220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

download 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

of 27

Transcript of 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    1/27

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    2/27

    Jika % K :

    5 10 % aliran sangat baik

    21 20 % aliran cukup baik

    21 25 % aliran cukup

    >26 % aliran buruk

    c. Kadar air (loss on drying)

    Salah satu metode yang digunakan untuk mengukur kadar air dengan caramembandingkan bobot granul setelah dipanaskan dengan bobot granul sebelum

    dipanaskan

    d. Waktu hancur

    Waktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah tablet untuk hancur menjadi

    serbuk/partikel penyusunnya yang mampu melewati ayakan no.10 yang terdapat

    dibagian bawah alat uji

    e. Kekerasan

    Uji kekuatan tablet yang mencerminkan kekuatan tablet secara keseluruhan, yang

    diukur dengan memberi tekanan terhadap diameter tablet

    f. Friabilitas

    Uji friabilitas digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap

    gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman. Prinsipnya adalahmenetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar dalam friabilator

    selama waktu tertentu.

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    3/27

    g. Keseragamanbobotdanbentuk

    Pengukuranbeberapa tablet yang diproduksiuntukmenentukanproduksisetiap tabletyang memiliki bobot yang 99% hampir sama.

    Kadar pemampatan

    %T = Vo V500

    Vo

    %T = Kadar pemampatan

    Vo = Volume sebelumpemampatan

    V500 = Volume setelahpemampatan 500 x

    %T < 20 atau ^V

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    4/27

    1. Alirannya baik

    2. Kompresibilitasnya baik

    3. Bentuknya Kristal

    4. Mampu menciptakan adhesifitasdan kohesifitas dalam massa tablet

    (Musfikah, 2012).

    Komponen-komponen dalam formulasi tablet kempa terdiri atas zat aktif,

    bahan pengisi, bahan pengikat, desintegran, dan lubrikan. Selain itu, tablet dapat

    juga mengandung bahan pewarna dan lak (bahan warna yang diabsorpsikan pada

    alumunium hidroksida yang tidak larut) yang diizinkan, bahan pengaroma, dan bahan pemanis (Syamsuni, 2006).

    Syarat tablet kecuali dinyatakan lain, tablet harus memenuhi syarat berikut:

    1. Kemampuan alir dan sudut istirahat

    Sifat aliran serbuk yang baik merupakan hal penting untuk pengisian yang seragam

    ke dalam lubang cetak mesin tablet dan untuk memudahkan gerakan bahan di sekitar

    fasilitas produksi. Sifat aliran dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk partikel, partikel

    yang lebih besar dan bulat menunjukkan aliran yang lebih baik. Metode untuk

    mengevaluasi sifat aliran granul yang sering digunakan adalah metode corong

    (langsung) (Sari, 2010).

    Kecepatan alir diketahui melalui metode corong. Metode ini paling sederhana untuk

    menetapkan kemampuan alir granul secara langsung, yakni kecepatan alir granul

    dengan bobot tertentu melalui corong diukur dalam detik. Suatu penutup sederhana

    ditempatkan pada lubang keluar corong lalu diisi dengan granul yang telah ditimbang

    terlebih dahulu. Ketika penutup dibuka, waktu yang dibutuhkan granul untuk keluar

    dicatat. Dengan membagi massa serbuk dengan waktu keluar tersebut, kecepatan alir

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    5/27

    diperoleh sehingga dapat digunakan untuk perbandingan kuantitatif granul yang

    berbeda.

    Waktu alir adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah granul untuk mengalir dalam

    suatu alat. Sifat alir ini dapat digunakan untuk menilai efektivitas bahan pelicin,

    mudah tidaknya granul mengalir dan sifat permukaan granul (Voigt, 1995).

    Metode sudut istirahat telah digunakan sebagai metode tidak langsung untuk

    mengukur mampu alir granul karena hubungannya dengan kohesi antar partikel.

    Banyak metode yang berbeda untuk menetapkan sudut istirahat dan salah satunyayang digunakan adalah metode corong (Sari, 2010).

    2. Kerapatan curah dan kerapatan mampat

    Tap density atau densitas ketuk adalah densitas yang ditentukan dengan membagi

    berat dengan volume setelah dilakukan pengetukan. Pada pengetukan ini proses yang

    terjadi adalah pemampatan.

    Alat tap density tester terdiri dari tiga bagian yaitu holder , mesin pengetuk dan

    penghitung ketukan. Holder digunakan untuk menyimpan tabung berukuran. Tabung

    berukuran ini biasanya menggunakan gelas ukur, alat ini fungsinya untuk wadah

    sampel yang diuji, mesin pengetuk berfungsi untuk mengangkat gelas ukur yang

    tersimpan dalam holder kemudian membiarkan jatuh demikian seterusnya hingga

    sampel terketuk-ketuk, dan penghitung ketukan akan menghitung jumlah ketukan

    sesuai dengan angka yang ditentukan.

