18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA
-
Upload
tukang-gali-kubur -
Category
Documents
-
view
18 -
download
4
description
Transcript of 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA
PERANCANAAN STRATEGIS
SISTEM INFORMASI
Definisi Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Perencanaan strategis sistem ini akan memberikan gambaran bagaimana cara
pendekatan untuk melakukan perencanaan sistem informasi teknologi informasi
secara strategis dalam perusahaan. Perencanaan strategis sangat penting dilihat dari
berbagai aspek, antara lain:
Strategi Bisnis,
Perkembangan Teknis Global,
Kebutuhan Aplikasi dan Infrastruktur,
Sumber Daya Manusia, Keuangan dan lain-lain.
Semua elemen-elemen ini perlu dijadikan satu sehingga rencana akhir (TI Plan)
merupakan suatu rencana yang menyeluruh dan didukung perusahaan secara utuh.
Dalam mencapai rencana strategis yang lengkap dan efisien, seorang perencana perlu
mengetahui pendekatan-pendekatan metodologis (proven method).
Perencanaan strategis (strategic plan) harus bisa memberikan jalur migrasi
(migration path) yang bisa mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada,
mengeksploitasi kekuatan dan memunculkan kebutuhan-kebutuhan baru. Strategi,
didefinisikan dalam buku ini, adalah “serangkaian aksi yang terintegrasi dan
diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kekuatan perusahaan dalam jangka
panjang“. Oleh sebab itu, rencana (plan) harus terintegrasi tidak hanya dalam hal
informasi, sistem dan teknologi melalui kegiatan yang koheren, akan tetapi juga
dalam hal perkembangan kebutuhan bisnis. “Jangka panjang” menandakan
ketidakpastian, baik dalam kebutuhan bisnis dan potensi keuntungan yang bisa
ditawarkan oleh beragam aplikasi dan teknologi. Satu-satunya hal yang pasti adalah
perubahan. Perubahan keadaan menandakan bahwa organisasi harus mampu
memberikan respons terhadap masalah dan oportuniti yang tidak terduga.
Oleh sebab itu, pendekatan strategis jangan sampai memberikan rencana yang
kaku, tapi dia harusnya menjadi sebuah lingkungan sistem informasi bisnis yang bisa
beradaptasi begitu ada perubahan dalam lingkungan (environment).
Sistem Informasi dapat mengubah cara berkompetisi dalam bisnis. Membangun
strategi Sistem Informasi (SI) atau Teknologi Informasi (TI) dimaksudkan sebagai
Konsep Sistem InformasiAnita Ratnasari, M.Kom.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 1
berpikir strategis dan merencanakan manajemen jangka panjang yang efektif serta
pengaruh optimal informasi dalam segala bentuk. Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi dengan menggunakan sarana manual dan sistem komputer, teknologi
komputer, dan telekomunikasi. Termasuk di dalamnya aspek organisasi dari
manajemen Sistem Informasi atau Teknologi Informasi.
Peran strategis sistem informasi mencakup penggunaan teknologi informasi
untuk menghasilkan produk, layanan dan kemampuan yang dapat memberi
keunggulan strategis dalam berkompetisi menghadapi pasar global.
Strategi SI membawa bersama tujuan bisnis perusahaan, pemahaman mengenai
informasi yang diperlukan untuk mendukung tercapainya tujuan, dan implementasi
sistem komputer untuk menyediakan informasi yang dimaksud. Strategi SI/TI
merupakan rencana untuk membangun sistem menuju visi masa depan dari peran SI
dalam organisasi.
Tujuan Perencanaan Strategi Sistem Informasi
Tujuan utama perencanaan strategis informasi adalah mempersiapkan rencana
bagi pengelolaan analisis, perancangan dan pengembangan sistem berbasis komputer.
Dalam metodologi kerekayasaan informasi, tiap langkah dapat dilihat dari dua sisi,
yaitu data dan aktivitas. Untuk perencanaan strategi informasi di sisi data, arah
tinjauan strategisnya adalah terhadap kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh
enterprise. Sedangkan di sisi aktivitas, arah tinjauan strategisnya adalah dalam hal
pemanfaatan teknologi untuk peningkatan kinerja enterprise.
