2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1...

29
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Turban (2003, p15), sebuah sistem informasi (SI) mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan penyebaran informasi untuk tujuan tertentu. Sistem informasi mengandung input (data, instruksi) dan output (perhitungan) . Menurut James O’Brien (2005,p25) dalam Pengantar Sistem Informasi, sistem informasi adalah kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Alter (1999, p42) Sistem Informasi adalah bentuk tertentu dari sistem kerja yang menggunakan teknologi informasi untuk menangkap, menyimpan, mencari kembali, manipulasi dan menampilkan informasi, serta mendukung satu atau lebih sistem kerja yang lain. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya dan juga untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi. Adapun pengertian teknologi informasi menurut Williams (2007,p4) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apapun yang

Transcript of 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1...

Page 1: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Menurut Turban (2003, p15), sebuah sistem informasi (SI)

mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan penyebaran informasi untuk

tujuan tertentu. Sistem informasi mengandung input (data, instruksi) dan

output (perhitungan) . Menurut James O’Brien (2005,p25) dalam Pengantar

Sistem Informasi, sistem informasi adalah kombinasi teratur apapun dari

orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya

data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam

sebuah organisasi. Menurut Alter (1999, p42) Sistem Informasi adalah

bentuk tertentu dari sistem kerja yang menggunakan teknologi informasi

untuk menangkap, menyimpan, mencari kembali, manipulasi dan

menampilkan informasi, serta mendukung satu atau lebih sistem kerja yang

lain.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

adalah suatu sistem yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat

bagi penggunanya dan juga untuk mendukung operasi, manajemen dalam

suatu organisasi.

Adapun pengertian teknologi informasi menurut Williams

(2007,p4) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apapun yang

Page 2: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

7

membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,

mengkomunikasikan dan atau menyebarkan informasi. Menurut James A.

O’Brien (2005,p7) adalah hardware, software, telekomunikasi, manajemen

database, dan teknologi pemrosesan informasi lainnya yang digunakan

dalam sistem informasi berbasis komputer.

Menurut teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi

informasi adalah teknologi yang berhubungan dengan pengelolaan data

menjadi informasi.

2.1.2 Komponen-komponen dari Sistem Informasi

Model sistem informasi menurut James A. O’brian (2005,p35)

yang menunjukan kerangka konsep dasar untuk berbagai komponen dan

aktifitas sistem informasi. Sistem informasi bergantung pada sumber daya

manusia (pemakai akhir dan pakar SI), hardware (mesin dan media),

software (program dan prosedur), data (dasar data dan pengetahuan), serta

jaringan (media komunikasi dan dukungan jaringan) untuk melakukan

input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan aktifitas pengendalian yang

mengubah sumber daya data menjadi produk informasi. Model SI ini

memperlihatkan hubungan antar komponen dan aktifitas sistem informasi.

Model tersebut memberikan kerangka kerja yang menekankan pada empat

konsep utama yang dapat diaplikasikan ke semua jenis sistem informasi,

yaitu manusia, hardware, software, data, dan jaringan adalah lima sumber

daya dasar sistem informasi. Sumber daya informasi mencakup :

Page 3: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

8

a. Sumber Daya Informasi

Model sistem informasi menunjukkan bahwa sistem informasi

terdiri dari lima sumber daya dasar : manusia, hardware, software,

data dan jaringan.

b. Sumber Daya Manusia

Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi.

Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar sistem

informasi.

1. Pemakai akhir (juga disebut sebagai pemakai atau klien) adalah

orang-orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi

yang dihasilkan sistem tersebut.

2. Pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan

dan mengoperasikan sistem informasi.

c. Sumber Daya Hardware

Hardware meliputi semua peralatan dan bahan fisik yang

digunakan dalam pemrosesan informasi.

Contoh-contoh hardware dalam sistem informasi berbasis komputer

adalah :

1. Sistem komputer, yang terdiri dari unit pemrosesan pusat yang

berisi pemrosesan mikro, dan berbagai peripheral yang saling

berhubungan.

