2–3 · Web viewSedangkan jumlah Puskesmas 22 unit dengan didukung oleh 59 unit puskesmas...
Transcript of 2–3 · Web viewSedangkan jumlah Puskesmas 22 unit dengan didukung oleh 59 unit puskesmas...
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan
4.1. PERMASALAHAN DAERAH
Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan dalam kerangka keterpaduan perencanaan
pembangunan nasional maupun regional. Oleh karena itu tahap awal dari perencanaan pembangunan
daerah dimulai dengan melakukan analisis terhadap hasil pembangunan dan permasalahannya.
Tujuannya adalah agar perencanaan pembangunan daerah dapat bersinergi dan memberikan kontribusi
dalam pemecahan permasalahan pembangunan baik di daerah, regional maupun tingkat nasional.
Selanjutnya identifikasi permasalahan pembangunan menurut fungsi dan urusan
pemerintahan daerah dirinci sebagai dasar perumusan kebijakan umum dan program-program
pembangunan untuk lima tahun ke depan.
Identifikasi permasalahan pembangunan digunakan untuk menentukan program
pembangunan daerah yang tepat sebagai solusi terhadap permasalahan yang dihadapi, oleh
karenanya dibutuhkan ketepatan dalam melakukan identifikasi dengan menggunakan kriteria tertentu
sehingga menghasilkan daftar permasalahan yang secara faktual dihadapi dalam pembangunan.
Kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan diangkat adalah:
1. Cakupan masalah yang luas.
2. Permasalahan cenderung meningkat atau membesar di masa yang datang dan berdampak
negatif.
3. Memerlukan upaya penanganan yang konsisten dari waktu ke waktu serta sinergitas berbagai
pihak.
4.1.1. PERMASALAHAN INFRASTRUKTUR
Ruang lingkup infrastruktur meliputi pengelolaan jalan, jembatan, air bersih, sanitasi,
perumahan dan permukiman, sarana prasarana pemerintahan dan umum serta pengelolaan irigasi dan
sungai. Peningkatan kualitas dan kapasitas jalan dan jembatan terus diupayakan untuk mendukung
kelancaran arus lalu lintas dan perkembangan perekonomian daerah. Penanganan air bersih dan
sanitasi untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Pembangunan sarana pemerintahan
sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sedangkan fasilitas umum
diupayakan untuk memberikan ruang public yang lebih nyaman dan manusiawi. Peningkatan kualitas
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021
BAB IV
BAB IV - 1
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan
sarana dan prasarana irigasi terus diupayakan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian.
Sebagai daerah penyangga air bagi daerah di bawahnya
Dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur di bidang
infrastruktur, permasalahan yang dihadapi adalah :
1. Tingkat kerusakan jalan dan jembatan kabupaten lebih cepat dibanding laju pembangunan jalan.
Jalan Kabupaten yang dalam kondisi baik kurang dari 40% dari total seluruh jalan kabupaten. Di
samping itu juga kondisi jalan provinsi yang melintasi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
kondisinya tidak memungkinkan lagi kapasitasnya terutama lebar jalan yang masih kurang.
2. Kelebihan tonase angkutan barang mempercepat kerusakan jalan dan jembatan. Kendaraan yang
melewati jalan adalah kendaraan pengangkut hasil pertanian dan perkebunan dengan mobilitas
yang cukup tinggi mempercepat laju kerusakan jalan.
3. Cakupan layanan air minum yang layak masih di bawah 70%, sedangkan cakupan layanan
sanitasi yang layak masih di bawah 65% menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur dalam membenahinya.
4. Sarana prasarana pemerintahan dan fasilitas umum masih kurang memadai. Sebagai kabupaten
yang baru di bentuk hasil pemekaran pada tahun 2004, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
masih membutuhkan fasilitas perkantoran baik milik pemerintah daerah maupun instansi vertikal
lainnya serta fasilitas lainnya seperti fasilitas olahraga, kesenian, keagamaan, rekreasi dan lain-
lain.
5. Sarana prasarana pendukung pemukiman dan perumahan belum memadai terutama drainase,
pembuangan limbah rumah tangga, persampahan dan sarana lainnya yang mendukung
lingkungan yang sehat.