2
Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Strategic Information System
Planning/SISP) digunakan untuk mendukung strategi bisnis organisasi agar mampu
mencapai tujuan bisnisnya dengan lebih cepat. Kemampuan tersebut terkait langsung
dengan bagaimana organisasi memilih strategi, aplikasi dan kebijakan organisasi yang
tepat dengan berfokus pada Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI). Dengan
Perencanaan Strategis SI/TI yang tepat, akan membantu organisasi dalam
mengembangkan kompetensi intinya untuk mampu bersaing dengan kompetitor-
kompetitor lain.
Yang umum dicapai dalam proses perencanaan adalah:
1. Penyelarasan SI/ TI dengan bisnis
2. Competitive advantage melalui SI/ TI, dengan mengeksploitasi oportuniti dan
melawan ancaman dari faktor eksternal dengan menggunakan kekuatan
organisasi
3. membangun pondasi yang rasional dan fleksibel untuk ke depannya
4. membaiknya anggaran dan penggunaan sumber daya dan kemampuan untuk
mengembangkan kasus cost/ benefit untuk jangka panjang atau pembangunan
infrastruktur.
Manajemen Strategis SI/ TI
Pokok bahasan ini adalah mencari dasar untuk strategi tertentu untuk interface
antara SI/ TI tertentu dan manajemen organisasi. Strategi ini pada dasarnya membahas
pencocokan dan pengintegrasian fungsi SI/ TI ke dalam organisasi bisnis, dan oleh
sebab itu hal ini harus didefinisikan oleh manajemen.
Jika isu ini tidak dibahas baik pada tingkat korporasi dan pada masing-masing
unit bisnis adalah tidak mungkin proses bisnis akan konsisten dengan strategi.
Mempunyai strategi saja bukan kunci menuju sukses bisnis. Mengimplementasikan
dan kemudian mengupdate strategi sejalan dengan kemajuan bisnis itulah kunci
suksesnya.
Strategi untuk Manajemen Informasi
Strategi manajemen informasi dimaksudkan untuk menjamin organisasi
mendapatkan nilai terbesar yang bisa didapat dari sumber informasinya, dan untuk
memungkinkan manajemen yang cost effective. Setelah menentukan kebutuhan SI
dari sebuah bisnis, tujuan utama dalam mengelola aplikasi, sumber informasi dan
3
infrastruktur TI dan menyediakan layanan adalah untuk menghasilkan nilai
maksimum untuk bisnis, dan memigrasikan mereka dari posisi mereka yang sekarang
ke posisi yang dibutuhkan melalui serangkaian tahap-tahap yang dikelola dengan hati-
hati.
Kesuksesan implementasi strategi manajemen informasi ditandai dengan
tercapainya kontribusi maksimum untuk bisnis dalam jangka waktu panjang, dengan
resiko dan biaya yang bisa diterima, dan dengan komitmen dari komunitas bisnis.
IRM (Information Resources Management) adalah salah satu mekanisme utama yang
dipakai yang diarahkan untuk mengoptimalkan nilai ini.
4
MODEL FUNGSI PADA ORGANISASI
Prinsip Untuk Mengelola Fungsi TI
Pada dasarnya ada tiga prinsip yang dapat digunakan dalam
mengelola fungsi TI organisasi. Yang pertama adalah
mengorganisasi TI untuk memicu munculnya ko-evolusi antara unit
bisnis dan unit TI. Yang kedua adalah mengorganisasi TI untuk
memelihara jaringan/rantai hubungan untuk menentukan visi,
inovasi, dan sumberdaya organisasi. Dan yang ketiga adalah
mengorganisasi TI untuk mengelola delapan proses yang dapat
menciptakan nilai.
1. Prinsip yang pertama, dilakukan penyatuan fungsi-fungsi TI
dengan elemen-elemen bisnis lain dalam organisasi.
Penggunaan dan pengembangan TI difokuskan pada elemen
bisnis organisasi, sehingga dapat membantu perkembangan
bisnis organisasi. Pada prinsip ini, ko-evolusi berarti bahwa
kapabilitas fungsi/unit TI dengan fungsi/unit bisnis lainnya
dalam organisasi dikembangkan secara iteratif dan saling
melengkapi.
