2017-2020pendikais.fis.unp.ac.id/images/download/1. RENCANA STRATEGIS JURUSAN... · Tahun 2017 3...

46
RENCANA STRATEGIS JURUSAN ILMU AGAMA ISLAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM 2017-2020 BAN-PT FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2017

Transcript of 2017-2020pendikais.fis.unp.ac.id/images/download/1. RENCANA STRATEGIS JURUSAN... · Tahun 2017 3...

  • RENCANA STRATEGIS

    JURUSAN ILMU AGAMA ISLAM

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

    2017-2020

    BAN-PT

    FAKULTAS ILMU SOSIAL

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG

    2017

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    ii

    KATA PENGANTAR

    Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Hidayah yang telah

    dilimpahkan. Program Kerja Jurusan IAI 2017-2020 ini merupakan kelanjutan dari

    Renstra dan Program Kerja Ketua Jurusan Ilmu Agama Islam 2017-2020

    Renstra Jurusan IAI ini menjadi titik tolak berbagai program kerja dan target

    pencapaian program yang akan dapat diwujudkan hingga tahun 2020. Upaya dan proses

    untuk mewujudkan pencapaian program kerja tersebut sangat mungkin dipengaruhi

    berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Karena itu, kendati program kerja dan

    target pencapaiannya telah ditetapkan, dalam proses penyelenggaraannya dari tahun ke

    tahun program dan capaian tersebut dimungkinkan adanya perubahan. Perubahan yang

    dilakukan tentunya tetap mengacu dan tidak menyimpang dari visi, misi, tujuan, dan

    arah kebijakan yang telah ditetapkan berdasarkan Renstra Jurusan IAI/PAI tahun 2017-

    2020. Semoga Renstra Jurusan IAI 2017-2020 ini dapat menjadi acuan bagi segenap unit

    institusi dilingkungan Jurusan IAI dalam mengembangkan program dan kegiatan di

    masing-masing unit. Hal ini sangat diperlukan, mengingat sebaik apapun program kerja

    Jurusan apabila tidak didukung kinerja unit-unit yang ada di dalamnya maka program

    kerja tersebut tidak akan berhasil secara optimal.

    Padang, 1 Desember 2017

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    iii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR……………………………………………………………… ii

    DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. iii

    BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1

    A Latar Belakang Sejarah UNP dan FIS………………………….……… 1

    B Sejarah Jurusan Ilmu Agama Islam (Prodi Pendidikan

    Keagamaan Islam)……………………………….…………………

    6

    C Landasan Filosofis Pendidikan……………………………………….. 7

    D Landasan Normatif Islam Terhadap Kelembagaan dan Organisasi

    dalam Perspektif al-Quran dan Hadits…………………………………

    8

    E Paradigma Pendidikan…………………………………………………. 14

    F Landasan Hukum………………………………………………………. 15

    G Pilar Strategis…………………………………………………………… 16

    BAB II KONDISI UMUM DAN KHUSUS…………………………………… 18

    A Analisis Kondisi Lingkungan

    Internal………………………………….

    18

    B Isu Strategis Utama Jurusan Ilmu Agama Islam…………………….. 22

    C Analisis SWOT ………………………………………………………. 23

    BAB III VISI, MISI DAN TUJUAN…………………………………………….. 25

    BAB IV STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PROGRAM

    PEMBANGUNAN………………………………………………………

    32

    A Strategi dan Arah Kebijakan…………………………………………….. 32

    B Program Pembangunan………………………………………………….. 33

    BAB V KERANGKA IMPLEMENTASI………………………………………. 38

    A Strategi Pendanaan……………………………………………………… 38

    B Skenario Pendanaan…………………………………………………….. 38

    C Koordinasi, Tata Kelola, dan Pengawasan Internal…………………….. 39

    D Sistem Pemantauan dan Evaluasi……………………………………….. 40

    BAB VI PENUTUP………………………………………………………………. 42

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    iv

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Sejarah UNP dan FIS

    Universitas Negeri Padang (UNP) adalah hasil kebijakan perluasan mandat

    (wider mandate) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP Padang). Pada sejarah

    awalnya UNP berbentuk sebuah perguruan tinggi bernama Perguruan Tinggi

    Pendidikan Guru (PTPG). Semenjak dibentuk tim penulusuran sejarah UNP yang dipimpin Prof Dr Mestika Zed, tanggal Dies Natalis UNP atau berdirinya UNP

    ditetapkan tanggal 23 Oktober 1954, sebagai pelurusan anggapan yang sebelumnya

    tanggal 1 September 1954 dianggap sebagai tanggal berdirinya UNP. UNP telah

    mengalami banyak perubahan. Dalam sejarah perkembangannya, perubahanâ-

    perubahan yang terjadi meliputi bukan saja nama dan tempat kedudukannya, tetapi

    juga status serta program-program pendidikan yang dikembangkannya, sesuai dengan

    kebijakan untuk memenuhi tuntutan perkembangan pendidikan di tanah air.

    Perubahan ini dapat diklasifikasikan dalam lima periode, yaitu periode PTPG

    Batusangkar, periode FKIP Universitas Andalas Bukittinggi di Batusangkar, periode

    FKIP Universitas Andalas Padang, periode IKIP Jakarta Cabang Padang, periode

    IKIP Padang dan periode UNP.

    1. Universitas Negeri Padang Perspektif Sejarah

    a. Periode PTPG Batusangkar (1954 - 1956)

    PTPG Batusangkar mulai berdiri dengan enam jurusan, yaitu Jurusan Bahasa

    Indonesia, Jurusan Sejarah, Jurusan Bahasa Inggris, Jurusan Ekonomi, Jurusan Ilmu

    Pasti, dan Jurusan Biologi. Tetapi, banyak mahasiswa angkatan pertama pindah ke

    PTPG Bandung dan ke PTPG Malang karena perkuliahan belum berjalan menurut

    semestinya. Akibatnya, sedikit sekali mahasiswa yang bertahan. Karena itu, jurusan

    yang semula berjumlah enam berkurang menjadi empat jurusan yang masih ada

    mahasiswanya, yakni Jurusan Bahasa Indonesia, Jurusan Sejarah, Jurusan Ekonomi.

    dan Jurusan Matematika. Namun, pada tahun 1955 dibuka lagi sebuah jurusan baru

    yaitu Jurusan Hukum yang kemudian tercatat sebagai jurusan yang pertama

    menghasilkan sarjana pendidikan pada tahun 1964.

    b. Periode FKIP Unand Bukittinggi di Batusangkar (1956 - 1958)

    Pada tahun 1956 PTPG di seluruh Indonesia diintegrasikan ke universitas

    setempat. Walaupun pengintegrasian itu merupakan perubahan status, bagi PTPG

    Batusangkar yang diintegrasikan ke dalam Universitas Andalas Bukittinggi,

    kebijakan itu hampir tidak mempengaruhi program‑program sebelumnya.

    Pergolakan daerah yang terjadi waktu itu menyebabkan sedikit kemacetan dalam

    pelaksanaan program perkuliahan selama satu tahun, yaitu selama tahun 1957 sampai

    awal 1958.

    c. Periode FKIP Unand Padang (1958 - 1964)

    Setelah mengalami kemacetan hingga awal 1958, FKIP Unand diaktifkan

    kembali pada tanggal 10 Juni 1958 dan pada tanggal 1 September dalam tahun yang

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    2

    sama kedudukannya dipindahkan dari Batusangkar ke Padang. Barulah sesudah tahun

    1958 FKIP Unand berkembang lebih mantap. Pada tahun 1961, semua kursus B1 di

    seluruh Sumatra Barat diintegrasikan ke dalam FKIP, yaitu kursus-kursus B1 Bahasa

    Inggris dan Kursus B1 Sejarah di Bukittinggi dan Kursus B1 Bahasa Indonesia, Ilmu

    Pasti, Perniagaan, dan Pendidikan Jasmani di Padang. Perkembangan seterusnya

    terjadi dengan dibukanya beberapa jurusan yang baru, yaitu Jurusan Pembimbing

    Pendidikan, Jurusan Ilmu Hayat, Jurusan Pendidikan Sosial, dan Jurusan Seni Rupa.

    Hampir semua jurusan baru mengembangkan program Sarjana Muda. Pada periode

    ini baru jurusan Civics/Hukum dan Jurusan Ekonomi/ Koperasi yang telah merintis

    pengembangan program Sarjana.

    d. Periode IKIP Jakarta Cabang Padang (1964 - 1965)

    Pada tahun 1964, FKIP Unand Padang terlepas dari Universitas Andalas dan

    menjadi IKIP Jakarta Cabang Padang. Dengan mengorganisasikan jurusan-jurusan

    yang ada, muncullah empat fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas

    Keguruan Ilmu Eksakta (FKIE), Fakultas Keguruan Pengetahuan Sosial (FKPS), dan

    Fakultas Keguruan Sastra Seni (FKSS). Pada periode ini, Jurusan Pendidikan Jasmani

    FKIP yang pada mulanya adalah B1 Pendidikan Jasmani Padang berubah status

    menjadi Sekolah Tinggi Olah Raga (STO) Jakarta Cabang Padang, di bawah

    Departemen Olah Raga.

    Periode ini merupakan masa peralihan sebelum IKIP Padang berdiri sendiri.

    Pada akhir tahun 1964 dibentuk sebuah fakultas baru, yaitu Fakultas Keguruan

    Teknik (FKT), dari lembaga berstatus swasta yang dibina oleh Yayasan

    Pembangunan dan Kesejahteraan IKIP Padang. Dengan demikian, IKIP Jakarta

    Cabang Padang mem-punyai lima fakultas sehingga memenuhi syarat untuk

    mendapatkan status sebagai IKIP yang berdiri sendiri.

    e. Periode IKIP Padang sebagai lembaga yang berdiri sendiri (1965-1999) Terhitung mulai tanggal 7 Agustus 1965, dengan Keputusan Menteri

    Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 351/1965, IKIP Padang

    berstatus sebagai IKIP yang berdiri sendiri. Institut ini terdiri dari lima fakultas yang

    mempunyai 14 jurusan, yaitu (a) FIP dengan Jurusan Ilmu Mendidik dan Jurusan

    Pendidikan Sosial, (b) FKPS dengan Jurusan Sejarah/ Antropologi, Jurusan

    Ekonomi/Koperasi, dan Jurusan Civics/Hukum, (c) FKIE dengan Jurusan Ilmu Pasti,

    Jurusan Ilmu Hayat, Jurusan Ilmu Alam, dan Jurusan Ilmu Kimia (d) FKSS dengan

    Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, dan Jurusan

    Seni Rupa, dan (e) FKT dengan Jurusan Mesin, Jurusan Sipil, dan Jurusan Arsitektur.

    Pada bulan Mei 1966, seluruh kegiatan IKIP Padang dipindahkan ke Air Tawar.

    Semenjak itulah setahap demi setahap institut ini mulai membangun kampusnya, dan

    mengembangkan program-program yang lebih luas sehingga pada tahun 1969

    terdapat 21 jurusan dalam lima fakultas.

