2. PERANCANGAN TAPAK 2.1. Lokasi Tapak · memiliki potensi tapak yang cenderung tenang, tetapi...
Transcript of 2. PERANCANGAN TAPAK 2.1. Lokasi Tapak · memiliki potensi tapak yang cenderung tenang, tetapi...
21
Universitas Kristen Petra
2. PERANCANGAN TAPAK
2.1. Lokasi Tapak
2.1.1. Lokasi Tapak Terpilih
Site yang digunakan terletak dijalan Lingkar Dalam, Status site berdasarkan peraturan :
• Jalan :Lingkar Dalam (Seberang Universitas Negeri Surabaya)
• Kelurahan : Babadan
• Kecamatan :Wiyung
• Kotamadya :Surabaya
• Propinsi :Jawa Timur
• Status : Lahan kosong.
• Luas Lahan : + 20.900 m 2.
• Batas - batas tapak : Batas barat yaitu perumahan Citraland; selatan yaitu tanah
kosong; timur yaitu perumahan graha family; utara yaitu lahan kosong berkontur.
• GSB ( Garis Sempadan Bangunan ) : GSB batas utara, perumahan graha family : 8
m; GSB batas selatan, tanah kosong berkontur : 8 m ; GSB batas timur, yaitu jalan di
dalam perumahan graham family : 8 m; GSB batas barat, yaitu Jl. Lingkar Dalam :
20 m.
• Kondisi jalan utama : sangat baik (aspal), terdapat pulau jalan yang diterangi lampu
jalan yang terang pada malam hari.
• KDB ( Koefisien Dasar Bangunan ) : 60%
• KLB ( Koefisien Lantai Bangunan ) : 250%
• Tinggi lantai maksimum pada kawasan ini adalah 5 lantai
• Status Tanah : Hak Milik Usaha
• Tata Guna Lahan : Perdagangan dan fasilitas umum
Universitas Kristen Petra
22
• Klimatologi:
Suhu :22,5-36,5° C
Kelembapan udara rata-rata :64-85%
Kecepatan angin rata-rata :00,7 km/jam
Rata-rata Curah Hujan :117,67 mm
2.1.2. Penggunaan Lahan dan Kecenderungannya
Perkembangan Surabaya Barat sangat pesat beberapa tahun terakhir ini, banyak
developer membangun perumahan untuk kelas menengah atas, dan juga sarana-sarana
pendidikan yang bermunculan.
Penggunaan lahan pada wilayah perencanaan mayoritas lahan banyak digunakan
sebagai perumahan, fasilitas umum (Waterpark, G walk, Golf), fasilitas pendidikan (SIS,
Ciputra school).
Kecenderungan penggunaan lahan yang dipilih untuk galeri adalah lahan
memiliki potensi tapak yang cenderung tenang, tetapi dekat dengan akses jalan utama.
2.2. Pertimbangan Pemilihan Lokasi dan Tapak
Kawasan Surabaya Selatan yang lebih condong ke daerah barat dipilih menjadi
tempat berdirinya proyek, karena didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan berikut :
Gambar 2.1. Lokasi Site
Universitas Kristen Petra
23
• Pencapaian ke lokasi mudah karena terletak di kawasan perumahan-perumahan elite
yang memiliki fasilitas menunjang (ciwalk, sekolah ciputra, waterpark, Surabaya
International School, golf) serta memiliki suasana yang tenang dan asri
• Merupakan daerah yang sedang berkembang
• Banyak terdapat perumahan elit (real estate) tidak jauh dari lokasi site, seperti Graha
Famili, Bukit Darmo Golf, Pakuwon, Citraland, Dian Istana, Villa Valensia, dan masih
banyak lagi dimana penghuninya adalah kaum menengah ke atas, sehingga segmen
yang dituju sesuai karena pada umumnya karya seni memiliki nilai jual yang tinggi
• Tidak terlalu jauh dari fasilitas pendidikan, seperti UNESA, sekolah Ciputra, Sekolah
Gloria, SMU Petra 1, Surabaya International School dll, cocok untuk tempat sarana
penunjang kegiatan bagi mahasiswa
• Site terletak di jalan yang besar dengan jalur 2 arah yang akan memudahkan
pencapaian dan penangkapan pandangan ke arah bangunan
• Fasilitas transportasi umum yang memadai seperti adanya bemo dan taksi
• Menurut RDTRK dan peta milik Graha Famili, daerah ini merupakan daerah yang
diperuntukkan untuk komersil
2.2.1. Sasaran konsumen :
Sasaran utama proyek ini adalah kalangan masyarakat menengah atas. Kawasan
Surabaya Selatan dipilih, karena sebagian besar masyarakat menengah atas tinggal di
daerah ini (Pakuwon, Bukit Darmo, Graha, Citraland).
