2 3 PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA …repository.unja.ac.id/3413/1/ARTIKEL.pdf1 HALAMAN...
-
Upload
trinhthien -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Transcript of 2 3 PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA …repository.unja.ac.id/3413/1/ARTIKEL.pdf1 HALAMAN...
1
HALAMAN COVER 1
2
PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I MATERI GESEKAN 3
BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN 4
MODEL PROBLEM SOLVING 5
6
DARMAJI 7
ASTALINI 8
ANI RAHAYU 9
MAISON 10
11
12
Penuntun Praktikum Gesekan 13
14
15
PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 16
PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 17
PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 18
PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 19
20
21
22
23
24
No HP. 0812 7386 571 25
Alamat: Jalan Raya Jambi-Muara Bulian, Mendalo Indah. Jambi 36361 27
2
HALAMAN KEDUA ABSTRAK BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS 1
Abstrak 2
Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian mengenai analisis kemampuan awal keterampilan proses 3
sains mahasiswa baru tahun 2016/2017 menunjukkan bahwa keterampilan mahasiswa dalam 4
melaksanakan praktikum tergolong rendah. Oleh karena itu diperlukan pengembangan penuntun 5
berbasis Keterampilan Proses Sains (KPS) dan menggunakan model salah satunya problem solving. 6
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil pengembangan penuntun praktikum Fisika 7
Dasar I berbasis KPS dengan menggunakan problem solving pada materi gesekan dan untuk 8
mengetahui respon mahasiswa terhadap penuntun yang dikembangkan. Jenis penelitian ini adalah 9
penelitian pengembangan dengan model Borg and Gall. Tahapan penelitian meliputi studi 10
pendahuluan, desain produk, hasil validasi, dan hasil uji coba. Subjek uji coba penelitian ini adalah 11
mahasiswa pendidikan Fisika yang telah mengontrak mata kuliah Fisika Dasar I. Instrumen yang 12
digunakan adalah lembar validasi ahli dan angket respon. Teknik analisis data dari validator yang 13
dilakukan secara deskriptif kualitatif. Sedangkan skor angket respon dilakukan secara statistik 14
deskriptif. Hasil validasi ahli menyatakan bahwa materi telah sesuai dengan Rencana Pembelajaran 15
Semester (RPS) dan kegiatan dalam penuntun praktikum telah sesuai dengan langkah-langkah 16
problem solving dan berbasis keterampilan proses sains. Hasil uji respon diperoleh rata-rata adalah 17
3.1 (baik). 18
19
Kata Kunci : Penuntun Praktikum, Problem Solving, Keterampilan Proses Sains (KPS) 20
Abstract 21
Based on the results of several studies on the analysis of early skills of new students science process 22
of 2016/2017 shows that students' skills in practicing practicum are low. Therefore, it is necessary 23
to develop a science-based Skills Processing Guide and use model one of the problem-solving. The 24
purpose of this research is to know the result of the development of Physics Basic I Basic 25
Pharmacist I guide using problem-solving on friction material and to know the student response to 26
the guidance developed. This type of research is research development with Borg and Gall model. 27
Research stages include preliminary studies, product design, validation results, and trial results. The 28
subjects of this research trial are Physics education students who have contracted Basic Physics 29
course I. The instrument used is an expert validation sheet and a response questionnaire. The 30
technique of data analysis from validator conducted by descriptive qualitative. While the response 31
questionnaire scores were done descriptively. Expert validation results state that the materials have 32
been in accordance with the Semester Learning Plan (RPS) and the activities in the practical guide 33
have been in accordance with the problem solving and skills-based steps of the scientific process. 34
The response test results obtained on average is 3.1 (good). 35
Keywords: Practical Guide, Problem Solving, Skills Process of Science (SPS) 36
37
3
HALAMAN ISI 1
PENDAHULUAN 2
Salah satu mata kuliah Program Studi Pendidikan Fisika adalah Fisika Dasar I dengan jumlah 3
4 SKS untuk mata kuliah 3 SKS dan praktikum 1 SKS (Propektus, 2015). Kurikulum Program Studi 4
Pendidikan Fisika (2015) menjelaskan bahwa tujuan praktikum Fisika Dasar I adalah mahasiswa 5
diharapkan memiliki kemampuan melakukan percobaan fisika sederhana dan dapat menganalisis 6
data dengan menggunakan teori kesalahan serta menulis laporan. Berdasarkan tujuan tersebut 7
dibutuhkan keterampilan dalam melakukan kegiatan praktikum. Oleh karena itu, praktikum 8
merupakan salah satu penunjang mutu pendidikan yang mengasah keterampilan proses mahasiswa 9
yaitu keterampilan proses sains. 10
Kegiatan praktikum Fisika Dasar I salah satunya adalah materi gesekan. Hasil penelitian 11
Normayanti (2017) mengatakan bahwa hasil analisis data yang diperoleh untuk keterampilan 12
proses sains pada praktikum gesekan secara keseluruhan mahasiswa pedidikan fisika universitas 13
jambi memiliki keterampilan yang tergolong sangat tidak terampil. Kuswanto (2017) juga 14
mengatakan bahwa keterampilan proses mahasiswa dalam melakukan praktikum tergolong tidak 15
baik. Hasil dari telaah peneliti dari penuntun praktikum Fisika Dasar I pada materi gesekan kurang 16