    Sejak tahun pertama Pembangunan Lima Tahun (PELITA) I, IKIP Padang

    berkembang semakin pesat. Pada tahun 1970, IKIP Padang mempunyai Sekolah

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    3

    Laboratorium yang terdiri atas SMA dan STM Laboratorium. Dua tahun kemudian, 1

    Januari 1972 Sekolah Laboratorium dilengkapi dengan Taman Kanak-kanak, Sekolah

    Dasar, dan SMP. Pada tahun yang sama, IKIP Padang diserahi tanggung jawab untuk

    melaksanakan Proyek Perintis Sekolah Pembangunan.

    Mulai tahun akademik 1975 pembaharuan-pembaharuan dalam bidang

    pengembangan program mulai dirintis dengan pemakaian sistem kredit semester (sks)

    yang pada tahun 1979 dilaksanakan di semua perguruan tinggi di seluruh Indonesia

    sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun berikutnya,

    tahun 1976 dan 1977 dibuka program tanpa gelar sebagai jawaban dari meningkatnya

    permintaan guru-guru sekolah menengah. Program tanpa gelar atau program sertifikat

    ini dikenal dengan nama Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP),

    dengan jurusan-jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Matematika, Bahasa

    Indonesia, dan Bahasa Inggris. Tahun 1977 program sertifikat ini dimekarkan dengan

    membuka bidang studi baru, yaitu Bimbingan dan Penyuluhan, Keterampilan Jasa,

    serta Keterampilan Kerajinan. Sementara itu, pada tahun yang sama, dibuka pula

    program sertifikat lain bernama Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Atas (PGSLA)

    dengan bidang studi Biologi, Fisika, Kimia, Matematika, Bahasa Indonesia dan

    Bahasa Inggris. Kedua jenis program sertifikat ini berlangsung sampai tahun 1978.

    Dengan pengintegrasian Sekolah Tinggi Olahraga (STO) tahun 1977, IKIP

    Padang menambah sebuah fakultas baru, yaitu Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan

    (FKIK) dengan jurusan Pembina Olah Raga, Pemasalan dan Rekreasi, dan Olah Raga

    dan Kesehatan. Dengan demikian, IKIP Padang telah mempunyai enam fakultas.

    Pada tahun 1979 IKIP Padang membuka program S0, S1 dan Akta Mengajar I,

    II, III dan IV. Program S0 terdiri dari Program D1, DII dan DIII yang khusus

    menghasilkan guru SLTP dan SLTA. Dengan Keputusan Mendikbud tanggal 14

    Maret 1983, ditetapkan nama ‘nama fakultas dalam IKIP secara nasional, yakni

    Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS),

    Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA), Fakultas

    Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Fakultas Pendidikan Olah Raga

    Kesehatan (FPOK), dan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK).

    Pada tahun 1990, sesuai kebijakan Mendikbud Republik Indonesia bahwa

    pelaksanaan program LPTK di bawah satu atap maka Sekolah Pendidikan Guru

    (SPG) dan Sekolah Guru Olahraga (SGO) di Sumatera Barat (Bukittinggi dan

    Padang) diintegrasikan ke IKIP Padang menjadi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

    Dasar (PGSD) Guru Kelas dan Jurusan PGSD Pendidikan Jasmani (Penjas). Hal ini

    dilakukan dalam rangka meningkatkan kwalitas guru Sekolah Dasar. Demikian pula,

    pada tahun 1994, Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa (SGPLB) Bandar Buat

    Padang juga diintegrasikan ke IKIP Padang menjadi jurusan Pendidikan Luar Biasa

    (PLB) di FIP IKIP Padang.

    Program Pascasarjana (PPs) UNP telah dirintis sejak tahun 1981 dengan nama

    Kegiatan Pengumpulan Kredit (KPK) di bawah binaan Fakultas Pascasarjana IKIP

    Jakarta dengan program studi Administrasi Pendidikan. Status KPK ditingkatkan

    menjadi program studi yang berdiri sendiri dengan SK Dirjen Dikti No.

    517/Dikti/Kep/1992 tanggal 31 Desember 1992. Pada tahun akademik 1994/1995

    Program Studi Administrasi Pendidikan dikelompokkan menjadi beberapa

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    4

    konsentrasi, yaitu Manajemen Pendidikan, Bimbingan dan Konseling, Pendidikan

    Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Pendidikan Bahasa. Pada tahun 1996/1997 dibuka lagi

    dua konsentrasi, yaitu Teknologi Pendidikan dan Manajemen Lingkungan. Pada

    tahun 1997/1998 beberapa konsentrasi telah berstatus menjadi Program Studi.

    Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 093 Tahun 1999 tentang

    penugasan perluasan mandat (wider mandate) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    (IKIP Padang) menjadi Universitas Negeri Padang (selanjutnya disingkat UNP)

    memberikan tugas baru untuk menyelenggarakan tridarma perguruan tinggi dalam

    spektrum yang lebih luas di bidang ilmu non-kependidikan di samping

    pengembangan pendidikan tenaga kependidikan yang tetap menjadi tugas utama

    UNP. Dengan singkat dapat dinyatakan bahwa tugas baru itu meliputi pengembangan

    pendidikan tenaga non-kependidikan. Seiring dengan perluasan mandat tersebut, UU

    Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga memberikan amanat

    secara umum bahwa perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program-program

    pendidikan akademik, profesi, dan vokasi.

    Kesiapan menyelenggarakan tugas perluasan mandat oleh pemerintah itu masih

    menjadi dasar dalam pengembangan Rencana Strategis (Renstra) Pentahapan,

    Pembinaan dan Pengembangan UNP tahun 2014-2018 ini. Renstra yang dimaksud

    pada gilirannya dijadikan acuan dalam penyusunan dan penetapan arah kebijakan

    pengembangan program baik jangka menengah maupun program tahunan

    kelembagaan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

    Dalam penyelenggaraan pendidikan pada tahun 2014-2018, berbagai kemajuan

    di bidang pemerataan dan perluasan akses pendidikan, peningkatan mutu dan daya

    saing, serta tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik diproyeksikan akan

    diwujudkan. Untuk pemerataan dan perluasan akses pendidikan misalnya, di masa

    periode strategis sebelumnya UNP telah mampu meningkatkan jumlah mahasiswa

    dari 24.152 orang (data tahun 2006) menjadi 36.056 orang termasuk mahasiswa

    program pascasarjana (data tahun 2013). Perkembangan ini berkaitan dengan upaya

    meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) secara nasional.

    Jumlah peminat dan angka kelulusan (passing grade) batas lulus calon

    mahasiswa yang memasuki UNP semakin tinggi. Di antara Perguruan Tinggi Negeri

    nasional, yaitu ranking 1 untuk kelompok IPA dan ranking 5 untuk kelompok IPS

    pada tahun 2012 dan tidak banyak berubah pada tahun 2013. Peningkatan mutu

    dengan indikator Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata lulusan juga meningkat.

    Daya saing untuk mendapatkan lapangan pekerjaan bagi lulusan juga memiliki

    kecenderungan untuk mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

    Salah satu upaya yang terkait dengan pengembangan kelembagaan adalah

    berkembangnya Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ilmu-ilmu Sosial menjadi

    Fakultas Ekonomi dengan enam program studi yaitu Magister Manajemen (MM),

    Magister Ilmu Ekonomi, Pendidikan Ekonomi, Ekonomi Pembangunan, Manajemen,

    dan Akutansi. Perkembangan ini menjadikan UNP memiliki 7 Fakultas dan 1

    Program Pascasarjana. Di samping itu melalui SK Rektor No. 44/UN35/KP/2012

    tentang Penyelenggaraan Program Studi S2 dan S3 di UNP, diberikan kesempatan

    kepada Fakultas dan Program Studi untuk mengembangkan pendidikan Pascasarjana

    yang bersifat monodisiplin dan oligodisiplin di fakultas masing-masing tanpa harus

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    5

    bergabung dengan Program Pascasarjana UNP yang membina program multidisiplin.

    Sejauh ini Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik dan

    Fakultas Ilmu Sosial telah meresepon ini dengan baik. Meskipun demikian, Program

    Pascasarjana UNP tetap memiliki tanggungjawab di bidang penjaminan mutu (quality

    assurance) penyelenggaraan program pascasarjana.

    Pada tahun 2012-2013 FIS UNP telah mengembangkan program studinya

    dengan Prodi S2 Pendidikan Geografi dan S2 Ilmu Administrasi Negara. Di samping

    program studi yang disebutkan di atas FIS UNP juga menjadi salah satu LPTK yang

    ditunjuk untuk melaksanakan program pengembangan pendidikan dan keguruan di

    tanah air melalui Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (PPGT) dan Program

    Pendidikan Profesi Guru Sarjana Mengajar di daerah Terdepan, Terluar dan Terdepan

    (SM3T) di NAD, NTT, dan Kalimantan Barat.

    Perluasan dan pengembangan program berarti juga memperluas akses

    pendidikan. Hal ini menuntut ketersediaan sarana prasarana berupa gedung

    pendidikan, laboratorium, peralatan, dan mesin, serta fasilitas pendidikan yang

    memadai untuk terselenggaranya pendidikan dan pembelajaran yang bermutu.

    Sebagian sarana dan prasarana fisik yang rusak akibat gempa bumi 7,6 SR pada

    tanggal 30 September 2009 sudah siap diperbaiki dan sebagian lagi perlu untuk

    direkonstruksi dan direhabilitasi kembali. Pada saat itu, sebagian besar gedung

    pendidikan, laboratorium, dan fasilitas pendidikan di FIS UNP mengalami rusak

    berat.

    Pembangunan kembali kampus modern dengan fasilitas pendidikan yang

    memadai sesuai dengan master plan pembangunan kampus FIS UNP untuk tumbuh

    dan berkembang menuju keunggulan sangat memerlukan dukungan dana yang besar.

    Dukungan ini telah didapatkan dari Islamic Development Bank dan tahun 2011

    dinyatakan sebagai awal dimulainya Proyek Rekonstruksi dan Peningkatan UNP

    (Project of Reconstruction and Upgrading of State University of Padang). Proyek ini

    direncanakan akan terlaksana dalam periodetahun 2011-2015.

    Untuk penguatan tatakelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik, FIS UNP

    secara terus-menerus mengupayakan dan meningkatkan mutu kinerja kelembagaan

    dengan konsisten menerapkan prinsip-prinsip good university governance yang

    partisipatif, demokratis, efektif dan efisien, transparan dan akuntabel, serta membina

    kerja sama yang dinamis dan saling menguntungkan dengan pihak-pihak pemangku

    kepentingan (stakeholders) secara luas. Badan-badan normatif, yaitu Senat

    Universitas dan Senat Fakultas berperan sangat signifikan dalam mengarahkan dan

    menetapkan peraturan-peraturan internal kelembagaan secara umum, dan secara

    khusus memproyeksikan FIS UNP menuju perguruan tinggi yang mandiri dan

    modern sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

    B. Sejarah Jurusan Ilmu Agama Islam (Prodi Pendidikan Keagamaan Islam)

    Pendirian Program Studi Keagamaan di UNP sudah mulai digagas oleh dosen-dosen agama Islam UNP yang berhimpun di UPT MKU UNP, di masa UPT MKU

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    6

    dipimpin oleh Prof. Dr. Fuady Anwar, M.Ag ( Periode 2008-2012). Pada waktu itu, nama prodi yang diusulkan adalah prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), mengikuti nomenklatur nama prodi sebagaimana yang terdapat pada PTAIN. Namun karena beberapa faktor, keinginan tersebut belum dapat diwujudkan.

