3. Strada Musi Rawas Utara

download 3. Strada Musi Rawas Utara

of 120

Transcript of 3. Strada Musi Rawas Utara

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    1/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki luas wilayah ±91.592,43 km2

    dengan penduduk pada tahun 2012 berjumlah ±8.528.719 jiwa terdiri atas 12

    (dua belas) kabupaten dan 4 (empat) kota, perlu memacu peningkatan

    penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka memperkukuh Negara Kesatuan

    Republik Indonesia.

    Kabupaten Musi Rawas yang mempunyai luas wilayah ±12.358,65 km2

    dengan jumlah penduduk pada tahun 2012 berjumlah ±610.223 jiwa terdiri atas

    21 (dua puluh satu) kecamatan dan 288 (dua ratus delapan puluh delapan)

    desa/kelurahan. Kabupaten ini memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk

    mendukung peningkatan penyelenggaraan pemerintahan.

    Kabupaten Musi Rawas Utara berasal dari sebagian wilayah Kabupaten

    Musi Rawas yang terdiri atas cakupan wilayah: a. Kecamatan Rupit; b. KecamatanRawas Ulu; c. Kecamatan Nibung; d. Kecamatan Rawas Ilir; e. Kecamatan Karang

    Dapo; f. Kecamatan Karang Jaya; dan g. Kecamatan Ulu Rawas.

    Pembangunan daerah tertinggal merupakan upaya terencana untuk

    mengubah suatu daerah yang dihuni oleh masyarakat dengan berbagai

    permasalahan sosial ekonomi serta keterbatasan fisik untuk menjadi daerah yang

    maju dengan masyarakat yang kualitas hidupnya sama atau tidak jauh tertinggal

    dibandingkan dengan masyarakat Indonesia lainnya.

    Penanganan daerah tertinggal dilakukan dalam skala nasional dan

    merupakan program jangka panjang. Sejalan dengan hal tersebut, RPJPN

    (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) 2005-2025 telah menetapkan

    kebijakan pengembangan wilayah tertinggal dalam rangka mewujudkan

    pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan.

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    2/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 2

    Dalam RPJM Nasional Tahap II (2004-2009) ditetapkan 199 yang

    dikatagorikan sebagai daerah tertinggal yang menjadi prioritas dalam

    penanganan kesenjangan wilayah. Sampai dengan tahun 2009 telah dientaskan

    50 tertinggal, sehingga dari 199 tertinggal masih ada 149 tertinggal yang perlu

    ditangani. Namun, karena sampai Tahun 2009 terdapat 34 daerah otonom baru

    yang berasal dari daerah induk yang berstatus daerah tertinggal, maka

    selanjutnya dalam RPJMN 2010-2014 tahap III pemerintah pusat memiliki

    kewajiban membina 183 daerah tertinggal. Kondisi pada tahun 2014 telah

    dientaskan sebanyak 70 Tertinggal. Dengan adanya 9 daerah otonomi baru

    e5bhasil pemekaran dari daerah Tertinggal sampai dengan tahun 2014, maka

    RPJMN 2015 – 2019 terdapat 113 daerah Tertinggal ditambah 9 daerah otonomi

    baru yang tertinggal sehingga total terdapat 122 Daerah Tertinggal.

    Tahun 2015 merupakan tahun strategis karena merupakan awal dari

    pelaksanaan RPJMN 2015-2019.Terkait dengan hal tersebut dianggap perlu

    untuk melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh daerah

    tertinggal serta pemutakhiran data ketertinggalan daerah sebagai salah satu

    pertimbangan untuk melaksanakan percepatan pembangunan daerah tertinggal

    tahun 2015-1019.

    Disamping itu pada tahun 2015 ini juga merupakan tahap awal persiapan

    dokumen Strategi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal

    (STRANAS PPDT) dan Strategi Daerah Percepatan Pembangunan Daerah

    Tertinggal (STRADA PPDT) sebagai bagian dokumen perencanaan pembangunan

    daerah tertinggal jangka menengah berikutnya, sesuai amanat PP 78 Tahun 2015

    tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.

    Sesuai Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2015, Kementerian Desa,

    Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KDPDTT) diantaranya

    memiliki tugas pokok dan fungsi dalam perumusan kebijakan nasional di bidang

    pembangunan daerah tertinggal, dan koordinasi pelaksanaan kebijakan

    pembangunan daerah tertinggal.

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    3/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 3

    Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dan dalam rangka

    peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan urusan pemerintahan

    yang menjadi kewenangan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal

    dan Transmigrasi, maka KDPDTT menyusun dokumen Strategi Daerah Percepatan

    Pembangunan Daerah Tertinggal (STRADA PPDT) dimana sub-sub kegiatannya

    mencakup identifikasi permasalahan daerah tertinggal sesuai dengan indikator

    yang ditetapkan serta melakukan kegiatan pengumpulan data dan pemutakhiran

    data ketertinggalan daerah 2015-2019.

    Strategi Daerah Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (STRADA

    PPDT) adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah tertinggal untuk

    periode 5 (lima) tahun ditingkat yang merupakan bagian integral dari rencana

    pembangunan jangka menengah. Merupakan penjabaran lebih lanjut dari

    Strategi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (STRANAS PPDT).

    Sejalan dengan hal tersebut, maka Kabupaten Musi Rawas Utara sebagai

    Kabupaten Tertinggal harus menyusun/merumuskan Strategi Daerah Percepatan

    Pembangunan Daerah Tertinggal (Strada PPDT) dengan tetap memperhatikandokumen perencanaan pembangunan lainnya seperti Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah (RPJM) Nasional, Stranas-PPDT dan Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ).

    Strategi Daerah Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, yang untuk

    selanjutnya disebut STRADA PPDT, ini disusun sebagai pola dasar dalam

    mewujudkan kesejahteraan masyarakat di daerah tertinggal yang berlandaskan

    visi, misi, program strategis dan prioritas maupun kaidah pelaksanaan, sehingga

    seluruh program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) dapat

    berjalan secara tepat tujuan, tepat sasaran dan tepat perlakuan sesuai dengan

    karakteristik kebutuhan lokal.

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    4/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 4

    B. Maksud dan Tujuan

    STRADA PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 ini disusun

    dimaksudkan sebagai dokumen daerah yang menjadi rujukan baik PemerintahDaerah maupun Pemerintah Pusat dalam mewujudkan kesepahaman komitmen,

    keterpaduan program, dan peranserta masing-masing pihak dalam upaya

    Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) secara sinergis dan

    berkelanjutan.

    Adapun penyusunan STRADA PPDT bertujuan untuk:

    1. Mempercepat pengurangan kesenjangan antar daerah dalam menjamin

    terwujudnya pemerataan dan keadilan pembangunan nasional.

    2. Mempercepat terpenuhinya kebutuhan dasar, serta sarana dan

    prasarana dasar daerah tertinggal.

    3. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, antara pusat dan

    daerah dalam perencanaan, pendanaan dan pembiayaan, pelaksanaan,

    pengendalian dan evaluasi.

    4. Menjamin terselenggaranya operasionalisasi kebijakan PPDT.

    C. Landasan Hukum

    Strategi Daerah Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (STRADA

    PPDT) disusun dengan mempertimbangkan ketentuan hukum sebagai berikut:

    1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

    2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

    Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

    Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4400);

    3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

    Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun Nomor 4400)

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    5/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 5

    4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran N egara Republik Indonesia

    Nomor 4421);

    5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

    Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

    6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005-2025;

    7. Undang-undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara;

    8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

    9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014

    tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 264, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5598);10. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

    11. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas

    Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja

    Pemerintah Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2015 Nomor 4);

    12. Perpres Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa,

    Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13).

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    6/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 6

    D. Hubungan STRADA PPDT Kabupaten dengan Dokumen Perencanaan

    lainnya.

    Hubungan antar dokumen perencanaan pembangunan daerah tertinggal dapat

    dilihat pada Gambar 1.

    Gambar 1.1Hubungan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah

    E. Sistematika Penulisan

    STRADA PPDT disusun dengan sistematika sebagai berikut:

    BAB I

    Menjelaskan tentang latar belakang pentingnya penanganan ketertinggalan

    daerah, maksud dan tujuan dari penyusunan STRADA PPDT, Landasan

    Hukum, Hubungan antara STRADA PPDT dengan dokumen perencanaan

    lainnya, serta sistematika penulisan dari STRADA PPDT.

    BAB II

    Menjelaskan tentang gambaran umum daerah yang terdiri dari masalah

    yang dihadapi daerah tertinggal, evaluasi program PPDT pada tahun 2010-

    2014, upadating data- data ketertinggalan tahun 2015-2019, sasaran

    strategik serta sebaran kecamatan/ desa yang mengalami ketertinggalan.

    BAB III

    Menjelaskan tentang strategi percepatan pembangunan, visi, misi serta

    prioritas percepatan pembangunan.

    TINGKATADMINISTRATIF

    RENCANAJANGKA MENENGAH

    STRATEGI RENCANA AKSIPPDT

    RENCANATAHUNAN

    PUSAT

    PROVINSI

    KABUPATEN

    RPJMNASIONAL

    RPJMPROVINSI

    RPJMKABUPATEN

    STRANASPPDT

    RENSTRA K/L

    RAN PPDT

    RENJA K/L

    STRADA PPDTPROV.

    RENSTRASKPD

    RAD PPDTPROV.

    STRADA PPDTKAB

    RENSTRASKPD

    RENJASKPD PROV

    RAD PPDTKAB

    RENJA SKPDKAB.

    RAS

    RASSKPD

    RASSKPD

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    7/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 7

    BAB IV

    Menggambarkan permasalahan, sasaran penyelesaian, arah kebijakan,

    program, kegiatan pokok indikatif selama periode STRADA PPDT, dan

    instansi pelaksana Pengembangan Perekonomian di daerah tertinggal.

    Desain penetapan program dan kegiatan pokok indikatif didasarkan dan

    berkaitan langsung dengan pengembangan perekonomian daerah.

    BAB V

    Menggambarkan permasalahan, sasaran penyelesaian, arah kebijakan,

    program, kegiatan pokok indikatif selama periode STRADA PPDT, dan

    instansi pelaksana Peningkatan Kualitas SDM di daerah tertinggal. Desain

    penetapan program dan kegiatan pokok indikatif didasarkan dan berkaitan

    langsung dengan sasaran penyelesaian.

    BAB VI

    Menggambarkan permasalahan, sasaran penyelesaian, arah kebijakan,

    program, kegiatan pokok indikatif selama periode STRADA PPDT , dan

    instansi pelaksana pemenuhan pelayanan dasar masyarakat.

    BAB VIIMenggambarkan permasalahan, sasaran penyelesaian, arah kebijakan,

    program, kegiatan pokok indikatif selama periode STRADA PPDT , dan

    instansi pelaksana penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana

    produksi komoditi unggulan. Desain penetapan program dankegiatan pokok

    indikatif didasarkan dan berkaitan langsung dengan sasaran penyelesaian.

