1m! - Jakarta...5ektor konstruksi dan sektor perdagangan-hotel-restoranjuga mengalami kontraksi...
Transcript of 1m! - Jakarta...5ektor konstruksi dan sektor perdagangan-hotel-restoranjuga mengalami kontraksi...
LEMBAR DISPOSISI / CATATANDINAS KOMUNlKASI, INFORMATlKA DAN KEHUMASAN
PROVINSI DKI JAKARTA
. Tanggal Masuk •~!VL!??r.:<:·... u
Indek . u~uuuuuuuuuuu Kode • uuu.]..uuuuuuuuuuuuuuu
1m!Hall lsi Ringkas
· P'QjcGk>~ ~.ul~ fZ-~M.1\ q·~h<;Hk(gr<-s)'1~'("~"r'T~~"i01"~"':""""""""""""""
Tgl./Nomor Surat
Asa I
·.*~~iE.Z~it??:~1 · ·.· · .· .
Instruksi I Informasi : Diteruskan I Kepada :
~ t'IUirtO'\L,.,
f; Y
Sekretaris
Kabid Media Massa
abid Informasi
Publik
4. Kabid SIM
5. Kabid Infrastruktur
Perangkat Lunak
6. Kabid Infrastruktur
Perangkat Keras
7. Kabid POSTEL
Sesudah digunakan harap segera dikembalikanKepada : .
* Coret yang tidak perlu
"~~
BADAN PUSAT STATISTIKPROVINSI DKI JAKARTA
011101'
LampiranPerihal
: 31000.294: 3 (tiga) Eksp.: Pclaksanaan Rilis Berita Resmi Statistik (BRS)Triwulan I Tahun 2012
Jakarta, 7 Mei 2012
Kcpacla Yang Terhormat8apak Gubernur Provinsi OKI JakartacI i-
.JL\J<;A RTA.
Secara ri ngkas kam i laporkan dengan hormat kepada Bapak Gubernur bahwa pelaksanaan Ri Iis BRS
tanggal 7 Mci 2012 cli BPS Provinsi DIG Jakarta beljalan lancar. Materi rilis BRS triwulan 1 Tahun 2012
tentang Pcrtul11buhan Ekonomi, Incleks Tenclcnsi Konsulllen, clan Ketenagakeljaan sebagai berikut :
I. Dibanding triwulan IV tahun 2011 (q to q), perekonomian DKI JakaJia triwulan peliallla tahun 2012
tUll1buh minus 0,01 persen (cliukur clengan PDRB atas clasar harga konstan 2000).
2. Dibancling triwulan 1 tahun 201 I (yon y), perekonomian DKI Jakalia triwulan pertama tahun 2012tllll1buh 6.4 persen.
3 PI) R8 DI< I Jakarta triwulan I Tahun 2012 atas clasar harga berlaku mencapai 260,72 tri Iiun rupiah. Sektor
kcuangan, real estat clan jasa perusahaan masih menjacli penyumbang terbesar clengan kontribusi 27,6
perscn atau 71,98 triliun rupiah, sektor perclagangan, hotel clan restoran sebesar 20,9 persen atau 53,91triliun rupiah, dan sektor industri pengolahan sebesar 15,6 persen atau 40,86 triliun rupiah.
4. Dari sisi pcngeluaran, sebagian besar PDRB Provinsi DIG Jakarta triwulan I tahun 2012 cligunakan untuk
konsulllsi rUll1ah tangga sebesar 57,5 perscn, ekspor sebesar 57,2 persen, clan pelllbentukan 1l10clal tetapbruto sebesar 37, I persen.
5. Incleks Tenclcnsi l<onsull1cn (1'1'1<) DKI Jak'lI"La pacla Triwulan 1-2012 sebesar 110,23 artinya kondisi
ckonoll1i konsumcn pacla Triwulan 1-2012 meningkat/lebih baik clari triwulan sebelumnya.
6. Pada bulan Fcbruari 2012 jumlah angkatan kelja cli Provinsi OKI Jakalia tercatat sebanyak 5,28 jutaorang yang tercliri dari 4,72 juta orang bekelja dan 566,5 ribu orang mencari pekeljaan.
7. Tingkat partisipasi angkatan l(CIja (TPAK) tercatat 70,83 persen clan tingkat pengangguran terbuka (TPT)
sebesar 10,72 perscn
Demikian laporan kami, atas pcrhatian Bapak Gubernur kami mengucapkan terillla kasih.
TCl11bllsan.Kcpada Yang Terhormat:
I(cpala BPS Rl (sebagai laporan).2. Sekrctaris Oaerah Provo OKI Jakarta.3. Pnra [)cplili GlIbcrnlir.,I Ocpliti Bidang Ncraca dan Analisis Statistik BPS R.l.5 Oepliti Bidang Statistik Sosial BPS Rl.6. Walikota/L3l1pati Kota/Kabupaten Administrasi
sc Provo OKl Jakarta.7. Kepnln Bapcdn Provinsi DK! Jaknrtn.X !'ma i\sistcil Sekrctaris Daerah Provo DKI Jakarta.<J. Kepala BPI(D Provo OKl Jakarta.In. Kcpala Biro Adm. Perekonomian Provo OKI Jakm1a.II. Kepala Biro Adm. Kescjahteraan Masyarakat Provo OKI Jakarta.12. Kepala Dinas Kominfo dan Kehllmasan Provo OKI Jakarta.13 Kcpala Dinas Tcnaga Kerja dan Transmigrasi.
SAT STATISTIK~P~O~KIJAKARTA
~~ALA,
Gedung BIPI JI. Letjen Suprapto - Cempaka Putih - Jakarta 10510 TeIp. 42877301 Fax. 42877350 E-mail: [email protected]
B,EH.ITA HEBPS PROVINSI DKI JAKARTA
PERTUMBUHAN EKONOMI OKI JAKARTA
TRIWULAN I TAHUN 2012
STIK
No.21/05/31/Th. XIV, 7 Mei 2012
)0> Perekonomian OK! Jakarta pada triwulan 1/2012 yang diukur berdasarkan PORB atas dasar
harga konstan 2000 menunjukkan kondisi yang cenderung stagnan dengan pertumbuhan
sebesar minus 0,01 persen dibandingkan triwulan 1V/2011 (q to q). Dari sisi lapangan
usaha, kondisi tersebut antara lain disebabkan oleh penurunan yang terjadi di sektor
sektor dominan seperti sektor perdagangan-hotel-restoran dan sektor konstruksi (masing
masing minus 1,0 persen), serta sektor industri pengolahan (minus 0,5 persen). Dari sisi
pengeluaran, kondisi tersebut disebabkan oleh penurunan komponen Pembentukan Mcx:lal
Tetap Bruto/PMTB (minus 4,5 persen), dan pengeluaran konsumsi pemerintah (minus 35,9
persen).
