216592678 Infeksi Oportunistik HIV

3
Infeksi Oportunistik

description

INFEKSI OPORTUNISTIK

Transcript of 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    1/62

    Infeksi Oportunistik

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    2/62

    Infeksi oportunistik adalahinfeksi yang t imbul ak ibat penurunan kekebalan

    tubuh

    Infeksi ini dapat timbul karena mikroba

    (bakteri, jamur, virus) yang berasal dari

    luar tubuh, maupun yang sudah ada dalam

    tubuh manusia namun dalam keadaannormal terkendali oleh kekebalan tubuh

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    3/62

    Alasan IO menjadi alasan morbiditas dan

    mortalitas pada pasien HIV/AIDS

    1. Banyak pasien yang tidak sadar terhadap infeksi HIVnya dan

    mencari perawatan medis berdasarkan IO yang mereka derita.

    2. Pasien pasien tertentu sadar terhadap infeksi HIVnya, namun tidak

    mengkonsumsiART karena faktor psikososial atau ekonomi

    3. Beberapa pasien diresepkanART, namun gagal mencapai responvirologi dan imunologi yang tidak adekuat karena faktor faktor

    terkait kepatuhan, farmakokinetik, atau faktor biologis yang tidak

    dijelaskan

    Meskipun angka rawatan dan kematian telah menurun semenjakadanyaART, IO tetap menjadi penyebab utama dari morbiditas dan

    mortalitaspasien yang terinfeksi HIV

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    4/62

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    5/62

    Pola Infeksi Oportunistik

    Indonesia

    Penyakit FrekuensiKandidiasis oral 80,8%

    Tuberkulosis paru 40,1%

    CMV 28,8%

    Ensefalitis toksoplasma 17,3%

    PCP 13,4%

    Herpes simpleks 9,6%

    MAC 4,0%

    Kriptosporodiosis 2,0%

    Histoplasmosis paru 2,0%

    Medan (2005)

    Penyakit FrekuensiKandidiasis oral 72,7%

    Pneumonia 45,4%

    Tuberkulosis paru 27,3%

    Ensefalitis

    Toksoplasma9,6%

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    6/62

    Jumlah CD4 Patogen Manifestasi200-500 S. pneumoniae, H.Influinzae Community Acquired Pneumoniae

    M. Tuberculosis TB paruC. Albicans Sariawan, candidasis vaginaHSV 1 dan 2 Herpes orolabial, genital, perirectalVirus Varicella-zooster Ruam pada sarafVirus Epstein-Barr Oral hairy leukoplakiaHuman Hervesvirus B Sarkoma kaposi

    100-200 P. carinii PneumoniaC. parvum

    Diare kronik

    50-100 T. gondii EnsefalitisC. albocans EnsefalitisC. neoformans MeningitisH. capsulatum Penyakit diseminataMicrosporidia

    Diare kronis

    M. tuberculosis TB ekstrapulmonerHSV 1 dan 2 HSV diseminataVirus Varicella-Zooster VZV diseminataVirus Epstein-Barr Limfoma primer SSP

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    7/62

    Klasifikasi Stadium HIV

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    8/62

    Stadium Klinis 1

    Asimptomatik

    Limfadenopati generalisata persisten

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    9/62

    Stadium Klinis 2

    Berat badan menurun

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    10/62

    Stadium Klinis 3 Berat badan menurun >10% dari BB semula

    Diare kronis yg tdk diketahui penyebabnya berlangsung > 1 bulan

    Demam persisten tanpa sebab yang jelas yang (intermiten atau

    konstan > 37,5oC) > 1 bulan

    Kandidiasis Oral persisten (thrush)

    Oral Hairy Leukoplakia

    TB paru

    In feksi bakteri berat (pnemonia, empiema, pyomiositis, infeksi tulang

    atau sendi, meningitis atau bakteremia)

    Stomatitis ulseratif nekrotizing akut, gingivitis atau periodontitis

    Anemi (< 8g/dL), netropeni (< 0,5x109/L) dan/atau trombositopeni

    kronis yg tdk dpt diterangkan sebabnya

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    11/62

    HIV wasting syndrome(BB turun 10% + diare kronik

    > 1 bln atau demam >1 bln yg tdk disebabkan peny lain)

    Pneumonia Pneumocystis (PCP)

    Pneumonia bakteri berat yg berulang

    Infeksi herpes simpleks kronis (orolabial, genital atau anorektal

    > 1 bulan atau viseral)

    Kandidiasis esofagus (atau trakea, bronkus, paru)

    TB ekstra paru Sarkoma Kaposi

    Infeksi Cytomegalovirus (CMV) (retinitis atau organ lain)

    Toksoplasmosis SSP

    Ensefalopati HIV

    Kriptokokus ektra pulmoner termasuk meningitis

    Stadium Klinis 4

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    12/62

    Berdasarkan hasil pemeriksaan

    CD4

    Fase 1 Infeksi HIV primer (infeksi HIV akut)

