2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi...
Transcript of 2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi...
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi i
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi ii
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Bidang Pemasyarakatan Standardisasi
Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi
merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja
pencapaian visi dan misi Bidang Pemasyarakatan Standardisasi
Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi pada
Tahun Anggaran 2018. Laporan Kinerja Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan
Standardisasi Tahun 2018 merupakan Laporan Kinerja tahun
keempat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2015-2019. Penyusunan Laporan Kinerja Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Perka BSN No. 5
Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah
di Lingkungan BSN, serta Rencana Strategis BSN Tahun 2015-2019.
Pada tahun 2018, Bidang Pemasyarakatan Standardisasi sebagai bagian dari
Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi bertekad melaksanakan
Reformasi Birokrasi, dimana penguatan kinerja merupakan salah satu sasaran area
perubahan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa program-program
berjalan sesuai dengan yang ditargetkan. Disamping itu, Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi juga telah melakukan perubahan sasaran dalam rangka
menyelaraskan terjadinya perubahan sasaran strategis BSN untuk periode 2015-
2019.
Laporan Kinerja Bidang Pemasyarakatan Standardisasi Pusat Pendidikan dan
Pemasyarakatan Standardisasi Tahun 2018 ini diharapkan dapat menjadi sumber
informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja Bidang
Pemasyarakatan Standardisasi Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi
di masa mendatang, melalui pelaksanaan program dan kegiatan secara lebih
optimal.
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi iii
Jakarta, 28 Januari 2019
Kepala Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi - Pusat Pendidikan dan
Pemasyarakatan Standardisasi
Nur Hidayati
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi iv
RINGKASAN EKSEKUTIF
Perjanjian Kinerja Bidang Pemasyarakatan Standardisasi, Pusat Pendidikan dan
Pemasyarakatan Standardisasi Tahun 2018 telah menetapkan 10 (sepuluh) sasaran
dengan 13 (tiga belas) Indikator Kinerja. Sasaran dan Indikator Kinerja tersebut
merupakan perwujudan pelaksanaan Program Pengembangan Standardisasi
Nasional yang diamanatkan kepada Bidang Pemasyarakatan Standardisasi, Pusat
Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi.
Berikut disajikan tabel capaian perjanjian kinerja Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi tahun 2018 menurut Sasaran:
Tabel Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2018
Sasaran Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
%
Stakeholder Perspectives
1. Terwujudnya daya saing
produk berstandar di
pasar domestic dan
global
1. Persentase Industri PUN yang
dilayani Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian (SPK) dan
berhasil memenuhi syarat
tujuan ekspor
50% 76.2% 152
Rata-rata capaian sasaran 1 100
2. Meningkatnya efektivitas
Sistem Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian
2. Tingkat persepsi terhadap
standardisasi dari konsumen,
pelaku usaha, regulator, dan
akademisi/pakar
4 Nilai 3.75 93
Rata-rata capaian sasaran 2 100
Internal Process Perspectives
3. Mengelola pengelolaan
kegiatan pembinaan
SPK
3. Persentase pelaku usaha yang
dibina dan mendapatkan
sertifikat SNI
20% 18% 90
4. Tingkat partisipasi masyarakat
dalam kegiatan SPK 3 Nilai 2.8 Nilai 93
Rata-rata capaian sasaran 3 93.5
4. Meningkatkan Apresiasai
kepada Penerap SNI
5. Jumlah peserta SNI Award 150
Organisasi
208
Organisasi 139
6. Jumlah produk ber-SNI
dipromosikan 200 Produk
216
Produk 108
Rata-rata capaian sasaran 4 100
5. Meningkatkan
pembinaan penerapan
7. Jumlah SNI yang dijadikan 300 SNI 423 SNI 141
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi v
Sasaran Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
% SNI kepada pelaku
usaha
dasar dalam penerapan SNI
Rata-rata capaian sasaran 5 100
6. Meningkatkan
pengembangan role
model pembinaan UKM
8. Jumlah role model UMKM
penerap SNI 50 UMKM 40 UMKM 80
Rata-rata capaian sasaran 6 82
7. Meningkatkan
diseminasi dan promosi
standardisasi dan
penilaian kesesuaian
9. Jumlah produsen nasional
yang diberikan promosi SPK 600
Produsen
990
Produsen 165
Rata-rata capaian sasaran 7 100
Learning and Growth Perspectives
8. Meningkatkan
kompetensi sumber
daya manusia di
bidang
Pemasyarakatan
Standardisasi
10. Persentase ASN yang
mengikuti program
peningkatan kompetensi 100% 100% 100
Rata-rata capaian sasaran 8 100
9. Meningkatkan kinerja
pengelolaan anggaran
di Pemasyarakatan
Standardisasi
11. Persentase Realisasi
Anggaran *) ≥95 % 99.78% 100
Rata-rata capaian sasaran 9 100
Dari 11 indikator kinerja di bidang Pemasyarakatan Standardisasi, ada 7
Indikator yang sesuai target dengan 4 melebihi target capaian yang diharapkan.
Namun ada 4 indikator kinerja yang belum tercapai targetnya. Untuk indikator
kinerja yang capaiannya masih di bawah 100% telah dilakukan langkah-langkah
untuk perbaikan. 3 (tiga) indikator kinerja yang tidak tercapai tersebut adalah :
1. Persentase pelaku usaha yang dibina dan mendapatkan sertifikat SNI
Capaian persetase pelaku usaha yang dibina dan mendapatkan sertifikat SNI
tidak sesuai target yang diharapkan karena beberapa alasan dan sudah
dilakukan langkah perbaikan yaitu :
- Kemampuan LPK yang terbatas sesuai dengan lingkup produk UMKM, sudah
dilakukan perbaikan dengan pendekatan LPK untuk penambahan ruang
lingkup sesuai dengan kebutuhan UMKM.
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi vi
- Keterbatasan kemampuan UMKM dalam pemenuhan SNI, sudah dilakukan
perbaikan dengan tindakan perbaikan sesuai dengan penyebab
ketidakpemenuhan.
- Terjadinya bencana gempa di Lombok dan Palu. Beberapa UMKM binaan
BSN ada dari Palu dan Lombok yang menjadi korban gempa. Dengan
adanya gempa ini, ada beberapa kerusakan bangunan infrastruktur dan
juga tidak berproduksi. Awal tahun 2019, mereka sudah akan memperbaiki
dan berproduksi kembali.
2. Tingkat Persepsi masyarakat terhadap SNI
3. Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan SPK
Tingkat partisipasi diukur dengan survei pada kegiatan SPK yang dilakukan
BSN. Dengan survei ini akan diketahui kekuatan dan kelemahan tingkat
partisipasinya. Tingkat partisipasi ini ditingkatkan dengan memperbaiki
komponen yang nilainya rendah. Karena survei ini dilakukan pertama maka
hasil survei dijadikan sebagai baseline tahun berikutnya. Tingkat partisipasi
yang tidak mencapai target merupakan input bagi perencanaan kegiatan
selanjutnya.
4. Jumlah role model UMKM penerap SNI
Jumlah role model tidak mencapai target, hanya 80 %, penyebabnya hampir
sama dengan capaian mengenai Persentase pelaku usaha yang dibina dan
mendapatkan sertifikat SNI. Salah satu permasalahan utama di UMKM
pangan adalah pemenuhan infrastruktur atau sara prasarana sesuai standar
keamanan pangan, UMKM yang mandiri mengusulkan ke BSN untuk
pembinaan beluma da partner yang membantu fasilitasi untuk pemenuhan
sarana dan prasarana. Berbeda dengan usulan dinas yang punya komitmen
untuk memfasilitasi sarpras. Untuk itu, kriteria UMKM yang dibina harus selektif
lagi dan diupayakan diampingi partner pembina lain baik dari dinas maupun
dari program CSR perusahaan, sehingga apabila ada kendala dalam
permasalahan infrastrutkur ada institusi yang memfasilitasi. Disamping itu
keuntungan pembinaan UMKM dengan berpartner adalah ikut bersama-
sama membantu memasarkan dan mempromosikan UMKM tersebut pasca
sertifikasi.
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi vii
DAFTAR ISI
Halaman Cover ................................................................................................….… i
Kata Pengantar .................................................................................................…… ii
Ringkasan Eksekutif ..........................................................................................…… iv
Daftar Isi ..............................................................................................................…… vii
Daftar Tabel ........................................................................................................…… viii
Daftar Gambar .......................................................................................................… ix
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ...................................................................................….. 1
I.2 Maksud dan Tujuan ………………………………………………………… 1
I.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ………………………………….. 2
I.4 Sumber Daya Manusia ……………………………………………………. 3
I.5 Peran Strategis ……………………………………………………………… 4
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 Perencanaan Strategis …………………………………………………… 6
II.1.1 Visi dan Misi ………………………………….……………………… 6
II.1.2 Tujuan dan Sasaran ……………………….…………………….... 6
II.2 Perjanjian Kinerja …………………………………………………………… 8
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
III.1 Capaian Kinerja ……………………………………………………………. 12
III.3 Realisasi Anggaran ………………………………………………………… 31
BAB IV PENUTUP
Penutup …………………………………………………………………………….. 33
LAMPIRAN
Perjanjian Kinerja…………………………………………………………………… 35
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi viii
Daftar Tabel
TABEL I.1 PERSONEL ASN BIDANG PEMASYARAKATAN STANDARDISASI………… . ……..
ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
TABEL I.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN BIDANG PEMASYARAKATAN
STANDARDISASI………………………………………………………………….….… 5
TABEL II.1 PERJANJIAN KINERJA PUSAT PENDIDIKAN DAN PEMASYARAKATAN
STANDARDISASI TAHUN 2018………………………………..……………………… 8
TABEL II.2 PERJANJIAN KINERJA BIDANG PEMASYARAKATAN STANDARDISASI TAHUN
2018………………………………………………………………………………….....10
TABEL III.1 PENCAPAIAN KINERJA BIDANG PEMASYARAKATAN STANDARDISASI TAHUN
2018.....................................................................................................................13
TABEL III.2 CAPAIAN KINERJA SASARAN I.………………….…………………….……..……14
TABEL III.3 CAPAIAN KINERJA SASARAN II…………………………..………………..…..…..15
TABEL III.4 INDEKS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP SPK TAHUN 2017-2018…..….….16
TABEL III.5 CAPAIAN KINERJA SASARAN III……………………………………………………17
TABEL III.6 URUTAN MINAT KEGIATAN SPK……………………………………….…….…..… 21
TABEL III.7 CAPAIAN KINERJA SASARAN IV.……………………………………….….…….. 22
TABEL III.8 CAPAIAN KINERJA SASARAN V.……..………………………………..………..... 25
TABEL III.9 CAPAIAN KINERJA SASARAN VI.. ………..…….…………….……….…............ 26
TABEL III.10 CAPAIAN KINERJA SASARAN VII...................................................................... 28
TABEL III.11 CAPAIAN KINERJA SASARAN VIII…………………..…………….…….………… 29
TABEL III.12 KEGIATAN PENINGKATAN KOMPETENSI SDM.………………….……………… 30
TABEL III.13 CAPAIAN KINERJA SASARAN IX…..……………..…….…................................. 31
TABEL III.14 PAGU DAN REALISASI ANGGARAN PUSDIKMAS TA 2018………….………... 31
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi ix
Daftar Gambar
GAMBAR 1.1 STRUKTUR ORGANISASI BIDANG PEMASYARAKATAN STANDARDISASI… ERROR!
BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 1.2 PERSONAL BIDANG PEMASYARAKATAN STANDARDISASI……….............. 4
GAMBAR 3.1 KEGIATAN PEMBINAAN UMKM TAHUN 2015-2018………………………… 19
GAMBAR 3.2 SEBARAN UMKM TA 2018 BERDASARKAN PROVINSI……………...……… 20
GAMBAR 3.3 JENIS PRODUK UMKM YANG DIBINA TAHUN 2018…………………….….. ERROR!
BOOKMARK NOT DEFINED.0
GAMBAR 3.4 DEWAN JURI SNI AWARD 2018……………………………………………….. ERROR!
BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 3.5 PERBANDINGAN PESERTA SNI AWARD 2014-2018………………………… 23
GAMBAR 3.6 PERAIH PENGHARGAAN PLATINUM SNI AWARD 2018…………………… 24
GAMBAR 3.7 PROMOSI PRODUK BER-SNI…………………………………………………… 25
GAMBAR 3.8 KEGIATAN PROMOSI SNI 2018………………………………………………… 26
GAMBAR 3.9 DAFTAR JENIS PRODUK UMKM TERSERTIFIKASI TA 2018………………..…. 27
GAMBAR 3.10 PENYERAHAN SERTIFIKAT SPPT SNI KEPADA UMKM ……………………… 28
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 1
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Menjadi kewajiban pemerintah setiap tahunnya menyusun Laporan Kinerja
pada akhir periode anggaran, untuk mempertanggungjawabkan atas
anggaran yang telah direalisasikan. Hal ini telah diatur dalam Peraturan
Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan PermenPANRB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi. Laporan Kinerja tersebut merupakan laporan kinerja
tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam
mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj)
tersebut juga menjadi kewajiban Bidang Pemasyarakatan Standardisasi, Pusat
Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi sebagai salah satu unit kerja di
lingkungan Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang disusun secara berjenjang
sesuai Peraturan Kepala BSN No. 5 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan
Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah di Lingkungan Badan Standardisasi
Nasional.
Kinerja Bidang Pemasyarakatan Standardisasi, Pusat Pendidikan dan
Pemasyarakatan Standardisasi memberikan kontribusi khususnya pada kinerja
Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi, Kedeputian bidang
Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi dan secara keseluruhan terhadap
BSN. Oleh karena itu, penyusunan Laporan Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi merupakan bahan masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja
Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi tahun 2018.
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi, Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi
adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pelaksanaan
program/kegiatan serta akuntabilitas kinerja dalam rangka mencapai visi dan
misi Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi dengan tujuan
sebagai berikut :
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 2
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah
untuk meningkatkan kinerjanya.
Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan
beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan kebijakan
dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Unit
Kerja.
I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor
965/BSN-1/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BSN sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala BSN Nomor 4
Tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Keputusan Kepala BSN Nomor
965/BSN/HL.35/05/2001 tentang organisasi dan tata kerja BSN, tugas Bidang
Pemasyarakatan Standardisasi, Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan
Standardisasi adalah melaksanakan penyiapan penyusunan pedoman, norma,
kriteria, prosedur, program dan perencanaan serta melaksanakan
pemasyarakatan di bidang standardisasi dan jaminan mutu.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 137, Bidang
Pemasyarakatan Standardisasi menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria,
prosedur, rencana dan program di bidang pemasyarakatan
standardisasi dan jaminan mutu;
b. pelaksanaan pengembangan dan evaluasi sistem pemasyarakatan
standardisasi dan jaminan mutu;
c. pelaksanaan kegiatan dan pengembangan promosi standardisasi dan
jaminan mutu dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat;
d. pelaksanaan pengembangan dan pembinaan partisipasi masyarakat
dalam promosi standardisasi dan jaminan mutu.
Struktur Bidang Pemasyarakatan Standardisasi, Pusat Pendidikan dan
Pemasyarakatan Standardisasi dapat dilihat pada gambar berikut.
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 3
Gambar I.1 Struktur Organisasi Bidang Pemasyarakatan Standardisasi
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi mempunyai tata kerja yang didukung oleh :
1. Sub Bidang Sistem dan Evaluasi Pemasyarakatan Standardisasi dengan
tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan pengembangan dan
evaluasi sistem pemasyarakatan standardisasi dan jaminan mutu
2. Sub Bidang Promosi dengan tugas melakukan kegiatan dan
pengembangan promosi standardisasi dan jaminan mutu dalam rangka
meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai standardisasi dan jaminan
mutu
3. Sub Bidang Partisipasi Masyarakat dengan tugasmelakukan
pengembangan dan bimbingan partisipasi masyarakat dalam promosi
standardisasi dan jaminan mutu
I.4 SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai dengan
31 Desember 2018 Bidang Pemasyarakatan Standardisasi memiliki personel
berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak tiga belas (13) orang, dengan
rincian sesuai tabel berikut:
BIDANG PEMASYARAKATAN STANDARDISASI
Nur Hidayati, S.Si
SUB BID SISTEM DAN PEMASYARAKATAN
STANDARDISASI
Ponimin, SE
Orieza Febriandhani, S.Si.
SUB BID PROMOSI
Muhamad Wibowo Sukendar,
ST
Dentino Aji Sasmita, SE
Ratih Paramithasari, S.Sos
David Nicko Harmanditya, SIP
Bagus Muhammad Irvan, S.Sn
SUB BID PARTISIPASI MASYARAKAT
Tintin Prihatiningrum,
SIP
Chalid Alonto, ST
Haryanto
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 4
Tabel I.1
Personel ASN bidang pemasyarakatan standardisasi
No. Uraian Jenjang Pendidikan
∑ Total S3 S2 S1 S0 SMA
1. Eselon III - 1 - - 1
2. Eselon IV 1 2 - 3
3. Staf - 8 - 1 9
∑ Total 1 11 0 1 13
Gambar I.2 Personel Bidang Pemasyarakatan Standardisasi
I.5 PERAN STRATEGIS
Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan
kontribusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi selama ini.