)0> Sementara itu jika PORB triwulan 1/2012 dibandingkan dengan PORB triwulan 1/2011 (yon
J1 mengalami pertumbuhan sebesar 6,4 persen. Dari sisi lapangan usaha semua sektor
mengalami pertumbuhan positif, kecuali sektor pertambangan-penggalian. Pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh sektor pengangkutan-komunikasi yakni 13,7 persen, kemudian disusul
oleh sektor jasa-jasa sebesar 7,8 persen, dan sektor perdagangan-hotel-restoran sebesar
7,0 persen. Dari sisi komponen pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
komponen ekspor yaitu sebesar 8,7 persen, dan komponen pembentukan mcx:lal tetap
brute sebesar 8,0 persen.
)0> Besaran PORB OK! Jakarta atas dasar harga berlaku pada triwulan 1/2012 mencapai
Rp 260,72 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 108,81
triliun. Dari sisi lapangan usaha, peranan tiga sektor utama yakni sektor keuangan-real
estate-jasa perusahaan, sektor perdagangan-hotel-restoran, dan sektor industri pengolahan
terhadap struktur perekonomian OK! Jakarta sekitar 64 persen. Sementara dari sisi
pengeluaran, pada triwulan 1/2012 sebagian besar PDRB Provinsi OK! Jakarta digunakan
untuk memenuhi konsumsi rumahtangga, yakni sebesar 57,5 persen dan pembentukan
mcx:lal tetap brute sebesar 37,1 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No.21/05/31fTh. XIV, 7 Mei 2012 r 1
I. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I Tahun 2012
Perekonomian OKI Jakarta pada triwulan 1/2012 bila dibandingkan dengan triwulan IV/2011
(q to q) menunjukkan kondisi yang relatif stagnan pada posisi minus 0,0 persen. Oilihat dari siklus
kegiatan ekonomi, kondisi tersebut mencerminkan kondisi yang cukup baik mengingat pada kuartal
pertama kegiatan ekonomi cenderung berjalan lebih lambat dari quartal sebelumnya.
Pada triwulan pertama 2012 sejumlah peristiwa turut mewarnai perekonomian Jakarta. Selain
pola perekonomian yang cenderung lebih lambat dari triwulan lainnya wacana kemungkinan
diterapkannya kebijakan baru mengenai harga dan subsidi BBM turut menahan laju pertumbuhan
ekonomi Jakarta. Namun demikian, di lain sisi sejumlah event berskala internasional dan momen
pergantian tahun masih mampu mendorong pertumbuhan di sektor jasa.
Pada triwulan 1/2012, pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor keuangan-real estat-jasa
perusahaan sebesar 0,9 persen. Kemudian disusul oleh sektor pengangkutan-komunikasi sebesar 0,6
persen, dan sektor jasa-jasa dengan pertumbuhan 0,5 persen. Pada sektor keuangan dan jasa
pertumbuhan ekonomi utamanya masih didorong oleh kinerja sektor keuangan, baik perbankan maupun
kegiatan keuangan non bank, jasa perusahaan dan jasa hiburan. Salah satu hal yang turut memberikan
andil pada pertumbuhan sektor keuangan adalah peningkatan pada surplus usaha Bank Umum. Selain
peningkatan kinerja sub sektor keuangan, pertumbuhan ekonomi OKI Jakarta juga didorong oleh
pertumbuhan pada sub sektor real estat dan jasa perusahaan. Relatif rendahnya suku bunga perbankan
mendorong peningkatan penjualan properti di Jakarta. Oi lain sisi, Booming kegiatan industri kreatif di
Jakarta, terutama kuliner, musik, fashion, dan seni pertunjukan yang membutuhkan tempat untuk
pemasaran (showroom maupun workshop) selain mendorong kinerja sektor jasa hiburan dan jasa
perusahaan juga menjadi salah satu pendorong peningkatan kegiatan di sub sektor real estat.
Tabell.Laju Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Menurut Lapangan Usaha
{Persentase}
Triw IV/2011 Triw 1/2012 Triw 1/2012 SumberLapangan Usaha terhadap terhadap terhadap Pertumbuhan
TriwIII/2011 Triw IV/2011 triw 1/2011 yon y
(1) (2) (3) (4) (5
Pertanian -0,7 - 0,3 0,5 0,0
Pertambangan dan Penggalian 0,0 - 0,0 -1,1 0,0
Industri Pengolahan 0,8 - 0,5 1,5 0,2
Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,9 0,1 3,8 0,0
Konstruksi 1,0 - 1,0 6,2 0,6
Perdagangan, Hotel, dan Restoran 2,0 - 1,0 7,0 1,5
Pengangkutan dan Komunikasi 4,4 0,6 13,7 1,7
Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 1,1 0,9 5,1 1,4
Jasa-jasa 2,6 0,5 7,8 0,9
PDRB 1,8 -0,0 6,4 6,4
PDRB Tanpa Migas 1,8 - 0,0 6,4Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta
2 Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta NO.21/05/31fTh. XIV, 7 Mei 2012
5ementara itu sektor lainnya menunjukkan penurunan kinerja. 5ektor industri pengolahan turun
tipis ke level minus 0,5 persen. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan kinerja industri tekstil, industri
mesin dan perlengkapannya, serta industri kendaraan bermotor, trailer, dan semi trailer. Derasnya impor
barang-barang cina yang harganya relatif lebih murah menjadi salah satu penyebab menurunnya
permintaan produk tekstil dalam negeri selain karena kapasitas industri tekstil yang mulai menunjukkan
penurunan akibat mesin-mesin yang mulai usang. 5ementara industri mesin dan kendaraan bermotor
lebih karena penurunan permintaan.
