25209413 Entity Relationship Diagram
-
Upload
win-are-tie -
Category
Documents
-
view
48 -
download
2
description
Transcript of 25209413 Entity Relationship Diagram
Pengantar Basis Data
by Paramita Mayadewi Hal. 1/19
ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)
Penyusunan basis data (database) selalu didahului dengan pekerjaan pemodelan data. ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Model
data E-R (Entity Relationship) didasarkan pada persepsi terhadap dunia nyata yang tersusun atas kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas dan relasi.
Diagram hubungan entitas (model E-R) tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data, membuat data, menghapus data dan mengubah data.
Elemen-elemen ERD: 1. Entity (Entitas)
Entity (entitas) adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak di mana data tersimpan atau di mana terdapat data.
Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam 4 (empat) kelas, yaitu: role (peran), events (kejadian), locations (lokasi), tangible things / concepts (sesuatu yang tidak nyata / konsep). Contoh: pegawai, pembelian, kampus, buku, pembayaran. Contoh
detil dari suatu entity (entitas) disebut instance. Contoh: pegawai bernama Dodo, Noni, Citra, dll…
2. Relationship Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Contohnya: Entitas Mahasiswa dengan NIM = “14534” dan NamaMhs = “Dodo” yang mempunyai relasi dengan Entitas Kuliah
dengan KodeKul = “SI-140” dan NamaMK = “Basis Data”, sehingga struktur data dari Relasi ini bahwa mahasiswa tersebut mengambil mata kuliah pada suatu perguruan tinggi. Hubungan antara entitas akan menyangkut dua komponen yang menyatakan jalinan ikatan yang
terjadi, yaitu: derajat (kardinalitas) dan partisipasi hubungan.
3. Atribut Deskripsi kelompok data yang mempunyai karakteristik yang sama (data yang mendeksripsikan entity dan relationship), merupakan field yang akan disimpan.
Notasi Entity – Relationship
Notasi Deskripsi
Entitas
Entity Set
Relasi
Relationship set
Penghubung atribut dengan
entitas dan relasi dengan entitas
Pengantar Basis Data
by Paramita Mayadewi Hal. 2/19
Attribute
Attribute
Attribute
Key Attribute
Attribute
Derived Attribute (atribut turunan)
Attribute
Multi-value Attribute
Attribute
Attribute Attribute
Composite Attribute
Attribute
Identifier Attribute (pada weak entity)
Entitas
Weak Entity Set
Relasi
Relationship Set Weak Entity
Contoh:
Mahasiswa mengambilMata
Kuliah
NIM
Nama
Alamat
Jalan Kota KodePos
TgLhr
Umur
Hobbi
KdMKNmMK
SKS
Pengantar Basis Data
by Paramita Mayadewi Hal. 3/19
KARDINALITAS & PARTISIPASI
1. Cardinality (kardinalitas) menyatakan jumlah anggota entitas yang terlibat di dalam relasi yang
terjadi. Dalam hal ini relasi yang terjadi akan membentuk relasi hubungan (relationship instances). Contoh:
Seorang dosen paling banyak mengepalai satu jurusan, tetapi ada dosen yang tidak menjadi ketua jurusan relasi one to one (relasi 1:1)
Seorang dosen bisa menerima honor beberapa kali, tetapi mungkin juga tidak menerima honor jika ia tidak mengajar relasi one to many (relasi 1:M)
Seorang customer dapat membeli beberapa barang dan sebuah barang dapat dibeli oleh
beberapa customer relasi many to many (relasi M:N)
Pasangan antara anggota entitas A dan B dapat dilakukan sesuai dengan derajat hubungannya, yaitu relasi 1:1, 1:M atau relasi M:N
A. Derajat hubungan 1:1
Derajat hubungan 1:1 terjadi bila setiap anggota entitas A hanya boleh berpasangan dengan satu anggota dari entitas B, dan sebaliknya tiap anggota entitas B hanya boleh berpasangan
dengan satu anggota dari entitas A.