6. Tingkat kerusakan sarana dan prasarana irigasi masih cukup tinggi;
7. Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan prasarana pekerjaan umum masih
kurang;
8. Peralatan penunjang pelaksanaan urusan pekerjaan umum masih kurang;
9. Konflik kepentingan pemanfaatan air irigasi masih sering terjadi;
4.1.2. PERMASALAHAN KEMISKINAN
Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang masih di dominasi di
wilayah perdesaan menjadi tantangan yang cukup besar dihadapi oleh Pemerintah Daerah. utamanya
dalam upaya pemenuhan hak dasar masyarakat seperti pangan, pelayanan kesehatan, pendidikan,
kesempatan kerja, air bersih , sanitasi dan fasilitas dasar lainnya.
Persentase penduduk miskin di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur pada tahun 2014
tercatat ada sekitar 10,13 persen. Jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan jumlah
penduduk miskin pada tahun 2013 yang ada sekitar 10,28. Namun pada periode sebelumnya yakni dari
tahun 2010 sampai dengan tahun 2012, jumlah penduduk miskin selalu berkurang jumlahnya yakni
berturut-turut dari 9,95 persen, menjadi 9,81 persen dan menjadi 8,98 persen tahun 2012.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021
BAB IV - 2
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan
Penurunan angka kemiskinan ini menunnjukkan bahwa keseriusan Pemerintah Daerah
dalam melaksanakan program pengentasan kemiskinan. Namun dengan menurunnya harga beberapa
komoditi andalan penduduk seperti karet dan kelapa sawit, serta terjadi krisis ekonomi beberapa tahun
terakhir telah mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk miskin di daerah ini
Dalam kurun waktu tahun 2010-2014 tingkat penurunan kemiskinan di Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur mengalami pelambatan dan berfluktuasi yang disebabkan oleh tersebarnya
penduduk miskin, belum optimalnya belanja pemerintah daerah, belum sinergisnya kebijakan, program
dan kegiatan SKPD Provinsi dan SKPD Kabupaten/Kota, dan belum optimalnya peran dunia
usaha/swasta dan masyarakat sipil. Oleh sebab itu, tantangan dalam lima tahun mendatang adalah
meningkatkan efektivitas program dan kegiatan pembangunan berbasis wilayah khususnya daerah
perdesaan, daerah pesisir Sungai Komering. Program yang dijalankan antara lain revitalisasi pertanian,
perkebunan dan perikanan, mengoptimalkan pelayanan publik dengan memperkuat kerjasama
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan serta dan mengembangkan kerjasama dengan pelaku usaha
dan masyarakat sipil dalam pemberdayaan masyarakat miskin dan pengembangan usaha mikro, kecil,
menengah dan koperasi.
4.1.3. PERMASALAHAN PENGANGGURAN
Informasi mengenai kondisi dan perkembangan sector ketenagakerjaan di Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur bersumber dari hasil Survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yang
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setiap tahun secara tri wulan. Selain data dari hasil
SAKERNAS, data pendukung juga di dapat dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur. Penggunaan data ini bersifat saling melengkapi sesuai dengan ketersediaan
dan jenis datanya.
Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ogan Komering
Ulu Timur, pada tahun 2014 terdapat 812 orang pencari kerja yang terdiri dari 339 laki-laki dan 473
perempuan. Dari data pencari kerja ini, data penempatan tenaga kerja tidak dimiliki karena pencari
kerja tidak melaporkan kembali statusnya sehingga tidak diketahui apakah sudah mendapat pekerjaan
atau tidak. Berdasarkan hasil SAKERNAS tahun 2014 diketahui bahwa dari total penduduk usia kerja
yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, lebih kurang 65% adalah angkatan kerja. Tingkat
partisipasi angkatan kerja (TPAK) penduduk meningkat dari 68,30% pada tahun 2009 menjadi 73,44%
di tahun 2013. Data ini mengalami sedikit penurunan manjadi 66,45% pada tahun 2014. Peningkatan
TAAK merupakan indikasi keberhasilan pemerintah dalam mendorong perekonomian daerah melalui
penciptaan iklim usaha dan pembukaan lapangan kerja baru.
