2015

15
Minggu, 20 Desember 2015 Hari Minggu Adven IV (Ungu) Tema Perayaan Iman Panggilan untuk saling memberkati. Tujuan Perayaan Iman Mengajak jemaat untuk menjadi berkat bagi orang lain dan menjadikannyasebagai gaya hidup. Daftar Bacaan Kitab Suci Bacaan I : Mikha 5:2-5a Tanggapan : Lukas 1:46b-55 Bacaan II : Ibrani 10:5-10 Bacaan Injil: Lukas 1:39-45 Pelengkap Bacaan Alkitab Untuk Liturgi I Berita Anugerah : Bilangan 6:24-26 Petunjuk Hidup Baru : Matius 5:13-16 Persembahan : I Tawarikh 29:12,13 Daftar Nyanyian Untuk Liturgi I Bahasa Indonesia Nyanyian pujian : KJ 454:1-3 Nyanyian Penyesalan : KJ 33:1,2 Nyanyian Kesanggupan : KJ 400:1,3 Nyanyian Persembahan : KJ 450:1-3 Nyanyian Pengutusan : KJ 424:1-3 Bahasa Jawa Kidung Pamuji : KPK BMGJ 61:1-2 Kidung Panelangsa : KPK BMGJ 52:1-3 Kidung Kasanggeman : KPK BMGJ 163:1-3 Kidung Pisungsung : KPK BMGJ 186:1-3 Kidung Pangutusan : KPK BMGJ 121;1,2

description

rheqh nrtj bu 56j 67in 76i k

Transcript of 2015

Page 1: 2015

Minggu, 20 Desember 2015Hari Minggu Adven IV (Ungu)

Tema Perayaan ImanPanggilan untuk saling memberkati.

Tujuan Perayaan ImanMengajak jemaat untuk menjadi berkat bagi orang lain dan menjadikannyasebagai gaya hidup.

Daftar Bacaan Kitab SuciBacaan I : Mikha 5:2-5aTanggapan : Lukas 1:46b-55Bacaan II : Ibrani 10:5-10Bacaan Injil : Lukas 1:39-45

Pelengkap Bacaan Alkitab Untuk Liturgi IBerita Anugerah : Bilangan 6:24-26Petunjuk Hidup Baru : Matius 5:13-16Persembahan : I Tawarikh 29:12,13

Daftar Nyanyian Untuk Liturgi IBahasa IndonesiaNyanyian pujian : KJ 454:1-3Nyanyian Penyesalan : KJ 33:1,2Nyanyian Kesanggupan : KJ 400:1,3Nyanyian Persembahan : KJ 450:1-3Nyanyian Pengutusan : KJ 424:1-3

Bahasa JawaKidung Pamuji : KPK BMGJ 61:1-2Kidung Panelangsa : KPK BMGJ 52:1-3Kidung Kasanggeman : KPK BMGJ 163:1-3Kidung Pisungsung : KPK BMGJ 186:1-3Kidung Pangutusan : KPK BMGJ 121;1,2

Pdt. Nindya Iswara (GKJ Lasem)

Dasar PemikiranKehidupan yang semakin sulit dan berat, sering membuat orang tidak dapat menjalani hidup ini sendirian. Kehadiran, pertolongan, dorongan, semangat dari orang lain menjadi sangat berarti dan dibutuhkan ketika seseorang sedang mengalami pergumulan hidup.

Page 2: 2015

Keberadaan setiap orang percaya di tengah-tengah dunia ini bukan sebuah kebetulan, bukan tanpa tujuan dari Sang Pencipta. Menjalani hidup yang bermanfaat dan dirasakan oleh orang lain disekitar kita menjadi panggilan kita. Hidup menjadi berkat bagi orang lain itu yang dikehendaki Tuhan. Hidup yang saling memberkati menjadi tujuan kehadiran kita di dunia ini.

Keterangan Tiap Bacaan Mikha 5:2-5a

Mikha 5:2-5 merupakan bagian dari penggenapan mengenai Mesias yang akan datang (Mi 4:1-5:5). Mikha 5:2-5 berisi nubuatan nabi Mikha tentang seorang wanita yang kelak akan melahirkan seorang pemimpin yang akan menggembalakan umat, yaitu: ”Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala”.