5ektor konstruksi dan sektor perdagangan-hotel-restoran juga mengalami kontraksi sebesar
minus 1 persen. Penurunan nilai impor dan kinerja sektor industri menjadi salah satu penyebab turunnya
sektor perdagangan-hotel-restoran. 5ementara penurunan kinerja sektor konstruksi lebih disebabkan
oleh belum maksimalnya penyerapan belanja pemerintah, terutama yang berkenaan dengan
pembangunan fisik dan perbaikan besar.
Gambar 1. Laju Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Menurut Lapangan Usaha
15
12
~9
cIII
.s:::: 6:l.0E€ 3Q)~
0
-3.~~~~ ~~ "
~'l-~ :<l>~ ~~4>,f" 'S'
<f'~
,1>-~ ~ ~
v~ .-i:>"" ~ .•:$Pf? '1><::' ~
.10<:' ~-G'i ~~"T" eJ' ~C8
~ q,rz;
~~~~~ ''1>4>='>V .-,{"~ ...,'1>'"
Triw IV/2011 tertladaQ Triwlll/2011 • Triw 112012 tertladaQ Triw IV12011 Triw 112012 tertladaQ triw 1/2011
PORB triwulanan bila dibandingkan dengan triwulan yang sarna tahun sebelumnya
mencerminkan perubahan tanpa dipengaruhi oleh faktor musim. PORB OK! Jakarta triwulan 1/2012 jika
dibandingkan dengan triwulan 1/2011 (yon n secara total tumbuh 6,4 persen. Pertumbuhan tertinggi
dicapai oleh sektor pengangkutan-komunikasi, yakni sebesar 13,7 persen, kemudian diikuti oleh sektor
jasa-jasa sebesar 7,8 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran sebesar 7,0 persen, sektor konstruksi
sebesar 6,2 persen, keuangan-real estate-jasa perusahaan sebesar 5,1 persen, sektor Iistrik-gas-air
bersih sebesar 3,8 persen, sektor industri pengolahan sebesar 1,5 persen, dan sektor pertanian sebesar
0,5 persen.
Kajian lain yang menarik untuk dicermati adalah besarnya sumbangan masing-masing sektor
dalam menciptakan laju pertumbuhan ekonomi di OK! Jakarta selama periode tertentu. 5ektor-sektor
ekonomi dengan nilai nominal besar tetap akan menjadi penyumbang terbesar bagi pertumbuhan
ekonomi meskipun pertumbuhan sektor yang bersangkutan relatif kecil. Begitu pula sebaliknya. Ini
semua tentunya tercipta jika iklim perekonomian dan politik relatif stabil.
Serita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No.21/05/31/Th. XIV, 7 Mei 2012 T3
Pada triwulan 1/2012, sumber pertumbuhan terbesar diberikan oleh sektor pengangkutan dan
komunikasi, kemudian diikuti oleh sektor perdagangan-hotel-restoran, dan sektor keuangan-real estate
jasa perusahaan. Sektor industri pengolahan, sektor konstruksi dan sektor jasa-jasa menyumbang
pertumbuhan dibawah satu persen. Sedangkan sektor Iistrik-gas-air bersih, sektor pertambangan
penggalian dan sektor pertanian peranannya sangat keeil dalam mendorong pertumbuhan ekonomi DKI
Jakarta pada triwulan I.
II. Nilai PDRB menurut Lapangan Usaha Triwulan IV/2011 dan Triwulan 1/2012
PDRB DKI Jakarta meneerminkan kemampuan produksi dari sektor-sektor ekonomi yang ada di
Jakarta tanpa memperhitungkan dari mana asal faktor produksi yang digunakan dalam proses
produksinya. Nilai tambah yang dieiptakan oleh sektor-sektor ekonomi kemudian diperhitungkan menurut
harga tahun dasar untuk dapat melihat pertumbuhan produksi seeara riil. Hal tersebut dilakukan untuk
menghilangkan pengaruh harga pada besaran yang tercipta.
PDRB atas dasar harga berlaku Provinsi DKI Jakarta pada triwulan 1/2012 adalah sebesar
Rp 260,72 triliun, sedangkan pada triwulan IV/2011 sebesar Rp 258,30 triliun, atau terjadi peningkatan
Rp 2,4 triliun. Sedangkan berdasarkan atas harga konstan 2000, PDRB triwulan 1/2012 meneapai
Rp 108,81 triliun dan triwulan IV/2011 adalah Rp 108,82 triliun.
Tabel2.PDRB Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000(Miliar Rupiah)
Berlaku Konstan 2000
LAPANGAN USAHATriw IV/2011 Triw 1/2012 Triw IV/2011 Triw 1/2012
1) (2) (3) (4) (5)
Pertanian 232,53 233,54 76,75 76,48
Pertambangan dan Penggalian 1.265,66 1.313,10 256,67 256,54
Industri Pengolahan 40.331,96 40.855,91 15.702,69 15.618,75
Listrik Gas dan Air Bersih 2.474,79 2.493,55 683,39 684,38
Konstruksi 29.612,58 29.530,25 11.409,86 11.291,19
Perdagangan, Hotel dan Restoran 53.887,83 53.908,30 23.931,16 23.699,92
Pengangkutan dan Komunikasi 26.970,68 27.166,40 14.191,13 14.273,64
Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 70.682,75 71.976,13 29.803,96 30.080,51
Jasa-jasa 32.842,59 33.240,00 12.766,81 12.825,69
PDRB 258.301,36 260.717,17 108.822,42 108.807,10
PDRB Tanpa Migas 257.035,70 259.404,07 108.565,75 108.550,56
Sumber: BPS Provinsi DK! Jakarta
4 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta NO.21/05/31fTh. XIV, 7 Mei 2012
Selama triwulan 1/2012, berdasarkan PORB atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang
menghasilkan nilai tambah brute produk barang dan jasa terbesar adalah sektor keuangan-real estat-jasa
perusahaan sebesar Rp. 71,98 triliun, kemudian diikuti oleh sektor perdagangan-hotel-restoran sebesar
Rp. 53,91 triliun, dan sektor industri pengolahan sebesar Rp 40,86 triliun. Sedangkan berdasarkan atas
harga konstan 2000, ketiganya menghasilkan nilai tambah masing-masing sebesar Rp 30,08 triliun untuk
sektor keuangan-real estat-jasa perusahaan, Rp 23,7 triliun untuk sektor perdagangan-hotel-restoran,
dan Rp 15,62 triliun untuk sektor industri pengolahan.
III. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 danTriwulan I Tahun 2011 - 2012
Selama tahun 2010 dan 2011 perekonomian OKI Jakarta masih didominasi oleh sektor keuangan
real estat-jasa perusahaan, sektor perdagangan-hotel-restoran, dan sektor industri pengolahan. Pada
tahun 2010 ketiganya memberi kontribusi sebesar 64,2 persen dan pada tahun 2011 kontribusi ketiganya
sedikit menurun menjadi 64 persen. Pada triwulan 1/2012 nilainya relatif stabil pada kisaran 64 persen.
Secara umum, peranan ketiganya berkisar antara 28 persen untuk sektor keuangan-real estat-jasa
perusahaan, 21 persen untuk sektor perdagangan-hotel-restoran, dan sekitar 16 persen untuk sektor
industri pengolahan.
Tabel3.Struktur PORB Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2010-2011 dan Triwulan I Tahun 2011-2012(Persentase)
Triwulan 1Lapangan Usaha 2010 2011
2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)
Pertanian 0,1 0,1 0,1 0,1
Pertambangan dan Penggalian 0,4 0,5 0,5 0,5
Industri Pengolahan 15,7 15,5 15,7 15,6
Listrik, Gas dan Air Bersih 1,0 1,0 1,0 1,0
Konstruksi 11,4 11,5 11,4 11,3
Perdagangan, Hotel dan Restoran 20,7 20,9 20,7 20,9
Pengangkutan dan Komunikasi 10,2 10,3 10,2 10,4
Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 27,7 27,5 27,9 27,6
Jasa-jasa 12,7 12,6 12,6 12,7
PDRB OKI Jakarta 100,0 100,0 100,0 100,0
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta
Seperti halnya dengan tahun-tahun sebelumnya, perekonomian OKI Jakarta pada triwulan
1/2012 juga masih didominasi oleh sektor keuangan-real estat-jasa perusahaan, sektor perdagangan
hotel-restoran, dan sektor industri pengolahan dengan kontribusi masing-masing sebesar 27,6 persen,
Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No.21/05/31fTh. XIV, 7 Mei 2012 5
sebesar 20,9 persen dan sebesar 15,9 persen. Bila dibandingkan triwulan 1/2011, pada triwulan 1/2012
hampir semua sektor memberikan kontribusi yang relatif stabil, kecuali sektor perdagangan-hotel
restoran, sektor pengangkutan-komunikasi, dan sektor jasa-jasa yang mengalami kenaikan.
IV. PDRB menurut Pengeluaran Triwulan I Tahun 2012
Oari sisi pengeluaran, PORB OKI Jakarta dipengaruhi oleh berbagai komponen permintaan, yaitu
pengeluaran konsumsi rumahtangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap
bruto (PMTB) atau investasi, dan ekspor-impor. Tinjauan struktur PORB menurut komponen pengeluaran
menunjukkan alokasi penggunaan PORB yang tercipta di suatu daerah pada satu kurun waktu tertentu.
Tabel4.PDRB Menurut Komponen Pengeluaran
Atas Dasar Harga Berlaku
Nilai (Miliar Rp) Struktur (Persen)No Komponen Pengeluaran
Triw IV/20ll Triw 1/2012 Triw IV/20ll Triw 1/2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Konsumsi Rumahtangga 147.177,70 149.858,89 57,0 57,5
2 Konsumsi Pemerintah 32.509,61 21.432,77 12,6 8,2
3 PMTB 98.453,82 96.728,40 38,1 37,1
4 Ekspor 143.326,66 149.213,57 55,5 57,2
5 Oikurangi Impor 163.166,42 156.516,47 63,2 60,0
PORB 258.301,36 260.717,16 100,0 100,0
Sumber : BPS Provinsi DK! Jakarta
5elama triwulan 1/2012 komponen konsumsi rumahtangga masih mendominasi pengeluaran
dengan memberikan kontribusi sebesar 57,5 persen (Rp 149,86 triliun), kemudian diikuti komponen
ekspor dan PMTB masing-masing sebesar 57,2 persen (Rp 149,2 triliun) dan 37,1 persen (Rp. 96,73
triliun). Komponen konsumsi pemerintah sebesar 8,2 persen, atau sebesar Rp 21,43 triliun. 5elanjutnya,
kontribusi yang berasal dari komponen komponen impor (sebagai pengurang) mencapai 60 persen, atau
menyerap sekitar Rp 156,52 triliun dari total PDRB.
Gambar 2. Distribusi PDRB Menurut Pengeluaran
80
60
40
20
oTriw IV/2011 Triw 12012
• Konsumsi RT & Nirtaba o Konsumsi Pemerintah .PMTB • Ekspor Impor
6 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta NO.21/05/31/Th. XIV, 7 Mei 2012
Tinjauan terhadap laju pertumbuhan secara komponen triwulan 1/2012 terhadap triwulan
IV/2011 (q to q), komponen pengeluaran konsumsi pemerintah, PMTB, dan Impor adalah komponen
dengan pertumbuhan dibawah nol persen, yaitu masing-masing sebesar, minus 35,9 persen untuk
konsumsi pemerintah dan minus 4,5 persen untuk PMTB dan minus 4,5 untuk impor. Sementara itu,
komponen yang tumbuh diatas nol persen adalah konsumsi rumahtangga dan ekspor yaitu sebesar 1
persen dan 0,4 persen. Tingkat penyerapan konsumsi pemerintah pada triwulan 1 selalu lebih rendah dari
penyerapan triwulan IV, demikian juga untuk PMTB yang melemah lebih dikarenakan kinerja ekonomi di
triwulan pertama yang masih rendah atau kapasitas produksi yang belum optimal.
