap satu bulan?

a. Ya, puasa genap satu bulan

b. Kadang membatalkan puasa

c. Tidak pernah berpuasa

7. Apakah orang tua anda selalu mengikuti kegiatan keagamaan (pengajian

peringatan hari besar Islam dan aktifitas keagamaan lainnya) yang biasa

dilaksanakan di lingkungan masyarakat anda?

a. Selalu aktif

b. Mengikuti jika ada waktu

c. Jarang berpartisipasi

Page 64: 31ab2cb8335af757.pdf

8. Apakah orang tua anda sering mengajak dan membiasakan membaca Al-

Qur’an?

a. Selalu mengajak dan membimbing

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

9. Apakah orang tua anda terbiasa melakukan puasa sunnah selain puasa

Ramadhan?

a. Ya, selalu berpuasa sunnah

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

10. Apakah orang tua anda mengajak untuk berdzikir dan berdoa setelah sholat?

a. Ya, selalu mengajak

b. Jarang sekali

c. Tidak pernah

Page 65: 31ab2cb8335af757.pdf

ANGKET MASALAH PERILAKU AHLAQUL KARIMAH SISWA

Nama Siswa : ...........................................................................................

Kelas : ...........................................................................................

Alamat : ...........................................................................................

Petunjuk pengisian :

1. Tulislah nama anda pada tempat yang tersedia

2. Pilihlah salah satu alternatif jawaban a, b atau c yang anda anggab paling

sesuai dengan memberi tanda silang (x) pada alternatif jawaban tersebut.

1. Apakah setiap datang ke sekolah anda selalu berjabat tangan dengan guru?

a. Selalu berjabat tangan

b. Kadang-kadang berjabat tangan

c. Kalau kebetulan saja

2. Bila bertemu dengan guru apa yang anda lakukan?

a. Mengucapkan salam dan menyapa

b. Tersenyum

c. Memandang dan berlalu

3. Bila dinasehati orang tua atau guru apa yang anda lakukan?

a. Mematuhi dan melaksanakan

b. Mendengarkan saja

c. Pura-pura mendengarkan dan acuh tak acuh

Page 66: 31ab2cb8335af757.pdf

4. Sebagai seorang siswa, bagaimana kerajinan anda mengikuti kegiatan belajar

mengajar?

a. Selalu rajin masuk

b. Kadang-kadang masuk dan sering ijin

c. Sering membolos

5. Apakah anda selalu berkata-kata baik dan sopan kepada orang tua, guru dan

teman?

a. Ya, karena diajari oleh orang tua

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

6. Apakah anda selalu bersikap jujur kepada orang tua, guru dan teman?

a. Ya, selalu bersikap jujur

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

7. Apakah anda selalu mentaati peraturan sekolah?

a. Mematuhi sepenuh hati

b. Mematuhi jika ada guru

c. Tidak pernah

8. Apabila ada teman yang sedang mengalami musibah, apa yang anda lakukan?

a. Segera menolong apabila mampu

b. Merasa iba

c. Biasa saja

Page 67: 31ab2cb8335af757.pdf

9. Apabila tanpa sengaja atau lupa anda meninggalkan sholat fardhu, bagaimana

perasaan anda?

a. Merasa berdosa dan berjanji tidak akan mengulangi lagi

b. Berusaha agar tidak ketahuan orang lain

c. Merasa biasa

10. Apakah anda sering membaca Al-Qur’an?

a. Sering, membaca Al-Qur’an setiap hari

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

Page 68: 31ab2cb8335af757.pdf

ANGKET MASALAH PERILAKU AKHLAQUL KARIMAH SISWA

Nama siswa : ………………………………………………………………..

Kelas : ………………………………………………………………..

Alamat : ………………………………………………………………..

Petunjuk pengisian :

1. Tulislah nama pada tempat yang tersedia

2. Pilihlah salah satu alternatif jawaban a, b, atau c yang anda anggap paling

sesuai dengan memberi tanda silang (x) pada alternatif jawaban tersebut.

1. Apakah setiap datang ke sekolah anda selalu berjabat tangan dengan guru?

a. Selalu berjabat tangan

b. Kadang-kadang berjabat tangan

c. Kalau kebetulan saja

2. Bila bertemu dengan guru apa yang anda lakukan?

a. mengucapkan salam dan menyapa

b. tersenyum

c. memandang dan berlalu

3. Bila dinasehati orang tua atau guru apa yang anda lakukan?

a. Mematuhi dan melaksanakannya

b. Mendengarkan saja

c. Pura-pura mendengarkan dan acuh tak acuh

4. Sebagai seorang iswa, bagaimana kerajinan anda mengikuti kegiatan belajar

mengajar?