A berpasangan B1 1
a1
a2
b1
a5
a4
a3
b5
b4
b3
b2
E-R diagram antara entitas A dan B dengan derajat hubungan 1:1 dilukiskan dengan
mencantumkan pada garis hubungan. Sedangkan instance hubungan antar anggota entitas yang terjadi adalah pasangan a2 – b1, a3 – b2 dan a4 – b5. Sedangkan a1, a5, b3 dan b4 masing-masing tidak mempunyai pasangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa derajat hubungan
1:1 mencakup juga 1:0 dan 0:1
B. Derajat hubungan 1: M
Derajat hubungan ini terjadi bila tiap anggota entitas A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas B. Sebaliknya tiap anggota entitas B hanya boleh berpasangan dengan satu anggota entitas A.
A berpasangan B1 m
a1
a2
b1
a5
a4
a3
b5
b4
b3
b2
a6 b6
Pengantar Basis Data
by Paramita Mayadewi Hal. 4/19
C.Derajat hubungan M : N
Derajat hubungan antar entitas m:n terjadi bila tiap anggota entitas A dapat berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas B. Sebaliknya setiap anggota entitas B juga dapat
berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas A.
A berpasangan Bm n
a1
a2
b1
a5
a4
a3
b5
b4
b3
b2
a6 b6
2. Partisipasi hubungan (participation) menyatakan sifat keterlibatan tiap anggota entitas
dalam relasi terjadinya hubungan. Partisipasi atau keterlibatan tiap anggota entitas dalam
membentuk instance hubungan dapat bersifat wajib (mandatory) dan tidak wajib (non mandatory). Dalam pemodelan data, interpretasi jenis partisipasi hubungan dituliskan dalam aturan data. Contoh misal hubungan antara entitas DOSEN dan MATA KULIAH (MK) dengan
aturan data sebagai berikut: Setiap dosen harus mengajar satu mata kuliah. Tiap mata kuliah harus diajarkan oleh
seorang dosen.
Diagram instance hubungan antar entitas DOSEN dan MK berdasarkan aturan di atas dapat
dilukiskan seperti:
Amin
Budi
Basis Data
Jono
Adi
Maria
Riset & Operasi
Sistem Operasi
Struktur Data
Algoritma
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa derajat hubungan antar entitas DOSEN dan MK adalah 1:1. Sedang partisipasi tiap anggota entitas dalam hubungan adalah wajib, baik untuk
anggota entitas DOSEN ataupun entitas MK. Gambar digaram E-R nya:
DOSEN mengajar MK1..1 1..1
atau
DOSEN mengajar MK
Pengantar Basis Data
by Paramita Mayadewi Hal. 5/19
Setiap dosen harus mengajar satu mata kuliah. Tiap mata kuliah mungkin diajarkan oleh seorang dosen dan mungkin belum ada yang mengajar.
DOSEN mengajar MK
atau
DOSEN mengajar MK0..1 1..1
Seorang dosen harus boleh mengajar satu mata kuliah dan seorang dosen boleh tidak mengajar. Tiap mata kuliah harus diajarkan oleh seorang dosen.
DOSEN mengajar MK1..1 0..1
atau
DOSEN mengajar MK
Seorang dosen hanya boleh mengajar satu mata kuliah dan boleh tidak mengajar. Tiap mata kuliah hanya boleh diajarkan oleh seorang dosen dan mungkin belum ada yang mengajar.
DOSEN mengajar MK
atau
DOSEN mengajar MK0..10..1
Pengantar Basis Data
by Paramita Mayadewi Hal. 6/19
MEMBANGUN DIAGRAM ERD Entity Relationship Diagram merupakan suatu alat utama pemodelan data dan membantu
menggambarkan data ke dalam entitas dan hubungan antar entitas. Proses ini telah terbukti memungkinkan seorang analis untuk menghasilkan suatu struktur database yang baik, sehingga data dapat disimpan dan dimunculkan kembali secara efisien.
Cara membuat atau mendesign Entity Relationship Diagram:
1. Identifikasi Entitas Identifikasi peran, kejadian/kegiatan, lokasi, hal
abstrak/konsep yang datanya disimpan oleh end-user
2. Tentukan Relationship Tentukan hubungan antara sepasang entitas
menggunakan relationship matriks.