Pertumbuhan triwulan 1/2012 dibandingkan dengan triwulan 1/2011 (yon y) menurut komponen
pengeluaran menunjukkan bahwa komponen ekspor dan PMTB mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu
masing-masing sebesar 8,7 persen dan 8,0 persen. Setelah itu diikuti oleh komponen konsumsi rumah
tangga (6,1 persen), dan konsumsi pemerintah (5,1 persen).
labelS.PDRB menurut Komponen Pengeluaran
Atas Dasar Harga Konstan 2000
Nilai (Milliar Rp) Pertumbuhan (%)Sumber
No Komponen Pengeluaran Triw 1/2012 Triw 1/2012 Pertumbuhan
Triw IV/2011 Triw 1/2012terhadap Triw terhadap triw yon y
IV/2011 1/2011(q to q) (yon y)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Konsumsi Rumahtangga 57.106,7 57.687,1 1,0 6,1 3,2
2 Konsumsi Pemerintah 6.714,1 4.301,4 - 35,9 5,1 0,2
3 PMTB 40.739,7 38.909,1 - 4,5 8,0 2,8
4 Ekspor 77.127,5 77.461,7 0,4 8,7 6,1
5 Dikurangi Impor 72.865,5 69.552,2 - 4,5 9,5 5,9
PDRB 108.822,4 108.807,1 - 0,0 6,4 6,4
Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta NO.21/05/31fTh. XIV, 7 Mei 2012 7
BPS PROVINSI DKIJAKARTA
Informasi lebih lanjut hubungi:
Ir. Dwi Paramita Dewi, MEBidang Neraca Wilayah &. Analisis Statistik
TeleponFaxe-mailHomepage
[email protected]://iakarta.bps.go.id/
BE-RIT. REBPS PROVINSI DKI JAKARTA
No. 23/05/31ITh XIV, 7 Mei 2012
KEAOAAN KETENAGAKERJAAN 01 OKI JAKARTAFEBRUARI 2012
TPT OKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2012 SEBESAR 10,72 PERSEN
~ Jwnlah angkatan kerja pada Februari 2012 tercatat 5,28 juta orang, bertambah sekitar 273,40
ribu orang dibandingkanjwnlah angkatan kerja pada Februari 2011 sebesar 5,01 juta orang.
~ Jwnlah penduduk yang bekerja di Provinsi DKI Jakarta pada Februari 2012 sebesar 4,72 juta
orang, bertambah sekitar 249,59 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2011
sebesar 4,47 juta orang.
~ Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi DKI Jakarta pada Februari 2012 sebesar
10,72 persen, mengalarni sedikit penurunan yaitu 0,11 poin dibandingkan keadaan Februari
2011 (10,83 persen). Namun demikian secara abso1ut jwnlah pencari kerja menga1arni
peningkatan sebesar 23,8 ribu orang, dari 542,71 ribu orang pada Februari 2011 menjadi
566,51 ribu orang pada Februari 2012.
~ Pada periode Februari 2011 - Februari 2012, terjadi penambahan penduduk yang bekerja di
sektor primer 22,39 ribu orang, dan sektor tersier 250,27 ribu orang, sementara itu sektor
sekunder berkurang 23,07 ribu.
~ Pada Februari 2012, status pekerjaan sebagai buruhlkaryawan merupakan yang terbanyak,
yaitu sebesar 3,05 juta orang (64,68 persen), diikuti berusaha sendiri sebesar 804,05 ribu
orang (17,05 persen), sedangkan yang terkeci1 adalah pekerja bebas sebesar 75,17 ribu orang
(1,59 persen).
~ Berdasarkan jwnlah jam kerja pada Februari 2012, sebanyak 4,16 juta orang (88,14 persen)
bekerja 1ebih dari 35 jam per minggu, sedangkan pekerja dengan jwnlah jam kerja kurang dari
8 jam per rninggu hanya sebesar 23,39 ribu orang (0,50 persen).
~ Pada Februari 2012, pekerja yang berpendidikan Diploma dan Universitas adalah yang
terbanyak, yaitu 1,13 juta orang (23,89 persen), diikuti dengan pendidikan SLTA Umum
sebanyak 1,09 juta orang (23,05 persen).
1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Angka Pengangguran
Secara kese1uruhan struktur ketenagakerjaan di Provinsi DKI Jakarta pada bulan Februari 2012
te1ah mengalarni perubahan. Pada bulan Februari 2012, jumlah angkatan kerja tercatat 5,28 juta orang,
naik sebesar 273,4 ribu orang dibanding keadaan Februari 2011. Peningkatan jumlah angkatan kerja
terjadi pada angkatan kerja 1aki-1aki sebanyak 118,0 ribu dan perempuan sebanyak 155,4 ribu.
Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 23/05/31ITh XIV, 7 Mei 20121 1
Jumlah penduduk yang bekerja meningkat dari 4,47 juta orang pada Februari 2011 menjadi 4,72
juta orang pada Februari 2012, atau terjadi peningkatan sebesar 249,59 ribu orang. Selama satu tahun ini,
peningkatan jumlah penduduk yang bekerja didominasi oleh perempuan. Peningkatan penduduk
perempuan yang bekerja sebesar 132,51 ribu orang, sementara itu penduduk laki-laki yang bekerja
mengalami peningkatan sebesar 117,08 ribu orang.
Selama periode 2011-2012, angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan
dari 10,83 persen menjadi 10,72 persen, atau terjadi penurunan sebesar 0,11 poin. Menurut jenis kelamin,
TPT laki-laki mengalami penurunan dari 9,67 persen menjadi 9,34 persen, sementara TPT perempuan
mengalami sedikit kenaikan dari 12,71 persen menjadi 12,86 persen.
Secara absolut, jumlah penganggur mengalami peningkatan sebesar 23,8 ribu orang dari 542,71
ribu orang pada Februari 2011 menjadi 566,51 ribu orang pada Februari 2012. Selama setahun terakhir,
penambahan penganggur laki-laki sebesar 0,91 ribu orang dan penambahan penganggur perempuan
sebesar 22,89 ribu orang.
Sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk bekerja, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK)
mengalami peningkatan sebesar 2,89 persen yaitu dari 67,94 persen pada Februari 2011 menjadi 70,83.
persen pada Februari 2012. TPAK laki-laki mengalami peningkatan dari 83,15 pada Februari 20 II
persen menjadi 85,32 persen pada Februari 2012, dan TPAK perempuan juga mengalami peningkatan
dari 52,44 persen menjadi 56,05 persen.