    Fase II Penurunan imunitas dini (sel CD4>500/ul)

    Fase IIIPenurunan imunitas sedang (sel CD4 500-200/ul)

    Fase IV Penurunan imunitas berat (sel CD4

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    13/62

    Kriteria Diagnosis Presumtif

    untuk Indikator AIDS

    a. Kandidasis esofagus (nyeri retrosternal

    saat menelan)

    b. Retinitis CMV

    c. Mikobakteriosis

    d. Sarkoma Kaposi

    e. PCP

    f. Ensefalitis toksoplamosis

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    14/62

    AIDS (Acquired

    Immunodeficiency Syndrome)

    Apabila:

    1. Jumlah CD4

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    15/62

    Patogenesis

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    16/62

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    17/62

    Pemeriksaan

    I f k i HIV TB

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    18/62

    Infeksi HIV TB paru

    A

    N

    A

    M

    N

    ES

    I

    S

    Batuk tidak sembuh 2 bulan

    Demam naik-turun kurang lebih 1 bulan

    Myalgia dan artralgia

    Cepat lelah

    Benjolan di leher Pergaulan bebas dan sering berganti

    pacar

    VCT !!

    Demam subfebris kurang lebih 2 minggu

    tanpa sebab

    Keringat malam

    Batuk produktif >3 minggu, dapat disertai

    darah BB turun tanpa sebab jelas

    Tidak ada nafsu makan, anoreksi

    Malaise, lesu

    Diare persisten tidak sembuh dengan

    pengobatan

    Sesak nafas, terdengar mengi

    Nyeri dada Lingkungan tempat tinggal sempit, sanitasi

    buruk dan tidak mendapat cukup sinar

    matahari

    P

    E

    M

    .

    F

    I

    S

    I

    K

    Retraksi m. Interkostalis

    Paru yang sakit teringgal

    Fremitus suara tidak simetris Perkusi redup di apex paru, pekak di basal

    paru

    Suara nafas vesikobronkial, ronki basah,

    amforik

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    19/62

    Gejala Major dan Minor(menurut Komisi Penanggulangan Aids)

    Major

    BB turun >10% dalam1 bulan

    Diare kronis >1 bulan

    Demamberkepanjangan >1bulan

    penurunan kesadarandan gangguan

    neuroloogis Demensia/ ensefalopati

    Minor

    Batuk menetap >1bulan

    Dermatitisgeneralisata

    Herpes zoster

    Herpes simplekkronis progresif

    Limfadenopatigeneralisata

    Infeksi berulangpada alat genital

    Retinitis virussitomegalo

    2 major dan 1

    minorHIV

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    20/62

    Strategi WHO

    untuk diagnosis infeksi HIV

    I. Menggunakan 1 jenis pemeriksaan yang sensitifitasnya tinggi.

    Bahan yang reaktif dinilai (+). Hasil tidak boleh digunakan untuk

    menegakkan diagnosis HIV akibat tranfusi/transplantasi.

    II. Menggunakan 2 jenis pemeriksaan.

    - pem. 1 = tidak reaktif (-) HIV

    - pem. 1 dan 2 = reaktif (+) HIV

    - pem. 1 = tidak reaktif, & pem. 2 = reaktif periksa ulang.

    Bila hasil tetap sama intermediate

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    21/62

    III. Menggunakan 3 jenis pemeriksaan.

    - pem. 1 = tidak reaktif (-) HIV

    - Pem. 1,2, dan 3 = reaktif (+) HIV

    - pem. 1 = reaktif, pem. 2 = reaktif, dan pem. 3 = tidak reaktif

    intermediate

    - pem. 1 = reaktif, pem. 2 = tidak reaktif, dan pem. 3 = reaktif

    intermediate

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    22/62

    Enzyme Immuno Assay (EIA)

    Mempunyai sensitifitas yang tinggi. Mendeteksi antiboditerhadap protein virus HIV.

    Bahan: darah, cairan rongga mulut, dan urin.

    Bila nilai sampel < nilai cutoff yng didapat non reaktif. Bila

    nilai sampel > nilai cutoff uji ulang dengan sampel baru.

    Iap hasil pemeriksaan EIA harus di konfirmasi dengan

    pemeriksaan western blot (WB).

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    23/62

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    24/62

    Western Blot

    Menilai reaksi antara antibodi anti HIV dengan antigenHIV

    Protein dari HIV didenaturasi dan selnjutnya dipisahkandengan metode elektroforess, lalu dilakukan visualisasihingga terlihat seperti bentuk pita.