Page 69: 31ab2cb8335af757.pdf

a. Selalu rajin masuk

b. Kadang-kadang masuk dan sering ijin

c. Sering membolos

5. Apakah anda selalu berkata-kata baik dan sopan kepada orang tua, guru, dan

teman?

a. ya, karena diajari oleh orang tua

b. kadang-kadang

c. tidak pernah

6. apakah anda selalu bersikap jujur kepada orang tua, guru, dan teman?

a. ya. Selalu bersikap jujur

b. kadang-kadang

c. tidak pernah

7. apakah anda selalu mentaati peraturan sekolah?

a. Mematuhi spenuh hati

b. Mematuhi jika ada guru

c. Tidak pernah

8. Apabila ada teman yang sedang mengalami musibah, apa yang anda lakukan?

a. Segera menolong apabila mampu

b. Merasa iba

c. Biasa aja

9. Apabila tanpa sengaja atau lupa anda meninggalkan sholat fardhu, bagaimana

perasaan anda?

a. merasa berdosa dan berjanji tidak akan mengulangi lagi

Page 70: 31ab2cb8335af757.pdf

b. berusaha agar tidak ketahuan orang lain

c. merasa biasa

10. apakah anda sering membaca Al Qur’an?

a. Sering, membaca Al Qur’an setiap hari

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

Page 71: 31ab2cb8335af757.pdf

ANGKET MASALAH PERILAKU AKHLAQUL KARIMAH SISWA

Nama siswa : ………………………………………………………………..

Kelas : ………………………………………………………………..

Alamat : ………………………………………………………………..

Petunjuk pengisian :

1. Tulislah nama pada tempat yang tersedia

2. Pilihlah salah satu alternatif jawaban a, b, atau c yang anda anggap paling

sesuai dengan memberi tanda silang (x) pada alternatif jawaban tersebut.

1. Apakah orang tua anda aktif mengerjakan sholat 5 (lima) waktu?

a. Ya, selalu

b. Kadang–kadang

c. Tidak pernah

2. Dalam melaksanakan ibdah sholat dan ibdah lainny, apakah orang tua anda

selalu memberikan bimbingan, ajakan, himbauan, eguran dan perintah?

a. Ya, selalu

b. Hanya waktu-waktu tertentu

c. Tidak pernah

3. Apakah orang tua anda mengerjakan bagaimana anda berperilaku dan beretika

yang baik dalam kehidupan sehari-hai?

a. Selalu, mengajari

b. Kadang-kadang memperhatikan

c. Tidak pernah memperdulikan

Page 72: 31ab2cb8335af757.pdf

4. Apakah orang tua anda sering mengajak sholat berjamaah di Masjid dan sholat

sunnah lainnya?

a. Ya, selalu membiasakan

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

5. Apakah orang tua anda sering membiasakan berdoa sebelum memulai dan

mengakhiri kegiatan sehari-hari?

a. Ya, selalu membiasakan

b. Berdoa jika ada keprluan

c. Tidak pernah berdoa

6. Apakah orang tua anda melaksanakan puasa Ramadhan genap satu bulan?

a. Ya, puasa genap satu bulan

b. Kadang membatalkan puasa

c. Tidak pernah puasa

7. Pakah orang tua anda selalu mengikuti kegiatan keagamaan (pengajian

peringatan hari besar Islam dan aktifitas keagamaan lainnya) yang biasa

dilaksanakan di lingkungan masyarakat anda?

a. Selalu mengajak dan membimbing

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

8. Apakah orang tua anda sering mengajak dan membiasakan membaca Al

Qur’an?

a. Ya, selalu berpuasa sunnah

Page 73: 31ab2cb8335af757.pdf

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

9. Apakah orang tua anda terbiasa nelakukan puasa sunnah selain puasa

Ramadhan?

a. Ya, s elalu berpuasa sunnah

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

10. Apakah orang tua anda mengajak untuk berdzikir dan berdoa setelah sholat?

a. ya, selalu mengajak

b. jarang sekali

tidak pernah.