2-hakikat-pendidikan.ppt

16
HAKIKAT PENDIDIKAN Oleh : TITIN ROSTIKA UJANG MURANA WIJAYA

Transcript of 2-hakikat-pendidikan.ppt

Page 1: 2-hakikat-pendidikan.ppt

HAKIKAT PENDIDIKAN

Oleh :

TITIN ROSTIKAUJANG MURANA WIJAYA

Page 2: 2-hakikat-pendidikan.ppt

APA SEBENARNYA PENDIDIKAN ITU?

Page 3: 2-hakikat-pendidikan.ppt

3

PSIKOLOGI

SOSIOLOGI

ANTROPOLOGI

AKTUALISASI POTENSIDAN INDIVIDUASIP

EN

DID

IKA

N

SOSIALISASI

ENKULTURASI

POLITIK CIVILISASI

INVESTASI

HUMANISASI

EKONOMI

FILSAFAT

Page 4: 2-hakikat-pendidikan.ppt

A. PANDANGAN-PANDANGAN ILMIAHTENTANG MANUSIA DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP PENDIDIKAN

1. PANDANGAN PSIKOLOGIa. Psikologi adalah ilmu yg mempelajari perilaku dan

proses-proses mental manusia.b. Menurut psikologi manusia merupakan makhluk yg

memilili berbagai potensi, mampu belajar, bersifat unik, memiliki berbagai kebutuhan, dst.

c. Pendidikan merupakan proses aktualisasi berbagai potensi dan individuasi. d. Implikasi terhadap pendidikan : berkembangnya

psikologi pendidikan dan diterapkannya landasan psikologis pendidikan dalam praktik pendidikan

4

Page 5: 2-hakikat-pendidikan.ppt

2. PANDANGAN SOSIOLOGIa. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari

struktur dan dinamika sosial.

b. Menurut tinjauan sosiologi , manusia merupakan makhluk sosial.

c.Pendidikan, menurut sosiologi, adalah proses sosialisasi, dan masyarakat merupakan ekologi pendidikan.

d.Landasan sosiologis dibutuhkan dalam praktik pendidikan.

5

Page 6: 2-hakikat-pendidikan.ppt

3. PANDANGAN ATROPOLOGI BUDAYA

a. Antropologi budaya merupakan ilmu yg mempelajari kebudayaan.

b.Menurut antropologi budaya, manusia merupakan makhluk yang berbudaya.

c.Pendidikan, menurut antropologi budaya, adalah proses enkulturasi .

d.Landasan atropologis dibutuhkan dalam praktik pendidikan.

6

Page 7: 2-hakikat-pendidikan.ppt

4. PANDANGAN ILMU POLITIKa. Ilmu politik adalah ilmu yg mempelajari

kekuasaan, wewenang, dan upaya manusia untuk mendapatkannya.

b. Menurut ilmu politik, manusia adalah animal politicon.

c. Pendidikan merupakan proses civilisasi (proses pengembangan manusia menjadi warga negara yang baik).

d. Implikasi pandangan teresebut dlm praktik pendidikan : dilansanakannya pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan politik.

7

Page 8: 2-hakikat-pendidikan.ppt

5. PANDANGAN ILMU EKONOMI

a. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya-upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan materinya.

b. Menurut ilmu ekonomi, manusia pada dasarnya merupakan animal economicus.

c. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses human invesment.

8

Page 9: 2-hakikat-pendidikan.ppt

6. PANDANGAN FILSAFAT ANTROPLOGI

a. Filsafat antroplogi adalah cabang filsafat yang khusus mempelajari hakikat manusia.

b. Menurut filsafat antropologi , manusia merupakan makhluk mono pluralis, kesatuan yang terdiri dari berbagai aspek.

c. Pendidikan, menurut filsafat antroplogi, pada dasarnya adalah proses humanisasi, yaitu

proses menuju manusia seutuhnya.

d. Implikasi pandangan di atas : dimasukannya konsep manusia seutuhnya dlm teori dan praktik pendidikan.

9

Page 10: 2-hakikat-pendidikan.ppt

Gambaran buku

Pada bagian pertama (Budaya dan bahasa) Great tradition, litle tradition and formal education Oleh (Murray L wak) menjelaskan Dampak terhadap tradisi konseptualisasi sifat proses pendidikan. Itu menunjukkan penelitian dan analisis dalam pendidikan telah mengasumsikan bahwa it yang diperlukan untuk belajar perilaku individu hanya dalam situasi pembelajaran, bahwa semua pengalaman pendidikan dan pendidikan formal adalah sama, dan guru yang alone mendidik anak. sistem sekolah modern gagal untuk memahami peran sekolah di masyarakat dan pengaruh faktor sosial pada individu belajar perilaku. research in pendidikan adalah benar-benar tidak memadai karena kegagalan termasuk informasi tentang peran sosial di sekolah pengaturan, dari guru, the siswa, dan lay publik.