    3. Uji Susut Pengeringan (LOD)

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    6/27

    Granul dibuat dengan maksud untuk memperbaiki sifat alir massa serbuk yang akan

    dibuat menjadi sediaan tablet, kapsul, puyer, ataupun suspensi kering. Salah satu

    cairan pembasah yang dapat digunakan adalah air sehingga setelah melalui proses

    pengeringan, kadar air granul harus dievaluasi untuk mengetahui kadar air yang

    tertinggal di granul. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur kadar

    air adalah metode gravimetri dengan cara membandingkan bobot granul setelah

    dipanaskan dengan bobot granul sebelum dipanaskan. Pada saat pemanasan

    berlangsung, air yang masih tertinggal dalam granul akan menguap (Lachman dkk,

    1989).

    Salah satu alat yang bisa digunakan untuk mengukur kadar air dengan prinsip

    gravimetri adalah moisture analyzer . Dilihat dari katanya moisture analyzer artinya

    penganalisa kelembaban. Jadi yang diukur oleh alat ini adalah kandungan lembab

    yang terkandung dalam zat uji yang kemudian menguap akibat panas yang

    dikeluarkan oleh alat ini. Temperatur moisture balance bisa di set sesuai dengan

    yang diinginkan. Untuk mengukur kadar air granul, moisture balance cukup diset

    pada temperatur 70 oC untuk mencegah ikut menguapnya air kristal yang terkandung

    dalam bahan yang digunakan dalam pembuatan granul (Ansel, 1999).

    Penentuan kadar air dapat ditentukan dengan menggunakan timbangan dengan cara

    menentukan nilai bobot akhir dan bobot awal dari granul. Uji kadar air dengan

    menggunakan metode LOD (Loss on Drying) yaitu suatu pernyataan kadar

    kelembaban berdasarkan bobot basah.Timbangan yang digunakan dalam melakukan

    uji susut pengeringan dikenal timbangan Moisture Balance . Timbangan tersebut

    sangatlah unik karena bisa mengeluarkan panas. Kegunaan timbangan ini adalah

    untuk mengetahui seberapa banyak kadar air yang tersembunyi dalam setiap barang

    yang diuji (Lachman dkk, 1989).

    4. Uji Keseragaman bobot

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/
  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    7/27

    Timbangan digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan dengan neraca

    jaman dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual, neraca digital

    memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat,

    presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan). Neraca analitik

    digital merupakan salah satu neraca yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, neraca ini

    mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g (Robbins, 2011).

    Neraca atau timbangan baik yang digital ataupun manual harus diletakkan pada

    bidang datar, dimana tiap sudut harus benar-benar setimbang. Kesetimbangan inimutlak perlu untuk mendapatkan hasil penimbangan yang akurat, jadi kesetimbangan

    ini untuk menempatkan titik berat berada pada poros timbangan bukannya pada salah

    satu sisi. Kesetimbangan dapat dilihat pada indikator kesetimbangan yang terdapat

    pada setiap timbangan. Neraca digital ditunjukkan dengan water pass yang berupa

    bulatan besar yang didalamnya terdapat bulatan kecil (Hamdani, 2012).

    5. Uji Keseragaman Ukuran

    Jangka sorong adalah instrumen presisi yang dapat digunakan untuk mengukur

    dimensi benda bagian dalam dan luar. Ditinjau dari cara pembacaannya, jangka

    sorong dapat dibagi dua yaitu jangka sorong manual dan digital. Penggunaan jangka

    sorong manual lebih sulit bila dibandingkan dengan yang digital, karena hasil

    pengukuran diinterpretasi dari skala oleh pengguna, sedangkan hasil pengukuran

    menggunakan yang digital dapat dibaca langsung pada layar LCD. Versi manualmemilki dua skala imperial (skala dalam inci) dan metrik (skala dalam milimeter)

    (Koesdijanto, 2012).

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    8/27

    Fungsi jangka sorong antara lain mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian

    sampai 0,1 mm, rahang tetap dan rahang geser atas bisa digunakan untuk mengukur

    diameter benda yang cukup kecil seperti cincin, pipa, dll, dan tangkai ukur di bagian

    bawah berfungsi untuk mengukur kedalaman seperti kedalaman tabung, lubang kecil,

    atau perbedaan tinggi yang kecil (Admin, 2013).

    Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur panjang, diameter luar, diameter

    dalam, dan kedalaman benda. Bagian-bagian utamanya adalah rahang tetap yang

    memiliki skala utama dengan lebar skala terkecil 1 mm dan rahang geser yang

    memiliki skala nonius/vernier. Lebar skala nonius masing-masing 0,9 mm. hal inidimungkinkan karena panjang seluruh skala nonius adalah 9 mm tetapi dibagi

    menjadi 10 buah skala. Jadi, selisih satu skala pada rahang tetap dan rahang geser

    adalah (1-0,9)mm atau 0,1 mm (Tim Fisika, 2007).

