225910698 Artikel Penelitian

14
Gambaran Status Gizi Ibu Hamil dan Faktor-Faktor yang Berhubungan di Puskesmas Kelurahan Jelambar I dan II, Jakarta Barat Periode Juli 2012 Bonny Adhitama Putra, Yuanita Sofia Kamsidi, Lissa, Lidwina Margaretha Laka, Djap Hadi Susanto Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Abstrak: Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia. Peran gizi dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia telah dibuktikan dari berbagai penelitian. Nutrisi yang tepat sangat penting bagi pertumbuhan perkembangan dan kesejahteraan manusia. Gangguan gizi pada awal kehidupan akan mempengaruhi kualitas kehidupan berikutnya. Masalah gizi dalam kehamilan yang dihadapi masyarakat Indonesia adalah KEK pada ibu hamil, dimana hal ini disebabkan oleh pengetahuan ibu hamil terhadap gizi yang kurang, ketidakmampuan keluarga dalam menyediakan makanan bergizi dan kurangnya kesadaran pada ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai risiko kematian ibu mendadak pada masa perinatal atau risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena perdarahan, sehingga akan meningkatkan angka kematian ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status gizi ibu hamil dan faktor-faktor yang mempengaruhi di Puskesmas Kelurahan Jelambar I dan II. Penelitian menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Kelurahan Jelambar I sebanyak 30 orang dan Kelurahan Jelambar II sebanyak 23 orang. Dari hasil penelitian didapatkan persentase ibu hamil dengan risiko KEK 58,5% dan yang tidak berisiko KEK 41,5%. Dimana ibu hamil dengan risiko KEK memiliki pendidikan yang rendah (66%), pendapatan keluarga per bulan di bawah upah minimum provinsi (50,9%), beban kerja berat (45,3%) dan pola makan yang kurang baik (17%). Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan (p=0,008), pendapatan keluarga per bulan (p=0,004), beban kerja (p=0,04), kunjungan antenatal care (p=0,01) dan pola makan dengan status gizi ibu hamil (0,000), sedangkan tidak ada hubungan yang bermakna antara paritas (p=0,746), jarak kehamilan (p=0,445) dengan status gizi ibu hamil. Kata kunci: status gizi, ibu hamil,faktor-faktor gizi 1

description

g

Transcript of 225910698 Artikel Penelitian

Page 1: 225910698 Artikel Penelitian

Gambaran Status Gizi Ibu Hamil dan Faktor-Faktor yang Berhubungan

di Puskesmas Kelurahan Jelambar I dan II, Jakarta Barat

Periode Juli 2012

Bonny Adhitama Putra, Yuanita Sofia Kamsidi, Lissa, Lidwina Margaretha Laka, Djap Hadi Susanto

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Abstrak: Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia. Peran gizi dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia telah dibuktikan dari berbagai penelitian. Nutrisi yang tepat sangat penting bagi pertumbuhan perkembangan dan kesejahteraan manusia. Gangguan gizi pada awal kehidupan akan mempengaruhi kualitas kehidupan berikutnya. Masalah gizi dalam kehamilan yang dihadapi masyarakat Indonesia adalah KEK pada ibu hamil, dimana hal ini disebabkan oleh pengetahuan ibu hamil terhadap gizi yang kurang, ketidakmampuan keluarga dalam menyediakan makanan bergizi dan kurangnya kesadaran pada ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai risiko kematian ibu mendadak pada masa perinatal atau risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena perdarahan, sehingga akan meningkatkan angka kematian ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status gizi ibu hamil dan faktor-faktor yang mempengaruhi di Puskesmas Kelurahan Jelambar I dan II. Penelitian menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Kelurahan Jelambar I sebanyak 30 orang dan Kelurahan Jelambar II sebanyak 23 orang. Dari hasil penelitian didapatkan persentase ibu hamil dengan risiko KEK 58,5% dan yang tidak berisiko KEK 41,5%. Dimana ibu hamil dengan risiko KEK memiliki pendidikan yang rendah (66%), pendapatan keluarga per bulan di bawah upah minimum provinsi (50,9%), beban kerja berat (45,3%) dan pola makan yang kurang baik (17%). Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan (p=0,008), pendapatan keluarga per bulan (p=0,004), beban kerja (p=0,04), kunjungan antenatal care (p=0,01) dan pola makan dengan status gizi ibu hamil (0,000), sedangkan tidak ada hubungan yang bermakna antara paritas (p=0,746), jarak kehamilan (p=0,445) dengan status gizi ibu hamil. Kata kunci: status gizi, ibu hamil,faktor-faktor gizi