menunjukkan keterampilan proses sains. Hal ini ditinjau dari aspek-aspek keterampilan proses yang 17
ada pada penuntun materi gesekan sebelumnya diantaranya: mengukur, melakukan percobaan, 18
mengolah data, membuat tabel dan membuat kesimpulan serta komunikasi. Rezba et.al. (1995) 19
menyatakan bahwa keterampilan proses sains mencakup dua kelompok yaitu keterampilan proses 20
dasar dan keterampilan proses terintegrasi. Keterampilan proses dasar sains diantaranya: observasi, 21
komunikasi, klasifikasi, pengukuran, kesimpulan, prediksi. Dan keterampilan proses terintegrasi 22
diantaranya: identifikasi variabel, membuat tabel data, membuat grafik, menggambarkan hubungan 23
antar variabel, memperoleh dan memproses data, analisis investigasi, membuat hipotesis, 24
mendefinisikan variabel secara operasional, merancang investigasi, dan melakukan percobaan 25
Upaya dalam meningkatkan keterampilan proses mahasiswa adalah dengan pengembangan 26
penuntun berbasis keterampilan proses sains. Menurut Santiani (2013), Penuntun praktikum sebagai 27
salah satu sumber belajar pada kegiatan praktikum seharusnya menjadi panduan bagi mahasiswa 28
dalam menumbuhkan keterampilan proses sains. Keterampilan proses sangat penting untuk 29
pengembangan pemahaman konsep ilmiah (Ango, 2002). Oleh karena itu penting dalam penuntun 30
praktikum Fisika Dasar I termuat aspek-aspek keterampilan proses sains. 31
Keterampilan proses sains penting untuk diterapkan hal ini sesuai dengan pernyataan 32
Semiawan (1992), bahwa terdapat beberapa alasan mengapa pendekatan keterampilan proses sains 33
perlu diterapkan. Pertama, perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga 34
4
tidak mungkin lagi guru mengajarkan fakta dan konsep kepada peserta didik. Kedua, adanya 1
kecendrungan peserta didik mudah memahami konsep-konsep yang rumit jika disertai contoh yang 2
konkret. Ketiga, penemuan tidak bersifat mutlak tetapi bersifat relatif, sehingga bisa terbantah 3
apabila ada yang mendapatkan data baru yang mampu membuktikan kekeliruan. Hal ini juga 4
dijelaskan Nworgu & Otum (2013), bahwa keterampilan proses sains sangat penting bagi setiap 5
mahasiswa sebagai bekal untuk menggunakan metode ilmiah dalam mengembangkan sains serta 6
diharapkan memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki. 7
Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang digunakan untuk membuat informasi, 8
berpikir mengenai suatu masalah dan merumuskan bagaimana menyelesaikan masalah tersebut (Zasmita & 9
Kaniawati, 2015). Hidayah (2012), Pandangan terkini dari pendekatan SPS (Science Process Skills) 10
melalui kegiatan Laboratorium muncul dari National Science Education Standards (NSES) (1996). 11
Salah satu area dalam standar pengajaran sains dan standar pengembangan professional adalah 12
pengembangan program pembelajaran berbasis SPS (Science Process Skills) dan pembelajaran 13
konten sains melalui SPS. NSES mengesahkan kurikulum sains yang melibatkan siswa secara aktif 14
dalam sains menggunakan pendekatan SPS. Menurut Gultepe (2016), “Science process skills are 15
the tools that students use to investigate the world around them and to construct science concepts, 16
so it is essential that teachers have a good understanding of these skills”. Keterampilan pada diri 17
akan semakin meningkat jika memiliki pengalaman untuk melakukan atau melatih keterampilan 18
tersebut (Wenning, 2006). Zeitoun & Zeina (2015) juga mengatakan “The basic science process 19
skills are useful in science and non-science situations while the integrated skills are the working 20
behaviour of the scientists and technologists”. Kegiatan pembelajaran melalui laboratorium 21
menurut Hodson (1996) dapat meningkatkan perkembangan mahasiswa melalui: learning science; 22
learning about science; dan doing science. 23
Penggunaan model dalam pengembangan penuntun praktikum Fisika Dasar I sangat 24
dimungkinkan guna dalam memperoleh keterampilan proses mahasiswa. Salah satunya yaitu 25
dengan menggunakan model problem solving. Sesuai dengan pernyataan Hartini et.al (2017) bahwa 26
salah satu model pembelajaran yang dapat memacu keterampilan proses sains adalah model 27
problem solving. Heller et.al (1992), “Problem solving is one of the primary tools college physics 28
instruction”. Holyoak & Koh (1987) mengatakan, “Problem solving by analogy is an instance of 29
selective comparison”. Pembelajaran pemecahan masalah terbagi atas pemecahan berpengalaman. 30
Sesuai dengan pernyataan Gok & Silay (2008) yang mengatakan, “These studies show that the 31
experienced problem solvers were individuals with important knowledge, experience and training in 32
physics, and so the process of reaching a solution was both easy and automatic for them”. Hasil 33
penelitian Ubaidillah (2016) mengatakan bahwa penggunaan model problem solving dapat 34
keterampilan proses sains. 35
5
Pembelajaran problem solving adalah suatu penyajian materi pelajaran yang menghadapkan 1
mahasiswa pada persoalan yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan pembelajaran (Nurlaela 2
& Euis, 2015). Majid (2013) menjelaskan bahwa, problem solving sering disebut metode ilmiah 3
karena langkah-langkah yang digunakan adalah langkah ilmiah yang dimulai dari: merumuskan 4
masalah, merumuskan jawaban sementara, mengumpulkan data dan mencari data atau fakta, 5
menarik kesimpulan atau melakukan generalisasi, dan mengaplikasikan temuan kedalam situasi 6