    Pita minimal terdapat dua dari antigen: Gag, p24, env,gp41, gp 120. Bila tidak ditemukan (-)

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    25/62

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    26/62

    Rapid Test Mendeteksi antibodi HIV-1 dan HIV-2 secara kualitatif

    Mudah dilakukan, mudah dibaca, dan cepat (

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    27/62

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    28/62

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    29/62

    Polymerase Chain Reaction

    untuk mendeteksi asam nukleat virus

    biasanya dilakukan pada bayi yang berusia

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    30/62

    Gambaran Infeksi HIV Dini & Lanjut

    INFEKSI DINI

    CD 4 > 200

    INFEKSI LANJUT

    CD 4 < 200

    Gambaran Klinis Post Primer Primer

    Sputum BTA Sering (+) Sering (-)

    TB Ekstra Paru jarang Banyak

    Mikobakteriemia (-) (+)

    Tuberkulin (+) (-)

    Foto Thoraks Reaktivasi TB,kavitas di apeks

    Tipikal primer TB milier /interstisial

    Adenopati hilus /

    Mediastinum

    (-) (+)

    Efusi Pleura (-) (+)

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    31/62

    Pemeriksaan BTA

    Mikroskopis & kultur

    Penekanan imunitas meningkat hasil

    menurun

    Banyak ditemukan pada BAL

    TBLB granuloma

    TB extra paru : feses urine darahsumsum tulang

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    32/62

    Gambaran Radiologik

    Pada awal lokasi apeks lobus atas bawah,kavitas

    Gambaran atipik (lanjut) :

    - Infiltrat di lobus bawah- Milier / Infiltrat difus

    -Adenopati hi lus / mediastinum

    - Kavitas : jarang

    Kadang2 foto thoraks normal ada TB ekstra

    paru Jarang : Kavitas/jaringan parut disebabkan sel

    T menurun

    Sering infiltrat milier & Limfadenopati

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    33/62

    Uji Tuberkulin

    Fase awal (+) Fase lanjut ( -)

    Induksi > 10 mm pada 71 % kasus TB yang

    terjadi 2 tahun sebelum AIDS & menjadi 33 %

    setelah AIDS

    Hasil (-) tidak menyingkirkan TB

    Di Haiti : Tuberkulosis ( -) 18 % (HIV - )

    43 % (HIV

    +)

    100 %

    (AIDS)

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    34/62

    Penatalaksanaan

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    35/62

    Memulai terapi ARV pada

    Keadaan IO yang aktif

    Jangan memulai terapiARV bila masih

    terdapat IO yang aktif, kecuali :

    MAC

    Kandidosis

    Kriptosporidiosis

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    36/62

    Tatalaksana IO Sebelum

    Memulai ART

    PCP

    Terapi PCP

    ARV segera setelah terapi PCP lengkap

    Infeksi jamur invasif

    Kandidasis esofageal

    Terapi kandidasis esofagealsetelah bisa makan ARV

    Meningitis kriptokokal, penisilinosis, histoplasmosis

    mulai terapiARV setelah terapi lengkap

    Pneumoni bakterial

    Mulai terapiARV setelah terapi lengkap

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    37/62

    Memulai ART pada Keadaan IO

    aktif Malaria

    Mulai terapiARV setelah terapi malaria selesai

    Diare akut

    mulai terapi malaria setelah diare mereda atau terkendali

    Anemia tidak berat (Hb>8g/dl)

    Mulai terapiARV bila tidak ada penyebab lain dari anemia. Hindari AZT

    Kelainan kulit

    Mulai terapiARV (ARV dapat meredakan penyakit)

    Diduga MAC, Kripsporidiosis, dan Mikrosporidiosis

    Mulai terapiARV (ARV dapat meredakan penyakit)

    Infeksi MCV

    Obati bila tersedia obatnya, bila tidak mulai terapiARV

    Herpes Zooster

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    38/62

    As iklov ir 5x800mg selama 7 hari diberikan dalam 72 jam sejak timbulnya lesi. Famsiklovir dan

    valasiklovir sebagai alternatif

    Onikomikosis (Infeksi jamur kuku)

    Itraconazol 200mg/hari selama 6-12 minggu

    Terbinafin 250mg/hari selama 6-12 minggu

    Kandidasis oral

    Tablet Nistatin 100.000IU, dihisap setiap 4 jam selama 7 hari

    Suspensi nistatin 3-5 cc dikumur 3 kali sehari selama 7 hari

    Kasus berat flukonazole 150-200mg/hari selama 14 hari

    Kandidasis Esofagus

    Flukonazole 200mg/hari selama 14 hari atau

    Itrakonazole 400mg/hari selama14 hari atau

    Ketoconazole 200mg/hari selama14 hari

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    39/62

    Managemen dan terapi Pneumonia

    Bakteri

    Cefotaxime 2 gm IV tiap 6 jam Ceftriaxone 2 gm/hari IV

    Amoxici llin 750 mg (oral) 3 x sehari

    Fluoroquinolones:

    - Levofloxacin 500 mg po/IV 1 x sehari;