3. Gambar “KASAR” ERD Gambarkan entitas-entitas dan relationship diantara entitas untuk menghubungkannya.
4. Tentukan kardinalitas Tentukan kardinalitas (pemunculan sutau entitas di entitas lainnya yang berhubungan)
5. Tentukan Primary Key Identifikasi atribut data yang secara “unik” mengidentifikasi setiap entitas
6. Gambar ERD berdasar atribut kunci
Sertakan primary key di setiap entitas
7. Identifikasi atribut lainnya Kumpulkan informasi detil yang penting dalam sistem yang sedang di kembangkan.
8. Petakan atribut Untuk setiap atribut, letakkan dalam satu entitas yang tepat. Cari juga atribut yang ada dalam relationship.
9. Gambarkan ERD lengkap dengan atribut
Sesuaikan ERD hasil langkah 6 dengan entitas atau relationship hasil langkah 8
10. Periksa hasil Apakah Entity Relationship Diagram akhir telah secara tepat mencerminkan data sistem ?
Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan memiliki beberapa departemen. Setiap departemen terdiri dari seorang supervisor dan paling sedikit satu orang pegawai.
Pegawai dapat bekerja paling tidak di satu departemen, tapi mungkin juga lebih dari satu departemen. Sedikitnya satu orang pegawai diikutsertakan dalam sebuah proyek, seorang pegawai mungkin berlibur
dan tidak diikutsertakan dalam proyek apapun. Field data yang penting adalah nama departemen, proyek, supervisor, dan pegawai, serta no.supervisor, no.pegawai, dan no.proyek sebagai key.
Langkah penciptaan ERD:
1. Identifikasi Entitas
Entitas dalam sistem ini adalah Departemen, Pegawai, Supervisor dan Proyek. Seseorang mungkin saja membuat Perusahaan sebagai sebuah entitas, tetapi ini adalah entitas yang salah, karena hannya memiliki satu instance dalam permasalahan ini. Entitas yang benar harus memiliki
lebih dari satu instance.
Pengantar Basis Data
by Paramita Mayadewi Hal. 7/19
2. Tentukan Relationship Matriks Relasi Entitas:
Departemen Pegawai Supervisor Proyek
Departemen Memiliki Dipimpin oleh
Pegawai Bekerja di Bekerja dalam
Supervisor Memimpin
Proyek Menggunakan
3. Gambar “KASAR” ERD Kita menghubungkan entitas yang mempunyai relasi seperti yang ditunjukkan pada matriks relasi
entitas.
Departemendipimpin
olehSupervisor
Pegawai
memiliki
Proyekbekerja
dalam
4. Tentukan Kardinalitas Berdasarkan deskripsi permasalahan, dapat diketahui bahwa:
Setiap Departemen dipimpin oleh satu Supervisor
Seorang Supervisor hanya memimpin satu Departemen Setiap Departemen memiliki paling sedikit satu Pegawai Setiap Pegawai bekerja paling sedikit pada satu Departemen
Setiap Proyek paling sedikit melibatkan satu orang Pegawai Seorang Pegawai dapat terlibat dalam beberapa Proyek atau bahkan tidak sama sekali.
Pengantar Basis Data
by Paramita Mayadewi Hal. 8/19
Departemendipimpin
olehSupervisor
Pegawai
memiliki
Proyekbekerja
dalam
5. Tentukan Kunci utama (Primary-Keys) Kunci utama (primary keys) adalah Nama Departemen (NmDept), Nomor Supervisor (NoSpv), Nomor Pegawai (NoPeg) dan Nomor Proyek (NoPryk)
6. Gambar ERD berdasarkan kunci
Departemendipimpin
olehSupervisor
Pegawai
memiliki
Proyekbekerja
dalam
NmDept NoSpv
NoPeg NoPryk
Pengantar Basis Data
by Paramita Mayadewi Hal. 9/19
7. Menentukan Atribut Atribut yang diperlukan adalah Nama Departemen, Nama Proyek, Nama Supervisor, Nama
Pegawai selain Primary Keys.
