219019359-KARDIOTOKOGRAFI

download 219019359-KARDIOTOKOGRAFI

of 9

Transcript of 219019359-KARDIOTOKOGRAFI

  • 5/25/2018 219019359-KARDIOTOKOGRAFI

    1/9

    KARDIOTOKOGRAFI

    Denyut jantung secara normal dimodulasi oleh sistem syaraf simpatik dan parasimpatik

    berdasarkan respon baroreseptor dan kemoreseptor. Kontrol regulator juga tergantung faktor-

    faktor lain sebagai berikut:

    Faktor Lokasi Cara Kerja Efek

    DivisiParasimpatik

    dari Sistem

    syaraf otonom

    Serabut N. Vagusmensuplai nodus

    Sinoatrial dan nodus

    atrioventrikular

    Stimulasi menyebabkanpelepasan asetilkolin pada sinap

    mioneural

    Denyut jantung janinberkurang

    Mempertahankanvariabilitas beat to beat

    Divisi Simpatik

    dari sistem

    syaraf otonom

    Terdistribusi luas

    pada miokardium

    Stimulasi menyebabkan

    pelepasan nerepinefrin pada

    sinaps

    Meningkatkan DJJ

    Meningkatkan kekuatan

    kontraktilitas miokard

    Baroreseptor Reseptor regang

    pada lengkung aorta

    dan sinus karotispada percabangan

    arteri karotis interna

    dan eksterna

    Berespon terhadap peningkatkan

    tekanan darah dengan

    menstimulasi reseptor reganguntuk mengirim impuls via

    nervus vagus atau

    glossofaringeal ke otak tengah,menimbulkan respon vagal dan

    menurunkan aktivitas jantung

    Menurunkan DJJ

    Menurunkan tekanan

    darah

    Menurunkan output

    kardiak

    Kemoreseptor Perifer : badankarotis dan aorta

    Sentral : medula

    oblongata

    Berespon terhadap penurunanyang bermakna O2 danpeningkatan CO2 di perifer.

    Kemoreseptor sentral berersponterhadap penurunan tekanan O2

    dan CO2 pada darah dan/atau

    cairan serebrospinal

    Bradikardia, kadangdengan peningkatanvariabilitas

    Takikardi danpeningkatan tekandan

    darah dengna

    penurunan variabilitas

    Sistem syaraf

    pusat

    Korteks serebri

    Hipotalamus

    Medula oblongata

    Berespon terhadap gerakan janin

    Berespon terhadap tidurnya janin

    Mengatur dan koordinasi

    aktivitas otonom (simpatik dan

    parasimpatik)

    Mediasi reflek kardiak dan pusat

    vasomotor dengan mengontrolaksi jantung dan diameter

    Meningkatkan

    reaktivitas danvariabilitas

    Menurunkan reaktivitas

    dan variabilitas

    Mempertahankan

    keseimbangan

    kardioakselerasi dan

  • 5/25/2018 219019359-KARDIOTOKOGRAFI

    2/9

    pembuluh darah kardiodeselerasi

    Regulasihormonal

    Medula adrenal

    Korteks adrenal

    Vasopresin

    (katekolamin

    plasma)

    Melepaskan epinefrin dannorepinefrin dengan hipoksia

    anin berat yang menyebabkan

    timbulnya respon simpatis

    Turunnya tekanan darah janin

    menstimulasi pelepasan

    aldosteron, penurunan outputnatrium, meningkatkan retensi

    cairan yang menyebabkan

    meningkatnya volume darah

    yang bersirkulasi

    Menyebabkan vasokonstriksi

    pembuluh darah nonvital padafetus yang asfiksia

    Meningkatnya DJJ

    Meningkatnya kekuatan

    kontraktilitas miokarddan tekanan darah

    Meningkatnya outputkardiak

    Mempertahankanhomeostasis volume

    darah

    Distribusi aliran darahuntuk mempertahankan

    DJJ dan variabilitas

    Volume darah /

    pergeserancairan kapiler

    Pergerakan cairan

    antara kapiler danruang intersisial

    Berespon terhadap peningkatan

    tekanan darah denganmenyebabkan perpindarahn

    dcairan keluar dari kapiler ke

    ruang intersisial

    Berespon terhadap tekanan darah

    rendah dengan menyebabkan

    cairan pindah dari ruang

    intersisial ke kapiler

    Penurunan volume

    darah dan tekanandarah

    Peningkatan volumedan tekanan darah

    Tekanan

    intraplasenta

    Ruang intervilus Cairan berpindah antara darah

    anin dan ibu berdasarkan

    tekanan osmotik dan gradientekanan darah; tekanan darah ibu

    sekitar 100mmHg dan janin 55

    mmHg; oleh karena itupenyeimbangan dijaga oleh

    beberapa compensatory factor

    Meregulasi volume

    darah dan tekanan

    darah

    MekanismeFrank-Starling

    Berdasarkanperegangan

    miokardium denganpeningkatan aliran

    darah vena yang

    masuk ke atriumkanan

    Pada orang dewasa miokardiumdiregangkan dengan peningkatan

    darah masuk, menyebabkanantung berkontraksi dengan

    daya yang lebih kuat dari

    sebelumnya dan memompakeluar lebih banyak darah; oleh

    karena itu orang dewasa mempu

    Output kardiaktergantung dari denyut

    antung janin :