Lukas 1:46b-55Lukas 1:46-55 berisikan nyanyian pujian Maria, yang biasa disebut Magnificat.Arti harafiah dari magnificat adalaha hymn or song of praise (suatu himne atau nyanyian pujian). Disebut demikian sebab dalam nyanyian itu Maria, ibu Yesus, menyampaikan suatu pujian yang mempermuliakan Allah. Bagian awal dari nyanyian itu adalah Magnificat anima mea Dominum(jiwaku memuliakan Tuhan). Ungkapan iman Maria memperlihatkan konsistensi dan ketaatannya terhadap rencana Allah yang mewujud dalam kegembiraan dan sukacita yang begitu dalam.Nyanyian Pujian ini dibagi menjadi dua bagian:Ayat 46b-50. Bagian pertama ini berisikan puji-pujian Maria atas perhatian dan kasih setia Allah yang telah ditunjukkan kepadanya.Ayat 51-53. Bagian kedua ini berisikan ungkapan iman Maria tentang kemahakuasaanAllah.

Ibrani 10:5-10Ayat 5-10 berbicara tentang keistimewaan pengurbanan Kristus yang dibandingkan dengan pengurbanan hewan atau binatang di dalam Perjanjian Lama seperti kurban bakaran dan kurban penghapus dosa yang dilaksanakan berulang terus menerus.Penulis Kitab ibrani memberi penegasanbahwa kita semua telahdikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Kristus.

Page 3: 2015

Lukas 1:39-45Pada bagian ini diceritakan pertemuan dua calon ibu yaitu Maria dan Elisabet. Bukan pertemuan biasa, tetapi pertemuan yang membawa berkat bagi kedua orang itu dan membawa kemuliaan Tuhan. Maria dan Elisabet saling memberkati satu sama lain.

Harmonisasi BacaanKarya keselamatan Allah telah dinyatakan melalui karyapenebusan Yesus Kristus. Setiap orang yang menerima karya keselamatan itu hendaknya terdorong untuk menjadi berkat bagi orang lain.

Renungan Atas Bacaan Setiap kehadiran tentu berdampak bagi orang lain yang ada disekitarnya. Dampak itu bisa positif, bisa juga negatif. Semuanya itu tergantung dari cara kita hadirdi tengah-tengah kehidupan bersama dengan orang lain. Yesus Kristus memanggil kita untuk hadir di tengah-tengah masyarakat dengan dampakyang positif. Kita dipanggil untuk menjadi berkat bagi orang lain dan hidup saling memberkati.

Pokok dan Arah Pewartaan Pokok pewartaan pada Minggu Adven ke-4 ini adalah mengingatkanjemaat akan panggilannya untuk menjadi berkat bagi orang lain dan saling memberkati. Hal itu harus menjadi gaya hidup setiap orang percaya.

Khotbah Jangkep Bahasa IndonesiaJudul Khotbah:

Panggilan Untuk Saling MemberkatiSaudara-saudara yang dikasihi Tuhan.Ada tiga pohon kecil yang tumbuh tinggi di puncak sebuah gunung.

Mereka mendiskusikan tentang mimpi masa depan mereka. Pohon yang pertama melihat ke langit malam yang bersinar dan mengatakan, ”Aku ingin membawa harta raja-raja dan para ratu. Aku ingin tampil indah. Aku ingin dipenuhi oleh kekayaan dunia.” Aliran air yang deras tertangkap mata oleh pohon kedua. Dia pun berkata, ”Aku ingin menjadi perahu gagah perkasa. Aku ingin berlayar mengarungi laut yang bergelora, berkeliaran di lautan yang luas, dan mengantarkan raja-raja serta ratu ke tempat tujuan mereka dengan aman.” Pohon yang ketiga sangat menyukai puncak gunung. ”Aku ingin orang-orang yang melihatku menyentuh surga dan memikirkan tentang Tuhan,” katanya.

Beberapa tahun kemudian, ada tiga penebang yang menolong ketiga pohon itu melaksanakan kegiatan selanjutnya dalam hidup mereka.Pohon

Page 4: 2015

pertama, yang berdiri tegap, dirobohkan. ”Aku akan menjadi tempat penyimpan harta yang paling indah,” pikirnya. ”Aku akan memegang seluruh kekayaan dunia.” Pohon kuat kedua dirobohkan. ”Aku sekarang akan berlayar mengarungi lautan,” pikirnya. ”Aku akan menjadi perahu yang paling kuat.” Pohon ketiga, yang ranting-rantingnya menyentuh surga, juga dirobohkan. Bersama-sama dengan kedua pohon lainnya, dia dibawa ke lereng bukit yang indah.