Keberhasilan pemerintah daerah dalam menciptakan iklim usaha/investasi di Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur ditunjukan oleh semakin berkurangnya angka pengangguran terbuka selama
2011 hingga tahun 2014. Pada tahun 2011 angka pengangguran terbuka adalah 4,95%, mengalami
penurunan hingga 2,62% pada tahun 2012. Akan tetapi pada tahun 2013 dan 2014 kembali mengalami
peningkatan menjadi 4,09% (2013) dan 4,32 (2014).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021
BAB IV - 3
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan
Sesuai dengan karakteristik Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang didominasi oleh
sektor pertanian, demikian juga halnya dengan sebaran tenaga kerja pada sektor pertanian juga
mendominasi. Pada Tahun 2014, mayoritas penduduk adalah bekerja di sektor pertanian (62,32%).
Permasalahan yang dihadapi oleh Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dalam penanganan
masalah pengangguran adalah jumlah angkatan kerja yang terus meningkat tetapi di imbangi oleh
kesempatan kerja karena terbatasnya kemampuan sektor riil dalam menyerap tenaga kerja, masih
rendahnya daya saing tenaga kerja karena rendahnya tingkat pendidikan dan profesionalisme. Oleh
karena itu diperlukan perluasan kesempatan kerja, peningkatan kemampuan, pendidikan, kualitas dan
produktifitas tenaga kerja serta menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk meningkatkan investasi.
4.1.4. PERMASALAHAN PENDIDIKANDaya saing suatu bangsa tidak saja ditentukan oleh kepemilikan terhadap sumber daya
alam yang melimpah (natural resources), tetapi juga oleh kualitas sumber daya manusianya. Fakta
menunjukan bahwa Negara-negara dunia ketiga saat ini memiliki kekayaan alam yang cukup melimbah
dibandingkan dengan Negara-negara maju. Perbedaan kemajuan berbagai bangsa di dunia ternyata
sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya.
Menyadari pentingnya pendidikan untuk mendorong kemajuan daerah, Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur telah melakukan berbagai upaya termasuk membebaskan biaya pendidikan bagi
peserta didik mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan menengah. Pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur menyadari sepenuhnya bahwa hanya melalui pendidikan, maka pola hidup
masyarakat dapat diubah kearah yang lebih baik. Permasalahan dalam pembangunan pendidikan
adalah belum optimalnya ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan dan kepastian dalam
penyelenggaraan pendidikan. Beberapa permasalahan pendidikan yang ada di Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur antara lain:
a. Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas Kesempatan memperoleh pendidikan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terus
meningkat, tetapi rata-rata lama sekolah masih rendah, Perkembangan Harapan Lama Sekolah
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur cukup menggembirakan, yaitu dari 10,78 (2010) menjadi
11,66 (2014). Hal ini berarti bahwa secara rata-rata penduduk Ogan Komering Ulu Timur memiliki
harapan untuk bersekolah hingga SMA kelas III.
Rata-rata Lama Sekolah adalah Jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 25
tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal. Pemerintah Ogan Komering Ulu Timur cukup
berhasil mendorong partisipasi penduduk untuk meningkatkan pendidikannya. Hal ini ditunjukkan
dari meningkatnya angka rata-rata lama sekolah penduduk Ogan Komering Ulu Timur. Pada 2010
rata-rata penduduk Ogan Komering Ulu Timur berusia di atas 25 tahun bersekolah selama 6,16
tahun dan pada 2013 menjadi 7,05 tahun, berarti tingkat pendidikan penduduk Ogan Komering
Ulu Timur meningkat dari setara dengan lulus tingkat sekolah dasar pada tahun 2010 menjadi
setara dengan kelas 1 sekolah menengah pertama pada tahun 2014.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021
BAB IV - 4
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan
Angka Partisipasi Kasar (APK) bermanfaat untuk mengetahui tingkat partisipasi
penduduk secara umum pada suatu tingkat pendidikan. Angka partisipasi Kasar (APK) tingkat SD
di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur cukup tinggi yaitu sebesar 108.83% di tahun 2010,
bergerak fluktuatif setiap tahun dan mengalami penurunan pada tahun 2014 sebesar 107,21%.
APK tingkat SD yang melebihi angka 100% berarti penduduk yang bersekolah di tingkat SD
berumur melebihi batas usia sekolah SD (7-12 tahun).
Sedangkan APK tingkat SLTP selalu meningkat setiap tahun yang menunjukan tren
positif. Akan tetapai nilai APK yang masih di bawah 100% mengindikasikan bahwa masih ada
anak usia sekolah SLTP (12-15 tahun) yang tidak bersekolah atau tamatan SD yang tidak
melanjutkan SLTP. APK tingkat SD pada tahun 2014 di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
adalah 94,38%, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 94,11%.