    5. Uji Waktu Hancur

    Waktu hancur adalah waktu yang diperlukan tablet untuk hancur di bawah kondisi

    yang ditetapkan dan lewatnya seluruh partikel melalui saringan berukuran mesh-10.

    Uji ini tidak memberi jaminan bahwa partikel-partikel itu akan melepas bahan obat

    dalam larutan dengan kecepatan yang seharusnya (Lachman, dkk., 1994).

    Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu hancur dari tablet adalah sifat kimia dan

    fisis dari granulat, kekerasan dan porositasnya. Tablet biasanya diformulasi dengan

    bahan pengembang atau bahan penghancur yang menyebabkan tablet hancur di dalam

    air atau cairan lambung. Hancurnya tablet tidak berarti sempurna larutnya bahan obat

    dalam tablet. Kebanyakan bahan pelicin bersifat hidrofob, bahan pelicin yang

    berlebihan akan memperlambat waktu hancur. Tablet dengan rongga-rongga yang

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    9/27

    besar akan mudah dimasuki air sehingga hancur lebih cepat dari pada tablet yang

    keras dengan rongga-rongga yang kecil (Soekemi, dkk., 1987).

    7. Uji Friabilitas

    Kerapuhan merupakan parameter yang digunakan untuk mengukur ketahanan

    permukaan tablet terhadap gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan

    pengiriman. Kerapuhan diukur dengan friabilator. Prinsipnya adalah menetapkan

    bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar dalam friabilator selama waktu

    tertentu. Pada proses pengukuran kerapuhan, alat diputar dengan kecepatan 25

    putaran per menit dan waktu yang digunakan adalah 4 menit. Jadi ada 100 putaran

    (Andayana, 2009).

    Kerapuhan dapat dievaluasi dengan menggunakan friabilator (contoh nya Rosche

    friabilator ) (Sulaiman, 2007).

    Tablet yang akan diuji memiliki berat antara rentang 6 6,5 gram, terlebih

    dahulu dibersihkan dari debunya dan ditimbang dengan seksama. Tablet tersebutselanjutnya dimasukkan ke dalam friabilator, dan diputar sebanyak 100 putaran

    selama 4 menit, jadi kecepatan putarannya 25 putaran per menit. Setelah selesai,

    keluarkan tablet dari alat, bersihkan dari debu dan timbang dengan

    seksama. Kemudian dihitung persentase kehilangan bobot sebelum dan sesudah

    perlakuan. Tablet dianggap baik bila kerapuhan tidak lebih dari 1% (Andayana,

    2009). Uji kerapuhan berhubungan dengan kehilangan bobot akibat abrasi yang

    terjadi pada permukaan tablet. Semakin besar harga persentase kerapuhan, makasemakin besar massa tablet yang hilang. Kerapuhan yang tinggi akan mempengaruhi

    konsentrasi/kadar zat aktif yang masih terdapat pada tablet. Tablet dengan konsentrasi

    zat aktif yang kecil (tablet dengan bobot kecil), adanya kehilangan massa akibat

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/
  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    10/27

    rapuh akan mempengaruhi kadar zat aktif yang masih terdapat dalam tablet

    (Sulaiman, 2007).

    Hal yang harus diperhatikan dalam pengujian friabilitas adalah jika dalam proses

    pengukuran friabilitas ada tablet yang pecah atau terbelah, maka tablet tersebut tidak

    diikutsertakan dalam perhitungan. Jika hasil pengukuran meragukan (bobot yang

    hilang terlalu besar), maka pengujian harus diulang sebanyak dua kali. Selanjutnya

    tentukan nilai rata-rata dari ketiga uji yang telah dilakukan (Andayana, 2009).

    8. Uji Kekerasan

    Uji kekerasan tablet dapat didefinisikan sebagai uji kekuatan tablet yang

    mencerminkan kekuatan tablet secara keseluruhan, yang diukur dengan memberi

    tekanan terhadap diameter tablet. Tablet harus mempunyai kekuatan dan kekerasan

    tertentu serta dapat bertahan dari berbagai goncangan mekanik pada saat pembuatan,

    pengepakan dan transportasi. Alat yang biasa digunakan adalah hardness tester

    Kekerasan adalah parameter yang menggambarkan ketahanan tablet dalam melawan

    tekanan mekanik seperti goncangan, kikisan dan terjadi keretakan tablet selama

    pembungkusan, pengangkutan dan pemakaian. Kekerasan ini dipakai sebagai ukuran

    dari tekanan pengempaan (Parrott, 1971).

    Faktor-faktor yang mempengaruhi kekerasan tablet adalah tekanan kompresi dan sifat

    bahan yang dikempa. Kekerasan ini dipakai sebagai ukuran dari tekanan

    pengempaan. Semakin besar tekanan yang diberikan saat penabletan akan

    meningkatkan kekerasan tablet. Pada umumnya tablet yang keras memiliki waktu

    hancur yang lama (lebih sukar hancur) dan disolusi yang rendah, namun tidak

    selamanya demikian. Pada umumnya tablet yang baik dinyatakan mempunyai

    kekerasan antara 4-10 kg. Namun hal ini tidak mutlak, artinya kekerasan tablet dapat

    lebih kecil dari 4 atau lebih tinggi dari 8 kg. Kekerasan tablet kurang dari 4 kg masih

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    11/27

    dapat diterima dengan syarat kerapuhannya tidak melebihi batas yang diterapkan.

