2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

396

Transcript of 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

Page 1: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...
Page 2: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

i

AANNAALLIISSIISS FFLLEEKKSSIIBBIILLIITTAASS RRAANNCCAANNGGAANN SSTTRRUUKKTTUURR TTAABBEELL DDAATTAABBAASSEE

SSeebbuuaahh KKrriittiissii RRaannccaannggaann SSttrruukkttuurr TTaabbeell DDaattaabbaassee HHaassiill--HHaassiill PPeenneelliittiiaann PPaaddaa SSiisstteemm IInnffoorrmmaassii AAkkaaddeemmiikk

TTEESSIISS

UUnnttuukk MMeemmeennuuhhii SSeebbaaggiiaann PPeerrssyyaarraattaann MMeennccaappaaii DDeerraajjaatt SSaarrjjaannaa SSttrraattaa--22

PPrrooggrraamm SSttuuddii IIllmmuu KKoommppuutteerr JJuurruussaann IIllmmuu--IIllmmuu MMaatteemmaattiikkaa && PPeennggeettaahhuuaann AAllaamm

FFaakkuullttaass MMaatteemmaattiikkaa && IIPPAA

UUnniivveerrssiittaass GGaaddjjaahh MMaaddaa

DDiiaajjuukkaann oolleehh:: EEddhhyy SSuuttaannttaa

2200886677//II--44//11664488//0033

SSEEKKOOLLAAHH PPAASSCCAASSAARRJJAANNAA UUNNIIVVEERRSSIITTAASS GGAADDJJAAHH MMAADDAA

YYOOGGYYAAKKAARRTTAA 22000066

Page 3: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

ii

Page 4: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

iii

PPEERRNNYYAATTAAAANN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis

atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini

dan disebutkan di dalam Daftar Pustaka.

Yogyakarta, 10 Mei 2006

Edhy Sutanta

Page 5: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

iv

Kupersembahkan untuk :

istriku: retno widiastuti, s.t.,

terima kasih atas segala perhatian, pengertian, dan dukungannya;

kedua putriku: safira maharani redhyndaputri,

ashifa nareswari redhyndaputri, kalian adalah sumber harapan, sumber inspirasi, dan sumber sukacita;

kedua orangtuaku

dan segenap anggota keluarga;

almamater.

Page 6: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

v

KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur ke hadirat Allah SWT,

Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat, nikmat, dan hidayah yang telah

diberikan-Nya, sehingga kami masih diberi kesempatan untuk dapat

menyelesaikan Tesis ini. Mengenang semua pengalaman hidup ini, sekali lagi

kami panjatkan syukur kepada-Mu ya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih

dan Penyayang, Tuhan Yang Maha Pemurah, Penguasa Alam Semesta.

Ucapan terima kasih pertama-tama kami sampaikan kepada Drs. Retantyo

Wardoyo, M.Sc., Ph.D., selaku Pembimbing Utama Tesis ini yang dengan

sistematis telah memaksa kami harus belajar dan terus belajar dengan serius.

Beliau adalah salah seorang Dosen Terbaik yang pernah kami jumpai, yang selalu

ingin melihat mahasiswanya menemukan dan mencapai hal yang terbaik,

kesediaannya untuk meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing, dan

kesediaannya untuk selalu membantu mahasiswanya akan selalu membekas dalam

ingatan kami. Di luar ruang kelas, Beliau juga telah menjadi Ayah yang sangat

baik dan penuh perhatian bagi kami.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Drs. Retantyo

Wardoyo, M.Sc., Ph.D., Dr. Ahmad Ashari, M.Kom., Drs. Agus Harjoko, M.Sc.,

Ph.D., Dra. Sri Hartati, M.Sc., Ph.D., selaku Penguji pada Ujian Tesis yang telah

banyak memberi masukan penting untuk peningkatan kualitas Tesis ini. Cecaran

pertanyaan mematikan yang diberikan selama ujian Tesis ini telah membuat kami

Page 7: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

vi

menyadari dengan segenap hati bahwa banyak hal besar yang harus kami pelajari

dan tidak bisa ditunda-tunda lagi.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada para Dosen di Sekolah

Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman yang berharga kepada

kami. Mereka itu antara lain adalah Drs. Widodo Prijodiprojo, M.Sc. EE., Drs.

Retantyo Wardoyo, M.Sc., Ph.D., Drs. GP. Daliyo, Dipl. Com., Dr. Ahmad

Ashari, M.Kom., Drs. Agus Harjoko, M.Sc., Ph.D., Dra. Sri Hartati, M.Sc., Ph.D.,

Drs. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc., Ph.D., Drs. Heri Pratomo, M.Kom. (almarhum).

Mereka itu adalah kelompok Dosen yang inspiratif. Keberadaan mereka telah

membuat kami memahami kualitas seorang Sarjana Stata-2 pada Sekolah

Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM. Keberadaan mereka

membuat kami yakin bahwa kualitas pendidikan Sekolah Pascasarjana, Program

Studi Ilmu Komputer, FMIPA di UGM akan terus mengalami peningkatan.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada segenap Pimpinan dan

Staf di lingkungan Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA,

UGM yang berperan besar terhadap kelancaran studi selama kami menempuh

studi jenjang Srata-2.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada kedua Orangtua kami,

atas segala doa, dukungan, dan perjuangan dalam membesarkan, mendidik, dan

membimbing kami di tengah berbagai kesulitan yang harus dihadapinya. Kepada

segenap anggota keluarga, kami sampaikan ucapan terima kasih atas dukungan

yang diberikan selama ini.

Page 8: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

vii

Untuk teman-teman seangkatan di Sekolah Pascasarjana, Program Studi

Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, kami sampaikan terima kasih atas dukungan dan

kerjasama yang diberikan semasa menempuh studi Strata-2. Secara khusus,

ucapan terima kasih kami sampaikan kepada I Wayan Candra Winetra, S.Kom.,

M.Kom. atas kesempatan yang diberikan untuk secara terus-menerus dapat

berdiskusi dan berbagi ilmu pengetahuan. Kehadirannya sangatlah lengkap dan

mengagumkan, selama menempuh studi Strata-1 ia telah hadir sebagai mahasiswa

terbaik yang pantas kami banggakan, dan selama menempuh studi S2 ia telah

menjadi adik yang menyenangkan, guru dalam menulis program, dan sahabat.

Akhirnya, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada istri tercinta Retno

Widiastuti, S.T. atas segala perhatian, pengertian, dan dukungan yang diberikan.

Kehadirannya telah membuat kami semakin mengerti tentang makna hidup

sebagai hamba Allah SWT dan pengikut Rasulullah Muhammad SAW. Semoga

kebahagiaan selalu menyertai setiap waktu. Untuk kedua putri kami, Safira

Maharani Redhyndaputri dan Ashifa Nareswari Redhyndaputri, sungguh kalian

telah menjadi sumber harapan, inspirasi, dan sukacita. Semoga kalian bahagia

selalu.

Yogyakarta, 10 Mei 2006

Edhy Sutanta

Page 9: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

viii

DDAAFFTTAARR IISSII

Hal: Halaman Judul Halaman Pengesahan Halaman Pernyataan Halaman Persembahan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran INTISARI ABSTRACT

i ii iii iv v viii xi xiii xvii xx xxi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Rumusan Masalah 1.3. Batasan Masalah 1.4. Tujuan Penelitian 1.5. Manfaat Penelitian 1.6. Keaslian Penelitian 1.7. Organisasi Laporan Penelitian

1 1 4 5 5 6 6 7

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Tentang Konsep SIM

2.1.1. Definisi SIM 2.1.2. Tinjauan Tentang SIM 2.1.3. Tujuan SIM 2.1.4. Pengolahan Data Dalam SIM 2.1.5. Unsur-Unsur Penting Agar SIM Efektif 2.1.6. Bentuk Anatomi SIM 2.1.7. Jaringan Kerja SIM 2.1.8. Karakteristik Kebutuhan Informasi Dalam SIM 2.1.9. Metodologi Pengembangan SIM 2.1.10. Perancangan Sistem Dalam SIM 2.1.11. Kriteria Keberhasilan SIM

2.2. Tinjauan Tentang Konsep Database 2.2.1. Definisi Database 2.2.2. Tujuan Database 2.2.3. Keuntungan Database 2.2.4. Kendala Dalam Database 2.2.5. Pandangan Terhadap Database 2.2.6. Model Data 2.2.7. Relational Database Model/RDBM

2.3. Pandangan Tentang Kerjasama Sistem Informasi Akademik

8 8 8 12 16 18 21 21 22 23 28 39 46 46 46 48 49 49 51 53 53 61

Page 10: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

ix

2.4. Database dan SIM 2.5. Perancangan Database Untuk SIM 2.6. Verifikasi Struktur Database 2.7. Schema Database Universal 2.8. Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database 2.9. Pendekatan dalam Pengukuran Kualitas Informasi 2.10. Acuan Dalam Penilaian

65 65 76 77 80 82 83

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian 3.2. Data Penelitian

3.2.1. Data Penelitian Kelompok Pertama 3.2.2. Data Penelitian Kelompok Kedua 3.2.3. Data Penelitian Kelompok Ketiga

3.3. Metode Pengumpulan Data 3.4. Langkah Penelitian

86 86 87 87 89 91 92 93

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis

4.1.1. SIM di Perguruan Tinggi (SIPT) 4.1.2. Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) di Perguruan Tinggi 4.1.3. Kebutuhan Informasi (dan Data) dan Nilai Rinci Data Untuk

SIAKAD 4.1.4. Perubahan Kebutuhan Informasi (dan Data) Untuk SIAKAD 4.1.5. Langkah Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel

Database 4.1.6. Data Yang Dianalisis 4.1.7. Penilaian Untuk Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur

Tabel Database 4.1.8. Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel

Database 4.2. Pembahasan

4.2.1. Statistik Tingkat Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database

4.2.2. Identifikasi Penyebab Rancangan Struktur Tabel Database Tidak Fleksibel

4.2.3. Kerangka Rancangan Struktur Tabel Database Yang Relatif Fleksibel Untuk SIAKAD

4.2.4. Usulan Panduan Perancangan Struktur Tabel Database Yang Fleksibel

99 99 99 128 153 178 183 186 194 197 198 198 203 226 243

BAB V. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Perancangan Sistem

5.1.1. Perancangan Model Sistem 5.1.2. Perancangan Model Data 5.1.3. Perancangan Database

251 251 251 282 291

Page 11: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

x

5.1.4. Perancangan HIPO (Hierarchy and Input-Process-Output) 5.1.5. Perancangan Dialog Layar Menu 5.1.6. Perancangan Input 5.1.7. Perancangan Output 5.1.8. Perancangan Teknologi

5.2. Implementasi Sistem 5.2.1. Implementasi Program Aplikasi 5.2.2. Implementasi Dialog Layar 5.2.3. Implementasi Input 5.2.4. Implementasi Output 5.2.5. Implementasi Teknologi 5.2.6. Pengujian Sistem 5.2.7. Kelemahan Sistem

308 312 318 325 336 337 337 337 345 351 353 354 355

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 6.2. Saran

356 356 360

DAFTAR PUSTAKA 361 LAMPIRAN-LAMPIRAN 370

Page 12: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

xi

DDAAFFTTAARR TTAABBEELL

Hal: Tabel 2.1: Kebutuhan informasi menurut kategori keputusan Tabel 2.2: Perbedaan jenis keputusan pada tiga tingkat kegiatan manajemen Tabel 2.3: Kerangka Kerja Zachman Tabel 2.4: Istilah-istilah dalam terminologi RDBM Tabel 2.5: Aspek-aspek kualitas schema database berorientasi obyek yang

sesuai untuk dilakukan pengukuran Tabel 2.6: Aspek-aspek kualitas schema database berorientasi obyek yang

tidak sesuai untuk dilakukan pengukuran Tabel 4.1: Rambu-rambu Penyusunan Portofolio Tabel 4.2: Komponen Evaluasi Diri sebagai dimensi penilaian yang

digunakan dalam Akreditasi Program Studi Tabel 4.3: Kebutuhan informasi (dan data) untuk penyusunan borang Tabel 4.4: Matrik penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Tabel 4.5: Kebutuhan rinci data untuk SIAKAD Tabel 4.6: Perubahan pada nilai-nilai rinci data dalam SIAKAD Tabel 4.7: Mata_Kuliah (Medi, 2002, hal: 42) Tabel 4.8: Dosen (Medi, 2002, hal: 42-43) Tabel 4.9: Mahasiswa (Medi, 2002, hal: 43-44) Tabel 4.10: Mengajar (Medi, 2002, hal: 43) Tabel 4.11: Medis (Medi, 2002, hal: 44-45) Tabel 4.12: Pustaka (Medi, 2002, hal: 45) Tabel 4.13: Keamanan (Medi, 2002, hal: 45) Tabel 4.14: Beasiswa (Medi, 2002, hal: 45-46) Tabel 4.15: UPT (Medi, 2002, hal: 46) Tabel 4.16: Koperasi (Medi, 2002, hal: 46) Tabel 4.17: Mhs (Rahayuningsih, 2000, hal: 14) Tabel 4.18: Dosen (Rahayuningsih, 2000, hal: 15) Tabel 4.19: Makul (Rahayuningsih, 2000, hal: 15) Tabel 4.20: Krs (Rahayuningsih, 2000, hal: 15) Tabel 4.21: Bidang (Rahayuningsih, 2000, hal: 16) Tabel 4.22: Jurusan (Rahayuningsih, 2000, hal: 16) Tabel 4.23: FMHS (Yulia, 2000, hal: 38) Tabel 4.24: FJURUSAN (Yulia, 2000, hal: 39) Tabel 4.25: FDOSEN (Yulia, 2000, hal: 39) Tabel 4.26: FMTKDOSEN (Yulia, 2000, hal: 39) Tabel 4.27: FMTKULIAH (Yulia, 2000, hal: 39) Tabel 4.28: FPAKET (Yulia, 2000, hal: 40) Tabel 4.29: FKRS (Yulia, 2000, hal: 40) Tabel 4.30: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_09_001 Tabel 4.31: Daftar hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database keseluruhan Tabel 4.32: Statistik hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

27 27 38 54 75 76 111 120 124 148 174 178 188 188 188 189 189 189 189 190 190 190 191 191 191 192 192 192 193 193 193 194 194 194 194 195 197 198

Page 13: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

xii

database berdasarkan tingkat fleksibilitas Tabel 4.33: Statistik hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database berdasarkan pendidikan perancang Tabel 4.34: Statistik hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database rekapitulasi keseluruhan Tabel 4.35: Daftar faktor rancangan struktur tabel tidak fleksibel pada

setiap data yang dianalisis Tabel 4.36: Faktor umum penyebab rancangan struktur tabel fleksibel

tidak fleksibel Tabel 4.37: Kerangka rancangan struktur tabel database yang relatif

fleksibel untuk SIAKAD Tabel 5.1: TblUser.DB Tabel 5.2: TblPendidikan.DB Tabel 5.3: TblFleksibilitas.DB Tabel 5.4: TblData.DB Tabel 5.5: TblDataTabel.DB Tabel 5.6: TblDataAtribut.DB Tabel 5.7: TblHasil.DB Tabel 5.8: TblHasilDetail.DB Tabel 5.9: Diagram terinci (detailed diagram) HIPO untuk sistem

200 201 205 223 230 306 306 306 307 307 307 307 308 311

Page 14: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

xiii

DDAAFFTTAARR GGAAMMBBAARR

Hal: Gambar 2.1: SIM sebagai integrasi organisasi, teknologi, dan manajemen Gambar 2.2: Pendekatan secara kontemporer pada SIM Gambar 2.3: Bentuk pengolahan data sentralisasi Gambar 2.4: Bentuk pengolahan data desentralisasi Gambar 2.5: Bentuk anatomi SIM Gambar 2.6: Hirarkhi pengendalian dalam jaringan kerja SIM Gambar 2.7: Beberapa fungsi organisatoris dalam organisasi Gambar 2.8: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan sumbernya Gambar 2.9: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan luasnya Gambar 2.10: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan bentuknya Gambar 2.11: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan horison

waktu Gambar 2.12: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan keadaan

waktu Gambar 2.13: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan tingkat

kecermatan Gambar 2.14: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan frekuensi

pemakaian Gambar 2.15: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan tingkat

rincian Gambar 2.16: Karakteristik kebutuhan informasi Gambar 2.17: Paradigma prototyping Gambar 2.18: Rekayasa perangkat lunak SIM menggunakan model spiral Gambar 2.19: Aktivitas utama dalam model spiral Gambar 2.20: Kombinasi beberapa paradigma rekayasa perangkat lunak SIM Gambar 2.21: Simbol external entity Gambar 2.22: Simbol repeated external entity Gambar 2.23: Simbol data flow Gambar 2.24: Simbol process Gambar 2.25: Simbol data storage Gambar 2.26: Simbol repeated data storage Gambar 2.27: Pandangan terhadap database Gambar 2.28: Subsistem dalam gagasan kerjasama Sistem Informasi

Akademik Gambar 2.29: Model database untuk kerjasama Sistem Informasi Akademik Gambar 2.30: File konvensional versus database Gambar 4.1: Analisis Sistemik mengenai komponen Evaluasi Diri Gambar 4.2: Alur kegiatan Sub Bidang Akademik di Perguruan Tinggi Gambar 5.1: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 0 atau konteks Gambar 5.2: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 1 Gambar 5.3: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 1 Gambar 5.4: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 2 Gambar 5.5: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 3

15 16 19 20 21 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 28 36 37 37 39 41 41 42 42 43 44 52 63 64 70 118 151 255 265 270 273 277

Page 15: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

xiv

Gambar 5.6: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 4 Gambar 5.7: Model logikal data untuk sistem dalam bentuk ER_D Gambar 5.8: Diagram Kerelasian Antar Relasi Hasil Transfromasi ER_D

ke LRS Gambar 5.9: Visual Table of Contents HIPO sistem yang akan dikembangkan Gambar 5.10: Diagram ringkas (overview diagram) HIPO untuk sistem Gambar 5.11: Rancangan tampilan login ke sistem Gambar 5.12: Rancangan tampilan menu utama dengan login sebagai User Gambar 5.13: Rancangan tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel

Database untuk pemakai dengan login sebagai User Gambar 5.14: Rancangan tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan

login sebagai User Gambar 5.15: Rancangan tampilan sub menu Informasi untuk pemakai

dengan login sebagai User Gambar 5.16: Rancangan tampilan menu utama untuk pemakai dengan login

sebagai Pakar Gambar 5.17: Rancangan tampilan sub menu Setup Data untuk pemakai

dengan login sebagai Pakar Gambar 5.18: Rancangan tampilan sub menu Rancangan Sruktur Tabel

Database untuk pemakai dengan login sebagai Pakar Gambar 5.19: Rancangan tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan

login sebagai Pakar Gambar 5.20: Rancangan tampilan sub menu Informasi untuk pemakai

dengan login sebagai Pakar Gambar 5.21: Rancangan tampilan input data rancangan struktur tabel

database untuk pemakai dengan login sebagai User Gambar 5.22: Rancangan tampilan input setup data tingkat fleksibilitas untuk

pemakai dengan login sebagai Pakar Gambar 5.23: Rancangan tampilan input setup data pendidikan untuk

pemakai dengan login sebagai Pakar Gambar 5.24: Rancangan tampilan input setup data User untuk pemakai

dengan login sebagai Pakar Gambar 5.25: Rancangan tampilan input data rancangan struktur tabel

database untuk pemakai dengan login sebagai Pakar Gambar 5.26: Rancangan tampilan input penilaian untuk pemakai dengan

login sebagai Pakar Gambar 5.27: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan

Perancang S3 Gambar 5.28: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan

Perancang S2 Gambar 5.29: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan

Perancang S1 Gambar 5.30: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan

Perancang D3 Gambar 5.31: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Keseluruhan Gambar 5.32: Hasil Analisis Per Rancangan

282 291 297 309 310 312 314 314 315 315 316 317 317 318 318 320 321 322 322 324 325 326 327 327 327 328 328

Page 16: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

xv

Gambar 5.33: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SANGAT BAIK

Gambar 5.34: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas BAIK

Gambar 5.35: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SEDANG

Gambar 5.36: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas BURUK

Gambar 5.37: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SANGAT BURUK

Gambar 5.38: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang S3

Gambar 5.39: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang S2

Gambar 5.40: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang S1

Gambar 5.41: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang D3

Gambar 5.42: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel DatabaseDaftar Hasil Analisis Keseluruhan

Gambar 5.43: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Statistik Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas

Gambar 5.44: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Statistik Berdasarkan Pendidikan Perancang

Gambar 5.45: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Statistik Rekapitulasi Keseluruhan

Gambar 5.46: Implementasi tampilan login ke sistem Gambar 5.47: Implementasi tampilan menu utama dengan login sebagai User Gambar 5.48: Implementasi tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel

Database untuk pemakai dengan login sebagai User Gambar 5.49: Implementasi tampilan sub menu Laporan untuk pemakai

dengan login sebagai User Gambar 5.50: Implementasi tampilan sub menu Informasi untuk pemakai

dengan login sebagai User Gambar 5.51: Implementasi tampilan menu utama untuk pemakai dengan

login sebagai Pakar Gambar 5.52: Implementasi tampilan sub menu Setup Data untuk pemakai

dengan login sebagai Pakar Gambar 5.53: Implementasi tampilan sub menu Implementasi Sruktur Tabel

Database untuk pemakai dengan login sebagai Pakar Gambar 5.54: Implementasi tampilan sub menu Laporan untuk pemakai

dengan login sebagai Pakar Gambar 5.55: Implementasi tampilan sub menu Informasi untuk pemakai

dengan login sebagai Pakar

329 330 330 331 331 332 332 333 333 334 334 335 335 337 338 339 339 340 341 342 343 344 345

Page 17: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

xvi

Gambar 5.56: Implementasi tampilan input data rancangan struktur tabel database untuk pemakai dengan login sebagai User

Gambar 5.57: Implementasi tampilan input setup data tingkat fleksibilitas untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

Gambar 5.58: Implementasi tampilan input setup data pendidikan untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

Gambar 5.59: Implementasi tampilan input setup data User untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

Gambar 5.60: Implementasi tampilan input data implementasi struktur tabel database untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

Gambar 5.61: Implementasi tampilan input penilaian untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

346 347 348 349 350 351

Page 18: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

xvii

DDAAFFTTAARR LLAAMMPPIIRRAANN

Hal: Lampiran 1: DATA_09_002 Lampiran 2: DATA_09_003 Lampiran 3: DATA_09_004 Lampiran 4: DATA_09_005 Lampiran 5: DATA_09_006 Lampiran 6: DATA_09_007 Lampiran 7: DATA_09_008 Lampiran 8: DATA_09_009 Lampiran 9: DATA_09_010 Lampiran 10: DATA_08_002 Lampiran 11: DATA_08_003 Lampiran 12: DATA_08_004 Lampiran 13: DATA_08_005 Lampiran 14: DATA_08_006 Lampiran 15: DATA_08_007 Lampiran 16: DATA_08_008 Lampiran 17: DATA_08_009 Lampiran 18: DATA_08_010 Lampiran 19: DATA_06_002 Lampiran 20: DATA_06_003 Lampiran 21: DATA_06_004 Lampiran 22: DATA_06_005 Lampiran 23: DATA_06_006 Lampiran 24: DATA_06_007 Lampiran 25: DATA_06_008 Lampiran 26: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_09_002 Lampiran 27: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_09_003 Lampiran 28: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_09_004 Lampiran 29: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_09_005 Lampiran 30: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_09_006 Lampiran 31: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_09_007 Lampiran 32: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_09_008 Lampiran 33: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_09_009 Lampiran 34: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_09_010

370 377 381 386 388 390 392 401 403 405 407 409 411 412 413 414 416 419 421 423 424 426 428 430 433 434

442

447

452

453

455

457

468

470

Page 19: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

xviii

Lampiran 35: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_08_001 Lampiran 36: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_08_002 Lampiran 37: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_08_003 Lampiran 38: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_08_004 Lampiran 39: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_08_005 Lampiran 40: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_08_006 Lampiran 41: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_08_007 Lampiran 42: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_08_008 Lampiran 43: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_08_009 Lampiran 44: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_08_010 Lampiran 45: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_06_001 Lampiran 46: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_06_002 Lampiran 47: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_06_003 Lampiran 48: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_06_004 Lampiran 49: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_06_005 Lampiran 50: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_06_006 Lampiran 51: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_06_007 Lampiran 52: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database pada DATA_06_008 Lampiran 53: Contoh Output Daftar Rancangan Struktur Tabel Database

Keseluruhan Lampiran 54: Contoh Output Daftar Rancangan Struktur Tabel Database

berdasarkan Pendidikan Perancang S2 Lampiran 55: Contoh Output Daftar Rancangan Struktur Tabel Database

berdasarkan Pendidikan Perancang S1 Lampiran 56: Contoh Output Daftar Rancangan Struktur Tabel Database

berdasarkan Pendidikan Perancang D3 Lampiran 57: Contoh Output Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur

472

473

475

477

479

480

481

482

484

487

489

490

492

493

494

496

498

500

501

504

506

508

509

Page 20: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

xix

Tabel Database Per Rancangan Lampiran 58: Contoh Output Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur

Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas Lampiran 59: Contoh Output Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur

Tabel Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang Lampiran 60: Contoh Output Daftar Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan

Struktur Tabel Database Keseluruhan (Teringkas) Lampiran 61: Contoh Output Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur

Tabel Database Statistik Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas Lampiran 62: Contoh Output Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur

Tabel Database Statistik Berdasarkan Pendidikan Perancang Lampiran 63: Contoh Output Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur

Tabel Database Rekapitulasi Keseluruhan

513

514

515

516

517

518

Page 21: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

xx

IINNTTIISSAARRII

Fleksiblitas rancangan struktur tabel database merupakan salah satu faktor penentu kualitas SIM. Berdasarkan pada rancangan struktur logikal tabel database, penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database, menemukan faktor umum penyebab rancangan struktur tabel database tidak fleksibel, mengembangkan kerangka rancangan struktur tabel database yang fleksibel untuk SIAKAD, serta mengembangkan panduan perancangan struktur tabel database yang fleksibel. Penelitian dilakukan pada 28 rancangan yang terdiri atas 10 hasil Penelitian Tesis, 10 hasil Penelitian Skripsi, dan 8 hasil Penelitian Tugas Akhir, di dalamnya memuat 262 tabel dan 1.906 atribut. Analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database dilaukan dengan menggunakan pendekatan intuitive, dan selanjutnya tingkat fleksibilitas ditentukan berdasarkan pendekatan Penilaian Acuan Pokok/PAP.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 3 rancangan termasuk SANGAT BAIK, memuat 49 tabel dan 443 atribut, terdiri atas 371 (=83,75%) atribut fleksibel dan 72 (=16,25%) atribut tidak fleksibel; 15 rancangan termasuk BAIK, memuat 119 tabel dan 664 atribut, terdiri atas 464 (=69,88%) atribut fleksibel dan 200 (=30,12%) atribut tidak fleksibel; 8 rancangan termasuk SEDANG, memuat 78 tabel dan 621 atribut, terdiri atas 316 (=50,89%) atribut fleksibel dan 305 (=49,11%) atribut tidak fleksibel; 1 rancangan termasuk BURUK, memuat 10 tabel dan 137 atribut, terdiri atas 49 (=35,77%) atribut fleksibel dan 88 (=64,23%) atribut tidak fleksibel; tidak ada rancangan yang termasuk kategori SANGAT BURUK; 1 rancangan tidak dapat dianalisis. Berdasarkan tingkat pendidikan perancang, 9 rancangan S2 yang memuat 126 tabel dan 1166 atribut, terdapat 735 (=63,04%) atribut fleksibel dan 431 (=36,96%) atribut tidak fleksibel, serta 1 rancangan tidak dapat dianalisis; 10 rancangan S1 yang memuat 65 tabel dan 383 atribut, terdapat 38 (=62,14%) atribut fleksibel dan 145 (=37,86%) atribut tidak fleksibel; 8 rancangan D3 yang memuat 65 tabel dan 316 atribut, terdapat 222 (=70,25%) atribut fleksibel dan 94 (=29,75%) atribut tidak fleksibel. Secara umum, rancangan struktur tabel database tidak fleksibel diakibatkan oleh faktor-faktor yang terkait dengan batasan/lingkup sistem, orientasi database, standarisasi data, kelengkapan data, pengelompokan data, penggunaan kode, penggunaan Primary Key/PK, serta penggunaan tabel logik. Kerangka rancangan struktur tabel database yang fleksibel untuk SIAKAD dapat dirancang dengan melibatkan beberapa sub sistem. Struktur tabel database yang fleksibel dapat diperoleh melalui 4 tahapan utama, yaitu 1) Analisis kebutuhan; 2) Perancangan; 3) Pengujian; dan 4) Implementasi. Kata-kata kunci: database, perancangan database, fleksibilitas, Sistem Informasi

Akademik.

Page 22: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

xxi

AABBSSTTRRAACCTT

The flexibility of database structure design is one of decisive factor of MIS quality. Based on logical database structure, this research aim to do flexibility analyzes; finding the general factors that cause inflexible; developing the flexible database framework for Academic Information Systems; and developing guidance to get the flexible database structure. This research conducted 28 databases that consist of 10 theses, 10 scripts, and 8 final tasks, that contain 262 tables and 1906 attributes. The flexibility analyzes done by using intuitive approach, furthermore flexibility level grouped into 5 levels by using Criterion Reference Evaluation (PAP) approach.

Base on research known, there are 3 database are VERY GOOD, it contain 49 tables and 443 attributes, consist of 371 (=83,75%) flexible attributes and 72 (=16,25%) inflexible attributes; 15 database are GOOD, it contain 119 tables and 664 attributes, consist of 464 (=69,88%) flexible attributes and 200 (=30,12%) inflexible attributes; 8 database are AVERAGE, it contain 78 tables and 621 attributes, consist of 316 (=50,89%) flexible attributes and 305 (=49,11%) inflexible attributes; 1 database is BAD, it contain 10 tables and 137 attributes, consist of 49 (=35,77%) flexible attributes and 88 (=64,23%) inflexible attributes; there is neither VERY BAD; and 1 database can’t be analyzed. Base on designer educational, 9 database of MA degree that contain 126 tables and 1166 attributes are consist of 735 (=63,04%) flexible attributes and 431 (=39,996%) inflexible attributes, and 1 design can’t be analyzed; 10 database of BA degree that contain 65 tables and 383 attributes are consist of 38 (=62,75%) flexible attributes and 145 (=37,*6%) inflexible attributes; and 8 database of diploma degree that contain 65 tables and 316 attributes are consist of 222 (=70,25%) flexible attributes and 94 (=29,75%) inflexible attributes. In generally, database structure is not flexible caused by many factors that related to system boundary; data orientation; data standardization, data completeness, data group arrangement, code utilizing, primary key determining, and logic table utilizing. The framework of flexible database for Academic Information Systems can be design with involves any sub systems. The flexible database structure can obtain by 4 major stages, i.e. 1) Requirement analyzes; 2) Design; 3) Testing; and 4) Implementation.

Keywords: database, database design, flexibility, Academic Information System.

Page 23: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

1

BBAABB II PPEENNDDAAHHUULLUUAANN

11..11.. LLaattaarr BBeellaakkaanngg MMaassaallaahh

Perkembangan teknologi informasi-komputer saat ini sudah mencapai

pada tahap di mana ukurannya semakin kecil, kecepatannya semakin tinggi,

namun harganya semakin murah dibandingkan dengan kemampuan kerjanya.

Kondisi ini mendorong masyarakat berlomba-lomba memanfaatkan komputer

sebagai alat bantu pengolahan data dengan cara membangun sistem pengolahan

data terkomputerisasi untuk penyajian informasi, baik untuk keperluan pribadi

maupun organisasinya. Sekalipun kurang tepat, sistem pengolahan data

terkomputerisasi untuk penyajian informasi dalam suatu organisasi sering disebut

sebagai Sistem Informasi Manajemen (SIM).

Menurut Leavitt dan Whisler (dalam Davis dan Olson, 1987) suatu sistem

organisasi terbentuk atas empat komponen atau subsistem yang saling berkaitan.

Komponen-komponen yang dimaksud adalah tujuan, teknologi, struktur, serta

sumberdaya manusia. Keempat komponen tersebut terintegrasi di dalam sebuah

sistem yang disebut organisasi. Perubahan terhadap sebuah atau lebih komponen

organisasi akan memerlukan perubahan pada komponen yang lain, dan pada

gilirannya akan mempengaruhi seluruh organisasi.

Kenyataan di lapangan menunjukkan, bahwa tidak semua organisasi

berhasil mengimplementasikan SIM dengan baik. Eko Nugroho (1991) telah

meneliti pengaruh struktur organisasi dan sumber daya manusia terhadap

keberhasilan implementasi SIM dalam organisasi dalam penelitian tesisnya. Hasil

Page 24: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

2

penelitian tersebut membuktikan, bahwa rata-rata persentase tingkat keberhasilan

implementasi SIM, khususnya di DIY relatif rendah, hanya sekitar 60%.

Penelitian tersebut juga telah membuktikan bahwa sumberdaya manusia (para

teknisi sistem informasi, misalnya operator, analis sistem komputer, manajer unit

pemrosesan data dan lain-lain, dan para pengguna sistem informasi) merupakan

faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan implementasi SIM. Selanjutnya,

penelitian tersebut menyarankan adanya penelitian lebih lanjut pada aspek-aspek

lain yang mempengaruhi keberhasilan implementasi SIM dalam organisasi, yaitu

aspek organisasi, manajemen, perilaku, atau teknologi yang meliputi perangkat

keras, perangkat lunak, rekayasa sistem, database. Dalam sumber referensi yang

lain, Richardus Eko Indrajit (2000) menyatakan bahwa salah satu hasil audit pada

implementasi SIM di Indonesia menunjukkan bahwa yang paling sering dijumpai

adalah suatu kenyataan terjadinya fenomena “tambal sulam“ aplikasi SIM akibat

terjadinya perubahan kebutuhan informasi (dan data) untuk memenuhi

kepentingan manajemen. Dan menurut Zainal A. Hasibuan (2004) keberhasilan

implementasi SIM di dunia hanya berkisar antara 20-30 % saja, dan khusus untuk

Indonesia kemungkinan lebih kecil dari 20%.

Organisasi yang mengimplementasikan SIM dapat bergerak dalam bidang

apa saja, baik yang bergerak dalam bidang produksi barang maupun jasa, profit

maupun non-profit, berskala kecil, menengah, maupun besar. Salah satu contoh

organisasi yang telah mengimplementasikan SIM adalah Perguruan Tinggi (PT).

Implementasi SIM dalam lingkungan PT utamanya digunakan untuk pengolahan

data akademik yang sering dikenal dengan sebutan Sistem Informasi Akademik

Page 25: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

3

(SIAKAD). Kegagalan implementasi SIM dan fenomena “tambal sulam” aplikasi

SIM ternyata juga dapat terjadi dalam SIAKAD. Hal ini dapat dibuktikan dengan

masih adanya PT yang telah melakukan pengembangan dan implementasi

SIAKAD lebih dari satu dekade lamanya, namun hasilnya belum memuaskan

hingga saat ini.

Dalam suatu implementasi SIM, dapat dipahami bahwa kebutuhan

informasi (dan data) bagi para pengguna untuk dapat dipastikan akan mengalami

perubahan. Perubahan kebutuhan informasi (dan data) tersebut akan memerlukan

penyesuaian pada komponen SIM lainnya, termasuk database. Perubahan

kebutuhan informasi (dan data) terebut dapat terjadi, baik akibat perubahan yang

terencana maupun yang tidak terencana sebelumnya. Perubahan kebutuhan

informasi (dan data) akan memerlukan perubahan pada program aplikasi, nilai-

nilai rinci data (data items) yang perlu disimpan dalam database atau bahkan

perubahan pada struktur tabel database. Pada umumnya perubahan pada program

aplikasi diperlukan karena adanya tuntutan kebutuhan tampilan keluaran yang

lebih baik dan lebih menarik. Perubahan pada nilai-nilai rinci data (data items)

dalam database dapat dilakukan dengan cara menambahkan atau menyesuaikan

atribut dan/atau nilai-nilai rinci data (data items) dalam tabel database. Sedangkan

perubahan rancangan struktur tabel database akan relatif mahal, lama, dan hanya

dapat dilakukan dengan cara membongkar kembali definisi struktur tabel

database, kerelasian antar data dalam database, batasan-batasan nilai pada atribut

dan/atau nilai-nilai rinci data, dan sekaligus perubahan program aplikasi.

Page 26: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

4

Salah satu peran database, yaitu sebagai sumber informasi bagi SIM,

mengimplikasikan bahwa database yang digunakan harus mampu memenuhi

kebutuhan berbagai informasi (dan data) bagi para penggunanya, baik untuk saat

ini maupun mendatang. Tanpa mengabaikan sumber daya informasi yang lainnya,

aspek rekayasa sistem, khususnya rancangan struktur tabel database akan sangat

mempengaruhi keberhasilan implementasi SIM dalam organisasi. Rancangan

struktur tabel database yang fleksibel akan meningkatkan kwalitas SIM,

sebaliknya rancangan struktur tabel database yang kurang fleksibel akan

berpotensi menimbulkan banyak masalah dan kegagalan implementasi SIM pada

suatu organisasi, termasuk Perguruan Tinggi. Dengan demikian, maka struktur

tabel database seharusnya dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki sifat

fleksibel terhadap perubahan kebutuhan informasi (dan data) untuk memenuhi

kebutuhan kepentingan manajemen.

11..22.. RRuummuussaann MMaassaallaahh

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dipahami bahwa

fleksibilitas rancangan struktur tabel database untuk suatu SIM merupakan

permasalahan penting. Oleh karena itu, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah: (1) bagaimana melakukan analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database; (2) faktor-faktor apakah yang menjadi penyebab rancangan struktur

tabel database tidak fleksibel; (3) seperti apakah kerangka rancangan struktur

tabel database yang fleksibel; (4) bagaimana seharusnya merancang struktur tabel

database agar diperoleh rancangan yang fleksibel.

Page 27: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

5

11..33.. BBaattaassaann MMaassaallaahh

Analisis dalam penelitian ini difokuskan pada aspek fleksibilitas

rancangan struktur tabel database yang digunakan dalam SIAKAD, dengan

batasan sebagai berikut:

1. Analisis dilakukan pada rancangan struktur tabel database hasil-hasil

penelitian untuk SIAKAD yang pernah dilakukan dalam penelitian Tesis

jenjang S2, Skripsi jenjang S1, dan Tugas Akhir jenjang D3.

2. Analisis dilakukan pada rancangan logikal, bukan implementasi pada DBMS,

teknologi perangkat keras yang digunakan, maupun aplikasi.

3. Analisis dilakukan pada rancangan struktur tabel database untuk fungsi dan

business rule yang berlaku secara umum dalam SIAKAD.

4. Program aplikasi akan dikembangkan untuk memberikan dukungan dalam

proses analisis dalam penelitian ini.

11..44.. TTuujjuuaann PPeenneelliittiiaann

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Melakukan analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database terhadap

berbagai kemungkinan perubahan kebutuhan informasi (dan data) bagi para

pengguna pada hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya untuk

implementasi dalam suatu SIAKAD.

2. Menemukan faktor-faktor yang menjadi penyebab rancangan struktur tabel

database tidak fleksibel.

Page 28: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

6

3. Mengembangkan sebuah kerangka rancangan struktur tabel database untuk

SIAKAD yang relatif fleksibel dengan business rules yang umum digunakan

di institusi Perguruan Tinggi.

4. Mengembangkan panduan perancangan struktur tabel database agar diperoleh

rancangan yang fleksibel.

11..55.. MMaannffaaaatt PPeenneelliittiiaann

Penelitian ini memberikan informasi berupa hasil analisis fleksibilitas pada

rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD; faktor-faktor umum yang

menjadi penyebab rancangan struktur tabel database tidak fleksibel; kerangka

rancangan struktur tabel database yang fleksibel; usulan panduan umum

perancangan struktur tabel database yang fleksibel. Hasil penelitian ini

diharapkan menimbulkan kesadaran khususnya bagi para pengembang SIM,

perancang database, dan organisasi yang akan mengubah metode pengolahan

datanya dari manual atau elektromekanikal ke sistem yang berbasis komputer,

agar terhindar dari kegagalan implementasi SIM.

11..66.. KKeeaasslliiaann PPeenneelliittiiaann

Sejauh ini rancangan struktur tabel database (dan program aplikasi) untuk

SIAKAD yang dihasilkan dalam penelitian-penelitian sebelumnya, dikembangkan

dengan tujuan utama untuk membuktikan bahwa teknik dan metode yang diteliti

dapat berjalan dengan benar untuk suatu fungsi yang spesifik. Rancangan struktur

tabel database dalam penelitian-penelitian sebelumnya dikembangkan

Page 29: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

7

menggunakan teknik normalisasi, Entity_Relationship Model, ataupun

berorientasi obyek, tanpa disertai analisis tentang aspek fleksibilitas rancangan

struktur tabel database terhadap berbagai kemungkinan perubahan kebutuhan

informasi (dan data) para pengguna. Analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database belum pernah dilakukan dalam penelitian sebelumnya.

11..77.. OOrrggaanniissaassii LLaappoorraann PPeenneelliittiiaann

Laporan penelitian ini disusun menjadi 5 (lima) bab yaitu:

BAB I Pendahuluan, bagian ini berisi penjelasan tentang latar belakang

permasalahan, rumusan permasalahan, batasan permasalahan, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, serta organisasi

Laporan Penelitian.

BAB II Landasan Teori, bagian ini berisi penjelasan tentang landasan teori dan

kajian pustaka yang melandasi penelitian ini.

BAB III Metodologi Penelitian, bagian ini berisi penjelasan tentang sumber data

penelitian, data penelitian, metode pengumpulan data, langkah penelitian.

BAB IV Analisis dan Pembahasan, bagian ini berisi analisis fleksibilitas

rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD yang berhasil

dikumpulkan dan pembahasannya.

BAB V Perancangan dan Implementasi Sistem, bagian ini berisi penjelasan

tentang perancangan dan implementasi sistem/program aplikasi yang

dikembangkan.

BAB VI Kesimpulan dan Saran, bagian ini berisi kesimpulan hasil penelitian

dan saran yang terkait dengan hasil penelitian.

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 30: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

8

BBAABB IIII LLAANNDDAASSAANN TTEEOORRII

22..11.. TTiinnjjaauuaann TTeennttaanngg KKoonnsseepp SSIIMM

Menurut Raymond McLeod dan George Schell (2001), istilah Sistem

Informasi Manajemen (SIM) telah populer dalam dunia bisnis sejak tahun 1964.

Perkembangan teknologi komputer pada saat itu telah memberikan kesadaran baru

bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan

informasi untuk pengambilan keputusan manajemen. Sejak itu, konsep SIM terus

berkembang seiring perkembangan dan penggunaan teknologi komputer.

22..11..11.. DDeeffiinniissii SSIIMM

Dalam lingkungan pengolahan data menggunakan komputer, sistem

pengolahan data terkomputerisasi untuk penyajian informasi bagi keperluan

manajemen dalam organisasi sering disebut sebagai “Sistem Informasi

Manajemen/SIM” (Management Informations Systems/MIS), walaupun tidak

semua orang menyetujui penggunaan istilah SIM tersebut. Istilah SIM telah

didefinisikan oleh para pakar dengan cara yang berbeda-beda. Sebagian orang

menyebutnya sebagai “Sistem Informasi” saja, dan sebagian yang lain

menyebutnya sebagai “Pengolahan Data Elektronik/PDE” (Electronic Data

Processing/EDP). Namun demikian menurut Eko Nugroho (1991), pada

umumnya SIM merupakan istilah yang paling banyak dipergunakan.

Gordon B. Davis (1987) mendefinisikan SIM sebagai integrasi sistem

manusia-mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung fungsi-fungsi

Page 31: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

9

operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. SIM

menggunakan hardware dan software komputer; prosedur manual; model untuk

analisis, perencanaan, kendali dan pembuatan keputusan; database.

Dalam referensi yang lain, Raymond McLeod dan George Schell (2001)

mendefinisikan SIM sebagai sistem berbasis komputer (Computer Based

Information Systems/CBIS) yang menyediakan informasi kepada pengguna yang

memiliki kebutuhan yang sama. SIM menyediakan informasi tentang masa

lampau, saat ini, dan mendatang. Kesamaan kebutuhan dapat dipandang pada

aspek area fungsional, tingkat kegiatan manajemen, dan manajer dan non-

manajer. Pengguna SIM terdiri atas entitas formal organisasi.

Sedangkan menurut Efraim Turban dan Jay E. Aronson (2001), SIM

mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan

informasi untuk kebutuhan khusus. SIM menerima input dan memproses data

untuk menyediakan informasi untuk para pengambil keputusan dan membantu

para pengambil keputusan dalam mengkomunikasikan hasil yang diperolehnya.

Pengambil keputusan dapat bersifat individual atau kelompok individu.

Konsep SIM terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi

komputer, dan kemudian dikenal sebagai evolusi CBIS (McLeod dan Schell,

2001). Evolusi CBIS bermula dari konsep pengolahan data tradisional-manual.

Konsep ini mengalami perubahan dengan populernya istilah SIM pada tahun

1964. Pada saat itu perusahaan IBM telah mempromosikan konsep disk file

penjualan dan terminal. Produk IBM tersebut mendorong munculnya istilah

Otomatisasi Perkantoran (Office Automation/OA). Pada tahun 1971 lahir konsep

Page 32: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

10

baru yang disebut Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan/SPPK (Decision

Support Systems/DSS). Buku-buku teks yang beredar saat itu juga telah

membedakan antara istilah MIS dan DSS, dimana SIM digunakan untuk

memenuhi keperluan organisasi/grup, sedangkan DSS untuk memenuhi keperluan

individual yang bersifat spesifik. Dan, sejak tahun 1990-an berkembang konsep

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) dan Sistem Pakar (Expert

Systems/ES). AI dan ES merupakan investasi besar dalam dunia bisnis.

SIM dalam organisasi memiliki kemampuan untuk menyediakan informasi

tentang masa lampau, saat ini, dan mendatang. Informasi tersebut ditampilkan

dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, dan laporan simulasi. SIM

menyediakan informasi untuk suatu area fungsional dalam organisasi. Menurut

Raymmond McLeod dan George Shell (2001), pengguna informasi dapat meliputi

para manajer, para personal non manajer, serta para personal dan organisasi dalam

lingkungan perusahaan. Manajer memiliki tugas mengelola seluruh sumber daya

yang ada dengan cara yang paling efektif, yaitu sumber daya fisik yang terdiri atas

personal, material, mesin (termasuk fasilitas dan energi), dan uang; sumber daya

konseptual berupa informasi (dan data) (McLeod dan Schell, 2001).

Para manajer membutuhkan informasi (dan data) untuk melaksanakan

tugas-tugasnya. Informasi (dan data) telah menjadi bagian sumber daya penting

dan strategis, sehingga perlu dikelola dengan baik sebagaimana sumber daya fisik

lainnya. Perhatian khusus pada pengelolaan informasi diperlukan karena adanya

dua pengaruh, yaitu kompleksitas kegiatan bisnis yang semakin meningkat;

kemampuan komputer yang semakin meningkat (McLeod dan Schell, 2001).

Page 33: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

11

Pengelolaan informasi sebenarnya telah ada sejak lama, yang relatif baru adalah

kemudahan memperoleh informasi yang mutakhir, akurat, dan tepat waktu.

Teknologi komputer memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

SIM sebagai sebuah model memuat dua bagian utama, yaitu database dan

Sistem Informasi Interorganisasi (Interorganizational Information Systems/IOS).

Database dalam SIM menyediakan informasi (dan data) yang terkait dengan

seluruh transaksi yang terjadi dalam organisasi. Sedangkan IOS menyediakan

informasi yang terkait dengan lingkungan organisasi, misal pemasok, pelanggan,

dan lain-lain (McLeod dan Schell, 2001). Contoh IOS adalah Sistem Informasi

Eksekutif (Executive Information Systems/EIS), Sistem Informasi Pemasaran

(Marketing Information Systems), Sistem Informasi Pabrikasi (Manufacturing

Information Systems), dan lain-lain. EIS disediakan bagi para manajer pada

tingkat perencanaan strategis. Sistem Informasi Pemasaran menyediakan

informasi untuk penyelesaian masalah-masalah pemasaran, misal riset pasar,

promosi, penentuan harga, dan lainnya. Sistem Informasi Pabrikasi menyediakan

informasi untuk memecahkan masalah-masalah pabrikasi, misal teknik industri,

produksi, persediaan, kualitas, beaya, dan lainnya.

Secara fungsional, SIM dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan informasi dengan menekankan pada area fungsional penggunanya.

Penyediaan informasi ini ditangani oleh software penyusun laporan (report

writing software) yang mampu mencetak laporan-laporan periodik, khusus, dan

perbedaan. Laporan periodik dibuat secara berkala dan terjadwal, laporan khusus

Page 34: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

12

dibuat untuk kepentingan tertentu, sedangkan laporan perbedaan dibuat apabila

terjadi sesuatu penyimpangan (McLeod dan Schell, 2001).

Cara lain untuk memahami definisi SIM adalah dengan memahami dan

menggabungkan tiga istilah penyusun SIM, yaitu sistem, informasi, dan

manajemen. Dengan menggabungkan ketiga istilah tersebut, maka SIM dapat

dipahami sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan; berkumpul

bersama-sama dan membentuk satu kesatuan; saling berinteraksi dan bekerjasama

antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk

melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data,

mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi

sebagai dasar pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata

yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa

mendatang; mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis; dengan

memanfaatkan sumber daya yang ada guna mencapai tujuan.

22..11..22.. TTiinnjjaauuaann TTeennttaanngg SSIIMM

Menurut Gordon B Davis (1987), selain dengan meggunakan definisi, SIM

dapat dijelaskan dengan menjelaskannya berdasarkan komponen fisik, fungsi

pengolahan, dan fungsi keluaran. Berdasarkan komponen fisik, SIM terdiri atas

komponen berikut (Davis, 1987):

1. Perangkat keras (hardware), meliputi piranti-piranti yang digunakan oleh

sistem komputer untuk masukan dan keluaran (input/output device),

penyimpan (memory), pengolah (processor), modem, dan lainnya.

Page 35: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

13

2. Perangkat lunak (software), meliputi program-program komputer yang terdiri

atas sistem operasi (Operating System/OS), bahasa pemrograman

(programming language), dan program aplikasi (application).

3. Berkas (file), merupakan sekumpulan data yang disimpan dengan cara-cara

tertentu dalam media penyimpan sekunder (storage) sehingga dapat

digunakan/ditampilkan kembali dengan mudah dan cepat.

4. Prosedur (procedure), meliputi prosedur pengoperasian SIM, manual, dan

dokumen-dokumen prosedur lainnya.

5. Manusia (brainware), meliputi operator, programmer, system analyst,

manajer sistem informasi, manajer pada tingkat operasional, manajer pada

tingkat manajerial, manajer pada tingkat strategis, teknisi, serta personal lain

yang terlibat di dalam SIM.

Komponen pengolah dalam SIM mempunyai tugas utama melakukan

transformasi data menjadi informasi, yaitu menerima data masukan, mengolah

data masukan sesuai dengan aturan bisnis (business rule) yang digunakan, dan

menghasilkan keluaran berupa informasi. Berdasarkan fungsi pengolahan, SIM

mempunyai fungsi sebagai berikut (Davis, 1987):

1. Mengolah transaksi, yaitu mengolah data transaksi yang terjadi dalam sistem.

Contoh transaksi adalah pemesanan, pengiringan pesanan, pembayaran,

penjualan, pembelian, pengembalian (return) barang, dan lainnya.

2. Memelihara file histori, file histori memuat rekaman data transaksi yang telah

terjadi pada masa lampau. File histori perlu dipelihara untuk memenuhi

kebutuhan informasi di masa mendatang. File histori umumnya diperlukan

Page 36: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

14

untuk mengetahui trend data, peramalan (forecasting), perencanaan

(planning), dan lainnya. Pemeliharaan file histori memerlukan suatu

mekanisme tersistem yang mampu melindungi rekaman data agar terhindar

dari kerusakan atau kehilangan, dan agar dapat diakses dengan cepat dan

mudah saat diperlukan.

3. Menghasilkan keluaran, unit pengolah dalam SIM menghasilkan informasi-

informasi penting yang dibutuhkan para pengguna. Keluaran sistem dapat

ditampilkan dalam bentuk softcopy di layar monitor komputer, maupun dalam

bentuk hardcopy yang dicetak di atas kertas atau media lainnya. Keluaran SIM

dapat berupa dokumen, laporan, atau jawaban atas pertanyaan yang

ditampilkan secara rutin maupun adhoc.

4. Interaksi user-pengolah, merupakan mekanisme yang memungkinkan user

berinteraksi dengan sistem. Interaksi user-pengolah dapat berupa tampilan

dialog, dimana dalam dialog itu user dapat menjawab pertanyaan, memilih

proses, atau aktivitas lain selama mengoperasikan sistem.

Berdasarkan fungsi keluaran, SIM menghasilkan keluaran berupa (Davis,

1987):

1. Dokumen transaksi, yaitu dokumen yang dihasilkan sebagai bukti transaksi,

misal faktur pemesanan, nota penjualan, nota pembelian, kuitansi pembayaran,

bukti pengiriman barang, dan lainnya.

2. Laporan rutin, yaitu laporan yang dicetak secara rutin, misal laporan

pembelian, penjualan, atau lainnya.

Page 37: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

15

3. Jawaban atas pertanyaan rutin, yaitu jawaban atas pertanyaan rutin yang

diperlukan oleh para pengguna, baik berupa informasi singkat yang

ditampilkan di layar atau lainnya, misal jumlah stok barang yang ditampilkan

secara periodik, atau lainnya.

4. Laporan adhoc, yaitu laporan-laporan yang disajikan pada waktu yang tidak

tertentu, misal laporan pembelian perlu dicetak saat ada inspeksi pimpinan.

5. Jawaban atas pertanyaan adhoc, yaitu jawaban atas berbagai pertanyaan yang

disajikan pada setiap saat diperlukan.

6. Dialog user-machine, yaitu sarana yang memungkinkan user berinteraksi

dengan peralatan yang digunakan oleh sistem, dapat berupa tampilan di layar

yang menunjukkan pesan peringatan atau progress sistem, misal pesan

“printer belum siap”, “kertas habis”, dan lainnnya.

Dalam referensi yang lain, Loudon Loudon (2004) menyatakan bahwa

SIM merupakan integrasi dari tiga buah komponen, yaitu organisasi, teknologi,

dan manajemen, seperti digambarkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1: SIM sebagai integrasi organisasi, teknologi, dan manajemen

Loudon Loudon (2004) juga menyatakan bahwa pendekatan secara

kontemporer untuk menjelaskan SIM dapat ditinjau dari sisi teknik dan sisi

Page 38: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

16

perilaku. Pendekatan sisi teknik pada SIM dapat ditinjau dari aspek ilmu

manajemen, ilmu komputer, dan riset operasi. Sedangkan pendekatan dari sisi

perilaku pada SIM dapat ditinjau dari aspek psikologi, ekonomi, dan sosiologi.

Gambaran pendekatan kontemporer pada SIM ini ditunjukkan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2: Pendekatan secara kontemporer pada SIM

22..11..33.. TTuujjuuaann SSIIMM

Suatu SIM dikembangkan untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan

kebutuhan organisasi. SIM yang sederhana dikembangkan dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan informasi (dan data) unit-unit fungsional organisasi. SIM

seperti ini mendukung pengolahan transaksi pada tingkat operasional dan sedikit

dukungan pada tingkat manajerial. SIM yang lebih kompleks menangani

pengolahan data transaksi pada tingkat operasional dan penekanan pada tingkat

manajerial. SIM seperti ini terdiri atas modul-modul yang masing-masing

menangani pengolahan data pada unit fungsional tertentu. Sedangkan SIM yang

kompleks dikembangkan untuk menangani kebutuhan informasi (dan data) untuk

semua pengguna pada semua tingkat kegiatan manajemen, pada semua unit

fungsional yang ada. Oleh karena itu, maka setiap SIM yang dikembangkan oleh

Page 39: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

17

organisasi dapat mempunyai tujuan yang spesifik. Namun demikian, menurut

Charles S. Parker (1989), secara umum SIM mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Efisiensi operasional (operational efficiency). SIM mengerjakan pekerjaan

rutin secara lebih cepat dan mudah. Efisiensi dicapai berkat prestasi Sistem

Pengolahan Transaksi (Transaction Processing Systems/TPS), misal Sistem

Produksi, Sistem Pemasaran, Sistem Persediaan, dan lain-lain.

2. Efektifitas fungsional (functional effectiveness). Efektifitas merupakan target

dari SPPK (DSS). SPPK memberikan informasi khusus yang tersaring dan

model untuk simulasi yang ditampilkan secara adhoc setiap kali dibutuhkan.

SPPK membantu manajer agar dapat mengambil keputusan secara efektif.

3. Perbaikan pelayanan (better service). Perbaikan pelayanan dapat dilakukan,

misal penggunaan mesin ATM, Sistem Reservasi, dan lain-lain.

4. Peningkatan kreasi dan produk (product creation and improvement). SIM

mengintegrasikan keseluruhan informasi dalam organisasi sehingga

mendukung kreasi dan peningkatan produk, misal bank melebarkan usahanya

pada bidang asuransi, pelayanan ONH, travel agency, dan lain-lain.

5. Mengubah basis persaingan (altering the basis of competition). SIM

memudahkan perolehan informasi akurat secara cepat dan mudah, sehingga

manajer dapat mengetahui kondisi lingkungan pesaing dan pasar potensial,

dan dapat mengalihkan basis persaingannya kepada pasar potensial.

6. Spotting and taking advantage of opportunities. Keberadaan SIM

memungkinkan untuk melakukan pemusatan perhatian untuk memperoleh

keuntungan dari kesempatan-kesempatan yang ada.

Page 40: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

18

7. Client lock in- competitor lock out. Dengan SIM maka kualitas layanan

kepada konsumen dapat ditingkatkan, sehingga konsumen merasa enggan

untuk berpindah ke organisasi lain.

22..11..44.. PPeennggoollaahhaann DDaattaa DDaallaamm SSIIMM

Menurut Gordon B. Davis (1987), pengolahan data adalah serangkaian

operasi atas informasi yang direncanakan. Proses pengolahan data dapat meliputi

sebagian atau seluruh unsur pengolahan data, yaitu pengumpulan data (data

capturing); pembacaan (reading); pemeriksaan (verifying); perekaman

(recording); pengklasifikasian (classifying); pengurutan (sorting); peringkasan

(sumarizing); perhitungan (calculating); perbandingan (comparing); pemindahan

(transmitting); penampilan kembali (retrieving); penggandaan (reproduction);

penyebarluasan (distribution).

Menurut Gordon B. Davis (1987), metode pengolahan data dalam SIM

dapat dibedakan menjadi empat kategori, yaitu metode manual; metode

elektromekanikal (electromechanical); metode sistem warkat (punched-card

equipment); metode elektronik komputer (electronic computer). Oleh karena itu,

analyst system perlu menetapkan metode pengolahan data yang tepat bagi

organisasi agar mampu memenuhi persyaratan pengolahan dan kemampuan

mencapai hasil yang diinginkan. Pemilihan metode pengolahan data perlu

mempertimbangkan volume unsur data yang dimuat; kompleksitas operasi

pengolahan data; batasan waktu pengolahan; tuntutan perhitungan.

Page 41: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

19

Menurut Gordon B. Davis (1987), bentuk implementasi sistem pengolahan

data dalam struktur organisasi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sentralisasi,

desentralisasi, dan terdistribusi. Dalam pengolahan data sentralisasi, operasi

pengolahan data dilaksanakan oleh suatu bagian terpisah dalam struktur organisasi

yang sering disebut Pengolahan Data Elektronik/PDE/EDP, atau dapat juga

dilakukan oleh suatu biro jasa atau perusahaan di luar organisasi yang

memberikan layanan pengolahan data; fasilitas pembagian waktu bersama

(timesharing) yang dibeli/disewa dari perusahaan lain; suatu susunan manajemen

fasilitas dimana suatu perusahan mengambil alih pelaksanaan operasi pengolahan

data dalam suatu organisasi. Sentralisasi pengolahan data mempunyai keuntungan

antara lain penghematan hardware dan pengadaan personalia; penghematan

karena meniadakan pengembangan sistem yang ganda; manfaat karena

standarisasi; manfaat karena sistem yang seragam (Davis, 1987). Bentuk

pengolahan data sentralisasi ditunjukkan oleh Gambar 2.3.

Gambar 2.3: Bentuk pengolahan data sentralisasi

Departemen Pengolahan Data Elektronik

Perencanaan & pengendalian operasional

Perencanaan taktis & pengendalian manajemen

Perencanaan strategis

Produksi Pemasaran ... Personalia

Page 42: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

20

Dalam bentuk pengolahan data terdesentralisasi, operasi pengolahan data

dilakukan oleh bagian organisasi yang bersifat fungsional otonom, misal

akuntansi, keuangan, personalia, dan lainnya. Faktor pendukung desentralisasi

pengolahan data antara lain adalah pelayanan yang semakin baik karena kepekaan

terhadap kondisi lokasi; kebijakan desentralisasi dalam manajemen; kelangkaan

kesamaan fungsi di antara unit organisasi mempersulit standarisasi (Davis, 1987).

Bentuk pengolahan data desentralisasi ditunjukkan oleh Gambar 2.4.

Gambar 2.4: Bentuk pengolahan data desentralisasi

1. Dalam bentuk pengolahan data terdistribusi data-data disebar dan diolah oleh

bagian-bagian yang terpisah, dimana bagian-bagian tersebut secara logik

disatukan kembali dan diawasi oleh bagian yang lebih tinggi. Keuntungan

bentuk pengolahan data terdistribusi antara lain adalah dapat meminimalkan

beaya-beaya; mempersingkat waktu respon untuk memperoleh data-data;

pengontrolan pada data-data kritis secara lebih cermat; kemampuan back up

data yang efektif (Davis, 1987).

Perencanaan & pengendalian operasional

Perencanaan taktis & pengendalian manajemen

Perencanaan strategis

Unit pengolah data Unit pengolah data … Unit pengolah data Bagian Produksi Bagian Pemasaran Bagian Personalia

Page 43: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

21

22..11..55.. UUnnssuurr--UUnnssuurr PPeennttiinngg AAggaarr SSIIMM EEffeekkttiiff

Agar SIM dalam organisasi dapat beroperasi secara efektif, maka proses

pengembangan SIM perlu memperhatikan unsur penting, meliputi data yang

dibutuhkan; kapan data dibutuhkan; siapa yang membutuhkan; di mana data

dibutuhkan; dalam bentuk apa data dibutuhkan; prioritas yang diberikan dari

bermacam data; prosedur/mekanisme yang digunakan untuk memproses data;

bagaimana pengaturan umpan balik; mekanisme evaluasi yang digunakan.

22..11..66.. BBeennttuukk AAnnaattoommii SSIIMM

Bentuk anatomi SIM dapat digambarkan seperti ditunjukkan pada Gambar

2.5 (Davis, 1987). Pada gambar tersebut, contoh data masukan adalah data bahan

baku, harga produk, beaya tenaga kerja, dan lain-lain. Contoh data operasi adalah

angka produksi, beaya mesin, pekerjaan proses, dan lain-lain. Sedangkan contoh

data keluaran adalah tingkat investasi, tanggal pengiriman, dan lainnya.

Gambar 2.5: Bentuk anatomi SIM

Rencana Standar (Analisis)

Manajemen (Keputusan/Kontrol)

Pengolahan

Pencatat data Pencatat data Pencatat data

Data masukan Data operasi Data keluaran

Page 44: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

22

22..11..77.. JJaarriinnggaann KKeerrjjaa SSIIMM

SIM bekerja sebagai sebuah jaringan kerja yang tersusun atas sejumlah

bagian, masing-masing tersusun atas perencanaan strategi dan pengendalian

manajemen; fungsi operasional; unit fungsional (Davis, 1987). Hirarkhi

pengendalian dalam jaringan kerja SIM ditunjukkan oleh Gambar 2.6.

Gambar 2.6: Hirarkhi pengendalian dalam jaringan kerja SIM

Konsep jaringan kerja SIM memberikan implikasi, antara lain SIM

didesain untuk menyediakan informasi bagi setiap unit fungsional; SIM untuk unit

fungsional yang saling berhubungan dapat dikelompokkan ke dalam suatu

subsistem fungsi operasional yang melayani kelompok itu; hubungan antar unit

fungsional dapat disederhanakan dengan pemakaian hubungan informasi antar

kelompok dan pemakaian file penyangga (Davis, 1987).

Pada kenyataannya, fungsi-fungsi organisatoris pada organisasi tidak

pernah seragam, namun umumnya meliputi fungsi keuangan, SDM, layanan

informasi, pabrikasi, dan pemasaran. Fungsi-fungsi organisatoris yang bersifat

umum tersebut ditunjukkan oleh Gambar 2.7 (McLeod dan Schell, 2001).

Pengendalian operasional

Perencanaan Strategis & Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen atas fungsi

Fungsi Operasional Pengendalian manajemen

atas fungsi

Fungsi Operasional Pengendalian manajemen

atas fungsi

Fungsi Operasional

Pusat keputusan Pusat kegiatan

Pusat keputusan Pusat kegiatan

Pusat keputusan Pusat kegiatan

Page 45: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

23

Gambar 2.7: Beberapa fungsi organisatoris dalam organisasi

22..11..88.. KKaarraakktteerriissttiikk KKeebbuuttuuhhaann IInnffoorrmmaassii ddaallaamm SSIIMM

Pada hakekatnya, kebutuhan informasi pada setiap setiap tingkat

manajemen adalah berbeda-beda, yaitu tergantung pada fungsi operasional,

kegiatan manajemen, dan pembuatan keputusan (McLeod dan Schell, 2001).

Gambar 2.8 menampilkan perbedaan informasi yang dibutuhkan pada setiap

tingkat manajemen berdasarkan sumbernya. Tingkat manajemen yang lebih tinggi

lebih banyak menggunakan informasi yang bersumber dari lingkungan, sebaliknya

tingkat yang lebih rendah lebih banyak menggunakan informasi yang bersumber

dari internal organisasi (McLeod dan Schell, 2001).

Gambar 2.8: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan sumbernya

Page 46: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

24

Gambar 2.9 menampilkan perbedaan informasi yang dibutuhkan pada setiap

tingkat manajemen berdasarkan luasnya. Tingkat manajemen yang lebih tinggi

lebih banyak menggunakan informasi yang luas, sebaliknya tingkat yang lebih

rendah lebih banyak menggunakan informasi yang sangat jelas dan sempit

(McLeod dan Schell, 2001).

Gambar 2.9: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan luasnya

Gambar 2.10 menampilkan perbedaan informasi yang dibutuhkan oleh setiap

tingkat manajemen berdasarkan bentuknya. Tingkat manajemen yang lebih tinggi

lebih banyak menggunakan informasi teringkas, sebaliknya tingkat yang lebih

rendah lebih banyak menggunakan informasi terinci (McLeod dan Schell, 2001).

Gambar 2.10: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan bentuknya

Gambar 2.11 menampilkan perbedaan informasi yang dibutuhkan pada setiap

tingkat manajemen berdasarkan horison waktu. Tingkat manajemen yang lebih

Page 47: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

25

tinggi lebih banyak menggunakan informasi terkait dengan masa depan,

sebaliknya tingkat yang lebih rendah lebih banyak menggunakan informasi histori

(McLeod dan Schell, 2001).

Gambar 2.11: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan horison waktu

Gambar 2.12 menampilkan perbedaan informasi yang dibutuhkan oleh setiap

tingkat manajemen berdasarkan keadaan waktu. Tingkat manajemen yang lebih

tinggi lebih banyak menggunakan informasi yang terkait dengan keadaan waktu

yang lama, sebaliknya tingkat yang lebih rendah lebih banyak menggunakan

informasi yang sangat baru (McLeod dan Schell, 2001).

Gambar 2.12: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan keadaan waktu

Gambar 2.13 menampilkan perbedaan informasi yang dibutuhkan oleh setiap

tingkat manajemen berdasarkan tingkat kecermatannya. Tingkat manajemen yang

lebih tinggi lebih banyak menggunakan informasi dengan tingkat kecermatan

Page 48: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

26

yang rendah, sebaliknya tingkat yang lebih rendah lebih banyak menggunakan

informasi dengan tingkat kecermatan tinggi (McLeod dan Schell, 2001).

Gambar 2.13: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan tingkat kecermatan

Gambar 2.14 menampilkan perbedaan informasi yang dibutuhkan oleh

masing-masing tingkat manajemen berdasarkan frekuensi pemakaian. Tingkat

manajemen yang lebih tinggi jarang menggunakan informasi yang sama,

sebaliknya tingkat yang lebih rendah lebih sering menggunakan informasi yang

sama (McLeod dan Schell, 2001).

Gambar 2.14: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan frekuensi pemakaian

Gambar 2.15 menampilkan perbedaan informasi yang dibutuhkan oleh

masing-masing tingkat manajemen berdasarkan tingkat rincian. Tingkat

manajemen yang lebih tinggi lebih banyak menggunakan informasi teringkas,

Page 49: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

27

sebaliknya tingkat yang lebih rendah lebih banyak menggunakan informasi terinci

(McLeod dan Schell, 2001).

Gambar 2.15: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan tingkat rincian

Secara ringkas, kebutuhan informasi menurut kategori keputusan

ditunjukkan oleh Tabel 2.1, sedangkan Tabel 2.2 menunjukkan perbedaan jenis

keputusan pada tiga tingkat kegiatan manajemen (Davis, 1987).

Tabel 2.1: Kebutuhan informasi menurut kategori keputusan

Ciri Informasi Perencanaan & pengendalian operasional

Perencanaan taktis & pengendalian manajemen

Perencanaan strategis

Sumber Sebagian besar internal Eksternal Luasnya Sangat jelas, sempit Sangat luas Tingkat agregasi Sangat terinci Agregat Horison waktu Historis Masa depan Keadaan waktu Sangat baru Agak lama Kecermatan Tinggi Rendah Frek. pemakaian Sangat tinggi Tidak sering

Sumber: Gordon B. Davis, 1987

Tabel 2.2: Perbedaan jenis keputusan pada tiga tingkat kegiatan manajemen Tingkat Catatan

Perencanaan strategis Penetapan tujuan, definisi sasaran, kebijakan, pedoman umum, yang mengarahkan alur untuk organisasi, misal: bidang usaha, strategi pasar.

Perencanaan taktis & pengendalian manajemen

Perolehan sumber daya, taktik perolehan, lokasi, produk baru, pemakaian anggaran, laporan perbedaan (variance)

Perencanaan & pengendalian operasional

Pendayagunaan fasilitas & sumber daya yang ada untuk menyelenggarakan kegiatan

Sumber: Gordon B. Davis, 1987

Dalam sumber referensi yang lain, David Wilson (1993) mendeskripsikan

karakteristik kebutuhan informasi seperti digambarkan pada Gambar 2.16.

Page 50: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

28

Gambar 2.16: Karakteristik kebutuhan informasi

22..11..99.. MMeettooddoollooggii PPeennggeemmbbaannggaann SSIIMM

Menurut J. L. Whitten dan L. D. Bentley (1998), metodologi merupakan

proses yang digunakan untuk pengembangan sistem. Seluruh metodologi

pengembangan SIM diarahkan dari sebuah sistem logik proses pemecahan

masalah yang sering disebut siklus hidup pengembangan sistem (system

development life cycle/SDLC), kadang-kadang juga disebut siklus hidup

pengembangan aplikasi (application development life cycle). SDLC merupakan

proses logik membangun SIM dan aplikasi-aplikasi komputer untuk memecahkan

masalah yang dilakukan oleh systems analyst, software engineer, programmer,

dan end-user. Sebuah metodologi adalah implementasi fisik pada siklus hidup

logik yang menggabungkan langkah demi langkah aktivitas untuk setiap tahapan;

perseorangan dan kelompok yang menjadi pelaku dalam setiap aktivitas;

kemampuan menghasikan dan standard kwalitas untuk setiap aktivitas;

penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk setiap aktivitas (Whitten dan

Eskternal

Jarang

Lama bertahun-tahun

Tak terbatasi

Masa depan

Tidak terstruktur

Eskternal & Eksternal

Kadang-kadang

Sedang minggu/bulan

Terbatasi

Masa depan & histori

Terstruktur

Iinternal

Jarang

Singkat hari/jam

Sangat terbatas

Histori

Sangat terstruktur

Sumber informasi

Frekuensi penggunaan

Skala waktu

Lingkup

Horison waktu

Hakikat keputusan

Manajer Tertinggi Manajer Menengah Manajer Terrendah

Page 51: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

29

Bentley, 1998). Metodologi yang benar akan memberikan arah pada SDLC.

Selanjutnya, J. L. Whitten & L. D. Bentley (1998) menyampaikan delapan

prinsip pengembangan sistem, yaitu:

1. Prinsip 1: Libatkan owner dan user semaksimal mungkin.

2. Prinsip 2: Gunakan pendekatan penyelesaian masalah.

3. Prinsip 3: Susun tahapan dan aktivitas.

4. Prinsip 4: Susun standard untuk konsistensi pengembangan dan dokumentasi.

5. Prinsip 5: Tetapkan sistem sebagai investasi modal.

6. Prinsip 6: Jangan takut membatalkan atau merevisi lingkup sistem.

7. Prinsip 7: Sistem dipecah-pecah agar lebih mudah dikuasai.

8. Prinsip 8: Sistem dirancang untuk dapat tumbuh dan berubah.

Menurut J. L. Whitten dan L. D. Bentley (1998), pendekatan penyelesaian

masalah, baik untuk analisis pada sistem manual, sistem terkomputerisasi,

maupun aplikasi, dapat mengunakan sebuah kerangka kerja PIECES, yaitu

meliputi (Whitten dan Bentley, 1998):

1. Permasalahan kinerja (Performace=P), yaitu:

a. Throughput, merupakan jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam

periode waktu tertentu;

b. Response time, merupakan rata-rata penundaan yang terjadi antara saat

permintaan transaksi dan respon yang diberikan terhadap transaksi.

2. Permasalahan informasi (Information=I) (dan data), yaitu:

a. Output, meliputi: (1) Kekurangan pada beberapa informasi, (2) Kekurangan

pada informasi penting; (3) Kekurangan pada informasi yang relevan; (4)

Page 52: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

30

Terlalu banyak informasi (information overload); (5) Informasi dalam

format yang tidak berguna; (6) Informasi tidak akurat; (7) Informasi yang

sulit diproduksi; (8) Informasi tidak sesuai urutan waktu penggunaan.

b. Input, meliputi: (1) Data tidak tertangkap; (2) Data tidak ditangkap pada

waktu yang tepat; (3) Data ditangkap secara tidak akurat, memuat

kesalahan; (4) Data sulit ditangkap; (5) Data ditangkap secara berulang;

(6) Terlalu banyak data yang ditangkap; (7) Data tidak sah ikut ditangkap.

c. Penyimpanan data, meliputi: (1) Data disimpan berulang dalam beberapa

file dan/atau database; (2) Data disimpan tidak akurat; (3) Data disimpan

secara tidak aman; (4) Data tidak diorganisasi dengan baik; (5) Data tidak

fleksibel, sulit menemukan kebutuhan informasi baru dari data yang

tersimpan; (6) Data tidak dapat diakses.

2. Permasalahan ekonomis (Economic=E), yaitu:

a. Beaya-beaya, meliputi: (1) Beaya tidak terduga; (2) Beaya di luar

kemampuan sumber daya yang tersedia; (3) Beaya terlalu tinggi.

b. Keuntungan, meliputi: (1) Pangsa pasar baru dapat dieksplorasi; (2) Pasar

yang ada saat ini dapat ditingkatkan; (3) Order dapat ditingkatkan.

3. Permasalahan kontrol (Control=C) dan keamanan, yaitu:

a. Keamanan atau kontrol terlalu minim, yaitu: (1) Data input tidak diedit

cukup memadai; (2) Pelanggaran etika pada data atau informasi; (3) Data

yang disimpan secara berulang tidak konsisten pada file-file atau database

yang berbeda; (4) Kebijakan privacy data dilanggar; (5) Kesalahan proses

(baik karena manusia, mesin, atau software); (6) Kesalahan pengambilan

Page 53: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

31

keputusan.

b. Keamanan atau kontrol terlalu banyak, yaitu: (1) Birokrasi memperlambat

sistem; (2) Kontrol membuat para pelanggan atau karyawan. (3) Kontrol

yang ketat menyebabkan penundaan proses.