1

Page 2: 225910698 Artikel Penelitian

Nutritional Condition of Pregnant Women and The Factors that Affects it atPuskesmas Kelurahan Jelambar I and II, West Jakarta,

The Period Juli 2012

Bonny Adhitama Putra, Yuanita Sofia Kamsidi, Lissa, Lidwina Margaretha Laka, Djap Hadi Santoso

Faculty of Medicine, Krida Wacana Christian University

Abstract: Nutrition is one of the main factors that determine the quality of human resources. The role of nutrition in the developement of the human resources quality has been proven to be true through many researches. The balance of nutrition is very impportant the growth and improvements of human being welfare. The deficiency of nutrition in the beginning of life will affect the quality of life of the next generation. The nutritionals main problem encountered during pregnancy is Chronic Energy Deficiency, which is caused by the lack of knowledge about nutrition, the inability to provide nutritious food and sustenance and also the lack of awareness to consume food with balanced nutrition. Pregnant woman who suffers from Chronic Energy Deficiency has high risk of premature death during the prenatal or risk of giving birth to underweight baby. During the situations, lots of pregnant woman deaths are caused by hemorrhaging, therefore it also raises the mortality rate of the mother and the baby. This reasearch are meant to give us a better view prospective about the nutritional condition of the pregnant woman and the factors that affects it at Puskesmas Jelambar I and II. The research used the designed descriptive analityc method with cross-sectional approach. The population of research are all pregnant woman that visited Puskesmas Jelambar I and II, which is 30 women at Puskesmas Jelambar I and 23 women at Puskesmas Jelambar II. From this research we learned that 58,5 % of the pregnant woman has risk of Chronic Energy Deficiency, whille the other 41,5 % did not. Pregnant woman with high risk of Chronic Energy Deficiency has low in education (66%), family income per month under the minimum provincy wage (50,9%), loads severe labor (45,3%), and bad eating behaviour (17,0%) There is a major connection between education (p=0.08), familiy income per month (p=0,001), load labor (p=0,04), and eating behaviour (p=0,000) with nutritional condition of pregnant woman. Wether there is no major connection between parity (p=0,746), intervals of pregnancy (p=0,445) with the condition of pregnant woman. Keywords: nutritional condition, pegnant woman, nutrition’s factors

2

Page 3: 225910698 Artikel Penelitian

Pendahuluan

Gizi merupakan salah satu faktor

penentu utama kualitas sumber daya

manusia. Peran gizi dalam pembangunan

kualitas sumber daya manusia telah

dibuktikan dari berbagai penelitian.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan

gangguan gizi antara lain faktor

kemiskinan masyarakat yang akan

membawa kepada kemiskinan

pengetahuan dan informasi, dimana pada

kondisi tersebut, ibu akan mengalami

risiko kekurangan gizi, menderita anemia

dan melahirkan bayi dengan berat lahir

rendah.1,2,3,4,5

Salah satu masalah gizi dalam

kehamilan yang dihadapi masyarakat

Indonesia adalah KEK. Ibu hamil yang

menderita KEK mempunyai risiko

kematian ibu mendadak pada masa

perinatal atau risiko melahirkan bayi

dengan BBLR. Hal tersebut di atas

didukung oleh hasil laporan dari WHO

tahun 2007 yang menunjukan masih

tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di

dunia, yaitu sebesar 400/100.000

kelahiran hidup dan masih tingginya

Angka Kematian Ibu di Indonesia menurut

hasil Survei Demografi dan Kesehatan

Indonesia (SKDI) tahun 2007, yaitu

228/100.000 kelahiran hidup.2 Keadaan ini

akan meningkatkan angka kematian ibu

dan bayi. Menurut Depkes RI tahun 2009,

prevalensi ibu hamil dengan KEK di

Indonesia sebesar 24,6%. Berdasarkan

Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun

2007 di DKI Jakarta terdapat 10,6% bayi

dengan BBLR, dengan persentase

tertinggi ditemukan di Jakarta Pusat yaitu

21,4% dan terendah di Kepulauan Seribu

sebesar 0,9% dan berdasarkan laporan

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun

2007, DKI Jakarta merupakan salah satu

provinsi yang memiliki resiko KEK yang

tinggi dan prevalensinya diatas angka

nasional yaitu sebesar 16.6%.3,4,6,7

Namun, dari semua penelitian

yang pernah dilakukan, belum ditemukan

adanya penelitian tentang gembaran

status gizi ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Jelambar I dan II,