Di tingkat SLTA, Angka Partisipasi Kasar (APK) baru mencapai 71,01%, walaupun
meningkat sedikit demi sedikit di bandingkan pada tahun 2010 hanya sebesar 68,68%. Belum
maksimalnya APK tingkat SLTA ini menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh stakeholder yang
ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur untuk lebih fokus lagi melaksanakan program di
bidang pendidikan
Angka Partisipasi Murni (APM) bermanfaat untuk mengukur proporsi anak yang
bersekolah tepat pada waktunya. APM tingkat SD meningkat secara signifikan dari tahun 2010
hanya sebesar 94,70%, terus meningkat hingga mencapai 99.05% di tahun 2014. APM SD secara
umum sangat menggembirakan karena hampir mencapai 100%.
APM SLTP juga meningkat walaupun hanya sedikit dari tahun 2011 sebesar 84,30% dan
di tahun 2014 sebesar 84,45%. Sedangkan di tingkat SLTA, perlu perhatian semua stakeholder
yang terkait karena APK SLTA hingga tahun 2014 hanya sebesar 61,23%. Walaupun setiap tahun
terus meningkat, akan tetapi perlu perhatian yang lebih serius sehingga APM SLTA dapat di
maksimalkan
Walaupun secara statistik angka lama sekolah, Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka
Partisipasi Murni (APM) setiap tahun mengalami peningkatan, akan tetapi perlu kerja keras lagi
untuk mewujudkan derajat pendidikan masyarakat.
b. Terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas. Tantangan yang dihadapi untuk meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana yang
berkualitas meliputi percepatan penuntasan rehabilitasi gedung sekolah yang rusak; peningkatan
ketersediaan buku mata pelajaran; peningkatan ketersediaan dan kualitas laboratorium dan
perpustakaan; dan peningkatan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK); serta
peningkatan akses dan kualitas layanan perpustakaan.
Apabila ditilik dari aspek kualitas terlihat dengan masih rendahnya kualitas siswa,
pendidik/tenaga kependidikan serta prasarana sarana. Sementara hasil Nilai Ujian Akhir Nasional
belum optimal yaitu masih di kisaran angka 6-7. Ke depan ditargetkan dapat mencapai nilai 7
untuk SD/MI dan 7,5 untuk SMP/MTs.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021
BAB IV - 5
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan
Di kalangan siswa terlihat adanya kecenderungan semakin lunturnya wawasan
kebangsaan, nasionalisme dan budi pekerti. Disamping itu terkait dengan keberadaan
pendidik/tenaga kependidikan adalah masih masih rendahnya kesejahteraan, kualifikasi S1/D4
(mencapai sekitar 70%) dan sertifikasi pendidik. Kondisi prasarana sarana pendidikan juga belum
sepenuhnya memadai, baik kondisi ruang kelas maupun prasarana sarana pendukung seperti
perpustakaan, laboratorium IPA dan komputer.
Fasilitas pendidikan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur tersedia cukup lengkap
walaupun kondisinya belum sepenuhnya dapat dibanggakan karena sebaran pendidikan juga
harus diperhatikan dalam pemenuhan hak dasar masyarakat di bidang pendidikan.
Pada tahun 2014, Jumlah Pendidikan anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur adalah 252 unit, dengan murid sebanyak 9.311 siswa dan didukung oleh 934
guru, yang sebagian besar adalah unit pendidikan swasta. Untuk Taman Kanak-Kanak (TK)
terdapat 13 unit TK negeri dan 104 unit TK swasta. Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur adalah 437 unit SD negeri dan 19 unit SD swasta. Sekolah Menengah
Pertama (SMA) pada tahun 2014 di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur adalah 83 SLTP Negeri
dan 30 SLTP swasta. Untuk tingkat SLTA masing-masing 40 unit SMA negeri, 19 unit SMA
swasta, 33 unit SMK negeri dan 24 unit SMK swasta. Khusus perguruan tinggi, perkembangan
pendidikan tinggi juga sangat menggembirakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, yaitu
terdapat 6 sekolah tinggi, bahkan STIE Trisna Negara di Belitang telah dapat menyelenggarakan
program Magister Manajemen (Strata dua).
