220657627-Ultra-Milk.pdf

download 220657627-Ultra-Milk.pdf

of 145

Transcript of 220657627-Ultra-Milk.pdf

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    1/145

    ANALISIS STRATEGI PEMASARANSUSU UHT ( ULTRA HIGH TEMPERATURE )

    (Studi Kasus : PT. ULTRAJAYA Tbk, Bandung)

    Oleh :LEONARD PASARIBU

    A14101120

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR2008

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    2/145

    2

    RINGKASAN

    LEONARD PASARIBU . ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUSU UHT(ULTRA HIGH TEMPERATURE ) (Studi Kasus : PT. ULTRAJAYA Tbk,Bandung). (DI bawah bimbingan WILSON H. LIMBONG )

    Sektor peternakan dapat merupakan sektor yang dapat menjadi andalandalam membangun perekonomian bangsa. Salah satu dari produk hasil dari sektorpeternakan yang paling sering kita jumpai adalah susu. Susu mengandungkelengkapan lima gizi utama, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin danmineral. Kandungan gizi pada susu dapat mencerdaskan dan menyehatkan

    jasmani. Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dengan mengkonsumsi susumaka tidak hanya bayi dan anak-anak yang perlu minum susu tetapi, kaumremaja, wanita dewasa, ibu hamil, bahkan para lanjut usia pun perlu minum susu.Produk-produk susu yang umum kini tersedia bagi para konsumen di pasaranyaitu : susu kental manis, susu bubuk, susu UHT, dan lain-lain.

    Kebutuhan susu dalam negeri di Indonesia masih belum dapat tercukupi.Meskipun produksi susu di dalam negeri terus meningkat tiap tahunnya, mulaidari 479.947 ton pada tahun 2001 hingga mencapai 577.628 ton pada tahun 2006,ternyata belum dapat mencukupi permintaan terhadap susu dalam negeri. Selainitu, peningkatan kebutuhan konsumsi susu masyarakat di Indonesia meningkatmulai 5,79 Kg pertahun pada tahun 2001 menjadi 7,29 Kg pertahun pada tahun2006. Peningkatan permintaan susu ini terjadi juga pada konsumsi susu cair. Bagiperusahaan pengolahan susu tarif impor yang rendah mengharuskan produsenbersaing dengan produk impor yang kualitasnya lebih baik.

    Salah satu perusahaan besar yang bergerak dalam industri pengolahan susudalam negeri adalah PT. Ultrajaya Tbk. Produk olahan susu yang diproduksiadalah susu UHT ( Ultra High Temperature ). Kenaikan harga bahan baku susu diJawa Barat mempengaruhi perusahaan karena pasokan susu murni yangdiperlukan diperoleh oleh perusahaan didapat dari para peternak sapi yang beradadi Jawa Barat. Untuk memanfaatkan peluang serta mengurangi ancaman terhadappemasaran produknya perusahaan perlu untuk merumuskan strategi pemasarannyadengan tepat.

    Perumusan strategi pemasaran dilakukan malalui tiga tahap yaitu : tahapmasukan, pemaduan, dan pemilihan strategi perusahaan. Tahap pertama yaitutahap masukan dilakukan dengan mengidentifikasi lingkungan pemasaran internaldan eksternal perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluangdan ancaman dan hasil dari identifikasi disajikan dalam bentuk matriks IFE( Internal Factor Evaluation ) dan matriks EFE ( External Factor Evaluation ).Tahap kedua yaitu tahap pemaduan dilakukan dengan menggunakan matriks IE

    ( Internal-Eksternal ) dan matriks SWOT ( Strengths , Weaknesses , Opportunities ,dan Threats ). Tahap ketiga yaitu tahap pemilihan strategi dilakukan denganmenggunakan matriks QSP.

    Berdasarkan hasil perhitungan dengan mengunakan matriks IFEdiperoleh total skor yang dimiliki oleh PT. Ultrajaya Tbk sebesar 3,174 Hal inimenunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi internal yang kuat. Selain itu,berdasarkan hasil perhitungan dengan mengunakan matriks EFE diperoleh totalskor yang dimiliki oleh PT. Ultrajaya Tbk sebesar 3,081. Hal ini menunjukkan

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    3/145

    3

    bahwa PT. Ultrajaya Tbk mampu merespon faktor eksternal denganmemanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi ancaman. Pemaduan antaramatriks IFE dan EFE menempatkan PT. Ultrajaya dalam sel I pada matriks IE.Perusahaan berada pada posisi tumbuh dan bina dimana strategi yang tepat adalahstrategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, integrasi

    kebelakang, integrasi kedepan, dan integrasi horizontal. Kemudian disusunmenjadi enam alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT.

    Berdasarkan hasil analisis QSPM didapat bahwa strategi terbaik yangdapat dilakukan perusahaan yaitu : menambah jaringan pemasaran luar dan dalamnegeri dan meningkatkan kinerja jaringan distribusi. Peningkatan jaringandistribusi akan meningkatkan wilayah pemasaran perusahaan.

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    4/145

    4

    ANALISIS STRATEGI PEMASARANSUSU UHT ( ULTRA HIGH TEMPERATURE )

    (Studi Kasus : PT. ULTRAJAYA Tbk, Bandung)

    Oleh :LEONARD PASARIBU

    A14101120

    SkripsiSebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada

    Fakultas PertanianInsitut Pertanian Bogor

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR2008

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    5/145

    5

    Judul Skripsi : Analisis Strategi Pemasaran Susu UHT ( Ultra High Temperature )

    (Studi Kasus : PT. ULTRAJAYA Tbk, Bandung)

    Nama : Leonard Pasaribu

    NRP : A14101120

    Menyetujui,

    Dosen Pembimbing

    Prof. Dr. Ir. Wilson H. Limbong, MS.

    NIP. 130 354 139

    Mengetahui,Dekan Fakultas Pertanian

    Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr

    NIP. 131 124 019

    Tanggal Lulus :

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    6/145

    6

    PERNYATAAN

    DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

    BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN

    SEBAGI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA

    MANAPUN.

    Bogor, Maret 2008

    Leonard Pasaribu

    A14101120

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    7/145

    7

    RIWAYAT HIDUP

    Penulis lahir di Banjarmasin, 27 Mei 1982 sebagai anak kedua dari dua

    bersaudara pasangan Maksum dan Dosta. Penulis mengikuti pendidikan Sekolah

    Dasar di SD Advent Balikpapan pada tahun 1989 sampai 1991 dan kemudian

    dilanjutkan di SD Advent Cimindi Bandung hingga tahun 1995. Pada tahun 1998,

    penulis menyelesaikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP Budi Luhur

    Bandung dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMU

    Advent Cimindi Bandung dan lulus tahun 2001.

    Setelah lulus SMU, penulis mendapat kesempatan untuk melanjutkan

    pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Ujian Masuk Perguruan

    Tinggi Negeri (UMPTN), Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian,

    Fakultas Pertanian.

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    8/145

    8

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan YME yang telah

    memberikan kasih karunia-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “ Analisis

    Strategi Pemasaran Susu UHT ( Ultra High Temperature ): Studi Kasus PT.

    Ultrajaya Tbk, Bandung ”, diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis strategi pemasaran susu UHT

    PT. Ultrajaya Tbk Bandung.

    Penulis berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam penyusunan skripsi

    ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini,

    namun penulis memandang bahwa penulisan ini dibuat sebagai suatu proses

    pembelajaran terhadap materi perkuliahan yang penulis terima selama duduk di

    bangku perkuliahan.

    Semoga skripsi ini berguna dan dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti

    dan mahasiswa untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

    Bogor, Maret 2008

    Penulis

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    9/145

    9

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Ijinkanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak

    yang telah membantu dan menjadi jalan kemudahan bagi penulis dalam

    penyusunan skripsi ini, khususnya kepada:

    1. Mama, Papa serta abang aku yang tercinta untuk kasih sayang, doa dan

    dukungan kepada penulis.

    2. Prof. Dr. Ir. Wilson H. Limbong, MS sebagai dosen pembimbing skripsi

    yang telah meluangkan waktunya untuk mengarahkan dan membimbing

    penulis.

    3. Ir. Juniar Atmakusuma, Msi, sebagai dosen penguji utama yang telah

    memberikan kritik saran dan masukan bagi penulis.

    4. Arif Karyadi, SP, sebagai dosen penguji Komisi pendidikan yang telah

    memberikan kritik saran dan masukan bagi penulis.

    5. Bapak H. Sihotang, Bapak Yuyun, Bapak Muthasawwar yang telah

    memberikan ijin, informasi dan kesempatan penulis untuk melakukan

    penelitian di PT. Ultrajaya Tbk dan Ibu lani atas bantuannya

    memperlancar kegiatan penelitian penulis.

    6. Teman-teman saya yaitu : Hepi, yang setia menemani, memberi perhatian,

    dukungan, semangat, saran dan kritik serta ide-ide yang membangun Roy,

    Rut, Royan serta teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu

    persatu atas motivasi dan bantuan kalian membuat langkah penulis

    menjadi ringan, goodluck untuk kalian semua.

    7. Semua pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    10/145

    10

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

    DAFTAR ISI .................................................................................................. viiDAFTAR TABEL .......................................................................................... ixDAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi

    I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 11.2 Perumusan Masalah ............................................................................... 51.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 81.4 Kegunaan Penelitian ............................................................................... 81.5 Ruang Lingkup Penelitian ........ ........... .......... ........... ......... .......... .......... . 9

    II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Gambaran Tentang Susu .......................................................................... 102.2 Susu Cair UHT ( Ultra High Temperature ) ............................................. 112.3 Keunggulan Susu UHT ........... ........... ......... .......... .......... ......... ........... .... 122.4 Pemasaran ............................................................................................... 132.5 Strategi Pemasaran .................................................................................. 132.6 Analisis Lingkungan ......... .......... ......... ........... .......... ......... ........... ......... . 15

    2.6.1 Analisis Lingkungan Internal ......... ......... ........... .......... ......... .......... 152.6.2 Analisis Lingkungan Eksternal ........... .......... .......... .......... .......... .... 22

    2.7 Analisis Matrik IE (Internal-Eksternal) .......... ......... ........... .......... ......... ... 292.8 Matriks SWOT ........................................................................................ 312.9 Matriks QSP ............................................................................................ 332.10 Kajian Penelitian Terdahulu .......... ......... ......... ........... .......... ......... .......... 352.11 Kerangka Pemikiran Konseptual .......... .......... ........... ......... .......... .......... . 36