sehingga perlu dilakukan penelitian di

daerah tersebut. Oleh sebab itu, tujuan

umum penelitian ini dilakukan adalah

untuk mengetahui gambaran status gizi

ibu hamil dan faktor-faktor yang

mempengaruhi di Puskesmas Kelurahan

Jelambar I dan II bulan Juli 2012. Tujuan

khususnya adalah diketahuinya

presentase status gizi ibu hamil dan

sebaran ibu hamil berdasarkan usia,

pendidikan, pekerjaan, paritas, jarak

kehamilan, pendapatan keluarga,

antenatal care dan pola makan, serta

diketahuinya hubungan antara status gizi

ibu hamil dengan faktor-faktor tersebut di

Puskesmas Kelurahan Jelambar I dan II

bulan Juli 2012.

Metode

Penelitian ini menggunakan desain

penelitian deskriptif analitik dengan studi

Cross sectional. Penelitian dilaksanakan

di Puskesmas Kelurahan Jelambar I dan II

3

Page 4: 225910698 Artikel Penelitian

pada tanggal 23 Juli 2012 sampai 27 Juli

2012. Populasi dalam penelitian ini adalah

semua ibu hamil yang berkunjung ke

Puskesmas Kelurahan Jelambar I dan II

pada periode 23 Juli 2012 – 27 Juli 2012.

Teknik sampling yang digunakan adalah

consecutive sampling, dan didapatkan

jumlah sampel sebanyak 53 orang.

Kriteria inklusi adalah ibu hamil yang

tinggal di wilayah kerja Puskemas

Kelurahan Jelambar I dan II, usia

kehamilan lebih atau sama dengan

trimester II dan bersedia menjadi subjek

penelitian. Dalam penelitian ini digunakan

variabel dependent (terikat) dan variabel

independent (bebas). Variabel terikat

adalah status gizi ibu hamil. Variabel

bebas berupa usia ibu, pekerjaan ibu,

pendapatan keluarga per bulan, tingkat

pendidikan, paritas, jarak kehamilan, ANC

dan pola makan. Cara pengumpulan data

adalah dengan menggunakan kuesioner,

pengukuran lingkar lengan atas ibu hamil

dan data laporan kegiatan KIA di

Puskesmas Kelurahan Jelambar I dan II.

Pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan SPSS 16 dan digunakan uji

statistik yang sesuai. Data disajikan dalam

bentuk tekstular dan tabular.

Hasil

Penelitian dilakukan di Puskesmas

Kelurahan Jelambar I dan II pada tanggal

23 Juli 2012 sampai 27 Juli 2012 dengan

jumlah sampel sebanyak 53 ibu hamil.

Kemudian dicari karakteristik subjek

menurut usia, pendidikan, beban kerja,

pendapatan keluarga, paritas, jarak

kehamilan, kunjungan ANC dan pola

makan, yang berhubungan dengan status

gizi.

Tabel 1. Persentase Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Kelurahan Jelambar I dan II

Periode Juli 2012

Status Gizi Frekuensi Presentase (%)

Risiko KEK

Tidak risiko KEK

31

22

58,5

41,5

4

Page 5: 225910698 Artikel Penelitian

Tabel 2. Sebaran Subjek Berdasarkan Usia Ibu, Pendidikan Ibu, Beban Kerja Ibu,

Pendapatan Keluarga per Bulan, Paritas, Kunjungan Antenatal Care, dan Pola Makan Ibu di

