210277917 Anatomi Fisiologi Histologi Mandibula

14
Makalah Oral Biologi Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Mandibula Kelompok 17 Lidya Astria (04121004039) Dewi Kurniasih (04121004040) Ghina Tanzila (04121004041) Helsi Nadia Riani (04121004043) Afif R. Thabrani (04121004044) Dosen Pembimbing drg. Shanty Chairani, M.Si FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013

description

fisiologi

Transcript of 210277917 Anatomi Fisiologi Histologi Mandibula

  • Makalah Oral Biologi

    Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Mandibula

    Kelompok 17

    Lidya Astria (04121004039)

    Dewi Kurniasih (04121004040)

    Ghina Tanzila (04121004041)

    Helsi Nadia Riani (04121004043)

    Afif R. Thabrani (04121004044)

    Dosen Pembimbing

    drg. Shanty Chairani, M.Si

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    2013

  • Mandibula adalah tulang rahang bawah dan tulang muka yang paling besar dan

    kuat. Mandibula merupakan satu-satunya tulang pada tengkorak yang dapat bergerak.

    Mandibula dapat ditekan dan diangkat pada waktu membuka dan menutup mulut. Selain

    itu, mandibula juga dapat ditonjolkan, ditarik ke belakang dan sedikit digoyangkan dari

    kiri ke kanan sebagaimana terjadi pada waktu mengunyah.

    A. Struktur Anatomi dan Fisiologi Mandibula1. Anatomi umum1

    Posisi

    Terletak pada rangka wajah bagian bawah.

    Bagian-bagian

    Secara garis besar dibagi menjadi corpus mandibulae, processus alveolaris, ramus

    mandibulae, processus coronoideus, angulus mandibulae, dan processus condylaris.

    PersendianOs temporale (pada artikulatio temporomandibularis), maxilla (melalui oklusi gigi

    geligi).

    Foramina

    Foramen mandibulae, foramen mentale.

    2. Struktur anatomi mandibula

    2.1 Anatomi mandibula tampak depan

    Gambar 1. Struktur anatomi mandibula tampak depan

    (sumber: http://catatanradiograf.com/2011/07/anatomi-tulang-mandibula.html)

  • Keterangan gambar:

    1. Proc. condylaris

    Proc. condylaris memiliki bentuk cembung dari belakang dan dari sisi ke sisi, serta

    lebih meluas pada bagian posterior dibandingkan pada permukaan anterior. Dari ujung

    lateral kondilus terdapat tuberkulum kecil untuk perlekatan ligamen temporomandibula.

    Proc. condylaris bersendi dengan os temporale pada articulatio temporomandibularis

    (TMJ)2.

    2. Ramus mandibulae

    Ramus mandibula pada permukaan lateralnya datar dan ditandai oleh tonjolan

    miring pada bagian bawah, memberi perlekatan pada hampir seluruh messeter3. Pada

    permukaan medial terdapat foramen mandibula untuk pusat pembuluh dan saraf alveolar

    inferior. Batasnya tidak teratur dan diatasnya terletak tulang tajam, lingula mandibula

    yang berikatan pada sphenomandibular, pada bagian bawah dan belakang terdapat alur

    mylohyoid yang berjalan ke bawah dan tempat dari perkumpulan pembuluh dan saraf

    mylohyoid.

    Kanalis mandibula membentang miring ke bawah dan ke depan dalam ramus.

    Kanalis berisi pembuluh dan saraf alveolar inferior, dimana cabangnya didistribusikan

    ke gigi. Batas bawah ramus tebal, lurus, dan berlanjut dengan batas posterior sudut

    mandibula. Batas posterior tebal, halus, bulat, dan ditutupi oleh kelenjar parotis.

    Ramus terdiri dari dua permukaan, yaitu :

    2.1 Permukaan eksternus (lateralis)

    Permukaan ini kasar dan datar. Bagian posterior atas licin yang berhubungan

    dengan glandula parotis. Sisa dari permukaan merupakan insersio dari muskulus

    masseter4.