Bidang Pemasyarakatan Standardisasi mempunyai peran strategis dalam
mendukung pelaksanaan fungsi BSN, yaitu meningkatkan budaya mutu Untuk
itu sesuai dengan tugas dan fungsinya Bidang Pemasyarakatan Standardisasi
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 5
telah mengidentifikasi potensi, permasalahan yang dihadapi, dan tindak lanjut
yang akan dilakukan dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN.
Tabel I.2
Potensi dan Permasalahan Bidang Pemasyarakatan Standardisasi
POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
1. Tingkat
kesadaran dan
komitmen
UMKM dalam
sertifikasi SNI
2. SDM pembina
UMKM
3. SNI sebagai
referensi pasar
Kesadaran dan komitmen UMKM
dalam penerapan dan sertifikasi SNI
cukup tinggi namun ada
permasalahn kendala
ketidaktersediaan SNI maupun LPK.
Seperti contoh ada UMKM lemari
brankas, alat kesehatan dan produk
olahan cokelat yang sangat tinggi
komitmennya untuk disertifikasi SNI,
ternyata LPKnya belum ada,
sehingga perlu proses penambahan
ruang lingkup di KAN
BSN mempunyai potensi SDM yang
paham akan SPK sehingga mampu
membimbing UMKM dalam
penerapan SNI. Kemampuan SDM
BSN terjun ke pelaku usaha akan
meningkatkan pemahaman SDM
BSN akan substansi SNI dan
bagaiman SNI diterapkan. Namun
keterbatasan waktu yang dimiliki
oleh pembina UMKM dari BSN
menyebabkan proses pembinaan
UMKM beberapa mundur dari
jadwal awal. Kesibukan UMKM di unit
kerjanya masing-masing
menyebabkan timeline pembinaan
tidak sesuai target.
BSN sudah menetapkan ribuan SNI
yang berlaku yang bisa diterapkan
oleh pelaku usaha. Namun tidak
semua SNI mampu dipromosikan
kepada stakeholder. Akibatnya
stakeholder banyak yang belum
tahu adanya SNI sebagai acuan
untuk proses produksi mereka.
1. P
Perlu pendekatan kepada unit
lain dan LPK dalam upaya
penambahan ruang lingkup
LPK sesuai dengan kebutuhan
2.
3. UMKM
Dengan keterbatasan waktu
yang dimiliki pembina dari BSN
maka dilakukan kerjasama
dengan pembina daerah.
Sehingga pemantauan proses
pembinaan penerapan SNI
dapat dibantu oleh pembina
daerah. Untuk itu perlu
dilakukan peningkatan
kapasitas pembina daerah akan
SPK.
1. Perlu ada pertemuan rutin
dengan pelaku usaha untuk
mempromosikan dan
membedah susbtansi SNI
kepada pelaku usaha dan
LPK
2. Perlu mengenalkan SNI
kepada publik secara rutin
tidak hanya SNI produk saja
3. Perlu mempublikasikan SNI
sektoral kepada kelompok
sektoral tertentu
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 6
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 PERENCANAAN STRATEGIS
II.1.1 Visi dan Misi
Rumusan visi dan misi Bidang Pemasyarakatan Standardisasi sesuai Renstra
Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi Tahun 2015-2019 adalah
sebagai berikut.
Visi Bidang Pemasyarakatan Standardisasi
“Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Berorientasi Standar ”
Untuk mencapai visi tersebut ,
Bidang Pemasyarakatan Standardisasi mempunyai misi yaitu:
Misi
Mengembangkan dan melaksanakan edukasi publik di bidang
II.1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan ditetapkan dengan
mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan
analisis strategis, serta mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan,
program, dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan yang
dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur sejauh mana visi dan misi
Bidang Pemasyarakatan Standardisasi telah dicapai mengingat tujuan
dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi.
Rumusan tujuan Bidang Pemasyarakatan Standardisasi adalah sebagai
berikut:
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 7
a. Membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya standardisasi dan
penilaian kesesuaian
b. Membangun partisipasi masyarakat dalam kegiatan standardisasi dan
penialain kesesuaian
c. Mewujudkan kompetensi sumber daya manusia yang profesional di
bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian
Sasaran disini merupakan sasaran di Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi selaku Unit Teknis di lingkungan BSN. Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi dituntut agar dapat mengikuti perkembangan dan dinamika di
lingkungan BSN untuk meningkatkan kualitas, produktivitas dan kinerja
pelaksanaan fungsi BSN. Untuk itu, pencapaian kinerja Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi harus dapat dinilai dari aspek ketepatan penentuan sasaran
strategis, indikator kinerja, ketepatan target dan keselarasan antara kinerja
output dan kinerja outcome. Pada tahun 2018, sasaran Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi telah dilakukan penyempurnaan dalam rangka perbaikan
berkelanjutan.
Berikut sasaran berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2018.
Sasaran strategis Bidang Pemasyarakatan Standardisasi adalah meningkatnya
masyarakat yang mendapat edukasi dan berpartisipasi dalam kegiatan
standardisasi dan penilaian kesesuaian serta meningkatnya persepsi
masyarakat terhadap standardisasi.
Sedangkan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan Bidang
Pemasyarakatan Standardisasi berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2018
sebagai upaya penyempurnaan adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya daya saing produk berstandar di pasar domestic dan global
2. Meningkatnya efektivitas Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian
3. Mengelola pengelolaan kegiatan pembinaan SPK
4. Meningkatkan Apresiasi kepada Penerap SNI
5. Meningkatkan pembinaan penerapan SNI kepada pelaku usaha
6. Meningkatkan pengembangan role model pembinaan UKM
7. Meningkatkan diseminasi dan promosi standardisasi dan penilaian
kesesuaian
8. Meningkatkan tata kelola dan organisasi yang professional di Bidang
Pemasyarakatan Standardisasi
9. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Bidang
Pemasyarakatan Standardisasi
10. Meningkatkan pengelolaan sarana dan prasarana penunjang kinerja di
Bidang Pemasyarakatan Standardisasi
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 8
11. Meningkatkan kinerja pengelolaan anggaran di Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi
II.2 PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja merupakan Pernyataan Kinerja atau Perjanjian Kinerja
antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu
berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian kinerja
dimanfaatkan oleh pimpinan instansi pemerintah untuk menilai keberhasilan
organisasi pada akhir tahun.
Sebagai upaya untuk terus melakukan perbaikan dalam pengukuran
kinerja, pada tahun 2018 telah dilakukan penyempurnaan Indikator Kinerja
Sasaran Bidang Pemasyarakatan Standardisasi sehingga indikator kinerja
Perjanjian Kinerja Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi Tahun
2018 juga mengalami perubahan. Berikut adalah Perjanjian Bidang
Pemasyarakatan Standardisasi tahun 2018 berdasarkan sasaran, indikator kinerja
dan target.
Tabel II.1
Perjanjian Kinerja Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi
Tahun 2018
Sasaran Indikator Kinerja
Target
Stakeholder Perspectives
1. Terwujudnya daya
saing produk
berstandar di pasar
domestic dan global
1. Persentase Industri PUN yang
dilayani Standardisasi dan
Penilaian KEsesuaian (SPK) dan
berhasil memenuhi syarat tujuan
ekspor
50%
2. Meningkatnya
efektivitas Sistem
Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian
2. Tingkat persepsi terhadap
standardisasi dari konsumen,
pelaku usaha, regulator, dan
akademisi/pakar
4 Nilai
Internal Process Perspectives
3. Mengelola
pengelolaan kegiatan
pembinaan SPK
4. Persentase pelaku usaha yang
dibina dan mendapatkan
sertifikat SNI
20%
5. Tingkat partisipasi masyarakat
dalam kegiatan SPK 3 Nilai
4. Meningkatkan 6. Jumlah peserta SNI Award 150 Organisasi
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 9
Sasaran Indikator Kinerja
Target
Apresiasai kepada
Penerap SNI
7. Jumlah produk ber-SNI SNI
dipromosikan 200 Produk
5. Meningkatkan
pembinaan
penerapan SNI
kepada pelaku usaha
8. Jumlah SNI yang dijadikan
dasar dalam penerapan SNI 300 SNI
6. Meningkatkan
pengembangan role
model pembinaan
UKM
9. Jumlah role model UMKM
penerap SNI 50 UMKM
7. Meningkatkan
diseminasi dan
promosi standardisasi
dan penilaian
kesesuaian
10. Jumlah produsen nasional yang
diberikan promosi SPK 600 Produsen
Learning and Growth Perspectives
8. Meningkatkan
kompetensi sumber
daya manusia di
Bidang
Pemasyarakatan
Standardisasi
11. Persentase ASN yang
mengikuti program
peningkatan kompetensi 100%
9. Meningkatkan kinerja
pengelolaan
anggaran di Bidang
Pemasyarakatan
Standardisasi
12. Persentase realisasi Anggaran
≥95 %
Sebagaimana tercantum dalam tabel di atas, Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi usat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi pada tahun
2018 menetapkan sebanyak 11 (sebelas) sasaran dimana setiap sasaran
memiliki indikator kinerja sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan atau
kegagalan pada setiap pelaksanaannya.