    Ketika UPT MKU dipimpin oleh Dra. Murniyetti, M.Ag (Periode 2012-2016), tepatnya pada tahun 2014, keinginan membuka program studi Keagamaan tersebut kembali menguat dan didukung penuh oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial Prof. Dr. Syafri Anwar, M.Pd (Dekan FIS periode 2011-2015 dan 2015-2019), dan juga mendapat dukungan penuh dari Rektor UNP Prof. Dr. Phil Yanuar Kiram (Rektor UNP periode 2012-2016), dan semua elemen UNP karena cita-cita tersebut juga selaras dengan cita-cita dan arah pengembangan UNP, wuwujudkan kampus yang religius.

    Pada tahun 2014, Pimpinan Fakultas serta dosen-dosen agama di UPT MKU UNP sepakat untuk membuka prodi Ilmu Agama Islam. Namun, dengan keluarnya surat edaran dari Ditbelmawa Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, nomor 0404/E3.2/2015 tanggal 2 Februari 2015 tentang nomenklatur program studi, maka keinginan membuka program studi Ilmu Agama Islam diganti dengan membuka Program Studi kependidikan yaitu prodi Pendidikan Keagamaan Islam. Dengan demikian, penamaan Program Studi ini pada awal pengajuan izin dan SK izin operasional dari Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI bernama “Pendidikan Keagamaan Islam” (dalam bahasa Inggris: “Religious Education of Islam”), mengacu kepada Edaran Ditbelmawa Nomor 0404/E3.2/2015 tanggal 2 Februari 2015. Setelah melalui tahapan proses yang panjang, akhirnya berkat rahmat dan redha Allah, Program Studi Pendidikan Keagamaan Islam resmi dibuka berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 486/KPT/I/2016 tanggal 11 November 2016 tentang Pembukaan Program Studi Pendidikan Keagamaan Islam Program Sarjana pada Universitas Negeri Padang.

    Pada Hari Jumat, tanggal 30 Desember 2016, Dr. Ahmad Rivauzi, S.PdI., MA dilantik sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Keagamaan Islam FIS UNP yang Pertama untuk masa jabatan 2017-2020, oleh Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Ganefri, Ph.D dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Negeri Padang Nomor 367/UN35/KP/2016 tentang Pengangkatan Ketua Program Studi Pendidikan Keagamaan Islam Pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang Periode 2017-2020.

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah No: 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi, pada pasal 33 ayat 4 dijelaskan bahwa Program Studi dikelola oleh suatu satuan unit pengelola yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi, sebagaimana diatur dalam Permenristek Dikti No 10 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja UNP. Dengan demikian, dalam tugas-tugas pelaksana pendidikan akademik, vokasi, dan/atau profesi dalam satu rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengelolaan sumber daya pendukung prodi, maka Prodi Pendidikan Keagamaan Islam membutuhkan satu satuan unit pengelola yang dilaksanakan oleh sebuah jurusan.

    Dalam Permenristek Dikti No 10 Tahun 2015 tentang OTK UNP diatur: (1) Pasal 54 mengatur bahwa Fakultas terdiri dari Dekan dan Wakil Dekan, Senat Fakultas, Bagian Tata Usaha, Jurusan, dan Labor. (2) Pasal 66 menjelaskan bahwa Jurusan terdiri atas Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Program Studi, dan Kelompok Jabatan Fungsional Dosen. (3) Pasal 67 menjelaskan bahwa Prodi sebatas merupakan kesatuan

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    7

    kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi dan/atau pendidikan vokasi yang penyelenggaraannya diselenggarakan oleh seorang Koordinator Prodi yang ditunjuk oleh Rektor.

    Untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan kelembagaan tersebut, berdasarkan persetujuan Senat Universitas Negeri Padang, Rektor Universitas Negeri Padang mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 2183/UN35/KP/2017 tentang Pendirian Jurusan Ilmu Agama Islam pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang, sebagai satuan unit pengelola Program Studi Pendidikan Keagamaan Islam di FIS UNP. Pada Hari Jumat, tanggal 15 September 2017, Dr. Ahmad Rivauzi, S.PdI., MA dilantik sebagai Ketua Jurusan Ilmu Agama Islam yang pertama untuk masa jabatan 2017-2021 dan Indah Muliati, S.PdI., M.Ag sebagai Sekretaris Jurusan.

    C. Landasan Filosofis Pendidikan

    Landasan filosofis yang digunakan dalam pengembangan pendidikan di FIS

    UNP berhubungan erat dan paralel dengan landasan filosofis pendidikan nasional

    karena FIS UNP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan nasional.

    Landasan tersebut adalah Falsafah Negara Pancasila. Hal ini tidak terlepas dari

    kesadaran bahwa Pancasila sebagai landasan filosofis dan Undang-Undang Dasar

    Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai landasan konstitusionalnya

    memberikan landasan yuridis yang kokoh serta memuat berbagai prinsip dasar dalam

    pembangunan pendidikan. Berdasarkan landasan filosofis tersebut, sistem pendidikan

    di FIS UNP menempatkan peserta didik sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan

    Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya dengan tugas memimpin kehidupan yang

    berharkat dan bermartabat serta menjadi manusia yang bermoral, berbudi luhur, dan

    berakhlak mulia.

    Pendidikan merupakan upaya memberdayakan peserta didik untuk berkembang

    menjadi manusia Indonesia seutuhnya, yaitu yang menjunjung tinggi dan memegang

    teguh norma dan nilai berikut.

    a. Norma ketuhanan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi landasan moral yang memberikan inspirasi bagi setiap aspek kehidupan dalam

    mewujudkan visi dan misi pendidikan.

    b. Norma kemanusiaan untuk menjalani kehidupan sehari-hari, baik sebagai makhluk TuhanYang Maha Esa, makhluk individu, maupun makhluk sosial.

    c. Norma persatuan bangsa untuk membentuk karakter bangsa dalam rangka memelihara keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    d. Norma kerakyatan dan demokrasi untuk membentuk manusia yang memahami dan menerapkan prinsip-prinsip kerakyatan dan demokrasi dalam

    kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, juga menjadi pegangan

    dalam penyelenggaraan pendidikan dari, oleh, dan untuk rakyat (demokratis).

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    8

    e. Nilai-nilai keadilan sosial untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang

    merata dan bermutu bagi seluruh bangsa serta menjamin penghapusan segala

    bentuk diskriminasi dan bias gender serta terlaksananya pendidikan untuk semua

    dalam rangka mewujudkan masyarakat berkeadilan sosial.

    D. Landasan Normatif Islam Terhadap Kelembagaan dan Organisasi dalam

    Perspektif al-Quran dan Hadits

    Di dalam al-Quran, Hadits dan riwayat-riwayat shahabat, cukup banyak dijumpai ayat, hadits dan riwayat shahabat yang mengisyaratkan tentang organisasi. al-Qur’an menyebut beberapa kata yang memiliki makna terkait dengan organisasi. Di antaranya kata ( Shaff ), bangunan (bunyan), jama’ah, dan ( ummat ). Organisasi menurut analisis kata ini adalah suatu perkumpulan atau jamaah yang mempunyai sistem yang teratur dan tertib untuk mencapai tujuan bersama.

    Organisasi dalam Islam di definisikan merupakan suatu rangkaian aktivitas yang dilandasi oleh Asas pengelolaan guna mencapai Tujuan yang telah ditetapkan dan diarahkan untuk mewujudkan Visi dengan menyelenggarakan berbagai Misi dan mengimplementasikan Nilai-nilai yang dikembangkan yang berdasarkan asas, nilai, dan prinsip-prinsip Islam. Asas atau dasar suatu organisasi Islam adalah Islam, yang bersumber dari Al Quraan dan Sunnah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan ijtihad dari mayoritas ulama Islam Setiap gerak langkah organisasi tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Tujuan dan visi organisasi yang baik adalah yang memiliki dimensi duniawi maupun ukhrawi. Yaitu Iman , Ilmu ,Amal dan harus selaras dengan prinsip-prinsip islam. Nilai nilai islam harus bisa dikembangkan menjadi budaya organisas nilai, nilai tersebut adalah: Ibadah, Profesional , Kualitas , Prestasi , perbaikan (Mukhtarom 45; 1996)

    1. Kata-kata yang Bermakna Oragnisasi dalam Al-Quran

    a. Shaff

    بُّ الَِّذيَن ي حَقاتِلحوَن ِف َسِبيِلِه َكَأَّنَّحْم ب حنْ َياٌن َمْرصحوٌص َصفًّا ِإنَّ اَّللََّ ُيِحSesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh (QS. as-Shaf : 4)

    b. Kata al-Jama’ah

    شربا فمات اال مات ميتة جاهلية اجلماعةمن راءى من أمريه شيئا يكرهه فليصرب عليه، فانه من فارق Barangsiapa yang mendapatkan dari pemimpinnya sesuatu yang ia tidak sukai, maka hendaklah bersabar. Sesungguhnya barangsiapa yang memisahkan diri dari Al-Jama'ah sejengkal saja, lantas ia mati, maka ia mati Jahiliyah. (HR. Al-Bukhari 4: 222 dari Ibnu Abas ra)

    ومن شذ شذ اىل النار اجلماعةويد هللا على ان هللا ال جيمع اميت على ضاللة

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    9

    Sesungguhnya Allah tidak mengumpulkan umatku dalam kesesatan, pertolongan Allah diberikan kepada al-Jama'ah, Barangsiapa yang menyendiri akan menyendiri ke neraka. (HR. At-Tirmidzi dari Ibnu Umar ra)

    Dalam kitab Al-Mu'jamul Washit 1 :126 disebutkan

    وقيل : الطائفة من الناس جيمعها غرض واحدلغة : العدد الكثري من الناس ؛ اجلماعةAl-Jamaah menurut bahasa adalah sekumpulan manusia; Disebutkan pula: Sekelompok manusia yang memiliki satu tujuan

    Dalam kitab Syarh Aqidah al-Wasthiyyah al-Hazami Jilid 3 hal. 21

    مأخوذة الناس، من الفرقة لغًة من اجلماعة بعضه بتقريب الشيء ضم وهو اجلمع من واحٌد، غرٌض جيمعها الناس من طائفٌة أيًضا وهي الناس، من الكثري العدد بعض،واجلماعة

    دل على الضم واالجتماع، واجلماعة هم القوم الذين اجتمعوا على أمٍر ما. إًذا لفظ اجلماعة يSekumpulan muslim yang berhimpun untuk sebuah urusan, seperti tecermin dari perkataan khalifah Umar ra :

    (79: 1انه ال اسالم اال جبماعة وال مجاعة اال ابمارة وال امارة اال ابلطاعة )رواه الدرمى Sesungguhnya tidak ada Islam kecuali dengan jama'ah, dan tidak ada jama'ah kecuali dengan imarah, dan tidak ada imarah kecuali dengan keta’atan. R. Ad-Darimy 1 : 79

    Para ulama menjelaskan perbedaan ummat dengan jama’ah. Dalam Tafsir al-Maraghi dijelaskan:

    ط ة تض مهم، ووح دة يكون ون ا كاألعض اء بني ة األم ة: اجلماع ة امنلف ة م ن أف راد م راب الشخص،

    Muhammad Abduh dalam Tafsir Al-Manar IV: 35 mendefinisikan kata "Umat" dengan:

    يكون ون تضمهم ووحدة أن االمة أخص من اجلماعة فهي اجلماعة امنلفة من افراد م رابطة ا كاالعضاء بنية الشخص

    Umat itu lebih khusus dari Al-Jama'ah. Ia berarti Al-Jama'ah yang tersusun dari orang-orang yang antara sesama mereka terdapat pertalian yang mengikat dan kesatuan, yang menjadikan mereka dengannya seperti anggota-anggota tubuh manusia

    Ar-Rogib Al-Ashfahani dalam "Mu'jam Mufrodat Alfadlil Quran",tt, hal:19 .