Pohon pertama tiba di toko tukang kayu. Pohon itu begitu semangat. Tapi dia ternyata tidak dibuat sebagai peti harta karun. Tukang kayu yang mahir itu membuatnya menjadi sebuah palungan.Pohon kedua dibawa ke galangan kapal. Pohon yang kuat itu berpikir, ”Sekarang saatnya aku menjadi kapal yang kuat.”Namun ternyata dia dibuat menjadi perahu nelayan yang sederhana.Pohon ketiga dibawa ke tempat penjualan kayu. Dia dibuat menjadi balok-balok kayu dan ditaruh di pinggiran. ”Kenapa ini terjadi?” pikir pohon ketiga ini. ”Yang ingin kulakukan hanyalah menyentuh surga.”

Beberapa minggu telah lewat, mimpi-mimpi mereka mulai mengabur. Sampai suatu hari. Seorang ibu muda menaruh anaknya yang baru lahir ke dalam sebuah palungan. ”Ini tempat yang sempurna,” kata wanita itu kepada suaminya. Pohon pertama itu tahu bahwa dia sedang menimang harta yang paling berharga.

Suatu hari, perahu nelayan itu digunakan untuk mencari ikan. Laut tiba-tiba menjadi ganas dan hujan badai bergelora. Ini membuat takut pohon kedua tersebut. Jika saja dia sebuah perahu yang kuat dan bisa mengatasi badai! Namun, salah seorang yang menaikinya itu bangun karena badai, dia mengeluarkan tangannya dan berkata, ”Damai.” Lautan menjadi tenang dan badai menghilang. Saat itu pohon kedua itu tahu, dia sedang membawa Raja Mahakuasa.

Pada hari Jumat pagi, pohon ketiga diambil oleh para serdadu dan dibawa melalui massa yang sedang berseteru. Dia ketakutan dan tidak suka ada tangan seorang pria terpaku padanya. Namun pada hari Minggu matahari terbit. Bumi bersukacita. Dia menyadari bahwa semuanya berubah karena kasih Tuhan.

Pohon pertama dibuat menjadi indah.Pohon kedua dibuat menjadi kuat.Pohon ketiga membuat orang-orang berpikir tentang Tuhan.Pesan yang hendak disampaikan melalui cerita ini adalah supaya

dalam menjalani kehidupan, kita selalu menjadi orangyang bermanfaat bagi orang lain. Dengan kata lain, hidup kita menjadi berkat bagi orang-orang

Page 5: 2015

yang ada disekitar kita.Panggilan untuk saling memberkati adalah perenungan kita pada saat ini.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan.Lukas 1:39-45 menceritakan tentang kehidupan yang saling

memberkati antara Maria dan Elisabet. Setelah Maria mendengar berita dari malaikat Gabriel tentang perkenan Allah memakai Maria dalam karya penyelamatan-Nya atas dunia, maka ayat 39 adalah respons kebahagiaan Maria. Dia akan menjadi ibu dari anak Allah sehingga hatinya dipenuhi sukacita.Pada sisi yang lain, kebahagiaan Maria bertambah dengan berita yang disampaikan oleh malaikat Gabriel bahwa Elisabet, saudaranya, pada masa tuanya, juga sedang mengandung seorang anak laki-laki dan telah memasuki bulan keenam (Luk 1:36).Kebahagian yang dialami Maria menggerakkannya untuk pergi mengunjungi keluarga Zakharia dan Elisabet di wilayah Yehuda.

Secara geografis, jarak Nazaret dengan Yerusalem sangat jauh.Maria datang untuk memberi bantuan dan dukungan kepada Elisabet. Dengan demikian kita dapat melihat bahwa Maria, yang telah dipilih oleh Allah untuk menjadi seorang yang begitu khusus dalam sejarah keselamatan Allah, tetap peduli dengan kondisi anggota keluarganya. Jarak yang begitu jauh tidak menghalangi niatnya untuk memberi bantuan dan meringankan beban keluarga Zakharia dan Elisabet. Yang menarik adalah pengalaman Elisabet saat Mariadatang berkunjung dan mengucapkan salam kedatangannya. Ternyata anak yang berada dalam kandungan Elisabet melonjak kegirangan dan Elisabet kemudian dipenuhi oleh Roh Kudus sehingga dia mengucapkan pujian kepada Maria: ”Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?”(Luk. 1:42-43).Ucapan Elisabetinimenyatakan Maria sebagai satu-satunya wanita yang paling diberkati. Berkat itu disebabkan oleh janin Yesus yang sedang dikandungnya. Sementara itu, Maria berperan menjadi ibu Tuhan. Maria dan Elisabet saling menjadi berkat.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan,Berkaitan dengan bermanfaat atau tidaknya hidup seseorang,