Untuk memastikan ketercapaian Perjanjian Kinerja Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi, Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi telah
dilakukan cascading Perjanjian Kinerja pada tingkat Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi Tahun 2018 sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini.
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 10
Tabel II.2
Perjanjian Kinerja Bidang Pemasyarakatan Standardisasi Tahun 2018
Sasaran Indikator Kinerja
Target
Stakeholder Perspectives
1. Terwujudnya daya
saing produk
berstandar di pasar
domestic dan global
1. Persentase Industri PUN yang dilayani
Standardisasi dan Penilaian KEsesuaian
(SPK) dan berhasil memenuhi syarat
tujuan ekspor
50%
2. Meningkatnya
efektivitas Sistem
Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian
3. Tingkat persepsi terhadap standardisasi
dari konsumen, pelaku usaha, regulator,
dan akademisi/pakar 4 Nilai
Internal Process Perspectives
3. Mengelola
pengelolaan
kegiatan pembinaan
SPK
4 Persentase pelaku usaha yang dibina
dan mendapatkan sertifikat SNI 20%
5 Tingkat partisipasi masyarakat dalam
kegiatan SPK 3 Nilai
4. Meningkatkan
Apresiasi kepada
Penerap SNI
6 Jumlah peserta SNI Award 150 Organisasi
7 Jumlah produk ber-SNI SNI
dipromosikan 200 produk
5. Meningkatkan
pembinaan penerapan
SNI kepada pelaku
usaha
8 Jumlah SNI yang dijadikan dasar dalam
penerapan SNI 300
6. Meningkatkan
pengembangan role
model pembinaan
UKM
9 Jumlah role model UMKM penerap SNI
50 MKM
7. Meningkatkan
diseminasi dan
promosi standardisasi
dan penilaian
kesesuaian
10 Jumlah produsen nasional yang
diberikan promosi SPK 600 Produsen
Learning and Growth Perspectives
8. Meningkatkan
kompetensi sumber
daya manusia di
Bidang
Pemasyarakatan
Standardisasi
11 Persentase ASN yang mengikuti
program peningkatan kompetensi
100%
9. Meningkatkan kinerja
pengelolaan
anggaran di Bidang
12 Persentase realisasi Anggaran
≥95 %
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 11
Sasaran Indikator Kinerja
Target
Pemasyarakatan
Standardisasi
Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Pusat
Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi melaksanakan 1 (satu) kegiatan
dalam 1 (satu) program. Adapun keseluruhan program dan kegiatan tersebut
termasuk output yang akan dihasilkan adalah sebagai berikut:
Program : Pengembangan Standardisasi Nasional melalui :
Kegiatan : Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi, yang akan
menghasilkan output Pendidikan, Pelatihan dan Pemasyarakatan Standardisasi.
Dalam rangka menghasilkan output tersebut, Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut :
1. Membuat materi promosi
2. Melakukan promosi substansi Standar Nasional Indonesia kepada pelaku
usaha dan lembaga penilaian kesesuaian
3. Melakukan edukasi publik di bidang standardisasi dan penilaian
kesesuaian (Media Cybertroops, TV, Radio, Kampanye Massal)
4. Menyelenggarakan Unit Pelaksana Teknis layanan standardisasi dan
penilaian kesesuaian
5. Melakukan monitoring dan evaluasi promosi SNI
6. Melakukan fasilitasi pembinaan partisipasi dalam Pengembangan SNI
7. Melakukan pembimbingan penerapan dan fasilitasi sertifikasi SNI kepada
UMK
8. Memberikan apresiasi kepada penerap SNI yang berkinerja baik
9. Melakukan partisipasi masyarakat dalam Forum Internasional
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 12
A
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja instansi
dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi dan
digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi lembaga.
Bidang Pemasyarakatan Standardisasi, Pusat Pendidikan dan
Pemasyarakatan Standardisasi berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas
kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja. Laporan Kinerja tersebut
menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan selama kurun waktu 1
(satu) tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah
ditetapkan. Untuk mendukung pencapaian kinerjanya Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi, telah melaksanakan beberapa aktivitas kegiatan yang
disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya. Pelaksanaan aktivitas kegiatan
tersebut selanjutnya dituangkan dalam Laporan Kinerja Bidang
Pemasyarakatan Standardisasi Tahun 2018.
III.1 CAPAIAN KINERJA
Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan
dan sasaran organisasi. Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran untuk mewujudkan visi dan misi Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan
Standardisasi, maka telah ditetapkan sasaran dan target kinerja. Sasaran dan
target kinerja tersebut dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan serta
aktivitas kegiatan sebagaimana telah disampaikan pada Bab II. Pencapaian
masing-masing sasaran dan target yang terkait Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi, Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi yang
direncanakan dalam Tahun 2018 berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat dilihat
pada tabel berikut.
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 13
Tabel III.1
Pencapaian Kinerja Bidang Pemasyarakatan Standardisasi Tahun 2018
Sasaran Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
%
Stakeholder Perspectives
1. Terwujudnya daya
saing produk
berstandar di pasar
domestic dan global
1. Persentase Industri PUN
yang dilayani
Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian
(SPK) dan berhasil
memenuhi syarat tujuan
ekspor
50% 76.2% 152
2. Meningkatnya
efektivitas Sistem
Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian
2. Tingkat persepsi terhadap
standardisasi dari
konsumen, pelaku usaha,
regulator, dan
akademisi/pakar
4 Nilai 3,75 Nilai 93
Internal Process Perspectives
3. Mengelola
pengelolaan
kegiatan pembinaan
SPK
3. Persentase pelaku usaha
yang dibina dan
mendapatkan sertifikat
SNI
20% 18% 90
4. Tingkat partisipasi
masyarakat dalam
kegiatan SPK
4 Nilai 3.8 Nilai 93
4. Meningkatkan
Apresiasai kepada
Penerap SNI
5. Jumlah peserta SNI
Award
150
Organisasi
208
Organisasi 139
6. Jumlah produk ber-SNI
SNI dipromosikan 200 Produk 216 Produk 108
5. Meningkatkan
pembinaan
penerapan SNI
kepada pelaku
usaha
7. Jumlah SNI yang
dijadikan dasar dalam
penerapan SNI 300 SNI 423 SNI 141
6. Meningkatkan
pengembangan role
model pembinaan
UKM
8. Jumlah role model
UMKM penerap SNI 50 UMKM 40 MKM 80
7. Meningkatkan
diseminasi dan
promosi standardisasi
dan penilaian
kesesuaian
9. Jumlah produsen
nasional yang diberikan
promosi SPK 600
Produsen 990 Produsen 165
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 14
Sasaran Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
%
Learning and Growth Perspectives
10. Meningkatkan
kompetensi sumber
daya manusia di
Pusdikmas
10. Persentase ASN yang
mengikuti program
peningkatan kompetensi 100% 100% 100
11. Meningkatkan
kinerja pengelolaan
anggaran di
Pusdikmas
12. Persentase Realisasi
Anggaran ≥95 % 99.78% 100
Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja Pusat Pendidikan
dan Pemasyarakatan Standardisasi untuk masing-masing sasaran yang telah
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.
Sasaran 1 Terwujudnya daya saing produk berstandar di pasar
domestik dan global
Tabel III.2
Capaian Kinerja Sasaran I
Indikator Kinerja
Capaian 2018 Realisasi
2017
Peningkatan/
(Penurunan) dari
realisasi tahun
sebelumnya Target Realisasi
Capaian
%
Persentase Industri PUN yang
dilayani Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian (SPK) dan
berhasil memenuhi syarat tujuan
ekspor
50%
76.2%
152
-
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran terwujudnya daya
saing produk berstandar di pasar domestic dan global terdiri dari 1 (satu) indikator
kinerja yaitu Persentase Industri PUN yang dilayani Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian (SPK) dan berhasil memenuhi syarat tujuan ekspor. Capaian kinerja
untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 152%. Berikut disampaikan
rincian capaian indikator kinerja sasaran 1.
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 15
Indikator Kinerja : Persentase Industri PUN yang dilayani Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian (SPK) dan berhasil memenuhi syarat tujuan ekspor.
Pemerintah telah menetapkan 10 Produk Unggulan Nasional (PUN) dan turunannya
yang meliputi produk udang, kopi, minyak Kelapa Sawit, kakao, karet dan produk
Karet, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, elektronika, komponen kendaraan
bermotor dan furniture/hasil hutan.