    Tetapi biasanya tablet yang tidak keras akan memiliki kerapuhan yang tinggi dan

    lebih sulit penanganannya pada saat pengemasan, dan transportasi. Kekerasan tablet

    lebih besar dari 10 kg masih dapat diterima, jika masih memenuhi persyaratan waktu

    hancur/disintegrasi dan disolusi yang dipersyaratkan (Sulaiman, 2007).

    IV.Alat Dan Bahan

    4.1 Alat untuk Granul

    a ) Alat Uji Kompresibilitas b ) Alat Uji Laju Alir

    c ) Alat Uji LOD d) Ayakan

    e) Mesin Granulasi Punch f) Mesin Cetak Kaplet Single

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    12/27

    4.2 Alat Untuk Tablet

    a ) Alat Uji Kekerasan b ) Alat Uji Friabilitas

    c )Alat Uji Waktu Hancur d ) Jangka Sorong

    4.3 Bahan

    a. acetosal

    b Na starch glycolat

    c. talkum

    d asam stearat

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    13/27

    V. PROSEDUR

    5.1 Pembuatan Tablet Asetosal dengan metode kempa langsung

    Prosedur dimulai dengan menyediakan alat-alat yang diperlukan dan

    menimbang bahan-bahan yang diperlukan. Bahan-bahan yang digunakan diayak

    untuk memperolehi serbuk yang halus. Serbuk-serbuk tersebut telah di masukkan ke

    dalam sebuah plastic dan di ikat lalu dicampur hingga homogen. Sebanyak 25g

    campuran telah dipisahkan untuk melakukan uji evaluasi serbuk. Baki campuran

    serbuk telah dilanjutkan untuk dicetak menjadi tablet.

    5.2 Evaluasi granul

    5.2.1 Uji kadar air/Loss on Drying

    Alat dinyalakan terlebih dahulu, sebanyak 10 g sample diletakkan atas piringan

    logam dan alatnya ditutup rapat. Tombol start ditekan, hasil dicatat dengan melihat

    layar monitor pada alat. Berat akhir serbuk dalam gram dan kelembapan serbuk

    dalam persentase dicatat.

    5.2.2 Uji waktu alir

    Serbuk sampel ditimbang 15g. Dipastikan dahulu bahawa bagian bawah corong

    tertutup rapat. Sampel dimasukkan ke dalam corong uji waktu alir. Penutup corong

    dibuka sehingga granul keluar dan ditampung pada bidang datar. Waktu alir granul

    dicatat menggunakan stopwatch dan sudut istirehat dihitung dengan mengukur

    diameter dan tinggi tumpukan granul yang keluar dari mulut corong, kemudian

    dihitung menggunakan rumus tan-1 ( tinggi) /radius. Laju alir dihitung dengan rumus

    bobot per waktu. Waktu alir dipersyaratkan dengan sudut diam tidak lebih dari 30

    derajat.

    5.2.3 Uji Tap Density/ Kerapatan

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    14/27

    Ditimbang 15 g serbuk dimasukkan ke dalam gelas ukur dan dicatat volumenya,

    kemudian granul dimampatkan dengan alat uji ( tombolnya diputar ke kanan untuk

    menambahkan ketukan dan sebaliknya, waktu diatur selama 5 menit, volume uji

    sebelum dimampatkan (Vo) dan volume setelah dimampatkan(V) dicatat. Kerapatan

    nyata dihitung menggunakan rumus massa/volume awal dalam gr/ml dan kerapatan

    mampat dihitung dengan rumus massa/ volume akhir dalam gr/ml. Setelah itu,

    dihitung kompresibilitas granul menggunakan rumus (densitas mampat-densitas

    nyata) / densitas mampat x 100%. Syaratnya harus tidak lebih dari 20%.

    5.3 EVALUASI TABLET

    5.3.1 a. Uji Keragaman Bobot

    Pemeriksaan dilakukan terhadap 20 tablet yang diambil secara acak dari tiap formula

    lalu ditimbang bobotnya satu per satu. Dihitung bobot rata-rata untuk satu tablet

    dalam gram. Persyaratan keseragaman bobot atau keseragaman kandungan terletak

    antara 85,0 hingga 115,0 % dari yang tertera pada etiket, dan simpangan baku relatif

    kurang dari atau sama dengan 6,0% (FI IV,1995).

    b. Uji Keseragaman Ukuran

    Dilakukan pengukuran terhadap 20 tablet : diameter dan tebal tablet menggunakan

    jangka sorong. Syaratnya adalah rata-rata diameter tidak boleh lebih dari tiga kali

    rata-rata ketebalan dan rata-rata diameter tidak boleh kurang dari empat per tiga rata-

    rata tebalnya.