TabellPenduduk Usia 15 Tabun ke Atas
Menurut Kegiatan Utama 2010-2012(ribu orang)
Februari 2010 Februari 2011 Februari 2012Kegiatan Utama
Laki-Iaki Perempuan Jumlah Laki-Iaki Perempuan Jumlah Laki-Iaki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Angkatan Ke~a 2.859,91 1.886,46 4.746,37 3.095,46 1.914,37 5.009,83 3.213,45 2.069,78 5.283,23
a. Beke~a 2.565,73 1.643,17 4.208,9 2.796,11 1.671,01 4.467,12 2.913,19 1.803,53 4.716,72
b. Penganggur 294,18 243,29 537,47 299,35 243,36 542,71 300,26 266,25 566,51
2. Bukan Angkatan Ke~a 577,63 1.776,75 2.354,38 627,47 1.736,11 2.363,58 553,04 1.623,17 2.176,21
3. Tingkal Partisipasi Angkatan83,20 51,50 66,84 83,15 52,44 67,94 85,32 56,05 70,83
Ke~a (TPAK %)
4. Tingkal Pengangguran Terbuka10,29 12,90 11,32 9,67 12,71 10,83 9,34 12,86 10,72
(TPT%)
2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Distribusi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha, dibedakan menurut tiga sektor utama
yaitu sektor primer, sekunder dan tersier. Sektor primer merupakan gabungan sektor pertanian dan
pertambangan, sektor sekunder merupakan agregat sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, serta
sektor listrik, gas dan air. Sektor tersier merupakan gabungan sektor perdagangan, hotel dan restoran;
sektor angkutan dan komunikasi; sektor keuangan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa kemasyarakatan.
2 Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 23/05/31ITh XIV, 7 Mei 2012
Tabel 2 memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja menurut tiga sektor utama. Selama
periode Februari 2011-2012 telah terjadi perubahan penduduk bekerja pada sejumlah sektor. Sektor
primer terjadi peningkatan penduduk bekerja sebesar 22,39 ribu orang, sektor tersier mengalami
peningkatan sebesar 205,27 ribu orang, sementara itu sektor sekunder mengalami penurunan sebanyak
23,07 ribu orang. Peningkatan yang cukup signifikan pada sektor tersier sebagian besar merupakan
kontribusi dari lapangan usaha perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi serta lapangan usaha
lembaga keuangan, real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan.
Tabel2Penduduk Usia 15 Tabun ke Atas yang Bekerja
menu rut Sektor Utama, 2010-2012(ribu orang)
Sektor Utama
ill1. Primer
2. Sekunder
3. Tersier
Jumlah
Februari 2010 Februari 2011 Februari 2012Selisih Kol (4) dan
kol (3)(2) (3) (4) (5)
41,33 101,72 124,11 22,39
783,79 829,17 806,10 -23,07
3.383,78 3.536,24 3.786,51 250,27
4.208,90 4.467,12 4.716,72 249,60
3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama
Secara sederhana, pendekatan kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat
diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan utama. Dari enam kategori status pekerjaan utama, pendekatan
pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruhlkaryawan,
sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, pada bulan Februari 2012 terdapat
sebanyak 3,26 juta orang penduduk (69,14 persen) bekerja pada kegiatan formal, dan 1,46 juta orang
(30,86 persen) bekerja pada kegiatan informal.
Dari Tabel 3 terlihat bahwa dari 4,72 juta orang yang bekerja, status pekerjaan yang terbanyak
sebagai buruhlkaryawan sebesar 3,05 juta orang (64,68 persen), diikuti berusaha sendiri sebesar 0,80 juta
Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 23/05/31ITh XIV, 7 Mei 20121 3
orang (17,05 persen), sedangkan yang terkecil adalah pekerja bebas sebesar 75,17 ribu orang (1,59
persen).
Dari penduduk yang bekerja dengan status buruh/karyawan, 62,38 persen adalah laki-Iaki dan
37,62 persen perempuan. Sementara itu, penduduk yang bekerja dengan status berusaha sendiri, sebagian
besar adalah laki-Iaki yaitu 71,29 persen dan 28,71 persen perempuan.
Dalam periode satu tahun terakhir (Februari 2011 - Februari 2012) terdapat penambahan pekerja
dengan status buruhlkaryawan sebesar 188,39 ribu orang, dan pekerja keluarga atau pekerja tidak dibayar
sebesar 36,97 ribu orang.
4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja
Secara umum, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja perminggu tidak
mengalami perubahan berarti. Pada Februari 2012, pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam
perminggu proporsinya relatif kecil yaitu hanya 23,39 ribu orang (0,50 persen) dari total penduduk yang
bekerja. Sementara itu penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu
pekerja dengan jam kerja 35 jam ke atas perminggu jumlahnya mencapai 4.157,49 ribu orang (88,14
persen).
Tabel4Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Menurut Jumlah Jam Kerja Seminggu, 2011-2012(ribu orang)
Jumlah Jam Kerja Februari 2011 Februari 2012
seminggu Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah
3) (4) (5) (6) ( )
1-7 14,40 23,17 37,57 2,16 21,23 23,39
8-14 18,80 44,08 62,87 27,28 55,63 82,91
15-24 84,41 104,74 189,15 102,81 89,88 192,69
25-34 154,27 160,84 315,11 114,26 145,97 260,23
35+ *) 2.524,23 1.338,19 3.862,43 2.666,69 1.490,81 4.157,49
Jumlah 2.796,11 1.671,01 4.467,12 2.913,19 1.803,53 4.716,72
*) Tennasuk sementara tidak bekerja
5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan
Pada Februari 2012, jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang
ditamatkan untuk semua golongan pendidikan mengalami perubahan jika dibandingkan keadaan Februari
2011. Penduduk bekerja yang mengalami kenaikan adalah jenjang pendidikan Diploma dan Universitas,
serta SO ke bawah. Sedangkan Jenjang pendidikan lainnya yaitu SLTP, SMA umum dan SMA kejuruan
mengalami penurunan.
Pada Februari 2012, pekerja dengan jenjang pendidikan Diploma dan Universitas mendominasi,
yaitu sebesar 1.126,90 ribu orang (23,89 persen), diikuti dengan pendidikan SMA Umum sebesar
1.087,04 ribu orang (23,05 persen).
