179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

34
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I Nama : Ara Rizki Purilian (08111003023) Eriza Sativa Ginting (08111003032) Novian Sutami (08111003036) Yurina Dewityaningsih (08111003010) Jurusan/Kelompok : Kimia / VI (Enam) PERCOBAAN : EFEK ION BERSAMAAN LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK

Transcript of 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

Page 1: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANORGANIK I

Nama : Ara Rizki Purilian (08111003023)

Eriza Sativa Ginting (08111003032)

Novian Sutami (08111003036)

Yurina Dewityaningsih (08111003010)

Jurusan/Kelompok : Kimia / VI (Enam)

PERCOBAAN : EFEK ION BERSAMAAN

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Page 2: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANORGANIK I

I. Nomor Percobaan : V (lima)

II. Nama Percobaan : Efek Ion Bersamaan

III. Tujuan Percobaan : Menentukan harga tetapan hasil kali kelarutan garam

kalium oksalat dan mempelajari pengaruh konsentrasi ion oksalat pada kelarutan

garam kalsium oksalat.

IV. Dasar Teori

Dalam larutan jenuh dari suatu garam sukar larut terjadi keseimbangan

antara garam yang tidak larut dengan ion – ionnya, misalnya garam AB merupakan

garam sukar larut dalam larutan jenuh akan terjadi kesetimbangan:

AB(s) A+(l) + B-

(l)

Oleh karena garam AB merupakan padatan maka koefisien aktivitasnya sama dengan

1 dan [AB] adalah konstan sehingga dapat disederhanakan menjadi:

Ksp AB = [A+] [B-]

Harga tetapan Ksp dikenal dengan harga tetapan hasil kali kelarutan. Jadi satu

garam sukar larut dalam air jika di larutkan dalam air sebagian kecil akan terurai

menjadi ion – ionnya. Proses peruraian itu akan berhenti setelah hasil kaliu kelarutan

garam itu sama dengan harga Ksp dari garam tersebut.Dalam percobaan ini akan

ditinjau garam kalsium oksalat CaC2O4 yang di larutkan dalam air. Konsentrasi ion

oksalat akan dapat ditentukan dengan cara menitrasi larutan jenuh menggunakan

larutan kalium permanganate.

Hasil Kali Kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan

jenuh garam yang sukar larut dalam air. Nilai Ksp untuk elektrolit sejenis semakin

besar menunjukkan semakin mudah larut. Sebuah atom atau molekul disebut ion,

apabila dari kondisi yang stabil atom atau molekul tersebut melepaskan atau

menangkap sebuah elektron. Ion diketemukan pertama kali oleh fisikawan Jerman,

Page 3: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

Julius Elster dan Hans Friedrich Geitel pada tahun 1899. Ion dikatakan sebagai ion

positif atau negatif tergantung dari jumlah elektron dan proton yang dimilikinya. Ion

negatif adalah ion yang memiliki jumlah elektron lebih banyak dari jumlah proton,

sedangkan ion positif adalah sebaliknya.

Kelarutan(s) merupakan konsentrasi maksimum zat terlarut. Ketentuan yang

perlu diperhatikan :

1.       Jika Harga [Ay+] x [Bx-] = Ksp AxBy, larutan tepat jenuh (tidak terjadi

pengendapan)

2.       Jika Harga [Ay+]x [Bx-]y < Ksp AxBy,  larutan belum jenuh (tidak terjadi

pengendapan)

3.       Jika Harga [Ay+] [Bx-]y  > Ksp AxBy, larutan lewat jenuh (terjadi pengendapan)

Adapun penambahan ion senama (sejenis) pada pelarut akan memperkecil

kelarutan. Penambahan tersebut menggeser kesetimbangan kekiri (sesuai prinsip Le

Chatelier) Kelarutan suatu elektrolit juga mempengaruhi oleh pH larutan. Keberadaan

ion H+ akan mengikat anion sehingga anion dalam larutan berkurang. Berkurangnya

anion mengakibatkan lebih banyak garam yang larut (sesuai asas Le Chatelier).