2. Prinsip yang kedua, terdapat empat stakeholder kunci yang
menentukan keberhasilan manajemen dan penggunaan TI,
yaitu executive management, business management, IT
management, dan external vendor. Stuktur organisasi TI harus
dapat memfasilitasi kolaborasi keempat stakeholder ini untuk
menggabungkan pengetahuan dan pengaruh mereka. Pada
prinsip ini dikenal tiga macam hubungan jaringan yang harus
dibina, yaitu visioning network, innovation network, dan
sourcing network
. Prinsip yang ketiga, delapan proses pembentuk nilai ini
membentuk tiga set proses secara umum, yaitu foundation
process, primary processes, secondary processes.
5
Gambar Tiga set proses pada prinsip ketiga
Foundation process berhubungan dengan pembentukan dan
manajemen kemampuan dasar TI dan membantu business partner
dalam menentukan strategi dan mendukung inovasi TI yang
berkesinambungan. Primary process adalah segala sesuatu yang
harus dikelola di setiap fungsi TI, untuk merubah proses mendasar
pada fundamental processes ke dalam bentuk aplikasi bisnis.
Sedangkan Secondary process merupakan proses yang sangat
penting untuk menjamin kelancaran fungsi TI dan mendukung
kedua fundamental dan primary processes.
Tiga model organisasi
1. Pada Partner Model, TI merupakan katalis bagi inovasi di
organisasi. Model ini terfokus pada innovation network (dari
prinsip kedua) dan tiga proses pembentukan nilai, yaitu value
innovation, relationship management, dan financial management
(dari prinsip ketiga). Model ini sesuai dengan organisasi yang
ingin meningkatkan inovasi bisnis melalui TI, namun eksekutif
bisnis organisasi tersebut kurang memahami TI. Model ini juga
cocok pada organisasi yang memiliki banyak divisi yang
beroperasi dalam proses bisnis yang berhubungan dan
membutuhkan sinergi antra divisi melalui inovasi berbasi TI
(misalnya dalam CRM, SCM, dan penawaran produk dan jasa
antar divisi), dan organisasi yang memiliki kepemimpinan TI yang
kuat serta kredibel.
6
2. Platform model TI tidak diharapkan untuk berkolaborasi dalam
inovasi bisnis. Dalam model ini prinsip ko-evolusi terjadi melalui
tindakan para account manager. Para account manager
berkolaborasi dengan eksekutif unit bisnis dalam mengarahkan
kemampuan TI kepada pengembangan kemampuan unit bisnis
dan mengidentifikasi kemampuan TI yang diperlukan untuk
kesempatan bisnis yang akan datang. Model ini menggunakan
ketiga prinsip yang dijelaskan sebelumnya. Pertama adalah
prinsip ko-evolusi, dimana account manager dan eksekutif
perusahaan bertanggung jawab terhadap ko-evolusi bisnis dan
kemampuan TI. Prinsip yang kedua adalah partnership networks,
dimana model ini fokus kepada sourcing dan innovation
networks. Prinsip ketiga adalah value-creating processes, yaitu
dengan mengelola proses manajemen infrastruktur, delivery
solusi, services provisioning, manajemen finansial, perencanaan
strategis, dan human capital management. Model ini cocok untuk
organisasi di mana TI diharapkan menyediakan infrastruktur dan
alat untuk memungkinkan munculnya inovasi bisnis. Model ini
paling tepat untuk perusahaan besar dan global dengan berbagai
jalur bisnis yang berbeda, di mana setiap unit memiliki
kebutuhan inovasi TI yang unik. Model ini juga tepat untuk
perusahaan dengan eksekutif bisnis yang memahami TI.