    5.3.2. Uji Waktu Hancur

    Air dipanaskan hingga suhu 37 oC (suhu badan normal). Sebanyak 6 tablet

    dimasukkan ke dalam keranjang, kemudian cakram besi dimasukkan di atas masing

    masing tablet dengan posisi yang sama. Tablet dimasukkan ke alat disintegrator dan

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    15/27

    alatnya dinyalakan. Waktu diperlukan hingga seluruh tablet hancur dicatat dalam

    menit dan detik.

    5.3.3 Uji Kerapuhan/ Friabilitas

    6,0-6,5 gram tablet dibersihkan dari debu, ditimbang, kemudian dimasukkan ke

    dalam alat uji frabilitas. Alat diputar pada kecepatan 25 rpm selama 4 menit dan alat

    tersebut akan menjatuhkan tablet sejauh 6 inci setiap putaran. Seluruh tablet

    dikeluarkan, dibersihkan dari debu dan ditimbang kembali. Dihitung kehilangan

    bobot dalam persentase. Syarat : lebih kecil dari 1 (%).

    5.3.4 Uji Kekerasan Tablet

    Masing-masing 10 tablet diukur kekerasannya dengan alat pengukur kekerasan tablet.Alat dinyalakan, dan tablet diberikan tekanan hingga tablet tersebut hancur. Tekanandicatat dalam unit Newton.

    VI. Data PengamatandanPerhitungan

    No Kegiatan Hasil

    Formula

    R/Asetosal 50gmAvisel pH 10242gm

    Na Starch Glycolat (Primojel) 4gmTalkum2gmAsamstearat 2gm

    Tablet Asetosal 100mgBets 500 tablet

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    16/27

    Berat tablet 200mg

    1 Disiapkansejumlahalatuntukkeperluanpenimbangan.

    2 DisiapkansejumlahbahanyaituAsetosal,Avicel,Na starchglycolat,Talkumdanasamstearat.

    3 DilakukanpengayakanterlebihdahulusebelumdilakukanpenimbanganAsetosal,avisel pH 102,Na starchglycolatdantalkum.

    4 DitimbangAsetosalsebanyak 50gm.

    5 Ditimbang avisel pH 102sebanyak42gm.

    6 DitimbangNa Starch Glycolat(Primojel) sebanyak 4gm.

    7 DitimbangTalkum

    sebanyak 2gm.

    8 DitimbangAsamStearatsebanyak 2gm.

    9 Semuabahan yangtelahditimbangkemudiandimasukkankedalam plastickemudiandilakukanpencampuransecarahomogen.

    10 Diambilsebanyak 25gmdaripadabahan-bahan yangtelahhomogenuntukdigunakanevaluasiserbuk yangmeliputiujikelembapan,ujidayaalirgranuldanujikompresibili

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    17/27

    tas.

    11 LOD (Ujikelembapan)-

    10gmgranulditimbanglalusuhuditeta ppada 70c danalatdihidupuntuk10menit.-% LOD dicatat.

    UjilajususutpengeringanMassa awal = 10.000 g

    Massa akhir = 9,809 g

    LOD =

    = = 1.91%

    Surutpengeringan = 100% - 1,91% = 98,09%

    12 Lajualir

    - 15gmgranulditimbangdandimasukkank edalamalat.

    - Lajualirdihitungdenganmengukur waktuhinggasemuagranulalirkebawahdarialat.

    - Tinggidan diameter diukur.

    Massa : 15.0 gram

    Waktu = 3.18detik

    Tinggi (h) = 2 cm

    Diameter = 8 cm

    LajuAlir =

    Sudutistirehat = Tan

    = 15.86o

    13 Kompresibilitas ( Tap density)

    - 15gmgranulditimbangdandimasukkank edalamalat.

    - Diukurbatas minimaldanmaksimallaludihitung rata-ratanya.

    - Alatdihidupkanselama 4menitdanbatasgranuldiukurlagi.

    Massa serbuk = 15 gr

    Vawal = 29.5 ml

    Vakhir = 19.5 ml

    Kerapatannyata =

    Kerapatanmampat =

    Kompresibilitas

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    18/27

    =

    =

    = 34,03%

    14 Diambilserbuktersebutuntukdikempalangsungmenjadi tablet.

    15 Kemudiandilakukanevaluasi tabletseperti ujikeseragamanbobot,ujiwaktuhancur,ujifriabilitasdanujikekerasan tablet.

    16 Ujikeseragamanbobot

    - Sebanyak 20 tabletditimbangdenganmenggunakantimbangan digital.

    - Tablet diukur diameterdanketebalandenganmenggunakanjangkasorong.