(http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/ 20(060294)/.html)

Kesetimbangan kelarutan garam perak yodida, AgI dapat dituliskan sebagai

berikut:

AgI(s) ↔ Ag+(aq) + I-(aq)

Ungkapan Ksp dari AgI dapat dirumuskan sebagai:

Ksp AgI = [Ag+] [I-]

Hubungan antara Ksp AgI dengan kelarutan AgI dalam air adalah:

Ksp AgI = s M x s M = s2 M2

Simbol s adalah kelarutan dari AgI dengan satuan molar (M = mol/L).

Garam AgI sukar larut dalam air. Apabila ke dalam kesetimbangan kelarutan

AgI ini ditambahkan larutan natrium yodida, NaI maka ion-ion yodida dalam larutan

bertambah banyak. Konsentrasi ion yodida yang meningkat ini mempengaruhi

kesetimbangan kelarutan dari AgI, karena ion yodida merupakan ion senama/sejenis.

Page 4: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

Menurut azas Le Chatelier, apabila konsentrasi salah satu ion diperbesar,

maka kesetimbangan bergeser ke arah lawan, yaitu konsentrasi yang diperbesar

menjadi sekecil mungkin. Berarti kesetimbangan ini bergeser ke kiri, yaitu endapan

AgI bertambah, sedang [Ag+] berkurang. Konsentrasi ion perak yang baru ini

menunjukkan kelarutan AgI yang baru, yaitu kelarutan AgI dalam ion senama.

Jika kelarutan awal dan kelarutan baru dibandingkan, maka kelarutan AgI

dalam ion senama (baru) lebih kecil dari kelarutan AgI dalam air. Berikut adalah

beberapa contoh reaksi yang melibatkan adanya ion senama.

a Pembentukan garam - garam

Contoh : Kelarutan CaCO3(s) dalam air yang berisi CO2 lebih besar daripada

dalamair.

CaCO3 (s) + H2O(l) + CO2(g) → Ca(HCO3)2(aq)

b. Reaksi antara basa amfoter dengan basa kuat

Contoh : Kelarutan Al(OH)3 dalam KOH lebih besar daripada kelarutan Al(OH)3

dalam air.

Al(OH)3(s) + KOH(aq) → KAlO2(aq) + 2H2O(l)

c. Pembentukan senyawa kompleks

Contoh : Kelarutan AgCl(s) dalam NH4OH lebih besar daripada AgCl dalam air.

AgCl(s) + NH4OH(aq) → Ag(NH3)2Cl(aq) + H2O(l)

(http://chemistry-hollic.com/2012/12/07pengaruh-ion-senama.html)Ion negatif yang terbentuk di udara akibat radiasi alamiah tersebut sebagian

besar adalah oksigen ion (O2-), karbon trioksida ion (CO3-), nitrogen dioksida ion

(NO2-) dan nitrogen trioksida ion (NO3-). Ion-ion negatif ini didapati berada dalam

keadaan stabil di udara dengan cara berikatan dengan molekul air disekitarnya. Itulah

sebabnya mengapa ion-ion negatif banyak kita dapatkan pada waktu hujan turun atau

disekitar air terjun dengan kandungan konsentrasi ion negatifnya bisa mencapai

10.000-20.000 per cm3.

Sedangkan konsentrasi ion negatif di daerah perkotaan sangat rendah. Hal ini

dikarenakan udara perkotaan sarat dengan polusi dari berbagai asap industri dan

Page 5: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

kendaraan bermotor yang banyak mengandung gas serta partikel (sampah udara) yang

umumnya bermuatan positif. Gas dan partikel tersebut antara lain, Nitrogen

monooksida (NO), Ammonium ion (NH4+), Asetaldehid (CH3CHO), Asam asetat

(CH3COOH). Gas dan partikel ini sangat mudah bereaksi dengan ion negatif yang

terbentuk secara alamiah di udara. Akibatnya kandungan konsentrasi ion negatif di

daerah perkotaan sangat rendah sekitar 100-200 per cm3.