    BAB VIII

    Menggambarkan permasalahan, sasaran penyelesaian, arah kebijakan,

    program, kegiatan pokok indikatif selama periode STRADA PPDT , dan

    instansi pelaksana pemberian insentif kepada pelaku usaha dalam rangka

    peningkatan investasi kepada daerah tertinggal. Desain penetapan program

    dan kegiatan pokok indikatif didasarkan dan berkaitan langsung dengan

    sasaran penyelesaian.

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    8/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 8

    BAB IX

    Menggambarkan permasalahan, sasaran penyelesaian, arah kebijakan,

    program, kegiatan pokok indikatif selama periode STRADA PPDT , dan

    instansi pelaksana peningkatan konektivitas antar wilayah. Desain

    penetapan program dan kegiatan pokok indikatif didasarkan dan berkaitan

    langsung dengan sasaran penyelesaian.

    BAB X

    Menggambarkan permasalahan, sasaran penyelesaian, arah kebijakan,

    program, kegiatan pokok indikatif selama periode STRADA PPDT , dan

    instansi pelaksana peningkatan koordinasi lintas sektor dan penyempurnaan

    regulasi. Desain penetapan program dan kegiatan pokok indikatif didasarkan

    dan berkaitan langsung dengan sasaran penyelesaian

    BAB XI

    Menjelaskan tentang sumber-sumber pendanaan yang diharapkan untuk

    pelaksanaan pembangunan daerah tertinggal. Diharapkan juga dituangkan

    dalam bentuk matrik kebutuhan, besaran anggaran yg dibutuhkan, serta

    rencana sumber pembiayaan untuk pemenuhan kebutuhan: APBD , APBDProvinsi, K/L, dan Dana Alokasi Khusus.

    BAB XII

    Menjelaskan tentang prinsip pelaksanaan, pendekatan, dan pola kebijakan

    agar terjadi percepatan pembangunan daerah tertinggal.

    BAB XIII

    Menguraikan tentang ketentuan dan mekanisme penyusunan dan

    pelaksanaan STRADA PPDT. Dokumen STRADA selanjutnya akan didetailkan

    dalam dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pembangunan

    Daerah Tertinggal. RAD merupakan dokumen perencanaanpembangunan

    daerah tertinggal untuk periode 1 (satu) tahun di tingkat provinsi.

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    9/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 9

    BAB XIV

    Menyusun roadmap setiap tahun STRADA 2015-2019 untuk mempermudah

    evaluasi dan monitoring STRADA 2015-2019 serta menjadi panduan

    pembuatan RAD tiap tahun.

    BAB XV

    Kalimat penutup dokumen, diantaranya sebuah harapan agar STRADA PPDT

    menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan

    daerah tertinggal.

    LAMPIRAN:

    1. Data Program/Kegiatan PPDT Tahun 2010-2014

    2. Data Pemutakhiran Data Ketertinggalan Daerah 2015-2019

    3. Laporan Hasil Evaluasi PelaksanaanProgram/Kegiatan PPDT Tahun 2010-

    2014

    4. Matrik Isu Permasalahan, Usulan Program/Kegiatan Pokok, Sasaran,

    Jumlah anggaran yang diusulkan, Instansi Pelaksana, Dan Rencana

    Pelaksanaan 2015-2019

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    10/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 10

    BAB II

    GAMBARAN UMUM DAERAH

    Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki luas wilayah ±91.592,43 km2

    dengan penduduk pada tahun 2012 berjumlah ±8.528.719 jiwa terdiri atas 12

    (dua belas) kabupaten dan 4 (empat) kota, perlu memacu peningkatan

    penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka memperkukuh Negara Kesatuan

    Republik Indonesia.

    Kabupaten Musi Rawas yang mempunyai luas wilayah ±12.358,65 km2

    dengan jumlah penduduk pada tahun 2012 berjumlah ±610.223 jiwa terdiri atas

    21 (dua puluh satu) kecamatan dan 288 (dua ratus delapan puluh delapan)

    desa/kelurahan. Kabupaten ini memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk

    mendukung peningkatan penyelenggaraan pemerintahan.

    Kabupaten Musi Rawas Utara berasal dari sebagian wilayah Kabupaten

    Musi Rawas yang terdiri atas cakupan wilayah: a. Kecamatan Rupit; b. KecamatanRawas Ulu; c. Kecamatan Nibung; d. Kecamatan Rawas Ilir; e. Kecamatan Karang

    Dapo; f. Kecamatan Karang Jaya; dan g. Kecamatan Ulu Rawas.

    Kabupaten Musi Rawas Utara mempunyai batas-batas wilayah:

    a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Perdamaian, Desa Simpang

    Nibung Kecamatan Singkut, dan Desa Mersip, Desa Napal Melintang

    Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi;b. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sako Suban, Desa Lubuk

    Bintialo Kecamatan Batangharileko dan Desa Ulak Embacang, Desa

    Air Balui Kecamatan Sanga Desa Kabupaten Musi Banyuasin;

    c. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sukaraya, Desa Kosgoro,

    Desa Sukamerindu Kecamatan Suku Tengah Lakitan Ulu Terawas,

    Desa Madang Kecamatan Sumber Harta, Desa Rejo Sari, Desa Mekar

    Sari, Desa Campur Sari, Desa Tegal Sari, Desa Marga Puspita

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    11/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 11

    Kecamatan Megang Sakti, Desa Marga Baru, Desa Sidomulyo, Desa

    Pelita Jaya, Desa Prabumulih Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten

    Musi Rawas; dan

    d. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Ulu Sebelas Kecamatan

    Pinang Belapis dan Desa Tik Serong Kecamatan Topos Kabupaten

    Lebong Provinsi Bengkulu.

    Penyelenggaran otonomi daerah harus menjamin keserasian hubungan

    antara daerah satu dengan daerah lainnya, artinya mampu membangun kerja

    sama antardaerah untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dan mencegah

    ketimpangan antardaerah. Hal yang tidak kalah pentingnya bahwa otonomi

    daerah juga harus mampu menjamin hubungan yang serasi antara daerah

    dengan Pemerintah, artinya harus mampu memelihara dan menjaga keutuhan

    wilayah Negara dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam

    rangka mewujudkan tujuan Negara.

    Setengah atau 50% (lima puluh persen) dari luas keseluruhan wilayah yang

    ada di Kabupaten Musi Rawas Utara merupakan kawasan hutan yang terdiri darihutan suaka alam, hutan lindung, dan hutan pengelolaan, sedangkan

    setengahnya lagi (307,260 ha) digunakan untuk pemukiman penduduk dan

    industri.

    Kendala yang dirasakan oleh masyarakat di Kecamatan Rupit, Kecamatan

    Rawas Ulu, Kecamatan Nibung, Kecamatan Rawas Ilir, Kecamatan Karang Dapo,

    Kecamatan Karang Jaya, dan Kecamatan Ulu Rawas adalah masalah rentang

    kendali dalam perjalanan menuju ke pusat pemerintahan Ibu Kota Kabupaten

    Musi Rawas (induk). Dengan demikian, maka pembentukan Kabupaten Musi

    Rawas Utara merupakan solusi untuk memperpendek rentang kendali. Dengan

    pembentukan Kabupaten Musi Rawas Utara, akses pelayanan publik kepada

    masyarakat yang berada di Kecamatan Rupit, Kecamatan Rawas Ulu, Kecamatan

    Nibung, Kecamatan Rawas Ilir, Kecamatan Karang Dapo, Kecamatan Karang Jaya,

    dan Kecamatan Ulu Rawas menjadi lebih efektif dan efisien.

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    12/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 12

    Potensi kekayaan tambang yang dimiliki oleh Kabupaten Musi Rawas Utara

    adalah batubara, minyak dan gas bumi serta emas. Potensi-potensi lain yang ada

    di Kabupaten Musi Rawas Utara antara lain pertanian, perikanan, perkebunan

    dan agro industri.

    Dengan luas wilayah dan besarnya jumlah penduduk seperti tersebut di

    atas, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat belum

    sepenuhnya terjangkau. Kondisi demikian perlu diatasi dengan memperpendek

    rentang kendali pemerintahan melalui pembentukan daerah otonom baru

    sehingga pelayanan publik dapat ditingkatkan guna mempercepat terwujudnya

    kesejahteraan masyarakat.

    A. Masalah Yang dihadapai Daerah Tertinggal

    1. Perkembangan Ekonomi

    Gambaran kondisi perkembangan ekonomi di Kabupaten Musi Rawas

    Utara mencangkup Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut

    lapangan usaha, pertumbuhan PDRB dan APBD dari tahun ke tahun, serta

    penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran dari tahun ke tahun.

    a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut Lapangan Usaha

    PDRB merupakan penjumlahan nilai output bersih perekonomian

    yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah

    tertentu (provinsi dan kabupaten/kota), dan dalam satu kurun waktu

    tertentu (satu tahun kelender).

    PDRB Kabupaten Musi Rawas Utara terdiri dari kegiatan pertanian,

    peternakan, kehutanan, dan perikanan, pertambangan dan penggalian,

    industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih, konstruksi, perdagangan,

    hotel, dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, real sstate

    dan jasa perusahaan, serta jasa-jasa. Berikut Produk Domestik Regional

    Bruto (PDRB) Kabupaten Musi Rawas Utara dapat dilihat pada tabel 2.1.

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    13/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 13

    Tabel 2.1Produk Domestik Regional Bruto Kab. Musi Rawas Utara (Atas Dasar Harga

    Konstan 2000 dan Harga Berlaku) menurut lapang usahaLapangan Usaha

    (dalam milyar rupiah)

    PDRB Atas Dasar Harga

    Konstan BerlakuNilai Nilai Persentase

    (1) (2) (3) (4)1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, danPerikanan

    414,98 1.038,00 34,73

    2. Pertambangan dan Penggalian 438,26 1.047,60 35,053. Industri Pengolahan 42,79 125,44 4,20

    4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 1,08 2,56 0,09

    5. Konstruksi 62,71 202,11 6,76

    6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 65,15 215,92 7,22

    7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,42 18,15 0,61

    8. Keuangan dan Jasa Perusahaan 23,68 63,71 2,139. Jasa-Jasa 80,87 275,41 9,21

    Produk Domestik Regional Bruto 1.136,93 2.988,91 100,00

    Produk Domestik RegionalTanpa GasMigas

    768,02 2.186,45 73,15

    Pertumbuhan Ekonomi -

    PDRB Per Kapita (Juta Rupiah) 16,81Sumber: Sumber: BPS RI, Tinjauan Regional Berdasarkan PDRB Kabupaten/Kota 2010-2013

    Berdasarkan PDRB menurut sektor pada Tabel 2.1, berturut-turut

    dalam milyar rupiah, yaitu Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, &

    Perikanan 1.038,00 (34,73 persen), Pertambangan & Penggalian 1.047,60

    (35,05 persen), Industri Pengolahan 125,44 (4,20 persen ), Listrik, Gas & Air

    Bersih 2,56 (0,09 persen), Konstruksi 202,11 (6,76 persen), Perdagangan,

    Hotel & Restoran 215,92 (7,22 persen), Pengangkutan & Komunikasi 18,15

    (0,61 persen), Keuangan, Real Estat & Jasa Perusahaan 63,71 (2,13 persen),

    dan Jasa-Jasa 275,41 (9,21 persen).