4. Permasalahan efisiensi (Eficiency=E), yaitu:

a. Pemborosan waktu pada orang, mesin, atau komputer, meliputi: (1) Data

dinputkan atau di-copy secara berulang; (2) Data diproses secara berulang;

(3) Informasi di-generate secara berulang.

b. Pemborosan material dan suplai pada orang, mesin, atau komputer.

c. Terlalu banyak upaya untuk tugas-tugas.

d. Material terlalu banyak diperlukan untuk tugas-tugas.

5. Permasalahan pelayanan (Service=S), yaitu: a. Sistem memberikan hasil yang

tidak akurat; b. Sistem memberikan hasil yang tidak konsisten; c. Sistem

memberikan hasil yang tidak dapat dipercaya (unreliable); d. Sistem sulit

dipelajari; e. Sistem sulit digunakan; f. Sistem janggal digunakan; g. Sistem

tidak fleksibel untuk hal-hal atau situasi-situasi baru; h. Sistem tidak fleksibel

untuk perubahan; i. Sistem tidak kompatibel dengan sistem lain; j. Sistem

tidak dikoordinasikan dengan sistem-sistem lain.

22..11..99..11.. SSyysstteemm DDeevveellooppmmeenntt LLiiffee CCyyccllee//SSDDLLCC

Metodologi pengembangan sistem menurut J. L. Whitten dan L. D.

Bentley (1998), meliputi 8 (delapan) tahap, yaitu:

1. Tahap survey, tahap ini memiliki tiga kegunaan, yaitu:

Page 54: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

32

a. Menjawab pertanyaan apakah proyek memiliki nilai;

b. Mendefinisikan lingkup proyek dan permasalahan, peluang, dan arah

yang ingin dicapai;

c. Menentukan tim dan peserta, anggaran, dan jadwal untuk proyek.

2. Tahap study, tahap ini memiliki tiga kegunaan, yaitu:

a. Pemahaman kembali permasalahan bisnis oleh tim proyek;

b. Menentukan permasalahan dipecahkan dengan cara terbaik;

c. Menentukan sistem dapat dikembangkan dengan cara terbaik.

3. Tahap definition, tahap ini berguna untuk mengidentifikasi data, proses,

antarmuka, dan kebutuhan geografis untuk pengguna sistem baru.

4. Tahap targeting, tahap ini berguna untuk mengidentifikasi kandidat solusi,

menganalisis kandidat solusi, dan merekomendasikan solusi yang ditargetkan

akan dirancang dan diimplementasikan.

5. Tahap purchasing, tahap ini berguna untuk riset pasar teknologi informasi,

mengumpulkan proposal dari penjual, dan merekomendasikan proposal yang

memenuhi kebutuhan bisnis dan teknologi informasi ke manajemen.

6. Tahap design, tahap ini berguna untuk mentransformasikan kebutuhan bisnis

yang diperoleh pada tahap definisi ke dalam bentuk rancangan teknis.

7. Tahap construction, tahap ini berguna untuk membangun dan menguji

fungsional sistem yang memenuhi kebutuhan bisnis dan perancangan, dan

untuk mengimplementasikan antarmuka antara sistem lama dan baru.

8. Tahap delivery, tahap ini berguna untuk meng-install, menyebar, dan

menempatkan sistem baru ke dalam operasi atau produksi.

Page 55: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

33

Dalam sumber referensi yang lain, Raymond McLeod, Jr. dan George

Schell (2001) menjelaskan bahwa dalam siklus hidup sistem (Systems Life

Cycle/SLC), metodologi diartikan sebagai cara yang direkomendasikan untuk

melakukan sesuatu hal. Dalam aplikasi, pendekatan pada tugas pengembangan

sistem dengan menggunakan sistem berbasis komputer seringkali disebut

pendekatan “air terjun” (waterfall) yang meliputi: (1) Perencanaan (planning); (2)

Analisis (analysis); (3) Perancangan (design); (4) Implementasi (implementation);

(5) Penggunaan (use). SDLC adalah ungkapan yang mencakup perencanaan,

analisis, perancangan, dan implementasi tahapan pada siklus hidup sistem.

Personal yang terlibat dalam SDLC meliputi para personal dalam SIM, pengguna,

dan spesialis yang dapat memberikan konsultasi. Dalam pendekatan tradisional,

para spesialis bekerjasama dengan para pengguna, sedangkan dalam pendekatan

baru menggunakan strategi outsourcing.

Tahap perencanaan memberikan beberapa keuntungan, antara lain: definisi

lingkup proyek; perhatian pada permasalahan potensial; menyusun tugas-tugas

dalam urutan; memberikan dasar untuk kontrol. Tahap perencanaan meliputi: (1)

Pengakuan permasalahan; (2) Definisi permasalahan; (3) Menetapkan himpunan

sasaran; (4) Identifikasi batasan; (5) Mengarahkan studi kelayakan (teknik,

ekonomi, hukum dan etika, operasional, jadwal); (6) Menyiapkan proposal studi

proyek; (7) Menyetujui atau menolak dilanjutkan atau tidak dilanjutkan; (8)

Memberikan mekanisme kontrol. Tahap analisis meliputi: (1) Mempublikasikan;

(2) Mengorganisasikan tim proyek; (3) Mendefinisikan kebutuhan informasi; (4)

Mendefinisikan kriteria kinerja sistem; (5) Menyiapkan proposal perancangan

Page 56: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

34

(dibandingkan dengan proposal studi); (6) Menyetujui atau menolak ke

perancangan proyek. Tahap parancangan meliputi: (1) Menyiapkan detail

rancangan; (2) Mengidentifikasi konfigurasi alternatif sistem; (3) Evaluasi

konfigurasi; (4) Memilih konfigurasi terbaik; (5) Mempersiapkan proposal

implementasi; (6) Menyetujui atau menolak melanjutkan ke implementasi sistem.

Tahap implementasi meliputi: (1) Perencanaan implementasi; (2) Mengumumkan;

(3) Menjelaskan sumber daya hardware; (4) Menjelaskan sumber daya software;

(5) Menyiapkan database; (6) Menyiapkan fasilitas fisik; (7) Mendidik para

personal yang terlibat dan pengguna; (8) Menyiapkan proposal cutover; (9)

Menyetujui atau menolak melanjutkan ke penggunaan sistem baru; (10) Cutover

ke sistem baru. Tahap penggunaan meliputi: (1) Penggunaan; (2) Audit; (3)

Pemeliharaan; (4) Menyiapkan proposal rekayasa ulang; (5) Menyetujui atau

menolak rekayasa ulang.

Dalam sumber referensi yang lain, Avison dan Fitzgerald (1995)

menyatakan, bahwa metodologi memuat fase-fase, masing-masing fase memuat

sejumlah sub fase, yang menjadi petunjuk bagi pengembang sistem dalam

memilih teknik yang tepat pada setiap tahapan pada proyek dan membantu

perencanaan, pengelolaan, kontrol, dan evaluasi proyek Sistem Informasi.

Menurut Avison dan Fitzgerald (1995) ada ribuan metodologi pengembangan SI

yang sudah pernah dipakai, dan setiap metodologi memiliki perbedaan satu sama

lain karena adanya perbedaan penekanan, misal penekanan terhadap dimensi

manusianya; pendekatan keilmiahannya; pendekatan yang pragmatis; pendekatan

yang otomatis.

Page 57: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

35

Niv Ahituv, Seev Neumann, dan Moshe Zviran (2002) telah melakukan

penelitian mengenai pengembangan sistem Enterprise Resources Planning (ERP).

Menurut para peneliti tersebut, saat ini pendekatan konvensional sudah tidak bisa

diandalkan lagi. Selanjutnya para peneliti tersebut mengusulkan suatu metodologi

pengembangan ERP dengan memperhatikan 9 karakteristik ERP, yaitu: (1)

Kompleksitas sistem; (2) Kepentingan strategi sistem; (3) Fleksibilitas sistem; (4)

Lingkup aplikasi; (5) Infrastruktur teknologi; (6) Perubahan proses organisasional;

(7) Kekuatan pada hubungan dengan vendor; (8) Konsultan ketenagakerjaan; (9)

Keterlibatan pengguna. Berdasarkan karakteristik tersebut Niv Ahituv, Seev

Neumann, dan Moshe Zviran (2002) mengajukan suatu metodologi

pengembangan sistem ERP yang tahapannya meliputi: (1) Seleksi; (2) Definisi

paralel pengembangan dan implementasi; (3) Operasi.

22..11..99..22.. TTeekknniikk PPrroottoottyyppiinngg

Menurut Roger S. Pressman (1997), prototyping baik digunakan jika

pengguna belum siap dengan persyaratan software secara lengkap. Prototyping

digunakan untuk menunjukkan model software SIM yang dapat terdiri atas: (1)

Model “kertas”, diperlukan agar pengguna mengerti tentang interaksi antara

pengguna dan software; (2) Model kerja, diperlukan untuk mengimplementasikan

beberapa fungsi/modul dalam software; (3) Program, dikembangkan setelah

sebagian atau semua fungsi/modul dalam software yang akan digunakan dalam

SIM telah diimplementasikan. Roger S. Pressman (1997) menggambarkan

paradigma prototyping seperti ditunjukkan Gambar 2.17.

Page 58: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

36

Gambar 2.17: Paradigma prototyping

Prototype bukan merupakan software yang sesungguhnya. Teknik

prototyping melibatkan suatu proses iterasi yang berfokus pada penyempurnaan

prototype yang didasarkan pada persyaratan yang diminta oleh pengguna. Dalam

hal ini, pengguna harus terlibat secara aktif/intensif selama proses rekayasa

perangkat lunak SIM. Penggunaan teknik prototyping untuk rekayasa perangkat

lunak SIM menghadapi permasalahan, antara lain: (1) Ketidaksadaran pengguna

bahwa prototype hanyalah suatu model, bukan hasil akhir yang diharapkan; (2)

Umumnya pengguna tidak sabar menunggu software yang sebenarnya; (3)

Pengembang sering menggunakan teknik dan tools yang tidak optimal pada

prototype dan tetap digunakan pada software yang sebenarnya (Pressman, 1997).

22..11..99..33.. MMooddeell SSppiirraall

Menurut Roger S. Pressman (1997), model spiral menggabungkan

keuntungan pada model air terjun dan prototyping, dan memasukkan aktivitas

analisis resiko (risk analysis). Model spiral melibatkan proses iterasi, dimana

setiap iterasi bekerja pada satu ‘level produk’ dimulai dari prototype awal sampai

Page 59: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

37

pada software SIM yang diinginkan, setiap perpindahan level didahului oleh

analisis resiko. Satu-satunya permasalahan yang dihadapi dalam penggunaan

model spiral adalah tuntutan keahlian analisis resiko. Gambar 2.18 menunjukkan

rekayasa perangkat lunak SIM menggunakan model spiral (Pressman,1987).

Gambar 2.18: Rekayasa perangkat lunak SIM menggunakan model spiral

Rekayasa perangkat lunak SIM menggunakan model spiral terdiri atas

aktivitas utama berikut: (1) Perencanaan, meliputi: penentuan sasaran, alternatif

solusi, dan hambatan; (2) Analisis resiko, meliputi analisis alternatif solusi dan

identifikasi resiko; (3) Rekayasa, merupakan pengembangan produk pada level

berikutnya; (4) Evaluasi oleh pengguna, diterapkan pada hasil proses rekayasa.

Gambar 2.19 menunjukkan aktivitas utama dalam model spiral (Pressman,1987).

Requirementsgethering

‘Design’strategy

Testing

Implementationusing 4 GL

Gambar 2.19: Aktivitas utama dalam model spiral

Page 60: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

38

22..11..99..44.. KKeerraannggkkaa KKeerrjjaa ZZaacchhmmaann

Dalam artikelnya, Brian Mullen (2005) menyatakan bahwa pengembangan

SIM dapat dilakukan dengan menggunakan Kerangka Kerja Zachman yang

mengilustrasikan posisi setiap tipe metode perancangan atau representasi yang

dapat digunakan. Kerangka Kerja Zachman dapat ditunjukkan seperti Tabel 2.3.

Setiap baris dalam tabel tersebut merepresentasikan deskripsi sistem pada tingkat

selanjutnya, dan motivasi bisnis ditempatkan pada kolom pertama untuk

mengarahkan aktivitas-aktivitas lainnya dalam mendefinisikan sistem.

Tabel 2.3: Kerangka Kerja Zachman Revisi Kerangka Kerja untuk Rekayasa Sistem Informasi

Level pada abstraksi

Motivasi (mengapa?)

Personel (siapa?)

Waktu (kapan?)

Data (apa?)

Fungsi (bagaimana?)

Jaringan (dimana?)

1.Sasaran dan Lingkup

Daftar tujuan bisnis/ strategis

Daftar pada organisasi

Daftar kegiatan bisnis/siklus

Daftar data penting organisasi

Daftar proses yg disediakan oleh fungsi

Daftar lokasi operasi

2.Model Bisnis Rencana bsnis Diagram organisasi & aturannya

Master jadwal, matrik respon kegiatan

ER_D, Object diagram

Aliran proses bisnis, Diagram interaksi

Lokasi, matrik distribusi proses & data

3.Model Sistem Informasi

Aturan bisnis Arsitektur human interface (aturan, akses)

Diagram ketergantungan, sejaraj siklus hidup entitas

Data model, ER_M, Object type model

DFD, Use Case Arsitektur sistem terdistribusi

4.Model Teknologi

Aturan pelaksanaan

User interface (bagaimana sistem akan bereaksi?)

Control flow diagram

Skema arsitektur data (tabel & kolom)

Bagan struktur, Pseudo Code

Arsitektur sistem (hardware, software tool)

5.Detail Representasi

Aturan server & logik

Arsitektur keamanan (siapa dapat melihat apa)

Interrupt dan siklus mesin

Perancangan data, Perancangan storage

Detail perancangan program

Arsitektur jaringan

6.Memfungsikan Sistem Sistem dijalankan/difungsikan

Sumber: http://www2.cstudies.ubc.ca/~mullen/IEDBS.html#GeneralTables

Page 61: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

39

22..11..99..55.. KKoommbbiinnaassii BBeebbeerraappaa PPaarraaddiiggmmaa

Kombinasi beberapa paradigma dalam rekayasa perangkat lunak SIM

dimaksudkan untuk mengambil kelebihan masing-masing metodologi. Roger S.

Presmaan (1987) menggambarkan kombinasi paradigma air terjun, prototyping,

dan spiral seperti ditampilkan oleh Gambar 2.20.

Requirements Analisys

Preliminary requirements gathering

Prototyping

4 GT

Spiral model 4 GT

Design

Coding

4 GT

Prototyping nth iteration

Testing

Design

Operastional system

Spiral modelnth iteration

Maintenance

Gambar 2.20: Kombinasi beberapa paradigma rekayasa perangkat lunak SIM

22..11..1100.. PPeerraannccaannggaann SSiisstteemm DDaallaamm SSIIMM

Perancangan sistem (system design) merupakan tahapan setelah analisis

sistem (system analysis) yang dapat dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu

perancangan sistem secara umum (general system design) atau perancangan

konseptual (conseptual design) atau perancangan sistem logika (logical design)

dan perancangan sistem secara terinci (detail system design) atau perancangan

sistem secara fisik (physical system design) atau perancangan internal (internal

design). Tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu untuk

memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan untuk memberikan gambaran yang

Page 62: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

40

jelas dan tentang rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram (programmer)

dan ahli teknik lain yang terlibat. Sehingga seorang analisis sistem harus dapat

mencapai sasaran, yaitu rancangan sistem harus: (1) Berguna, mudah dipahami,

dan mudah digunakan; (2) Mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan

yang telah didefinisikan pada tahap studi yang dilanjutkan pada analisa sistem; (3)

Efektif dan efisien untuk mendukung pengolahan transaksi, pelaporan

manajemen, dan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas

lain yang dilakukan oleh komputer; (4) Dapat mempersiapkan rancang bangun

yang terinci untuk masing-masing komponen SIM yang meliputi data dan

informasi, metode, prosedur, orang, perangkat keras/lunak, dan pengendalian

sistem (Whitten dan Bentley, 1998).

Kebutuhan-kebutuhan sistem (system requirement) yang harus

diperhatikan dalam merancang SIM meliputi: (1) Keandalan (reability); (2)

Ketersediaan (availability); (3) Keluwesan (fleksibility); (4) Jadwal instalasi

(installation schedule); (5) Umur yang diharapkan (life expentancy) dan potensi

pertumbuhan (growth potencial); (6) Kemudahan dipelihara (maintainability).

Model sistem secara fisik dapat digambarkan dengan bagan alir dokumen,

sedangkan model sistem secara logika dapat digambarkan dengan Diagram Arus

Data/DAD (Data Flow Diagram/DFD). DFD menggambarkan secara rinci urut-

urutan langkah dari masing-masing proses yang digambarkan dalam diagram arus

data. Terdapat beberapa metodologi menggambar DFD yang dapat digunakan

dalam pemodelan sistem, salah satu diantaranya adalah SSADM (Structured

System Analysis and Design Methodology) yaitu metode analisis dan desain

Page 63: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

41

sistem secara terstruktur. Dalam metode Gane dan Sarson, DAD digambarkan

dengan menggunakan simbol, yaitu sebagai berikut (Whitten dan Bentley, 1998):

1. External entity, merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang akan

mempengaruhi sistem, dengan memberikan input atau menerima output dari

sistem. External entity dapat berupa: orang atau sekelompok orang dalam

organisasi tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan; organisasi atau

orang yang berada di luar organisasi; kantor atau divisi dalam perusahaan

tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan; sistem informasi lain di

luar sistem yang sedang dikembangkan; sumber asli dari suatu transaksi;

penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem. External

entity digambarkan dengan simbol seperti Gambar 2.21.

Gambar 2.21: Simbol external entity

2. Repeated external entity, untuk menghindari keruwetan diagram, karena

banyaknya garis penghubung antara external entity, proses, maupun data

store yang saling berpotongan, maka external entity dapat digambarkan

lebih dari satu kali untuk satu nama yang disebut repeated external entity.

Repeated external entity digambarkan dengan simbol seperti Gambar 2.22.

Gambar 2.22: Simbol repeated external entity

Nama external entity

Nama external entity Nama external entity

Page 64: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

42

3. Data flow, disimbolkan dengan tanda panah dimana arah panah

menunjukkan arah mengalirnya data. Data flow mengalir menuju proses

atau meninggalkan proses. Data flow yang meninggalkan external entity

selalu menuju ke proses. Arus data dapat berupa masukan untuk sistem atau

hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk formulir atau dokumen yang

digunakan sistem; laporan tercetak yang dihasilkan sistem; masukan untuk

komputer; output ke layar monitor; data yang dibaca dari suatu file atau

yang direkam ke suatu file; komunikasi ucapan; surat atau memo; suatu

isian yang dicatat pada buku agenda. Arus data diberi nama yang jelas dan

bermakna (meaningful) yang dapat mewakili data yang mengalir. Arus data

adalah arus yang mengalir menuju proses atau arus yang mengalir dari

proses atau arus yang mengalir dari proses menuju proses lain, sehingga

jika arus data tidak seperti ketentuan tersebut maka dipastikan bahwa DFD

tersebut salah. Data flow digambarkan dengan simbol seperti Gambar 2.23.

Gambar 2.23: Simbol data flow

4. Process, adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer

dari hasil suatu arus data yang masuk ke proses dan akan dihasilkan arus

data yang keluar dari proses. Process digambarkan dengan simbol seperti

Gambar 2.24.

Gambar 2.24: Simbol process

Nama data flow

1

Nama proses

Page 65: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

43

Kesalahan yang sering terjadi dalam DFD adalah: (1) Proses mempunyai

input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut blackhole,

yaitu data masuk ke proses dan lenyap tidak berbekas; (2) Proses

menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini

disebut miracle (ajaib), karena sistem menghasilkan output secara ajaib

tanpa pernah menerima output.

5. Data storage, merupakan simpanan dari data yang dapat berupa File atau

database di sistem komputer; Arsip atau catatan manual; Kotak tempat data

di meja seseorang; Tabel acuan buku; Suatu agenda atau buku. Data storage

digambarkan dengan simbol seperti Gambar 2.25.

Gambar 2.25: Simbol data storage

Pengambaran data storage perlu memperhatikan hal-hal berikut: (1) Data

storage hanya berhubungan dengan proses, karena yang menggunakan atau

merubah data di data storage adalah suatu proses; (2) Arus data dari proses

menuju ke data storage menunjukkan proses update data dalam data

storage. Update data dapat berupa proses menambah atau menyimpan

record atau dokumen baru ke dalam data storage, menghapus record atau

dokumen dalam data storage, atau merubah record atau dokumen dalam

data storage; (3) Arus data dari data storage menuju ke proses dapat

diartikan sebagai proses menggunakan data dalam data storage untuk dilihat

MahasiswaD1

Page 66: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

44

isinya; (4) Suatu proses dapat melakukan keduanya, yaitu menggunakan dan

meng-update data dalam data storage.

6. Repeated Data Storage, untuk menghindari keruwetan diagram, karena

banyaknya garis penghubung antar data storage, external entity, process,

maupun data storage yang saling berpotongan, maka data storage dapat

digambarkan lebih dari satu buah untuk satu nama yang disebut repeated

data storage. Repeated Data storage digambarkan dengan simbol seperti

Gambar 2.26.

Gambar 2.26: Simbol repeated data storage

Pedoman menggambar DFD, adalah (Whitten dan Bentley, 1998):

1. Identifikasikan semua external entity sistem yang terlibat;

2. Identisikasikan semua input dan output yang terlibat dengan external entity;

3. Gambarlah terlebih dahulu suatu diagram konteks atau diagram induk untuk

garis besar, kemudian dipecah untuk level-level berikutnya;

4. Gambarlah bagan berjenjang (hirarchy chart) untuk semua proses yang ada di

sistem untuk mempersiapkan penggambaran DFD level berikutnya;

5. Gambarlah sketsa DFD untuk overview diagram (level 0) berdasarkan proses

bagan berjenjang;

6. Gambarlah DFD untuk level-level berikutnya, yaitu level 1, kemudian dipecah

dalam level 2, dan seterusnya;

7. Setelah semua level DFD digambarkan, selanjutnya adalah menggambar DFD

untuk pelaporan manajemen yang digambarkan secara terpisah;

8. Semua level DFD yang telah digambar termasuk DFD untuk pelaporan

manajemen digabung dalam satu diagram.

Salah satu alat dokumentasi yang banyak digunakan dalam perancangan

sistem adalah diagram HIPO. Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005), HIPO

untuk sistem dapat ditunjukkan dalam tiga jenis, yaitu:

Nama data storege D1 Nama data storege D1

Page 67: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

45

1. Diagram isi tabel visual (Visual Table of Contents/VTOC), merupakan

diagram pertama HIPO yang terdiri atas satu atau lebih diagram hirarkhi.

VTOC berisi nama dan nomor identifikasi dari semua program untuk Diagram

ringkas (Overview Diagram) dan Diagram detail (Detailed Diagram) secara

terstruktur. VTOC juga menunjukkan struktur paket diagram dan hubungan

fungsi dalam bentuk hirarkhi. Level paling tinggi pada VTOC

mengidentifikasikan fungsi sistem secara keseluruhan. Level berikutnya,

memecah fungsi sistem ke dalam sub fungsi logika.

2. Diagram ringkas (Overview Diagram), merupakan diagram yang menjelaskan

fungsi dan referensi utama yang diperlukan oleh program detail untuk

memperluas fungsi sehingga cukup detail. Diagram ringkas menerangkan

input, proses, dan output dari sistem secara garis besar, yaitu nama file/record

input atau output). Input berisikan item-item data yang dipakai oleh proses,

termasuk semua item input utama yang digunakan oleh diagram pada level

yang lebih rendah. Proses berisikan urutan langkah yang menerangkan fungsi

yang sedang dilaksanakan. Item input dihubungkan dengan suatu proses

dengan simbol anak panah. Output berisikan item data yang dibentuk atau

dimodifikasi oleh proses, termasuk semua item output utama yang ditampilkan

oleh diagram pada level yang lebih rendah. Item output dihubungkan dengan

suatu proses dengan simbol anak panah.

3. Diagram detail (Detailed Diagram), berisikan elemen-elemen dasar sistem;

menerangkan fungsi-fungsi khusus; menampilkan item-item input dan output

secara detail (yaitu nama field input yang diperlukan dan output yang

Page 68: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

46

dihasilkan); memberikan referensi terhadap diagram HIPO yang lain, seperti

diagram alir (flowchart) dan tabel keputusan dari logika yang rumit. Diagram

detail juga berisi deskripsi yang menjelaskan langkah proses dan dapat

mereferensikan terhadap diagram HIPO. Jumlah level diagram detail HIPO

tergantung pada jumlah fungsi yang terkait, kerumitan pengolahan, dan jumlah

infomasi yang akan didokumentasikan.

22..11..1111.. KKrriitteerriiaa KKeebbeerrhhaassiillaann SSIIMM

Menurut Zainal A. Hasibuan (2004), dengan menggunakan suatu

metodologi pengembangan SI yang sistematis, maka dapat diukur tingkat

kesuksesan suatu SIM dengan menggunakan kriteria berikut:

1. Apakah penggunaan komputer sudah optimal ?

2. Apakah dokumentasinya mudah dipahami ?

3. Apakah harganya yang paling murah ?

4. Apakah waktu implementasinya singkat ?

5. Apakah mudah beradaptasi ?

6. Apakah penggunaan teknik dan tools sudah optimal ?

7. Apakah sistemnya disukai oleh pengguna ?

22..22.. TTiinnjjaauuaann TTeennttaanngg KKoonnsseepp DDaattaabbaassee

22..22..11.. DDeeffiinniissii DDaattaabbaassee

Hingga saat ini, istilah database telah didefinisikan dalam cara yang

berbeda-beda. Sebuah definisi database yang telah cukup lama, namun cukup

lengkap dan masih relevan telah diberikan oleh James Martin (1975), yaitu

Page 69: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

47

sekumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-

sama pada suatu media tanpa “mengatap” satu sama lain atau tidak perlu suatu

kerangkapan data, kalaupun terjadi kerangkapan maka kerangkapan tersebut harus

seminimal mungkin dan terkontrol (controlled redundancy); data disimpan

dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan

kembali; data dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara

optimal; data disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang

akan menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa sehingga proses

penambahan, pengambilan, dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah

dan terkontrol. C.J. Date (1995) mendefinisikan database sebagai beberapa

kumpulan data yang akan tetap tersimpan, digunakan oleh sistem-sistem aplikasi

yang diberikan oleh organisasi. J. L. Whitten & L. D. Bentley (1998)

mendefinisikan database sebagai sekumpulan data dalam file yang saling

terhubung (interrelated file), record dalam file harus mengijinkan adanya

kerelesaian (dapat dibayangkan sebagai pointer) ke record-record lain dalam file

yang lain. Raghu Ramakrishnan (1998) mendefinisikan database sebagai

sekumpulan data yang saling berhubungan yang menjelaskan aktifitas-aktifitas

pada sebuah organisasi. Abraham Silberschatz, Henry F. Korth, dan S. Sudarshan

(2001) mendefinisikan database sebagai sekumpulan data yang saling

berhubungan dan menjadi bagian dari DBMS. Sedangkan Raymond McLeod dan

George Schell (2001) mendefinisikan database sebagai keseluruhan data yang

disimpan dalam sistem komputer yang menjadi sumber daya organisasi.

Page 70: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

48

22..22..22.. TTuujjuuaann DDaattaabbaassee

James Martin (1975) mengelompokkan tujuan database menjadi dua

kelompok, yaitu tujuan primer dan tujuan sekunder. Tujuan primer merupakan

tujuan utama yang ingin dicapai dalam perancangan dan pengembangan database.

Tujuan primer database adalah: (1) Data-data dalam database dapat digunakan

oleh banyak pengguna; (2) Menjaga investasi intelektual; (3) Penekanan biaya; (4)

Menghilangkan proliferasi; (5) Kinerja (performance); (6) Kejelasan (clarity); (7)

Kemudahan pemakaian; (8) Fleksibilitas (flexibility); (9) Kebutuhan data yang

tidak terantisipasi dapat dipenuhi dengan cepat; (10) Perubahan yang mudah; (11)

Akurasi (accuracy) dan konsistensi (consistency); (12) Privasi (privacy); (13)

Keamanan (security); (14) Ketersediaan (availability) (Martin, 1975).

Tujuan sekunder database merupakan tujuan tambahan yang diperlukan

untuk mencapai tujuan primer, yaitu: (1) Kebebasan data secara fisik (physical

data independency); (2) Kebebasan data secara logik (logical data independency);

(3) Pengendalian atau minimalisasi kerangkapan (data redundancy); (4)

Kecepatan akses; (5) Kecepatan pencarian; (6) Standarisasi data; (7) Tersedianya

kamus data; (8) Antarmuka pemrogram tingkat tinggi; (9) Bahasa end-user; (10)

Pengendalian integritas (integrity); (11) Kecepatan pemulihan kembali dari

kerusakan (fast recovery from failuries); (12) Kemampuan perubahan untuk

penyesuaian (tuning); (13) Perancangan dan pengawasan alat-alat; (14)

Pengorganisasian kembali atau migrasi data dapat dilakukan secara otomatis

(Martin, 1975).

Page 71: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

49

22..22..33.. KKeeuunnttuunnggaann DDaattaabbaassee

Penyusunan database digunakan untuk mengatasi permasalahan-

permasalahan pada saat pengolahan data. Kamran Parsaye, Mark Chignell, Setrag

Khoshafian, dan Harry Wong (1989), menyatakan bahwa database memberikan

keuntungan sebagai berikut: (1) Akses bersama data untuk pengguna-pengguna

yang berbeda; (2) Keamanan data; (3) Meningkatkan kemudahan dan efisiensi

dalam update untuk pemelihaan data. Dalam referensi yang lain, C.J. Date (1995)

menyatakan bahwa pengolahan data dengan pendekatan database memberikan

keuntungan berikut: (1) Kerangkapan data dapat diminimalkan; (2) Inkonsistensi

data dapat dihindari; (3) Data dalam database dapat digunakan secara bersama

(multiuser); (4) Standarisasi data dapat dilakukan; (5) Pembatasan untuk

keamanan data dapat diterapkan; (6) Integritas data dapat terpelihara; (7)

Perbedaan kebutuhan data dapat diseimbangkan. Sedangkan Raymond McLeod

Jr. dan George Schell (2001), menyatakan bahwa database memberikan

keuntungan sebagai berikut: (1) Mengurangi kerangkapan data; (2) Menghindari

ketergantungan data; (3) Memungkinkan integrasi data dari banyak file; (4)

Pemanggilan data dan informasi lebih cepat; (5) Meningkatkan keamanan data.

22..22..44.. KKeennddaallaa DDaallaamm DDaattaabbaassee

Untuk memenuhi batasan/kriteria sebagaimana definisi database, mka

suatu proses perancangan database memiliki beberapa kendala atau aturan yang

harus ditaati, yaitu terkait dengan aspek berikut (Martin, 1975):

Page 72: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

50

1. Kerangkapan data (data redundancy), adalah munculnya data-data secara

berlimpah/berulang pada file database yang semestinya tidak diperlukan.

Umumnya, kerangkapan data dalam database terjadi akibat penyusunan

database tidak memperhatikan batasan/kriteria database atau akibat

penyusunan database dilakukan dalam selang waktu yang lama.

2. Inkonsistensi data (data inconsistency), adalah munculnya data tidak konsisten

pada medan/kolom yang sama dalam satu atau lebih file yang berhubungan.

3. Data terisolasi, disebabkan oleh pemakaian beberapa file database dimana

tedapat data yang tidak memiliki kerelasian dengan data yang lain, sehingga

program aplikasi tidak dapat mengakses data tersebut, kecuali jika program

aplikasi diubah/ditambah. Data terisolasi harus dihindari karena informasi

yang dihasilkan dari pengolahan data dalam database tidak akurat/lengkap.

4. Keamanan (security), merupakan aspek kritis dalam database. Data dalam

database merupakan sumber informasi yang penting. Oleh karena itu harus

dijaga dari berbagai hal yang mungkin dapat merusak data. Aspek keamanan

database meliputi: Recovery, Integrity, Concurency, Privacy dan Security.

5. Integrity, cara terbaik untuk menjaga integritas database adalah meyakinkan

nilai-nilai data adalah benar sejak pertama kali dimasukkan. Integritas data

dalam database, terkait dengan dua aspek, yaitu: Domain integrity dan Key

constraints (meliputi aspek entity integrity dan referential integrity).

Abraham Silberschatz, Henry F. Korth, dan S. Sudarshan (2001) database mampu

mengatasi semua permasalahan yang terkait kendala di atas.

Page 73: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

51

22..22..55.. PPaannddaannggaann TTeerrhhaaddaapp DDaattaabbaassee

Sebuah database dapat dipandang dari dua sisi, yaitu sisi pengguna dan

sisi perancang. Pengguna database adalah orang atau program aplikasi yang

mengakses database, baik sendiri maupun secara bersamaan. Sedangkan

perancang adalah personal yang berperan sebagai perancang dan pengelola

database. Seorang perancang dapat memiliki dua pandangan yang berbeda, yaitu

secara konseptual dan secara fisis. Pandangan-pandangan tersebut menunjukkan

level abstraksi database yang sering disebut sebagai arsitektur database atau

abstraksi database. Dalam hal ini terdapat beberapa penyebutan yang berbeda

untuk setiap level abstraksi database.

James Martin (1975) menjelaskan bahwa abstraksi database terdiri atas

tiga level, yaitu application programmer logical file atau user view, global logical

data atau level konseptual (conceptual view), dan physical view atau level

internal. Jeffrey D. Ullman (1988) menyebutkan bahwa tiga level abstraksi

database adalah meliputi: level pandangan (view level), level database konseptual

(conceptual database level), dan level database fisik (physical database level).

Raghu Ramakrishnan (1998) membedakan level abstraksi database menjadi tiga,

yaitu: skema eksternal (external schema), skema konseptual (conceptual schema),

dan skema fisik (physical schema). Abraham Silberschatz, Henry F. Korth, dan S.

Sudarshan (2001) membedakan level abstraksi database menjadi tiga, yaitu:

pandangan eksternal (externalview) atau pandangan pengguna (user view),

pandangan konseptual (conceptual view) atau pandangan komunitas pengguna

(community user view), dan pandangan internal (internal view) atau pandangan

Page 74: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

52

media penyimpan sekunder (storage view). Abraham Silberschatz, Henry F.

Korth, dan S. Sudarshan (2001) dan penulis buku database lainnya, umumnya

menggambarkan arsitektur database seperti ditunjukkan oleh Gambar 2.27.

Gambar 2.27: Pandangan terhadap database

Level user view merupakan pandangan para pengguna database dimana

masing-masing dapat memiliki pandangan yang berbeda tergantung pada macam data

apa saja yang tersedia. Pengguna tidak perlu mengetahui teknis penyimpanan database

dalam media penyimpan. User view dijelaskan oleh schema dan subschema database,

sedangkan nilai aktual data ditunjukkan oleh instance schema. Level conceptual view

merupakan pandangan perancang database yang berkaitan dengan data apa saja yang

perlu disimpan dan penjelasan mengenai hubungan antara data yang satu dengan

lainya. Global logical data ditunjukkan oleh definisi struktur tabel database

menggunakan bahasa deskripsi data (Data Definition Language/DDL). Sedangkan

physical view merupakan implementasi conceptual view, yaitu pandangan yang

berkaitan dengan teknik penyimpanan data ke dalam fisik media penyimpanan data

yang digunakan, meliputi metoda penyimpanan dan metoda akses data dalam media

penyimpan sekunder (storage device).

Page 75: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

53

22..22..66.. MMooddeell DDaattaa

Model data (data model) merupakan suatu cara untuk menjelaskan tentang

data-data yang tersimpan dalam database dan bagaimana hubungan antar data

tersebut untuk pengguna (user) secara logik. James Martin (1975)

mengelompokkan model data sebagai berikut: (1) Object Based Data

Model/OBDM, merupakan model data yang didasarkan pada obyek; (2) Record

Based Data Model/RBDM, merupakan suatu model yang didasarkan pada

record/rekaman. Model ini terdiri atas: Hierarchycal model, Network model, dan

Relational data base model/RDBM; (3) Physical based data model, model ini

didasarkan pada teknis penyimpanan record dalam database.

22..22..77.. RReellaattiioonnaall DDaattaabbaassee MMooddeell//RRDDBBMM

Menurut Paul Litwin (2003) RDBM diperkenalkan pertama kali oleh E.F.

Codd pada tahun 1969 yang kemudian menjadi salah seorang peneliti di

perusahaan IBM (http://r937.com/relational.html). Menurut James Martin (1975),

RDBM merupakan salah satu model data yang menjelaskan tentang hubungan

logik antar data dalam database kepada pengguna dengan merepresentasikannya

dalam bentuk tabel datar (flat file) yang terdiri atas sejumlah baris yang

menunjukkan record dan kolom yang menunjukkan atribut. Berkaitan dengan

penggunaan istilah, RDBM memiliki terminologi yang berbeda dengan model

data lainnya. Beberapa istilah khusus dalam RDBM, ditunjukkan pada Tabel 2.4.

Page 76: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

54

Tabel 2.4: Istilah-istilah dalam terminologi RDBM Istilah formal Istilah

non formal Keterangan

Elemen data (data element), rinci data (data item), entri (entry)

Atribut (attribute) Kolom, medan data, medan, field

Sekelompok rinci data yang mempunyai arti. Atribut memiliki tipe, ukuran, dan domain yang sama

Record/tuple Baris/rekaman Sekumpulan atribut yang mempunyai hubungan terhadap obyek tertentu

Relasi (relation) Tabel Sekumpulan record yang sejenis secara relasi Derajat (degree) Aritas (arity) Jumlah atribut dalam sebuah relasi Kardinalitas (cardinality) Jumlah record dalam sebuah relasi Kerelasian (relationship) Hubungan antar relasi Unary relation Relasi yang tersusun oleh satu atribut Binary relation Relasi yang tersusun oleh dua atribut Ternary relation Relasi yang tersusun oleh tiga atribut n-ary relation Relasi yang tersusun oleh n atribut Key Satu atau gabungan atribut bersifat unik yang digunakan untuk

mengidentifikasi setiap record dalam relasi Candidate Key/CK Satu atau gabungan minimal atribut bersifat unik yang dapat

digunakan untuk mengidentifikasi setiap record dalam relasi Primary Key/PK Bagian dari CK yang dipilih/digunakan sebagai kunci utama

dalam relasi Alternate Key/AK Bagian dari CK yang tidak dipilih/digunakan sebagai kunci

utama dalam relasi Foreign Key/FK Kunci tamu

/kunci asing Satu atau gabungan sembarang atribut yang menjadi PK dalam relasi lain yang mempunyai hubungan secara logik

Domain Himpunan nilai yang memenuhi syarat Schema Deskripsi hubungan logik secara global, termasuk di dalamnya

nama dan deskripsi tipe dan ukuran atribut dan hubungan logik antar relasi database dalam lingkup sebuah sistem

Subschema Deskripsi hubungan logik secara terpisah, termasuk di dalamnya nama dan deskripsi tipe dan ukuran atribut dan hubungan logik antar relasi database dalam lingkup sebuah sub sistem aplikasi database

Sumber: James Martin, 1975

Dalam RDBM, kunci relasi diperlukan untuk pengaksesan data dalam

relasi atau untuk menyusun kerelasian antar relasi. Kunci relasi merupakan satu

atau gabungan atribut yang bersifat unik dan dapat digunakan untuk

mengidentifikasi setiap record dalam relasi. Sifat unik tersebut diartikan bahwa

nilai-nilai elemen data/entri dalam atribut yang digunakan sebagai kunci relasi

tidak boleh ada yang sama untuk seluruh record dalam relasi.

Page 77: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

55

Berdasarkan jumlah atribut penyusunnya, kunci relasi dapat dibedakan

menjadi dua jenis, yaitu: (1) Kunci sederhana (simple key), yaitu kunci yang

tersusun atas sebuah atribut; (2) Kunci komposit (composite key), yaitu kunci

yang tersusun atas gabungan atribut. Sedangkan berdasarkan macamnya, kunci

relasi terdiri atas: (1) Kunci kandidat (Candidate Key/CK), yaitu satu atau

gabungan minimal atribut unik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi

setiap record dalam relasi; (2) Kunci primer (Primary Key/PK), yaitu bagian dari

CK yang dipilih sebagai kunci utama untuk mengidentifikasi/membedakan setiap

record dalam relasi; (3) Kunci alternatif (Alternate Key/AK), yaitu bagian dari CK

yang tidak digunakan sebagai PK; (4) Kunci penghubung/kunci tamu/kunci asing

(Foreign Key/FK), yaitu satu atau gabungan atribut yang menjadi PK dalam relasi

lain yang mempunyai hubungan secara logik (Martin, 1975).

Pemilihan kunci relasi memiliki beberapa aturan (rules), yaitu: (1)

Integritas kesatuan/integritas entitas (entity integrity), aturan ini memberikan

batasan bahwa secara kesatuan nilai-nilai elemen data/entri pada atribut yang

dipilih/digunakan sebagai PK tidak boleh null; (2) Integritas referensial

(referential integrity), aturan ini membatasi bahwa di dalam kerelasian antar dua

atau lebih relasi dalam database yang dihubungkan dengan suatu kunci

penghubung (foreign key/FK), maka hubungan antar relasi tersebut harus

menjamin bahwa setiap nilai elemen data/entri pada FK dalam relasi anak harus

ada record dengan nilai elemen data/entri yang sama pada relasi induk yang

menjadi referensi (Martin, 1975).

Page 78: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

56

Relasi RDBM mempunyai beberapa karakteristik yang harus dipenuhi,

yaitu: (1) Semua elemen data/entri pada suatu relasi harus mempunyai nilai

tunggal (single value), bukan suatu larik atau grup perulangan dan harus berupa

nilai yang tidak dapat dibagi lagi (atomic value); (2) Semua elemen data/entri

pada suatu atribut tertentu dalam sebuah relasi harus mempunyai tipe dan ukuran

yang sama; (3) Masing-masing atribut dalam sebuah relasi mempunyai nama yang

unik; (4) Pada sebuah relasi tidak ada dua record data yang identik (Martin,

1975). Setiap relasi RDBM tersusun atas dua komponen, yaitu: (1) Intension,

meliputi struktur penamaan (naming structure) relasi dan batasan integritas

(integrity contraint) yaitu batasan integritas kesatuan (entity integrity) dan batasan

integritas referensial (referential integrity); (2) Extension, menunjukkan nilai-nilai

aktual elemen data/entri yang tersimpan dalam relasi pada suatu saat tertentu

(Martin, 1975).

Perancangan database utamanya dimaksudkan untuk menghindari

munculnya permasalahan pada operasi pengolahan data. Umumnya permasalahan

ini merupakan penyimpangan (anomaly) yang harus dihindari yang muncul akibat

kerangkapan data dalam database. Menurut Gio Wiederhold (1988),

penyimpangan itu meliputi: (1) Penyimpangan penghapusan (delete anomally);

(2) Penyimpangan penyisipan (insert anomally); (3) Penyimpangan pembaharuan

(update anomally) (Martin, 1975). Penyimpangan dalam pengolahan data juga

dapat terjadi akibat ketergantungan antar nilai rinci data. Ketergantungan antar

nilai rinci data menjabarkan hubungan antara atribut-atribut dalam hal bagaimana

suatu nilai menentukan nilai yang lain. Umumnya, yang paling baik dilakukan

Page 79: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

57

adalah jika struktur relasi dirancang sedemikian rupa sehingga atribut-atribut non

kunci hanya bergantung pada PK dan tidak memiliki ketergantungan pada atribut

lainnya. Jenis-jenis ketergantungan antar nilai rinci data adalah (Martin, 1975):

1. Ketergantungan fungsional (Functionally Dependence/FD), atribut Y

dikatakan bergantung secara fungsional pada atribut X jika setiap nilai X

berkaitan dengan sebuah nilai Y, dan untuk setiap record yang memiliki

sembarang nilai X selalu berhubungan dengan nilai Y yang sama. Notasi:

FD: R.X →R.Y Keterangan:

FD : Functionally Dependence R : nama relasi X : atribut penentu (determines) Y : atribut yang bergantung (dependent)

2. Ketergantungan fungsional penuh (Full Functionally Dependency/FFD),

atribut Y mempunyai ketergantungan fungsional penuh pada atribut X jika Y

functional dependency pada X, dan Y tidak functional dependency pada

bagian tertentu dari X. Notasi:

FFD: R.X →R.Y Keterangan:

FFD : Full Functionally Dependency R : nama relasi X : atribut penentu (determines) Y : atribut yang bergantung (dependent)

3. Ketergantungan transitif (Transitive Dependency/TDF), atribut Z dikatakan

mengalami ketergantungan transitif pada X, jika Y functional dependency

pada X dan Z functionally dependency pada Y. Notasi:

TDF: R.X →R.Y→R.Z Keterangan:

TDF : Trancitive Dependency R : nama relasi X : atribut penentu (determines) Y : atribut yang bergantung (dependent) terhadap X dan sekaligus penentu terhadap Z Z : atribut yang bergantung (dependent) terhadap Y dan sekaligus bergantung pada X

Page 80: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

58

4. Ketergantungan total (Total Dependency/TD), atribut Y dikatakan mengalami

ketergantungan total, jika Y functionally dependency pada X dan X

functionally dependency pada Y. Notasi:

TD: R.X ↔R.Y Keterangan:

TD : Total Dependency R : nama relasi X : atribut penentu (determines), sekaligus bergantung pada Y Y : atribut yang bergantung (dependent) sekaligus penentu pada X

Untuk memenuhi batasan/kriteria database, maka setiap rancangan relasi

perlu diuji untuk menentukan apakah setiap relasi yang dirancang telah berada

dalam kondisi optimal dan tidak menimbulkan permasalahan (anomalies) saat

pengolahan data. Jika relasi belum optimal, maka perlu dilakukan proses

normalisasi, yaitu suatu teknik yang menstrukturkan data dalam cara-cara tertentu

untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam database

(Martin, 1975). Dalam sumber referensi yang lain, normalisasi diartikan sebagai

proses menempatkan beberapa data ke dalam tabel-tabel database anak yang

dihubungkan dengan sebuah induknya (mungkin sekaligus menjadi anak bagi

dirinya sendiri) yang memuat sebagian data ke yang mana direlasikan

(http://www.goverpub.com/pdf/pidms2.pdf). Normalisasi akan menghasilkan

relasi yang optimal, yaitu: (1) Memiliki struktur record yang konsisten secara

logik; (2) Memiliki struktur record yang mudah untuk dimengerti; (3) Memiliki

struktur record yang sederhanaa dalam pemeliharaan; (4) Memiliki struktur

record yang mudah untuk ditampilkan kembali; (5) Minimalisasi kerangkapan

data guna meningkatkan kinerja sistem (Martin, 1975).

Page 81: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

59

Dalam sumber referensi yang lain Abraham Silberschatz, Henry F. Korth,

dan S. Sudarshan (2001) menyatakan bahwa normalisasi bertujuan untuk

memperoleh relasi-relasi dalam bentuk yang “baik”. Jika sebuah relasi R memiliki

bentuk yang “tidak baik”, maka relasi tersebut dipecah menjadi sejumlah relasi

{R1, R2, ..., Rn} dimana setiap relasi memiliki bentuk yang “baik” dan pemecahan

dilakukan tanpa terjadi kehilangan informasi saat digabungkan kembali (lossless-

join). Teori normalisasi didasarkan pada ketergantungan fungsional (functinonally

dependency/FD dan ketergantungan pada banyak nilai (multivalue dependency).

Bentuk-bentuk normal yang dikenal hingga saat ini adalah (Martin, 1975):

1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form/UNF). Relasi UNF terjadi jika: (1)

Relasi mempunyai bentuk non flat file; (2) Relasi memuat set atribut berulang

(non single value); (3) Relasi memuat atribut non atomic value.

2. Bentuk 1NF. Kriteria relasi 1NF adalah: (1) Jika seluruh atribut dalam relasi

bernilai atomik (atomic value); (2) Jika seluruh atribut dalam relasi bernilai

tunggal (single value); (3) Jika relasi tidak memuat set atribut berulang; (4)

Jika semua record mempunyai sejumlah atribut yang sama.

1. Bentuk 2NF. Kriteria relasi 2NF adalah: (1) Jika memenuhi kriteria 1 NF; (2)

Jika semua atribut non kunci FD pada PK.

2. Bentuk 3NF. Kriteria relasi 3NF adalah: (1) Jika memenuhi kriteria 2NF; (2)

Jika setiap atribut non kunci tidak TDF terhadap PK.

3. Bentuk BCNF. Kriteria relasi BCNF adalah: (1) Jika memenuhi kriteria 3NF;

(2) Jika semua atribut penentu (determinan) merupakan CK.

Page 82: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

60

4. Bentuk 4NF. Kriteria relasi 4NF adalah: (1) Jika memenuhi kriteria BCNF; (2)

Jika setiap atribut tidak mengalami ketergantungan pada banyak nilai.

5. Bentuk 5NF. Kriteria relasi 3NF adalah jika kerelasian antar data dalam relasi

tersebut tidak dapat direkonstruksi dari struktur relasi yang memuat atribut

yang lebih sedikit.

6. Bentuk DKNF. Kriteria relasi DKNF adalah jika setiap batasan dapat

disimpulkan secara sederhanaa dengan mengetahui sekumpulan nama atribut

dan domainnya selama menggunakan sekumpuan atribut pada kuncinya.

Menurut James Martin (1975), penerapan normalisasi dapat

mengakibatkakn efek samping yang tidak diharapkan, yaitu: (1) Munculnya

duplikasi rinci data pada atribut FK; (2) Kemungkinan tidak terpenuhinya

integritas referensial (referential integrity); (3) Inefisiensi proses menampilkan

kembali data-data dari dalam database; (4) Batasan penerapan pada DBMS.

Kerelasian antar data yang disimpan dalam database sangatlah kompleks.

Suatu schema dan subschema diperlukan untuk mendeskripsikan hubungan logik

antar data dalam database. Schema memberikan deskripsi hubungan logik antar

data dalam database secara lengkap, termasuk di dalamnya nama dan deskripsi

dari semua atribut, record, dan batasan nilai untuk semua aplikasi yang

menggunakannya. Sedangkan subschema merupakan deskripsi terpisah dari

atribut, record, dan batasan nilai yang akan digunakan oleh sebuah program

aplikasi. Dengan demikian, dari sebuah schema dapat diturunkan ke dalam

beberapa subschema. Suatu schema menunjukkan pandangan konseptual seorang

Page 83: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

61

perancang, sedangkan subschema menunjukkan pandangan seorang application

programer terhadap data yang digunakannya.

Raymond McLeod dan George Schell (2001) menyatakan bahwa schema

memuat deskripsi yang meliputi: (1) Nama field data; (2) Alias (nama lain yang

digunakan untuk field data yang sama); (3) Tipe data (numerik atau alphabet); (4)

Jumlah digit pada posisi angka; (5) Jumlah digit pada posisi desimal; (6) Sejumlah

aturan integritas. Sebuah relasi RDBM direpresentasikan sebagai sebuah tabel

datar yang memuat beberapa keterangan, yaitu: (1) Nama relasi; (2) Kunci-kunci

relasi (tidak selalu dituliskan); (3) Kunci-kunci indeks (tidak selalu dituliskan); (4)

Sejumlah record (elemen data/entri dalam bentuk baris-baris data); (5) Nama-

nama atribut. Notasi untuk schema dan subschema adalah sebagai berikut:

namarelasi_schema : (namaatribut1 tipe[ukuran]1, namaatribut2 tipe[ukuran]2, ...., namaatributn tipe[ukuran]n, foreign key (namaatributfk) references namarelasiinduk, primary key (namaatributpk))

Keterangan: namarelasi : menyatakan nama relasi schema : menyatakan schema (bisa juga subschema) namaatribut1, .. N : menyatakan nama-nama atribut dalam relasi yang dituliskan secara berurutan

dari kiri ke kanan tipe[ukuran]1, ..N : menyatakan batasan domain pada setiap atribut yang dituliskan secara

berurutan dari kiri ke kanan sesuai urutan nama atribut dalam relasi foreign key : menyatakan foreign key namaatributFK : menyatakan nama atribut yang digunakan sebagai FK untuk menghubungkan

dengan relasi induknya references : menyatakan mereferensi ke namarelasiinduk : menyatakan nama relasi induk yang direferensi primary Key : menyatakan primary key namaatributPK : menyatakan nama atribut yang digunakan sebagai PK dalam relasi

22..33.. Pandangan Tentang Kerjasama Sistem Informasi Akademik

Contoh-contoh implementasi SIAKAD di beberapa PT di atas,

memberikan gambaran bahwa secara garis besar fungsi pengolahan dan fungsi

keluaran dalam SIAKAD hampir sama. SIAKAD memiliki fungsi mengolah

Page 84: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

62

transaksi terkait dengan kegiatan akademik, memelihara file histori akademik,

menghasilkan keluaran untuk keperluan di bidang akademik, dan menyediakan

interaksi user-pengolah. SIAKAD memiliki fungsi keluaran menghasilkan

berbagai dokumen transaksi, laporan rutin, jawaban atas pertanyaan rutin, laporan

adhoc, jawaban atas pertanyaan adhoc, serta dialog user-machine, yang terkait

dengan kegiatan akademik. Pada sisi lain, harapan masyarakat terhadap informasi

dalam website perguruan tinggi pada dasarnya juga hampir sama, yaitu meliputi

informasi jurnal, laporan penelitian, karya ilmiah, organisasi, perkembangan studi

mahasiswa, serta kegiatan non-akademis.

Pemahaman seperti ini memunculkan sebuah gagasan tentang

kemungkinan dikembangkannya kerjasama pengembangan dan penggunaan

SIAKAD antar PT yang dapat diimplementasikan dengan memanfaatkan jaringan

internal AI3-Indonesia. Tujuan yang ingin dicapai adalah memanfaatkan jaringan

internal AI3-Indonesia, menghemat biaya pengembangan aplikasi SIAKAD, dan

menjadi basis penyajian informasi lembaga, dimana informasi akademik unik

lembaga ada dalam SIAKAD. Gagasan kerjasama SIAKAD ini meliputi lima

subsistem, yaitu: Ujian Seleksi Masuk, Rencana Studi, Dosen, Perkuliahan, serta

Lulusan, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.28.

Page 85: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

63

Gambar 2.28: Subsistem dalam gagasan kerjasama Sistem Informasi Akademik

Subsistem Ujian Seleksi Masuk dapat menggunakan contoh pada UMTPN

(sekarang SPMB). Bentuk kerjasama yang dapat dilakukan meliputi pengelolaan

admistrasi bersama, sharing database peserta, ujian on-line, serta bank soal untuk

Ujian Seleksi Masuk. Kerjasama pada Subsistem Rencana Studi diharapkan dapat

memenuhi kebutuhan masyarakat memperoleh informasi tentang bidang studi

tertentu secara cepat tidak berdasarkan kelembagaan. Untuk menyajikan informasi

ini dapat memanfaatkan data yang sudah ada di DIKTI dan KOPERTIS.

Subsistem ini menekankan pada penyajian informasi yang informatif bagi calon

konsumen, sehingga bersifat search-able. Kerjasama pada Subsistem Dosen

menekankan pada penyajian informasi pengembangan Dosen dalam aspek

Pendidikan dan Pengajaran dan Karya Ilmiah. Dalam hal ini Dosen adalah sebagai

pribadi yang berkarya, bukan Lembaga yang mempekerjakan Dosen. Kerjasama

pada Subsistem Perkuliahan dapat dilakukan pada beberapa hal, antara lain

administrasi kegiatan perkuliahan on-line, bahan kuliah on-line, tugas on-line,

serta nilai on-line. Kerjasama pada Subsistem Lulusan terkait dengan dua hal,

Page 86: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

64

yaitu lulusan-wisudawan merupakan tenaga kerja segar, dan alumni memerlukan

pengakuan almamater. Hal penting dalam subsistem ini adalah bahwa atribut

dalam record database untuk mahasiswa, wisudawan, dan alumni hanya berbeda

pada status_lulus (= True/False). Keputusan akhir gagasan ini masih menunggu

kebulatan kebijakan dan gerilya dalam teknis menyusun database bersama.

Strategi pengembangan yang perlu diperhatikan dalam pengembangan

kerjasama Sistem Informasi Akademik ini meliputi dua aspek penting, yaitu

teknologi informasi bersifat independen (terdefinisi, standard) dan berbasis web

(web-based) dan kebijakan mengenai brainware ditetapkan berdasarkan

kebutuhan teknis. Model database untuk kerjasama Sistem Informasi Akademik

ini dapat digambarkan seperti ditunjukkan pada Gambar 2.29.

Gambar 2.29: Model database untuk kerjasama Sistem Informasi Akademik

Pada akhirnya realisasi dari gagasan kerjasama Sistem Informasi

Akademik ini diharapkan akan memberikan tiga kesimpulan penting, yaitu

publikasi dari data mentah Sistem Informasi Akademik bersifat independen

terhadap kebijakan lembaga, penyusunan modul-modul Sistem Informasi

Net

wor

k AI

3-In

done

sia

PTS-A

PTS-B

PTS-C DIKTI, KOPERTIS

Internet

Pelaporan,Akreditasi

WEBGateway

Page 87: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

65

Akademik bersifat applicable di semua lembaga Perguruan Tinggi, dan

pengakuan terhadap integritas dan keberadaan pribadi dosen dan mahasiswa

(http://home.unpar.ac.id/~gatut/makalah/sia-ai3-1.ppt).

22..44.. DDaattaabbaassee ddaann SSIIMM

Dalam konsep SIM, Gordon B. Davis (1987) menyatakan bahwa salah

satu bagian penting dalam SIM adalah masukan (input), yaitu berupa data yang

kemudian akan disimpan sebagai database. Gordon B. Davis (1987) juga

menyatakan bahwa berdasarkan komponen fisik penyusunnya, SIM terdiri atas

sejumlah komponen, salah satunya adalah berkas (file), yaitu sekumpulan data

yang disimpan dengan cara-cara tertentu dalam media penyimpan sekunder

(storage) sehingga dapat digunakan/ditampilkan kembali dengan cepat dan

mudah. Terkait dengan elemen operasional fungsi pengolahan SIM, Gordon B.

Davis (1987) menyatakan bahwa salah satu fungsi pengolahan pada SIM adalah

pemeliharaan file historis yaitu data masa lampau dalam database. Sementara itu,

Raymond McLeod Jr. dan George Shell (2001) menyatakan bahwa salah satu

sumber daya konseptual informasi dalam organisasi adalah berupa database.

Dapat dipahami bahwa database merupakan sumber daya penting dalam SIM.

22..55.. PPeerraannccaannggaann DDaattaabbaassee UUnnttuukk SSIIMM

Menurut Brian Mullen (2005), penyusunan database merupakan tugas

multidisipliner. Pada satu sisi, perancang database sebagai bagian staf teknik

memahami konsep database dengan baik, tetapi sering tidak mengetahui

Page 88: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

66

bagaimana membuat data relevan bagi orang lain dalam organisasi, atau

bagaimana data dapat disimpan dan diakses secara cepat. Pada sisi lain, para

pengguna mengetahui data apa yang dibutuhkannya, tetapi jarang yang dapat

mengkomunikasikannya dengan baik kepada perancang database, dan para

pengguna tidak mengetahui permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan oleh

kebutuhannya. Pertemuan antara staf teknik dan para pengguna merupakan

kegiatan penting untuk mendapatkan kesamaan persepsi database untuk sistem

dalam organisasi (http://www.gowerpub.com/pdf/pidmc2.pdf). Brian Mullen

(2005) juga menyatakan, bahwa rancangan database yang benar akan

memberikan landasan yang solid untuk SIM.

Menurut Jan L. Harrington (2004), suatu rancangan database yang buruk

akan mengakibatkan efek negatif, antara lain: (1) Munculnya kerangkapan data;

(2) Munculnya inkonsistensi data; (3) Munculnya permasalahan pada penyisipan

data; (3) Munculnya permasalahan pada penghapusan data; (4) Pengunaan nama-

nama yang sulit dipahami (tidak bermakna) pada subyek data akan menyulitkan

pada saat perubahan (http://www.utexas.edu/academic/cit/howto/resources

/database/relational.answers.pdf).

Dalam referensi yang lain, Abraham Silberschatz, Henry F. Korth, dan S.

Sudarshan (2001) menyatakan bahwa perancangan database relasional diperlukan

untuk mendapatkan sekumpulan schema relasi yang baik. Rancangan yang buruk

akan mengakibatkan perulangan informasi dan tidak dapat menampilkan kembali

informasi tertentu. Tujuan utama perancangan database adalah: (1) Menghindari

kerangkapan data; (2) Menjamin bahwa kerelasian antar atribut dapat

Page 89: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

67

direpresentasikan; (3) Memberikan fasilitas pengecekan batasan integritas pada

proses update.

Sementara itu, J. L. Whitten & L. D. Bentley (1998), menyatakan bahwa

tujuan dan prasyarat perancangan database adalah: (1) Database harus

memberikan efisiensi media penyimpan (storage), update, dan penampilan

kembali data-data; (2) Database harus andal, yaitu memiliki integritas tinggi yang

memberikan kepercayaan bagi para pengguna terhadap data; (3) Database harus

dapat beradaptasi (adaptable) dan dapat berkembang (scaleable) untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan baru dan aplikasi-aplikasi.

Untuk memperoleh SIM yang baik, maka pengembang SIM perlu

memahami metode perancangan database yang baik, yaitu: (1) Mengidentifikasi

kebutuhan informasi pada sebuah bisnis; (2) Merancang database relasional yang

didasarkan pada kebutuhan bisnis; (3) Membuat dokumentasi database; (4)

Meningkatkan fleksibilitas database untuk mengantisipasi perubahan; (5)

Menyederhanakan database dengan jumlah tabel; (6) Membangun database

relasional dan menyesuaikannya untuk memperoleh kinerja yang optimal; (7)

Meningkatkan kinerja database dengan indexing dan mengkontrol kerangkapan;

(8) Mengurangi beaya pengembangan software dengan generalisasi

(http://www2.cstudies. ubc.ca/~mullen/IEDBS.html).

Menurut Jan L. Harrington (2004), sebagian besar software alat bantu

rekayasa berbantuan komputer (Computer-Aided Software Engineering/CASE)

menyediakan fasilitas untuk membuat dokumentasi rancangan database, yaitu: (1)

Kamus data (Data Dictionary/DD); (2) Kebutuhan pengguna; (3) Diagram Aliran

Page 90: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

68

Data/DAD (Data Flow Diagram/DFD); (4) Bagan struktur (structure chart); (5)

Model data (data model); (6) Prototipe tampilan layar; (7) Model keadaan (state

model); (8) Diagram tugas (task diagram); (9) Diagram kelas (class diagram);

(10) Diagram obyek (object diagram) (http://www.utexas.edu/academic/cit/howto

/resources/database/relational.answers.pdf).

Dalam referensi yang lain, Raymond McLeod dan George Schell (2001)

menyatakan bahwa penyusunan database dapat dilakukan dengan menggunakan

dua pendekatan, yaitu: (1) Pendekatan berorientasi proses (pendekatan pemecahan

permasalahan); (2) Pendekatan model perusahaan. Selanjutnya, penyusunan

database dilakukan melalui tiga langkah utama, yaitu: (1) Mendeskripsikan data;

(2) Memasukkkan data; (3) Menggunakan database (menggunakan bahasa query,

QBE, atau DML).

Menurut Jan L. Harrington (2004), sebuah entitas dalam database

relasional tidak dapat memiliki atribut banyak nilai (multivalued attribute),

solusinya adalah dengan membuat sebuah entitas baru untuk menyimpan nilai-

nilai tersebut. Entitas baru tersebut menyimpan instan yang memiliki banyak nilai

dan yang lain untuk menyimpan atribut-atributnya. Selanjutnya, indeks dapat

digunakan untuk meningkatkan kinerja database. Keuntungan penggunaan indeks

adalah mempercepat akses nilai-nilai data dalam satu atau gabungan beberapa

kolom. Indeks memuat sebuah daftar kunci yang memungkinkan DBMS

mengecek record dalam database secara langsung, tidak harus berurutan mulai

dari awal. Sekalipun demikian, penggunaan indeks memiliki kelemahan, yaitu

memerlukan tambahan tempat (space) dalam database. Database juga harus

Page 91: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

69

selalu disusun kembali setiap kali dilakukan operasi data (insert, modify, atau

delete), sehingga kinerjanya menjadi lebih lambat (http://www.utexas.edu

/academic/cit/howto/resources/database/relational.answers.pdf).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Brian Mullen (2005),

diketahui bahwa perbedaan tingkat kepakaran perancang database dan perbedaan

kebutuhan para pengguna merupakan penyebab utama rancangan database tidak

dapat bersifat fleksibel. Rancangan database yang tidak fleksibel akan

memberikan dampak pada dana dan waktu untuk pemeliharaan database.

Normalisasi database akan menghasilkan struktur database yang sangat banyak

dan kompleks. Meskipun demikian, sedapat mungkin database harus

dinormalisasi. Jika dua buah data dapat direlasikan ke sebuah data lain, maka

untuk memperoleh fleksibilitas struktur database, akan lebih baik menyimpan

data dalam beberapa file daripada menyimpannya di dalam sebuah file dalam

database (http://www.gowerpub.com/pdf/pidmc2.pdf).

Berikut adalah saran umum yang diberikan oleh Brian Mullen (2005)

untuk memperoleh rancangan struktur tabel database yang fleksibel, yaitu: (1)

Meningkatkan fleksibilitas database dimana kebutuhan-kebutuhan baru dapat

diakomodasi dengan tabel-tabel database yang ada; (2) Mengurangi beaya

pembuatan dan pemeliharaan aplikasi-aplikasi; (3) Meningkatkan penggunaan

kembali dan penggunaan bersama antar aplikasi; (4) Mengurangi software yang

dibutuhkan untuk membuat aplikasi; (5)Mengurangi duplikasi dan inkonsistensi

informasi (http://www2.cstudies.ubc.ca/~mullen/IEDBS.html#General Tables).

Page 92: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

70

Menurut J. L. Whitten & L. D. Bentley (1998), perancangan database

untuk CBIS berbeda dengan perancangan database konvensional (berkas). Dalam

berkas file-file database dibuat untuk masing-masing aplikasi, sedangkan dalam

database sistem-sistem aplikasi dibuat dengan memanfaatkan sebuah database,

seperti ditunjukkan pada Gambar 2.30.

Gambar 2.30: File konvensional versus database

J. L. Whitten & L. D. Bentley (1998) juga menyatakan bahwa keuntungan

maksimal dari database hanya bisa dicapai jika database dirancang dengan baik

dan benar. Hasil akhir sebuah rancangan database disebut sebagai schema, yaitu

sebuah blueprint untuk database. Perancangan database adalah menterjemahkan

model data yang dikembangkan pada tahap definisi ke dalam struktur tabel

database yang didukung oleh teknologi database (bahasa dan alat bantu) yang

dipilih. Database menyediakan entitas dan kerelasian antar entitas untuk

implementasi teknik. Dengan demikian, data merupakan bagian dari sumber daya

yang harus dikontrol dan dikelola dengan baik.

Information SystemFile File Information

SystemInformation

SystemDatabase

(consolidated & integrated data

from files)

File

File

Information System

Information System

Page 93: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

71

Selanjutnya, J. L. Whitten & L. D. Bentley (1998) menyatakan bahwa

prototipe bukanlah merupakan alternatif yang baik untuk menyusun schema

database, dan saat schema telah lengkap, maka suatu prototipe database biasanya

dapat dibangkitkan (generate) sangat cepat. Sebagian besar DBMS modern telah

menyediakan fasilitas yang lengkap berupa database menu-driven yang secara

otomatis akan membuat DDL dan prototipe database dari DDL tersebut.

Kemudian database dapat diuji menggunakan data-data pengujian, baik untuk

menguji prototype, input, output, tampilan layar, dan komponen sistem lainnya.

Menurut Paul Litwin (2003), perancangan database lebih merupakan suatu

seni daripada suatu ilmu pengetahuan. Sekalipun tidak mengungkap seluruh

tahapan dalam proses perancangan, Paul Litwin memberikan sebuah kerangka

kerja yang sesuai digunakan dalam perancangan database, yaitu sebagai berikut

(http://r937.com/relational.html):

1. Pelajarilah proses bisnis dan proses lain dalam organisasi untuk mencoba

membuat model.

2. Tulislah pernyataan mendasar atau misi yang harus dilakukan oleh sistem.

Kemudian dilanjutkan dengan membuat daftar kebutuhan pada sistem.

3. Mulailah membuat form entri data. Jika aturan-aturan dalam sistem

memerlukan lay out berbentuk tabel, tambahkan tabel yang diperlukan

tersebut. Jika sistem yang ada belum terkomputerisasi, maka gunakan sistem

manual yang ada sebagai dasar perancangan tabel (umumnya tabel dalam

sistem manual berada dalam bentuk tidak normal). Jika sistem telah

terkomputerisasi, maka gunakan tabel-tabel database yang ada sebagai acuan.

Page 94: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

72

Sekalipun tabel-tabel database belum normal, ini akan lebih memudahkan

daripada dalam sistem manual. Kemudian cetaklah schema, tabel, dan form

entri data yang ada untuk digunakan dalam proses perancangan.

4. Berdasarkan form tersebut, rancanglah tabel-tabel database dengan sekaligus

mencoba menerapkan teori normalisasi. Setiap tabel hanya digunakan untuk

mendeskripsikan sebuah entitas.

5. Perhatikan seluruh laporan yang tercetak pada kertas atau komputer.

6. Pastikan bahwa setiap data dalam laporan tersedia di dalam tabel. Jika data

belum tersedia, tambahkan data tersebut dalam tabel-tabel yang ada atau

buatlah tabel baru.

7. Tambahkan dan isikan beberapa baris data pada setiap tabel.

8. Mulailah melakukan proses normalisasi. Pertama, identifikasikan CK untuk

setiap tabel, dan kemudian pilihlah PK. Pilihlah PK yang minimal, stabil,

sederhanaa, dan familier. Pastikan bahwa nilai dalam PK tidak akan pernah

muncul berulang.

9. Jika diperlukan, tambahkan FK untuk merelasikan antar tabel. Gambarlah

kerelasian antar tabel. Jika kerelasian berjenis many-to-many, maka buatlah

tabel penghubung.

10. Pastikan bahwa tabel memenuhi 1NF, yaitu seluruh atribut bernilai atomik dan

tidak memuat grup perulangan. Jika diperlukan, pecahlah tabel untuk

memperoleh 1NF.

11. Pastikan bahwa tabel memenuhi 2NF, yaitu setiap tabel hanya

mendeskripsikan sebuah entitas dan semua atribut non-key bergantung

Page 95: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

73

sepenuhnya (FFD) pada PK. Jika diperlukan, pecahlah tabel untuk

memperoleh 2NF. Jika tabel memiliki PK berupa kunci komposit, maka

pecahlah PK menjadi atribut-atribut yang seluruhnya ditempatkan pada tabel

itu juga.

12. Pastikan bahwa tabel memenuhi 3NF, yaitu hilangkan atribut yang nilainya

dapat dihitung dan hilangkan atribut yang bersifat mutual dependent dengan

cara membuat tabel lookup.

13. Gambarkan kembali kerelasian antar tabel hasil normaliasi.

14. Buatlah tabel menggunakan alat bantu yang dipilih (misal, menggunakan

Microsoft Access atau lainnya). Isikan contoh-contoh data dalam tabel.

15. Buatlah prototipe query, form, dan report. Tahap ini mungkin perlu

mendefinisikan ulang agar sesuai dengan kebutuhan.

16. Berikan kepada para pengguna agar dievaluasi. Jika diperlukan, ulangi

kembali tahap 8-12.

17. Kembali ke rancangan tabel dan aturan bisnis.

18. Buatlah form, report, dan query final. Kembangkan program aplikasi. Jika

diperlukan, ulangi kembali perancangan yang telah dibuat.

19. Pengujian oleh para pengguna. Jika diperlukan, ulangi kembali seluruh

tahapan perancangan yang telah dilakukan.

20. Serahkan hasil final.

Paul Litwin (2003) juga menyatakan bahwa penggunaan model RDBM

dalam perancangan database akan memberikan beberapa keuntungan, antara lain:

(1) Entri data, update, dan penghapusan data akan lebih efisien; (2) Penampilan

Page 96: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

74

kembali, peringkasan, dan pelaporan data akan lebih efisien; (3) Jika database

dirancang dengan menggunakan model yang diformulasikan dengan baik, maka

perilakunya akan dapat diprediksi; (4) Jika informasi disimpan dalam database

(bukan dalam program aplikasi) maka database memiliki dokumentasi tersendiri;

(5) Perubahan pada schema database dapat dilakukan dengan lebih mudah.

Dalam referensi yang lain, Jun Yang (1999) menyatakan bahwa

penyusunan database dapat dilakukan melalui empat tahapan, yaitu: (1)

Memahami domain dunia nyata yang akan ditangkap; (2) Menspesifikasikan

domain dunia nyata tersebut dengan menggunakan model data (menggunakan

ER_M atau Object Definition Language/ODL); (3) Menterjemahkan spesifikasi

ke model database (relasional, ODL); (4) Membuat schema DBMS dan mengisi

data (http://www-db.stanford.edu/~ullman/fcdb/spr99/lec2.pdf).

Dengan menggunakan meta model, penelitian Olaf Herden (2001) telah

berhasil mendefinisikan dan mengukur aspek-aspek kualitas schema berorientasi

obyek (object oriented) suatu database, dan mengusulkan sebuah proses untuk

melakukan tinjauan dan pengukuran aspek kualitas schema berorientasi obyek

suatu database. Aspek yang relevan untuk pengukuran kualitas schema

berorientasi obyek suatu database yang dimaksud ditampilkan dalam Tabel 2.5.

Sedangkan aspek-aspek relevan yang lain namun tidak sesuai untuk diukur

ditampilkan dalam Tabel 2.6. Menurut Olaf Herden (2001), pengukuran pada

aspek-aspek dimaksud tidak dapat dilakukan secara otomatis. Di sisi lain,

pengukuran harus dilakukan secara obyektif. Dalam hal ini, diasumsikan bahwa

reviewer memiliki kedalaman pengetahuan dan tidak melakukan penilaian hanya

Page 97: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

75

berdasarkan anggapan saja (prejudice). (http://www.iro.umontreal.ca/~sahraouh

/qaoose01/Herden.PDF).

Tabel 2.5: Aspek-aspek kualitas schema database berorientasi obyek yang sesuai untuk dilakukan pengukuran

Kriteria Deskripsi Kebenaran (correctness)

Merupakan aspek teknik, apakah semua aspek dimodelkan secara benar sesuai dengan kebutuhan dan batasan sistem. Aspek ini dapat digunakan untuk mengukur semua schema. Pengukuran dilakukan menggunakan kepakaran dengan meninjau tingkat kedalaman pengetahuan pada seluruh aspek teknik.

Konsistensi (consistency)

Merupakan aspek teknik, apakah semua aspek dalam model terbebas dari kontradiksi. Aspek konsistensi dan kebenaran sangat penting untuk mengukur apakah schema diterima oleh pengguna atau tidak. Pengukuran dilakukan menggunakan kepakaran teknik dengan menganalisis konsistensi setiap aspek teknik pada model dan membandingkannya dengan aspek teknik berikutnya.

Relavansi (relevance)

Merupakan aspek teknik, apakah aspek-aspek teknik pada schema relevan digunakan. Aspek ini penting untuk mengetahui apakah schema diterima oleh pengguna atau tidak. Pengukuran dilakukan menggunakan kepakaran teknik untuk menentukan seluruh aspek yang relevan dan membandingkannya dengan schema.

Jangkauan (scope)

Apakah jangkauan schema telah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Aspek ini penting untuk mengetahui apakah schema diterima oleh pengguna atau tidak. Lingkup schema bersifat relatif mengacu pada tujuan proyek. Pengukuran dilakukan menggunakan kepakaran untuk menentukan seluruh kebutuhan proyek dan membandingkannya dengan schema.

Tingkat detail (level of detail)

Apakah tingkat detail schema telah sesuai. Aspek ini penting untuk mengetahui apakah schema diterima oleh pengguna atau tidak. Pengukuran dilakukan menggunakan kepakaran teknik untuk menentukan tingkat detail yang diinginkan dan membandingkannya dengan schema.