Permasalahan lain yang perlu mendapat perhatian bersama adalah belum optimalnya
pengembangan pendidikan vokasi, dan pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
Selain itu juga belum optimalnya pengembangan muatan lokal. Muatan lokal penting bagi sarana
untuk mengolah kekhasan “identitas” sebagai bagian tidak terpisahkan dari watak. Materi seperti
budi pekerti, bahasa dan kesenian merupakan subyek potensial guna merajut watak saling
menghormati, toleransi terhadap kebhinekaan, peduli sesama dan lain-lain yang menjadi dasar
pembangunan watak bangsa.
4.1.5. PERMASALAHAN KESEHATANSelain pendidikan, kesehatan juga merupakan bagian dari hak dasar setiap warga Negara
yang harus mendapat prioritas dari pemerintah untuk melayaninya. Tercapainya derajat kesehatan
masyarakat sesuai dengan yang diharapkan dapat tercapai apabila di dukung oleh fasilitas dan tenaga
kesehatan yang memadai. Ketersediaan sarana prasarana kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas
dan sarana kesehatan lainnya mutlak diperlukan dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat.
a. Akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan yang berkualitas masih rendah Jumlah fasilitas kesehatan terus meningkat tetapi akses masyarakat terhadap fasilitas
kesehatan masih rendah khususnya di daerah pedesaan. Tantangan ke depan adalah
meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat melalui penyediaan sarana
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021
BAB IV - 6
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan
dan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai untuk merespon dinamika karakteristik
penduduk dan kondisi geografis. Pada Tahun 2014 di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
terdapat 4 unit rumah sakit yaitu 2 rumah sakit umum dan 2 rumah sakit swasta. Sedangkan
jumlah Puskesmas 22 unit dengan didukung oleh 59 unit puskesmas pembantu, 6 unit klinik
kesehatan dan 13 unit rumah bersalin dan balai kesehatan.
b. Jumlah tenaga kesehatan yang masih minimTantang yang akan dihadapi saat ini adalah memperbaiki kualitas perencanaan, produksi
dan pendayagunaan yang menjamin terpenuhinya jumlah, mutu, dan persebaran SDM kesehatan
terutama di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan daerah perdesaan. Kebijakan yang akan
diambil adalah dengan penguatan regulasi termasuk akreditasi dan sertifikasi.
Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur pada tahun 2014
terdiri dari 54 orang dokter umum, 23 orang dokter spesialis dan 4 orang dokter gigi. Selain itu
juga didukung oleh 290 orang bidan, 10 orang perawat gigi, 213 orang perawat umum dan 235
orang bidan desa.
c. Status gizi masyarakat masih rendah Kekurangan gizi pada anak balita di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur berfluktuasi,
Pada tahun 2011 terdapat kasus gizi buruk 41 kasus pada tahun 2012 dan 2013 mengalami
penurunan menjadi 14 kasus dan 13 kasus. Namun pada tahun 2014 mengalami peningkatan
menjadi 29 kasus , hal ini menjadi salah satu permasalahan yang cukup penting. Tantangan ke
depan adalah meningkatkan status gizi masyarakat dengan fokus pada ibu hamil dan anak usia 0-
2 tahun, meningkatkan pola hidup sehat, menjamin kecukupan zat gizi dengan memperkuat
kerjasama lintas sektor, meningkatkan pemberdayaan masyarakat, dan meningkatkan kualitas
kesehatan lingkungan.
d. Status kesehatan ibu dan anak masih rendah Kondisi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yaitu masih adanya kematian ibu
melahirkan, kematian bayi dan kematian balita. Angka kematian ibu melahirkan di Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur adalah 16 orang per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka
Kematian Bayi adalah 88 orang per 100.000 kelahiran hidup Tantangan ke depan adalah
memperkecil persalinan oleh dukun bersalin dengan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak melalui perbaikan gizi, peningkatan pengetahuan ibu, pemenuhan
ketersediaan tenaga kesehatan, penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, dan peningkatan
cakupan dan kualitas imunisasi, serta meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan.
e. Perilaku Hidup Sehat dan BersihPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga masih belum optimal
pelaksanaannya sehingga masih diperlukan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021
BAB IV - 7
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan
agar mampu dan mau melakukan PHBS untuk mencegah risiko terjadinya penyakit dan
melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
4.1.6. PERMASALAHAN KEADILAN GENDER DAN PERLINDUNGAN ANAKInstruksi Presiden RI Nomor 9 Tahun 2000 telah menetapkan Kebijakan pengarusutamaan
gender dalam pembangunan nasional yang mengintruksikan kepada seluruh Kementerian/Lembaga di
tingkat pemerintahan pusat, provinsi maupun kabupaten/kota untuk mengintegrasikan perspektif gender
(aspirasi, pengalaman, masalah dan kebutuhan perempuan serta laki-laki) ke dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kebijakan serta program pembangunan.