10

Page 11: 2-hakikat-pendidikan.ppt

Bagian ke dua The shaping of men’s minds adaption to the imperative of culture oleh (Yehudi .a Cohen) menjaelaskan masalah kompleksitas mengenai perilaku menyimpang dan latar belakangnya, ada nuansa relativitas ketika menentukan mana perilaku yang menyimpang, mana yang bukan. Kompleksitas masalah perilaku menyimpang misalnya menyangkut medical concepts, legal concepts, dan moral issues

11

Page 12: 2-hakikat-pendidikan.ppt

Early childhood experience and later education in complex cultures (Pengalaman anak usia dini dan pendidikan berkelanjutan dalam budaya yang kompleks) oleh Margaret Mead

Masalah remaja sebagai hasil tekanan budaya. Psikoanalitis, pada segi lain menganggapnya bersumber dari hal yang bersifat biologis. Oleh karena itu kesulitan remaja dapat di atasi jika pola budaya mendorongnya dapat berubah. Tekanan dan ketegangan semasa bertumbuh disebabkan oleh tuntutan budaya dan tidak mempunyai dasar biologis sama sekali. Pandangan Mead tentang diskontuitas yang didorong oleh kebudayaan mempunyai arti bahwa di rumah dan juga sekolah dimana ketergantungan anak diperpanjang secara artificial (tidak alami) untuk meningkatkan disiplin, anak-anak harus diperlakukan lebih sebagai orang dewasa yang potensial, mengasimilasi nilai-nilai dan perilaku sama seperti yang diharapkan kelak jika mereka dewasa

04/19/23 12

Page 13: 2-hakikat-pendidikan.ppt

Comments on the science of teaching

Goodlad (1984) menyatakan bawa pendidikan dilihat dari sisi orientasi, ada yang memfokuskan pada pemberdayaan individu peserta didik atau berorientasi pada tujuan personal (private goals), dan ada pula yang memfokuskan pada pencapaian tujuan kolektif (public goals). Pemikiran pendidikan yang berorientasi pada tujuan personal (private goals), yaitu pendidikan yang mengembangkan peserta didik dalam 4 tujuan: vocational, social, intellectual, dan personal. Sebaliknya, pemikiran pendidikan yang berorientasi pada tujuan kolektif/umum (public goals) cenderung terikat dengan kepentingan kolektifitas masyarakat tertentu seperti Negara. Negara yang cenderung menekankan pengembangan ekonomi sebagai prioritas utama akan menciptakan model sekolah yang segaris dengan tujuan Negara dalam pembangunan ekonomi.

13

Page 14: 2-hakikat-pendidikan.ppt

Saat edukator (pendidik) berperan mempengaruhi perkembangan siswa menurut penyusunan kurikulum, mereka akan memacu kapasitas individu dalam belajar. Para guru tidak sepenuhnya memperhatikan situasi yang bermanfaat bagi para siswa. Goodman bahkan menyatakan lebih baik kaum miskin dan menengah tidak sekolah. Goodman berpendapat, masyarakat luas adalah korup dan rapresif. Anak-anak memiliki kemampuan alami untuk menentukan pengalaman apa yang paling baik untuk belajar, jika diberi kebebasan.

14

Page 15: 2-hakikat-pendidikan.ppt

MASS EDUCATION

Thomas F. Green (1971) mengajukan pertanyaaan: sebenarnya pendidikan massal itu untuk apa? Untuk kewargaan atau untuk kebutuhan sertifikasi? Menjawab pertanyaan ini, Green menggunakan pendekatan historis dalam menggambarkan fungsi pendidikan, dia juga melakukan kritik di mana pendidikan tidak semata-mata berfungsi sebagai pendidikan kewargaan (citizenship) tetapi juga mempunyai fungsi lain. Green kemudian mengembangkan tipologi bahwa pendidikan melayani dua kepentingan, yaitu: Pertama, merujuk Jeferson yang menyatakan bahwa fungsi paling fundamental dari pendidikan adalah berkaitan dengan pembangunan kewarganegaraan, pendidikan adalah usaha untuk membuat kesadaraan menjadi warga yang demokratis. Kedua, selain sebagai pendidikan kewargaan Green mengemukakan kenyataan bahwa pendidikan juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sertifikasi kemampuan sebagai bahan pertimbangan untuk pemenuhan dunia pekerjaan.

04/19/23 15

Page 16: 2-hakikat-pendidikan.ppt

Terima kasih atas perhatiannya.

04/19/23 16