8. Pemetaan Atribut
Atribut Entitas Atribut Entitas
NmDept Departemen NmPeg Pegawai
NoPryk Proyek NoSpv Supervisor
NmPryk Proyek NmSpv Supervisor
NoPeg Pegawai
Atribut Entitas
MasaJab Dipimpin oleh
MasaKerja Memiliki
MasaKrjPryk Bekerja dalam
9. Gambar ERD dengan Atribut
Departemendipimpin
olehSupervisor
Pegawai
memiliki
Proyekbekerja
dalam
NmDept NoSpv
NoPeg NoPryk
MasaJab
NmSpv
NmPeg NmPryk
MasaKerja
MasaKrjPryk
Jika ada suatu relationship (hubungan antara 2 entitas) yang tidak digambarkan atributnya, hal
ini berarti relationship tersebut hanya memiliki atribut minimal, yaitu atribut yang berasal dari key atribut 2 entitas yang dihubungkannya.
Pengantar Basis Data
by Paramita Mayadewi Hal. 10/19
Contoh:
Pegawai mendapatSK Kenaikan
Jabatan
NIP
NmPeg
NoSK
TglSK
Dalam contoh tersebut tidak digambarkan adanya atribut dalam relationship “mendapat”. Hal ini berarti relationship “mendapat” hanya memiliki atribut minimal, yaitu NIP dan NoSK.
10. Periksa Hasil Lakukan pemeriksaan terhadap ERD, bila tidak ada koreksi maka ERD akhir yang ada telah dapat memodelkan data dalam sistem dengan baik.
Pengantar Basis Data
by Paramita Mayadewi Hal. 11/19
ENTITY-RELATIONSHIP MODEL (Lanjutan)
SINGLE-VALUED ATTRIBUTE (Atribut Bernilai Tunggal) Atribut Bernilai Tunggal ditujukan pada atribut-atribut yang memiliki paling banyak satu nilai untuk setiap baris data.
Contoh: Pada tabel Mahasiswa, NIM, NmMhs (Nama Mahasiswa) dan AlmtMhs (Alamat Mahasiswa), merupakan atribut bernilai tunggal, karena atribut-atribut tersebut hanya dapat berisikan
satu nilai.
MULTI-VALUED ATTRIBUTE (Atribut Bernilai Banyak) Atribut bernilai banyak ditujukan pada atribut-atribut yang dapat kita isi dengan lebih dari satu nilai, tetapi jenisnya sama.
Contoh:
Atribut hobby pada tabel Mahasiswa, termasuk atribut bernilai banyak, karena kecenderungan
seorang mahasiswa memiliki lebih dari satu hobby.
Mahasiswa
NIM
NmMhs
AlmtMhs
Hobby
Tabel MAHASISWA NIM NmMhs AlmtMhs Hobby
3304123 Anindyaswari Pradnya Jl. Mutiara 1, Bandung 41234 Badminton Berenang
3304124 Duhita Pradnya Jl. Emas 10, Bandung 42345 Badminton Berenang
3304235 Rafif Pradipta Jl. Surabaya 123, Jakarta 55123 Sepak Bola Berenang
3304236 Hafiz Wisnupratomo Jl. Magelang 45, Jakarta 56789 -
3304240 Annisa Jl. Susilo 303, Jakarta 55190 Berenang Membaca
Atribut Bernilai
Banyak
Pengantar Basis Data
by Paramita Mayadewi Hal. 12/19
DERIVED ATTRIBUTE (Atribut Turunan) Atribut Turunan adalah atribut yang nilainya diperoleh dari pengolahan atau dapat diturunkan dari atribut atau tabel lain yang berhubungan.
Tabel MAHASISWA NIM NmMhs AlmtMhs Hobby Angkatan
…… …… …… …… ……
3304240 Annisa Jl. Susilo 303, Jakarta 55190 Berenang Membaca
2004
CATATAN: Angkatan sebenarnya dapat diambil dari NIM, karakter ke 3 dan 4.
Mahasiswa
NIM
NmMhs
AlmtMhs
Hobby
Angkatan
SIMPLE ATTRIBUTE (Atribut Sederhana) dan COMPOSITE ATTRIBUTE (Atribut Komposit) Atribut Sederhana adalah atribut atomik yang tidak dapat dipilah lagi, sedangkan atribut komposit merupakan atribut yang masih dapat diuraikan lagi menjadi sub-sub atribut yang masing-masing memiliki makna.