Kelengkapan (completeness)

Apakah schema telah lengkap (dengan mengacu pada kebutuhan). Aspek ini penting untuk mengetahui apakah schema dapat diterima oleh pengguna atau tidak. Pengukuran dapat dilakukan dari aspek jangkauan dan tingkat detail (sebelumnya).

Minimalitas (minimality)

Apakah schema dimodelkan secara kompak dan tidak ada perulangan. Aspek ini penting karena schema konseptual harus tepat. Pengukuran dilakukan mengunakan kepakaran teknik untuk mengecek apakah terdapat aspek-aspek yang dimodelkan secara berulang.

Kemampuan untuk diintegrasikan (ability of integration)

Apakah schema telah disesuaikan untuk standarisasi dalam organisasi secara menyeluruh atau pemodelan. Aspek ini tergantung pada konteks proyek atau organisasi, yaitu apakah lebih banyak terlibat pada asosiasi ekonomi atau berorientasi internasional, tetapi yang lebih relevan jika memiliki kemampuan untuk diiintegrasikan. Pengukuran dilakukan untuk menentukan apakah penggunaan nama-nama hanya dapat digunakan untuk cabang atau dapat diterima secara internasional.

Kemampuan untuk dibaca (readability)

Apakah semua istilah dalam schema dijelaskan atau tidak. Aspek ini penting, khususnya untuk dialog dengan staf teknik dan orang yang datang belakangan. Pengukuran dilakukan dengan meninjau dokumen untuk menentukan apakah setiap aspek mudah dipahami.

Sumber: Olaf Herden (2001)

Page 98: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

76

Tabel 2.6: Aspek-aspek kualitas schema database berorientasi obyek yang tidak sesuai untuk dilakukan pengukuran

Kriteria Alasan ketidaksesuaian Kemampuan diperluas (extensibility) (Dapatkah kebutuhan baru dapat diintegrasikan ke dalam schema secara mudah?)

Sangat sesuai untuk setiap schema, karena 80% beaya SIM digunakan untuk pemeliharaan. Namun orientasi obyek sebagai model data untuk level konseptual baik digunakan untuk dapat diperluas.

Kemampuan digunakan kembali (reusability) (Dapatkah bagian-bagian schema digunakan untuk schema baru?)

Meskipun sangat penting untuk menjaga kemungkinan di kemudian hari, namun tidak sesuai untuk ditinjau. Mirip pada kemampuan diperluas, orientasi obyek sebagai model data level konseptual baik digunakan untuk dapat digunakan kembali.

Pengelolaan schema (Apakah adminsitrasi, penggunaaan, dan update mungkin dilakukan pada schema?)

Pengelolaan schema sangat relevan, khususnya mengacu pada pengembangan menyeluruh. Ini harus menyediakan alat bantu model atau tersimpan. Tinjauan hanya dapat dicek pada sejumlah versi.

Kemampuan dirubah (transformability) (Mungkinkah untuk mengubah schema ke lapis logik?)

Kemampuan diubah penting karena schema konseptual hanya membuat definisi saat perubahan. Algoritma perubahan khusus harus mendasari metodologi perubahan.

Normalisasi (normalisation) (Apakah schema memenuhi aturan normalisasi?)

Kriteria ini sangat relevan dalam RDBM, sehingga penggunaan ER_M atau perluasannya sebagai model konseptual pengecekan aturan normalisasi harus menjadi bagian yang ditinjau. Tetapi tidak relevan untuk schema orientasi obyek, karena tidak ada bentuk normal yang diterima untuk schema orientasi obyek.

Sumber: Olaf Herden (2001)

22..66.. VVeerriiffiikkaassii SSttrruukkttuurr DDaattaabbaassee

Verifikasi struktur database adalah suatu proses memverifikasi lay out

database apakah benar dan tepat sesuai dengan situasi-keadaannya. Verifikasi

database melibatkan pengecekan rancangan database mengikuti praktek terbaik

yang diusulkan oleh para pakar industri dan kebutuhan-kebutuhan khusus yang

meyakinkan organisasi atau proyek; serta memberikan jaminan bahwa struktur

database tidak diubah secara tidak terduga. Lebih khusus, verifikasi struktur

database adalah proses untuk mengecek bahwa item-item diindeks dengan tepat;

nilai-nilai disimpan dalam tipe data yang tepat; hubungan antar tabel-tabel

diekspresikan dengan semestinya; dan seterusnya. Jika struktur database dibuat

Page 99: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

77

mengikuti praktek yang terbaik, maka beberapa permasalahan yang terkait dengan

database akan dapat dihindari. Sebagai contoh adalah: (1) Indeks yang tepat akan

mempercepat kecepatan query (khususnya database berukuran besar); (2)

Normalisasi database sesuai digunakan untuk menyederhanakan tabel-tabel pada

saat perancangan (namun akan menambah jumlah tabel dan akan mengurangi

integritas referensial); (3) Statemen SQL merupakan fasilitas untuk penamaan,

pembentukan, dan pencegahan kesalahan tabel dan field logik selama pengujian,

debugging, dan pemeliharaan; (4) Tipe dan ukuran data yang tepat akan

menghindari kemungkinan kehilangan dan kesalahan nilai-nilai data; (5) Nama-

nama tabel dan field yang berbeda dengan kata-kata kunci tercadang (reserved

keywords) mencegah permasalahan fungsionalitas aplikasi.

Perancangan struktur database memerlukan waktu yang lama dan upaya-

upaya perencanaan yang baik, yaitu bagaimana mengorganisasikan data ke dalam

tabel-tabel; bagaimana merelasikan antar tabel; serta field mana yang akan

diindek, disimpan, dan diakses. Jika struktur tabel perlu diubah secara tiba-tiba

dan perubahan itu tidak terdeteksi sebelumnya, maka permasalahan ini dapat lebih

mudah ditangani (http://www.parasoft.com/jsp/home.jsp).

22..77.. SScchheemmaa DDaattaabbaassee UUnniivveerrssaall

Perancangan schema database yang bersifat universal untuk memenuhi

berbagai macam kebutuhan para pengguna telah dilakukan dalam sebuah diskusi

di Internet (http://www.webservertalk.com/message1055091-2.html). Diskusi

diawali oleh pernyataan yang tidak mempercayai bahwa seseorang mampu

Page 100: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

78

membangun tabel/view database yang multiguna dan tidak memerlukan

perancangan ulang saat terjadi perubahan kebutuhan dari para pengguna

("Chris"<[email protected]). Tanggapan pertama atas penyataan di atas

disampaikan oleh Lauri Pietarinen ([email protected]). Aspek

pertama fleksibilitas struktur database adalah permasalahan yang terkait dengan

isolasi data dalam database, yaitu kopel antar tabel dalam database. Berikut

diberikan contoh definisi tabel database sederhana, yaitu:

Ceate table OneGiantTable (row_type char(20), row_id int, column_name char(20), column_value vchar(100))

Contoh di atas memerlukan inventarisasi kembali seluruh aspek penanganan

database pada alat bantu yang digunakan. Aspek kedua, terkait dengan

penggunaan pendekatan dalam struktur data. Penggunaan XML (yang merupakan

pendekatan tidak/semi terstruktur dimana sebuah file dapat memuat berbagai

macam nilai yang dituliskan di antara tanda tag) akan menemui permasalahan jika

file memuat tag yang tidak dikenali oleh aplikasi. Sehingga di kemudian hari

perlu invetarisasi kembali konteks data dan sekaligus menjadi alasan mengapa

sebaiknya kembali ke data terstruktur menggunakan tabel. Hal ini menjadi alasan,

bahwa RDBM merupakan pendekatan paling umum untuk perancangan schema

database. Selanjutnya diberikan dua contoh definisi tabel database, yaitu:

DB1: create table Customer (cust_id integer primary key, cust_name varchar(30), voice_phone varchar(20), fax_phone varchar(20))

DB2: create table Customer

(cust_id integer primary key, cust_name varchar(30)) create table CustPhone

(phone_id integer primary key, cust_id integer references Customer, phone_number_type char(5), phone_number varchar(20))

Page 101: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

79

Dalam contoh tersebut, DB2 lebih fleksibel daripada DB1 dan schema tidak harus

diubah apabila terjadi suatu saat terdapat tipe baru pada nomor telepon. Pada sisi

yang lain, DB1 lebih sesuai digunakan dan lebih mudah diakses (menggunakan

query) apabila aturan yang berlaku adalah customer hanya memiliki sebuah

nomor telepon. Fleksibilitas akan mengurangi kebutuhan perubahan schema,

program-program aplikasi, dan membuat schema menjadi lebih komunikatif.

Aspek ketiga adalah terkait dengan penggunaan tipe data dalam schema

tabel database. Permasalahannya adalah apakah semua tipe data harus

didefinisikan secara eksplisit dalam struktur tabel atau dapat disembunyikan.

Berikut adalah contoh yang relevan untuk dipikirkan, yaitu:

DB1: create table Picture (pict_id integer primary key, pict_name varchar(30), .. dan seterusnya ... picture image) DB2: create table Picture (pict_id integer primary key, pict_name varchar(30), .. dan seterusnya ...) create table Pixel (pict_id integer, pixel_id integer, pixel_color integer, primary key(pict_id, pixel_id))

Dalam DB1 kerumitan disembunyikan dari tipe data gambar, sedangkan dalam

DB2 tipe data dituliskan secara eksplisit. Dalam sebagian besar kasus, pendekatan

pada DB1 lebih disarankan. Pada sisi lain, tidak baik menyembunyikan tipe data

untuk kasus seperti berikut:

create table Customer cust_id integer primary key, cust_details cust_detail_datatype) select cust_details.getName() from Customer where cust_id=1

Page 102: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

80

Sebenarnya, sah-sah saja menyembunyikan definisi tipe data, namun demikian

untuk kasus terakhir ini bukan merupakan sebuah rancangan yang baik

([email protected]).

Pendapat tersebut disanggah oleh Kenneth Downs

(Ken)nneth@(Sec)ure(Dat)a(.com)), menurutnya pendekatan yang dipilih adalah

tergantung pada permasalahan mana yang ingin diatasi. Schema tidak fleksibel

dan tidak dapat memenuhi segala kebutuhan karena jenis kebutuhan apa yang

akan terjadi di masa mendatang dan harus disiapkan dalam schema tidak

diketahui. Sebuah pendekatan dapat digunakan, yaitu schema dirancang sesuai

dengan kebutuhan dalam sistem dan mengungkapkan kelemahan-kelemahan yang

terkait dengan struktur tabel untuk kebutuhan dalam jangka panjang. Fleksibilitas

struktur database merupakan sebuah pilihan yang perlu memikirkan

keseimbangan antara beban kerja, beaya, dan waktu yang diperlukan.

22..88.. FFlleekkssiibbiilliittaass RRaannccaannggaann SSttrruukkttuurr TTaabbeell DDaattaabbaassee

Di dalam penelitiannya, Bo P. Weidema (2004) menyatakan bahwa

perancangan struktur database yang fleksibel merupakan kriteria penting untuk

memperoleh data yang berkualitas. Database biasanya dirancang untuk kebutuhan

yang spesifik, namun akan digunakan untuk keperluan yang berbeda-beda. Pada

saat menghubungkan antar unit proses, tidak dapat dihindari bagaimana

menentukan kebutuhan input untuk sebuah unit proses yang diperoleh dari output

unit proses lain, dan versi-versi yang berbeda. Menghubungkan input dan output

pada unit-unit proses ini akan mengimplikasikan bagaimana masing-masing unit

Page 103: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

81

proses saling terkait satu sama lain, sebagai aliran supplay dan demand antar

proses. Apabila struktur tabel database yang digunakan untuk menyimpan data

tidak memiliki struktur yang fleksibel, maka data tidak akan dapat digunakan

untuk berbagai keperluan yang berbeda. Sebenarnya, dimungkinkan untuk

mengkombinasikan berbagai proses dalam sistem tergantung pada pemahaman

pada skenario dan kondisi relevan yang tepat. Terdapat dua persyaratan penting

untuk memperoleh rancangan struktur tabel database yang fleksibel, yaitu:

1. Seluruh unit proses harus direpresentasikan dalam database, sehingga pilihan

di antara unit proses yang men-supplay dan perubahan perilaku model dan

perluasan sistem harus dapat ditangani. Dalam prakteknya, hal ini akan

memerlukan kelengkapan data dalam database, database tidak hanya dapat

digunakan oleh sebuah unit yang dikembangkan, namun dapat digunakan oleh

unit-unit proses lainnya, sehingga keputusan-keputusan dapat diambil

berdasarkan informasi yang lengkap.

2. Unit-unit proses tidak harus disatukan, tetapi harus dipelihara dimana

hubungan antar unit proses dapat diubah sesuai kebutuhan para pengguna

(http://www.lcafood.dk/processes/energyconversion/market.pdf).

Sementara itu Bradley V. Stone (1998) menyatakan bahwa perencanaan

dan pemikiran lebih lanjut dari perencanaan merupakan elemen penting dalam

perancangan database untuk memudahkan perluasan database di kemudian hari.

Menyatukan aspek kelayakan dan kemampuan suatu database merupakan hal

yang sulit dikerjakan oleh perancang database. Pemikiran yang mendalam harus

dilakukan selama perancangan untuk menjamin rancangan database mudah untuk

Page 104: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

82

digunakan dan mudah untuk diperluas di kemudian hari. Selanjutnya, Bradley V.

Stone (1998) memberikan arahan tentang perancangan database agar bersifat

fleksibel untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang, yaitu: (1) Memecah

database ke dalam unit-unit yang dapat dikelola; (2) Penggunaan file induk

(master); (3) Penggunaan kunci dalam file; (4) Penggunaan field referensi untuk

kemudahan pemeliharaan; (5) Penggunaan file logik terbatas; (6) Perubahan file

fisik (http://www.mcpressonline.com/[email protected] @.21d093f8).

22..99.. PPeennddeekkaattaann DDaallaamm PPeenngguukkuurraann KKuuaalliittaass IInnffoorrmmaassii

Dalam beberapa literatur, istilah kualitas data dan kualitas informasi sering

ditemukan dan digunakan sebagai sinonim. Definisi baku mengenai istilah

kualitas informasi belum ditemukan, tetapi umumnya kualitas informasi

dipandang sebagai konsep multidimensional dan bertingkat (Te’eni (1993), Wang,

Reddy and Kon (1995), Eppler and Wittig (2000)). Dalam hal ini terdapat tiga

macam pendekatan yang berbeda yang dapat digunakan untuk menspesifikasikan

kualitas informasi, yaitu (Klesse, Herrmann, Brändli, Mügeli, Maier,

http://wotan.liu.edu/docis/dbl/iqiqiq/2004_418 _CIPACS.htm):

1. Pendekatan intuitif (intuitive approach), pendekatan ini mengusulkan atribut-

atribut kualitas informasi yang didasarkan pada wawasan/pengetahuan

subyektif seseorang. Pendekatan ini telah digunakan dalam penelitian yang

dilakukan oleh R.Y. Wang, M.P. Reddy, dan H.B. Kon (1995), H. Miller,

(1996), T.C. Redman (1996), L.P. English (1999).

Page 105: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

83

2. Pendekatan empiris (empirical approach), pendekatan ini bersifat kuantitatif

yang diperoleh dari hasil survei. Pendekatan ini telah digunakan dalam

penelitian yang dilakukan oleh R.Y. Wang, dan D.M. Strong, (1996), M.

Helfert, G. Zellner, dan C. Sousa (2002).

3. Pendekatan teoritis (theoretical approach), pendekatan ini berusaha

memunculkan usulan teori baru didasarkan pada teori-teori yang sudah ada.

Pendekatan ini telah digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh D.P.

Ballou, dan H.L. Pazer (1985), D. Te'eni (1993), Y. Wand, dan R.Y. Wang

(1996), L. Liu dan L.N. Chi (2002), M. Klesse, C. Herrmann, P. Brändli, T.

Mügeli, D. Maier (2005).

Kelemahan utama pendekatan intuitif dan empiris adalah pengaruh tingkat

pengetahuan peneliti terhadap penilaian yang diberikan. Sedangkan kelemahan

pendekatan teoritis adalah kemungkinan terjadinya kesalahan pada teori baru yang

diusulkan (Klesse, Herrmann, Brändli, Mügeli, Maier, http://wotan.liu.edu/docis

/dbl/iqiqiq/2004_418_CIPACS.htm).

22..1100.. AAccuuaann DDaallaamm PPeenniillaaiiaann

Penilaian adalah suatu kegiatan membandingkan hasil pengukuran (skor)

prestasi suatu obyek dengan acuan yang relevan. Dalam penilaian sifat suatu

obyek, penggunaan bahan pembanding menjadi sangat penting. Bahan

pembanding ini disebut acuan penilaian. Acuan penilaian yang dipakai dalam

suatu penilaian dibedakan menjadi tiga, yaitu (diadopsi dari Blue Sheep® Ltd,

www.bluesheep.com/cgi/news /show.php4?f=010102):

Page 106: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

84

1. Penilaian Acuan Pokok (PAP) (Criterion Reference Evaluation)

PAP adalah suatu penilaian yang membandingkan prestasi hasil pengukuran

(skor) sifat suatu obyek dengan suatu patokan yang telah ditetapkan

sebelumnya, yaitu suatu prestasi yang seharusnya dicapai. Dengan demikian

PAP berorientasi pada suatu patokan atau batas yang sifatnya pasti atau

absolut. Oleh karena itu penilaian patokan ini disebut juga Penilaian Acuan

Mutlak (PAM) atau Penilaian Acuan Absolut (PAA). Berikut adalah skor dan

peringkat yang umum digunakan dalam PAP, yaitu:

Skor Peringkat

80 – 100 Sangat Baik 70 – 79 Baik 60 – 69 Sedang / Cukup / Rata-rata 50 – 59 Buruk 0 – 49 Sangat Buruk

2. Penialaian Acuan Normal (PAN) (Normal Norm Reference Evaluation)

Penilaian Acuan Normal (PAN) adalah suatu penilaian yang membandingkan

prestasi hasil pengukuran (skor) sifat suatu obyek terhadap prestasi obyek lain

dalam kelompoknya. Jadi dalam PAN suatu prestasi yang dapat dicapai oleh

suatu obyek dalam kelompoknya baru dapat ditetapkan setelah suatu

pengukuran dilakukan. Dengan demikian, PAN berorientasi pada prestasi real

yang dapat dicapai oleh kelompok yang dinyatakan dalam rata-rata kelompok

atau Mean (=M) berserta deviasi standarnya (=S) pada kurva normal. Prestasi

rata-rata kelompok beserta deviasi standar pada kurva normal dipakai sebagai

dasar untuk menentukan batas dan skor-skor lain berikut peringkatnya.

Dengan demikian, PAN sangat bergantung pada M dan S. Prestasi rata-rata

Page 107: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

85

kelompok (=M) dan deviasi standar sifatnya tidak pasti atau relatif. Oleh

karena itu, penilaian ini sering disebut juga Penilaian Acuan Relatif (PAR).

Dalam penggunaan PAN sebagai patokan penilaian, pertama-tama harus dicari

rata-rata kelompok (=M) dan deviasi standar (=S), baru kemudian ditentukan

rentangan konversi skor berdasarkan patokan berikut:

Skor Peringkat

Di atas M + 1.5 S Sangat Baik Antara M + 0.5 S dan M + 1.5 S Baik Antara M – 0.5 S dan M + 0.5 S Sedang / Cukup /Rata-rata Antara M – 1.5 S dan M – 0.5 S Buruk Di bawah M – 1.5 S Sangat Buruk

3. Penilaian Acuan Kombinasi (PAK)

PAK adalah suatu penilaian yang membandingkan prestasi hasil pengukuran

(skor) sifat suatu obyek dengan memperhatikan prestasi prestasi minimal yang

seharusnya dicapai suatu obyek dan memperhatikan prestasi yang dapat

dicapai oleh kelompoknya. Dalam penggunaan PAK perlu ditentukan batas

minimal prestasi dan batas nilai-nilai lainnya, yaitu:

a. Batas minimal prestasi. Batas minimal prestasi dalam PAK terletak di

antara M dan batas minimal prestasi yang seharusnya dicapai. Batas

minimal prestasi akan ditentukan lebih tepat dengan memperhatikan

perbedaan frekuensi mencolok antara M dan prestasi minimal yang

seharusnya dicapai dalam suatu distribusi frekuensi skor.

b. Batas nilai-nilai lainnya. Setelah batas minimal prestasi ditentukan, maka

dapat ditentukan batas nilai-nilai lain di atas dan di bawah batas minimal

prestasi dengan memperhatikan besar deviasi standar.

Page 108: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

86

BBAABB IIIIII MMEETTOODDOOLLOOGGII PPEENNEELLIITTIIAANN

33..11.. SSuummbbeerr DDaattaa PPeenneelliittiiaann

Sumber data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu:

1. Rancangan struktur database untuk SIAKAD kelompok Pertama, yaitu berupa

rancangan struktur tabel database yang diperoleh dari hasil Penelitian Tesis

mahasiswa Program Pasca Sarjana, Program Studi Ilmu Komputer, Jurusan

Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Jumlah data

rancangan struktur tabel database kelompok ini sebanyak 10 (sepuluh) buah.

2. Rancangan struktur database untuk SIAKAD kelompok Kedua, yaitu berupa

rancangan struktur tabel database yang diperoleh dari hasil Penelitian Skripsi

mahasiswa Program Sarjana, Program Studi Teknik Infomatika, Institut Sains

& Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. Jumlah data rancangan struktur tabel

database kelompok ini sebanyak 10 (sepuluh) buah.

3. Rancangan struktur database untuk SIAKAD kelompok Ketiga, yaitu berupa

rancangan struktur tabel database yang diperoleh dari hasil Penelitian Tugas

Akhir mahasiswa Program Studi Manajemen Infomatika & Teknik Komputer,

Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. Jumlah data rancangan

struktur tabel database kelompok ini sebanyak 8 (delapan) buah.

Page 109: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

87

33..22.. DDaattaa PPeenneelliittiiaann

33..22..11.. DDaattaa PPeenneelliittiiaann KKeelloommppookk PPeerrttaammaa

Berdasarkan Daftar Penelitian Tesis pada Program Studi Ilmu Komputer,

Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta, hingga tanggal 31 Desember 2005, sedikitnya terdapat 12 (dua belas)

judul penelitian Tesis yang terkait dengan topik SIAKAD. Rancangan struktur

tabel database Kelompok Pertama yang akan dianalisis dalam penelitian ini

sebanyak 10 (sepuluh) buah, yaitu:

1. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh Medi

(2002) berjudul Rancangan Web Akademik dengan Basisdata Terdistribusi,

selanjutnya disebut DATA_09_001.

2. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh Asti

Dwi Irfianti (2003) berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik

Menggunakan ORACLE Tools Berbasis Web dan WAP (Studi Kasus:

STIKOM Surabaya), selanjutnya disebut DATA_09_002.

3. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh

Jatmika (2003) berjudul Perbandingan Analisis dan Desain Database Sistem

Informasi Akademik Menggunakan Model Relasi Entitas dengan Model

Berorientasi Obyek, selanjutnya disebut DATA_09_003.

4. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh

Muhamad Rifai Katili (2003) berjudul Database Terpadu untuk

Pengembangan Sistem Infomasi Akademik, selanjutnya disebut

DATA_09_004.

Page 110: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

88

5. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh

Lanto Ningrayati Amali (2003) berjudul Sistem Informasi Jadwal Kuliah di

PT dengan Pendekatan Berorientasi Obyek (Studi Kasus di IKIP Negeri

Gorontalo), selanjutnya disebut DATA_09_005.

6. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh

Yuniansyah (2003) berjudul Sistem Informasi Akademik Berbasis Three-tier

pada STMIK SIGMA Palembang, selanjutnya disebut DATA_09_006.

7. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh Susi

Erlinda (2003) berjudul Sistem Informasi Penmaru Berbasis Web pada

STMIK-AMIK Riau Pekanbaru, selanjutnya disebut DATA_09_007.

8. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh

Suhirman (2004) berjudul Sistem Informasi Penilaian Akreditasi Program

Studi Strata-1, selanjutnya disebut DATA_09_008.

9. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh

Murni (2004) berjudul Sistem Manajemen Informasi Berbasis Web untuk

Pengelolaan Data Alumni STMIK Indonesia Padang, selanjutnya disebut

DATA_09_009.

10. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh Nana

Katyadi Kurdi (2005) berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi

Administrasi Akademik (SIAKAD-2000) Berbasis Intranet untuk Universitas

Lampung, selanjutnya disebut DATA_09_010.

Page 111: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

89

33..22..22.. DDaattaa PPeenneelliittiiaann KKeelloommppookk KKeedduuaa

Rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD Kelompok Kedua

diperoleh dari hasil penelitian Skripsi yang pernah dilakukan oleh mahasiswa

Program Sarjana, Program Studi Teknik Infomatika, Institut Sains & Teknologi

AKPRIND, Yogyakarta. Rancangan struktur tabel database Kelompok Kedua

yang akan dianalisis dalam penelitian ini sebanyak 10 (sepuluh) buah, yaitu:

1. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh Retno

Rahayuningsih (2000) berjudul Rekayasa Komputerisasi KRS dan KHS

Universitas X, selanjutnya disebut DATA_08_001.

2. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh

Suhendro Yudi S. (2000) berjudul Sistem Pengolahan Data Her-Registerasi

Mahasiswa pada IST AKPRIND Yogyakarta, selanjutnya disebut

DATA_08_002.

3. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh

Oktavian Eka Saputra (2001) berjudul Perancangan Sistem Informasi Data

Kebutuhan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika IST AKPRIND

Yogyakarta, selanjutnya disebut DATA_08_003.

4. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh Zaini

(2002) berjudul Perancangan Sistem Pendaftaran Mahasiswa Baru IST

AKPRIND Yogyakarta Melalui Internet selanjutnya disebut DATA_08_04.

5. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh

Muhammad Suhud Baital (2003) berjudul Aplikasi Client/Server Pengolahan

Page 112: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

90

Data Pendaftaran Praktikum pada Laboratorium Komputer 1-2 IST AKPRIND

Yogyakarta, selanjutnya disebut DATA_08_005.

6. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh

Sudarto (2003) berjudul Sistem Pengolahan Data Penyelenggaraan Praktikum

di Laboratorium Penelitian Operasional IST AKPRIND Yogyakarta,

selanjutnya disebut DATA_08_006.

7. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh I

Gusti Nyoman Rai Astawa (2003) berjudul Implementasi Wap pada Sistem

Informasi Akademik Online (Studi kasus di Jurusan Teknik Informatika IST

AKPRIND Yogyakarta), selanjutnya disebut DATA_08_007.

8. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh Dewi

Setya Handayani (2004) berjudul Analisis dan Perancangan Sistem

Client/Server Pendaftaran Praktikum Laboratorium Komputer IV Institut

Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta dengan Menggunakan Visual

Basic 6.0 dan MySql, selanjutnya disebut DATA_08_008.

9. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh Yan

Sophian (2004) berjudul Sistem Pendaftaran Mahasiswa Baru di IST

AKPRIND Yogyakarta Secara Online, selanjutnya disebut DATA_08_009.

10. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh Ninin

Daniati (2005) berjudul Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa

Baru IST AKPRIND Yogyakarta Secara Online, selanjutnya disebut

DATA_08_010.

Page 113: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

91

33..22..33.. DDaattaa PPeenneelliittiiaann KKeelloommppookk KKeettiiggaa

Rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD Kelompok Ketiga

diperoleh dari hasil penelitian Tugas Akhir yang pernah dilakukan oleh

mahasiswa Program Diploma-3, Program Studi Manajemen Infomatika & Teknik

Komputer, Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. Rancangan

struktur tabel database Kelompok Ketiga yang akan dianalisis dalam penelitian

ini sebanyak 8 (delapan) buah, yaitu:

1. Rancangan struktur tabel database dari penelitian yang dilakukan oleh Elfi

Yulia (2000) berjudul Sistem Komputerisasi Pengolahan Data Penerimaan

Mahasiswa di STT Komp. “TAKASINDO” Yogyakarta, selanjutnya disebut

DATA_06_001.

2. Rancangan struktur tabel database dari penelitian yang dilakukan oleh Zainab

Immawati Rufaidah (2002) berjudul Website Informasi Jurusan Manajemen

Informatika & Teknik Komputer Program D-3 IST AKPRIND Yogyakarta,

selanjutnya disebut DATA_06_002.

3. Rancangan struktur tabel database dari penelitian yang dilakukan oleh Ari

Susilowati (2003) berjudul Perancangan Sistem Penyeleksian Mahasiswa Baru

IST AKPRIND Yogyakarta Menggunakan Aplikasi Visual Basic 6.0,

selanjutnya disebut DATA_06_003.

4. Rancangan struktur tabel database dari penelitian yang dilakukan oleh

Orasafati Mendrofa (2003) berjudul Komputerisasi Data KRS Mahasiswa

pada IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, selanjutnya disebut DATA_06_004.

Page 114: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

92

5. Rancangan struktur tabel database dari penelitian yang dilakukan oleh Ganda

Gamaliel Soritua Sinaga (2005) berjudul Sistem Kegiatan Praktikum Berbasis

Client Server di Laboratorium Komputer 1-2 IST AKPRIND Menggunakan

Delphi 7.0 dan MySql, selanjutnya disebut DATA_06_005.

6. Rancangan struktur tabel database dari penelitian yang dilakukan oleh M. Riza

Baihaqie (2003) berjudul Implementasi Midlet Java Sebagai Media Informasi

Akademik Kampus IST AKPRIND, selanjutnya disebut DATA_06_006.

7. Rancangan struktur tabel database dari penelitian yang dilakukan oleh

Muhtarom Ismani (2005) berjudul Entry KRS Melalui SMS, selanjutnya

disebut DATA_06_007.

8. Rancangan struktur tabel database dari penelitian yang dilakukan oleh Puji

Widodo (2005) berjudul Sistem Informasi Asisten Dosen Laboratorium

Keperawatan AKPER Muhammadiyah Klaten, selanjutnya disebut

DATA_06_008.

33..33.. MMeettooddee PPeenngguummppuullaann DDaattaa

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

metode studi pustaka, yaitu dengan cara mempelajari dokumen bahan-bahan

sumber pustaka yang terkait dengan penelitian dan masalah yang diteliti. Metode

studi pustaka dilakukan untuk memperoleh petunjuk teori yang berhubungan

dengan penelitian dan masalah yang diteliti dan data penelitian berupa data-data

rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD yang dikembangkan dalam

penelitian-penelitian sebelumnya yang akan dianalisis.

Page 115: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

93

33..44.. LLaannggkkaahh PPeenneelliittiiaann

Penelitian ini dilaksanakan dengan langkah sebagai berikut:

1. Studi pendahuluan.

Pada langkah ini dilakukan pengkajian teori/konsep SIM, SIAKAD, SIAKAD

dalam peraturan perundang-undangan, database, perancangan database, serta

fleksibilitas database. Pengkajian teori/konsep ini dilakukan sebagai dasar

analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD pada

data penelitian.

2. Pengumpulan data.

Pada langkah ini dilakukan pengumpulan data rancangan struktur tabel

database untuk SIAKAD dengan menggunakan metode yang telah ditetapkan.

3. Identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk SIAKAD.

Pada langkah ini dilakukan identifikasi berbagai kebutuhan informasi (dan

data) dalam SIAKAD, baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal, untuk

para pengguna pada seluruh tingkat kegiatan manajemen.

4. Identifikasi perubahan kebutuhan informasi (dan data) untuk SIAKAD.

Pada langkah ini dilakukan identifikasi berbagai kemungkinan perubahan

kebutuhan informasi (dan data) yang bersifat umum untuk SIAKAD, baik

perubahan untuk kebutuhan internal maupun eksternal. Hasil pada tahap ini

akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis fleksibilitas

rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD.

Page 116: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

94

5. Analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database.

Pada langkah ini dilakukan analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database untuk SIAKAD pada data penelitian yang berhasil dikumpulkan.

Dalam penelitian ini, analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database

dilakukan dengan menggunakan pendekatan intuitif (intuitive approach), yaitu

penilaian yang didasarkan pada pengalaman atau pemahaman subyektif

seseorang tentang fleksibilitas rancangan struktur tabel database (Klesse,

Herrmann, Brändli, Mügeli, Maier, http://wotan.liu.edu/docis/dbl/iqiqiq

/2004_418_CIPACS.htm).

Analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database dilakukan oleh seorang

Pakar dengan memberikan penilaian pada setiap atribut dalam seluruh

rancangan struktur tabel yang dianalisis. Analisis fleksibilitas pada atribut

dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

a. Tentukan apakah nilai elemen data yang disimpan dalam atribut

memiliki kemungkinan terjadi perubahan format nilai rinci data pada

atribut ataupun perubahan nilai rinci data pada atribut yang

berpengaruh terhadap nilai rinci data pada atribut yang lain, baik yang

terencana maupun tidak terencana, dalam jangka pendek maupun

jangka panjang. Jika nilai elemen data yang disimpan dalam atribut

memiliki kemungkinan terjadi perubahan diberikan nilai YA (=Y).

Sebaliknya, jika nilai elemen data yang disimpan dalam atribut tidak

memiliki kemungkinan terjadi perubahan diberikan nilai TIDAK (=T).

Page 117: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

95

b. Berikan penilaian fleksibilitas apakah rancangan atribut yang dianalisis

dapat memenuhi perubahan tersebut secara efisien/mudah. Jika atribut

bersifat fleksibel, yaitu dapat diubah secara efisien/mudah, maka sifat

fleksibel pada atribut diberikan nilai YA (=Y). Sebaliknya, jika atribut

tidak dapat diubah secara efisien/mudah, maka maka sifat fleksibel

pada atribut diberikan nilai TIDAK (=T). Selanjutnya, jika atribut

diberikan nilai TIDAK (=T), maka berikan penjelasan mengapa atribut

tersebut tidak fleksibel.

c. Ulangi langkah a dan b hingga seluruh atribut dalam seluruh rancangan

struktur tabel database selesai diberikan penilaian.

Selanjutnya, berdasarkan penilaian tersebut, tingkat fleksibilitas rancangan

struktur tabel database ditentukan secara kuantitatif (Klesse, Herrmann,

Brändli, Mügeli, Maier, http://wotan.liu.edu/docis/dbl/iqiqiq/2004_418

_CIPACS.htm) dengan langkah sebagai berikut:

a. Hitung cacah seluruh atribut (=JUMLAH_ATRIBUT) dalam

rancangan struktur tabel database, cacah atribut yang memenuhi

kriteria fleksibel yaitu yang memiliki penilaian YA (=CACAH_Y) dan

cacah atribut yang tidak memenuhi kriteria fleksibel yaitu yang

memiliki penilaian TIDAK (=CACAH_T).

b. Hitung presentase atribut yang bersifat fleksibel (=PERSEN_Y).

Perhitungan dilakukan dengan cara membagi cacah atribut yang

memenuhi kriteria fleksibel (=CACAH_Y) dengan cacah seluruh

atribut dalam seluruh tabel dalam sebuah rancangan struktur tabel

Page 118: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

96

database (=JUMLAH_ATRIBUT). Hasilnya kemudian dikalikan

dengan 100%. Formula yang digunakan adalah sebagai berikut:

PERSEN_Y = (CACAH_Y / JUMLAH_ATRIBUT) * 100%

c. Hitung presentase atribut yang bersifat tidak fleksibel (=PERSEN_T).

Perhitungan dilakukan dengan cara membagi cacah atribut yang tidak

memenuhi kriteria fleksibel (=CACAH_T) dengan cacah seluruh

atribut dalam seluruh tabel dalam sebuah rancangan struktur tabel

database (=JUMLAH_ATRIBUT). Hasilnya kemudian dikalikan

dengan 100%. Formula yang digunakan adalah sebagai berikut:

PERSEN_T = (CACAH_T / JUMLAH_ATRIBUT) * 100%

d. Tetapkan tingkat fleksibilitas rancangan struktur tabel database.

Dalam penelitian ini, tingkat fleksibilitas rancangan struktur tabel

database ditentukan dengan menggunakan acuan Penilaian Acuan

Pokok (=PAP), yaitu berorientasi pada suatu patokan nilai yang

sifatnya pasti atau absolut. Dalam penelitian ini, tingkat fleksibilitas

rancangan struktur tabel database ditentukan berdasarkan persentase

cacah atribut yang memenuhi kriteria fleksibel (=PERSEN_Y), dengan

membandingkan persentase cacah atribut yang memenuhi kriteria

fleksibel (=PERSEN_Y) dengan suatu patokan yang telah ditetapkan

sebelumnya, yaitu suatu tingkat fleksibilitas yang seharusnya dicapai

oleh suatu rancangan tabel database. Idealnya, tingkat fleksibilitas

yang seharusnya dicapai oleh suatu rancangan tabel database adalah

100% untuk nilai PERSEN_Y.

Page 119: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

97

6. Perancangan usulan kerangka struktur tabel database untuk SIAKAD.

Pada langkah ini disusun sebuah usulan kerangka rancangan struktur tabel

database untuk SIAKAD yang relatif fleksibel terhadap perubahan kebutuhan

informasi (dan data) untuk business rule yang bersifat umum di Perguruan

Tinggi. Kerangka rancangan struktur tabel database yang diusulkan ini

dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi kriteria database yang baik,

yaitu berada dalam bentuk yang optimal, konsisten secara logik, sederhana

dalam pemeliharaan, serta memenuhi karakteristik RDBM.

7. Penyusunan panduan perancangan struktur tabel database yang fleksibel.

Pada langkah ini disusun suatu usulan kerangka kerja perancangan struktur

tabel database yang bersifat umum, untuk memperoleh rancangan struktur

tabel database yang bersifat fleksibel.

8. Perancangan, pengembangan, dan pengujian program aplikasi

Pada langkah ini dilakukan perancangan dan pengembangan program aplikasi

yang mendukung proses analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database. Selanjutnya program aplikasi diuji dengan menggunakan data-data

penelitian yang berhasil dikumpulkan. Program aplikasi disebut benar jika

output hasil program aplikasi sama dengan hasil analisis secara manual yang

telah dilakukan sebelumnya.

9. Penyusunan dokumentasi.

Pada langkah ini disusun dokumentasi laporan penelitian sesuai organisasi

laporan penelitian yang direncanakan.

Kriteria fleksibel untuk sebuah atribut adalah sebagai berikut:

Page 120: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

98

1. Jika nilai elemen data dalam atribut mempunyai kemungkinan berubah [=Y],

maka atribut disebut fleksibel jika memenuhi kondisi berikut;

a. Jika atribut berupa kode, telah dilengkapi dengan tabel referensi

b. Jika atribut berupa kode blok, setiap komponen dalam kode blok telah

dipisahkan dan dilengkapi dengan tabel referensi

2. Jika nilai elemen data dalam atribut tidak mempunyai kemungkinan berubah

[T], maka atribut disebut fleksibel jika memenuhi seluruh kondisi berikut;

a. Jika atribut bernilai atomic,

b. Jika atribut bernilai single value,

c. Jika atribut disusun non repeated group,

d. Jika atribut tidak terjadi redundancy,

e. Jika atribut disusun dalam bentuk flat file,

f. Jika atribut berupa nilai-nilai yang dapat dikodekan, telah dikodekan

dan dilengkapi dengan tabel referensi sehingga tidak perlu penulisan

kembali secara berulang,

g. Jika atribut digunakan sebagai FK, telah distandarisasi, dan

h. Jika atribut telah dikelompokkan secara tepat sesuai kelompoknya.

Ketentuan tingkat fleksibilitas yang digunakan adalah sebagai berikut

(diadopsi dari Blue Sheep® Ltd, www.bluesheep.com/cgi/news/show.php4?f

=010102):

SANGAT BAIK : jika 80<PRESEN_Y<=100 BAIK : jika 60<PRESEN_Y<=80 SEDANG : jika 40<PRESEN_Y<=60 BURUK : jika 20<PRESEN_Y<=40 SANGAT BURUK: jika 0<PRESEN_Y<=20

Page 121: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

99

BBAABB IIVV AANNAALLIISSIISS DDAANN PPEEMMBBAAHHAASSAANN

44..11.. AAnnaalliissiiss

44..11..11.. SSIIMM ddii PPeerrgguurruuaann TTiinnggggii ((SSIIPPTT))

44..11..11..11.. Kebutuhan SIM di Perguruan Tinggi (SIPT)

Kebutuhan SIM di Perguruan Tinggi (SIPT) dapat berbeda antara

Perguruan Tinggi satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini utamanya dipengaruhi

oleh 3 (tiga) hal, yaitu perbedaan aturan bisnis (business rule), perbedaaan ukuran

organisasi, dan perbedaan area fungsional dalam organisasi Perguruan Tinggi.

Perbedaan aturan bisnis terjadi karena perbedaan peraturan dan kebijakan yang

digunakan, perbedaan ukuran organisasi terjadi karena perbedaan jumlah

Fakultas, Jurusan, dan Program Studi yang diselenggarakan, serta jumlah

mahasiwa, sedangkan perbedaan area fungsional dalam organisasi terjadi karena

perbedaan kompleksitas pengolahan dan struktur organisasi. Oleh karena itu,

kebutuhan SIPT di masing-masing Perguruan Tinggi dapat memiliki fungsi,

tujuan, lingkup, definisi, serta implementasi yang berbeda-beda. SIPT dapat

berupa sebuah aplikasi terintegrasi ataupun sekumpulan aplikasi yang bersifat

otonom. Namun, di dalamnya hanya ada sebuah database yang digunakan.

Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan, maka SIPT dapat tersusun atas

sejumlah sub sistem berikut:

Page 122: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

100

1. Sub Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)

Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data Penmaru, heregisterasi,

perwalian, KRS, perkuliahan, praktikum, Kerja Praktek, Tugas Akhir, KKN,

yudisium kelulusan, wisuda, serta alumni

2. Sub Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUSTAKAAN)

Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data buku, anggota, transaksi

peminjaman, transaksi pengembalian, denda keterlambatan, dan lain-lain

3. Sub Sistem Informasi Keuangan (SIKEUANGAN)

Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data anggaran, pemasukan dana

(SPP, DPP, dan lain-lain), pengeluaran dana (gaji, pengembangan, dan

lainnya), akuntansi, pelaporan, dan lain-lain

4. Sub Sistem Informasi Kepegawaian (SIPEGAWAI)

Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data kepangkatan, pendidikan dan

pelatihan, prestasi, dan lain-lain

5. Sub Sistem Informasi Penggajian (SIGAJI)

Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data gaji dosen, staf administrasi,

sopir, staf keamanan, dan lain-lain

6. Sub Sistem Informasi Inventaris (SIINVENTARIS)

Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data inventaris, inventori,

kendaraan, dan lain-lain

7. Sub Sistem Informasi Kemahasiswaan (SIKEMAHASISWAAN)

Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data kegiatan kemahasiswaan,

ekstrakurikuler, beasiswa, prestasi mahasiswa, dan lain-lain

Page 123: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

101

8. Sub Sistem Informasi Kerjasama dan Kehumasan (SIKEHUMAS).

Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data-data kegiatan kerjasama,

kehumasan, dan lain-lain

9. Sub Sistem Informasi Penelitian (SIPENELITIAN)

Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data-data kegiatan penelitian dosen,

prestasi penelitian dosen, dan lain-lain

10. Sub Sistem Informasi Pengabdian Kepada Masyarakat (SIPENGABDIAN).

Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data-data kegiatan Pengabdian

Kepada Masyarakat yang dilakukan oleh dosen, Pengabdian Kepada

Masyarakat yang dilakukan oleh dosen, dan lain-lain

11. Sub Sistem Informasi Lainnya yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

pada masing-masing institusi

Sekalipun SIPT tersusun atas sejumlah sub sistem, namun sesuai dengan

konsep database, maka setiap sub sistem dalam SIPT akan mengakses ke sebuah

database yang sama, yaitu database Perguruan Tinggi. Database Perguruan

Tinggi ini akan melayani berbagai kebutuhan pengolahan data dan penyajian

informasi untuk seluruh pengguna pada seluruh level manajemen dan seluruh sub

sistem di sebuah Perguruan Tinggi.

44..11..11..22.. Pengguna SIM di Perguruan Tinggi (SIPT)

Berdasarkan konsep SIM, pengguna SIM dapat berupa orang-orang atau

program-program aplikasi. Pada suatu Perguruan tinggi, orang-orang yang

menggunakan SIPT dapat berupa perseorangan atau sekelompok orang yang

Page 124: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

102

berada di dalam maupun di luar struktur organisasi Perguruan Tinggi. Dalam

SIPT, personil pengguna di dalam struktur organisasi Perguruan Tinggi dapat

dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu:

1. Para pengguna pada tingkat manajemen tertinggi (perencanaan strategis),

misal Rektor pada Universitas atau Institut, Ketua pada Sekolah Tinggi,

Direktur pada Akademi, para Pembantu Rektor (Warek/Purek/PR) pada

Universitas atau Institut, para Pembantu Ketua pada Sekolah Tinggi, para

Pembantu Direktur pada Akademi, para Pejabat di tingkat Yayasan pada

Perguruan Tinggi Swasta, dan Pejabat lain yang setingkat

2. Para pengguna pada tingkat manajemen menengah (perencanaan taktis dan

pengendalian manajemen), misal para Dekan, para Pembantu Dekan

(Pudek/PD), dan Pejabat lain yang setingkat

3. Para pengguna pada tingkat manajemen terendah (perencanaan dan

pengendalian operasional), misal para Ketua Jurusan, para Sekretaris Jurusan,

para Ketua Program Studi, staf administrasi, dan Pejabat lain yang setingkat

Sedangkan personil atau institusi pengguna yang berada di luar struktur

organisasi Perguruan Tinggi dapat terdiri atas:

1. Dosen

2. Mahasiswa

3. Alumni

4. Masyarakat pengguna lulusan

5. Pemerintah (DIKTI/DIKNAS/BAN-PT)

6. Penyandang dana (Yayasan pada Perguruan Tinggi Swasta)

Page 125: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

103

7. Orang tua/wali mahasiswa

8. Masyarakat umum

Selanjutnya, berdasarkan konsep database, maka pengguna SIPT juga

dapat berupa program-program aplikasi yang mengakses data-data dari dalam

database. Program-program aplikasi juga dapat mengakses data-data dalam

database pada saat bersamaan ataupun berselang waktu. Program-program

aplikasi dapat hanya yang mengakses database untuk kemudian

menampilkannya atau memanipulasi (insert, delete, update) data-data dari dalam

database.

44..11..11..33.. Kebutuhan Informasi (dan Data) untuk SIPT

Berdasarkan hasil identifikasi sub sistem informasi dalam SIPT pada

bagian sebelumnya, maka secara garis besar kebutuhan informasi (dan data)

dalam SIPT dapat meliputi:

1. Informasi (dan data) terinci, baik insidentil maupun rutin, dalam bentuk teks,

tabel maupun grafis, yang terkait dengan sub sistem berikut:

a. Sub Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)

b. Sub Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUSTAKAAN)

c. Sub Sistem Informasi Keuangan (SIKEUANGAN)

d. Sub Sistem Informasi Pegawai (SIPEGAWAI)

e. Sub Sistem Informasi Penggajian (SIGAJI)

f. Sub Sistem Informasi Inventaris (SIINVENTARIS)

g. Sub Sistem Informasi Kemahasiswaan (SIKEMAHASISWAAN)

Page 126: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

104

h. Sub Sistem Informasi Kerjasama dan Kehumasan (SIKEHUMAS)

i. Sub Sistem Informasi Penelitian (SIPENELITIAN)

j. Sub Sistem Informasi Pengabdian kepada Masyarakat Dosen

(SIPENGABDIAN)

k. Sub Sistem Informasi lainnya

2. Informasi (dan data) teringkas, baik insidentil maupun rutin, dalam bentuk

teks, tabel maupun grafis, yang terkait dengan sub sistem berikut:

a. Sub Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)

b. Sub Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUSTAKAAN)

c. Sub Sistem Informasi Keuangan (SIKEUANGAN)

d. Sub Sistem Informasi Pegawai (SIPEGAWAI)

e. Sub Sistem Informasi Penggajian (SIGAJI)

f. Sub Sistem Informasi Inventaris (SIINVENTARIS)

g. Sub Sistem Informasi Kemahasiswaan (SIKEMAHASISWAAN)

h. Sub Sistem Informasi Kerjasama dan Kehumasan (SIKEHUMAS)

i. Sub Sistem Informasi Penelitian (SIPENELITIAN)

j. Sub Sistem Informasi Pengabdian kepada Masyarakat Dosen

(SIPENGABDIAN)

k. Sub Sistem Informasi lainnya

3. Informasi (dan data) spesifik, baik insidentil maupun rutin, dalam bentuk teks,

tabel maupun grafis, yang terkait dengan sub sistem berikut:

a. Sub Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)

b. Sub Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUSTAKAAN)

Page 127: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

105

c. Sub Sistem Informasi Keuangan (SIKEUANGAN)

d. Sub Sistem Informasi Pegawai (SIPEGAWAI)

e. Sub Sistem Informasi Penggajian (SIGAJI)

f. Sub Sistem Informasi Inventaris (SIINVENTARIS)

g. Sub Sistem Informasi Kemahasiswaan (SIKEMAHASISWAAN)

h. Sub Sistem Informasi Kerjasama dan Kehumasan (SIKEHUMAS)

i. Sub Sistem Informasi Penelitian (SIPENELITIAN)

j. Sub Sistem Informasi Pengabdian kepada Masyarakat Dosen

(SIPENGABDIAN)

k. Sub Sistem Informasi lainnya

4.1.1.3.1. Kebutuhan Informasi (dan Data) untuk Penyusunan Portofolio

Kebutuhan informasi (dan data) untuk penyusunan Portofolio Institusi

Perguruan Tinggi dapat diidentifikasikan berdasarkan Pedoman Penyusunan

Portofolio Institusi Perguruan Tinggi. Portofolio adalah dokumen yang

menggambarkan proses perkembangan dan rencana pencapaian visi di masa yang

akan datang. Dalam hal akreditasi, Portofolio digunakan sebagai instrumen

penilaian yang bersifat terbuka (open-ended) dan multipurpose. Portofolio harus

disusun berdasarkan evaluasi diri melalui suatu analisis kekuatan, kelemahan,

peluang, dan tantangan (SWOT analysis) serta mencakup informasi komprehensif

tentang indikator kinerja kunci yang dinilai (dalam hal ini adalah

penyelenggaraan, aset fisik, aset finansial, aset sumberdaya manusia, dan aset

informasi).

Page 128: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

106

4.1.1.3.1.1. Persyaratan Batas Ambang dan Standar Kinerja Normatif Kunci

Rancangan Borang dibuat didasarkan pada tingkat sumber informasi yang

diperlukan untuk mengisi Borang. Artinya, rancangan Borang harus membedakan

akreditasi tingkat Program Studi (PS) dan akreditasi tingkat institusi

(universitas/sekolah tinggi/institut/dll). Akreditasi tingkat PS merupakan evaluasi

kualitas proses pembelajaran ditinjau dari aspek masukan, proses, dan keluaran

(seperti tercermin dalam kisi-kisi Borang PS). Sedangkan akreditasi tingkat

institusi adalah evaluasi terhadap pemenuhan standar minimal kriteria kelayakan

(threshold) yang meliputi 5 (lima) indikator kinerja kunci. Indikator kinerja kunci

dimaksud meliputi pengelolaan/manajemen:

1. Penyelenggaraan (governance) program pendidikan tinggi seperti sistem dan

mekanisme kerja

2. Infrastruktur (physical infrastructure) seperti tanah, gedung, peralatan, dan

fasilitas lainnya

3. Finansial (financial) seperti struktur pemasukan, pengeluaran, dan

penggunaan dana

4. Aset sumberdaya manusia (human resource) seperti sistem rekruitmen

mahasiswa, rekruitmen dan pengembangan staf pengajar serta staf pendukung

5. Informasi (information) seperti on-line internal connectivity melalui sistem

manajemen informasi yang baik

Di samping persyaratan batas ambang berdasarkan indikator kinerja kunci

di atas, akreditasi tingkat institusi juga perlu memperhatikan kriteria normatif

Page 129: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

107

(benchmark) yang dijabarkan dari kriteria nyata tersebut. Benchmarking terutama

harus menunjukkan dimensi berikut:

1. Kelayakan (appropriateness)

2. Kecukupan (adequacy)

3. Relevansi/kesesuaian (relevancy)

4. Suasana akademik (academic atmosphere)

5. Efisiensi (efficiency)

6. Keberlanjutan (sustainability)

7. Selektivitas (selectivity)

8. Produktivitas (productivity)

9. Efektivitas (effectiveness)

Seluruh dimensi tersebut di atas menunjukkan kualitas komprehensif dari

suatu penyelenggaraan program untuk menghasilkan keluaran yang berkualitas

tinggi, sesuai dengan bidang ilmu masing-masing. Hubungan seluruh dimensi

tersebut di atas mewujudkan prinsip RAISE (Relevance, Academic Atmosphere,

Institutional Commitment, Sustainability, and Efficiency), yaitu sebagai berikut:

1. Kelayakan (appropriateness) merupakan tingkat ketepatan unsur masukan,

proses, hasil/keluaran, maupun tujuan program ditinjau dari ukuran ideal

secara normatif

2. Kecukupan (adequacy) menunjukkan tingkat ketercapaian persyaratan

ambang yang diperlukan untuk penyelenggaraan suatu program

Page 130: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

108

3. Relevansi/kesesuaian (relevancy) merupakan tingkat keterkaitan tujuan

maupun hasil/keluaran program pendidikan dengan kebutuhan masyarakat di

lingkungannya maupun secara global

4. Suasana akademik (academic atmosphere) merujuk pada iklim yang

mendukung interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara sesama mahasiswa,

maupun antara sesama dosen untuk mengoptimalkan proses pembelajaran

5. Efisiensi (efficiency) merujuk pada tingkat pemanfaatan masukan

(sumberdaya) yang digunakan untuk proses pembelajaran

6. Keberlanjutan (sustainability) menggambarkan keberlangsungan

penyelenggaraan program yang mencakup ketersediaan masukan, aktivitas

pembelajaran, maupun pencapaian hasil yang optimal

7. Selektivitas (selectivity) menunjukkan bagaimana penyelenggara program

memilih unsur masukan, aktivitas proses pembelajaran, maupun penentuan

prioritas hasil/keluaran berdasarkan pertimbangan kemampuan/kapasitas yang

dimiliki

8. Produktivitas (productivity) menunjukkan tingkat keberhasilan proses

pembelajaran yang dilakukan dalam memanfaatkan masukan

9. Efektivitas (effectiveness) adalah tingkat ketercapaian tujuan program yang

telah ditetapkan yang diukur dari hasil/keluaran program

4.1.1.3.1.2. Portofolio

Penilaian yang bersifat kualitatif sangat berbeda hakikatnya dengan

penilaian yang bersifat kuantitatif, karena bertolak dari asumsi yang berbeda.

Page 131: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

109

Asumsi penilaian kualitatif adalah bahwa spektrum penampilan profesional

merupakan proses yang bersifat jamak dan divergen (tidak tunggal). Hubungan

antar berbagai komponen dilandasi oleh kerangka acuan yang bersifat holistik

yang inter-relasinya ditandai oleh konteks yang bermakna, jadi tidak fragmentaris,

dan juga tidak merupakan korelasi statistik dari berbagai variabel independen

ataupun yang diturunkan dari hukum positivistis. Penilaian kualitatif seperti ini

diantaranya dapat dilakukan melalui Portofolio.

4.1.1.3.1.3. Penyusunan Portofolio Akreditasi Tingkat Institusi

Informasi untuk akreditasi tingkat institusi pada prinsipnya harus meliputi

aspek masukan, proses, dan keluaran. Informasi aspek input mencakup data

mengenai indikator kunci strategi penyelenggaraan, aset infrastruktur, aset

finansial, aset sumberdaya manusia, dan aset informasi. Sedangkan informasi

mengenai proses berfokus pada rancangan kebijakan institusi tentang hal-hal yang

akan dijadikan landasan dalam pengelolaan dan pelaksanaan proses belajar

mengajar (PBM) pada tingkat PS. Informasi mengenai keluaran terutama untuk

melihat hasil PT yang dikaitkan dengan pencapaian visi dan relevansinya dengan

tuntutan stakeholders (pihak yang berkepentingan), serta kecenderungan

perkembangan IPTEK, dan globalisasi. Stakeholders antara lain meliputi dosen,

mahasiswa, alumni, masyarakat pengguna lulusan, masyarakat keilmuan,

pemerintah, penyandang dana, dan masyarakat pada umumnya.

Uraian informasi dalam Portofolio harus menjawab isu yang berkaitan

dengan pencapaian batas ambang (threshold) dan standar kinerja normatif

Page 132: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

110

(benchmark). Secara terinci, Portofolio tersebut harus menjawab pertanyaan-

pertanyaan dalam Tabel 4.1. Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan

tersebut, penyusunan Portofolio harus didahului oleh proses evaluasi diri melalui

SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) analysis yang

dilakukan oleh suatu Tim yang terdiri dari perwakilan Rektorat, Fakultas, dan

Program Studi. Uraian SWOT analysis harus mencakup aspek-aspek berikut:

1. Visi, misi, dan tujuan PS

2. Rancangan, substansi, implementasi, dan evaluasi kurikulum

3. Sistem instruksional: belajar, mengajar, dan evaluasi hasil belajar

4. Evaluasi kemajuan dan pencapaian hasil belajar

5. Bimbingan dan konseling untuk mahasiswa

6. Sumberdaya pendukung Tridharma PT

7. Suasana akademis

8. Penelitian, publikasi, pengabdian kepada masyarakat

9. Pengelolaan penyelenggaraan institusi, serta pemenuhan dan peningkatan

kualitas

Dengan demikian, bahan penilaian akreditasi tingkat institusi adalah intisari hasil

SWOT analysisdan portofolio. Secara ringkas, rambu-rambu penyusunan

Portofolio yang dapat menunjukkan kebutuhan informasi (dan data) untuk

penyusunan Portofolio ditampilkan pada Tabel 4.1 (BAN PT Depdiknas, 2001).

Page 133: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

111

Tabel 4.1: Rambu-rambu Penyusunan Portofolio Indikator Kinerja Kunci Aspek Utama Batas Ambang Standar Kinerja Normatif

1.1. Visi, Misi, dan Tujuan Apakah visi, misi dan tujuan sudah realistis dan berorientasi ke masa depan yang lebih baik, serta konsisten dengan perkembangan sejarah, budaya, dan nilai-nilai pendidikan tinggi?

Apakah visi, misi, dan tujuan sudah dijadikan acuan dalam perencanaan kerja?

Apakah visi, misi, dan tujuan dipahami oleh seluruh staf di lingkungan institusi Anda?

Apakah visi, misi dan tujuan sudah mencerminkan standar keunggulan cita-cita tinggi serta dorongan, semangat, dan komitmen sivitas akademika dalam upaya mewujudkan perubahan tersebut?

1. Penyelenggaraan

1.2. Sistem*

Apakah sistem sudah dipahami oleh staf di lingkungan institusi Anda? Apakah sistem sudah dapat menciptakan suasana akademis yang kondusif?

Apakah sistem mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan?

Apakah sistem sudah dijalankan secara transparan? Apakah sistem didukung oleh peraturan yang jelas tentang

pengembangan kemampuan, keterampilan, sikap, dan kepedulian pengelola dalam melaksanakan tugas?

Apakah PT mempunyai unit kendali mutu yang berfungsi untuk mengkaji dan mengendalikan kualitas semua PS, sehingga konsisten dengan visi dan misi institusi?

2. Infrastruktur

2.1.Ketersediaan Prasarana tanah/gedung, dll.

Apakah sistem pemerolehan prasarana menjamin keberlanjutan (sustainability) dari ketersediaan? Bagaimana rasio ketersediaan prasarana: mahasiswa/ dosen

Apakah sistem pemerolehan prasarana sudah memadai untuk pencapaian visi, misi dan tujuan institusi?

Bagaiman tingkat kelayakan dan kesesuaian prasarana yang ada untuk mendukung PBM dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi?

Apakah PS memiliki akses yg tinggi terhadap prasarana yg menunjukan pelaksanaan PBM maupun Tridharma PT?

Apakah PT memiliki aturan yang jelas mengenai pemanfaatan bersama sarana di lingkungan PT, maupun kerjasama untuk memanfaatkan prasarana di luar lingkungan PT?

Page 134: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

112

2.2.Ketersediaan sarana/ fasilitas/ peralatan utama

Apakah sistem pemerolehan sarana menjamin keberlanjutan (sustainability) dari ketersediaan? Bagaimana rasio ketersediaan sarana : mahasiswa/dosen

Apakah PS memiliki akses yang tinggi terhadap sarana yang menunjukan pelaksanaan PBM maupun Tridharma PT?

Apakah PT memiliki aturan yang jelas mengenai pemanfaatan bersama sarana di lingkungan PT?

Apakah PT memiliki aturan yang jelas mengenai pemanfaatan bersama prasarana di lingkungan PT, maupun kerjasama untuk memanfaatkan sarana di luar lingkungan PT?

3. Finansial 3.1. Struktur penerimaan dan pengeluaran (revenue and expenditure structure)

Bagaimana cara pemerolehan dana yang dibutuhkan?

Bagaimana struktur penerimaan dan pengeluaran

tahunan?

Bagaimana tingkat keberlanjutan (sustainability) sumber penerimaan?

Bagaiman tingkat kelayakan struktur dana yang ada untuk mendukung PBM dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi?

Bagaiman tingkat kelayakan dan kesesuaian prioritas dan efisiensi pendanaan untuk mendukung PBM dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi?

Bagaimana relevansi dan efektivitas strategi investasi dengan upaya pencapaian visi?

4.1. Dosen dan karyawan Bagaimana kelayakan sistem dan strategi rekruitmen dan pembinaan karir profesi dosen

Bagaimana kesesuaian sistem, strategi, pelaksanaan rekruitmen, serta pembinaan dosen & karyawan untuk mendukung PBM dalam rangka pelaksanaan misi dan pencapaian visi?

4.Sumberdaya Manusia

Bagaimana sistem dan strategi pemberian kesejahteraan dan sanksi (reward and punishment) bagi dosen dan karyawan

Bagaimana kesesuaian sistem, strategi, dan pelaksanaan pemberian kesejahteraan dan sanksi untuk mendukung PBM dalam rangka pelaksanaan misi dan pencapaian visi?

Bagaimana kesesuaian profil kompetensi SDM yang ada untuk mendukung PBM dalam rangka pelaksanaan misi dan pencapaian visi?

Rasio dosen berpendidikan S3:S2:S1?

Page 135: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

113

4.2 Mahasiswa Bagaimana sistem dan strategi rekruitmen mahasiswa?

Bagaimana kecende-rungan jumlah pene-rimaan mahasiswa (shift intake)

Bagaimana kesesuaian sistem dan strategi rekruitmen mahasiswa dengan target mahasiswa yang diinginkan?

Bagaimana kesesuaian karakteristik mahasiswa yang diterima dengan target keluaran yang di-visi-kan?

Adakah dan bagaimanakah peraturan prosedur pelaksanaan bimbingan akademis dan nonakademis kepada mahasiswa?

Bagaimana kesesuaian dan efisiensi rasio dosen:mahasiswa untuk mendukung PBM dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi

4.3. Kualitas Lulusan Berapa IPK rata-rata lulusan, dan berapa persentase lulusan dengan IPK ≥ 2,75?

Bagaimana gambaran mengenai lama studi rata-rata?

Bagaimana pencapaian tingkat kelulusan ideal (completion/ graduation rate)?

Bagaimana kesesuaian kemampuan dan keterampilan lulusan dengan kecenderungan perkembangan IPTEK dan globalisasi?

Adakah rancangan dan program penelusuran alumni? Bagaimana kesesuaian kemampuan dan keterampilan lulusan dengan tuntutan dunia kerja (misalnya, bagaimana daya saing lulusan di pasar kerja)?

4.4. Kualitas hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

Bagaimana batasan ruang lingkup kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat?

Berapa jumlah hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berhasil dipublikasikan dalam majalah ilmiah?

Bagaimana kesesuaian topik penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung PBM dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi

Bagaimana relevansi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan kecenderungan perkembangan IPTEK, dan tuntutan dunia kerja serta globalisasi

Berapa jumlah HAKI/Hak PATEN yang berhasil diperoleh? Berapa dana ekternal yang berhasil dihimpun untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat?

Page 136: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

114

5. Sistem Informasi 5.1.Ketersediaan SIM yang menghubung-kan unit-unit dalam kampus (on-campus connectivity) dan jaringan informasi eksternal (Internet)

Bagaimana pemenuhan kebutuhan sarana informasi dalam lingkungan kampus?

Bagaimana sistem penghimpunan, penyimpanan, dan pengambilan data dilakukan?

Bagaimana kelayakan sistem informasi yang ada untuk mendukung PBM dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi?

Bagaimana transparansi informasi untuk pengambilan keputusan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran

Bagaimana? kesesuaian strategi pengembangan sistem informasi dengan kecenderungan perkembangan IPTEK dan globalisasi?

Bagaimana efisiensi dan efektivitas pemanfaatan informasi oleh unit-unit terkait?

Bagaimana strategi pengembangan sistem informasi jangka panjang?

5.2. Rancangan dan kebijakan Proses diseminasi informasi /kebijakan pimpinan pusat institusi

Adakah sistem dan strategi diseminasi kebijakan untuk menciptakan suasana kondusif untuk kegiatan akademis?

Bagaimana sistem dan strategi diseminasi kebijakan untuk menciptakan suasana kondusif untuk kegiatan akademis?

Bagaimana kesesuaian kebijakan, strategi, dan pelaksanaan operasional untuk mendukung PBM dalam rangka pelaksanaan misi dan pencapaian visi institusi?

* Termasuk struktur organisasi, mekanisme kerja, mekanisme koordinasi antara rektorat dan fakultas/jurusan/Program Studi, mekanisme pengambilan keputusan, kepemimpinan, mekanisme penentuan kebijakan, dan mekanisme monitoring serta evaluasi dari seluruh kegiatan penyelenggaraan pendidikan tinggi.

Page 137: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

115

4.1.1.3.2. Kebutuhan Informasi (dan Data) untuk Peningkatan Mutu

Pendidikan Tinggi

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini memicu

globalisasi di berbagai aspek kehidupan. Globalisasi ekonomi memacu PT untuk

melakukan internasionalisasi, kerjasama, serta kompetisi dalam berbagai aspek

pendidikan. Agar dapat berhasil dalam kompetisi, maka mutu harus merupakan fokus

pengembangan. Aspek mutu dalam paradigma baru Pendidikan Tinggi meliputi:

1. Otonomi, yaitu mandiri di berbagai aspek

2. Akuntabilitas, yaitu terukur dengan indikator

3. Akreditasi, yaitu dapat disetarakan

4. Evaluasi, yaitu selalu melakukan evaluasi diri

Pendidikan Tinggi dikatakan bermutu jika mampu menghasilkan lulusan yang

bermutu, yaitu (Suwardi, 2003):

1. Cepat lulus

2. Lulus dengan nilai tinggi

3. Cepat bekerja

4. Dapat diterima di banyak bidang

5. Gaji tinggi

Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi dilakukan dengan RAISE++, yaitu

(BAN PT Depdiknas, 2001):

1. Relevance

2. Academic Atmosphere

Page 138: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

116

3. Internal management and Organization

4. Sustainability

5. Efficiency and Productivity

6. + Access Equity

7. + Leadership

Mutu lulusan Pendidikan Tinggi dapat diukur dengan indikator kinerja.

Penyusunan indikator kinerja dapat dilakukan dengan Evaluasi Diri. Evaluasi Diri

dapat disusun dengan baik jika tersedia data yang lengkap dan akurat. Data-data dasar

yang perlu dianalisis sebelum penyusunan laporan Evaluasi Diri untuk keperluan

peningkatan mutu Pendidikan Tinggi meliputi (BAN PT Depdiknas, 2001):

1. IPK Lulusan

2. Waktu Tunggu Lulusan

3. Lama Studi Mahasiswa

4. Lama Skripsi Mahasiswa

5. Status Mahasiswa

6. Potret IPK Mahasiswa

7. English Proficiency Test Mahasiswa

8. Proses Pendidikan

9. Keketatan, Score dan NEM Mahasiswa Baru

10. Asal Propinsi Mahasiswa Baru

11. Asal Kodya/Kabupaten Mahasiswa Baru

12. Asal Pendaftar/Pemilih

Page 139: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

117

13. Kerjasama

14. Pendidikan dan Umur Dosen

15. Dosen Full/Part Time dan Studi

16. SKS Dosen

17. Pendidikan dan Umur Staf Administrasi

18. Luas Gedung/Ruang

19. Kapasitas Ruang Kuliah

20. Laboratorium dan pemanfaatnya

21. Umur Koleksi di Perpustakaan

22. Koleksi untuk Mata Kuliah di Perpustakaan

23. Transaksi di Perpustakaan

24. Fasilitas

25. Anggaran dan Belanja

4.1.1.3.3. Kebutuhan Informasi (dan Data) untuk Penyusunan Evaluasi Diri

Kebutuhan informasi (dan data) untuk penyusunan Evaluasi Diri dapat

diidentifikasikan berdasarkan Pedoman Evaluasi Diri Program Studi (BAN PT

Depdiknas, 2001). Evaluasi Diri adalah penilaian, telaah, dan analisis keseluruhan

sistem Program Studi/lembaga perguruan tinggi, yang mencakup masukan, proses,

dan keluaran berdasarkan data, informasi dan bukti-bukti lainnya yang berkenaan

dengan komponen-komponen sistemik dari penyelenggaraan Program Studi seperti

dibagankan pada Gambar 4.1.

Page 140: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

118

Gambar 4.1: Analisis sistemik mengenai komponen Evaluasi Diri

Berdasarkan analisis tersebut, maka dapat dijabarkan dimensi penilaian yang

digunakan dalam akreditasi Program Studi yang secara garis besar terdiri atas

komponen-komponen berikut (BAN PT Depdiknas, 2001):

A. Masukan, mencakup komponen berikut:

1. Visi dan misi Program Studi

2. Sasaran dan tujuan

3. Mahasiswa

4. Dosen dan tenaga pendukung

5. Kurikulum

6. Sarana dan prasarana

7. Biaya dan sumber dana (pendanaan)

B. Proses, mencakup komponen berikut:

8. Tata pamong (governance)

Page 141: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

119

9. Pengelolaan program

10. Proses pembelajaran

11. Suasana Akademik

12. Penelitian dan skripsi

13. Pengabdian kepada masyarakat

C. Keluaran/Hasil, mencakup komponen berikut:

14. Lulusan

15. Keluaran lainnya: publikasi hasil penelitian dan atau produk penelitian

dalam bentuk paten, rancang bangun, prototipe, perangkat lunak, lainnya

D. Balikan dan tindak lanjut, mencakup komponen berikut:

16. Sistem informasi

17. Sistem peningkatan dan pengendalian mutu

Untuk keperluan penyusunan laporan hasil Evaluasi Diri, maka komponen-

komponen itu ditata sebagaimana ditampilkan dalam Tabel 4.2 (BAN PT Depdiknas,

2001).

Page 142: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

120

Tabel 4.2: Komponen Evaluasi Diri sebagai dimensi penilaian yang digunakan dalam Akreditasi Program Studi Komponen Isi Komponen Komponen Sumber Informasi

A Jatidiri, Visi, Misi, Sasaran, dan Tujuan

1. Rumusan jatidiri Program Studi, termasuk identitas fisik, legalitas, dan perkembangannya 2. Rumusan visi Program Studi yang konsisten dengan visi lembaga 3. Rumusan misi Program Studi yang diturunkan dari misi lembaga 4. Rumusan sasaran Program Studi yang relevan dengan misinya 5. Rumusan tujuan Program Studi yang merujuk tujuan lembaga & merupakan turunan misi

Statuta, Renstra, direktori Program Studi, kurikulum, peraturan perundang-undangan terkait

B Kemahasiswaan 1. Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa 2. Profil mahasiswa: akademik, sosio-ekonomi, pribadi (termasuk kemandirian & kreativitas) 3. Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi yang relevan 4. Kegiatan ekstra-kurikuler 5. Keberlanjutan penerimaan mahasiswa (minat calon mahasiswa dan kebutuhan akan

lulusan Program Studi) 6. Pelayanan untuk mahasiswa:

a. Bantuan tutorial yang bersifat akademik b. Informasi dan bimbingan karir c. Konseling pribadi dan sosial

Buku pedoman rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa, pedoman layanan mahasiswa, hasil studi pelacakan, peraturan perundang-undangan terkait

C Dosen dan Tenaga Pendukung

1. Sistem rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga pendukung 2. Pengelolaan dosen dan tenaga pendukung 3. Profil dosen dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi, pengalaman, ketersediaan

(kecukupan, kesesuaian, dan rasio dosen-mahasiswa) 4. Karya akademik dosen (hasil penelitian, karya lainnya) 5. Peraturan kerja dan kode etik 6. Pengembangan staf 7. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya

Buku pedoman rekrutmen dan seleksi calon dosen dan tenaga pendukung, direktori Program Studi, program pengembangan staf, laporan tahunan pimpinan perguruan tinggi/Program Studi, peraturan perundang-undangan terkait

D Kurikulum 1. Kesesuaian dengan visi, misi, sasaran, dan tujuan 2. Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders 3. Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi, penataan/ organisasi) 4. Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan 5. Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan antar disiplin ilmu) 6. Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan

internal lembaga 7. Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/kebutuhan mahasiswa secara

individual/kelompok mahasiswa tertentu 8. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri: melanjutkan studi, mengembangkan

Buku pedoman pengembangan kurikulum, hasil studi pelacakan, statuta, Renstra, kebijakan pimpinan, peraturan perundang-undangan terkait

Page 143: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

121

pribadi, memperoleh pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai dengan bidang studinya, mengembangkan keterampilan yang dapat dialihkan (transferable skills), terorientasikan ke arah karir, dan pemerolehan pekerjaan

E Sarana dan Prasarana

1. Pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana. 2. Ketersediaan dan kualitas gedung, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan, dll 3. Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitian 4. Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana 5. Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatannya

Renstra, rencana pengembangan lembaga, peraturan perundang-undangan terkait

F Pendanaan 1. Sumber dana 2. Sistem alokasi dana 3. Pengelolaan dan akuntabilitas penggunaan dana 4. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya

Laporan keuangan tahunan, peraturan perundang-undangan terkait

G Tata Pamong (Governance)

1. Sistem nilai 2. Sistem pengeloaan 3. Sistem kepemimpinan, dan pengalihan (deputizing) serta akuntabilitas pelaksanaan tugas 4. Partisipasi civitas academica dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan

koordinasi pelaksanaan program 5. Perencanaan program jangka panjang (Renstra) dan monitoring pelaksanaannya sesuai

dengan visi, misi, sasaran dan tujuan program

Renstra, statuta, laporan tahunan, risalah rapat pimpinan, peraturan perundang-undangan terkait

H Pengelolaan Program

1. Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan 2. Evaluasi program dan pelacakan lulusan 3. Perencanaan dan pengembangan program, dengan memanfaatkan hasil evaluasi internal

dan eksternal 4. Kerjasama dan kemitraan 5. Dampak hasil evaluasi program terhadap pengalaman dan mutu pembelajaran mahasiswa

Hasil studi pelacakan, rencana pengembangan program, Renstra, statuta, peraturan perundang-undangan terkait

Page 144: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

122

I Proses Pembelajaran

1. Misi pembelajaran a. Pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkan b. Efisiensi internal dan eksternal

2. Mengajar: a. Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah c. Efisiensi dan produktivitas. d. Struktur dan rentang kegiatan mengajar e. Penggunaan teknologi informasi

3. Belajar: a. Keterlibatan mahasiswa b. Bimbingan skripsi c. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan:

1) pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya 2) keterampilan umum dan yang dapat dialihkan (transferable) 3) pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri 4) kemampuan belajar mandiri 5) nilai, motivasi dan sikap

4. Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar: a. Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa. b. Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa c. Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar seorang mahasiswa pada

akhir jenjang pendidikan). d. Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa.