    2.2 Permukaan internus (medialis)

    Pada permukaan ini terletak foramen mandibulae yang merupakan awal dari

    kanalis mandibularis dan dilalui oleh oleh vena inferior alveolar, saraf inferior

    alveolar dan arteri inferior alveolar4.

    3. Linea oblique externa

    Dari ujung processus coronoideus, ujung anterior ramus akan menuju ke arah

    corpus tulang dan bergabung dengan linea oblique externa pada permukaan luar korpus.

    Linea ini menjadi makin samar dengan makin ke bawahnya permukaan tersebut ke arah

  • foramen mentale. Linea ini memisahkan prosessus alveolaris di bagian atas dengan

    elemen basal dari tulang di bagian bawah6.

    4. Juga alveolaris

    Susunan gigi di mandibula yang menyerupai busur, berjumlah 16, dan memiliki

    variasi kedalamannya sesui dengan jenis giginya2.

    5. Proc. coronoideus

    Proc. coronoideus pada permukaan lateralnya datar dan ditandai oleh tonjolan

    miring pada bagian bawah, tempat perlekatan pada hampir seluruh m. masseter. Pada

    permukaan medial terdapat foramen mandibula untuk pusat pembuluh dan saraf alveolar

    inferior, memiliki batas yang tidak teratur, dan diatasnya terdapat tulang tajam. Selain

    itu, terdapat lingula mandibula yang berikatan pada sphenomandibular4.

    6. Symphysis mandibulae

    Symphysis mandibulae memiliki kerutan yang samar, yang merupakan salah satu

    simphisis yang paling menonjol yang memisahkan basis mandibula. Terdapat dua

    muskulus yang berorigo pada simphisis mandibula yaitu m. geniohyoid dan m.

    genioglossus.

    7. Foramen mentale

    Foramen mentale merupakan lubang di bagian bukal mandibula biasanya di daerah

    bawah dan diantara gigi premolar. Saraf aferen dari bibir bawah dan gingiva labial

    melewati foramen ini, bersama-sama dengan pembuluh darah dan menyatu dengan

    cabang insisif dari saraf alveolaris inferior yang terletak di dalam tulang.

    8. Basis mandibulae

    Merupakan bagian dasar mandibula di sepanjang corpus mandibula.

    9. Tuberculum mentale

    Pada bagian garis median tepat di atas perlekatan mylohyoideus terdapat dua

    tuberkulum kecil, tuberkulum mentale, yang akan bergabung untuk membentuk sayap

    vertikal dari tulang. Daerah ini merupakan perlekatan m. geniohyoideus dan

    genioglossus.

    10. Protuberantia mentalis

    Tonjolan tulang pada bagian terdepan dari basis mendibulae. Simfisis dari

    permukaan luar mandibula dan membungkus suatu segitiga, tonjolan, yang tertekan di

  • pusat tapi dibesarkan di kedua sisi untuk membentuk tuberkulum mental. Tulang ini

    berperan dalam pembentukan dagu seseorang7.

    11. Corpus mandibulae

    Corpus adalah bagian horizontal tulang mandibula. Di anterior corpus kiri dan

    kanan bergabung pada median line membentuk tulang berbentuk U dan berbentuk

    seperti tapal kuda. Corpus mandibulae memiliki 2 permukaan, yakni:

    11.1 Permukaan eksternus

    Permukaan eksternus kasar dan cembung. Pada bagian ini terdapat suatu linea

    oblikum yang meluas dari ujung bawah pinggir anterior ramus menuju ke bawah

    dan ke muka serta berakhir pada tuberkum mentale di dekat garis tengah. Selain itu,

    terdapat juga foramen mentale yang terletak di atas linea oblikum.

    11.2 Permukaan internus

    Permukaan internus agak cekung. Pada permukaan ini terletak sebuah linea

    milohyodea, yang meluas oblik dari di bawah gigi molar ke tiga menuju ke bawah

    dan ke muka mencapai garis tengah, linea milohyodea ini merupakan origo dari m.

    milohyodeus4.