Puskesmas Kelurahan Jelambar I dan II Periode Juli 2012

Variabel Frekuensi Presentase

Usia Ibu

- < 20 tahun

- ≥ 20 tahun

Pendidikan

- Rendah

- Sedang

- Tinggi

Beban kerja

- Berat

- Sedang

- Ringan

Pendapatan keluarga per bulan

- <Rp. 1.529.150,00

- ≥Rp. 1.529.150,00

Paritas

- > 2 orang

- ≤ 2 orang

Jarak Kehamilan

- < 2 tahun

- ≥ 2 tahun dan belum pernah atau sekarang

sedang hamil

Antenatal Care

- Tidak teratur

- Teratur

Pola Makan

- Kurang

- Cukup

- Baik

9

44

35

18

0

24

15

14

27

26

11

42

8

45

21

32

9

19

25

17,0

83,0

66,0

34,0

0.0

45,3

28,3

26,4

50,9

49,1

20,7

79,3

15,1

84,9

39,6

60,4

17,0

35,8

47,2

Total 53

5

Page 6: 225910698 Artikel Penelitian

Tabel 3. Hubungan antara Status Gizi Ibu Hamil dengan Fakor-Faktor yang Berhubungan di

Puskesmas Kelurahan Jelambar I dan II Periode Juli 2012

VariabelStatus Gizi

N Uji Df P HoKurang Baik

Usia- < 20 tahun - ≥ 20 tahun

823

121

944

Fisher 1 >0,05(0,64)

Gagal ditolak

Total 31 22 53Pendidikan- Rendah- Sedang*- Tinggi*

2560

10120

35180

X2

(7,105)1 <0,05

(0,008)Ditolak

Total 31 22 53Beban kerja- Berat- Sedang- Ringan

2065

499

241514

X2

(11,204)2 <0,05

(0,004) Ditolak

Total 31 22 53Pendapatan keluarga per bulan- < Rp. 1.529.150,00- ≥ Rp. 1.529.150,00

2011

715

2726

X2

(5,505)1 <0,05

(0,019)Ditolak

Total 31 22 53Paritas- > 2 orang- ≤ 2 orang

724

418

1142

Fisher 1 >0,05(0,746)

Gagal ditolak

Total 31 22 53Jarak kehamilan- < 2tahun- ≥ 2 tahun dan belum

pernah

625

220

845

Fisher 1 >0,05(0,445)

Gagal ditolak

Total 31 22 53Antenatal Care- Tidak teratur- Teratur

1813

319

2132

X2

(10,617)1 <0,05

(0,001) Ditolak

Total 31 22 53Pola makan- Kurang*- Cukup*- Baik

9157

04

18

91925

X2

(18,120)1 <0,05

(0,000)Ditolak

Total 31 22 53*Digabung p<0,05

6

Page 7: 225910698 Artikel Penelitian

Pembahasan

Pada penelitian yang telah

dilakukan didapatkan masih ibu hamil

dengan resiko KEK, yaitu sebanyak

58,5%, sedangkan ibu hamil tanpa resiko

KEK sebanyak 41,5%. Hal ini merupakan

masalah yang cukup serius karena angka

KEK secara tidak langsung berhubungan

dengan angka kematian ibu.

Di Puskesmas Kelurahan Jelambar

I & II periode Juli 2012 didapatkan hasil

bahwa ibu yang hamil lebih banyak

berusia ≥ 20 tahun (83%). Setelah

dilakukan uji statistik, didapatkan bahwa

tidak ada hubungan bermakna antara usia

ibu dengan status gizi Ibu Hamil (p>0.05).

Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Halym Surasih di

Kabupaten Banjarnegara tahun 2005,

dikatakan ada hubungan yang signifikan

antara usia ibu hamil dengan keadaan

KEK. Ibu hamil yang berisiko terkena KEK

dengan usia <20 tahun dan lebih dari >35

tahun mempunyai resiko KEK sebesar

22,70%.8

Di Puskesmas Kelurahan Jelambar

I & Ii periode Juli 2012 didapatkan banyak

ibu hamil yang memiliki anak ≤ 2 anak

(70,9%) dan jarak antar kehamilan lebih

dari 2 tahun atau belum ada riwayat

persalinan sebelumnya (84,9%), serta

tidak didapatkan hubungan yang

bermakna antara status gizi ibu hamil

dengan paritas (p>0,05) dan jarak

kehamilan (p>0,05). Hal ini

memungkinkan tubuh ibu sempat pulih

untuk mempersiapkan kehamilan

berikutnya, Ibu hamil di daerah tersebut

rata-rata melakukan antenatal care secara

teratur dan sebagai besar memiliki pola

makan yang baik meskipun memiliki

pendidikan yang rendah. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh

Halym Surasih di Kabupaten

Banjarnegara tahun 2005 dikatakan tidak

ada hubungan yang signifikan antara

paritas dengan keadaan KEK. Dari hasil

analisis diperoleh ibu hamil yang

paritasnya lebih dari 3 kali sebesar

43,29% mempunyai risiko relatif sama

untuk terkena KEK dan tidak ada

hubungan yang signifikan antara paritas

dengan keadaan KEK. Ibu hamil yang

jarak kelahirannya kurang dari 2 tahun

sebesar 12,37% mempunyai resiko relatif

sama untuk terkena KEK.8

Setelah dilakukan uji statistik,

diperoleh kesimpulan bahwa didapatkan

bahwa ibu hamil berpendidikan rendah

(66%) dan ada hubungan bermakna

antara pendidikan ibu dengan status gizi

Ibu hamil (P <0.05). Pendidikan ibu

berjalan searah dengan status gizi ibu,

karena pendidikan yang baik akan

mempengaruhi pola makan ibu sehingga

mempengaruhi status gizi. Hal ini

didukung oleh penelitian yang dilakukan

oleh dr. Johanis A. Najoan di Kelurahan

Konggos Barat Kecamatan Singkil kota

Manado bulan Maret sampai Juli 2012

7

Page 8: 225910698 Artikel Penelitian

dikatakan ada hubungan yang bermakna

antara tingkat pendidikan dengan KEK

dimana ibu hamil yang memiliki

pendidikan rendah berisiko terkena KEK

sebesar 11%.9

Berdasarkan hasil uji statistik,

diperoleh ibu hamil dengan beban kerja

berat sebesar 45,3% dan didapatkan ada

hubungan bermakna antara beban kerja

ibu dengan status gizi ibu hamil (P <0.05).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Halym Surasih di

Kabupaten Banjarnegara tahun 2005

dimana dikatakan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara beban kerja dengan

keadaan KEK ibu hamil. ibu hamil yang

mempunyai beban kerja sedang

mempunyai resiko terkena KEK 28,86%

dibandingkan dengan ibu hamil yang

beban kerjanya ringan.8

Ibu hamil dengan pendapatan

keluarga per bulan yang di bawah Upah

Minimum Provinsi DKI Jakarta di

Puskesmas Kelurahan Jelambar I dan II

sebesar 50,9%. Setelah dilakukan uji

statistik, diperoleh kesimpulan bahwa ada

hubungan bermakna antara pendapatan

keluarga dengan status gizi ibu hamil (p

<0,05). Menurut hasil penelitian yang

dilakukan oleh Halym Surasih di

Kabupaten Banjarnegara tahun 2005

dikatakan ada hubungan yang signifikan

antara pendapatan dengan KEK. Ibu hamil

yang mempunyai pendapatan rendah

berisiko terkena KEK sebesar 50,80%.8

Berdasarkan kunjungan ANC di

Puskesmas Kelurahan Jelambar I dan II,

sebanyak 60,4 % dan diperoleh

kesimpulan bahwa ada hubungan antara

kunjungan ANC terhadap status gizi ibu

hamil. Data yang diperoleh dari penelitian

yang dilakukan di BPS Natalia yang

dilakukan oleh Hidayati pada tahun 2010 -

2011 ibu hamil yang tidak melakukan ANC

memiliki kemungkinan untuk menderita

KEK sebesar 28,5%.9

Setelah dilakukan uji statistik,

diperoleh kesimpulan bahwa ada

hubungan bermakna antara pola makan

dan statuz gizi ibu hamil (p <0,05).

Berdasarkan penelitian Iryadi di

Puskesmas kelurahan Duri Kepa di tahun

2011, didapatkan hubungan yang

bermakna antara pola makan dengan

status gizi dimana 18,9% ibu hamil

menderita KEK memiliki pola makannya

kurang baik.10

Pola makan ibu hamil ini

dipengaruhi oleh pendidikan, pendapatan,

beban kerja dan kunjungan ANC.

