2. TINJAUAN DATA 2.1. Data TipologiSecure Site...
Transcript of 2. TINJAUAN DATA 2.1. Data TipologiSecure Site...
8Universitas Kristen Petra
2. TINJAUAN DATA
2.1. Data Tipologi
2.1.1. Mirota Craft Center
Nama : Mirota Craft Center
Alamat : Jl. Sulawesi 24 Surabaya
Telpon : (031) 5018110
Fax : (031) 5017111
Jam operasional : Setiap hari, pk. 09.00-21.00
Mirota Craft Center berdiri sekitar tahun 1980. Mirota merupakan suatu
penjualan yang menjual benda-benda kerajinan tangan dan kerajinan rumah
tangga. Barang yang dijual umumnya merupakan barang yang memiliki nilai seni.
Aneka kerajinan tersebut didapat dari pemilik yang berkeliling mencari barang-
barang kerajinan yang kemudian dijual lagi. Selain itu juga didapat dari para
pengrajin yang datang, kemudian menitipkan barang kerajinannya untuk dijual di
Mirota.
Setiap kerajinan didisplay dengan sistem menyerupai swalayan, sehingga
pembeli dapat melihat dan memilih sendiri barang yang akan dibeli. Persediaan
barang yang dijual tidak terlalu banyak, stockies hanya dilakukan sebatas barang
yang didisplay saja, selebihnya jika ada pembelian dalam jumlah banyak maka
pembeli akan melakukan pemesanan terlebih dahulu.
Terdiri dari 3 lantai dimana lantai 1 melayani penjualan souvenir dan batik
baik berupa pakaian atau lembaran kain. Penataan barang bervariasi agar
pengunjung tidak bosan.
Gambar 2.1. Penataan Di Rak Display Gambar 2.2. Penataan Digantung
Universitas Kristen Petra
9
OWNER
SUPERVISOR
DepartemenSouvenir
DepartemenAnyaman danBarang antik
Staf Gudang
DepartemenMebel
Kasir
Lantai 2 melayani penjualan barang-barang antik dan lantai 3 melayani
penjualan mebel-mebel. Kasir berada di lantai 1 yang berfungsi juga sebagai
tempat penitipan barang seperti jaket, topi, dan sebagainya.
Material pembentuk ruang pada Mirota menggunakan keramik putih
ukuran 30 x 30 cm. Plafon menggunakan gypsum board dengan finishing cat
tembok warna putih. Dinding menggunakan cat tembok warna putih. Kolom
dihias dengan cermin, seperti yang terlihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3. Material Pembentuk Ruang di Mirota Craft Center
Struktur Organisasi Mirota Craft Center
Struktur organisasi Mirota Craft Center diperoleh melalui wawancara
langsung dengan staff yang bekerja di Mirota Craft Center.
Bagan 2.1. Struktur Organisasi Mirota Craft Center
Universitas Kristen Petra
10
Pola Aktivitas Pemakai Mirota Craft Center
Tabel 2.1. Pola Aktivitas Pemakai Mirota Craft Center
Pemakai Aktivitas
Pengelola
• Membersihkan ruangan
• Melayani pengunjung
• Memberi informasi
• Melakukan transaksi
• Memeriksa barang
Pengunjung
• Melihat-lihat
• Bertanya
• Membeli
• Melakukan transaksi
Pencahayaan menggunakan pencahayaan buatan, karena cahaya dari
jendela yang hanya ada pada bagian tepi bangunan tidak dapat menjangkau hingga
ke bagian tengah ruangan, dan penghawaan sepenuhnya menggunakan sistem
buatan. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kondisi suhu udara ruang agar
tetap sejuk sehingga para pengguna ruang dapat merasa nyaman. Untuk sistem
proteksi kebakaran belum begitu diperhatikan.
2.1.2. House Of Sampoerna
Nama : House Of Sampoerna
Alamat : Jl. Taman Sampoerna no 6. Surabaya. 60163
Telpon : (031) 3539000
Fax : (031) 3539009
Email : [email protected]
Jam buka : Museum & Kios: Tiap hari, pk. 09.00-22.00
Kafe & Galeri Seni: Minggu-Kamis, pk. 09.00-22.00
Jumat-Sabtu, pk. 09.00-24.00
House Of Sampoerna ini berlokasi di “Surabaya lama”, bangunan sendiri
berupa kompleks bangunan megah bergaya Colonial Belanda ini dibangun pada
tahun 1858 dan saat ini merupakan situs bersejarah yang dilestarikan.