Mahasiswa
NIM
NmMhs
AlmtMhs
Hobby
Angkatan
Alamat Kota KodePos
Atribut Turunan
Pengantar Basis Data
by Paramita Mayadewi Hal. 13/19
NIM NmMhs AlmtMhs Hobby 3304123 Anindyaswari Pradnya Jl. Mutiara 1, Bandung 41234 ……
…… Duhita Pradnya Jl. Emas 10, Bandung 42345 ……
…… …… …… ……
Alamat Kota KodePos Jl. Mutiara 1 Bandung 41234
Jl. Emas 10 Bandung 42345
…… …… …….
CATATAN: penggunaan atribut komposit, biasanya didasarkan pada pengolahan data pada
tabel
Pengantar Basis Data
by Paramita Mayadewi Hal. 14/19
KONVERSI MODEL E-R KE SKEMA RELASI
Entitas dalam Model E-R adalah calon tabel (dalam modul ini disebut dengan istilah relasi) pada implementasi desain fisik database. Atribut sama dengan item data/field.
Penggunaan tabel bertujuan untuk menyederhanakan logika pandangan terhadap data. Oleh karena itu terdapat beberapa ketentuan dalam penyusunan tabel, yaitu:
a. Urutan baris tidak diperhatikan, sehingga pertukaran baris tidak akan berpengaruh terhadap is
informasi pada tabel. b. Urutan kolom tidak diperhatikan. Identifikasi kolom dibedakan dengan jenis atribut. c. Tiap perpotongan baris dan kolom hanya berisi nilai atribut tunggal, sehingga nilai atribut ganda
(multi value) tidak diperbolehkan d. Tiap baris dalam tabel harus dibedakan, sehingga tidak mungkin ada dua baris dalam tabel
mempunyai nilai atribut yang sama secara keseluruhan.
e. Dalam penyusunan tabel, hendaknya nilai atribut kosong (Null value) dihindarkan. Dalam pemodelan data, entitas disajikan dengan tabel entitas yang ada pada diagram E-R dituliskan
dengan kerangka tabel yang berisikan atribut-atributnya yang disebut skema relasi. Pembuatan tabel entitas selalu berpedoman pada ketentuan-ketentuan tentang cara penyusunan tabel.
Sehingga akan diperoleh susunan tabel entitas yang merupakan tabel yang terbebas dari adanya data rangkap (data redudancy). Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam penyusunan skema relasi harus memperhatikan hubungan antar entitas yang terjadi. Dalam hal ini berkaitan erat dengan kardinalitas
dan partisipasi hubungan.
BINARY RELATIONSHIP
1. Representasi Hubungan 1 : 1 Misal suatu perusahaan menyediakan fasilitas rumah dinas bagi pegawainya. Dalam hubungan ini diberlakukan ketentuan bahwa tidak ada pegawai yang menempati lebih dari satu rumah dinas dan
tidak ada rumah dinas yang dihuni oleh lebih dari satu orang pegawai.
a. Partisipasi Wajib pada kedua entitas Terjadi bila setiap pegawai memperoleh rumah dinas dan tidak ada rumah dinas yang tidak dihuni oleh pegawai.
PEGAWAI menghuni Rumah Dinas
NIP
NmPeg
AlmtPeg NoRD
Alamat
Tipe
Pengantar Basis Data
by Paramita Mayadewi Hal. 15/19
Skema relasi yang terbentuk terdiri dari 2 relasi yang dihasilkan dari 2 entitas, dimana key atribut (identitas) entitas pertama harus diletakkan sebagai atribut kunci tamu (foreign key) dari entitas
kedua atau sebaliknya. Skema Relasi:
Pegawai(NIP, NmPeg, AlmtPeg, NoRD) RumahDinas(NoRD, Alamat, Tipe)
atau
Pegawai(NIP, NmPeg, AlmtPeg) RumahDinas(NoRD, Alamat, Tipe, NIP)
CATATAN: Peletakan key atribut salah satu entitas boleh dibalik, karena tidak akan menghasilkan null value (nilai null).
b. Partisipasi tidak wajib pada salah satu sisi Misal persediaan rumah dinas bagi pegawai tidak mencukupi, sehingga terdapat pegawai yang
tidak mendapatkan rumah dinas.