    NO MASSA

    ( g )

    DIAMETER

    ( mm )

    KETEBAL

    AN (mm)

    1 0,184 8.06 3.51

    2 0,188 8.04 3.61

    3 0,189 8.02 3.56

    4 0,188 8.06 3.56

    5 0,183 8.05 3.55

    6 0,187 8.04 3.557 0,188 8.03 3.54

    8 0,193 8.02 3.53

    9 0,192 8.05 3.54

    10 0.191 8.06 3.51

    11 0,190 8.04 3.50

    12 0,192 8,05 3.54

    13 0,190 8.04 3.5214 0,180 8.06 3.55

    15 0,190 8.05 3.54

    16 0,191 8.04 3.56

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    19/27

    rata-rata :

    massa= 0,189 gram

    diameter = 8.042 mm

    ketebalan = 3.545 mm

    17 0,188 8.03 3.54

    18 0,192 8.04 3.53

    19 0,189 8.03 3.55

    20 0,192 8.04 3.65

    17 UjiFriabilitas

    - Tablet diukursampai 6,5g.- Tablet dimasukkan

    kedalamalatfriabilitas.- Alatnyalakanselama 4

    minitdengankelajuan 25.- Tablet ditimbangkembali.- Friabilitasditentukan.

    Friabilitas

    Beratawal(W 1): 6,4 gram

    Beratakhir(W 2): 6.4 gram

    % Friabilitas =

    =

    = 0%

    18 Ujikekerasan

    - 10 tabletdiambildandiujikekerasannya diharder tester.

    - Setiap tablet diletakkan dihardnesssampaipecahlalubacaanhasilnyadiambil.

    No Tekanan(Newton)

    1 37.5

    2 35.2

    3 41.0

    4 38.0

    5 41.0

    6 35.0

    7 31.5

    8 29.5

    9 35.5

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    20/27

    10 33.0

    rata-rata = 357.2 / 10= 35.7 N

    19 UjiWaktuHancur

    - Suhudikalibrasisehingga 37C. - 6 biji tablet

    dimasukkankedalamalat.- Waktuuntukselama tablet

    disintegrasidalam airtelahdiukurdandicatat.

    Waktuhancuradalah 19 detik.

    20 Perhitungan tablet

    Jumalahbahan: 100gBerat tablet: 200mg (0,2g)

    100g- (17,25g sisa) = 82,75g / 0,2g= 413 tablet

    Tablet yang dihasilkanadalah 361butir.

    VII. Pembahasan

    Pada praktikum kali ini telah dilakukan pembuatan sediaan tablet dengan

    bahan aktif tunggal menggunakan metode kempa langsung. Sediaan tablet yang telah

    dibuat adalah tablet asetosal 100mg dengan formulasi seperti berikut :

    R/ Asetosal 50 gr

    Ancel pH 101 42 gr

    Na. Starch Glikolat 4 gr

    Talcum 2 gr

    As. Stearat 2 gr

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    21/27

    untuk kemudian dibuat tablet sebanyak 500 tablet dengan komposisi tiap tablet

    sebesar 200mg/tablet. Kempa langsung merupakan suatu metode pembuatan tablet

    dengan mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien kering tanpa melalui

    perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini digunakan untuk bahan yang memiliki

    sifat mudah mengalir sebagaimana juga sifat-sifat kohesifnya yang memungkinkan

    untuk langsung dikompresi dalam mesin tablet tanpa memerlukan granulasi basah

    atau kering. Pada formula diatas, zat aktif yang digunakan adalah asetosal. Aspirin

    atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenis obat turunan dari salisilat yang

    sering digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri minor),

    antipiretik (terhadap demam), dan anti-inflamasi (peradangan). Aspirin juga memilikiefek antikoagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk

    mencegah serangan jantung.

    Na Starch Glicolat adalah eksipien di dalam formula ini. Na Starch Glicolat

    merupakan turunan amilum solani, digunakan sebagai disintegrator tablet terutama

    dalam pembuatan tablet dengan metode kempa langsung. Konsentrasi yang biasa

    digunakan untuk Na Starch Glicolat yang dapat berfungsi sebagai distintegrator tablet

    adalah antara 2% hingga 8% dengan konsentrasi optimum adalah 4%.Na Starch

    Glicolat dapat berfungsi sebagai disintegrator. Pemerian Na Starch Glicolat adalah

    sebagai berikut, putih, higroskopis, Talkum merupakan zat tambahan yang digunakan

    sebagai anticaking agent, glidant, pembawa dalam sediaan tablet, dan sebagai pelincir

    tablet. Talkum juga dapat berfungsi sebagai penghambat disolusi zat aktif dari tablet

    untuk sediaan lepas lambat.

    Talkum merupakan senyawa dengan rumus molekul Mg6(Si2O5)4(OH)4

    dengan pemerian serbuk sangat halus, serbuk keputihan dan agak abu. Talkum

    merupakan senyawa dengan pemerian serbuk kristal yang sangat halus dan berwarna

    putih. Asam stearat pula digunakan sebagai pelincir tablet. Dalam formulasi ini

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    22/27

    digunakan asam stearat sebanyak 2% dan menurut literatur, jumalah asam stearat

    yang digunakan sebagai pelincir tablet adalah sebanyak 1-3 %.