    - Gatifloxacin 400 mg po/IV 1 x sehari;

    - Moxifloxacin 400 mg po/hari

    Jika Streptokokus tidak resisten terhadap penisilin,

    berikan 4 - 6 juta U Penisilin Prokain G dalam 2 - 4 x

    suntikan IM

    Pilihan lain: Makrolid, Vancomycin

    Catatan:

    Amoksisilin adalah obat yang paling sering dipergunakan dinegara dgn sumber daya terbatas

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    40/62

    Managemen dan Terapi PCP

    Kotrimoksasol (TMP 15mg+SMX 75mg/kg/hari ) dibagidalam 4 dosis atau

    Kotrimosasol 480mg, 2 tab.4 x sehari untuk BB< 40kgselama 21 hari

    Kotrimoksasol 480mg 3 tab. 4x sehati untuk BB> 40kgselama 21 hari

    TerapiAl ternat if

    :Klindamicin 600mg IV atau 450mg oral 3x/hari +primaquin15mg oral sekali sehari selama 21 hari bila pasien alergiterhadap sulfa

    Untuk pasien yang parah dianjurkan pemberianprednisolon 40mg 2x sehari dengan penurunan dosissecara bertahap selama 7 -10 hari tergantung responterhadap terapi

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    41/62

    Managemen dan Terapi

    Mycobacterium Avium Complex (MAC)

    Azitromisin 1x500mg atau

    Klaritromisin 2x500mg + etambutol 15mg/kg/hr

    Bila infeksi berat dapat ditambah obat ketiga Levofloxacin

    1x500mg atau

    ciprofloxacin 2x500mg

    Keadaan akan membaik dengan terapiARV

    Rumatan

    Klaritromisin 2x500mg atau

    Az itromisin 1x500mg +etambutol 15mg/kg/hr

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    42/62

    Profilaksis Kotrimoksasol

    Efektif untuk mencegah:

    - PCP

    - Toksoplasmosis

    - Salmonela non-typhoid

    - Pneumococcus spp

    - Isospora belli

    - Cyclospora

    - Nocardia

    - Plasmodim falciparum

    T i k i f k i TB HIV

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    43/62

    Terapi ko-infeksi TB-HIV

    Status klinis Tidak ada CD4 Ada CD4

    Hanya TB paru (tidakada tanda lain Stad 3atau 4)

    OAT diberikan sampaiselesai, baru dilanjutkandengan ART

    Jika CD4 > 350:Mulai dan selesaikan OAT, lalumulai ART kecuali jika timbultanda2 Stad 4 non-TB (mulailebih dini, tergantung penilaianklinis)Jika CD4 200-350:Mulai OAT. Mulai ART setelahfase intensif (mulai lebih cepat

    jika toleransi baik)Jika CD4 < 200Mulai OAT. Mulai ART segera

    jika OAT dapat ditoleransi (2

    minggu

    2 bulan)

    TB paru disertai tanda2Stad 3 atau 4 lainnya

    Mulai OATWaktu pemberian ARTtergantung penilaianklinis yg berkaitan dgntanda2 lain imunodefisiensi

    TB ekstra paru Mulai terapi TBMulai ART segera jika OAT dapat ditoleransi (2 minggu2bulan) tanpa melihat jumlah CD4