Universitas Kristen Petra
11
Pada awalnya bangunan ini digunakan sebagai panti asuhan putra yang dikelola
oleh pemerintah Belanda, kompleks ini dibeli pada tahun 1932 oleh Liem Seng
Tee.
Kompleks ini terdiri dari sebuah bangsal luas berlantai satu di belakang
auditorium sentral. Bangunan di kedua sayap auditorium kemudian diubah
menjadi tempat kediaman keluarga, sementara bangsal-bangsal besar yang
menyerupai gudang dimanfaatkan untuk pengolahan tembakau dan cengkeh,
peracikan, pelintingaan dan pengepakan, percetakan serta pemrosesan barang jadi.
Sampai saat ini, kompleks ini masih berfungsi sebagai pabrik untuk memproduksi
rokok kretek, Dji Sam Soe.
Auditorium sentral ini saat ini difungsikan sebagai museum dan sayap
timur menjadi suatu bangunan unik yang menaungi sebuah kafe, kios dan galeri
seni. Sedangkan bangunan yang ada di sayap barat tetap dipertahankan sebagai
kediaman resmi keluarga.
Area Parkir In/Out •Gambar 2.4. Tapak Kompleks Bangunan House Of Sampoerna
RumahTinggal
Art Gallery
Museum Cafe
Kios
Universitas Kristen Petra
12
Direktur
Manager
Supervisor
Staf TeknisKoleksi
Staf TeknisBimbingan/Edukatif
Kulltural
Staf TeknisKonservasi/Preparasi
Struktur Organisasi House Of Sampoerna
Struktur organisasi Museum House Of Sampoerna pada gambar 2.3.
diperoleh melalui wawancara langsung dengan staff yang bekerja di House Of
Sampoerna.
Bagan 2.2. Struktur Organisasi House Of Sampoerna
Pola Aktivitas House Of Sampoerna
Tabel 2.2 Pola Aktivitas House Of Sampoerna
Pemakai Aktivitas
Pengelola
• Membersihkan ruangan.
• Melayani pengunjung.
• Memberi informasi.
• Memandu.
• Menjawab pertanyaan.
• Melakukan transaksi.
Pengunjung
• Mencari informasi.
• Melihat-lihat tentang sejarah perusahaan.
• Melihat-lihat tentang contoh bahan baku rokok.
• Berbincang-bincang.
• Menunggu
• Bertanya
• Melakukan transaksi
Universitas Kristen Petra
13
2.2. Data Literatur
2.2.1. Data-data Jawa Timur
Jawa Timur terletak antara 111-111,4 bujur timur dan 7,12-8,48 lintang
selatan. Batas utara Jawa Timur adalah Laut Jawa. Sedangkan batas timurnya
adalah Selat Bali. Samudra Indonesia adalah batas selatan Jawa Timur. Batas
barat adalah batas daratan propinsi Jawa Timur di bagian barat dengan Jawa
Tengah. Jawa Timur mempunyai luas 4.792.201,75 Ha. Jawa Timur mempunyai
dua musim yaitu hujan dan panas.
Di daerah propinsi Jawa Timur terdapat 38 daerah yang terdiri dari 29 Kabupaten
dan 9 Kota. Nama Daerah Kabupaten / Kota itu adalah:
1. Kota Madiun.
2. Kabupaten Madiun.
3. Kabupaten Ponorogo.
4. Kabupaten Magetan.
5. Kabupaten Pacitan.
6. Kabupaten Ngawi.
7. Kota Kediri.
8. Kabupaten Kediri.
9. Kota Blitar.
10. Kabupaten Blitar.
11. Kabupaten Trenggalek.
12. Kabupaten Tulungagung.
13. Kabupaten Nganjuk.
14. Kota Malang.
15. Kabupaten Malang.
16. Kota Batu.
17. Kota Pasuruan.
18. Kabupaten Pasuruan.
19. Kota Probolinggo.
20. Kabupaten Probolinggo.
21. Kabupaten Lumajang.
22. Kabupaten Bojonegoro.
23. Kabupaten Tuban.
24. Kabupaten Lamongan.
25. Kota Surabaya.
26. Kota Mojokerto.
27. Kabupaten Mojokerto.
28. Kabupaten Gresik.
29. Kabupaten Jombang.
30. Kabupaten Sidoarjo.
31. Kabupaten Pamekasan.
32. Kabupaten Bangkalan.
33. Kabupaten Sampang.
34. Kabupaten Sumenep.
35. Kabupaten Jember.
36. Kabupaten Situbondo.
37. Kabupaten Bondowoso.
38. Kabupaten Banyuwangi.
Universitas Kristen Petra
14
Diantara sekian banyak kabupatan/kota hanya ada beberapa kabupaten/kota yang
memiliki potensi unggulan di bidang kerajinan. Berikut adalah nama
kota/kabupaten yang memiliki potensi unggulan beserta dengan produk yang
dihasilkannya:
1. Kota Surabaya menghasilkan produk kerajinan dari gips, rotan, tas, barang
yang terbuat dari kulit dan enceng gondok.
Gambar 2.5. Badut Gambar 2.6. BurungSumber: Hasil kerajinan Surabaya.
http://www.surabaya.go.id/kerajinan
2. Kabupaten Sidoarjo memiliki produk kerajinan berupa sepatu, sandal,dompet,
perak dan bordir.
Gambar 2.7. Sepatu Gambar 2.8. Bordir Gambar 2.9. DompetSumber: Produk Unggulan Sidoarjo.
http://sidoarjo.sytes.net/sidoarjokab/index.php?content=04-produk_unggulan/01-produk_perindustrian.htm
3. Kota Mojokerto mempunyai berbagai produk kerajinan berupa batik tulis,
miniatur perahu dan gerabah (patung- patung).
Gambar 2.10. Miniatur PerahuSumber: Kerajinan Mojokerto.
http://www.mojokerto.go.id/produk_unggulan
Universitas Kristen Petra
15
4. Kabupaten Lamongan menghasilkan monte, gerabah, tenun, tas tempurung
dan songkok.
Gambar 2.11. GerabahSumber: Kerajinan Lamongan.
http://www.lamongan.go.id/
5. Kota Madiun banyak menghasilkan produk kerajinan yang berupa anyaman
bambu, pandan, batik, gerabah dan keramik serta kain tenun
Gambar 2.12. TenunSumber: Produk Unggulan Madiun.
http://www.madiunkota.go.id/produk_unggulan
6. Kota Kediri menghasilkan mebel bambu, suvenir yang berupa tasbih dan juga
tenun.
Gambar 2.13. Mebel Bambu Gambar 2.14. Tasbih
Gambar 2.15. Kain TenunSumber: Produk Unggulan Kediri.
http://kotakediri.go.id/potensi_daerah/industri.php
Universitas Kristen Petra
16
7. Kota Blitar memiliki berbagai produk berupa bubut kayu (kendang,kap lampu
dan mainan anak-anak), gembol kayu jati (patung, meja), batu onix dan
marmer.
Gambar 2.16. Bubut Kayu Gambar 2.17. Batu OnixSumber: Produk Unggulan Blitar
http://www.blitar.go.id/produk_unggulan/
8. Kota Malang menjual berbagai produk seperti tikar mendhong, bordir,
klompen, kompor, cobek batu, sangkar burung, pande besi, anyaman bambu
(alat-alat dapur dan mebel), cindera mata (topeng dan patung).
Gambar 2.18. Cobek Batu Gambar 2.19. Tikar Mendhong
Gambar 2.20. Topeng Gambar 2.21. PatungSumber: Produk Unggulan Malang.
http://pemkot-malang.go.id/produk.php
Universitas Kristen Petra
17
9. Kota Pasuruan memproduksi barang kerajinan berupa mebel (meja, kursi,
ranjang, rak lemari), kerajinan kayu (asbak, tempat tissue, pigura, dan lain-
lain).
Gambar 2.22. Meja-Kursi Gambar 2.23. Kerajinan KayuSumber: Potensi Unggulan Pasuruan.
http://kab-pasuruan.go.id/potensi/index.php?act=potensi&cat=5
10. Kabupaten Situbondo menjual barang-barang kerajinan berupa seruling,
kerang-kerangan dan kuningan.