    اح مٌَّة كحلُّ مَجَاَعٍة جَيَْمعحهحْم اَْمٌر َما ِإمَّا ِد ْيٌن َواِحٌد,َأْو َزَماٌن َواِحٌد, َأْو َمَكاٌن َواِحٌد, Ummat adalah setiap kumpulan manusia yang dihimpun oleh satu keyakinan (agama), atau oleh satu zaman, atau oleh satu tempat.

    Ar-Roghib Al-Ashfahani

    ( 19َاْي مَجَاَعٌة يَ َتَخريَّحْوَن اْلِعْلَم َواْلَعَمَل الصَّاِلَح َوَيكحْون حْوَن أحْسَوًة ِلَغرْيِِهْم )مفردات الفاظ القران : احمٌَّة

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    10

    Ummat itu adalah Jama'ah (kumpulan orang) yang memilih/memperhatikan Ilmu (ad-Din) dan beramal sholeh, serta jadi contoh tauladan bagi yang lainnya (Mufrodat Al-Faadlil Quran,tt :19)

    c. Kata Ummah

    ➢ ummat muqtashidah

    ➢ ummat jasiyah ➢ khaira ummah ➢ ummat wahidah ➢ ummat wasathan ➢ ummat qanitan ➢ ummat muslimah.

    Ummat diartikan sebagai sekelompok orang yang berada di suatu wilayah tertentu. Dalam term tertentu ummat juga diartikan sebagai golongan atau organisasi. Kata ummat disebut dalam al-Qur’an berkali-kali. Terdapat beberapa sifat yang melekat dalam kata ummat, antara lain:

    نِْ يَل َوَما أحْنزَِل إِلَْيِهْم ِمْن َر ِِِْم أَلََكلحوا ِمْن فَ ْوِقِهْم َوِمْن ََتِْت أَْرجحِلِهْم َوَلْو َأَّنَّحْم أََقامحوا الت َّْورَاَة َواْْلِ وََكِثرٌي ِمنْ هحْم َساَء َما يَ ْعَملحونَ محْقَتِصَدةٌ ِمنْ هحْم أحمَّةٌ

    Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka. Diantara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.(Q.S.al-Maidah: 66)

    Term ummat muqtashidah memberi pemahaman, hendaklah suatu organisasi itu berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Penyimpangan dari perencanaan tersebut akan menyebabkan organisasi menjadi berbelok dan sulit untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. AD/ART suatu organisasi harus dijalankan secara konsekuen agar suatu organisasi mampu dinamakan organisasi yang efektif. Maka AD/ART juga merupakan elemen organisasi.

    كحلُّ أحمٍَّة تحْدَعى ِإىَل ِكَتاِ َا اْليَ ْوَم ُتحَْزْوَن َما كحنْ تحْم تَ ْعَملحوَن اثَِيةً أحمٍَّة جَ َوتَ َرى كحلَّ

    Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.(Q.S.al-Jatsiyah: 28)

    Term jatsiyah mengandung arti berlutut dengan lutut untuk mempertanggung jawabkan perbuatan yang dilakukan. Maka dari itu, organisasi harus mampu mempertanggungjawabkan apapun yang telah diperbuatnya, walaupun salah satu anggota yang melakukan perbuatan tersebut, sehingga harus ada kesatuan arah dan kesatuan komando juga komitmen dari para anggota.

    رَِجْت لِلنَّاِس ََتْمحرحوَن اِبْلَمْعرحوِف َوتَ نْ َهْوَن َعِن اْلمحْنَكِر َوت حْنِمنحوَن اِبَّللَِّ َوَلْو َآَمَن أحخْ َخرْيَ أحمَّةٍ كحنْ تحْم أَْهلح اْلِكَتاِب َلَكاَن َخرْيًا َ حْم ِمنْ هحمح اْلمحْنِمنحوَن َوَأْكثَ رحهحمح اْلَفاِسقحوَن

    Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    11

    Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Q.S.ali Imran: 110)

    Khaira ummah di sini merupakan tafsir dari umat Islam akan menjadi umat yang terbaik apabila mengerjakan pilar-pilar agama Islam. Namun apabila ditarik dalam masalah organisasi yaitu mengandung pemahaman organisasi yang bermutu yang melaksanakan pilar-pilar mutu.

    رِيَن َومحْنِذرِيَن َوأَنْ َزَل َمَعهحمح اْلِكَتاَب اِبْلَْقِِ لَِيْحكحَم أحمًَّة َواِحَدةً َكاَن النَّاسح فَ بَ َعَث اَّللَّح النَِّبيِِنَي محَبشِِتحوهح ِمْن بَ ْعِد َما َجاَءْْتحمح اْلبَ يَِِناتح بَ ْغًيا ِفيِه ِإالَّ الَِّذيَن أحو َبنْيَ النَّاِس ِفيَما اْختَ َلفحوا ِفيِه َوَما اْختَ َلفَ

    ِإىَل ِصرَاٍط بَ يْ نَ هحْم فَ َهَدى اَّللَّح الَِّذيَن َآَمنحوا ِلَما اْختَ َلفحوا ِفيِه ِمَن اْلَْقِِ ِبِِْذنِِه َواَّللَّح يَ ْهِدي َمْن َيَشاءح محْسَتِقيمٍ

    Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.(Q.S.al-Baqarah: 213)

    Ayat tersebut menerangkan bahwa sebuah organisasi hendaknya bersatu dengan menghindari konflik yang menyebabkan perpecahan antara satu dengan yang lain. Maka dari itu, dalam sebuah organisasi hendaknya selalu menjunjung persatuan dan kesatuan organisasi.

    Ayat tersebut juga menerangkan tentang pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi dan juga berorientasi pada penyelesaian masalah. Hendaknya semua perkara yang diselisihkan dalam sebuah organisasi itu diselesaikan dengan dikembalikan kepada metode pengambilan keputusan yang diajarkan oleh Allah, sebagaimana yang terdapat dalam al-Qur’an dan hadits, yaitu metode musyawarah. Jadi musyawarah merupakan cara yang tepat untuk mengatasi konflik yang mampu menyebabkan perpecahan dalam tubuh organisasi, dengan mengambil keputusan yang bijak.

    َجَعْلَناكحْم َوَسطًاوََكَذِلَك َوَما لِتَ أحمًَّة َشِهيًدا َعَلْيكحْم الرَّسحولح َوَيكحوَن النَّاِس َعَلى كحونحوا شحَهَداَء ْن َكاَنْت َوإِ َجَعْلَنا اْلِقبْ َلَة الَّيِت كحْنَت َعَليْ َها ِإالَّ لِنَ ْعَلَم َمْن يَ تَِّبعح الرَّسحوَل ِمَّْن يَ نْ َقِلبح َعَلى َعِقبَ ْيهِ

    َهَدى اَّللَّح َوَما َكاَن اَّللَّح لِيحِضيَع ِإميَاَنكحْم ِإنَّ اَّللََّ اِبلنَّاِس َلَرءحوٌف َرِحيٌم َلَكِبريًَة ِإالَّ َعَلى الَِّذينَ Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu menjadi umat pertengahan (adil) agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu(Q.S.al-Baqarah: 143)

    َّللَِّ َحِنيًفا َوََلْ َيكح ِمَن اْلمحْشرِِكنيَ أحمًَّة َقانًِتاِإنَّ إِبْ رَاِهيَم َكاَن

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    12

    Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan.(Q,S.al-Nahl: 120)

    Kata ummat qanitan menurut Ibn Mas’ud, sebagaimana yang dikutip oleh al-

    Thabari, umat yang mengajari kebaikan kepada manusia. Qanit dalam arti yang lain

    diidentikkan dengan muthi’ Maka, dalam sebuah organisasi harus ada ketaatan dari

    para anggota organisasi kepada seorang pemimpin organisasi.

    َوِمْن َواْجَعْلَنا محْسِلَمنْيِ َلَك َعَليْ َنا إِنََّك أَْنَت أحمًَّة محْسِلَمةً ذحرِِيَِّتَنا رَب ََّنا َوتحْب َمَناِسَكَنا َوأَرََِن َلَك الت َّوَّابح الرَِّحيمح

    Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.(Q.S.al-Qur’an:128)

    Kata muslimatan bermakna kepatuhan yang eksklusif hannya kepada Allah.

    Allah adalah tolak ukur dari semua aktivitas organisasi. Ketaatan kepada pemimpin

    didasari oleh karena adanya perintah Allah untuk mentaatinya selama sang pemimpin

    tidak keluar dari ketentuan agama Allah.

    d. Kata- Bunyan (Bangunan) atau Institusi

    اْلمحْنِمنح لِْلمحْنِمِن َكاْلب حنْ َياِن َيشحدُّ بَ ْعضحهح بَ ْعًضا “Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan,

    sebagian menguatkan sebagian yang lain.” [Shahih Muslim No.4684]

    2. Prinsip-Prinsip Dasar Berorganisasi dalam Al-Quran dan Hadits a. Wajib Memiliki Pemimpin

    من مات بغري امام مات ميتة جاهلية )رواه امحد( Barangsiapa yang mati dengan tidak memiliki imam, maka matinya seperti mati zaman jahiliyyah ( HR. Ahmad )

    اال امروا عليهم احدهم ) رواه امحد عن ابن مسعود( ض نون بفالة من االر ال ُيل لثالثة يكو Tidak halal bagi tiga orang yang berada di tengah sahara, kecuali harus diangkat seorang dari mereka sebagai pemimpin. ( HR. Ahmad dari Ibnu Mas’ud ra )

    b. Prinsip Keteraturan dalam Aktivitas Ibadah di Jalan Allah

    Sebagaimana dijelaskan dalam (QS As-Shaf: 4) di atas, mengisyaratkan bahwa aktivitas organisasi harus dimaknai sebagai aktivitas fi sabilillah. Segala aktivitas akan di nilai fi sabilillah jika tujuannya adalah men gharapkan redha dan rahmat Allah.

    al-Qurtubi memberikan penjelasan bahwa shaff (barisan) mengandung pengertian sebagai organisasi yang bermakna keteraturan untuk mencapai tujuan.