PEGAWAI menghuni Rumah Dinas
NIP
NmPeg
AlmtPeg NoRD
Alamat
Tipe
Skema relasi yang terbentuk terdiri dari 2 relasi yang dihasilkan dari 2 entitas, dimana key atribut
entitas yang memiliki partisipasi wajib (mandatory) harus diletakkan sebagai atribut kunci tamu (foreign key) dari entitas yang memiliki partisipasi tidak wajib (non mandatory).
PERHATIKAN !! Dalam kasus ini peletakan key atribut (identitas) yang berfungsi sebagai relasi tidak boleh dibalik karena akan menghasilkan null value.
Skema Relasi:
Pegawai(NIP, NmPeg, AlmtPeg) RumahDinas(NoRD, Alamat, Tipe, NIP)
c. Partisipasi tidak wajib pada kedua sisi Terjadi dalam kasus tidak semua pegawai mendapatkan fasilitas rumah dinas, dan tidak semua rumah dinas dihuni oleh karyawan (misal terdapat rumah dinas yang digunakan sebagai guess house)
Skema relasi yang terbentuk terdiri dari 3 relasi yang dihasilkan dari 2 entitas, dimana relasi “menghuni” antara 2 entitas Pegawai dan Rumah Dinas menjadi calon tabel (hal ini dilakukan
untuk menghindari adanya null value). Key atribut yang ada pada relasi “menghuni” merupakan key atribut gabungan dari 2 entitas Pegawai dan rumah Dinas.
Pengantar Basis Data
by Paramita Mayadewi Hal. 16/19
PEGAWAI menghuni Rumah Dinas
NIP
NmPeg
AlmtPeg NoRD
Alamat
Tipe
NIP
NoRD
TgHuni
Skema Relasi:
Pegawai(NIP, NmPeg, AlmtPeg) RumahDinas(NoRD, Alamat, Tipe)
Menghuni(NIP, NoRD, TgHuni)
2. Representasi Hubungan 1 : m Dalam kasus ini diambil contoh hubungan antar karyawan dan ruang kerja pada suatu kantor. Dalam aturan data ditentukan bahwa setiap ruang kerja ditempati oleh lebih dari satu karyawan dan setiap karyawan tidak mungkin menempati lebih dari satu ruang kerja.
a. Partisipasi Wajib pada sisi “m” Misal dalam hubungan antara dosen dan mata kuliah ditentukan bahwa setiap dosen paling tidak
mengajar satu atau lebih matakuliah. Dan setiap mata kuliah diajar oleh seorang dosen.
DOSEN mengajar Mata kuliah
KdDosen
NmDosen
KdMK
NmMK
SKS
Dalam kasus ini, key atribut (identitas) dari entitas yang berderajat 1 (yang memiliki kardinalitas 1) dijadikan kunci tamu (foreign key) pada entitas yang memiliki kardinalitas “m”.
PERHATIKAN!!, jika dilakukan sebaliknya, yaitu key atribut yang berkardinalitas “m” dijadikan kunci tamu pada entitas yang memiliki kardinalitas “1” akan menyalahi aturan primary key.
Skema Relasi:
Dosen(KdDosen, NmDosen, KdMK) MataKuliah(KdMK, NmMK, SKS)
Pengantar Basis Data
by Paramita Mayadewi Hal. 17/19
b. Partisipasi tidak wajib pada sisi “m” Misal, tidak semua mata kuliah di ajar oleh seorang dosen. Dalam hal ini, jika penyajian tabel hubungan entitas dilakukan dengan menempatkan identitas entitas pada sisi “1” sebagai identitas tamu pada entitas sisi “m”, maka akan terjadi atribut dengan nilai kosong. Untuk
menyelesaikan masalah ini maka ditempuh dengan membuat tabel hubungan tersendiri, yaitu tabel Menempati yang mempunyai atribut identitas kedua tabel yang dihubungkan.