    b. Kemiskinan

    Tingkat kemiskinan dapat dilihat dari kemampuan memenuhi

    kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini,

    kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk

    memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    14/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 14

    sisi pengeluaran. Jadi Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-

    rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan. Adapun

    jumlah penduduk miskin di Musi Rawas Utara adalah sebagai berikut:

    Tabel 2.2Perbandingan Penduduk Miskin Tahun 2013

    Penduduk MiskinKabupaten Musi

    Rawas Utara

    ProvinsiSumatera

    SelatanIndonesia

    (1) (2) (3) (4)Jumlah Penduduk Miskin (000) 98,8 1,104,60 28,170,55Persentase penduduk miskin 17,85 14,06 11,37Garis Kemiskinan (GK) dalamrupiah

    326,798 291,058 271,626

    Indeks Kedalaman Kemiskinan(P1)

    2,2 2,49 1,75

    Indeks Keparahan Kemiskinan(P2)

    0,44 0,73 0,43

    Sumber: BPS RI, Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota 2013

    Berdasarkan data di atas, jumlah penduduk miskin kebupaten musi

    rawas utara sebanyak 98,8 atau 17,85% lebih kecil dari penduduk miskin

    provinsi, provinsi Sumatera Selatan 1.104,60 atau 14,06%, dan Indonesia

    28.170,55 atau 11,37%.

    c. Konsumsi perkapita

    Pengeluaran per kapita biasa juga disebut dengan standar hidup layak

    merupakan salah satu komponen pembentuk IPM yang diukur dengan

    indikator rata-rata konsumsi riil yang telah disesuaikan. Adapun pengeluaran

    per kapita Kabupaten Musi Rawas Utara adalah sebagai berikut:

    Tabel 2.3Pengeluaran Per Kapita Penduduk (rupiah) Kabupaten Musi Rawas Utara

    Tahun 2013

    IPM dan KomponennyaKabupaten Musi

    Rawas UtaraProvinsi

    Sumatera SelatanIndonesia

    IPM 67,94 74,36 73,81Pengeluaran Per KapitaPenduduk (rupiah)

    620,24 641,35 643,36

    Sumber: BPS RI, Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota 2013Berdasarkan data di atas, pada tahun 2013 pengeluaran per kapita

    penduduk Kabupaten Musi Rawas lebih kecil dari provinsi Sumatera Utara

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    15/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 15

    yakni sebesar 620,24, provinsi Sumatera Selatan adalah 641,35, dan

    Indonesia adalah 643,36.

    2. Sumber Daya Manusia

    Kualitas sumberdaya manusia adalah salah satu kreteria untuk mengukur

    ketertinggalan suatu daerah. Berbagai indikator untuk melihat kualitas sumber

    daya manusia yaitu Pendidikan, Kesehatan dan Tingkat daya beli masyarakat.

    Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia.

    a. Angka Harapan Hidup

    Angka harapan hidup adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk

    dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas (kematian) menurut

    umur. Angka ini adalah angka pendekatan yang menunjukan kemampuan

    untuk bertahan hidup lebih lama.

    Angka harapan hidup dapat menggambarkan tingkat kesehatan yang

    telah dicapai masyarakat. Semakin baik tingkat kesehatan masyarakat

    diharapkan kesempatan untuk hidupnya cenderung semakin besar atau

    lama. Sebaliknya tingkat kesehatan yang buruk akan cenderung

    memperpendek usia hidup. Angka harapan hidup berbanding terbalik

    dengan tingkat kematian ibu dan tingkat kematian bayi, artinya semakin

    tinggi angka kematian ibu dan angka kematian bayi maka angka harapan

    hidup cenderung semakin pendek, demikian pula sebaliknya. Adapun angka

    harapan hidup dapat dilihat dari tabel Indeks Pembangunan Manusia di

    bawah ini:

    Tabel 2.4Angka Harapan Hidup Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2013

    IPM dan KomponennyaKab. Musi

    Rawas UtaraProv. Sumatera

    SelatanIndonesia

    IPM 67,94 74,36 73,81

    Angka harapan hidup (AHH)dalam tahun

    63,82 70,10 70,07

    Sumber: BPS RI, Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota 2013 Berdasarkan data di atas, Angka Harapan Hidup di Kabupaten Musi

    Rawas Utara sebesar 63,82, Provinsi Sumatera Selatan 70,10, dan Indonesia

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    16/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 16

    sebesar 70,07. Dengan IPM Kabupaten Musi Rawas Utara sebesar 67,94,

    provinsi Sumatera Selatan sebesar 74,36, dan Indonesia sebesar 72,81.

    b. Rata-rata lama sekolahRata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan

    oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis

    pendidikan formal yang pernah dijalani. Indikator ini dihitung dari variabel

    pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan tingkat pendidikan yang sedang

    diduduki. Adapun rata-rata lama sekolah dapat dilihat dari tabel Indeks

    Pembangunan Manusia di bawah ini:

    Tabel 2.5Rata-rata lama sekolah Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2013

    IPM dan KomponennyaKab. Musi

    Rawas UtaraProv. Sumatera

    SelatanIndonesia

    IPM 67,94 74,36 73,81

    Rata-rata lama sekolah 6,24 8,04 8,14Sumber: BPS RI, Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota 2013

    Berdasarkan data di atas, rata-rata lama sekolah di Kabupaten Musi

    Rawas Utara selama 6,24 tahun, di provinsi Sumatera Selatan selama 8,04

    tahun dan Indonesia selama 8,14. Dengan IPM Kabupaten Musi Rawas Utara

    sebesar 67,94, provinsi Sumatera Selatan sebesar 74,36, dan Indonesia

    sebesar 72,81.

    c. Angka melek huruf dan angka buta huruf

    Angka Melek Huruf (AMH) adalah proporsi penduduk usia 15 tahun ke

    atas yang mempunyai kemampuan membaca dan menulis huruf latin dan

    huruf lainnya, tanpa harus mengerti apa yang di baca/ditulisnya terhadap

    penduduk usia 15 tahun ke atas. Angka Buta Huruf (ABH) adalah proporsi

    penduduk usia 15 tahun ke atas yang tidak mempunyai kemampuan

    membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya terhadap penduduk usia

    15 tahun ke atas. Berikut ini tabel AMH Kabupaten Musi Rawas Utara:

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    17/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 17

    Tabel 2.6Angka Melek Huruf Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2013

    IPM danKomponennya

    Kab. Musi RawasUtara

    Prov. SumateraSelatan

    Indonesia

    IPM 67,94 74,36 73,81Angka Melek Huruf 97,64 97,55 94,14

    Sumber: BPS RI, Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota 2013 Berdasarkan data di atas, angka melek huruf Kabupaten Musi Rawas

    Utara sebesar 97,64%, Provinsi Sumatera Selatan 97,55%, dan Indonesia

    94.14%. Dengan IPM Kabupaten Musi Rawas Utara sebesar 67,94, provinsi

    Sumatera Selatan sebesar 74,36, dan Indonesia sebesar 72,81.

    3. Sarana dan Prasarana

    Sarana dan prasarana di daerah tertinggal relatif rendah. Prasarana dan

    sarana yang kurang adalah komunikasi, transportasi, air bersih, irigasi,

    kesehatan, pendidikan dan pelayanan lainnnya yang mcenyebabkan

    masyarakat mengalami kesulitan untuk melakukan aktifitas ekonomi dan sosial.

    a. Pendidikan

    Dari segi pendidikan, pelayanan dasar pendidikan dapat dilihat dari

    jumlah sekolah, murid dan guru, berikut ini adalah data jumlah sekolah,murid, guru dan rasio di Kabupaten Musi Rawas Utara:

    Tabel 2.7Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Musi

    Rawas tahun Ajaran 2013/2014Jenjang

    PendidikanSekolah Murid Guru

    Rasio Murid-Guru

    TK 168 5.141 538 9,56SD Negeri 299 46.460 3.228 14,39

    SD Swasta 8 1.337 75 17,83SMP Negeri 53 13.940 1.227 11,36SMP Swasta 12 1.372 94 14,60SMA Negeri 20 7.768 585 13,28SMA Swasta 4 574 48 11,96SMK Negeri 4 1.156 120 22,14SMK Swasta 3 302 40 22,20

    Sumber: Dinas Pendidikan Kabuoaten Musi RawasGambaran umum mengenai pelayanan pendidikan di Kabupaten Musi

    Rawas Utara dapat dilihat pada data pelaynan pendidikan di Kabupaten Musi

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    18/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 18

    Rawas sebagai induk pemekaran. Tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun

    ajaran 2013/2014 di Kabupaten Musi rawas telah tersedia 168 unit TK, 307 unit

    SD, 65 unit SMP, 24 unit SMA, dan 7 unit SMK yang meliputi sekolah negeri

    dan swasta diharapkan mampu mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi

    generasi penerus Kabupaten Musi Rawas. Pada tahun ajaran 2013/2014, rasio

    murid-guru secara total di Kabupaten Musi Rawas di SD negeri sebesar 14,39,

    SD swasta 17,83, SMP negeri 11,36, SMP swasta 14,60, SMA negeri 13,28,

    dan SMA swasta 11,96.

    Selain pilihan sekolah umum, di Kabupaten Musi Rawas juga terdapat

    sekolah berbasis agama bagi para siswa berupa 18 MI, 26 MTs, dan 10 MA yang

    juga meliputi sekolah negeri dan swasta, serta adanya 26 unit pondok

    pesantren.

    b. Kesehatan

    Kesehatan merupakan hal terpenting yang menjadi perhatian

    pemerintah mengingat kesehatan merupakan salah satu faktor yang bisa

    menyebabkan kemiskinan. Dalam alurnya, jika kesehatan masyarakat tidak

    terjaga dengan baik maka akan terjadi rendahnya produktivitas kemudianakan menyebabkan rendahnya pendapatan dan tidak adanya kemampuan

    untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Maka dari itu kesehatan adalah

    kebutuhan dasar yang wajib diperhatikan oleh pemerintah.

    Pelayanan dasa kesehatan juga dapat dilihat dari infrastuktur

    Kesehatan meliputi jumlah pelayanan kesehatan, jumlah tenaga kesehatan,

    rasio pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk, serta rasio tenaga

    kesehatan dengan jumlah penduduk. Berikut ini infrastruktur kesehatan di

    Kabupaten Musi Rawas Utara, sebagai berikut:

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    19/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 19

    Grafik 2.1Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Musi Rawas Tahun 2011-2013

    Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas

    Gambaran umum mengenai fasilitas kesehatan di Kabupaten Musi Rawas

    Utara dapat dilihat pada data fasilitas kesehatan di Kabupaten Musi Rawas

    sebagai induk pemekaran. Dapat terlihat pada grafik diatas bahwa Kabupaten

    Musi Rawas pada tahun 2013 memiliki 2 unit rumah sakit, 19 unit Puskesmas,

    97 unit Pustu, 11 Balai Pengobatan, 3 Klinik Bersalin, 297 Posyandu, dan 86

    Polindes. Adapun tenaga medis yang ada di Kabupaten Musi Rawas Utara:

    Tabel 2.8Tenaga Kesehatan yang Tersedia di kabupaten Musi Rawas Tahun 2013

    Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    20/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 20

    Gambaran umum mengenai tenaga kesehatan di Kabupaten Musi Rawas

    Utara dapat dilihat pada data tenaga kesehatan di Kabupaten Musi Rawas

    sebagai induk pemekaran. Berdasarkan data tersebut, diketahui pada tahun2013 di Kabupaten Musi rawas telah tersedia 24 dokter, 3 dokter gigi, 290

    bidan dan 270 perawat yang tersebar di wilayah-wilayah di kabupaten ini

    yang diharapkan mampu mendukung masyarakat dalam menjaga

    kesehatannya.