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    44/62

    KEADAAN PENYAKIT REKOMENDASI

    TB paru CD 4 < 50/mm3

    TB eksta paru

    Mulai terapi ARV dengan salah satu

    rejimen segera setelah terapi OAT

    ditoleransiZDV / 3TC / ABC

    ZDV / 3TC / EFZ

    ZDV / 3TC / SQV / r

    ZDV / 3TC / NVP

    TB Paru CD 4 50200/mm3

    atau Limfosit total < 1200/mm3

    Mulai terapi ARV dengan salah satu

    rejimen berikut setelah terapi OAT 2

    bulan

    ZDC / 3TC / ABC

    ZDV / 3TC / EFZ

    ZDV / 3TC / SQV / rZDV / 3TC / NVP

    TB Paru CD4 > 200/mm3

    atau Limfosit > 1200/mm3

    Terapi OAT pantau CD 4 mulai terapi

    sesuai CD 4

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    45/62

    PROFILAKSIS

    INH 5 mg/kh BB/hati max 300 mg 6 -

    9 bulan

    Belum menjadi kebijaksanaan

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    46/62

    Aspek Medikolegal HIV

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    47/62

    Kaidah Etik Kedokteran Indonesia

    dengan Masalah Pencegahan AIDS

    Sesuai dengan KODEKI, seorang dokter hendaklah berusaha

    untuk menjadi pendidik masyarakat yang seharusnya, yaitu

    dengan memberikan informasi kepasa masyarakat dan kelompok

    resiko tinggi dan tentang bagaimana pola penyebaran virus AIDS

    dan langkah langkah pencegahannya

    Belum adanya obat atau vaksin yang efektif untuk

    menanggulangi HIV pencegahan dengan penyuluhan

    Harus mengetahui secara pasti penyebaran HIV

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    48/62

    Kaidah Etik Kedokteran dengan

    Masalah Pengobatan HIV/AIDS

    Seorang tenaga kesehatan tidak boleh menolak pasien yang sero +

    Pasien tidak boleh didiskriminasikan atas dasar ketakutan

    Seorang tenaga kesehatan diharapkan terlibat untuk menyediakan pelayanan

    medis yang baik dan bertanggungjawab dan menghormati hak hak psien sebagai

    makhluk insani

    Seorang tenaga kesehatan yang tidak menyediakan pelayanan medis harus

    merujuk kepada tenaga yang lebih ahli atau ke tempat yang memiliki fasilitas

    lebih baik

    Seorang tenaga kesehatan diharuskan menghormati hak pribadi dan kerahasiaan

    penderitaAIDS dan orang orang yang mengidap HIV

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    49/62

    Apabila tidak ada peraturan/ larangan untuk melaporkan orang orang yang

    menderita sero + ke lembaga kesehatan yang berwenang, sedangkan tenaga

    kesehatan tersebut mengetahui orang orang tersebut akan membahayakan

    masyarakat, tenaga kesehatan itu harus :

    Menganjurkan penderita tersebut untuk menjaga diri supaya tidak membahayakan pihak ketiga

    Kalau anjuran tersebut tidak dipatuhi, laporkan penderita tersebut ke pihak berwenang

    Kalau pihak yang berwenang tidak memberikan tanggapan, laporkan penderita kepada masyarakat yang

    beresiko tertular

    Tenaga kesehatan yang menemukan seseorang yang telah sero +, disarankan pada

    orang tersebut untuk tidak melibatkan diri pada aktivitas yang mempunyai resikotinggi terhadap penyebaran HIV/AIDS

    Seorang tenaga medis yang menderita HIV/AIDS disarankan untuk tidak melibatkan

    diri pada aktivitas yang mempunyai resiko tinggi kepada pasiennya

    AM A (America n Medica l Ass oci ation, 1987) disesuaikan dengan KODEKI

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    50/62

    Aspek Hukum

    Sehubungan dengan telah masuknya infeksi HIV dan penderitaAIDS keIndonesia, terbitlah Instruksi Menteri Kesehatan RI no.72/Menkes/II/1988

    tentang kewajiban melaporkan penderita dengan gejalaAIDS, ditetapkan

    pada tanggal 11 Februari 1988

    Petunjuk pelaksanaannya diatur melalui Keputusan Direktorat Jenderal

    Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman

    No.286-1/PP0304

    Isi intruksi menteri tersebut ditujukan kepada seluruh petugas kesehatan

    yang mengetahui dan atau menemukan seorang dengan gejalaAIDS

    Mereka wajib melaporkannya kepada sarana pelayanan kesehatan yang

    terdekat dengan segera dan memperhatikan kerahasiaan pribadi penderita.

    Laporan tentang tersangka penderitaAIDS atau penderita dengan sero +

    harus dijaga kerahasiaanya dan tidak boleh dibaca oleh orang yang tidak

    berkepentingan

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    51/62

    Prognosis AIDS

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    52/62

    Saat ini AIDS belum dapat disembuhkan px hanya

    dapat bertahan hidup beberapa tahun.

    ARV yang tepat memperlambat perkembangan HIVmenjadi AIDS, yang juga dipengaruhi oleh adherence,

    behavior, dan seberapa cepat seseorang mendapatkan

    pengobatan.

    Prognosis akan menjadi lebih

    buruk bila:

    - CD4 100.000

    - Px usia >50th

    - Px penasun

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    53/62

    NAPZA

    N k tik

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    54/62

    Narkotika ada lah za t a tau oba t yang be rasa l da r it anaman ba ik s in te t i s maupun semis in te t i s yang dapa t

    menyebabkan penu runan a tau pe rubahan kesada ran ,

    h i l angnya rasa , mengu rang i sampa i mengh i langkan rasa

    nye r i dan dapa t men imbu lkan ke te rgan tungan ,

    Narkotika golongan I Hanya dapat digunakan untuk tujuanpengembangan ilmu pengetahuan dan tidakdigunakan dalam ilmu pengobatan sertaberpotensi tinggi menimbulkan

    ketergantungan

    -Heroin (putaw)-Kokain-Ganja

    Narkotika golongan II Berkhasiat pengobatan, digunakan sebagaipilihan terakhir dalam terapi atau tujuanpengembangan ilmu pengetahuan sertamempunyai potensi tinggi mengakibatkanketergantungan

    -Morfin-Petidin

    Narkotika golongan III Berkhasiat pengobatan dan banyak

    digunakan dalam terapi atau tujuanpengembangan ilmu pengetahuan sertamemiliki potensi ringan mengakibatkanketergantungan