Ion negatif dan kesehatan

Berbagai penelitian tentang hubungan dari ion negatif dan kesehatan telah

dilakukan sejak sejak satu abad yang lalu. Penelitian banyak dilakukan terutama di

negara Jerman dan Rusia. Pada tahun 1919 fisikawan Rusia A. L. Tchijevsky pertama

kalinya berhasil menjelaskan tentang aksi biologi dan fisika dari unipolar ion.

Keberhasilan ini dilanjutkan Tchijevsky dengan konsep ionisasi udara dalam proses

pengobatan dibidang kedokteran dengan menciptakan ionizer bertegangan tinggi

yang dikenal dengan nama Lustre (1930), dan mendemonstrasikan efek biologi dan

medikal dari ion negatif pada pernapasan hewan dan pasien hipertensi serta asma.

Mekanisme efek biologi dan medikal dari ion negatif baru dijelaskan

kemudian oleh A. P. Krueger dari Jerman pada tahun 1960. Krueger menjelaskan

bahwa dengan menghirup ion negatif dapat menurunkan kandungan level serotonin

dalam darah. Serotonin adalah sejenis hormon saraf yang bersifat depresan, yang

dimana kelebihan serotonin dapat mengakibatkan mental depresi dan juga dapat

menimbulkan penyempitan pada saluran pernapasan. Hal ini dibuktikan juga oleh

Sulman dengan melalui percobaan terhadap para pasien yang terkena angin Sharaf

atau Hamsin yang mengalami peningkatan serotonin 1000 kali lipat dari orang biasa,

dan sembuh setelah melalui terapi ion negatif (1974).

Untuk mengetahui lebih lanjut efek dari ion negatif terhadap serotonin

tersebut, Professor Tomoo Ryusi dari Tokyo Metropolitan University mengadakan

percobaan terhadap 10 orang atlit sepeda. Ryusi mencoba mengamati kandungan

serotonin dalam darah yang meningkat setelah melakukan olah raga sepeda selama 60

menit. Dari data yang didapat diketahui bahwa, bagi para atlit yang beristirahat di

Page 6: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

ruangan yang mengandung ion negatif 10.000 per cm3 didapati kandungan serotonin

menurun hingga 50% dalam waktu 30 menit. Sedangkan para atlit diruangan yang

hanya mengandung negatif ion 200-400 per cm3 kandungan serotonin justru

bertambah banyak. Para atlit merasa lebih rileks di ruangan yang banyak

mengandung ion negatif.

Disisi lain ion negatif juga diketahui berguna untuk menetralkan

Superoksida. Superoksida dalam darah yang sebenarnya berfungsi untuk membunuh

mikroorganisma dalam tubuh manusia, terkadang justru sebaliknya malah dapat

merusak sel-sel dalam tubuh apabila kadar konsentrasinya terlalu tinggi (I. Fridovich,

1960). Sedangkan dengan adanya ion negatif akan dapat menambah jumlah enzim

SOD (superoksida dismutase) yang berfungsi untuk mengurangi kadar superoksida

dalam darah.

(http://id.scribd.com/doc/56037631/Ion-Senama)

Ion negatif dan sterilisasi

Selain berguna bagi kesehatan tidak sedikit data-data yang menunjukkan

bahwa ion negatif dapat juga dipergunakan untuk sterilisasi virus serta bakteri.

Diantaranya ion negatif dapat membunuh bakteri E.Coli (K. H. Kingdon, 1960),

Micrococcus Pyogenes dan virus Influenza (A. P. Krueger, 1976). Baik Kindon

maupun Krueger mempergunakan konsentrasi ion negatif sebanyak 50.000-5.000.000

per cm3 dalam berbagai eksperimennya tersebut. Selanjutnya mekanisme dari proses

membunuh bakteri ini dijelaskan oleh N. I Goldstein (1992) sebagai berikut,

reaksi dari dua buah ion negatif O2- dan dua buah ion positif H+dapat

menghasilkan Hydrogen peroksida. Hydrogen peroksida dikenal memiliki energi

potensial yang tinggi dan mampu untuk membunuh virus dan bakteri. Lebih lanjut H.