Gambar 2.2. Lokasi Site (foto)
Universitas Kristen Petra
24
6.Perumahan Pakuwon
7.Perumahan Citraland
8.UNESA
9.Perumahan Graha Family
2.2.2. Potensi perkembangan kota :
Konsep pengembangan kawasan Surabaya Selatan lebih ke arah menengah dan
menengah atas. Hal ini terlihat dari fasilitas-fasilitas penunjang untuk masyarakat
menengah atas.
2.2.3 Sarana & Prasarana :
Tersedianya prasarana air bersih, listrik, telepon, saluran pembuangan, dan infrastruktur
yang baik dan memadai sehingga menunjang proyek
2.3. Kondisi di Sekitar Tapak
2.3.1. Area di sekitar Tapak
1 2 34
9
6
87
Keterangan Gambar 2.3. :
1.Surabaya International School
2.Ciwalk
3.Apartemen Waterplace
4.PTC
5.Gereja Katolik
Gambar 2.3. Kondisi Site
Universitas Kristen Petra
25
Gambar 2.4. Lokasi site dan area di sekitar site
Jl. Kedungdoro
Jl. Diponegoro
Jl. Dr.
Soetomo
Jl. Mayjend
Sungkono
Jl. Bukit Darmo
Boelevard
Jl. Lingkar Dalam
Jl. Lingkar Dalam
Diagram 1 Pencapaian dari Surabaya Utara
2.3.2. Pencapaian secara Umum
• Surabaya Utara
Universitas Kristen Petra
26
Tol Waru Bundaran
Waru
Jl. A. Yani
Jl. Mayjend
Sungkono
Jl. Mayjend
HR Mohammad
Jl. Bukit Darmo
Boelevard
Jl. Lingkar Dalam
Jl. Kertajaya Jl. Sulawesi Jl. Keputran
Jl. Sriwijaya Jl. Urip Sumoharjo
Jl. Raya
Darmo Jl. Diponegoro Jl. Ciliwung
Jl. Adityawarman Jl. Mayjend
Sungkono
Jl. Mayjend
HR Mohammad
Jl. Bukit Darmo
Boelevard Jl. Lingkar Dalam
• Surabaya Timur
• Surabaya Selatan
Diagram 2 Pencapaian dari Surabaya Timur
Diagram 3 Pencapaian dari Surabaya Selatan
Universitas Kristen Petra
27
Gambar 2.5. Lokasi site dan area di sekitar site 2
2.3.3. Pencapaian ke Tapak
2.4. Analisa Tapak
2.4.1. Akses Masuk dan Keluar pada gambar 2.6
Menurut analisa akses masuk dan keluar sebaiknya diperhatikan dari segi:
• Mudah diakses dari jalur utama dalam hal ini jalan Lingkar Dalam
• Tidak mengganggu sirkulasi lalu lintas pada bundaran pertigaan di jalan Lingkar
Dalam
• Agar pengunjung tidak melewatkan entrance bangunan
• Agar pengunjung dapat menikamati disain arsitektural selama pencapaian
Universitas Kristen Petra
28
Menurut analisa entrance dan out pada gambar 2.7:
• Tidak megganggu sirkulasi lalu lintas pada bundaran di pertigaan di jalan Lingkar
Dalam
• Terhubung dengan jalan utama jalan Lingkar Dalam, sehingga memudahkan bis yang
akan masuk ke dalam site
• Karena letaknya lebih ke belakang, pengunjung bisa lebih menikmati desain
arsitektural selama pencapaian
• Pengunjung tidak melewatkan entrance bangunan, apabila terlewatkan pun masih ada
kesempatan kedua untuk masuk ke dalam site
Jalan perumahan
Graha Famili
Jalan
Lingkar
Dalam
SITE
Arah arus kendaraan
U
Gambar 2.6. Akses di sekitar site
Keterangan gambar:
Universitas Kristen Petra
29
Menurut analisa, entrance dan out pada gambar 2.8. :
Memiliki keunggulan :
• Tidak menimbulkan kemacetan di pertigaan bundaran Jalan Lingkar Dalam.
• Terhubung dengan Jalan Lingkar Dalam.
• Pengunjung tidak melewatkan entrance bangunan dan dapat menikmati desain secara
keseluruhan.
Memiliki kekurangan :
• Sedikit mengganggu sirkulasi di Jalan Perumahan Graha Family bagian Selatan.
SITE
U
Jalan
Lingkar
Dalam
Jalan perumahan
Graha Famili
Jalan perumahan
Graha Famili
Selatan
Gambar 2.7. Akses masuk dan keluar di
sekitar site
Arah arus kendaraan
Arah arus kendaraan
di dalam site
Keterangan gambar:
Universitas Kristen Petra
30
Menurut analisa, entrance dan out pada gambar 2.9:
• Dekat dengan putar balik sehingga cepat untuk kembali ke arah Utara.