    Penurunan DJJ =penurunan kardiak

    oupput dan sebaliknya

  • 5/25/2018 219019359-KARDIOTOKOGRAFI

    3/9

    meningkatkan output kardiakdengan meningkatkan denyutantung dan stroke volume;

    mekanisme ini belum

    berkembang dengan baik pada

    anin

    Faktor lain yang dapat mempengaruhi denyut jantung janin adalah gangguan seperti takikardi

    akibat hipertermia dan bradikardi hipotermia.

    Indikasi PemeriksaanBeberapa keadaan dibawah ini memerlukan pemantauan janin yang baik karena berkaitan

    dengan meningkatnya morbiditas dan mortalitas perinatal, misalnya pertumbuhan janin

    terhambat (PJT), gerakan janin berkurang, kehamilan postterm ( 42 minggu),preeklampsia/hipertensi kronik, diabetes mellitus prakehamilan, DM yang memerlukan terapiinsulin, ketuban pecah pada kehamilan preterm, dan solusio plasentae. Identifikasi pasien yang

    memiliki risiko tinggi mutlak dilakukan karena hal ini berkaitan dengan tatalaksana yang harusdilakukan. Kegagalan mengantisipasi adanya faktor risiko, dapat berakibat fatal.

    Frekuensi Dasar

    Frekuensi dasar adalah irama intrinsik dari jantung janin. Evaluasi untuk menentukan frekuensi

    dasar dilakukan dalam pengamatan 10 20 menit. Secara definisi frekuensi dasar adalah irama

    jantung yang terjadi ketika tidak ada stress atau stimulasi pada fetus, contohnya:

    - ketika pasien tidak dalam persalinan

    - ketika janin tidak bergerak

    - diantara kontraksi uterus

    - ketika tidak ada stimulasi pada fetus seperti pemeriksaan dalam dan pemasangan

    elektroda

    - selama interval perubahan periodik.

    Frekuensi dasar diatur oleh atrial pacemaker dan diseimbangkan dengan perpaduan antaracabang syaraf otonom simpatik (kardioakselerator) dan parasimpatik (deselerator). Sebagai

    akibat belum matangnya sistem syaraf dan adanya dominasi simpatis, janin prematur pada usia

    gestasi sekitar 20 minggu menampakkan frekuensi dasar 160 dpm. Janin diatas 40 minggu dapat

    memiliki frekuensi antara 110 120 dpm. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh kontrol

    parasimpatis yang sedikit lebih besar. Pada janin aterm frekuensi dasar berkisar 120160 bpm.

  • 5/25/2018 219019359-KARDIOTOKOGRAFI

    4/9

    - Takikardi : frekuensi dasar > 160 atau lebih dari 30 dpm dari frekuensi dasar normal

    selama durasi 10 menit atau lebih. Takikardi dibagi menjadi moderate dan marked. Moderate

    jika denyut jantung berkisar 161 180 dpm, diasosiasikan dengan hipoksia ringan atau fetus

    secara progresif menjadi lebih hipoksik. Marked takikardia jika denyut jantung >180 dpm, jika

    terdapat pula perubahan periodik DJJ dan /atau minimal atau tidak adanya variabilitas dianggap

    sebagai tanda nonreassuring. Penyebab takikardi dapat berupa hipoksia janin, ibu demam, obat-

    obatan parasimpatolitik (contohnya atropin, skopolamin, fenotiazin), obat-obatan elicit (kokain

    dan metamfetamin), ibu hypertiroid, janin anemia, gagal jantung janin, disritmia jantung janin.

    Intervensi dapat berupa obat penurun demam (jika ibu demam), jika penyebabnya adalah

    oksigenasi maka diberikan oksigen 100% 8-10 L/mnt dengan masker.

    - Bradikardia : frekuensi dasar 40 minggu,

  • 5/25/2018 219019359-KARDIOTOKOGRAFI

    5/9

    Iregularitas normal lebih jauh dideskripisikan sebagai short term variability (STV) dan long term

    variability (LTV).