    III. METODELOGI PENELITIAN3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .......... .......... .......... ......... ........... ......... ........ 393.2 Jenis dan Sumber Data ............ ........... ......... .......... .......... ......... ........... .... 393.3 Metode Penarikan Sampel ......... .......... .......... ......... ........... .......... ......... ... 393.4 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 403.5 Pengolahan Data ..................................................................................... 403.6 Metode Analisis Data .............................................................................. 40

    1V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN4.1 Sejarah Singkat Perseroan........................................................................ 424.2 Bidang Usaha........................................................................................... 434.3 V i s i dan Misi......................................................................................... 444.4 Lokasi, Bahan Baku dan Mitra Usaha Perusahaan........ ........... ......... ........ 444.5 Struktur Organisasi .................................................................................. 45

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    11/145

    11

    V. ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN PERUSAHAAN5.1. Analisis Lingkungan Internal ................................................................... 49

    5.1.1 Sumberdaya Manusia ...................................................................... 495.1.2 Keuangan ........................................................................................ 525.1.3 Proses Produksi dan Operasi....... ......... .......... .......... ......... ........... .... 53

    5.1.4 Penelitian dan Pengembangan ......................................................... 565.1.5 Sistem Informasi Manajemen .......................................................... 565.1.6 Pemasaran....................................................................................... 57

    5.1.6.1. Produk ................................................................................ 575.1.6.2. Harga (Price)....................................................................... 595.1.6.4. Promosi ( promotio n)........................................................... 605.1.6.5. Distribusi (Place) ................................................................ 62

    5.2. Analisis Lingkungan Eksternal... .......... .......... ......... ........... .......... ......... ... 645.2.1. Lingkungan makro.............. ......... ........... ............ ........... ......... ........ 645.2.2. Lingkungan mikro .......................................................................... 705.2.3. Lingkungan Industri ....................................................................... 72

    5.3. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan ...................................................... 765.3.1 Kekuatan......................................................................................... 765.3.2 Kelemahan ...................................................................................... 79

    5.4. Identifikasi Peluang dan Ancaman ........................................................... 815.4.1 Peluang ........................................................................................... 835.4.2 Ancaman......................................................................................... 85

    5.5. Perumusan Alternatif Strategi ............ ......... ........... ......... .......... ........... ..... 875.5.1 Matriks IFE ..................................................................................... 875.5.2 Matriks EFE.................................................................................... 895.5.3 Matriks IE ...................................................................................... 915.5.4 Matriks SWOT................................................................................ 925.5.5 Pemilihan Alternatif Strategi ........................................................... 95

    VI. KESIMPULAN DAN SARAN6.1 Kesimpulan............................................................................................... 986.2 Saran ........................................................................................................100

    DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................101LAMPIRAN .................................................................................................... 104

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    12/145

    12

    DAFTAR TABEL

    Nomor Halaman

    1 Perkembangan PDB Sektor Peternakan Berdasarkan Harga

    Konstan 2000 ....................................................................................... 12 Produksi Susu Di Indonesia .......... .......... .......... ......... .......... ........... ..... 23 Volume Impor Produk Susu ........... ......... .......... .......... ......... ........... .... 34 Pertumbuhan Populasi di Indonesia ......... .......... .......... .......... .......... .... 35 Konsumsi Susu per Kapita di Indonesia ........ .......... .......... ......... .......... 46 Konsumsi rata-rata per Kapita susu cair pabrik di Indonesia ........... ..... 57 Harga Susu Segar Di Jawa Barat Tahun 2007.......... .......... ......... .......... 68 Konsumsi Produk Susu rata-rata perKapita dan Persentasenya

    Terhadap Total Konsumsi Produk Susu Di Indonesia ....... ......... .......... 79 Kandungan Laktosa dalam Tiap 100 Gram Susu dan Produk

    Olahannya ........................................................................................... 1210 Matriks IFE ( Internal Factor Evaluation ) ............................................ 2911 Matriks EFE ( Eksternal Factor Evaluation ) ........................................ 3012 Matriks SWOT .................................................................................... 3313 Matriks QSP......................................................................................... 3414 Komposisi Karyawan menurut Penempatan di setiap Divisi ............... 5015 Komposisi Karyawan menurut Jenjang Pendidikan .......... ......... .......... 5116 Volume Penjualan Susu UHT PT. Ultrajaya Tbk .......... ........... ......... ... 5317 Produksi dan Kapasitas Produksi Susu Cair UHT ......... ........... ......... ... 5618 Daftar Harga Produk Susu UHT PT. Ultrajaya Tbk .......... ......... .......... 6019 Selisih Persentasi Perkembangan Anggaran Promosi Perusahaan ........ 6220 Tingkat Konsumsi Susu di Beberapa Negara ASEAN ................. ........ 6521 Perkembangan Jumlah Pelanggan & Pemakai Internet ........ ........... ...... 6622. Perbandingan Inflasi Tahun kalender, Year on Year ,

    Tahun 2003 -2007 ................................................................................. 6923 Kurs Mata Uang US Dollar .................................................................. 7024 Pertumbuhan Perusahaan Susu Skala Besar dan Sedang .......... ......... ... 7325 Populasi Sapi Perah Provinsi Jawa Barat ........... ......... .......... ........... ..... 7426 Faktor-faktor Kekuatan dan Kelemahan Pemasaran Susu UHT

    PT. Ultrajaya Tbk ................................................................................ 8127 Faktor-faktor Peluang dan Ancaman Pemasaran Susu UHT

    PT. Ultrajaya Tbk ................................................................................ 8228 Tingkat Inflasi Tahun dan Penjualan Bulanan Susu Ultra 2005 ......... ... 8629 Hasil Matriks IFE Pemasaran Susu UHT PT Ultrajaya Tbk ................. 8930 Hasil Matriks EFE Pemasaran Susu UHT PT Ultrajaya Tbk .......... ...... 9031 Matriks SWOT Pemasaran Susu UHT PT Ultrajaya Tbk .......... .......... . 9532 Matriks QSP PT. Ultrajaya Tbk ........ ........... ............ ........... ......... ........ 96

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    13/145

    13

    DAFTAR GAMBAR

    Nomor Halaman

    1 Kekuatan-kekuatan yang Mempengaruhi Persaingan Industri ......... ..... 28

    2 Matriks IE ( Internal-Eksternal ) ........................................................... 303 Alur Kerangka Pemikiran Konseptual .......... .......... .......... ......... .......... 384 Struktur Organisasi............................................................................... 465 Proses Produksi susu UHT ................................................................... 556 Saluran Pemasaran Susu UHT PT. Ultrajaya Tbk .......... ........... ......... ... 637 Saluran Pemasaran Susu UHT PT. Ultrajaya Tbk di Indonesia ........ ..... 648 Pangsa Pasar Susu Cair Nasional..... ......... .......... .......... .......... .......... .... 769 Matriks IE ( Internal-Eksternal ) PT. ULtrajaya Tbk.............................. 91

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    14/145

    14

    DAFTAR LAMPIRAN

    Nomor Halaman

    1 Laporan Keuangan PT. Ultrajaya Tbk .......... .......... .......... ......... .......... 105

    2 Syarat Mutu Susu Segar berdasarkan SNI 01-3141-1998 .......... .......... . 1063 Klasifikasi Produk susu UHT PT. Ultrajaya Tbk .......... ........... ......... ... 1074 Kuisioner Penelitian .............................................................................1085 Hasil pengisian kuesioner pembobotan faktor internal perusahaan

    dan rata-rata pembobotan .....................................................................1176 Hasil pengisian kuesioner pembobotan faktor Eksternal perusahaan

    dan rata-rata pembobotan .....................................................................1197 Hasil pengisian kuesioner penilaian rating faktor-faktor internal dan

    eksternal perusahaan ............................................................................ 1218 Hasil Analisis matriks IFE dan EFE ..................................................... 1229 Hasil pengisian kuesioner QSPM untuk menentukan Attractiveness

    Score pada strategi 1 ............................................................................12310 Hasil pengisian kuesioner QSPM untuk menentukan Attractiveness

    Score pada strategi 2 ............................................................................12411 Hasil pengisian kuesioner QSPM untuk menentukan Attractiveness

    Score pada strategi 3 ............................................................................12512 Hasil pengisian kuesioner QSPM untuk menentukan Attractiveness

    Score pada strategi 4 ............................................................................12613 Hasil pengisian kuesioner QSPM untuk menentukan Attractiveness

    Score pada strategi 5 ............................................................................12714 Hasil pengisian kuesioner QSPM untuk menentukan Attractiveness

    Score pada strategi 6 ............................................................................12815 Hasil Olahan Matriks QSP ................................................................... 12916 Jadwal Kegiatan ................................................................................... 13017 Pembiayaan Skripsi .............................................................................. 131

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    15/145

    15

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Sektor andalan perekonomian sebaiknya merupakan sektor yang memiliki

    ketangguhan dan kemampuan tinggi dalam membangun perekonomian negara

    agar dapat dijadikan sebagai tumpuan harapan pembangunan ekonomi. Oleh

    karena itu, agar suatu sektor layak dijadikan sebagai andalan perekonomian

    negara maka sektor tersebut harus memiliki kontribusi yang cukup besar baik

    secara langsung maupun secara tidak langsung dalam pencapaian tujuan

    pembangunan perekonomian. Sektor andalan tersebut umumnya sarat dengan

    kepentingan masyarakat luas dan juga terkait dengan potensi masyarakat serta

    sekaligus sesuai dengan sumberdaya ekonomi lokal. Salah satu sektor yang sesuai

    dengan kriteria tersebut yaitu sektor peternakan. Sektor peternakan dapat

    diandalkan karena sektor ini mengalami pertumbuhan tiap tahunnya. Pertumbuhan

    dari sektor peternakan ini dapat dilihat dengan pertumbuhan PDB pada sektor

    peternakan.

    Tabel 1. Perkembangan PDB Sektor Peternakan Berdasarkan HargaKonstan 2000

    Tahun PDB Sektor Peternakan(Rp miliar)

    Pertumbuhan(%)

    2000 25.627,32001 27.770,0 8,362002 29.334,0 5,632003 30.601,0 4,322004 31.506,0 2,96

    Sumber : Direktorat Jendral Peternakan, 2005

    PDB pada sektor peternakan bertumbuh mulai dari 25.627,3 miliar rupiah

    pada tahun 2000 menjadi 31.506,0 miliar rupiah pada tahun 2004 dan sepanjang

    tahun 2000 sampai tahun 2004 PDB pada sektor peternakan bertumbuh tiap

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    16/145

    16

    tahunnya. Melihat dari PDB sektor peternakan yang meningkat, maka usaha

    berbasis peternakan dapat dijadikan salah satu alternatif usaha dibidang agribisnis

    yang dapat membantu meningkatkan perekonomian di Indonesia.