Gambar 2.24. Aneka Kerang
11. Kabupaten Pamekasan memiliki kerajinan berupa batik.
Gambar 2.25. Kain BatikSumber: Hasil Pamekasan
http://www.pamekasan.go.id/produk_unggulan.php?sub=perindag
Universitas Kristen Petra
18
2.2.2. Data tentang ruang
2.2.2.1. Area Informasi
Pusat informasi adalah area yang memiliki luasan tertentu, yang
merupakan ruang yang fleksibel dan dapat dimodifikasi sesuai dengan
kebutuhan yang difungsikan untuk memberi informasi. (De Chiara 251)
Tujuan informasi adalah:
a. Mengusahakan pemanfaatan secara optimum pengetahuan di bidang ilmu,
teknologi, ekonomi, sosial untuk ,mencapai tujuan nasional.
b. Mengusahakan tersedianya informasi yang memadai bagi keputusan untuk
manajemen dan kebijaksanaan, baik dalam organisasi pemerintah maupun
swasta.
c. Memusatkan perhatian organisasi-organisasi pemerintah dan swasta kepada
masalah-masalah penyediaan dan penggunaan informasi.
d. Menyelenggarakan pelayanan informasi yang sesuai dengan kebutuhan
bersamaan dengan meningkatkan kemampuan para pembuat, pengolah,
penyebar dan pemakai informasi.
e. Membina kerja sama nasional dan internasioal dalam rangka tukar menukar
informasi dan keahlian.
Fungsi informasi adalah:
a. Mengusahakan untuk mengikuti perkembangan di bidang pengetahuan dan
teknologi.
b. Mengurangi kemungkinan adanya duplikasi kegiatan.
c. Tersedianya informasi tentang latar belakang dan pengenalan kegiatan.
d. Tersedianya informasi dan data khusus sehubungan dengan kegiatan yang
ditangani.
e. Merangsang munculnya pemikiran dan tindakan oleh pengaruh dari interaksi
dengan pendapat, pengetahuan, pengalaman dan keberhasilan orang lain.
f. Dapat memperoleh persyaratan-persyaratan tertentu.
Universitas Kristen Petra
19
Infrastruktur Informasi meliputi:
a. Hubungan antara sarana-sarana komunikasi dengan pihak yang merupakan
sumber informasi yaitu konsultan, ilmuwan, ahli teknik, lembaga-lembaga
penelitian.
b. Hubungan antara sarana-sarana infomasi dengan badan-badan pembuatan
keputusan penting, lembaga pemerintah, pendidikan.
c. Suatu sistem organisasi yang menyatukan dan menggerakkan seluruh sarana,
tenaga dan hubungan-hubungannya.
d. Inti fisik sarana-sarana informasi: perpustakaan, pusat-pusat analisa informasi,
dan lain-lain.
e. Penyediaan tenaga informasi yang terlatih.
f. Komunikasi dua arah antara sarana-sarana informasi dengan pemakainya.
g. Kebijakan-kebijakan nasional yang menyokong pengembangan sistematik dari
infrastruktur.
Sifat Informasi dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Informasi Pasif:
- Pelayanan langsung.
- Pelayanan melalui surat, telepon, papan informasi, perpustakaan,
audiovisual.
b. Informasi Detail:
- Pameran tetap dan berkala.
- Pengiriman brosur, leaflets, majalah, buletin, ceramah / diskusi dan lain-
lain.
- Pagelaran kesenian.
- Peragaan seni kerajinan.
Macam-Macam Bentuk Informasi:
a. Informasi lisan berupa: pelayanan umum dan ceramah / diskusi.
b. Informasi tertulis berupa: brosur, leaflets, booklets serta buletin.
c. Informasi visual berupa: pemutaran slide / film, pameran tetap dan temporer,
peragaan seni dan kerajinan.
Universitas Kristen Petra
20
2.2.2.2. Galery
Berikut adalah beberapa pengertian tentang gallery:
a. Ruang atau gedung tempat memamerkan benda atau karya seni. (Kamus besar
Bahasa Indonesia 841).
b. Gallery yang bersifat milik pribadi untuk menjual barang seni, sebagian besar
memiliki skala ruang yang lebih kecil dari museum dan tidak disiapkan untuk
menerima pengunjung dalam jumlah besar. Dalam galeri yang harus
diperhatikan yaitu perencanaan ruang, pencahayaan dan warna harus baik
sehingga mendukung obyek yang dipamerkan.( Pile 89).
c. Gallery berasal dari kata latin geleria, dapat diartikan sebagai ruang beratap
dengan satu sisi terbuka. Dapat juga berarti ruang tingkat yang panjang.
(Ensiklopedia Nasional Indonesia, 1989).