Kebijakan-kebijakan mengenai pembelajaran, pedoman evaluasi hasil pembelajaran, pedoman pembelajaran, peraturan perundang-undangan terkait

J Suasana Akademik

1. Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosen-mahasiswa, baik di dalam maupun di luar kampus, dan untuk menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/profesional

2. Mutu & kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mhs & civitas academica lainnya 3. Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik yang kondusif untuk

pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat 4. Keikutsertaan civitas academica dalam kegiatan akademik (seminar, simposium, diskusi,

eksibisi) di kampus 5. Pengembangan kepribadian ilmiah

Hasil pengamatan, laporan tahunan, peraturan akademik yang berlaku, peraturan perundang-undangan terkait

K Sistem Informasi 1. Rancangan pengembangan sistem informasi 2. Kecukupan dan kesesuaian sumber daya, sarana dan prasarana pendukung untuk

Laporan tahunan, laporan khusus unit pelayanan

Page 145: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

123

pemberdayaan sistem informasi 3. Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi 4. Keberadaan dan pemanfaatan on-campus connectivity devices (intranet 5. Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity devices (internet)

informasi, pengamatan pemanfaatan sistem informasi, peraturan perundang-undangan terkait

L Sistem Jaminan Mutu

1. Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat Program Studi (misalnya kajian kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi mahasiswa, dosen dan penguji eksternal)

2. Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga 3. Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil belajar mahasiswa 4. Metodologi baku mutu (benchmarking) 5. Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan 6. Evaluasi internal yang berkelanjutan 7. Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal/akreditasi dalam perbaikan dan

pengembangan program 8. Kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu

Hasil evaluasi internal, hasil akreditasi, pedoman pelaksanaan penjaminan mutu internal, peraturan perundang-undangan terkait

M Lulusan 1. Hasil pembelajaran: a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan b. Kesesuaian kompetensi yg dicapai dgn tuntutan & kebutuhan pemanfaat lulusan c. Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian studi

mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium lulusan) d. Kepuasan lulusan

2. Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan

Laporan wisuda tahunan/tengah tahunan, transkrip hasil belajar para lulusan, direktori lulusan Program Studi, hasil studi pelacakan, peraturan perundang-undangan yg terkait

N Penelitian, Publikasi, Skripsi, Pengabdian kepada Masyarakat, dan hasil lainnya

1. Kualitas, produktivitas, relevansi sasaran, dan efisiensi pemanfaatan dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

2. Agenda, keberlanjutan, diseminasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 3. Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bersama dosen dan mahasiswa 4. Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang

dilakukan oleh mahasiswa 5. Hubungan antara pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 6. Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan publikasi dosen. 7. Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian dengan lembaga dalam dan luar negeri 8. Kualitas & kurun waktu penyelesaian skripsi (termasuk proses penulisan skripsi &

pembimbingannya) 9. Publikasi hasil penelitian, karya inovatif, dan rangkuman skripsi. 10. Produk Program Studi berupa model-model, hak paten, hasil pengembangan prosedur

kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian

Rancangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Renstra, daftar tugas pembimbingan mahasiswa, catatan mengenai penyelesaian skripsi, daftar skripsi, peraturan perundang-undangan terkait

Page 146: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

124

4.1.1.3.4. Kebutuhan Informasi (dan Data) untuk Penyusunan Borang

Kebutuhan informasi (dan data) untuk penyusunan Borang Akreditasi

Program Studi dapat diidentifikasikan berdasarkan Panduan Pengisian Borang

Akreditasi Program Studi S1. Secara ringkas, kebutuhan informasi (dan data) untuk

penyusunan Borang Akreditasi Program Studi ditampilkan pada Tabel 4.3 (BAN PT

Depdiknas, 2001).

Tabel 4.3: Kebutuhan informasi (dan data) untuk penyusunan borang No.

Butir No. Kolom Kebutuhan Informasi (dan Data)

Identitas Program Studi dan pengisi borang

• Program Studi (PS) • Jurusan • Fakultas • Perguruan Tinggi • Bulan & Tahun Penyelenggaraan PS Pertama Kali • Nomor SK Pendirian PS • Tanggal SK • Pejabat Penandatangan SK • Visi Program Studi • Misi Program Studi • Tujuan Program Studi

(1) - (4) Nomor mata kuliah, nama mata kuliah, kelompok mata kuliah (5) – (12) Status mata kuliah: (wajib, pilihan; KURNAS, lokal; beban sks perkuliahan, praktikum, total) (13) Nama jurusan/fakultas/universitas pembina setiap mata kuliah yang digunakan oleh PS (14) Nama dosen penanggung jawab dan keahlian dosen yang menangani mata kuliah Lampiran 2 Nomor, semester, kode mata kuliah, dan nama mata kuliah pilihan yang diselenggarakan

dalam tiga tahun terakhir, bobot sks setiap mata kuliah, jurusan/fakultas yang membina mata kuliah, dan nama dosen yang mengajar

1

Lampiran 3 Nama mata kuliah praktikum dan atau praktek, pokok masalah dan jumlah jam praktikum per semester untuk setiap judul praktikum, serta tempat pelaksanaan praktek/praktikum

(1) – (5) Nama lengkap dosen tetap (tidak disingkat, gelar di belakang nama) berserta tempat dan tanggal lahir, tuliskan nomor identitas dosen, pendidikan S1, S2 dan S3 dan asal universitas, jabatan fungsional akademik

(7) Bidang keahlian dosen berdasarkan SK jabatan atau pendidikan tertinggi. (8) Bidang mata kuliah yang diajarkan dosen (9) Jumlah sks yang diajarkan dosen pada mahasiswa tahun pertama

2a

(10) - (11) Jumlah sks yang diajarkan dosen per semester pada PS yang bersangkutan pada semester ganjil dan genap untuk 3 tahun terakhir

(1) – (5) Nama lengkap dosen tidak tetap (tidak disingkat, gelar di belakang nama) berserta tempat dan tanggal lahir, nomor identitas dosen, pendidikan S1, S2 dan S3 dan asal universitas, jabatan fungsional akademik

(7) Bidang keahlian dosen berdasarkan SK jabatan atau pendidikan tertinggi

2b

(8) bidang mata kuliah yang diajarkan dosen

Page 147: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

125

(9) Jumlah sks yang diajarkan dosen pada mahasiswa tahun pertama (10) Jumlah rata-rata sks yang diajarkan dosen per semester untuk 5 tahun terakhir (1) – (6) Jumlah karyawan menurut kualifikasinya 3 (7) Unit kerja adalah jenis tenaga penunjang yang mempunyai akses pada Program Studi yang

bersangkutan baik di Fakultas dan PS 4 Suasana akademis yang kondusif adalah iklim yang mendorong interaksi positif antara

dosen dan dosen, dosen-mahasiswa, serta mahasiswa-mahasiswa. Jenis dan mekanisme pelaksanaan upaya untuk mewujudkan suasana akademis (dalam lingkup pendidikan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masayarakat)

(1) TS adalah tahun akademik utuh terakhir sebelum saat pengisian Borang (2) Jumlah mahasiswa yang berminat/mendaftar pada setiap tahun pendaftaran (3) Daya tampung nyata PS sesuai dengan kapasitas fasilitas yang ada untuk menerima

mahasiswa baru untuk setiap tahun pendaftaran (4) Jumlah mahasiswa yang lulus seleksi dan diterima menjadi peserta PS pada setiap tahun

pendaftaran (5) Jumlah mahasiswa yang telah diterima yang benar-benar melakukan registrasi (mendaftar)

untuk mengikuti kegiatan perkuliahan (6) Jumlah lulusan tahun yang bersangkutan (7)- (9) IPK minimal yang dicapai mahasiswa yang lulus pada tahun yang bersangkutan

IPK rata-rata yang dicapai mahasiswa yang lulus pada tahun yang bersangkutan IPK maksimal yang dicapai mahasiswa yang lulus pada tahun yang bersangkutan

5a

(10) – (12) Jumlah lulusan pada tiap tahun kelulusan yang memperoleh IPK < 2,75 Jumlah lulusan pada tiap tahun kelulusan yang memperoleh IPK antara 2,75 - 3,50 Jumlah lulusan pada setiap tahun kelulusan yang memperoleh IPK > 3,50

(2) Jumlah mahasiswa yang mendaftar pertama kali pada tahun TS-8 (3) Jumlah mahasiswa yang mendaftar pertama kali pada tahun:

TS-8 yang masih teregistrasi pada tahun TS-7 TS - 7

(4) Jumlah mahasiswa yang mendaftar pertama kali pada tahun: TS-8 yang masih teregistrasi pada tahun TS-6 TS-7 yang masih teregistrasi pada tahun TS-6 TS – 6

(5) Jumlah mahasiswa yang mendaftar pertama kali pada tahun: TS-8 yang masih teregistrasi pada tahun TS-5 TS-7 yang masih teregistrasi pada tahun TS-5 TS-6 yang masih teregistrasi pada tahun TS-5 TS -5

(6)

TS-8 yang masih teregistrasi pada tahun TS-4 TS-7 yang masih teregistrasi pada tahun TS-4 TS-6 yang masih teregistrasi pada tahun TS-4 TS-5 yang masih teregistrasi pada tahun TS-4 TS -4

(7) TS-8 yang masih teregistrasi pada tahun TS-3 TS-7 yang masih teregistrasi pada tahun TS-3 TS-6 yang masih teregistrasi pada tahun TS-3 TS-5 yang masih teregistrasi pada tahun TS-3 TS-4 yang masih teregistrasi pada tahun TS-3 TS -3

5b

(8) TS-8 yang masih teregistrasi pada tahun TS-2 TS-7 yang masih teregistrasi pada tahun TS-2

Page 148: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

126

TS-6 yang masih teregistrasi pada tahun TS-2 TS-5 yang masih teregistrasi pada tahun TS-2 TS-4 yang masih teregistrasi pada tahun TS-2 TS-3 yang masih teregistrasi pada tahun TS-2 TS -2

(9) TS-8 yang masih teregistrasi pada tahun TS-1 TS-7 yang masih teregistrasi pada tahun TS-1 TS-6 yang masih teregistrasi pada tahun TS-1 TS-5 yang masih teregistrasi pada tahun TS-1 TS-4 yang masih teregistrasi pada tahun TS-1 TS-3 yang masih teregistrasi pada tahun TS-1 TS-2 yang masih teregistrasi pada tahun TS-1 TS -1

(10) TS-8 yang masih teregistrasi pada tahun TS-0 TS-7 yang masih teregistrasi pada tahun TS-0 TS-6 yang masih teregistrasi pada tahun TS-0 TS-5 yang masih teregistrasi pada tahun TS-0 TS-4 yang masih teregistrasi pada tahun TS-0 TS-3 yang masih teregistrasi pada tahun TS-0 TS-2 yang masih teregistrasi pada tahun TS-0 TS-1 yang masih teregistrasi pada tahun TS-0 TS -0

(11) Jumlah lulusan total dari mahasiswa untuk setiap angkatan berdasarkan tahun masuk sampai tahun TS

(1) – (2) Jenis fasilitas/peralatan utama yang digunakan dalam proses perkuliahan yang terkait dengan mata kuliah MKK, tidak termasuk ATK (Alat Tulis Kantor) habis pakai berdasarkan kelompok jenis fasilitasnya (Prasarana atau Sarana). Prasarana adalah fasilitas yang berupa asset infrastruktur (tidak bergerak) seperti tanah, gedung, ruang perkuliahan, ruang laboratorium, ladang/lahan kebun percobaan, dll. Sarana adalah fasilitas/peralatan (bergerak) yang digunakan dalam proses pembelajaran seperti komputer, alat-alat laboratorium, media belajar, mesin-mesin, dll.

(3) Rasio masing-masing prasarana/sarana dengan mahasiswa pemakai (4) Kondisi kelayakan penggunaan (rusak, tidak rusak) (5) – (6) Kepemilikan fasilitas (milik sendiri/disewa)

6

(7) Jumlah jam penggunaan fasilitas rata-rata per minggu dalam satu semester, oleh bidang studi yang bersangkutan yang terkait dengan pelaksanaan Tridharma PT.

(2) - (3) Jumlah dan luas ruang kerja bagi dosen tetap 7 (4) - (5) Jumlah dan luas ruang kerja bagi dosen tidak tetap/luar biasa (1) – (2) Rekapitulasi jumlah ketersediaan pustaka yang relevan 8a Lampiran Judul, penulis/penerbit, dan tahun penerbitan pustaka, serta jumlah eksemplar/copy per

judul yang dimiliki oleh perpustakaan di lingkungan kampus 8b Nama perpustakaan di luar PT yang dapat diakses

(1) - (3) Daftar nama Mata kuliah kelompok MKK, MKDK, dan MKP dan bobot sks (4) – ( 10) Jumlah jam rata-rata per minggu yang dialokasikan untuk masing-masing kegiatan untuk

setiap mata kuliah

9a

(11) - (12) SAP dan modul 9b-e Mekanisme monitoring, penelaahan, dan evaluasi untuk melihat apakah kegiatan-kegiatan

yang telah direncanakan pada butir 9a dilaksanakan atau tidak 10a Jenis kegiatan dalam lingkup pendidikan dan penelitian dan pengabdian masyarakat yang

melibatkan dosen dan mahasiswa di luar kegiatan kuliah selama 3 tahun terakhir yang

Page 149: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

127

memungkinkan dosen dan mahasiswa berinteraksi 10 b Kontribusi kegiatan pada butir 10.a. terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran 11a - Panduan 11b - Jumlah rata-rata mahasiswa per dosen PA 11c Jumlah pertemuan rata-rata pembimbingan per mahasiswa per dosen per semester 12a1 (1) - (4) Nama dosen tamu/tenaga ahli, tugas dan lama tugas dosen tamu, serta tugas dan lama

tugas tenaga ahli 12a2 (1) - (6) Nama dosen yang diberi tugas belajar, tempat tugas belajar (nama institusi dan negara),

jenjang studi, bidang studi, dan tahun mulai tugas belajar 12a3 (1) - (5) Nama dosen yang mengikuti kegiatan, tempat, dan waktu kegiatan, sebagai penyaji atau

sebagai peserta 12b - Tujuan, kriteria keberhasilan dan kemanfaatan upaya dalam butir 12a. 13 (1) – (6) Jenis evaluasi kesiapan awal kuliah adalah jenis penilaian yang bertujuan untuk

menentukan kemampuan awal mahasiswa pada awal perkuliahan 14 (1) - (4) Jumlah dosen tetap yang mengikuti kegiatan 15 (1) – (4) Rata-rata beban kerja per semester dosen di PT sendiri dan di luar PT, dalam satuan sks

dosen (berdasarkan SK Dirjen DIKTI No. 48 Th. 1983) (1) Kode etik akademik umum adalah suatu pedoman yang memberikan rambu-rambu

etika ilmiah dalam pelaksanaan Tridharma PT, seperti rambu-rambu information sharing, komitmen terhadap pelaksanaan tugas, akuntabilitas pelaksanaan tugas, dll.

Plagiat adalah pengakuan hasil kerja/karya ilmiah orang lain sebagai hasil karya sendiri. Misalnya, mencuplik konsep, gagasan, hubungan kesejawatan, pemikiran mengenai suatu topik secara 100% sama (persis) tanpa menyebutkan sumber aslinya.

(2) - (3) Kepemilkan pedoman yang tertera

16

(4) Metode sosialisasi pedoman yang ada, cara penanganan kasus pelanggaran 17 a. (2) - (4) Jumlah karya ilmiah dosen tetap yang sesuai dengan bidang 3 tahun terakhir (5) - (7) Jumlah karya ilmiah dosen tetap yang tidak sesuai dengan bidang 3 tahun terakhir 17 b. (2) - (4) Jumlah karya ilmiah dosen tetap maupun tidak tetap yang sesuai dalam 3 tahun terakhir (5) - (7) Jumlah seluruh karya ilmiah dosen tetap maupun tidak tetap yang tidak sesuai dalam 3

tahun terakhir 18a (2) - (4) Jumlah penelitian dosen tetap yang sesuai dalam 3 tahun terakhir (5) - (7) Jumlah penelitian dosen tetap yang tidak sesuai 18 b Jumlah dana penelitian dari luar PT, di luar dana penelitian skripsi, yang diberi sebagai

bagian dari beasiswa (2) - (4) Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat dosen tetap yang sesuai dalam 3 tahun

terakhir 18c

(5) - (7) Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat dosen tetap yang tidak sesuai 18d Jumlah dana pengabdian kepada masyarakat dari luar PT berdasarkan sumber dana 19 a Metode pelaksanaan kegiatan yang digunakan, serta informasi terkait. Contoh profil

akademis lulusan, kuesioner pelacakan alumni, bukti pertemuan dengan calon pengguna lulusan, dll

19 b Upaya pemanfaatan umpan balik bagi peningkatan PS 20 Kerjasama/kemitraan adalah bentuk kerjasama antar-institusi baik di dalam maupun di luar

negeri dalam pelaksanaan aspek-aspek Tridharma PT, misal penelitian bersama, tukar menukar dosen dan mahasiswa, penyelenggaraan seminar bersama, dll

Page 150: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

128

44..11..22.. SSiisstteemm IInnffoorrmmaassii AAkkaaddeemmiikk ((SSIIAAKKAADD)) ddii PPeerrgguurruuaann TTiinnggggii

44..11..22..11.. Implementasi Sistem Informasi Akademik

4.1.2.1.1. Sistem Informasi Akademik di UGM Yogyakarta

Penjelasan tentang Sistem Informasi Akademik di Universitas Gadjah Mada

(UGM) Yogyakarta dapat ditemukan dalam beberapa sumber referensi, yaitu Rencana

Strategis UGM tahun 2003-2007, SK Rektor UGM Nomor 259/P/SK/HT/2004,

website PPTI UGM, dan website Panduan Sistem Informasi Akademik Fakultas

Pertanian UGM. Rencana Strategis UGM tahun 2003-2007 yang disahkan oleh

Majelis Wali Amanat UGM pada tanggal 25 April 2004 memuat penjelasan tentang

beberapa hal terkait Sistem Informasi Akademik di UGM. Sasaran SIM UGM adalah

terselenggaranya SIM yang menjamin terlaksananya perencanaan dan manajemen

keuangan, SDM, sarana prasarana secara efektif dan efisien, yang meliputi subsistem

sebagai berikut: (1) Sistem Akuntansi UGM (SISKUNGAMA) dan Sistem Informasi

Kepegawaian UGM (SIMPEGAMA); (2) Sistem Informasi Akademik UGM

(SIAGAMA) dan Sistem Informasi Gedung dan Ruang (SIMGERU); (3) Sistem

Informasi Alumni UGM (SILUGAMA) dan Kemahasiswaan (SIMAWA); (4) Sistem

Informasi Perpustakaan UGM merupakan bagian terpisah.

Dalam sumber referensi yang lain, Bambang N. Prastowo (2004)

menjelaskan, bahwa penggunaan komputer untuk Sistem Informasi Akademik (SIA)

di UGM mengalami perubahan sejalan dengan perubahan teknologi informasi.

Awalnya SIA menggunakan mainframe dengan tujuan utama untuk registrasi/her-

registrasi, pendaftaran KRS, dan pencetakan presensi kuliah dan ujian yang

Page 151: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

129

dilaksanakan terpusat di mainframe. Penggunaan mainframe yang terpusat dirasa

kurang fleksibel dalam pemenuhan kebutuhan lokal fakultas dan menyebabkan

antrian panjang pada pencetakan dokumen masal. Dengan hadirnya PC, manajemen

akademik dilaksanakan tersebar di masing-masing fakultas/jurusan. Penggunaan PC

yang dapat berdiri sendiri memberikan fleksibilitas tinggi dalam pelayanan kebutuhan

lokal pada masing-masing unit. Namun, kastemisasi yang berlebihan di tingkat

fakultas/jurusan menyulitkan proses integrasi di tingkat Universitas dan validitas

kode mata kuliah, NIP dosen, dan NIU/NIF mahasiswa tidak bisa secara langsung

terkontrol. Kehadiran jaringan komunikasi data kampus membuka jalan untuk

mengimplementasikan SIA terpadu yang dapat mengakomodasikan fleksibilitas

pelayanan kebutuhan lokal dan sekaligus kontrol validitas data secara terpusat. UPT

PUSKOM UGM telah mengembangkan SIA terpadu yang dipersiapkan untuk bisa

dioperasikan Fakultas/Jurusan/Program studi dengan kontrol validitas dan pelaporan

data secara terpadu di Universitas. Sistem ini telah diujicobakan di Fakultas

Peternakan, Fakultas Kedokteran Gigi dan program D3 Agro Industri Fakultas

Teknologi Pertanian, sedangkan Fakultas Hukum dan Isipol sedang dalam proses

migrasi dan validasi data (http://www.ppti.ugm.ac.id/).

Sementara itu, Fakultas Pertanian (FAPERTA) UGM Yogyakarta, telah

mengimplementasikan SIA untuk lingkup Fakultas. SIA FAPERTA menyediakan

layanan untuk KRS baru, Perubahan KRS, Lihat KRS, Lihat KHS, serta Transkrip

(http://www.faperta.ugm.ac.id/akademik/manual.pdf).

Page 152: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

130

4.1.2.1.2. Sistem Informasi Akademik di UI Jakarta

Situs Sistem Informasi Akademik Universitas Indonesia (UI) Jakarta

menyediakan layanan khusus untuk mahasiswa UI yang masih aktif. Setiap

mahasiswa mempunyai account (nama dan kata kunci/password) yang digunakan

untuk mengakses situs web ini. Bila login berhasil, maka mahasiswa akan masuk ke

halaman utama Sistem Informasi Akademis Mahasiswa (SIAK). Data-data di situs ini

hanya salinan dari data di server utama SIAK, sehingga ada rentang waktu antara

perubahan data di server utama SIAK dengan penyalinan data ke situs ini

(https://www.akademik.ui.ac.id/).

Selanjutnya, AAG. Indra Pramana, Cipto Asido Sidabalok, Jefri C. Sormin,

dan Minnarto Djojo (2001) melalui perusahaannya Arcle Technologies menawarkan

proyek Perancangan Software Sistem Informasi Akademik Fakultas Teknik

Universitas Indonesia (FTUI). Software yang ditawarkan berfungsi untuk

memberikan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan seminar/skripsi

di Jurusan Elektro FTUI. Software ini ditujukan untuk staf karyawan administrasi

jurusan Elektro FTUI dan mahasiswa yang ingin menggunakan informasi tersebut

untuk setiap kegiatan yang berkaitan dengan seminar/skripsi sehingga dapat

membantu memudahkan mahasiswa dalam mengurus seminar/skripsi

(http://www.arcle.net/).

Page 153: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

131

4.1.2.1.3. Sistem Informasi Akademik di UAJ Jakarta

Pihak Yayasan dan Universitas Katolik Atma Jaya (UAJ) Jakarta sejak tahun

2003 sudah mencanangkan proyek komputerisasi Atma Jaya yang dikenal dengan

Amadeus yang akan berlangsung sampai tahun 2007. Tujuan dari proyek Amadeus

adalah untuk memanfaatkan sebesar-besarnya teknologi informasi untuk membantu

proses kegiatan belajar-mengajar, administrasi, dan pengambilan keputusan. Proses-

proses yang bersifat rutin dan bersifat manual akan diotomatisasi sehingga bisa

mempersingkat waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan

tersebut. Sistem Informasi yang dibangun mencakup Sistem Informasi Akademik,

Sistem Perpustakaan, Sistem Sumber Daya Manusia, Sistem Keuangan, dan Sistem e-

Learning. Semua sistem informasi yang dibangun saling terintegrasi sehingga

informasi bisa mengalir ke seluruh bagian kampus secara real-time dan akurat.

Dengan teknologi berbasis web setiap sivitas akademika baik dosen, mahasiswa,

maupun karyawan bisa on-line ke sistem dan melakukan pekerjaannya dengan

memanfaatkan sebesar-besarnya teknologi informasi.

Situs Sistem Informasi Akademik UAJ Jakarta juga telah dikembangkan

untuk memberikan layanan informasi bagi sivitas akademika dan masayarakat umum

dengan menyediakan infromasi yang dikemas dalam empat pilihan yaitu, pilihan Info

Atma Jaya, Program Sarjana, Program Pascasarjana, Lembaga, serta Katalog. Situs

ini juga menyediakan informasi tentang Mahasiswa, Alumni, Dosen, Peneliti,

Lustrum IX, Atma Jaya Peduli. UAJ Jakarta juga memberikan layanan lain dalam

situs ini, yaitu: (1) Sintesis, untuk memberikan layanan Sistem Informasi Interaktif

Page 154: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

132

Mahasiswa; (2) Sintedos, untuk memberikan layanan Sistem Informasi Interaktif

Dosen; (3) User Support, untuk memberikan layanan khusus bagi user di Atma Jaya

yang mengalami kesulitan/masalah tentang komputer, e-mail, network, atau aplikasi

(http://www.atmajaya.ac.id/).

4.1.2.1.4. Sistem Informasi Akademik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Situs Sistem Informasi Perguruan Tinggi UIN (SIMPERTI-UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta merupakan aplikasi terpadu di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah. Situs ini

mulai di-launching pada tahun 2004 dengan menyediakan enam pilihan menu, yaitu

Home, Fakultas, Lembaga Pendukung, Akademik, Kemahasiswaan, serta Kontak.

Pilihan menu Akademik menyediakan informasi Pedoman Akademik, meliputi

Pendaftaran Calon Mahasiswa; Biaya Pendidikan; Sistem Kredit Semester (SKS);

Program Pendidikan, Beban Studi, dan Bobot Kredit; Penulisan Makalah, Skripsi,

Tesis, dan Disertasi; Pengabdian pada Masyarakat; Struktur Kurikulum; Beban Studi

Setiap Semester; Mahasiswa Pendengar (Mustami'); Mahasiswa Program Sisipan

(Sandwich Program); Program Gelar Ganda (Double Degree) Bagi Program S-1;

Program Double Degree Bagi Program Magister; Program Gelar Double Degree Bagi

Program Doktor; Program Doctor By Research; Ketentuan Umum Konversi Mata

Kuliah dan Nilai; Evaluasi, Ujian, Penilaian, Indeks Prestasi dan Predikat Kelulusan;

Sanksi Pendidikan; Penasehat Akademik; Prosedur Administrasi dan Pelayanan

Akademik; serta Sanksi Akademik dan Non Akademik. Selain itu, situs ini

menyediakan informasi umum, yaitu Tentang UIN, Organisasi, Fasilitas, Kerjasama,

Page 155: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

133

Jurnal, serta Favourite Links. Halaman utama situs ini juga menyediakan empat buah

link terkait, yaitu Pedoman akademik, Kalender akadmeik, Info SPMB 2004 (S.1),

serta Info SPMB 2004 Pascasarajana (S.2/S.3).

Bagi Mahasiswa, Alumni, Dosen, Staf/Karyawan serta orang tua/wali

Mahasiswa diberikan akses khusus untuk mengakses layanan yang disediakan oleh

SIMPERTI-UIN, caranya adalah dengan melakukan registrasi secara on-line untuk

mendapatkan kode akses. Layanan on-line yang telah dibuka adalah layanan

akademik yang terkait dengan perkuliahan mahasiswa, antara lain Kurikulum

Pendidikan, Dosen Pengajar, KRS, KHS, dan Status Pembayaran Mahasiswa. Untuk

sementara SIMPERTI-UIN baru dapat melayani Mahasiswa Pascasarjana Program

S.2 dan S.3, sedangkan SIMPERTI-UIN untuk mahasiswa Program S.1 masih dalam

proses pengembangan (http://www.uinjkt.ac.id/).

4.1.2.1.5. Sistem Informasi Akademik di UII Yogyakarta

Situs Sistem Informasi Akademik Universitas Islam Indonesia (UII)

Yogyakarta menyediakan dua pilihan bahasa, yaitu Inggris dan Indonesia yang

masing-masing menyajikan 13 pilihan menu, yaitu Sekilas UII, Program Studi,

Akademik, Layanan, Sumber Daya, Kemahasiswaan, Alumni

Beasiswa/Santunan Bagi Mahasiswa Aceh yang terkena Musibah,

FAQ, Jurnal, UII webmail, Warta-Kegiatan, Alumni Career Center, serta QuestBook.

Selain itu, situs ini juga menampilkan informasi berita-berita terbaru pada pilihan

Warta dan informasi kegiatan pada pilihan Kegiatan.

Page 156: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

134

Pilihan menu Akademik menyajikan sebanyak 15 macam informasi seputar

kegiatan akademik, yaitu Visi dan Misi, Jurusan dan Bagian, Fasilitas, Organisasi,

Staf Pengajar, Sejarah, Proyeksi Perkembangan, Kurikulum, Perkuliahan dan

Praktikum, Ketentuan dan Prosedur, Sistem Pendidikan, Rencana Kuliah, Evaluasi

dan Penilaian, Penyelenggaraan Ujian, serta Tugas Akhir. Kalangan sivitas

akademika dapat mengakses Layanan Informasi Akademik (LIA) yang disediakan

oleh Sistem Informasi Akademik (SIMAK) setelah berhasil login ke sistem

(http://www.uii.ac.id/).

4.1.2.1.6. Sistem Informasi Akademik di UMY Yogyakarta

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) telah bekerja sama dengan

beberapa pihak untuk mengembangkan sistem informasi yang menyediakan layanan

sistem informasi terpadu, meliputi: (1) Situs Resmi UMY, memuat informasi tentang

situs, maksud dan tujuan pengembangan situs, fitur dan fasilitas dalam situs, serta

Site Credit; (2) Sistem Informasi Penmaru, memuat informasi tentang Sistem

Infomasi Penmaru UMY, Maksud dan tujuan, serta Fungsi dan Fasilitas; (3) Sistem

Informasi Akademik, memuat informasi tentang Sistem Informasi Akademik (SIA),

Pendaftaran, Informasi cara pendaftaran dalam SIA, Aksesabilitas, serta Syarat dan

Kondisi; (4) Sistem Informasi Manajemen Keuangan, memuat informasi tentang SIM

Keuangan, Fungsi dan Fasilitas SIM Keuangan, serta Review Kinerja; (5) Sistem

Informasi Manajemen Kepegawaian, memuat informasi tentang SIM Kepegawaian,

Fasilitas dan Fungsi, Implementasi, serta Penerapan SIM Kepegawaian; (6) Sistem

Page 157: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

135

Informasi Manajemen Perpustakaan, memuat informasi tentang SIM Perpustakaan,

Fasilitas peminjaman, Fasilitas yang disediakan dalam SIM Perpustakaan, Katalog,

serta Katalog buku (http://www.umy.ac.id/).

4.1.2.1.7. Sistem Informasi Akademik di UII ISTA

Institut Sains & Teknologi AKPRIND (ISTA) Yogyakarta bekerjasama

dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA-ISTA) berhasil mengembangkan website yang

telah di-launching sejak tahun 2002. Situs ini menyediakan layanan informasi

meliputi Warta kampus, Profil Kampus, Penerimaan MABA, Sarana dan Prasarana,

Program Studi, Kegiatan Mahasiswa, Riset dan Pengabdian, Inovasi Teknologi,

Alumni, Warnet serta BatistaNet. Situs ini juga menyajikan informasi tentang hasil

Akreditasi, Kalender Akademik, Buku Tamu, dan Kontak. Pada bagian yang lain,

situs ini menyediakan informasi lowongan kerja bagi alumni, serta fasilitas Penmaru

on-line. Dan sejak tahun 2004, ISTA menyediakan layanan informasi Pengumuman

Hasil Seleksi Penmaru melalui SMS dengan tarip khusus (http://www.akprind.ac.id/).

Jaringan intranet yang menghubungkan tiga lokasi kampus, yaitu

Laboratorium Pusat di Kotabaru, Kampus I di Balapan, dan Kampus II di Bimasakti,

disediakan untuk mendukung penerapan Sistem Informasi Akademik (SIA) di ISTA.

SIA ini dapat diakses oleh segenap sivitas akademika setelah berhasil melewati

proses login. SIA menyediakan beberapa layanan antara lain, penawaran matakuliah,

penjadwalan kuliah, Pra-KRS, KRS, perubahan KRS, KHS, yudisium, transkrip.

Sementara itu, apliaksi-aplikasi untuk penggajian, kepegawaian, perpustakaan,

Page 158: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

136

praktikum, Penmaru, heregistrasi, SPP-DPP, KKN, PKN-KP-Merencana-TA-Skripsi,

dan beberapa aplikasi kecil pendukung evaluasi kinerja telah dikembangkan dan

diimplementasikan secara terpisah dari SIA.

Dalam dokumen Evaluasi Diri Program Studi Teknik Informatika ISTA tahun

2002, dijelaskan bahwa SIM di ISTA memiliki dua macam tujuan, yang pertama

adalah untuk memenuhi kebutuhan administrasi umum, keuangan, dan administrasi

akademik, seperti pengolahan data mahasiswa, dosen, lulusan, nilai ujian, transkip

akademik, ijasah, arsip, dan laporan; dan yang kedua adalah untuk memenuhi

kebutuhan data statistik yang diperlukan dalam pengelolaan Program Studi.

Dalam sumber referensi yang lain, yaitu Portofolio ISTA tahun 2002, dalam

Bab V tentang Sistem Informasi dijelaskan bahwa untuk menunjang sistem informasi

yang handal, diadakanlah prasarana untuk komputerisasi yang antara lain berupa

jaringan komputer berbasis LAN, server, Internet, printer, modem, router, HUB, dan

UPS. Pemanfaatan fasilitas tersebut di samping ditujukan untuk kegiatan praktikum,

penelitian, dan pengabdian masyarakat, juga dimanfaatkan untuk sistem administrasi

dengan jaringan terpadu.

4.1.2.1.8. Sistem Informasi Akademik di Pascasarjana STSI Surakarta

Situs Sistem Informasi Akademik Program Master Pascasarjana STSI

Surakarta dikembangkan untuk melengkapi sistem informasi manual yang dalam

batas tertentu masih tetap digunakan. Website ini menyediakan informasi umum

tentang Program Master Pascasarjana, Program Studi yang diselenggarakan,

Page 159: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

137

Kurikulum, Fasilitas dan Infrastruktur, Dosen, Beaya kuliah, Syarat menjadi

mahasiswa, Waktu pendaftaran, Bentuk seleksi masuk, Pengumuman hasil seleksi,

Kegiatan seminar dan workshop, Ujian Tugas Akhir, Jurnal, Terbitan buku, serta

kegiatan akademik yang dipandang perlu. Untuk keperluan efektifitas bimbingan

Tugas Akhir serta korespondensi antar Mahasiswa, Dosen, serta masyarakat yang

berkeinginan untuk berhubungan dengan Program Master Pascasarjana disediakan e-

mail khusus dengan alamat [email protected]. Sebuah workstation khusus di

ruang Perpustakaan Pascasarjana disediakan bagi sivitas akademika Pascasarjana

STSI Surakarta untuk dapat mengakses dengan cepat seluruh informasi tersebut.

Sistem informasi yang telah dikembangkan itu pada dasarnya cukup memadai

dan merupakan sebuah kekuatan yang dimiliki oleh Program Master Pascasarjana

STSI Surakarta. Kelemahan yang tampak saat ini adalah belum seluruh sivitas

akademika memanfaatkan situs tersebut secara maksimal. Situasi demikian terjadi

akibat kesenjangan pemahaman sebagian sivitas akademika terhadap sistem informasi

yang berbasis teknologi informasi, serta masih terbatasnya tenaga teknis yang

memiliki kemampuan untuk memasukkan berbagai informasi dalam kemasan yang

menarik. Hambatan ini perlu segera mendapat perhatian secara serius

(http://www.stsi-ska.ac.id/pasca/sisteminformasi.htm).

4.1.2.1.9. Sistem Informasi Akademik di UNIBRAW Malang

Situs Sistem Informasi Akademik Universitas Brawijaya (SIAKAD.UB)

Malang dikembangkan oleh Unit Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi

Page 160: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

138

(UPPTI) UNIBRAW. SIAKAD.UB memiliki enam modul, yaitu: (1) SIAKAD

(Sistem Informasi Akademik), yaitu untuk menangani dan mengolah data akademik

secara terpadu; (2) SIREGI WEB (Sistem Registrasi Online), menyediakan layanan

pengaturan besar pembayaran dan status aktif pada registrasi mahasiswa; (3) SIMPEL

(Pelaporan Registrasi Online), menyediakan laporan hasil registrasi secara cepat dan

efisien, khusus bagi Pejabat rektorat atau fakultas, (4) SIAM (Sistem Informasi

Mahasiswa Online), memungkinkan Mahasiswa melakukan KRS online,

menyediakan informasi akademik dan registerasi; (5) SIUDA (Sistem Wisuda

Online), memungkinkan fakultas melakukan pendaftaran wisuda; (6) SMS

Akademik, memungkinkan Mahasiswa mengakses informasi IP, IPK, SKS, dan

Daftar Ulang melalui SMS. Dalam penjelasan yang lebih lanjut, SIAKAD.UB

memiliki beberapa fitur, yaitu: integrasi dengan jaringan komputer, standarisasi

aturan akademik, sinkronisasi data yang terdistribusi, analisa data secara akurat,

pencadangan (backup) data, layanan online melalui web, tingkat keamanan data

tinggi, kemudahan pengembangan lanjutan, serta adaptasi pada perubahan kurikulum

(http://www.siakad.brawijaya. ac.id/).

4.1.2.1.10. Sistem Informasi Akademik di Universitas Negeri Jember

UNEJ pada tahun 1983 membentuk Pusat Komputer dan pada tahun 1984

mendapat bantuan satu perangkat mini komputer (Mini G Honeywell Bull). Pada

tahun 1986 didirikan gedung Pusat Komputer yang bertujuan untuk mengelola dan

merawat fasilitas penunjang kegiatan pembinaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Page 161: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

139

Tahun 1994, fasilitas komputer selain dipergunakan sebagai sarana penunjang teknis

dalam penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, juga dipergunakan dalam

mengembangkan SIM Perguruan Tinggi, dengan harapan mampu menghasilkan

informasi dalam waktu yang singkat, mempermudah pekerjaan rutin, serta membuat

artificial integency bagi pekerjaan yang dikerjakan oleh tenaga dengan kemampuan

yang relatif rendah jika dibandingkan dengan kriteria tenaga yang dibutuhkan oleh

pekerjaan tersebut.

Pengembangan komputer dalam informasi global juga telah dikembangkan

pada tahun 2000, pemasangan VSAT guna komunikasi global (Internet) dan sudah

berakhir pada tahun 2002. Visi UNEJ adalah menerapkan dan mengembangkan

teknologi informasi untuk mewujudkan UNEJ sebagai Cyber Campus and Cyber

Community. Sedangkan misi yang diemban adalah: (1) Memberikan layanan kepada

sivitas academika dalam pemanfaatan Teknologi Informasi untuk melaksanakan

program Tri Dharma Perguruan Tinggi; (2) Mewujudkan Sistem Informasi

Manajemen di UNEJ untuk mendukung kegiatan akademik dan administrasi serta

pengambilan keputusan baik di tingkat Universitas maupun level manajemen di

bawahnya; (3) Mengembangkan budaya masyarakat informasi di lingkungan kampus

UNEJ dan masyarakat Indonesia pada umumnya; (4) Berpartisipasi dalam

mengembangkan jaringan kerjasama antara UNEJ dengan pihak-pihak luar,

khususnya dalam penerapan serta pengembangan teknologi informasi

(http://www.unej.ac.id/upt/ti/).

Page 162: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

140

4.1.2.1.11. Sistem Informasi Akademik di UNAIR Surabaya

Situs Sistem Informasi Akademik Universitas Airlangga Surabaya

dikembangkan oleh UPT Puskom UNAIR. Situs ini menyajikan informasi dalam

dua pilihan bahasa, yaitu Inggris dan Indonesia, dengan enam menu pilihan, yaitu:

(1) UNAIR, memiliki submenu Sejarah, Visi, Misi, Pimpinan, serta Fakultas; (2)

Akademik, memiliki submenu Kalender pendidikan, Aturan, Matakuliah,

Evaluasi, serta Mutasi; (3) PMB, memiliki submenu PMDK dan SPMB; (4)

Beasiswa, memiliki submenu Peluang dan Beasiswa UNAIR; (5) Kolom

Pembaca, memiliki submenu Surat Pembaca dan Pembaca Menulis; (6)

Perpustakaan, memiliki submenu e-Library, Catalog online, ADLN, Automation,

Psycho Corner, serta American Corner. Situs ini juga menyediakan empat pilihan

informasi yaitu Informasi, Lembaga, Berita, dan Profil. Pilihan Informasi memuat

informasi tentang Akademik, Pegawai, Alumni, Guru Besar, Warta Online, serta

e-Mail. Pilihan Lembaga memuat informasi tentang lembaga-lembaga di UNAIR,

yaitu LPPM, Puskom, Haki, Pinlab’s, TDC, JPC, serta MKU. Pilihan Berita

memuat informasi seputar kegiatan di UNAIR, sedangkan pilihan Profil

menyajikan profil personal di lingkungan UNAIR (http://www.unair.ac.id/).

4.1.2.1.12. Sistem Informasi Akademik di MMT-ITS Surabaya

Situs Sistem Informasi Akademik Magister Manajemen Teknologi ITS

(MMT-ITS) telah di-launching pertama kali pada tahun 2001. Situs ini menyajikan

informasi umum, meliputi: (1) Pendaftaran mahasiswa baru, menyediakan forum

Page 163: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

141

diskusi dan tanya jawab seputar program pendidikan yang ditawarkan oleh MMT-

ITS, mekanisme pendaftaran mahasiswa dan fasilitas yang disediakan di MMT-ITS;

(2) Agenda kegiatan MMT-ITS, menyediakan informasi jadwal agenda kegiatan yang

diadakan MMT-ITS seperti Seminar, Kuliah Tamu, Wisuda, dan kegiatan lain; (3)

Manajemen Teknologi Lingkungan, menyediakan forum diskusi dan perbincangan

tentang dibukanya bidang keahlian baru Manajemen Teknologi Lingkungan di MMT-

ITS. Situs ini juga menyediakan informasi akademik, administrasi keuangan yang

forum tanya jawab masalah administrasi keuangan seperti SPP, Denda Mengulang,

Keterlambatan Tesis, Komplain data, dan sebagainya. SIM Akademik dan Keuangan

di MT-ITS disediakan khusus bagi para mahasiswa. Untuk bisa mengakses SIM

Akademik dan Keuangan harus melewati proses login sistem. Situs ini menyediakan

tujuh pilihan proses, yaitu FAQ, Search, Member, Group, Daftar, Data Pribadi, serta

Login (http://www.mmt.its.ac.id).

4.1.2.1.13. Sistem Informasi Akademik di UNHAS Makasar

Situs Sistem Informasi Akademik (Academic Information System/AIS)

Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar dibuat untuk memberikan informasi di

lingkungan UNHAS maupun yang membutuhkan data/informasi/kegiatan akademik

di UNHAS. Kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan di sini, dosen membuat kelas

pembelajaran menurut mata kuliah yang diajarkan dan meng-upload bahan kuliahnya,

sementara itu mahasiswa peserta mata kuliah tersebut dapat mengikuti kuliah dan

membaca bahan kuliah yang tersedia. AIS menyediakan Tampilan data seluruh Dosen,

Page 164: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

142

Tampilan data seluruh Mahasiswa, Pencarian data (Dosen, Mahasiswa, Pegawai,

Alumni, Jurusan, Pemakai kelas, Ruangan, serta Mata kuliah), Pimpinan, dan lain-

lain. Fasilitas lainnya dan sedang diusahakan tersedia adalah e-Learning secara on-

line dengan pembuatan kelas virtual (http://www.unhas.ac.id/~ais/).

4.1.2.1.14. Sistem Informasi Akademik di Universitas Islam Sumut

Situs Sistem Informasi Akademik Universitas Islam Sumatra Utara (UISU)

merupakan website yang dibangun oleh Biro Informasi dan Perencanaan UISU

bekerja sama dengan Program Studi Teknik Informatika UISU. Website ini

memfokuskan pada penyajian pelayanan Sistem Informasi Akademik, yang

menyajikan informasi Profil, Informasi Akademik, Pustaka, dan Alumni. Pada

tanggal 8 Juni 2005, kondisi website ini masih mengandung beberapa link kosong,

dan masih dilengkapi secara bertahap.

Layanan Informasi Akademik bagi para mahasiswa UISU diberikan melalui

Anjungan Informasi, yaitu berupa PC yang didesain sedemikian rupa sehingga

mudah dioperasikan. Anjungan Informasi berjumlah 3 unit masing-masing diletakkan

di Biro Rektor, halaman depan ruang Yayasan, dan halaman depan Biro Fakultas

Hukum. Anjungan Informasi tersebut dalam waktu dekat direncanakan berjumlah 7

unit. Selain itu, Informasi Akademik juga dapat dilihat melalui website, melalui

proses login dengan cara memasukkan NPM dan password. Password default sama

dengan NPM dan dapat dirubah setelah mahasiswa berhasil masuk ke sistem setelah

melalui proses login. Website ini sedang dipersiapkan untuk prosedur penggunaan e-

Page 165: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

143

mail bagi seluruh sivitas akademika UISU. Nantinya, setiap sivitas akademika dapat

memiliki e-mail secara cuma-cuma dengan nama [email protected]

(http://www.uisu.ac.id/).

44..11..22..22.. Sistem Informasi Akademik dalam Peraturan Perundangan

4.1.2.2.1. Sistem Informasi Akademik dalam UU SISDIKNAS

Peraturan perundang-undangan tentang Sistem Pendidikan Nasional

(SISDIKNAS) di Indonesia tercantum dalam Undang-Undang (UU) Nomor 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia (UU SISDIKNAS)

yang disahkan di Jakarta tanggal 8 Juli 2003 oleh Presiden Republik Indonesia

Megawati Soekarnoputri. Sebenarnya UU SISDIKNAS tidak secara eksplisit

mencantumkan aturan tentang Sistem Informasi Akademik, namun aturan-aturan

yang tercantum didalamnya memiliki implikasi terhadap Sistem Informasi Akademik

pada institusi Pendidikan Tinggi.

4.1.2.2.2. Sistem Informasi Akademik dalam Peraturan Pemerintah

Peraturan tentang Pendidikan Tinggi (DIKTI) di Indonesia tercantum dalam

Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1999 tentang

Pendidikan Tinggi yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 24 Juni 1999 oleh

Presiden Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie. Sebenarnya PP tersebut

tidak secara eksplisit mencantumkan aturan tentang Sistem Informasi Akademik,

Page 166: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

144

namun demikian aturan-aturan yang tercantum didalamnya memiliki implikasi

terhadap Sistem Informasi Akademik pada institusi Pendidikan Tinggi.

4.1.2.2.3. Sistem Informasi Akademik dalam KPPTJP

Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang (KPPTJP) 1996-

2005 tidak secara eksplisit mencantumkan aturan tentang Sistem Informasi

Akademik, namun demikian keterangan yang tercantum didalamnya memiliki

implikasi terhadap Sistem Informasi Akademik pada institusi Pendidikan Tinggi.

Dalam Program Utama nomor A.2.3. tentang Peningkatan Peran Perguruan

Tinggi dalam Perencanaan Pengembangannya dijelaskan bahwa Program Utama

Peningkatan Peran Perguruan Tinggi Dalam Perencanaan Pengembangannya

mempunyai tujuan meningkatkan kemampuan untuk:

1. Menetapkan tujuan dan sasaran;

2. Mengupayakan dan meningkatkan kelaikan memperoleh sumberdaya;

3. Merencanakan dan melaksanakan proses pencapaian tujuan.

Tolok ukur pencapaian tujuan tersebut adalah adanya Unit Kerja Tetap untuk

perencanaan pengembangan di masing-masing Perguruan Tinggi yang ditunjang oleh

Sistem Informasi Manajemen yang efektif.

Dalam Program Utama nomor A.3.1 tentang Pengembangan Pengelolaan

Sumberdaya Terpadu di Perguruan Tinggi, dijelaskan bahwa melalui

terselenggaranya sistem Penganggaran Belanja Terpadu yang menjadi bagian dari

Sistem Informasi Manajemen, Pimpinan Perguruan Tinggi dapat merencanakan dan

Page 167: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

145

melaksanakan manajemen sumberdaya yang efisien dan efektif. Tolok ukur

pencapaian tujuan tersebut adalah adanya tata buku aliran sumberdaya terpadu di

Perguruan Tinggi dan adanya manajemen sumberdaya yang efisien dan efektif.

Dalam Program Utama nomor A.4.2 tentang Peningkatan Kesiapan PTN dan

PTS Terhadap Fungsi dan Pelaksanaan Fungsi BAN dijelaskan bahwa suatu sistem

informasi manajemen yang baik, yang mengandung unsur-unsur pengelolaan

sumberdaya terpadu akan membantu kelancaran proses akreditasi oleh BAN terhadap

Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Di samping itu hasil evaluasi-diri Perguruan

Tinggi yang bersangkutan dapat digunakan sebagai titik tolak proses akreditasi

tersebut. Bagi Perguruan Tinggi yang bersangkutan, hasil proses akreditasi, menjadi

acuan untuk merancang dan merencanakan program-program peningkatan kwalitas

kinerja. Tolok ukur pencapaian tujuan tersebut adalah tersedianya data, informasi dan

laporan evaluasi-diri di Perguruan Tinggi yang dapat digunakan sebagai titik tolak

proses akreditasi (http://www.dikti.org).

4.1.2.2.4. Sistem Informasi Akademik dalam Naskah Akademik Sistem

Akreditasi

Terkait dengan Akreditasi Instistusi Perguruan Tinggi, Badan Akrediktasi

Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia

telah menerbitkan naskah Buku I tentang Naskah Akademik Sistem Akreditasi

Pendidikan Tinggi pada tahun 2002. Naskah ini tidak secara eksplisit mencantumkan

aturan tentang Sistem Informasi Akademik, namun demikian keterangan-keterangan

Page 168: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

146

yang tercantum didalamnya memiliki implikasi terhadap Sistem Informasi Akademik

pada institusi Pendidikan Tinggi. Keterangan-keterangan yang dimaksud tercantum

pada Bagian B tentang Standar Akreditasi Institusi dan Program Studi. Dalam naskah

tersebut dijelaskan bahwa standar akreditasi institusi dan program studi terdiri atas:1).

Standar Akreditasi Institusi Peguruan Tinggi (IPT); (2) Standar Akreditasi Program

Studi. Standar yang digunakan untuk menggambarkan komitmen inti kapasitas

Institusi Perguruan Tinggi, meliputi: (1) Integritas; (2) Visi, misi, tujuan dan sasaran;

(3) Tata pamong (governance); (4) Sumberdaya manusia; (5) Sarana dan prasarana;

(6) Keuangan; (7) Sistem informasi; (8) Keberlanjutan.

Standar yang digunakan untuk menggambarkan komitmen inti terhadap

efektivitas pendidikan Perguruan Tinggi, meliputi: (9) Mahasiswa; (10) Kurikulum;

(11) Sistem pembelajaran; (12) Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat; (13)

Sistem penjaminan mutu; (14) Sistem pengelolaan; (15) Suasana akademik; (16)

Program studi. Standar tentang Sistem Informasi memiliki enam parameter, yaitu: (1)

Sistem iformasi yang telah terlembaga; (2) Implementasi rencana pengembangan

sistem informasi; (3) Kemudahan penggunaan, meliputi akses bagi mahasiswa, akses

bagi staf, dan akses dari luar kampus; (4) Penggunaan sebagai sarana informasi baik

internal (local) maupun eksternal (global); (5) Pelatihan penggunaan IT untuk sivitas

akademika dan karyawan; (6) Sarana, yang meliputi: kecukupan, yaitu rasio

mahasiswa/terminal, rasio dosen/terminal, bandwidth, serta rasio

mahasiswa/bandwidth; efisiensi penggunaan; kesesuaian, kemutakhiran.

Page 169: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

147

4.1.2.2.5. Sistem Informasi Akademik dalam Portofolio Akreditasi

Terkait dengan Akreditasi Instistusi Perguruan Tinggi, Badan Akrediktasi

Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia

telah menerbitkan naskah Buku II tentang Pedoman Penyusunan Portofolio

Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi pada tahun 2003. Naskah ini tidak secara

eksplisit mencantumkan aturan tentang Sistem Informasi Akademik, namun demikian

keterangan-keterangan yang tercantum didalamnya memiliki implikasi terhadap

Sistem Informasi Akademik pada institusi Pendidikan Tinggi. Dalam naskah ini

dijelaskan secara singkat bagaimana memberikan penjelasan pada bagian Sistem

Informasi dalam penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, yaitu

memuat uraian mengenai hal-hal berikut:

1. Sistem informasi manajemen untuk mendukung kegiatan akademik dan non-

akademik, meliputi: Pengelolaan sistem informasi; Jenis informasi yang

disediakan; Ketersediaan perangkat keras, perangkat lunak dan sumber daya

manusia; Keberadaan dan pemanfaatan jaringan lokal (LAN), serta Keberadaan

dan pemanfaatan jaringan luas (WAN)

2. Jenis informasi yang disediakan

3. Kemudahan penggunaan (akses) bagi dosen, mahasiswa, dan orang luar

4. Pemanfaatan informasi oleh pimpinan, dosen, mahasiswa, dan masyarakat

5. Kecukupan sarana informasi, yaitu rasio mahasiswa/terminal, rasio

dosen/terminal, bandwidth, serta rasio mahasiswa/bandwidth

6. Kesesuaian dengan kebutuhan

Page 170: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

148

7. Kemutakhiran

8. Pelatihan penggunaan

4.1.2.2.6. Sistem Informasi Akademik dalam Penilaian Portofolio Akreditasi

Terkait dengan Akreditasi Instistusi Perguruan Tinggi, Badan Akrediktasi

Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia

telah menerbitkan naskah Buku V tentang Matrik Penilaian Portofolio Akreditasi

Institusi Perguruan Tinggi pada tahun 2003. Dalam naskah ini dijelaskan bagaimana

penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi dalam bentuk matrik

sebagaimana ditampilkan dalam Tabel 4.4.

Tabel 4.4: Matrik penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi HARKAT DAN PERINGKAT

SANGAT BAIK BAIK MEMUASKAN KURANG SANGAT KURANG KOMPONEN/ PARAMETER

5 4 3 2 1 7.1. Pengelolaan Sistem

Informasi

• Memiliki organisasi pengelola sistem informasi yang sangat lengkap

• Memiliki tata cara pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang sangat akurat

• Memiliki organisasi pengelola sistem informasi yang lengkap

• Memiliki tata cara pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang akurat

• Memiliki organisasi pengelola sistem informasi yg cukup lengkap

• Memiliki tata cara pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang cukup akurat

• Memiliki organisasi pengelola sistem informasi yg kurang lengkap

• Memiliki tata cara pengumpulan, analisis & penyajian informasi yg kurang akurat

• Tidak memiliki organisasi pengelola sistem informasi

• Memiliki tata cara

pengumpulan, analisis dan penyajian informasi

7.2. Perangkat Keras

(Hardware)

• Memiliki perangkat keras yang mendukung seluruh kegiatan program akademik dan administratif di institusi

• Memiliki perangkat keras yang menyediakan konektivitas (internal dan eksternal) bagi seluruh program studi dan unit-unit yang ada di institusi

• Rasio terminal terhadap terhadap mahasiswa, > 1:20

• Memiliki perangkat keras yang mendukung sebagian besar kegiatan program akademik dan administratif di institusi

• Memiliki perangkat keras yang menyediakan konektivitas (internal & eksternal) bagi sebagian besar program studi & unit yang ada di institusi

• Rasio terminal terhadap terhadap mahasiswa, 1:20 sampai 1: 30

• Memiliki perangkat keras yang mendukung sebagian kegiatan program akademik dan administratif di institusi

• Memiliki perangkat keras yang menyediakan konektivitas (internal dan eksternal) bagi sebagian program studi dan unit-unit yang ada di institusi

• Rasio terminal terhadap terhadap mahasiswa, 1:30 sampai 1: 40

• Memiliki perangkat keras yang mendukung sebagian kecil kegiatan program akademik dan administratif di institusi

• Memiliki perangkat keras yang menyediakan konektivitas (internal &eksternal) bagi sebagian kecil program studi & unit-unit yang ada di institusi

• Rasio terminal terhadap terhadap mahasiswa, < 1: 40

• Tidak memiliki perangkat keras yang mendukung sebagian kecil kegiatan program akademik dan administratif di institusi

• Tidak memiliki perangkat keras yang menyediakan konektivitas (internal dan eksternal)

• Tidak ada terminal untuk

mahasiswa •

7.3. Perangkat Lunak (Software)

• Memiliki perangkat lunak yang mendukung seluruh kegiatan program akademik dan administratif di institusi

• Memiliki perangkat lunak yang mendukung sebagian besar kegiatan program akademik dan administratif di institusi

• Memiliki perangkat lunak yang mendukung sebagian kegiatan program akademik dan administratif di institusi

• Memiliki perangkat lunak yang mendukung seabgian kecil sebagian program akademik dan administratif di institusi

• Tidak memiliki perangkat lunak yang mendukung seluruh kegiatan program akademik dan administratif di institusi

7.4. Sumber Daya Manusia (Brainware) pendukung Sistem Informasi

• Memiliki Sumber Daya Manusia (Brainware) profesional yang lengkap (System Engineer, System Analyst, dan Programmer) dalam bidang IT

• Memiliki Sumber Daya Manusia (Brainware) profesional yang cukup lengkap (System Analyst, dan Programmer) dalam bidang IT

• Memiliki Sumber Daya Manusia (Brainware) profesional yang kurang lengkap (Programmer) dalam bidang IT

• Memiliki Sumber Daya Manusia (Brainware) yang bukan professional dalam bidang IT

• Tidak memiliki Sumber Daya Manusia (Brainware) dalam bidang Teknologi Informasi

7.5. Jenis Infomasi yang disediakan: Kemahasiswaan, SDM, Prasarana dan sarana, Program akademik, Organisasi, Keuangan

• Informasi yang tersedia dalam sistem informasi sangat lengkap

• Informasi yang tersedia dalam sistem informasi lengkap

• Informasi yang tersedia dalam sistem informasi cukup lengkap

• Informasi yang tersedia dalam sistem informasi kurang lengkap

• Tidak ada sistem informasi

Page 171: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

149

7.6. Kemudahan penggunaan fasilitas informasi

Paramater: - Adanya aturan penggunaan

fasilitas sistem informasi - Kemudahaan akses fasilitas - Akesibilitas fasilitas sistem

informasi

• Memiliki aturan tertulis yang sangat jelas dalam mengatur penggunaan fasilitas informasi (baik LAN maupun WAN).

• Sivitas akademika dan masyarakat luas dapat mengakses informasi dengan sangat mudah dan bebas

• Fasilitas sistem informasi internal dapat digunakan selama 24 jam sehari

• Memiliki aturan tertulis yang jelas dalam mengatur penggunaan fasilitas informasi (baik LAN maupun WAN).

• Sivitas akademika dan masyarakat luas dapat mengakses informasi dengan mudah dan bebas

• Fasilitas sistem informasi internal dapat digunakan selama 18 jam sehari

• Memiliki aturan tertulis yang cukup jelas dalam mengatur penggunaan fasilitas informasi (baik LAN maupun WAN).

• Sivitas akademika dan masyarakat luas dapat mengakses informasi dengan cukup mudah dan bebas

• Fasilitas sistem informasi internal dapat digunakan selama 12 jam sehari

• Memiliki aturan tertulis yang kurang jelas dalam mengatur penggunaan fasilitas informasi (baik LAN maupun WAN).

• Sivitas akademika dan masyarakat luas sulit mengakses informasi

• Fasilitas sistem informasi internal dapat digunakan selama 6 jam sehari

• Tidak memiliki aturan tertulis dalam mengatur penggunaan fasilitas informasi (baik LAN maupun WAN).

• Sivitas akademika dan masyarakat luas tidak dapat mengakses informasi

• Tidak tersedia fasilitas

sistem informasi internal yang dapat digunakan

7.7. Pelatihan

• Memiliki program pelatihan bagi pengguna yang diimplementasikan secara rutin berkesinambungan

• Memiliki program pelatihan bagi pengguna yang diimplementasikan secara periodik

• Memiliki program pelatihan bagi pengguna yang dilakukan secara insidental

• Memiliki program pelatihan bagi pengguna, namun tidak terimplementasikan

• Tidak memiliki program pelatihan.

Sumber: BAN PT Depdiknas RI, 2003

44..11..22..33.. Kebutuhan Sistem Informasi Akademik di Perguruan Tinggi

Sebagaimana terjadi dalam SIPT, Sub Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)

sebagai bagian dari SIPT juga dapat berbeda di antara Perguruan Tinggi satu dengan

yang lainnya. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa fungsi, tujuan, lingkup,

definisi, serta implementasi SIAKAD pada masing-masing institusi Perguruan Tinggi

tidaklah seragam. SIAKAD sebagai bagian dari SIPT dapat diintegrasikan dengan

sub sistem lain dalam SIPT ataupun berupa sebuah aplikasi yang bersifat otonom.

Sebagian besar SIAKAD menangani tugas-tugas yang terkait dengan proses

perkuliahan saja. Sebagian yang lain, SIAKAD juga menangani tugas-tugas lainnya,

misal Penmaru, heregisterasi, perkuliahan, evaluasi, hingga alumni.

4.1.2.3.1. Ruang Lingkup Sub Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)

Dalam penelitian ini, SIAKAD dimaksudkan sebagai sistem yang berfungsi

menerima data masukan (input), mengolahnya, dan kemudian menyajikan informasi

yang relevan dengan bidang tugas dan tanggung jawab pejabat pada Sub Bidang

Akademik. Sedangkan berbagai kegiatan yang menyangkut keuangan, misal

Page 172: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

150

pembayaran SPP, DPP, dan lainnya merupakan beban tugas dan tanggungjawab yang

ditangani oleh Sub Sistem Informasi Keuangan (SIKEUANGAN). SIAKAD dapat

memiliki sejumlah unit fungsional yang merupakan sub sistem dalam SIAKAD, dan

SIAKAD sendiri merupakan sub sistem dari SIPT.

Salah satu cara untuk menentukan lingkup SIAKAD pada institusi Perguruan

Tinggi adalah didasarkan pada beban tugas dan tanggungjawab yang diemban oleh

Pejabat Pimpinan pada Sub Bidang Akademik pada Perguruan Tinggi. Pada tingkat

tertinggi, Pejabat Pimpinan pada Sub Bidang Akademik adalah Wakil/Pembantu

Rektor (Warek/Purek/PR) Bidang Akademik pada Universitas atau Institut, Pembantu

Ketua (Puket) Bidang Akademik pada Sekolah Tinggi. Pada beberapa Perguruan

Tinggi, Warek/Purek/PR, atau Puket tersebut juga dibantu oleh pejabat pada tingkat

yang lebih rendah, misal Pembantu Dekan (Pudek/PD) di tingkat Fakultas. Dan

secara struktural, Sub Bidang Akademik juga dapat dibantu oleh beberapa Unit Kerja

pendukung, misal Direktorat, Subdirektorat, Biro, Bagian, Biro Administrasi

Akademik (BAA), Biro Kemahasiswaan dan Alumni, atau lainnya.

Berdasarkan identifikasi beban tugas dan tanggungjawab Sub Bidang

Akademik, selanjutnya dapat diidentifikasikan proses atau alur kegiatan dalam

SIAKAD. Secara umum SIAKAD terdiri atas sejumlah sub sistem, yaitu:

1. Sub Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (SIPENMARU)

2. Sub Sistem Informasi Heregisterasi (SIHEREGISTERASI)

3. Sub Sistem Informasi Perwalian, Pra-KRS, KRS, Perubahan KRS (SIKRS)

4. Sub Sistem Informasi Perkuliahan (SIKULIAH)

Page 173: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

151

5. Sub Sistem Informasi Praktikum (SIPRAKTIKUM)

6. Sub Sistem Informasi Kerja Praktek (SIKP)

7. Sub Sistem Informasi Tugas Akhir (SITA)

8. Sub Sistem Informasi KKN (SIKKN)

9. Sub Sistem Informasi Yudisium Kelulusan (SIYUDISIUM)

10. Sub Sistem Informasi Wisuda (SIWISUDA)

11. Sub Sistem Informasi Alumni (SIALUMNI)

Gambar 4.2 menunjukkan proses atau alur kegiatan dalam SIAKAD.

1. Penmaru (SIPENMARU) ⇓

2. Herregisterasi (SIHEREGISTERASI) ⇓

3. Perwalian, Pra-KRS, perubahan KRS (SIKRS) 4. Perkuliahan (SIKULIAH) 5. Praktikum (SIPRAKTIKUM) 6. KP (SIKP) 7. KKN (SIKKN) 8. Tugas Akhir (SITA)

⇓ 9. Yudisium (SIYUDISIUM)

⇓ 10. Wisuda (SIWISUDA)

⇓ 11. Alumni (SIALUMNI)

Gambar 4.2: Alur kegiatan Sub Bidang Akademik di Perguruan Tinggi

Page 174: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

152

4.1.2.3.2. Pengguna Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)

Sebagaimana SIPT, orang-orang yang menggunakan SIAKAD dapat

perseorangan atau sekelompok orang di dalam maupun di luar struktur organisasi

Perguruan Tinggi. Dalam SIAKAD, personil-personil pengguna di dalam struktur

organisasi Perguruan Tinggi dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu:

1. Para pengguna pada tingkat manajemen tertinggi (perencanaan strategis), misal

Rektor pada Universitas atau Institut, Ketua pada Sekolah Tinggi, Direktur pada

Akademi, para Pembantu Rektor (Warek/Purek/PR) pada Universitas atau

Institut, para Pembantu Ketua pada Sekolah Tinggi, para Pembantu Direktur pada

Akademi, para Pejabat di tingkat Yayasan pada Perguruan Tinggi Swasta, dan

Pejabat lain yang setingkat

2. Para pengguna pada tingkat manajemen menengah (perencanaan taktis dan

pengendalian manajemen), misal para Dekan, para Pembantu Dekan (Pudek/PD),

dan Pejabat lain yang setingkat

3. Para pengguna pada tingkat manajemen terendah (perencanaan dan pengendalian

operasional), misal para Ketua Jurusan, para Sekretaris Jurusan, para Ketua

Program Studi, para staf administrasi, dan Pejabat lain yang setingkat

Sedangkan personil atau institusi pengguna yang berada di luar struktur

organisasi Perguruan Tinggi dapat terdiri atas:

1. Dosen

2. Mahasiswa

3. Alumni

Page 175: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

153

4. Masyarakat pengguna lulusan

5. Pemerintah (DIKTI/DIKNAS/BAN-PT)

6. Penyandang dana (Yayasan pada Perguruan Tinggi Saswa)

7. Orang tua/wali mahasiswa

8. Masyarakat umum

Selanjutnya, berdasarkan konsep database, maka pengguna SIPT juga dapat

berupa program-program aplikasi yang mengakses data-data dari dalam database.

Program-program aplikasi ini juga dapat mengakses data-data dalam database pada

saat bersamaan ataupun berselang waktu. Program-program aplikasi dapat

mengakses data-data dalam database untuk kemudian menampilkan, ataupun

memanipulasi (insert, delete, update) data-data dari dalam database.

44..11..33.. KKeebbuuttuuhhaann IInnffoorrmmaassii ((ddaann DDaattaa)) ddaann NNiillaaii RRiinnccii DDaattaa UUnnttuukk SSIIAAKKAADD

Berdasarkan hasil identifikasi sub sistem informasi dalam SIAKAD pada

bagian sebelumnya, maka secara garis besar kebutuhan informasi (dan data) dan nilai

rinci data untuk SIAKAD meliputi:

1. Informasi (dan data) dan nilai rinci data secara terinci, baik insidentil maupun

rutin, dalam bentuk teks, tabel maupun grafis, yang terkait dan sub sistem berikut:

a. Sub Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (SIPENMARU)

b. Sub Sistem Informasi Heregisterasi (SIHEREGISTERASI)

c. Sub Sistem Informasi Perwalian, Pra-KRS, KRS, Perubahan KRS (SIKRS)

d. Sub Sistem Informasi Perkuliahan (SIKULIAH)

Page 176: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

154

e. Sub Sistem Informasi Praktikum (SIPRAKTIKUM)

f. Sub Sistem Informasi Kerja Praktek (SIKP)

g. Sub Sistem Informasi Tugas Akhir (SITA)

h. Sub Sistem Informasi KKN (SIKKN)

i. Sub Sistem Informasi Yudisium Kelulusan (SIYUDISIUM)

j. Sub Sistem Informasi Wisuda (SIWISUDA)

k. Sub Sistem Informasi Alumni (SIALUMNI)

2. Informasi (dan data) dan nilai rinci data secara teringkas, baik insidentil maupun

rutin, dalam bentuk teks, tabel dan grafis, yang terkait dengan sub sistem berikut:

a. Sub Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (SIPENMARU)

b. Sub Sistem Informasi Heregisterasi (SIHEREGISTERASI)

c. Sub Sistem Informasi Perwalian, Pra-KRS, KRS, Perubahan KRS (SIKRS)

d. Sub Sistem Informasi Perkuliahan (SIKULIAH)

e. Sub Sistem Informasi Praktikum (SIPRAKTIKUM)

f. Sub Sistem Informasi Kerja Praktek (SIKP)

g. Sub Sistem Informasi Tugas Akhir (SITA)

h. Sub Sistem Informasi KKN (SIKKN)

i. Sub Sistem Informasi Yudisium Kelulusan (SIYUDISIUM)

j. Sub Sistem Informasi Wisuda (SIWISUDA)

k. Sub Sistem Informasi Alumni (SIALUMNI)

3. Informasi (dan data) dan nilai rinci data secara spesifik, baik insidentil maupun

rutin, dalam bentuk teks, tabel dan grafis, yang terkait dengan sub sistem berikut:

Page 177: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

155

a. Sub Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (SIPENMARU)

b. Sub Sistem Informasi Heregisterasi (SIHEREGISTERASI)

c. Sub Sistem Informasi Perwalian, Pra-KRS, KRS, Perubahan KRS (SIKRS)

d. Sub Sistem Informasi Perkuliahan (SIKULIAH)

e. Sub Sistem Informasi Praktikum (SIPRAKTIKUM)

f. Sub Sistem Informasi Kerja Praktek (SIKP)

g. Sub Sistem Informasi Tugas Akhir (SITA)

h. Sub Sistem Informasi KKN (SIKKN)

i. Sub Sistem Informasi Yudisium Kelulusan (SIYUDISIUM)

j. Sub Sistem Informasi Wisuda (SIWISUDA)

k. Sub Sistem Informasi Alumni (SIALUMNI)

44..11..33..11.. Kebutuhan Informasi (dan Data) Untuk Setiap Sub Sistem SIAKAD

Kebutuhan informasi (dan data) untuk SIAKAD meliputi informasi (dan data)

terinci dan informasi (dan data) teringkas. Kebutuhan informasi (dan data) teringkas

pada dasarnya merupakan hasil proses pengolahan dari data terinci. Dengan

demikian, maka kebutuhan informasi (dan data) secara terinci dan informasi (dan

data) secara teringkas diperoleh dari sumber database yang sama. Perbedaan di antara

keduanya hanyalah terletak pada proses pengolahan dan penyajian informasi.

Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk setiap

Sub Sistem Informasi dalam SIAKAD, maka selanjutnya dapat diidentifikasikan

kebutuhan rinci data untuk setiap Sub Sistem Informasi dalam SIAKAD. Identifikasi

Page 178: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

156

kebutuhan informasi (dan data) dilakukan dengan asumsi bahwa SIAKAD adalah sub

sistem dari SIPT yang merupakan sistem informasi berbasis komputer (Computer

Based Information Systems/CBIS).

4.1.3.1.1. Sub Sistem Informasi Penmaru (SIPENMARU)

Sub Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (SIPENMARU) ini

dimaksudkan untuk menangani kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru. Kebutuhan

informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk SIPENMARU dapat diidentifikasikan

berdasarkan kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk keperluan

penyusunan Portofolio, peningkatan mutu, evaluasi diri, borang, perencanaan

strategis, perencanaan taktis dan pengendalian manajemen, serta perencanaan dan

pengendalian operasional. Hasil identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk

SIPENMARU adalah sebagai berikut:

1. Daftar pembeli formulir pendaftaran keseluruhan

2. Daftar pembeli formulir pendaftaran berdasarkan tanggal

3. Daftar pembeli formulir yang tidak mendaftar keseluruhan

4. Daftar pembeli formulir yang tidak mendaftar berdasarkan Program Studi

5. Daftar pembeli formulir yang tidak mendaftar berdasarkan jalur pendaftaran

6. Daftar pembeli formulir yang tidak mendaftar berdasarkan tanggal pendaftaran

7. Daftar pembeli formulir yang tidak mendaftar berdasarkan gelombang

pendaftaran

8. Daftar rincian nilai ujian pendaftar keseluruhan

Page 179: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

157

9. Daftar nilai ujian pendaftar berdasarkan mata ujian

10. Rekapitulasi pembeli formulir berdasarkan Program Studi

11. Rekapitulasi pembeli formulir berdasarkan jalur pendaftaran

12. Rekapitulasi pembeli formulir berdasarkan gelombang pendaftaran

13. Rekapitulasi jumlah pembeli formulir berdasarkan asal Propinsi

14. Rekapitulasi jumlah pembeli formulir berdasarkan asal Kabupaten/Kodya

15. Rekapitulasi jumlah pembeli formulir berdasarkan jalur pendaftaran

16. Rekapitulasi jumlah pembeli formulir berdasarkan jenis kelamin

17. Rekapitulasi jumlah pembeli formulir berdasarkan usia

18. Rekapitulasi jumlah pembeli formulir berdasarkan NEM

19. Rekapitulasi jumlah pembeli formulir berdasarkan pekerjaan orang tua

20. Rekapitulasi jumlah pembeli formulir berdasarkan penghasilan orang tua

21. Daftar pendaftar keseluruhan

22. Daftar pendaftar berdasarkan Program Studi

23. Daftar pendaftar berdasarkan jalur pendaftaran

24. Daftar pendaftar berdasarkan tanggal pendaftaran

25. Daftar pendaftar berdasarkan gelombang pendaftaran

26. Rekapitulasi pendaftar berdasarkan Program Studi

27. Rekapitulasi pendaftar berdasarkan jalur pendaftaran

28. Rekapitulasi pendaftar berdasarkan gelombang pendaftaran

29. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan asal Propinsi

30. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan asal Kabupaten/Kodya

Page 180: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

158

31. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan jalur pendaftaran

32. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan jenis kelamin

33. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan usia

34. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan NEM

35. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan nilai ujian Bahasa Inggris

36. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan rata-rata nilai ujian

37. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan pekerjaan orang tua

38. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan penghasilan orang tua

39. Daftar pendaftar yang tidak hadir ujian masuk keseluruhan

40. Daftar pendaftar yang tidak hadir ujian masuk berdasarkan Program Studi

41. Daftar pendaftar yang tidak hadir ujian masuk berdasarkan gelombang

pendaftaran

42. Daftar pendaftar diterima keseluruhan

43. Daftar pendaftar diterima berdasarkan Program Studi

44. Daftar pendaftar diterima berdasarkan jalur pendaftaran

45. Daftar pendaftar diterima berdasarkan gelombang pendaftaran

46. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan Program Studi

47. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan jalur pendaftaran

48. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan gelombang pendaftaran

49. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan asal Propinsi

50. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan asal Kabupaten/Kodya

51. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan jalur pendaftaran

Page 181: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

159

52. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan jenis kelamin

53. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan usia

54. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan NEM

55. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan nilai ujian Bahasa Inggris

56. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan rata-rata nilai ujian

57. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan pekerjaan orang tua

58. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan penghasilan orang tua

59. Daftar pendaftar diterima yang tidak heregisterasi keseluruhan

60. Daftar pendaftar diterima yang tidak heregisterasi berdasarkan Program Studi

61. Daftar pendaftar diterima yang tidak heregisterasi berdasarkan gelombang

pendaftaran

62. Daftar mahasiswa baru keseluruhan

63. Daftar mahasiswa baru berdasarkan Program Studi

64. Daftar mahasiswa baru berdasarkan jalur pendaftaran

65. Daftar mahasiswa baru berdasarkan gelombang pendaftaran

66. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan Program Studi

67. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan jalur pendaftaran

68. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan gelombang pendaftaran

69. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan asal Propinsi

70. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan asal Kabupaten/Kodya

71. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan jalur pendaftaran

72. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan jenis kelamin

Page 182: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

160

73. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan usia

74. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan NEM

75. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan nilai ujian Bahasa Inggris

76. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan rata-rata nilai ujian

77. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan pekerjaan orang tua

78. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan penghasilan orang tua

79. Tingkat keketatan persaingan pendaftaran

80. Tingkat keberhasilan Penmaru

4.1.3.1.2. Sub Sistem Informasi Heregisterasi (SIHEREGISTERASI)

Sub Sistem Informasi Heregisterasi (SIHEREGISTERASI) ini dimaksudkan

untuk menangani kegiatan heregisterasi khusus untuk mahasiswa lama (selain

mahasiswa baru). Kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk

SIHEREGISTERASI dapat diidentifikasikan berdasarkan kebutuhan informasi (dan

data) dan nilai rinci data untuk keperluan penyusunan Portofolio, peningkatan mutu,

evaluasi diri, borang, perencanaan strategis, perencanaan taktis dan pengendalian

manajemen, serta perencanaan dan pengendalian operasional. Hasil identifikasi

kebutuhan informasi (dan data) untuk SIHEREGISTERASI adalah sebagai berikut:

1. Daftar mahasiswa heregisterasi keseluruhan

2. Daftar mahasiswa heregisterasi berdasarkan Program Studi

3. Daftar mahasiswa heregisterasi berdasarkan tahun angkatan

4. Daftar mahasiswa heregisterasi berdasarkan tanggal

Page 183: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

161

5. Daftar mahasiswa tidak heregisterasi keseluruhan

6. Daftar mahasiswa tidak heregisterasi berdasarkan Program Studi

7. Daftar mahasiswa tidak heregisterasi berdasarkan tahun angkatan

8. Daftar mahasiswa cuti keseluruhan

9. Daftar mahasiswa cuti berdasarkan Program Studi

10. Daftar mahasiswa cuti berdasarkan tahun angkatan

11. Rekapitulasi mahasiswa heregisterasi berdasarkan Program Studi

12. Rekapitulasi mahasiswa heregisterasi berdasarkan tahun angkatan

13. Rekapitulasi mahasiswa heregisterasi berdasarkan jenis kelamin

14. Tingkat keberhasilan mahasiswa heregisterasi

4.1.3.1.3. Sub Sistem Informasi KRS (SIKRS)

Sub Sistem Informasi KRS (SIKRS) ini dimaksudkan untuk menangani

kegiatan Perwalian, Pra-KRS, KRS, dan perubahan KRS untuk seluruh mahasiwa.

Kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk SIKRS dapat

diidentifikasikan berdasarkan kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data

untuk keperluan penyusunan perencanaan taktis dan pengendalian manajemen, serta

perencanaan dan pengendalian operasional. Hasil identifikasi kebutuhan informasi

(dan data) untuk SIKRS adalah sebagai berikut:

1. Daftar Dosen Wali keseluruhan

2. Jadwal bimbingan Dosen Wali keseluruhan

3. Rekapitulasi pembimbingan oleh Dosen Wali berdasarkan Program Studi

Page 184: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

162

4. Rekapitulasi beban bimbingan Dosen Wali berdasarkan Program Studi

5. Kalender Akademik

6. Daftar mata kuliah dan prasyarat keseluruhan

7. Daftar mata kuliah berdasarkan kelompok mata kuliah wajib

8. Daftar mata kuliah berdasarkan kelompok mata kuliah peminatan

9. Daftar mata kuliah berdasarkan kelompok mata kuliah pilihan

10. Daftar ruangan dan kapasitas ruangan kuliah dan laboratorium keseluruhan

11. Daftar penawaran mata kuliah dan praktikum

12. Jadwal kuliah dan praktikum keseluruhan

13. Jadwal kuliah dan praktikum berdasarkan Program Studi

14. Jadwal kuliah berdasarkan dosen pengampu mata kuliah

15. Jadwal praktikum berdasarkan laboratorium

16. Daftar mahasiswa tidak ikut Pra-KRS keseluruhan

17. Daftar mahasiswa tidak ikut Pra-KRS berdasarkan Program Studi

18. Daftar mahasiswa tidak ikut Pra-KRS berdasarkan Dosen Wali

19. Daftar mahasiswa peserta kuliah berdasarkan kelas mata kuliah

20. Daftar mahasiswa heregisterasi habis teori berdasarkan Program Studi

21. Daftar mahasiswa heregisterasi habis teori berdasarkan tahun angkatan

22. Daftar mahasiswa peserta KP berdasarkan Program Studi

23. Daftar mahasiswa peserta KP berdasarkan tahun angkatan

24. Daftar mahasiswa peserta KKN berdasarkan Program Studi

25. Daftar mahasiswa peserta KKN berdasarkan tahun angkatan

Page 185: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

163

26. Daftar mahasiswa peserta TA berdasarkan Program Studi

27. Daftar mahasiswa peserta TA berdasarkan tahun angkatan

28. Jadwal kuliah berdasarkan ruangan kuliah

29. Daftar beban SKS dosen dan asisten dosen keseluruhan

30. Daftar beban SKS dosen dan asisten dosen berdasarkan Program Studi

31. Rekapitulasi beban SKS dosen dan asisten dosen keseluruhan

32. Rekapitulasi beban SKS dosen dan asisten dosen berdasarkan Program Studi

33. Rekapitulasi tingkat keberhasilan PRA-KRS keseluruhan

34. Rekapitulasi tingkat keberhasilan PRA-KRS berdasarkan Program Studi

35. Rekapitulasi tingkat keberhasilan KRS keseluruhan

36. Rekapitulasi tingkat keberhasilan KRS berdasarkan Program Studi

4.1.3.1.4. Sub Sistem Informasi Perkuliahan (SIKULIAH)

Sub Sistem Informasi Perkuliahan (SIKULIAH) ini dimaksudkan untuk

menangani kegiatan perkuliahan teori untuk seluruh mahasiswa. Kebutuhan informasi

(dan data) dan nilai rinci data untuk SIKULIAH dapat diidentifikasikan berdasarkan

kebutuhan informasi (dan data) untuk keperluan penyusunan Portofolio, peningkatan

mutu, evaluasi diri, borang, perencanaan strategis, perencanaan taktis dan

pengendalian manajemen, serta perencanaan dan pengendalian operasional. Hasil

identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk SIKULIAH adalah sebagai berikut:

1. Daftar dosen keseluruhan

2. Daftar dosen tetap

Page 186: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

164

3. Daftar dosen tidak tetap

4. Daftar kehadiran mengajar dosen sebelum UTS keseluruhan

5. Daftar kehadiran mengajar dosen sebelum UTS berdasarkan Program Studi

6. Daftar dosen hadir mengajar <5 kali sebelum UTS keseluruhan

7. Daftar dosen hadir mengajar <5 kali sebelum UTS berdasarkan Program Studi

8. Jadwal UTS berdasarkan Program Studi

9. Daftar Hadir mahasiswa peserta UTS berdasarkan mata kuliah

10. Daftar nilai UTS berdasarkan mata kuliah

11. Daftar kehadiran mengajar dosen sebelum UAS keseluruhan

12. Daftar kehadiran mengajar dosen sebelum UAS berdasarkan Program Studi

13. Daftar dosen hadir mengajar <10 kali sebelum UAS keseluruhan

14. Daftar dosen hadir mengajar <10 kali sebelum UAS berdasarkan Program Studi

15. Daftar jumlah kehadiran kuliah mahasiswa berdasarkan mata kuliah

16. Daftar mahasiswa hadir kuliah <75% sebelum UAS berdasarkan mata kuliah

17. Jadwal UAS berdasarkan Program Studi

18. Daftar Hadir mahasiswa peserta UAS berdasarkan mata kuliah

19. Daftar rincian nilai akhir kuliah berdasarkan mata kuliah

20. Daftar rincian evaluasi prestasi akhir dosen mengajar keseluruhan

21. Daftar rincian evaluasi prestasi akhir dosen mengajar berdasarkan Program Studi

22. Daftar IPK dan batas SKS mahasiswa bimbingan berdasarkan Dosen Wali

23. Daftar mahasiswa tidak memenuhi syarat IPK 2,0 pada 2 semester awal

keseluruhan

Page 187: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

165

24. Daftar mahasiswa tidak memenuhi syarat IPK 2,0 pada 2 semester awal

berdasarkan Program Studi

25. Daftar mahasiswa tidak memenuhi syarat IPK 2,0 pada 2 semester awal

berdasarkan tahun angkatan

26. Daftar mahasiswa tidak memenuhi syarat IPK 2,0 pada 4 semester awal

keseluruhan

27. Daftar mahasiswa tidak memenuhi syarat IPK 2,0 pada 4 semester awal

berdasarkan Program Studi

28. Daftar mahasiswa tidak memenuhi syarat IPK 2,0 pada 4 semester awal

berdasarkan tahun angkatan

29. Daftar mahasiswa tidak memenuhi syarat IPK 2,0 pada 8 semester awal

keseluruhan

30. Daftar mahasiswa tidak memenuhi syarat IPK 2,0 pada 8 semester awal

berdasarkan Program Studi

31. Daftar mahasiswa tidak memenuhi syarat IPK 2,0 pada 8 semester awal

berdasarkan tahun angkatan

32. Daftar prediksi peserta kuliah berdasarkan mata kuliah

33. Daftar prediksi peserta praktikum berdasarkan mata praktikum

34. Daftar prediksi peserta kuliah berdasarkan Program Studi

35. Daftar prediksi peserta praktikum berdasarkan Program Studi

36. Daftar nama Pengawas keseluruhan

37. Daftar materi kuliah dosen berdasarkan mata kuliah

Page 188: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

166

38. Rekapitulasi kehadiran Pengawas UTS

39. Rekapitulasi kehadiran Pengawas UAS

40. Rekapitulasi kehadiran dosen sebelum UTS

41. Rekapitulasi kehadiran dosen sebelum UAS

42. Rekapitulasi kehadiran dosen pada akhir kuliah keseluruhan

43. Rekapitulasi kehadiran dosen pada akhir kuliah berdasarkan Program Studi

44. Rekapitulasi nilai UTS

45. Rekapitulasi Nilai Akhir mata kuliah

46. Rekapitulasi evaluasi prestasi akhir dosen mengajar keseluruhan

47. Rekapitulasi evaluasi prestasi akhir dosen mengajar berdasarkan Program Studi

48. Rekapitulasi penggunaan ruangan kuliah

4.1.3.1.5. Sub Sistem Informasi Praktikum (SIPRAKTIKUM)

Sub Sistem Informasi Praktikum (SIPRAKTIKUM) ini dimaksudkan untuk

menangani kegiatan praktikum untuk seluruh mahasiswa. Kebutuhan informasi (dan

data) dan nilai rinci data untuk SIPRAKTIKUM dapat diidentifikasikan berdasarkan

kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk keperluan penyusunan

Portofolio, peningkatan mutu, evaluasi diri, borang, perencanaan strategis,

perencanaan taktis dan pengendalian manajemen, serta perencanaan dan pengendalian

operasional. Hasil identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk SIPRAKTIKUM

adalah sebagai berikut:

1. Kurikulum dan silabus praktikum

Page 189: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

167

2. Ketersediaan dan isi Modul Pratikum

3. Daftar Asisten praktikum keseluruhan

4. Jadwal praktikum berdasarkan laboratorium

5. Jadwal praktikum berdasarkan Program Studi

6. Daftar Hadir Pre-Test mahasiswa peserta praktikum berdasarkan mata praktikum

7. Daftar Hadir mahasiswa peserta praktikum berdasarkan mata praktikum

8. Daftar jumlah kehadiran praktikum mahasiswa berdasarkan mata praktikum

9. Daftar mahasiswa hadir praktikum <75% sebelum responsi berdasarkan mata

praktikum

10. Jadwal responsi praktikum berdasarkan mata praktikum

11. Daftar Hadir mahasiswa peserta responsi berdasarkan mata praktikum

12. Daftar rincian nilai akhir praktikum berdasarkan mata praktikum

13. Daftar kehadiran asisten praktikum keseluruhan

14. Daftar kehadiran asisten praktikum berdasarkan mata praktikum

15. Daftar materi praktikum berdasarkan mata praktikum

16. Rekapitulasi kehadiran asisten praktikum berdasarkan laboratorium

17. Rekapitulasi Nilai Akhir praktikum

18. Rekapitulasi penggunaan laboratorium

4.1.3.1.6. Sub Sistem Informasi Kerja Praktek (SIKP)

Sub Sistem Informasi Kerja Praktek (SIKP) ini dimaksudkan untuk

menangani kegiatan Kerja Praktek untuk seluruh mahasiswa. Kebutuhan informasi

Page 190: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

168

(dan data) dan nilai rinci data untuk SIKP dapat diidentifikasikan berdasarkan

kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk keperluan penyusunan

perencanaan taktis dan pengendalian manajemen, serta perencanaan dan pengendalian

operasional. Hasil identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk SIKP adalah

sebagai berikut:

1. Daftar Pembimbing KP keseluruhan

2. Daftar Pembimbing KP berdasarkan Program Studi

3. Daftar rincian KP berdasarkan Dosen Pembimbing KP

4. Daftar rincian KP berdasarkan Program Studi

5. Daftar KP berdasarkan lokasi obyek penelitian

6. Daftar KP berdasarkan topik-tema KP dan Program Studi

7. Daftar KP berdasarkan jenis penelitian KP dan Program Studi

8. Daftar KP lamanya waktu penyelesaian KP

9. Daftar KP yang waktu penyelesaiannya melewati >1 tahun

10. Rekapitulasi jumlah bimbingan KP berdasarkan Dosen Pembimbing KP

11. Rekapitulasi KP berdasarkan lokasi obyek penelitian

12. Rekapitulasi KP berdasarkan topik-tema KP

13. Rekapitulasi Nilai Akhir KP

4.1.3.1.7. Sub Sistem Informasi Kuliah Kerja Nyata (SIKKN)

Sub Sistem Informasi Kuliah Kerja Nyata (SIKKN) ini dimaksudkan untuk

menangani kegiatan Kuliah Kerja Nyata untuk seluruh mahasiswa (S-1). Kebutuhan

Page 191: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

169

informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk SIKKN dapat diidentifikasikan

berdasarkan kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk keperluan

penyusunan perencanaan taktis dan pengendalian manajemen, serta perencanaan dan

pengendalian operasional. Hasil identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk

SIKKN adalah sebagai berikut:

1. Daftar Dosen Pembimbing KKN keseluruhan

2. Daftar Dosen Pembimbing KKN berdasarkan Program Studi

3. Daftar mahasiswa peserta KKN berdasarkan Program Studi

4. Daftar mahasiswa peserta KKN berdasarkan kelompok KKN

5. Daftar mahasiswa peserta KKN berdasarkan tahun angkatan

6. Daftar rincian nilai KKN keseluruhan

7. Daftar rincian nilai KKN berdasarkan Program Studi

8. Daftar rincian nilai KKN berdasarkan kelompok KKN

9. Rekapitulasi jumlah peserta KKN berdasarkan Program Studi

10. Rekapitulasi jumlah peserta KKN berdasarkan kelompok KKN

11. Rekapitulasi jumlah peserta KKN berdasarkan tahun angkatan

12. Rekapitulasi Nilai Akhir KKN

4.1.3.1.8. Sub Sistem Informasi Tugas Akhir (SITA)

Sub Sistem Informasi Tugas Akhir (SITA) ini dimaksudkan untuk menangani

kegiatan Tugas Akhir/Skripsi untuk mahasiswa (S-1). Kebutuhan informasi (dan

data) dan nilai rinci data untuk SITA dapat diidentifikasikan berdasarkan kebutuhan

Page 192: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

170

informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk keperluan penyusunan Portofolio,

peningkatan mutu, evaluasi diri, borang, perencanaan strategis, perencanaan taktis

dan pengendalian manajemen, serta perencanaan dan pengendalian operasional. Hasil

identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk SITA adalah sebagai berikut:

1. Daftar Pembimbing TA keseluruhan

2. Daftar Pembimbing TA berdasarkan Program Studi

3. Daftar rincian TA berdasarkan Dosen Pembimbing TA

4. Daftar rincian TA berdasarkan Program Studi

5. Daftar TA berdasarkan lokasi obyek penelitian

6. Daftar TA berdasarkan topik-tema TA dan Program Studi

7. Daftar TA berdasarkan lamanya waktu penyelesaian TA

8. Daftar TA yang waktu penyelesaiannya >1 tahun

9. Rekapitulasi jumlah bimbingan TA berdasarkan Dosen Pembimbing TA

10. Rekapitulasi TA berdasarkan lokasi obyek penelitian

11. Rekapitulasi TA berdasarkan topik-tema TA

12. Rekapitulasi Nilai Akhir TA

4.1.3.1.9. Sub Sistem Informasi Yudisium Kelulusan (SIYUDISIUM)

Sub Sistem Informasi Yudisium (SIYUDISIUM) ini dimaksudkan untuk

menangani kegiatan Yudisium kelulusan mahasiswa (S-1). Kebutuhan informasi (dan

data) dan nilai rinci data untuk SIYUDISIUM dapat diidentifikasikan berdasarkan

kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk keperluan penyusunan

Page 193: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

171

perencanaan taktis dan pengendalian manajemen, serta perencanaan dan pengendalian

operasional. Hasil identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk SIYUDISIUM

adalah sebagai berikut:

1. Daftar mahasiswa peserta yudisium keseluruhan

2. Daftar mahasiswa peserta yudisium berdasarkan Program Studi

3. Daftar mahasiswa peserta yudisium berdasarkan tahun angkatan

4. Rekapitulasi mahasiswa peserta yudisium berdasarkan Program Studi

5. Rekapitulasi mahasiswa peserta yudisium berdasarkan tahun angkatan

6. Rekapitulasi mahasiswa peserta yudisium berdasarkan lama masa Studi

7. Rekapitulasi mahasiswa peserta yudisium berdasarkan kelompok IPK

4.1.3.1.10. Sub Sistem Informasi Wisuda (SIWISUDA)

Sub Sistem Informasi Wisuda (SIWISUDA) ini dimaksudkan untuk

menangani kegiatan wisuda mahasiswa (S-1) yang dinyatakan lulus dalam yudisium.

Kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk SIWISUDA dapat

diidentifikasikan berdasarkan kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data

untuk keperluan penyusunan perencanaan taktis dan pengendalian manajemen, serta

perencanaan dan pengendalian operasional. Hasil identifikasi kebutuhan informasi

(dan data) untuk SIWISUDA adalah sebagai berikut:

1. Daftar mahasiswa peserta wisuda keseluruhan

2. Daftar mahasiswa peserta wisuda berdasarkan Program Studi

3. Daftar mahasiswa peserta wisuda berdasarkan tahun angkatan

Page 194: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

172

4. Daftar mahasiswa peserta wisuda berdasarkan periode yudisium

5. Rekapitulasi mahasiswa peserta wisuda berdasarkan Program Studi

6. Rekapitulasi mahasiswa peserta wisuda berdasarkan tahun angkatan

7. Rekapitulasi mahasiswa peserta wisuda berdasarkan lama masa Studi

8. Rekapitulasi mahasiswa peserta wisuda berdasarkan kelompok IPK

4.1.3.1.11. Sub Sistem Informasi Alumni (SIALUMNI)

Sub Sistem Informasi Alumni (SIALUMNI) ini dimaksudkan untuk

menangani pendataan alumni. Kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data

untuk SIALUMNI dapat diidentifikasikan berdasarkan kebutuhan informasi (dan

data) dan nilai rinci data untuk keperluan penyusunan perencanaan taktis dan

pengendalian manajemen, serta perencanaan dan pengendalian operasional. Hasil

identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk SIALUMNI adalah sebagai berikut:

1. Daftar alumni keseluruhan

2. Daftar alumni berdasarkan Program Studi

3. Daftar alumni berdasarkan tahun angkatan

4. Daftar alumni berdasarkan periode yudisium

5. Daftar alumni berdasarkan periode wisuda

6. Daftar alumni berdasarkan propinsi

7. Daftar alumni berdasarkan lama waktu tunggu pekerjaan pertama

8. Daftar alumni berdasarkan tingkatan jabatan pekerjaan

9. Daftar alumni berdasarkan kelompok jumlah penghasilan

Page 195: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

173

10. Daftar alumni berdasarkan kelompok bidang pekerjaan

11. Rekapitulasi alumni berdasarkan Program Studi

12. Rekapitulasi alumni berdasarkan tahun angkatan

13. Rekapitulasi alumni berdasarkan periode yudisium

14. Rekapitulasi alumni berdasarkan periode wisuda

15. Rekapitulasi alumni berdasarkan propinsi

16. Rekapitulasi alumni berdasarkan lama waktu tunggu pekerjaan pertama

17. Rekapitulasi alumni berdasarkan tingkatan jabatan pekerjaan

18. Rekapitulasi alumni berdasarkan kelompok jumlah penghasilan

19. Rekapitulasi alumni berdasarkan kelompok bidang pekerjaan

4.1.3.2. Kebutuhan Nilai Rinci Data untuk Setiap Sub Sistem dalam SIAKAD

Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk setiap

Sub Sistem Informasi dalam SIAKAD, maka selanjutnya dapat diidentifikasikan

kebutuhan nilai rinci data untuk setiap Sub Sistem dalam SIAKAD. Identifikasi

kebutuhan informasi (dan data) dilakukan dengan asumsi bahwa SIAKAD adalah sub

sistem dari SIPT yang merupakan sistem informasi berbasis komputer (Computer

Based Information Systems/CBIS) yang terintegrasi. Hasil identifikasi kebutuhan

nilai-nilai rinci data untuk memenuhi seluruh kebutuhan informasi (dan data) seluruh

sub sistem infomasi dalam SIAKAD ditunjukkan pada Tabel 4.5.

Page 196: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

174

Tabel 4.5: Kebutuhan rinci data untuk SIAKAD No Kebutuhan Informasi dan (data) Kebutuhan rinci data 1 Bank_Soal_Penmaru_Check_Point Mata_Ujian, Nomor_Soal, Soal, Kunci_Jawaban, Jawab_A,

Jawab_B, Jawab_C, Jawab_D, Jawab_E, Skor 2 Bank_Soal_Penmaru_Essay Mata_Ujian, Nomor_Soal, Soal, Kunci_Jawaban, Skor 3 Mata_UJian Mata_Ujian, Nama_Mata_Ujian 4 Jalur_Penmaru Jalur_Pendaftaran, Nama_Jalur_Pendaftaran,

Beaya_Pendaftaran 5 Program_Studi Program_Studi, Nama_Program_Studi, Tanggal_Berdiri,

Tanggal_SK, Nomor_SK, Status_Program_Studi, Jurusan 6 Jurusan Jurusan, Nama_Jurusan, Tanggal_Berdiri, Tanggal_SK,

Nomor_SK, Fakultas 7 Fakultas Fakultas, Nama_Fakultas, Tanggal_Berdiri, Tanggal_SK,

Nomor_SK 8 Program Program, Nama_Program 9 Jenjang_Pendidikan Jenjang_Pendidikan, Nama_Jenjang_Pendidikan, Keterangan 10 Jenis_Pendidikan Jenis_Pendidikan, Nama_Jenis_Pendidikan 11 Agama Agama, Nama_Agama 12 Kecamatan Kecamatan, Nama_Kecamatan, Kabupaten 13 Kabupaten Kabupaten, Nama_Kabupaten, Propinsi 14 Propinsi Propinsi, Nama_Propinsi 15 Kode_Pos Kode_Pos, Nama_Kota 16 Status_Program_Studi Status_Program_Studi, Nama_Status_Program_Studi 17 SPP Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jumlah_SPP 18 DPP Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jumlah_DPP 19 Angsuran_SPP Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, SPP, Angsuran_ke,

Jumlah_Angsuran 20 Angsuran_DPP Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, DPP, Angsuran_ke,

Jumlah_Angsuran 21 Pekerjaan Pekerjaan, Nama_Pekerjaan 22 Penjualan_Formulir Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran,

Tanggal_Jual, Nomor_Urut_Formulir 23 Pendaftar_Mahasiswa_Baru Nomor_Urut_Formulir, Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode,

Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Tanggal_Pendaftaran, Nama_Pendaftar, Jenjang_Pendidikan, Jenis_Pendidikan, Agama, Nilai_Bahasa_Inggris, Nilai_Matematika, Jumlah_NEM, Jumlah_Mata_Pelajaran_NEM, Jumlah_Nilai_STTB, Jumlah_Mata_Pelajaran_STTB, Agama, Kewarganegaraan, Alamat, Kecamatan, Kode_Pos, SLTA

24 Ayah_Pendaftar Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Nama_Ayah, Jenjang_Pendidikan, Pekerjaan, Agama, Alamat, Kecamatan, Kode_Pos, Telepon, Penghasilan

25 Ibu_Pendaftar Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Nama_Ibu, Jenjang_Pendidikan, Pekerjaan, Agama, Alamat, Kecamatan, Kode_Pos, Telepon, Penghasilan

26 Wali_Pendaftar Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Nama_Wali, Jenjang_Pendidikan, Pekerjaan, Agama, Alamat, Kecamatan, Kode_Pos, Telepon, Penghasilan

Page 197: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

175

27 Pilihan_Pendaftaran_Mahasiswa Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Program, Pilihan_Ke, Jumlah_Kesanggupan_DPP

28 Jawaban_Ujian_Check_Point _Penmaru

Mata_Ujian, Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Program, Nomor_Soal, Jawaban, Skor

29 Jawaban_Ujian_Essay_Penmaru Mata_Ujian, Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Program, Nomor_Soal, Skor

30 Kapasitas_Program_Studi Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Program, Kapasitas

31 Batas_ Nilai_Pendaftar_Diterima Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Program, Batas_Nilai_Minimal_Diterima

32 Pendaftar_Diterima Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Tanggal_Yudisium, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Program

33 Pendaftar_Pindahan_Alih_Jalur Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Program, SKS_Diakui, SKS_Ditempuh, PT_Asal, Program_Studi_Asal, Status_Program_Studi_Asal

34 Konversi_Nilai_Pendaftar _Pindahan_Alih_Jalur

Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Program, Kode_Mata_Kuliah, SKS, Nilai

35 Heregisterasi_Mahasiswa_Baru Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Nomor, Tanggal_Heregisterasi

36 Heregisterasi_Mahasiswa_Lama Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor, Tanggal_Registerasi, Status_Beaya_Mahasiswa

37 Status_Beaya_Mahasiswa Status_Beaya_Mahasiswa, Nama_Status_Mahasiswa 38 Dosen_Wali_Mahasiswa

Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor, Tahun_Akademik, Semester, Kode_Dosen

39 Jadwal_Bimbingan_Dosen_Wali Kode_Dosen, Hari, Jam_Mulai, Jam_Usai, Ruang 40 Pembimbingan_Mahasiswa Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor,

Kode_Dosen, Tanggal, Keterangan 41 Kalender_Akademik Tanggal_Mulai, Tanggal_Akhir, Kegiatan 42 Kurikulum Kurikulum, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program,

Tanggal_SK_Kurikulum, Nomor_SK_Kurikulum, Jumlah_SKS_Wajib, Jumlah_SKS_Konsentrasi_Minat, Jumlah_SKS_Pilihan, Jumlah_SKS_Total_Minimal, Tanggal_Mulai, Syarat_IPK_Lulus, Syarat_Nilai_D_Maksimal

43 Konversi_Kurikulum Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Kode_Mata_Kuliah_Lama, Kurikulum_Lama, Kode_Mata_Kuliah_Baru, Kurikulum_Baru

44 Mata_Kuliah Kode_Mata_Kuliah, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nama_Mata_Kuliah, SKS, Semester, Kelompok_Mata_Kuliah, Status_Mata_Kuliah, Jenis_Mata_Kuliah, Kurikulum

45 Kelompok_Mata_Kuliah Kelompok_Mata_Kuliah, Nama_Kelompok_Mata_Kuliah 46 Status_Mata_Kuliah Status_Mata_Kuliah, Nama_Status_Mata_Kuliah 47 Jenis_Mata_Kuliah Jenis_Mata_Kuliah, Nama_Jenis_Mata_Kuliah, Jam_Per_SKS

Page 198: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

176

48 Prasyarat_Mata_Kuliah Kode_Mata_Kuliah_Prasyarat, Kode_Mata_Kuliah 49 Jadwal_Kuliah Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program,

Kode_Mata_Kuliah, Tahun, Semester, Kode_Dosen, Ruang, Kelas, Waktu

50 Dosen_Mengajar Kode_Dosen, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Kode_Mata_Kuliah, Tahun_Akademik, Semester, Status_Mengajar

51 Asisten_Praktikum Kode_Asisten, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Kode_Mata_Kuliah, Tahun_Akademik, Semester, Kelas, Kelompok_Praktikum

52 Ruang_Dan_Laboratorium Ruang, Kapasitas, Ukuran_Luas, Keterangan 53 Waktu Waktu, Hari, Jam_Mulai 54 Pra_KRS Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor,

Tahun_Akademik, Semester, Kode_Mata_Kuliah, Kelas 55 Kelompok_Praktikum Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor,

Tahun_Akademik, Semester, Kode_Mata_Kuliah, Kelas, Kelompok

56 Perubahan_KRS Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor, Tahun_Akademik, Semester, Kode_Mata_Kuliah_Dirubah, Kode_Mata_Kuliah_Baru, Kelas

57 Dosen_Tetap Kode_Dosen, NIK, Nama_Dosen, Gelar_Depan, Gelar_Belakang, Tanggal_Masuk, Nomor_SK, Bidang, Agama, Alamat, Kecamatan, Kode_Pos, Agama, Telepon, Email

58 Dosen_Tidak_Tetap Kode_Dosen, NIK, Nama_Dosen, Alamat, Kecamatan, Kode_Pos, Jenjang_Pendidikan, Bidang, Agama, Golongan, Ruang, Jabatan_Akademik, Telepon, Instansi_Asal, Alamat_Kantor, Kecamatan_Kantor, Telepon_Kantor, Faximili_Kantor, Email

59 Materi_Dosen_Mengajar Kode_Dosen, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Kode_Mata_Kuliah, Tahun_Akademik, Semester, Status_Mengajar, Pertemuan_ke, Tanggal_Kuliah, Jam_Masuk, Jam_Keluar, Pokok_Bahasan, Sub_Pokok_Bahasan, Ringkasan_Materi

60 Presensi_Mahasiswa_Kuliah Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor, Kode_Mata_Kuliah, Tahun_Akademik, Semester, Tanggal_Kuliah, Status_Presensi

61 Perolehan_Nilai_Kuliah Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor, Kode_Mata_Kuliah, Tahun_Akademik, Semester, Skor_Presensi, Skor_Kuis, Skor_Tugas, Skor_UTS, Skor_UAS, Nilai

62 Bobot_Nilai_Kuliah Tahun, Tanggal_SK, Nomor_SK, Bobot_Presensi, Bobot_Kuis, Bobot _Tugas, Bobot _UTS, Bobot _UAS

63 Kerja_Praktek Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor, Nomor_SK_KP, Tanggal_SK_KP, Kode_Dosen, Judul_KP, Tema_Topik, Perusahaan, Alamat, Kecamatan, Kode_Pos, Telepon, Faksimili, Email, Jenis_Penelitian, Tanggal_Seminar, Jumlah_Peserta_Seminar, Catatan_Berita_Acara_Seminar, Nilai

64 Periode_KKN Tahun, Periode, Nomor_SK, Tanggal_SK, Tanggal_Mulai, Tanggal_Akhir, Jumlah_Kelompok, Jumlah_Dusun, Jumlah_Desa, Jumah_Kecamatan_Jumlah_Kabupaten, Jumlah_Propinsi, Jumlah_DPL

Page 199: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

177

65 Bobot_Nilai_KKN Tahun, Periode, Bobot_Nilai_Presensi, Bobot_ Nilai_Pembekalan, Bobot_ Nilai_Bhakti_Kampus, Bobot_ Nilai_Pelaksanaan, Bobot_ Nilai_Laporan, Bobot_ Nilai_Dusun, Bobot_ Nilai_Tim_Evaluasi, Bobot_ Nilai_Koordinator_DPL, Bobot_ Nilai_Antar_Mahasiswa

66 Mahasiswa_KKN Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor, Periode, Kelompok, Desa, Kode_Dosen, Skor_Presensi, Skor_Pembekalan, Skor_Bhakti_Kampus, Skor_Pelaksanaan, Skor_Laporan, Skor_Dusun, Skor_Tim_Evaluasi, Skor_Koordinator_DPL, Skor_Antar_Mahasiswa, Nilai

67 Mahasiswa_KKN_Magang Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor, Perusahaan, Nomor_SK, Tanggal_SK, Tanggal_Mulai, Tanggal_Akhir, Kode_Dosen, Nama_Pembimbing_Lapangan, Nilai_Dosen_Pembimbing, Nilai_Pembimbing_Lapangan, Nilai

68 Tugas_Akhir Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor, Nomor_SK_TA, Tanggal_SK_TA, Kode_Dosen_1, Kode_Dosen_2, Judul, Judul_Inggris, Tema_Topik, Jenis_Penelitian, Nomor_Berita_Acara, Tanggal_Pendadaran, Judul_TA_Inggris, Kode_Dosen_1, Kode_Dosen_2, Kode_Dosen_3, Skor_Dosen_1, Skor_Dosen_2, Skor_Dosen_3, Nilai

69 Tema_Topik_Penelitian Tema_Topik, Nama_Tema_Topik 70 Nilai Nilai, Batas_Minimal_Skor, Batas_Maksimal_Skor, Mutu,

Predikat 71 Jabatan_Panitia_KKN Tahun, Periode, Jabatan_Panitia_KKN,

Nama_Jabatan_Panitia_KKN 72 Jabatan_Panitia_KKN_Dosen Tahun, Periode, Kode_Dosen, Jabatan_Panitia_KKN,

Tanggal_SK, Nomor_SK 73 Jabatan_Panitia_KKN_Karyawan Tahun, Periode, Kode_Karyawan, Jabatan_Panitia_KKN,

Tanggal_SK, Nomor_SK 74 Batas_Pengambilan_SKS IPK_Minimal, IPK_Maksimal, Minimal_SKS, Maksimal_SKS 75 Sejarah_Pendidikan

_Dosen_Tetap Kode_Dosen, Jenjang_Pendidikan, Kode_Sekolah, Tanggal_Lulus, Nomor_Ijazah

76 Sejarah_Jabatan_Akademik _Dosen_Tetap

Kode_Dosen, Tanggal_SK, Nomor_SK, Jabatan_Akademik, Angka_Kredit

77 Sejarah_Golongan_Ruang _Dosen_Tetap

Kode_Dosen, Tanggal_SK, Nomor_SK, Golongan, Ruang

78 Bidang Bidang, Nama_Bidang 79 Golongan_Ruang Golongan, Ruang, Pangkat, Gaji_Pokok 80 Jenjang_Pendidikan Jenjang_Pendidikan, Nama_Jenjang_Pendidikan 81 Jabatan_Akademik Tanggal_SK, Nomor_SK, Jabatan_Akademik,

Nama_Jabatan_Akademik, Angka_Kredit_Minimum 82 SD SD, Nama_SD, Jenis_Pendidikan, Alamat, Kecamatan,

Kode_Pos, Telepon, Faksimili, Email 83 SLTP SLTP, Nama_SLTP, Jenis_Pendidikan, Alamat, Kecamatan,

Kode_Pos, Telepon, Faksimili, Email 84 SLTA SLTA, Nama_SLTA, Jenis_SLTA, Bidang, Alamat, Kecamatan,

Kode_Pos, Telepon, Faksimili, Email 85 Perguruan_Tinggi PT, Nama_PT, Jenis_Pendidikan, Alamat, Kecamatan,

Kode_Pos, Telepon, Faksimili

Page 200: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

178

86 Perusahaan Perusahaan, Nama_Perusahaan, Alamat_Perusahaan, Kecamatan, Kode_Pos, Jenis_Usaha, Faksimili, Email

87 Jenis_Penelitian Jenis_Penelitian, Nama_Jenis_Penelitian 88 Jabatan_Struktural_PT Tanggal_SK, Nomor_SK, Jabatan_Struktural,

Nama_Jabatan_Struktural, Tingkat_Jabatan_Struktural, Tunjangan_Jabatan_Struktural, Masa_Jabatan_Struktural, Keterangan

89 Pejabat_Struktural_Dosen Tanggal_SK, Nomor_SK, Jabatan_Struktural, Kode_Dosen, Tanggal_Mulai_SK, Tanggal_Akhir_SK, Keterangan

90 Pejabat_Struktural_Karyawan Tanggal_SK, Nomor_SK, Jabatan_Struktural, Kode_Karyawan, Tanggal_Mulai_SK, Tanggal_Akhir_SK, Keterangan

91 Yudisium_Lulus_Mahasiswa Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Program, Nomor, Tanggal_Yudisium, Tanggal_Wisuda, Nomor_Anggota_Alumni

92 Predikat_Kelulusan Predikat_Lulus, Nama_Predikat_Lulus, IPK_Minimal, IPK_Maksimal, Jumlah_Semester_Masa_Studi_Maksimal

93 Pekerjaan_Alumni Nomor_Anggota_Alumni, Alamat_Kerja, Kecamatan Kode_Pos, Telepon, Email, Tanggal_Mulai_Kerja, Perusahaan, Jabatan_Kerja, Gaji

94 Jabatan_Kerja_Perusahaan Jabatan_Kerja, Nama_Jabatan_Kerja, Tingkat_Jabatan_Kerja 95 Jenis_Usaha_Perusahaan Jenis_Usaha, Nama_Jenis_Usaha

44..11..44.. PPeerruubbaahhaann KKeebbuuttuuhhaann IInnffoorrmmaassii ((ddaann DDaattaa)) UUnnttuukk SSIIAAKKAADD

Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan informasi (dan data) dan kebutuhan

nilai rinci data untuk SIAKAD, maka selanjutnya dapat diidentifikasikan kebutuhan

nilai-nilai rinci data yang memiliki kemungkinan perubahan di kelak kemudian hari

dan perlu diantisipasi dalam rancangan struktur tabel database. Hasil identifikasi

nilai-nilai rinci data dalam SIAKAD yang memiliki kemungkinan perubahan adalah

ditampilkan dalam Tabel 4.6.

Tabel 4.6: Perubahan pada nilai-nilai rinci data dalam SIAKAD No Nilai rinci data Keterangan perubahan Alternatif solusi 1 Mata_Ujian Mata ujian Penmaru dapat

berubah Dikodekan dan dibuat tabel referensi

2 Skor Skor nilai ujian Penmaru dapat berubah

Perlu disimpan pada setiap nomor soal

3 Periode Periode Penmaru dapat berubah dari 1 tahun 1x menjadi 2x

Periode perlu disimpan pada setiap Penmaru dan dibuat tabel referensi

4 Gelombang Gelombang Penmaru dapat Gelombang perlu disimpan pada

Page 201: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

179

berubah dari 1 periode 3x menjadi 4x atau lebih

setiap Penmaru dan dibuat tabel referensi

5 Jalur_Pendaftaran Jalur pendaftaran Penmaru dapat berubah dengan pemilihan calon berprestasi tanpa ujian masuk

Dikodekan dan dibuat tabel referensi

6 Program_Studi Program Studi yang ditawarkan oleh PT dapat bertambah atau berkurang

Dikodekan dan dibuat tabel referensi

7 Program Program dapat berubah dengan penyelenggaraan program baru, misal program ekstensi

Dikodekan dan dibuat tabel referensi

8 Jenjang_Pendidikan Jenjang pendidikan yang ditawarkan oleh PT dapat berubah dengan penyelenggaraan jenjang pendidikan lain yang baru

Dikodekan dan dibuat tabel referensi

9 Alamat Alamat dapat berubah, perubahan ini akan mengubah hubungan alamat dengan kecamatan, kabupaten dan propinsi

Kecamatan, kabupaten, dan propinsi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

10 Kabupaten Kabupaten dapat berubah, perubahan ini akan mengubah hubungan kabupaten dengan kecamatan dan propinsi

Kabupaten perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

11 Propinsi Propinsi dapat berubah, perubahan ini akan mengubah hubungan propinsi dengan alamat, kecamatan, dan kabupaten

Propinsi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

12 Status_Program_Studi Status Program Studi dapat berubah (khususnya untuk PTS) dari Terdaftar-Diakui-Disamakan menjadi Terakreditasi A-B-C-Tidak Terakeaditasi

Status Program Studi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

13 Jumlah_SPP Jumlah nominal SPP dapat berubah untuk setiap tahun angkatan

Jumlah nominal SPP perlu disimpan pada setiap Penmaru

14 Jumlah_DPP Jumlah nominal DPP dapat berubah untuk setiap tahun angkatan

Jumlah nominal DPP perlu disimpan pada setiap Penmaru

15 Angsuran_ke Jumlah frekuensi dan nominal angsuran SPP dan DPP dapat berubah untuk setiap Tahun, Periode, dan Gelombang Penmaru

Jumlah frekuensi dan nominal angsuran SPP dan DPP perlu disimpan pada setiap Tahun, Periode, dan Gelombang Penmaru

16 Pekerjaan Pekerjaan orang tua-wali mahasiswa dapat berubah dengan pengelompokkan pekerjaan baru

Pekerjaan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

17 Jumlah_NEM Jumlah NEM dapat berubah, bahkan saat ini sudah tidak berlaku pada SLTA. Sekalipun demikian, data ini tetap diperlukan untuk penyusunan porfolio,

Jumlah NEM perlu disimpan, dan pada saat NEM tidak ada lagi, nilainya bisa disubstitusikan oleh nilai mata pelajaran yang setara

Page 202: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

180

evaluasi diri, dan borang 18 Jumlah_Mata_Pelajaran

_NEM Jumlah Mata Pelajaran NEM dapat berubah untuk setiap bidang pendidikan di SLTA

Jumlah Mata Pelajaran NEM perlu disimpan untuk keperluan perhitungan selanjutnya, misal Rata-rata NEM

19 Mata_Ujian Mata Ujian Penmaru dapat berubah dengan penambahan mata ujian baru

Mata Ujian Penmaru perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

20 Kapasitas Kapasitas mahasiswa Prgram Studi dapat berubah pada setiap Tahun, Periode, dan Gelombang Penmaru

Kapasitas perlu disimpan pada setiap Tahun, Periode, dan Gelombang Penmaru

21 Batas_Nilai_Minimal _Diterima

Batas Nilai Minimal Diterima Penmaru dapat berubah pada setiap Tahun, Periode, dan Gelombang Penmaru

Batas Nilai Minimal Diterima perlu disimpan pada setiap Tahun, Periode, dan Gelombang Penmaru

22 SKS_Diakui SKS Diakui bagi mahasiswa baru alih jalur atau pindahan dapat berubah, tergantung pada kesesuaian mata kuliah, SKS, dan kebijakan

SKS Diakui perlu disimpan pada setiap pendaftar

23 SKS_Ditempuh SKS Ditempuh bagi pendaftar pada jalur alih jalur atau pindahan dapat berubah, tergantung pada kesesuaian mata kuliah SKS, dan kebijakan

SKS Ditempuh perlu disimpan pada setiap pendaftar pada jalur

24 Kode_Mata_Kuliah Kode Mata Kuliah bagi pendaftar pada jalur alih jalur atau pindahan dapat berubah, tergantung pada kesesuaian mata kuliah SKS, dan kebijakan

Kode Mata Kuliah yang diakui perlu disimpan pada setiap pendaftar pada jalur alih jalur atau pindahan

25 SKS SKS mata kuliah bagi pendaftar pada jalur alih jalur atau pindahan dapat berubah, tergantung pada mata kuliah SKS, dan kebijakan

Kode Mata Kuliah yang diakui perlu disimpan pada setiap pendaftar pada jalur alih jalur atau pindahan

26 Nilai Nilai mata kuliah yang diakui bagi pendaftar pada jalur alih jalur atau pindahan dapat berubah, tergantung pada mata kuliah SKS, dan kebijakan

Nilai yang diakui perlu disimpan pada setiap pendaftar pada jalur alih jalur atau pindahan

27 Kode_Dosen Kode Dosen-Wali mahasiswa dapat berubah karena dosen sedang studi lanjut sehingga harus dialihkan

Kode_Dosen pada dosen wali perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

28 Kurikulum Kurikulum dapat berubah, misal kebijakan perubahan kurikulum dan silabus sebagai hasil evaluasi rutin

Kurikulum perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum berikut konversi mata kuliah lama dengan mata kuliah dalam kurikulum baru

29 Kode_Mata_Kuliah Kode Mata Kuliah dapat berubah, Kode Mata Kuliah perlu disimpan

Page 203: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

181

misal kebijakan perubahan kurikulum dan silabus sebagai hasil evaluasi rutin

pada setiap perubahan kurikulum

30 Kelompok_Mata_Kuliah Kelompok mata kuliah dalam kurikulum dapat berubah, misal akibat perubahan peraturan pemerintah

Kelompok mata kuliah perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum

31 Status_Mata_Kuliah Status mata kuliah dalam kurikulum dapat berubah, misal akibat perubahan peraturan pemerintah dan kebijakan

Status mata kuliah perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum

32 Jenis_Mata_Kuliah Jenis mata kuliah dalam kurikulum dapat berubah, misal akibat perubahan peraturan pemerintah dan kebijakan

Jenis mata kuliah perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum

33 TIU TIU mata kuliah dalam kurikulum dapat berubah, misal akibat perubahan peraturan pemerintah dan kebijakan

TIU mata kuliah perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum

34 TIK TIK mata kuliah dalam kurikulum dapat berubah, misal akibat perubahan peraturan pemerintah dan kebijakan

TIK mata kuliah perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum

35 Silabus Silabus mata kuliah dalam kurikulum dapat berubah, misal akibat perubahan peraturan pemerintah dan kebijakan

Silabus mata kuliah perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum

36 GBPP GBPP mata kuliah dalam kurikulum dapat berubah, misal akibat perubahan peraturan pemerintah dan kebijakan

GBPP mata kuliah perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum

37 SAP SAP mata kuliah dalam kurikulum dapat berubah, misal akibat perubahan peraturan pemerintah dan kebijakan

SAP mata kuliah perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum

38 Kode_Mata_Kuliah_Prasyarat Kode Mata Kuliah Prasyarat setiap mata kuliah dapat berubah, misal akibat perubahan kurikulum

Kode Mata Kuliah Prasyarat setiap mata kuliah perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum

39 Ruang Ruang kuliah dapat berubah, misal pembangunan ruang kuliah baru

Kode ruang kuliah perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

40 Status_Mengajar Status mengajar dosen dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Statusmengajar dosen perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

41 Waktu Waktu kuliah dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan kuliah bisa sampai malam hari atau Sabtu-Minggu pada program ekstensi

Waktu kuliah perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

42 Jam_Mulai Jam mulai kuliah dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Jam kuliah perlu disimpan pada setiap jadwal kuliah-praktikum

Page 204: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

182

sesi kuliah-praktikum 43 Nilai Nilai akhir mata kuliah-praktikum-

KP-KKN-TA dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Nilai perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

44 Bobot_Presensi Bobot presensi untuk penilaian mata kuliah dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Bobot presensi perlu disimpan pada setiap perolehan nilai mata kuliah

45 Bobot_Kuis Bobot kuis untuk penilaian mata kuliah dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Bobot kuis perlu disimpan pada setiap perolehan nilai mata kuliah

46 Bobot _Tugas Bobot tugas untuk penilaian mata kuliah dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Bobot tugas perlu disimpan pada setiap perolehan nilai mata kuliah

47 Bobot _UTS Bobot UTS untuk penilaian mata kuliah dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Bobot UTS perlu disimpan pada setiap perolehan nilai mata kuliah

48 Bobot _UAS Bobot UAS untuk penilaian mata kuliah dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Bobot UAS perlu disimpan pada setiap perolehan nilai mata kuliah

49 Tema_Topik Tema-Topik penelitian mahasiswa KP-TA dan dosen dapat berubah, misal akibat munculnya tema baru

Tema-Topik perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

50 Jenis_Penelitian Jenis penelitian mahasiswa KP-TA dan dosen dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Jensis penelitian perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

51 Bobot_Nilai_Presensi Bobot Nilai Presensi KKN dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Bobot Nilai Presensi KKN perlu disimpan pada setiap Tahun dan Periode KKN

52 Bobot_ Nilai_Pembekalan Bobot Nilai Pembekalan KKN dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Bobot Nilai Pembekalan KKN perlu disimpan pada setiap Tahun dan Periode KKN

53 Bobot_ Nilai_Bhakti_Kampus Bobot Nilai Bhakti Kampus KKN dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Bobot Nilai Bhakti Kampus KKN perlu disimpan pada setiap Tahun dan Periode KKN

54 Bobot_ Nilai_Pelaksanaan Bobot Nilai Pelaksanaan KKN dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Bobot Nilai Pelaksanaan KKN perlu disimpan pada setiap Tahun dan Periode KKN

55 Bobot_ Nilai_Laporan Bobot Nilai Laporan KKN dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Bobot Nilai Laporan KKN perlu disimpan pada setiap Tahun dan Periode KKN

56 Bobot_ Nilai_Dusun Bobot Nilai Dusun KKN dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Bobot Nilai Dusun KKN perlu disimpan pada setiap Tahun dan Periode KKN

57 Bobot_ Nilai_Tim_Evaluasi Bobot Nilai Tim Evaluasi KKN dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Bobot Nilai Tim Evaluasi KKN perlu disimpan pada setiap Tahun dan Periode KKN

58 Bobot_ Nilai_Koordinator_DPL

Bobot Nilai Koordinator DPL KKN dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Bobot Nilai Koordinator DPL KKN perlu disimpan pada setiap Tahun dan Periode KKN

59 Bobot_ Bobot Nilai Antar Mahasiswa KKN Bobot Nilai Antar Mahasiswa KKN

Page 205: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

183

Nilai_Antar_Mahasiswa dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

perlu disimpan pada setiap Tahun dan Periode KKN

60 Jabatan_Panitia_KKN Jabatan Panitia KKN dosen-karyawan dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan atau SK panitia pada setiap Tahun dan Periode KKN

Jabatan Panitia KKN dosen-karyawan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

61 Minimal_SKS Minimal SKS pengambilan mata kuliah yang boleh ditempuh oleh mahasiswa dapat berubah, misal karena perubahan kebijakan

Minimal SKS perlu disimpan pada setiap perubahan kebijakan

62 Minimal_SKS Maksimal SKS pengambilan mata kuliah yang boleh ditempuh oleh mahasiswa dapat berubah, misal karena perubahan kebijakan

Maksimal SKS perlu disimpan pada setiap perubahan kebijakan

63 Jabatan_Akademik Jabatan Akademik Dosen dapat berubah, misal akibat perubahan peraturan pemerintah

Jabatan Akademik Dosen perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

64 Bidang Bidang ilmu dosen-pendaftar mahasiswa baru alih jalur-pindahan dapat berubah, misal akibat munculnya pengelompokkan bidang ilmu baru

Bidang ilmu perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

65 Gaji_Pokok Gaji Pokok Golongan Ruang Gaji Dosen-Karyawan dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Gaji Pokok Golongan Ruang Gaji Dosen-Karyawan perlu disimpan pada setiap perubahan kebijakan

66 Jenis_Usaha Jenis Usaha perusahaan tempat KP-TA-KKN-kerja alumni dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan atau pasar baru

Jenis Usaha perusahaan tempat KP-TA-KKN-kerja alumni perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

67 Jabatan_Struktural Jabatan Struktural Dosen-Karyawan pada PT dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Jabatan Struktural Dosen-Karyawan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

68 Predikat_Lulus Predikat Lulus yudisium kelulusan mahasiswa dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan

Predikat Lulus yudisium kelulusan mahasiswa perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

69 Jabatan_Kerja Jabatan Kerja alumni di perusahaan dapat berubah, misal akibat kebijakan pengelompokkan jabatan kerja baru

Jabatan Kerja alumni di perusahaan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

44..11..55.. LLaannggkkaahh AAnnaalliissiiss FFlleekkssiibbiilliittaass RRaannccaannggaann SSttrruukkttuurr TTaabbeell DDaattaabbaassee

Analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD akan

dilakukan terhadap data rancangan struktur tabel database yang berhasil

Page 206: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

184

dikumpulkan. Analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD

akan dilakukan sesuai dengan langkah dalam metodologi penelitian, yaitu:

1. Tentukan apakah nilai elemen data yang disimpan dalam atribut memiliki

kemungkinan terjadi perubahan format nilai rinci data pada atribut ataupun

perubahan nilai rinci data pada atribut yang berpengaruh terhadap nilai rinci data

pada atribut yang lain, baik yang terencana maupun tidak terencana, dalam jangka

pendek maupun jangka panjang. Langkah ini dilakukan dengan mengisi Y/T pada

kolom Kemungkinan Berubah [Y/T] dalam tabel analisis.

2. Berikan penilaian fleksibilitas apakah rancangan atribut yang dinilai dapat

memenuhi perubahan tersebut secara efisien/mudah. Jika atribut bersifat fleksibel,

yaitu dapat diubah secara efisien/mudah, maka sifat fleksibel pada atribut

diberikan nilai YA (=Y). Sebaliknya, jika atribut tidak dapat diubah secara

efisien/mudah, maka maka sifat fleksibel pada atribut diberikan nilai TIDAK

(=T). Selanjutnya, jika atribut diberikan nilai TIDAK (=T), maka berikan

penjelasan mengapa atribut tersebut tidak fleksibel. Langkah ini dilakukan dengan

mengisi Y/T pada kolom Fleksibel [Y/T] dalam tabel analisis.

3. Ulangi langkah a dan b tersebut hingga seluruh atribut dalam seluruh rancangan

struktur tabel database selesai diberikan penilaian.

Selanjutnya, berdasarkan penilaian tersebut, maka tingkat fleksibilitas suatu

rancangan struktur tabel database ditentukan dengan langkah sebagai berikut

(Klesse, Herrmann, Brändli, Mügeli, Maier, http://wotan.liu.edu/docis/dbl/iqiqiq

/2004_418_CIPACS.htm):

Page 207: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

185

a. Hitung cacah seluruh atribut (=JUMLAH_ATRIBUT) dalam rancangan

struktur tabel database.

b. Hitung cacah atribut yang memenuhi kriteria fleksibel yaitu yang

memiliki penilaian YA (=CACAH_Y) dan jumlah atribut yang tidak

memenuhi kriteria fleksibel yang memiliki penilaian TIDAK

(=CACAH_T) pada kolom Fleksibel [Y/T] dalam tabel analisis.

c. Hitung presentase atribut yang bersifat fleksibel (=PERSEN_Y).

Perhitungan dilakukan dengan cara membagi cacah atribut yang

memenuhi kriteria fleksibel (=CACAH_Y) dengan cacah seluruh atribut

dalam seluruh tabel dalam sebuah rancangan struktur tabel database

(=JUMLAH_ATRIBUT). Hasilnya kemudian dikalikan dengan 100%.

Formula yang digunakan adalah sebagai berikut:

PERSEN_Y = (CACAH_Y / JUMLAH_ATRIBUT) * 100%

d. Hitung presentase atribut yang bersifat tidak fleksibel (=PERSEN_T).

Perhitungan dilakukan dengan cara membagi cacah atribut yang tidak

memenuhi kriteria fleksibel (=CACAH_T) dengan cacah seluruh atribut

dalam seluruh tabel dalam sebuah rancangan struktur tabel database

(=JUMLAH_ATRIBUT). Hasilnya kemudian dikalikan dengan 100%.

Formula yang digunakan adalah sebagai berikut:

PERSEN_T = (CACAH_T / JUMLAH_ATRIBUT) * 100%

e. Tetapkan tingkat fleksibilitas rancangan struktur tabel database. Dalam

penelitian ini, tingkat fleksibilitas rancangan struktur tabel database

Page 208: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

186

ditentukan dengan menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Pokok

(=PAP), yaitu berorientasi pada suatu patokan nilai yang sifatnya pasti

atau absolut. Tingkat fleksibilitas rancangan struktur tabel database

ditentukan berdasarkan persentase cacah atribut yang memenuhi kriteria

fleksibel (=PERSEN_Y), dengan membandingkan persentase cacah

atribut yang memenuhi kriteria fleksibel (=PERSEN_Y) dengan suatu

patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu suatu tingkat fleksibilitas

yang seharusnya dicapai oleh suatu rancangan tabel database. Idealnya,

tingkat fleksibilitas yang seharusnya dicapai oleh suatu rancangan tabel

database adalah 100% untuk nilai PERSEN_Y. Ketentuan tingkat

fleksibilitas yang digunakan adalah sebagai berikut (diadopsi dari Blue

Sheep® Ltd, www.bluesheep.com/cgi/news /show.php4?f=010102):

SANGAT BAIK : jika 80<PRESEN_Y<=100 BAIK : jika 60<PRESEN_Y<=80 SEDANG : jika 40<PRESEN_Y<=60 BURUK : jika 20<PRESEN_Y<=40 SANGAT BURUK : jika 0<PRESEN_Y<=20

44..11..66.. DDaattaa YYaanngg DDiiaannaalliissiiss

Data yang dianalisis dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 3 (tiga),

yaitu sebagai berikut:

1. Rancangan struktur database untuk SIAKAD Kelompok Pertama, yaitu berupa

rancangan struktur tabel database yang diperoleh dari hasil Penelitian Tesis

Page 209: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

187

mahasiswa Program Pasca Sarjana, Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas

Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Jumlah sampel rancangan struktur tabel database kelompok ini sebanyak 10

(sepuluh) buah rancangan.

2. Rancangan struktur database untuk SIAKAD Kelompok Kedua, yaitu berupa

rancangan struktur tabel database yang diperoleh dari hasil Penelitian Skripsi

mahasiswa Program Sarjana, Program Studi Teknik Infomatika, Institut Sains &

Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. Jumlah sampel rancangan struktur tabel

database kelompok ini sebanyak 10 (sepuluh) buah rancangan.

3. Rancangan struktur database untuk SIAKAD Kelompok Ketiga, yaitu berupa

rancangan struktur tabel database yang diperoleh dari hasil Penelitian Tugas

Akhir mahasiswa Program Studi Manajemen Infomatika & Teknik Komputer,

Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. Jumlah sampel rancangan

struktur tabel database kelompok ini sebanyak 8 (delapan) buah rancangan.

4.1.6.1. Data Penelitian Kelompok Pertama

Berdasarkan Daftar Penelitian Tesis pada Program Studi Ilmu Komputer,

Jurusan Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, hingga tanggal 15

April 2005, sedikitnya terdapat 12 (dua belas) judul penelitian Tesis yang terkait

dengan topik SIAKAD. Rancangan struktur tabel database Kelompok Pertama yang

akan dianalisis dalam penelitian ini sebanyak 10 (sepuluh) buah rancangan.

Page 210: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

188

Data rancangan struktur tabel database pertama yang dianalisis, adalah hasil

penelitian yang dilakukan oleh Medi (2002) berjudul Rancangan Web Akademik

dengan Basisdata Terdistribusi, selanjutnya disebut DATA_09_001, dengan detail

sebagai berikut:

Nama peneliti : Medi Judul penelitian : Rancangan Web Akademik Dengan Basisdata Terdistribusi Tahun : 2002 Kode referensi : T IK 29 Jumlah tabel database : 10 Jumlah atibut : 68 Pada halaman : 42-46 Desain struktur tabel database yang dihasilkan secara berturut-turut ditampilkan

dalam Tabel 4.7 hingga Tabel 4.16.

Tabel 4.7: Mata_Kuliah (Medi, 2002, hal: 42) Field Num Field name Data type Width Key Null Default

1. Kode Char 8 PK 2. Nm_kuliah Char 30 3. Sks Char 1 4. Referensi VarChar 200 Yes Null

Tabel 4.8: Dosen (Medi, 2002, hal: 42-43)

Field Num Field name Data type Width Key Null Default 1. NIP_dosen Char 9 PK 2. Nama Char 20 3. Tanggal_lahir Date 8 4. Tempat_lahir Char 30 Yes Null 5. Alamat Char 30 Yes Null 6. Bidang Char 25 Yes Null 7. Foto Char 12 Yes Null 8. Pendidikan Char 15

Tabel 4.9: Mahasiswa (Medi, 2002, hal: 43-44)

Field Num Field name Data type Width Key Null Default 1. No_mahasiswa Char 5 PK 2. Tahun_angkatan Char 4 3. Fakultas Char 15 4. Nama Char 30 5. Nama_ayah Char 30 Yes Null 6. Nama_ibu Char 30 Yes Null 7. Nama_wali Char 30 Yes Null

Page 211: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

189

8. Program_studi Char 10 9. Nip_dosen_wali Char 9 10. Jurusan Char 10 11. Alamat_jogja Char 20 Yes Null 12. Alamat_asal Char 20 Yes Null 13. Jml_sks_ditempuh Num 3 14. Jml_sks_diambil Num 2 15. IP_komulatif Num 4,2 16. Jenis_kelamin Logic 1 17. Tanggal_lahir Date 8 18. Tempat_lahir Char 20 Yes Null 19. Agama Char 10 20. Golongan_darah Char 2 21. Telepon Char 15 Yes Null 22. Hobi VarChar 30 Yes Null

Tabel 4.10: Mengajar (Medi, 2002, hal: 43)

Field Num Field name Data type Width Key Null Default 1. NIP_dosen Char 20 PK 2. Kode_kuliah Char 8 PK 3. Semester Char 1 Yes Null

Tabel 4.11: Medis (Medi, 2002, hal: 44-45)

Field Num Field name Data type Width Key Null Default 1. No_mahasiswa Char 5 PK 2. Penyakit_1 Char 15 3. Penyakit_2 Char 15 4. Penyakit_3 Char 15 5. Penyakit_4 Char 15 Yes Null 6. Penyakit_5 Char 15 Yes Null 7. Opname Logic 1 Yes Null 8. Dokter_pribadi Char 15 Yes Null 9. Rumah_sakit_rujukan Char 20 Yes Null

Tabel 4.12: Pustaka (Medi, 2002, hal: 45)

Field Num Field name Data type Width Key Null Default 1. No_mahasiswa Char 5 PK 2. Kode_buku Char 15 3. Judul_buku Char 50 Yes Null 4. Pengarang Char 30 Yes Null 5. Tanggal_pinjam Date 8 Yes Null 6. Tanggal_kembali Date 8 Yes Null 7. Petugas Char 15 Yes Null

Tabel 4.13: Keamanan (Medi, 2002, hal: 45)

Field Num Field name Data type Width Key Null Default 1. No_mahasiswa Char 5 PK 2. No_masalah Char 15 PK

Page 212: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

190

3. Kriteria_masalah Char 15 Yes Null 4. Sangsi Char 15 Yes Null

Tabel 4.14: Beasiswa (Medi, 2002, hal: 45-46)

Field Num Field name Data type Width Key Null Default 1. No_mahasiswa Char 5 PK 2. Kode_beasiswa Char 15 PK 3. Tahun Date 8 Yes Null 4. Nama_beasiswa Char 15 Yes Null

Tabel 4.15: UPT (Medi, 2002, hal: 46)

Field Num Field name Data type Width Key Null Default 1. No_mahasiswa Char 5 PK 2. Kode_layanan Char 15 PK 3. Jenis_layanan Char 15 Yes Null 4. Keterangan Char 15 Yes Null

Tabel 4.16: Koperasi (Medi, 2002, hal: 46)

Field Num Field name Data type Width Key Null Default 1. No_mahasiswa Char 5 PK 2. Kode_angota Char 6 PK 3. Jumlah_pinjam Num 10 Yes Null

Selanjutnya, secara berturut-turut data rancangan struktur tabel database yang

dianalisis, adalah ditunjukkan dalam Lampiran 1 hingga Lampiran 9.

4.1.6.2. Data Penelitian Kelompok Kedua

Rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD Kelompok Kedua

diperoleh dari hasil penelitian Skripsi yang pernah dilakukan oleh mahasiswa

Program Sarjana, Program Studi Teknik Infomatika, Institut Sains & Teknologi

AKPRIND, Yogyakarta. Rancangan struktur tabel database Kelompok Kedua yang

akan dianalisis dalam penelitian ini sebanyak 10 (sepuluh) buah rancangan.

Page 213: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

191

Data rancangan struktur tabel database pertama yang dianalisis, adalah hasil

penelitian yang dilakukan oleh Retno Rahayuningsih (2000) berjudul Rekayasa

Komputerisasi KRS dan KHS Universitas X, selanjutnya disebut DATA_08_001,

dengan detail sebagai berikut:

Nama peneliti : Retno Rahayuningsih Judul Penelitian : Rekayasa Komputerisasi KRS dan KHS Universitas X Tahun : 2000 Jumlah tabel database : 6 Jumlah atribut : 31 Pada halaman : 14 - 16

Desain struktur tabel database yang dihasilkan secara berturut-turut ditampilkan

dalam Tabel 4.17 hingga Tabel 4.22.

Tabel 4.17: Mhs (Rahayuningsih, 2000, hal: 14) No. Field Type Width Keterangan Key 1 No_Mhs Alpha 10 Nomor induk mahasiswa PK 2 Nama Alpha 30 Nama mahasiwa 3 Tp_Lahir Alpha 10 Tempat lahir 4 Tgl_Lahir Date 8 Tanggal lahir 5 Alamat_1 Alpha 30 Alamat tinggal 6 Alamat_2 Alpha 30 Alamat asal 7 Angkatan Alpha 10 Angkatan 8 Kd_jurusan Alpha 5 Kode jurusan 9 Kd_Dosen Alpha 5 Kode dosen 10 Telepon_1 Alpha 15 Telepon kos 11 Telepon_2 Alpha 15 Telepon asal

Tabel 4.18: Dosen (Rahayuningsih, 2000, hal: 15)

No. Field Type Width Keterangan Key 1 Kd_Dosen Alpha 5 Kode dosen PK 2 Nm_Dosen Alpha 30 Nama dosen 3 Alamat Alpha 30 Alamat 4 Golongan Alpha 4 Golongan 5 Telepon Alpha 15 Telepon

Tabel 4.19: Makul (Rahayuningsih, 2000, hal: 15)

No. Field Type Width Keterangan Key 1 Kode_Mtk Alpha 7 Kode mata kuliah PK 2 Nama_Mtk Alpha 30 Nama mata kuliah 3 Smt Num 2 Semester 4 Sks Num 2 SKS 5 Jenis Alpha 30 Jenis mata kuliah

Page 214: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

192

6 Kd_Jurusan Alpha 5 Kode jurusan Tabel 4.20: Krs (Rahayuningsih, 2000, hal: 15)

No. Field Type Width Keterangan Key 1 No_Mhs Alpha 10 Nomor induk mahasiswa PK 2 Smt Num 2 Semester 3 Kode_Mtk Alpha 7 Kode mata kuliah 4 Nilai Num 3 Nilai angka 5 Huruf Alpha 1 Nilai huruf

Tabel 4.21: Bidang (Rahayuningsih, 2000, hal: 16)

No. Field Type Width Keterangan Key 1 Kd_Dosen Alpha 5 Kode dosen PK 2 Kode_Mtk Alpha 7 Kode mata kuliah

Tabel 4.22: Jurusan (Rahayuningsih, 2000, hal: 16)

No. Field Type Width Keterangan Key 1 Kd_Jurusan Alpha 6 Kode jurusan PK 2 Jurusan Alpha 30 Kode mata kuliah

Selanjutnya, secara berturut-turut data rancangan struktur tabel database yang

dianalisis, adalah ditunjukkan dalam Lampiran 10 hingga Lampiran 18.

4.1.6.3. Data Penelitian Kelompok Ketiga

Rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD Kelompok Ketiga

diperoleh dari hasil penelitian Tugas Akhir yang pernah dilakukan oleh mahasiswa

Program Diploma-3, Program Studi Manajemen Infomatika & Teknik Komputer,

Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. Rancangan struktur tabel

database Kelompok Ketiga yang akan dianalisis dalam penelitian ini sebanyak 8

(delapan) buah rancangan.

Data rancangan struktur tabel database pertama yang dianalisis, adalah hasil

penelitian yang dilakukan oleh Elfi Yulia (2000) berjudul Sistem Komputerisasi

Page 215: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

193

Pengolahan Data Penerimaan Mahasiswa di STT Komp. “TAKASINDO”

Yogyakarta, selanjutnya disebut DATA_06_001, dengan detail sebagai berikut:

Nama peneliti : Elfi Yulia Judul Penelitian : Sistem Komputerisasi Pengolahan Data Penerimaan Mahasiswa di STT Komp.

“TAKASINDO” Yogyakarta Tahun : 2000 Jumlah tabel database : 7 Jumlah atribut : 32 Pada halaman : 38 - 40

Desain struktur tabel database yang dihasilkan secara berturut-turut ditampilkan

dalam Tabel 4.23 hingga Tabel 4.29.

Tabel 4.23: FMHS (Yulia, 2000, hal: 38) No. Field Type Width Keterangan Key 1 NIM Char 12 Nomor mahasiswa PK 2 Nama Char 24 Nama mahasiswa 3 Jkel Char 1 Jenis kelamin 4 Agama Char 1 Agama 5 TpLahir Char 20 Tempat lahir 6 TglLahir Date 8 Tanggal lahir 7 AsalSkl Char 24 Asal sekolah 8 AlamatSkl Char 60 Alamat asal sekolah 9 Ayah Char 24 Nama ayah 10 Alm1 Char 1 Alamat ayah 11 Ibu Char 24 Nama ibu 12 Alm2 Char 1 Alamat ibu 13 Wali Char 24 Nama wali 14 Alm3 Char 1 Alamat wali 15 AlmSkr Char 30 Alamat sekarang 16 KDJ Char 2 Kode jurusan PK

Tabel 4.24: FJURUSAN (Yulia, 2000, hal: 39)

No. Field Type Width Keterangan Key 1 KDJ Char 2 Kode jurusan PK 2 NmJur Char 25 Nama jurusan

Tabel 4.25: FDOSEN (Yulia, 2000, hal: 39)

No. Field Type Width Keterangan Key 1 KDDosen Char 3 Kode dosen PK 2 Nama Char 24 Nama dosen 3 KDJ Char 2 Kode jurusan PK

Page 216: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

194

Tabel 4.26: FMTKDOSEN (Yulia, 2000, hal: 39) No. Field Type Width Keterangan Key 1 KDDosen Char 3 Kode dosen PK 2 KDM Char 6 Kode mata kuliah PK

Tabel 4.27: FMTKULIAH (Yulia, 2000, hal: 39)

No. Field Type Width Keterangan Key 1 KDM Char 3 Kode mata kuliah PK 2 Mkuliah Char 25 Nama mata kuliah 3 SKS Num 1 SKS 4 Semester Num 1 Semester

Tabel 4.28: FPAKET (Yulia, 2000, hal: 40)

No. Field Type Width Keterangan Key 1 KDJ Char 2 Kode jurusan PK 2 KDM Char 3 Kode mata kuliah PK

Tabel 4.29: FKRS (Yulia, 2000, hal: 40)

No. Field Type Width Keterangan Key 1 NIM Char 12 Nomor mahasiswa PK 2 KDM Char 3 Kode mata kuliah PK 3 Nilai Char 1 Nilai

Selanjutnya, secara berturut-turut data rancangan struktur tabel database yang

dianalisis, adalah ditunjukkan dalam Lampiran 19 hingga Lampiran 25.

44..11..77.. PPeenniillaaiiaann UUnnttuukk AAnnaalliissiiss FFlleekkssiibbiilliittaass RRaannccaannggaann SSttrruukkttuurr TTaabbeell

DDaattaabbaassee

Analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD

dilakukan sesuai dengan metodologi penelitian yang telah ditetapkan. Penilaian untuk

analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database pada DATA_09_001

ditunjukkan pada Tabel 4.30. Selanjutnya, secara berturut-turut penilaian untuk

analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database ditunjukkan dalam Lampiran

26 hingga Lampiran 52.

Page 217: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

195

Tabel 4.30: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database pada DATA_09_001 No Tabel Atribut Tipe-Ukuran Key Null Default Kemungkinan

Berubah [Y/T] Fleksibel

[Y/T] Penjelasan

Kode Char(8) PK Y T Nm_kuliah Char(30) T Y Sks Char(1) T Y

1. Mata_Kuliah

Referensi VarChar(200) Yes Null Y T

Nilai-nilai kode dalam Kode perlu dipisah dan dibuat tabel referensi Referensi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi, jika Referensi > 1 perlu disimpan dalam tabel terpisah

NIP_Dosen Char(9) PK T Y Nama Char(20) T Y Tanggal_lahir Date(8) T Y Tempat_lahir Char(30) Yes Null T Y Alamat Char(30) Yes Null Y T Bidang Char(25) Yes Null Y T Foto Char(12) Yes Null T Y

2. Dosen

Pendidikan Char(15) Y T

• Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

• Bidang perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Pendidikan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

No_mahasiswa Char(5) PK Y T Tahun_angkatan Char(4) T Y Fakultas Char(15) Y T Nama Char(30) T Y Nama_ayah Char(30) Yes Null T Y Nama_ibu Char(30) Yes Null T Y Nama_wali Char(30) Yes Null T Y Program_studi Char(10) Y T Nip_dosen_wali Char(9) T Y Jurusan Char(10) T T Alamat_jogja Char(20) Yes Null Y T Alamat_asal Char(20) Yes Null Y T Jml_sks_ditempuh Num(3) T T Jml_sks_diambil Num(2) T T IP_komulatif Num(4,2) T T Jenis_kelamin Logic(1) T Y Tanggal_lahir Date(8) T Y Tempat_lahir Char(20) Yes Null T Y Agama Char(10) T T

3. Mahasiswa

Golongan_darah Char(2) T Y

• Nilai-nilai kode dalam No_mahasiswa perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Fakultas perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Program_studi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jurusan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat_asal perlu dikodekan dan

dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten dalam Alamat_jogja perlu dikodekan dan dibuat tabel

referensi • Jml_sks_ditempuh perlu disimpan dalam tabel terpisah • Jml_sks_diambil perlu disimpan dalam tabel terpisah • IP_komulatif tidak perlu disimpan, perlu tabel transaksi perolehan nilai mata

kuliah • Agama perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Hobi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

Page 218: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

196

Telepon Char(15) Yes Null T Y Hobi VarChar(30) Yes Null T T

NIP_Dosen Char(20) PK T Y Kode_kuliah Char(8) PK Y T

4. Mengajar

Semester Char(1) Yes Null T Y

• Nilai-nilai kode dalam Kode_kuliah perlu dipisah dan dibuat tabel referensi

No_mahasiswa Char(5) PK T T Penyakit_1 Char(15) T Y Penyakit_2 Char(15) T T Penyakit_3 Char(15) T T Penyakit_4 Char(15) Yes Null T T Penyakit_5 Char(15) Yes Null T T Opname Logic(1) Yes Null T Y Dokter_pribadi Char(15) Yes Null T Y

5. Medis

Rumah_sakit_rujukan Char(20) Yes Null T T

• Nilai-nilai kode dalam No_mahasiswa perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Rumah_sakit_rujukan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Struktur Penyakit_2 perlu dirubah menjadi vertikal • Struktur Penyakit_3 perlu dirubah menjadi vertikal • Struktur Penyakit_4 perlu dirubah menjadi vertikal • Struktur Penyakit_5 perlu dirubah menjadi vertikal

No_mahasiswa Char(5) PK Y T Kode_buku Char(15) Y T Judul_buku Char(50) Yes Null T Y Pengarang Char(30) Yes Null T T Tanggal_pinjam Date(8) Yes Null T Y Tanggal_kembali Date(8) Yes Null T Y

6. Pustaka

Petugas Char(15) Yes Null T T

• Nilai-nilai kode dalam No_mahasiswa perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kode_buku perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Judul_buku perlu disimpan dalam tabel terpisah • Pengarang perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Petugas perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

No_mahasiswa Char(5) PK Y T No_masalah Char(15) PK T Y Kriteria_masalah Char(15) Yes Null Y T

7. Keamanan

Sangsi Char(15) Yes Null Y Y

• Nilai-nilai kode dalam No_mahasiswa perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Kriteria_masalah perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

No_mahasiswa Char(5) PK Y T Kode_beasiswa Char(15) PK Y T Tahun Date(8) Yes Null T Y

8. Beasiswa

Nama_beasiswa Char(15) Yes Null Y T

• Nilai-nilai kode dalam No_mahasiswa perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Kode_beasiswa perlu tabel referensi • Nama_beasiswa perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

No_mahasiswa Char(5) PK Y T Kode_layanan Char(15) PK Y T Jenis_layanan Char(15) Yes Null Y T

9. UPT

Keterangan Char(15) Yes Null Y Y

• Nilai-nilai kode dalam No_mahasiswa perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Kode_layanan perlu tabel referensi • Jenis_layanan perlu tabel referensi

No_mahasiswa Char(5) PK Y T Kode_angota Char(6) PK Y T

10. Koperasi

Jumlah_pinjam Num(10) Yes Null T Y

• Nilai-nilai kode dalam No_mahasiswa perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam No_anggota perlu dipisah dan dibuat tabel referensi

Page 219: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

197

44..11..88.. HHaassiill AAnnaalliissiiss FFlleekkssiibbiilliittaass RRaannccaannggaann SSttrruukkttuurr TTaabbeell DDaattaabbaassee

Berdasarkan penilaian-penilaian yang telah diberikan sebagaimana

ditunjukkan Tabel 4.30 dan Lampiran 26 hingga Lampiran 52, selanjutnya dengan

menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Pokok (=PAP), diperoleh informasi

tingkat fleksibilitas untuk setiap rancangan struktur tabel database yang dianalisis

sebagaimana ditampilkan dalam Tabel 4.31.