    4. Aksesibilitas

    Aksesibilitas terdiri dari transportasi, telekomunikasi, dan energi. Adapun

    penjelasannya dapat dilihat dari pemaparan berikut ini:

    a. Transportasi

    Adapun jarak kecamatan ke ibukota, dapat dilihat dari tabel berikut ini:

    Tabel 2.9Kondisi Jalan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2013

    Gambaran umum mengenai kondisi jalan di Kabupaten Musi Rawas Utara

    dapat dilihat pada data kondisi jalan di Kabupaten Musi Rawas sebagai induk

    pemekaran. Berdasarkan data di atas, kondisi jalan Kabupaten Musi Rawas

    Pada tahun 2013, panjang jalan kabupaten dan jalan desa di wilayah

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    21/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 21

    Kabupaten Musi Rawas mencapai 1.275,82km dan 1.410,49 km. Dari total

    panjang jalan kabupaten, 76 persen dalam keadaan baik, 19 persen dalam

    keadaan sedang, 3 persen rusak, dan 2 persen rusak berat. Adapun jumlah

    angkutan umum di kabupaten Musi rawas seperti yang digambarkan pada tabel

    berikut:

    Tabel 2.10Kendaraan Umum Menurut Trayek di Kabupaten Musi Rawas Tahun 2011-2013

    Berdasarkan data di atas, pada tahun 2013 fasilitas transportasi umum di

    Kabupaten Musi Rawas Utara masih sangat minim. Jumlah kendaraan umumyang melewat trayek Lubuklinggau-Nibung terdiri dari 4 bus, sedangkan trayek

    Lubuklinggau-Karang

    Selain moda transportasi darat, Kabupaten Musi Rawas juga memiliki

    moda transportasi alternatif bagi masyarakatnya. Bandar Udara Silampari dan

    dermaga sungai seperti, Dermaga Muara Kelingi, Dermaga Muara Lakitan,

    Dermaga Semangus menjadi sarana pendukung moda transportasi udara

    dan sungai di kabupaten ini.

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    22/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 22

    b. Telekomunikasi

    Adapun jenis telekomunikasi di Kabupaten Musi Rawas Utara, adalah

    sebagai berikut:

    Tabel 2.11Jumlah Kantor Pos di Kabupaten Musi Rawas tahun 2013

    Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Musi Rawas

    Gambaran umum mengenai jumlah kantor pos di Kabupaten Musi Rawas

    Utara dapat dilihat pada data jumlah kantor pos di Kabupaten Musi Rawas

    sebagai induk pemekaran. Berdasarkan tabel di atas, di Kabupaten Musi Rawas

    pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 50 persen disbanding tahun

    2012 menjadi sebanyak 9 Kantor Pos Desa.

    Telepon seluler bukan lagi merupakan barang mewah bagi masyarakat.

    Kepraktisan, kemudahan, dan makin terjangkaunya harga dan biaya

    komunikasi semakin mendukung hal tersebut. Peningkatan kebutuhan

    masyarakat akan telekomunikasi seluler selayaknya diikuti oleh peningkatan di

    bidang jaringan seluler itu sendiri, baik jangkauan maupun kualitas jaringan.

    Berikut jaringan seluler yang terdapat di Kabupaten Musi Rawas tahun 2013:

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    23/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 23

    Tabel 2.12Jumlah Jaringan Seluler/Stasioner Menurut Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas

    tahun 2013

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    24/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 24

    Gambaran umum mengenai jaringan seluler di Kabupaten Musi Rawas

    Utara dapat dilihat pada data jaringan seluler di Kabupaten Musi Rawas

    sebagai induk pemekaran. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui jumlah

    stasioner jaringan seluler di Kabupaten Musi Rawas mengalami peningkatan

    dibandingkan tahun sebelumnya, pada tahun 2013jumlahnya mencapai 101

    stasioner yang tersebar di kecamatan-kecamatan di kabupaten ini.

    c. Energi

    Gambaran pembangkit dan pusat tenaga listrik tergambar pada tabel

    berikut:

    Tabel 2.13Jumlah Desa yang Teraliri Listrik Menurut Kecamatan di Kabupatan Musi Rawas

    Tahun 2013

    Gambaran umum mengenai energi di Kabupaten Musi Rawas Utara

    dapat dilihat pada data energi listrik di Kabupaten Musi Rawas sebagai induk

    pemekaran. Tabel di atas menunjukkan, pada tahun 2013 jumlah daerah yang

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    25/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 25

    sudah teraliri listrik di Kabupaten Musi Rawas baru sebesar 84,11 persennya

    saja. Kecamatan yang masih minim teraliri listrik adalah kecamatan BTS Ulu dan

    Kecamatan Muara Lakitan. Adapun informasi mengenai daerah yang sudah

    terlayani oleh PDAM seperti yang digambarkan pada tabel 2.13 berikut:

    tabel 2.14Jumlah Desa/Kelurahan yang Terlayani oleh PDAM Muara Beliti di Kabupaten

    Musi Rawas Tahun 2013

    Berdasarkan data di atas, pada tahun 2013 desa yang terlayani PDAM

    adalah kecamatan rawas ulu sebanyak 3 desa, kecamatan rupit 2 desa,

    kecamatan karang jaya 2 desa, kecamatan rawas ilir 2 desa, kecamatan karang

    dapo 3 desa, dsedangkan kecamatan ulu rawas dan nibung belum memiliki

    pelanggan PDAM.

    5. Kemampuan Keuangan Daerah

    Adapun realisasi anggaran Kabupaten Musi Rawas Utara adalah sebagai

    berikut:

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    26/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 26

    Tabel 2.15Realisasi Pendapatan Pemerintahan Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun

    Anggaran 2013 (milyar rupiah)Jenis penerimaan Anggaran Realisasi

    Pendapatan AsliDaerah

    85.519.094.403.00 75.367.275.021.80

    Dana Perimbangan 1.314.211.069.276,16 1.329.410.786.502,00Lain-lain 122.513.564.875,00 109.621.274,00JumlahSumber: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas

    Gambaran umum mengenai realisasi pendapatan di Kabupaten Musi

    Rawas Utara dapat dilihat pada data realisasi pendapatan di Kabupaten Musi

    Rawas sebagai induk pemekaran. Berdasarkan data di atas, keuangan daerah

    Kabupaten Musi Rawas pada tahun anggaran 2013 meningkatdibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan daerah ditargetkan lebih

    tinggi daripada tahun 2012, yakni mencapai Rp 1.522.243.728.554,16,

    realisasi dari target pendapatan tersebut sebesar Rp 1.514.399.336.229,80

    yang juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

    6. Karakteristik

    Ada beberapa jenis bencana dan konflik sosial yang bisa terjadi di

    kabupaten Musi Rawas Utara, diantaranya: banjir, tanah longsor,

    gelombang pasang, abrasi, bencana tsunami, gempa bumi, dll. Berikut ini

    adalah karakteristik daerah Kabupaten Musi Rawas Utara:

    Tabel 2.16Karakteristik Daerah Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2013

    Indikator Kabupaten MusiRawas Utara

    (1) (2)Persentase desa gempa bumi 0,00

    Persentase desa tanah longsor 2,82Persentase desa banjir 28,17Persentase desa bencana lainnya 21,13Persentase desa di kawasan hutan lindung 14,08Persentase desa berlahan kritis 0,00Persentase desa konflik 1 tahun terakhir 2,82

    Sumber: Data Podes 2014

    Data diatas menejaskan mengenai keadaan daerah di kabupaten Musi

    Rawas Utara, bahwa persentase desa gempa bumi sebesar 0,00% tanah

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    27/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 27

    longsor sebesar 2,82%, desa banjir sebesar 28,17%, presentase desa bencana

    lainnya sebesar 21,13%, desa di kawasan hutan lindung 14,08%, desa

    berlahan kritis 0,00%, dan presentase desa konflik sebesar 2,82%.

    B. Evaluasi Pelaksanaan Program/Kegiatan PPDT Tahun 2010 – 2014

    Sejalan dengan RPJMN 2010- 2014 yang telah menetapkan “daerah

    tertinggal, terdepan, terluar dan pasca konflik” sebagai salah satu prioritas

    nasional pembangunan dari sebelas prioritas nasional yang ada. Dalam hal ini

    pengertian daerah tertinggal yaitu daerah kabupaten yang masyarakatnya serta

    wilayahnya relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lainnya dalam skala

    nasional. Daerah tertinggal ditetapkan berdasarkan 6 kriteria dasar yaitu

    perekonomian, sumber daya manusia, infrastruktur, kemampuan keuangan

    daerah, aksesabilitas dan karakteristik daerah.

    Dalam RPJMN 2010-2014 disebutkan bahwa substansi inti program aksi

    untuk daerah tertinggal dalam 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut:

    1. Meningkatnya rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggalsebesar 6,6% pada tahun 2010 menjadi 7,1 % pada tahun 2014

    2. Berkurangnya persentase penduduk miskin di daerah tertinggal pada

    tahun 2010 sebesar 18,8% menjadi 14,2% pada tahun 2014; dan

    3. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia di daerah tertinggal yang

    ditunjukkan oleh peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada

    tahun 2010 sebesar 67,7 menjadi 72,2 pada tahun 2014

    1. Hasil Capaian Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal

    2010-2014 Secara Nasional

    a. Pengentasan Daerah Tertinggal

    Penetapan daerah tertinggal menggunakan metode analisis statistic Z

    score dan indikator yang digunakan adalah 6 kriteria dan 27 indikator (Lihat

    Tabel 2.2). Sesuai arahan RPJMN 2010-2014, kebijakan pembangunan daerah

    tertinggal serta upaya koordinasi dan sinkronisasi dirasakan adanya dukungan

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    28/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 28

    yang optimal dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha

    dan masyarakat dalam pencapaian target pembangunan daerah tertinggal.

    Sehubungan dengan hal tersebut, berdasarkan evaluasi yang sudahdilakukan, kinerja pembangunan daerah tertinggal antara 2010-2014

    menunjukkan bahwa dari 183 daerah tertinggal pada tahun 2014 telah terjadi

    pengurangan. Dengan mengacu pada hasil perhitungan 6 kriteria penetapan

    daerah tertinggal, diketahui bahwa pada tahun 2014 terdapat 70 kabupaten

    yang lepas dari ketertinggalan. Ke 70 kabupaten tersebut dapat dikategorikan

    sebagai daerah maju. Jumlah ini melebihi target yang telah ditetapkan yaitu

    50 kabupaten.

    b. Indeks Komposit Ketertinggalan

    Selanjutnya berdasarkan indeks komposit ketertinggalan maka diketahui

    bahwa 74 kabupaten (40%) yang mengalami kenaikan indeks komposit

    ketertinggalan, sementara yang mengalami penurunan indeks komposit

    ketertinggalan ada 109 kabupaten (60%).

    c. Pertumbuhan Ekonomi

    Target RPJMN 2010-2014 untuk Laju Pertumbuhan Ekonomi yaitu

    meningkatnya rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertingal sebesar

    6,6% pada tahun 2010 menjadi 7,1% pada tahun 2014.