Capaian indikator kinerja persentase Industri PUN yang dilayani Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian (SPK) dan berhasil memenuhi syarat tujuan ekspor melebihi
target yang diharapkan. Berdasarkan data dari beberapa unit yang melakukan
pelayanan SPK kepada industri PUN, terdapat 3.141 industri PUN yang diberikan
pelayanan SPK. Setelah dilakukan survei, sebanyak 2.393 industri PUN yang dilayani
SPK yang melakukan kegiatan ekspor. Sehingga capaian untuk indikator kinerja ini
sebesar 76 persen. Kontribusi terbesar untuk indikator kinerja ini dari industri produk
kayu dan hasil kayu/furniture, ada sebanyak 2.168 Industri produk ini yang
melakukan ekspor dan memenuhi persyaratan ekspor dengan penerapan SVLK.
Sedangkan kontribusi lainnya berasal dari produk kopi, kakao, karet, elektronika
yang mendapat layanan SPK dan berhasil memenuhi persyaratan ekspor.
Sasaran 2 Meningkatnya efektivitas Sistem Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian
Tabel III.3
Capaian Kinerja Sasaran II
Indikator Kinerja
Capaian 2018 Realisasi
2017
Peningkatan/
(Penurunan) dari
realisasi tahun
sebelumnya Target Realisasi
Capaian
%
Tingkat persepsi terhadap
standardisasi dari konsumen,
pelaku usaha, regulator, dan
akademisi/pakar
4
(Skala
Likert)
3.75
(Skala
Likert
93.75 3.86
(Skala
Likert)
2,9 %
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatnya efektivitas
Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja
yaitu tingkat persepsi terhadap standardisasi dari konsumen, pelaku usaha,
regulator, dan akademisi/pakar. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut
93,75 %. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 1.
Indikator Kinerja : tingkat persepsi terhadap standardisasi dari konsumen, pelaku
usaha, regulator, dan akademisi/pakar
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 16
Untuk mendukung indikator kinerja Tingkat persepsi masyarakat terhadap SPK,
Pusat Pendidikan dan Pemasayarakatan Standardisasi melakukan survei tingkat
persepsi masyarakat terhadap standardisasi. BSN mempunyai kewajiban melakukan
kegiatan pembinaan di bidang SPK. Kegiatan pembinaan SPK tersebut meliputi
penyebarluasan informasi, pendidikan, pelatihan dan pemasyarakatan
standardisasi, pendampingan penerapan SNI dan pembinaan LPK. Kegiatan
pembinaan SPK tersebut diharapkan dapat meningkatkan penerapan SNI di
kalangan pelaku usaha. Kegiatan ini juga diharapkan meningkatkan kepercayaan
konsumen akan produk bertanda SNI sehingga masyarakat berorientasi pada
produk berSNI. Keberhasilan kegiatan pendidikan, pemasyarakatan standardisasi
dan penyebarluasan informasi serta pembinaan penerapan SNI diharapkan akan
menghasilkan persepsi masyarakat terhadap standardisasi semakin baik.
Survei disebarkan kepada 4400 responden yang tersebar di 11 kota propinsi di
wilayah Indonesia yaitu, Jakarta, Palembang, Medan, Riau, Bandung, Yogyakarta,
Surabaya, Makassar, Samarinda, Manado, dan Bali. Survei tingkat persepsi
masyarakat terhadap standardisasi meliputi 4 unsur yaitu pengetahuan tentang
BSN, seberapa jauh masyarakat mengenai mengenai tugas dan fungsi BSN,
Pengenalan tentang SNI, Penerapan SNI dan Sertifikasi SNI. Sesuai dengan Tabel III.4
dapat digambarkan bahwa persepsi masyarakat terhadap standardisasi
dibandingkan tahun 2017 sebagai berikut:
TABEL III.4
Indeks persepsi masyarakat
terhadap standardisasi dan penilaian kesesuaian tahun 2017
Pernyataan 2017 2018
Nilai
Indeks
% Indeks
Total
Indeks
skala 5
Nilai
Indeks
% Indeks
Total
Indeks
skala 5
Pengetahua
n Tentang
BSN
22.13
(dari 25)
88.5 77,3
3,86
21.23 84.95 75.12 3,75
Pengenalan
Tentang SNI
22.46
(dari 25)
89.83 19.73 78.95
Penerapan 19.83 79.34 20.77 83.09
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 17
SNI (dari 25)
Sertifikasi SNI 12.88
(dari 25)
51.53 13.368 53.47
Hasil penghitungan IPM sebesar 75.12. Besaran ini dikonversikan ke skala 1-5
adalah sebesar 3,75 (hasil Baik). Hasil ini menunjukkan bahwa upaya pemberian
informasi dan promosi yang dilakukan oleh BSN dan pihak-pihak lainnya telah
menuai hasil yang baik. Mayoritas responden sudah sadar terhadap pentingnya
penerapan standar. Pihak perusahaan/organisasi sudah merasakan manfaat dari
penerapan standar untuk meningkatkan kinerja operasional dan keuangan
perusahaan, dan hal ini dapat meningkatkan jumlah perusahaan yang
menerapkan standar. Namun begitu, dibandingkan tahun lalu capaian ini turun 2,9
persen.
Penurunan tersebut didapatkan dari nilai mengenai pengenalan BSN dan
SNI. Masyarakat masih banyak yang belum mengetahui bahwa BSN tidak
melakukan sertifikasi SNI. Dalam pertanyaan kuesioner, responden masih banyak
yang memilih bahwa BSN adalah lembaga yang memberikan sertifikasi SNI.
Disamping itu juga terkait persepsi masyarakat akan produk berSNI, masyarakat
kecenderungannya tidak memilih produk berSNI sebagai pertimbangan dalam
membeli produk tapi lebih ke halal, harga dan merk. Namun begitu, untuk persepsi
mengenai penerapan dan sertifikasi SNI nilainya naik dari tahun sebelumnya. Artinya
masyarakat sudah mempunyai persepsi yang positif mengenai penerapan dan
sertifikasi SNI, kesadaran pelaku usaha akan sertifikasi meningkat dan masyarakat
mempunyai persepsi positif bahwa pemerintah ikut memfasilitasi bagi usaha mikro
kecil dalam sertifikasi SNI.
Sasaran 3 Mengelola Pengelolaan Kegiatan Pembinaan SPK
Tabel III.5
Capaian Kinerja Sasaran III
Indikator Kinerja
Capaian 2018 Realisasi
2017
Peningkatan/
(Penurunan) dari
realisasi tahun
sebelumnya Target Realisasi
Capaian
%
Persentase pelaku usaha yang
dibina dan mendapatkan
sertifikat SNI
20 % 18% 90 11% 63%
Tingkat partisipasi masyarakat
dalam kegiatan SPK
3 (Skala
Likert)
2.8
(Skala
Likert)
93
-
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 18
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran mengelola
pengelolaan kegiatan pembinaan SPK terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu
persentase pelaku usaha yang dibina dan mendapatkan sertifikat SNI dan tingkat
partisipasi masyarakat dalam kegiatan SPK. Capaian kinerja untuk indikator kinerja
tersebut rata-rata capaian sebesar sebesar 91.5 %. Berikut disampaikan rincian
capaian indikator kinerja sasaran 1.
1. Indikator Kinerja : Persentase pelaku usaha yang dibina dan
mendapatkan sertifikat SNI
Sesuai dengan amanah Undang-undang No.20 Tahun 2014 tentang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Pasal 53 sampai dengan 54, Badan
Standardisasi Nasional (BSN) bekerjasama dengan Kementerian, Lembaga
Pemerintah Non Kementerian Lainnya, dan/ atau Pemerintah Daerah melakukan
pembinaan terhadap Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM). Pembinaan
penerapan SNI terhadap UMKM ini dilakukan secara multiyears mulai tahun 2016
sampai dengan tahun 2018, artinya pada tahun 2017 dan tahun 2018 terdapat
beberapa UMKM yang merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya.
Capaian indikator kinerja persentase pelaku usaha yang dibina dan
mendapatkan sertifikat SNI hanya 18 persen yaitu hanya tercapai 40 UMKM,
sedangkan target yang harus dicapai 20 persen (45 UMKM yang mendapat
sertifikasi SNI). Beberapa alasan penyebab tidak tercapainya indikator ini yaitu :
- Kemampuan LPK yang terbatas untuk mendukung penerapan dan sertifikasi
produk UMKM yang di bina BSN. Penyebab ini sudah dilakukan perbaikan
dengan pendekatan LPK untuk penambahan ruang lingkup sesuai dengan
kebutuhan UMKM. Seperti contoh UMKM alat kesehatan, BSN melakukan
pendekatan dengan Lspro yang mempunyai kemampuan uji dan sertifikasi
produk alkes untuk melakukan penambahan ruang lingkup akreditasi KAN.