    - Short Term Variability (STV) : perubahan denyut jantung janin dari satu denyut ke

    denyut berikutnya (beat to beat) pada fetal EKG

    - Long Term Variability (LTV) : fluktuasi ritmik atau variasi siklik dengan amplitudo 6-10

    dpm dari frekuensi dasar yang terjadi selama 3 10 siklus permenit. LTV dinilai dalam

    observasi 5 10 menit diantara kontraksi dan perubahan periodik serta mengeksklusi artefak.

    Penilaian : kurang/minimal : 0 5 dpm, normal : 6-25 dpm, meningkata atau salsatory : > 25

    dpm (AWHONN, 1993). Kategori lain adalah absen (0-2 dpm), minimal (3-5 dpm), rata-rata (6-

    10 dpm), moderate (11-25 dpm) dan marked (>25 dpm).

    Perubahan periodik pada denyut jantung janin danpa berupa perubahan periodik dan nonperiodik. Perubahan periodik adlah akselerasi atau deselerasi sementara yang selanjutnya akan

    kembali ke frekuensi dasar, dan biasanya merupakan respon terhadap kontraksi uterus.

    Perubahan non periodik adalah akselerasi atau deselerasi yang terjadi tanpa hubungan spesifik

    dengan aktivitas uterus, termasuk akselerasi spontan dan deselerasi variabel diantara kontraksi

    dan prolong deselerasi.

    Akselerasi

    Akselerasi adalah peningkatan sementara di atas frekuensi dasar dan dan dapat menyerupaibentuk kontraksi uterus. Amplitudonya biasanya 15 dpm atau lebih dan terjadi selama > 15 detik.

    Akselerasi dapat terjadi akibat gerak janin, pemeriksaan dalam, pemasangan elektroda, breech

    presentation, presentasi oksiput posterior, kontraksi uterus, tekanan fundal, palpasi abdomen.

    Akselerasi spontan sebagai respon gerak janin dan kontraksi uterus merupakan indikasi

    kewaspadaan sisten syaraf pusat janin dan kesejahteraan janin dan merupakan tanda reassuring.

    Akselerasi seragan yang berulang yang berhubungan dengan kontraksi uterus mengindikasikan

    respon inisial terhadap hipoksia ringan.

    Deselerasi

    - Deselerasi dini: mulai sebelum kontraksi uterus mencapai puncak dan hilang bersamaan

    dengan kontraksi uterus (berbentuk mirror image). Disebabkan oleh kompresi kepala.

    Umumnya muncul pada dilatasi serviks >7 cm atau pada partus kala II. Bukan merupakan hal

    yang patologis.

  • 5/25/2018 219019359-KARDIOTOKOGRAFI

    6/9

    - Deselerasi lambat: deselerasi mulai pada atau setelah puncak kontraksi uterus dan

    menghilang setelah kontraksi uterus kembali ke nilai semula. Merupakan gambaran insufisiensi

    uteroplasenta. Meupakan tanda nonreassuring jika persisten dan tidak dapat dikoreksi, terutama

    jika disertai takikardia dan/atau variabilitas yang minimal atau absen. Insufisiensi uteroplasenta

    dapat disebabkan oleh hiperstimulasi uterus, hipotensi maternal, hipertensi pada kehamilan,

    hipertensi kronik, postmaturitas, amnionitis, janin kecil masa kehamilan (KMK), DM maternal,

    plasenta previa, solusio plasenta/syok maternal, regional anestesia (spinal, epidural), penyakit

    jantung maternal, anemia maternal, Rh isoimunisasi dan kondisi lain seperti penyakit kolagen

    vaskular & penyakit ginjal.

    - Deselerasi variabel : deselerasi yang terjadi akibat gangguan pada aliran darah umbilikus

    selama kontraksi uterus. Bentuk bervariasi seperti huruf U, V atau W. Onsetnya variabel tidak

    tergantung kontraksi uterus, sering mendahulu kontraksi dan diikuti dengan akselerasi singkat

    (shouldering). Ringan : deselerasi < 30 detik dan segera kembali ke frekuensi dasar; moderat :

    deselerasi < 80 dpm dengan durasi apapun dengan segera kembali dan segera kembali ke

    frekuensi dasar; berat : deselerasi < 60 dpm selama > 60 detik dan lambat kembalinya ke

    frekuensi dasar. Deselerasi variabel dapat terjadi pada keadaan posisi maternal dimana tali pusat

    perada diantara fetus dan pelvis ibu, tali pusat mengelilingi leher atau bagian tubuh lain, tali

    pusat pendek, ikatan tali pusat, prolaps tali pusat. Deselari variabel timbul pada 50% persalianan

    dan biasanya sementara dan dapat dikoreksi. Disebut deselerasi variabel yang reassuring jika:

    terjadi selama kurang dari 3045 detik, segera kembali ke frekuensi dasar, frekuensi dasar tidak

    meningkat, variablitas tidak berkurang. Deselerasi berat tak terkoreksi terutama dijumpai dengan

    hilangnya variabilitas short term dan peningkatan frekuensi dasar, diasosiasikan dengan fetal

    asidosis, hipoksia dan janin yang mengalami depresi neurologis.