Nojima dari Sharp Corp. (2002) menjelaskan reaksi dari ion negatif dalam

membunuh bakteri E.Coli. Menurut Nojima pembentukan Hydrogen peroksida terjadi

pada lapisan luar sel bakteri E.Coli, untuk kemudian merusak lapisan sel tersebut

sekaligus membunuhnya.

Page 7: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

sebagian AgCl akan terendapkan dari larutan, sebagaimana di prediksikan

oleh asas Le Chatelier, sampai hasilkali ion sekali lagi sama dengan Ksp. Efek

penambahan ion senama, dengan demikian, menurunkan kelarutan garam (AgCl)

dalam larutan. Perhatikan bahwa dalam hal ini [Ag+] tidak lagi sama dengan [Cl-]

pada kesetimbangan, sebaliknya [Ag+] > [Cl-].

(Raymond Chang. Kimia Dasar jilid 2. 2003:150-151)

Page 8: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

V. ALAT dan BAHAN

A. Alat

Gelas beker 250 ml 1 buah

Pengaduk dari sendok 1 buah

Corong gelas 1 buah

Pipet ukur 10 ml 1 buah

Pipet gondok 10 ml 1 buah

Buret 50 ml 1 buah

Erlenmeyer 250 ml 1 buah

B. Bahan

Kalsium oksalat padat

Larutan natrium oksalat 0,05 M

Larutan kalium permanganate 0,02 M

Larutan standard KMnO4

Page 9: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

VI. PROSEDUR PERCOBAAN

A. Standarisasi larutan KMnO4

dilarutkan dalam labu takar 100 ml hingga tanda batas

diambil 5 ml dan di + asam sulfat 2,5 M

dititrasi dengan KMnO4, diulangi 3 x titrasi dan

dihitung molaritas rata-rata larutan standar KMnO4

B. Penentuan konstanta hasil kali kelarutan CaC2O4

Dibuat larutan jenuh CaC2O4

Diambil 10 ml

Dititrasi dengan KMnO4 hingga Titik equivalen dan

menentukan konstanta hasil kali kelarutannya

C. Pengaruh [C2O42-] terhadap kelarutan CaC2O4

0,63 gram asam oksalat H2C2O4.2H20

Larutan garam oksalat

Campuran larutan garam asam oksalat dan

asam sulfat

CaC2O4 Padat + 100 ml aquades

Larutan CaC2O4

Larutan CaC2O4

10 ml larutan jenuh sisa + berturut-turut 2,4,6,8 dan 10 ml Na2C2O4

Page 10: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

kedalam 5 buah tabung reaksi aduk

diambil 5 ml dan di tambah 10 ml

aquadest

dititrasi dengan KMnO4 dan dihitung kelarutan

kalsium oksalat serta dibuat kurva hubungan

antara kelarutan dan konsentrasi ion oksalat

supernatant masing-masing larutan

Larutan kalsium oksalat

Page 11: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

VII. PERTANYAAN PRAPRAKTEK

1. Sebutkan dan jelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya

kelarutan garam?

Jawab :

- Tekanan : semakin besar tekanan pada saat melarutkan maka kelarutan

makin cepat

- Temperatur : makin tinggi temperatur maka kelarutan makin cepat

- Konsentrasi : makin besar konsentrasi suatu larutan maka kelarutan makin

cepat

- Jenis Pelarut (ion senama/ion asing) : kelarutan akan semakin cepat jika

dilarutkan dalam pelarut yang mengandung ion asing

- Luas penampang : Kelarutan akan lebih cepat jika dilarut dalam wadah yang

mempunyai laus penampang yang besar

2. Jelaskan mengapa pengambilan larutan harus bebas dari padatan?

Jawab :

Karna apabila terdapat padatn pada saat pengambilan maka titrasi tidak akan

terlihat titik ekivalen nya dengan jelas dan terbentuk garam pada titernya.