Permasalahan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan keadilan gender dan perlindungan
anak adalah masih lemahnya fungsi pengarusutamaan perspektif gender dan perlindungan anak dalam
sistem birokrasi dan tatanannya. Dalam tataran publik berbagai permasalahan terlihat dengan masih
rendahnya kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anak yang ditunjukkan dengan
masih tingginya angka kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Permasalahan lain adalah peran dan posisi perempuan di bidang politik dan jabatan publik
dalam rangka menuju kuota 30 % perempuan di legislatif masih rendah. Hal ini disebabkan oleh masih
terbatasnya SDM perempuan yang memiliki ketertarikan dan berpartisipasi di politik serta kurangnya
kepedulian masyarakat untuk memilih wakil perempuan di lembaga legislatif. Dari sisi perlindungan
anak permasalahan yang dihadapi adalah masih lemahnya sistem perlindungan anak utamanya
terhadap anak yang rentan (kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah terhadap anak).
Upaya yang perlu dilakukan adalah melakukan pencegahan, penanganan dan pengurangan resiko
terhadap anak-anak yang rentan sedangkan terhadap anak yang berkebutuhan khusus lebih
ditekankan pada peningkatan aksesibilitas dan pelayanan pendidikan anak berkebutuhan khusus.
4.1.7. PERMASALAHAN PELAYANAN PUBLIKKinerja pemerintah daerah sebagai pelayan masyarakat dapat di ukur dari kinerja pelayanan
publik. Tantangan utama yang di hadapi pemerintah adalah terkait dengan pelayanan publik seperti
penyederhanaan perizinan, pungutan yang tidak ada dasar hukum dan kemudahan akses perizinan.
4.1.8. PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUPPermasalahan di bidang lingkungan hidup berdasarkan hasil Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur tahun 2016-2021 dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Peningkatan Emisi Gas Karbon (gas rumah kaca) yang disebabkan oleh pembakaran jerami
pasca panen, emisi karbon perubahan penggunaan lahan, emisi GRK dari limbah cair domestik,
cerobong asap perusahaan industri pengolahan, cerobong asap pabrik penggilingan padi, knalpot
kendaraan, pembakaran sampah rumah tangga, gas metan yang dihasilkan oleh TPA martapura.
Akibat yang ditimbulkan mengakibatkan polusi/pencemaran udara dan sekaligus juga akan
merusak ozon pelindung bumi, menurunkan kualitas udara untuk pernapasan semua organisme
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021
BAB IV - 8
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan
terutama manusia sehingga akan menurunkan derajat kesehatan masyarakat, asap
menyebabkan gangguan iritasi dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), ab bakaran
jerami tidak dapat menyuburkan tanah melainkan menghilangkan unsur hara dalam
jumlah cukup banyak, membakar jerami secara perlahan dapat menyebabkan hasil panen
semakin menurun dan pembakaran jerami justru membuat tanaman rentan terserang
hama dan penyakit, Ogan Komering Ulu Timur semakin panas.
2. Akses sanitasi masih rendah yang disebabkan oleh membuang sampah sembarangan di
jaringan irigasi dan sungai, akses cakupan pelayanan sampah masih disekitar perkotaan
martapura, akses cakupan pelayanan sampah di luar kecamatan martapura masih sangat rendah,
fungsi drainase masih berbagi fungsi dengan saluran air limbah rumah tangga, belum adanya TPA
di kawasan kecamatan belitang rendahnya kesadaran masyarakat. Akibat yang di timbulkan
pencemaran sumber-sumber air, bau tidak sedap, meningkatnya penyakit diare, demam berdarah,
malaria, tifus dll, kerugian ekonomi yang besar, lingkungan yang tidak nyaman.