3. Scalable Model cocok ketika TI dipandang sebagai elemen
penting dari inovasi bisnis, dan strategi perusahaan dibangun
sekitar fleksibilitas. Model ini dirancang untuk memungkinkan
staffing yang fleksibel dan menekankan kemampuan fungsi TI
untuk menyesuaikan perkembangan bisnis. Model ini juga
menggunakan ketiga prinsip untuk mengelola fungsi TI
organisasi. Prinsip pertama adalah ko-evolusi, dimana senior IT
executive perusahaan ditugaskan pada bidang proses, bisnis,
dan geografis, serta bertanggung jawab terhadap aktivitas TI
pada area masing-masing. Struktur ini memfasilitasi proses ko-
evolusi dengan memungkinkan kemampuan bisnis perusahaan
7
dibentuk melalui kemampuan TI, sementara investasi TI
dipengaruhi oleh kebutuhan unit bisnis. Prinsip kedua adalah
relationship networks, dimana delivery solusi diatur melalui
hubungan dengan external partner. Sedangkan untuk prinsip
ketiga, yaitu value-creating processes, proses pembentukan nilai
perusahaan diatur secara terpisah, terkadang dengan bantuan
external partner. Model scalable memungkinkan perusahaan
pada industri yang sifatnya siklik atau musiman untuk
memperoleh fleksibilitas yang lebih baik.
Model Strategis SI/TI
Model strategis SI/TI yang akan dikembangkan akan menghasilkan perencanaan
aplikasi ke depan yang dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi aplikasi yang
ada sekarang. Model ini terlihat seperti pada gambar berikut:
Penjelasan :
1. Lingkungan bisnis internal: strategi bisnis sekarang, tujuan (objektif), sumber
daya, proses, dan kebudayaan dan nilai dari suatu bisnis.
2. Lingkungan bisnis eksternal: ekonomi, lingkungan industri, iklim persaingan
dimana organisasi beroperasi.
3. Lingkungan SI/TI internal: perspektif SI/TI sekarang di bisnis,
kematangannya, ruang lingkup dan kontribusi bisnis, skill, sumber daya dan
infrastruktur teknologi. Aplikasi dari sistem yang ada sekarang dan sistem
8
yang sedang dikembangkan, atau sudah dianggarkan tapi belum selesai juga
merupakan bagian dari lingkungan SI/TI internal.
4. Lingkungan SI/TI eksternal: tren teknologi dan kesempatan dan kegunaan
yang dihasilkan oleh SI/TI pihak lain, terutama customer, pesaing dan
supplier.
Output yang dihasilkan yaitu:
1. Strategi Bisnis SI: bagaimana setiap unit atau fungsi akan mengembangkan
SI/TI dalam mencapai tujuan (objektif) bisnisnya.
2. Strategi manajemen SI/TI: elemen-elemen yang lazim dari strategi yang
diterapkan organisasi secara keseluruhan, menjamin kebijakan konsisten yang
dibutuhkan.
3. Strategi TI: kebijakan dan strategi untuk manajemen teknologi dan ahli
sumber daya. Dari output-output yang akan dihasilkan dari proses strategi
SI/TI tersebut, penulis dalam tugas akhir ini lebih menitik beratkan pada
strategi bisnis SI untuk selanjutnya menghasilkan perencanaan aplikasi
periode mendatang.
SASARAN DAN MASALAH ORGANISASI
Perencanaan strategis merupakan proses yang dimulai dengan menggariskan
sasaran dari yang bersangkutan, merumuskan strategis dan kebijakan-kebijakan yang
diperlukan, dan mengembangkan rencana-rencana terperinci sesuai dengan strategi
demi mencapai sistem yang diinginkan. Dalam perencanaan ini hal yang harus
dilakukan antara lain: bagaimana metode pengembangan sistem, pihak-pihak yang
9
terlibat dalam pengembangan sistem, bagaimana pemeliharaan sistem nantinya, dan
hal lain yang terkait dalam pengembangan sistem.
Sasaran Keseluruhan Information Strategic Planning (ISP) menurut Roger
dalam Rekayasa Perangkat Lunak, yaitu :
1. Menentukan sasaran dan tujuan bisnis strategis.
Misal pada industri manufaktur menyatakan tujuan-tujuan seperti
Mengotomatisasi pemasangan komponen secara manual,
Mengurangi tingkat penolakan pelanggan sebesar 20 % dalam 9 bulan.
2. Mengisolasi faktor sukses kritis yang memungkinkan bisnis mencapai tujuan
dan sasaran tersebut. Critical Success Factors (CSF) dapat dihubungkan
dengan sasaran/tujuan individual.