    Selanjutnya dilakukan evaluasi serbuk,yang pertama dilakukan pengujian uji

    alir. Massa serbuk adalah sebanyak 15.0 gram,waktunya 3,81 saat,diameter 8

    cm,tinggi 2 cm dan laju alir selepas dihitung adalah 4,72 g/s. Sudut istirehat yang

    didapat adalah 15,86. Seterusnya dilakukan pengujian kompresibilitas.Massa serbuk

    yang digunakan sebanyak 15 gram,volume awal 29,5 dan volume akhir19,5.

    Kerapatan nyata sebanyak 0,0508 gr/ml dan kerapatan mampat 0,77 gr/ml.

    Kompresibilitasnya adalah 34,03 %. Evaluasi serbuk yang terakhir adalah ujikelembapan (LOD),massa awalnya adalah 10 gram dan massa akhir adalah 9,809

    gram. LOD yang didapat adalah sebanyak 98,09 %.

    Setelah evaluasi serbuk dilakukan, serbuk dipersiapkan untuk dicetak. Serbuk

    yang telah dicampur, telah diaduk hingga homogen supaya terdistribusi homogen dan

    hasil tiap tablet yang dicetak memiliki kualitas yang sama. Setelah itu, tablet dicetak

    dengan menggunakan mesin kempa single punch. Terlebih dahulu, dilakukan

    beberapa kali pencetakan awal, dimana setiap satu tablet yang dibuat kemudian diuji bobot supaya tablet yang dicetak memenuhi rentang bobot teoritis yang diizinkan,

    yaitu sekitar 200mg. Setelah dilakukan beberapa pencetakan tablet awal, didapatkan

    berat yang memenuhi syarat.

    Setelah seluruh tablet dicetak, dilakukan evaluasi tablet. Pengujian

    keseragaman bobot dan ukuran dilakukan untuk melihat keseragaman dosis pada

    masing-masing tablet. Pada evaluasi keseragaman bobot, didapatkan bobot rata-rata

    sebesar 0,189 g dari pengukuran sejumlah 20 tablet. Berdasarkan FI III, untuk uji

    keseragaman bobot pada tablet yang telah dibuat dengan bobot rata-rata tersebut

    (bobot rata-rata 151-300 mg), dinyatakan bahwa tidak boleh ada lebih dari dua tablet

    yang bobotnya menyimpang dari 7,5% bobot rata-rata (0,01575 g) dan tidak boleh

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    23/27

    ada satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari 15% bobot rata-rata (0,0315 g).

    Dari data yang diapatkan, kesemua 20 tablet menyimpang dari kedua-dua 7,5% dan

    15% bobot rata-rata .Hal ini tidak sesuai dengan persyaratan uji keseragaman bobot

    yang tertulis di farmakope. Penyimpangan-penyimpangan tersebut terjadi akibat

    volume yang tercetak tidak seragam karena penyumbatan serbuk.

    Pada pengujian keseragaman ukuran, didapatkan diameter rata-rata sebesar

    8,0425 mm dan ketebalan rata-rata sebesar 3,5425 mm dari sebanyak 20 tablet. Pada

    farmakope disebutkan bahwa kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari

    3 kali tebal tablet (11,52 mm) dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet (5,12 mm). Daridata yang didapatkan, tablet yang dicetak memenuhi persyaratan keseragaman

    ukuran.

    Pengujian kekerasan pula dilakukan untuk melihat seberapa kuat tablet

    sehingga mempengaruhi pengemasan dan penyimpanannya. Pada pengujian

    kekerasan, 10 tablet telah diuji, dimana setiap tablet diletakan dengan posisi vertikal

    dimana permukaan tablet bagian tebal menyentuh permukaan alat uji hardness

    tester , karena pada posisi ini tekanan maksimalnya dapat terukur. Nilai rata -rata bagi

    kekerasan tablet yang didapat adalah 35,72 N. Menurut teoritas, tablet yang baik

    memiliki tekanan di antara 35-80 N.

    Data friabilitas digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet

    terhadap gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman. Pada

    pengujian friabilitas, digunakan 31 tablet dengan bobot total 6,4g. Alat friabilitator

    dihidupkan selama 4 menit dengan kelajuan 25. Kemudian, bobot akhir diukur

    sebanyak 6,4g lalu %friabilitas dihitung. Seharusnya, %friabilitas tidak boleh lebih

    dari 1%. Namun, %friabilitas sebesar 0% telah diperoleh dari hasil pengujian dan ini

    memenuhi syarat friabilitas yang baik.

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    24/27

    Akhir sekali, pengujian waktu hancur dilakukan untuk melihat seberapa lama

    tablet akan hancur pada kondisi yang menyerupai tubuh manusia. Berdasarkan FI III,

    waktu hancur yang baik tidak lebih dari 15 menit. Pada pengujian ini, didapatkan

    waktu hancur 19 detik apabila 6 tablet dimasukkan dalam disintegrator tester

    dengan medium air pada suhu tubuh, yaitu 37 0C. Hal ini sesuai dengan persyaratan

    yang tercantum pada FI III.