• Tidak terlalu menimbulkan kemacetan di pertigaan bundaran Jalan Lingkar Dalam
• Tidak mengganggu sirkulasi kendaraan perumahan Graha Family
• Terhubung dengan Jalan Utama Lingkar Dalam
Memiliki kekurangan :
• Entrance mudah terlewat oleh pengunjung dan bangunan arsitektural kurang dapat
dinikmati.
U
SITE
Jalan perumahan
Graha Famili
Jalan
Lingkar
Dalam
Jalan perumahan
Graha Famili
Selatan
Gambar 2.8. Akses masuk dan keluar di
sekitar site alternative 2
Arah arus kendaraan
di dalam site
Keterangan gambar:
Arah arus kendaraan
Universitas Kristen Petra
31
Gambar 2.9. Akses masuk dan keluar
alternative 3
2.4.2. Iklim
Iklim juga mempengaruhi desain bentuk bangunan arsitektural dengan
menggunakan alat pembayangan dan elemen arsitektural lain untuk mengurangi radiasi
panas matahari yang masuk.
Jalan
Lingkar
Dalam
Jalan perumahan
Graha Famili
Selatan U
Jalan perumahan
Graha Famili
SITE
Gambar 2.10. Contoh: Bentuk bangunan di kawasan sekitar site
Arah arus kendaraan
di dalam site
Arah arus kendaraan
Keterangan gambar:
Universitas Kristen Petra
32
Arah datang matahari sangat berpengaruh ke dalam desain arsitektural dalam site.
Matahari barat yang paling panas sebaiknya dihindari atau dikurangi dengan berbagai
macam alat pembayangan.
Sedangkan matahari timur sebagai matahari pagi tidak terlalu panas tetapi juga
sebaiknya diberi alat pembayangan supaya panas radiasi matahari tidak berlebihan yang
masuk ke dalam bangunan.
Alat pembayangan dalam bangunan bertujuan untuk mengurangi beban
pendinginan.
U
Gambar 2.11. Orientasi sinar matahari
Universitas Kristen Petra
33
Pengaruh angin ke dalam site juga perlu diperhatikan angin yang bertiup di dalam
kawasan sebaiknya diperhatikan juga supaya dalam bangunan terjadi cross ventilation
sehingga mengurangi beban pendinginan dalam ruang.
2.4.3. Kebisingan
.
2.5. Analisa Urban
2.5.1. Activity Support
Fasilitas Perdagangan
Fasilitas perdagangan yang terletak dekat dengan site akan mendukung fasilitas sebagai
konsumen yang membutuhkan sekedar rekreasi atau hobi.
Rancangan desain proyek sebagai suatu desain
tempat pameran pasti akan mendatangkan suara
yang dapat mengganggu lingkungan sekitar baik
dalam jumlah besar maupun kecil.
Perlu diberi suatu barrier penyerap atau
penahan suara agar tidak keluar ke area
perumahan. Suara yang masuk ke daerah timur
site akan mengganggu penghuni daerah
perumahan Graha Family yang ada.
Barrer dapat berupa vegetasi ataupun
elemen - elemen akustik yang lainnya.
Site
U
Gambar 2.12. Kebisingan dari dalam site
Universitas Kristen Petra
34
Fasilitas Perumahan
Merupakan area tempat tinggal dengan kelas menengah ke atas sehingga dapat menjadi
pasar potensial bagi fasilitas ini.
Secara Makro
Site terletak pada daerah komersil, dimana sebagian besar aktivitas yang terjadi mengarah
kepada kegiatan niaga dan jasa. Lingkungan sekitar site merupakan daerah perumahan.
Secara Mikro
Area site terletak di kawasan komersil perumahan Graha Family
Potensi Positif (+):
• Dengan letaknya proyek di tengah – tengah kawasasan niaga dan jasa maka akan
lebih mudah menarik konsumen karena daerah ini akan ramai pada jam – jam aktivitas
kerja dan sangat membutuhkan tempat bersantai dan menikmati karya seni.
• Daerah perumahan kelas menengah ke atas di sekitar site sangat mendukung aktivitas
proyek sebagai pangsa pasar yang sangat potensial.
Potensi Negatif (-):
Daerah perumahan di sekitar site harus diperhitungkan karena proyek mengusung suatu
konsep pertunjukkan yang cukup ramai. Maka barrier dan penghalang kebisingan harus
dipasang supaya tidak mengganggu daerah perumahan sekitar.
2.5.2. Edges
Sebagai pengakhiran atau batas antara 2 daerah
Sebelah Utara dan Selatan :
Merupakan daerah komersil yang dibatasi oleh Jalan Perumahan Graha Family Utara dan
Selatan.