    Sejalan dengan data BPS tahun 2012 dapat diketahui capaian kinerja

    untuk laju pertumbuhan ekonomi sebagai berikut:

    Tabel 2.17Rekap Capaian Kinerja Laju Pertumbuhan Ekonomi Daerah Tertinggal

    INDIKATOR STATUSJUMLAH

    KABUPATEN%

    LAJUPERTUMBUHANEKONOMI

    Target RPJMTercapai

    61 33

    Target RPJMTidak Tercapai

    122 67

    D atas Rata-RataNasional

    99 54

    Di bawah rata-rata nasional

    84 46

    Sumber: Data Podes 2014

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    29/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 29

    Merujuk pada Tabel di atas maka dapat diketahui bahwa yang mencapai

    pertumbuhan ekonomi >7,1% ada 61 kabupaten (33%) dan yang belum

    mencapai target ada 122 kabupaten (67%). Jumlah daerah tertinggal yang

    angka pertumbuhan ekonominya lebih dari rata-rata angka pertumbuhan

    ekonomi nasional ada 99 kabupaten (54%) adapun yang dibawah rata-rata

    nasional terdapat 84 kabupaten (46%).

    d. Indeks Pembangunan Manusia

    Untuk Indeks Pembangunan Manusia KPDT menetapkan indikator

    Kinerja Utama yaitu Jumlah Daerah Tertinggal yang IPM nya > rata-rata IPM

    Nasional. Sesuai dengan data BPS tahun 2013 dapat dijelaskan capaian IPM

    sebagai berikut:

    Tabel 2.18Rekap Capaian Kinerja Indeks Pembangunan Manusia Daerah Tertinggal

    INDIKATOR STATUSJUMLAH

    KABUPATEN%

    IPM

    Target RPJMTercapai

    24 13

    Target RPJM TidakTercapai

    159 87

    Di atas Rata-RataNasional

    9 5

    Di bawah rata-ratanasional 174 95

    Sumber: Data Podes 2014

    Dengan demikian yang mencapai target IPM > 72,2 ada 24 kabupaten

    (13%) dan yang belum mencapai target ada 159 kabupaten (87%). Sedangkan

    jumlah daerah tertinggal yang angka IPM > rata-rata IPM nasional ada 9

    kabupaten (5%), adapun yang di bawah rata-rata asional ada 174 kabupaten

    (95%).

    Kendala belum tercapainya sasaran peningkatan kualitas SDM di daerah

    tertinggal adalah karena masih rendahnya jumlah tenaga pendiidkan dan

    kesehatan serta sarana pendidikan dan kesehatan daerah tertinggal dan

    perbatasan. Kendala lainnya adalah minimnya akses terhadap pelayanan

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    30/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 30

    dasar serta kurangnya kesadaran masyarakat khususnya di daerah terpencil

    untuk hidup sehat dan bersekolah.

    2. Rekomendasi Atas Hasil Capaian Program PPDT 2010-2014Pelaksanaan pembangunan daerah tertinggal seperti yang diamanhkan

    oleh RPJMN 2010-2014 betapapun telah mencapai beberapa target disadari

    bahwa masih terdapat beberapa kekurangan yang membutuhkan

    penyempurnaan, serta dibutuhkan penajaman fokus kegiatan Sehubungan

    dengan hal tersebut berikut disampaikan beberapa catatan sebagai berikut:

    a. Perlu dilakukan peningkatan kualitas koordinasi antar pelaku

    pembangunan daerah tertinggal, terutama pada aspek perencanaan,

    penganggaran dan pelaksanaan pembangunan yang terintegrasi

    dengan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam hal ini

    perlu ditingkatkan peran pemerintah Provinsi sebagai wakil

    pemerintah pusat dalam menangani daerah tertinggal yang ada di

    wilayah propinsi masing-masing

    b. Masih perlunya afirmasi kepada daerah tertinggal, khususnya pada

    aspek kebijakan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,

    koordinasi dan pengendalian pembangunan. Dukungan legalitas

    berupa Peraturan Pemerintah tentang PPDT yang sudah diproses

    perlu terus diperbaiki dan ditingkatkan.

    c. Model intervensi kegiatan penanganan daerah tertinggal oleh

    kementerian/lembaga yang langsung ke level desa perlu disesuaikan

    dengan kebijakan dan ketentuan baru seperti yang diatur dalam

    Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa

    d. Dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di daerah

    tertinggal perlu didorong paradigma sehat yang mengedepankan

    upaya kesehatan dasar (promotif dan preventif) dan berbasiskan

    pedesaan

    e. Untuk memenuhi rasa keadilan perlu dilakukan peningkatan

    pelayanan dasar menuju tercapainya Standar Pelayanan Minimal

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    31/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 31

    (SPM) di daerah tertinggal melalui peningkatan ketersediaan

    infrastruktur sosial dan ekonomi. Khusus untuk kawasan perbatasan

    dan pulau-pulau terpencil perlu diprioritaskan pada upaya

    pemenuhan kebutuhan listrik, air bersih dan konektivitas

    f. Dalam rangka mendorong peningkatan perekonomian daerah

    tertinggal; melalui investasi perlu dikembangkan pola-pola kemitraan

    (partnership) diantara pemangku kepentingan pembangunan daerah

    tertinggal

    g. Dalam rangka mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam

    pembangunan daerah tertinggal perlu dikembangkan kelembagaan

    masyarakat dan peningkatan program/kegiatan pemberdayaan

    masyarakat.

    C. Updating Data-Data Ketertinggalan tahun 2015-2019

    a. Perekonomian Masyarakat

    Indikator yang termasuk dalam aspek perekonomian masyarakat yakni

    penduduk miskin dan pengeluaran konsumsi per kapita di Kabupaten Musi

    Rawas Utara, dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 2.19Indikator Perekonomian Masyarakat

    Indikator Kab. MusiRawas Utara

    Prov. SumateraSelatan

    Indonesia

    Persentase Penduduk Miskin 17,85 14,06 11,37

    Pengeluaran Konsumsi PerKapita (rupiah)

    620,24 641,35 643,36

    Sumber: Data Podes 2014

    Berdasarkan data diatas, bahwa di Kabupaten Musi Rawas Utara masih

    memiliki penduduk miskin dengan persentase sekitar 17,85%, persentase

    tersebut lebih besar dibanding dengan Provinsi Sulawesi Selatan sekitar

    14,06% dan Indonesia 11,37%. Untuk pengeluaran konsumsi per kapita di

    Kabupaten Musi Rawas Utara sebesar 620,24 rupiah lebih kecil dibandingkan

    dengan Provinsi Sulawesi Sumatera Sekitar 641,35 rupiah dan Indonesia

    643,36 rupiah. Adapun jumlah penduduk miskin adalah sebagai berikut:

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    32/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 32

    Tabel 2.20Perbandingan Penduduk Miskin Tahun 2013

    Penduduk MiskinKabupaten

    Musi Rawas

    Utara

    ProvinsiSumatera

    Selatan

    Indonesia

    (1) (2) (3) (4)Jumlah Penduduk Miskin (000) 98,8 1,104,60 28,170,55Persentase penduduk miskin 17,85 14,06 11,37Garis Kemiskinan (GK) dalam rupiah 326,798 291,058 271,626Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 2,2 2,49 1,75Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 0,44 0,73 0,43

    Sumber: Data Podes 2014

    Berbeda dengan persentase penduduk miskin yang lebih tinggi, tingkat

    kedalaman (P1) dan keparahan (P2) kemiskinan di Kabupaten Musi Rawas

    Utara ternyata lebih rendah dibanding kedalaman dan keparahan kemiskinan

    yang ada di Provinsi Sumatera Selatan maupun dengan Nasional. Hal ini dapat

    dilihat dengan besaran indeks P1 dan P2 di Kabupaten Kepulauan Kepulauan

    Musi Rawas Utara yang lebih kecil dibanding P1 dan P2 untuk Provinsi

    Sumatera Selatan maupun dengan Nasional. Besar P1 Kabupaten Kepulauan

    Musi Rawas Utara 2,2, Provinsi Sumatera Selatan 2,49, dan nasional 1,75.

    Sedangkan untuk nilai P2, Kabupaten Kepulauan Musi Rawas Utara 0,44,

    Provinsi Sumatera Selatan 0,73, dan Nasional 0,43.

    b. Sumber Daya Manusia

    Gambaran umum mengenai pembangunan sumber daya manusia

    mencakup dimensi IPM yakni Angka Harapan Hidup; Rata- Rata Lama Sekolah;

    dan Angka Melek Huruf, selain itu angka partisipasi murni sekolah dasar,

    angka partisipasi murni SMP dan SMA. Adapun penjelasannya dapat dilihat

    pada tabel berikut ini:

    Tabel 2.21Indikator Sumber Daya Manusia

    Indikator Kab. MusiRawas Utara

    Prov. SumateraSelatan

    Indonesia

    (1) (2) (3) (4)Angka Harapan Hidup (AHH)dalam tahun

    63,82 70,10 70,07

    Rata- Rata Lama Sekolah (RLS)

    dalam tahun

    6,24 8,04 8,14

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    33/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 33

    Indikator Kab. MusiRawas Utara

    Prov. SumateraSelatan

    Indonesia

    Angka Melek Huruf (AMH)dalam tahun

    97,64 97,55 94,14

    Sumber: Data Podes 2014

    Data diatas menggambarkan bahwa Angka harapan hidup (63,82 tahun

    dibanding 70,10 tahun dan 70,07), Rata-rata lama sekolah (6,24 tahun

    dibanding 8,04 tahun dan 8,14), dan Angka melek huruf (97,64 persen

    dibanding 97,55 dan 94,14).

    c. Sarana dan Prasarana

    Adapun sarana dan prasaran di kabupaten Musi Rawas Utara, adalah

    sebagai berikut:

    Tabel 2.22Sarana dan Prasarana

    Indikator Kabupaten MusiRawas Utara

    (1) (2)Jumlah desa dengan jenis permukaan jalan utama terluasaspal/ beton 54Jumlah desa dengan jenis permukaan jalan utama terluasdiperkeras 8Jumlah desa dengan jenis permukaan jalan utama terluastanah 9Jumlah desa dengan jenis permukaan jalan utama terluaslainnya 0Jumlah Pasar tanpa bangunan 49Jumlah Fasilitas kesehatan per 1000 penduduk(buah/unit) 0,45Dokter per 1000 penduduk (orang) 0,11Fasilitas pendidikan dasar per 1000 penduduk (buah/unit) 0,84Persentase rumahtangga pengguna listrik 92,30

    Persentase rumahtangga pengguna telepon 0,77Persentase rumahtangga pengguna air bersih 73,24Sumber: Data Podes 2014