baru. Adegoke (2017),“Generally problem solving involves defining a problem, collecting 7
information related to the solution process, reasoning through the problem state to the solution 8
checking and evaluating the solution”. Oleh karenanya, apabila aspek-aspek keterampilan proses 9
sains termuat dalam penuntun praktikum Fisika Dasar I dengan menggunakan problem solving akan 10
memperoleh penuntun praktikum dengan hasil yang lebih baik, yaitu penuntun ini diharapkan dapat 11
meningkatkan keterampilan proses sains mahasiswa Pendidika Fisika Universitas Jambi. 12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengembangan penuntun praktikum Fisika 13
Dasar I berbasis keterampilan proses sains dengan menggunakan model problem solving pada 14
materi gesekan. Selain itu untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap penuntun yang 15
dikembangkan. Adapun manfaat dari pengembangan ini adalah menghasilkan produk berupa 16
penuntun praktikum Fisika Dasar I berbasis keterampilan proses sains dengan menggunakan 17
problem solving pada materi gesekan. 18
METODE 19
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode dan pengembangan (Research and 20
Development). Prosedur pengembangan dari penelitian ini menggunakan model pengembangan 21
Borg and Gall pada tahun 1989. Model Borg and Gall dalam Sukmadinata (2015) memiliki 10 22
langkah-langkah prosedur dan disederhanakan menjadi 4 langkah utama yaitu, (1) Studi 23
pendahuluan; (2) Desain produk; (3) Hasil validasi; (4) Hasil uji coba. 24
Subjek uji coba pengembangan penuntun praktikum Fisika Dasar I ini adalah mahasiswa 25
pendidikan Fisika yang telah mengontrak mata kuliah Fisika Dasar I dengan jumlah 10 orang 26
mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Jambi. Jenis data terbagi menjadi dua yaitu data kualitatif 27
dan kuantitaif. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar validasi ahli materi dan media serta 28
angket respon. Adapun kisi-kisi lembar validasi materi yang terdiri dari 12 indikator dan 37 29
pernyataan pada Tabel 1 dan kisi-kisi lembar validasi media yang terdiri dari 8 indikator dan 18 30
pernyataan pada Tabel 2. Menurut Sukmadinata (2013), angket merupakan suatu teknik atau cara 31
pengumpulan data dengan respon. Dalam penelitan ini angket respon menggunakan skala likert. 32
Kisi-kisi angket respon pada Tabel 3 terdiri dari 3 aspek dan 4 indikator. Teknik analisis data 33
lembar validasi dilakukan secara deskriptif kualitatif. Sedangkan data angket respon dilakukan 34
6
secara statistik deskriptif. Untuk kategori penilaian hasil skor mahasiswa, data yang dihitung 1
kemudian diberi interval skor disusun seperti pada Tabel 4 sebagai berikut: 2
3
HASIL DAN PEMBAHASAN 4
Hasil penelitian pengembangan sesuai dengan langkah dari model pengembangan Borg & Gall 5
sebagai berikut: 6
a. Studi pendahuluan 7
Hasil penelitian Kuswanto (2017), Normayanti (2017), dan Lestari (2017) diperoleh hasil 8
wawancara dan observasi kepada mahasiswa baru tahun ajaran 2017/2018. Hasil perolehan 9
wawancara pada Tabel 5, Tabel 6, dan Tabel 7, disimpulkan bahwa mahasiswa pada keterampilan 10
proses observasi, prediksi dan kesimpulan, serta klasifikasi sebagian besar mahasiswa 11
mengungkapkan tidak pernah melakukan praktikum gesekan dan tidak memiliki pengetahuan 12
mengenai keterampilan proses tersebut. Untuk keterampilan mendefinisikan variabel secara 13
operasional mahasiswa tidak memiliki pengalaman secara langsung. Dalam melakukan pengukuran 14
sebagian mahasiswa tidak pernah menggunakan alat ukur stopwatch analog. Untuk keterampilan 15
memperoleh dan memproses data dan membuat tabel data, banyak mahasiswa yang tidak memiliki 16
pengalaman dalam memproses data dan menyajikan data dalam bentuk tabel. Keterampilan 17
merancang, menganalisis dan mendeskripkan hubungan antar variabel hanya sebagian mahasiswa 18
yang memiliki pengalaman untuk keterampilan tersebut. 19
20
Hasil observasi pada Gambar 1, Gambar 2, dan Gambar 3 disimpulkan bahwa dari aspek-aspek 21
keterampilan sebanyak 56 % mahasiswa dalam kategori sangat tidak baik pada keterampilan 22
observasi dan klasifikasi, 48% pada kategori tidak baik pada keterampilan menyimpulkan. Pada 23
keterampilan mendefinisikan variabel secara operasional sebanyak 87% mahasiswa sangat tidak 24
terampil dan 49% untuk keterampilan mengukur dengan kategori tidak terampil. Keterampilan 25
memperoleh dan memproses data mahasiswa sangat tidak terampil sebanyak 66% dan 54 % tidak 26
terampil pada keterampilan membuat tabel data. Untuk keterampilan merancang praktikum gesekan 27
67% dalam kategori tidak baik, 97 % dalam kategori sangat tidak baik pada keterampilan analisis. 28
Pada keterampilan mendeskripsikan hubungan antar variabel sebanyak 77% dan dalam melakukan 29
praktikum gesekan sebanyak 54 % tergolong tidak baik. Santiani (2013), dalam penelitiannya 30
mengatakan bahwa kemampuan KPS yang rendah akan berakibat rendahnya kemampuan metode 31
ilmiah mahasiswa, hal ini juga berarti rendahnya keterampilan berfikir mahasiswa. Keadaan ini 32
seharusnya menjadi perhatian serius untuk dibentuk pada kegiatan-kegiatan perkuliahan atau lebih 33
khusus pada kegiatan praktikum agar mahasiswa memiliki skill intelektual. 34
7
Tujuan pembelajaran praktikum Fisika Dasar I yang termuat dalam Rencana Pembelajaran 1