setidaknya ada tiga tipe orang. Tipe pertama adalah orang yang negatif reaktif, yaitu orang yang membalas kejahatan dengan kejahatan, bisa berlaku sama jahatnya atau bahkan lebih jahat dari pelaku kejahatan. Orang dengan tipe ini kerap mengaku bahwa dirinya adalah orang beragama, tetapi hidupnya tidak mencerminkan sebagai orang beragama. Bisa saja mengaku sebagaiorang Kristen, tetapi dalam kehidupannya tidak

Page 6: 2015

mencerminkan Kristus. Tipe ini sangat sulit menjadi berkat bagi orang lain.Tipe kedua adalah orang yang positif pasif, yaitu orang yang tidak berlaku jahat, tidak merugikan orang lain, tetapi juga tidak berbuat sesuatu untuk orang lain. Orang dengan tipe ini cenderung tidak peduli dengan kehidupan orang lain. Fokus kehidupannya hanya pada dirinya sendiri. Tipe ketiga adalah orang yang proaktifberbuat sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi sesamanya. Tipe ketiga ini adalah orang yang menjadi berkat bagi orang lain.Sebagai orang percaya, kita dipanggil menjadi orang tipe ketiga, yakni orang yang proaktif. Kita dipanggil untuk menjadi orang yang menjadi berkat bagi orang lain. Kita dipanggil untuk saling memberkati.

Berkenaan dengan hidup yang saling memberkati, ada dua hal yang patut kita renungkan. Pertama, untuk menjadi berkat bagi orang lain, kita tidak perlu menunggu hidup kita cukup atau bahkan kaya terlebih dahulu. Sering kalikita memahami bahwa sepatutnya kebutuhan diri sendiri tercukupi dahulu baru berpikir tentang orang lain.Padahal segala yang ada pada diri kita bisa menjadi berkat bagi orang lain. Sayangnya, dalam kehidupan sehari-hari, kitasering merasa tidak punya apa-apa. Padahal kita punya banyak hal. Banyak berkat Tuhan yang bisa kita bagikan. Kedua, satu-satunya alasan kita menjadi berkat bagi orang lain adalah karena Tuhan sudah memberkati kita. Karena Tuhan sudah mengasihi kita, maka kita mengasihi orang lain. Segala hal yang sudah Tuhan kerjakan dalam kehidupan kitamenjadi alasan serta dasar hidup yang memberkati orang lain. Menjadi berkat bagi orang lain terwujud dalam ucapan dan tindakan. Panggilan untuk saling memberkati, itulah yang patut kita renungkan dan kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan memberkati. AminKhotbah Jangkep Bahasa Jawa

Irah-irahaning Khotbah:Timbalan Padha Andum Berkah

Pasamuwan ingkang kinasih,Wonten cariyos mekaten:Wonten wit cacahipun tiga ingkang gesang wonten ing redi. Wit-

witan kala wau gadhah pepénginan utawi gegayuhan ingkang bènten-bènten. Wit ingkang sepisan gadhah gegayuhan, ”Aku kepéngin dadi wadhah kanggo raja branané para ratu. Aku kepéngin dadi wadhah kang isiné kebak rajabrananing jagad.” Wit ingkang kaping kalih gadhah gegayuhan, ”Aku kepéngin kayuku digawé prau kang gedhé sarta kuwat. Prau kang ndhèrèkaké para raja sarta ratu dlajahi samudraning jagad.” Déné wit ingkang kaping tiga, ingkang remen pucaking redi, boten purun kawon,

Page 7: 2015

”Aku kepéngin wong-wong ndeleng dhuwuring witku kang nganti langit sarta gawé wong kuwi ènget karo Gusti Allah kang Mahakawasa.”