2. Peripheral komputer, yang berupa peralatan keyboard atau mouse

elektronik untuk input data dan perintah, layar , video, atau printer

Page 4: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

9

untuk output informasi, dan disc magnetic atau optikal untuk

menyimpan sumber daya data.

d. Sumber Daya Software

Software meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi.

Contoh-contoh sumber daya software adalah :

1. Software sistem, seperti program sistem operasi, yang

mengendalikan serta mendukung operasi sistem komputer.

2. Software aplikasi, yang memprogram pemrosesan langsung bagi

penggunaan tertentu komputer oleh pemakai akhir. Contohnya

adalah program analisis penjualan, program penggajian, dan

program pengolah kata.

3. Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang

akan menggunakan sistem informasi. Contohnya adalah perintah

untuk mengisi formulir kertas atau mengguanakan software.

e. Sumber Daya Data

Data mengenai transaksi bisnis dan kegiatan lainnya harus

ditangkap dan disiapkan untuk pemrosesan melalui aktivitas input.

Input biasanya berbentuk aktivitas entry data seperti pencatatan dan

pengeditan.

Adapun komponen fisik sistem informasi menurut Robert A. Leitch :

1. Perangkat keras komputer: CPU, storage, perangkat input/output,

terminal untuk interaksi, media komunikasi data.

Page 5: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

10

2. Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi

dan utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa

pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dll).

3. Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.

4. Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem

5. Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:

- Clerical personnel (untuk menangani transaksi dan

pemrosesan data dan melakukan inquiry = operator).

- First level manager: untuk mengelola pemrosesan data

didukung dengan perencanaan, penjadwalan, identifikasi

situasi out-of-control dan pengambilan keputusan level

menengah ke bawah.

- Staff specialist: digunakan untuk analisis untuk perencanaan

dan pelaporan.

- Management: untuk pembuatan laporan berkala, permintaan

khsus, analisis khusus, laporan khsusus, pendukung

identifikasi masalah dan peluang.

f. Sumber Daya Jaringan

Jaringan telah menjadi hal mendasar bagi bisnis yang berhasil

dalam sistem informasi berbasis komputer. Jaringan telekomunikasi

terdiri dari, proses komunikasi, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan

satu sama lain melalui media komunikasi, serta dikendalikan melalui

software komunikasi.

Page 6: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

11

2.2 Investasi Teknologi Informasi

2.2.1 Pengertian Evaluasi Investasi SI/TI

Investasi TI adalah sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan

sumberdaya keuangan ke suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan

mendapatkan keuntungan dimasa depan dibidang TI. Kaitannya dengan

keuangan, investasi berarti membeli sekuritas atau bentuk keuangan

lainnya atau aktivitas kertas. Investasi ini memungkinkan akan

memberikan arus kas di masa depan dan mungkin akan menambah/

mengurangi nilainya.

Ditinjau dari segi peranan strategis teknologi informasi, paling

tidak dapat ditemukan lima jenis manfaat dari dilakukannya investasi

terhadap perangkat teknologi tersebut :

• Kategori pertama adalah karena alasan kelangsungan hidup

perusahaan atau bisnis itu sendiri, dalam arti adalah bahwa

perusahaan melihat bahwa keberadaan teknologi informasi di dalam

bisnis terkait sifatnya adalah mutlak.

• Kategori kedua adalah perusahaan yang hendak melakukan investasi

karena alasan ingin memperbaiki efisiensi.

• Kategori berikutnya adalah tujuan investasi untuk memperbaiki

efektitivitas usaha, dalam arti kata melakukan apa yang diistilahkan

sebagai do the right thing.

• Kategori keempat adalah keinginan perusahaan untuk mendapatkan

suatu loncatan keunggulan kompetitif (competitive advantage leap)

Page 7: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

12

agar dapat meninggalkan para pesaing bisnisnya dengan

mengembangkan teknologi yang perusahaan lain belum memiliki.

• Kategori yang terakhir adalah suatu bentuk investasi yang

dilatarbelakangi oleh peranan teknologi informasi sebagai salah satu

perangkat infrastruktur yang tidak dapat dihindari keberadaannya

bagi sebuah perusahaan di era global ini.