    Hasil dari sektor peternakan dapat langsung diolah dan dijadikan produk

    konsumsi sehari-hari bagi masyarakat. Salah satu dari produk hasil peternakan

    yang paling sering kita jumpai adalah susu. Susu mengandung kelengkapan lima

    gizi utama, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral 1. Kandungan

    gizi pada susu dapat mencerdaskan dan menyehatkan jasmani. Banyaknya

    manfaat yang dapat diperoleh dengan mengkonsumsi susu menjadikan susu baik

    untuk dikonsumsi untuk semua kalangan umur seperti bayi, anak-anak, kaum

    remaja, wanita dewasa, ibu hamil, bahkan para lansia 2.

    Tabel 2.Produksi Susu Di Indonesia

    Tahun Volume(Ton)

    Pertumbuhan(%)

    2001 479.9472002 493.375 2,802003 553.442 12,172004 549.945 -0,632005 535.962 -2,54

    2006* 577.628 7,77Rata-rata 3,91

    Ket : * Angka SementaraSumber : Direktorat Jendral Peternakan, 2006

    Produksi susu di Indonesia meningkat mulai dari 479.947 ton pada tahun

    2001 hingga mencapai 577.628 ton pada tahun 2006 (Tabel 2). Peningkatan

    produksi susu ini ternyata belum dapat mencukupi permintaan terhadap susu

    dalam negeri. Permintaan susu dalam negeri yang belum terpenuhi dapat dilihat

    dengan peningkatan impor terhadap produk susu. Peningkatan volume impor ini

    1 Siswono 2001. Kesadaran Akan Manfaat Susu Masih Kurang http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid996794383,8113 (3 agustus 2001)

    2 Republika online 2005. Minumlah Susu Sepanjang Hayat http://www.republika.co.id/koran_detail.asp? (27maret 2005)

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    17/145

    17

    dapat dilihat dengan rata-rata pertumbuhan impor susu sebesar 11,09 persen mulai

    dari tahun 2001 sampai dengan 2005 (Tabel 3).

    Tabel 3. Volume Impor Produk Susu

    Tahun Volume(Ton)

    Pertumbuhan(%)

    2001 119.922,102002 107.867,70 -10,052003 117.318,10 8,762004 165.441,50 41,022005 173.084,40 4,62

    Rata-rata pertumbuhan 11,09Sumber : Direktorat Jendral Peternakan, 2006

    Peningkatan permintaan konsumsi susu di Indonesia seiring dengan

    meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi susu dan juga

    peningkatan populasi penduduk di Indonesia. Populasi penduduk Indonesia

    meningkat dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,34 persen jiwa

    tiap tahunnya (Tabel 4). Laju pertumbuhan ini memberikan peluang bagi

    perusahaan susu untuk dapat terus berkembang. Selain itu, kesadaran masyarakat

    Indonesia akan pentingnya mengkonsumsi susu yang makin meningkat juga turut

    memberikan peluang bagi perusahaan susu untuk dapat berkembang. Peningkatan

    kesadaran ini dapat dilihat dengan makin meningkatnya konsumsi susu

    masyarakat di Indonesia.

    Tabel 4. Pertumbuhan Populasi di Indonesia

    Tahun Jumlah Penduduk(ribu jiwa)

    Pertumbuhan(%)

    2000 205.132,02001 207.927,5 1,362002 210.736,3 1,352003 213.550,5 1,342004 216.381,6 1,332005 219.204,7 1,30

    Rata-rata 1,34Sumber : www.datastatistik-indonesia.com

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    18/145

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    19/145

    19

    Tabel 6. Konsumsi rata-rata per Kapita susu cair pabrik di Indonesia

    Tahun Volume( ml/tahun)

    Pertumbuhan(%)

    2002 104,3

    2003 117,3 12,52004 91,3 -22,22005 117,3 28,62006 143,4 22,22007 221,6 54,5

    Rata-rata pertumbuhan 19,1Sumber : BPS, 2007

    Pemanfaatan peluang yang ada dalam sektor peternakan bukannya tanpa

    hambatan. Salah satu hambatan yang dirasakan oleh perusahaan susu lokal yaitu

    tarif bea masuk untuk susu impor. Tarif impor susu yang hanya berkisar 0 persen

    sampai dengan 5 persen sehingga menyebabkan puluhan merek susu impor dari

    Australia, Kanada dan sejumlah negara lainnya memasuki pasar susu dalam

    negeri 3

    1.2 Perumusan Masalah

    Salah satu perusahaan besar yang bergerak dalam industri pengolahan susu

    adalah PT. Ultrajaya Tbk. Salah satu produk utama yang dihasilkan perusahaan ini

    adalah susu UHT ( Ultra High Temperature ). Produk susu UHT PT. Ultrajaya Tbk

    merupakan produk susu yang diproduksi lebih banyak dan memiliki penjualan

    yang lebih besar dibandingkan produk lain yang diproduksi perusahaan. Dalam

    pemasaran produk susu UHT-nya, perusahaan menghadapi permasalahan seperti

    kenaikan harga bahan baku. Peningkatan harga ini terjadi mulai dari bulan Januari

    2007 sebesar Rp 1.494 sehingga menjadi Rp 2.343 pada bulan Desember 2007

    (Tabel 7).

    3 Situs majalahtrust 2007. Makanya, Jangan Mau Dimonopoli! http://www.majalahtrust.com/ekonomi/sektor_riil/539.php (9 September 2007)

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    20/145

    20

    Tabel 7. Harga Susu Segar Di Jawa Barat Tahun 2007

    Rata-Rata Harga(Rp / liter)

    Bulan

    Produsen Grosir Konsumen

    Januari 1.494 2.440 3.633Februari 1.534 2.477 3.675Maret 1.651 2.591 3.706April 1.621 2.558 3.654Mei 2.241 3.474 4.631Juni 2.241 3.474 4.631Juli 2.253 3.474 4.631Agustus 2.158 3.366 4.629September 2.158 3.366 4.629Oktober 2.166 3.385 4.640November 2.184 3.395 4.640Desember 2.343 3.513 4.671

    Sumber : www.disnak.jabar.go.id

    Masyarakat Indonesia saat ini masih kurang menggemari susu cair seperti

    susu UHT. Produk susu yang lebih banyak di konsumsi oleh masyarakat

    Indonesia yaitu : susu kental manis (SKM) dan susu bubuk (SB). Konsumsi susu

    kental manis dan susu bubuk masih lebih tinggi di bandingkan dengan konsumsi

    susu cair. Hal ini dapat dilihat dengan konsumsi susu kental manis sebesar 4.910,4

    ml/tahun dan susu bubuk sebesar 4.018,1 ml/tahun sedangkan konsumsi susu cair

    hanya sebesar 221,6 ml/tahun pada tahun 2007 (Tabel 8). Selera masyarakat yang

    lebih memilih untuk mengkonsumsi susu bubuk dan susu kental manis juga

    terlihat dari persentasi konsumsi produk susu oleh masyarakat Indonesia dimana

    persentasi konsumsi produk susu terbesar yaitu konsumsi produk susu kental

    manis yang memiliki persentasi sebesar 53,7 persen, sedangkan persentasi

    konsumsi produk susu yang terkecil adalah konsumsi produk susu cair pabrik

    sebesar 2,4 persen pada tahun 2007 dari total konsumsi produk susu (Tabel 8).

    Selera masyarakat Indonesia yang lebih menggemari mengkonsumsi produk susu

    bubuk dan susu kental manis dibandingkan dengan produk susu cair seperti susu

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    21/145

    21

    UHT menjadi tantangan bagi perusahaan dalam memasarkan produk susu UHT

    serta meningkatkan pemasaran produknya susu UHT.

    Tabel 8. Konsumsi Produk Susu rata-rata perKapita dan Persentasenya

    Terhadap Total Konsumsi Produk Susu Di Indonesia

    SusuCair Pabrik

    SusuKental Manis

    SusuBubuk

    Tahun

    (ml/tahun) (%) (ml/tahun) (%) (ml/tahun) (%)

    TotalKonsumsi(ml/tahun)

    2002 104,3 1,9 3.177,3 59,2 2.085,7 38,9 5.367,32003 117,3 2,2 3.394,0 63,1 1.871,0 34,8 5.382,32004 91,3 1,6 3.466,2 62,1 2.024,4 36,3 5.581,82005 117,3 1,9 3.827,2 61,6 2.269,7 36,5 6.214,32006 143,4 2,2 3.827,2 59,9 2.423,1 37,9 6.393,72007 221,6 2,4 4.910,4 53,7 4.018,1 43,9 9.150,1

    Ket : Data diolahSumber : BPS, 2007

    Peluang dan hambatan yang dihadapi perusahaan dalam memasarkan

    produk susu UHT harus dapat dianalisis dengan baik dengan rumusan strategi

    pemasaran yang tepat. Dalam merumuskan strategi pemasaran produk tersebut

    perusahaan dapat merumuskan strategi pemasaran dengan memperhatikan kondisi

    internal dan eksternal pemasaran susu UHT. Dengan melakukan ini, maka

    perusahaan dapat mencapai tujuan-tujuan perusahaan yaitu : peningkatan

    pemasaran produk susu UHT dan tetap menjadi pemimpin pasar susu cair.

    Kondisi serta keadaan internal dan eksternal yang mempengaruhi

    pemasaran produk susu UHT dapat diidentifikasi melalui masalah yang dapat

    dirumuskan sebagai berikut :

    1. Faktor-faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan

    pemasaran susu UHT PT. Ultrajaya Tbk?

    2. Faktor-faktor Eksternal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman

    pemasaran susu UHT PT. Ultrajaya Tbk?

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    22/145

    22

    3. Alternatif strategi apa saja yang dapat dirumuskan dari faktor-faktor yang

    menentukan dalam pemasaran susu UHT PT. Ultrajaya Tbk?

    4. Bagaimana strategi tepat yang dapat diterapkan oleh PT. Ultrajaya Tbk

    dalam memasarkan susu UHT ?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini yaitu :

    1. Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan pemasaran intenal yang

    dimiliki oleh perusahaan.

    2. Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan pemasaran eksternal yang

    dihadapi oleh perusahaan.

    3. Mengidentifikasi alternatif strategi yang dapat dirumuskan dari faktor-

    faktor yang menentukan dalam pemasaran susu UHT perusahaan.

    4. Memberikan alternatif rumusan strategi pemasaran susu UHT yang tepat

    untuk perusahaan.

    1.4 Kegunaan Penelitian

    Kegunaan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi

    dan masukan bagi berbagai pihak yang berkepentingan sebagai berikut:

    a. Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan

    pertimbangan strategi pemasaran.

    b. Bagi mahasiswa dan perguruan tinggi tulisan ini diharapkan akan

    menambah pengetahuan dan sebagai bahan rujukan serta informasi untuk

    melakukan penelitian selanjutnya.