4.2. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
Analisis lingkungan strategis yang terdiri dari lingkungan eksternal dan linkungan internal
dilakukan untuk mengidentfikasi perubahan lingkungan strategis daerah yang dapat mempengaruhi
upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
dalam lima tahun mendatang (2016-2021).
4.2.1. ANALISA LINGKUNGAN INTERNAL
Peluang peluang daerah yang dapat mendukung terwujudnya visi, misi, tujuan, sasaran dan
kebijakan pembangunan selama 5 (lima) tahun sangat perlu untuk diketahui, demikian halnya dengan
ancaman yang mungkin dapat menghambat perwujudan visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan
pembangunan tersebut juga perlu dideteksi sehingga dapat mengambil tindakan yang berupa kebijakan
untuk memanfaatkan peluang sekaligus juga untuk mengatasi permasalahan yang ada.
4.2.1.1. ANALISA KEKUATAN DAERAH1. Keragaman suku, ras dan agama yang memiliki ciri khas dan budaya tersendiri sehingga kaya
akan corak dan warna yang mendukung Bhineka Tunggal Ika dan miniatur nusantara.
2. Memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang didukung dengan lahan yang subur dan
didukung dengan sistem irigasi teknis melalui Bendung Perjaya yang membendung Sungai
Komering.
3. Merupakan daerah swasembada beras ditandai dengan surplus beras yang dapat mensuplai
daerah lain di wilayah Sumatera Selatan bahkan wilayah lain di Pulau Sumatera dan di luar Pulau
Sumatera.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021
BAB IV - 9
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan
4. Memiliki potensi yang cukup besar di bidang perikanan terutama perikanan budidaya dengan
dukungan sumber daya air yang cukup besar dari irigasi komering.
5. Memiliki potensi di bidang perkebunan terutama perkebunan karet, sawit dan perkebunan tebu.
6. Memiliki potensi pertambangan yang masih dalam tahap ekplorasi di beberapa kecamatan yaitu
potensi pertambangan batubara dan minyak bumi.
7. Lembaga pendidikan cukup beragam terutama di wilayah belitang dan sekitarnya yaitu beberapa
perguruan tinggi swasta, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
8. Memiliki banyak daerah yang dapat di jadikan potensi wilayah pariwisata baik wisata air, agro
wisata atau wisata lainnya.
4.2.1.2. ANALISA KELEMAHAN DAERAH1. Masih minimnya infrastruktur dasar masyrakat terutama jalan dan jembatan yang dapat
menghambat arus barang dan jasa serta arus pemasarana hasil produksi daerah baik hasil
pertanian maupun hasil perkebunan.
2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) relatif cukup tetapi perlu penanganan lebih serius untuk
meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam meningkatkan daya saing daerah.
3. Masih terbatasnya pendapatan daerah yang masih sangat mengandalkan dana perimbangan
serta masih rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD).
4. Kesenjangan pembangunan antar wilayah terutama ketertinggalan pembangunan di wilayah
pesisir komering dan wilayah perbatasan.
5. Belum optimalnya promosi daerah sehingga iklim investasi dan daya saing produk daerah juga
belum optimal.
6. Belum maksimalnya dukungan dalam bentuk peraturan daerah yang mendorong peningkatan
kegiatan ekonomi dan investasi
7. Jumlah penduduk miskin masih cukup tinggi walaupun secara persentase cukup rendah di
bandingkan dengan Kabupate/Kota lain di Provinsi Sumatera Selatan.
8. Angka penggangguran masih cukup tinggi serta masih rendahnya daya saing tenaga kerja lokal.
9. Belum optimalnya pengelolaan sumber daya alam dan energi karena masih terbatasnya dana dan
masih rendahnya sumber daya manusia yang dapat mengelolanya.
4.2.2. ANALISA LINGKUNGAN EKSTERNAL
Analisa lingkungan eksternal dilakukan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang
kemungkinan dapat muncul di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur berkaitan dengan tiga perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021
BAB IV - 10
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan
yang terjadi yang mencakup globalisasi, demokratisasi dan desentralisasi pada kurun waktu 5 (lima)
tahun yaitu tahun 2016-2021.
4.2.2.1. ANALISA PELUANG DAERAH1. Letak posisi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang cukup strategis yaitu berbatasan dengan
Provinsi Lampung, yang menghubungkan wilayah Sumatera dengan wilayah Jawa. Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur khususnya di Kota Martapura terletak pada jalur lintas sumatera dan
wilayah bagian timur memiliki akses ke jalur lintas timur sumatera.
2. Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur juga memiliki akses menuju Jalan Tol Trans Sumatera yang
melintasi bagian timur. Walaupun tidak secara langsung di lewati oleh jalur Jalan Tol Trans
Sumatera, tetapi akses ini dapat mempercepat arus transportasi dan memiliki potensi untuk
berkembang sebagai daerah pertumbuhan baru.
3. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi akan menciptakan berbagai kemudahan dan
fasilitas dalam penyebaran informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mendorong perbaikan
manajemen pembangunan daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
4. Pertumbuhan ekonomi nasional dan global cenderung meningkat serta perluasan pasar regionali
dan internasional akan meningkatkan investasi.
5. Proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan pembangunan yang mengutamakan
partispasi masyarakat sehingga masyarakat mempunyai rasa memiliki terhadap hasil
pembangunan.
6. Proses pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan masyarakat akan dilakukan secara
adil dan transparan serta partisipatif dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak dasar
rakyat.
7. Proses perumusan kebijakan dan pengelolaan sumber daya dan aset daerah akan
memperhitungkan pelaksanaan prinsip demokrasi, keadilan, kesetaraan gender, keistimewaan,
kekhususan, dan keragaman masyarakat.;
8. Berlakunya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah memberikan
kewenangan yang lebih luas dalam mengelola sumber daya secara lebih efisien, efektif dan
produktif.
4.2.2.2. ANALISA ANCAMAN DAERAH1. Kebijakan pembangunan berkelanjutan berorientasi kawasan belum secara konsisten
pelaksanaannya sehingga berdampak pada inefisiensi dan inefektifitas alokasi sumber daya alam.
2. Arus masuk barang dari luar baik dari daerah maupun dari negara lain akan berdampak terhadap
penurunan produksi dan pendapatan para pelaku usaha.
3. Ketergantungan industri nasional yang masih cukup tinggi terhadap komponen impor menjadikan
industri nasional rentan terhadap perkembangan ekonomi internasional khususnya berkaitan
dengan kurs mata uang dunia.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021
BAB IV - 11
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan
4. Proses demokrasi yang berjalan secara berlebihan menyebabkan pemahaman yang sempit dalam
mengeluarkan pendapat yang berimbas pada terjadinya demonstrasi dan unjuk rasa yang anarkis.
5. Peran partai politik yang terlalu dominan terhadap perpolitikan dan pengambilan keputusan
kebijakan publik menyebabkan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi yang
berimbas pada menurunnya partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan demokrasi.
6. Belum optimalnya deregulasi, debirokrasi dan masih adanya peraturan-peraturan daerah yang
kurang kondusif terhadap iklim investasi.
7. Lemahnya koordinasi antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota
menyebabkan kurang optimalnya pengelolaan sumber daya dan lingkungan, serta lambatnya
pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur di daerah;
8. Kompetisi yang semakin ketat dalam perekonomian dunia dan terintegrasinya ekonomi nasional
terhadap ekonomi internasional menuntut peningkatan daya saing yang semakin tinggi.
4.3. ISU STRATEGIS DAERAH
Berdasarkan analisa lingkungan internal dan eksternal Kabupaten Ogan Komering Ulu
TIMUR, isu strategis dalam pelaksanaan visi dan misi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur tahun
2016 – 2021 dapat dirinci sebagai berikut:
1. Masih terbatasnya kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar wilayah, agar sesuai dengan prioritas
dan sasaran pembangunan nasional.
2. Peningkatan sinergi antara aparat dan masyarakat dalam memelihara keamanan dan ketertiban.
3. Peningkatan profesionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN).
4. Belum optimalnya kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah.
5. Masih kurangnya aksebilitas mutu pendidikan sarana dan prasarana dan peran serta masyarakat.
6. Masih kurang representatifnya sarana dan prasarana kesehatan yang berpengaruh pada
kurangnya aksebilitas dan kualitas pelayanan bidang kesehatan.
7. Belumnya optimalnya pengembangan dan pemanfaatan potensi unggulan daerah.
8. Belum terkelolanya lingkungan hidup yang asri dan lestari dalam rangka pengembangan
pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021
BAB IV - 12