Semester (RPS) pada materi Gesekan melalui kegiatan praktikum diharapkan mahasiswa memiliki 2
kemampuan melakukan pengukuran dasar dan melakukan percobaan, serta dapat menganalisis data 3
dengan menggunakan teori kesalahan dan menulis laporan. Kegiatan praktikum tidak terlepas dari 4
penuntun praktikum yang akan menjadi acuan bagi mahasiswa. Salah satunya adalah materi 5
gesekan ditinjau dari aspek keterampilan proses diperoleh hasil hanya terdapat 6 keterampilan 6
proses sains yang ada diantaranya mengukur, melakukan percobaan, mengolah data, membuat tabel 7
dan membuat kesimpulan serta komunikasi. 8
Aspek keterampilan proses sangatlah diperlukan dalam setiap langkah kegiatan praktikum 9
yang seharusnya termuat dalam penuntun praktikum. Hal ini sesuai dengan pendapat Santiani 10
(2013), penuntun praktikum merupakan sebagai salah satu sumber belajar yang menumbuhkan 11
keterampilan proses sains. Kurangnya aspek keterampilan proses sains pada penuntun akan 12
berdampak pada keterampilan mahasiswa. Penggunaan model pembelajaran juga sangat diperlukan, 13
Subekti (2017) menjelaskan bahwa model pembelajaran yang memberikan kesempatan untuk 14
terlibat secara aktif dapat mengembangkan potensi secara menyeluruh. Artinya tidak hanya 15
pengetahuan saja yang bertambah, melainkan keterampilan dan sikap ilmiah juga dapat berkembang 16
secara optimal. 17
b. Desain produk 18
Tahap desain produk merupakan tahapan rancangan diantaranya adalah membuat desain 19
seperti gambar, warna, dan teks, serta hal-hal yang mendukung. Daryanto (2013) menjelaskan 20
bahwa bentuk dan ukuran huruf mempengaruhi seseorang dalam membaca. Desain produk dari 21
pengembangan penuntun ditunjukkan pada Tabel 8. Deskripsi dari rancangan pengembangan 22
produk yang akan dikembangkan sebagai berikut:(1) Bagian awal, terdiri dari cover, kata pengantar, 23
daftar isi, hak, ketentuan dan tata tertib, serta format laporan; (2) Bagian isi, terdiri dari judul 24
praktikum, masalah, tujuan, pertanyaan, alat dan bahan, hipotesis, prosedur kerja, serta analisis data 25
percobaan. (3) Bagian akhir, terdiri dari tugas dan diskusi, kesimpulan, serta daftar pustaka. 26
27
c. Hasil validasi 28
Untuk mengetahui penuntun praktikum Fisika Dasar I yang telah dihasilkan itu layak 29
diujicobakan dilakukan validasi oleh tim ahli yaitu ahli materi dan ahli media oleh validator. 30
Validasi Materi 31
Validasi tahap pertama diperoleh rata-rata untuk aspek materi pada penuntun praktikum 32
Fisika Dasar I yang telah dikembangkan sebesar 2.5 kategori baik. Hal ini sesuai dengan 33
kesimpulan dari validator materi yang menyatakan penuntun praktikum sudah baik namun 34
8
dilakukan revisi. Adapun saran yang diberikan oleh validator materi pada tahap I yaitu saran dan 1
perbaikan pada pedoman praktikum Fisika Dasar I, diantaranya sebagai berikut: 2
a. Perbaikan pada pedoman praktikum yaitu penulisan dan perbaikan kalimat. 3
b. Format laporan pada laporan akhir diubah peletakan dalam penulisan dan gambar yaitu pada 4
Gambar 4 dan Gambar 5. 5
6
Validasi pada tahap II diperoleh rata-rata untuk penuntun praktikum Fisika Dasar I dari 7
validasi materi tahap II adalah 2.9 kategori baik. Validasi tahap II ini menyatakan sudah baik dan 8
sedikit revisi. Validator memberikan saran dan perbaikan pada setiap langkah-langkah model dari 9
kegiatan praktikum gesekan bidang datar dan bidang miring, yaitu sebagai berikut: 10
a. Pada langkah kegiatan pemberian masalah diperbaiki dengan pemberian gambar dan kalimat 11
agar tujuan dari penyelesaian masalah dapat tercapai. 12
b. Data hasil percobaan terlihat pada Gambar 6 dan Gambar 7. 13
14
Validasi pada tahap III diperoleh rata-rata untuk penuntun praktikum pada aspek materi dari 15
hasil validasi materi tahap III yaitu sebesar 3.4 kategori sangat baik, validasi tahap III ini 16
menyatakan bahwa penuntun dapat digunakan dengan sedikit perbaikan yaitu pada Gambar 8 17
analisis data sebelumnya menggunakan point dalam bullets diperbaiki dengan poin huruf a,b,c,,,, 18
dst. 19
20
Validasi media dilakukan sebanyak satu kali dan diperoleh rata-rata adalah 3.2 kategori baik 21
sedikit revisi yaitu pada gambar 9 perbaikan halaman pada penuntun. Dengan adanya validasi 22
materi dan validasi media dari hasil yang telah diperoleh maka penuntun praktikum Fisika Dasar I 23
yang dikembangkan layak untuk diujicobakan. 24
25
d. Hasil uji coba 26
Uji coba dilakukan kepada mahasiswa pendidikan fisika Universitas Jambi yang telah 27
mengontrak mata kuliah Fisika Dasar I angkatan 2014, 2015, dan 2016. Hasil uji coba yang 28
dilakukan sebanyak 10 mahasiswa untuk mengetahui respon mahasiswa. Sebelum angket digunakan 29
untuk mengambil data, angket haruslah melalui proses validasi dan uji reliabilitas. Validitas yang 30
dilakukan adalah validitas logis karena angket merupakan instrumen non tes, sehingga cukup 31
melakukan validitas logis (Widoyoko, 2014). Uji reliabilitas yang dilakukan dengan cara 32
perhitungan dari persamaan alfa Crombach diperoleh bahwa koefisien korelasinya adalah 33
r11=0.728. Jika nilai Alpa > 0,60 maka dapat dinyatakan reliabel (Sujarweni, 2015). Hasil ini 34
menunjukkan bahwa angket yang digunakan memiliki reliabilitas tinggi sehingga bisa dipercaya 35
9
dan bisa digunakan untuk mengambil data yang diinginkan, yaitu data respon mahasiswa terhadap 1
penuntun praktikum yang dikembangkan. 2