    Data diatas menjelaskan tentang sarana dan prasarana di Kabupaten

    Musi Rawas Utara, untuk jumlah desa dengan jenis permukaan jalan utama

    terluas aspal/ beton yakni 54 desa, jalan diperkeras sebanyak 8 desa, jalan

    tanah sebanyak 9 desa, sedangkan untuk jalan utama terluas lainnya 0. Untuk

    jumlah sarana yaitu pasar tanpa bangunan sejumlah 49. Untuk fasilitas

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    34/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 34

    kesehatan di Kabupaten Musi Rawas Utara per 1000 penduduk sebanyak 0,45,

    dengan jumlah dokter per 100 penduduk 0,11. Untuk fasilitas pendidikan

    dasar per 1000 penduduk 0,84. Untuk jumlah rumah tangga pengguna listrik

    sekitar 92,30, pengguna telepon 0,77, dan penggunan air bersih sekitar 73,24.

    d. Kapasitas Keuangan Daerah

    Adapun kemampuan keuang daeah dapat dilihat dari kemampuan fiskal

    daerah. Kemampuan fiskal daerah Kabupaten Musi Rawas Utara adalah

    sebesar 0,45 dengan kategori rendah.

    e. Aksesibilitas

    Adapun aksebilitas di kabupaten Musi Rawas Utara adalah sebagai

    berikut:

    Tabel 2.23Aksesibilitas

    Indikator Kabupaten MusiRawas Utara

    (1) (2)Rata-rata jarak ke ibukota kabupaten (kilometer/km) 51,20Akses ke pelayanan kesehatan (kilometer/km) 0Akses ke pelayanan pendidikan dasar (kilometer/km) 4,63

    Sumber: Data Podes 2014

    Data diatas menjelaskan bahwa di Kabupaten Musi Rawas Utara rata-

    rata jarak ke ibukota kabupaten yakni 51,20 km, akses ke pelayanan

    kesehatan 0 km, sedangkan untuk akses ke pelayanan pendidikan dasar

    sejauh 4,63 km.

    f. Karakteristik Daerah

    Adapun karakteristik daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara, adalah

    sebagai berikut:

    Tabel 2.24Karakteristik Daerah Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2013

    Indikator Kabupaten MusiRawas Utara

    (1) (2)Persentase desa gempa bumi 0,00Persentase desa tanah longsor 2,82Persentase desa banjir 28,17Persentase desa bencana lainnya 21,13

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    35/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 35

    Indikator Kabupaten MusiRawas Utara

    Persentase desa di kawasan hutan lindung 14,08Persentase desa berlahan kritis 0,00

    Persentase desa konflik 1 tahun terakhir 2,82Sumber: Data Podes 2014

    Data diatas menejaskan mengenai keadaan daerah di kabupaten Musi

    Rawas Utara, bahwa persentase desa gempa bumi sebesar 0,00% tanah

    longsor sebesar 2,82%, desa banjir sebesar 28,17%, presentase desa

    bencana lainnya sebesar 21,13%, desa di kawasan hutan lindung 14,08%,

    desa berlahan kritis 0,00%, dan presentase desa konflik sebesar 2,82%.

    D. Sasaran Strategik

    Sasaran pembangunan daerah tertinggal tahun 2015 -2019 adala h:

    1. Meningkatnya produk unggulan masyarakat;

    2. Meningkatnya kemampuan masyarakat dan terpenuhinya

    kebutuhan dasar;

    3. Meningkatnya kualitas hidup masyarakat;

    4. Meningkatnya pendapatan daerah;

    5. Meningkatnya fasilitas umum daerah;

    6. Meningkatnya pengelolaan SDA.

    E. Sebaran Wilayah-Wilayah yang Mengalami Ketertinggalan

    Sebaran daerah tertinggal secara geografis digolongkan menjadi beberapa

    kelompok, antara lain:

    1. Daerah yang terletak di wilayah pedalaman, tepi hutan, dan pegunungan

    yang pada umumnya tidak atau belum memiliki akses ke daerah lain yang

    relatif lebih maju;

    2. Daerah yang terletak di pulau-pulau kecil, gugusan pulau yang

    berpenduduk dan memiliki kesulitan akses ke daerah lain yang lebih

    maju;

    3. Daerah yang secara administratif sebagian atau seluruhnya terletak di

    perbatasan antarnegara baik batas darat maupun laut;

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    36/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 36

    4. Daerah yang terletak di wilayah rawan bencana alam baik gempa,

    longsor, gunung api, maupun banjir.

    5. Daerah yang sebagian besar wilayahnya berupa pesisir.

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    37/120

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    38/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 38

    misi organisasi telah dicapai mengingat strategi dirumuskan berdasarkan visi dan

    misi organisasi maka setiap tujuan strategik yang ditetapkan harus memliki

    indikator kinerja (performence indicator yang terukur. Adapun strategi

    pembangunan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara dapat ditetapkan

    sebagai berikut :

    1. Mengembangkan perekonomian masyarakat di daerah tert in ggal

    dalam rangka meningkatkan nilai tambah sesuai den gan

    karakteristik (bioregion ) dan produk unggulan daerah , pos is i

    strateg is , dan keterkaitan antarkawasan yang meliputi as pek

    in fra s truktur , manajemen usaha, akses per mo dalan , in ovas i, dan

    pemasaran. Promosi terhadap daerah tertinggal yang m e m iliki

    potensi ekonomi untuk dikembangkan perlu dilakukan lebi h

    intens if;

    2. Meningkatkan aksesibilitas yang menghubungkan daerah

    tertinggal dengan pusat pertumbuhan melalui pemb ang unan

    sarana dan prasarana tran sporta s i, seperti: peningkatan aks es

    jala n , jembatan, pelab uha n , serta pelayanan penerbanganperintis dan pelayaran per intis ;

    3. Meningkatkan kualitas SDM, ilmu pengetahuan dan tekn olo gi

    (Iptek), dan kapasitas tata kelola kelembagaan pem er intah an

    daerah tertinggal, meliputi aspek peningkatan kapasitas ap arat ur

    pemerintahan daer ah , kelembagaan, dan keuangan daerah

    melalui pengembangan pusat i n form as i;

    4. Melakukan penguatan regulasi terhadap daerah tertinggal dan

    pemberian insentif kepada pihak swasta dalam p eng emb ang an

    iklim usaha di daerah tertinggal, salah satunya mela lu i

    harmonisasi peraturan perizinan antara pemerintah dan

    pemerintah d aera h;

    5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur di daerah ping giran ,

    seperti kawasan perbatasan dalam upaya m end ukung

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    39/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 39

    pembangunan daerah t ert in ggal;

    6. Melakukan pembinaan terhadap daerah tertinggal yang sudah

    terentaskan melalui penguatan kapasitas kelem b ag aan

    pemerintahan daerah dan peningkatan kapasitas SDM;

    7. Meningkatkan koordinasi dan peran serta lintas sektor dala m

    upaya mendukung pembangunan daerah tertinggal mela lui

    pengambangan kawasan perdesaan dan transmigrasi s ebag a i

    program pembangunan lintas sekt or;

    D. Prioritas Percepatan Pembangunan

    Berdasarkan strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal, maka

    prioritas pembangunan daerah tertinggal (bagi pemerintah pusat/kementerian

    yang memiliki tugas pokok pada percepatan pembangunan daerah tertinggal)

    sebagai berikut:

    1. Menyelenggarakan koordinasi antar Kementerian/Lembaga dalam

    penyusunan dokumen Strategi Nasional Percepatan Pembangunan

    Daerah Tertinggal (STRANAS), dan Rencana Aksi Nasional Percepatan

    Pembangunan Daerah Tertinggal (RAN);2. Memberikan asistensi serta supervisi kepada pemerintah daerah

    dalam perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi percepatan

    pembangunan daerah tertinggal yang sinergis, harmonis, sinkron, dan

    terpadu;

    3. Bersama-sama dengan Kementerian/Lembaga terkait lainnya

    melakukan asistensi kepada Pemerintah Daerah dalam pencapaian

    pemenuhan SPM untuk pelayanan publik dasar di daerah tertinggal,

    terutama pada pemenuhan pendidikan, kesehatan, ekonomi,

    transportasi, air bersih, informasi, dan telekomunikasi;

    4. Mengembangkan rumusan dan implementasi kebijakan percepatan

    pembangunan daerah tertinggal yang sesuai dengan potensi dan

    karakteristik daerah tertinggal guna meningkatkan efektivitas

    pencapaian sasaran pembangunan; dan

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    40/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 40

    5. Mendorong Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah

    merumuskan dan melaksanakan kebijakan afirmasi pada

    permasalahan ketertinggalan di daerah tertinggal.

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    41/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 41

    BAB IV

    PENINGKATAN PEREKONOMIAN

    A. Permasalahan

    Gambaran kondisi perkembangan ekonomi di Kabupaten Musi

    Rawas Utara mencakup Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut

    lapangan usaha, pertumbuhan PDRB dan APBD dari tahun ke tahun,

    kemiskinan dan konsumsi perkapita.

    1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut Lapangan Usaha

    PDRB merupakan penjumlahan nilai output bersih perekonomian

    yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah

    tertentu (provinsi dan kabupaten/kota), dan dalam satu kurun waktu

    tertentu (satu tahun kelender).

    PDRB Kabupaten Musi Rawas Utara terdiri dari kegiatan pertanian,

    peternakan, kehutanan, dan perikanan, pertambangan dan penggalian,

    industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih, konstruksi, perdagangan,

    hotel, dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, real sstatedan jasa perusahaan, serta jasa-jasa. Berikut Produk Domestik Regional

    Bruto (PDRB) Kabupaten Musi Rawas Utara dapat dilihat pada tabel 4.1.

    Tabel 4.1Produk Domestik Regional Bruto Kab. Musi Rawas Utara (Atas Dasar Harga

    Konstan 2000 dan Harga Berlaku) menurut lapang usahaLapangan Usaha

    (dalam milyar rupiah)

    PDRB Atas Dasar HargaKonstan Berlaku

    Nilai Nilai Persentase

    (1) (2) (3) (4)1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, danPerikanan

    414,98 1.038,00 34,73

    2. Pertambangan dan Penggalian 438,26 1.047,60 35,05

    3. Industri Pengolahan 42,79 125,44 4,20

    4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 1,08 2,56 0,09

    5. Konstruksi 62,71 202,11 6,76

    6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 65,15 215,92 7,227. Pengangkutan dan Komunikasi 7,42 18,15 0,61

    8. Keuangan dan Jasa Perusahaan 23,68 63,71 2,13

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    42/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 42

    Lapangan Usaha

    (dalam milyar rupiah)

    PDRB Atas Dasar HargaKonstan Berlaku

    Nilai Nilai Persentase(1) (2) (3) (4)

    9. Jasa-Jasa 80,87 275,41 9,21

    Produk Domestik Regional Bruto 1.136,93 2.988,91 100,00

    Produk Domestik RegionalTanpa GasMigas

    768,02 2.186,45 73,15

    Pertumbuhan Ekonomi -PDRB Per Kapita (Juta Rupiah) 16,81

    Sumber: BPS RI, Tinjauan Regional Berdasarkan PDRB Kabupaten/Kota 2010-2013

    Berdasarkan PDRB menurut sektor pada Tabel 2.1, berturut-turut

    dalam milyar rupiah, yaitu Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, &

    Perikanan 1.038,00 (34,73 persen), Pertambangan & Penggalian 1.047,60

    (35,05 persen), Industri Pengolahan 125,44 (4,20 persen ), Listrik, Gas & Air

    Bersih 2,56 (0,09 persen), Konstruksi 202,11 (6,76 persen), Perdagangan,

    Hotel & Restoran 215,92 (7,22 persen), Pengangkutan & Komunikasi 18,15

    (0,61 persen), Keuangan, Real Estat & Jasa Perusahaan 63,71 (2,13 persen),

    dan Jasa-Jasa 275,41 (9,21 persen).

