1.kontrak dan pengantar tpta

61
TPTA (Teknik Pengawetan Tanah dan Tata Air) (TEP 335)

Transcript of 1.kontrak dan pengantar tpta

  • 1. HARIRabu (Jam 07.30 09.10)

2. TPTA --> 3. Hujanturun ke lingkungan binaan manusia yang di penuhi oleh gedung, jalan, tempat parkir, taman, lahan lainnya dan mencari jalan ketujuannya secara alami, sebagian lagi mengalir di permukaan mencari daerah yang lebih rendah, ke sungai, danau, ke laut atau menggenangi daerah dataran rendah. 4. Dengan demikian, masalahutama dari air hujan adalah : Mengalirkan air hujan yangtidak di inginkan yaitu airhujan di atap, air permukaandan air dalam tanah agarmenjauh dari bangunan. Mengalirkan air permukaandan air dalam tanah keluardair tapak, ke pembuanganumum agar tidak terjadigenangan atau banjir. Mengendalikan aliran airhujan agar tidak terjadi erosiatau perubahan permukaantanah. 5. Nilai Akhir = NUSIP + NUTA + NITUG + NIPRAKNUSIP = Nilai Ujian SIsiPan (25 %);NUTA = Nilai Ujian uTAma (25 %) ;NITUG = NIlai TUGas terstrukur (20%) ;NIPRAK = NIlai PRAKtikum (30 %) ;KEH= 5 % Kehadiran ( ?) Kesetaraan Nilai Akhir A >= 80,00 B 66 79,99 C 56 65,99 D 46 55,99 E penempatan setiapbidang tanah pada cara penggunaan yang sesuaidengan kemampuan tanah tsb dan memper-lakukannya sesuai dg syarat-syarat yg diperlukanagar tidak terjadi kerusakan tanahUsaha konservasi tanah ditujukan :>mencegah kerusakan tanah oleh erosi>memperbaiki tanah yg rusak>memelihara serta meningkatkan produkti-vitas tanah agar dapat dipergunakan lestari 9. KonservasikonservasitanahairKonservasi air --> penggunaan air yg jatuh ke tanahuntuk pertanian se-efisien mungkin, dan pengaturan waktualiran sehingga tidak terjadi banjir yg merusak dan terdapatcukup air pada waktu musim kemarau Oleh karena itu --> PTA sering disebut juga Konservasi Tanah dan Air yi upaya untuk menjaga dan meningkatkan produktivi- tas tanah, kuantitas dan kualitas air 10. Water resource conservation is aimed to preserve thecontinuous existence of support capacity, catchmentcapacity, and function of water resource. Water resource conservation is carried out throughactivities of water resource restoration and continuity,water preservation, as well as water quality managementand water pollution control that follow the design of waterresource management determined for each river basin/area. Criteria of water resource conservation becomesreference in spatial planning. 11. 12. Air merupakan kebutuhan pokok manusiauntuk melangsungkan kehidupan danmeningkatkan kesejahteraannya.Pembangunan di bidang sumber daya air pada dasarnya merupakan upaya untukmemberikan akses secara adil kepadaseluruh masyarakat 13. PULAU SUMATERAPULAU KALIMANTANPULAU MALUKU KETERSEDIAAN AIR TOTAL KETERSEDIAAN AIR TOTALKETERSEDIAAN AIR TOTAL480,968.0 (Juta m3)25 % Tot. Nas 556,699.0 (Juta m3)28 % Tot. Nas 61.776,0 (Juta m3) 4 % Tot. Nas MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAUMUSIM HUJAN MUSIM KEMARAUMUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU384,774.4 (Juta m3) 96,193.6 (Juta m3) 389,689.3 (Juta m3) 167,009.7 (Juta m3) 49.420,8 (Juta m3)12.355,2 (Juta m3) KEBUTUHAN AIR TOTALKEBUTUHAN AIR TOTALKEBUTUHAN AIR TOTAL MUSIM HUJAN Secara umum, di Indonesia tersedia air yang 19,965.7 (Juta m3) 18 % Tot. Nas MUSIM KEMARAUMUSIM HUJAN 4,898.0 (Juta m3) 4 % Tot. Nas MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN235,7 (Juta m3)0.2 Tot. NasMUSIM KEMARAU3 333 33 8,319.0 (Juta m )11,646.7 (Juta m )2,040.8 (Juta m )2,857.2 (Juta m ) 98,2 (Juta m )137,5 (Juta m ) SURPLUSsangat banyak namun ketersediaannya tidakSURPLUS SURPLUSSURPLUSSURPLUS SURPLUSsesuai waktu dan tempat. PULAU PAPUAKETERSEDIAAN AIR TOTAL Sebaran ketersediaan air pada musim hujan 545,377.0 (Juta m3) MUSIM HUJAN 28 % Tot. Nas MUSIM KEMARAU80% (sekitar 5 bulan) dan 20% tersedia pada381,763.9 (Juta m3) 163,613.1 (Juta m3)KEBUTUHAN AIR TOTAL 137.2 (Juta m3) 0.1 % Tot. Nasmusim kemarau (sekitar 7 bulan). MUSIM HUJANMUSIM KEMARAU 33 Di Pulau Jawa hanya tersedian 4,5% padahal 57.2 (Juta m )SURPLUS80.0 (Juta m )SURPLUSpenduduknya 65%. PULAU SULAWESIKETERSEDIAAN AIR TOTAL143,778.0 (Juta m3) 7 % Tot. Nas MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU 129,400.2 (Juta m3) 14,377.8 (Juta m3)KEBUTUHAN AIR TOTALPULAU JAWA DAN BALIPULAU NUSA TENGGARANERACA AIR PER PULAU TAHUN 2003 3 15,440.0 (Juta m ) 14 % Tot. Nas KETERSEDIAAN AIR TOTAL KETERSEDIAAN AIR TOTAL Sumber : Dep. Kimpraswil (2004) MUSIM HUJANMUSIM KEMARAU126,451.0 (Juta m3) 7 % Tot. Nas42,156.0 (Juta m3) 2 % Tot. Nas 3 3 6,433.3 (Juta m )9,006.7 (Juta m ) MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU SURPLUSSURPLUS101,160.8 (Juta m3) 25,290.2 (Juta m3)37,940.4 (Juta m3) 4,215.6 (Juta m3) KEBUTUHAN AIR TOTALKEBUTUHAN AIR TOTAL65,839.1 (Juta m3) 59 % Tot. Nas 5,760.0 (Juta m3)5 % Tot. NasMUSIM HUJANMUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU 3 3 33 27,432.9 (Juta m ) 38,406.1 (Juta m ) 1,440.0 (Juta m ) 4,320.0 (Juta m )SURPLUSDEFISIT SURPLUS DEFISIT 14. Penyediaan Kebutuhan 2005Konflik Kerusakan Daerah disintegrasiPenduduk Tangkapan Air Antar-wilayah, Antar-kepentinganbertambah 2015 S2Debit AirD1PENYEDIAANCelahKekuranganS1 melebarAir KEBUTUHAN 2025 D2 - Kondisi DAS memburuk - Kualitas O&P jelekRehabilitasi/UpgdaringPeningkatan Kerusakan Air tanah terkurasKesejahteraanMasaInfrastruktur bencanaMasyarakat lingkungan 15. Antar SektorAntar WilayahAntar Generasi Antar pengguna Dimensi ruang Dimensi waktu Mencerminkan Kelestarian/ Antar hulu dan hilirpertentangan kelas Keberlanjutandalam masyarakat Antar wilayah Perubahan pendapatanadministrasi Konflik inter- dan intra- Antar negarasektor 16. ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan dalamperspektif ruang dan waktu. meningkatnya ancaman terhadap keberlanjutan daya dukungsumber daya air, baik air permukaan maupun air tanah. menurunnya kemampuan penyediaan air. meningkatnya potensi konflik air. kurang optimalnya tingkat layanan jaringan irigasi. makin meluasnya abrasi pantai. lemahnya koordinasi, kelembagaan, dan ketatalaksanaan. rendahnya kualitas pengelolaan data dan sistem informasi. 17. TANAH terbentuk melalui proses penghawaan/pelapukan batuan yang berjalan sangat lambat, sedimentasi yang terbawa erosi, dan dekomposisi organisme mati. Tanah mentah (immature soil) belum memiliki lapisan, terdiri dari batuan induk di bagian bawah & pecahan batu di bagian atas. Tanah muda (young soil) terdiri dari batu dengan lapisan tipis tanah. Tanah matang (mature soil) memiliki lapisan/horizon yang jelas dengan tekstur dan komposisi yang bervariasi sesuai tipe* tanahnya.Pengetahuan Lingkungan 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre) 18. Tanah mentah Tanah muda *Tipe tanah dipengaruhi oleh : Tanah Iklim matang Topografi Jenis batuan induk Vegetasi & organisme lain Waktu pembentukanPengetahuan Lingkungan 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre) Ilustrasi: Miller 2000 19. PERMASALAHAN TANAHTanah tampak sebagai sumber daya alam yang stabil, permanen dan dapat diperbarui,tetapi sebenarnya untuk mengubah batuan kerak Bumi menjadi tanah (dengan ketebalanhanya + 15 cm) dibutuhkan waktu yang sangat lama. Kini tanah semakin cepat rusakkarena a.l: Erosi yang disebabkan oleh penggundulan hutan, pertanian, pertambangan &pembangunan fisik. Penurunan kesuburan:hilangnyabahan organik & rusaknya struktur tanah.Pencemaran tanah oleh adanya pembuangan limbah dan penimbunan bahan berbahaya &radioaktif.P Penggurunan akibat penebangan hutan, pertambangan tanpa reklamasi, penggembalaanyang berlebihan, irigasi & penggaraman. Pengerasan tanah karena penggunaan mesin dan pertanian di lahan yang tidak tepat.Pengetahuan Lingkungan 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre) 20. PENANGGULANGAN MASALAHTANAH(beberapa hal yang dapat dilakukan) Konservasi tanah secara fisik, kimiawi &biologis, mis. dengan terasering, penanamancontour, penanaman dalam jalur (stripcropping).Kegiatan manusia (misalnya pertanian) mempengaruhi Penggunaan pupuk organik & penanamankondisi tanah dan daur materi/mineral dalam dengan rotasi.ekosistem. Penghutanan kembali. Pengurangan penggaraman & penggenanganContoh: apabila tanaman dipanen, maka sebagian(waterlogging).mineral akan dikeluarkan dari ekosistem dan akan Evaluasi tata guna lahan.terdapat mata rantai yang hilang dalam daur mineral pupuk perlu ditambahkan kepada tanah pertanian. 21. LAHAN (land) adalah daratan yang membentang di permukaan Bumi danmenjadi tempat utama kegiatan manusia.Tata guna lahan: untuk permukiman, pertanian, kehutanan,pertambangan, daerah rekreasi dll.Di dunia (perkiraan tahun 1998):37.0% hutan & padang rumput32.0% pertanian30.2% tidak cocok dikembangkan0.8% dikembangkan untuk kepentingan manusia> Tata guna lahan dipengaruhi oleh a.l.: topografi, formasi geologis,lokasi, jenis tanah, iklim, vegetasi. 22. VII VI IV III VIIII VIII Contoh: 8 kelas lahan untuk pertanian* I & II paling baik untuk pertanian karena datar & bertanah subur III, IV, V kurang sesuai karena kemiringan lahanVI, VII kurang sesuai karena lahan miring dan berbatuVIII tidak sesuai karena jenis tanah yang berlumpur dan tidak subur*klasifikasi juga dilakukan untuk fungsi lahan lainnya (rekreasi, jalan dsb)Pengetahuan Lingkungan 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)Ilustrasi: Raven et al. 1998, Kupchella & Hyland 1993 23. Nilai lahan tergantung pada karakter fisis, lokasi, iklim, topografi, pendapat masyarakat, faktorinstitusional, kemampuan teknologi untuk menggarap tanah dll. Namun faktor ekonomi sangatmenentukan tata guna lahan. Pengelolaan lahan yang menguntungkan secara ekonomi tidak selalu baik bila dipandang dari segiekologi, sehingga tidak selalu menguntungkan lingkungan dalam jangka panjang. PERMASALAHAN LAHANJumlah penduduk dan kegiatan ekonomi (industrialisasi) yang terus meningkat mengakibatkan: Penggunaan lahan berubah sesuai kebutuhan dan kegiatan masyarakat. Contoh: di pedesaan, hutan diubah menjadi daerah pertanian; di perkotaan, daerah pertanian diubahmenjadi non-pertanian (Perubahan fungsi lahan di Indonesia terutama terjadi di Pulau Jawa. Fungsi lahanterutama berubah menjadi perkotaan, jalanan & industri). Pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan prinsip ekologi mis. menjadi lahan kritis PENANGGULANGAN MASALAH LAHAN Keputusan Pemerintah berdasarkan evaluasi lahan (potensi, kesesuaian, faktor sosioekonomi) pengelolaan sesuai dengan Tata Ruang Nasional RI Informasi tentang sumberdaya lahan yang diperlukan (mis. untuk pertanian: informasi iklim, tanah,hidrologi dsb.) Konservasi 24. Kawasan perdesaan adalah kawasan yang mempunyaikegiatan utama pertanian termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagaitempat permukiman perdesaan, pelayanan jasapemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. 25. Kawasanbudidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan. 26. Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkandengan fungsi utama melindungi kelestarianlingkungan hidup yang mencakup sumber daya alamdan sumber daya buatan. Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yangkarena keadaan dan sifat fisik wilayahnya perlu dibinadan dipertahankan sebagai hutan dengan penutupanvegetasi secara tetap guna kepentingan pengaturantata air, pencegahan bahaya banjir dan erosi sertapemeliharaan kesuburan tanah baik dalam kawasanhutan yang bersangkutan maupun kawasan disekitarnya dan kawasan bawahannya. 27. Kawasan cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karenakeadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa danekosistemnya atau ekosistem tertentu, yang perlu dilindungi danperkembangannya berlangsung secara alami. Kawasan taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang didalamnya terdapat jenis-jenis tumbuhan, satwa atau ekosistem yangkhas, yang dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuktujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjangbudidaya dan pariwisata. Kawasan taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yangterutama dimanfaatkan untuk pariwisata alam. 28. Sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai,termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer, yangmempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarianfungsi sungai. Kawasan sekitar mata air adalah kawasan di sekeliling mata airyang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankankelestarian fungsi mata air. Kawasan sekitar waduk/danau/situ adalah kawasan di sekelilingwaduk/danau/situ yang mempunyai manfaat penting untukmempertahankan kelestarian fungsi waduk/danau/situ. Situ adalah suatu wadah genangan air di atas permukaan tanahyang terbentuk secara alami maupun buatan, yang airnyaberasal dari tanah atau air permukaan sebagai siklus hidrologiyang potensial dan merupakan salah satu bentuk kawasanlindung. 29. Kawasan budidaya pertanian tanaman tahunan/perkebunan adalah kawasanbudidaya pertanian dengan tanaman tahunan/perkebunan sebagai tanamanutama yang dikelola dengan masukan teknologi sederhana sampaitinggi, dengan memperhatikan asas konservasi tanah dan air. Kawasan ini bisaberupa perkebunan besar, perkebunan rakyat, maupun hutan produksi. Kawasan budidaya pertanian lahan basah adalah kawasan budidaya pertanianyang memiliki sistem pengairan tetap yang memberikan air secara terusmenerus sepanjang tahun, musiman atau bergilir dengan tanaman utama padi. Kawasan budidaya pertanian tanaman pangan lahan kering adalah areal lahankering yang keadaan dan sifat fisiknya sesuai bagi tanamanpangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Kawasan ini berupa arealpertanian dengan sistem pengelolaan lahan kering dengan kegiatan utamapertanian tanaman pangan dan dapat dikombinasikan dengan perkebunantanaman hortikultura dan atau usaha tani peternakan. Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasanlindung baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsisebagai lingkungan tempat tinggal/lingkungan hunian dan tempat kegiatan yangmendukung perikehidupan dan penghidupan. 30. Banyaklokasi lahan subur di perdesaan yang berubah fungsi, atau konversi menjadi lahan non pertanian Padahal pertanian yang memiliki produksi tinggi, dengan input yang minimal adalah yang menggunakan lahan subur menghasilkan keuntungan tertinggi Berlokasi dekat dengan perkotaan, atau di areal datar 31. Terlampautingginya konversi lahan pertanianke non pertanian di perdesaan,mengakibatkan semakin terdesaknyakehidupan perdesaan Semakin tidak tersedianya lapangan kerjabagi penduduk perdesaan yang sebagianbesar ketrampilannya berada di sektorpertanian Semakin terdesaknya cara hidup perdesaandi desa sendiri 32. Luas Sawah (ha) di Indonesia 1997: 8,5 juta 2000: 7,8 juta Lokasi Sawah: Jawa + Bali: 45% Sumatera: 22,4% Sulawesi: 11,1% NTT & Maluku: 6,4% Kalimantan: 1,4% Papua: 0,32 % Alih Fungsi: 80 ribu ha per tahun (BPN) Di Pulau Jawa: 43 ribu ha per tahun 33. Indonesia,pemilik air segar kelimaterbesar di dunia setelah Brazil, Russia,Cina, dan Kanada Produksi air: 2530 km3 per tahun Penggunaan untuk sawah tinggi tidak efisien 34. Konversike lahan pertanian, terjadi dari lahan hutan Konversi non pertanian ke pertaniantidak terjadi Penggunaan lahan campur: pertaniandan non pertanian 35. Erosi peristiwa tanah pindah atau terangkut atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tampat lain oleh media alami ( Hudson, 1981)Erosi oleh angin disebabkan oleh kekuatanangin danErosi air --> air ( Iklim basah ini yg penting) tenaga memecah (dispersi) hujan dan angkut (transportasi) atau Sifat sifat fisik hujan dan sifat-sifat tanahErosi normal/alami dan dipercepat, kmd erosidipercepat yg menjadi perhatian konservasitanah 36. Berdasarkan bentuk Erosi ada :Erosi lembarErosi AlurErosi ParitErosi Tebing SungaiLongsorErosi Internal 37. ProsesErosi --> 1) penghancuran struktur tanah menjadi butir-butir primer oleh energi tumbuk butir-butir hujan yang menimpa tanah (Dh) dan peren-daman oleh air yg tergenang (proses dispersi), dan pemindahan(pengang-kutan)butir-butir tanah oleh percikan hujan (Th), dan 2) penghancuran struktur tanah (D1) diikuti pengangkutan butir-butir tanah tsb. (T1) oleh air yg mengalir di permukaan tanah 38. Land unit satuan lahan yang mempunyaikarakteristik tertentu. Karakteristik lahantsb sama (homogen) dalam hal tanah, iklim,geologi, topogrqfi, vegetasi dll dasar perhitungan besar erosi Erosi Erosifitas (sifat-sifat fisik hujan) Erodibilitas (sifat-sifat fisik tanah) 39. Wischmeier dan Smith (1965,1978) Persamaan USLE (Universal Soil Loss Equation)A= R x K x LS x P x C Dimana :A = besarnya erosi yg akan terjadiR = faktor hujan atau indeks erosivi- tas hujanK = faktor erodibilitas tanahL = faktor panjang lerengS = factor kemiringanP = factor konservasi tanahC = factor pengelolaan tanaman 40. Erosivitas hujan --- Hujan ---- Energi R Erodibilitas : - Sifat fisik tanah K- Pengelolaan : - Pengelolaan lahan LS- Pengelolaan Tanaman Pdan C 41. P Konservasi/pengawetan tanah tidak hanya tindakan pengelolaansecara Mekanis atau Fisis tetapi termasukberbagai usaha yg bertujuan mengurangiEROSI 42. Tabel 1. Nilai P menurut persamaan USLENo Perlakuan konservasi tanah Nilai P 1 Penanaman menurut kontur Slope < 9 % 0,50 Slope 9 20 %0,75 Slope > 20 %0,90 2 Guludan dengan rumput 0,50 3 Teras tradisional 0,40 4 Teras bangku Tinggi0,04 Sedang0,15 Rendah0,35 5 Tanpa Konservasi1,00 43. C indeks pengelolaan tanaman sifat perlindungan tanaman dinilaisejak penglahan lahan hingga panenbahkan sampai penanaman berikutnya 44. NoPerlakuan TanamanNikai C1Tanah kosong 1,002Sawah ber-irigasi0,013Sawah tadah hujan0,054Tegalan tanpa tanaman khusus 0,075Kebun campuran dg macam- macam tanaman penutup tanah :0,10 Kerapatan tinggi 0,30 Kerapatan sedang 0,50 Kerapatan rendah6Hutan tanpa tanaman penutup0,037Hutan perawan0,018Jagung 0,66 45. ProsesErosi --> 1) penghancuran struktur tanahmenjadi butir-butir primer oleh energi tumbukbutir-butir hujan yang menimpa tanah (Dh) danperendaman oleh air yg tergenang (prosesdispersi), dan pemindahan (pengang-kutan)butir-butir tanah oleh percikan hujan (Th), dan 2)penghancuran struktur tanah (D1) diikutipengangkutan butir-butir tanah tsb. (T1) oleh airyg mengalir di permukaan tanah.Erosivitas hujan---Hujan----Energi R 46. Energi yg bekerja dlm proses erosi Energipotensial (Ep) dan Kinetik (Ek). Ep ada perbedaan ketinggian suatu bendaEp = m . g . h dan Ek = 0,5 m. v2 Dimana: Ep = energi potensial ( Joule = N m ) Ek = energi kinetik (Joule)m = masa benda (kg) g = percepatan gravitasi (m/det2) h = perbedaan ketinggian (m) v = kecepatan (m/det2) 47. Wischmeierdan Smith (1958) menya-takan bahwa intensitas hujan berhubung-an erat dg energi kinetik spt dalampersamaan : E = 210 + 89 log I Dimana: E = energi kinetik (ton m/ha/cmhujan) i = intensitas hujan (cm/jam) 48. Kmd Wischmeier menyatakan bahwa intensitasmaksmum hujan yang jatuh selama 5, 10, 30 menittdk menunjukkan hubungan erat dg erosi tanah,hubungan yg sangat nyata di tunjukkan oleh hasilperkalian antara hujan maksimum selama 30 menitdan Ek nya, seperti pd persamaan :EI30 = (E. I30)/100 Dimana : EI30 = interaksi energi dg intensitas maksimum selama 30 menit (ton meter/ha/cm/jam)E = energi kinetik selama periode hujan (ton meter/ha) I30 = intensitas maksimum 30 menit (cm/jam) 49. Oleh karena itu I30 dinyatakan sbg indeks potensial erosihujan Untuk menghitung EI30 diperlukan data dari penakarhujan otomatik/recorder. Adapun penentuan EI30 dapatdilakukan dg prosedur sbb : dan bila tdk tersedia itu maka digunakan data sekunderdari hujan harian spt yg dikembangkan oleh Bols (1978)yi: Erosivitas hujan harian (ErH) 50. Agar usaha pengendalian erosi dapat efektif pada masing-masing LU harus diklasifikasikan berdasarkan tingkat Bahaya Erosi (TBE) 51. TabelKlas Tingkat Bahaya Erosi (TBE)=========================================================================================================Erosi Klas Erosi -----------------------------------------------------------------------------------------I IIIIIIV V---------------------------------------------------------------------------------------Solum tanahErosi ton/ha/tahun ---------------------------------------------------------------------------------------- 480---------------------------------------------------------------------------------------------------A. DalamSR RS B SB>900I IIIII IVB. SedangRS BSB SB60 - 90I IIIII IVIVC. Dangkal SBSBSBSB30 60IIIIIIV IVIVD. SangatBSBSBSB SB Dangkal III IVIVIV IV-------------------------------------------------------------------------------------------------- 52. Keterangan: 0 SR = sangat ringan I R = ringan II S = sedang III B = berat IV SB = sangat berat