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    23/145

    23

    1.5 Ruang Lingkup Penelitian

    Penelitian ini menganalisis strategi pemasaran produk susu UHT PT.

    Ultrajaya Tbk dalam menghadapi serta memanfaatkan faktor-faktor lingkungan

    internal dan eksternal pemasaran yang dihadapi oleh perusahaan. Alternatif-

    alternatif yang dihasilkan berdasarkan atas faktor-faktor yang dianggap oleh

    perusahaan mempengaruhi pemasaran produk susu UHT. Proses pengambilan

    keputusan guna memanfaatkan faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan

    dilakukan menggunakan analisis matriks QSP.

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    24/145

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Gambaran Tentang Susu

    Susu merupakan satu-satunya sumber makanan bagi mamalia yang baru

    dilahirkan. Untuk bayi manusia, susu adalah satu-satunya sumber bahan gizi yang

    pertama untuk beberapa bulan hidup dan di berbagai negara susu menjadi suatu

    peran utama dalam makanan bagi anak yang bertumbuh (Schmidt, 1988). Susu

    merupakan sesuatu yang mengandung banyak komponen kompleks dalam

    beberapa keadaan penyebarannya. Memahami khasiatnya maka banyak

    perubahan yang dapat muncul didalamnya tetapi membutuhkan pengetahuan dari

    semua komponen dalam susu dan dampak anatara komponen yang satu dengan

    yang lainnya (Walstra dan Robert, 1984). Menurut Astawan (2005), susu

    merupakan sumber gizi terbaik bagi mamalia yang baru dilahirkan. Susu disebut

    sebagai makanan yang hampir sempurna karena kandungan zat gizinya yang

    lengkap. Selain air, susu mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral,

    enzim-enzim, gas serta vitamin A, C dan D dalam jumlah memadai. Meskipun

    susu memiliki potensi besar dalam penyediaan nutrisi, ada batas mengkonsumsi

    susu yang mana dengan proporsi yang besar orang dewasa mempunyai tidak tahan

    laktosa (Schmidt, 1988).

    Menurut Astawan (2005), susu segar merupakan cairan yang berasal dari

    ambing sapi sehat dan bersih yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar

    yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan

    belum mendapat perlakuan apapun. Dalam prakteknya sangat kecil peluang kita

    untuk mengonsumsi susu segar. Susu yang pada umumnya dikonsumsi

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    25/145

    25

    masyarakat adalah susu olahan baik dalam bentuk cair (susu pasteurisasi, susu

    UHT) maupun susu bubuk.

    2.2 Susu Cair UHT ( Ultra High Temperature )

    Susu UHT ( ultra high temperature ) merupakan susu yang diolah

    menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang singkat (135-

    145 derajat Celcius) selama 2-5 detik (Amanatidis dalam Astawan, 2005).

    Menurut Astawan (2005), pemanasan dengan suhu tinggi bertujuan untuk

    membunuh seluruh mikroorganisme baik pembusuk maupun patogen dan spora.

    Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai

    gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak

    berubah seperti susu segarnya. Menurut Yuliana (2007), kelebihan proses ini tidak

    menghilangkan kandungan nutrisi mikro, seperti vitamin dan mineral. Kandungan

    gizinya telah diformulasikan menyerupai susu segar dan susu formula bubuk.

    Kandungannya tidak kurang dari 3,25 persen lemak susu dan 8,25 persen padatan

    bukan lemak. Dapat disimpan dalam suhu ruangan.

    Susu segar yang baru diperah harus diberi perlakuan dingin termasuk

    transportasi susu menuju pabrik. Pengolahan susu di pabrik untuk mengkonversi

    susu segar menjadi susu UHT harus dilakukan dengan sanitasi yang maksimum

    yaitu dengan menggunakan alat-alat yang steril dan meminimumkan kontak

    dengan tangan. Seluruh proses dilakukan secara aseptik. Setalah susu segar

    dipanaskan dan menjadi susu UHT maka susu UHT dikemas secara higienis

    dengan menggunakan kemasan aseptik multilapis berteknologi canggih agar

    terjaga kesegaran susu karena cahaya ultra violet tak akan mampu menembusnya

    (Astawan, 2005).

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    26/145

    26

    2.3 Keunggulan Susu UHT

    Menurut Astawan (2005), terdapat tiga keunggulan yang dimiliki susu

    UHT dibandingkan susu pasteurisasi dan susu segar. Tiga keunggulan tersebut,

    yaitu :

    1. Kelebihan-kelebihan susu UHT adalah waktu penyimpanannya yang sangat

    panjang pada suhu kamar yaitu mencapai 6-10 bulan tanpa bahan pengawet

    dan tidak perlu dimasukkan ke lemari pendingin.

    2. Selain itu susu UHT merupakan susu yang sangat higienis karena bebas dari

    seluruh mikroba (patogen/penyebab penyakit dan pembusuk) serta spora

    sehingga potensi kerusakan mikrobiologis sangat minimal, bahkan hampir

    tidak ada.

    3. Kontak panas yang sangat singkat pada proses UHT menyebabkan mutu

    sensori (warna, aroma dan rasa khas susu segar) dan mutu zat gizi, relatif tidak

    berubah.

    Tabel 9. Kandungan Laktosa dalam Tiap 100 Gram Susu dan ProdukOlahannya

    Bahan makanan/minuman Laktosa (g/100 g)Susu (susu segar dan susu UHT) 4,8 - 5,0Yogurt 3,7 - 5,6Butter (mentega) 0,6 - 0,7Butter milk 3,5 - 4,0Susu bubuk 38,0 - 51,5Es krim 5,1 - 6,9Keju Emmentaler, Parmesan, Camembert, Chester, Gouda,Edamer, Mozzarella, keju domba, keju lembek.

    < 0,1

    Joghurt dengan susu full cream, 3,5% lemak 4,0Joghurt dengan susu full cream (dengan tambahan 1,5%susu skim bubuk)

    4,7

    Joghurt dengan buah (dengan tambahan susu skim bubuk) 4,1Full cream dipasteurisasi / UHT 3,1 / 3,1Half cream dipasteurisasi / UHT 3,3 / 3,7Coffee cream 3,8

    Sumber : Kristanti (1998)

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    27/145

    27

    Menurut Kristanti (1998), susu UHT termasuk dalam susu dengan

    kandungan laktosa yang rendah sehingga termasuk dalam makanan rendah laktosa

    (Tabel 9).

    2.4 Pemasaran

    Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan,

    memperkenalkan, dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan

    perusahaan. Defenisi pemasaran itu sendiri adalah suatu proses sosial yang

    didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

    inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan

    produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran menegaskan bahwa kunci

    untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif

    dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan

    mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Konsep

    pemasaran berdiri diatas empat pilar: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan,

    pemasaran terpadu atau terintegrasi serta kemampuan menghasilkan laba (Kotler,

    2002).

    2.5 Strategi Pemasaran

    Strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan oleh

    unit bisnis untuk mencapai tujuan pemasaranannya. Strategi tersebut berisi

    strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran, dan

    besarnya pengeluaran pemasaran (Kotler dan Amstrong, 2004). Menurut

    McCarthy dan Perreault (1990), strategi pemasaran juga menetapkan suatu target

    pasar dan suatu bauran pemasaran terkait. Hal ini merupakan suatu gambaran

    besar dari apa yang perusahaan akan lakukan dalam beberapa pasar. Sedangkan

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    28/145

    28

    tujuan perencanaan strategis untuk membentuk serta menyempurnakan usaha

    bisnis dan produk perusahaan sehingga memenuhi target laba dan petumbuhan

    (Kotler, 2002).

    Menurut Kotler dan Amstrong (2004), Strategi yang bermanfaat untuk

    mengidentifikasi pertumbuhan yaitu :

    1. Penetrasi pasar yang merupakan strategi pertumbuhan perusahaan dengan

    meningkatkan penjualan produk saat ini kesegmen-segmen pasar saat ini

    tana mengubah bentuk.

    2. Pengembangan pasar yang merupakan strategi pertumbuhan perusahaan

    dengan cara mengidentifikasikan dan mengembangkan segmen-segmen

    pasar baru untuk produknya sekarang.

    3. Pengembangan produk yang merupakan strategi pertumbuhan perusahaan

    dengan cara menawarkan produk baru atau yang telah dimodifikasi kepada

    segmen-segmen pasar sekarang, pengembangan konsep produk ke produk

    fisik untuk menjamin bahwa gagasan produk dapat diubah menjadi

    produk yang dapat digunakan dalam praktek secara efisien.

    4. Diversifikasi yang merupakan strategi pertumbuhan perusahaan dengan

    cara memulai bisnis baru atau membeli perusahaan lain di luar produk dan

    perusahaan sekarang.

    Menurut Porter (1980), tidak ada perusahaan yang dapat sukses bekerja

    pada tingkat di atas rata-rata dengan mencoba menjadi segala-galanya bagi semua

    orang. Manejer dapat memilih sebuah strategi yang akan memberi perusahaan itu

    sebuah keunggulan kompetitif. Strategi-strategi yang dapat memberikan

    keunggulan kompetitif yaitu :

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    29/145

    29

    1. Strategi kepemimpinan biaya yang merupakan strategi yang diikuti oleh

    perusahaan ketika perusahaan ingin menjadi produsen dengan biaya

    terendah di bidang industri.

    2. Strategi diferensiasi yang merupakan strategi yang diikuti oleh perusahaan

    ketika perusahaan ini ingin menjadi unik dibidang industrinya sehingga

    dihargai secara luas oleh para pembelinya.

    3. Strategi fokus yang merupakan strategi yang diikuti oleh perusahaan

    ketika perusahaan ini mengejar keunggulan biaya atau diferensiasi dalam

    segmen industri yang sempit.

    2.6 Analisis Lingkungan

    Lingkungan pemasaran perusahaan terbagi menjadi dua yaitu lingkungan

    internal perusahaan dan lingkungan eksternal perusahaan. Mengevaluasi faktor-

    faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan dapat membantu perusahaan

    dalam merumuskan kembali strategi yang ada. Hal ini disebabkan faktor-faktor

    internal dan eksternal perusahaan dapat saja berubah (David, 2004).

    2.6.1 Analisis Lingkungan Internal

    Lingkungan Internal mengarah pada faktor-faktor yang berada dalam

    perusahaan dan mempengaruhi operasional perusahaan ( Boone dan Kurtz, 1992).