Tujuan dan Fungsi Gallery
Tujuan dari pendirian sebuah galeri menurut Kakanwil Perdagangan
adalah memberikan informasi mengenai benda-benda dan hasil-hasil karya seni,
baik yang merupakan hasil karya para seniman maupun produk industri terhadap
para pengunjung atau konsumen, dengan jalan memajang atau memamerkan
barang-barang tersebut di dalam suatu peragaan yang sesungguhnya. Diutamakan
barang-barang yang dapt menarik perhatian para pengunjung yang perlu diketahui
secara lebih teliti dalam menjangkau pasaran yang lebih luas.
Fungsi gallery menurut Kakanwil Perdagangan, galeri sesuai dengan
keadaannya sebagai wadah komunikasi antara konsumen dengan produsen
mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:
a. sebagai wadah promosi barang-barang seni
b. sebagai wadah pembinaan bagi para seniman dalam mengembangkan dan
memasarkan hasil karya seninya.
c. sebagai sarana komunikasi antara pengelola dengan pengunjung di dalam
suasana yang rekreatif.
d. sebagai wadah memperkenalkan dan pelestarian karya seni dan budaya dari
seluruh kerajinan di Jawa Timur.
Universitas Kristen Petra
21
e. sebagai wadah pembinaan usaha dan organisasi usaha bagi para seniman dan
pengelola.
f. sebagai wadah kontak dagang antara konsumen dengan produsen serta antar
peserta pameran yang memungkinkan untuk peluang ekspor.
g. sebagai jembatan dalam rangka pengembangan eksistensi semangat
kewiraswastaan.
h. sebagai salah satu obyek pengembangan kepariwisataan nasional (1990).
Gallery harus dapat membawa nuansa dan memasukkan image para
pengunjungnya mengenai galeri itu sendiri dan produk-produk seni yang
dipamerkan. Gallery memiliki tiga fungsi menurut Roomcapes (40) yaitu:
a. Fungsi Komunikatif
Merupakan media penyampaian secara tidak langsung kepada konsumen atau
pengunjung galeri mengenai produk-produknya.
b. Fungsi Apresiatif
Merupakan tempat berapresiasi para seniman dalam meningkatkan ide-ide dan
karyanya.
c. Fungsi Estetis
Adalah sebagai tempat untuk mengemas produk-produk seni yang akan dijual.
Jadi sesuai dengan fungsi dan tujuan dari galeri, maka galeri
diharapkan mampu menjadi wadah apresiasi seni untuk para seniman.
Sebagaimana dikatakan bahwa galeri itu sangat berhubungan dengan benda-
benda seni, maka akan dibahas pula mengenai fasilitas yang sebaiknya
dimiliki oleh galeri yaitu menerima pengunjung galeri dan berupa pelayanan
informasi, mengatur dan mencatat keluar masuk barang (administrsi dan
dokumentasi), tempat memajang atau memamerkan benda-benda (display
sementara/permanen).
Ada 6 hal yang harus diperhatikan dalam perancangan galeri yaitu
setting, lokasi, interior, pemeliharaan, penyimpanan, keamanan, dan
pelayanan.
Universitas Kristen Petra
22
Syarat-syarat Pemajangan Benda Koleksi
Menurut Martin (25) ada beberapa syarat pemajangan benda koleksi antara
lain sebagai berikut:
a. Random Typical Large Gallery
Penataan dibuat secara acak, biasanya terdapat pada galeri yang berisi
benda-benda non klasik dan bentuk galeri asimetris serta ruang-ruang yang
dibentuk mempunyai jarak atau lorong dengan pembatasan oleh pintu. Jenis
atau media benda seni yang tercampur menguatkan kesan acak. Misal: seni
lukis, pada media kanvas dengan seni patung yang terkadang menggunakan
media tiga dimensi.
b. Large Space with an Introductory Gallery
Disini peran pengenalan jenis benda seni yang akan mudah terlihat
pertama dengan memasuki ruang tengah telah terdapat sejumlah pintu yang
membatasi ruang berdasarkan benda seni yang dipajang.
Menurut Patricia dan David (286-292), penataan benda seni ada tiga
macam, yaitu:
c. In show case
Benda yang dipamerkan termasuk kecil, maka diperlukan wadah atau
kotak yang tembus pandang (kaca), yang kadang juga memperkuat kesan tema
dari benda yang di display.
d. Free standing on the floor or plinth or supports
Benda yang akan di display mempunyai bentuk yang cukup besar,
sehingga diiperlukan panggung ataupun ketinggian lantai untuk batas dari
display.
e. On walls or panels
Benda karya seni lukisan yang paling banyak ditempatkan pada
dinding ruangan ataupun dinding partisi yang dibentuk untuk membatasi
ruangan.