    - Deselerasi Memanjang (Prolonged Deceleration) : deselerasi selama 60 90 detik atau

    lebih di bawah denyut jantung janin rata-rata. Paling sering diasosiasikan dengan prolaps tali

    pusat erat dan deselerasi variabel berat yang progresif.

    POLA AKTIVITAS UTERUS NORMAL

    Disebut aktivitas uterus normal jika memiliki frekuenis lebih dari 2 menit diantara kontraksi,

    durasi kurang dari 90 detik dengan intensitas kurang dari 100mmHg dan memiliki resting tone

    30 detik atau lebih pada tekanan kurang dari 20 25 mmHg. Kontraksi lebih dari 5 dalam 10

    menit dianggap tidak normal.

    INTERPRETASI CARDIOTOKOGRAM

  • 5/25/2018 219019359-KARDIOTOKOGRAFI

    7/9

    ANTEPARTUM

    1. NormalDisebut pola normal jika :

    - Frekuensi dasar antara 110150 dmp

    - Amplitudo variabilitas 5-25 dmpm

    - Tidak ada deselerasi, kecuali deselerasi sporadik dan ringan dengan durasi yang sangat

    ringan.

    - Dua atau lebih akselerasi dalam periode 10 menit

    2. Suspicious

    Disebut suspicious jika terdapat salah satu dari tanda di bawah ini:

    - Frekuensi dasar antara 150170 dpm atau antara 110100 dpm

    - Amplitudo variabilitas antara 510 dpm selama 40 menit atau lebih

    - Peningkatan variabilitas diatas 25 dpm

    - Tidak ada akselerasi selama lebih dari 40 menit

    - Deselerasi sporadik apapun jenisnya kecuali berat

    3. Patologis

    Disebut pola patologis jika ditemukan salah satu tanda di bawah ini:

    - Frekuensi dasar kurang dari 100 atau diatas 170 dpm

    - Variabilitas kurang dari 5 dpm yang menetap lebih dari 40 mentig

    - Deselerasi apapi\un yang berulang dan terjadi periodik

    - Deselerasi sporadik dan tidak berulang pada tipe deselerasi variabel berat, prolong

    deselerasi, deselerasi lambat

  • 5/25/2018 219019359-KARDIOTOKOGRAFI

    8/9

    - Pola sinusoidal. Pola sinusoidal adalah perubahan siklik pada frekuensi dasar seperti

    ombak. Dengan karakteristik: frekuensi kurang dari 6 siklus/menit, amplitudo paling tidak 10

    dpm dan durasi minimal 20 menit.

    INTRAPARTUM

    1. Normal- Frekuensi dasar antara 110150 dmp

    - Amplitudo variabilitas 5-25 dpm

    2. Suspicious

    - Frekuensi dasar antara 150170 dpm atau antara 110100 dpm

    - Amplitudo variabilitas antara 510 dpm selama 40 menit atau lebih

    - Peningkatan variabilitas diatas 25 dpm

    - Deselerasi variabel

    3. Patologis

    - Frekuensi dasar kurang dari 100 atau diatas 170 dpm

    - Variabilitas kurang dari 5 dpm yang menetap lebih dari 40 menit

    - Deselerasi variabel berat atau deselerasi dini yang berat dan repetitif

    - Prolong deselerasi

    - Deselerasi lambat

    - Pola sinusoidal

    Cara interpretasi lain adalah dengan membagi menjadi reassuring dan non reassuring.

    - Reassuring

    Jika frekuensi dasar antara 120 160 dpm tanpa takikardi ataupun bradikardia, menampakan

    variabilitas long term dan short term, disebut reaktif jika terdapat akselerasi pada pergerakan

  • 5/25/2018 219019359-KARDIOTOKOGRAFI

    9/9

    janin, dan tanpa adanya deselerasi lambat periodik dan non periodik & tanpa adanya non

    reassuring deselerasi variabel.

    - Nonreassuring

    Variabel deselerasi berat dengan adanya salah satu tanda : adanya peningkatan frekuensidasar, berkurangnya variabilitas, lambat kembali ke frekuensi dasar, vershoot tanpa

    variabilitas.

    Deselerasi lambat sebesar apapun, semakin serius jika terjadi penurunan variabilitas ataupeningkatan frekuensi dasar

    Hilangnya variabilitas Prolong deselerasi Bradikardia hebat Sinusoidal