    2. Kemiskinan

    Tingkat kemiskinan dapat dilihat dari kemampuan memenuhi

    kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini,

    kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk

    memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari

    sisi pengeluaran. Jadi Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-

    rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan. Adapun

    jumlah penduduk miskin di Musi Rawas Utara adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.2Perbandingan Penduduk Miskin Tahun 2013

    Penduduk MiskinKabupaten Musi

    Rawas Utara

    ProvinsiSumatera

    SelatanIndonesia

    (1) (2) (3) (4)Jumlah Penduduk Miskin (000) 98,8 1,104,60 28,170,55

    Persentase penduduk miskin 17,85 14,06 11,37

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    43/120

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    44/120

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    45/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 45

    Program Pengembangan Ekonomi Lokal yang terdiri dari: (1) Kegiatan

    Pemantapan dan pengembangan kawasan agropolitan yang strategis dan

    potensial dengan pemeliharaan dan pemanfaatan lahan sesuai potensi, (2)

    Peningkatan pengembangan usaha agribisnis yang meliputi mata rantai

    subsector hulu (pasokan input), on farm (budidaya), hilir (pengolahan), dan

    jasa penunjang menalalui pembetukan lembaga berbasis agribisnis, (3)

    Kegiatan peningkatan pengembangan usaha agribisnis yang meliputi mata

    rantai subsector hulu (pasokan input), on farm (budidaya), hilir (pengolahan),

    dan jasa penunjang melalui penyediaan pupuk, bibit unggul, kualitas pangan

    dan pakan ternak, (4) Kegiatan peningkatan nilai tambah produk pertanian

    melalui penanganan pasca panen dengan perluasan pemasaran untuk

    pengembangan agribisnis di pedesaan, (5) Penguatan rantai pasokan bagi

    industri pedesaan dan penguatan keterkaitan produksi berbasis sumberdaya

    lokal dengan memperluas relasi kerjasama sesuai sektor industri, (6) Kegiatan

    peningkatan nilai tambah produk pertanian melalui peningkatan mutu

    dengan penggunaan lahan yang subur, sarana irigasi yang baik, serta sarana

    penunjang yang relevan dan (7) Kegiatan peningkatan akses terhadapsumberdaya produktif, terutama permodalan dengan pemberian kemudahan

    dalam peminjaman modal.

    Program peningkatan pemberdayaan masyarakat pedesaan terdapat

    beberapa kegiatan pokok, antara lain: (1) Kegiatan penguatan lembaga dan

    organisasi berbasis masyarakat, seperi paguyuban petani, koperasi, lembaga

    adat dalam menyuarakan aspirasi masyarakat dengan sosialiasasi dalam

    rangka meningkatkan kesadaran masyarakan akan pentingnya lembaga dan

    organisasi berbasis masyarakat. (2) Kegiatan pemantapan kelembagaan

    pemerintahan desa dalam pengelolaan pembangunan perdesaan dengan

    sosialisai dan penyuluhan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik. (3)

    Kegiatan pengembangan kelembagaan untuk difusi teknologi ke kawasan

    perdesaan terutama teknologi tepat guna dan ramah lingkungan melalui

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    46/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 46

    seminar dan workshop untuk lembaga serta peminjaman teknologi

    terbarukan dan ramah lingkungan.

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    47/120

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    48/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 48

    Indonesia sebesar 70,07. Dengan IPM Kabupaten Musi Rawas Utara

    sebesar 67,94, provinsi Sumatera Selatan sebesar 74,36, dan Indonesia

    sebesar 72,81.

    2. Rata-rata lama sekolah

    Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang

    dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh

    semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Indikator ini dihitung

    dari variabel pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan tingkat pendidikan

    yang sedang diduduki. Adapun rata-rata lama sekolah di Kabupaten Musi

    Rawas Utara adalah sebagai berikut:

    Tabel 5.2Rata-rata lama sekolah Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2013

    IPM dan KomponennyaKab. Musi

    Rawas UtaraProv. Sumatera

    SelatanIndonesia

    IPM 67,94 74,36 73,81

    Rata-rata lama sekolah 6,24 8,04 8,14Sumber: BPS RI, Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota 2013

    Berdasarkan data di atas, rata-rata lama sekolah di Kabupaten Musi

    Rawas Utara selama 6,24 tahun, di provinsi Sumatera Selatan selama 8,04

    tahun dan Indonesia selama 8,14. Dengan IPM Kabupaten Musi Rawas

    Utara sebesar 67,94, provinsi Sumatera Selatan sebesar 74,36, dan

    Indonesia sebesar 72,81.

    3. Angka melek huruf

    Angka Melek Huruf (AMH) adalah proporsi penduduk usia 15 tahun

    ke atas yang mempunyai kemampuan membaca dan menulis huruf latin

    dan huruf lainnya, tanpa harus mengerti apa yang di baca/ditulisnya

    terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas. Angka Buta Huruf (ABH)

    adalah proporsi penduduk usia 15 tahun ke atas yang tidak mempunyai

    kemampuan membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya

    terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas. Berikut ini tabel AMH

    Kabupaten Musi Rawas Utara:

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    49/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 49

    Tabel 5.3Angka Melek Huruf Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2013

    IPM danKomponennya

    Kab. Musi RawasUtara

    Prov. SumateraSelatan

    Indonesia

    IPM 67,94 74,36 73,81Angka Melek Huruf 97,64 97,55 94,14

    Sumber: BPS RI, Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota 2013 Berdasarkan data di atas, angka melek huruf Kabupaten Musi

    Rawas Utara sebesar 97,64%, Provinsi Sumatera Selatan 97,55%, dan

    Indonesia 94.14%. Dengan IPM Kabupaten Musi Rawas Utara sebesar

    67,94, provinsi Sumatera Selatan sebesar 74,36, dan Indonesia sebesar

    72,81.

    B. Sasaran Penyelesaian

    Sasaran penyelesaian yang hendak dicapai dari peningkatan kualitas

    sumber daya manusia yaitu:

    1. Memenuhi kebutuhan dasar di bidang ekonomi, pendidikan dan

    kesehatan.

    2. Meningkatnya kualitas pendidikan dan meningkatkan cakupan

    kualitas pelayanan pendidikan.

    3. Meningkatnya pengetahuan masyarakat melalui pendidikan formal

    dan non formal.

    4. Menurunnya angka buta aksara penduduk usia 10 tahun keatas.

    5. Meningkatnya usia rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun

    keatas.

    C. Arah Kebijakan

    Penentuan arah dan kebijakan berkaitan dengan pencapaian sasaran

    penyelesaian melalui:

    1. Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak.

    2. Pembangunan, rehabilitas, dan peningkatan sarana kesehatan.

    3. Pemerataaan distribusi dan kapasitas tenaga pendidik.

    4. Penyediaan rumah dinas untuk tenaga pendidik.

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    50/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 50

    5. Pemberian beasiswa untuk masyarakat kurang mampu.

    6. Pengembangan budaya baca.

    D. Program Kegiatan

    Untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di

    Kabupaten Musi Rawas Utara, sesuai dengan permasalahan yang telah

    dipaparkan, maka ada program yang dapat dilaksanakan dan sesuai pada

    peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Musi Rawas Utara

    yaitu:

    1. Program peningkatan kualitas tenaga kerja

    2. Program peningkatan SDM

    3. Program Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

    E. Kegiatan Pokok Indikatif

    Setelah program diatas yang telah dijelaskan dan dengan permasalahan

    yang telah ada, ada beberapa kegiatan yang termasuk ke dalam program

    yang dapat dilakukan dalam peningkatan kualitas Sumbet Daya Manusia di

    Kabupaten Musi Rawas Utara.

    Program peningkatan kualitas tenaga kerja melalui kegiatanpeningkatan kemampuan calon tenaga kerja sehingga memiliki kemampuan

    yang kompetitif memasuki lapangan kerja melalui kegiatan pendidikan dan

    pelatihan keterampilan khusus.

    Program peningkatan SDM melalui (1) kegiatan Pendidikan dan

    Pelatihan sumberdaya manusia pertanian, perikanan (petani, nelayan,

    penyuluh dan aparat Pembina) melalui penyuluhan dan pembinaan bagi

    para petani dan nelayan di Kabupaten Musi Rawas dalam meningkatkan

    kemampuannya, (2) kegiatan Peningkatan wawasan dan sikap mental

    pemuda dalam pembangunan melalui kegiatan karang taruna yang

    memilikik egiatan rutin terkait pembinaan mental dan wawasan, (3) kegiatan

    peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kewirausahaan pemuda

    melalui workshop dan seminar entrepreuneur seperti pemasaran produk

    secara online.

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    51/120

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    52/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 52

    BAB VI

    PEMENUHAN PELAYANAN DASAR MASYARAKAT

    A. Permasalahan

    Permasalahan yang terdapat di Kabupaten Musi Rawas Utara dalam

    pelayanan dasar masyarakat, yaitu:

    1. Kesehatan

    Kesehatan merupakan hal terpenting yang menjadi perhatianpemerintah mengingat kesehatan merupakan salah satu faktor yang

    bisa menyebabkan kemiskinan. Dalam alurnya, jika kesehatan

    masyarakat tidak terjaga dengan baik maka akan terjadi rendahnya

    produktivitas kemudian akan menyebabkan rendahnya pendapatan

    dan tidak adanya kemampuan untuk mendapatkan kehidupan yang

    layak. Maka dari itu kesehatan adalah kebutuhan dasar yang wajib

    diperhatikan oleh pemerintah.

    Pelayanan dasa kesehatan juga dapat dilihat dari infrastuktur

    Kesehatan meliputi jumlah pelayanan kesehatan, jumlah tenaga

    kesehatan, rasio pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk, serta

    rasio tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk. Berikut ini

    infrastruktur kesehatan di Kabupaten Musi Rawas Utara, sebagai

    berikut:

    Grafik 6.1Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Musi Rawas Tahun 2011-2013

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    53/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 53

    Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas

    Gambaran umum mengenai fasilitas kesehatan di Kabupaten Musi

    Rawas Utara dapat dilihat pada data fasilitas kesehatan di Kabupaten

    Musi Rawas sebagai induk pemekaran. Dapat terlihat pada grafik diatas

    bahwa Kabupaten Musi Rawas pada tahun 2013 memiliki 2 unit rumah

    sakit, 19 unit Puskesmas, 97 unit Pustu, 11 Balai Pengobatan, 3 Klinik

    Bersalin, 297 Posyandu, dan 86 Polindes.