Satunggaling dinten, wonten tiyang tiga ingkang negor wit-wit kala wau. Wit ingkang sepisan dipun tegor. Wonten ing salabeting manahipun wit punika ngucap bilih piyambakipun badhé kadamel wadhah ingkang élok kanggé nyimpen raja brananing jagad.Wit ingkang kaping kalih ugi dipun tegor. Wonten ing salabeting manahipun wit punika ngucap bilih piyambakipun badhé kadamel prau ingkang paling kiyat. Mekaten ugi wit ingkang kaping tiga dipun tegor.

Wit-wit ingkang sampun kategor kala wau dipun bekta mandhap saking inggiling redi.Wit ingkang sepisan dipun bekta dhateng tokonipun tukang kajeng. Wit punika remen sanget. Ananging wit punika boten dipun damel dados wadhahing raja brana. Tukang kajeng punika ndamel piyambakipun dados pamakanan utawipalungan. Wit ingkang kaping kalih dipun bekta dhateng papan galangan kapal utawi papan kanggé damel prau.Wit punika dipun damel prau prasaja kanggé pados ulam.Wit ingkang kaping tiga dipun bekta dhateng panggènanipun bakul kajeng. Wit punika dipun graji dados balok. Wit tetiga kala wau sampun sami mupus gegayuhan ingkang naté dipun ucap nalika taksih ing redi.

Satunggaling dinten, wonten ibu ingkang mapanaken putranipun ingkang nembé kemawon lair wonten ing salebeting pamakanan. ”Punika papan ingkang cocog sarta sampurna”, pangandikanipun ibu kala wau dhateng garwanipun. Wit ingkang sepisan punika mangertos bilih piyambakipun dados papan ingkang wigati sarta paling aji kagem wiyosipun Gusti Yésus.

Prau prasaja ingkang dipun damel saking wit ingkang kaping kalih, kaginaaken déning tiyang ingkang sami pados ulam. Nalika wonten satengahing seganten dumadakan wonten prahara. Satunggaling tiyang ingkang nitih prau lajeng jumeneng sarta ngendika: ”Menenga lan dadia anteng!” Angine nuli mendha, segantenipun anteng malih. Sanalika, wit ingkang kaping kalih mangertos bilih Ratu ingkang Makakawasa nitih piyambakipun.

Wonten ing Jumat énjing, wit kaping tiga ingkang sampun dados balok dipun pendhet déning para prajurit sarta dipun bekta kadadosaken salib. Piyambakipun ajrih sarta boten remen ningali wonten astanipun tiyang dipun paku sarta sinalib. Ananging wonten ing dinten Minggunipun, jagad asukarena karana tiyang ingkang sinalib sampun wungun malih.

Wit ingkang sepisan dipun damel dados pamakanan kang maédahi sarta éndah.

Page 8: 2015

Wit ingkang kaping kalih dipun damel dados prau ingkang kiyat.Wit ingkang kaping tiga ndadosaken tiyang-tiyang sami mangertos

katresnanipun Gusti.Cariyos punika paring piwulang dhateng kita bilih nalika nglampahi

gesang kedah dados tiyang ingkang migunani tumraping tiyang sanès. Kita kedah dados berkah kanggé tiyang-tiyang ingkang wonten ing sacelak kita. Timbalan sami andum berkah punika ingkang badhé kita raos-raosaken dinten punika.

Pasamuwanipun Gusti Yésus ingkang kinasih,Lukas 1:39-45 nyariyosaken bab gesang ingkang sami andum berkah

antawisipun Maryam kaliyan Élisabèt. Saksampunipun Maryam nampi pawartos saking malaékat Gabrièl bab Allah ingkang ngagem Maryam wonten ing pakaryan kawilujenganipun jagad, pramila ayat 39 punika wujuding kabingahanipun Maryam dados ibunipun sang bayi Yésus Kristus. Kejawi punika, kabingahanipun Maryam punika sangsaya ageng awit piyambakipun mangertos bilih Élisabèt sedhèrèkipun saweg ngandhut sampun nem wulan (Luk 1:36).Kabingahan ingkang karaosaken déning maryam mbereg piyambakipun tindak nuwèni brayatipun Zakharia sarta Élisabèt ing tlatah Yudéa. Sacarageografis temtunipun Nazaret kaliyan kitha Yerusalèm punika tebih sanget. Késahipun Maryam dhateng Élisabèt kanthi ancas paring pitulungan sarta panyengkuyung dhateng Élisabèt. Kanthi mekaten kita saged ningali bilih sinaosa Maryam dipun pilih déning Allah sacaramirunggal wonten ing pakaryan kawilujenganipun Gusti, Maryam tetep perduli kaliyan gesangipun Élisabèt. Tebih botendados pepalang kanggé paring pitulungan sarta panyengkuyung dhateng brayatipun Zakharia sarta Élisabèt.