2.2.2 Alasan pentingnya evaluasi investasi SI/TI

Pentingnya evaluasi investasi sistem informasi (SI) / teknologi

informasi (TI) dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu proyek

pengembangan SI/TI yang baru dapat memberikan manfaat yang sesuai

(baik manfaat yang bersifat tangible maupun intangible) dengan biaya

yang telah dikeluarkan. Investasi SI/TI seringkali hanya dipandang sebagai

suatu biaya yang harus dikeluarkan tanpa tahu manfaat apa yang akan

diperoleh.

Beberapa praktisi berpendapat mengapa seringkali proyek SI/TI

dianggap gagal memberikan manfaat yang signifikan ke perusahaan

karena nilai manfaat SI/TI tidak pernah digali secara optimal. Seperti

fenomena Iceberg, sesungguhnya masih banyak manfaat SI/TI yang tidak

terlihat dan belum digali.

Penilaian investasi juga diperlukan untuk menentukan waktu

pengembangan proyek-proyek pada suatu perusahaan. Pada saat

perusahaan akan mengembangkan beberapa proyek SI/TI, maka

Page 8: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

13

perusahaan tersebut haruslah menetapkan prioritas, mana saja proyek yang

harus dikerjakan terlebih dahulu. Kecenderungannya, proyek yang

mempunyai nilai ekonomis tertinggi dan sesuai dengan anggaran

perusahaanlah yang akan dikembangkan terlebih dahulu. Dengan kata lain,

pada karya tulis ini akan dikaji bagaimana menganalisa dan menghitung

nilai ekonomis investasi SI/TI dan apa manfaatnya bagi suatu perusahaan.

Metodologi yang akan digunakan untuk menilai dan melakukan justifikasi

terhadap suatu investasi SI/TI adalah information economics.

2.3 Metode Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Information Economics

2.3.1 Pengertian Information Economics

Secara singkat, information economics bertujuan untuk

menghubungkan aspek kuantitatif dan kualitatif dari manfaat teknologi

informasi. Isu tangible dan intangible. Hal – hal yang tidak penuh

ketidakpastian baik secara strategis maupun operasional, dan yang

paling utama berkaitan dengan resiko yang dihadapi. Kelemahannya

yaitu dalam penggunaannya dibutuhkan keahlian spesifik karena

sifatnya yang kompleks dan cukup memakan waktu. Menurut Parker

(1988, p5) Infomation Economics adalah sekumpulan alat hitung untuk

menghitung keuntungan dan biaya-biaya dari sebuah proyek TI.

Dalam pengukuran information economics terdapat 4 tahapan,

yaitu (Parker, 1988, p11) :

1. Identifikasi nilai dan total biaya dari setiap proyek.

Page 9: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

14

2. Menerapkan kriteria ekonomi sementara dalam proses pembuatan

keputusan.

3. Memperkirakan alternatif-alternatif yang mungkin terjadi.

4. Alokasi sumber daya yang berharga untuk proyek penting.

2.3.2 Domain Keuangan

Feasibility assessment merupakan suatu metode untuk

mengevaluasi kelayakan suatu proyek dengan melihat aspek finansial

maupun non-finansial terhadap kebutuhan organisasi yang telah

ditetapkan, dan menilai prioritas proyek-proyek yang ditawarkan.

Kelayakan dapat saja dalam bentuk biaya, manfaat, nilai atau hal-hal

yang berkaitan dengan sosial teknikal (Graeser et al, 1998, p90).

Salah satu metode untuk melakukan penilaian terhadap kelayakan

proyek adalah Information Economics (IE), yang dikembangkan oleh

Parker untuk menghubungkan kinerja bisnis dengan teknologi informasi.

Pada model ini, manfaat ditentukan melalui kombinasidari analisis

enhanced ROI, penilaian bidang bisnis, dan penilaian bidang teknologi.

2.3.2.1 Cost Benefit Analysis

Analisis biaya manfaat merupakan metodologi yang banyak

digunakan dalam melakukan analisis investasi pendidikan.