Misal bentuk CSF (Critical Success Factors) pada SI Rumah Sakit :
a) motivasi dan pelatihan pekerja atau pegawai
b) mesin-mesin komputer dengan reabilitas tinggi,
c) rencana pelayanan untuk menyakinkan pasien agar yakin untuk berobat.
d) mempertimbangkan kemungkinan pengembangan sebagai pengaruh dari
peningkatan kebutuhan bisnis
3. Menganalisis pengaruh teknologi dan otomasi terhadap tujuan dan sasaran.
Dengan menekankan pada pertanyaan :
o seberapa kritiskah teknologi digunakan untuk mencapai sasaran bisnis?
o Bagaimanakah teknologi dapat mengubah cara bisnis dilakukan ?
o Bagaimana bisnis harus menyesuaikan atau memperluas sasaran atau
tujuan untuk mengakomodasi teknologi ?
4. Menganalisis informasi yang ada untuk menentukan perannya dalam
pencapaian sasaran dan tujuan
Sasaran atau tujuan umum bagi organisasi yang memakai proses strategi SI/TI
adalah:
1. Penyelarasan SI/TI dengan bisnis guna mengidentifikasikan di mana SI/TI
memberi kontribusi paling besar, dan penentuan prioritas investasi;
2. Memperoleh keunggulan kompetitif dari peluang bisnis yang diciptakan
dengan memanfaatkan SI/TI;
3. Membangun infrastruktur masa depan yang fleksibel dan hemat biaya;
10
4. Memperkuat sumber daya dan kompetensi dalam memanfaatkan SI/TI dengan
sukses di organisasi.
Apabila proses strategi SI/TI belum ditetapkan, mungkin diperlukan untuk
mengambil inisiatif dalam satu atau lebih area bisnis, untuk membangun
pengembangan kesadaran mengenai pentingnya memberikan manfaat nyata kepada
bisnis melalui aplikasi SI/TI dalam mendukung kebutuhan kritis bisnis, dan untuk
mencapai transisi dalam rentang waktu yang dapat diterimaProses ini harus
mengenalkan bidang pengetahuan yang diperlukan, kendali dan teknik baru,
menetapkan hubungan yang lebih baik, dan identifikasi tugas dan tanggung jawab dan
sekaligus mendefinisikan kebutuhan sumber daya perencanaan. Proses strategi SI/TI
membutuhkan utuk menjadi bagian integral dari pengembangan strategi bisnis,
rencana bisnis dan implementasi selanjutnya.
TEKNIK ANALISA PEMAHAMAN SITUASI SEKARANG DAN
INTERPRETASI KEBUTUHAN MENDATANG
Analisa Lingkungan Bisnis dan SI/TI Saat Ini
1. Lingkungan Internal Bisnis
11
Strategi bisnis tidak hanya tujuan namun juga segala sesuatu yang diharapkan
untuk mencapainya, yang terdiri dari Misi, Visi, Business Drivers, Tujuan
(objectives), Key Performance Indicators.
Lingkungan Organisasional Model organisasional terdiri dari beberapa
komponen yang dapat dibentuk dengan beberapa aspek.
2. Lingkungan Eksternal terdiri dari
a. Pengaruh kebijakan legislatif dan fiskal, trend industri dan perekonomian,
kompetisi dasar industri yang khusus, strandar industri, praktek dan produk
pesaing.
b. Koalisi Dominan merupakan kunci pengaruh internal yang merupakan
penggerak kekuatan di balik organisasi.
c. Ketetapan resmi organisasi meliputi rencana, anggaran, organization chart,
definisi pekerjaan, pengukuran performance dan sistem kontrol
d. Proses inti (proses kunci organisasional) adalah proses dan aktifitas di dalam
organisasi yang membawa sumber daya bersama untuk menghasilkan
pelayanan
3. Analisa proses bisnis ke dalam Model Proses Bisnis
Skema model proses bisnis yang dikembangkan untuk menganalisa proses bisnis
dijelaskan seperti gambar berikut:
Model Proses Bisnis ini kemudian dikembangakan dengan conceptual data
model dan physical data model pada level design dan implementasi selanjutnya.
Analisa SWOT
Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dilakukan dengan
mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal
organisasi; kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal; peluang atau
kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang
dipengaruhi oleh faktor eksternal.