Tabel 4.31: Daftar hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database keseluruhan

Jumlah Atribut Tidak Fleksibel Fleksibel No Data Jumlah

Tabel Keseluruhan Jumlah % Jumlah %

Tingkat Fleksibilitas

1 Data_09_001 10 68 35 51,47% 33 48,53% Sedang 2 Data_09_002 19 259 49 18,92% 210 81,08% Sangat Baik 3 Data_09_003 10 137 89 64,96% 48 35,04% Buruk 4 Data_09_004 24 162 17 10,49% 145 89,51% Sangat Baik 5 Data_09_005 8 28 6 21,43% 22 78,57% Baik 6 Data_09_006 8 66 21 31,82% 45 68,18% Baik 7 Data_09_007 5 44 17 38,64% 27 61,36% Baik 8 Data_09_008 34 351 186 52,99% 165 47,01% Sedang 9 Data_09_010 8 51 11 21,57% 40 78,43% Baik

10 Data_08_001 6 31 11 35,48% 20 64,52% Baik 11 Data_08_002 4 67 20 29,85% 47 70,15% Baik 12 Data_08_003 9 36 15 41,67% 21 58,33% Sedang 13 Data_08_004 5 37 18 48,65% 19 51,35% Sedang 14 Data_08_005 6 28 13 46,43% 15 53,57% Sedang 15 Data_08_006 5 18 7 38,89% 11 61,11% Baik 16 Data_08_007 5 22 8 36,36% 14 63,64% Baik 17 Data_08_008 10 33 8 24,24% 25 75,76% Baik 18 Data_08_009 10 68 25 36,76% 43 63,24% Baik 19 Data_08_010 5 43 20 46,51% 23 53,49% Sedang 20 Data_06_001 7 32 9 28,13% 23 71,88% Baik 21 Data_06_002 7 38 9 23,68% 29 76,32% Baik 22 Data_06_003 6 22 3 13,64% 19 86,36% Sangat Baik 23 Data_06_004 7 31 8 25,81% 23 74,19% Baik 24 Data_06_005 12 53 18 33,96% 35 66,04% Baik 25 Data_06_006 9 51 16 31,37% 35 68,63% Baik 26 Data_06_007 14 62 19 30,65% 43 69,35% Baik 27 Data_06_008 3 27 12 44,44% 15 55,56% Sedang

JUMLAH: 256 1.865 670 1.195

Page 220: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

198

44..22.. PPeemmbbaahhaassaann

44..22..11.. SSttaattiissttiikk TTiinnggkkaatt FFlleekkssiibbiilliittaass RRaannccaannggaann SSttrruukkttuurr TTaabbeell DDaattaabbaassee

Berdasarkan informasi yang diperoleh dalam Tabel 4.31, dapat diketahui

statistik hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database berdasarkan

tingkat fleksibilitas seperti ditampilkan dalam Tabel 4.32.

Tabel 4.32: Statistik hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database berdasarkan tingkat fleksibilitas

Jumlah Atribut

Tidak Fleksibel Atribut

Fleksibel

No Tingkat Fleksibilitas Data

Rancangan Tabel Atribut

Jumlah % Jumlah % 1 Sangat Baik 3 49 443 69 15,58 374 84,42 2 Baik 16 125 695 213 30,65 482 69,35 3 Sedang 7 72 590 299 50,68 291 49,32 4 Buruk 1 10 137 89 64,96 48 35,04 5 Sangat Buruk 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH: 27 256 1.865 670 1.195 Berdasarkan informasi dalam Tabel 4.32, dapat diketahui tentang beberapa hal,

yaitu jumlah rancangan struktur tabel database yang dianalisis adalah sebanyak

28 (dua puluh delapan), terdiri atas:

1. Jumlah rancangan struktur tabel database yang memiliki tingkat

fleksibilitas SANGAT BAIK sebanyak 3 (tiga) buah rancangan, memiliki:

a. Jumlah tabel : 49

b. Jumlah atribut : 443

1). Jumlah atribut tidak fleksibel : 69 (=15,58%)

2). Jumlah atribut fleksibel : 374 (=84,42%)

2. Jumlah rancangan struktur tabel database yang memiliki tingkat

fleksibilitas BAIK sebanyak 16 (enam belas) buah rancangan, memiliki:

Page 221: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

199

a. Jumlah tabel : 125

b. Jumlah atribut : 695

1). Jumlah atribut tidak fleksibel : 213 (=30,65%)

2). Jumlah atribut fleksibel : 482 (=69,35%)

3. Jumlah rancangan struktur tabel database yang memiliki tingkat

fleksibilitas SEDANG sebanyak 7 (tujuh) buah rancangan, memiliki:

a. Jumlah tabel : 72

b. Jumlah atribut : 590

1). Jumlah atribut tidak fleksibel : 299 (=50,68%)

2). Jumlah atribut fleksibel : 291 (=49,32%)

4. Jumlah rancangan struktur tabel database yang memiliki tingkat

fleksibilitas BURUK sebanyak 1 (satu) buah rancangan, memiliki:

a. Jumlah tabel : 10

b. Jumlah atribut : 137

1). Jumlah atribut tidak fleksibel : 89 (=64,96%)

2). Jumlah atribut fleksibel : 48 (=35,04%)

5. Tidak ada rancangan struktur tabel database yang memiliki tingkat

fleksibilitas SANGAT BURUK.

6. Terdapat sebanyak 1 (satu) buah rancangan yang tidak dapat dianalisis,

karena tidak ada detail keterangan tentang isi atribut dalam rancangan

struktur tabel database, yaitu DATA_09_009, memiliki jumlah tabel

sebanyak 6 (enam) buah, dan jumlah atribut sebanyak 41 buah.

Page 222: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

200

Sedangkan, statistik hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel

database berdasarkan pendidikan perancang ditampilkan dalam Tabel 4.33.

Tabel 4.33: Statistik hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database berdasarkan pendidikan perancang

Jumlah Atribut

Tidak Fleksibel Atribut

Fleksibel

No Pendidikan Perancang Data

Rancangan Tabel Atribut

Jumlah % Jumlah % 1 S3 0 0 0 0 0,0 0 0,00 2 S2 9 126 1166 431 36,96 735 63,04 3 S1 10 65 383 145 37,86 238 62,14 4 D3 8 65 316 94 29,75 222 70,25

JUMLAH: 27 256 1.865 670 1.195 Berdasarkan informasi dalam Tabel 4.33, dapat diketahui tentang beberapa hal,

yaitu jumlah rancangan struktur tabel database yang dianalisis adalah sebanyak

28 (dua puluh delapan), terdiri atas:

1. Tidak ada rancangan struktur tabel database yang dirancang oleh

perancang dengan pendidikan S3.

2. Jumlah rancangan struktur tabel database yang dirancang oleh perancang

dengan pendidikan S2 sebanyak 10 (sepuluh) buah rancangan, memiliki:

a. Jumlah tabel : 132

b. Jumlah atribut : 1207

c. Tidak dapat dianalisis : 6 tabel, 41 atribut

1). Jumlah atribut tidak fleksibel : 431 (=36,96%)

2). Jumlah atribut fleksibel : 735 (=63,04%)

3. Jumlah rancangan struktur tabel database yang dirancang oleh perancang

dengan pendidikan S1 sebanyak 10 (sepuluh) buah rancangan, memiliki:

a. Jumlah tabel : 65

b. Jumlah atribut : 383

Page 223: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

201

1). Jumlah atribut tidak fleksibel : 145 (=37,86%)

2). Jumlah atribut fleksibel : 238 (=62,14%)

4. Jumlah rancangan struktur tabel database yang dirancang oleh perancang

dengan pendidikan D3 sebanyak 8 (delapan) buah rancangan, memiliki:

a. Jumlah tabel : 65

b. Jumlah atribut : 316

1). Jumlah atribut tidak fleksibel : 94 (=29,75%)

2). Jumlah atribut fleksibel : 222 (=70,25%)

Akhirnya, statistik hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database

dalam bentuk rekapitulasi keseluruhan ditunjukkan pada Tabel 4.34.

Tabel 4.34: Statistik hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database rekapitulasi keseluruhan

Tingkat Fleksibilitas Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

No Pendidikan Perancang

Jumlah Data

Rancangan Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 S3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 S2 9 2 22,22 4 44,44 2 22,22 1 11,11 0 0 3 S1 10 0 0 6 60,00 4 40,00 0 0 0 0 4 D3 8 1 12,50 6 75,00 1 12,50 0 0 0 0

JUMLAH: 27 3 16 7 1 0 Berdasarkan informasi dalam Tabel 4.34, dapat diketahui tentang beberapa hal,

yaitu jumlah rancangan struktur tabel database yang dapat dianalisis adalah

sebanyak 28 (dua puluh delapan), terdiri atas:

1. Jumlah rancangan struktur tabel database yang dirancang oleh perancang

dengan pendidikan S2 sebanyak 10 (sepuluh) buah rancangan, dengan

tingkat fleksibilitas sebagai berikut:

a. Jumlah tingkat fleksibilitas SANGAT BAIK : 2 (=22,22%)

b. Jumlah tingkat fleksibilitas BAIK : 4 (=44,44%)

Page 224: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

202

c. Jumlah tingkat fleksibilitas SEDANG : 2 (=22,22%)

d. Jumlah tingkat fleksibilitas BURUK : 1 (=11,11%)

e. Jumlah tingkat fleksibilitas SANGAT BURUK : 0 (=0,00%)

f. Tidak dapat dianalisis : 1

2. Jumlah rancangan struktur tabel database yang dirancang oleh perancang

dengan pendidikan S1 sebanyak 10 (sepuluh) buah rancangan, dengan

tingkat fleksibilitas sebagai berikut:

a. Jumlah tingkat fleksibilitas SANGAT BAIK : 0 (=0,00%)

b. Jumlah tingkat fleksibilitas BAIK : 4 (=40,00%)

c. Jumlah tingkat fleksibilitas SEDANG : 6 (=60,00%)

d. Jumlah tingkat fleksibilitas BURUK : 0 (=0,00%)

e. Jumlah tingkat fleksibilitas SANGAT BURUK : 0 (=0,00%)

3. Jumlah rancangan struktur tabel database yang dirancang oleh perancang

dengan pendidikan D3 sebanyak 8 (delapan) buah rancangan, dengan

tingkat fleksibilitas sebagai berikut:

a. Jumlah tingkat fleksibilitas SANGAT BAIK : 1 (=12,50%)

b. Jumlah tingkat fleksibilitas BAIK : 6 (=75,00%)

c. Jumlah tingkat fleksibilitas SEDANG : 1 (=12,50%)

d. Jumlah tingkat fleksibilitas BURUK : 0 (=0,00%)

e. Jumlah tingkat fleksibilitas SANGAT BURUK : 0 (=0,00%)

Page 225: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

203

44..22..22.. IIddeennttiiffiikkaassii PPeennyyeebbaabb RRaannccaannggaann SSttrruukkttuurr TTaabbeell DDaattaabbaassee TTiiddaakk

FFlleekkssiibbeell

Mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Brian Mullen (2005),

diketahui bahwa perbedaan tingkat kepakaran perancang database dan perbedaan

kebutuhan para pengguna merupakan penyebab utama rancangan database tidak

dapat bersifat fleksibel. Rancangan database yang tidak fleksibel akan

memberikan dampak pada dana dan waktu untuk pemeliharaan database. Jika

rancangan struktur database tidak baik, tetapi tidak dirasakan adanya

permasalahan, maka yang terbaik dilakukan adalah segera memulai merencanakan

untuk merubah struktur database.

Sebuah rancangan struktur tabel database sebagai hasil buah pikir manusia

(perancang) tentu tidak akan mampu mengatasi semua permasalahan, terbebas

dari adanya kelemahan, dan memenuhi semua bentuk perubahan kebutuhan

informasi (dan data) untuk jangka kurun waktu yang tak terbatas. Sebuah

rancangan database dibuat untuk semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan

seluruh pengguna pada semua level manajemen dan pada semua unit fungsional

untuk jangka waktu yang panjang, hingga puluhan tahun. Dalam kenyataannya,

kebutuhan informasi (dan data) untuk para pengguna akan berubah, sehingga

fleksibilitas rancangan struktur tabel database merupakan aspek yang penting.

Lauri Pietarinen ([email protected]) menyebutkan, bahwa

fleksibilitas struktur database terkait dengan 3 (tiga) aspek, yaitu:

1. Isolasi data dalam database, yaitu kopel antar tabel dalam database.

Page 226: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

204

2. Penggunaan pendekatan dalam struktur data. Penggunaan XML (yang

merupakan pendekatan tidak terstruktur atau semi-terstruktur dimana

sebuah file dapat memuat berbagai macam nilai yang dituliskan di antara

tanda tag) akan menemui permasalahan jika file memuat tag tidak dikenali

oleh aplikasi. Sehingga di kemudian hari perlu menginvetarisasi kembali

tentang konteks data dan sekaligus menjadi alasan mengapa sebaiknya

kembali saja ke data terstruktur menggunakan tabel. Hal ini merupakan

sebuah alasan, bahwa RDBM merupakan pendekatan paling umum untuk

perancangan schema suatu database.

3. Penggunaan tipe data dalam schema tabel database. Permasalahannya

adalah apakah semua tipe data harus didefinisikan secara eksplisit dalam

struktur tabel atau dapat disembunyikan.

Analisis lebih lanjut dalam penelitian ini akan dilakukan untuk

mengidentifikasi faktor-faktor penyebab rancangan struktur tabel database tidak

fleksibel terhadap perubahan kebutuhan informasi (dan data). Daftar faktor

penyebab rancangan struktur tabel database tidak fleksibel pada setiap data yang

dianalisis dalam kondisi telah diurutkan berdasarkan abjad paling awal dan

dihilangkan faktor-faktor yang persis sama ditampilkan pada Tabel 4.35.

Page 227: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

205

Tabel 4.35: Daftar faktor penyebab rancangan struktur tabel database tidak fleksibel pada setiap data yang dianalisis No Tabel Penjelasan

• Agama perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Bidang perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Fakultas perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Hobi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • IP_komulatif tidak perlu disimpan, perlu tabel transaksi perolehan nilai mata kuliah • Jenis_layanan perlu tabel referensi • Jml_sks_diambil perlu disimpan dalam tabel terpisah • Jml_sks_ditempuh perlu disimpan dalam tabel terpisah • Jurusan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten dalam Alamat_jogja perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat_asal perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kode_beasiswa perlu tabel referensi • Kode_layanan perlu tabel referensi • Kriteria_masalah perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nama_beasiswa perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kode perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kode_buku perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kode_kuliah perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam No_anggota perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam No_mahasiswa perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Pendidikan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Pengarang perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Petugas perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Program_studi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Referensi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi, jika Referensi > 1 perlu disimpan dalam tabel terpisah • Rumah_sakit_rujukan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Struktur Penyakit_2 perlu dirubah menjadi vertikal • Struktur Penyakit_3 perlu dirubah menjadi vertikal

1. DATA_09_001

• Struktur Penyakit_4 perlu dirubah menjadi vertikal

Page 228: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

206

• Struktur Penyakit_5 perlu dirubah menjadi vertikal • AGAMA perlu tabel referensi • BAGIAN perlu tabel referensi • DOSEN_WL perlu tabel referensi • GOL_AYAH perlu tabel referensi • GOL_IBU perlu tabel referensi • JALUR_MASUK perlu tabel referensi • JBT_AYAH perlu tabel referensi • JBT_IBU perlu tabel referensi • JENIS kota perlu tabel referensi • JENIS_LNG perlu tabel referensi • JURUSAN perlu tabel referensi • KARY_TYPE perlu tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam ALAMAT perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam ALAMAT_2 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam ALMT_INST_AYAH perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam ALMT_INST_IBU perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • KELOMPOK perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • KERJA_AYAH perlu tabel referensi • KERJA_IBU perlu tabel referensi • KET perlu tabel referensi • KODE_SIE perlu tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam ID perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam MHS_NIM perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NIM perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NO_TEST perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • PDK_AYAH perlu tabel referensi • PDK_IBU perlu tabel referensi • PRASYARAT cukup menggunakan ID mata kuliah • RUANG_ID perlu tabel referensi • STATUS perlu tabel referensi

2. DATA_09_002

• STS_HADIR perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

Page 229: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

207

• STS_MK perlu tabel referensi • STS_PNG perlu tabel referensi

• STS_UJIAN perlu tabel referensi • Agama mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Agama perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Agama mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Agama mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs dan Mhs • Alamat mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Alamat mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs dan Mhs • Alamat_ot mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Alamat_SMA mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Alm_biaya mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Asal_biaya mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Asal_biaya perlu tabel referensi • Bangsa mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Bangsa perlu tabel referensi • J_kelamin mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • J_kelamin perlu tabel referensi • Jabatan perlu tabel referensi • Jenis_SMA mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Jenis_SMA mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs dan Mhs • Jenis_SMA perlu tabel referensi • Jurusan mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Jurusan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kab_kodya mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Kab_kodya perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten dalam Alamat_ot perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat_SMA perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alm_biaya perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nama mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs

3. DATA_09_003

• Nama mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs dan Mhs

Page 230: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

208

• NamaAyah mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • NamaIbu mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • NEM_SMA mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Nilai-nilai kode dalam No_calon perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam No_mhs perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • No_Ijz_SMA mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Pekerjaan mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Pekerjaan perlu tabel referensi • Penasehat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Prop_SMA mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Prop_SMA perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Propinsi mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Propinsi mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs dan Mhs • Propinsi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • SMA_asal mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • SMA_asal mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs dan Mhs • SMA_asal perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Status_akad perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Status_daft perlu dikodekan dan dibuat tabel referens • Suku mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Suku perlu tabel referensi • Tgl_lahir mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Tgl_lahir mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs dan Mhs • Thn_Ijz_SMA mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Tmp_lahir mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs

• Tmp_lahir mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs dan Mhs

• jenis perlu tabel referensi • kategori_id perlu tabel referensi • kelp perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • kode_prop perlu tabel referensi • kode_prop2 perlu tabel referensi

4. DATA_09_004

• kota cukup menggunakan FK

Page 231: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

209

• Nilai-nilai kode dalam no_anggota perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam nomhs perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • penerbit perlu tabel referensi • pengarang perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • st_anggota perlu tabel referensi

• sumber perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Gol perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • LokasiKuliah_id perlu tabel referensi

5. DATA_09_005

• Nilai-nilai kode dalam KodeMataKuliah perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Agama perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Asal_sekolah perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Golongan_darah perlu dikodekan • Jabatan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jenis_kelamin perlu dikodekan • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat_ortu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kelompok perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • LokasiKuliah_id perlu tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kode_matakuliah perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NIIM perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Prasyarat perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Pangkat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Pekerjaan_ortu perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Pendidikan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Status perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

6. DATA_09_006

• Status_Dosen perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • agama perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jenis_kel perlu dikodekan

• jur_sekasal perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

7. DATA_09_007

• jurusan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

Page 232: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

210

• Kecamatan, Kabupaten dalam alam_yk perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam alam_asal perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam alam_ot perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam alam_sekasal perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • ket perlu tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NIM perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam no_daft perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam no_kunj perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • peker_ay perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • peker_ib perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • sek_asal perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

• status perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • A1 perlu dirubah menjadi vertikal • A2 perlu dirubah menjadi vertikal • AsalPT perlu tabel referensi • B10a perlu dirubah menjadi vertikal • B10b perlu dirubah menjadi vertikal • B11a perlu dirubah menjadi vertikal • B11b perlu dirubah menjadi vertikal • B11c perlu dirubah menjadi vertikal • B12a1 perlu dirubah menjadi vertikal • B12a2 perlu dirubah menjadi vertikal • B12a3 perlu dirubah menjadi vertikal • B13 perlu dirubah menjadi vertikal • B14 perlu dirubah menjadi vertikal • B15 perlu dirubah menjadi vertikal • B16 perlu dirubah menjadi vertikal • B17a perlu dirubah menjadi vertikal • B17b perlu dirubah menjadi vertikal

8. DATA_09_008

• B18a perlu dirubah menjadi vertikal

Page 233: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

211

• B18b perlu dirubah menjadi vertikal • B18c perlu dirubah menjadi vertikal • B18d perlu dirubah menjadi vertikal • B19a perlu dirubah menjadi vertikal • B19b perlu dirubah menjadi vertikal • B1a perlu dirubah menjadi vertikal • B1b perlu dirubah menjadi vertikal • B1c perlu dirubah menjadi vertikal • B1d perlu dirubah menjadi vertikal • B20 perlu dirubah menjadi vertikal • B20b perlu dirubah menjadi vertikal • B2a perlu dirubah menjadi vertikal • B2b perlu dirubah menjadi vertikal • B3 perlu dirubah menjadi vertikal • B5a1 perlu dirubah menjadi vertikal • B5a2 perlu dirubah menjadi vertikal • B5b1 perlu dirubah menjadi vertikal • B5b2 perlu dirubah menjadi vertikal • B6 perlu dirubah menjadi vertikal • B7 perlu dirubah menjadi vertikal • B8a perlu dirubah menjadi vertikal • B8b perlu dirubah menjadi vertikal • B9a1 perlu dirubah menjadi vertikal • B9a2 perlu dirubah menjadi vertikal • B9b perlu dirubah menjadi vertikal • B9c perlu dirubah menjadi vertikal • B9d perlu dirubah menjadi vertikal • B9e perlu dirubah menjadi vertikal • bb4 perlu dirubah menjadi vertikal • Be perlu dirubah menjadi vertikal • Be perlu dirubah menjadi vertikal

• Bidang perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

Page 234: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

212

• Ddk_Akhr perlu tabel referensi • ED1 perlu dirubah menjadi vertikal • ED2 perlu dirubah menjadi vertikal • ED3 perlu dirubah menjadi vertikal • ED4 perlu dirubah menjadi vertikal • ED5 perlu dirubah menjadi vertikal • ED6 perlu dirubah menjadi vertikal • ED7 perlu dirubah menjadi vertikal • ED8 perlu dirubah menjadi vertikal • Fakultas perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Instansi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jabat_Akd perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jabatan1 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jabatan2 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jabatan3 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jenis perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jenjang perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • JmlRuang2 perlu dirubah menjadi vertikal • Jurusan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Keahlian perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kegiatan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kelompok perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • KodePS rangkap dengan tabel Identitas_Program_Studi • Komponen perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Leader perlu dirubah menjadi vertikal • Luas2 perlu dirubah menjadi vertikal • N10a perlu dirubah menjadi vertikal • N10b perlu dirubah menjadi vertikal • N11a perlu dirubah menjadi vertikal • N11c perlu dirubah menjadi vertikal

• N12a1 perlu dirubah menjadi vertikal

Page 235: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

213

• N12a2 perlu dirubah menjadi vertikal • N12a3 perlu dirubah menjadi vertikal • N13 perlu dirubah menjadi vertikal • N14 perlu dirubah menjadi vertikal • N15 perlu dirubah menjadi vertikal • N16 perlu dirubah menjadi vertikal • N17a perlu dirubah menjadi vertikal • N17b perlu dirubah menjadi vertikal • N18a perlu dirubah menjadi vertikal • N18b perlu dirubah menjadi vertikal • N18c perlu dirubah menjadi vertikal • N18d perlu dirubah menjadi vertikal • N19a perlu dirubah menjadi vertikal • N19b perlu dirubah menjadi vertikal • N1a perlu dirubah menjadi vertikal • N1b perlu dirubah menjadi vertikal • N1b perlu dirubah menjadi vertikal • N1c perlu dirubah menjadi vertikal • N1d perlu dirubah menjadi vertikal • N20 perlu dirubah menjadi vertikal • N20b perlu dirubah menjadi vertikal • N2a perlu dirubah menjadi vertikal • N2b perlu dirubah menjadi vertikal • N3 perlu dirubah menjadi vertikal • N4 perlu dirubah menjadi vertikal • N5a1 perlu dirubah menjadi vertikal • N5a2 perlu dirubah menjadi vertikal • N5b1 perlu dirubah menjadi vertikal • N5b2 perlu dirubah menjadi vertikal • N6 perlu dirubah menjadi vertikal • N7 perlu dirubah menjadi vertikal

• N8a perlu dirubah menjadi vertikal

Page 236: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

214

• N8b perlu dirubah menjadi vertikal • N9a1 perlu dirubah menjadi vertikal • N9a2 perlu dirubah menjadi vertikal • N9b perlu dirubah menjadi vertikal • N9c perlu dirubah menjadi vertikal • N9d perlu dirubah menjadi vertikal • N9e perlu dirubah menjadi vertikal • Nama perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nama1 cukup menggunakan FK • Nama2 tidak perlu disimpan • Nama3 tidak perlu disimpan • NamaPS rangkap dengan tabel Identitas_Program_Studi • P11 perlu dirubah menjadi vertikal • P12 perlu dirubah menjadi vertikal • P21 perlu dirubah menjadi vertikal • P22 perlu dirubah menjadi vertikal • P23 perlu dirubah menjadi vertikal • P31 perlu dirubah menjadi vertikal • P41 perlu dirubah menjadi vertikal • P42 perlu dirubah menjadi vertikal • P43 perlu dirubah menjadi vertikal • P44perlu dirubah menjadi vertikal • P51perlu dirubah menjadi vertikal • P52 perlu dirubah menjadi vertikal • Pembina perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi, atau menggunakan FK • PT perlu dipisah • Sifat perlu tabel referensi • Status perlu tabel referensi • STS1 perlu dirubah menjadi vertikal • STS1_S perlu dirubah menjadi vertikal • STS2 perlu dirubah menjadi vertikal

• Subkomponen perlu tabel referensi

Page 237: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

215

• Sustain perlu dirubah menjadi vertikal • Tempat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Tingkat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • TriDharma perlu tabel referensi • TS1 perlu dirubah menjadi vertikal • TS2 perlu dirubah menjadi vertikal • TS3 perlu dirubah menjadi vertikal • TS4 perlu dirubah menjadi vertikal • TS5 perlu dirubah menjadi vertikal • TS6 perlu dirubah menjadi vertikal • TS7 perlu dirubah menjadi vertikal • TS8 perlu dirubah menjadi vertikal • TTS1 perlu dirubah menjadi vertikal • TTS1_S perlu dirubah menjadi vertikal • TTS2 perlu dirubah menjadi vertikal

• TTS2_S perlu dirubah menjadi vertikal 9. DATA_09_009 • Tidak dapat dianalisis karena tidak ada detail rancangan struktur tabel database

• Agama perlu tabel referensi • HM tidak perlu disimpan

• Jenis_Slta perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecataman, Kabupaten, Propinsi dalam Alm_Mhs_Kota perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecataman, Kabupaten, Propinsi dalam Alm_Tua_Kota perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Krd_Hm tidak perlu disimpan

• Kredit tidak perlu disimpan

• Nilai-nilai kode dalam Nmpm perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode pada Nomor_Test perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • PMKA perlu tabel referensi

10. DATA_09_010

• Strata perlu tabel referensi • Golongan perlu tabel referensi • Jenis perlu tabel referensi

11. DATA_08_001

• Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

Page 238: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

216

• Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat_1 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat_2 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kode_Dosen perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kode_Mtk perlu dipisah dan dibuat tabel referensi

• Nilai-nilai kode dalam No_Mhs perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Agm perlu tabel referensi • Fak perlu tabel referensi • JenjStd perlu tabel referensi • Jur perlu tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten dalam AlmYgjMhs perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam AlmAslMhs perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam AlmAyah perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam AlmIbu perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • KrjAyh perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • KrjIbu perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • NmBank perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • NmPtgBagKeu perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • PndAkhrAyh perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • PndAkhrIbu perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • StsKulh perlu tabel referensi • StsMhs perlu tabel referensi • WNANeg perlu tabel referensi • WNIKtrn perlu tabel referensi

12. DATA_08_002

• WNISk perlu tabel referensi • Dosen1 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Dosen2 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Dosen3 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • JenisTA perlu tabel referensi • Kecamatan,Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dandibuat tabel referensi • Kota perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • MKD perlu disimpan dalam tabel terpisah

13. DATA_08_003

• NamaD perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

Page 239: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

217

• NamaTA tidak perlu disimpian • Nilai-nilai kode dalam KodeMK perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NoMHS perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NoMhsTA perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NoMKS perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Semester perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Syarat cukup menggunakan FK

• Syarat cukupmenggunakan FK

• Agama perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Fakultas perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Gelombang perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Id_Jalur perlu dikodekan dan dibuat rabel referensi • J_Kelamin perlu dikodekan • Jenis_SMA perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Jur_SMA perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Jurusan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten dalam Alamat_Yogya perlu dikodekan dan dibuat table referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat_SMA perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Kelulusan perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kode perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kode_Jurusan perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam No_Pendaftaran perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Pek_Mhs perlu dikodekan dan dibuat tabelreferensi

14. DATA_08_004

• Status perlu dikodekan dan dibuat tabelreferensi • Jurusan perlu dikodekan dan dibuat tabelreferensi • Kd_Hari terlalu lebar • Nilai-nilai kode dalam Kd_Asisten perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kd_Prak perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Nim perlu dipisah dan dibuat tabel referensi

15. DATA_08_005

• Status perlu dikodekan dan dibuat tabelreferensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi 16. DATA_08_006 • Kode_asisten perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

Page 240: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

218

• Lulusan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nilai_huruf perlu dipecah, dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Nim perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nim perlu dipecah, dan nilai-nilai kode dalam setiap Nim perlu dipisah dan dibuat tabel referensi

• Sex perlu dikodekan • Hari perlu dikodekan • Nilai-nilai kode dalam Kode_mk perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Nim perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Th_Ajar perlu dipisah

17. DATA_08_007

• Semester perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Id_Jdwl perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Nim perlu dipisah dan dibuat tabel referensi

18. DATA_08_008

• Semester perlu dikodekan

• Bank perlu tabel referensi • Besar_uang perlu tabel referensi • Daftar_gel_2 perlu dirubah menjadi vertikal • Daftar_gel_2_2 perlu dirubah menjadi vertikal • Daftar_gel_3 perlu dirubah menjadi vertikal • Daftar_gel_3_2 perlu dirubah menjadi vertikal • Her_gel_2 perlu dirubah menjadi vertikal • Her_gel_2_2 perlu dirubah menjadi vertikal • Her_gel_3 perlu dirubah menjadi vertikal • Her_gel_3_2 perlu dirubah menjadi vertikal • Kecamatan dalam Alamat_Yogya perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan dalam Ortu_alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan dalam Slta_alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nem perlu dipecah, dan setiap nilai Nem perlu disimpan dalam tabel terpisah • Nilai-nilai kode dalam Camaba_Id perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Daftar_camaba_Id perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Ortu_kabupaten perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Ortu_propinsi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

19. DATA_08_009

• Pengumuman_gel_2 perlu dirubah menjadi vertikal

Page 241: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

219

• Pengumuman_gel_3 perlu dirubah menjadi vertikal • Slta_jurusan perlu tabel referensi • Slta_kabupaten perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Slta_propinsi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Tes_gel_2 perlu dirubah menjadi vertikal

• Tes_gel_3 perlu dirubah menjadi vertikal • Agama perlu tabel referensi • Alamat_SLTA tidak perlu disimpan • Hasil perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jenis_SLTA perlu tabel referensi • Jenjang perlu tabel referensi • Jurusan_SLTA perlu tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, dalam Almt_Ortu perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, dalam Almt_SLTA perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kode_Fak tidak standard • Kode_Jurusan tidak standard • Kota perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kota_Ortu perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nama_SLTA perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam No_Slip perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Pekerjaan perlu tabel referensi • Pilihan1 tidak standard • Pilihan2 tidak standard • SLTA_Asal perlu tabel referensi

20. DATA_08_010

• Status perlu tabel referensi • Agama perlu tabel referensi • AsalSkl perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam AlamatSkl perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alm1 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alm2 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alm3 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

21. DATA_06_001

• Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam AlmSkr perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

Page 242: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

220

• Nilai perlu tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NIM perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Karya perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan,Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam KodeMK perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Nomhs perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Pekerjaan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Pendidikan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Penelitian perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

22. DATA_06_02

• Tema perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten dalam Alamat_Asal perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten dalam Alamat_Yogya dikodekan dan dibuat tabel referensi

23. DATA_06_03

• KodeGlb perlu tabel referensi • Kecamatan,Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kd_MTK perlu dipisah dan dibuat tabel referensi

24. DATA_06_04

• Nilai-nilai kode dalam No_Mhs perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Hari perlu dikodekan • Jenjang perlu tabel referensi • Kd_JadAss perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kd_CaPrak perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kd_JadHari perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kd_JadPrak perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kd_MtPrak perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kd_Soal perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NIM perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Status perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

25. DATA_06_05

• Thn_Ajaran perlu dikodekan

• Agama perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Hari perlu dikodekan • Jenis perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kd_jur perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

26. DATA_06_06

• Kecamatan, Kabupaten dalam Alamat perlu dibuat tabel referensi

Page 243: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

221

• Kecamatan, Kabupaten dalam Alamat_baru perlu dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat_asal perlu dibuat tabel referensi • Kelompok perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kd_mtk perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam No_mhs perlu dipisah dan dibuat tabel referensi

• Pekerjaan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Agama perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Bdg_ilmu perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jenis_kel perlu dikodekan • Kd_bayar perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kd_matakuliah perlu dipisah ke dalam rinci data Kd_matakuliah • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Al_mahasiswa perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kredit tidak perlu disimpan • Nama_mata_kuliah diganti Kd_matakuliah • Nilai-nilai kode dalam Kd_matakuliah perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NIM perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam T_akademik perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Smt perlu dikodekan

27. DATA_06_07

• Status perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Hari perlu dikodekan

• Hari tidak perlu disimpan

• Jam_Keluar tidak perlu disimpan

• Jam_Masuk tidak perlu disimpan

• Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Mt_Prak perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Mt_Prak tidak perlu disimpan

• Nm_Ass tidak perlu disimpan

• Pend perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Pend tidak perlu disimpan

• Uang_Hnr perlu tabel referensi

28. DATA_06_08

• Uang_Mkn perlu tabel referensi

Page 244: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

222

Berdasarkan Tabel 4.35, maka dapat didentifikasikan faktor-faktor

penyebab rancangan struktur tabel database tidak fleksibel pada data rancangan

struktur tabel database yang dianalisis, yaitu:

1. Penggunaan kode pada nilai data tidak fleksibel karena tidak dilengkapi

dengan tabel referensi.

2. Penggunaan kode eksternal berupa kode blok secara langsung sebagai PK

tidak fleksibel, karena bagian-bagian kode blok dapat mengalami

perubahan makna/arti, format, dan struktur, sedangkan kode blok database

tidak dilengkapi dengan tabel referensi.

3. Nilai-nilai data yang dapat dikodekan tidak fleksibel karena disimpan

secara langsung (tidak dikodekan) ke dalam tabel database, sehingga

memerlukan penulisan kembali nilai-nilai data yang sama secara berulang

yang bisa jadi mengakibatkan terjadinya inkonsistensi data.

4. Nilai-nilai data yang disimpan secara berulang (mengalami kerangkapan

data) tidak fleksibel, karena perubahan terhadap 1 (satu) buah nilai data

harus dilakukan berulangkali sejumlah perulangan nilai data. Jika ada nilai

data yang terlewatkan dari perubahan tersebut, maka akan mengakibatkan

inkonsistensi data.

5. Penyusunan set atribut berulang (repeated group) dalam tabel secara

horisontal tidak memenuhi karakteristik tabel relasional dan tidak

fleksibel, karena jumlah perulangan set atribut berulang bersifat dinamis,

sehingga penyusunan secara horisontal akan menyulitkan apabila terjadi

Page 245: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

223

perubahan. Bisa jadi jumlah set atribut berulang yang disediakan terlalu

sedikit untuk sebagian data, atau kurang untuk sebagian data yang lain.

Selanjutnya untuk menemukan faktor-faktor yang lebih bersifat umum

penyebab rancangan struktur tabel database tidak fleksibel, masing-masing faktor

dalam Tabel 4.35 akan dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok faktor yang

sejenis. Hasil pengelompokkan ini menunjukkan faktor umum penyebab

rancangan struktur tabel database tidak fleksibel. Hasil pengelompokkan yang

dimaksud ditampilkan pada Tabel 4.36.

Tabel 4.36: Faktor umum penyebab rancangan struktur tabel database tidak fleksibel

No Faktor Umum Faktor Rincian Penjelasan Kebutuhan lingkup sistem minimal

o Pandangan terhadap lingkup sistem akan menentukan hasil rancangan tabel database. Pandangan lingkup sistem minimal untuk membuat rancangan struktur tabel yang fleksibel adalah sebuah organisasi secara utuh, bukan pada sub organisasi.

Pandangan perancang terhadap database

o Pandangan perancang terhadap database harus berada dalam level conceptual view bukan pada level user view. Hal ini akan memberikan fleksibilitas yang lebih baik, karena rancangan struktur tabel database akan dapat digunakan oleh banyak pengguna (program aplikasi, query, maupun orang-orang dalam seluruh sub sistem dan seluruh level manajemen).

1 Batasan lingkup sistem

Penggunaan bersama database

o Database dirancang untuk dapat digunakan oleh banyak pengguna (orang maupun aplikasi), baik pada level operasional, taktis, maupun strategis, pada seluruh unit fungsional dalam organisasi. Rancangan struktur tabel database akan bersifat fleksibel jika antar tabel database saling memiliki kerelasian. Faktor ini berarti bahwa rancangan struktur tabel database tidak dapat dibuat sebelum dapat diidentifikasikan seluruh pengguna database-nya.

Kebutuhan orientasi database

o Rancangan struktur tabel database akan memberikan fleksibilitas yang lebih baik jika bersifat data oriented, bukan program oriented. Dalam hal ini, keberhasilan program pengolah database bukan menjadi tujuan utamanya.

Kerangkapan data (data redundancy)

o Untuk memudahkan pembuatan program aplikasi, seringkali data-data disimpan secara berulang di beberapa tabel. Hal ini akan mengakibatkan permasalahan pada saat pengolahan data, yaitu insert anomally, delete anomally, dan update anomally.

2 Orientasi data

Inkonsistensi data (data inconsistency)

o Kesalahan paling fatal dalam sebuah database adalah jika terjadi inkonsistensi data. Hal ini bisa dihindari jika

Page 246: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

224

database terbebas dari kerangkapan data, atau paling tidak jika terjadi kerangkapan data, maka kerangkapan itu harus terkontrol.

3 Standarisasi data Kebutuhan standarisasi data

o Rancangan struktur tabel database akan bersifat fleksibel jika ada standarisasi pada setiap nilai data. Standarisasi data ini terkait dengan tipe data, ukuran data, dan range data yang akan digunakan oleh seluruh bagian dalam organisasi. Standar data harus didefinisikan sebelum perancangan struktur tabel database dilakukan.

Kebutuhan kelengkapan data

o Keputusan-keputusan manajemen hanya dapat diambil dengan baik jika didasarkan pada informasi yang lengkap. Selain itu, kebutuhan informasi (dan data) untuk kebutuhan manajemen akan selalu berubah dan berkembang. Oleh karena itu, di dalam sebuah database setiap tabel database harus memuat sekelompok atribut yang lengkap untuk menjelaskan tentang obyek datanya sejak pertama kali dirancang. Perubahan dan penambahan atribut baru setelah sistem dioperasionalkan akan menurunkan tingkat fleksibilitas rancangan struktur tabel database.

4 Kelengkapan data

Penambahan kebutuhan baru

o Database yang lengkap juga memungkinkan untuk digunakan oleh sub sistem-sub sistem baru tanpa harus mengubah rancangan struktur tabel database, karena kebutuhan-kebutuhan baru tersebut dapat dipenuhi dengan cara menambahkan rancangan struktur tabel database baru (tidak perlu mengubah rancangan struktur tabel database yang sudah ada), dan kemudian menghubungkannya dengan tabel-tabel database yang diperlukan yang telah ada.

Kebutuhan pengelompokan data

o Data-data dalam database akan bersifat fleksibel jika setiap tabel hanya menyimpan nilai-nilai data yang benar-benar menjadi kelompoknya. Nilai-nilai data yang bersifat statis perlu dipisahkan dengan nilai-nilai data yang bersifat dinamis.

Kebutuhan tabel induk (master)

o Data-data dalam database akan bersifat fleksibel jika data-data induk dipisahkan dengan data-data transaksi. Data-data dalam tabel induk digunakan untuk menyimpan data-data yang bersifat statis yang akan menjadi referensi bagi data-data dalam tabel transaksi. Tabel induk akan menjadi dasar untuk keseluruhan file dalam sebuah database. Tabel induk juga digunakan untuk menyimpan definisi setiap kode yang digunakan dalam database.

Kebutuhan tabel transaksi

o Data-data dalam database akan bersifat fleksibel jika data-data dalam tabel transaksi hanya memuat catatan transaksi atau hubungan yang terjadi di antara data dalam tabel-tabel induk.

5 Pengelompokan data

Kebutuhan kunci asing (Foreign Key /FK)

o Untuk memperoleh rancangan struktur tabel database yang fleksibel, maka FK hanya dipasang dalam tabel-tabel anak (secara reatif) yang mengacu ke tabel induknya pada jenis kerelasian one-to-many, dan pada tabel-tabel transaksi yang menghubungkan antar tabel master pada jenis kerelasian many-to-many.

Page 247: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

225

Kebutuhan penggunaan kode pada data

o Penggunaan kode pada data merupakan salah satu bagian upaya optimalisasi database. Penggunaan kode yang mencirikan data akan memudahkan pengolahan data dalam database, meningkatkan efisiensi memori, menjaga fleksibilitas data terhadap perubahan.

o Kode umumnya disebut baik jika urut, singkat, dan dapat dibangkitkan oleh sistem secara otomatis.

o Penggunaan kode pada data harus dirancang sekaligus saat membuat rancangan struktur tabel database dan akan memerlukan dokumentasi yang jelas, pengendalian integritas data secara tersistem (pada operasi insert, delete, dan uIpdate).

o Penggunaan kode pada data hanya digunakan dalam basis data, sedangkan pada tampilan monitor, kertas, media lainnya tetap menampilkan nilai sesungguhnya (kecuali untuk kode yang telah lazim digunakan).

o Penggunaan kode pada data tidak harus harus selalu diketahui oleh para pengguna akhir (end user).

o Penggunaan kode pada data akan memerlukan tabel referensi untuk memudahkan perubahan arti/makna kode di kelak kemudian hari, kecuali untuk arti/makna nilai data yang pasti tidak akan berubah selamanya maka artikulasiya dapat dilakukan oleh program aplikasi (misal jenis kelamin).

Penggunaan kode blok (block code)

o Selain kode sequential dan mnemonic, kode blok banyak digunakan dalam database. Kode blok disusun membentuk blok kode dengan menggunakan format tertentu (umumnya tersusun atas gabungan angka dan character).

o Kode blok akan bersifat fleksibel jika blok-blok kode dipisahkan ke dalam atribut-atribut tersendiri dan masing-masing dilengkapi dengan tabel referensi. Hal ini akan memudahkan pengolahan di kemudian hari apabila terjadi pergeseran penempatan urutan blok kode atau perubahan arti/makna kode.

6 Penggunaan kode pada data

Pembangkitan kode o Kode-kode dalam database sedapat mungkin dapat dibangkitkan secara otomatis oleh sistem/program aplikasi, sehingga pengguna tidak harus mengetikkan kode saat melakukan entry data. Hal ini akan meminimalkan terjadinya kesalahan akibat human error.

Kebutuhan PK dalam tabel

o Setiap struktur tabel database harus memiliki PK, hal ini diperlukan untuk memberikan jaminan bahwa setiap record tabel tersebut dapat diidentifikasikan berdaasrkan kunci yang unik.

o PK dalam sebuah tabel database dapat berupa kunci sederhana (simple key) yaitu kunci yang tersusun atas sebuah atribut, atau berupa kunci komposite (composite key) yaitu kunci yang tersusun atas gabungan atribut.

o PK dapat dipilih dari atribut-atribut yang telah ada atau berupa atribut baru yang dirancang sendiri.

7 Penggunaan kunci primer (Primary Key/PK)

Penggunaan kode eksternal (user defined code) sebagai PK

o Kode eksternal merupakan kode yang disusun oleh pengguna awam (end user), mewakili kode yang lazim digunakan secara terbuka, telah dikenal baik oleh pengguna, dan umumnya telah digunakan dalam keseharian.

o Kode eksternal dapat digunakan sebagai PK jika bersifat unik dan tidak akan terjadi perubahan selamanya.

Page 248: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

226

Umumnya perubahan kode eksternal akan terjadi pada saat bisnis semakin maju, organisasi semakin besar, dan pengolahan data semakin kompleks. Hal ini berarti penggunaan kode eksternal sebagai PK secara langsung akan mengandung resiko dan memiliki fleksibilitas yang rendah.

Penggunaan kode internal (systems code) sebagai PK

o Kode internal adalah kode-kode yang disusun oleh perancang database, mewakili kode-kode baru yang dirancang dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan media penyimpan data. Perancangan kode internal ini diusahakan agar cukup mudah dipahami oleh para pemakai.

o Khusus untuk kode internal berupa nomor urutan (Autoincrement), maka kode seperti ini memenuhi sifat unik, sehingga dapat dipakai sebagai PK dan memiliki fleksibilitas yang tinggi. Pada kasus tertentu (misal penggabungan 2 (dua)

o institusi dan tetap mempertahankan kode pada masing-masing institusi), kode internal seperti ini juga lebih sesuai digunakan

o Permasalahanya adalah kode internal seperti ini tidak memiliki hubungan nilai secara langsung dengan nilai-nilai dalam yang disimpan, sehingga memerlukan mekanisme tersendiri untuk menguji integritas referensial dengan tabel-tabel yang lain. Selain itu, kode internal seperti ini akan menambah ukuran media penyimpan yang diperlukan.

Kebutuhan tabel logik o Tabel logik biasanya hanya memuat data-data tertentu yang bersumber dari beberapa tabel database. Penggunaan tabel logik bermanfaat apabila diperlukan laporan yang memerlukan informasi dari sumber tabel database yang berjumlah sangat banyak. Daripada harus mengakses dari banyak tabel, maka laporan akan lebih mudah diperoleh jika menggunakan tabel logik ini (misal dengan perintah query).

8 Penggunaan tabel logik

Penggunaan tabel logik

o Penggunaan tabel logik mengandung resiko adanya perulangan penyimpanan data. Akibatnya, bisa jadi mengakibatkan inkonsistensi data dan nilai-nilai data di dalamnya menjadi tidak fleksbel.

44..22..33.. KKeerraannggkkaa RRaannccaannggaann SSttrruukkttuurr TTaabbeell DDaattaabbaassee YYaanngg RReellaattiiff FFlleekkssiibbeell

UUnnttuukk SSIIAAKKAADD

Untuk menyusun sebuah kerangka rancangan struktur tabel database

yang fleksibel untuk SIAKAD, maka diperlukan adanya asumsi-asumsi. Asumsi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 249: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

227

1. SIPT merupakan sistem informasi berbasis komputer yang terintegrasi untuk

seluruh sub unit fungsional yang ada pada Perguruan Tinggi

2. SIPT melayani kebutuhan informasi bagi para pemakai dengan kebutuhan

yang serupa, utamanya pada level operasional dan manajerial

3. Perguruan Tinggi menyelenggarakan beberapa Fakultas yang membawahi

beberapa Jurusan, masing-masing Jurusan dapat menyelenggarakan beberapa

Program Studi. Perguruan Tinggi dapat mengembangkan Fakultas, Jurusan,

dan Program Studi baru

4. Perguruan Tinggi hanya menyelenggarakan pendidikan jenjang S1

5. SIAKAD merupakan bagian dari SIPT yang menangani pengolahan data

untuk proses pengolahan data khusus bidang akademik, mulai dari

pendaftaran mahasiwa baru hingga lulus dan menjadi alumni

6. SIPT terdiri atas sub-sub sistem, yaitu:

a. Sub Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)

b. Sub Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUSTAKAAN)

c. Sub Sistem Informasi Keuangan (SIKEUANGAN)

d. Sub Sistem Informasi Kepegawaian (SIPEGAWAI)

e. Sub Sistem Informasi Penggajian (SIGAJI)

f. Sub Sistem Informasi Inventaris (SIINVENTARIS)

g. Sub Sistem Informasi Kemahasiswaan (SIKEMAHASISWAAN)

h. Sub Sistem Informasi Kerjasama dan Humas (SIKEHUMAS)

i. Sub Sistem Informasi Penelitian (SIPENELITIAN)

j. Sub Sistem Informasi Pengabdian Pada Masyarakat (SIPENGABDIAN)

Page 250: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

228

k. Sub Sistem Informasi lainnya sesuai kebutuhan institusi

7. SIAKAD terdiri atas serangkaian proses kegiatan yang merupakan sub sistem

dari SIAKAD, meliputi:

a. Penerimaan Mahasiswa Baru (SIPENMARU)

b. Herregisterasi (SIHEREGISTERASI)

c. Perwalian mahasiswa (SIWALI)

d. Pra-KRS, KRS, dan perubahan KRS (SIKRS)

e. Perkuliahan (SIKULIAH)

f. Praktikum (SIPRAKTIKUM)

g. KP (SIKP)

h. KKN (SIKKN)

i. Tugas Akhir (SITA)

j. Yudisium (SIYUDISIUM)

k. Wisuda (SIWISUDA)

l. Alumni (SIALUMNI)

Untuk setiap sub sistem dalam SIAKAD memerlukan database yang

terkait dengan tiga hal, yaitu:

1. Proses pendataan awal, diperlukan untuk menyimpan data-data awal yang

diperlukan untuk proses pengolahan data transaksi dan penyajian informasi

2. Proses pengolahan data transaksi, diperlukan untuk mengolah dan

menyimpan data-data yang diperlukan untuk proses transaksi

Page 251: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

229

3. Proses penyajian informasi, diperlukan untuk mengolah database dan

kemudian menampilkannya ke dalam bentuk dan format yang disesuaikan

dengan kebutuhan seluruh pengguna

Setiap rancangan struktur tabel database yang dibuat harus dapat

digunakan oleh seluruh pengguna, baik perseorangan, kelompok orang maupun

program aplikasi-program aplikasi yang menjadi sub sistem dalam SIPT

(SIPERPUSTAKAAN, SIKEUANGAN, SIPEGAWAI, SIGAJI,

SIINVENTARIS, SIKEMAHASISWAAN, SIKEHUMAS, SIPENELITIAN,

SIPENGABDIAN, serta Sub Sistem Informasi lainnya yang dikembangkan

sesuai dengan kebutuhan pada masing-masing institusi Perguruan Tinggi), bukan

hanya untuk SIAKAD saja.

Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk SIPT

yaitu meliputi kebutuhan-kebutuhan untuk penyusunan portofolio, peningkatan

mutu Pendidikan Tinggi, penyusunan evaluasi diri, penyusunan borang

akreditasi, kebutuhan rinci data untuk setiap sub sistem dalam SIAKAD, serta

perubahan kebutuhan informasi (dan data) untuk SIAKAD, maka selanjutnya

dapat dibuat sebuah kerangka rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD

yang relatif fleksibel untuk aturan bisnis yang umum digunakan oleh Perguruan

Tinggi. Implementasi teknis terhadap kerangka rancangan struktur tabel

database untuk SIAKAD dapat berbeda-beda, nama-nama tabel dan nama-nama

atribut dapat dimodifikasi disesuaikan dengan kebutuhan, sedangkan tipe dan

ukuran atribut dapat berbeda-beda tergantung pada DBMS yang digunakan.

Selain itu, arsitektur sistem aplikasi geografi dari database juga dapat berbeda-

Page 252: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

230

beda sesuai dengan infrastruktur yang tersedia. Kerangka rancangan struktur

tabel database untuk SIAKAD yang diusulkan dalam penelitian ini secara lebih

detail ditampilkan pada Tabel 4.37.

Tabel 4.37: Kerangka rancangan struktur tabel database yang relatif fleksibel untuk SIAKAD

No Nama Tabel Nama Atribut Tipe Ukuran PK Null? Kode_soal Char 4 PK No No_Soal Num 8 PK No Soal Memo No Skor Num 2 No Kunci_Jawaban Char 1 No Jawab_A Memo No Jawab_B Memo No Jawab_C Memo No Jawab_D Memo No

1 Bank_Soal_Penmaru _Check_Point

Jawab_E Memo No Kode_soal Char 4 PK No No_Soal Num 8 PK No Soal Memo No Skor Num 2 No

2 Bank_Soal_Penmaru _Essay

Kunci_Jawaban Memo No Tahun_Akademik Char 4 PK No Kegiatan Char 1 No Tanggal_Mulai Char 1 PK No

3 Kalender_Akademik

Tanggal_Akhir Date No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No 4 Jalur_Penmaru Nama_Jalur_Pendaftaran Char 50 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No

Beaya_Pendaftaran

Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No

5

Beaya_Pendaftaran Num 6 No Program_Studi Char 2 PK No Nama_Program_Studi Char 50 No Tanggal_Berdiri Date No Tanggal_SK Date No No_SK Char 50 No Status_Program_Studi Char 1 No

6 Program_Studi

Jurusan Char 2 No Jurusan Char 2 PK No Nama_Jurusan Char 20 No Tanggal_Berdiri Date No Tanggal_SK Date No No_SK Char 50 No Status_Program_Studi Char 1 No

7 Jurusan

Fakultas Char 1 No Fakultas Char 2 PK No 8 Fakultas Nama_Fakultas Char 20 No

Page 253: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

231

Tanggal_Berdiri Date No Tanggal_SK Date No

No_SK Char 50 No Program Char 1 PK No 9 Program Nama_Program Char 20 No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Nama_Jenjang_Pendidikan Char 6 No

10 Jenjang_Pendidikan

Keterangan Char 12 No Jenis_Pendidikan Char 1 PK No 11 Jenis_Pendidikan Nama_Jenis_Pendidikan Char 20 No Agama Char 1 PK No 12 Agama Nama_Agama Char 10 No Kecamatan Char 4 PK No Nama_Kecamatan Char 50 No

13 Kecamatan

Kabupaten Char 2 No Kabupaten Char 4 PK No Nama_Kabupaten Char 50 No

14 Kabupaten

Propinsi Char 2 No Propinsi Char 2 PK No 15 Propinsi Nama_Propinsi Char 50 No Kode_Pos Char 5 PK No 16 Kode_Pos Nama_Wilayah Char 50 No Status_Program_Studi Char 1 PK No 17 Status_Program_Studi Nama_Status_Program_Studi Char 50 No Pekerjaan Char 2 PK No 18 Pekerjaan Nama_Pekerjaan Char 50 No Kewarganegaraan Char 1 PK No 19 Kewarganegaraan Nama_Kewarganegaraan Char 50 No Jenis_SLTA Char 1 PK No 20 Jenis_SLTA Nama_Jenis_SLTA Char 50 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Program Char 1 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Jenis_Pendidikan Char 1 PK No Jumlah_SPP_Tetap Num 8 No

21 SPP

Jumlah_SPP_Variabel Num 8 Yes Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Program Char 1 PK No Jenjang Char 2 PK No Jenis_Pendidikan Char 1 PK No

22 DPP

Jumlah_DPP_Minimal Num 8 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Program Char 1 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Jenis_Pendidikan Char 1 PK No

23 Angsuran_SPP

Angsuran_ke Num 1 PK No

Page 254: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

232

Jumlah_Angsuran Num 8 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Program Char 1 PK No Jenjang Char 2 PK No Jenis_Pendidikan Char 1 PK No Angsuran_ke Num 1 PK No

24 Angsuran_DPP

Jumlah_Angsuran Num 8 No SLTA Char 6 PK No Nama_SLTA Memo No Jenis_SLTA Char 1 No Alamat Memo No Kecamatan Char 4 No Kode_Pos Char 5 No

25 SLTA

Telepon Char 12 Yes No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Program Char 1 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Jenis_Pendidikan Char 1 PK No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No Tanggal_Pendaftaran Date No Nama_Pendaftar Char 50 No Agama Char 1 No Nilai_Bahasa_Inggris Num 1:1 No Nilai_Matematika Num 1:1 No Jumlah_NEM Num 2:2 No Jumlah_Mata_Pelajaran_NEM Num 1 No Jumlah_Nilai_STTB Num 2:2 No Jumlah_Mata_Pelajaran_STTB Num 1 No Agama Char 1 No Kewarganegaraan Char 1 No Alamat Memo No Kode_Pos Char 5 No Kecamatan Char 4 No

26 Pendaftar_Mahasiswa _Baru

SLTA Char 6 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No Nama_Ayah Char 50 No Jenjang_Pendidikan Char 2 No Pekerjaan Char 2 No Agama Char 1 No Alamat Memo No Kode_Pos Char 5 No Kecamatan Char 4 No

27 Ayah_Pendaftar

Telepon Char 12 Yes

Page 255: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

233

Penghasilan Num 9 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No Nama_Ibu Char 50 No Jenjang_Pendidikan Char 2 No Pekerjaan Char 2 No Agama Char 1 No Alamat Memo No Kode_Pos Char 5 No Kecamatan Char 4 No Telepon Char 12 Yes

28 Ibu_Pendaftar

Penghasilan Num 9 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No Nama_Wali Char 50 No Jenjang_Pendidikan Char 2 No Pekerjaan Char 2 No Agama Char 1 No Alamat Memo No Kode_Pos Char 5 No Kecamatan Char 4 No Telepon Char 12 Yes

29 Wali_Pendaftar

Penghasilan Num 9 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 4 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program Char 1 PK No Pilihan_Ke Char 1 PK No Program_Studi Char 2 No

30 Pilihan_Pendaftaran _Mahasiswa

Jumlah_Kesanggupan_DPP Num 8 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Kode_soal Char 4 PK No No_Soal Num 8 PK No Jawaban Char 1 No

31 Jawaban_Tes_Check _Point_Penmaru

Skore Num 1 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Kode_soal Char 4 PK No

32 Jawaban_Tes_Essay _Penmaru

No_Soal Num 8 PK No

Page 256: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

234

Jawaban_Essay Memo 2 Yes Skore Num 2 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Program_Studi Char 2 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program Char 1 PK No

33 Kapasitas_Program _Studi

Kapasitas Num 3 No Tahun_Akademik Char 1 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Program_Studi Char 2 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program Char 1 PK No

34 Batas_Nilai_Pendaftar _Diterima

Batas_Nilai_Min_Diterima Num 2:2 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No Program_Studi Char 2 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program Char 1 PK No Tanggal_Yudisium Date No

35 Pendaftar_Diterima

Status_Diterima Char 1 No Status_Diterima Char 1 PK No 36 Status_Diterima Nama_Status_Diterima Char 20 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No Program_Studi Char 2 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program Char 1 PK No SKS_Diakui Num 3 No

37 Pendaftar_Pindahan _Alih_Jalur

SKS_Ditempuh Num 3 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No Program_Studi Char 2 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program Char 1 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir Char 4 PK No SKS Num 3 No

38 Konversi_Nilai_Pendaftar _Pindahan_Alih_Jalur

Nilai Char 1 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No

39 Registerasi_Mahasiswa _Baru

Periode_Pendaftaran Char 1 PK No

Page 257: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

235

Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Tanggal_Registerasi Date PK No

Status_Mahasiswa Char 1 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Tanggal_Registerasi Date PK No

40 Registerasi_Mahasiswa _Lama

Status_Mahasiswa Char 1 No Status_Mahasiswa Char 4 PK No 41 Status_Mahasiswa Nama_Status_Mahasiswa Char 12 No Kode_Dosen Char 4 PK No NIK Char 8 No Nama_Dosen Char 100 No Tanggal_Masuk Date No Bidang Char 2 No Agama Char 1 No Alamat Memo No Kode_Pos Char 5 No Kecamatan Char 4 No Agama Char 1 No Telepon Char 12 Yes

42 Dosen_Tetap

E_mail Char 20 Yes Kode_Dosen Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Kode_Sekolah Char 8 PK No Tanggal_Lulus Date No

43 Sejarah_Pendidikan _Dosen_Tetap

No_Ijazah Char 18 No Kode_Dosen Char 4 PK No Jabatan_Akademik Char 2 PK No Tanggal_SK Date PK No

44 Sejarah_Jabatan _Akademik _Dosen_Tetap

No_SK Char 18 No Kode_Dosen Char 4 PK No Golongan Char 3 PK No Ruang Char 1 PK No Tanggal_SK Date No

45 Sejarah_Golongan _Ruang_Dosen _Tetap

No_SK Char 18 No Kode_Dosen Char 4 PK No NIP Char 20 No Nama_Dosen Char 100 No Alamat Memo No Kecamatan Char 4 No Kode_Pos Char 5 No Jenjang_Pendidikan Char 2 No Bidang Char 2 No Agama Char 1 No

46 Dosen_Tidak_Tetap

Golongan Char 3 No

Page 258: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

236

Ruang Char 1 No Jabatan_Akademik Char 1 No Telepon Char 12 Yes E_mail Char 20 Yes Instansi_Asal Char 50 No Alamat_Kantor Memo No Kecamatan_Kantor Char 4 No Telepon_Kantor Char 12 Yes

Faximili_Kantor Char 12 Yes Bidang Char 2 PK No 47 Bidang Nama_Bidang Char 50 No Golongan Char 3 PK No Ruang Char 1 PK No Nama_Golongan Char 50 No Masa_Kerja_Minimal Num 2 No

48 Golongan_Ruang

Gaji_Pokok Num 8 No Jabatan_Akademik Char 1 PK No Nama_Jabatan_Akademik Char 50 No

49 Jabatan_Akademik

Angka_Kredit_Min Num 4 No Jabatan_Struktural Char 2 PK No Nama Jabatan_Struktural Char 50 No Level_Jabatan_Struktural Char 10 No Tunjangan_Jabatan_Struktural Num 9 No

50 Jabatan_Struktural

Keterangan Memo No Jabatan_Struktural Char 2 PK No Kode_Dosen Char 8 PK No Tanggal_SK Date PK No No_SK Char 50 No Tanggal_Mulai_SK Date No Tanggal_Akhir_SK Date No

51 Pejabat_Struktural

Keterangan Memo No Jenis_PT Char 1 PK No 52 Jenis_PT Nama_Jenis_PT Char 20 No Kode_Sekolah Char 8 PK No Nama_SD Memo No Jenis_SD Char 1 No Alamat Memo No Kecamatan Char 4 No Kode_Pos Char 5 No Telepon Char 12 Yes Faximili Char 12 Yes

53 SD

E-mail Char 20 Yes Kode_Sekolah Char 8 PK No Nama_SLTP Memo No Jenis_SLTP Char 1 No Alamat Memo No Kecamatan Char 4 No Kode_Pos Char 5 No Telepon Char 12 Yes Faximili Char 12 Yes

54 SLTP

E-mail Char 20 Yes Kode_Sekolah Char 8 PK No 55 PT Nama_PT Memo No

Page 259: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

237

Jenis_PT Char 1 No Alamat Memo No Kecamatan Char 4 No Kode_Pos Char 5 No Telepon Char 12 Yes Faximili Char 12 Yes

E-mail Char 20 Yes Tahun_Kurikulum Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program_Studi Char 2 PK No Program Char 1 PK No Tanggal_SK_Kurikulum Date No Nomor_SK_Kurikulum Char 50 No Tanggal_Mulai_Berlaku Date 8 No

56 Kurikulum

SKS_Total_Minimal Num 3 No Tahun_Kurikulum Char 4 PK No Status_Mata_Kuliah Char 1 PK No

57 Komposisi_Kurikulum

SKS_Minimal Num 3 No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program_Studi Char 2 PK No Program Char 1 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal_1 Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir_1 Char 4 PK No Tahun_Kurikulum_1 Char 4 PK No Status_Mata_Kuliah_1 Char 1 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal_2 Char 4 No Kode_Mata_Kuliah_Akhir_2 Char 4 No Tahun_Kurikulum_2 Char 4 No

58 Konversi_Kurikulum

Status_Mata_Kuliah_2 Char 1 No Kode_Mata_Kuliah_Awal Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program_Studi Char 2 PK No Program Char 1 PK No Nama_Mata_Kuliah Char 50 No Nama_Mata_Kuliah_Inggris Char 50 No SKS Num 1 No Semester Num 1 No Program_Mata_Kuliah Char 1 PK No Kelompok_Mata_Kuliah Char 1 PK No Status_Mata_Kuliah Char 1 PK No Jenis_Mata_Kuliah Char 1 PK No Bidang_Mata_Kuliah Char 1 PK No

59 Mata_Kuliah

Tahun_Kurikulum Char 4 PK No Program_Mata_Kuliah Char 1 PK No 60 Program

_Mata_Kuliah Nama_Program_Mata_Kuliah Char 20 No Kelompok_Mata_Kuliah Char 1 PK No 61 Kelompok

_Mata_Kuliah Nama_Kelompok_Mata_Kuliah Char 50 No Status_Mata_Kuliah Char 1 PK No 62 Status

_Mata_Kuliah Nama_Status_Mata_Kuliah Char 50 No Jenis_Mata_Kuliah Char 1 PK No Nama_Jenis_Mata_Kuliah Char 20 No

63 Jenis _Mata_Kuliah

Jam_Per_SKS Num 3 No

Page 260: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

238

Bidang_Mata_Kuliah Char 1 PK No 64 Bidang _Mata_Kuliah Nama_Bidang_Mata_Kuliah Char 50 No

Program_Studi Char 2 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program Char 1 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal_Bersyarat Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir_Bersyarat Char 4 PK No Tahun_Kurikulum Char 4 No Kode_Mata_Kuliah_Awal_Prasyarat Char 8 No

65 Prasyarat _Mata_Kuliah

Kode_Mata_Kuliah_Akhir_Prasyarat Char 4 No Nilai Char 1 PK No Mutu Num 1 No

66 Nilai

Predikat Char 15 No Ruang Char 3 PK No Kapasitas Num 3 No Ukuran_Luas Num 3 No Fasilitas Char 2 Yes Kondisi_Fasilitas Char 1 Yes

67 Ruang

Keterangan Memo No Fasilitas Char 2 No 68 Fasilitas Nama_Fasilitas Char 50 No KondisiFasilitas Char 1 No 69 Kondisi_Fasilitas Nama_Kondisi_Fasilitas Char 50 No Program_Studi Char 2 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program Char 1 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir Char 4 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Semester Char 1 PK No Kode_Dosen Char 4 PK No Kode_Ruang Char 3 PK No Kelas Char 1 PK No Hari Char 1 PK No Jam_Mulai Time 6 PK No

70 Jadwal

Jam_Selesai Time 6 No Kode_Dosen Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir Char 4 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Semester Char 1 PK No Program_Studi Char 2 PK No Program Char 1 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Tanggal_SK Date PK No No_SK Char 50 PK No

71 Dosen_Mengajar

Status_Mengajar Char 1 No Kode_Dosen Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir Char 4 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Semester Char 1 PK No

72 Materi_Dosen _Mengajar

Program_Studi Char 2 PK No

Page 261: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

239

Program Char 1 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Pertemuan_ke Char 1 PK No Tanggal_Kuliah Date 8 No Jam_Masuk Time 4 No Jam_Keluar Time 4 No

Ringkasan_Materi Memo No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir Char 4 PK No Tahun_Akademik Char 5 PK No

73 KRS

Semester Char 1 PK No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir Char 4 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Semester Char 1 PK No Tanggal_Kuliah_Presensi Date 8 PK No

74 Presensi_Mahasiswa

Status_Presensi Char 1 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir Char 4 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Semester Char 1 PK No Skore_Presensi Num 2:1 No Skore_Kuis Num 2:1 No Skore_Tugas Num 2:1 No Skore_Mid Num 2:1 No Skore_UAS Num 2:1 No

75 Perolehan_Nilai _Kuliah_Teori

Nilai Char 1 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir Char 4 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Semester Char 1 PK No Skore_Presensi Num 2:1 No

76 Perolehan_Nilai _Kuliah_Praktikum

Skore_Pretest Num 2:1 No

Page 262: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

240

Skore_Harian Num 2:1 No Skore_Tugas Num 2:1 No Skore_Responsi Num 2:1 No

Nilai Char 1 No IPK_Min Num 1:2 PK No IPK_Max Num 1:2 PK No Minimal_SKS Num 2 No

77 Batas_SKS_IPK

Maksimal_SKS Num 2 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Semester Char 1 PK No

78 Dosen_Wali _Akademik

Kode_Dosen Char 4 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Tanggal_SK Date PK No No_SK Char 50 PK No Kode_Dosen Memo No Judul_KP Memo No Perusahaan Char 4 No

79 Kerja_Praktek

Jenis_Penelitian Char 2 No Jenis_Penelitian Char 2 PK No 80 Jenis_Penelitian Nama_Jenis_Penelitian Char 20 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Tanggal_Seminar Date No Jumlah_Perserta_Seminar Num 2 No Catatan_Berita_Acara_Seminar Memo No

81 Nilai_Kerja_Praktek

Nilai Char 1 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode Char 1 PK No Jumlah_Kelompok Num 3 No Jumlah_Dusun Num 3 No Jumlah_Desa Num 2 No Jumlah_Kecamatan Num 2 No Jumlah_Propinsi Num 2 No Jumlah_DPL Num 3 No Jumlah_Tim_Pendamping Num 3 No Batas_Min_Nilai_A Num 3:2 No Batas_Min_Nilai_B Num 3:2 No Batas_Min_Nilai_C Num 3:2 No

82 Periode_KKN

Batas_Min_Nilai_D Num 3:2 No Komponen Char 2 PK No 83 Komponen_Nilai_KKN

_Magang Nama_Komponen_Nilai_KKN Char 50 No

Page 263: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

241

Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode Char 1 PK No Komponen Char 2 PK No

84 Bobot_Komponen _Nilai_KKN _Magang

Bobot_ Komponen_Nilai_KKN Num 2:2 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode Char 1 PK No Jabatan_Panitia_KKN Char 2 PK No

85 Jabatan_Panitia_KKN

Nama_Jabatan_Panitia Char 50 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode Char 1 PK No Kode_Dosen Char 4 PK No

86 Jabatan_Panitia _KKN _Dosen

Jabatan_Panitia_KKN Char 2 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode Char 1 PK No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No

87 Jabatan_Mahasiswa _KKN

Jabatan_Panitia_KKN Char 2 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode Char 1 PK No Kelompok Char 3 PK No Dusun Char 50 No Desa Char 50 No Kecamatan Char 4 No

88 Kelompok_KKN

Kode_Dosen Char 4 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode Char 1 PK No Kelompok Char 3 No

89 Peserta_KKN

Kode_Dosen Char 4 No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Num 4 PK No Komponen Char 2 PK No

90 Nilai_Peserta_KKN

Skore Num 3 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Perusahaan Char 4 No Nomor_SK Char 50 No Tanggal_SK Date No Tanggal_Mulai Date No Tanggal_Akhir Date No

91 Peserta_KKN_Magang

Kode_Dosen Char 4 No

Page 264: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

242

Nama_Pembimbing_Lapangan Char 50 No Perusahaan Char 4 PK No Nama_Perusahaan Char 50 No Jenis_Perusahaan Char 1 No Alamat Char 4 No Kecamatan Char 4 No Kode_Pos Char 5 No Telepon Char 12 No Faximili Char 12 No E-mail Char 2 No

92 Perusahaan

Contact_Person Char 50 No Jenis_Perusahaan Char 1 PK No 93 Jenis_Perusahaan Nama_Jenis_Perusahaan Char 50 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Komponen Char 2 PK No

94 Nilai_Peserta_KKN _Magang

Skore Num 3 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No No_SK_TA Char 20 No Tanggal_SK_TA Date No Judul_Skripsi Memo No Judul_Skripsi_Inggris Memo No Jenis_Penelitian Char 2 No

95 SKRIPSI_S1

Perusahaan Char 4 Yes Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No No_SK_TA Char 20 No Tanggal_SK_TA Date No Pembimbing_Ke Char 1 No

96 Pembimbing_Skripsi

Kode_Dosen Char 4 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Nomor_Berita_Acara Char 25 No Tanggal_Pendadaran Date No Penguji_ke Char 1 No Kode_Dosen Char 4 No

97 Nilai_SKRIPSI_S1

Skore_Dosen Num 3 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No

98 Yudisium_Lulus _Mahasiswa

Program_Studi_NIM Char 2 PK No

Page 265: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

243

Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Tanggal_Yudisium Date No Nomor_Berita_Acara Char 20 No Lama_Masa_Studi Num 2 No IPK Num 1:2 No SKS Num 3 No

Predikat_Lulus Char 20 No Predikat_Lulus Char 20 PK No Nama_Predikat_Lulus Char 16 No IPK_Min Num 1:2 No

99 Predikat_Lulus

Masa_Studi_Semester_Max Num 1 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No

100 Wisuda

Tanggal_Wisuda Date No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Nomor_Anggota_Alumni Char 10 No Alamat_Tinggal Char 50 No Kecamatan Char 4 No Kode_Pos Char 5 No Telepon Char 12 Yes Faximili Char 20 Yes

101 Alumni

E_mail Char 20 Yes Nomor_Anggota_Alumni Char 10 PK No Perusahaan Char 8 PK No Tanggal_Mulai_Kerja Date No Level_Jabatan_Kerja Char 1 No

102 Sejarah_Kerja_Alumni

Gaji Num 8 No Level_Jabatan_Kerja Char 1 No 103 Jabatan_Alumni

_Di_Perusahaan Nama_Level_Jabatan_Kerja Char 50 No

44..22..44.. UUssuullaann PPaanndduuaann PPeerraannccaannggaann SSttrruukkttuurr TTaabbeell DDaattaabbaassee YYaanngg

FFlleekkssiibbeell

Berdasarkan tinjauan tentang konsep perancangan database dan hasil

identifikasi faktor-faktor umum penyebab rancangan struktur tabel database yang

tidak fleksibel, maka sekalipun menggunakan bahasa yang berbeda, beberapa ahli

(antara lain Bradley V. Stone (1998); J. L. Whitten & L. D. Bentley (1998); Jun

Yang (1999); Abraham Silberschatz, Henry F. Korth, dan S. Sudarshan (2001);

Page 266: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

244

Raymond McLeod dan George Schell (2001); Paul Litwin (2003) yang telah

menyampaikan kerangka kerja perancangan database secara terinci; Bo P.

Weidema (2003); Jan L. Harrington (2004); Brian Mullen (2005)) menyatakan

bahwa fleksibilitas rancangan database dipengaruhi oleh aspek berikut:

1. Kesesuaian dengan model bisnis

2. Penyederhanaan tabel/normalisasi

3. Dokumentasi rancangan database

4. Kemampuan untuk beradaptasi (adaptable)

5. Kemampuan untuk berkembang (scaleable)

Selanjutnya, maka rancangan struktur tabel database yang fleksibel akan

diperoleh dengan mengikuti serangkaian langkah dengan panduan sebagai berikut:

1. Langkah analisis kebutuhan, meliputi:

a. Analisis kebutuhan batasan/ruang lingkup sistem

b. Analisis kebutuhan model bisnis

c. Analisis keterkaitan antar unit fungsional dalam sistem

d. Analisis kebutuhan data dan informasi dalam sistem

e. Analisis kemungkinan perubahan situasi/kondisi/kebijakan yang

terkait dengan kebutuhan data dan informasi dalam sistem

2. Langkah perancangan, meliputi:

a. Perancangan tahap awal, meliputi:

1). Pengelompokan data berdasarkan obyek data

2). Standarisasi nama-nama atribut

3). Standarisasi penggunaan kode data pada atribut

Page 267: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

245

4). Perancangan struktur tabel database awal

5). Normalisasi struktur tabel database awal

6). Penentuan PK, FK dan kerelasian antar struktur tabel hasil normalisasi

b. Perancangan tahap lanjutan, meliputi:

1). Standarisasi data, yaitu:

a). Standarisasi nama-nama atribut

b). Standarisasi penggunaan kode data pada atribut yang digunakan

antar unit fungsional dalam sistem

2). Pengkodean nilai-nilai data yang digunakan secara berulang pada

record, yaitu:

a). Untuk nilai-nilai data yang mutlak tidak akan mengalami

perubahan di kemudian hari, maka nilai-nilai data perlu

dikodekan. Hal ini bertujuan untuk efisiensi penggunaan memori

dan menjaga konsistensi data. Misal:

i). Data jenis kelamin disimpan sebagai L (untuk

mengkodekan nilai data jenis kelamin Laki-laki) dan P

(untuk mengkodekan nilai data jenis kelamin Perempuan)

ii). Data status marital disimpan sebagai M (untuk

mengkodekan nilai data status marital Menikah) dan B

(untuk mengkodekan nilai data status marital Belum

Menikah)

Page 268: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

246

iii). Data status aktif disimpan sebagai A (untuk mengkodekan

nilai data status Aktif) dan T (untuk mengkodekan nilai

data status Tidak Aktif)

b). Untuk nilai-nilai data yang memiliki kemungkinan mengalami

perubahan di kemudian hari, maka nilai-nilai data perlu

dikodekan dan kemudian dirancang tabel referensi. Hal ini

bertujuan untuk efisiensi penggunaan memori, menjaga

konsistensi data, minimalisasi kerangkapan data, serta

kemudahan pemeliharaan data. Misal:

i). Data agama yang dianut seseorang disimpan ke dalam

kode-kode data agama, yaitu I (untuk menyatakan agama

Islam), K (untuk menyatakan agama Kristen-Katholik), P

(untuk menyatakan agama Kristen-Protestan), H (untuk

menyatakan agama Hindu), dan B (untuk menyatakan

agama Budha). Kemudian dirancang sebuah tabel referensi,

yaitu tabel AGAMA.

ii). Data kelompok mata kuliah disimpan ke dalam kode-kode

kelompok mata kuliah, yaitu W (untuk menyatakan

kelompok mata kuliah Wajib), M (untuk menyatakan

kelompok mata kuliah Wajib Minat), dan P (untuk

menyatakan kelompok mata kuliah Pilihan). Kemudian

dirancang sebuah tabel referensi, yaitu tabel

KELOMPOK_MATA_KULIAH.