Metode ini dapat membantu para pengambil keputusan dalam

menentukan pilihan diantara alternatif alokasi sumber-sumber

Page 10: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

15

pendidikan yang terbatas tetapi memberikan keuntungan yang

tinggi.

Gambar 2.1 Kerangka Informations Economics

Sumber : Ranti, 2005

Gambar 2.1 (Ranti, 2005) menunjukkan kerangka penilaian

investasi dengan menggunakan metodologi information

economics, dimana pada akhir penilaian akan didapatkan sebuah

skor angka yang menunjukkan nilai ekonomis dari suatu

investasi SI/TI. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa Parker

mengklasifikasikan manfaat SI/TI ke dalam tiga bagian (Parker,

1988) yaitu:

1. Tangible Benefit

Manfaat nyata atau yang berpengaruh secara langsung

terhadap keuntungan perusahaan. Contohnya meningkatkan

produktivitas, mengurangi penggunaan kertas, dan

Page 11: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

16

sebagainya. Analisis terhadap tangible benefit atau yang

bersifat kuantitatif menggunakan perhitungan dengan metode

simple ROI- Traditional Cost-Benefit Analysis (TCBA).

2. Quasi Benefit

Manfaat yang berpengaruh langsung terhadap keuntungan

tetapi susah dihitung ataupun sebaliknya, tidak berpengaruh

secara langsung terhadap keuntungan tetapi dapat dihitung.

Contohnya memperbaiki proses perencanaan, perbaikan

pengambilan keputusan, dan sebagainya. Analisis terhadap

quasi benefit menggunakan perhitungan dengan :

• value acceleration (VA): percepatan perolehan manfaat dan

penghematan biaya karena hubungan dua fungsi dalam

hubungan sebab akibat, biasanya dipicu oleh suatu waktu

atau perbaikan di bagian lain.

• value linking (VL): sama dengan value acceleration tetapi

tidak bergantung pada waktu.

• value restructuring (VR): mengacu pada nilai yang

berhubungan dengan suatu pekerjaan atau fungsi bagian

diukur dengan peningkatan produktivitas yang didapat dari

usaha pada suatu bagian dari aktivitas dengan manfaat yang

lebih rendah menjadi meningkat lebih tinggi.

Page 12: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

17

• innovation valuation: aplikasi SI/TI yang inovatif menjadi

penggerak dalam perubahan strategi bisnis, produk dan

layanan, serta domain bisnis dari organisasi.

3. Intangible Benefit

Manfaat tidak nyata atau yang dapat dilihat mempunyai

dampak positif bagi perusahaan, tetapi tidak secara langsung

berpengaruh pada keuntungan. Contohnya meningkatkan

citra perusahaan yang berarti dengan digunakannya teknologi

informasi perusahaan dapat meningkatkan mutu dan kualitas

pengiriman barang sehingga citra perusahaan lebih baik di

mata masyarakat. Analisis terhadap intangible benefit

menggunakan dua penilaian yaitu:

a. Business Domain

Komponen-komponen penilaian dari domain bisnis antara

lain:

• Strategic match: manfaat teknologi informasi diukur

melalui seberapa besar dukungannya terhadap

pencapaian tujuan strategis organisasi.

• Competitive advantage: manfaat teknologi informasi

diukur melalui kontribusinya terhadap pencapaian

keuntungan kompetitif organisasi.

Page 13: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

18

• Management information support: kategori ini menilai

kontribusi proyek-proyek teknologi informasi terhadap

kebutuhan manajemen akan informasi dalam

pengambilan keputusan.

• Competitive response: manfaat proyek-proyek

teknologi informasi diukur melalui seberapa besar

resiko persaingan jika proyek tersebut tertunda.

• Project or Organizational Risk : manfaat proyek-

proyek teknologi informasi diukur dari rencana yang

telah diformulasi.

b. Technology Domain

Komponen-komponen penilaian dari domain ini antara

lain:

• Strategic IS architecture: manfaat proyek SI/TI diukur

melalui tingkat kesesuaian proyek tersebut terhadap

perencanaan SI/TI secara keseluruhan.