12
Analisa Interpretasi Kebutuhan Mendatang:
Analisa Rantai Nilai (Value Chain Analysis)
Dalam analisa ini dilakukan analisa kerangka rantai kegiatan yang
menggambarkan keterkaitan antar satu kegiatan dengan kegiatan yang lain
sebagaimana digambarkan
Analisa Balanced Scorecard
Balanced Scorecard (BSC) adalah salah satu model sistem pengukuran kinerja
dengan strategi sebagai titik awal menerjemahkan ke dalam ukuran kinerjanya.
Kaplan dan Norton memberikan kerangka kerja dengan empat perspektif agar
dapat menjabarkan kinerja suatu organisasi dengan baik yang melingkupi
perspektif Finansial, Konsumen, Proses Bisnis dan Tumbuh dan Belajar. Strategi
perusahaan akan diterjemahkan menjadi strategi objektif dengan KPI-KPI-nya
bagi 4 perspektif yang ada.
Analisa CSFs (Critical Success Factors)
Analisa CSF merupakan sebuah metode yang sangat kuat untuk
mengkonsentrasikan kunci kebutuhan informasi yang diperlukan oleh sebuah
organisasi, sebuah unit bisnis ataupun seorang manajer dan ketua jurusan
sebagaimana digambarkan pada gambar berikut ini.
3. Proses Strategi SI/TI: Beberapa Kejelasan Definisi
Proses strategi SI/TI mengacu pada formulasi dan perencanaan. Sementara
strategi SI/TI menentukan perencanaan SI/TI, membangun rencana SI/TI dapat
membuka berbagai aspek yang menyebabkan strategi SI/TI harus diperiksa ulang.
Evolusi Proses Strategi SI/TI: Dari Fokus Teknologi Hingga Fokus Strategik
Riset telah membuktikan bahwa di banyak organisasi, pendekatan formulasi strategi
13
SI/TI cenderung mengikuti proses evolusi. Dalam tahap pertama, pusat perhatian pada
perencanaan untuk menyediakan teknologi. Pada tahap kelima, organisasi telah
mencapai tahap kedewasaan di mana penekanan lebih pada menilai pengaruh
kompetitif SI/TI dan memastikan penyelarasan antara strategi bisnis dan investasi
SI/TI. Evaluasi ini dapat dilihat dari penjelasan berikut:
Tahap 1 - Perencanaan Data Processing, departemen TI perlu merencanakan
antarmuka antara aplikasi yang dibangun terpisah, proyek demi proyek, agar supaya
mereka bekerja secara efektif dan efisien, baik dalam operasi bisnis dan pemanfaatan
teknologi. Memperoleh pemahaman manajemen dalam hal meningkatnya
ketergantungan bisnispada sistem merupakan sasaran utama, agar supaya lebih
koheren, dan tidak sepotong – sepotong. Utamanya, aplikasi – aplikasi pendukung
yang sedang dibangun dan manajemen menerima SI/TI dalam peran terbatas, namun
ketergantungan masih tetap meningkat.
Tahap 2 – manajemen, pada tahap ini mulai menyadari (seringkali karena
krisis atau kegagalan sistem utama), menginisiasikan kajian top-down terhadap
aplikasi SI/TI dengan memperhatikan ketergantungan bisnis – prioritas disetujui
berdasar pada relatif pentingnya kebutuhan bisnis. Sebagi contoh, haruskah
pengembangan ulang proses order perlu mendahului sistem analisa penjualan baru?.
Tahap 3 – berpusat pada perencanaan SI/TI secara detil, untuk menentukan
cara terbaik mengimplementasikan aplikasi dan teknologi pendukung, atau dalam
beberapa kasus, mengimplementasikan kembali sistem yang sudah ada dengan cara
yang lebih tepat, terintegrasi dan hemat biaya. Kebutuhan portofolio diseimbangkan –
perhatian lebih besar diberikan kepada sistem operasional kunci dan sedikit sumber
daya dialokasikan untuk aplikasi – aplikasi pedukung, yang semula telah
diprioritaskan dalam tahap 2. Tahap 3 ini dapat mengambil waktu yang cukup lama
untuk implementasi secara efektif dan sementara sedang berlangsung, tidak ada hal
lain yang terjadi, karena semua sumber daya TI dianggarkan untuk perencanaan 2 – 3
tahun ke depan.