Page 12: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

VIII. DATA HASIL PENGAMATAN

A. Standarisasi larutan KMno4

Titrasi ke Volume

1 3,1 ml

2 3,3 ml

B. Penentuan konstanta hasil kali kelarutan CaC2 O4

Titrasi ke Volume

1 0,5 ml

2 0,5 ml

Page 13: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

IX. REAKSI dan PERHITUNGAN

A. Reaksi

KMnO4 + H2SO4 MnSO4 +K2SO4 + CO2 + H2O

MnO4 - + SO4 2- + C2O4 2- Mn2+ + SO4 2- + C02 + H2O

Red : MnO4 - + 8H+ + 5e- Mn2+ + 8H2O (x2)

Oks : C2O4 2- 2CO2 + 2e- (x1)

2MnO4- + 8H+ + 5e- Mn2+ + 10CO2 + 16H2O

2KMnO4 + 16 H+ + 5C2H2O4 2MnSO4 + K2SO4 + 10CO2 + 16H2O

B. Perhitungan

Dik : W asam Oksalat : 0,315 gr

V1 KmnO4: 3,1 mL

V2 KmnO4 : 3,3 mL

V H2SO4 : 2,2 mL = 0,0025 mL

V rata-rata = V 1 KMn O4+V 2 KMn O4

n

= 3,1+3,3 ml

2

= 3,2 L = 0,0032 L

W H2C2O4 =

v H 2C2O 4

V pengenceranx W H2C2O4

=0,0025 L

0,1 L× 0,315 gr

= 0,0075 gr

Mol KmnO4 = M KmnO4 x V KmnO4

= 0,02 M x 0,0032 L

Page 14: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

= 0,000064 mol

M asam oksalat = W

BM x

1000V

= 0,315 gr

126

Mol asam oksalat = M asam oksalat x V pengenceran H2C2O4

= 0,025 M x 0,1 L

= 0,0025 mol

Mol KmnO4 bereaksi = W H 2C2O4

BM H 2C2O4

xmol KMnO4

mol H 2C2 O4

= 0,078 gram126 gr /mol

x0,000064 mol

0,0025 mol

= 0,000069 x 0,0256

= 0,00000158 mol

Mol KmnO4 = mol KMno4 bereksi

V KMnO4

= 0,00000158 mol

0,0032 L

= 0,0004 M

Page 15: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

X. PEMBAHASAN

Pada percobaan ini membahas mengenai efek ion bersamaan yang mana

bertujuan untuk menentukan harga tetapan hasil kali kelarutan garam kalsium oksalat

dan mempelajari pengaruh konsentrasi ion oksala pada kelarutan garam kalsium

oksalat. Efek ion bersamaan merupakan suatu keadaan dimana apabila ditambahkan

ion senama kedalam suatu larutan maka kesetimbangan akan bergeser kekiri dan akan

membentuk endapan.

Pada percobaan ini ada dua uji yang dilakukan, yang pertama standarisasi

larutan kalium permanganate dan yang kedua penentuan konstanta hasil kali

kelarutan kalsium oksalat. Dari kedua ercobaan terdapat perbedaan satu sama lain,

yang mana pada uji yang pertama sebelum dilakukan titrasi, terlebih dahulu

ditambahkan asam sulfat, sedangkan pada uji yang kedua tidak. Hal ini dikarenakan

pada uji perama diperlukan asam sulfat sebagai katalis untuk mempercepat terjadinya

reaksi sedangkan pada uji kedua tidak menggunakan asam sulfat dikarenakan natrium

oksalat sudah bersifat asam sehingga tidak memerlukan katalis lagi untuk

mempercepat terjadinya reaksi.

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini diantaranya asam oksalat

yang digunakan sebgai titer atau sampel, asam sulfat sebagai katalis atau yang

mempercepat terjadinya suatu reaksi dan kalium permanganan sebagai autoindikator,

karena memiliki fungsi selain sebagai larutan standar sekunder juga digunakan

sebagai indikator. Adapun cirri khas dari kalium permanganat diantaranya memiliki

warna ungu kehitaman. Hal ini dikarenakan pada kalium permanganat terdapat unsure

mangan yang mana merupakan salah satu unsure transisi. Warna yang dihasilkan

mangan dikarenakan terjadinya eksittasi electron pada unsure tersebut. Eksitasi

electron merupakan perpindahan energi dari tingkat rendah ketingkat yang tinggi dan

Page 16: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

kemudian kembali lagi ketingkat energy rendah dengan memancarkan cahaya yang

berupa warna.