Uji coba produk mendapat respon positif dari mahasiswa. Hal ini ditunjukkan dari analisis 3
angket respon dari ketiga aspek dapat dilihat pada Tabel 9 dan Gambar 10 sebagai berikut. 4
5
Tabel 9 menunjukkan bahwa analisis skor pada tiga aspek yang terbagi menjadi empat 6
indikator. Dari analisis tersebut diperoleh nilai rata-rata 3.2 pada indikator ketertarikan terhadap 7
penggunaan penuntun praktikum Fisika Dasar I, 3.2 pada indikator Ketertarikan isi penuntun 8
praktikum, dan 3.1 pada indikator keruntutan langkah praktikum, serta 3.1 pada indikator tingkat 9
kesukaran. 10
Pada Gambar 10 terlihat bahwa respon mahasiswa terhadap penuntun praktikum Fisika 11
Dasar I diperoleh respon baik dari ketiga aspek diantaranya aspek ketertarikan 3.1 (baik), aspek 12
keruntutan 3.1 (baik), dan aspek kemudahan 3 (baik). Hasil tersebut menunjukkan bahwa 13
pengembangan penuntun tersebut mampu meningkatkan keterampilan proses mahasiswa (Santiani, 14
2013). Berdasarkan kriteria interpretasi skor yang terdapat dalam Widoyoko (2014), hal tersebut 15
menunjukkan bahwa respon mahasiswa terhadap keseluruhan aspek komponen penuntun termasuk 16
dalam kategori baik. 17
Keunggulan dari penuntun praktikum ini yaitu penuntun disajikan singkat, padat dan jelas 18
yang disertai dengan gambar sehingga mudah dipahami mahasiswa, selain itu kegiatan praktikum 19
pada penuntun praktikum ini dibuat berdasarkan langkah-langkah pada model Problem Solving dan 20
berbasis keterampilan proses sains, sehingga mahasiswa mampu memecahkan masalah dengan 21
suatu percobaan yang dapat meningkatkan keterampilan proses mahasiswa. Hal ini didukung oleh 22
pernyataan Ubaidillah (2016), keterampilan proses sains lebih berkembang jika diberi permasalahan 23
untuk diselesaikan. Dan juga menurut Nworgu & Otum (2013) mengatakan, “integrated science 24
process skill combine two or more basic process skills and are therefore more advanced than basic 25
process skills. They are the immediate skills that are used in problem solving” 26
27
PENUTUP 28
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan penuntun praktikum Fisika Dasar I berbasis 29
KPS dengan menggunakan problem solving. Proses pengembangan penuntun praktikum pada 30
materi Gesekan menggunakan model Borg & Gall. Penelitian ini hanya sebatas pengembangan dan 31
uji coba produk, karena hanya untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap hasil pengembangan. 32
Hasil respon mahasiswa melalui angket pada saat uji coba terhadap penuntun praktikum diperoleh 33
10
rata-rata dari ketiga aspek diantaranya aspek ketertarikan sebesar 3.1 dengan kriteria baik, aspek 1
keruntutan sebesar 3.1 dengan kriteria baik, dan aspek kemudahan sebesar 3 dengan kriteria baik. 2
Untuk perbaikan pada penelitian selanjutnya, adapun beberapa saran yang dikemukaan oleh 3
peneliti. Diantaranya adalah sebagai berikut: 4
1. Bagi mahasiwa penuntun praktikum ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dalam 5
pelaksanakan praktikum mata kuliah Fisika Dasar I yang dapat meningkatkan KPS mahasiswa. 6
2. Bagi peneliti selanjutnya penuntun praktikum Fisika Dasar I bebasis keterampilan proses sains 7
dengan problem solving ini dapat dijadikan sebagai referensi. 8
Ucapan Terimakasih 9
Ucapan terimakasih peneliti ucapkan kepada Tim Penelitian dan mahasiswa pendidikan Fisika 10
yang telah bekerja sama sehingga penelitian ini dapat berjalan lancar serta bapak Dwi Agus 11
Kurniawan, M.Pd selaku pembimbing pada penelitian ini. 12
13
DAFTAR PUSTAKA 14
Jurnal 15
Adegoke, Benson Adesiana. 2017. Effect of Explicit Problem Solving Instruction on Secondary School Students’ 16 Achievement in Physics. International Journal of Scientific Research in Education. Vol. 10. No. 1.88-89 17
Ango, L.M. 2002. “Mastery of Science Process Skills and Their Effective Use in the Teaching of Science: An 18 Educology of Science Education in the Nigerian Context”. International Journal of Educology. 16 (1):. 11-19 30 20
Gok T, Silay I. 2008. Effect of Problem Solving Strategy Teaching on the Problem Solving Attitude of 21 CooperatingLearning Group in Physics Education. Journal of Theoryand Practice in Education. Vol. 4. No. 22 1.7-21 23
Gultepe, Nejla. 2016.. High School Science Teachers’ Views on Science Process Skills. International Journal of 24 Environmental & Science Education. Vol. 11. No. 5. 779-800 25
Hartini, E.M, Muhammad Kusasi, Rilia Iriani. 2017. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar 26 Melalui Model Problem Solving Dengan Pendekatan Saintifik Pada Materi Hidrolisis Garam. Journal of 27 Chemistry And Education. Vol. 1. No. 1. 37-45 28
Heller, Kenneth & Patricia, Ronald Keith, Scott Anderson.1992. Teaching Problem Solving Through Cooperative 29 Group Part 1: Group Versus Individual Problem Solving. . American Association of Physics Teachers. Vol. 30 60. No. 7. 627-636 31
Hodson, D.1996. Practical work in school science: exploring some directions for change. International Journal of 32 Science Education. Vol.18.No. 26. 37-41 33
Hidayah, Malikhatul. 2012. Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis SCS (Science Process Skills) Melalui Kegiatan 34 Laboratorium Sebagai Wahana Pendidikan Sains Siswa MTS. Jurnal Phenomenon. Vol 2. No 1. 125-161 35
Holyoak, K. J., & Koh, K. (1987). Surface and structural similarity in analogical transfer. Memory &Cognition, 15, 332-36 340. 37