    Sedangkan landasan yang penting bagi pemahaman analisis internal adalah

    pengertian mengenai pemikiran pencocokan kekuatan dan kelemahan internal

    perusahaan dengan peluang dan ancaman yang ada dilingkungan (Pierce dan

    Robinson, 1997). Menurut David (2003), yang termasuk faktor-faktor internal

    perusahaan yaitu :

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    30/145

    30

    a. Manajemen

    Fungsi dari managemen terdiri dari lima dasar aktifitas : perencanaan,

    pengorganisasian, pemotivasian, Penunjukan staf, Pengendalian.

    1. Perencanaan : semua aktivitas manajerial yang berkaitan dengan persiapan

    menghadapi masa depan. Tugas spesifik termasuk meramalkan, menetapkan

    sasaran, menetapkan strategi, mengembangkan kebijakan, dan menetapkan

    sasaran.

    2. Pengorganisasian : termasuk semua aktivitas manajerial yang menghasilkan

    struktur tugas dan hubungan wewenang. Bidang spesifik termasuk desian

    organisasi, spesialisasi pekerjaan, uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan,

    rentang kendali, kesatuan komando, desain pekerjaan, dan analisis pekerjaan.

    3. Pemotivasian : termasuk usaha yang diarahkan untuk membentuk tingkah

    laku manusia. Topik spesifik termasuk kepemimpinan, komunikasi, kerja

    kelompok, modifikasi tingkah laku, delegasi wewenang, pemerkayaan

    pekerjaan, kepuasan pekerjaan, pemenuhan kebutuhan, perubahan organisasi,

    moral karyawan, danmoral manajerial.

    4. Penunjukan staf : aktivitas penunjukan staf berpusat pada manajemen

    personalia atau sumberdaya manusia. Bagian yang temasuuk yaitu :

    administrasi upah dan gaji, tunjangan karyawan, wawancara, penerimaan,

    pemecatan, pelatihan, pengembangan manajemen, keselamatan karyawan,

    tindakan pembenaran, peluang bekerja yang sama, hubungan serikat kerja,

    pengembangan karier, riset personalia, kebijakan disiplin, prosedur

    menyatakan keluhan, dan hubungan masyarakat.

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    31/145

    31

    5. Pengendalian : merujuk pada semua aktivitas manajerial yang diarahkan

    yang memastikan hasil yang didapat konsisten dengan hasil yang

    direncanakan. Bidang kunci yang diperhatikan termasuk pengendalian mutu,

    pengendalian keuangan, pengendalian penjualan, pengendalain sediaan,

    pengendalian biaya, analisi penyimpangan, penghargaan, dan sanksi.

    b. Pemasaran

    Pemasaran dapat diuraikan sebagai proses menetapkan, mengantisipasi,

    menciptakan, dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk

    dan jasa. Menurut Kotler dan Amstrong (2004), salah satu konsep utama dalam

    pemasaran modern merupakan bauran pemasaran. Bauran pemasaran juga

    merupakan serangkaian alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan dan

    dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan

    perusahaan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu

    yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.

    Semua tindakan tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel

    yang dikenal sebagai ”empat P” yaitu : product , price , place , dan promotion .

    1. Produk ( Product )

    Menurut Kotler dan Amstrong (2004), produk merupakan semua yang

    dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau

    dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya.

    Produk tidak hanya terdiri dari barang yang berwujud, tetapi dapat berupa jasa

    yang merupakan bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan

    yang pada dsarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan perpindahan

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    32/145

    32

    kepemilikan. Perencanaan produk harus memikirkan produk dan jasa dalam tiga

    tingkatan yaitu:

    1. Produk inti yang merupakan tingkatan yang paling dasar dimana produk

    inti ini terdiri dari berbagai manfaat pemecahan masalah yang konsumen

    cari ketika membeli produk atau jasa tertentu.

    2. Produk aktual merupakan tingkatan produk yang dibangun di berbagai

    posisi yang dekat dengan produk inti serta mempunyai minimal lima sifat

    yaitu : tingkatan kualitas, fitur, desain, merek, dan kemasan. Atribut-

    atribut ini dikombinasikan secara cermat sehingga mampu memberikan

    manfaat intinya produk tersebut.

    3. Produk tambahan merupakan layanan dan manfaat tambahan bagi

    konsumen yang diberikan disekitar produk inti dan aktual.

    2. Harga ( Price )

    Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa, atau

    jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari

    memiliki atau menggunakan barang dan jasa. Secara historis, harga telah menjadi

    faktor utama yang mempengaruhi pilihan pembeli. Harga juga merupakan elemen

    bauran pemasaran yang menghasilkan penerimaan dan juga merupakan elemen

    bauran pemasaran yang paling fleksibel (Kotler dan Amstrong, 2004).

    Menurut Kotler dan Amstrong (2004), pendekatan umum dalam penetapan

    harga ada tiga macam, yaitu :

    1. Penetapan harga berdasarkan biaya yang terdiri dari :

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    33/145

    33

    a. Pendekatan harga berdasarkan biaya-plus ( cost-plus pricing ) merupakan

    metode penetapan harga yang paling sederhana dengan menambahkan

    bagian laba ( markup ) standar ke biaya produk.

    b. Penetapan harga titik impas yang merupakan pendekatan penetapan harga

    yang menetapkan harga pada titik impas atas biaya pembuatan dan

    pemasaran sebuah produk, atau menetapkan harga untuk menghasilkan

    laba sasaran.

    2. Penetapan harga berdasarkan nilai yaitu dengan menetapkan harga

    berdasarkan pada persepsi pembeli tentang nilai, bukannya pada biaya

    yang ditanggung penjual.

    3. Penetapan harga berdasarkan persaingan yaitu dengan menetapkan harga

    berdasarkan harga-harga yang ditetapkan oleh para pesaing untuk produk

    yang sama.

    3. Promosi ( Promotion )

    Menurut Peter dan Donnelly (1992), bauran promosi mengarah pada

    kombinasi dan tipe dari usaha promosi perusahaan seterusnya selama periode

    waktu tetentu. Bauran promosi terdiri atas lima yaitu (Kotler, 2002) :

    1. Periklanan : semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide,

    barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu

    2. Promosi penjualan : berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong

    keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa

    3. Hubungan masyarakat dan publisitas : berbagai program untuk

    mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau masing-masing

    produknya.

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    34/145

    34

    4. Penjualan pribadi : interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau

    lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima

    pesanan.

    5. Pemasaran langsung : penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail , dan

    alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung

    dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon

    pelanggan tertentu.

    Menurut Evans (1984), yang termasuk kedalam keputusan promosi yaitu :

    seleksi dari sebuah gabungan dari alat-alat (periklanan, publikasi, penjualan

    perseorangan, dan promosi penjualan), apakah membagi promosi-promosinya dan

    biaya mereka dengan yang lainnya, bagaimana mengukur keefektifan, gambaran

    untuk membujuk, tingkatan dari pelayanan konsumen, pemilihan media seperti

    koran, televisi, radio, dan majalah, format dari sebuah pesan.

    4. Tempat ( Place )

    Menurut Peter dan Donnelly (1992), saluran distribusi adalah kombinasi

    institusi yang mana seorang penjual menjual produk kepada konsumen akhir atau

    pemakai. serangkaian oraganisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses

    untuk menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi

    merupakan saluran pemasaran (Kotler, 2004). Manajemen dapat memilih dan

    mengatur saluran pemasaran dimana produk akan menjangkau pasar yang tepat

    pada waktu yang tepat dan mengembangkan suatu sistem distribusi untuk

    menangani secara fisik dan mengangkut produk melalui saluran pemasaran

    (Stanton dan Bruce, 1991). Oleh karena waktu dan uang dibutuhkan untuk

    menentukan saluran yang efisien dan karena saluran distribusi sering susah diganti

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    35/145

    35

    setelah ditentukan maka keputusan distribusi sangat kritis untuk mensukseskan

    perusahaan (Peter dan Donnelly, 1992).

    Menurut Peter dan Donnelly (1992), pemenuhan distribusi dibutuhkan

    karena karakteristik dari produk dan lingkungan yang dibutuhkan untuk menjual

    produk, serta kebutuhan dan ekspektasi dari pembeli potensial, produk akan

    bervariasi dalam intensitas dari kebutuhan pemenuhan distribusinya. Ada tiga

    pertimbangan distribusi yang berkaitan dengan hal ini yaitu :

    1. Distribusi intensif : disini perusahaan mencoba mendapatkan pengenalan

    melalui sebanyak mungkin pengecer dan tengkulak.

    2. Distribusi selektif : disini perusahaan membatasi penggunaan para

    perantara yang dipercaya menjadi terbaik yang tersedia.

    3. Distribusi eksklusif : disini perusahaan serius membatasi distribusi, dan

    para perantara diberikan hak eksklusif di dalam wilayah tertentu .

    c. Keuangan dan akutansi

    Kondisi keuangan sering dianggap ukuran tunggal terbaik dari posisi

    bersaing perusahaan dan daya tarik keseluruhan bagi investor. Menetapkan

    kekuatan keuangan organisasi dan kelemahan amat penting untuk merumuskan

    strategi secara efektif. Likuiditas, solvabilitas, modal kerja, profatibilitas,

    pemanfaatan harta, arus kas, dan modal perusahaan dapat mengeliminasi beberapa

    strategi alternatif yang mungkin.

    d. Produksi atau OperasiAktivitas produksi atau operasi sering merupakan bagian terbesar dari aset

    manusia dan modal. Dalam kebanyakan industri, biaya utama untuk menghasilkan

    produk dan jasa berasal dari operasi, jadi produksi atau opersai dapat mempunyai

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    36/145

    36

    nilai tinggi sebagai senjata persaingan dalam strategi perusahaan secara

    keseluruhan.

    Fungsi produksi atau operasi dari suatu usaha terdiri dari semua aktivitas

    yang mengubah masukan menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi atau

    operasi menangani masukan, pengubahan, dan keluaran yang bervariasi antara

    industri dan pasar. Manajemen produksi atau operasi terdiri dari lima fungsi atau

    bidang keputusan : proses, kapasitas, sediaan, tenaga kerja, dan mutu. Kekuatan

    dan kelemahan dalam lima fungsi produksi dapat berarti sukses atau gagal dari

    suatu usaha.

    e. Penelitian dan pengembangan

    Bagian utama kelima dari operasi internal yang harus diteliti kekuatan dan

    kelemahannya adalah penelitian dan pengembangan (litbang). Banyak perusahaan

    tidak melakukan litbang dan banyak juga perusahaan lain yang tergantung pada

    kesuksesan aktivitas litbang agar dapat bertahan. Perusahaan yang menjalankan

    strategi pengembangan produk harus mempunyai orientasi litbang yang kuat.

    f. Sistem informasi manajemen operasi

    Informasi mengikat semua fungsi bisnis menjadi satu dan menjadi dasar

    untuk semua keputusan manajerial. Informasi merupakan batu penjuru dari semua

    organisasi. Informasi mewakili sumber utama keunggulan atu kelemahan

    bersaing. Menilai kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dalam sistem

    informasi merupakan dimensi kritis dari pelaksanaan analisis internal.