Pada percobaan kedua bahan yang digunakan berupa kalsium oksalat, yang

mana kalsium oksalat tersebut dapat diganikan dengan natrium oksalat. Hal tersebut

dapat dilakukan, dikarenakan keduanya merupakan golongan alkali dan sama-sama

berada pada orbital atau blos s.

Adapun hal yang dilakukan pada percobaan ini berupa titrasi, titrasi

merupakan suatu metode penentuan kadar suatu zat dengan menambahkan zat lain

yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi yang digunakan pada percobaan ini

meruapakan titrasi permanganometri. Titrasi permanganometri dapat didefinisikan

sebagai suatu metode penentuan kadar suatu zat dengan menggunakan kalium

permanganate sebagai larutan standar sekunder sekaligus indikator.

Kelarutan merupakan jumlah maksium zat terlaruta yang dapat larut dalam

suatu pelarut. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi suatu kelarutan diantaranya

suhu, tekanan, konsentrasi, ion senama, ion asing, pengadukan, jenis zat, luas

permukaan dan tetapan dielektrik. Hasil kali kelarutan meruapakan hasil kali

konsentrasi ion-ion berppangkat koefisiennya. Suatu larutan dikatakan larutan jebuh

apabila hasil kali kelarutannya sama dengan hasil kali ion-ionnya sedangkan larutan

belum jenuh atau larutan encer erupakan suatu larutan yang apabila hasil kali

kelarutannya lebih besar dibandingkan hasil kali ion-ionnya dan larutan lewat jenuh

merupakan suatu larutan yang apabila hasil kali kelarutannya lebih kecil

dibandingkan hasil kali konsentrasinya.

Larutan standar primer merupakan suatu larutan yang sudah diketahui

konsentrasi dengan pasti sedangkan larutan standar sekunder merupak suatu larutan

yang belum diketahui konsentrasinya dengan pasti. Adapun cirri-ciri dari larutan

standar primer diantaranya tersedia dalam kemurnian yang tinggi, tidak bersifat

higroskopis dan memiliki berat molekul yang besar sedangkan cirri-ciri dari larutan

standar sekunder diantarnya bersifat higroskopis, tingkat kemurniannya rendah dan

berat molekulnya rendah.

Page 17: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

Adapun analisa yang digunakan dalam percobaan ini diantaranya analisa

kualitatif dan analisa kuantitatif. Analisa kualitatif merupakan suatu analisa yang

berdasarkan alat indra sedangkan analisa kuantitatif merupakan suatu analisa yang

berdasarkan perhitungan.

XII. KESIMPULAN

1. Kalium permanganat berfungsi sebagai autoindikator, yang mana selain

bertindak sebagai larutan standar sekunder juga digunakan sebagai indikator.

2. Kalsium oksalat dapat digantikan dengan natrium oksalat, dikarenakan

keduanya merupakan golongan alkali dan berada pada orbital atau blok yang

sama.

3. Pada percobaan kedua tidak menggunakan asam sulfat, dikarenakan natrium

oksalat sudah bersifat asam, sehingga tidak memrlukan katalis lagi.

4. Warna ungu pada kalium permanganat disebabkan karena adanya unsur

mangan yang merupakan salah satu unsure logam transisi.

5. Penambahan ion senama kedalam suatu larutan akan mengakibatkan

kesetibangan bergeser kekiri dan akan membentuk endapan.

6. Analisa yang digunakan dalam percobaan ini merupakan analisa kualitatif dan

analisa kuantitatif.