4 Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 23/05/31ITh XIV, 7 Mei 2012
Tabel5Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2011-2012(ribu orang)
Pendidikan Tertinggi yang Februari 2011 Februari 2012Ditamatkan Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah
(1 ) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
SD Ke Bawah 471,40 403,43 874,83 500,09 438,56 938,65
SLTP 414,31 346,57 760,87 442,91 302,23 745,13
SMAUMUM 816,94 271,66 1.088,60 749,25 337,78 1.087,04
SMA KEJURUAN 579,88 268,94 848,82 537,83 281,16 818,99
DIPLOMA DAN513,58 380,43 894,01 683,11 443,79 1.126,90UNIVERSITAS
Jumlah 2.796,11 1.671,01 4.467,12 2.913,19 1.803,53 4.716,72
6. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan
Tingkat pengangguran terbuka menurut tingkat pendidikan selama periode Februari 2011-2012
te1ah mengalami perubahan. Pada tingkat pendidikan SMA Kejuruan dan Diploma serta Universitas,
tingkat pengangguran cenderung mengalami penurunan, sementara untuk tingkat pendidikan SMA
Umum, SLTA dan SO ke bawah mengalami kenaikan. Tingkat pengangguran terbuka pada tingkat
pendidikan SMA kejuruan mengalami penurunan sebesar 3,91 persen, yaitu dari 15,31 persen pada
Februari 2011 menjadi 11,44 persen pada Februari 2012. Begitu pula, pada tingkat pendidikan Diploma
dan Universitas, tingkat pengangguran mengalami penurunan sebesar 2,91 persen, yaitu dari 12,88 persen
pada Februari 2011 menjadi 9,97 persen pada Februari 2012.
Tingkat pengangguran yang mengalami kenaikan tertinggi yaitu pada tingkat pendidikan SO ke
bawah, kenaikkannya mencapai 3,00 persen yaitu dari 4,19 persen (Februari 2011) menjadi 7,20 persen
(Februari 2012). Sedangkan untuk tingkat pendidikan SLTP dan SLTA Umum kenaikannya adalah 1,90
persen dan 2,08 persen.
Tabel6Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2011-2012(persen)
Pendidikan Tertinggi yang Februari 2011 Februari 2012
Ditamatkan Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah
(1 ) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
SD Ke Bawah 5,43 2,71 4,19 12,19 0,76 7,20
SLTP 6,66 6,38 6,53 9,69 6,99 8,61SMA UMUM 10,46 20,42 13,17 9,16 25,78 15,07
SMA KEJURUAN 14,75 16,61 15,35 10,90 12,44 11,44
DIPLOMA DAN8,37 18,30 12,88 5,78 15,74 9,97
UNIVERSITAS
Jumlah 9,67 12,71 10,83 9,34 12,86 10,72
Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 23/05/31/Th XIV, 7 Mei 2012[ 5
BPS PROVINSI OKI JAKARTA
Infonnasi lebih lanjut hubungi:
Sri Santo Budi Muliatinah, M.A.Kepala Bidang Statistik Sosial
Telepon : 021-42877301 Ext: 4010Fax: 021-42877350e-mail: [email protected]: http://jakarta.bpsgo.id
BERITA IEBPS PROVINSI DK• ..JAKARTA
STIK
No. 22105/31/Th. XIV, 7 Mei 2012
INDEKS TENDENSI KONSUMEN
TRIWULAN I TAHUN 2012
A. Penjelasan Umum
1ndeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang
dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan
indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan
perkiraan pada triwulan mendatang.
STK di Provinsi OK! jakarta dilaksanakan setiap triwulan dengan responden sub-sampel dari
Survei Angkatan Kerja Nasional (sakernas). Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar
triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi
konsumen antar waktu.
B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan 1-2012
~ 1ndeks Tendensi Konsumen (ITK) provinsi DK! Jakarta pada Triwulan 1-2012 sebesar
110,23, artinya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan 1-2012 meningkat dan triwulan
sebelumnya. Tingkat kepercayaan atau optimisme konsumen menurun sebesar 1,04 poin
dibandingkan Triwulan IV-2011 (ITK sebesar 111,27).
~ Membaiknya kondisi ekonomi konsumen terutama didorong oleh rendahnya pengaruh
inflasi terhadap konsumsi makanan (nilai indeks 119,40) dan pendapatan rumah tangga
(nilai indeks 109,74).
C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan 11-2012
~ Nilai ITK di DK! Jakarta pada triwulan II-2012 diperkirakan sebesar 112,56. Tingkat
optimisme konsumen ini lebih tinggi dibandingkan triwulan 1-2012 (nilai ITK sebesar
110,23).
~ Perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan II-2012 diperkirakan terjadi karena
adanya peningkatan pada pendapatan rumahtangga dan rencana pembelian barang
tahan lama.
Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 22105/31/Th. XIV, 7 Mei 2012 I 1
1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I Tahun 2012
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) OKI Jakarta pada Triwulan 1-2012 sebesar 110,23, artinya
kondisi ekonomi konsumen meningkat dibanding triwulan sebelumnya. Tingkat kepercayaan atau
optimisme konsumen pada Triwulan 1-2012 sedikit menurun dibandingkan pada Triwulan IV-2011
ditandai dengan penurunan nilai ITK sebesar 1,04 poin.
Tabell.Indeks Tendensi Konsumen
Menurut Variabel Pembentuknya
Variabel PembentukTriwulan Triwulan TriwulanIII-2011 IV-2011 1-2012
--(1) (2) (3) (4)
Pendapatan rumah tangga 111.40 114,56 109,74
Kaitan inflasi dengan konsumsi makanan sehari-hari 121,87 111,28 119,40
TIngkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan non 108,33 102,97 99,99makanan
Indeks Tendensi Konsumen 113,46 111,27 110,23
Berdasarkan variabel pembentuk ITK, membaiknya kondisi ekonomi konsumen didorong oleh
rendahnya pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari (nilai indeks 119,40) dan
peningkatan pendapatan rumahtangga (nilai indeks 109,74). Sedangkan tingkat konsumsi beberapa
komoditi makanan dan bukan makanan sedikit dibawah triwulan sebelumnya dengan nilai indeks yang
menurun, tipis dibawah 100 yaitu sebesar 99,99. Oibandingkan triwulan IV-2011, tingkat optimisme
konsumen terhadap kondisi perekonomian di triwulan ini sedikit lebih rendah. Utamanya pada tingkat
konsumsi beberapa komoditi makanan dan bukan makanan, dan pendapatan rumahtangga. 5edangkan
pengaruh inflasi dengan konsumsi makanan sehari-hari lebih baik dibanding triwulan sebelumnya.