Nworgu, L.N. & Otum, V.V. 2013. Effect of Guided with Analogy Instructional Strategy on Student Acquisition of 38 Science Process Skills, Journal of Education and Practice, 27 (4): 35 – 40. 39
Santiani. 2013. Kemampuan Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Fisika Stain Palangka Raya Pada Praktikum Fisika 40 Dasar I. EduSains. Vol 1 Nomor 2. 39-59 41
Subekti, Pri. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa 42 Kelas V. Jurnal Riset dan Konseptual. Vol. 2. No. 2. 130-139 43
11
Ubaidillah, Mujib. 2016. Pengembangan LKPD Fisika Berbasis Problem Solving Untuk Meningkatkan Keterampilan 1
Proses Sains Dan Keterampilan berpikir Tingkat Tinggi. Jurnal Edufisika. Vol. 1. No. 2.9-20 2
Wenning, C. J. 2006. A Framework for Teaching the Nature of Science. Journal of Physics Teacher Education Online, 3 3 (3): 3 – 10. 4
Zasmita, A dan Kaniawati I. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning Terhadap 5 Keterampilan Proses Sains Dan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika. Edusains. Vol 7 6 No 2 7
Zeitoun, S dan Zeina, H. 2015. Investigating the Science Process Skills in Cycle 3 National Science Textbooks in 8 Lebanon. American Journal of Educational Research .Vol. 3. No. 3.268-275 9
Buku 10
Daryanto. 2013. Menyusun Modul (Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam Mengajar). Yogyakarta: Gava Media. 11
Nurlaela, Luthfiyah & Euis Ismayanti. 2015. Strategi Belajar Berpikir Kreatif. Yogyakarta: Ombak 12
Rezba, R J, Constance. SS, Ronald. F, James. F, James. O, Harold. H J, 1995. Learning and Asseing science process 13 skills. Kndall: Hunt publishing company 14
Sujarweni, Wiratna. 2015. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press 15
Semiawan. 1992. Pendekatan Keterampilan Proses.Jakarta: Gramedia. 16
Sukmadinata ,N.S. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ROSDA 17
Widoyoko, Eko Putro. 2014. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 18
Referensi Lain 19
Fajriani. 2017. Pengembangan Modul Praktikum Kimia Dasar Terintegrasi Ilmu Fisika Mahasiswa Jurusan Pendidikan 20 Fisika. Skripsi UIN Alauddin Makassar 21
Kuswanto. 2017. Deskripsi keterampilan proses sain melalui praktikum fisika dasar untuk mahasiswa pendidikan fisika 22 tahun ajaran 2016/2017 di universitas jambi. Skripsi. Universitas Negeri Jambi (UNJA). Jambi 23
Lestari, Umi. 2017. Deskripsi Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Jambi Pada 24 Kegiatan Praktikum Fisika Dasar 1 (Keterampilan Proses Sains: Observasi, Prediksi, Klasifikasi dan 25 Kesimpulan).Skripsi. Universitas Negeri Jambi (UNJA). JambiMajid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. 26 Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset 27
Normayanti. 2017. Deskripsi Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Jambi pada 28 Kegiatan Praktikum Fisika Dasar I (KPS: Mendefinisikan Variabel Secara Operasional, Mengukur, 29 Memperoleh dan Memproses Data, dan Membuat Tabel Data). Skripsi. Universitas Negeri Jambi (UNJA). 30 Jambi 31
Octaviandari, A. 2016. Pengembangan Modul Fisika Berbasis Keterampilan Proses Sains Pada Materi Alat-alat Optik 32 Untuk Peserta Didik SMP Kelas VIII.Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga. Yogyakarta 33
34
12
HALAMAN TABEL DAN GAMBAR 1
Tabel 1. Kisi-kisi Penilaian Ahli Materi halaman 5 2
Kriteria Indikator Pencapaian
Penyajian Teknik Penyajian
Pendukung Penyajian Materi
Kelayakan Isi
Cakupan materi
Akurasi materi
Kemutakhiran
Mengembangkan keterampilan proses sains
Kebahasaan
Sesuai dengan perkembangan mahasiswa
Komunikatif
Dialogis dan interaktif
Lugas
Koherensi dan keruntutan alur piker
Penggunaan istilah
(Fajriani, 2017) 3
Tabel 2. Kisi-Kisi Insturmen Validasi Media halaman 5 4
Aspek Penilaian Indikator
Kecukupan Isi Penuntun Kesesuaian isi penuntun
Penyajian
Ketepatan Isi penuntun Organisasi
Format
Konsistensi
Bentuk dan ukuran huruf
Kemenarikan isi penuntun Kebahasaan
Desain penuntun
(Octaviandari, A. 2016) 5
Tabel 3. Kisi-Kisi Angket Respon halaman 5 6
Aspek Indikator
Ketertarikan ketertarikan terhadap penggunaan penuntun praktikum
Fisika Dasar I
Ketertarikan isi penuntun praktikum
Keruntutan Keruntutan langkah praktikum
Kemudahan Tingkat kesukaran
7
Tabel 4. Klasifikasi Kategori Penilaian Angket Respon halaman 5 8
Rentang skor Kriteria
Sangat Baik
Baik
Tidak Baik
Sangat Tidak Baik
9
10
11
12
13
13
Tabel 5. Pengelompokan Hasil Wawancara Praktikum Gesekan Sesuai Kesamaan Tanggapan dan 1
Wawasan halaman 6 2
Praktikum Gesekan Sampel yang terindikator
memiliki KPS berdasarkan
wawancara
keterangan
No Kelompok
Wawancara
Kelas Sampe
l Keterampilan Proses sains
Sampel Yang
Melaksanakan
Praktikum
A B U 1 2 3 4
1 Kelompok 1 8 4 4 16 0 0 0 0 Tidak
2 Kelompok 2 1
1 4 6 21 0 0 0 0 Tidak
3 Kelompok 3 0 1 0 1 0 0 0 0 Tidak
4 Kelompok 4 1 2 0 3 0 0 0 0 Tidak
5 Kelompok 5 3 0 0 3 3 0 0 0 Tidak
6 Kelompok 6 2 1 0 3 0 0 0 0 Tidak
7 Kelompok 7 3 3 1 7 7 0 0 0 Tidak
8 Kelompok 8 0 0 1 1 1 1 0 1 Ya
9 Kelompok 9 1 0 0 1 1 0 0 1 Ya
10 Kelompok 10 1 2 0 3 3 3 3 3 Ya
11 Kelompok 11 0 1 0 1 1 0 1 1 Ya
12 Kelompok 12 0 0 1 1 0 0 0 0 Tidak
Total Sampel 61 16 4 4 6 6
(Kuswanto, 2017) 3
Tabel 6. Hasil Wawancara Keterampilan Proses Sains (Observasi, Prediksi, Klasifikasi Dan 4
Kesimpulan) Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Jambi Pada Praktikum Fisika Dasar 1 5
(Gesekan) halaman 6 6
No Gagasan utama jawaban wawancara Jumlah Mahasiswa
KPS.