Page 18: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

DAFTAR PUSTAKA

Bahan ajar.2008. penambahan ion senama(http://kimia.upi.edu/utama/ bahanajar/

kuliah_web/2008/ 20(060294)/.html)

di akses pada tanggal 06 desember 2012 pukul 19.00 WIB.

Chang Raymond. 2003. Kimia Dasar jilid 2. Jakarta: Erlangga

Hollic. 2012. Pengaruh ion senama (

http://chemistryhollic.com/2012/12/07pengaruh-

ion-senama.html/)

di akses pada tanggal 07 desember 2012 pukul 21.00 WIB.

Scribd.2009.Ion senama(http://id.scribd.com/doc/56037631/Ion-Senama/)

di akses pada tanggal 09 desember 2012 pukul 15.00 WIB.

Page 19: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

LAMPIRAN GAMBAR

Gelas ukur Statif

Erlemenyer Gelas Beker

Page 20: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

Filler (karetpengisap)Pipet tetes

LITERATUR

Ion dikatakan sebagai ion positif atau negatif tergantung dari jumlah elektron

dan proton yang dimilikinya. Ion negatif adalah ion yang memiliki jumlah elektron

lebih banyak dari jumlah proton, sedangkan ion positif adalah sebaliknya.

Kelarutan(s) merupakan konsentrasi maksimum zat terlarut. Ketentuan yang

perlu diperhatikan :

1.       Jika Harga [Ay+] x [Bx-] = Ksp AxBy, larutan tepat jenuh (tidak terjadi

pengendapan)

2.       Jika Harga [Ay+]x [Bx-]y < Ksp AxBy,  larutan belum jenuh (tidak terjadi

pengendapan)

3.       Jika Harga [Ay+] [Bx-]y  > Ksp AxBy, larutan lewat jenuh (terjadi pengendapan)

Adapun penambahan ion senama (sejenis) pada pelarut akan memperkecil

kelarutan. Penambahan tersebut menggeser kesetimbangan kekiri (sesuai prinsip Le

Chatelier) Kelarutan suatu elektrolit juga mempengaruhi oleh pH larutan. Keberadaan

ion H+ akan mengikat anion sehingga anion dalam larutan berkurang. Berkurangnya

anion mengakibatkan lebih banyak garam yang larut (sesuai asas Le Chatelier).

Ion negatif yang terbentuk di udara akibat radiasi alamiah tersebut sebagian besar

adalah oksigen ion (O2-), karbon trioksida ion (CO3-), nitrogen dioksida ion (NO2-)

dan nitrogen trioksida ion (NO3-). Ion-ion negatif ini didapati berada dalam keadaan

stabil di udara dengan cara berikatan dengan molekul air disekitarnya. Itulah

sebabnya mengapa ion-ion negatif banyak kita dapatkan pada waktu hujan turun atau

Page 21: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

disekitar air terjun dengan kandungan konsentrasi ion negatifnya bisa mencapai

10.000-20.000 per cm3.

Dalam larutan jenuh dari suatu garam sukar larut terjadi keseimbangan antara garam

yang tidak larut dengan ion – ionnya, misalnya garam AB merupakan garam sukar

larut dalam larutan jenuh akan terjadi kesetimbangan:

AB(s) A+(l) + B-

(l)

Oleh karena garam AB merupakan padatan maka koefisien aktivitasnya sama dengan

1 dan [AB] adalah konstan sehingga dapat disederhanakan menjadi:

Ksp AB = [A+] [B-]

Harga tetapan Ksp dikenal dengan harga tetapan hasil kali kelarutan. Jadi satu

garam sukar larut dalam air jika di larutkan dalam air sebagian kecil akan terurai

menjadi ion – ionnya. Proses peruraian itu akan berhenti setelah hasil kaliu kelarutan

garam itu sama dengan harga Ksp dari garam tersebut.Dalam percobaan ini akan

ditinjau garam kalsium oksalat CaC2O4 yang di larutkan dalam air. Konsentrasi ion

oksalat akan dapat ditentukan dengan cara menitrasi larutan jenuh menggunakan

larutan kalium permanganate.