    2.6.2 Analisis Lingkungan Eksternal

    Lingkungan eksternal perusahaan merupakan faktor-faktor yang berada

    diluar perusahaan yang mempengaruhi operasi perusahaan (Boone dan Kurtz,

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    37/145

    37

    1992). Tujuan analisis dari lingkungan eksternal adalah untuk mengembangkan

    daftar kesempatan terbatas yang dapat menguntungkan perusahaan dan ancaman

    yang seharusnya dihindari (David, 2003). Menurut Kotler (2002), lingkungan

    eksternal perusahaan dibagi menjadi dua yaitu : lingkungan makro dan lingkungan

    mikro. Menurut Pierce dan Robinson (1997), terdiri dari tiga perangkat faktor

    yang saling berkaitan yang memainkan peran penting dalam menentukan peluang,

    ancaman, dan kendala yang dihadapi perusahaan. Ketiga faktor ini merupakan

    lingkungan eksternal perusahaan dan ketiga faktor tersebut yaitu :

    1. Lingkungan Makro

    Lingkunngan makro ini memberikan peluang, ancaman, dan kendala bagi

    perusahaan tetapi satu perusahaan jarang sekali mempunyai pengaruh berarti

    terhadap lingkungan ini. Menurut Kotler (2002), faktor-faktor dari lingkungan

    makro yaitu :

    1. Demografi

    Faktor Demografi ini merupakan aspek yang berkaitan dengan populasi

    manusia, distribusi penduduk secara geografis, distribusi umur, kecendrungan

    pergerakan penduduk dan sebagainya. Berbagai aspek demografis ini dapat

    dimanfaatkan perusahaan untuk dijadikan dasar dalam membuat strategi dan

    program pemasarannya.

    2. Ekonomi

    Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat

    suatu perusahaan beroperasi. Karena pola konsumsi dipengaruhi oleh

    kesejahteraan relatif berbagai segmen pasar, dalam perencanaan strategiknya

    setiap perusahaan harus mempertimbangkan kecendrungan ekonomi di segmen-

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    38/145

    38

    segmen yang mempengaruhi industrinya baik di tingkat nasional maupun

    internasional. Perusahaan juga harus mempertimbangkan ketersediaan kredit

    secara umum, tingkat penghasilan yang dapat dibelanjakan ( disposable income ),

    serta kecendrungan belanja masyarakat, suku bunga primer, laju inflasi, serta

    kecenderungan pertumbuhan PDB (Pierce dan Robinson, 1997).

    3. Sosial-budaya

    Menurut Kotler (2002), masyarakat membentuk keyakinan, nilai, dan

    norma kita. Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah

    kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan

    ekstern perusahaan yang berkembang dari pengaruh kultural, ekologi, demografi,

    agama, pendidikan, dan etnik. Jika sikap sosial berubah, berubah pulalah

    permintaan akan berbagai jenis pakaian, buku, kegiatan waktu senggang, dan

    sebagainya (Pierce dan Robinson, 1997).

    4. Politik dan Hukum

    Menurut Kotler (2002), keputusan pemasaran dipengaruhi oleh

    perkembangan lingkungan politik dan hukum. faktor-faktor politik menentukan

    parameter legal dan regulasi yang membatasi operasi perusahaan. Arah dan

    stabilitasnya merupakan pertimbangan penting bagi para manajer dalam

    merumuskan strategi perusahaan (Pierce dan Robinson, 1997).

    5. Teknologi

    Faktor teknologi dalam lingkungan eksternal perusahaan perlu

    diperhatikan agar dapat menghindari keusangan dan mendorong inovasi. Adaptasi

    teknologi yang kreatif dapat membuka kemungkinan terciptanya produk baru,

    penyempurnaan produk yang sudah ada, atau penyempurnaan dalam teknik

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    39/145

    39

    produksi dan pemasaran. Terobosan teknologi dapat mempunyai dampak segera

    dan dramatik atas lingkungan perusahaan. Terobosan ini dapat membuka pasar

    dan produk baru yang canggih atau dapat juga mempersingkat usia fasilitas

    produksi (Pierce dan Robinson, 1997).

    2. Lingkungan Mikro

    Menurut kotler (2002), lingkungan mikro merupakan lingkungan eksternal

    perusahaan yang mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.

    Menurut Amir (2005), faktor-faktor dari lingkungan mikro yaitu :

    1. Pemasok

    Pemasok mempunyai peran tersendiri. Pemasok memegang peranan

    penting dalam menjamin suksesnya pemasaran. Keterlambatan pasokan bahan

    baku akan memberikan dampak atas pemenuhan pesanan perusahaan.

    2. Pelanggan

    Menurut Pierce dan Robinson (1997), mengembangkan profil pelanggan

    dan calon pelanggan perusahaan meningkatkan kemampuan para manajernya

    untuk merencanakan operasi strategik untuk mengantisipasi perusahaan besar

    pasar.

    3. Pesaing

    Menurut Pierce dan Robinson (1997), menilai posisi bersaing dapat

    meningkatkan kesempatan perusahaan untuk merancang strategi yang

    mengoptimalkan peluang yang muncul dari lingkungan. Pesaing merupakan

    perusahaan lain yang menawarkan produk yang sama dengan produk perusahaan

    atau produk substitusinya.

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    40/145

    40

    4. Perantara Pemasaran

    Perantara pemasaran adalah perusahaan lain yang membantu perusahaan

    dalam mempromosikan, menjual dan mendistribusikan barang-barang kepada

    pembeli akhir.

    3. Lingkungan Industri

    Sesuatu bagian penting dari analisis eksternal adalah mengidentifikasikan

    perusahaan-perusahaan saingan lainnya dan menentukan kekuatan, kelemahan,

    kemampuan, peluang, ancaman, sasaran hasil, dan strategi mereka.

    Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi pesaing-pesaing sangat perlu untuk

    keberhasilan perumusan strategi (David, 2003)

    Model lima kekuatan dari porter mengenai analisis persaingan merupakan

    pendekatan yang dipakai secara luas untuk mengembangkan strategi dalam

    banyak industri (David, 2004). Pengaruh persaingan terhadap strategi dalam

    industri dapat dilihat pada Gambar 1. Menurut Porter (1980), lima kekuatan

    persaingan dalam lingkungan industri yaitu :

    1. Ancaman pendatang baru : Pendatang baru pada suatu industri membawa

    kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar, serta seringkali juga

    sumberdaya yang besar. Akibat dari hal-hal tersebut harga dapat menjadi

    turun atau biaya membengkak sehingga mengurangi kemampuanlabaan.

    Ancaman masuknya pendatang baru ke dalam industri tergantung pada

    rintangan masuk yang ada, digabung dengan reaksi dari para pesaing yang

    sudah ada yang dapat diperkirakan oleh si pendatang baru. Ada enam

    sumber utama rintangan masuk yaitu : sekala ekonomis, diferensiasi

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    41/145

    41

    produk, kebutuhan modal, biaya beralih pemasok ( switching costs ), akses

    ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah.

    2. Pemasok: pemasok dapat memanfaatkan kekuatan tawar menawarnya

    terhadap para peserta industri dengan mengancam akan menaikan harga

    atau menurunkan mutu produk atau jasa yang dibeli. Pemasok yang kuat

    karenanya dapat menekan kemampulabaan industri yang tidak mampu

    mengimbangi kenaikan biaya dengan menaikan haarganya sendiri.

    3. Pembeli : pembeli dapat juga menekan harga, menuntut kualitas lebih

    tinggi atau layanan lebih banyak, serta berperan sebagai pesaing satu sama

    lain. Semua ini dapat menurunkaan laba industri.

    4. Produk substitusi : produk substitusi membatasi laba potensial dari industri

    dengan menetapkan harga tertinggi ( ceiling price ). Produk substitusi yang

    perlu mendapatkan perhatian besar adalah produk-produk yang kualitasnya

    mampu menandingi kualitas produk industri atau dihasilkan oleh industri

    yang menikmati laba tinggi.

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    42/145

    42

    5. Para pesaing industri : persaingan dikalangan pesaing industri terjadi

    karena mereka merasakan adanya tekanan atau melihat peluang untuk

    memperbaiki posisi dengan menggunakan taktik-taktik seperti persaingan

    harga, perang iklan, introduksi produk, dan meningkatkan pelayanan atau

    jaminan kepada pelanggan. Persaingan tajam seperti ini bersumber pada

    faktor-faktor yaitu : jumlah pesaing yang banyak atau seimbang,

    pertumbuhan industri yang lamban, biaya tetap atau biaya penyimpangan

    yang tinggi, ketiadaan diferensiasi atau biaya peralihan, hambatan keluar

    tinggi, penambahan kapasitas dalam jumlah besar, para pesaing beragam

    dalam hal strategi dan asal-usul.

    PENDATANGBARU

    PORTENSIAL

    PEMASOK

    PARA PESAINGINDUSTRI

    Persaingan diantara Perusahaan

    yang ada

    PEMBELI

    PRODUKPENGGANTI

    Ancaman masuknyapendatang baru

    Kekuatan tawar-menawar pemasok

    Kekuatan tawar-menawar pembeli

    Ancaman produkatau jasa pengganti

    Gambar 1. Kekuatan-kekuatan yang Mempengaruhi Persaingan IndustriSumber : Porter 1980

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    43/145

    43

    2.7 Analisis Matrik IE (Internal-Eksternal)

    Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) membuat ahli strategi meringkas

    dan mengeavaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan,

    politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan. Sedangkan untuk

    mnganalisis strategi manajemen internal maka digunakan matriks Evaluasi Faktor

    Internal (IFE). Alat perumusan strategi internal meringkas dan mengevaluasi

    kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai bidang fungsional dari suatu

    usaha (David, 2004).

    Tabel 10. Matriks IFE ( Internal Factor Evaluation )

    Faktor-faktorInternal kunci

    Bobot Peringkat (Bobot x Peringkat) =Nilai yang di bobot

    Kekuatan Internal--Kelemahan Internal--

    Total 1,0Sumber : David, 2004

    Pada Tabel 10. jumlah nilai yang dibobot dapat berkisar dari 1,0 yang

    terendah sampai 4,0 yang tertinggi dengan rata-rata 2,5. Total nilai yang dibobot

    yang jauh di bawah 2,5 merupakan ciri perusahaan yang lemah secara internal,

    sedangkan jumlah nilai diatas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat.