Nalika Maryam paring salam dhateng Élisabèt. Jabang bayi ingkang wonten ing guwa garbanipun Élisabèt nggronjal, wasana Élisabèt kapenuhan ing Roh Suci, sarta ngucap: ”Kowé iku binarkahan ana ing antarané wong wadon kabèh, apamaneh binarkahana wohing kandhutanmu. Sapa ta aku iki, déné nganti karawuhan ibune Gustiku?”. Punapa ingkang kaucapaken déningÉlisabèt punika ngemu teges:sepisan bilih Maryam punika wanita ingkang binerkahan déning Gusti. Boten wonten wanita ingkang binerkahan kados déné Maryam. Kaping kalih, berkahipun Gusti punika awit karana Maryam ngandhut bayi Yésus. Kaping tiga, Maryam kaparingan gelar/kasebat minangka ibunipun Gusti.

Maryam dados berkah tumraping Élisabèt srana nuwèni, paring pitulungan, sarta panyengkuyung dhateng brayatipun Zakharia saha Élisabèt. Mekaten ugi Élisabèt dados berkah tumraping Maryam srana

Page 9: 2015

ngiyataken kanthi pamuji dhateng Maryam ingkang dipun pilih déning Allah mbabaraken pakaryanipun.

Pasamuwanipun Gusti Yésus ingkang kinasih,Menawi bab gesang sesambetan kaliyan sesami, wonten tigang jinis

tiyang. Jinis ingkang sepisan inggih punika tiyang ingkang négatif réaktif, inggih punika males piawon kanthi piawon ugi, tumindak awonipun saged sami utawi kepara langkung awon. Tiyang punika asring ngakeni bilih piyambakipun Kristen, ananging gesang padintenanipun botennélaaken gesang minangka putranipun Gusti. Jinis punika angèl sanget dados berkah tumraping tiyang sanès. Jinis ingkang kaping kalih inggih punika tiyang ingkang positif pasif. Piyambakipun boten nindakaken piawon, botenngresahi tiyang sanès, ananging ugi boten nindakaken punapa-punapa kanggé tiyang sanès. Gesangipun namung kanggé dhirinipun piyambak. Jinis ingkang kaping tiga inggih punika tiyang ingkang proaktif. Sedaya ingkang katindakaken déning tiyang punika migunani utawi dados berkah tumraping tiyang sanès. Jinis ingkang kaping tiga punika, ingkang dados timbalanipun Gusti Allah tumraping tiyang pitados. Kita dipun timbali dados tiyang ingkang mberkahi tumrap tiyang sanès.

Dados berkah tumraping tiyang sanès punikangemu kalih perkawis ingkang wigati. Sepisan, dados berkah tumraping tiyang sanès punika boten kedah gesang kita cekap utawi sugih rumiyin. Sampun ngantos kita celathu, ”Nengga cekap rumiyin supados saged dados berkah,” utawi, ”Nengga sugih rumiyin supados saged dados berkah.” Sedaya ingkang wonten ing gesang kita punika peparingipun Gusti lan saged dados berkah tumraping tiyang sanès. Ananging limrahipun kita punika asring rumaos boten gadhah punapa-punapa, taksih kekirangan. Kamangka berkahipun Gusti ingkang sampun kaparingaken dhateng kita kathah sanget. Kaping kalih, inggih punika dhasar anggèn kita kedah dados berkah. Gusti Allah sampun mberkahi kita, pramila kita saged dados berkah kanggé tiyang sanès. Karana kita sampun dipun tresnani déning Gusti, pramila kita saged nresnani tiyang sanès. Pakaryanipun Gusti ingkang sampun katindakaken wonten ing gesang kita, punika ingkang dados dhasaring anggèn kita gesang migunani tumraping tiyang sanès. Sumangga dados berkah srana tumindak lan pangucap kita. Gusti ingkang paring kekiyatan satemah kita saged dados berkah tumraping tiyang sanès. Amin