Universitas Kristen Petra
23
Pencahayaan dan warna dalam galeri
Pencahayaan sangat penting didalam ruang galeri karena dapat menambah
nilai keindahan dari obyek benda yang dipamerkan. Sistem pencahayaan memiliki
keuntungan orientasi yang bebas dan tidak terpengaruh oleh halangan sekitar,
mudah disesuaikan dengan langit-langit, pantulan cahaya sedikit, cahaya lebih
disebarluaskan pada seluruh pameran. Kekurangannya adalah mudah
menimbulkan panas, resiko kerusakan akibat air dan kelembabannya. (Neufert
135).
Cahaya merupakan faktor yang sangat mendukung dalam ruang pamer.
Dengan kehadiran cahaya, efek-efek atau kesan yang ingin ditampilkan dapat
tersampaikan. Cahaya yang digunakan terdapat dua macam yaitu cahaya alami
dan cahaya buatan.
Warna juga merupakan aspek pendukung di dalam penampilan visual
suatu ruang. Warna jugadapat mengkamuflasekan sesuatu, misal ruang sempit
dapat kelihatan lebih luas dan sesuatu yang mempunyai proporsi kurang bagus
menjadi bagus. (Pile 112)
Tinjauan tentang Toko
Peletakan barang-barang pada toko memegang peranan yang sangat
penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya toko tersebut. Peletakan barang
yang baik yaitu dengan meletakkan barang yang mempunyai potensi terbaik untuk
menarik pengunjung pada area yang ramai atau yang bisa dilihat oleh orang.
Peranan pencahayaan pada sebuah toko sangatlah penting, antara lain :
a. Pencahayaan yang baik dapat menarik perhatian pengunjung untuk datang dan
melihat-lihat barang-barang yang terdapat pada toko tersebut.
b. Menghasilkan sebuah pemandangan yang baik dan menari untuk dilihat.
Universitas Kristen Petra
24
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam meletakkan barang-barang
supaya terlihat menarik bagi pengunjung, antara lain:
a. Time
Objek yang menggunakan pencahayaan yang terang dapat lebih mudah dilihat
oleh pengunjung dalam waktu yang singkat. Hal ini biasanya digunakan pada
show window sebuah toko,sehingga objek-objek tersebut dapat bercerita pada
pengunjung dalam waktu yang singkat.
b. Size
Objek dan detil yang besar akan lebih mudah dilihat oleh pengunjung. Dan
untuk objek-objek yang kecil membutuhkan pencahayaan yang lebih terang
supaya dapat dilihat dengan jelas.
c. Contrast
Tingkat kontras yang tinggi antara objek dengan background dapat menarik
perhatian pengunjung dengan baik. Kontras dapat dihasilkan melalui pencahayaan
dan pemakaian warna.
d. Brightness
Dapat memberikan bentuk yang jelas terhadap suatu objek.
e. Color
Peraturan yang utama yaitu strong color akan menguntungkan jika digunakan
pada area yang kecil. Karena penggunaan strong color pada area yang luas / besar
akan membingungkan, tidak menyenangkan, dan dapat merusak perhatian
pengunjung terhadap barang yang dijual.
Warna-warna hangat mempunyai sifat memajukan sedangkan warna-
warna yang dingin bersifat menarik kembali. Prinsip ini mengajurkan untuk
menggunakan warana-warna dingin sebagai display backgound, dan warna-warna
hangat berada di depannya.
Universitas Kristen Petra
25
2.2.2.3. Ruang Penjualan dan Produksi
Menurut buku Building Planning & Design Standards for Architects (30)
ruang penjualan merupakan ruangan untuk memamerkan dan menjual hasil-hasil
karya seni dan budaya. Ruang penjualan harus benar-benar terlindung dari
perusakan, pencurian dan kebakaran, sert pengaruh perubahan suhu.
Kualitas dan kuantitas pencahayaan sangat penting dalam ruang penjualan,
kualitas pencahayaan sangat berdampak pada tampilan barang-barang yang
didisplay, sedangkan kuantitas pencahayaannya memberi pengaruh pada
kenyamanan pengguna ruang atau pembeli.