    Pada Tabel 11. jumlah nilai yang dibobot dapat berkisar dari 1,0 yang

    terendah sampai 4,0 yang tertinggi dengan rata-rata 2,5. Jumlah nilai yang dibobot

    sama dengan 4,0 menunjukkan bahwa suatu perusahaan memberi jawaban dengan

    carayang luar biasa pada peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungannya.

    Dengan kata lain, strategi perusahaan secara efektif memanfaatkan peluang yang

    ada dan meminimalkan pengaruh negatif potensial dari ancaman eksternal. Jumlah

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    44/145

    44

    nilai sama dengan 1,0 menunjukkan bahwa strategi perusahaan memanfaatkan

    peluang atau menghindari ancaman eksternal.

    Tabel 11. Matriks EFE ( Eksternal Factor Evaluation )

    Faktor-faktorEksternal kunci

    Bobot Peringkat (Bobot x Peringkat) =Nilai yang di bobot

    Kekuatan Internal--Kelemahan Internal--

    Total 1,0Sumber : David, 2004

    Gabungan kedua matriks IFE-EFE menghasilkan matriks IE (Internal-Eksternal) yang berisikan sembilan macam sel yang memperhatikan kombinasi

    total nilai yang terboboti dari matriks-matriks IFE-EFE. Matriks IE digunakan

    untuk menganalisis posisi perusahaan. Ilustrasi Matriks IE dapat dilihat pada

    Gambar 2.

    Sumbu horizontal pada matriks IE menunjukkan skor total IFE sedangkan

    pada sumbu vertikal menunjukkan skor total EFE. Skor antara 1 sampai 1,99 pada

    4,0 3,0 2,0 1,0

    Kuat Rata-rata Lemah

    3,0

    2,0

    1,0

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    TOTAL SKOR IFE

    TOTALSKOREFE

    Gambar 2. Matriks IE ( Internal-Eksternal )Sumber : David, 2004

    V

    II

    VII

    IV

    I

    IX

    VI

    III

    VIII

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    45/145

    45

    sumbu horizontal menunjukkan posisi internal yang lemah; skor 2,00 sampai 2,99

    menunjukkan rata-rata; sedangkan skor 3,00 sampai 4,00 menunjukkan posisi

    internal yang kuat. Pada sumbu vertikal skor 1 sampai 1,99 menunjukkan posisi

    eksternal yang rendah; skor 2,00 sampai 2,99 menunjukkan posisi eksternal yang

    sedang; skor 3,00 sampai 4,00 menunjukkan pengaruh yang tinggi (David, 2004).

    Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyai

    dampak strategi yang berbeda. Pertama, divisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV

    dapat disebut tumbuh dan bina. Strategi intensif atau strategi integratif cocok bagi

    divisi ini. Kedua, divisi yang masuk sel III, V, atau VII terbaik dapat dikelola

    dengan strategi pertahankan dan pelihara; penetrasi pasar dan pengembangan

    produk merupakan dua strategi yang biasa digunakan dalam divis ini. Ketiga,

    divisi yang umum yang masuk dalam sel VI, VII, atau IX adalah panen atau

    divestasi.

    2.8 Matriks SWOT

    Matriks SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) merupakan

    alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks ini

    dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal

    yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan

    yang dimilikinya (Rangkuti, 2004). Menurut David (2004), matriks ini dapat

    menghasilkan empat kemungkinan astrategi alternatif, yaitu : Strategi SO, Strategi

    WO, Strategi ST, dan Strategi WT.

    a. Strategi SO (Strengths – Opportunities)

    Strategi kekuatan-peluang menggunakan kekuatan internal perusahaan

    untuk memanfaatkan peluang eksternal.

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    46/145

    46

    b. Strategi WO (Weakness – Opportunities)

    Strategi kelemahan-peluang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan

    dengan memanfaatkan peluang eksternal.

    c. Strategi ST (Strengths – Threats)

    Strategi kekuatan-ancaman menggunakan kekuatan perusahaan untuk

    menghindai atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

    d. Strategi WT (Weakness – Threats)

    Strategi kelemahan-ancaman merupakan taktik difensif yang diarahkan

    untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindarri ancaman lingkungan.

    Terdapat delapan langkah untuk menyusun matriks SWOT, yaitu :

    1. Tuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan.

    2. Tuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan.

    3. Tuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan.

    4. Tuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan

    5. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat

    resultan Strategi SO dalam sel yang tepat.

    6. Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat

    resultan Strategi WO.

    7. Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat

    resultan Strategi ST.

    8. Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat

    resultan Strategi WT.

    Skema strategi yang mewakili matriks SWOT dapat dilihat dalam Tabel 12.

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    47/145

    47

    Tabel 12. Matriks SWOT

    IFE

    EFE

    Strengths (S)Tentukan faktorkekuatan internal

    Weakness (W)Tentukan faktorkelemahan internal

    Opportunities (O)Tentukan faktorpeluang eksternal

    Strategi SOCiptakan strategiyang mnggunakankekuatan untukmemanfaatkanpeluang

    Strategi WOCiptakan strategiyang meminimalkankelemahan untukmemanfaatkanpeluang

    Threats (T)Tentukan faktorancaman eksternal

    Strategi STCiptakan strategiyang menggunakankekuatan untukmengatasi ancaman

    Strategi WTCiptakan strategiyang meminimalkankelemahan danmenghindari ancaman

    Sumber : David, 2004

    2.9 Matriks QSP

    Analisis matriks QPM ( Quantitative Strategic Planning Matrix )

    digunakan untuk mengevaluasi strategi secara objektif berdasarkan faktor-faktor

    sukses utama internal-eksternal yang telah diidentifikasi pada tahap sebelumnya.

    Matriks QSP adalah matriks yang digunakan pada tahap decision stage untuk

    melihat tingkat kemenarikan relatif ( relative attractiveness ) dari berbagai

    alternatif yang dapat dilaksanakan hasil dari the matching stage . QSPM

    menggunakan input dari tahap pertama ( input stage ) dan tahap kedua ( the

    matching stage ) yang memberikan informasi bagi tahap ketiga ( the decision

    stage ).

    Menurut David (2004), terdapat enam langkah dalam penyusunan matriks

    QSP (Tabel 13), yaitu:

    1. Membuat daftar peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan

    internal kunci perusahaan pada kolom kiri dalam QSPM. Informasi ini

    diperoleh dari matriks EFE dan IFE.

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    48/145

    48

    2. Berikan bobot untuk masing-masing faktor internal dan eksternal (bobot

    yang diberikan sama dengan bobot pada matriks EFE dan IFE).

    3. Evaluasi matriks tahap 2 (pencocokkan) dan identifikasi alternatif strategi

    yang harus dipertimbangkan organisasi untuk diimplementasikan.

    4. Tentukan Nilai Daya Tarik ( Attractiveness Scores -AS), didefinisikan

    sebagai angka yang mengindikasikan daya tarik relatif dari masing-masing

    strategi dalam set alternatif tertentu.

    Nilai 1 = tidak menarik

    Nilai 2 = agak menarik

    Nilai 3 = cukup menarik

    Nilai 4 = sangat menarik

    5. Hitung Total Nilai Daya Tarik ( Total Attractive Score – TAS) yang

    diperoleh dengan mengalikan bobot dengan attractiveness scores .

    Tabel 13. Matriks QSP

    ALTERNATIF STRATEGI

    Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3Faktor kunci Bobot

    AS TAS AS TAS AS TAS

    Faktor Internal

    1.

    2. .......dst

    Faktor Eksternal

    1.2. .......dst

    Sumber: David, 2004

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    49/145

    49

    6. Hitung Penjumlahan Total Nilai Daya Tarik. Nilai TAS yang tertinggi

    menunjukkan bahwa strategi tersebut merupakan strategi terbaik untuk

    diprioritaskan.

    2.10 Kajian Penelitian Terdahulu

    Akhsan (2006) menganalisis strategi permasaran CV. Celup Mitra Saudara

    yang bergerak dibidang jasa penyediaan makanan siap saji khususnya produk sea

    food olahan. Analisis kuantitatif yang dilakukan dalam penelitian menggunakan

    matriks IFE, matiks EF, matriks IE, matriks SWOT serta matriks QSP.

    Hasil analisis matriks IFE diperoleh nilai total rata-rata sebesar 2,720 yang

    menunjukkan bahwa CV.Celup Mitra Saudara memiliki kondisi lingkungan

    internal rata-rata. Sedangkan hasil analisi matriks EFE, diperoleh nilai total rata-

    rata sebesar 2,354. Dari hasil analisis IE diperoleh bahwa perusahaan berada pada

    posisi sel V ( Hold and Maintain ), sehingga strategi yang dapat dipergunakan

    adalah strategi pnetrasi pasar dan pengembangan produk. Alternatif strategi

    permasaran diperoleh dengan menggunakan matriks swot yang menghasilkan

    empat strategi yang kemudian dianalisis dengan menggunakan matriks QSP untuk

    mendapatkan strategi terbaiknya.

    Menurut Dwirayani (2006), PT. Agronesia khususnya divisi BMC adalah

    salah satu perusahaan yang masuk kedalam industri susu dan olahan. Dengan

    produk utama yang dihasilkan yaitu susu pasteurisasi, perusahaan dikasi rumusan

    strategi pemasarannya dengan menggunkan matriks IFE, matriks EFE, matriks

    SWOT dan matriks QSP.

    Berdasarkan hasil analisis terhadap faktor internal dan eksternal,

    perusahaan menempati posisi pada kuadran pertama dalam matriks IE. Kuadran

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    50/145

    50

    pertama menunjukkan perusahaan berada pada tahap tumbuh dan bina. Strategi

    yang cocok untuk perusahaan lakukan adalah penetrasi pasar, pengembangan

    pasar atau pengembangan produk. Dari hasil analisis menggunakan matriks

    SWOT didapatkan 5 alternatif strategi yang kemudian dimasukkan kdalam

    matriks QSP untuk menghasilkam strategi yang disukai. Hasil matriks QSP

    menunjukkan bahwa strategi yang paling menarik yaitu strategi fokus untuk agen

    dengan target konsumen usia 5-30 tahun.

    2.11 Kerangka Pemikiran Konseptual

    Peningkatan konsumsi susu pada pasar dalam negeri dan laju

    pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia dapat menjadi peluang perusahaan

    untuk meningkatkan volume penjualan susu UHT. Akan tetapi, naiknya harga

    susu segar di produsen susu segar dapat menjadi salah satu hambatan bagi

    perusahaan dalam memasarkan produknya. Peluang yang ada dapat dimanfaatkan

    untuk meningkatkan penjualan produk susu UHT PT. Ultrajaya Tbk. Akan tetapi,

    dalam memanfaatkan peluang ini diperlukan strategi yang matang dan mantap

    dalam hal memasarkan produk susu perusahaan sehingga hambatan seperti

    naiknya harga susu segar di produsen susu tidak menjadi kendala pemasaran

    produk susu.