    Sebagai tahapan terakhir, jumlah tablet yang dihasilkan dihitung, yaitu

    sebanyak 316 butir tablet. Secara teoritas, 500 tablet dengan 0,2g/tablet harusnya

    dihasilkan. Namun, jumlah tablet kurang karena beberapa butir tablet telah digunakanuntuk uji evaluasi tablet dan serbuk. Selain itu, ketika proses pengempaan tablet,

    sebagian serbuk telah terisisa. Tablet hasil produksi telah dikemas di dalam wadah

    yang sesuai dan disimpan didalam kardus yang berisi brosur dengan

    maklumat/informasi mengenai tablet asetosal.

    VIII. Kesimpulan

    1. Pembuatan tablet dengan metode kempa langsung dilakukan dengan

    memproses campuran zat aktif dengan eksipien dengan mengempa tanpamelalui perlakuan awal terlebih dahulu.

    2. Uji Quality Control (QC) terhadap tablet dilakukan dengan evaluasi

    berikut ini :

    a. Kemampuan alir dan sudut istirahat

    = 15.86o (Sudut istirahat)

    waktu alir = 4.72g/detik

    b. Kompresibilitas= 34,03%

    c. Kadar air (loss on drying)

    = 1,91%

    d. Keseragaman bobot dan ukuran

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    25/27

    Rata-rata bobot = 0,189 g

    Rata-rata tebal = 63.5425 mm

    Rata-rata diameter = 8.042 mm

    e. Waktu hancur

    = 19 menit

    f. Kekerasan

    Rata-rata tekanan = 35.7 N

    g. Friabilitas

    = 0%

  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    26/27

    DAFTAR PUSTAKA

    Andayana N. 2009. Teori Sediaan Tablet. Tersedia di : http://www. Pembuat_tablet.html

    [ diakses tanggal 1 April 2014]

    Anonym. 2012. Sodium Starch Glycolate. Tersedia di: http://www.nbent. com/SSG.htm

    [ diakses tanggal 1 April 2014]

    Ansel, H.C., et.al. 1999. Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System. 7thedition. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia. 96, 175-178

    Chaerunissa, A.Y ., dkk. 2009. Farmasetika Dasar . Bandung: Widya Padjadjaran

    Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia . Edisi IV. Jakarta:Departemen Kesehatan Republik Indonesia

    Hamdani, S. 2012. Menyetarakan Neraca. Tersedia di http://catatankimia.com/catatan/menyetarakan-neraca.html [ diakses tanggal 1 April 2014]

    Koesdijanto, D. 2012. Jangka Sorong (Vernier Caliper). Tersediadi: http://yuliarman.polinpdg.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=36:menggunakan-jangka-sorong-vernier-caliper-&catid=13:alat-ukur&Itemid=5 [diakses tanggal 1 April 2014]

    Lachman L., dkk. 1989. Teori dan Praktek Farmasi Industri . Edisi Ketiga. Jakarta: UIPress

    Lachman, L., dkk. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri II . Edisi Ketiga. Jakarta: UIPress.

    Musfikah, A. 2012. Metode Pembuatan Tablet. Tersedia di http://asia-musfika.com/2012/04/metode-pembuatan-tablet.html [ diakses tanggal 1 April 2014]

    Parrot, E. L. 1971. Pharmaceutical Technology Fundamental pharmaceutics ThirdEdition. USA: Burges Publishing Company.

    Robbins, J. 2011. Pengertian Timbangan Digital. Tersediadi: http://www.ziki.com/fr/johnny-robbins+585035/post/pengertian-timbangan-digital+13356181 [ diakses tanggal 1 April 2014]

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/
  • 8/10/2019 220943486 Laporan Akhir Kempa Langsung Docx

    27/27

    Sari, N. P. 2010. Skripsi: Pembuatan dan Karakterisasi Bahan Tablet Vitamin C Menggunakan Kitosan dan Amylum Manihot sebagai Matriks Melalui Metode

    Granulasi Basah . Departemen Kimia Falultas Matematika dan Ilmu PegetahuanAlam Universitas Sumatera Utara. Medan

    Soekemi, R. A., dkk. 1987. Tablet . Medan: Mayang Kencana.

    Sulaiman. 2007. Perbandingan Availabilitas In Vitro Tablet Metronidazol Produk GenerikDan Produk Dagang . Tersedia di: http://jurnalfarmasiuiacid/pdf/2005/v02n02/ilma0202pdf [ diakses tanggal 1 April 2014]

    Syamsuni, H. 2006. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi . Jakarta: EGC

    Tim Fisika. 2007. Fisika . Jakarta: Grasindo

    Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Ed. Ke-5 . Yogyakarta:UGM Press.