17342915 SubKomite Dalin Komite Medik 06 Surveilans PIN
-
Upload
rinafitriani4236 -
Category
Documents
-
view
76 -
download
4
description
Transcript of 17342915 SubKomite Dalin Komite Medik 06 Surveilans PIN
MATERI PELATIHAN(IN-HOUSE TRAINING)
PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT(HOSPITAL ACQUIRED INFECTION CONTROL)
SUBKOMITE PENGENDALIAN INFEKSIKOMITE MEDIK
RSUP FATMAWATI, JAKARTA
2
Latar belakang
Tugas pokok dan fungsi(TUPOKSI) Sub Komite
Dalin tertera dalamPedoman PengendalianInfeksi Nosokomial di
Rumah Sakit, DirektoratJenderal Pelayanan MedisSpesialistik, Departemen
Kesehatan 2001,meliputi :
1. Terlaksananya surveilans infeksinosokomial
2. Terlaksananya upaya pencegahaninfeksi dengan penerapankewaspadaan standar
3. Terlaksananya penanggulanganinfeksi dengan investigasi bila adaKLB
4. Terlaksananya pendidikan danpelatihan dalam bidangpengendalian infeksi
5. Pengembangan prosedur kerja dankebijakan yang mencakup semuakegiatan di bidang pengendalianinfeksi
6. Pemilihan dan pengusutanpengadaan bahan dan alat yangberhubungan dengan pengendalianinfeksi nosokomial
3
Program pengendalian infeksi nosokomial yang bertujuanuntuk meningkatkan mutu pelayanan pada dasarnyadapat ditempuh dengan cara-cara:
1. Menetapkan kebijakan dan peraturan• Pedoman atau protap tentang pengendalian
infeksi nosokomial.2. Pendidikan dan pelatihan3. Surveilans4. Membentuk & mengaktifkan Infection Control Nurse(ICN)5. Melakukan penelitian yang lebih operasional
Latar belakang
4
Pengertian Surveilans
Surveilans adalah pengumpulan yangsistematik, analisis dan interpretasi yangterus menerus dari data kesehatan yangpenting, untuk digunakan dalamperencanaan, penerapan dan evaluasi suatutindakan yang berhubungan dengankesehatan yang di diseminasikan secaraberkala kepada pihak-pihak yangmemerlukan.
5
Tujuan Surveilans
Memperoleh data dasar Untuk kewaspadaan dini KLB Menilai standard mutu Sebagai sarana mengidentifikasi malpraktek Menilai keberhasilan suatu program PPI Meyakinkan para klinisi Sebagai suatu tolok ukur akreditasi
6
Data-data yang diperoleh padakegiatan Surveilans IN
1. Menunjukkan adanya pasien yang terinfeksinosokomial
2. Mengidentifikasi tempat IN (site ofinfection)
3. Jenis IN4. Penyebab IN5. Cara penyebaran (mode of transmission)6. Mengenali faktor-faktor risiko IN
7
Program pengendalian IN akan efektifapabila memenuhi persyaratan sebagaiberikut:
1. Organisasi surveilans dan kegiatan
pengendalian yang rapi dan operasional.
2. Jumlah anggota staf terlatih yang cukup.
3. Ada pelaporan kasus IN dari bagian-bagian
rumah sakit kepada staf yang berwewenang.
8
Kegiatan surveilans infeksi nosokomial
Langkah awal dalam kegiatan surveilans INadalah penyeragaman kriteria diagnosis IN.
1. Infeksi yang terjadi merupakan akibat daridirawatnya pasien di rumah sakit
2. Masuknya kuman terjadi selama pasien dirawatdi rumah sakit
9
Metode surveilans
1. Hospital wide, traditional surveillance
2. Periodic Surveillance
3. Prevalence Surveillance
4. Target Surveillance
5. Outbreak threshold
10
Hospitalwide, traditionalsurveillance
• Paling komprehensif, terus menerusdan prospektif, pada semua pasieninfeksi RS
• Mahal dan memerlukan banyak waktu
• Metode pertama yang dikeluarkan CDC
11
PeriodicSurveillance
• Surveillance hanya selama interval waktuspesifik, satu bulan dalam satu kwartal,pada satu atau beberapa unit kemudianpindah ke unit lain.