    -Kodein

    Undang-undang RI No.2 tahun 1997

    Psikotropika ada lah za t a tau oba t , ba ik a lamiah maupun s in te t i s

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    55/62

    bukan na rko t i ka , yang be rkhas ia t ps i koak t i f me la lu i penga ruh se lek t i f

    pada susunan sa ra f pusa t yang menyebabkan pe rubahan khas pada

    ak t i f i t as men ta l dan pe r i l aku

    Psikotropika

    golongan I

    Hanya digunakan untuk kepentingan ilmu

    pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi sertamempunyai potensi sangat kuat mengakibatkansindrom ketergantungan

    -Ekstasi (5-metoksi-

    3,4metilen-dioksiamfetamin)-Shabu-LSD (lysergic aciddiethylamide)

    Psikotropikagolongan II

    Berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalamterapi dan atau tujuan ilmu pengetahuan serta

    mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindromketergantungan

    -Amfetamin-Metilfenidat/Ritalin

    Psikotropikagolongan III

    Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalamterapi dan atau tujuan ilmu pengetahuan sertamempunyai potensi sedang mengakibatkan sindromketergantungan

    -Pentobarbital-Flunitrazepam

    Psikotropika

    golongan IV

    Berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan

    dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuanserta mempunyai potensi ringan mengakibatkansindrom ketergantungan

    -Diazepam

    -Bromazepam-Fenobarbital-Klonazepam-KlodiazepoidNitrazepam seperti pil KBdan Dum

    Undang-undang RI No.2 tahun 1997

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    56/62

    Zat Adiktifada lah bahan a tau za t yang berpengaruhps ikoak t i f d i l ua r yang d isebu t na rko t i ka dan ps iko t rop ika

    Minuman beralkohol Minuman yang mengandung etil alkohol yangberpengaruh menekan susunan saraf pusatdan sering menjadi bagian dari kehidupanmanusia sehari hari dalam kebudayaantertentu. Jika digunakan sebagai campurandengan narkotika atau psikotropikamemperkuat pengaruh obat atau zat itu dalamtubuh manusia

    a. Kadar etanol 1-5% (bir)b. Kadar etanol 5-20% (berbagai

    minuman anggur)c. Kadar etanol 20-45% (whisky,

    Vodca, manson house, JohnyWalker)

    Inhalasi Inhalasi (gas yang dihirup) dan solven (zatpelarut) mudah menguap berupa senyawaorganik, yang terdapat pada berbagai barangkeperluan rumah tangga, kantor, dan sebagaipelumas mesin

    -Lem-Tiner-Penghapus cat kuku-Bensin

    Tembakau Pemakaian tembakau yang mengandung

    nikotin sangat luas dimasyarakat

    OPIAT atau

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    57/62

    Opium candu) Merupakan golongan Narkotika

    alami yang sering digunakandengan cara dihisap (inhalasi).

    Menimbulkan rasa kesibukan(rushing sensation)

    Menimbulkan semangat

    Merasa waktu berjalan lambat.

    Pusing, kehilangankeseimbangan/mabuk.

    Merasa rangsang birahimeningkat (hambatan seksualhilang).

    Timbul masalah kulit di sekitar

    mulut dan hidung.

    Morfin

    Merupakan zat aktif (narkotika)yang diperoleh dari candu melaluipengolahan secara kimia. Umumnyacandu mengandung 10% morfin. Cara

    pemakaiannya disuntik di bawahkulit, ke dalam otot atau pembuluhdarah (intravena)

    Menimbulkan euforia.

    Mual, muntah, sulit buang hajatbesar (konstipasi).

    Kebingungan (konfusi). Berkeringat.

    Dapat menyebabkan pingsan,jantu ng berdebar-debar.

    Gelisah dan perubahan suasana hati.

    Mulut kering dan warna mukaberubah.

    Heroin atau

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    58/62

    Putau Merupakan golongan narkotika semisintetis yang

    dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawimelalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroinpaling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroinmurni berbentuk bubuk putih sedangkan herointidak murni berwarna putih keabuan (streetheroin). Zat ini sangat mudah menembus otaksehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itusendiri. Umumnya digunakan dengan caradisuntik atau dihisap.

    Denyut nadi melambat .

    Tekanan darah menurun.

    Otot-otot menjadi lemas/relaks.

    Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).

    Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaandiri.

    Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidakbersahabat .

    Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu,mencuri, kriminal.

    Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapahari.

    Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual,kesulitan membuang hajat besar, ja nt un gberdebar -debar, kemerahan dan gatal di sekitarhidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.

    Ganja/ Kanabis Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis

    indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat utamayaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol.Cara penggunaannya dihisap dengan caradipadatkan menyerupai rokok atau denganmenggunakan pipa rokok.