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    13

    Menurut al-Baghawi maksud dari ayat di atas adalah manusia seyogyanya tetap pada tempatnya. Di samping itu, dalam ayat tersebut banyak mufassir yang menerangkan bahwa ayat tersebut adalah barisan dalam perang. Maka ayat tersebut mengindikasikan adanya tujuan dari barisan perang yaitu berupaya untuk melaksanakan kewajiban yaitu jihad di jalan allah dan memperoleh kemenangan.

    c. Kewajiban Taat Kepada Allah, Rasul dan Pemimpin

    Di dalam al-Quran, kata-kata athi’u dalam bentuk amar (perintah) berulang sebanyak 30 kali pengulangan pada beberapa ayat dan surat, sedangkan dalam bentuk gubahan kata yang berbeda secara total berjumlah 135 kali pengulangan. Misalnya:

    َوَأِطيعحوا اَّللََّ َوَرسحوَلهح َواَل تَ َناَزعحوا فَ تَ ْفَشلحوا َوَتْذَهَب رُيحكحْم Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu .... (Q.S. al-Anfal: 46)

    Ayat tersebut menerangkan bahwa dalam sebuah organisasi tidak boleh terdapat

    percekcokan yang membawa kepada permusuhan yang pada akhirnya mengakibatkan

    hancurnya kesatuan. Dalam tafsirnya al-Maraghi menerangkan pertentangan yang

    menyebabkan rusaknya koordinasi dan organisasi akan membawa kepada kelemahan

    dan kegagalan.

    َفِإن تَ َناَزْعتحْم ِف الرَّسحوَل َوأحْوِل اأَلْمِر ِمنكحْم َوَأِطيعحواْ اَّلِلَ َأِطيعحواْ الَِّذيَن آَمنحواْ َشْيٍء فَ رحدُّوهح ََي أَي َُّها َّللِِ َوالرَّسحوِل ِإن كحنتحْم ت حْنِمنحوَن اِبَّللِِ َواْليَ ْوِم اآلِخِر َذِلَك َخرْيٌ َوَأْحَسنح ََتِْويالً ىَل اإِ

    Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama

    (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisa’, 4: 59)

    Berorganisasi sangat penting dan merupakan hal yang pokok untuk menjalankan

    sebuah manajemen. Al-Qur’an menjelaskan:

    …َن َواَل تَ تَ َفرَّقحوا ِفيهِ أِقيمحوا الدِِي”….Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya…”(Q.S.Al-Syuura: 13)

    Ayat di atas menjelaskan bahwa anggota organisasi dilarang keluar dari organisasi dan dilarang memecah belah organisasi.Perkataan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib:

    َاْلَْقُّ ِباَل ِنظَاٍم يَ ْغِلبحهح اْلَباِطلح اِبلنِِظَامِ “Kebenaran yang tidak diorganisir dapat dikalahkan oleh kebatilan yang diorganisir.”

    E. Paradigma Pendidikan

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    14

    Penyelenggaraan pendidikan didasarkan pada beberapa paradigma universal

    yang perlu diperhatikan sebagai berikut, yaitu: 1. Pemberdayaan Manusia Seutuhnya

    Memperlakukan peserta didik sebagai subjek merupakan penghargaan

    terhadap peserta didik sebagai manusia yang utuh. Peserta didik memiliki hak untuk

    mengaktualisasikan dirinya secara optimal dalam aspek kecerdasan intelektual,

    spiritual, sosial, dan kinestetik. Paradigma ini merupakan dasar dari pendidikan yang

    menyiapkan peserta didik untuk berhasil sebagai pribadi yang mandiri (makhluk

    individu), sebagai elemen dari sistem sosial yang saling berinteraksi dan mendukung

    satu sama lain (makhluk sosial) dan sebagai pemimpin bagi terwujudnya kehidupan

    yang lebih baik di muka bumi (makhluk Tuhan).

    2. Pembelajaran Sepanjang Hayat Berpusat pada Peserta Didik

    Pembelajaran merupakan proses yang berlangsung seumur hidup, yaitu

    pembelajaran sejak lahir hingga akhir hayat yang diselenggarakan secara terbuka dan

    multimakna. Pembelajaran sepanjang hayat berlangsung secara terbuka melalui jalur

    formal, nonformal, dan informal yang dapat diakses oleh peserta didik setiap saat

    tidak dibatasi oleh usia, tempat, dan waktu. Pembelajaran dengan sistem terbuka

    diselenggarakan dengan fleksibelitas pilihan dan waktu penyelesaian program lintas

    satuan dan jalur pendidikan (multi entry-multi exit sistem).

    3. Pendidikan Multi-makna

    Pendidikan diselenggarakan dengan berorientasi pada pembudayaan,

    pemberdayaan, pembentukan akhlak mulia, budi perkerti luhur, dan watak,

    kepribadian, atau karakter unggul, serta berbagai kecakapan hidup (life skills).

    Paradigma ini memperlakukan, memfasilitasi, dan mendorong peserta didik menjadi

    subjek pembelajar mandiri yang bertanggung jawab, kreatif, inovatif, sportif, dan

    berkewirausahaan.

    4. Pendidikan untuk Semua

    Pendidikan, minimal pada tingkat pendidikan dasar, adalah bagian dari hak

    asasi manusia dan hak setiap warga negara yang usaha pemenuhannya harus

    direncanakan dan dijalankan dengan sebaik mungkin. Pemenuhan atas hak untuk

    mendapatkan pendidikan dasar yang bermutu merupakan ukuran keadilan dan

    pemerataan atas hasil pembangunan dan sekaligus menjadi investasi sumber daya

    manusia yang diperlukan untuk mendukung keberlangsungan pembangunan bangsa.

    Hak untuk mendapatkan pendidikan dasar sebagai pemenuhan hak asasi manusia

    telah menjadi komitmen global. Oleh karena itu, program pendidikan untuk semua

    yang inklusif diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal

    dengan sistem pendidikan terbuka dan demokratis serta berkesetaraan gender agar

    dapat menjangkau mereka yang berdomisili di tempat terpencil serta mereka yang

    mempunyai kendala ekonomi dan sosial.

    Paradigma ini menjamin keberpihakan kepada peserta didik yang memiliki

    hambatan fisik ataupun mental, hambatan ekonomi dan sosial, ataupun kendala

    geografis, yaitu layanan pendidikan untuk menjangkau mereka yang tidak terjangkau.

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    15

    Keberpihakan FIS UNP diwujudkan melalui penyiapan tenaga kependidikan untuk

    penyelenggaraan pendidikan untuk semua, sehingga menjamin terselenggaranya

    pendidikan yang demokratis, merata, dan berkeadilan serta berkesetaraan gender.

    5. Pendidikan untuk Perkembangan, Pengembangan, dan/atau Pembangunan Berkelanjutan (PuP3B)

    Pendidikan menghasilkan manusia berakhlak mulia yang menjadi rahmat

    bagi semesta alam. Manusia seperti itu memenuhi kebutuhannya dengan

    memperhatikan kebutuhan generasi saat ini dan generasi-generasi yang akan datang

    (keberlanjutan inter-generasional). Paradigma ini mengajak manusia untuk berpikir

    tentang keberlanjutan planet bumi dan keberlanjutan keseluruhan alam semesta.

    Pendidikan harus menumbuhkan pemahaman tentang pentingnya

    keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem, yaitu pemahaman bahwa manusia

    adalah bagian dari ekosistem. Pendidikan harus memberikan pemahaman tentang

    nilai-nilai tanggung-jawab sosial dan natural untuk memberikan gambaran pada

    peserta didik bahwa mereka adalah bagian dari sistem sosial yang harus bersinergi

    dengan manusia lain dan bagian dari sistem alam yang harus bersinergi dengan

    alam beserta seluruh isinya. Dengan nilai-nilai itu, akan muncul pemahaman kritis

    tentang lingkungan (sosial dan alam) dan semua bentuk intervensi terhadap

    lingkungan, yang baik dan yang buruk, termasuk pembangunan.

    F. Landasan Hukum

    Landasan hukum Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam FIS UNP Tahun 2017-

    2021 adalah sebagai berikut (yang disusun menurut sekuensi waktu).

    1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. 3. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 4. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 5. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 6. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

    dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

    7. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

    8. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 9. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 10. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005--2025.

    11. Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. 12. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. 13. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 14. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

    Pendidikan.

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    16

    15. Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi.

    16. Rencana Kerja Pemerintah tahun 2010-2025. 17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar-Standar

    Pendidikan (No. 22, 23, 24, tahun 2006 dan sebagainya)

    18. Rencana StrategisKementrian tahun 2010--2014. 19. Rencana Strategis Ditjen Pendidikan Tinggi tahun 2010--2014. 20. Statuta Universitas Negeri Padang. 21. Rencana Strategis Universitas Negeri Padang tahun 2007-2011 22. Rencana Strategis Universitas Negeri Padang tahun 2014-2018 23. Rencana Strategis Universitas Negeri Padang tahun 2016-2020 24. Rencana Strategis Fakultas Ilmu Sosial 2016-2020 25. Rencana Strategis Ketua Jurusan IAI 2017-2021

    G. Pilar Strategis

    Pilar strategis landasan filosofis pendidikan nasional mengacu pada strategi

    pembangunan pendidikan nasional sebagaimana ditetapkan dalam penjelasan

    umum Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu sebagai berikut.

    (1) Pendidikan Agama serta Akhlak Mulia. (2) Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. (3) Proses Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis. (4) Evaluasi, Akreditasi, dan Sertifikasi Pendidikan yang Memberdayakan. (5) Peningkatan Profesionalitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan. (6) Penyediaan Sarana Belajar yang Mendidik. (7) Pembiayaan Pendidikan sesuai dengan Prinsip Pemerataan dan Berkeadilan. (8) Penyelenggaraan Pendidikan yang Terbuka dan Merata. (9) Pelaksanaan Otonomi Satuan Pendidikan. (10) Pemberdayaan Peran Masyarakat. (11) Pelaksanaan Pengawasan dalam Sistem Penyelenggaraan Pendidikan.

    Pada dasarnya Program Kerja Jurusan Ilmu Agama Islam dikelompokkan menjadi 3 (tiga) pilar. Pilar yang dimaksud adalah :

    Pilar I : Kelembagaan, Pembinaan Kultur dan tata kelola Organisasi Pilra II : Peningkatan Mutu dan Daya Saing.