Page 269: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

247

iii). Data alamat seseorang disimpan ke dalam kode-kode data

alamat, sehingga menjadi tersusun atas 4 (empat) atribut,

yaitu Alamat (untuk menyimpan nilai data alamat),

Kode_Kecamatan (untuk mengkodekan nilai data

Kecamatan), Kode_Kabupaten (untuk mengkodekan nilai

data Kabupaten), dan Kode_Propinsi (untuk mengkodekan

nilai data Propinsi). Kemudian dirancang 3 (tiga) buah tabel

referensi, yaitu tabel KECAMATAN, KABUPATEN, dan

PROPINSI.

c). Untuk kode data berupa kode blok, maka nilai-nilai kode data

dalam kode blok perlu dipisahkan, dan kemudian dirancang tabel

referensi. Hal ini bertujuan untuk kemudahan perubahan format,

urutan, dan perubahan lainnya pada kode blok. Misal:

i). Data NIM mahasiswa yang memiliki 4 (empat) komponen

dengan format Angkatan-Jenjang-Prodi-NomorUrut,

disimpan ke dalam 4 (empat) buah atribut, yaitu Angkatan,

Jenjang, Prodi, serta NomorUrut. Kemudian dirancang 3

(tiga) buah tabel referensi, yaitu ANGKATAN, JENJANG,

dan PRODI.

ii). Data NIK dosen yang memiliki 4 (empat) komponen

dengan format NomorUrut-BulanTahunLahir-

KelompokDosen, disimpan ke dalam 2 (dua) buah atribut,

yaitu NomorUrut dan KelompokDosen. Sedangkan

Page 270: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

248

komponen BulanTahunLahir dapat diperoleh dari atribut

Tanggal_Lahir_Dosen. Kemudian dirancang 1 (satu) buah

tabel referensi, yaitu KELOMPOK_DOSEN.

3). Perancangan keamanan data, yaitu:

a). Keamanan data dari kemungkinan terjadinya kehilangan,

kerusakan, kegagalan, atau permasalahan lainnya pada fisik

memori, serta mekanisme backup dan restore data secara

tersistem maupun manual

b). Keamanan data dari kemungkinan akses secara illegal,

pembatasan kewenangan akses, dan permasalahan lainnya pada

akses data

3. Langkah pengujian, meliputi:

a. Pengujian kelengkapan data dalam rancangan struktur tabel database.

Pengujian dilakukan dengan cara mengecek kembali semua formulir

isian data, dan semua keluaran/laporan yang digunakan/diperlukan

oleh semua unit fungsional dalam sistem.

b. Pengujian kerangkapan data dalam rancangan struktur tabel database.

Pengujian dilakukan dengan cara mengecek kembali semua rancangan

struktur tabel database menggunakan semua kemungkinan nilai data.

c. Pengujian kemungkinan terjadinya inkonsistensi data dalam rancangan

struktur tabel database. Pengujian dilakukan dengan cara mengecek

kembali semua rancangan struktur tabel database menggunakan semua

kemungkinan nilai data.

Page 271: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

249

d. Pengujian untuk penggunaan bersama oleh para pemakai/aplikasi

dalam unit fungsional lain dalam sistem. Pengujian dilakukan dengan

cara mengecek kembali semua rancangan struktur tabel database dari

semua sudut pandang unit fungsional dalam sistem.

e. Pengujian fleksibilitas rancangan struktur tabel database untuk

perubahan nilai-nilai data di kemudian hari. Pengujian dilakukan

dengan cara mengecek kembali semua rancangan struktur tabel

database berdasarkan kemungkinan terjadinya perubahan nilai-nilai

data dan kemudahan perubahan rancangan struktur tabel database

sesuai perubahan tersebut.

f. Pengujian fleksibilitas rancangan struktur tabel database untuk

kebutuhan-kebutuhan pemakai/aplikasi baru. Pengujian dilakukan

dengan cara mengecek kembali semua rancangan struktur tabel

database berdasarkan kemungkinan terjadinya penambahan kebutuhan

baru dan kemudahan perubahan rancangan struktur tabel database

sesuai perubahan tersebut.

4. Langkah implementasi, meliputi:

a. Pemilihan DBMS yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan

institusi, dengan mempertimbangkan kemudahan untuk melakukan

perubahan, pengembangan, dan migrasi data di masa mendatang

b. Pendefinisian rancangan struktur tabel database

Page 272: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

250

c. Pengisian data dalam rancangan struktur tabel database, dapat

menggunakan program aplikasi, query, atau fasilitas lain yang tersedia

dalam DBMS

d. Penggunaan database, dapat menggunakan program aplikasi, query,

atau fasilitas lain yang tersedia dalam DBMS

e. Dokumentasi rancangan struktur tabel database

f. Pemeliharaan database

Page 273: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

251

BBAABB VV PPEERRAANNCCAANNGGAANN DDAANN IIMMPPLLEEMMEENNTTAASSII SSIISSTTEEMM

55..11.. PPeerraannccaannggaann SSiisstteemm

55..11..11.. PPeerraannccaannggaann MMooddeell SSiisstteemm

Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk

membantu seorang Pakar yang akan melakukan analisis fleksibilitas rancangan

struktur tabel database untuk SIAKAD. Model sistem secara logikal dapat

ditunjukkan dengan menggunakan sebuah diagram yang disebut Diagram Aliran

Data/DAD (Data Flow Diagram/DFD), dimulai dari level 0 atau konteks dan

kemudian semakin mendetail ke level-level yang lebih rendah.

55..11..11..11.. DDiiaaggrraamm AAlliirraann DDaattaa//DDAADD ((DDaattaa FFllooww DDiiaaggrraamm//DDFFDD)) LLeevveell 00

Untuk dapat menggambarkan DFD level 0 atau konteks, maka perlu

diidentifikasikan komponen penyusun DFD, yaitu:

1. Kesatuan luar (external entity)

2. Proses (process)

3. Aliran data (data flow)

Hasil identifikasi komponen DFD level 0 atau konteks, adalah sebagai berikut:

1. Kesatuan luar (external entity)

Kesatuan luar yang terlibat di dalam DFD level 0 atau konteks adalah

sebanyak 2 (dua) buah, yaitu sebagai berikut:

Page 274: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

252

a. User

User merupakan komponen kesatuan luar yang berperan utama sebagai

sumber data dengan memasukkan rancangan struktur tabel database

yang akan dianalisis. User adalah perancang struktur tabel database.

Selain itu, User juga berperan sebagai penerima informasi hasil

analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database dengan

memberikan masukan kriteria informasi yang diinginkannya.

b. Pakar

Pakar merupakan komponen kesatuan luar yang berperan utama

melakukan analisis dengan cara memberikan penilaian terhadap

fleksibilitas rancangan struktur tabel database. Pakar adalah orang

yang memiliki kecakapan yang memadai tentang konsep dan

perancangan database. Pakar juga berhak melakukan inisialisasi data

yang diperlukan pada proses analisis. Selain itu, Pakar juga berperan

sebagai penerima informasi hasil analisis fleksibilitas rancangan

struktur tabel database dengan memberikan masukan kriteria

informasi yang diinginkannya.

2. Proses (process)

Proses utama pada sistem dikembangkan sebagai sebuah perangkat lunak

program aplikasi yang diberi nama Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur

Tabel Database.

Page 275: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

253

3. Aliran data (data flow)

Aliran data yang terlibat di dalam DFD level 0 atau konteks adalah sebanyak 7

(tujuh) buah, yaitu sebagai berikut:

a. Setup data

Setup data merupakan inisialisasi nilai untuk sistem untuk melakukan

proses analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database yang

diberikan oleh seorang Pakar, mengalir dari kesatuan luar Pakar ke

proses Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database

(Proses 0). Setup data meliputi 3 (tiga) macam data, yaitu:

1). Data user, digunakan untuk inisialiasi data-data user yang berhak

mengakses sistem.

2). Data pendidikan, digunakan untuk inisialiasi data-data jenjang

pendidikan Perancang rancangan struktur tabel database.

3). Data tingkat fleksibilitas, digunakan untuk inisialiasi data-data

Tingkat Fleksibilitas pada hasil analisis rancangan struktur tabel

database.

b. Rancangan struktur tabel database

Rancangan struktur tabel database merupakan data rancangan struktur

tabel database yang akan dianalisis oleh Pakar, mengalir dari kesatuan

luar User ke proses Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel

Database (Proses 0).

Page 276: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

254

c. Penilaian

Penilaian merupakan penilaian atas fleksibilitas rancangan struktur

tabel database yang diberikan oleh seorang Pakar, mengalir dari

kesatuan luar Pakar ke proses Analisis Fleksibilitas Rancangan

Struktur Tabel Database (Proses 0).

d. Kriteria informasi

Kriteria informasi merupakan jenis pilihan informasi hasil analisis

fleksibilitas rancangan struktur tabel database yang diinginkan oleh

User, mengalir dari proses Laporan hasil analisis (Proses 0) ke

kesatuan luar User.

e. Kriteria informasi

Kriteria informasi merupakan jenis pilihan informasi hasil analisis

fleksibilitas rancangan struktur tabel database yang diinginkan oleh

Pakar, mengalir dari proses Laporan hasil analisis (Proses 0) ke

kesatuan luar Pakar.

f. Informasi hasil analisis

Informasi hasil analisis merupakan informasi hasil analisis fleksibilitas

rancangan struktur tabel database, mengalir dari proses Analisis

Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database (Proses 0) ke

kesatuan luar Pakar.

g. Informasi hasil analisis

Informasi hasil analisis merupakan informasi hasil analisis fleksibilitas

rancangan struktur tabel database, mengalir dari proses Analisis

Page 277: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

255

Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database (Proses 0) ke

kesatuan luar Pakar.

Berdasarkan hasil identifikasi komponen penyusun DFD tersebut, selanjutnya

dapat digambarkan model logikal dalam bentuk DFD level 0 atau konteks untuk

sistem yang akan dikembangkan. DFD level 0 yang melibatkan komponen

kesatuan luar, proses, dan aliran data ditampilkan dalam Gambar 5.1.

Gambar 5.1: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 0 atau konteks

55..11..11..22.. DDiiaaggrraamm AAlliirraann DDaattaa//DDAADD ((DDaattaa FFllooww DDiiaaggrraamm//DDFFDD)) LLeevveell 11

Sebagaimana dalam penggambaran DFD level 0 atau konteks, untuk dapat

menggambarkan DFD level 1, maka perlu diidentifikasikan kembali tentang detail

komponen proses, dan detail komponen aliran data. Sedangkan komponen

kesatuan luar tetap sama seperti dalam DFD level 0 atau konteks. Selain itu, juga

perlu diidentifikasikan komponen simpanan data yang terlibat dalam sistem. Hasil

identifikasi komponen DFD untuk level 1, adalah sebagai berikut:

1. Kesatuan luar (external entity)

Kesatuan luar yang terlibat dalam DFD level 1 adalah sama dengan kesatuan

luar yang terlibat dalam DFD level 0 atau konteks, sebanyak 2 (dua) buah,

yaitu:

Setup data

Kriteria informasi Kriteria informasi

Rancangan struktur tabel database

Informasi hasil analisis

Penilaian

Informasi hasil analisis

0 Analisis fleksibilitas

rancangan struktur tabel database

Pakar User

Page 278: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

256

a. User

User merupakan komponen kesatuan luar yang berperan utama sebagai

sumber data dengan memasukkan rancangan struktur tabel database

yang akan dianalisis. User adalah perancang struktur tabel database.

Selain itu, User juga berperan sebagai penerima informasi hasil

analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database dengan

memberikan masukan kriteria informasi yang diinginkannya.

b. Pakar

Pakar merupakan komponen kesatuan luar yang berperan utama

melakukan analisis dengan cara memberikan penilaian terhadap

fleksibilitas rancangan struktur tabel database. Pakar adalah orang

yang memiliki kecakapan yang memadai tentang konsep dan

perancangan database. Pakar juga berhak melakukan setup/inisialisasi

data yang diperlukan pada proses analisis. Selain itu, Pakar juga

berperan sebagai penerima informasi hasil analisis fleksibilitas

rancangan struktur tabel database dengan memberikan masukan

kriteria informasi yang diinginkannya.

2. Proses (process)

Proses untuk Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database terdiri

atas 4 (empat) bagian proses, yaitu sebagai berikut:

a. Setup data (Proses 1)

Setup data merupakan bagian proses untuk inisialisasi data-data awal

yang diperlukan oleh sistem. Setup data ini dilakukan melalui

Page 279: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

257

keyboard dengan menggunakan form input pada layar/monitor.

Selanjutnya, inisialisasi data yang dimasukkan ini akan disimpan

dalam 3 (tiga) buah simpanan data, yaitu TblUser (D1), TblPendidikan

(D2) dan TblFleksibilitas (D3).

b. Input rancangan struktur tabel database (Proses 2)

Input rancangan struktur tabel database merupakan bagian proses

untuk memasukkan data rancangan, data detail rancangan struktur

tabel database yang akan dianalisis, dan analisis rancangan struktur

tabel database. Pemasukkan data rancangan dan data detail rancangan

struktur tabel database ini dilakukan melalui keyboard dengan

menggunakan form input pada layar/monitor. Selanjutnya, data

rancangan dan data detail rancangan struktur tabel database yang

dimasukkan ini akan disimpan dalam 3 (dua) buah simpanan data,

yaitu TblData (D4), TblDataTabel (D5), dan TblDataAtribut (D6).

c. Penilaian rancangan struktur tabel database (Proses 3)

Penilaian rancangan struktur tabel database merupakan bagian proses

untuk melakukan analisis fleksibilitas terhadap detail rancangan

struktur tabel database. Proses analisis fleksibilitas rancangan struktur

tabel database ini dilakukan oleh Pakar dengan cara memberikan

penilaian terhadap rancangan struktur tabel database berdasarkan

kepakarannya. Dengan demikian, penilaian yang diberikan akan

memiliki sifat yang subyektif, tergantung tingkat kepakaran Pakar.

Page 280: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

258

Selanjutnya, hasil analisis tersebut akan disimpan dalam 2 (dua) buah

simpanan data, yaitu TblHasil (D7) dan TblHasilDetail (D8).

d. Laporan hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4)

Laporan hasil analisis rancangan struktur tabel database merupakan

bagian proses untuk menampilkan informasi hasil analisis fleksibilitas

rancangan struktur tabel database. Output informasi berupa laporan

hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database ini

ditujukan kepada kesatuan luar User dan Pakar.

3. Aliran data (data flow)

Aliran data yang terlibat di dalam DFD level 1 adalah sebanyak 23 (dua puluh

tiga) buah, yaitu sebagai berikut:

a. Setup data user, pendidikan, tingkat fleksibilitas

Setup data user, pendidikan, tingkat fleksibilitas merupakan data

inisilisasi yang diperlukan oleh sistem, mengalir dari kesatuan luar

Pakar ke proses Setup data (Proses 1).

b. Record User

Record User merupakan record data User yang diinisialisasikan oleh

Pakar, mengalir dari proses Setup data (Proses 1) ke simpanan data

TblUser (D1).

c. Record pendidikan

Record pendidikan merupakan record data pendidikan yang

diinisialisasikan oleh Pakar, mengalir dari proses Setup data (Proses 1)

ke simpanan data TblPendidikan (D2).

Page 281: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

259

d. Record tingkat fleksibilitas

Record tingkat fleksibilitas merupakan record data tingkat fleksibilitas

yang diinisialisasikan oleh Pakar, mengalir dari proses Setup data

(Proses 1) ke simpanan data TblFleksibilitas (D3).

e. Rancangan struktur tabel database

Rancangan struktur tabel database merupakan data rancangan struktur

tabel database, mengalir dari kesatuan luar User ke proses Input

rancangan struktur tabel database (Proses 2).

f. Record data

Record data merupakan record data rancangan struktur tabel database,

mengalir dari proses Input rancangan struktur tabel database (Proses

2) ke simpanan data TblData (D4).

g. Record data tabel

Record data tabel merupakan record data tabel rancangan struktur

tabel database, mengalir dari proses Input rancangan struktur tabel

database (Proses 2) ke simpanan data TblDataTabel (D5).

h. Record data atribut

Record data atribut merupakan record data nam-nama atribut dan

keterangan terkait dengan atribut pada rancangan struktur tabel

database, mengalir dari proses Input rancangan struktur tabel database

(Proses 2) ke simpanan data TblDataAtribut (D6).

Page 282: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

260

i. Record data tabel

Record data tabel merupakan record data nama-nama tabel rancangan

struktur tabel database, mengalir dari simpanan data TblDataTabel

(D5) ke proses Analisis rancangan struktur tabel database (Proses 3).

j. Record data atribut

Record data atribut merupakan record data nama-nama atribut dan

keterangan terkait dengan atribut pada rancangan struktur tabel

database, mengalir dari simpanan data TblDataAtribut (D6) ke proses

Analisis rancangan struktur tabel database (Proses 3).

k. Record data

Record data merupakan record data rancangan struktur tabel database,

mengalir dari simpanan data TblData (D4) ke proses Analisis

rancangan struktur tabel database (Proses 3).

l. Record tingkat fleksibilitas

Record tingkat fleksibilitas merupakan record data tingkat fleksibilitas,

mengalir dari simpanan data TblFleksibilitas (D3) ke proses Analisis

rancangan struktur tabel database (Proses 3).

m. Record pendidikan

Record pendidikan merupakan record data pendidikan, mengalir dari

simpanan data TblPendidikan (D2) ke proses Analisis rancangan

struktur tabel database (Proses 3).

Page 283: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

261

n. Record user

Record User merupakan record data User, mengalir dari simpanan data

TblUser (D1) ke proses Analisis rancangan struktur tabel database

(Proses 3).

o. Penilaian

Penilaian merupakan penilaian terhadap rancangan struktur tabel

database, mengalir dari kesatuan luar Pakar ke proses Analisis

rancangan struktur tabel database (Proses 3).

p. Record hasil

Record hasil merupakan record data hasil analisis terhadap rancangan

struktur tabel database, mengalir dari proses Analisis rancangan

struktur tabel database (Proses 3) ke simpanan data TblHasil (D7).

q. Record hasil detail hasil

Record hasil detail merupakan record data detail hasil analisis terhadap

rancangan struktur tabel database, mengalir dari proses Analisis

rancangan struktur tabel database (Proses 3) ke simpanan data

TblHasilDetail (D8).

r. Record hasil

Record hasil merupakan record data hasil analisis terhadap rancangan

struktur tabel database, mengalir dari simpanan data TblHasil (D7) ke

proses Laporan hasil analisis (Proses 4).

Page 284: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

262

s. Record hasil detail

Record hasil detail merupakan record data detail hasil analisis terhadap

rancangan struktur tabel database, mengalir dari simpanan data

TblHasilDetail (D8) ke proses Laporan hasil analisis (Proses 4).

t. Kriteria informasi

Kriteria informasi merupakan jenis pilihan informasi hasil analisis

fleksibilitas rancangan struktur tabel database yang diinginkan oleh

User, mengalir dari proses Laporan hasil analisis (Proses 4) ke

kesatuan luar User.

u. Kriteria informasi

Kriteria informasi merupakan jenis pilihan informasi hasil analisis

fleksibilitas rancangan struktur tabel database yang diinginkan oleh

Pakar, mengalir dari proses Laporan hasil analisis (Proses 4) ke

kesatuan luar Pakar.

v. Informasi hasil analisis

Informasi hasil analisis merupakan informasi hasil analisis fleksibilitas

rancangan struktur tabel database, mengalir dari proses Laporan hasil

analisis (Proses 4) ke kesatuan luar User.

w. Informasi hasil analisis

Informasi hasil analisis merupakan informasi hasil analisis fleksibilitas

rancangan struktur tabel database, mengalir dari proses Laporan hasil

analisis (Proses 4) ke kesatuan luar Pakar.

Page 285: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

263

4. Simpanan data (data store)

Komponen simpanan data yang terlibat dalam sistem adalah sebanyak 7

(tujuh) buah, yaitu sebagai berikut:

a. TblUser (D1)

TblUser merupakan komponen simpanan data yang berfungsi

untuk menyimpan record data User yang diinputkan oleh kesatuan

luar Pakar melalui proses Setup data (Proses 1) sebagai inisialisasi

User sistem.

b. TblPendidikan (D2)

TblPendidikan merupakan komponen simpanan data yang

berfungsi untuk menyimpan record data pendidikan yang

diinputkan oleh kesatuan luar Pakar melalui proses Setup data

(Proses 1) sebagai inisialisasi untuk proses analisis feksibilitas

rancangan struktur database.

c. TblFleksibilitas (D3)

TblFleksibilitas merupakan komponen simpanan data yang

berfungsi untuk menyimpan record data tingkat fleksibilitas yang

diinputkan oleh kesatuan luar Pakar melalui proses Setup data

(Proses 1) sebagai inisialisasi untuk proses analisis feksibilitas

rancangan struktur database.

d. TblData (D4)

TblData merupakan komponen simpanan data yang berfungsi

untuk menyimpan record data yang bersifat umum tentang

Page 286: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

264

rancangan struktur tabel database yang diinputkan oleh kesatuan

luar User dan akan dianalisis oleh Pakar.

e. TblDataTabel (D5)

TblDataTabel merupakan komponen simpanan data yang berfungsi

untuk menyimpan record data nama-nama tabel rancangan struktur

tabel database yang telah diinputkan oleh kesatuan luar User dan

akan dianalisis oleh Pakar.

f. TblDataAtribut (D6)

TblDataAtribut merupakan komponen simpanan data yang

berfungsi untuk menyimpan record data nama-nama atribut dan

keterangan terkait dengan atribut pada rancangan struktur tabel

database yang telah diinputkan oleh kesatuan luar User dan akan

dianalisis oleh Pakar.

g. TblHasil (D8)

TblHasil merupakan komponen simpanan data yang berfungsi

untuk menyimpan record data hasil analisis fleksibilitas rancangan

struktur database yang telah diberikan oleh Pakar.

h. TblHasilDetail (D8)

TblHasilDetail merupakan komponen simpanan data yang

berfungsi untuk menyimpan record data detail hasil analisis

fleksibilitas rancangan struktur database yang telah diberikan oleh

Pakar.

Page 287: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

265

Berdasarkan hasil identifikasi komponen penyusun DFD untuk level 1 tersebut,

selanjutnya dapat digambarkan model logikal dalam bentuk DFD level 1 untuk

sistem yang akan dikembangkan, yaitu seperti ditampilkan dalam Gambar 5.2.

Gambar 5.2: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 1

Record User

Record data

Record data atribut

Setup data user, pendidikan, tingkat fleksibilitas

Record hasil detail

Record data tabel

Record data tabel

Record data Rancangan struktur tabel database

Penilaian

Kriteria informasi

D4 TblData

D7 TblHasil

D5 TblDataTabel

Record data atribut

2 Input

rancangan struktur tabel database

Pakar

User

3 Proses analisis

rancangan struktur tabel database

4 Laporan

hasil analisis Kriteria informasi

Record hasil

D8 TblHasilDetail

Record hasil detail

Record hasil

Informasi hasil analisis

1 Setup data

D1 TblUser

D2 TblPendidikan

D3 TblFleksibilitas

Record user

Record pendidikan

Record tingkat fleksibilitas

Record tingkat fleksibilitas

Record pendidikan

D6 TblDataAtribut

Page 288: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

266

55..11..11..33.. DDiiaaggrraamm AAlliirraann DDaattaa//DDAADD ((DDaattaa FFllooww DDiiaaggrraamm//DDFFDD)) LLeevveell 22

Sebagaimana penggambaran DFD level 0 atau konteks dan DFD level 1,

untuk dapat menggambarkan DFD level 2, maka perlu diidentifikasikan kembali

tentang detail komponen proses, detail komponen aliran data, komponen kesatuan

luar, dan komponen simpanan data yang terlibat untuk setiap bagian proses.

55..11..11..33..11.. DDiiaaggrraamm AAlliirraann DDaattaa//DDAADD ((DDaattaa FFllooww DDiiaaggrraamm//DDFFDD)) LLeevveell 22

PPrroosseess 11

Proses 1 dalam Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database

adalah Setup data. Hasil identifikasi komponen DFD level 2 untuk Proses 1,

adalah sebagai berikut:

1. Kesatuan luar (external entity)

Kesatuan luar yang terlibat dalam DFD level 2 untuk Proses 1 adalah

sebanyak 1 (satu) buah, yaitu Pakar. Kesatuan luar Pakar berperan sebagai

sumber data dengan memasukkan inisialisasi data-data User, pendidikan, dan

tingkat fleksibilitas. Pakar adalah seseorang yang akan menganalisis

fleksibilitas rancangan struktur tabel database.

2. Proses (process)

Proses 1 terdiri atas 3 (tiga) bagian proses, yaitu sebagai berikut:

a. Setup data User (Proses 1.1)

Setup data User merupakan inisialisasi data User sistem, mengalir

dari kesatuan luar Pakar menuju proses Setup data User (Proses

Page 289: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

267

1.1). Data inisialisasi ini kemudian akan disimpan ke dalam

simpanan data TblUser (D1).

b. Setup data pendidikan (Proses 1.2)

Setup data pendidikan merupakan bagian proses untuk inisialisasi

data jenjang pendidikan yang akan digunakan pada data Perancang

rancangan struktur tabel database. Data inisialisasi ini kemudian

akan disimpan ke dalam simpanan data TblPendidikan (D2).

c. Setup data tingkat fleksibilitas (Proses 1.3)

Setup data tingkat fleksibilitas merupakan bagian proses untuk

inisialisasi data tingkat fleksibilitas yang akan digunakan untuk

analisis rancangan struktur tabel database. Data inisialisasi ini

kemudian akan disimpan ke dalam simpanan data TblFleksibilitas

(D3).

3. Aliran data (data flow)

Aliran data (data flow) yang terlibat di dalam DFD level 2 untuk Proses 1

adalah sebanyak 6 (enam) buah, yaitu sebagai berikut:

a. Setup data User

Setup data User merupakan inisialisasi data User sistem, mengalir

dari kesatuan luar Pakar menuju proses Setup data User (Proses

1.1). Data inisialisasi ini kemudian akan disimpan ke dalam

simpanan data TblUser (D1).

Page 290: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

268

b. Setup data pendidikan

Setup data pendidikan merupakan inisialisasi data jenjang

pendidikan yang akan digunakan pada data Perancang struktur

tabel database, mengalir dari kesatuan luar Pakar menuju proses

Setup data pendidikan (Proses 1.2). Data pendidikan kemudian

akan disimpan ke dalam simpanan data TblPendidikan (D2).

c. Setup data tingkat fleksibilitas (Proses 1.3)

Setup data tingkat fleksibilitas merupakan inisialisasi data tingkat

fleksibilitas yang akan digunakan untuk analisis rancangan struktur

tabel database, mengalir dari kesatuan luar Pakar menuju proses

Setup data tingkat fleksibilitas (Proses 1.3). Data inisialisasi ini

kemudian akan disimpan ke dalam simpanan data TblFleksibilitas

(D3).

d. Record user

Record user merupakan record hasil inisialisasi data User yang

diinputkan oleh Pakar, mengalir dari proses Setup data User

(Proses 1.1) menuju ke simpanan data TblUser (D1).

e. Record pendidikan

Record pendidikan merupakan record hasil inisialisasi data

pendidikan yang diinputkan oleh Pakar, mengalir dari proses Setup

data pendidikan (Proses 1.2) menuju ke simpanan data

TblPendidikan (D2).

Page 291: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

269

f. Record tingkat fleksibilitas

Record tingkat fleksibilitas merupakan record hasil inisialisasi data

tingkat fleksibilitas yang diinputkan oleh Pakar, mengalir dari

proses Setup data tingkat fleksibilitas (Proses 1.3) menuju ke

simpanan data TblFleksibilitas (D3).

4. Simpanan data (data store)

Komponen simpanan data (data store) yang terlibat dalam Proses 1 adalah

sebanyak 3 (tiga) buah, yaitu sebagai berikut:

a. TblUser (D1)

TblUser merupakan komponen simpanan data yang berfungsi

untuk menyimpan record data User yang diinputkan oleh kesatuan

luar Pakar.

b. TblPendidikan (D2)

TblPendidikan merupakan komponen simpanan data yang

berfungsi untuk menyimpan record data pendidikan yang

diinputkan oleh kesatuan luar Pakar.

c. TblFleksibilitas (D3)

TblFleksibilitas merupakan komponen simpanan data yang

berfungsi untuk menyimpan record data tingkat fleksibilitas yang

diinputkan oleh kesatuan luar Pakar.

Berdasarkan hasil identifikasi komponen penyusun DFD tersebut, selanjutnya

dapat digambarkan model logikal dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 1 yang

akan dikembangkan, yaitu sebagaimana ditampilkan pada Gambar 5.3.

Page 292: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

270

Gambar 5.3: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 1

55..11..11..33..22.. DDiiaaggrraamm AAlliirraann DDaattaa//DDAADD ((DDaattaa FFllooww DDiiaaggrraamm//DDFFDD)) LLeevveell 22

PPrroosseess 22

Proses 2 dalam Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database

adalah Input rancangan struktur tabel database. Hasil identifikasi komponen DFD

level 2 untuk Proses 2, adalah sebagai berikut:

1. Kesatuan luar (external entity)

Kesatuan luar yang terlibat dalam DFD level 2 untuk Proses 1 adalah

sebanyak 1 (satu) buah, yaitu User. Kesatuan luar User berperan sebagai

sumber data dengan memasukkan rancangan struktur tabel database yang

akan dianalisis. User adalah perancang struktur tabel database.

2. Proses (process)

Proses 1 terdiri atas 1 (satu) bagian proses, yaitu:

Record tingkat fleksibilitas

Record pendidikan

Record user Setup data User 1.1 Setup data User Pakar D1 TblUser

D2 TblPendidiikan Setup data pendidikan 1.2

Setup data pendidikan

Setup data tingkat fleksibilitas 1.3

Setup data tingkat fleksibilitas

D3 TblFleksibilitas

Page 293: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

271

a. Input rancangan struktur tabel database (Proses 2.1)

Input rancangan struktur tabel database merupakan bagian proses

untuk memasukkan data rancangan struktur tabel database yang

akan dianalisis, yang disimpan ke dalam 3 (tiga) buah simpanan

data, yaitu TblData (D4), TblDataTabel (D5), dan TblDataAtribut

(D6).

3. Aliran data (data flow)

Aliran data (data flow) yang terlibat di dalam DFD level 2 untuk Proses 2

adalah sebanyak 4 (empat) buah, yaitu sebagai berikut:

a. Rancangan struktur tabel database

Rancangan struktur tabel database merupakan data rancangan struktur

tabel database, mengalir dari kesatuan luar User ke proses Input

rancangan struktur tabel database (Proses 2.1).

b. Record data

Record data merupakan record data rancangan struktur tabel database,

mengalir dari proses Input rancangan struktur tabel database (Proses

2.1) ke simpanan data TblData (D4).

c. Record data tabel

Record data tabel merupakan record data nama-nama tabel dalam

rancangan struktur tabel database, mengalir dari proses Input

rancangan struktur tabel database (Proses 2.1) ke simpanan data

TblDataTabel (D5).

Page 294: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

272

d. Record data atribut

Record data atribut merupakan record data nama-nama atribut dan

keterangan yang terkait dengan atribut dalam rancangan struktur tabel

database, mengalir dari proses Input rancangan struktur tabel database

(Proses 2.1) ke simpanan data TblDataAtribut (D6).

4. Simpanan data (data store)

Komponen simpanan data (data store) yang terlibat dalam DFD level 2

untuk Proses 2 adalah sebanyak 3 (tiga) buah, yaitu sebagai berikut:

a. TblData (D4)

TblData merupakan komponen simpanan data yang berfungsi

untuk menyimpan record data yang bersifat umum tentang

rancangan struktur tabel database yang diinputkan oleh kesatuan

luar User.

b. TblDataTabel (D5)

TblDetailData merupakan komponen simpanan data yang

berfungsi untuk menyimpan record data nama-nama tabel dalam

rancangan struktur tabel database yang diinputkan oleh kesatuan

luar User.

c. TblDataAtribut (D5)

TblDataAtribut merupakan komponen simpanan data yang

berfungsi untuk menyimpan record data nama-nama atribut dan

keterangan yang terkait dengan atribut dalam rancangan struktur

tabel database yang diinputkan oleh kesatuan luar User.

Page 295: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

273

Berdasarkan hasil identifikasi komponen penyusun DFD tersebut, selanjutnya

dapat digambarkan model logikal dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 2 yang

akan dikembangkan, yaitu sebagaimana ditampilkan pada Gambar 5.4.

Gambar 5.4: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 2

55..11..11..33..33.. DDiiaaggrraamm AAlliirraann DDaattaa//DDAADD ((DDaattaa FFllooww DDiiaaggrraamm//DDFFDD)) LLeevveell 22

PPrroosseess 33

Proses 3 dalam Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database

adalah Proses analisis rancangan struktur tabel database. Hasil identifikasi

komponen DFD level 2 untuk Proses 3, adalah sebagai berikut:

1. Kesatuan luar (external entity)

Kesatuan luar yang terlibat dalam DFD level 2 untuk Proses 3 adalah

sebanyak 1 (satu) buah, yaitu Pakar. Kesatuan luar Pakar berperan melakukan

analisis dengan cara memberikan penilaian terhadap fleksibilitas rancangan

struktur tabel database. Pakar adalah orang yang memiliki kecakapan yang

memadai tentang konsep dan perancangan database.

2. Proses (process)

Proses 3 terdiri atas 1 (satu) bagian proses, yaitu:

Record data atribut

Record data tabel

Record data Rancangan struktur tabel database

2.1 Input rancangan

struktur tabel database

User

D4 TblData

D5 TblDataTabel

D6 TblDataAtribut

Page 296: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

274

a. Proses analisis rancangan struktur tabel database (Proses 3.1)

Proses analisis rancangan struktur tabel database merupakan

bagian proses untuk menganalisis data rancangan dan data detail

rancangan struktur tabel database yang akan dianalisis. Proses

analisis rancangan struktur tabel database adalah berupa penilaian

yang diberikan oleh Pakar.

3. Aliran data (data flow)

Aliran data yang terlibat di dalam DFD level 2 untuk Proses 3 adalah

sebanyak 5 (lima) buah, yaitu sebagai berikut:

a. Record rancangan struktur tabel database

Record rancangan struktur tabel database merupakan record data

rancangan struktur tabel database, mengalir dari simpanan data

TblData (D4) ke Proses analisis rancangan struktur tabel database

(Proses 3.1).

b. Record data tabel

Record data tabel merupakan record data nama-nama tabel dalam

rancangan struktur tabel database, mengalir dari simpanan data

TblDataTabel (D5) ke Proses analisis rancangan struktur tabel

database (Proses 3.1).

c. Record data atribut

Record data atribut merupakan record data nama-nama atribut dan

keterangan terkait dengan atribut dalam rancangan struktur tabel

Page 297: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

275

database, mengalir dari simpanan data TblDataAtribut (D6) ke

Proses analisis rancangan struktur tabel database (Proses 3.1).

d. Penilaian

Penilaian merupakan penilaian terhadap rancangan struktur tabel

database, mengalir dari kesatuan luar Pakar ke Proses analisis

rancangan struktur tabel database (Proses 3.1).

e. Record hasil

Record hasil merupakan record data hasil analisis rancangan

struktur tabel database, mengalir dari Proses analisis rancangan

struktur tabel database (Proses 3.1) ke simpanan data TblHasil

(D7).

f. Record hasil detail

Record hasil detail merupakan record data detail hasil analisis

rancangan struktur tabel database, mengalir dari Proses analisis

rancangan struktur tabel database (Proses 3.1) ke simpanan data

TblHasilDetail (D8).

4. Simpanan data (data store)

Komponen simpanan data yang terlibat dalam DFD level 2 untuk Proses 3

adalah sebanyak 4 (empat) buah, yaitu sebagai berikut:

a. TblData (D4)

TblData merupakan komponen simpanan data yang berfungsi

sebagai sumber data, mengalir dari simpanan data TblData (D4) ke

Proses analisis rancangan struktur tabel database (Proses 3.1).

Page 298: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

276

b. TblDetailData (D5)

TblDetailData merupakan komponen simpanan data yang

berfungsi sebagai sumber data, mengalir dari simpanan data

TblDetailData (D5) ke Proses analisis rancangan struktur tabel

database (Proses 3.1).

c. TblHasil (D7)

TblHasil merupakan komponen simpanan data yang berfungsi

untuk menyimpan record data hasil analisis fleksibilitas pada

rancangan struktur database, mengalir dari Proses analisis

rancangan struktur tabel database (Proses 3.1) ke simpanan data

TblHasil (D7).

d. TblHasilDetail (D8)

TblHasilDetail merupakan komponen simpanan data yang

berfungsi untuk menyimpan record data detail hasil analisis

fleksibilitas pada rancangan struktur database, mengalir dari

Proses analisis rancangan struktur tabel database (Proses 3.1) ke

simpanan data TblHasilDetail (D8).

Berdasarkan hasil identifikasi komponen penyusun DFD tersebut, selanjutnya

dapat digambarkan model logikal dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 3 yang

akan dikembangkan, yaitu sebagaimana ditampilkan pada Gambar 5.5.

Page 299: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

277

Gambar 5.5: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 3

55..11..11..33..44.. DDiiaaggrraamm AAlliirraann DDaattaa//DDAADD ((DDaattaa FFllooww DDiiaaggrraamm//DDFFDD)) LLeevveell 22

PPrroosseess 44

Proses 3 dalam Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database

adalah Laporan hasil analisis rancangan struktur tabel database. Hasil identifikasi

komponen DFD level 2 untuk Proses 4, adalah sebagai berikut:

1. Kesatuan luar (external entity)

Kesatuan luar yang terlibat dalam DFD level 2 untuk Proses 4 adalah sama

dengan kesatuan luar yang terlibat dalam DFD level 0 atau konteks, sebanyak

2 (dua) buah, yaitu:

a. User

User merupakan kesatuan luar yang berperan sebagai penerima

informasi hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database.

b. Pakar

Pakar merupakan kesatuan luar yang berperan sebagai penerima

informasi hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database.

Record data atribut

Record data tabel

Record data

Record hasil detail Record hasil

Penilaian Pakar

D7 TblHasil

D4 TblData

D5 TblDataTabel 3.1 Proses analisis

rancangan struktur tabel database

D7 8TblHasilDetail

D6 TblDataAtribut

Page 300: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

278

2. Proses (process)

Proses dalam DFD level 2 untuk Proses 4 terdiri atas 1 (satu) bagian proses,

yaitu sebagai berikut:

a. Tampilkan hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses

4.1)

Tampilkan hasil analisis rancangan struktur tabel database

merupakan bagian proses untuk menampilkkan hasil analisis

terhadap rancangan dan detail rancangan struktur tabel database.

3. Aliran data (data flow)

Aliran data yang terlibat di dalam DFD level 2 untuk Proses 4 adalah

sebanyak 11 (sebelas) buah, yaitu sebagai berikut:

a. Record pendidikan

Record pendidikan merupakan record data pendidikan, mengalir dari

simpanan data TblPendidikan (D2) ke proses Tampilkan hasil analisis

rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).

b. Record fleksibilitas

Record fleksibilitas merupakan record data tingkat fleksibilitas,

mengalir dari simpanan data TblFleksibilitas (D3) ke proses

Tampilkan hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses

4.1).

Page 301: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

279

c. Record data

Record data merupakan record data rancangan struktur tabel database,

mengalir dari simpanan data TblData (D4) ke proses Tampilkan hasil

analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).

d. Record data tabel

Record data tabel merupakan record data nama-nama tabeldalam

rancangan struktur tabel database, mengalir dari simpanan data

TblDataTabel (D5) ke proses Tampilkan hasil analisis rancangan

struktur tabel database (Proses 4.1).

e. Record data atribut

Record data atribut merupakan record data nama-nama atribut dan

keterangan yang terkait dengan atribut dalam rancangan struktur tabel

database, mengalir dari simpanan data TblDataAtribut (D6) ke proses

Tampilkan hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses

4.1).

f. Kriteria informasi

Kriteria informasi merupakan kriteria pilihan informasi hasil analisis

fleksibilitas rancangan struktur tabel database yang diinginkan oleh

User, mengalir dari kesatuan luar User ke proses Baca kriteria

informasi (Proses 4.1).

g. Kriteria informasi

Kriteria informasi merupakan jenis pilihan informasi hasil analisis

fleksibilitas rancangan struktur tabel database yang diinginkan oleh

Page 302: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

280

Pakar, mengalir dari kesatuan luar Pakar ke proses Tampilkan hasil

analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).

h. Record hasil

Record hasil merupakan record data hasil analisis terhadap rancangan

struktur tabel database, mengalir dari simpanan data TblHasil (D7) ke

proses Tampilkan hasil analisis rancangan struktur tabel database

(Proses 4.1).

i. Record hasil detail

Record hasil detail merupakan record data detail hasil analisis terhadap

rancangan struktur tabel database, mengalir dari simpanan data

TblHasilDetail (D8) ke proses Tampilkan hasil analisis rancangan

struktur tabel database (Proses 4.1).

j. Informasi hasil analisis

Informasi hasil analisis merupakan informasi hasil analisis fleksibilitas

rancangan struktur tabel database, mengalir dari proses Tampilkan

hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1) ke

kesatuan luar User.

k. Informasi hasil analisis

Informasi hasil analisis merupakan informasi hasil analisis fleksibilitas

rancangan struktur tabel database, mengalir dari proses Tampilkan

hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1) ke

kesatuan luar Pakar.

Page 303: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

281

4. Simpanan data (data store)

Komponen simpanan data yang terlibat dalam DFD level 2 untuk Proses 4

adalah sebanyak 7 (tujuh) buah, yaitu sebagai berikut:

a. TblPendidikan (D2)

TblPendidikan merupakan sumber data untuk proses Tampilkan

hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).

b. TblFleksibilitas (D3)

TblFleksibilitas merupakan sumber data untuk proses Tampilkan

hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).

c. TblData (D4)

TblData merupakan sumber data untuk proses Tampilkan hasil

analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).

d. TblDataTabel (D5)

TblDataTabel merupakan sumber data untuk proses Tampilkan

hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).

e. TblDataAtribut (D6)

TblDataAtribut merupakan sumber data untuk proses Tampilkan

hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).

f. TblHasil (D7)

TblHasil merupakan sumber data untuk proses Tampilkan hasil

analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).

Page 304: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

282

g. TblHasilDetail (D8)

TblHasilDetail merupakan sumber data untuk proses Tampilkan

hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).

Berdasarkan hasil identifikasi komponen penyusun DFD tersebut, selanjutnya

dapat digambarkan model logikal dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 4 yang

akan dikembangkan, yaitu sebagaimana ditampilkan pada Gambar 5.6.

Gambar 5.6: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 4

55..11..22.. PPeerraannccaannggaann MMooddeell DDaattaa

Model data merupakan suatu cara untuk menjelaskan tentang data-data

yang tersimpan dalam database dan bagaimana hubungan antar data tersebut

untuk pengguna (User) secara logikal. Model data juga dapat digunakan sebagai

dasar untuk perancangan struktur tabel database. Salah satu model data yang

banyak digunakan dalam adalah Model kerelasian antar entitas (Entity

Record tingkat fleksibilitas

Record data atribut

Record data tabel

Record data

Record hasil detail

Record hasil

Record pendidikan

1

D5 TblDataTabel

Informasi hasil analisis Informasi hasil analisis

Kriteria informasi Pakar User

Kriteria informasi

4.1 Tampilkan

hasil analisis struktur tabel

database

D4 TblData D3 TblFleksibilitas D2 TblPendidikan

D8 TblHasilDetail

D7 TblHasil

D6 TblDataAtribut

Page 305: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

283

Relationship Model/ER_M). ER_M ditunjukkan pada bentuk sebuah diagram

yang disebut diagram kerelasian antar entitas (Entity Relationship

Diagram/ER_D). Untuk dapat menggambarkan ER_D perlu diidentifikasikan

komponen-komponen penyusun ER_D, yaitu entitas (entity), atribut (attribute),

dan kerelasian (relationship) antar entitas.

Berdasarkan model logikal sistem yang digambarkan dalam bentuk DFD

(level 0 atau konteks, level 1, dan level 2), selanjutnya dapat diidentifikasi

komponen ER_D untuk sistem yang akan dikembangkan dalam penelitian ini,

yaitu sebagai berikut:

1. Entitas (entity)

Entitas yang terlibat dalam sistem adalah sebanyak 7 (tujuh) buah, yaitu

sebagai berikut:

a. User

User merupakan entitas tentang obyek berupa orang yang akan

mengakses sistem, baik sebagai User yang merancang dan

menginputkan rancangan struktur tabel database maupun Pakar

yang akan melakukan analisis terhadap data rancangan struktur

tabel database.

b. Pendidikan

Pendidikan merupakan entitas tentang obyek berupa hal jenjang

pendidikan yang akan digunakan pada obyek Perancang rancangan

struktur tabel database.

Page 306: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

284

c. Tingkat fleksibilitas

Tingkat fleksibilitas merupakan entitas tentang obyek berupa hal

tingkat fleksibilitas yang akan digunakan untuk menentukan

kriteria tingkatan fleksibilitas data rancangan struktur tabel

database.

d. Data

Data merupakan entitas tentang obyek berupa data rancangan

struktur tabel database secara umum yang akan dianalisis.

e. Data Tabel

Data Tabel merupakan entitas tentang obyek berupa data tabel

dalam rancangan struktur tabel database yang akan dianalisis.

f. Data Atribut

Data Atribut merupakan entitas tentang obyek berupa data atribut

dalam rancangan struktur tabel database yang akan dianalisis.

g. Hasil

Hasil merupakan entitas tentang obyek berupa data hasil analisis

rancangan struktur tabel database secara umum.

h. Hasil detail

Hasil detail merupakan entitas tentang obyek berupa data detail

hasil analisis rancangan struktur tabel database.

2. Atribut (attribute)

Atribut untuk setiap entitas yang terlibat dalam sistem adalah sebagai berikut:

Page 307: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

285

a. Entitas User, melibatkan 3 (tiga) buah atribut yaitu:

1). Nama_User

2). Password

3). Status

b. Entitas Pendidikan, melibatkan 2 (dua) buah atribut yaitu:

1). Pendidikan

2). Nama_Pendidikan

c. Entitas Fleksibilitas, melibatkan 4 (empat) buah atribut yaitu:

1). Tingkat_Fleksibilitas

2). Nama_Tkt_Fleksibilitas

3). Batas_Bawah

4). Batas_Atas

d. Entitas Data, melibatkan 8 (delapan) buah atribut yaitu:

1). Data_Rancangan_Ke

2). Data_Rancangan

3). Nama_Perancang

4). Pendidikan

5). Tanggal_Rancangan

6). Judul

7). Jumlah_Tabel

8). Jumlah_Atribut

e. Entitas DataTabel, melibatkan 4 (empat) buah atribut yaitu:

1). Data_Rancangan_Ke

Page 308: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

286

2). Nama_Tabel_Ke

3). Nama_Tabel

4). Jumlah_Atribut

f. Entitas DataAtribut, melibatkan 6 (enam) buah atribut yaitu:

1). Data_Rancangan_Ke

2). Nama_Tabel_Ke

3). Nama_Atribut_Ke

4). Nama_Atribut

5). Tipe_Atribut

6). Ukuran_Atribut

7). Keterangan_Atribut

g. Entitas Hasil, melibatkan 3 (tiga) buah atribut yaitu:

1). Data_Rancangan_Ke

2). Tanggal_Analisis

3). Tingkat_Fleksibilitas

h. Entitas HasilDetail, melibatkan 5 (lima) buah atribut yaitu:

1). Data_Rancangan_Ke

2). Nama_Tabel_Ke

3). Nama_Atribut_Ke

4). Sifat_Fleksibel_Atribut

5). Penjelasan

Page 309: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

287

3. Kerelasian (relationship) antar entitas

Kerelasian antar entitas dalam sistem adalah sebanyak 6 (enam) buah, yaitu

sebagai berikut:

a. Merancang

Merancang merupakan nama kerelasian antara entitas Data dan

entitas Pendidikan. Kerelasian antara kedua entitas ini ditunjukkan

menggunakan kunci asing (Foreign Key/FK) berupa kunci

sederhana, yaitu Pendidikan yang diletakkan dalam entitas Data.

Kerelasian ini memiliki jenis many-to-one, yaitu lebih dari satu

nilai data Pendidikan pada entitas Data hanya dapat mempunyai

kerelasian ke satu nilai data Pendidikan pada entitas Pendidikan.

b. Mempunyai

Mempunyai merupakan nama kerelasian antara entitas DataTabel

dan entitas Data. Kerelasian antara kedua entitas ini ditunjukkan

menggunakan kunci asing (Foreign Key/FK) berupa kunci

sederhana, yaitu Data_Rancangan_Ke yang diletakkan dalam

entitas DataTabel. Kerelasian ini memiliki jenis many-to-one, yaitu

lebih dari satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada entitas

DataTabel hanya dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data

Data_Rancangan_Ke pada entitas Data.

c. Mempunyai

Mempunyai merupakan nama kerelasian antara entitas DataAtribut

dan entitas Data. Kerelasian antara kedua entitas ini ditunjukkan

Page 310: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

288

menggunakan kunci asing (Foreign Key/FK) berupa kunci

sederhana, yaitu Data_Rancangan_Ke yang diletakkan dalam

entitas DataAtribut. Kerelasian ini memiliki jenis many-to-one,

yaitu lebih dari satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada entitas

DataAtribut hanya dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data

Data_Rancangan_Ke pada entitas Data.

d. Mempunyai

Mempunyai merupakan nama kerelasian antara entitas DataAtribut

dan entitas DataTabel. Kerelasian antara kedua entitas ini

ditunjukkan menggunakan kunci asing (Foreign Key/FK) berupa

kunci sederhana, yaitu Nama_Tabel_Ke yang diletakkan dalam

entitas DataAtribut. Kerelasian ini memiliki jenis many-to-one,

yaitu lebih dari satu nilai data Nama_Tabel_Ke pada entitas

DataAtribut hanya dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data

Nama_Tabel_Ke pada entitas DataTabel.

e. Mempunyai

Mempunyai merupakan kerelasian antara entitas Hasil dan entitas

Data. Kerelasian antara kedua entitas ini ditunjukkan menggunakan

kunci asing (Foreign Key/FK) berupa kunci sederhana, yaitu

Data_Rancangan_Ke yang diletakkan dalam entitas Hasil.

Kerelasian ini memiliki jenis one-to-one, yaitu satu nilai data

Data_Rancangan_Ke pada entitas Hasil hanya dapat mempunyai

Page 311: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

289

kerelasian ke satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada entitas

Data.

f. Mempunyai

Mempunyai merupakan kerelasian antara entitas Hasil dan entitas

Fleksibilitas. Kerelasian antara kedua entitas ini ditunjukkan

menggunakan kunci asing (Foreign Key/FK) berupa kunci

sederhana, yaitu Tingkat_Fleksibilitas yang diletakkan dalam

entitas Hasil. Kerelasian ini memiliki jenis many-to-one, yaitu

lebih dari satu nilai data Tingkat_Fleksibilitas pada entitas Hasil

hanya dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data

Tingkat_Fleksibilitas pada entitas Fleksibilitas.

g. Mempunyai

Mempunyai merupakan kerelasian antara entitas Hasil dan entitas

HasilDetail. Kerelasian antara kedua entitas ini ditunjukkan

menggunakan kunci asing (Foreign Key/FK) berupa kunci

sederhana, yaitu Data_Rancangan_Ke yang diletakkan dalam

entitas HasilDetail. Kerelasian ini memiliki jenis many-to-one,

yaitu lebih dari satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada entitas

HasilDetail hanya dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data

Data_Rancangan_Ke pada entitas HasilDetail.

h. Mempunyai

Mempunyai merupakan kerelasian antara entitas HasilDetail dan

entitas DataTabel. Kerelasian antara kedua entitas ini ditunjukkan

Page 312: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

290

menggunakan kunci asing (Foreign Key/FK) berupa kunci

sederhana, yaitu Nama_Tabel_Ke yang diletakkan dalam entitas

HasilDetail. Kerelasian ini memiliki jenis many-to-one, yaitu lebih

dari satu nilai data Nama_Tabel_Ke pada entitas HasilDetail hanya

dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data Nama_Tabel_Ke

pada entitas DataTabel.

i. Mempunyai

Mempunyai merupakan kerelasian antara entitas HasilDetail dan

entitas DataAtribut. Kerelasian antara kedua entitas ini ditunjukkan

menggunakan kunci asing (Foreign Key/FK) berupa kunci

sederhana, yaitu Nama_Atribut_Ke yang diletakkan dalam entitas

HasilDetail. Kerelasian ini memiliki jenis many-to-one, yaitu lebih

dari satu nilai data Nama_Atribut_Ke pada entitas HasilDetail

hanya dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data

Nama_Atribut_Ke pada entitas DataAtribut.

Berdasarkan hasil identifikasi komponen penyusun ER_D tersebut,

selanjutnya dapat digambarkan model data dalam bentuk ER_D. Mengingat

keterbatasan media yang tersedia, maka ER_D hanya memuat hubungan antar

entitas saja, tanpa dilengkapi komponen atribut pada setiap entitas. model data

dalam bentuk ER_D (tanpa komponen atribut pada setiap entitas) untuk sistem

yang akan dikembangkan ditampilkan dalam Gambar 5.7.

Page 313: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

291

Gambar 5.7: Model logikal data untuk sistem dalam bentuk ER_D

55..11..33.. PPeerraannccaannggaann DDaattaabbaassee

55..11..33..11.. TTrraannssffoorrmmaassii EERR__DD kkee BBeennttuukk LLooggiiccaall RReeccoorrdd SSttrruuccttuurree ((LLRRSS))

Struktur record secara logikal (Logical Record Structure/LRS)

menunjukkan kerelasian antar record dalam database secara logikal. LRS

merupakan hasil transformasi dari model data logikal yang digambarkan dalam

bentuk ER_D. LRS dapat ditunjukkan pada bentuk sebuah diagram yang sering

dikenal sebagai Diagram Kerelasian Antar Relasi. Untuk dapat menggambarkan

Diagram Kerelasian Antar Relasi perlu diidentifikasikan beberapa komponen

N

1

1

1

N1

1

1

N

1

1 1

1

N

N

1

1

N

Pendidikan

Data Hasil

DataTabel HasilDetail

Fleksibilitas

mempunyai

merancang mempunyai

mempunyai

mempunyai

DataAtribut mempunyai

mempunyai mempunyai

mempunyai

Page 314: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

292

diagram, yaitu relasi (relation) yang diperlukan dalam sistem, kunci primer

(Primary Key/PK) pada setiap relasi, kunci asing (Foreign Key/FK) pada setiap

relasi (jika ada), serta jenis kerelasian antar relasi.

Berdasarkan model data logikal, selanjutnya dapat diidentifikasi

komponen penyusun Diagram Kerelasian Antar Relasi, yaitu sebagai berikut:

1. Relasi (relation)

Relasi yang diperlukan dalam sistem adalah sebanyak 8 (delapan) buah, yaitu:

a. Relasi TblUser

b. Relasi TblPendidikan

c. Relasi TblFleksibilitas

d. Relasi TblData

e. Relasi TblDataTabel

f. Relasi TblDataAtribut

g. Relasi TblHasil

h. Relasi TblHasilDetail

2. Kunci primer (Primary Key/PK)

Kunci primer (Primary Key/PK) pada relasi dapat berupa kunci sederhana

(simple key) atau kunci komposit (composite key). Kunci primer termasuk

sebagai kunci sederhana jika tersusun atas sebuah atribut, sedangkan kunci

primer termasuk kunci komposit jika tersusun atas gabungan atribut.

Persyaratan pemilihan atribut atau gabungan atribut sebagai kunci primer

relasi adalah bersifat unik, dan tidak diijinkan adanya nilai null. Kunci primer

untuk setiap relasi yang diperlukan dalam sistem adalah sebagai berikut:

Page 315: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

293

a. Relasi TblUser memiliki kunci primer berupa kunci komposit, yaitu

gabungan dari 2 (dua) atribut yang terdiri atas Nama_User dan Password.

b. Relasi TblPendidikan memiliki kunci primer berupa kunci sederhana,

yaitu Pendidikan.

c. Relasi TblFleksibilitas memiliki kunci primer berupa kunci sederhana,

yaitu Tingkat_Fleksibilitas.

d. Relasi TblData memiliki kunci primer berupa kunci sederhana, yaitu

Data_Rancangan_Ke.

e. Relasi TblDataTabel memiliki kunci primer berupa kunci komposit, yaitu

gabungan dari 2 (dua) atribut yang terdiri atas Data_Rancangan_Ke dan

Nama_Tabel_Ke.

f. Relasi TblDataAtribut memiliki kunci primer berupa kunci komposit,

yaitu gabungan dari 3 (tiga) atribut yang terdiri atas Data_Rancangan_Ke,

Nama_Tabel_Ke, dan Nama_Atribut_Ke.

g. Relasi TblHasil memiliki kunci primer berupa kunci sederhana, yaitu

Data_Rancangan_Ke.

h. Relasi TblHasilDetail memiliki kunci primer berupa kunci komposit, yaitu

gabungan dari 3 (tiga) atribut yang terdiri atas Data_Rancangan_Ke,

Nama_Tabel_Ke, dan Nama_Atribut_Ke.

3. Kunci asing (Foreign Key/FK) pada setiap relasi

Kunci asing (Foreign Key/FK) adalah sembarang atribut atau gabungan atribut

yang menjadi kunci primer dalam relasi lain yang memiliki kerelasian. Kunci

asing pada relasi juga dapat berupa kunci sederhana (simple key) atau kunci

Page 316: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

294

komposit (composite key). Kunci asing untuk setiap relasi yang diperlukan

dalam sistem yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut:

a. Relasi TblData memiliki kunci asing sebanyak 1 (satu) buah, berupa kunci

sederhana, yaitu Pendidikan yang digunakan untuk menghubungkan

dengan relasi TblPendidikan.

b. Relasi TblDataTabel memiliki kunci asing sebanyak 1 (satu) buah, berupa

kunci sederhana, yaitu Data_Rancangan_Ke yang digunakan untuk

menghubungkan dengan relasi TblData.

c. Relasi TblDataAtribut memiliki kunci asing sebanyak 2 (dua) buah, yaitu:

1). Kunci asing berupa kunci sederhana, yaitu Data_Rancangan_Ke

yang digunakan untuk menghubungkan dengan relasi TblData.

2). Kunci asing berupa kunci sederhana, yaitu Nama_Tabel_Ke yang

digunakan untuk menghubungkan dengan relasi TblDataTabel.

d. Relasi TblHasil memiliki kunci asing sebanyak 2 (dua) buah, yaitu:

1). Kunci asing berupa kunci sederhana, yaitu Data_Rancangan_Ke

yang digunakan untuk menghubungkan dengan relasi TblData.

2). Kunci asing berupa kunci sederhana, yaitu Tingkat_Fleksibilitas

yang digunakan untuk menghubungkan dengan relasi

TblFleksibilitas.

e. Relasi TblHasilDetail memiliki 3 (tiga) buah kunci asing, yaitu:

1). Kunci asing berupa kunci sederhana, yaitu Data_Rancangan_Ke

yang digunakan untuk menghubungkan dengan relasi TblHasil.

Page 317: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

295

2). Kunci asing berupa kunci sederhana, yaitu Nama_Tabel_Ke yang

digunakan untuk menghubungkan dengan relasi TblDataTabel.

3). Kunci asing berupa kunci sederhana, yaitu Nama_Atribut_Ke yang

digunakan untuk menghubungkan dengan relasi TblDataAtribut.

4. Jenis kerelasian (relationship) antar relasi

a. Kerelasian antara relasi TblData dan TblPendidikan memiliki jenis many-

to-one, yaitu lebih dari satu nilai data Pendidikan pada relasi TblData

dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data Pendidikan pada relasi

TblData.

b. Kerelasian antara relasi TblDataTabel dan TblData memiliki jenis many-

to-one, yaitu lebih dari satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada relasi

TblDataTabel dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data

Data_Rancangan_Ke pada relasi TblData.

c. Kerelasian antara relasi TblDataAtribut dan TblData memiliki jenis many-

to-one, yaitu lebih dari satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada relasi

TblDataAtribut dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data

Data_Rancangan_Ke pada relasi TblData.

d. Kerelasian antara relasi TblDataAtribut dan TblDataTabel memiliki jenis

many-to-one, yaitu lebih dari satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada

relasi TblDataAtribut dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data

Data_Rancangan_Ke pada relasi TblDataTabel.

e. Kerelasian antara relasi TblHasil dan TblData memiliki jenis one-to-one,

yaitu satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada relasi TblHasil hanya dapat

Page 318: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

296

mempunyai kerelasian ke satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada relasi

TblData.

f. Kerelasian antara relasi TblHasil dan TblFleksibilitas memiliki jenis

many-to-one, yaitu satu nilai data Tingkat_Fleksibilitas pada relasi

TblHasil dapat mempunyai kerelasian ke lebih dari satu nilai data

Tingkat_Fleksibilitas pada relasi TblFleksibilitas.

g. Kerelasian antara relasi TblHasilDetail dan TblHasil memiliki jenis many-

to-one, yaitu lebih dari satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada relasi

TblHasilDetail hanya dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data

Data_Rancangan_Ke pada relasi TblHasil.

h. Kerelasian antara relasi TblHasilDetail dan TblDataAtribut memiliki jenis

one-to-one, yaitu satu nilai data Nama_Atribut_Ke pada relasi

TblHasilDetail hanya dapat mempunyai kerelasian satu nilai data

Nama_Atribut_Ke pada relasi TblDataAtribut.

Berdasarkan hasil identifikasi komponen Diagram Kerelasian Antar Relasi

tersebut, selanjutnya dapat digambarkan hasil transformasi ER_D ke LRS dalam

bentuk Diagram Kerelasian Antar Relasi untuk sistem yang akan dikembangkan,

yaitu sebagaimana ditampilkan pada Gambar 5.8.

Page 319: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

297

Gambar 5.8: Diagram Kerelasian Antar Relasi Hasil Transfromasi ER_D ke LRS

55..11..33..22.. PPeenngguujjiiaann NNoorrmmaalliissaassii RReellaassii

Uji normalisasi diperlukan untuk menguji apakah relas-relasi yang

dirancang sudah mencapai bentuk yang optimal atau masih perlu didekomposisi

kembali. Pada umumnya rancangan relasi database telah mencapai bentuk yang

optimal apabila memenuhi krtiteria bentuk normal ketiga (3NF). Berikut ini

adalah pengujian normalisasi untuk setiap relasi yang diperlukan dalam sistem.

1. Relasi bentuk awal/bentuk tidak normal (Unormalized Form/UNF)

a. Relasi TblUser: (Nama_User, Password, Status)

b. Relasi TblPendidikan: (Pendidikan, Nama_Pendidikan)

TblData Data_Rancangan_Ke Data_Rancangan Nama_Perancang Pendidikan Tanggal_Rancangan Judul Jumlah_Tabel Jumlah_Atribut

TblDataTabel Data_Rancangan_Ke Nama_Tabel_Ke Nama_Tabel Jumlah_Atribut

TblHasilDetail Data_Rancangan_Ke Nama_Tabel_Ke Nama_Atribut_Ke Sifat_Fleksibel_Atribut Penjelasan

TblHasil Data_Rancangan_Ke Tanggal_Analisis Tingkat_Fleksibilitas

TblFleksibilitas Tingkat_Fleksibilitas Nama_Tkt_Fleksibilitas Batas_Bawah Batas_Atas

TblPendidikan Pendidikan Nama_Pendidikan

TblUser Nama_User Password Status

TblDataAtribut Data_Rancangan_Ke Nama_Tabel_Ke Nama_Atribut_Ke Nama_Atribut Tipe_Atribut Ukuran_Atribut Keterangan_Atribut

Page 320: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

298

c. Relasi TblFleksibilitas: (Tingkat_Fleksibilitas,

Nama_Tkt_Fleksibilitas, Batas_Bawah, Batas_Atas)

d. Relasi TblData: (Data_Rancangan_Ke, Data_Rancangan,

Nama_Perancang, Pendidikan, Tanggal_Rancangan, Judul,

Jumlah_Tabel, Jumlah_Atribut)

e. Relasi TblDataTabel: (Data_Rancangan_Ke, Nama_Tabel_Ke,

Nama_Tabel, Jumlah_Atribut)

f. Relasi TblDataAtribut: (Data_Rancangan_Ke, Nama_Tabel_Ke,

Nama_Atribut_Ke, Nama_Atribut, Tipe_Atribut, Ukuran_Atribut,

Keterangan_Atribut)

g. Relasi TblHasil: (Data_Rancangan_ke, Tanggal_Analisis,

Tingkat_Fleksibilitas)

h. Relasi TblHasilDetail: (Data_Rancangan_Ke, Nama_Tabel_Ke,

Nama_Atribut_Ke, Sifat_Fleksibel_Atribut, Keterangan)

2. Pengujian Bentuk Normalisasi Relasi

a. Pengujian relasi bentuk normal kesatu (First Norm Form/1NF)

1). Relasi TblUser

Semua atribut dalam struktur relasi TblUser adalah bernilai atomic dan

tidak ada elemen data yang berupa grup perulangan, dengan demikian

struktur relasi TblUser telah memenuhi kriteria 1NF.

2). Relasi TblPendidikan

Semua atribut dalam struktur relasi TblPendidikan adalah bernilai

atomic dan tidak ada elemen data yang berupa grup perulangan,

Page 321: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

299

dengan demikian struktur relasi TblPendidikan telah memenuhi

kriteria 1NF.

3). Relasi TblFleksibilitas

Semua atribut dalam struktur relasi TblFleksibilitas adalah bernilai

atomic dan tidak ada elemen data yang berupa grup perulangan,

dengan demikian struktur relasi TblFleksibilitas telah memenuhi

kriteria 1NF.

4). Relasi TblData

Semua atribut dalam struktur relasi TblData adalah bernilai atomic dan

tidak ada elemen data yang berupa grup perulangan, dengan demikian

struktur relasi TblData telah memenuhi kriteria 1NF.

5). Relasi TblDataTabel

Semua atribut dalam struktur relasi TblDataTabel adalah bernilai

atomic dan tidak ada elemen data yang berupa grup perulangan,

dengan demikian struktur relasi TblDataTabel telah memenuhi kriteria

1NF.

6). Relasi TblDataAtribut

Semua atribut dalam struktur relasi TblDataAtribut adalah bernilai

atomic dan tidak ada elemen data yang berupa grup perulangan,

dengan demikian struktur relasi TblDataAtribut telah memenuhi

kriteria 1NF.

Page 322: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

300

7). Relasi TblHasil

Semua Atribut dalam struktur relasi TblHasil adalah bernilai atomic

dan tidak ada elemen data yang berupa grup perulangan, dengan

demikian struktur relasi TblHasil telah memenuhi kriteria 1NF.

8). Relasi TblHasilDetail

Semua Atribut dalam struktur relasi TblHasilDetail adalah bernilai

atomic dan tidak ada elemen data yang berupa grup perulangan,

dengan demikian struktur relasi TblHasilDetail telah memenuhi

kriteria 1NF.

b. Pengujian relasi bentuk normal kedua (Second Norm Form/2NF)

1). Relasi TblUser

Relasi TblUser memenuhi kriteria 1NF dan semua atribut selain kunci

primer bergantung secara fungsional (Functionally DependencyFD)

pada kunci primer (Nama_User+Password), dengan demikian struktur

relasi TblUser telah memenuhi kriteria 2NF.

2). Relasi TblPendidikan

Relasi TblPendidikan memenuhi kriteria 1NF dan semua atribut selain

kunci primer bergantung secara fungsional (Functionally

DependencyFD) pada kunci primer (Pendidikan), dengan demikian

struktur relasi TblPendidikan telah memenuhi kriteria 2NF.

3). Relasi TblFleksibilitas

Relasi TblFleksibilitas memenuhi kriteria 1NF dan semua atribut

selain kunci primer bergantung secara fungsional (Functionally

Page 323: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

301

DependencyFD) pada kunci primer (Tingkat_Fleksibilitas), dengan

demikian struktur relasi TblFleksibilitas telah memenuhi kriteria 2NF.

4). Relasi TblData

Relasi TblData memenuhi kriteria 1NF dan semua atribut selain kunci

primer bergantung secara fungsional (Functionally DependencyFD)

pada kunci primer (Data_Rancangan_Ke), dengan demikian struktur

relasi TblData telah memenuhi kriteria 2NF.

5). Relasi TblDataTabel

Relasi TblDataTabel memenuhi kriteria 1NF dan semua atribut selain

kunci primer bergantung secara fungsional (Functionally

DependencyFD) pada kunci primer

(Data_Rancangan_Ke+Nama_Tabel_Ke), dengan demikian struktur

relasi TblDataTabel telah memenuhi kriteria 2NF.

6). Relasi TblDataAtribut

Relasi TblDataAtibut memenuhi kriteria 1NF dan semua atribut selain

kunci primer bergantung secara fungsional (Functionally

DependencyFD) pada kunci primer (Data_Rancangan_Ke

+Nama_Tabel_Ke+Nama_Atribut_Ke), dengan demikian struktur

relasi TblDataTabel telah memenuhi kriteria 2NF.

7). Relasi TblHasil

Relasi TblHasil memenuhi kriteria 1NF dan semua atribut selain kunci

primer bergantung secara fungsional (Functionally Dependency/FD)

Page 324: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

302

pada kunci primer (Data_Rancangan_Ke), dengan demikian struktur

relasi TblHasil telah memenuhi kriteria 2NF.

8). Relasi TblHasilDetail

Relasi TblHasilDetail memenuhi kriteria 1NF dan semua atribut selain

kunci primer bergantung secara fungsional (Functionally

Dependency/FD) pada kunci primer (Data_Rancangan_Ke

+Nama_Tabel_Ke+Nama_Atribut_Ke), dengan demikian struktur

relasi TblHasilDetail telah memenuhi kriteria 2NF.

c. Pengujian relasi bentuk normal ketiga (Third Norm Form/3NF)

1). Relasi TblUser

Relasi TblUser memenuhi kriteria 2NF dan semua atribut selain kunci

primer tidak mengalami ketergantungan secara transitif (Transitive

Dependency/TFD) pada kunci primer (Nama_User+Password), dengan

demikian struktur relasi TblUser telah memenuhi kriteria 3NF.

Functionall Dependency (FD) pada relasi TblUser adalah:

FD = (TblUser.Nama_User, TblUser.Password) (TblUser.Status)

2). Relasi TblPendidikan

Relasi TblPendidikan memenuhi kriteria 2NF dan semua atribut selain

kunci primer tidak mengalami ketergantungan secara transitif

(Transitive Dependency/TFD) pada kunci primer (Pendidikan), dengan

demikian struktur relasi TblPendidikan telah memenuhi kriteria 3NF.

Functionall Dependency (FD) pada relasi TblPendidikan adalah:

FD = (TblPendidikan.Pendidikan) (TblPendidikan.Nama_Pendidikan)

Page 325: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

303

3). Relasi TblFleksibilitas

Relasi TblFleksibilitas memenuhi kriteria 2NF dan semua atribut

selain kunci primer tidak mengalami ketergantungan secara transitif

(Transitive Dependency/TFD) pada kunci primer

(Tingkat_Fleksibilitas), dengan demikian struktur relasi

TblFleksibilitas telah memenuhi kriteria 3NF. Functionall Dependency

(FD) pada relasi TblFleksibilitas adalah:

FD = (TblFleksibilitas.Tingkat_Fleksibilitas)

(TblFleksibilitas.Nama_Tkt_Fleksibilitas, TblFleksibilitas.Batas_Bawah,

TblFleksibilitas.Batas_Atas)

4). Relasi TblData

Relasi TblData memenuhi kriteria 2NF dan semua atribut selain kunci

primer tidak mengalami ketergantungan secara transitif (Transitive

Dependency/TFD) pada kunci primer (Data_Rancangan_Ke), dengan

demikian struktur relasi TblData telah memenuhi kriteria 3NF.

Functionall Dependency (FD) pada relasi TblData adalah:

FD = (TblData.Data_Rancangan_Ke) (TblData.Data_Rancangan,

TblData.Nama_Perancang, TblData.Pendidikan,

TblData.Tanggal_Rancangan, TblData.Judul, TblData.Jumlah_Tabel,

TblData.Jumlah_Atribut)

5). Relasi TblDataTabel

Relasi TblDataTabel memenuhi kriteria 2NF dan semua atribut selain

kunci primer tidak mengalami ketergantungan secara transitif

Page 326: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

304

(Transitive Dependency/TFD) pada kunci primer

(Data_Rancangan_Ke+Nama_Tabel_Ke), dengan demikian struktur

relasi TblDataTabel telah memenuhi kriteria 3NF. Functionall

Dependency (FD) pada relasi TblDataTabel adalah:

FD = (TblDataTabel.Data_Rancangan_Ke, TblDataTabel.Nama_Tabel_Ke

(TblDataTabel.Nama_Tabel, TblDataTabel.Jumlah_Atribut)

6). Relasi TblDataAtribut

Relasi TblDataAtribut memenuhi kriteria 2NF dan semua atribut selain

kunci primer tidak mengalami ketergantungan secara transitif

(Transitive Dependency/TFD) pada kunci primer

(Data_Rancangan_Ke+Nama_Tabel_Ke+Nama_Atribut_Ke), dengan

demikian struktur relasi TblDataAtribut telah memenuhi kriteria 3NF.

Functionall Dependency (FD) pada relasi TblDataAtribut adalah:

FD = (TblDataAtribut.Data_Rancangan_Ke, TblDataAtribut.Nama_Tabel_Ke,

TblDataAtribut.Nama_Atribut_Ke (TblDataAtribut.Nama_Atribut,

TblDataAtribut.Tipe_Atribut, TblDataAtribut.Ukuran_Atribut,

TblDataAtribut.Keterangan_Atribut)

7). Relasi TblHasil

Relasi TblHasil memenuhi kriteria 2NF dan semua atribut selain kunci

primer tidak mengalami ketergantungan secara transitif (Transitive

Dependency/TFD) pada kunci primer (Data_Rancangan), dengan

demikian struktur relasi TblHasil telah memenuhi kriteria 3NF.

Functionall Dependency (FD) pada relasi TblHasil adalah:

Page 327: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

305

FD = (TblHasil.Data_Rancangan_Ke) (TblHasil.Tanggal_Analisis,

TblHasil.Tingkat_Fleksibilitas)

7). Relasi TblHasilDetail

Relasi TblHasilDetail memenuhi kriteria 2NF dan semua atribut selain

kunci primer tidak mengalami ketergantungan secara transitif

(Transitive Dependency/TFD) pada kunci primer

(Data_Rancangan+Nama_Tabel+Nama_Atribut), dengan demikian

struktur relasi TblHasilDetail telah memenuhi kriteria 3NF.