    12. Angulus mandibulae

    Terletak di belakang dan di bawah foramen mandibulae, permukaan dalam ramus

    biasanya kasar karena merupakan daerah insersi m. pterygoideus medialis. Daerah

    inilah yang disebut dengan angulus mandibulae.

    13. Pars alveolaris

    Merupakan bagian dari mandibula yang berdekatan dengan gigi yang berisi

    alveolus gigi3.

    2.2 Anatomi mandibula tampak belakang

  • Gambar 2. Struktur anatomi mandibula tampak belakang

    (sumber: http://catatanradiograf.com/2011/07/anatomi-tulang-mandibula.html)

    Keterangan gambar:

    14. Colum mandibulae

    Colum mandibula adalah krista tulang yang berakhir pada kutub luar caput

    mandibula dan merupakan bagian dari proccesus condyle yang menopang kepala

    mandibula. Berperan juga pada proses pengunyahan, dimana otot pengunyah yang

    berperan adalah muskulus pterygoideus lateralis yang memiliki fungsi menarik collum

    mandibula ke depan2.

    15. Lingula mandibula

    Lingula mandibula adalah proyeksi tulang yang berbentuk seperti lidah pada

    permukaan dalam foramen mentale. Selain itu, lingula mandibula merupakan tempat

    perlekatan ligamentum sphenomandibular1.

    16. Sulkus mylohyoideus

    Sulkus mylohyoideus adalah alur sempit yang terletak pada permukaan internal

    ramus, dimulai dari tepi inferior foramen mandibula sampai ke bagian anterior dekat

    persimpangan ramus, terdapat arteri mylohyoideus dan nervus mylohyoideus yang

    melewatinya5.

    17. Caput mandibulae

  • Caput mandibulae mempunyai diameter mesiodistal 20-25 mm dan diameter

    anteroposterior 10 mm. Dari depan ke belakang caput tampak berbentuk conveks dan

    sedikit conveks bila dilihat dari samping. Pada saat lahir, caput mandibulae umumnya

    terletak sedikit diatas proc. alveolaris. Pada individu dewasa, dengan terjadinya

    penambahan tinggi vertikal dari ramus mandibula, caput mandibulae akan terletak

    dengan jarak yang bervariasi diatas facies occlusalis gigi geligi2. N. auriculotemporalis

    berhubungan erat dengan daerah tulang ini.

    18. Foramen mandibulae

    Dari foramen mandibulae terdapat kanalis mandibularis yang merupakan saluran

    yang memanjang dan terletak pada permukaan medial ramus. Kanalis ini dilalui oleh

    vena inferior alveolar, saraf inferior alveolar dan arteri inferior alveolar. Selain arteri

    dan vena diatas, kanalis ini juga dialiri cabang nervus trigeminus yaitu nervus

    mandibularis. Kanalis internal berjalan melintang melalui bagian tengah rahang bawah

    dari posterior ke anterior.

    19. Linea myelohyoidea

    Linea mylohyoidea tampak sebagai rigi oblik yang berjalan ke belakang dan

    lateral dari area spina mentalis menuju ke area di bawah dan belakang gigi molar tiga.

    Linea mylohyoidea membentuk suatu krista bertingkat yang berfungsi sebagai tempat

    melekatnya m. mylohyoideus dan membatasi ketinggian dasar/lantai mulut2.

    20. Fossa digastrika

    Fossa digastrika terdapat pada kedua sisi garis median antara linea mylohyoidea di

    bagian atas dan tepi bawah corpus tulang di bagian bawah. Di dalam fossa ini terdapat

    origo venter anterior m. digastricus2.

    21. Spina mentalis

    Spina mentalis merupakan proyeksi tulang kecil pada median posterior

    mandibula, bagian atas merupakan tempat origo m. genioglossus dan bagian bawah

    tempat origo m. geniohyoideus2.

    22. Fovea sublingualis

  • Fovea sublingualis merupakan sebuah lekukan kecil pada mandibula untuk

    kelenjar sublingual2.