    Pilar III : Akuntabilitas dan Pencitraan Public

    Lebih lanjut, secara operasional di lingkungan IAI FIS UNP

    penyelenggaraan pendidikan dan semua aktivitas mengacu kepada tujuan

    kelembagaan yang dicanangkan dalam Statuta UNP, yaitu:

    (1) Menghasilkan tenaga akademik dan profesi yang unggul, bermoral, agamis dalam bidang ilmu kependidikan, sains, teknologi, olahraga, dan seni, yang

    berdaya saing tinggi dan mampu beradaptasi dengan perkembangan.

    (2) Terselenggaranya kegiatan kemahasiswaan yang membentuk calon pemimpin dan wirausahawan yang berkarakter.

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    17

    (3) Menghasilkan penelitian untuk mengembangkan ilmu kependidikan, sains, teknologi, olahraga, dan seni serta menyebarluaskannya.

    (4) Terlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka membantu memecahkan berbagai persoalan masyarakat.

    (5) Terciptanya tata kelola universitas yang kredibel. (6) Terjalinnya kerjasama yang bersinergi dengan berbagai institusi baik

    pemerintah maupun swasta dalam dan luar negeri.

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    18

    BAB II KONDISI UMUM DAN KHUSUS

    A. Analisis Kondisi Lingkungan Internal

    1. Layanan Akademik Program Studi

    Jurusan ILmu Agama Islam FIS UNP tidak hanya memperhatikan kuantitas

    penerimaan mahasiswa dalam melayani kebutuhan masyarakat, tetapi juga berusaha

    secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pelayanan program studi, baik

    dalam pengelolaan dan efisiensi, maupun dalam hal kualitas dan relevansinya. Hal ini

    antara lain ditunjukkan oleh upaya dalam akreditasi program studi tahap pertama

    untuk terakreditasi B sebelum meluluskan mahasiswa. Dalam hal relevansi profil

    lulusan program studi dengan kebutuhan masyarakat, IAI FIS UNP menyadari dan

    telah melaksanakan evaluasi dan perbaikan kurikulum secara berkala. Kurikulum

    sebagai perangkat rencana dan pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar

    telah dirancang secara sistematik dengan berpedoman pada peraturan yang berlaku

    dan diarahkan kepada visi, misi, tujuan setiap prodi, kurikulum institusional/lokal,

    dan mengacu kepada kurikulum nasional. Kurikulum yang sedang diimplementasikan

    prodi mengacu pada kebijakan yang ditempuh Kementerian Pendidikan Nasional

    yaitu SK Mendiknas Nomor 232/47/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum

    Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa serta Nomor 045/4/U/2002

    tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi dan pedoman-pedoman yang terbaru.

    Untuk membangun relevansi kurikulum/ kompetensi lulusan dengan pemakai,

    beberapa usaha telah dilakukan dengan melibatkan external stakeholders. Umpan

    balik dari pemakai juga telah dihimpun untuk melakukan perbaikan kurikulum secara

    berkelanjutan. Masukan dari pihak pengguna dan nantinya para alumni menjadi

    referensi untuk selalu meng-update dan meng-upgrade kurikulum, agar selalu terjaga

    relevansinya. Hal ini dilakukan agar kompetensi profesional lulusan dapat terus

    ditingkatkan, sejalan dengan kebutuhan pasar kerja.

    Sebagai simpulan, dalam mendesain kurikulum, Jurusan Ilmu Agama Islam

    FIS UNP telah semaksimal mungkin mengacu kepada beberapa hal seperti di

    bawah ini.

    a. Menggambarkan visi serta kebutuhan pemakai lulusan (dunia pendidikan, industri, masyarakat umum, dan masyarakat profesional).

    b. Kurikulum dibentuk berdasarkan aspek mahasiswa, akreditasi institusi, kurikulum nasional, sumber daya, dan metode belajar mengajar.

    c. Kurikulum dievaluasi secara periodik dan mengimplementasikan masukan-masukan dari alumni terutama bagi lulusan yang bekerja di sektor pendidikan,

    sektor industri, pemerintah, dan institusi profesional lainnya.

    2. Layanan Kelembagaan

    Penguatan tata kelola dan organisasi secara terus-menerus diupayakan dan

    ditingkatkan IAI FIS UNP untuk menghasilkan mutu kinerja kelembagaan yang

    efektif dan efisien, dengan secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip

    partisipatif-demokratis, transparan, dan akuntabel. Kerja sama yang saling

    menguntungkan dengan pihak-pihak pemangku kepentingan (stakeholders) baik

    internal dan eksternal pada tingkat lokal, nasional maupun internasional serta

    organisasi yang dinamis, juga terus dibudayakan secara luas. Badan normatif

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    19

    (Senat Universitas dan Senat Fakultas) berperan sangat signifikan dalam

    mengarahkan dan menetapkan peraturan-peraturan internal kelembagaan secara

    umum, dan memproyeksikan IAI FIS UNP menuju perguruan tinggi yang

    mandiri.

    Upaya mempersiapkan pengelolaan kelembagaan yang kokoh, dinamis, dan

    adaptif terus dilakukan untuk memberikan layanan yang optimal terhadap semua

    stakeholders. Layanan yang optimal dapat diindikasikan dengan terlaksananya

    semua program-program internal, baik bersifat akademik maupun nonakademik,

    terkait penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dengan hasil yang memadai.

    Dalam hal layanan eksternal, diindikasikan dengan terlaksananya program-

    program kerja sama dan kemitraan yang secara langsung atau tidak langsung,

    mendukung program-program internal (pendidikan, penelitian, dan pengabdian).

    maupun usaha membangun good institutional image IAI FIS UNP. Dengan

    demikian, kepuasan pihak internal maupun eksternal menjadi acuan kualitas dan

    pengembangan layanan Jurusan IAI FIS UNP sebagai sebuah lembaga pendidikan

    setiap waktu.

    Untuk menunjang layanan lembaga yang bersifat akademik, Jurusan IAI FIS

    UNP telah menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang

    semua kegiatan program studi. Sarana dimaksud antara lain adalah ruang kelas,

    laboratorium (sains, teknologi dan bahasa, micro teaching), workshop, serta

    perpustakaan di tingkat universitas, fakultas, dan program studi. Selain melayani

    keperluan internal, sarana yang ada juga telah dimanfaatkan untuk kegiatan-

    kegiatan layanan eksternal seperti kegiatan pemberdayaan guru, PEMDA, UKM,

    industri, dan nantinya alumni. Namun demikian, kegiatan-kegiatan akademik

    masih perlu terus ditingkatkan agar pemanfaatan sarana tersebut lebih optimal

    memberikan bekal akademik dan keterampilan profesional pada lulusan, maupun

    dalam menghasilkan produk-produk penelitian yang aplikatif dan tepat guna serta

    menyelesaikan persoalan masyarakat dan bangsa secara lebih luas, hingga hasil

    penelitian yang dapat memperoleh PATEN dan HAKI sebagai bukti prestasi di

    bidang Akademik. Sarana dan prasarana yang dimiliki UNP saat ini sebagaimana

    terlihat dalam tabel berikut.

    3. Dosen dan Tenaga Kependidikan

    Berdasarkan disiplin keilmuan yang dimiliki oleh dosen terjadi

    perkembangan baik dalam bidang kependidikan maupun nonkependidikan.

    Kombinasi keilmuan seperti ini merupakan kekuatan bagi pengembangan

    kelembagaan, meskipun mandat utama UNP dan FIS UNP sebagai LPTK.

    Proporsi bidang keilmuan dosen tersebut dijadikan salah satu pertimbangan dalam

    penerimaan mahasiswa kependidikan dan non kependidikan sebagai perluasan

    kewenangan. Kualifikasi dan minat utama dosen juga dijadikan acuan bagi

    Prodi/Jurusan untuk membagi tugas kepada dosen, sehingga kompetensinya sesuai

    dengan mata kuliah yang diajarkan.

    4. Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    20

    Penelitian merupakan aktivitas yang harus dilakukan dosen sesuai dengan

    tuntutan Tridarma Perguruan Tinggi. Manajemen penelitian sepenuhnya dikelola

    oleh Lembaga Penelitian (Lemlit) UNP. Lemlit UNP merupakan sebuah lembaga

    penelitian yang sudah lama berdiri dan berkiprah di dalam berbagai bidang

    penelitian, baik ditingkat daerah maupun ditingkat nasional. Lemlit UNP

    mempunyai 4 pusat penelitian yang masing-masing dipimpin oleh seorang

    Kepala, yaitu (1) Pusat Penelitian Kependudukan dan Lingkungan Hidup, (2)

    Pusat Penelitian Studi Wanita, (3) Pusat Penelitian Pengembangan Wilayah dan

    Otonomi Daerah, dan (4) Pusat Penelitian dan Pengembangan Agama.

    5. Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

    Manajemen perguruan tinggi menuntut perubahan sesuai dengan perubahan

    lingkungan eksternal yang terjadi. Saat ini tuntutan akan pengelolaan kearah good

    university governance semakin menguat. Untuk menjamin implementasi good

    university governance tersebut berjalan dengan baik, telah dibangun sistem

    informasi yang memanfaatkan teknologi informasi (IT). Namun sistem tersebut

    juga masih memiliki kelamahan seperti aksesibilitas dosen dan tenaga

    kependidikan yang relatif lemah terhadap informasi yang disediakan. Hal ini

    menyebabkan relatif rendahnya efektifitas dan efisiensi pemanfaatan sistem

    informasi yang tersedia tersebut.

    6. Analisis Kondisi Lingkungan Eksternal

    Kondisi eksternal yang dimaksudkan adalah kondisi di luar lingkungan FIS

    UNP yang juga mempengaruhi FIS UNP dalam segala aktivitasnya, seperti

    kondisi sosial ekonomi, kemajuan teknologi, globalisasi (persaingan global),

    politik, dan kebijakan pemerintah. Diimplementasikannya UU No. 20 tahun 2003

    tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

    dan Dosen memberikan peluang bagi seluruh lembaga pendidikan khususnya

    UNP sebagai salah satu LPTK di Indonesia. Pengakuan terhadap profesi guru

    sejalan dengan peningkatan gaji guru memberikan dampak positif bagI

    pertumbuhan UNP. Kebijakan pemerintah tersebut mendorong minat masyarakat

    untuk menjadi guru semakin tinggi sehingga jumlah peminat guru juga meningkat.

    Kebijakan wider-mandate yang dikeluarkan pemerintah merupakan peluang

    bagi FIS UNP sebagai LPTK untuk berkembang. Kebijakan tersebut

    menyebabkan lahirnya berbagai program studi nonkependidikan yang pada

    gilirannya meningkatkan kualitas lulusan yang dihasilkan. Lebih lanjut, kebijakan

    tersebut juga menyebabkan meningkatnya peranan IAI FIS UNP dalam rangka

    meningkatkan APK perguruan tinggi. Namun demikian, kebijakan tersebut

    sekaligus menjadi tantangan bagi IAI FIS UNP karena meningkatnya beban tugas

    yang harus dilaksanakan. Perluasan mandat itu juga berarti perluasan arena

    persaingan dengan perguruan tinggi non-LPTK, sehingga meningkatkan tantangan

    yang dihadapi.