Selain ruang display, sebuah ruang penjualan juga harus memiliki ruang
penyimpanan barang-barang. Ruang penyimpanan atau gudang ini digunakan
sebagai ruang stokies barang yang diperjualbelikan atau digunakan juga sebagai
ruang pengepakan barang sebelum pengiriman ke luar tempat.
2.2.2.4. Area Bermain Anak
Fungsi bermain adalah :
a. Merangsang perkembangan sensoris-motorik
Pada saat melakukan permainnan, aktivitas sensoris-motorik merrupakan
komponen terbesar yang digunakan untuk anak dan bermain aktif sangat penting
untuk perkembangan fungsi otot.
b. Perkembangan intelektual
Pada saat bermain, anak melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap segala
sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya, terutama mengena warna, bentuk,
ukuran, tekstur, dan membedakan objek. Pada saat bermain pula anak akan
melatih diri untuk memecahkan masalah.
c. Perkembangan sosial
Perkembangan sosial ditandai dengan kemampuan berinteraksi dengan
lingkungannya. Melalui kegiatan bermain, anak akan belajar memberi dan
menerima. Bermain dengan orang lain akan membantu anak untuk
mengembangkan hubungan sosial dan belajar memecahkan masalah dari
hubungan tersebut. Pada saat melakukan aktivitas nbermain, anak belajar
Universitas Kristen Petra
26
berinteraksi dengan teman, memahami bahasa lawan bicara, dan belajar tentang
nilai sosial yang ada pada kelompoknya.
d. Perkembangan kreativitas
Berkreasi adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan mewujudkanya
ke dalam bentuk objek dan/atau kegiatan yang dilakukannya. Melalui kegiatan
bermain, anak akan belajar dan mencoba untuk merealisasikan ide-idenya.
e. Perkembangan kesadaran diri
Melalui bermain, anak akan mengembangkan kemampuannya dalam mengatur
tingkah laku. Anak juga akan belajar mengenal kemampuannya dan
membandingkannya dengan orang lain dan menguji kemampuannya dengan
mencoba peran baru dan mengetahuui dampak tingkah lakunya terhadap orang
lain.
f. Perkembangan moral
Anak mempelajari nialli benar dan salah daari lingkungannya, terutama dari
orang tua dan guru. Dengan melakukan aktivitas bermain, anak akan mendapat
kesempatan untuk menerapkan nilai-nilai tersebut sehingga dapat diterima di
lingkungannya dan dapat menyesuaikan diri dengan aturan-aturan kelompok yang
ada dalam lingkungannya.
Jenis Bermain
Ditinjau dari sumber kegembiraannya, bermain terbagi dalam dua bagian:
a. Bermain aktif: berlari kejar-kejaran, melukis dengan krayon, bermai drama,
berkhayal, menyusun balok-balok.
b. Bermain pasif: menonton televisi, mendengarkan dongeng, menikmati musik,
membaca buku.
Jika ditinjau dari aktivitasnya,maka bermain dibagi dalam empat bagian:
a. Bermain fisik merupakan pengembangan aspek motorik anak (melompat,
memanjat, gerak dan lagu)
b. Bermain kreatif merupakan pengembangan aspek kreativitas anak (menyusun
balok, bermain lilin, melukis dengan jari).
c. Bermain imajinatif merupakan pengembangan imajinasi anak.
Universitas Kristen Petra
27
d. Manipulative Play merupakan pengembangan kemampuan-kemampuan
khusus anak.
Tahapan bermain
Tahapan perkembangan bermain yang mencerminkan tingkat perkembangan
sosial anak adalah:
a. Unoccupied play (hanya mengamati lingkungan sekitarnya)
b. Solitary play (sibuk dengan dirinya sendiri)
c. Onlooker play (mengamati kegiatan bermain anak ain dengan minat cukup
besar).
d. Paralel play ( melakukan kegiatan yang sama secara sendiri-sendiri pada saat
yang bersamaan).
e. Cooperative Play (bermain bersama dengan anak lain). (Bermain,Mainan 14).
Lingkungan bermain yang ideal memberikan rangsangan yang berbeda-
beda bagi seluruh panca indera:
a. Warna, bentuk, motif, pemandangan jendela, dan gradasi cahaya yang
memberikan daya rangsang bagi mata.
b. Musik, suara, gelak tawa memberikan rangsangan bagi pendengaran.
c. Aroma kue yang dimasak, bunga-bunga segar, bubuk/serbuk/tepung
membantu membedakan suasana ruang.
d. Selain itu kesempatan untuk mengecap dan menyentuh/merasakan seharusnya
juga dapat dihadirkan dengan baik.