Kebutuhan gizi ibu hamil akan sangat

dipengaruhi oleh beban kerja yang

dilakukan. Pendidikan, kunjungan ANC

dan pendapatan akan berpengaruh pada

pengetahuan ibu hamil dalam memilih

makanan yang diperlukannya, serta

menentukan makanan yang diperlukannya

berdasarkan jumlah pendapatan

keluarganya.7-10

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang

dilakukan di Puskesmas Kelurahan

Jelambar I dan II Jakarta Barat selama

8

Page 9: 225910698 Artikel Penelitian

bulan Juni 2012, dapat diambil kesimpulan

bahwa ibu hamil dengan risiko KEK

sebesar 58,5 % di Puskesmas Kelurahan

Jelambar I dan II Jakarta Barat periode

Juli 2012, dengan sebaran ibu hamil, yaitu

usia lebih dari atau sama dengan 20 tahun

sebanyak 83,0 %, berpendidikan rendah

sebesar 66,0%, ibu hamil dengan beban

kerja berat sebesar 45,3 %, pendapatan

keluarga di atas garis kemiskinan sebesar

75,5%, paritas kurang atau sama dengan

dua orang sebesar 79,3%, jarak

kehamilan lebih dari atau sama dengan

dua tahun serta belum pernah melahirkan

sebesar 84,9%, melakukan antenatal care

secara teratur sebesar 60,4%, dan

memiliki pola makan yang baik sebesar

47,2%. Dari hasil penelitian didapatkan

ada hubungan yang bermakna antara

pendidikan, pendapatan keluarga per

bulan, kunjungan antenatal care, beban

kerja dan pola makan dengan status gizi

ibu hamil. Namun tidak ada hubungan

yang bermakna antara paritas, jarak

kehamilan dengan status gizi ibu hamil.

Saran

Dalam rangka meningkatkan

status gizi ibu hamil, sebaiknya dilakukan

penggalakan Pemberian Makanan

Tambahan (PMT) kepada ibu hamil, dan

dipadukan dengan kegiatan penyuluhan

kepada ibu hamil tentang pola makan

yang baik, serta memotivasi kader

posyandu agar dapat memotivasi ibu-ibu

mengenai pentingnya gizi selama

kehamilan.

Daftar Pustaka

1. Azikin G. Gambaran status gizi ibu

hamil trimester 1 di rumah sakit umum

daya, makasar. Diunduh dari

http://kebidanan-kti.blogspot.com/2011

/11/gambaran-status-gizi-ibu-

hamil.html, 7 Juli 2012.

2. Wiryo H. Peningkatan gizi bayi, anak,

ibu hamil, dan menyusui dengan

bahan makanan lokal. Jakarta:

Sangung Seto; 2002.h.22-7.

3. Gibney. M.J., Margetts B.M., Kearney

J.M., Arab L. Gizi kesehatan

masyarakat. Editor: Widyastuti P,

Hardiyanti EG. Jakarta: EGC;

2008.h.302-4.

4. Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama;

2009.

5. Simanjuntak DH, Sudaryat E. Gizi

pada ibu hamil dan menyusui.

Sumatera Utara: Departemen Gizi

Kesehatan Masyarakat Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara; 2007.

6. Francin, P. Gizi dalam kesehatan

reproduksi. Jakarta: EGC; 2005.

7. Sri Mulyaningrum. Faktor-faktor yang

berhubungan dengan risiko kurang

energi kronis (KEK) pada ibu hamil di

Provinsi DKI Jakarta. Juli 2009.

Diunduh dari: lontar.ui.ac.id/file?

9

Page 10: 225910698 Artikel Penelitian

file=digital/124263-S-5638-Fak, 15 Juli

2012.

8. Halym S. Faktor-faktor yang

berhubungan dengan keadaan kurang

energi kronis (KEK) pada ibu hamil di

kabupaten banjar negara tahun 2005.

Diunduh dari

http://www.scribd.com/mobile/doc/375

74737?width=1281, 3 Agustus 2012.

9. Najoan JA. Hubungan tingkat sosial

ekonomi dengan kurang energi kronik

pada ibu hamil di kelurahan kombos

barat kecamatan singkil kota manado

tahun 2011. Diunduh dari

http://prepo.unsrat.ac.id/253/1/Hubung

an_tingkat_sosial_ekonomi_dengan_k

urang_energi_kronik_pada_ibu_hamil

_di_kelurahan_kombos_barat_kecama

tan_singkil_kota_manado.pdf,3

Agustus 2012.

10. Iryadi. Gambaran status gizi ibu hamil

dan faktor-faktor yang berhubungan di

puskesmas kelurahan duri kepa,

jakarta barat, 14 juli – 17 juli 2011.

Diunduh dari

www.scribd/doc/61854272/artikel-

penelitian, 3 Agustus 2012.

10