    7. Tantangan Pembangunan Pendidikan 2017-2021

    Tantangan pembangunan pendidikan khususnya tantangan bagi IAI FIS

    UNP pada masa yang akan datang adalah menghasilkan lulusan yang mampu

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    21

    menciptakan lapangan kerja. Jumlah lulusan perguruan tinggi yang selalu

    meningkat tiap tahun, merupakan tantangan bagi IAI FIS UNP untuk

    menghasilkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi dirinya dan

    bagi orang lain. Padahal saat ini, kondisi umum yang dihadapi program studi di

    FIS UNP adalah berpikir sebagai pencari pekerjaan, bukan pencipta lapangan

    pekerjaan. Hal ini dapat dilihat bahwa hanya sedikit dari lulusan yang mencoba

    menjadi entrepreneur, sehingga perlu suatu program yang dapat meningkatkan

    sikap kewirausahaan di kalangan mahasiswa, meskipun kompetensi utama lulusan

    adalah sebagai tenaga pengajar.

    Pada kenyaataan saat ini, masa tunggu lulusan untuk mendapatkan

    pekerjaan masih cukup lama, sehingga diperlukan suatu usaha yang lebih

    sungguh-sungguh untuk meningkatkan kompetensi lulusan agar relevan dengan

    pasar kerja, berdaya saing tinggi, sekaligus memiliki skill yang memadai agar

    mampu berwirausaha. Untuk hal ini, jaringan alumni dan kerja sama eksternal

    dengan berbagai pihak perlu terus ditingkatkan dan diberdayakan untuk mengatasi

    kondisi ini.

    Tantangan lain bagi IAI FIS UNP adalah penemuan berbagai metode,

    model, dan media pembelajaran serta penemuan dalam bidang sains, teknologi,

    dan seni. Kualitas universitas sangat ditentukan oleh berbagai penemuan tersebut.

    Kenyataan saat ini, setiap perguruan tinggi bersaing menghasilkan berbagai

    penemuan baik dalam bidang pembelajaran dan dalam bidang sains, teknologi,

    dan seni. Tantangan ini sangat berkaitan dengan kondisi laboratorium yang ada di

    program studi. Artinya, laboratorium sebagai sarana utama untuk membekali

    lulusan dengan keterampilan dan pengalaman praktis belum berfungsi secara

    optimal. Di samping melayani kegiatan pembelajaran, laboratorium juga belum

    memadai untuk digunakan sebagai sarana penelitian dan penghasil produk-produk

    aplikatif. Tantangan IAI FIS UNP ke depan adalah era globalisasi dan arus

    komunikasi yang sangat cepat menuntut adanya kelas-kelas yang bertaraf

    internasional. Hal ini penting untuk menjadi perhatian dan harus sudah mulai

    dirintis, terutama menyongsong tantangan globalisasi dan kebijakan pemerintah

    dalam jenjang pendidikan menengah. Selain itu, dengan usia yang masih sangat

    muda, IAI FIS UNP sudah berpaya menorehkan prestasi akademik yang

    membanggakan. UNP juga belum tercatat sebagai salah satu perguruan tinggi

    dalam peringkat dunia, walaupun secara nasional telah diakui dan mendapat

    apresiasi cukup baik dari Ditjen Dikti melalui keterlibatannya dalam berbagai

    kegiatan. Hal ini merupakan tantangan berat yang harus dihadapi IAI FIS UNP ke

    depan. Penataan kepemimpinan dan manajemen universitas yang lebih profesional

    merupakan tantangan bagi IAI FIS UNP pada masa yang akan datang.

    Pengembangan sarana dan prasarana juga merupakan tantangan IAI FIS UNP

    untuk masa depan. Perkembangan IAI FIS UNP yang semakin besar terutama dari

    jumlah mahasiswa yang semakin banyak harus sejalan dengan pengembangan

    sarana dan prasarana IAI FIS UNP.

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    22

    B. Isu Strategis Utama Jurusan Ilmu Agama Islam

    Program Kerja Jurusan IAI/PAI ini mengacu pada kebutuhan pengembangan dan penguatan kelembagaan dan kebijakan pengembangan kelembagaan Menristek dikti, UNP serta visi, misi dan dan tujuan lembaga.

    Beberapa prioritas isu yang akan dilaksanakan Jurusan IAI/PAI dalam mempersiapkan program studi yang unggul adalah:

    1. Isu Penguatan Kultur Organisasi, dan Tata Kelola

    Terdapt beberapa sudut Pandang Pengembangan Pengelolaan. Pertama, dalam kajian ilmu politik, penekanan pada aturan main (the rules) dan kegiatan kolektif (collective action). Kedua, dalam Ilmu psikologi melihat kelembagaan dari sudut tingkah laku manusia (behaviour). Ketiga, Ilmu hukum dari sudut hukum, aturan dan penegakan hukum serta instrumen dan proses litigasinya.

    Dalam Perspektif Islam, Islam sesungguhnya telah memberikan pondasi aspek keagamaan dan spiritualitasnya dalam pengembangan organisasi dan kelembagaan

    2. Isu Daya saing dan Akses

    3. Isu Relevansi dan Peningkatan mutu

    Ketiga isu besar tersebut akan dijabarkan ke dalam 5 bidang. Bidang-bidang yang dimaksud adalah :

    a. Organiasi dan Manajemen,

    b. Pendidikan dan Kemahasiswaan,

    c. Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,

    d. Kerjasama Institusional, dan

    e. Bidang Penunjang Penyelenggaraan Pendidikan.

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    23

    C. Analisis SWOT

    NO UNSUR

    INTERNAL EKSTERNAL

    KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG

    TANTANGAN DAN ANCAMAN

    1 Kelembagaan

    Program studi sangat diminati masyarakat.

    Akreditasi masih nilai ‘C’,

    Kerjasama dengan organisasi dengan lembaga lain dan Arab Saudi

    Meningkatnya atmosfir persaingan dari perguruan tinggi lain

    Prodi sudah dikelola oleh satu Jurusan

    Kebutuhan terhadap tenaga kerja profesional lulusan Jurusan IAI/PAI masih terbuka luas.

    Tingginya persaingan kerja lulusan yang semakin ketat.

    Tersedianya media web prodi untuk publikasi kelembagaan dan membangun citra Jurusan IAI/PAI yang baik di mata masyarakat.

    Tuntutan masyarakat kampus, dunia kerja dan industri akan lulusan dan produk IPTEK yang tinggi melalui komersialisasi riset.

    Akses informasi yang tak terbatas dan mudah dijangkau.

    Belum tersedianya tenaga profesional pengelola web

    2 Man / SDM

    Sumber daya dosen memadai. Jurusan memiliki 14 orang dosen: 1 orang profesor, 2 doktor, 5 calon doktor, dan semua dosen berpendidikan S2 ditambah 1 orang tendik yang sudah berpengalan

    Penguasaan bahasa asing yang pasif

    Adanya Rencana Kerja sama dengan Arab Saudi

    3 STRUKTUR DAN

    Struktur organisasi

    Pemahan tupoksi perlu

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    24

    NO UNSUR

    INTERNAL EKSTERNAL

    KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG

    TANTANGAN DAN ANCAMAN

    KEJELASAN TUGAS DAN FUNGSI

    sudah lengkap dan telah terbentuk struktur lembaga yang memenuhi kebutuhan

    penguatan.

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    25

    BAB III

    VISI, MISI DAN TUJUAN

    Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran Prodi Pendidikan Keagamaan Islam FIS UNP merujuk kepada Visi dan Misi Fakultas serta Universitas Negeri Padang.

    Visi Universitas Negeri Padang

    Dalam rangka mewujudkan peran dan fungsi perguruan tinggi sebagaimana diamanahkan UU Nomor 20 tahun 2003 tersebut, Universitas Negeri Padang merumuskan Visinya yaitu:

    “Menjadi universitas unggul di kawasan Asia Tenggara di bidang ilmu kependidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga, dan seni pada tahun 2020 berdasarkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa”.

    Misi Universitas Negeri Padang

    Universitas Negeri Padang memiliki misi sebagai berikut:

    a. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas di bidang ilmu kependidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga, dan seni berdasarkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

    b. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, hasil penelitian, serta model pembelajaran yang inovatif pada tingkat nasional maupun internasional.

    c. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai upaya penerapan ilmu kependidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga, dan seni untuk kemajuan bangsa.

    d. Meningkatkan tata kelola universitas.

    e. Meningkatkan kerja sama lokal, nasional, dan internasional.

    f. Mengembangkan landasan dan melaksanakan kebijakan untuk menuju universitas bertaraf internasional

    Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNP serta semua Program Studi di bawahnya, sebagai lembaga penyelenggara pendidikan di bawah UNP, visi, misi, tujuan, dan program kegiatannya mengacu kepada visi dan misi UNP

    Visi Fakultas Ilmu Sosial adalah:

    Visi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNP

    “Menjadi fakultas terkemuka dan unggul dalam bidang ilmu sosial, baik Kependidikan maupun non-kependidikan di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2020”

    Misi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNP

    1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas di bidang ilmu pendidikan dan ilmu sains dalam rumpun ilmu sosial berdasarkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

    2. Menyelenggarakan pendidikan rumpun ilmu sosial yang profesional baik pada tingkat Diploma, Sarjana, Magister, dan Doktor

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    26

    3. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, hasil penelitian, serta model pembelajaran yang inovatif pada tingkat nasional maupun internasional.

    4. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai upaya penerapan ilmu kependidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga, dan seni untuk kemajuan bangsa.

    5. Meningkatkan tata kelola fakultas menjadi fakultas dengan pelayanan prima, baik kepada mahasiswa, pegawai, maupun dosen

    6. Meningkatkan kerja sama lokal, nasional, dan internasional. 7. Mengembangkan landasan dan melaksanakan kebijakan untuk menuju fakultas

    bertaraf internasional. Tujuan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNP

    Berdasarkan visi dan misi maka tujuan FIS UNP: 1. Menghasilkan tenaga profesional yang bermoral dan agamis di bidang pendidikan

    dan ilmu sains dalam rumpun ilmu sosial 2. Menghasilkan lulusan Diploma, Sarjana, Magister, dan Doktor yang berdaya saing

    dan adaptif terhadap perubahan lingkungan sosial global 3. Menciptakan mahasiswa yang cerdas, santun, sehat jasmani, dan rohani 4. Menghasilkan karya ilmiah dan model pembelajaran yang inovatif. 5. Tersebarluaskannya ilmu pengetahuan, hasil penelitian, dan model pembelajaran

    pada tingkat nasional dan internasional. 6. Meningkatnya mutu dan jumlah implementasi ilmu kependidikan dan ilmu sains

    dalam rumpun ilmu sosial melalui pengabdian masyarakat. 7. Terbantunya masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan kemasyarakatan

    dengan memanfaatkan hasil-hasil penelitian 8. Terwujudnya tata kelola yang baik (good faculty governance) 9. Terlaksananya pelayanan berkualitas sesuai kebutuhan pelanggan 10. Terjalinnya kerja sama di tingkat lokal, nasional, dan internasional 11. Terwujudnya fakultas unggul di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2020 12. Terbangunnya budaya akademik yang berwawasan global

    Sasaran dan Strategi Pencapaian

    Sasaran yang hendak dicapai adalah: 1. Dihasilkan tenaga profesional yang bermoral dan agamis di bidang pendidikan dan

    ilmu sains dalam rumpun ilmu sosial 2. Dihasilkan tenaga profesional pada rumpun ilmu sosial untuk tingkat Diploma,

    Sarjana, Magister, dan Doktor 3. Dihasilkan lulusan yang berdaya saing dan adaptif terhadap perubahan lingkungan

    global. 4. Diciptakan mahasiswa yang cerdas, santun, sehat jasmani, dan rohani. 5. Dihasilkan karya ilmiah dan model pembelajaran yang inovatif. 6. Tersebarluaskannya ilmu pengetahuan, hasil penelitian, dan model pembelajaran pada

    tingkat nasional dan internasional. 7. Ditingkatkan mutu dan jumlah implementasi ilmu kependidikan, ilmu pengetahuan,

    teknologi, olahraga, dan seni melalui pengabdian masyarakat. 8. Terbantunya masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan kemasyarakatan dengan

    memanfaatkan hasil-hasil penelitian. 9. Terwujudnya tata kelola yang baik (good faculty governance). 10. Terlaksananya pelayanan berkualitas sesuai kebutuhan pelanggan.