    Pemanfaatan peluang yang dijadikan perusahaan sebagai tujuan

    perusahaan yang ingin dicapai membutuhkan strategi. Strategi terbentuk melalui

    rumusan analisis perusahaan setelah mengganalisis lingkungan perusahaan baik

    itu lingkungan eksternal dan internal perusahaan tersebut. Pengenalan terhadap

    lingkungan perusahaan dengan baik dapat memanfaatkan peluang dengan

    menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman dan menutupi kelemahan yang

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    51/145

    51

    dimiliki oleh perusahaan. Dengan menganalisis lingkungan maka didapatkan

    alternatif-alternatif strategi yang dapat digunakan perusahaan untuk dijadikan

    pertimbangan strategi mana yang terbaik bagi perusahaan dalam menjalankan

    pemasarannnya. Secara umum tahapan dalam perumusan strategi terdapat tiga.

    Pertama, tahap masukan. Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian

    terhadap lingkungan perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor penting yang

    berkaitan dengan pemasaran. Faktor-faktor lingkungan internal pada penelitian ini

    meliputi manajemen, pemasaran, keuangan dan akutansi, produksi atau operasi,

    penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen operasi. Analisis

    lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang

    dimiliki oleh perusahaan. Faktor-faktor lingkungan eksternal meliputi lingkungan

    makro, lingkungan mikro dan lingkungan Industri. Analisis lingkungan eksternal

    dilakukan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh

    perusahaan. Hasil dari identifikasi dan penilaian berdasarkan analisis lingkungan

    internal dan eksternal disajikan dalam bentuk matriks IFE ( Internal Factor

    Evaluation) dan matriks EFE ( External Factor Evaluation).

    Kedua, tahap pemaduan. Berdasarkan analisis lingkungan internal dan

    eksternal perusahaan yang tersaji dalam matriks IFE dan EFE, maka dapat disusun

    beberapa alternatif strategi pemasaran dengan menggunakan matriks IE ( Internal-

    Eksternal ) dan matriks SWOT ( Strengths , Weaknesses , Opportunities , dan

    Threats ).

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    52/145

    52

    Ketiga, tahap pemilihan strategi. Penentuan strategi yang tepat untuk

    pemasaran susu UHT dapat dilakukan dengan menggunakan matriks QSP. Proses

    ini dapat dilihat pada Gambar 3.

    Perusahaan

    Merumuskan Strategi

    Lingkungan Pemasaran Perusahaan

    Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal

    Tahap I : Masukan

    Matriks IFE Matriks EFE

    Tahap II : Memadukan

    Matriks IE

    Tahap III : Memilih Strategi Perusahaan

    Gambar 3. Alur Kerangka Pemikiran Konseptual

    Matriks SWOT

    Matriks QSP

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    53/145

    III. METEDOLOGI PENELITIAN

    3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian direncanakan dilakukan di kantor pusat PT. Ultrajaya Tbk Jl.

    Raya Cimareme No.131 Padalarang, Kabupaten Bandung. Pemilihan perusahaan

    dilakukan secara sengaja ( purposive ) dengan pertimbangan bahwa PT. Ultrajaya

    Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan

    susu. Selain itu, kesedian perusahaan untuk menerima penelitian ini menjadikan

    faktor kuat dalam menyelesaikan penelitian. Waktu pengumpulan data

    dilaksanakan pada bulan Desember 2007 – Maret 2008.

    3.2 Jenis dan Sumber Data

    Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan

    data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer

    merupakan data yang diperoleh melalui hasil wawancara serta pengisian kuesioner

    yang dilakukan oleh menejer pemasaran ( marketing ), menejer keuangan ( finance ),

    menejer penjualan dan distribusi ( sales and distribution ). Data sekunder diperoleh

    dari laporan tahunan PT. Ultrajaya Tbk, Badan Pusat Statistik, Direktorat Jendral

    Peternakan dan internet.

    3.3 Metode Penarikan Sampel

    Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling ,

    yaitu dengan memilih secara sengaja sampel yang akan diteliti sebagai responden.

    Responden yang dipilih berasal dari divisi manajemen pemasaran, penjualan dan

    distribusi serta keuangan, dimana responden tersebut dianggap mengetahui

    informasi mengenai faktor-faktor strategi internal dan eksternal serta berperan

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    54/145

    54

    dalam merumuskan strategi perusahaan dalam memasarkan produk susu UHT dan

    mengetahui kondisi perusahaan pada saat ini secara menyeluruh.

    3.4 Metode Pengumpulan Data

    Data primer dikumpulkan dengan dua tahap. Tahap pertama pengumpulan

    data primer dilakukan dengan mewawancarai responden dan pihak manajemen

    perusahan untuk mendapatkan gambaran tentang lingkungan internal dan

    lingkungan eksternal perusahaan. Tahap kedua memberikan kuesioner kepada tiap

    responden. Kuisioner dibuat berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada

    tahap pertama. Kuisioner berisikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

    berpengaruh terhadap pemasaran susu UHT. Data sekunder diperoleh dari laporan

    tahunan PT. Ultrajaya Tbk, Badan Pusat Statistik, Direktorat Jendral Peternakan,

    dan internet.

    3.5 Pengolahan Data

    Data hasil kuesioner yang telah diisi dan dibobotkan dari responden diolah

    dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel . Hasil dari pengolahan

    akan dianalisis dan disajikan dalam bentuk uraian, gambar, dan tabel.

    3.6 Metode Analisis Data

    Metode pengolahan dan analisis data yang dipergunakan dalam penelitian

    ini adalah dengan menggunakan metode yang berkaitan dengan merumuskan

    strategi pemasaran. Metode menganalisis yang dipakai yaitu : analisis SWOT

    (Strengths, Weaknesses, Opporunities, Threats ), analisis IE ( Internal-Eksternal ),

    serta matriks QSP. Data yang diperoleh berdasarkan pengamatan langsung di

    lapangan seperti hasil wawancara dengan pimpinan perusahaan, data kuesioner,

    laporan dan data penunjang milik perusahaan diklasifikasikan menurut analisis

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    55/145

    55

    lingkungan pemasaran perusahaan yang terdiri dari lingkungan internal dan

    eksternal.

    Analisis lingkungan internal perusahaan dipergunakan untuk mengetahui

    kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, sedangkan analisis lingkungan

    eksternal dipergunakan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi

    perusahaan. Daftar kekuatan dan kelemahan yang didapat kemudian dievaluasi

    dengan menggunakan matriks IFE ( Internal Factor Evaluation ). Daftar peluang

    dan ancaman dievaluasi dengan menggunakan matriks EFE ( Eksternal Factor

    Evaluation ).

    Hasil dari analisis lingkungan pemasaran perusahaan yang dituangkan dalam

    matriks IFE dan EFE kemudian disajikan dalam bentuk matriks IE ( Internal-

    Eksternal ) dan matriks SWOT ( Strengths, Weaknesses, Opporunities, Threats ).

    Matriks IE digunakan untuk mempeoleh altrnatif strategi ditingkat korporat yang

    lebih ditail dan matriks SWOT digunakan untuk menetapkan alternatif strategi

    berdasarkan faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Sejumlah

    alternatif strategi pemasaran yang telah diperoleh dari matriks SWOT kemudian

    dievaluasi untuk memilih strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan

    berdasarkan kondisi lingkungan internal dan ekstenal dengan menggunakan

    matriks QSP.

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    56/145

    IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    4.1 Sejarah Singkat Perseroan

    Bermula dari usaha keluarga yang dirintis sejak tahun 1960an oleh Bapak

    Achmad Prawirawidjaja (alm), PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company

    Tbk. (”Perseroan”) terus berkembang pesat dan pada saat ini telah menjadi salah

    satu perusahaan yang cukup terkemuka di bidang industri makanan dan minuman,

    khususnya di bidang industri minuman aseptik yang dikemas dalam kemasan

    karton. Usaha keluarga yang sejak awal telah bergerak di bidang pengolahan susu

    murni itu, pada tahun 1970an memasuki tahapan baru dan menjadi pionir di

    bidang industri pengolahan minuman yang diperoses dengan teknologi UHT

    (Ultra High Temperature ). Dalam perkembangannya perseroan juga membangun

    gudang yang dalam pengoperasiannya menggunakan komputerisasi penuh dengan

    teknologi AS/RS ( Automatic Storage and Retrieval System ). Pada tahun 2006

    perseroan telah memproduksi lebih dari 60 macam jenis produk dan terus

    berusaha untuk senantiasa menjadi market leader di bidang industri minuman

    aseptik.

    Pada tahun 1982 Perseroan memperoleh lisensi dari Kraft General Food

    Ltd, USA, untuk memproduksi dan memasarkan produk keju dengan merek

    dagang “Kraft”. Pada tahun 1994 kerjasama ini ditingkatkan dengan mendirikan

    perusahaan patungan PT Kraft Ultrajaya Indonesia. Setelah melakukan penawaran

    perdana di tahun 1990, perseroan melakukan ekspansi dengan memasuki bidang

    industri susu kental manis ( Sweetened Condensed Milk ) di tahun 1994 dan susu

    bubuk ( Powder Milk ) di tahun 1995.

  • 8/18/2019 220657627-Ultra-Milk.pdf

    57/145

    57

    PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (“Perseroan”)

    didirikan berdasarkan Akta No. 8 tanggal 2 Nopember 1971, juncto Akta

    Perubahan No. 71 tanggal 29 Desember 1971, yang dibuat dihadapan Komar

    Andasasmita S.H., Notaris di Bandung. Kedua akta tersebut telah memperoleh

    persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No.

    Y.A.5/34/21 tanggal 20 Januari 1973 dan telah diumumkan dalam Berita Negara

    Republik Indonesia No. 34 tanggal 27 April 1973, Tambahan No. 313. Anggaran

    Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir

    dilakukan dengan Akta Risalah Rapat no. 7 tanggal 4 Agustus 2000, jis Akta

    Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar no. 31 tanggal 30

    Agustus 2000, dan Akta Perbaikan no. 1 tanggal 3 Oktober 2000. Ketiga akta

    tersebut dibuat dihadapan Lien Tanudirdja S.H., Notaris di Bandung, dan telah

    memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik

    Indonesia dengan Keputusan no. C-22050 HT.01.04-TH.2000 tanggal 6 Oktober

    2000, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Wilayah Departemen

    Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Barat dengan TDP no.

    10.24.1.15.00112 tanggal 26 Oktober 2000 di bawah Agenda pendaftaran no.

    115/BH.10.24/X/2000, dan telah diumumkan dalam