• Defitional Uncertainty: manfaat proyek SI/TI diukur

dari seberapa besar ketidakpastian akibat perubahan

dari target.

• Technical Uncertainty: manfaat proyek SI/TI diukur

dari seberapa besar ketergantungan proyek terhadap

keahlian, perangkat keras, perangkat lunak dan sistem.

Page 14: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

19

• Infrastructure Risk: manfaat proyek SI/TI diukur dari

seberapa pentingnya investasi nonproyek untuk

mengakomodasi proyek ini.

Gambar 2.2 Relevansi antara IT Benefit Matrix (Remenyi) dan Tiga Tipe Manfaat

Sumber : Parker, 1988

2.3.2.1.1 Simple Return on Investment (ROI)

Organisasi (perusahaan) pada dasarnya dijalankan

oleh manusia, maka diperlukan penilaian kinerja yang

merupakan penilaian atas prilaku manusia dalam

melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam

organisasi. Dalam hal ini, yang lebih diutamakan adalah

penilaian terhadap kinerja keuangan yang

mencerminkan efektivitas dari kegiatan operasional

suatu organisasi.

Page 15: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

20

Untuk melakukan evaluasi atas kinerja keuangan

khususnya untuk pusat pertanggungjawaban investasi,

diperlukan tolak ukur tertentu. Sekarang ini telah

banyak metode analisa yang dapat digunakan untuk

mengevaluasi kinerja keuangan khususnya pusat

pertanggungjawaban investasi, salah satunya adalah

metode ROI yang penggunaanya sudah sangat lazim di

Indonesia.

Metode ROI menganalisis laporan keuangan

secara integrative yaitu dengan memadukan komponen

– komponen dalam laporan rugi laba dan komponen –

komponen dalam neraca. Komponen tersebut berupa

profit margin atau persentase laba bersih dan komponen

yang kedua yaitu perputaran aktiva. Menurut Weston &

Copeland (1992 : 278) rumusnya sebagai berikut :

Untuk menghitung ROI sederhana menggunakan

3 jenis lembar kerja (Parker, 1988, p96-p97), yaitu :

1. Development Cost Worksheet (lembar biaya

pembangunan)

Page 16: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

21

Berupa daftar seluruh komponen atau biaya pada

tahun pertama yang dibutuhkan untuk mengawali dan

membangun sebuah proyek.

Gambar 2.3 Development Cost Worksheet (Parker, 1988, p96) Sumber : Parker (1988)

2. Ongoing Expenses Worksheet (lembar biaya

berjalan)

Berisi daftar seluruh komponen atau biaya yang

dibutuhkan untuk memelihara proyek dari tahun

pertama hingga tahun terakhir proyek tersebut.

Page 17: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

22

Gambar 2.4 Ongoing Expense Worksheet (Parker, 1988, p96) Sumber : Parker (1988)

3. Economic Impact Worksheet (lembar dampak

ekonomis)

Merupakan lembar perhitungan biaya dan manfaat

ekonomis yang telah dikuantifikasikan (Value

Linking, Value Acceleration, Value Restucturing,

dan Innovation Valuation) yang menunjukkan

perhitungan arus kas tahunan untuk menghasilkan

ROI. Manfaat nilai ekonomis dijumlah dengan

pengurangan biaya untuk mendapatkan nilai

Page 18: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

23

perolehan. Arus kas netto didapat dari nilai

perolehan dikurangi biaya pemeliharaan.

Sedangkan ROI sederhana diperoleh dari total

arus kas lima tahun dibagi dengan lima (periode

lima tahun) dan dibagi dengan biaya investasi

pembangunan. Nilai ROI ini akan mencerminkan

besarnya skor proyek.