Contoh lain adalah produk olahan cokelat yang belum ada laboratorum
maupun lembaga sertifikasi yang punya ruang lingkup produk tersebut,
sedangkan komitmen dan keinginan UMKMNya dalam penerapan dan sertifikasi
SNInya sangat tinggi.
- Keterbatasan kemampuan UMKM dalam pemenuhan SNI. Penyebab ini sudah
dilakukan tindakan perbaikan sesuai dengan penyebab ketidakpemenuhannya.
Contoh UMKM ini adalah Pendekar Tempe yang belum memenuhi salah satu
parameter SNI untuk produk tempe. Beberapa kali sudah dilakukan perbaikan
dan uji ulang dan tindakan perbaikan dalam mencegah kontaminasi.
- Terjadinya bencana gempa di Lombok dan Palu. Beberapa UMKM binaan BSN
ada dari Palu dan Lombok yang menjadi korban gempa. Dengan adanya
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 19
gempa ini, ada beberapa kerusakan bangunan infrastruktur dan juga tidak
berproduksi. Di Palu ada 2 UMKM yang siap sertifikasi di 2018 karena gempa di
bulan September mengakibatkan proses produksi berhenti. Awal tahun 2019,
mereka sudah akan memperbaiki kerusakan infrastruktur dan berproduksi
kembali.
Namun demikian, di tahun 2018, persentase pelaku usaha yang dibina dan
mendapatkan sertifikat SNI meningkat 8% dari tahun sebelumnya. Hal ini
menunjukkan bahwa kesiapan UMKM yang dibina di tahun 2018 lebih baik
dibanding di tahun 2017. Hal ini juga merupakan dampak pembinaan yang
dilakukan di tahun 2017 yang proses sertifikasinya baru dilakukan di 2018. Berikut
gambaran kegiatan pembinaan UMKM TA 2018 dibandingkan tahun
sebelumnya.
Gambar 3.1 Kegiatan Pembinaan UMKM Tahun 2015-2018
Pembinaan yang dilaksanakan pada tahun 2018 mencakup 150 UMKM
yang tersebar di 22 Provinsi dan terdiri dari 74 Jenis Produk, yang di antaranya 25
UMKM berhasil mendapatkan Sertifikasi Produk, yaitu 1 Alat Kesehatan, 1 Alat
Olah raga, 5 Batik, 1 Biskuit, 4 Garam, 3 Kopi, 5 Olahan Pangan, 2 Pakaian Bayi, 3
Pempek dan 1 Tempe. Berikut adalah gambaran sebaran UMKM selama
pembinaan tahun 2018:
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 20
gambar 3.2 Sebaran UMKM T A 2018 Berdasarkan Provinsi
BSN dalam melakukan pembinaan untuk mendorong penerapan SNI,
menghadapi beberapa tantangan, di antaranya pada UMKM pangan
ditemukan beberapa UMKM yang belum memenuhi persyaratan GMP dan
memiliki keterbatasan infrastruktur dalam menerapkan SNI, hal ini bebrapa
dapat diatasi sendiri oleh UMKM dan sebagian lainnya diatasi salah satunya
dengan bekerjasama bersama Dinas setempat.
2. Indikator Kinerja : Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan SPK
Untuk menggali informasi tentang seberapa besar tingkat partisipasi
masyarakat dalam kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian, baik mulai
Gambar 3.3 Jenis Produk UMKM yang dibina tahun 2018
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 21
dari perumusan, penerapan, edukasi, penelitian/kegiatan dan promosi SNI, BSN
melakukan survei tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan SPK. Survei ini
terdiri 3 pertanyaan dan 27 pernyataan. Target BSN pada tahun 2018 adalah 3
dalam skala Likert, sedangkan target yang dicapai hanya sebesar 2,8.
Responden survei ini bersifat tertarget (targeted), dimana penyebarannya
ditujukan kepada responden yang sering mengikuti kegiatan Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian (SPK) baik dicara seminar, sosialisasi mendapatkan
pelayanan di LITE, akreditasi dll. Responden yang dituju bukanlah responden
yang awam mengenai SPK. Cara penyebaran dilakukan dengan membagikan
kuesioner pada kegiatan-kegiatan SPK yang dilakukan Badan Standardisasi
Nasional. Responden diambil secara acak dari berbagai lokus dan kegiatan di
lingkungan BSN.
Berdasarkan pertanyaan mengenai partisipasi masyarakat dalam memilih
produk berSNI, sebanyak 86,7% responden mengaku sudah mempertimbangkan
tanda SNI dalam memilih produk. Disamping itu, mayoritas responden (85.56%)
menyatakan berminat untuk berpartisipasi dalam kegiatan standardisasi dan
penilaian kesesuaian. Selanjutnya, ketika responden digali lebih lanjut mengenai
kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian apa yang diminati (responden
boleh memilih lebih dari satu minat), maka 41.11% responden menyatakan
berminat untuk menerapkan SNI. Berikut adalah tabel urutan minat kegiatan SPK
yang dipilih responden :
Tabel III.6 Urutan minat kegiatan SPK
Urutan Minat Partisipasi Presentase
1 Menerapkan SNI 41,11%
2 Mengajarkan pendidikan
standardisasi
33,33%
3 Pembinaan penerapan SNI kepada
UMKM
24,44%
4 Penelitian di bidang standardisasi 23,33%
5 Perumusan SNI 11,11%
6 Lainnya 2,22%
Keberminatan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan SPK tinggi,
namun partisipasi masyarakat sekarang ini masih rendah. Mayoritas sikap
responden adalah ‘tidak pernah terlibat’ dalam kegiatan SPK apapun.
Presentase responden yang menyatakan tidak pernah terlibat dalam setiap jenis
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 22
kegiatan SPK selalu diatas 50%. Tingkatan partisipasi dimulai dari “Informasi” yang
meliputi kegiatan awareness seperti menghadir acara seminar, menghadiir
pameran SNI, pelatihan dll.
Tingkatan partisipasi selanjutnya adalah ‘Consultation” seperti kegiatan
kosultasi, bimbingan penerapan SNI, tingkatan lanjutnya adalah Placation seperti
memberi masukan dalam pengembangan SNI, menjadi konseptor SNI dll,
tingkatan lanjutnya adalah Delegate Power seperti berpartisipasi sebagai tenaga
ahli standardisasi, asesor, instruktur SPK, ikut mempromosikan SNI dll, tingkatan
tertinggi partisipasi adalah Citizen Control seperti ikut membina penerapan SNI,
pelaku usaha menerapkan SNI, dll. Dari hasil survei, ‘Placation’ (11.85%) dan
‘Delegated Power’ (16.19%) lebih sedikit dibanding tingkatan ‘Citizen Control’
(17.78%). Dalam level ‘Placation’ dan ‘Delegation Power’ sama-sama
membutuhkan kemampuan dari masyarakat untuk memahami SNI dan
penerapannya.
Pada level ‘Placation’, bentuk partisipasi masyarakat adalah mengusulkan
SNI, merumuskan SNI dan memberi masukan Rancangan SNI. Ketiga kegiatan
tersebut dapat dilakukan oleh masyarakat umum sekalipun, khususnya
memberikan masukan Rancangan SNI (RSNI). Namun memang kenyataan yang
ada saat ini, masyarakat masih belum paham dengan baik bagaimana cara
memberikan masukan RSNI. Terlebih lagi masyarakat menganggap untuk menjadi
konseptor SNI diperlukan kewenangan dan dukungan berbagai pihak
berkepentingan.
Hal ini lah yang mungkin menyebabkan responden lebih banyak terlibat
dalam level ‘Delegated Power’. Bentuk partisipasi masyarakat adalah dengan
menjadi tenaga ahli, auditor maupun asesor, berkontribusi dalam penyusunan
materi standardisasi, mempromosikan SNI serta melakukan pelatihan mengenai
standardisasi dan penilaian kesesuaian.
Sasaran 4 Meningkatkan Apresiasi Kepada Penerap SNI
Tabel III.7
Capaian Kinerja Sasaran IV
Indikator Kinerja
Capaian 2018 Realisasi
2017
Peningkatan/
(Penurunan) dari
realisasi tahun
sebelumnya Target Realiasi
Capaian
%
Jumlah peserta SNI Award 150
Organisasi
208
Organisasi
139 126 65%
Jumlah produk ber-SNI yang
dipromosikan
200 Produk 216 Produk 108 123
Produk
76%
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 23
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatkan apresiasi
kepada penerap SNI terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu jumlah peserta SNI
award dan jumlah produk ber-SNI yang dipromosikan. Capaian kinerja untuk
indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 120%. Berikut disampaikan
rincian capaian indikator kinerja sasaran 1.
1. Indikator Kinerja : Jumlah peserta SNI Award
SNI Award merupakan apresiasi kepada penerap SNI yang berkinerja
baik dan konsisten dalam penerapan SNI. Kegiatan ini secara rutin
diselenggarakan setiap tahun, sejak tahun 2005.