Dalam larutan jenuh dari suatu garam sukar larut terjadi keseimbangan antara garam

yang tidak larut dengan ion – ionnya, misalnya garam AB merupakan garam sukar

larut dalam larutan jenuh akan terjadi kesetimbangan:

AB(s) A+(l) + B-

(l)

Oleh karena garam AB merupakan padatan maka koefisien aktivitasnya sama dengan

1 dan [AB] adalah konstan sehingga dapat disederhanakan menjadi:

Ksp AB = [A+] [B-]

Harga tetapan Ksp dikenal dengan harga tetapan hasil kali kelarutan. Jadi satu

garam sukar larut dalam air jika di larutkan dalam air sebagian kecil akan terurai

menjadi ion – ionnya. Proses peruraian itu akan berhenti setelah hasil kaliu kelarutan

Page 22: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

garam itu sama dengan harga Ksp dari garam tersebut.Dalam percobaan ini akan

ditinjau garam kalsium oksalat CaC2O4 yang di larutkan dalam air. Konsentrasi ion

oksalat akan dapat ditentukan dengan cara menitrasi larutan jenuh menggunakan

larutan kalium permanganate.

MSDS Natrium oksalat

Data kimia dan fisika

Kelarutan di dalam air 37 g/l (20 °C)

Titik leleh 250 - 270 °C (penguraian)

Massa molar 134 g/mol

Densitas 2.27 g/cm3 (20 °C)

Bulk density 600 kg/m3

Angka pH 8 (30 g/l, H2O, 20 °C)

BAHAYA : Apabila terkena mata dan kulit akan mengkakibatkan iritasi pada kulit,

dan ppabila terhirup akan menyebabkan gangguan pada pernapasan dan apabila

tertelan atau masuk kedalam tubuh akan menyebabkan kerusakan pada jaringan

tubuh.

PERTOLONGAN

Kontak Mata:

Memeriksa dan menghapus setiap lensa kontak. Segera basuh mata dengan air yang

mengalir sedikitnya selama 15 menit, dengan kelopak mata tetap terbuka. Dapatkan

perawatan medis.

Kontak Kulit:Cucilah dengan sabun dan air. Tutup kulit yang teriritasi dengan sebua

hemolien. Dapatkan bantuan medis jika iritasi berkembang.

Penghirupan:

Jika terhirup, pindahkan keudara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan

buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen.

Page 23: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

MSDS Kalium Permanganat (KMnO4)

Bahaya kesehatan

Berbahaya jika terjadi kontak kulit (yg mengganggu), dari kontak mata (yg

mengganggu), dari proses menelan, dari inhalasi. Agak berbahaya dalam kasus

kontak kulit (permeator). Korosif mungkin untuk mata dan kulit. Jumlah tergantung

kerusakan jaringan panjang pada kontak. Kontak mata dapat menyebabkan kerusakan

atau corneal kebutaan. Kontak kulit dapat menghasilkan radang dan blistering.

Inhalasi zat akan menghasilkan iritasi ke perut usus atau saluran pernafasan, dicirikan

oleh bersin dan batuk. Bila terhrup secara berlebihan dapat merusak paru-paru.

Sifat fisika-kimia

Fisik : solid/ zat padat

Bau : tidak berbau

Rasa : agak manis

Berat molekul : 158,03 g/mol

Warna : ungu

Keselamatan dan penanganan

Page 24: 179498451 Percobaan v Anorganik Efek Ion Bersamaan Docx

Apabila terkena mata segera dibilas dengan air paling tidak 15 menit, air dingin dapat

digunakan. Kemudian segera meminta pertolongan medis.Segera mendapatkan

perhatian medis. Apabila terkena kulit, segera dibilas dengan air sekurang-kurangnya

15 menit. Bila terkena pakaian dan sepatu segera cuci dengan air dingin dan sabun. 

Apabila terhirup di saluran pernapasan, segera pergi ke tempat yang berudara segar.

Jika tidak dapat bernapas, dapat diberikan pernafasan buatan.Apabila sulit bernapas

segera diberi Oksigen. Segera beri tindakan medis.