Dari tahap 1 hingga 3, merupakan evolusi dari aplikasi yang dimaksudkan
untuk meningkatkan efisiensi bergeser menuju sistem efektif yang terintegrasi, namun
sasaran penggunaan SI/TI belum dinyatakan dengan jelas untuk membangun
keunggulan kompetitif; tujuan utama adalah untuk menghentikan SI/TI menjadi
problematik dan untuk memastikan SI/TI tidak menimbulkan kerugian. Tahap 4 –
pengguna memegang kendali.
14
4. Siklus Perencanaan Strategi SI/TI
1. Menetapkan Kebutuhan Bisnis dan Informasi
2. Mendefinisikan Sasaran SI
3. Mendefinisikan dan memilih Strategi SI/TI
4. Membangun Rencana Implementasi
Bagan Pengembangan Strategi Bisnis
Menetapkan Kebutuhan Bisnis dan Informasi dilakukan dengan:
Membuat gambaran komprehensif dari kegiatan bisnis
dan rencana proyek pengembangan bisnis yang akan dilaksanakan dalam waktu
dekat.
Analisa lingkungan bisnis, dan
Analisa lingkungan SI.
15
Determine business mission and objectives
Identify likely future performance against objectives (current strategy)
Identify strengths and weakness
Identify threats And opportunities
Develop business strategy
Information systems strategy
Financial Strategy
Marketing strategy
Mendefinisikan Sasaran SI dilakukan dengan:
a. Menetapkan peluang – peluang SI
b. Mendefinsikan Sasaran Aplikasi
Mendefinisikan dan memilih Strategi SI/TI dilakukan dengan:
a. Identifikasi opsi implementasi permulaan
b. Membangun kerangkan Strategi SI/TI
c. Membangun Aspek Teknologi
d. Membangun Aspek Organisasi dan Manajemen
e. Memilih dan Menetapkan Strategi SI/TI
Membangun Rencana Implementasi dilakukan dengan:
a. Membuat rencana implementasi strategi SI/TI
Adapun siklus dari perancanaan strategis sistem informasi adalah sebagai
berikut :
1. Menetapkan Kebutuhan Bisnis dan Informasi dapat dilakukan dengan cara :
a.Membuat gambaran komprehensif dari kegiatan bisnis dan rencana proyek
pengembangan bisnis yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
b. Analisa lingkungan bisnis, dan
c.Analisa lingkungan sistem informasi
2. Mendefinisikan Sasaran Sistem Informasi
Mendefinisikan Sasaran Sistem Informasi dapat dilakukan dengan cara :
a. Menetapkan peluang – peluang Sistem Informasi dan
b. Mendefinsikan Sasaran Aplikasi
3. Mendefinisikan dan memilih Strategi Sistem Informasi
Mendefinisikan dan memilih Strategi Sistem Informasi dapat dilakukan dengan
cara :
a. Mengidentifikasikan opsi implementasi permulaan,
b. Membangun kerangka strategi Sistem Informasi,
c. Membangun aspek teknologi,
16
d. Membangun aspek organisasi dan manajemen, dan
e. Memilih dan menetapkan strategi apa yang akan digunakan
4. Membangun Rencana Implementasi
Membangun Rencana Implementasi dapat dilakukan dengan cara membuat
rencana implementasi strategi Sistem Informasi.
5. Analisis SWOT
Strenght
(Kekuatan)
Weakness
(Kelemahan)
Opportunity
(Kesempatan)
Treadment
(Ancaman)
1.Team mempunyai
programmer
yang mahir
menggunakan
Delphi 7.0 dan
MySQL.
2.Memiliki
kemampuan
dalam membuat
jaringan.
3.Memiliki keahlian
dalam penginstalan
software dan
hardware.
1.Keterbatasan waktu
dalam pembuatan
sistem ini.
2. Minimnya fasilitas
3. Minimnya biaya.
4. Pelayanan dari
pihak rumah sakit
yang kurang ramah
dalam memberikan
informasi dan data.
1.Adanya kesamaan
sistem yang
dibangun dengan
sistem yang ada di
bidang kesehatan.
2. Digunakannya
sistem yang dibuat,
karena sistem yang
ada saat ini masih
manual
1. Teknologi yang
terus berkembang
sehingga ada
kemungkinan
sistem ini tidak
digunakan lagi.