Gambar 1.Indeks Tendensi Konsumen Triwulan dan
Perkiraan Triwulan II Tahun 2012, DKI Jakarta
114
112
110
108
106
104Triwulan 1-2011 Triwulan 11
2011Triwulan 111
2011Triwulan IV- Triwulan 1-2012
2011
2 Serita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 22/05/31/Th. XIV, 7 Mei 2012
Tingkat konsumsi rumahtangga pada bulan Januari-Maret 2012 dibandingkan bulan Oktober
Desember 2011 terjadi peningkatan cukup tinggi pada komoditi makanan dengan nilai indeks 108,09,
sedangkan pada komoditi bukan makanan menurun cukup besar dengan nilai indeks 98,05 dibandingkan
107,95 di Triwulan 1V-2011. Kenaikan volume konsumsi makanan terjadi pada hampir semua komoditi.
Kenaikan tertinggi pada konsumsi mie, buah-buahan dan daging unggas. Pada konsumsi non makanan,
komoditi yang mengalami penurunan tertinggi adalah pakaian, selanjutnya bahan bakar, transportasi,
pendidikan, pulsa hp dan perumahan. (Tabel 2.).
Tabel2.Indeks Konsumsi Komoditi Makanan dan Bukan Makanan
Komoditi Triwulan IV Triwulan I Komoditi Triwulan IV Triwulan I2011 2012 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Makanan 91,~ 108,09 Bukan Makanan 107,06 98,05- - -1kan 87,00 112,85 Listrik, Air, & Telp 110,70 112,89---_.-Daging Sapi - 73,66 102,70 Pulsa HP 111,93 110,54
~-_.. ~
Daging Unggas 75,55 108,09 Bahan Bakar 116,08 99,84- -
Telur 98,30 99,79 Koran 83,51 86,25.....,.-. - ~- ---------_.'"
Susu 92,69 93,11 Perumahan 110,75 109,60-~~ ---~.~ .....-..--_.~ -
Sayur 122,10 127,71 Kesehatan 67,21 69,92~ --- ... -
Tahu Tempe 112,29 113,70 Pendidikan 105,81 102,90. -- -- ~ - _..
Buah-buahan 85,95 118,68 Transportasi 121,66 108,90
Gula 77,84 81,77 Rekreasi 68,43 78,49- -
Mie 60,70 110,88 Pakaian 101,94 68,93- --Rokok 87,16 90,25
2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II Tahun 2012
Nilai ITK di DK1 Jakarta pada Triwulan II-2012 diperkirakan sebesar 112,56, artinya kondisi
ekonomi konsumen diprediksi akan membaik. Tingkat kepercayaan atau optimisme konsumen
diperkirakan juga akan meningkat dibandingkan Triwulan 1-2012 (nilai ITK sebesar 110,23). Perbaikan
kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan II-2012 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan
pendapatan rumahtangga (nilai indeks sebesar 113,64) dan rencana pembelian barang tahan lama (nilai
indeks sebesar 110,53).
Tabel2.Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan 11-2012
Menurut Variabel Pembentuknya
Variabel Pembentuk
(1)
Perkiraan pendapatan rumahtangga mendatang
Rencana pembelian barang-barang tahan lama
Indeks Tendensi Konsumen
ITK Triwulan II-2012
(2)
113,64
110,53
112,56
Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 22/05/31fTh. XIV, 7 Mei 2012 I 3
3. Perbandingan ITK OKI Jakarta Oengan Provinsi Lain di Indonesia
Kondisi ekonomi konsumen yang membaik pada Triwulan 1-2012 juga terjadi di seluruh provinsi di
Indonesia. Oiantara 7 provinsi di Jawa dan Bali, provinsi OK! Jakarta merupakan provinsi dengan angka
indeks tertingggi (110,23), sedangkan yang terendah adalah provinsi Bali dengan nilai indeks 105,33
(Gambar 2).
Gambar 2.
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan 1-2012Tingkat Nasional dan 7 Provinsi di Jawa dan Bali
115 ,
90 I ,..... ~t L.- I i r I i I I i r , i I I i'L..,. ,.
110105,33
105
100-+-
95
105.94 106,14107,51 107,74
109,71 110,23
106,66
CD~
L- L- CD L- 0 0 :::J!a Ql Ql Ql - " c-O'" :::J 0': -< - 0CD 3::::J Ql CD 0 ::::J..,co CDco ::::J
~eniii'
Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan 11-2012 terjadi di seluruh provinsi
di Indonesia. Oiantara 7 provinsi di Jawa dan Bali, provinsi OK! Jakarta merupakan provinsi dengan angka
indeks tertinggi (112,56), diikuti provinsi Jawa Tengah (nilai indeks 110,36), sedangkan yang terendah
adalah provinsi Bali dengan nilai indeks 109,28 (Gambar 3).
Gambar 3.Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan 11-2012
Tingkat Nasional dan 7 Provinsi di Jawa dan Bali
10e
I I
r
-- -- ------ -- --- ------ .._- ------ ..--- ------ --- ------
,
110
105
100-1-
95
90
110.31 110.36112,56
OJ OJ !2 c.... c.... c.... 0 5'll) ll) ll) ll) ll) ;:.0; c..... ~ -< t:T d: in - 0in c8 ~ 3 ~ c.... ~
~ <C ll) (l)'< ".. S!!.ll) ll) ll)sr
4 Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 22/05/31/Th. XIV, 7 Mei 2012
BPS PROVINSI DKIJAKARTA
Informasi lebih lanjut hubungi:
Ir. Dwi Paramita Dewi, MEBidang Neraca Wilayah & Analisis Statistik
TeleponFaxe-mailHomepage
021-42877301, ext [email protected]://jakarta.bps.go.id/