    23. Fovea submandibularis

    Fovea submandibular merupakan lekukan kecil yang melekuk dalam sisi medial

    tubuh mandibula bawah garis mylohyoid. Selain itu, fovea submandibularis adalah

    lokasi untuk kelenjar submandibular.

    24. Tuberositas pterygoideas

    Permukaan kasar internal ramus dekat angulus mandibulae, sebagai tempat untuk

    m. pterygoideus medial.

    2.3 Anatomi Mandibula tampak lateral

    Gambar 3. Struktur anatomi mandibula tampak lateral

    (Sumber: http://catatanradiograf.com/2011/07/anatomi-tulang-mandibula.html)

    Keterangan gambar:

    25. Tuberisitas messeterica

    Permukaan kasar pada aspek eksternal dari angulus mandibula, sebagai tempat

    serat-serat otot masseter4.

    26. Fovea pterigoidea

    Permukaan cekung di sisi paling atas medial ramus dari mandibula, terletak di

    belakang lengkungan mandibula atau incisura mandibula dan dibawah prosessus

    condyloid terletak di permukaan anterior mandibula serta berfungsi sebagai pelengkap

    pada otot pterigoideus lateral.

  • 27. Incisura mandibulae

    Incisura mandibulae merupakan batas atas ramus mandibula yang tipis dan berupa

    cekungan yang dalam. Pada bagian anterior terdapat processus koronoideus dan pada

    bagian posterior terdapat processus condylaris. Hal ini memungkinkan lewatnya saraf

    masseter dan arteri masseter.

    B. Histologi MandibulaMandibula adalah tulang pipih berbentuk U dengan mekanisme pertumbuhan

    melalui proses osifikasi endokondral dan aposisi periosteal (osifikasi intramembranous)

    dan padanya melekat otot-otot dan gigi. Mandibula termasuk os irregular atau tulang

    yang bentuknya tidak teratur.

    Gambar 4. Struktur histologi mandibula5

  • Gambar ini menunjukkan potongan mandibula yang sedang mengalami

    osifikasi intramembranosa (ossificatio desmalis). Di sebelah luar dari tulang yang

    sedang tumbuh terdapat epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk kulit(1). DI

    sebelah inferior dari kukit, terdapat mesenkim embrionik yang berdiferensiasi menjadi

    jaringan ikat (2) primitif yang sangat vaskular dengan saraf dan pembuluh darah (9),

    serta jaringan ikat yang lebih padat periosteum (3,10).

    Di bawah periosteum (3, 10) terdapat tulang yang sedang tumbuh. Sel-sel dalam

    periosteum (3,10) telah berdiferensiasi menjadi osteoblas (6,10) dan membentuk

    banyak trabekula tulang (trabecula ossea) (7,11) yang beranastomosis. Trabekula ini

    mengelilingi rongga sumsum (8,15) primitif. Di dalam rongga sumsum terdapat sel dan

    serat jaringan ikat embrionik, pembuluh darah (4), arteriol (12), dan saraf. Di bagian

    tepi, serat kolagen periosteum (3,10) menyatu dengan serat jaringan ikat embrionik di

    rongga sumsum yang berdekatan (3) dan dengan serat kolagen di dalam trabekula tulang

    (7,11).

    Osteoblas (6,10) secara aktif mengebdapkan matriks tulang dan tampak tersusun

    linear sepnjang trabekula tulang (7,11) yang sedang tu,buh. Osteoid (14), matriks tulang

    yang baru terbentuk, tampak di tepi trabekula tertentu. Osteosit (5) berada di lakuna

    trabekula (7,11). Osteoklas (13) adalah sel multinukleus besar yang berhubungan

    dengan resorpsi tulang dan remodeling selama pembentukan tulang.

    Meskipun serat kolagen yang terbenam di dalam matriks tulang tidak terlihat

    jelas, namun kontinuitas dengan serat jaringan ikat embrionik di dalam rongga sumsum

    dapat dilihat di pinggir trabekula(3).

    Pembentukan tulang baru bukan merupakan proses berkelanjutan. Daerah-

    daerah inaktif tampak, tempat osifikasi berhenti sementara. Di daerah ini tidak terdapat

    osteoid dan osteoblas. Pada beberapa rongga sumsu primitif, fibroblas berdiferensiasi

    menjadi osteoblas (3,10)5.