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    27

    11. Terjalinnya kerja sama di tingkat lokal, nasional, dan internasional. 12. Fakultas yang berbasis IT dan IPTEKS

    13. Terbangunnya budaya akademik yang berwawasan global

    Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, maka strategi yang dilakukan adalah : 1. Menyusun Renstra Fakultas yang memuat berbagai agenda program

    dan kegiatan yang akan dilakukan dalam masa lima tahunan. 2. Memberikan kesempatan yang luas bagi mahasiswa untuk melakukan

    pengembangan diri, baik dalam bidang penalaran/akademik, maupun minat

    dan bakat melalui berbagai kegiatan kemahasiswaan seperti debat,

    seminar, pertemuan BEM dan HIMA sejenis, keikutsertaan dalam berbagai

    program kompetitif (program kreatifitas mahasiswa), serta pembinaan

    organisasi kemahasiswaan dengan berbagai kegiatan menyangkut ilmu

    pengetahuan, teknologi, olah raga, dan seni. 3. Memfasilitasi pengembangan kompetensi tenaga pendidik dan

    kependidikan melalui pendidikan formal lanjutan ke jenjang yang lebih

    tinggi, magang, seminar, dan pertemuan antar fakultas melalui berbagai

    forum seperti BKS-PTN wilayah Barat, Forum Pimpinan FIS ex LPTK se-

    Indonesia, Forum FISIP, FIS, FISIPOL se-Indonesia. 4. Mengalokasikan penganggaran untuk terlaksananya kegiatan penelitian dan

    pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi dosen yang terkategori sebagai

    peneliti pemula/dosen muda. 5. Melaksanakan pelatihan penyusunan proposal yang kompetitif di

    bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 6. Penerbitan berbagai jurnal yang dikelola jurusan bersama program studi. 7. Melaksanakan seminar berskala internasional, regional, dan lokal.

    Sosialisasi

    Penyebaran visi, misi, dan tujuan fakultas dilakukan melalui : 1. Memanjangkan baliho yang berisi rumusan visi, misi, dan tujuan fakultas di

    lobi kantor dekan Fakultas Ilmu Sosial 2. Mencantumkannya pada buku pedoman akademik dan buku pedoman

    kegiatan kemahasiswaan Universitas Negeri Padang 3. Mempublikasikannya melalui brosur dan leaflet penerimaan mahasiswa baru

    pada setiap program studi 4. Mempublikasikannya pada website Fakultas Ilmu Sosial

    5. Sosialisasi terhadap mahasiswa baru melalui kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru

    Visi Prodi Pendidikan Keagamaan Islam Dalam rangka mencapai visi UNP dan Visi Fakultas Ilmu Sosial, maka Visi Prodi

    Pendidikan Keagamaan Islam FIS UNP sebagai berikut:

    “Menjadi pusat pendidikan terkemuka dalam menyiapkan tenaga Pendidik Keagamaan Islam yang handal dan berbasis pada nilai-nilai Islam yang rahmatan li al’alamin”

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    28

    Menjadi Pusat Pendidikan Terkemuka bermakna bahwa Prodi Pendidikan Keagamaan Islam mengarahkan pandangan jauh ke depannya untuk menjadi prodi yang unggul dan terkemuka dari segi sumber daya manusianya baik dosen maunpun tenaga kependidikan yang professional. Penempatan sumber daya yang disesuaikan dengan bidangnya serta didukung dengan sarana dan teknologi sehingga mampu melakukan proses maksimal dalam menghasilkan lulusan berkualitas unggul di bidang pendidikan keagamaan Islam.

    Menyiapkan tenaga Pendidik Keagamaan Islam yang handal merupakan luaran (out put) dari prodi Pendidikan Keagamaan Islam dengan menghasilkan lulusan yang memiliki keilmuan ke-Islaman yang unggul, serta memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada zamannya.

    Berbasis pada nilai-nilai Islam yang rahmatan li al’alamin berarti bahwa Prodi Pendidikan Keagamaan Islam mengembangkan nilai-nilai Islam yang moderat dan rahmah sebagai spirit dalam pengembangan keilmuan melalui pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

    Misi Prodi Pendidikan Keagamaan Islam

    Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Universitas Negeri Padang di atas, maka Prodi Pendidikan Keagamaan Islam memiliki misi sebagai berikut

    a. Melaksanakan pendidikan yang unggul, professional, berkarakter dan memiliki

    pengetahuan mendalam pada bidangnya agar menghasilkan lulusan yang mampu

    bersaing di tingkat lokal, nasional dan regional.

    b. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan keilmuan dan inovasi dalam

    bidang pendidikan yang berbasis Islam.

    c. Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat yang unggul dalam bidang

    Pendidikan Keagamaan Islam.

    d. Meningkatkan tata kelola prodi pendidikan Keagamaan Islam.

    e. Meningkatkan kerjasama dengan stake holder dalam bidang Pendidikan Keagamaan

    Islam

    Tujuan Prodi Pendidikan Keagamaan Islam

    Tujuan Program Studi Pendidikan Keagamaan Islam FIS Universitas Negeri Padang adalah:

    D. Menghasilkan tenaga ahli dalam bidang Ilmu-ilmu ke-Islaman dan Pendidikan

    Keagamaan Islam yang yang unggul, cerdas, memiliki spiritualitas keagamaan,

    terampil dan berkarakter santun, rahmat, toleran, mampu bersaing di tingkat lokal,

    regional, nasional dan internasional serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan

    dalam rangka menghambakan diri kepada Allah Swt

    E. Menghasilkan tenaga ahli yang mampu mengembangkan ilmu, teknologi, dan seni

    yang berkaitan dengan IImu ke-Islaman baik melalui penelitian maupun melalui

    kegiatan-kegiatan ilmiah lainnya.

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    29

    F. Menghasilkan lulusan yang kreatif, berpikiran kritis, dan dinamis dan mampu

    menciptakan lapangan kerja.

    Sasaran Prodi Pendidikan Keagamaan Islam

    Adapun yang menjadi sasaran prodi Pendidikan Keagamaan Islam adalah:

    a. Menyiapkan tenaga pendidik yang memiliki keilmuan yang handal pada bidangnya

    b. Menyiapkan tenaga pendidik yang memiliki keterampilan mengajar yang efektif.

    c. Menyiapkan mahasiswa memiliki keahlian di bidang keagamaan

    d. Menciptakan suasana dan budaya akademik yang kondusif dan mamadai

    e. Menyiapkan Dosen yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan

    f. Menyiapkan lulusan yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan

    g. Menyiapkan lulusan yang menguasai teknologi terutama dibidang pendidikan

    keagamaan yang berwawasan keislaman yang religious cerdas, dan kreatif.

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    30

    Time Line Sasaran dan Strategi Pencapaiannya

    Sasaran

    Target

    Strategi Pencapaian 2016 2017 2018 2019 2020 2021-2024

    A. Bidang Pendidikan

    1. Menyiapkan tenaga pendidik yang memiliki keilmuan yang handal pada bidangnya

    2. Menyiapkan tenaga pendidik yang memiliki keterampilan mengajar yang efektif. a. Dosen S3 b. Dosen bersertifikat

    pendidik c. Jumlah Propfesor d. Lektor Kepala

    3. Menyiapkan mahasiswa yang memiliki keahlian di bidang keagamaan a. Muhadharah b. Tilawah al-Quran

    dengan baik c. Tahfizh al-Quran 1

    Juz

    4. Menciptakan suasana dan budaya akademik yang kondusif dan mamadai

    3 org

    56,25 %

    -

    3 org

    -

    -

    -

    3 org

    62,5 %

    1 org

    3 org

    60 %

    65 %

    ¼ Juz

    4 org

    68,75 %

    1 org

    4 org

    75 %

    75 %

    ½ Juz

    5 org

    75 %

    1 org

    5 org

    80 %

    80 %

    ¾ Juz

    6 org

    80 %

    2 org

    6 org

    85 %

    85 %

    1 Juz

    8 org

    90 %

    3 org

    8 org

    95 %

    95 % 1 Juz +

    Surat

    Pilihan

    1. Mendorong Dosen untuk studi lanjut

    2. Mengikut sertakan dosen dalam pelatihan-pelatihan dan workshop

    3. Melaksanakan pembinaan keagamaan untuk mahasiswa

    4. Mensertifikasi kemampuan dan keterampilan di bidang keagamaan mahasiswa sebelum wisuda

    5. Mendorong dan mengikutkan mahasiswa dalam lomba-lomba dll

    6. Menyiapkan sarana-prasarana. 7. Menyiapkan Tenaga

    kependidikan yang professional 8. Memberdayakan semua

    struktur kelembagaan

  • Renstra Jurusan Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Tahun 2017

    31

    B. Bidang Penelitian dan

    Pengabdian Masyarakat

    5. Menyiapkan Dosen yang

    mampu

    mengembangkan ilmu

    pengetahuan

    a. Penelitian

    b. Pengabdian

    c. Publikasi

    d. HKI

    6. Menyiapkan lulusan

    yang mampu

    mengembangkan ilmu

    pengetahuan

    a. Keikutsertaan mhs

    dalam penelitian dan

    pengabdian

    1 Judul

    4 Judul

    5 artikel

    -

    -

    1 Judul

    5 Judul

    8 Artikel

    1

    -

    2 Judul

    6 Judul

    9 artikel

    4

    12

    3 Judul

    7 Judul

    10 artikel

    6

    14

    4 Judul

    8 Judul

    11 artikel

    8

    16

    8 Judul

    9 Judul

    12 artikel

    10

    20

    1. Mengikutkan dosen dalam kegiatan-kegitan pelatihan publikasi ilmiah

    2. Mendorong dosen untuk aktif melaksanakan penelitian d