Gambar 3.4 Dewan Juri SNI Award 2018
Gambar 3.5 Perbandingan Peserta SNI Award 2014-2018
.
Pada tahun 2018 jumlah peserta/pendaftar SNI Award naik sebanyak 65%
dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 208 peserta, hal menunjukkan
bahwa antusiasme pelaku usaha meningkat dalam mengikuti SNI Award.
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 24
Demikian juga dengan jumlah peserta yang mampu lolos dalam seleksi
dokumen, yaitu 122 peserta dan Peserta On Site Evaluation sebanyak 71
peserta. Dewan Juri memutuskan Penerima Anugerah SNI Award terdapat 56
Organisasi yaitu 3 Organisasi meraih Penghargaan Platinum, 18 Organisasi
meraih Penghargaan Emas, 27 Organisasi meraih Penghargaan Perak, 8
Organisasi meraih Penghargaan Perunggu, dari 3 Organisasi yang merain
Platinum. Pada tahun 2018 ini, terdapat 1 Organisasi yang meraih Penghargaan
Grand Platinum karena telah mendapatkan Penghargaan Platinum sebanyak 3
kali berturut-turut, yaitu PT. Pupuk Kaltim.
Gambar 3.6 Peraih Penghargaan Platinum SNI Award 2018
2. Indikator Kinerja : Jumlah produk ber-SNI yang dipromosikan
Dalam memperkenalkan produk yang sudah bertanda SNI kepada
masyarakat, BSN membantu pelaku usaha dalam mempromosikan produk
mereka. Promosi yang dilakukan BSN banyak ragam caranya diantaranya
dengan melakukan promosi di media sosial, pameran, hingga promosi dalam
pertemuan dengan mengundang owner sebagai pembicara sehingga sebagai
pendorong bagi pelaku usaha lainnya yang produknya belum bertanda SNI. Hal
ini dilakukan guna mendorong pelaku usaha lainnya dalam penerapan SNI.
Di tahun 2018, jumlah produk bertanda SNI sebanyak 200 produk yang
dipromosikan meningkat dibandingkan tahun 2017 sebanyak 123 produk. Hal ini
semakin banyaknya pelaku usaha yang menerapkan SNI khususnya SNI
Sukarela.
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 25
Gambar 3.7 Promosi Produk berSNI
Sasaran 5 Meningkatkan Pembinaan Penerapan SNI Kepada
Pelaku Usaha
Tabel III.8
Capaian Kinerja Sasaran V
Indikator Kinerja
Capaian 2018 Realisasi
2017
Peningkatan/
(Penurunan) dari
realisasi tahun
sebelumnya Target Realisasi
Capaian
%
Jumlah SNI yang dijadikan dasar
dalam penerapan SNI
300 SNI 423 SNI 141 404 SNI 5%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatkan
pembinaan penerapan SNI kepada pelaku usaha terdiri dari 1 (satu) indikator
kinerja yaitu Jumlah SNI yang dijadikan dasar dalam penerapan SNI. Capaian
kinerja untuk indikator kinerja tersebut sebesar 141%. Berikut disampaikan rincian
capaian indikator kinerja sasaran 1.
Indikator Kinerja : Jumlah SNI yang dijadikan dasar dalam penerapan SNI
Dalam meningkatkan jumlah penerap SNI yang ada, diperlukan SNI yang
sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha yang ada sehingga SNI tersebut dapat
dijadikan dasar dalam penerapan SNI mereka. Banyak SNI yang belum
diterapkan oleh pelaku usaha dikarenaka diantaranya belum tahu nya pelaku
usaha tersebut akan adanya SNI produk mereka dan tidak adanya pembinaan
kepada mereka.
Seringkali dalam melakukan pembinaan kepada pelaku usaha khususnya
UMKM, BSN menemukan bahwa mereka belum mengetahui keberadaan SNI
produknya. Beberapa pelaku usaha besar juga belum tahu adanya SNI yang
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 26
sudah harmoni dengan standar luar, mereka lebih mengacu ke standar
internasional. Untuk itu, perlunya dilakukan promosi dan publikasi SNI secara
terus menerus kepada pelaku usaha. Di tahun 2018 jumlah SNI yang dijadikan
dasar dalam penerapan SNI sebanyak 423 SNI dari target 300 SNI. Hal ini
disebabkan karena makin banyaknya pelaku usaha yang disulkan dari mitra
kerja sama untuk dapat dilakukan pembinaan oleh BSN. Jika dibandingkan
dengan tahun 2017, sedikit meningkat 5% dari sebelumnya 404 SNI. SNI yang
dipromosikan kepada stakeholder beberapa diantaranya adalah SNI bidang
kontruksi yang dilalkukan melalui workshop, SNI Kabel melalui FGD, SNI Kopi, dan
SNI bidang pangan lainnya.
Gambar 3.8 Kegiatan Promosi SNI 2018
Sasaran 6 Meningkatkan Pengembangan Role Model
Pembinaan UKM
Tabel III.9
Capaian Kinerja Sasaran VI
Indikator Kinerja
Capaian 2018 Realisasi 2017
Peningkatan/
(Penurunan) dari
realisasi tahun
sebelumnya Target Realiasi
Capaian
%
Jumlah role model UMKM
penerap SNI
50 UMKM 40 UMKM 80 15 UMKM 167%
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 27
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatkan
pengembangan role model pembinaan UKM terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja
yaitu jumlah role model UMKM penerap SNI. Capaian kinerja untuk indikator
kinerja tersebut sebesar 82%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator
kinerja sasaran 1.
Indikator Kinerja : Jumlah role model UMKM penerap SNI
Capaian Indikator kinerja ini tidak mencapai target yang diharapkan
yaitu hanya 82%. Penyebabnya secara umum sama dengan indikator kinerja
Sasaran 4 yaitu kemampuan UMKM dalam pemenuhan SNI, kasus bencana
alama dan belum adanya LPK. Disamping itu juga disebabkan oleh
kemampuan UMKM pangan dalam pemenuhan sarana dan prasarana sesuai
dengan standar keamanan pangan, sehingga beberapa UMKM perlu
penyiapan dengan dana mandiri. Untuk itu, ada proses yang membutuhkan
waktu sehingga proses sertiifkasi mundur dari jadwal awal.
Pembinaan UMKM bersifat multiyear, artinya beberapa UMKM
merupakan lanjutan dari pembinaan tahun sebelumnya. Untuk mencpai 50
UMKM yang mendapat sertifikasi SNI, pada TA 2018 harus mencapai 36 UMKM
yang mendapat SPPT SNI yang sudah ada sebanyak 15 UMKM yang mendapat
sertifikasi SNI sejak tahun 2016-2017. Namun pada tahun 2018 ini dari 150 UMKM
yang dibina hanya terdapat 25 UMKM yang berhasil menjadi role model. 10
UMKM yang tidak tercapai target sertifikasi adalah produk Alat kesehatan (2
UMKM), garam (1 UMKM), produk olahan cokelat (1), sari buah (1), kopi dan
bawang goreng karna adanya gempa (2 UMKM), tempe (1), otak-otak dan
saos (1). Sedangkan 25 UMKM yang mendapat sertifikasi mempunyai jenis
produk sebagai berikut:
Gambar 3.9 Daftar jenis produk UMKM tersertifikasi TA 2018
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 28
Gambar 3.10 Penyerahan Sertifikat SPPT SNI kepada UMKM
Sasaran 7 Meningkatkan Diseminasi dan Promosi Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian
Tabel III.10
Capaian Kinerja Sasaran VII
Indikator Kinerja
Capaian 2018 Realisasi
2017
Peningkatan/
(Penurunan) dari
realisasi tahun
sebelumnya Target Realisasi
Capaian
%
Jumlah produsen nasional
yang diberikan promosi SPK
600
produsen
990
produsen
165 450
produsen
120%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatkan
diseminasi dan promosi standardisasi dan penilaian kesesuaian terdiri dari 1
(satu) indikator kinerja yaitu jumlah produsen nasional yang diberikan promosi
SPK. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar
165% Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 1.
Indikator Kinerja : Jumlah produsen nasional yang diberikan promosi SPK
Tahun 2018, BSN melakukan beberapa kegiatan SPK yang bekerjasama
dengan mitra kerja sama. Mitra kerja sama mengusulkan beberapa kegiatan
yang sifatnya sharing budget. Dari hasil kegiatan tersebut banyak produsen
nasional yang mengikuti kegiatan SPK sehingga melampaui target produsen
yang mendapatkan/diberikan promosi SPK yaitu sebesar 990 produsesn (165%).