Sebelah Barat :
merupakan daerah perumahan Citraland dan pendidikan UNESA yang dibatasi oleh Jalan
Lingkar Dalam yang cukup lebar dan jalur hijau di tengah jalan.
Universitas Kristen Petra
35
Sebelah Timur :
merupakan daerah perumahan Graha Family yang dibatasi oleh Jalan Perumahan Graha
Family.
Pengaruh ke dalam desain :
- Untuk daerah perumahan sebaiknya diperhatikan agar tidak terganggu oleh karena
kebisingan proyek.
- Daerah perumahan dan komersil dapat menjadi potensi utama sebagai konsumen proyek
ini.
U
Gambar 2.13. Kebisingan dari dalam site 2
Keterangan:
area perumahan
area komersil
area pendidikan
Universitas Kristen Petra
36
2.5.3. Landmark
Merupakan landmark mayor dalam kawasan yang memiliki peranan penting
sebagai penanda kawasan. Merupakan suatu pusat aktivitas kegiatan niaga.
Merupakan landmark minor dalam kawasan. Merupakan bangunan pendidikan
dengan gaya modern di seberang PTC dan Supermal yang memiliki ciri khusus dan
berbeda dengan bangunan sekitarnya
A
B
A
B
Gambar 2.15. Pakuwon Trade Center dan Supermal
Pakuwon Indah (Landmark Mayor)
Gambar 2.16. SMU Kristen Petra I (Landmark Minor)
Site
Gambar 2.14. Landmark
Universitas Kristen Petra
37
2.5.4. Landuse
Keterangan gambar:
Gambar 2.17. Landuse disekitar site
Site
Daerah Pendidikan
Daerah Perdagangan
Daerah Perumahan
Universitas Kristen Petra
38
2.5.5. Nodes
Sebagai pusat intensif seseorang dapat menuju atau memulai perjalanannya
Nodes yang terdekat dengan site adalah pertemuan jalan kea rah Citra Raya
dengan Lingkar Dalam yang harus diperhatikan dalam desain agar tidak member efek
negative pada tiik pertemuan ini.
Keterangan gambar:
1= Pertemuan jalan Graha Famili Utara
dengan jalan Lingkar Dalam.
Terjadi pertemuan dan peralihan aktivitas
kegiatan yaitu kegiatan pendidikan di area
utara dan timur, area terbuka hijau di
selatan dan area niaga di sebelah barat.
2= Pertemuan jalan Lingkar Dalam dan jalan
masuk ke Food City
Terjadi perubahan alternatif kegiatan
perdagangan dan perumahan.
3= Pertemuan jalan masuk ke Citra raya, ke
Graha Family dengan jalan Lingkar Dalam.
Merupakan pertemuan sirkulasi anatara
daerah perumahan dan area umum.
Gambar 2.18. Nodes
Universitas Kristen Petra
39
2.5.6. Pathways
Merupakan jalur penghubung antara satu tempat dengan yang lain.
Path mayor :Jalan Lingkar Dalam, merupakan Jalan penghubung dari yang
terhubung antara Jl.Raya HR Mohammad - Jalan Bukit Darmo Boulevard dengan Jl.Raya
Menganti yang terhubung dengan jalan - jalan kolektor primer dan sekunder pada
kawasan Graha Family, Ciputra dan Pakuwon
Gambar 2.21. Pintu gerbang Gambar 2.22. Pintu gerbang UNESA
Gambar 2.20. Pathways
Universitas Kristen Petra
40
Merupakan penanda di sekitar site yaitu berupa pintu gerbang Citraland dan
Gerbang Universitas Surabaya. Dengan adanya penanda yang menarik akan menarik
pengunjung datang ke kawasan.
Sistem parkir yang ada di kawasan ini adalah sistem self - sufficien, yaitu masing-
masing bangunan menyediakan lahan parkir untuk memenuhi kebutuhan parkirnya
masing - masing. Pada umumnya mereka memanfaatkan halaman depan bangunan ( garis
sempadan bangunan ) untuk lahan parkir mereka
2.6. Pengaruh Lingkungan Sekitar Terhadap Tapak dan Pengaruh
Perancangan Tapak Terhadap Lingkungan Sekitar
Perancangan tapak ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan berdasarkan analisa
tapak. Sirkulasi bangunan, bentukan massa bangunan, peletakan zoning dan pengolahan
ruang luar dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang ada.
Dengan perancangan tapak ini, diharapkan bangunan ini dapat menjadi salah
satu daya tarik bagi lingkungan sekitarnya. Bangunan ini berfungsi sebagai fasilitas
kesenian. Hal ini dapat memberi ’warna’ baru bagi seniman dan penggemar seni di yang
ada di Surabaya.
Universitas Kristen Petra
41