    Keberadaan sarana penunjang saja tidak cukup tanpa dibarengi

    oleh ketersediaan tenaga medis yang mumpuni, untuk itu Berikut

    tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Musi Rawas Utara:

    Tabel 7.1Tenaga Kesehatan yang Tersedia di kabupaten Musi Rawas Tahun 2013

    Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas

    Gambaran umum mengenai tenaga kesehatan di Kabupaten Musi

    Rawas Utara dapat dilihat pada data tenaga kesehatan di Kabupaten Musi

    Rawas sebagai induk pemekaran. Berdasarkan data tersebut, diketahui

    pada tahun 2013 di Kabupaten Musi rawas telah tersedia 24 dokter, 3

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    54/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 54

    dokter gigi, 290 bidan dan 270 perawat yang tersebar di wilayah-

    wilayah di kabupaten ini yang diharapkan mampu mendukung

    masyarakat dalam menjaga kesehatannya.

    2. Pendidikan

    Dari segi pendidikan, pelayanan dasar pendidikan dapat dilihat dari

    jumlah sekolah, murid dan guru, berikut ini adalah data jumlah sekolah,

    murid dan guru di Kabupaten Musi Rawas Utara:

    Tabel 7.2Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Menurut Jenjang Pendidikan

    di Kabupaten Musi Rawas tahun Ajaran 2013/2014

    Jenjang Pendidikan Sekolah Murid GuruRasio Murid-

    GuruTK 168 5.141 538 9,56SD Negeri 299 46.460 3.228 14,39SD Swasta 8 1.337 75 17,83

    SMP Negeri 53 13.940 1.227 11,36SMP Swasta 12 1.372 94 14,60SMA Negeri 20 7.768 585 13,28SMA Swasta 4 574 48 11,96

    SMK Negeri 4 1.156 120 22,14

    SMK Swasta 3 302 40 22,20Sumber: Dinas Pendidikan Kabuoaten Musi Rawas

    Gambaran umum mengenai pelayanan pendidikan di Kabupaten

    Musi Rawas Utara dapat dilihat pada data pelaynan pendidikan di

    Kabupaten Musi Rawas sebagai induk pemekaran. Tabel di atas

    menunjukkan bahwa pada tahun ajaran 2013/2014 di Kabupaten Musi

    rawas telah tersedia 168 unit TK, 307 unit SD, 65 unit SMP, 24 unit SMA,

    dan 7 unit SMK yang meliputi sekolah negeri dan swasta diharapkan

    mampu mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi generasi penerus

    Kabupaten Musi Rawas.

    Efektivitas suatu proses belajar-mengajar dapat dilihat salah

    satunya lewat indikator rasio murid-guru. Beban guru yang melebihi

    kondisi ideal dapat mempengaruhi kualitas pengajaran yang diberikan.

    Pada tahun ajaran 2013/2014, rasio murid-guru secara total di

    Kabupaten Musi Rawas di SD negeri sebesar 14,39, SD swasta 17,83,

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    55/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 55

    SMP negeri 11,36, SMP swasta 14,60, SMA negeri 13,28, dan SMA

    swasta 11,96.

    Selain pilihan sekolah umum, di Kabupaten Musi Rawas juga

    terdapat sekolah berbasis agama bagi para siswa berupa 18 MI, 26 MTs,

    dan 10 MA yang juga meliputi sekolah negeri dan swasta, serta adanya 26

    unit pondok pesantren.

    B. Sasaran Penyelesaian

    Sasaran penyelesaian yang hendak dicapai dari pemenuhan pelayanan

    dasar masyarakat yaitu:

    1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan

    akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

    2. Meningkatnya mutu pendidikan melalui penyediaan sarana dan

    prasarana dan peningkatan kualitas guru/tenaga kependidikan secara

    merata.

    3. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan

    pendidikan dan kesehatanC. Arah Kebijakan

    Penentuan arah dan kebijakan berkaitan dengan pencapaian sasaran

    pemenuhan Pelayanan Dasar Masyarakat,antara lain:

    1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan

    kualitas dan ratio fasilitas kesehatan, sistem jaminan kesehatan

    terutama bagi penduduk miskin, kualitas dan kuantitas ratio tenagakesehatan dan pendidikan kesehatan masyarakat serta perbaikan gizi

    masyarakat.

    2. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dengan penyediaan

    prasarana dan sarana pendidikan yang memadai, penyelenggaraan

    pendidikan formal dan non formal pada setiap jenjang pendidikan dan

    peningkatan kualitas serta kuantitas tenaga kependidikan dan

    kesejahteraan guru/tenaga kependidikan.

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    56/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 56

    3. Mengembangkan kemampuan berbagai pihak untuk melestarikan dan

    memelihara lingkungan hidup dalam kerangka keserasian hubungan

    antara manusia dengan lingkungannya dan menjamin prinsip hidup

    yang berkelanjutan.

    4. Meningkatkan kualitas pelayanan sosial bagi Penyandang Masalah

    Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan memperkuat ketahanan sosial

    masyarakat berlandaskan prinsip pemberdayaan dan nilai-nilai sosial

    budaya.

    D. Program Kegiatan

    Untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di

    Kabupaten Musi Rawas Utara, sesuai dengan permasalahan yang telah

    dipaparkan, maka ada program yang dapat dilaksanakan dan sesuai pada

    peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Musi Rawas Utara

    yaitu:

    1. Program Sumber Daya Kesehatan dan Mutu Pendidikan

    2. Program Pengembangan Wilayah Tertinggal

    3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat4. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan

    Pendidikan Menengah

    5. Program Lingkungan Sehat

    E. Kegiatan Indikatif

    Setelah dari gambaran dari pemenuhan pelayanan dasar, sesuai

    dengan permasalahan yang ada dan disesuaikan dalam program, maka

    berikut kegiatan pada setiap program untuk pemenuhan pelayanan dasar

    masyarakat di Musi Rawas Utara.

    Program Sumber Daya Kesehatan dan Mutu Pendidikan melalui (1)

    kegiatan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan dengan pada daerah

    tertinggal melalui pengangkatan, penempatan, dan penyebaran tenaga

    kesehatan.

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    57/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 57

    Program Pengembangan Wilayah Tertinggal melalui (1) kegiatan

    peningkatan kapasitas (capacity building) terhadap masyarakat, aparatur

    pemerintah, kelembagaan dan keuangan daerah dalam upaya percepatan

    pembangunan SDM yang diperlukan melalui pelayanan unit pendidikan yang

    bersifat wajib bagi para guru yang ada di daerah pedesaan dan daerah

    terpencil dengan sistem pelayanan yang dapat dijangkau oleh para guru

    untuk memenuhi kualifikasi Sarjana, (2) kegiatan peningkatan (capacity

    building) terhadap masyarakat, aparatur pemerintah, kelembagaan dan

    keuangan daerah dalam upaya percepatan pembangunan SDM yang

    diperlukan melalui penambahan dokter dalam memberikan pelayanan di

    setiap kecamatan di Kabupaten Musi Rawas, dan (3) kegiatan percepatan

    pembangunan daerah tertinggal dan khusus dengan meningkatkan regulasi

    dan kerjasama pemerintah maupun swasta, mengembangkan potensi

    unggulan sebagai pendongkrak perekonomian masyarakat.

    Program Upaya Kesehatan Masyarakat melalui (1) kegiatan pelayanan

    kesehatan penduduk miskin di puksesmas dan jaringannya melalui

    penambahan jumlah puskesmas pada setiap kecamatan secara merata, (2)kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga secara gizi

    melalui penyuluhan bagi masyarakat mengenai pentingnya pemberian gizi

    terhadap anak untuk dapat meningkatkan angka harapan hidup, (3) kegiatan

    pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat melalui

    peningkatan pelayanan posyandu pada setiap RW, dengan penambahan

    pembangunan posyandu secara merata, (4) kegiatan peningkatan

    ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan melalui gerakan generik di

    puskesmas dan puskesmas pembantu, (5) kegiatan peningkatan cegah

    tangkal penyakit karantina melalui gerakan desa siaga, dimana desa tersebut

    tanggap pada kesehatan dan penyakit karantina.

    Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan

    Pendidikan Menengah melalui (1) kegiatan penyediaan berbagai alternatif

    layanan pendidikan dasar baik melalui jalur formal maupun non formal

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    58/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 58

    untuk memenuhi kebutuhan, kondisi, dan potensi anak melalui penambahan

    sekolah dasar secara merata pada daerah pedesaan, terpencil yang sulit

    dijangkau dan (2) kegiatan penyediaan berbagai alternatif layanan

    pendidikan dasar baik melalui jalur formal maupun non formal untuk

    memenuhi kebutuhan, kondisi, dan potensi anak melalui pemberian fasilitas

    pendidikan dasar bagi anak penduduk miskin yang diffable, pekerja anak,

    anak jalanan, anak korban konflik dan bencana alam tanpa diskriminasi

    gender.

    Program Lingkungan Sehat melalui (1) kegiatan penyediaan sarana air

    bersih dan sanitasi dasar melalui pelayanan air minum yang bersih yang

    dapat dikonsumsi oleh masyarakat setiap harinya, dengan memanfaatkan

    sumber air yang terlindungi, (2) kegiatan Pembangunan sarana dan

    prasarana rumah sakit di daerah tertinggal secara selektif, dan (3) kegiatan

    pembangunan sarana dan prasarana puskesmas dan perbaikan fasilitas di

    daerah tertinggal secara selektif.

  • 8/16/2019 3. Strada Musi Rawas Utara

    59/120

    Strategi Daerah PPDT Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2019 59

    BAB VII

    PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI

    KOMODITI UNGGULAN

    A. Permasalahan

    1. Deskripsi Komoditi Unggulan

    Komoditi unggulan di Musi Rawas Utara meliputi sektor pertanian,

    perkebunan, perikanan, dan pariwisata. Gambaran mengenai keadaan

    pertanian di Kabupaten Musi Rawas Utara disajikan pada tabel dibawah:

    Tabel 7.1Luas Tanam, Luas Panen, dan Produksi Sektor Pertanian Menurut Jenis

    Tanaman di Kabupaten Musi Rawas Tahun 2013

    No. Jenis TanamanLuas

    Tanam(Ha)

    LuasPanen(Ha)

    Produksi (Ton)

    Produktivitas(Ton/Ha)

    1 Padi Sawah 34.681 33.014 184.700 5.5952 Padi Ladang 7.477 6.831 18.928 2.771

    3 Ketela Pohon 535 542 15.994 29.5094 Ketela Rambat 139 152 1.080 7.1055 Jagung 655 603 2.371 3.9326 Kacang Tanah 108 119 155 1.3067 Kacang Hijau 162 164 225 1.3738 Kacang Kedelai 265 244 391 1.607

    Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Musi Rawas

    Gambaran umum mengenai luas dan produksi sektor pertanian di

    Kabupaten Musi Rawas Utara dapat dilihat pada data luas dan produksi di

    Kabupaten Musi Rawas sebagai induk p