Hal ini sangat menguntungkan BSN dikarenakan semakin banyak produsen
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 29
yang mendapatkan promosi SPK diharapkan semakin banyak produsen
nasional yang sadar dan berkeinginan untuk menerapkan SNI.
Jika dibandingkan dengan tahun 2017, kenaikan yang dialami sangat
signifikan, yaitu dari 450 produsen menjadi 990 produsen. Hal ini disebabkan
ditahun 2018 semakin banyaknya mitra kerja sama yang menginginkan
kegiatan SPK terhadap pelaku usaha/produsen.
Sasaran 8 Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia di
Pusdikmas
Tabel III.11
Capaian Kinerja Sasaran VIII
Indikator Kinerja
Capaian 2018 Realisasi
2017
Peningkatan/
(Penurunan) dari
realisasi tahun
sebelumnya Target Realisasi
Capaian
%
Persentase ASN yang mengikuti
program peningkatan
kompetensi
100% 100% 100% 100%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatkan
kompetensi sumber daya manusia di
terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja yaitu Persentase ASN yang mengikuti
program peningkatan kompetensi. Capaian kinerja untuk indikator kinerja
tersebut rata-rata capaian sebesar 100%. Berikut disampaikan rincian capaian
indikator kinerja sasaran 1.
Indikator Kinerja : Persentase ASN yang mengikuti program peningkatan
kompetensi
Indikator kinerja untuk aparatur sipil negara yang meningkat
kompetensinya tercapai 100 %. Total pegawai di Pusdikmas sebanyak 34 orang,
di mana 25 orang merupakan pegawai aktif tahun 2018, sedangkan 9 orang
sisanya sedang menempuh pendidikan lanjutan di luar negeri. Berdasarkan
data yang telah direkap, 25 orang telah diikut sertakan kegiatan peningkatan
kompetensi, baik yang sifatnya pengenalan maupun keahlian, minimal 20 jam
selama satu tahun. Berikut ini adalah rincian kegiatan peningkatan kompetensi
SDM di Pusdikmas:
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 30
Tabel III.12 Kegiatan peningkatan kompetensi SDM
No. Kategori Nama Program
1. Pelatihan teknis - Pelatihan GMP
- HACCP Guidelines and Implementation
1. Pelatihan fungsional - Sit-in Program Diklatpim II
3. Seminar/Workshop - Model Pembelajaran Standardisasi
- Workshop Akselerasi Budaya Keselamatan
dan Kesehatan Kerja melalui Sertifikasi ISO
45001:2018
- Temu MASTAN dalam kegiatan IQE 2018
4. Kursus - Becoming an Excellent Trainer
- Effective Presentation Skills
- Speaking Presentation Skills
- Teknik Desain Grafis
5. Bimbingan Teknis,
Magang, Coaching,
Persamaan Persepsi,
Pembinaan UKM,
Evaluator SNI Award
2018
- Pembinaan UKM
- Evaluator SNI Award 2018
Pencapaian target 100% untuk indikator kinerja ini adalah hasil dari
kegiatan monitoring dan evaluasi kompetensi SDM internal yang komprehensif
dan kontinyu, sehingga pengetahuan dan kompetensi SDM Pusdikmas akan
selalu termutakhirkan.
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 31
Sasaran 9 Meningkatkan Kinerja Pengelolaan Anggaran di
Bidang Pemasyarakatan Standardisasi
Tabel III.13
Capaian Kinerja Sasaran IX
Indikator Kinerja
Capaian 2018 Realisasi
2017
Peningkatan/
(Penurunan) dari
realisasi tahun
sebelumnya Target Realisasi
Capaian
%
Persentase Realisasi anggaran 95 % 99.78% 99.78% 97.01% 2.9%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatkan
kompetensi kinerja pengelolaan anggaran sumber daya manusia di Bidang
Pemasyarakatan Standardisasi terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja yaitu
Persentase realisasi anggaran. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut
rata-rata capaian sebesar 99.78%. Berikut disampaikan rincian capaian
indikator kinerja sasaran 1.
Indikator Kinerja : % realisasi anggaran
III.2 REALISASI ANGGARAN
Berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA-084.01.1.613104/2017 tanggal 7
Desember 2016, pagu anggaran Bidang Pemasyarakatan Standardisasi, Pusat
Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi adalah sebesar Rp.
11.159.663.000,- dan realisasi anggaran Bidang Pemasyarakatan Standardisasi,
Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi TA 2018 adalah sebesar
Rp. 11.135.065.826,- sebesar 99.78%.
Pagu dan realisasi anggaran Bidang Pemasyarakatan Standardisasi,
Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi TA 2018 per komponen
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel III.14
Pagu dan Realisasi Anggaran Pusdikmas TA 2018
Dalam rupiah
Kode Output /
Komponen
2018 %
Pagu Realisasi
3558 051 72,576,000 72,576,000 100.00
052 191,781,000 191,174,840 99.68
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 32
053 1,980,564,000 1,980,384,355 99.99
054 1,433,941,000 1,431,374,328 99.82
055 205,691,000 204,439,620 99.39
056 151,782,000 151,402,540 99.75
057 1,929,889,000 1,929,240,122 99.97
058 2,925,030,000 2,924,004,087 99.96
059 197,359,000 197,235,300 99.94
Keterangan:
- 051: Membuat Materi Promosi
- 052: Melakukan Promosi Substansi Standar Nasional Indonesia kepada
Pelaku Usaha dan Lembaga Penilaian Kesesuaian
- 053: Melakukan Edukasi Publik di bidang Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian
- 054: Menyelenggarakan Unit Pelaksanaan Teknis Layanan Standardisasi
dan Penilaian Kesesuaian
- 055: Melakukan Monitoring dan Evaluasi Promosi Standar Nasional
Indonesia
- 056: Melakukan Fasilitasi Pembinaan Partisipasi Dalam Pengembangan
Standar Nasional Indonesia
- 057: Melakukan Pembimbingan Penerapan dan Fasilitasi Sertifikasi
Standar Nasional Indonesia Kepada Usaha Mikro Kecil
- 058: Memberikan Apresiasi Kepada Penerap Standar Nasional Indonesia
Yang Berkinerja Baik
- 059: Melakukan Partisipasi Masyarakat Dalam Forum Internasional
Berdasarkan tabel di atas, realisasi belanja anggaran tahun 2018 (99,93%) lebih
maksimal dibandingkan dengan realisasi di tahun (97,01%) atau meningkat
sebesar 2,92%. Koordinasi dan komunikasi internal yang lebih solid serta
penerapan sistem manajemen yang konsisten dengan dorongan komitmen
yang kuat dari manajemen puncak membuat seluruh kegiatan di tahun 2018
dapat dilaksanakan sesuai dengan harapan dan apa yang telah direncanakan
di awal tahun 2018.
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 33
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja Bidang Pemasyarakatan Standardisasi Tahun 2018 menyajikan
pertanggungjawaban dan pencapaian kinerja Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi Tahun 2018 dalam mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan
sasaran Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi.
Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan Bidang
Pemasyarakatan Standardisasi Tahun 2018, sebagian besar kinerja kegiatan
telah terlaksana sesuai perjanjian kinerja dan indikator kinerja.
Capaian kinerja Bidang Pemasyarakatan Standardisasi pada tahun 2018:
1. Persentase pelaku usaha yang dibina dan mendapatkan sertifikat SNI
tercapai 18% dari target 20% (90%).
2. Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan SPK tercapai 2.8 (nilai) dari
target 3 (nilai) (93%).
3. Jumlah peserta SNI Award tercapai 208 organisasi dari target 150
organisasi (139%).
4. Jumlah produk ber-SNI dipromosikan tercapai 200 produk dari target 200
produk (100%).
5. Jumlah SNI yang dijadikan dasar dalam penerapan SNI tercapai 400 SNI
dari target 300 SNI (133%).
6. Jumlah role model UMKM penerap SNI tercapai 40 UMKM dari target 50
UMKM (80%).
7. Jumlah kerjasama bidang pemasyarakatan standardisasi tercapai 30
kerjasama dari target 10 kerjasama (300%).
8. Jumlah produsen nasional yang diberikan promosi SPK tercapai 990
produsen dari target 600 produsen (165%).
Dari seluruh hasil capaian kinerja sasaran tersebut di atas, tetap
diperlukan upaya guna meningkatkan kinerja Bidang Pemasyarakatan
Standardisasi di masa mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
melaksanakan program secara optimal sehingga dapat mencapai target yang
direncanakan.
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 34
Kiranya LAKIP Bidang Pemasyarakatan Standardisasi, Kedeputian IPS,
BSN Tahun 2018 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus
menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan
kinerja BSN, khususnya Bidang Pemasyarakatan Standardisasi di masa
mendatang.
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 35
LAMPIRAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 Bidang Pemasyarakatan Standardisasi BSN
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 36
2018| Bidang Pemasyarakatan Standardisasi 37