    Kartilago dan tulang mandibula dibentuk dari sel embrio neural crest yang

    berasal dari otak bagian tengah dan belakang dari neural folds. Sel-sel ini bermigrasi ke

    ventral untuk membentuk tonjolan mandibula (dan maksila) pada wajah, dimana mereka

    berdiferensiasi menjadi tulang dan jaringan ikat.

  • Untuk pembuluh darah yang melewati mandibula merupakan percabangan dari

    arteri maxilaris (arteri mandibula merupakan salah satu percabangan dari arteri

    maxilaris yang melewati mandibula). Arteri mandibular dibagi menjadi 5 yakni:

    1. Arteri alveolar inferior Turun ke ramus, memasuki foramen mandibula, dan

    bifurkasi sekitar gigi premolar pertama untuk membentuk arteri insisivus dan

    arteri mental.

    2. Arteri mylohyoid Cabang dari arteri alveolar inferior sebelum memasuki

    kanalis mandibula. Arteri ini memperdarahi otot mylohyoid.

    3. Arteri gigi Menyuplai darah ke akar dan ligamen periodontal dari gigi molar

    dan premolar.

    4. Arteri insisivus Meneruskan ke bagian anterior untuk menyuplai darah ke akar

    dan ligamen periodontal pada gigi anterior.

    5. Arteri mental Cabang dari arteri alveolar inferior, dan kemudian menyuplai

    darah ke dagu dan bibir bawah3.

    Gambar 5. Pembuluh darah pada mandibula

    (Sumber: http://salerno.uni-muenster.de/data/bl/sobotta/pics_big/0446.html)

    Untuk saraf yang melalui mandibula berasal dari nervus trigeminus dan

    bercabang menjadi 3, yakni:

  • 1. N. buccal Melewati otot buccinator ke pipi, di mana nervus ini mempersarafi

    bukal mukosa dan bukal gingiva, serta bukal molar mandibula.

    2. N. lingual Cabang turun dari saraf mandibula ke bagian bawah lidah dan

    meluas dari posterior ke anterior mulut. Mempersarafi dasar mulut, sisi ventral

    lidah, dua pertiga pengecap anterior lidah, dan lingual gingiva.

    3. N. alveolar inferior bercabang ke n. mylohyoid yang mempersarafi otot

    mylohyoid dan anterior belly dari otot digastrik.

    N. alveolar inverior ini masuk melalui foramen mandibula dan berjalan melalui

    kanalis mandibula. Dalam kanal, saraf alveolar inferior mempersarafi gigi

    mandibular (khususnya gigi premolar dan molar), gingiva, dan mukosa.

    Membagi menjadi 2 yakni:

    3.1N. Mental mempersarafi dagu dan bibir bagian bawah.

    3.2N. Incisive mempersarafi gigi anterior dan labial gingiva4.

    Gambar 6. Nervus yang melewati mandibula

    (Sumber: http://web.squ.edu.om/medLib/MED_CD/E_CDs/anesthesia/site/content/v03/

    030690 r00.HTM)

  • Daftar Pustaka

    1. Pearce, Evelyn C. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia Pustaka

    Utama, 2009:143-56.

    2. Dixon, D. Andrew. Buku Pintar Anatomi untuk Kedokteran Gigi. EGC,

    1993:207-15.

    3. S. Snell, Richard. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 2, EGC,

    2012: 144-51.

    4. Paulsen, F dan J. Waschke. Atlas Anatomi Manusia. EGC, 2013 (3): 87-94.

    5. Eroschenko, Victor P. Atlas Histologi diFiore Edisi 11. EGC, 2012: 94-95

    6. Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. EGC, 2003: 134-56.

    7. Thomson, Hamish. Oklusi (Kedokteran Gigi). Edisi 2, EGC, 2007: 154-65.

    8. Fawett, Don W. Buku Ajar Histologi. EGC, 2003: 67-74.