Functionall Dependency (FD) pada relasi TblHasilDetail adalah:

FD = (TblHasilDetail.Data_Rancangan_Ke, TblHasilDetail.Nama_Tabel_Ke,

TblHasilDetail.Nama_Atribut_Ke)

(TblHasilDetail.Sifat_Fleksibel_Atribut, TblHasilDetail.Penjelasan)

55..11..33..33.. PPeerraannccaannggaann SSppeessiiffiikkaassii SSttrruukkttuurr RReellaassii

Aplikasi sistem Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database

untuk SIAKAD yang dikembangkan dalam penelitian ini memerlukan 8 (tujuh)

buah relasi database, yaitu:

1. Relasi TblUser

2. Relasi TblPendidikan

3. Relasi TblFleksibilitas

4. Relasi TblData

5. Relasi TblDataTabel

6. Relasi TblDataAtribut

Page 328: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

306

7. Relasi TblHasil

8. Relasi TblHasilDetail

Berdasarkan hasil pengujian normalisasi relasi, setiap relasi yang dirancang

tersebut telah memenuhi kriteria relasi bentuk 3NF, sehingga telah mencapai

bentuk yang optimal. Detail spesifikasi struktur relasi database tersebut secara

berturut-turut adalah TblUser ditunjukkan pada Tabel 5.1, TblPendidikan

ditunjukkan pada Tabel 5.2, TblFleksibilitas ditunjukkan pada Tabel 5.3, TblData

ditunjukkan pada Tabel 5.4, TblDataTabel ditunjukkan pada Tabel 5.5,

TblDataAtribut ditunjukkan pada Tabel 5.6, TblHasil ditunjukkan pada Tabel 5.7,

serta TblHasilDetail ditunjukkan pada Tabel 5.8.

Tabel 5.1: TblUser.DB

Primary key : Nama_User+Password No Nama field Tipe Ukuran Null ? Key Min Max Keterangan 1 Nama_User Alpha 50 No PK - - Nama User 2 Password Alpha 10 No PK - - Passsword 3 Status Alpha 1 No - - - Status User P:Pakar, U:User

Tabel 5.2: TblPendidikan.DB Primary key : Pendidikan

No Nama field Tipe Ukuran Null ? Key Min Max Keterangan 1 Pendidikan Alpha 2 No PK - - Kode jenjang pendidikan 2 Nama_Pendidikan Alpha 50 No - - - Nama jenjang pendidikan

Tabel 5.3: TblFleksibilitas.DB Primary key : Tingkat_Fleksibilitas

No Nama field Tipe Ukuran Null ? Key Min Max Keterangan 1 Tingkat_Fleksibilitas Short - No PK 1 5 Kode tingkat fleksibilitas 2 Nama_Tkt_Fleksibilitas Alpha 25 No - - - Nama tingkat fleksibilitas 3 Batas_Bawah Number 2:2 No - 0,00 79,99 % batas bawah 4 Batas_Atas Number 3:2 No - 19,99 100,00 % batas atas

Page 329: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

307

Tabel 5.4: TblData.DB Primary key : Data_Rancangan_Ke Foreign key : Pendidikan Referensi TblPendidikan

No Nama field Tipe Ukuran Null ? Key Min Max Keterangan 1 Data_Rancangan_Ke Short - No PK 1 100 Nomor urut data rancangan 2 Data_Rancangan Alpha 11 No - - - Kode data rancangan 3 Nama_Perancang Alpha 50 No - - - Nama perancang 4 Pendidikan Alpha 2 No FK - - Kode jenjang pendidikan perancang 5 Tanggal_Rancangan Date - No - - - Tanggal waktu perancangan 6 Judul Alpha 200 No - - - Judul rancangan 7 Jumlah_Tabel Short - No - 1 100 Jumlah tabel rancangan 8 Jumlah_Atribut Short - No - 1 100 Jumlah atribut dalam rancangan

Tabel 5.5: TblDataTabel.DB Primary key : Data_Rancangan_Ke+Nama_Tabel_Ke Foreign key : Data_Rancangan_Ke Referensi TblData

No Nama field Tipe Ukuran Null ? Key Min Max Keterangan 1 Data_Rancangan_Ke Short - No PK/FK 1 100 Nomor urut data rancangan 2 Nama_ Tabel_Ke Short - No PK 1 100 Nomor urut tabel 3 Nama_ Tabel Alpha 50 No - - - Nama tabel rancangan 4 Jumlah_Atribut Short - No - 1 100 Jumlah atribut dalam tabel

Tabel 5.6: TblDataAtribut.DB Primary key : Data_Rancangan_Ke+Nama_Tabel_Ke+Nama_Atribut_Ke Foreign key : Data_Rancangan_Ke Referensi TblData Nama_Tabel_Ke Referensi TblDataTabel

No Nama field Tipe Ukuran Null ? Key Min Max Keterangan 1 Data_Rancangan_Ke Short - No PK/FK 1 100 Nomor urut data rancangan 2 Nama_ Tabel_Ke Short - No PK/FK 1 100 Nomor urut tabel 3 Nama_Atribut_Ke Short - No PK 1 100 Nomor urut atribut 4 Nama_Atribut Alpha 50 No - - - Nama atribut rancangan 5 Tipe_Atribut Alpha 10 No - - - Tipe data atribut rancangan 6 Ukuran_Atribut Short - No - 1 100 Ukuran atribut rancangan 7 Keterangan_Atribut Alpha 255 Yes - - - Keterangan atribut

Tabel 5.7: TblHasil.DB Primary key : Data_Rancangan_Ke Foreign key : Data_Rancangan_Ke Referensi TblData Tingkat_Fleksibilitas Referensi TblFleksibilitas

No Nama field Tipe Ukuran Null ? Key Min Max Keterangan 1 Data_Rancangan_Ke Short - No PK/FK 1 100 Nomor urut data rancangan 2 Tanggal_Analisis Date - No - - - Tanggal dilakukan analisis 3 Tingkat_Fleksibilitas Short - No FK 1 5 Tingkat fleksibilitas rancangan

Page 330: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

308

Tabel 5.8: TblHasilDetail.DB Primary key : Data_Rancangan+Nama_Tabel+Nama_Atribut Foreign key : Data_Rancangan_Ke Referensi TblData Nama_Tabel_Ke Referensi TblDataTabel Nama_Atribut_Ke Referensi TblDataAtribut

No Nama field Tipe Ukuran Null ? Key Min Max Keterangan 1 Data_Rancangan_Ke Short - No PK/FK 1 100 Nomor urut data rancangan 2 Nama_ Tabel_Ke Short - No PK/FK 1 100 Nomor urut tabel 3 Nama_Atribut_Ke Short - No PK/FK 1 100 Nomor urut atribut 4 Sifat_Fleksibel_Atribut Logical - No - - - Sifat fleksibel atribut 5 Penjelasan Alpha 255 Yes - - - Penjelasan tidak fleksibel

55..11..44.. PPeerraannccaannggaann HHIIPPOO ((HHiieerraarrcchhyy aanndd IInnppuutt--PPrroocceessss--OOuuttppuutt))

Berdasarkan model logikal sistem dalam bentuk DFD dan model logikal

data dalam bentuk ER_D pada bagian sebelumnya, dapat digunakan sebagai dasar

perancangan HIPO (VTOC, Overview Diagram, dan Detailed Diagram).

55..11..44..11.. PPeerraannccaannggaann DDiiaaggrraamm IIssii VViissuuaall TTaabbeell ((VViissuuaall TTaabbllee ooff

CCoonntteennttss//VVTTOOCC))

Diagram isi visual tabel (Visual Table of Contents/VTOC)

menggambarkan hubungan dari modul-modul dalam suatu sistem secara

berjenjang. VTOC untuk sistem yang akan dikembangkan dalam penelitian ini

ditunjukkan pada Gambar 5.9.

Page 331: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

309

Gambar 5.9: Visual Table of Contents HIPO sistem yang akan dikembangkan

55..11..44..22.. PPeerraannccaannggaann DDiiaaggrraamm RRiinnggkkaass ((OOvveerrvviieeww DDiiaaggrraamm))

Diagram ringkas (overview diagram) menggambarkan hubungan dari

input, proses, dan output. Input merupakan item-item data yang akan digunakan

oleh bagian proses. Proses adalah langkah-langkah yang menggambarkan fungsi

atau modul. Sedangkan output merupakan hasil pemrosesan data. Diagram ringkas

untuk sistem yang akan dikembangkan dalam penelitian ini ditunjukkan pada

Gambar 5.10.

1.1 Setup

data User

2.1 Input

rancangan struktur tabel

database

3.1 Proses analisis

rancangan struktur tabel

database

4.1 Tampilkan

hasil analisis rancangan

struktur tabel database

1.2 Setup data Pendidikan

1.3 Setup data

Tingkat Fleksibilitas

2 Input rancangan

struktur tabel database

4 Laporan

hasil analisis

3 Proses analisis rancangan

struktur tabel database

1 Setup data

Analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database

Page 332: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

310

Gambar 5.10: Diagram ringkas (overview diagram) HIPO untuk sistem

55..11..44..33.. PPeerraannccaannggaann DDiiaaggrraamm DDeettaaiill ((DDeettaaiilleedd DDiiaaggrraamm))

Diagram terinci (detailed diagram) menggambarkan elemen-elemen dasar

dari HIPO secara terinci. Diagram terinci untuk sistem yang akan dikembangkan

dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 5.9.

1. Rancangan struktur tabel database

2. Detail rancangan struktur tabel database

1. TblUser 2. TblPendidikan 3. TblFleksibilitas 4. TblData 5. TblDataTabel 6. TblDataAtribut 7. Penilaian

1. TblPendidikan 2. TblFleksibilitas 3. TblData 4. TblDataTabel 5. TblDataAtribut 6. TblHasil 7. TblHasilDetail

Input

1. User 2. Pendidikan 3. Tingkat fleksibilitas

2. Input rancangan struktur tabel database 2.1. Baca rancangan struktur tabel database 2.2. Simpan rancangan struktur tabel

database

3. Proses analisis rancangan struktur tabel database 3.1. Tampilkan rancangan struktur tabel

database 3.2. Proses analisis rancangan struktur tabel

database 3.3. Simpan hasil analisis rancangan

struktur tabel database

4. Laporan hasil analisis 4.1. Baca kriteria informasi 4.2. Baca hasil analisis rancangan struktur

tabel databse 4.3. Tampilkan hasil analisis fleksibilitas

rancangan struktur tabel databse

Proses

1. Setup data 1.1. Setup data User 1.2. Setup data pendidikan 1.3. Setup data tingkat fleksibilitas

1. TblData 2. TblDataTabel 3. TabelDataAtribut

1. TblHasil 2. TblHasilDetail

1. Informasi hasil analisis

Output

1. TblUser 2. TblPendidikan 3. TblFleksibilitas

Page 333: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

311

Tabel 5.9: Diagram terinci (detailed diagram) HIPO untuk sistem Input Proses Output

1. Data User o Nama_User o Password o Status

2. Data Pendidikan o Pendidikan o Nama_Pendidikan

3. Data Tingkat Fleksibilitas o Tingkat_Fleksibilitas o Nama_Tkt_Fleksibilitas o Batas_Bawah o Batas_Atas

1. Setup data 1.1. Setup data User o Baca data o Simpan data

1.2. Setup data pendidikan o Baca data o Simpan data

1.3. Setup data tingkat fleksibilitas o Baca data o Simpan data

1. Tampilan menu utama 1.1. Tampilan submenu Setup data User

o Form input Setup data User o Kembali ke submenu setup data

1.2. Tampilan submenu Setup data pendidikan o Form input Setup data pendidikan o Kembali ke submenu setup data

1.3. Submenu setup data tingkat fleksibilitas o Form input setup data tingkat

fleksibilitas o Kembali ke submenu setup data

2. Kembali ke tampilan menu utama 1. Data rancangan struktur tabel database

o Data_Rancangan_Ke o Data_Rancangan o Nama_Perancang o Pendidikan o Tanggal_Rancangan o Judul o Jumlah_Tabel o Jumlah_Atribut

2. Data tabel o Data_Rancangan_Ke o Nama_Tabel_Ke o Nama_ Tabel o Jumlah_Atribut

3. Data atribut o Data_Rancangan_Ke o Nama_Tabel_Ke o Nama_Atribut_Ke o Nama_Atribut o Tipe_Atribut o Ukuran_Atribut o Keterangan_Atribut

2. Input rancangan struktur tabel database

2.1. Baca data rancangan o Baca data rancangan o Simpan data rancangan

2.2. Baca data tabel o Baca data tabel o Simpan data tabel

2.3. Baca data atribut o Baca data atribut o Simpan data atribut

2. Tampilan menu utama 2.1. Tampilan submenu input rancangan

struktur tabel database o Form input rancangan struktur tabel

database o Form input detail data

2.2. Kembali ke tampilan submenu input rancangan struktur tabel database

2.3. Kembali ke tampilan menu utama

1. Data User o Nama_User o Password o Status

2. Data Pendidikan o Pendidikan o Nama_Pendidikan

3. Data Tingkat Fleksibilitas o Tingkat_Fleksibilitas o Nama_Tkt_Fleksibilitas o Batas_Bawah o Batas_Atas

4. Data rancangan struktur tabel database o Data_Rancangan_Ke o Data_Rancangan o Nama_Perancang o Pendidikan o Tanggal_Rancangan o Judul o Jumlah_Tabel o Jumlah_Atribut

3. Proses analisis rancangan struktur tabel database

3.1. Tampilkan rancangan struktur tabel database o Baca TblData o Baca TblDataTabel o Baca TblAtribut o Tampilkan TblData o Tampilkan TblDataTabel o Tampilkan TblDataAtribut

3.2. Proses analisis rancangan struktur tabel database 2.2.1. Baca penilaian 2.2.2. Konfirmasi penilaian

3.3. Simpan hasil analisis rancangan struktur tabel database 2.3.1. Simpan hasil 2.3.2. Simpan hasil detail

3. Tampilan menu utama 3.1. Tampilan submenu proses analisis

rancangan struktur tabel database o Form penilaian rancangan struktur

tabel database 3.2. Kembali ke tampilan submenu proses

analisis rancangan struktur tabel database

3.3. Kembali ke tampilan menu utama

Page 334: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

312

5. Data tabel o Data_Rancangan_Ke o Nama_Tabel_Ke o Nama_ Tabel o Jumlah_Atribut

6. Data atribut o Data_Rancangan_Ke o Nama_Tabel_Ke o Nama_Atribut_Ke o Nama_Atribut o Tipe_Atribut o Ukuran_Atribut o Keterangan_Atribut

7. Penilaian o Data_Rancangan_Ke o Nama_Tabel_Ke o Nama_Atribut_Ke o Tanggal_Analisis o Sifat_Fleksibel_Atribut o Penjelasan

1. Kriteria informasi 2. Hasil analisis

o Data_Rancangan_Ke o Tanggal_Analisis o Tingkat_Fleksibilitas

3. Detail hasil analisis o Data_Rancangan_Ke o Nama_Tabel_Ke o Nama_Atribut_Ke o Sifat_Fleksibel_Atribut o Penjelasan

4. Laporan 4.1. Baca kriteria informasi 4.2. Baca hasil analisis rancangan

struktur tabel database 4.3. Baca detail hasil analisis 4.4. Tampilkan hasil analisis

rancangan struktur tabel database

4. Tampilan menu utama 4.1. Tampilan submenu Laporan

o Form pilihan kriteria informasi o Form hasil analisis o Konfirmasi preview-cetak-tutup

tampilan informasi 4.2. Kembali ke submenu Laporan 4.3. Kembali ke tampilan menu utama

55..11..55.. PPeerraannccaannggaann DDiiaalloogg LLaayyaarr MMeennuu

Dialog layar berfungsi untuk antarmuka proses komunikasi antara pemakai

dan sistem. Dialog layar untuk sistem yang akan dikembangkan dalam penelitian

ini dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu Login User, Menu User, dan

Menu Pakar.

55..11..55..11.. PPeerraannccaannggaann DDiiaalloogg LLaayyaarr MMeennuu LLooggiinn UUsseerr

Dialog layar Menu Login User berfungsi untuk melakukan verifikasi User

sistem yang dapat berperan sebagai User atau Pakar. Rancangan tampilan login ke

sistem ditunjukkan pada Gambar 5.11.

Page 335: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

313

Gambar 5.11: Rancangan tampilan login ke sistem

55..11..55..22.. PPeerraannccaannggaann DDiiaalloogg LLaayyaarr MMeennuu UUsseerr

Jika pemakai melakukan login sebagai User, maka hanya diijinkan untuk

melakukan proses, sebagai berikut:

1. Input rancangan struktur tabel database

2. Menampilkan output, meliputi:

a. Daftar rancangan struktur tabel database

b. Hasil analisis-Per Rancangan

c. Hasil analisis-Daftar

d. Hasil analisis -Statistik

Dialog layar menu User yang akan dikembangkan dalam penelitian ini

dirancang sebanyak 4 (empat) buah, yaitu sebagai berikut:

1. Tampilan menu utama untuk pemakai dengan login sebagai User

Rancangan tampilan menu utama untuk pemakai dengan login sebagai User

ditunjukkan pada Gambar 5.12.

Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Nama User

Password

Login Keluar

Page 336: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

314

Gambar 5.12: Rancangan tampilan menu utama dengan login sebagai User

2. Tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel Database untuk pemakai

dengan login sebagai User.

Rancangan tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel Database untuk

pemakai dengan login sebagai User ditunjukkan pada Gambar 5.13.

Gambar 5.13: Rancangan tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel Database untuk pemakai dengan login sebagai User

3. Tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login sebagai User.

Rancangan tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login sebagai

User ditunjukkan pada Gambar 5.14.

Laporan Informasi Rancangan Struktur Tabel Database

Keluar

Laporan Informasi Rancangan Struktur Tabel Database

Keluar

Input

Page 337: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

315

Gambar 5.14: Rancangan tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan

login sebagai User

4. Tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login sebagai User.

Rancangan tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login sebagai

User ditunjukkan pada Gambar 5.15.

Gambar 5.15: Rancangan tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login sebagai User

55..11..55..33.. PPeerraannccaannggaann DDiiaalloogg LLaayyaarr MMeennuu PPaakkaarr

Jika pemakai melakukan login sebagai Pakar, maka diijinkan untuk

melakukan proses, sebagai berikut:

1. Setup data, meliputi:

a. Setup User

b. Setup pendidikan

Laporan Informasi Rancangan Struktur Tabel Database

Keluar

Daftar Rancangan

Hasil Per

Hasil Daftar

Hasil Statistik

Laporan Informasi Rancangan Struktur Tabel Database

Keluar

Bantuan

Pembuat Program

Page 338: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

316

c. Setup data tingkat fleksibilitas

2. Input rancangan struktur tabel database

3. Proses analisis rancangan struktur tabel database

4. Menampilkan output, meliputi:

a. Daftar rancangan struktur tabel database

b. Hasil analisis-Per Rancangan

c. Hasil analisis-Daftar

d. Hasil analisis-Statistik

Dialog layar menu Pakar yang akan dikembangkan dalam penelitian ini

dirancang sebanyak 5 (lima) buah, yaitu sebagai berikut:

1. Tampilan menu utama untuk pemakai dengan login sebagai Pakar.

Rancangan tampilan menu utama untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

ditunjukkan pada Gambar 5.16.

Gambar 5.16: Rancangan tampilan menu utama untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

2. Tampilan sub menu Setup Data untuk pemakai dengan login sebagai Pakar.

Rancangan tampilan sub menu Setup Data untuk pemakai dengan login

sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.17.

Laporan Informasi Rancangan Struktur Tabel Database

Keluar

Setup Data

Page 339: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

317

Gambar 5.17: Rancangan tampilan sub menu Setup Data untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

3. Tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel Database untuk pemakai

dengan login sebagai Pakar.

Rancangan tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel Database untuk

pemakai dengan login sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.18.

Gambar 5.18: Rancangan tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel Database untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

4. Tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login sebagai Pakar.

Rancangan tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login sebagai

Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.19.

Laporan Informasi Rancangan Struktur Tabel Database

Keluar

Setup Data

Tingkat Fleksibilitas

Pendidikan

User

Laporan Informasi Rancangan Struktur Tabel Database

Keluar

Setup Data

Input

Penilaian

Page 340: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

318

Gambar 5.19: Rancangan tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

5. Tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login sebagai Pakar.

Rancangan tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login sebagai

Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.20.

Gambar 5.20: Rancangan tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan

login sebagai Pakar

55..11..66.. PPeerraannccaannggaann IInnppuutt

55..11..66..11.. PPeerraannccaannggaann IInnppuutt PPaaddaa MMeennuu UUsseerr

Input pada menu User untuk sistem yang akan dikembangkan dalam

penelitian ini hanya sebanyak 1 (satu) buah, yaitu Input data rancangan struktur

Laporan Informasi Rancangan Struktur Tabel Database

Keluar

Daftar Rancangan

Hasil Per

Hasil Daftar

Hasil Statistik

Setup Data

Laporan Informasi Rancangan Struktur Tabel Database

Keluar

Bantuan

Pembuat Program

Setup Data

Page 341: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

319

tabel database yang berfungsi untuk meng-input-kan data-data umum dan detail

rancangan struktur tabel database, meliputi:

1. Data_Rancangan_Ke

2. Data_Rancangan

3. Nama_Perancang

4. Pendidikan

5. Tanggal_Rancangan

6. Judul

7. Jumlah Tabel

8. Jumlah_Atribut

9. Nama_Tabel_Ke

10. Nama_Tabel

11. Jumlah_Atribut

12. Nama_Atibut_Ke

13. Nama_Atribut

14. Tipe_Atribut

15. Ukuran_Atribut

16. Keterangan_Atribut

Rancangan tampilan input data rancangan struktur tabel database pada menu

User ditunjukkan pada Gambar 5.21.

Page 342: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

320

Gambar 5.21: Rancangan tampilan input data rancangan struktur tabel database untuk pemakai dengan login sebagai User

55..11..66..22.. PPeerraannccaannggaann IInnppuutt PPaaddaa MMeennuu PPaakkaarr

Input pada menu Pakar untuk sistem yang akan dikembangkan dalam

penelitian ini adalah sebanyak 6 (enam) buah, yaitu:

1. Input setup data Tingkat Fleksibilitas

Input setup data tingkat fleksibilitas berfungsi untuk meng-input-kan data-data

tingkat fleksibilitas yang akan digunakan untuk menentukan kriteria tingkatan

fleksibilitas pada analisis rancangan struktur tabel database yang meliputi:

a. Tingkat_Fleksibilitas

b. Nama_Tkt_Fleksibilitas

c. Batas_Bawah

d. Batas_Atas

Page 343: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

321

Rancangan tampilan input setup data tingkat fleksibilitas untuk pemakai

dengan login sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.22.

Gambar 5.22: Rancangan tampilan input setup data tingkat fleksibilitas untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

2. Input setup data Pendidikan

Input setup data pendidikan berfungsi untuk meng-input-kan data-data jenjang

pendidikan yang akan digunakan untuk input data Perancang struktur tabel

database yang meliputi:

a. Pendidikan

b. Nama_Pendidikan

Rancangan tampilan input setup data pendidikan untuk pemakai dengan login

sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.23.

Page 344: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

322

Gambar 5.23: Rancangan tampilan input setup data pendidikan untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

3. Input setup data User

Input setup data User berfungsi untuk meng-input-kan data-data User yang

meliputi:

a. Nama_User

b. Password

c. Status

Rancangan tampilan input Setup data User untuk pemakai dengan login

sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.24.

Gambar 5.24: Rancangan tampilan input setup data User untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

Page 345: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

323

4. Input data rancangan struktur tabel database.

Input data rancangan struktur tabel database berfungsi untuk meng-input-kan

data umum dan detail tentang rancangan struktur tabel database, meliputi:

a. Data_Rancangan_Ke

b. Data_Rancangan

c. Nama_Perancang

d. Pendidikan

e. Tanggal_Rancangan

f. Judul

g. Jumlah Tabel

h. Jumlah_Atribut

i. Nama_Tabel_Ke

j. Nama_Tabel

k. Jumlah_Atribut

l. Nama_Atibut_Ke

m. Nama_Atribut

n. Tipe_Atribut

o. Ukuran_Atribut

p. Keterangan_Atribut

Rancangan tampilan input data rancangan struktur tabel database untuk

pemakai dengan login sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.25.

Page 346: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

324

Gambar 5.25: Rancangan tampilan input data rancangan struktur tabel database untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

5. Input penilaian rancangan struktur tabel database

Input penilaian rancangan struktur tabel database berfungsi untuk meng-input-

kan nilai-nilai yang diberikan oleh Pakar terhadap aspek fleksibilitas

rancangan struktur tabel database yang dianalisis, meliputi:

a. Data_Rancangan_Ke

b. Nama_Tabel_Ke

c. Nama_Atribut_Ke

d. Tanggal_Analisis

e. Sifat_Fleksibel_Atribut

f. Penjelasan

Page 347: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

325

Rancangan tampilan input penilaian untuk pemakai dengan login sebagai

Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.26.

Gambar 5.26: Rancangan tampilan input penilaian untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

55..11..77.. PPeerraannccaannggaann OOuuttppuutt

Sistem yang akan dikembangkan dalam penelitian ini dirancang untuk

dapat menghasilkan output berupa laporan-laporan yang ditujukan bagi para

pemakai, baik sebagai User maupun Pakar, masing-masing diberikan pilihan

untuk Preview dan Cetak ke media hardcopy berupa kertas melalui printer. Dalam

penelitian ini, tampilan output untuk pemakai sebagai User maupun Pakar

dirancang dalam bentuk dan format yang sama, meliputi:

Page 348: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

326

1. Daftar Rancangan Struktur Tabel Database

Output Daftar Rancangan Struktur Tabel Database dirancang dalam format

Lanscape, terdiri atas 5 (lima) macam yang dapat dipilih, yaitu:

a. Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan Perancang S3

b. Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan Perancang S2

c. Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan Perancang S1

d. Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan Perancang D3

e. Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Keseluruhan

Rancangan tampilan Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan

Perancang S3 ditunjukkan pada Gambar 5.27.

DAFTAR RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE

PENDIDIKAN PERANCANG S3 Halaman:

No Data Rancangan

Nama Perancang

Tanggal Rancangan

Judul Jumlah Tabel

Jumlah Atribut

JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam

Gambar 5.27: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan Perancang S3

Rancangan tampilan Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan

Perancang S2 ditunjukkan pada Gambar 5.28.

Page 349: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

327

DAFTAR RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE PENDIDIKAN PERANCANG S2

Halaman: No Data

Rancangan Nama

Perancang Tanggal

Rancangan Judul Jumlah

Tabel Jumlah Atribut

JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam

Gambar 5.28: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan Perancang S2

Rancangan tampilan Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan

Perancang S1 ditunjukkan pada Gambar 5.29.

DAFTAR RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE

PENDIDIKAN PERANCANG S1 Halaman:

No Data Rancangan

Nama Perancang

Tanggal Rancangan

Judul Jumlah Tabel

Jumlah Atribut

JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam

Gambar 5.29: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan Perancang S1

Rancangan tampilan Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan

Perancang D3 ditunjukkan pada Gambar 5.30.

DAFTAR RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE

PENDIDIKAN PERANCANG D3 Halaman:

No Data Rancangan

Nama Perancang

Tanggal Rancangan

Judul Jumlah Tabel

Jumlah Atribut

JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam

Gambar 5.30: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan Perancang D3

Page 350: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

328

Rancangan tampilan Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan

Perancang Keseluruhan ditunjukkan pada Gambar 5.31.

DAFTAR RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE

KESELURUHAN Halaman:

No Data Rancangan

Nama Perancang

Tanggal Rancangan

Judul Jumlah Tabel

Jumlah Atribut

JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam

Gambar 5.31: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Keseluruhan

2. Hasil Analisis Per Rancangan

Output Hasil Analisis Per Rancangan, merupakan laporan detail hasil analisis

fleksibilitas rancangan struktur tabel database yang dirancang dalam format

Portrait. Output ini terdiri atas 1 (satu) macam. Rancangan tampilan Hasil

Analisis Per Rancangan ditunjukkan pada Gambar 5.32.

HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE

PER RANCANGAN Halaman:

Data Rancangan : Tanggal Analisis : Nama Perancang : Jumlah Atribut Tidak Fleksibel : …. =….% Pendidikan Perancang : Jumlah Atribut Fleksibel : …. =….% Tanggal Rancangan : Tingkat Fleksibilitas : Jumlah Tabel : Jumlah Atribut : Judul :

Tabel ke : Nama Tabel : No Nama Atribut Tipe Atribut Ukuran Atribut Fleksibel [Y/T] Penjelasan Dicetak Tgl/Jam

Gambar 5.32: Hasil Analisis Per Rancangan

Page 351: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

329

3. Daftar Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database

Output Daftar Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database

dirancang dalam format Lanscape, terdiri atas 3 (tiga) kelompok, yaitu:

a. Daftar Hasil Analisis Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas, meliputi:

1). Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SANGAT BAIK

Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel

Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SANGAT

BAIK ditunjukkan pada Gambar 5.33.

HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE DAFTAR BERDASARKAN TINGKAT FLEKSIBILITAS SANGAT BAIK

Halaman: Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel No Data

Rancangan Nama

Perancang Tanggal

Rancangan Judul Jumlah

Tabel Jumlah % Jumlah % Pendidikan Perancang

JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam

Gambar 5.33: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SANGAT BAIK

2). Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas BAIK

Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel

Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas BAIK

ditunjukkan pada Gambar 5.34.

Page 352: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

330

HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE DAFTAR BERDASARKAN TINGKAT FLEKSIBILITAS BAIK

Halaman: Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel No Data

Rancangan Nama

Perancang Tanggal

Rancangan Judul Jumlah

Tabel Jumlah % Jumlah % Pendidikan Perancang

JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam

Gambar 5.34: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas BAIK

3). Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SEDANG

Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel

Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SEDANG

ditunjukkan pada Gambar 5.35.

HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE

DAFTAR BERDASARKAN TINGKAT FLEKSIBILITAS SEDANG Halaman:

Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel No Data Rancangan

Nama Perancang

Tanggal Rancangan

Judul Jumlah Tabel Jumlah % Jumlah %

Pendidikan Perancang

JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam

Gambar 5.35: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SEDANG

4). Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas BURUK

Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel

Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas BURUK

ditunjukkan pada Gambar 5.36.

Page 353: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

331

HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE DAFTAR BERDASARKAN TINGKAT FLEKSIBILITAS BURUK

Halaman: Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel No Data

Rancangan Nama

Perancang Tanggal

Rancangan Judul Jumlah

Tabel Jumlah % Jumlah % Pendidikan Perancang

JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam

Gambar 5.36: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas BURUK

5). Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SANGAT BURUK

Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel

Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SANGAT

BURUK ditunjukkan pada Gambar 5.37.

HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE

DAFTAR BERDASARKAN TINGKAT FLEKSIBILITAS SANGAT BURUK Halaman:

Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel No Data Rancangan

Nama Perancang

Tanggal Rancangan

Judul Jumlah Tabel Jumlah % Jumlah %

Pendidikan Perancang

JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam

Gambar 5.37: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SANGAT BURUK

b. Daftar Hasil Analisis Berdasarkan Pendidikan Perancang

1). Daftar Hasil Analisis Berdasarkan Pendidikan Perancang S3

Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel

Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang S3

ditunjukkan pada Gambar 5.38.

Page 354: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

332

HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE DAFTAR BERDASARKAN PENDIDIKAN PERANCANG S3

Halaman: Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel No Data

Rancangan Nama

Perancang Tanggal

Rancangan Judul Jumlah

Tabel Jumlah % Jumlah % Tingkat

FLeksibilitas

JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam

Gambar 5.38: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang S3

2). Daftar Hasil Analisis Berdasarkan Pendidikan Perancang S2

Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel

Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang S2

ditunjukkan pada Gambar 5.39.

HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE

DAFTAR BERDASARKAN PENDIDIKAN PERANCANG S2 Halaman:

Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel No Data Rancangan

Nama Perancang

Tanggal Rancangan

Judul Jumlah Tabel Jumlah % Jumlah %

Tingkat FLeksibilitas

JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam

Gambar 5.39: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang S2

3). Daftar Hasil Analisis Berdasarkan Pendidikan Perancang S1

Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel

Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang S1

ditunjukkan pada Gambar 5.40.

Page 355: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

333

HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE DAFTAR BERDASARKAN PENDIDIKAN PERANCANG S1

Halaman: Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel No Data

Rancangan Nama

Perancang Tanggal

Rancangan Judul Jumlah

Tabel Jumlah % Jumlah % Tingkat

FLeksibilitas

JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam

Gambar 5.40: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang S1

4). Daftar Hasil Analisis Berdasarkan Pendidikan Perancang D3

Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel

Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang D3

ditunjukkan pada Gambar 5.41.

HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE

DAFTAR BERDASARKAN PENDIDIKAN PERANCANG D3 Halaman:

Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel No Data Rancangan

Nama Perancang

Tanggal Rancangan

Judul Jumlah Tabel Jumlah % Jumlah %

Tingkat FLeksibilitas

JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam

Gambar 5.41: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang D3

c. Daftar Hasil Analisis Keseluruhan

Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel

Database Daftar Hasil Analisis Keseluruhan ditunjukkan pada Gambar

5.42.

Page 356: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

334

HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE KESELURUHAN

Halaman: Atribut

Tidak Fleksibel Atribut

Fleksibel No Data

Rancangan Nama

Perancang Tanggal

Rancangan Judul Jumlah

Tabel Jumlah % Jumlah %

Tingkat FLeksibilitas

Pendidikan Perancang

JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam

Gambar 5.42: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Hasil Analisis Keseluruhan

4. Hasil Statistik Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database

Output Statistik Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel

Database dirancang dalam format Portrait. Output ini terdiri atas 3 (tiga)

macam, yaitu:

a. Statistik Hasil Analisis Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas

Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel

Database Statistik Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas ditunjukkan pada

Gambar 5.43.

HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE

STATISTIK BERDASARKAN TINGKAT FLEKSIBILITAS Halaman:

Jumlah Atribut

Tidak Fleksibel Atribut

Fleksibel

No Pendidikan Perancang Data

Rancangan Tabel Atribut

Jumlah % Jumlah % 1 Sangat Baik 2 Baik 3 Sedang 4 Buruk 5 Sangat Buruk

JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam

Gambar 5.43: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Statistik Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas

Page 357: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

335

b. Statistik Hasil Analisis Berdasarkan Pendidikan Perancang

Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel

Database Statistik Berdasarkan Pendidikan Perancang ditunjukkan

pada Gambar 5.44.

HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE

STATISTIK BERDASARKAN PENDIDIKAN PERANCANG Halaman:

Jumlah Atribut

Tidak Fleksibel Atribut

Fleksibel

No Pendidikan Perancang Data

Rancangan Tabel Atribut

Jumlah % Jumlah % 1 S3 2 S2 3 S1 4 D3

JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam

Gambar 5.44: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Statistik Berdasarkan Pendidikan Perancang

c. Statistik Rekapitulasi Keseluruhan

Rancangan tampilan Statistik Rekapitulasi Keseluruhan ditunjukkan

pada Gambar 5.45.

HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE

REKAPITULASI KESELURUHAN Halaman:

Tingkat Fleksibilitas Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk

No Pendidikan Perancang

Jumlah Data Rancangan

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 S3 2 S2 3 S1 4 D3

JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam

Gambar 5.45: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Statistik Rekapitulasi Keseluruhan

Page 358: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

336

55..11..88.. PPeerraannccaannggaann TTeekknnoollooggii

Perancangan teknologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem

aplikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hardware, spesifikasi hardware yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Processor Mobile Intel® Pentium 4 ® 2,30 GHz

b. RAM 256 MB

2. Software, spesifikasi software yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Operating Systems Microsoft Windows XP Home Edition version

2002 Sevice Pack 1

b. Borland Delphi Enterprise version 6.0

c. Database Desktop version 7.0

3. Arsitektur aplikasi, aplikasi yang dikembangkan dalam penelitian ini

bersifat stand alone, dengan alasan apliaksi lebih ditekankan untuk

membantu proses penilaian dan penyajian informasi hasil penilaian

fleksibilitas rancangan struktur tabel database.

Page 359: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

337

55..22.. IImmpplleemmeennttaassii SSiisstteemm

55..22..11.. IImmpplleemmeennttaassii PPrrooggrraamm AApplliikkaassii

Program aplikasi untuk Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur tabel

Database dalam peneitian ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa

pemrograman Borland Delphi Enterprise version 6.0. Program utama aplikasi

adalah berupa sebuah proyek yang diberi nama PTesis.dpr.

55..22..22.. IImmpplleemmeennttaassii DDiiaalloogg LLaayyaarr

55..22..11..11.. IImmpplleemmeennttaassii DDiiaalloogg LLaayyaarr MMeennuu LLooggiinn UUsseerr

Dialog layar Menu Login User berfungsi untuk melakukan verifikasi User

sistem yang dapat berperan sebagai User atau Pakar yang diimplementasikan

dalam sebuah unit yang diberi nama LoginUser.pas. Implementasi tampilan login

ke sistem ditunjukkan pada Gambar 5.46.

Gambar 5.46: Implementasi tampilan login ke sistem

Page 360: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

338

55..22..11..22.. IImmpplleemmeennttaassii DDiiaalloogg LLaayyaarr MMeennuu UUsseerr

Dialog layar menu User terdiri atas 4 (empat) macam, yaitu:

1. Tampilan menu utama untuk pemakai dengan login sebagai User

Dialog layar menu User diimplementasikan dalam unit yang diberi nama

UtamaUser.pas. Implementasi tampilan menu utama untuk pemakai dengan

login sebagai User ditunjukkan pada Gambar 5.47.

Gambar 5.47: Implementasi tampilan menu utama dengan login sebagai User

2. Tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel Database untuk pemakai

dengan login sebagai User.

Implementasi tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel Database untuk

pemakai dengan login sebagai User ditunjukkan pada Gambar 5.48.

Page 361: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

339

Gambar 5.48: Implementasi tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel Database untuk pemakai dengan login sebagai User

3. Tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login sebagai User.

Implementasi tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login

sebagai User ditunjukkan pada Gambar 5.49.

Gambar 5.49: Implementasi tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login sebagai User

Page 362: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

340

4. Tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login sebagai User.

Implementasi tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login

sebagai User ditunjukkan pada Gambar 5.50.

Gambar 5.50: Implementasi tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login sebagai User

55..22..11..33.. IImmpplleemmeennttaassii DDiiaalloogg LLaayyaarr MMeennuu PPaakkaarr

Pemakai dengan login sebagai Pakar, disediakan pilihan menu sebagai

berikut:

1. Setup data, meliputi:

a. Setup User

b. Setup pendidikan

c. Setup data tingkat fleksibilitas

2. Input implementasi struktur tabel database.

3. Proses analisis implementasi struktur tabel database

Page 363: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

341

4. Menampilkan output, meliputi:

a. Daftar implementasi struktur tabel database.

b. Hasil analisis-Per Implementasi.

c. Hasil analisis-Daftar.

d. Hasil analisis-Statistik.

Dialog layar menu Pakar diimplementasikan dalam unit yang diberi nama

UtamaPakar.pas. Dialog layar menu Pakar terdiri atas:

1. Tampilan menu utama untuk pemakai dengan login sebagai Pakar.

Implementasi tampilan menu utama untuk pemakai dengan login sebagai

Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.51.

Gambar 5.51: Implementasi tampilan menu utama untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

Page 364: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

342

2. Tampilan sub menu Setup Data untuk pemakai dengan login sebagai Pakar.

Implementasi tampilan sub menu Setup Data untuk pemakai dengan login

sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.52.

Gambar 5.52: Implementasi tampilan sub menu Setup Data untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

3. Tampilan sub menu Implementasi Struktur Tabel Database untuk pemakai

dengan login sebagai Pakar.

Implementasi tampilan sub menu Implementasi Struktur Tabel Database

untuk pemakai dengan login sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.53.

Page 365: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

343

Gambar 5.53: Implementasi tampilan sub menu Implementasi Struktur Tabel Database untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

4. Tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login sebagai Pakar.

Implementasi tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login

sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.54.

Page 366: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

344

Gambar 5.54: Implementasi tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

5. Tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login sebagai Pakar.

Implementasi tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login

sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.55.

Page 367: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

345

Gambar 5.55: Implementasi tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

55..22..33.. IImmpplleemmeennttaassii IInnppuutt

55..22..33..11.. IImmpplleemmeennttaassii IInnppuutt PPaaddaa MMeennuu UUsseerr

Input data rancangan struktur tabel database berfungsi untuk meng-input-

kan data-data umum dan detail rancangan struktur tabel database yang

diimplementasikan dalam unit yang diberi nama InputData.pas. Implementasi

tampilan input data implementasi struktur tabel database pada menu User

ditunjukkan pada Gambar 5.56.

Page 368: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

346

Gambar 5.56: Implementasi tampilan input data rancangan struktur tabel database untuk pemakai dengan login sebagai User

55..22..33..22.. IImmpplleemmeennttaassii IInnppuutt PPaaddaa MMeennuu PPaakkaarr

Input pada menu Pakar adalah sebanyak 6 (enam) buah, yaitu:

1. Input setup data Tingkat Fleksibilitas

Input setup data Tingkat Fleksibilitas berfungsi untuk meng-input-kan data-

data Tingkat Fleksibilitas yang akan digunakan untuk menentukan kriteria

tingkatan fleksibilitas pada analisis rancangan struktur tabel database yang

diimplementasikan dalam unit yang diberi nama Fleksibilitas.pas.

Implementasi tampilan input setup data tingkat fleksibilitas untuk pemakai

dengan login sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.57.

Page 369: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

347

Gambar 5.57: Implementasi tampilan input setup data tingkat fleksibilitas untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

2. Input setup data Pendidikan

Input setup data pendidikan berfungsi untuk meng-input-kan data-data jenjang

pendidikan yang akan digunakan untuk input data Perancang struktur tabel

database yang diimplementasikan dalam unit yang diberi nama

Pendidikan.pas. Implementasi tampilan input setup data pendidikan untuk

pemakai dengan login sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.58.

Page 370: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

348

Gambar 5.58: Implementasi tampilan input setup data pendidikan untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

3. Input setup data User

Input setup data User berfungsi untuk meng-input-kan data-data User yang

diimplementasikan dalam unit yang diberi nama User.pas. Implementasi

tampilan input Setup data User untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

ditunjukkan pada Gambar 5.59.

Page 371: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

349

Gambar 5.59: Implementasi tampilan input setup data User untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

4. Input data rancangan struktur tabel database.

Input data implementasi struktur tabel database berfungsi untuk meng-input-

kan data umum dan detail tentang implementasi struktur tabel database yang

diimplementasikan dalam unit yang diberi nama InputData.pas.

Implementasi tampilan input data implementasi struktur tabel database untuk

pemakai dengan login sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.60.

Page 372: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

350

Gambar 5.60: Implementasi tampilan input data implementasi struktur tabel database untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

5. Input penilaian implementasi struktur tabel database

Input penilaian implementasi struktur tabel database berfungsi untuk meng-

input-kan nilai-nilai yang diberikan oleh Pakar terhadap aspek fleksibilitas

implementasi struktur tabel database yang dianalisis yang diimplementasikan

dalam unit yang diberi nama InputPenilaian.pas. Implementasi tampilan

input penilaian untuk pemakai dengan login sebagai Pakar ditunjukkan pada

Gambar 5.61.

Page 373: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

351

Gambar 5.61: Implementasi tampilan input penilaian untuk pemakai dengan login sebagai Pakar

55..22..44.. IImmpplleemmeennttaassii OOuuttppuutt

Output yang dihasilkan oleh program aplikasi adalah laporan-laporan yang

ditujukan bagi para pemakai, baik sebagai User maupun Pakar, dimana untuk

masing-masing laporan diberikan pilihan untuk Preview dan Cetak ke media

hardcopy berupa kertas melalui printer. Dalam penelitian ini, tampilan output

untuk pemakai sebagai User maupun Pakar dirancang dalam bentuk dan format

yang sama, meliputi:

Page 374: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

352

1. Daftar Rancangan Struktur Tabel Database

Output Daftar Rancangan Struktur Tabel Database diimplementasikan dalam

sebuah unit yang diberi nama DaftarRancangan.pas. Contoh implementasi

tampilan Daftar Rancangan Struktur Tabel Database secara keseluruhan

ditunjukkan pada Lampiran 53, berdasarkan Pendidikan Perancang S2

ditunjukkan pada Lampiran 54, berdasarkan Pendidikan Perancang S1

ditunjukkan pada Lampiran 55, berdasarkan Pendidikan Perancang D3

ditunjukkan pada Lampiran 56.

2. Hasil Analisis Per Rancangan

Output Hasil Analisis Per Rancangan Struktur Tabel Database

diimplementasikan dalam sebuah unit yang diberi nama

HasilPerRancangan.pas. Contoh implementasi tampilan Hasil Analisis Per

Rancangan ditunjukkan pada Lampiran 57.

3. Daftar Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database

Output Daftar Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database

diimplementasikan dalam sebuah unit yang diberi nama HasilDaftar.pas.

Contoh implementasi tampilan Daftar Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan

Struktur Tabel Database berdasarkan tingkat fleksibilitas ditunjukkan pada

Lampiran 58, berdasarkan Pendidikan Perancang ditunjukkan pada Lampiran

59, dan secara keseluruhan ditunjukkan pada Lampiran 60.

4. Hasil Statistik Analisis Fleksibilitas Implementasi Struktur Tabel Database

Output Statistik Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel

Database diimplementasikan dalam sebuah unit yang diberi nama

Page 375: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

353

HasilStatistik.pas. Contoh implementasi tampilan Statistik Hasil Analisis

Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database berdasarkan tingkat

fleksibilitas ditunjukkan pada Lampiran 61, berdasarkan Pendidikan

Perancang ditunjukkan pada Lampiran 62, dan secara keseluruhan ditunjukkan

pada Lampiran 63.

55..22..55.. IImmpplleemmeennttaassii TTeekknnoollooggii

Implementasi teknologi yang digunakan untuk menjalankan sistem

aplikasi dalam penelitian ini sama dengan yang direncanakan, yaitu:

1. Hardware, spesifikasi hardware yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Processor Mobile Intel® Pentium 4 ® 2,30 GHz

b. RAM 256 MB

2. Software, spesifikasi software yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. OS- MS Windows XP Home Edition version 2002 Sevice Pack 1

b. Borland Delphi Enterprise version 6.0

c. Database Desktop version 7.0

3. Arsitektur Aplikasi, aplikasi yang dikembangkan dalam penelitian ini bersifat

stand alone.

Page 376: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

354

55..22..66.. PPeenngguujjiiaann SSiisstteemm

Pengujian terhadap sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini

dilakukan dengan beberapa cara, yaitu sebagai berikut:

1. Pengujian validasi input data. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kesalahan-

kesalahan input data telah dapat diantisipasi, yaitu dengan memberikan pesan-

pesan kesalahan.

2. Pengujian validasi proses pengolahan data. Sebelum pengujian proses

pengolahan data dilakukan, maka telah dilakukan proses pengolahan data

secara manual. Hasil pengolahan data secara manual ini dijadikan referensi

untuk pengujian hasil yang diberikan oleh sistem. Dalam hal ini, pengujian

dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengolahan secara manual

dengan hasil pengolahan yang diberikan oleh sistem. Hasil pengujian

menunjukkan bahwa hasil pengolahan data yang diberikan oleh sistem telah

sesuai dengan referensi. Hal ini berarti bahwa sistem telah beroperasi dengan

benar.

3. Pengujian validasi output. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil

pengolahan data yang diberikan oleh sistem telah sesuai dengan referensi. Hal

ini berarti bahwa sistem telah beroperasi dengan benar.

4. Pengujian setiap unit dalam program aplikasi. Hasil pengujian menunjukkan

bahwa setiap unit yang dikembangkan telah beroperasi sesuai dengan

fungsinya.

Page 377: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

355

5. Pengujian integrasi seluruh unit dalam program aplikasi. Hasil pengujian

menunjukkan bahwa hasil integrasi seluruh unit yang dikembangkan telah

beroperasi sesuai dengan fungsinya.

55..22..77.. KKeelleemmaahhaann SSiisstteemm

Sekalipun sistem telah beroperasi dengan benar, sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan, sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini masih memiliki

kelemahan, antara lain:

1. Setiap rancangan struktur tabel database yang akan dianalisis tetap harus

diinputkan kembali secara manual. Hal ini dikarenakan setiap DBMS

memiliki karakteristik, aturan, dan format data yang berbeda dalam

mendefinisikan rancangan struktur tabel database.

2. Pada saat penilaian, Pakar masih harus melakukan interpretasi terhadap setiap

definisi nama, tipe, ukuran, dan nilai entry pada atribut.

3. Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini belum dapat beroperasi secara

“cerdas”, belum mampu menginterpretasikan setiap definisi atribut yang

diberikan oleh perancang. Hal ini dikarenakan setiap perancang memiliki gaya

yang berbeda dalam mendefinisikan nama-nama atribut.

Page 378: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

356

BBAABB VVII KKEESSIIMMPPUULLAANN DDAANN SSAARRAANN

66..11.. KKeessiimmppuullaann

Fleksibilitas rancangan struktur tabel database merupakan salah satu faktor

yang menentukan kwalitas dan keberhasilan implementasi SIM pada suatu

organisasi. Sesuai dengan rumusan, batasan, dan tujuan yang ditetapkan dalam

penelitian ini, maka berdasarkan hasil analisis fleksibilitas data rancangan struktur

tabel database pada hasil-hasil penelitian untuk SIAKAD; perancangan,

implementasi, dan pengujian program aplikasi, maka diketahui dan dapat

disimpulkan sebagai berikut ini.

Berdasarkan hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database

pada 28 data rancangan yang memuat sebanyak 262 tabel dan 1906 atribut,

diketahui bahwa berdasarkan tingkat fleksibilitas, terdapat 3 rancangan termasuk

SANGAT BAIK, di dalamnya memuat sebanyak 49 tabel dan 443 atribut yang

terdiri atas 371 (=83,75%) atribut bersifat fleksibel dan 72 (=16,25%) atribut tidak

fleksibel; 15 rancangan termasuk BAIK, di dalamnya memuat 119 tabel dan 664

atribut yang terdiri atas 464 (=69,88%) atribut bersifat fleksibel dan 200

(=30,12%) atribut tidak fleksibel; 8 rancangan termasuk SEDANG, di dalamnya

memuat sebanyak 78 tabel dan 621 atribut yang terdiri atas 316 (=50,89%) atribut

bersifat fleksibel dan 305 (=49,11%) atribut tidak fleksibel; 1 rancangan termasuk

BURUK, di dalamnya memuat sebanyak 10 tabel dan 137 atribut yang terdiri atas

49 (=35,77%) atribut bersifat fleksibel dan 88 (=64,23%) atribut tidak fleksibel;

Page 379: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

357

tidak ada rancangan yang termasuk kategori SANGAT BURUK; 1 rancangan

tidak dapat dianalisis.

Berdasarkan tingkat pendidikan perancang, maka dapat diketahui bahwa 9

rancangan S2 yang di dalamnya memuat sebanyak 126 tabel dan 1166 atribut,

terdapat sebanyak 735 (=63,04%) atribut bersifat fleksibel dan 431 (=36,96%)

atribut tidak fleksibel, serta 1 rancangan tidak dapat dianalisis; 10 rancangan S1

yang di dalamnya memuat sebanyak 65 tabel dan 383 atribut, terdapat sebanyak

238 (=62,14%) atribut bersifat fleksibel dan 145 (=37,86%) atribut tidak fleksibel;

8 rancangan D3 yang di dalamnya memuat sebanyak 65 tabel dan 316 atribut,

terdapat sebanyak 222 (=70,25%) atribut bersifat fleksibel dan 94 (=29,75%)

atribut tidak fleksibel.

Secara keseluruhan, dari 10 rancangan yang dirancang oleh perancang

dengan pendidikan S2, terdapat 2 (=22,22%) termasuk tingkatan SANGAT BAIK,

4 (=44,44%) termasuk tingkatan BAIK, 2 (=22,22%) termasuk tingkatan

SEDANG, 1 (=11,11%) termasuk tingkatan BURUK, tidak ada rancangan yang

termasuk tingkatan SANGAT BURUK, serta 1 rancangan tidak dapat dianalisis;

dari 10 rancangan yang dirancang oleh perancang dengan pendidikan S1, 6

(=60,00%) termasuk tingkatan BAIK, 4 (=40,00%) termasuk tingkatan SEDANG,

tidak ada rancangan yang termasuk tingkatan SANGAT BAIK, BURUK maupun

SANGAT BURUK; dari 8 rancangan yang dirancang oleh perancang dengan

pendidikan D3, terdapat 1 (=12,50%) termasuk tingkatan SANGAT BAIK, 6

(=75,00%) termasuk tingkatan BAIK, 1 (=12,50%) termasuk tingkatan SEDANG,

tidak ada rancangan yang termasuk tingkatan BURUK dan SANGAT BURUK.

Page 380: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

358

Berdasarkan hasil identifikasi, dapat diketahui bahwa rancangan struktur

tabel database yang tidak fleksibel terjadi karena faktor-faktor sebagai berikut: (1)

Penggunaan kode pada nilai data tidak dilengkapi dengan tabel referensi

penggunaan kode eksternal berupa kode blok tidak dilengkapi dengan tabel

referensi; (2) nilai-nilai data yang semestinya perlu dikodekan disimpan secara

langsung sehingga memerlukan penulisan kembali nilai-nilai data yang sama

secara berulang yang dapat mengakibatkan inkonsistensi data; (3) Nilai-nilai data

disimpan secara berulang/rangkap; (4) Penyusunan set atribut secara berulang

(repeated group) dalam tabel secara horisontal tidak memenuhi karakteristik tabel

relasional dan tidak fleksibel, karena jumlah perulangan set atribut secara

berulang tidak dapat bersifat dinamis, sehingga penyusunan secara horisontal

tersebut akan menimbulkan kesulitan apabila terjadi perubahan.

Secara umum faktor yang menjadi penyebab rancangan struktur tabel

database tidak fleksibel adalah: (1) Batasan lingkup sistem yang tidak tepat; (2)

Data-data disimpan bersifat program oriented; (3) Tidak ada standarisasi nilai

rinci data; (4) Data tidak lengkap; (5) Pengelompokan data tidak tepat; (6)

Penggunaan kode pada data yang tidak dilengkapi dengan referensi atau data yang

seharusnya dikodekan disimpan secara langsung; (7) Penggunaan kunci primer

(Primary Key) yang tidak tepat; (8) Penggunaan tabel logik yang tidak terkontrol

dengan baik.

Alternatif kerangka rancangan struktur tabel database yang fleksibel untuk

SIAKAD dengan business rules yang umum digunakan di institusi Perguruan

Tinggi melibatkan 12 sub sistem pengolahan data, meliputi SIPENMARU,

Page 381: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

359

SIHEREGISTERASI, SIWALI, SIKRS, SIKULIAH, SIPRAKTIKUM, SIKP,

SIKKN, SITA, SIYUDISIUM, SIWISUDA, serta SIALUMNI.

Untuk mendapatkan rancangan struktur tabel database yang fleksibel,

dapat dilakukan dengan empat langkah, yaitu: (1) Analisis kebutuhan, (2)

Perancangan, (3) Pengujian, dan (4) Implementasi. Langkah Analisis Kebutuhan,

meliputi analisis kebutuhan berikut: (1) Batasan/ruang lingkup; (2) Model bisnis;

(3) Keterkaitan antar unit fungsional; (4) Informasi dan data; (5) Perubahan

kebutuhan informasi (dan data). Langkah Perancangan, meliputi: (1)

Perancangan Tahap Awal; (2) Perancangan Tahap Lanjutan. Perancangan Tahap

Awal meliputi: (1) Pengelompokan data; (2) Standarisasi nilai rinci data,

standarisasi kode data pada atribut; (3) perancangan awal; (4) normalisasi; (5)

Penetapan kunci relasi. Perancangan tahap lanjutan meliputi: (1) Standarisasi data

(meliputi nama atribut dan kode data); (2) Pengkodean nilai-nilai data yang

digunakan secara berulang (pengkodean untuk nilai-nilai data yang mutlak tidak

akan mengalami perubahan di kemudian hari; (3) Penggunaan kode berupa kode

blok; (4) Pengkodean untuk nilai-nilai data yang memiliki kemungkinan

mengalami perubahan di kemudian hari; (5) Perancangan keamanan data (meliputi

keamanan fisik dan non fisik). Langkah Pengujian meliputi pengujian pada aspek

berikut: (1) Kelengkapan data; (2) Kerangkapan data; (3) Inkonsistensi data; (4)

Penggunaan bersama; (5) Fleksibilitas struktur tabel terhadap perubahan nilai-

nilai data maupun kebutuhan baru. Langkah Implementasi meliputi: (1)

Pemilihan DBMS; (2) Definisi struktur tabel database; (3) pengisian database; (4)

penggunaan database; (5) dokumentasi; (6) Pemeliharaan.

Page 382: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

360

66..22.. SSaarraann

Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilakukan untuk menganalisis

permasalahan-permasalahan yang terkait dengan standarisasi nilai rinci data

dalam database, penggunaan kode data dalam database, dan integrasi antar

database untuk sistem informasi berskala luas-nasional.

Page 383: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

361

DDAAFFTTAARR PPUUSSTTAAKKAA

Ahituv, N., Neumann, S., and Zviran, M., 2002, A System Development Methodology for ERP Systems, The Journal of Computer Information Systems, pp. 42

AMULET Development Corp, 2004, How To Modify Database Structure,

eCriteria, Web Hosted Databse for Business Avison and Fitzgerald, 1995, Information Systems Development: Methodologies,

Techniques, and Tools, McGraw Hill, New York Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional,

2001, Pedoman Evaluasi Diri Program Studi, Jakarta Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional,

2001, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Program Studi, Jakarta Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional,

2001, Panduan Pengisian Borang Akreditasi Program Studi S1, Jakarta Ballou, D.P. and Pazer, H.L., 1985, Modeling Data and Process Quality in Multi-

Input, Multi-Output Information Systems, Journal of Management Science, vol. 31, pp. 150-162

Date, C.J., 1995, An Introduction To Database Systems, Adisson Wesley

Publishing, Co., Inc. Davis, G.B. and Margrethe, 1987, Management Information Systems, Conceptual

Foundations, Structure and Development, McGraw-Hill, Tokyo Departemen Pendidikan Nasional, 1999, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

1999 Tentang Pendidikan Tinggi, Jakarta Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, 1996, Kerangka Pengembangan Jangka

Panjang 1996-2005, Jakarta English, L.P., 1999, Improving Data Warehouse and Business Information

Quality: Methods for Reducing Costs and Increasing Profits. New York, NY: Wiley, 1999

Eppler, M.J. and Wittig, D., 2000, Conceptualizing Information Quality: A

Review of Information Quality Frameworks from the Last Ten Years,

Page 384: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

362

presented at 5th International Conference on Information Quality (ICIQ 2000), Cambridge, MA

Garvin, D.A., 1987, Competing on the Eight Dimensions of Quality, Harvard

Business Review, (November-December 1987), pp. 108-109 Hasibuan, Z.A., 2004, Pendekatan Menyeluruh dalam Pengembangan Sistem

Informasi (A Holistic Approaches to Information Systems Development), disampaikan pada Seminar Kuliah Perdana Program Magister Ilmu Komputer dan Manajemen Informasi UGM, Yogyakarta

Helfert, M., Zellner, G. and Sousa, C., 2002, Data Quality Problems and

Proactive Data Quality Management in Data-Warehouse-Systems, presented at BITWorld 2002, Guyaquil, Ecuador

Indrajit, R.E., 2000, Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, PT.

Elex Media Komputindo, Jakarta IST AKPRIND, 2002, Portofolio IST AKPRIND, Yogyakarta Liu, L. and Chi, L.N., 2002, Evolutional Data Quality: A Theory-Specific View,

presented at 7th International Conference on Information Quality (ICIQ 2002), Cambridge, MA

Loudon Loudon, 2004, Management Information Systems 8/e, Prentice Hall Martin, J., 1975, Computer Database Organizations, parth I, New Jersey,

Prentice-Hall, Inc. Martin, J., 1976, Computer Database Organizations, parth II, New Jersey,

Prentice-Hall, Inc. McLeod, R. and Schell, G., 2001, Management Information Systems, 8th edition,

Prentice Hall Miller, H., 1996, The Multiple Dimensions of Information Quality, Information

Systems Management, vol. 13, pp. 79-82 Nugroho, E., 1991, Pengaruh Struktur Organisasi dan Sumber Daya Manusia

Terhadap Keberhasilan Implementasi Sistem Informasi Manajemen dalam Organisasi, Tesis, Program Magister Sains, Prodi Akuntansi, F akultas Ekonomi, UGM, Yogyakarta

Parsaye, K., Chignell, M., Khoshafian, S., and Wong, H., 1989, Intelligent

Databases, Jhon Wiley & Sons Inc., Canada

Page 385: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

363

Paul, R.J., 2002, Is Information Systems Intellectual Subject, European Journal of Information Systems,, pp. 174-177

Pressman, R.S., 2001, Software Engineering A Practitioner’s Approach, 5th

edition, McGraw-Hill, Inc., New York Program Studi Teknik Informatika FTI ISTA, 2002, Evaluasi Diri Program Studi

Teknik Informatika FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta Ramakrishnan, R., 1998, Database Management Systems, International edition,

McGraw- Hill International, Singapore Redman, T.C., 1996, Data Quality for the Information Age, Boston, MA: Artech

House References: OS/400 DB2/400 Database-An Overview (SC41-3700-00, CD-ROM

QBKAUB01), OS/400 DDS Reference (SC41-3712-00, CD-ROM QBKAUI01)

Senn, J.A, 1987, Information Systems in Management, Wadsworth Publishing

Company, Belmont, California Silberschatz, A., Korth, H.F., and Sudarshan, S., 2001, Database System

Concepts, 4th edition Suwardi, 2003, Penyusunan Indikator Kinerja dalam Quality Assurance, Makalah

Pelatihan, Disampaikan pada Pelatihan Quality Assurance di IST AKPRIND Yogyakarta tanggal 24 Oktober 2003, Yogyakarta, Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, IPB

Te'eni, D., 1993, Behavioral Aspects of Data Production and Their Impact on

Data Quality, Journal of Database Management, vol. 4, pp. 30-38 Turban, E. and Aronson, J.E., 2001, Decision Support Systems and Intelligent

Systems, 6th edition, Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey Wand, Y. and Wang, R.Y., 1996, Anchoring Data Quality Dimensions in

Ontological Foundations, Journal of Communications of the ACM, vol. 39, pp. 86-95

Wang, R.Y. and Strong, D.M., 1996, Beyond Accuracy: What Data Quality

Means to Data Consumers, Journal of Management of Information Systems, vol. 12, pp. 5-33

Wang, R.Y., Reddy, M.P. and Kon, H.B., 1995, Toward Quality Data: An

Attribute-Based Approach, Decision Support Systems, vol. 13, pp. 349-372

Page 386: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

364

Whitten, J.L. and Bentley, L.D., 1998, Systems Analysis & Design Methods, 4th

edition, Irwin/McGraw-Hill International Co., New York Wiederhold, G., 1988, Database Design, 2nd edition, Singapore, Mc.Graw-Hill

International, Co. Sumber Pustaka dari Internet: ……, Database Schema for Universal Usage, http://www.webservertalk.com

/message1055091-2.html, diakses pada tanggal 01-08-2005 ……, Kerjasama Sistem Informasi Akademik, http://home.unpar.ac.id/~gatut

/makalah/sia-ai3-1.ppt, diakses pada tanggal 01-08-2005 Blue Sheep Ltd., Data Quality Audit, September 2001, Blue Sheep® Limited,

www.bluesheep.com/cgi/news/show.php4?f=010102, diakses pada tanggal 01-08-2005

Harrington, J.L., Relational Database Design, relational.answers,

http://www.utexas.edu/academic/cit/howto/resources/database/relational. answers.pdf, diakses pada tanggal 01-08-2005

Herden, O., 2001, Measuring Quality of Database Schemas by Reviewing-

Concept, Criteria and Tool, http://www.iro.umontreal.ca/~sahraouh /qaoose01/Herden.PDF, diakses pada tanggal 01-08-2005

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, http://www.mmt.its.ac.id/,

diakses pada tanggal 06-08-2005 Klesse, M., Herrmann, C., Brändli, P., Mügeli, T., Maier, D., 2005, Information

Quality And The Raising Demands Of Regulators: Reengineering The Customer Investigation Process At Credit Suisse, http://wotan.liu.edu/docis/dbl /iqiqiq/2004_418_CIPACS.htm, diakses pada tanggal 11-08-2005

Litwin, P., 2003, Fundamentals of Relational Database Design, September 7th,

2003, http://r937.com/relational.html, diakses pada tanggal 11-08-2005 Miller, H., 2004, The Multiple Dimensions Of Information Quality, Muhlenberg

College Allentown, PA 18104, September 2004, www.muhlenberg.edu /depts/abe/business/miller/mdiqual.html, diakses pada tanggal 11-08-2005

Mullen, B., 2005, Generalized Table Suggestions, http://www2.cstudies.ubc.ca

/~mullen/IEDBS.html#GeneralTables, diakses pada tanggal 11-08-2005

Page 387: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

365

Mullen, B., 2005, Information Engineering and Database Systems, UBC Robson Square, June 6-July 11, 2005, http://www2.cstudies.ubc.ca/~mullen /IEDBS.html, diakses pada tanggal 11-08-2005

Mullen, B., 2005, The Database And Its Structure, http://www.gowerpub.com

/pdf/pidmc2.pdf, diakses pada tanggal 11-08-2005 Pramana, AAG.I., Sidabalok, C.A., Sormin, J.C. dan Minnarto Djojo, 2001,

Perancangan Software Sistem Informasi Akademik FTUI, Arcle Technologies, http://www.arcle.net, diakses pada tanggal 11-08-2005

Prastowo, B.N., 2004, Memadukan Sistem Informasi Manajemen Akademik,

http://www.ppti.ugm.ac.id, diakses pada tanggal 11-08-2005 Sistem Informasi Interaktif Mahasiswa, SINTESISTM, http://www.atmajaya.ac.id:

8080/Sintesis/main/sintesis.html, diakses pada tanggal 11-08-2005 Stone, B.V., Database Design Flexibility for the Future, http://www.

mcpressonline.com/[email protected]@.21d093f8, diakses pada tanggal 11-08-2005

STSI Surakarta, http://www.stsi-ska.ac.id/pasca/sisteminformasi.htm, diakses

pada tanggal 06-08-2005 Unibraw Brawijaya Malang, http://siakad.brawijaya.ac.id/, diakses pada tanggal

06-08-2005 Universitas Airlangga Surabaya, http://www.unair.ac.id/, diakses pada tanggal

06-08-2005 Universitas Atma Jaya Jakarta, http://www.atmajaya.ac.id/, diakses pada tanggal

06-08-2005 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, http://www.faperta.ugm.ac.id/akademik

/manual.pdf, diakses pada tanggal 06-08-2005 Universitas Hasannudin Makasar, http://www.unhas.ac.id/~ais/, diakses pada

tanggal 06-08-2005 Universitas Indonesia Jakarta, https://www.akademik.ui.ac.id/, diakses pada

tanggal 06-08-2005 Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, http://www.uii.ac.id/, diakses pada

tanggal 06-08-2005

Page 388: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

366

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, http://www.uinjkt.ac.id/, diakses pada tanggal 06-08-2005

Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), http://www.uisu.ac.id/, diakses pada

tanggal 15-08-2005 Universitas Kristen Pradnya Paramitha, http://www.pradnya-paramitha.ac.id/,

diakses pada tanggal 15-08-2005 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, http://www.umy.ac.id/, diakses pada

tanggal 15-08-2005 Universitas Negeri Jember, http://www.unej.ac.id/upt/ti/about_me.html, diakses

pada tanggal 15-08-2005 Weidema, B.P., 2003, Market modelling in LCA. København: Danish

Environmental Protection Agency. Environmental project. Currently available as Final draft manuscript from http://www.lcafood.dk/processes /energyconversion/market.pdf, diakses pada tanggal 15-08-2005

Weidema, B.P., 2004, Flexibility for Application Market Modelling in LCI

Databases, LCA Consultants, www.lca-net.com, diakses pada tanggal 15-08-2005

Sumber Pustaka dari Laporan Penelitian/Tesis: Amali, L.N., 2003, Sistem Informasi Jadwal Kuliah di PT dengan Pendekatan

Berorientasi Obyek (Studi Kasus di IKIP Negeri Gorontalo), Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta

Erlinda, S., 2003, Sistem Informasi Penmaru Berbasis Web pada STMIK-AMIK

Riau Pekanbaru, Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta

Irfianti, A.D., 2003, Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik Menggunakan

ORACLE Tools Berbasis Web dan WAP (Studi Kasus: STIKOM Surabaya), Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta

Jatmika, 2003, Perbandingan Analisis dan Desain Database Sistem Informasi

Akademik Menggunakan Model Relasi Entitas dengan Model Berorientasi Obyek, Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta

Page 389: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

367

Katili, M.R., 2003, Database Terpadu untuk Pengembangan Sistem Infomasi Akademik, Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta, Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta

Kurdi, N.K., 2005, Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Akademik

(SIAKAD-2000) Berbasis Intranet untuk Universitas Lampung, Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta

Medi, 2002, Rancangan WEB Akademik dengan Basisdata Terdistribusi, Tesis,

Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta

Murni, 2004, Sistem Manajemen Informasi Berbasis Web untuk Pengelolaan Data

Alumni STMIK Indonesia Padang, Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta

Suhirman, 2004, Sistem Informasi Penilaian Akreditasi Program Studi Strata-1,

Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta

Yuniansyah, 2003, Sistem Informasi Akademik Berbasis Three-Tier pada STMIK

SIGMA Palembang, Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta

Sumber Pustaka dari Laporan Penelitian/Skripsi: Astawa, I.G.N.R., 2003, Implementasi Wap pada Sistem Informasi Akademik

Online (Studi kasus di Jurusan Teknik Informatika IST AKPRIND Yogyakarta), Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta

Baital, M.S., 2003, Aplikasi Client/Server Pengolahan Data Pendaftaran

Praktikum pada Laboratorium Komputer 1-2 IST AKPRIND Yogyakarta, Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta

Daniati, N., 2005, Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru

IST AKPRIND Yogyakarta Secara Online, Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta

Handayani, D.S., 2004, Analisis dan Perancangan Sistem Client/ Server

Pendaftaran Praktikum Laboratorium Komputer 4 IST AKPRIND Yogyakarta Menggunakan Visual Basic 6.0 dan MySql, Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta

Page 390: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

368

Rahayuningsih, R., 2000, Rekayasa Komputerisasi KRS dan KHS Universitas X,

Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta

Saputra, O.E., 2001, Perancangan Sistem Informasi Data Kebutuhan Mahasiswa

Jurusan Teknik Informatika IST AKPRIND Yogyakarta, Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta

Sophian, Y., 2004, Sistem Pendaftaran Mahasiswa Baru di IST AKPRIND

Yogyakarta Secara Online, Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta

Sudarto, 2003, Sistem Pengolahan Data Penyelenggaraan Praktikum di

Laboratorium Penelitian Operasional IST AKPRIND Yogyakarta, Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta

Yudi S, S., 2000, Sistem Pengolahan Data Her-Registerasi Mahasiswa pada IST

AKPRIND Yogyakarta, Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta

Zaini, 2002, Perancangan Sistem Pendaftaran Mahasiswa Baru IST AKPRIND

Yogyakarta Melalui Internet, Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta

Sumber dari Laporan Penelitian/Tugas Akhir: Baihaqie, M.R., 2005, Implementasi Midlet Java Sebagai Media Informasi

Akademik Kampus IST AKPRIND, Tugas Akhir, Program D-3, Program Studi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta

Ismani, M., 2005, Entry KRS Melalui SMS, Tugas Akhir, Program D-3, Program

Studi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta

Mendrofa, O., Komputerisasi Data KRS Mahasiswa pada IAIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, Tugas Akhir, Program D-3, Program Studi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta

Rufaidah, Z.I., 2002, Website Informasi Jurusan Manajemen Informatika &

Teknik Komputer Program D-3 IST AKPRIND Yogyakarta, Tugas Akhir, Program D-3, Program Studi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta

Page 391: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

369

Sinaga, G.G.S., 2005, Sistem Kegiatan Praktikum Berbasis Client Server di Laboratorium Komputer 1-2 IST AKPRIND Menggunakan Delphi 7.0 dan MySql, Tugas Akhir, Program D-3, Program Studi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta

Susilowati, A., 2003, Perancangan Sistem Penyeleksian Mahasiswa Baru IST

AKPRIND Yogyakarta Menggunakan Aplikasi Visual Basic 6.0, Tugas Akhir, Program D-3, Program Studi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta

Widodo, P., 2005, Sistem Informasi Asisten Dosen Laboratorium Keperawatan

AKPER Muhammadiyah Klaten, Tugas Akhir, Program D-3, Program Studi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta

Yulia, E., 2000, Sistem Komputerisasi Pengolahan Data Penerimaan Mahasiswa

di STT Komputer TAKASINDO Yogyakarta, Tugas Akhir, Program D-3, Program Studi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta

Page 392: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

370

LLAAMMPPIIRRAANN 11 DATA_09_002 Nama peneliti : Asti Dwi Irfianti Judul penelitian : Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik dengan Menggunakan

ORACLE Tools Berbasis Web & WAP (Studi Kasus:STIKOM Surabaya) Tahun : 2003 Kode referensi : T IK 71 Jumlah tabel database : 19 Jumlah atibut : 259 Pada halaman : 73 - 78 Desain struktur tabel database yang digunakan adalah sebagai berikut: FAKULTAS (Irfianti, 2003, hal: 73)

KOTA (Irfianti, 2003, hal: 73)

SMU_MHS (Irfianti, 2003, hal: 73) Field number Field name Data type Key Null

1. ID Varchar(7) PK Not null 2. NAMA Varchar(50) Not null 3. ALAMAT Varchar(50) 4. STATUS Varchar(1) 5. KOTA_ID Varchar(4) Not null 6. KODE_POS Varchar(10) 7. KET Varchar(1)

MAHASISWA (Irfianti, 2003, hal: 73) Field number Field name Data type Key Null

1. NIM Varchar(11) PK/FK Not null 2. NIRM Varchar(20) 3. NAMA Varchar(50) Not null 4. ALAMAT Varchar(200) Not null 5. STS_RUMAH Number(1) 6. SEX Number(1) Not null 7. GOL_DARAH Number(1) 8. STS_MARITAL Number(1) 9. WN Number(1) 10. KOTA_LAHIR Varchar(4) 11. STS_PRESENSI Varchar(1) 12. TGL_LAHIR Date 13. JALUR_MASUK Number(1) 14. KELAS Number(1) Not null 15. PIN Varchar(6) 16. KOTA_ID Varchar(4) FK Not null 17. DOSEN_WL Varchar(6) 18. AGAMA Number (1) Not null

Field number Field name Data type Key Null 1. ID Varchar(5) PK Not null 2. NAMA Varchar(50) Not null 3. STATUS Varchar(1) Not null

Field number Field name Data type Key Null 1. ID Varchar(4) PK Not null 2. NAMA Varchar(30) Not null 3. JENIS Varchar(1)

Page 393: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

500

LLAAMMPPIIRRAANN 5522 Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database pada DATA_06_008

No Tabel Atribut Tipe-Ukuran Key Kemungkinan berubah

[Y/T]

Fleksibel [Y/T]

Penjelasan

Kd_Ass Alpha(3) PK Y Y Nm_Ass Alpha(40) T Y Alamat Alpha(50) Y T Jenkel Alpha(1) T Y Pend Alpha(9) Y T Tgl_Lahir Date T Y Telpon Alpha(15) T Y Tgl_Masuk Date T Y

1 Identitas

Tanggal Date T Y

o Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi o Pend perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

Kd_Masuk Alpha(3) PK T Y Kd_Ass Alpha(3) PK/FK Y Y Nm_Ass Alpha(40) T T Hari Alpha(7) T T Jam_Masuk Alpha(10) T Y Jam_Keluar Alpha(10) T Y

2 Jaga

Mt_Prak Alpha(20) Y T

o Nm_Ass tidak perlu disimpan o Hari perlu dikodekan o Mt_Prak perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi

Tanggal Date PK T Y Kd_Ass Alpha(3) PK Y Y Kd_Masuk Alpha(3) PK T Y Hari Alpha(7) T T Jam_Masuk Alpha(10) T T Jam_Keluar Alpha(10) T T Mt_Prak Alpha(20) Y T Pend Alpha(9) Y T Uang_Mkn Num Y T Uang_Hnr Num Y T

3 Honor

Hnr_Total Num Y Y

o Hari tidak perlu disimpan o Jam_Masuk tidak perlu disimpan o Jam_Keluar tidak perlu disimpan o Mt_Prak tidak perlu disimpan o Pend tidak perlu disimpan o Uang_Mkn perlu tabel referensi o Uang_Hnr perlu tabel referensi

Page 394: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

501

LLAAMMPPIIRRAANN 5533

Page 395: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...

518

LLAAMMPPIIRRAANN 6633

Page 396: 2006 20052006 Edhy Sutanta-Tesis 10 Mei 2006 Halaman Depan ...