2.3. Teori Tentang Bahan2.3.1. Dinding
Bahan dinding:
a. Batu bata
b. Kayu
c. Yumen Board
d. Gypsum Board
Universitas Kristen Petra
28
Ada dua cara untuk menghias dinding:
a. Membuat motif-motif dekorasi dengan digambar, dicat, dicetak, diaplikasi
atau dilukis secara langsung pada dinding.
b. Dinding ditutup/dilapisi; dengan bahan yang ornamental/dengan memasang
hiasan-hiasan yang ditempel pada dinding.
2.3.2. Lantai
Syarat lantai:
a. Kuat, lantai harus dapat manahan beban.
b. Mudah dibersihkan.
c. Tahan terhadap kelembaban.
d. Tahan terhadap perembesan air terutama pada lapisan atas (permukaan).
Tabel 2.3. Karakteristik Bahan
Bahan Karakteristik Keuntungan Kerugian PemeliharaanMarmer Permanen,
kakuIndah Mahal,
mudah kotor,keras
Digosok
Kayu Alamiah,dapat dicat,kedap suara
Tahan lama,lentur
Tidak tahanterhadapinsecta
Pemeliharaanmudah, jikakena noda
dibersihkandengan lilin atauvernis, jika kena
debu diberilapisan hitam
VinylAsbestos
Pemasanganmudah, tahanalkali, murah,
licin, kayaakan warna,corak halus
Tahan lama Keras Mudahpemeliharaannya
Vinyl SolidTile
Tidak licin,tahan terhadap
noda,menyerupaiwarna alam
Tahan lama - Mudahpemeliharaannya
Vinyl Sheet Mudahtergores,
tahan lemak,tahan alkali
Daya lenturbaik, tahanlama, lunak
Mahal Mudahpemeliharaannya
Universitas Kristen Petra
29
Tabel 2.3. Karakteristik Bahan (Sambungan)
Bahan Karakteristik Keuntungan Kerugian PemeliharaanRubber Tile Kaya akan
warna, kedapsuara, tahanterhadp noda
Menarik,tahan lama,lentur, tidak
berisik
Mahal, licin,dapat dirusakoleh deterjen
Digosok
Sumber: Suptandar 133-135.
2.3.3. Plafon Secara Umum
Tabel 2.4. Plafon Secara Umum
Kesan dan TujuanRuang
Bahan danKarakter Ruang
Membutuhkankonsentrasi tinggi
Gypsum board,eternity, tripleks,
finishing sederhana
Ruang rapat/sidang,auditorium
Menarik perhatian,menonjolkan diri,eksebisi
Tripleks, dll denganfinishing kontras
Ruang pamer,panggung, workshop.
Sebagai peredamsuara/akustik
Gypsum board,berbagai jenissoftboard/akustik tile
Theater, auditorium.
Alamiah, hangat,akrab, tradisional
Kayu, anyaman,bambu, rotan
Lobby, restoran
Gaya klasik Plat-plat gipsbermotif
Rumah tinggal, hotel,restoran
Gaya glamor/mewah
Kaca(antique glassceiling), kain beludru,kaca timah
Hotel, gereja
Sederhana Eternity polos,tripleks
Rumah tinggalsederhana
Polos, sederhana,fungsional
Beton ekspos Bangunan utilitas
Sumber: Laksmiwati 32
Universitas Kristen Petra
30
2.3.4. Warna
Tabel 2.5. Karakteristik Warna
EfekWarna Suhu Psikis Jarak
Biru Sejuk Segar, sejuk, tenang,konsentrasi Jauh
Hijau Sejuk, dingin Segar, hidup Jauh
Ungu DinginSendu, lembut,tenang, agung,mewah
Dekat
Merah PanasBerani, menyolok,sebagai aksen,merangsang
Dekat
Kuning Hangat Menarik perhatian,aktif, semarak Dekat
Oranye HangatGembira,membangkitkanspirit/semangat
Dekat
Hitam NetralKeras, berat, gelap,duka cita,memperkuat kontras
Dekat
Putih NetralSuci, bersih, tenang,resmi, menengahikontras
Dekat
Keemasan Netral Aristrokat, mewah,cerah, formal Dekat
Abu-abu Netral Formal, tenang,damai Jauh
Coklat Netral Informal, sederhana,hidup Dekat
Sumber: Laksmiwati 38