DOSEN mengajar Mata kuliah
KdDosen
NmDosen
KdMK
NmMK
SKS
Skema Relasi:
Dosen(KdDosen, NmDosen) MataKuliah(KdMK, NmMK, SKS) Mengajar(KdDosen, KdMK)
3. Representasi Hubungan M : N Dalam kasus derajat hubungan antar entitas m:n, penyajian tabel entitas tidak memperhatikan jenis
partisipasi anggota entitas. Misal: hubungan antara entitas barang dengan entitas pemasok dengan hubungan memasok. Pada
hubungan ini ditentukan bahwa setiap pemasok dapat memasok lebih dari satu barang. Dan setiap barang dapat dipasok oleh lebih dari satu pemasok.
PEMASOK memasok BARANG
KdSupp
NmSupp
KdBrg
NmBrg
WarnaAlmSupp
Penyajian tabel entitas dengan menempatkan identitas suplier (KdSupp) pada tabel entitas Barang sebagai identitas tamu akan menghasilkan nilai data rangkap. Demikian juga bila dilakukan dengan menempatkan identitas barang (KdBrg) sebagai identitas tamu pada tabel Pemasok. Oleh karena itu
hubungan kedua tabel tersebut disajikan dengan tabel hubungan Memasok yang mempunyai atribut identitas KdSupp dan KdBrg sebagai identitas bersama.
Pengantar Basis Data
by Paramita Mayadewi Hal. 18/19
Skema Relasi:
Pemasok(KdSupp, NmSupp, AlmSupp) Barang(KdBrg, NmBrg, Warna)
Memasok(KdSupp, KdBrg, JumlahBrg)
UNARY RELATIONSHIP Dalam kasus tertentu pada suatu entitas, terdapat hubungan intern (“recursive relations”) antar anggota entitas.
1. Representasi Hubungan 1 : 1 Misal; dalam satu perusahaan, mungkin saja terdapat dimana seorang pegawai menikah sesama rekan kerjanya (pegawai juga).
Dalam kasus tersebut, terdapat hubungan intern dengan derajat 1:1 dan jenis partisipasinya tidak wajib (karena tidak semua pegawai menikah dengan rekan sekerjanya).
PEGAWAI
KAWIN
NIP
NmPeg
AlmPeg
Identitas tabel Pegawai adalah NIP. Sedangkan identitas tabel hubungan Kawin mempunyai atribut dua identitas pegawai suami dan istri, yang tidak lain adalah identitas entitas pegawai.
Skema Relasi:
Pegawai(NIP, NmPeg, AlmPeg) Kawin(NIPSuami, NIPIstri, TgNikah)
2. Representasi Hubungan 1 : M Misal dalam lingkungan kerja suatu perusahaan terdapat daftar karyawan. Dalam pelaksanaan pekerjaan tentunya terdapat karyawan yang menduduki jabatan pimpinan dari sejumlah karyawan.
Salah satu tugas pimpinan adalah melakukan supervisi para karyawan yang menjadi anak buahnya. Dalam hal ini terdapat hubungan 1:m antara pimpinan karyawan dan anak buahnya.
Pengantar Basis Data
by Paramita Mayadewi Hal. 19/19
PEGAWAI
Supervisi
NIP
NmPeg
AlmPeg
Dalam kasus ini, penyajian tabel entitas hanya terdapat satu tabel. Hal ini dikarenakan terdapat jenis partisipasi wajib pada sisi “m” (tiap pegawai harus ada supervisinya, dan pimpinan tertinggi men-supervisi dirinya sendiri)
Skema Relasi:
Pegawai(NIP, NmPeg, AlmPeg, KdSpv)
3. Representasi Hubungan M : N Misal dalam kemahasiswaan di suatu fakultas akan dibentuk tim olah raga. Ditentukan bahwa setiap mahasiswa boleh menjadi anggota lebih dari satu jenis tim. Dalam satu jenis olah raga harus ada ketua tim, dimana ketua tim hanya boleh dipegang oleh seorang mahasiswa. Seorang mahasiswa
yang telah menduduki ketua tim boleh menjadi anggota tim olah raga yang lain.
Dalam kasus tersebut, terdapat hubungan intern antara mahasiswa yang tergabung dalam tim olah raga.
MAHASISWA
Tim OR
NIM
NmMhs
AlmMhs
Skema Relasi:
Mahasiswa(NIM, NmMhs, AlmMhs) TimOR(NoMhsKetua, NoMhsAngg)