    Denyut ja nt un g atau nadi lebih cepat.

    Mulut dan tenggorokan kering.

    Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.

    Sulit mengingat sesuatu kejadian.

    Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi,reaksi yang cepat dan koordinasi.

    Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.

    Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikutidengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan ,rasa letih/capek.

    Gangguan kebiasaan tidur.

    Sensitif dan gelisah.

    Berkeringat.

    Berfantasi.

    Selera makan bertambah .

    LSD atau lysergic acid

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    59/62

    atau acid, trips, tabs Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat

    khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk kertasberukuran kotak kecil sebesar perangko dalambanyak warna dan gambar. Ada ju ga yang berbentukpil atau kapsul. Cara menggunakannya denganmeletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksisetelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah8-12 jam.

    Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu sepertihalusinasi tempat, warna dan waktu.

    Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satuhingga timbul obsesi terhadap yang dirasakan daningin hanyut di dalamnya .

    Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkandan lama kelamaan membuat perasaan khawatiryang berlebihan (paranoid).

    Denyut ja nt un g dan tekanan darah meningkat.

    Diafragma mata melebar dan demam.

    Disorientasi.

    Depresi.

    Pusing

    Panik dan rasa takut berlebihan .

    Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapaminggu atau bulan kemudian.

    Gangguan persepsi seperti merasa kurus ataukehilangan berat badan.

    Kokain Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokainhidroklorida ) dan bentuk basa (free base) . Kokain asamberupa kristal putih , rasa sedikit pahit dan lebih mudahlarut dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau danrasanya pahit . Nama ja lanan kadang disebut koka , coke,happy dust, snow, charl ie , srepet , sal ju , putih.Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagisetumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurusdi atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai

    permukaan datar . Kemudian dihirup denganmenggunakan penyedot atau gulungan kertas . Cara lainadalah dibakar bersama tembakau yang sering disebutcocopuff . Menghirup kokain berisiko luka pada sekitarlubang hidung bagian dalam.

    Menimbulkan keriangan , kegembiraan yang berlebihan(ecstasy) .

    Hasutan (agitasi ) , kegel isahan , kewaspadaan dandorongan seks .

    Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.

    Timbul masalah kulit .

    Kejang-kejang , kesulitan bernafas .

    Sering mengeluarkan dahak atau lendir .

    Merokok kokain merusak paru (emfisema ).

    Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan .

    Paranoid.

    Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit(cocaine bugs) .

    Gangguan penglihatan (snow l ight) .

    Kebingungan (konfusi ) .

    Bicara seperti menelan (slurred speech)

    SEDATIF-

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    60/62

    Amfetamin M FE TA M I N N ama g en er i k/ tu r u n an amf e tami n adal ah D- pseu do

    ep i n e f r i n y an g per tama kal i d i s i n tes i s pada tah u n 1887 dandi pasar kan tah u n 1932 sebag ai pen g u r an g su mbatan hidung(dekon g estan ) . B er u pa bu bu k war n a pu t i h dan keabu-a b u a n. A da2 je ni s amf e tami n y ai tu M DM A ( met i l d i oks i metamf e tami n )d i ken al den g an n ama ec tac y . N ama l a i n f an tac y p i l s , inex .M etamf e tami n beker ja l eb i h l ama di ban di n g M DM A (dapatmen c apai 12 j am) dan e f ek h al u s i n as i n y a l eb i h kuat . N amal a i n n y a sh abu, S S , i c e . C ar a pen g g u n aan dal am ben tu k pi l

    d i mi n u m. Dal am ben tu k kr i s ta l d i bakar den g an men g g u n akanker tas a l u mu n i u m f o i l dan asapn y a di h i sap mel a l u i hidung , ataudi bakar den g an memakai bo to l kac a y an g di r an c an g kh u su s( bon g ) . Dal am ben tu k kr i s ta l y an g di l ar u tkan dapat ju ga mel a l u isu n t i kan ke dal am pembu l u h dar ah ( i n t r av en a) .

    Jan tu n g ter asa san g at ber debar -debar ( h ear t th u mps) .

    S u h u badan naik /demam .

    Ti dak bi sa t i du r.

    M er asa san g at ber g embi r a (eu f o r i a) .

    M en i mbu l kan h asu tan ( ag i tas i ) .

    B an y ak bi c ar a ( ta l kat i v en ess ) .

    M en jad i l eb i h ber an i / ag r es i f .

    Keh i l an g an n af su makan.

    M u l u t ker i n g dan mer asa h au s.

    B er ker i n g at.

    Tekan an dar ah men i n g kat.

    M u al dan mer asa sak i t .

    S aki t kepal a, pu s i n g, t r emor /g emetar .

    Ti mbu l r asa l e t i h , taku t dan depr es i da l am beber apa h ar i.

