3. Dinamika Rotasi
Transcript of 3. Dinamika Rotasi
4. Dinamika Rotasi
a. Momentum Sudut dan Linier Momentum sudut adalah hasil perkalian vektor antara momentum linier dengan jarak dari partikel ke sumbu putarnya. Momentum sudut adalah besaran vektor
𝐿 = 𝑝×𝑟 Seperti momen gaya, arah momentum sudut juga ditentukan menggunakan kaidah tangan kanan 𝐿 = 𝑝×𝑟𝐿 = 𝑚×𝑣×𝑟𝐿 = 𝑚× 𝜔𝑟 ×𝑟𝐿 = 𝑚𝑟!𝜔𝐿 = 𝐼𝜔
𝐿 = 𝐼𝜔
b. Hukum kekekalan momentum 𝜏 = 𝐼𝛼𝜏 = 𝐼 ∆!
∆!
𝜏 = ∆!∆!
𝜏 = !!!!!∆!
Jika tidak ada momen gaya luar yang bekerja atau 𝜏 = 0 maka 𝐿! − 𝐿! = 0 atau 𝐿! = 𝐿! sehingga 𝐼!𝜔! = 𝐼!𝜔! Jika tidak ada momen gaya luar yang bekerja berlaku hukum kekekalan momentum
𝐼!𝜔! = 𝐼!𝜔! Hubungan gerak lurus (translasi) dan gerak melingkar (rotasi)
Translasi Rotasi Hubungan Momentum 𝑝 Momentum 𝐿 𝐿 = 𝑝×𝑟 Kelembaman 𝑚 Kelembaman 𝐼 𝐼 = 𝑚𝑟! Rumus 𝑝 = 𝑚𝑣 Rumus 𝐿 = 𝐼𝜔 𝑝×𝑟 = 𝐼𝜔
c. Energi Kinetik Rotasi Benda yang bergerak rotasi dengan kecepatan sudut 𝜔 dan jari jari lintasan 𝑟 mempunyai kecepatan linier atau tengensial sebesar 𝑣 = 𝜔𝑟 sehingga energi kinetik rotasinya 𝐸𝐾! = !
!𝑚𝑣!
𝐸𝐾! = !!𝑚 𝜔𝑟 !
𝐸𝐾! = !!𝑚𝜔!𝑟!
𝐸𝐾! = !!𝑚𝑟!𝜔!
𝐸𝐾! = !!𝐼𝜔!
Energi kinetik rotasi
𝐸𝐾! =12 𝐼𝜔
!
d. Usaha dan Daya
Usaha dan daya yang dilakukan oleh gaya 𝐹 yang menyebabkan benda bergerak rotasi
𝑊 = 𝐹𝑠𝑊 = 𝐹𝑟𝜃𝑊 = 𝜏𝜃
𝑃 = !
!
𝑃 = !"!
𝑃 = 𝜏𝜔
Usaha Daya 𝑊 = 𝜏𝜃 𝑃 = 𝜏𝜔
Hubungan gerak lurus (translasi) dan gerak melingkar (rotasi) Translasi Rotasi Hubungan Jarak 𝑠 Sudut 𝜃 𝑠 = 𝑟𝜃 Kelembaman 𝑚 Kelembaman 𝐼 𝐼 = 𝑚𝑟! Kecepatan 𝑣 Kecepatan 𝜔 𝑣 = 𝜔𝑟 Energi Kinetik
12𝑚𝑣
! Energi Kinetik
12 𝐼𝜔
!
Usaha 𝐹𝑠 Usaha 𝜏𝜃 Daya 𝐹𝑣 Daya 𝜏𝜔