Observasi
KPS.
Prediksi
KPS.
Klasifikasi
KPS.
Kesimpulan
1 Mahasiswa pernah melakukan praktikum
fisika (gesekan) di SMA/MAN dan juga
memiliki pengetahuan keterampilan proses
sains
6 3 6 5
2 Mahasiswa pernah melakukan praktikum
fisika (gesekan) di SMA/MAN tetapi tidak
memiliki pengetahuan keterampilan proses
sains
0 3 0 1
3 Mahasiswa tidak pernah melakukan
praktikum fisika (gesekan) dan memiliki
pengetahuan mengenai keterampilan proses
sains melalui pemahaman dari internet atau
buku
17 7 31 25
4 Mahasiswa tidak pernah melakukan
praktikum fisika (gesekan) dan tidak
memiliki pengetahuan mengenai
keterampilan proses sains
37 47 23 29
5 Mahasiswa tidak pernah melakukan
praktikum fisika dan tidak memiliki
pengetahuan keterampilan proses sains
1 1 1 1
14
serta asal sekolah mahasiswa tidak
mendukung untuk praktikum fisika (SMK
Peternakan)
(Lestari, 2017) 1
Tabel 7. Hasil Wawancara Pada Praktikum Gesekan halaman 6 2
No Kelompok Jawaban Mahasiswa Jumlah
Mahasiswa
KPS Mendefinisikan Variabel Secara Operasional
1. Mahasiswa tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan mengenai
mendefinisikan variabel dalam praktikum kesetimbangan 57
2. Mahasiswa memiliki sedikit pengetahuan tentang variabel yang akan diamati 1
3. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang variabel yang akan diamati dan yang
bisa dijelaskan oleh informan. 3
Total 61
KPS Mengukur
4. Mahasiswa tidak memiliki pengalaman mengunakan stopwatch analog 36
5. Mahasiswa tidak memiliki pengalaman tetapi memiliki kemauan untuk mencari
berbagai informasi dari buku/internet 7
6. Mahasiswa memiliki pengalaman menggunakan alat ukur stopwatch analog 18
Total 61
KPS Memperoleh dan Memproses Data
7. Mahasiswa tidak memiliki pengalaman dalam memperoleh dan memproses data 15
8. Mahasiswa tidak memiliki pengalaman memperoleh dan memproses data tetapi
mengetahui menyajikan tabel data 35
9. Mahasiswa tidak memiliki pengalaman tapi mengetahui penyajian data dengan
tabel dan grafik 3
10. Mahasiswa memiliki pengalaman dan mengetahui menyajikan tabel data 7
11. Mahasiswa memiliki pengalaman dan mengetahui menyajikan tabel dan grafik
data 1
Total 61
KPS Membuat Tabel Data
12. Tidak memiliki pengalaman membuat tabel data 15
13. Tidak memiliki pengalaman membuat tabel data tetapi memiliki pengetahuan
menyajikan data dalam tabel
38
14. Memiliki pengalaman dan pengetahuan membuat tabel 8
Total 61
(Normayanti,2017) 3
Tabel 8. Story Board Penuntun Praktikum Fisika Dasar I halaman 7 4
No Visual Keterangan
1. Cover Bagian cover terdiri dari beberap bagian, yaitu:
1. Logo unja dan tulisan penuntun praktikum Fisika
Dasar I
Font: Times New Roman
Size: 18
Ukuran logo 1” x 0.99”
Color: black, red, and blue
15
2. Judul praktikum
Font: Times New Roman
Size: 24
Color: black and blue
3. Gambar pendukung modul dan Nama penulis/peneliti
serta keterangan Judul praktikum
Terdiri dari 2 gambar
Background gambar berwarna biru muda dan
biru tua
4. Kolom untuk pengisian biodata terdiri dari nama,
nim, kelompok, prodi/jurusan
5. Lembaga
Font: Times New Roman
Size: 14
Color: White and blue
2. Kata pengantar
Halaman kata pengantar memiliki bagian-bagian
berikut:
1. Judul Kata Pengantar
Times New Roman
Size: 12
Color: blue
2. Isi Kata Pengantar
Font: Times New Roman
Size: 12
Color: Black
3. Daftar Isi
Halaman ini memiliki bagian-bagian berikut:
1. Judul
Times New Roman
Size: 12
Color: blue
2. Isi
Font: Times New Roman
Size: 12
Color: Black
4. Hak, ketentuan, dan tata tertib
Halaman ini memiliki bagian-bagian berikut:
1. Judul
Font: Times New Roman
Size: 12
Color: blue
2. Isi
Font: Times New Roman
Size: 12
Color: Black
5. Format laporan Halaman ini memiliki bagian-bagian berikut:
1. Judul
Times New Roman
Size: 12
Color: blue
2. Isi
Font: Times New Roman
16
Size: 12
Color: Black
6. Judul praktikum, masalah, tujuan
Halaman ini memiliki bagian-bagian berikut:
1. Judul
Times New Roman
Size: 12
Color: blue
2. Masalah
Font: Times New Roman