    Gi g i r apu h, g u s i men y u su t kar en a keku r an g an kal s i u m

    HIPNOTIKBenzodiazepin/BDZ edatif (obat penenang ) dan hipnotikum (obat tidur). Nama

    jala na n BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Carapemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena , danmelalui dubur. Ad a yang minum BDZ mencapai lebih dari30 tablet sekaligus. Dosis mematikan/letal tidak diketahuidengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan zat lain sepertialkohol, putauw bisa berakibat fatal karena menekan

    sistem pusat pernafasan. Umumnya dokter memberi obatini untuk mengatasi kecemasan atau panik serta pengaruhtidur sebagai efek utamanya , misalnyaaprazolam/Xanax/Al viz .

    Ak an mengurangi pengendalian diri dan pengambilankeputusan.

    Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntikakan menambah risiko terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitisB & C akibat pemakaian ja rum bersama.

    Obat tidur/hipnotikum terutama golongan barbituratdapat disalahgunakan misalnya seconal.

    Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yangberkepanjangan.

    Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan (tension).

    Perilaku aneh atau menunjukkan tanda kebingunganproses berpikir.

    Nampak bahagia dan santai .

    Bicara seperti sambil menelan (slurred speech).

    Jalan sempoyongan.

    Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.

    Alk h lINHALANSIA

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    61/62

    Alkohol Merupakan suatu zat yang paling sering

    disalahgunakan manusia. Alk oh ol diperoleh atasperagian/fermentasi madu, gula, sari buah atauumbi-umbian. Dari peragian tersebut dapatdiperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan prosespenyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar

    alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%.Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30 -90 menit. Setelah diserap,alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh ja ringandan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadaralkohol dalam darah orang akan menjadi euforia,namun dengan penurunannya orang tersebutmenjadi depresi.

    Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitugolongan A; kadar etanol 1%-5% (bi r), golongan B;kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan

    golongan C; kadar etanol 20% -45% (Whiskey, Vod ca,TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput ).

    Pada umumnya alkohol :

    Akan menghilangkan perasaan yang menghambatatau merintangi.

    Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial(tidak menemui masalah).

    Merasa senang dan banyak tertawa.

    Menimbulkan kebingungan.

    Tidak mampu berjalan.

    atau SOLVEN Ad al ah u a p b a h a n y a n g m u d a h m e n g u a p y a n g

    d i h i r u p . C o n t o h n y a a e r o s o l , a i c a a i b o n , i s i k o r e k a p ig a s , c a i r a n u n t u k d r y c l e a n i n g , t i n n e r, u a pb e n s i n . U m u m n y a d i g u n a k a n o l e h a n a k di b a w a hu m u r a t a u g o l o n g a n k u r a n g m a m p u / a n a k ja l an a n.P e n g g u n a a n m e n a h u n t o l u e n y a n g t e r d a p a t p a d a l e md a p a t m e n i m b u l k a n k e r u s a k a n f u n g s i k e c e r d a s a no t a k .

    P a d a m u l a n y a m e r a s a s e d i k i t t e r a n g s a n g .

    D a p a t m e n g h i l a n g k a n p e n g e n d a l i a n d i r i a t a u f u n g s ih a m b a t a n .

    B e r n a f a s m e n j a d i l a m b a t d a n s u l i t .

    T i d a k m a m p u m e m b u a t k e p u t u s a n .

    T e r l i h a t m a b u k d a n ja la n s e m p o y o n g a n .

    M u a l , b a t u k d a n b e r s i n - b e r s i n .

    K e h i l a n g a n n a f s u m a k a n .

    H a l u s i n a s i .

    P e r i l a k u m e n j a d i a g r e s i f / b e r a n i a t a u b a h k a nk e k e r a s a n .

    B i s a t e r j a d i h e n t i ja n tu ng ( c a r d i a c a r r e s t ) .

    P e m a k a i a n y a n g b e r l e b i h a n d a p a t m e n y e b a b k a nk e r u s a k a n s y a r a f o t a k m e n e t a p , k e l e t i h a n o t o t ,g a n g g u a n i r a m a ja n tu n g , r a d a n g s e l a p u t m a t a ,k e r u s a k a n h a t i d a n g i n j a l d a n g a n g g u a n p a d a d a r a hd a n s u m s u m t u l a n g . T e r j a d i k e m e r a h a n y a n gm e n e t a p di s e k i t a r h i d u n g d a n t e n g g o r o k a n .

    D a p a t t e r j a d i k e c e l a k a a n y a n g m e n y e b a b k a n

    k e m a t i a n di a n t a r a n y a k a r e n a ja tu h , k e b a k a r,t e n g g e l a m y a n g u m u m n y a a k i b a ti n t o k s i k a s i/ k e r a c u n a n d a n s e r i n g s e n d i r i a n . b a ti n t o k s i k a s i/ k e r a c u n a n d a n s e r i n g s e n d i r i a

  • 5/23/2018 216592678 Infeksi Oportunistik HIV

    62/62