Gambar 2.5 Economic Impact Worksheet (Parker,1988, p97) Sumber : Parker (1988)

Page 19: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

24

2.4 Nilai Corporate Value

Sebelum melakukan pembobolan atas beberapa faktor yang telah

dievaluasi diatas, terlebih dahulu perlu mengidentifikasikan keterkaitan antara

tingkat kesehatan organisasi dan dengan dukungan sistem informasi yang

dimiliki. Yang dimaksud organisasi sehat adalah organisasi yang kuat,

menguntungkan, kompetitif dan tidak mudah terpengaruh oleh adanya krisis

ekonomi, gejolak prilaku konsumen, maupun adanya deregulasi dari pemerintah.

Sedangkan yang dimaksud dengan dukungan sistem informasi adalah seberapa

kuat pengaruhnya sistem informasi dalam menunjang bahkan menentukan arah

kegiatan organisasi. Hal ini penting untuk dilakukan karena nilai atau bobot

domain bisnis dan domain teknologi sangat berbeda dari organisasi yang satu

dengan organisasi yang lainnya. Seperti ditampilkan pada gambar 2.6. Kuadran A

(investment) yang mendeskripsikan sebuah organisasi yang kuat dengan tingkat

dukungan sistem informasi yang lemah untuk mendukung jalannya usaha.

Kuadran B (strategic) menggambarkan sebuah organisasi yang kuat dengan

dukungan sistem informasi yang kuat juga. Kuadran C (infrastructure)

mengilustrasikan sebuah organisasi yang lemah dengan dukungan sistem

informasi yang lemah. Dan yang terakhir pada kuadran D (breakthrough

management) menggambarkan sebuah organisasi yang lemah dengan dukungan

sistem informasi yang kuat sehingga sistem informasi yang dimiliki mendorong

organisasi menjadi maju.

Page 20: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

25

Nilai Korporat Organisasi

Gambar 2.6 Nilai Korporat Organisasi (Parker, 1988, p187) Sumber : Parker (1988, p187)

2.4.1 Kuadran A (Investment)

Perusahaan dapat dikategorikan dalam kuadaran A jika perusahan

tersebut mempunyai bisnis yang kuat dan dukungan komputer yang lemah.

Nilai Korporat pada kuadran Investment

Tabel 2.1 Nilai Korporat pada kuadran Investment Sumber : Parker (1988)

Page 21: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

26

2.4.2 Kuadran B (Strategic)

Perusahaan dapat dikategorikan dalam kuadran B apabila

perusahaan tersebut mempunyai jaringan bisnis yang kuat dan dukungan

komputer yang kuat juga.

Nilai Korporat pada Kuadran Strategic

Tabel 2.2 Nilai Korporat pada kuadran Strategic Sumber : Parker (1988)

2.4.3 Kuadran C (Infrastructure)

Perusahaan dapat dikategorikan dalam kuadaran C apabila

perusahaan tersebut mempunyai jaringan bisnis yang lemah, dan di

samping itu dukungan komputerisasi terhadap kegiatan bisnis juga lemah.

Page 22: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

27

Nilai Korporat pada kuadran Infrastructure

Tabel 2.3 Nilai Korporat pada kuadran Infrastructure Sumber : Parker (1988)

2.4.4 Kuadran D (Breakthrough Management)

Perusahaan dapat dikategorikan dalam kuadran D jika perusahaan

tersebut mempunyai jaringan bisnis yang lemah dan dukungan

komputerisasi yang sangat kuat.

Nilai Korporat pada kuadran Breakthrough Management

Tabel 2.4 Nilai Korporat pada kuadran Breakthrough Management Sumber : Parker (1988)

Page 23: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

28

2.5 Information Economics Scorecard

Setelah skor perhitungan ROI sederhana diperoleh, skor pembobotan

keempat faktor domain bisnis dan keempat faktor domain teknologi juga

diperoleh, lalu masing-masing skor tersebut dimasukkan ke dalam scorecard

(lembar penilaian). Seperti ditunjuk pada Tabel 2.5, seluruh skor dimasukkan ke

masing-masing kolom yang telah disediakan. Skor ini kemudian dikalikan dengan

nilai relatif korporat untuk memperoleh bobot skor. Masing-masing bobot skor ini

lebih lanjut dijumlahkan (nilai positif maupun nilai negatif) untuk mendapatkan

total skor proyek.