Size: 12
Color: Black
3. Tujuan
Font: Times New Roman
Size: 12
Color: Black
7. Pertanyaan metode, alat dan bahan,
hipotesis, prosedur kerja, analisis data
percobaan, tugas dan diskusi serta
kesimpulan
Halaman ini memiliki bagian-bagian berikut:
1. Judul
Times New Roman
Size: 12
Color: blue
2. Isi
Font: Times New Roman
Size: 12
Color: Black
8. Daftar pustaka
Halaman ini memiliki bagian-bagian berikut:
1. Judul
Times New Roman
Size: 12
Color: blue
2. Isi
Font: Times New Roman
Size: 12
Color: Black
1
Tabel 9. Respon Mahasiswa Mahasiswa Terhadap Penuntun Praktikum Fisika Dasar I halaman 8 2
No Aspek Indikator Rata- Rata Skor
1. Ketertarikan ketertarikan terhadap penggunaan penuntun
praktikum Fisika Dasar I
3.2 Baik
Ketertarikan isi penuntun praktikum 3.2 Baik
2. Keruntutan Keruntutan langkah praktikum 3.1 Baik
17
No Aspek Indikator Rata- Rata Skor
3. Kemudahan Tingkat kesukaran 3 Baik
1
(a) (b)
2
(c) (d)
Gambar 1. Phie Chart Observasi Keterampilan Proses Sains Mahasiswa (A) Dalam Merancang 3
Praktikum Gesekan (B) Dalam Analisis Praktikum Gesekan (C) Dalam Mendeskripsikan Hub. 4
Variabel Praktikum Gesekan (D)Dalam Melakukan Praktikum Gesekan halaman 6 5
6
7
8
9
10
11
12
13
SB 0%
B 5%
TB 67%
STB 28%
PHIE CHART OBSERVASI KETERAMPILAN
PROSES SAINS MAHASISWA MERANCANG
PRAKTIKUM GESEKAN FISIKA DASAR
SB 0%
B 0%
TB 3%
STB 97%
PHIE CHART OBSERVASI KETERAMPILAN
PROSES SAINS MAHASISWA DALAM ANALISIS
PRAKTIKUM GESEKAN FISIKA DASAR
SB 0%
B 2% TB
21%
STB 77%
PHIE CHART OBSERVASI KETERAMPILAN
PROSES SAINS MAHASISWA DALAM
MENDESKRIPSIKAN HUBUNGAN ANTAR
VARIABEL PRAKTIKUM GESEKAN FISIKA
DASAR
SB 0%
B 0%
TB 46%
STB 54%
PHIE CHART OBSERVASI KETERAMPILAN
PROSES SAINS MAHASISWA DALAM
MELAKUKAN PRAKTIKUM GESEKAN FISIKA
DASAR
56%
36%
6% 2%
Diagram Keterampilan Proses
Sains Observasi Mahasiswa Pada
Praktikum Fisika Dasar 1
(Gesekan)
Sangat Tidak
Baik
Tidak Baik
Baik
Sangat Baik
(a)
0% 31%
48%
21%
Diagram Keterampilan Proses
Sains Prediksi Mahasiswa Pada
Praktikum Fisika Dasar 1
(Gesekan)
Sangat Tidak
Baik
Tidak Baik
Baik
Sangat Baik
(b)
18
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Gambar 3. Diagram KPS Mahasiswa Pada Observasi Praktikum Gesekan halaman 6 12
13
Gambar 4. Peletakan Format Laporan Sebelum Direvisi halaman 8 14
87%
13% 0% 0%
Diagram KPS Mendefinisikan
Variabel secara Operasional
Praktikum Gesekan
Sangat Tidak Terampil Tidak Terampil
Terampil Sangat Terampil
31%
49%
18% 2%
Diagram KPS Mengukur
Praktikum Gesekan
Sangat Tidak Terampil Tidak Terampil
Terampil Sangat Terampil
66%
34% 0% 0%
Diagram KPS Memperoleh dan
Memproses Data Praktikum
Gesekan
Sangat Tidak Terampil Tidak Terampil
Terampil Sangat Terampil
41%
54%
5% 0%
Diagram KPS Membuat Tabel
Data Praktikum Gesekan
Sangat Tidak Terampil Tidak Terampil
Terampil Sangat Terampil
Gambar 2. (a) Diagram Keterampilan Proses Sains Observasi; (b)
Diagram Keterampilan Proses Sains Prediksi; (c) Diagram
Keterampilan Proses Sains Klasifikasi dan (d) Diagram
Keterampilan Proses Sains Kesimpulan Mahasiswa Pada
Praktikum Fisika Dasar 1 (Gesekan) halaman 6
56%
39% 5% 0%
Diagram Keterampilan Proses
Sains Klasifikasi Mahasiswa
Pada Praktikum Fisika Dasar 1
(Gesekan)
Sangat Tidak
Baik
Tidak Baik
Baik
Sangat Baik
(c)
41%
57%
2% 0%
Diagram Keterampilan Proses
Sains Kesimpulan Mahasiswa
Pada Praktikum Fisika Dasar 1
(Gesekan)
Sangat
Tidak Baik
Tidak Baik
Baik
Sangat
Baik(d)
19
1
Gambar 5. Peletakan Format Laporan Sesudah Direvisi halaman 8 2
3
4
Gambar 6. Tabel Data Sebelum Direvisi halaman 8 5
6
Gambar 7. Tabel Data Setelah Direvisi Halaman 8 7
8
(a) (b) 9
Gambar 8. (a) Analisis Data Sebelum Direvisi (b) Analisis Data Setelah Direvisi halaman 8 10
11
(a) (b) 12
Gambar 9. (a) Halaman Sebelum Direvisi (b) Halaman Sesudah direvisi halaman 8 13
14
15
Gambar 10. Diagram Respon Mahasiswa Terhadap Penuntun Praktikum Fisika Dasar I halaman 8 16
Aspek
Kemudahan
3
Aspek
Keruntutan
3.1
Aspek
Ketertarikan
3.1
Rata-rata Respon Mahasiswa