2. Kemungkinan
tidak
digunakannya
sistem ini, karena
untuk membangun
sistem ini
membutuhkan
biaya yang besar.
6. Lima Macam Kekuatan Kompetitif (Five Forces)
Adapun lima macam kekuatan kompetitif atau five forces, yaitu :
o Daya tawar pelanggan (Customers), agar bisnis perusahaan tetap baik maka
perlu menjaga pelanggan untuk tidak berpindah ke pesaing yang lain yang
mungkin menawarkan harga yang lebih murah.
17
Misalnya : sebuah Rumah Sakit berusaha untuk meningkatkan kemampuan
kompetisinya dengan meningkatkan pelayanan namun dengan harga yang masih
terjangkau seperti membuat pusat informasi secara online untuk pelanggan
rumah sakit untuk mendapatkan informasi tentang keadaan rumah sakit, untuk
memesan kamar inap dan untuk pendaftaran. Sehingga membuat pelanggan sulit
untuk berubah ke pasaing lainnya.
o Daya tawar pemasok (Suppliers), memegang peranan penting dalam proses
produksi perusahaan.
Misal pada SI Rumah Sakit : manfaat dari menjaga hubungan baik dengan
suppliers yaitu mengurangi biaya pembelian obat-obatan, mengurangi
kemungkinan keterlambatan pengiriman barang, meningkatkan keakuratan
informasi yang diterima, dan memperlancar kerjasama baik RS dengan supliers.
o Ancaman Substitusi, contoh : munculnya banyak Klinik-klinik Kesehatan,
Praktek dokter umum Mandiri.
o Daya rival kompetitor/pesaing, contoh : menculnya pesaing baru seperti
Rumah Sakir Swasta dan Rumah Sakit Umum.
o Ancaman pendatang Baru, dalam industri perusahaan baru banyak
berdatangan dan menampilkan produk terbarunya. Hal ini dapat mengurangi
keuntungan perusahaan.
Beberapa cara untuk mengatasinya yaitu :
1. mengurangi biaya produksi
2. membuat penghargaan terhadap pelanggan yang meberikan loyalitas
pada perusahaan
3. membuat hak paten perusahaan terhadap suatu produk
4. meningkatkan effektivitas metode produksi.
Misal pada Rumah Sakit , memberikan pelayanan yang berbeda yang
membedakan kualitas Rumah Sakit Rafflesia dengan Rumah Sakit Swasta lain.
Seperti : RS rafflesia menawarkan inovasi ruangan yang selalu bersih dan harum
untuk seluruh tipe kelas dari kelas 1 hingga kelas VIP.
7. Lima Strategi Kompetitif Dasar
o Strategi “Cost Leadership”
Misalnya : memberikan biaya pengobatan yang rendah namun dengan
pelayanan Rumah Sakit yang tetap prima.
18
o Strategi Differentiation
o Strategi Innovation
o Strategi Growth
o Strategi Alliance
8. Analisis PEST – pengaruh lingkungan
Analisis PEST mengidentifikasikan untuk masa yang lama, seperti dampak
globalisasi terhadap bisnis. Analisis ini digunakan untuk memfokuskan pada dampak
lingkungan di luar organisasi perusahaan/ industri yang sangat penting untuk
perubahan jangka panjang, yang mungkin saja terlupakan dalam pembuatan
keputusan perusahaan.
P – Politik/hukum : monopoli perusahaan negara, pajak, hukum, hukum
perlindungan lingkungan, peraturan perdagangan internasional, konstitusi
dan stabilitas pemerintah
E - Ekonomi : inflasi, supplai uang, harga sumber energi seperti listrik dan BBM,
peningkatan tingkat ekonomi, siklus perdagangan nasional dan internasional.
S - Sosial-Budaya : perubahan jumlah penduduk, perubahan gaya hidup
masyarakat, tingkat pendidikan, pendapatan manyarakat.
T - Teknologi : pengembangan inovasi terbaru, perpindahan teknologi, penelitian
terbaru.
9. Manfaat Strategis Penggunaan SI/TI
o Meningkatkan operasi bisnis
o Mempromosikan innovasi bisnis
o Memeprtahankan pelanggan dan pemasok
o Membuat tembok penghalang bagi pendatang baru
o Membangun suatu platform TI yang strategis
19