Tabel 2.5 Information Economics Scorecard

Sumber : Parker (1996,p145)

Page 24: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

29

2.6 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis

untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT adalah singkatan dari lingkungan

Internal Strenghts, Weakness, lingkungan eksternal Opportunities dan Threats

yang dihadapi dunia bisnis. SWOT membandingkan antara faktor eksternal

Peluang (opprtunities) dan Ancaman (threats) dengan faktor internal Kekuatan

(strenghts) dan Kelemahan (weaknesses).

BERBAGAI PELUANG

3. Mendukung strategi 1. Mendukung

turn-around strategi agresif

4.Mendukung strategi 2. Mendukung

defensif strategi

diversifikasi

Gambar 2.7 Analisis SWOT

(Sumber : Rangkuti, 2006, p19)

KELEMAHAN

INTERNAL

KEKUATAN

INTERNAL

BERBAGAI ANCAMAN

Page 25: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

30

Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.

Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga

dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus

diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif.

Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini

masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang

harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi

diversifikasi.

Kuadaran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar

tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala internal.

Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah

internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar

yang lebih baik.

Kuadaran 4 :Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan

kelemahan internal.

S : atribut dari orang atau perusahaan yang sangat membantu untuk mencapai

tujuan.

W : atribut dari orang atau perusahaan yang berbahaya untuk mencapai tujuan.

O : kondisi eksternal yang membantu untuk mencapai tujuan.

T : kondisi eksternal yang dapat merusak tujuan.

Page 26: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

31

Proses penyusunan perencanaan strategis melalui tiga tahap analisis,

Rangkuti(2001,p21), yaitu :

1. Tahap pengumpulan data

Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan

data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra-analisis.

Pada tahap ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data

internal. Data eksternal dapat diperoleh dari dari lingkungan diluar perusahaan

sedangkan data internal dapat diperoleh dari perusahaan itu sendiri. Model

yang dipakai pada tahap pengumpulan data ini terdiri dari 3, yaitu : matrik

faktor strategi eksternal, matrik faktor strategi internal, matrik profil

kompetitive.

1. Matrik faktor strategi eksternal

Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu

mengetahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal (EFAS). Berikut ini

adalah cara-cara penentuan faktor strategi eksternal (EFAS) :

a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman)

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0

(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor

tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor

strategis.

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing- masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan

Page 27: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

32

yang bersangkutan. Pembelian nilai rating untuk faktor peluang

bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi

jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating

ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya besar,

ratingnya adalah 1. Sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya

4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. hasilnya berupa skor

pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi

mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa

faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya

dihitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total

skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan.

2. Matrik faktor strategi internal

Setelah faktor strategi internal suatu perusahaan di identifikasi,

suatu tabel IFAS (internal strategic factors analysis summary) di susun

untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka

Strengths dan Weakness perusahaan. Tahapnya adalah :

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan dalam kolom 1.

Page 28: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

33

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0

(paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh

fator-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot

tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan

yang bersangkutan.

2. Tahap analisis

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap

kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua

informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategis. Model

yang digunakan adalah matriks SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan

secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi

perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif

strategis.

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S)

Tentukan 5-10 faktor-faktor

kekuatan internal

WEAKNESSES (W)

Tentukan 5-10 faktor-faktor

kelemahan internal

Page 29: 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00806-KA Bab 2.pdf · ... digunakan dalam sistem informasi ... sistem informasi. Model

34

OPPORTUNITIES (O)

Tentukan 5-10 faktor

peluang eksternal

STRATEGI SO

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

STRATEGI WO

Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan

peluang

THREATS (T)

Tentukan 5-10 faktor

ancaman eksternal

STRATEGI ST

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

STRATEGI WT

Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

dan menghindari ancaman

Tabel 2.6 Matrik Analisis SWOT (Rangkuti, 2003, p31)

Keterangan

a. Strategi SO : Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan,

yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST : Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang

dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO : Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang

yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi WT : Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif

dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari

ancaman.

3. Tahap pengambilan keputusan