• Sering dilaksanakan dengan metodetarget surveillance sepanjang waktutertentu
12
Prevalence Surveillance
• Survei infeksi aktif, termasuk infeksi lamadan baru selama periode waktu tertentu
• Jumlah total infeksi aktif dibagi jumlahpasien yang ada selama survei
• Prevalensi survei biasanya lebih tinggi dariinsiden rate infeksi baru dan lamadihitung
13
Target Surveillance
• Banyak pendekatan kepada Target surveillance• Fokus kepada critical care unit, operasi
kardiotorasik, transplantasi, hemodialisis,bakteremia, infeksi luka operasi, VentilatorAssociated Pneumonia
• Untuk membatasi skope survei, dapatmengumpulkan data populasi pasien yangmasuk
14
Outbreakthreshold
Survei dilakukan ketika terjadi» Out break
» Peningkatan hasil kultur positif
» Isolasi meningkat
15
Tahapan Surveilans
• Pakai definisi surveilans (CDC,WHO)• Kaji Populasi• Pengumpulan data• Menghitung dan menganalisa data infeksi• Stratifikasi• Laporan dan Rekomendasi tindak lanjut
serta diseminasi
16
Pakai definisi surveilans (CDC,WHO)
• Pada sistem surveilans semua unsur data harusdi definisikan dengan jelas, termasuk :– outcome/process– populasi yang berisiko– faktor-faktor risiko
• Definisi valid akan mendapatkan datakonsisten, akurat
• Definisi dapat disesuaikan menurut CDC,WHO
17
Kaji Populasi
Untuk mencapai informasi dan mengertikarakteristik populasi dapat dikaji beberapahal seperti :– tipe pasien– diagnosa yang paling sering– tindakan yang sering dilakukan– operasi atau tindakan invasif
18
Pengumpulandata
• Proses pengumpulan data sebaiknya dilakukanoleh orang-orang yang sudah mempunyaipengetahuan, pengalaman dan berkualitas
• Petugas surveilans mencari informasi darisumber-sumber yang tepat
• Dapat dilakukan secara concurrently /prospective dan atau retrospective tergantungpada sumber yang ada.
22
Menghitung danmenganalisa data
• Dihitung data Numerator dan Denominator• Numerator jumlah yang terinfeksi pada
pasien yang berisiko• Denominator tabulasi dari kohort pasien yang
berisiko infeksi nosokomial• Menurut NNISS ( National Nosocomial Infection
Surveillance System) denominator jumlahpasien dan jumlah hari rawat pasien atau totaljumlah hari pemakaian ventilator, central line,kateter urin
23
• Tentukan NumeratorNumerator adalah jumlah yang terinfeksiakibat penggunaan alat/tindakan invasif
• Tentukan DenominatorDenominator adalah jumlah haripenggunaan alat invasif
Menghitung danmenganalisa data
25
Teknik penghitungan
Angka infeksi SSI : Jumlah kasus infeksi
Jumlah kasus operasix 100 = %
Jumlah kasus infeksi
Jumlah hari pemasangan alatx 1000 = ‰
Angka infeksi :
26
Contoh kasus :Data hasil survei bulan Oktober 2008 terdapat 58 orang pasienterpasang alat intravaskuler dengan jumlah hari pemasangan alat345 hari ditemukan hasil kultur 15 pasien (+) organisme, 12 pasiendengan tanda klinis infeksi yang jelas, 1 orang tidak menunjukantanda klinis infeksi IADP, 2 orang dinyatakan dokter infeksi bukanIADP.Hitunglah rate infeksi IADP berdasarkan metode CDC ?
15 pasien : Kultur darah (+) organisme
1 pasien : tanda klinis (-) bukan IADP
2 pasien : (-) IADP dinyatakan dokter yang merawat
Kesimpulan : Hanya 12 pasien IADP , 1 pasien kemungkinan hasilkultur bias, 2 pasien bukan IADP kemungkinan infeksi lain. Maka rateinfeksi IADP adalah
12
345X 1000 = 34.78 ‰
27
Stratifikasi
• Dalam suatu studi populasi sering ditemukankelemahan karena dihomogenisasikan
• Seharusnya dibedakan menurut umur, gender,severity lakukan stratifikasi
• Pasien infeksi luka operasi dibagi dalam:– jenis operasi– usia– jenis luka dan sebagainya
• Infeksi saluran kemih dibagi menurut jeniskelamin
28
Laporan dan Rekomendasi tindaklanjut serta diseminasi
• Laporan sistematik, tepat waktu, informatif• Disajikan dalam berbagai bentuk, yang penting
mudah dianalisa dan di interpretasi.• Penyajian data harus jelas, sederhana, dapat
dijelaskanTujuan untuk :– Memperlihatkan pola infeksi rumah sakit dan
perubahan yang terjadi (trend)– Memudahkan analisis dan interpretasi data
• Pelaporan dengan narasi singkat
29
Laporan dan Rekomendasi tindak lanjutserta diseminasi
Cara penyajian data bisa dalam bentuk• Tabel : biasanya menunjukkan frekuensi
kejadian dengan kategori yang berbeda atausub bagian suatu variable
• Grafik : menggambarkan kecenderunganmenurut waktu
• Diagram batang : menggambarkanperbandingan
• Diagram pie : menggambarkan proporsi
30
19.301.1216.3879.0414696Total
0.101.84972069UE
92.5702.0345.95148THT
0.523.8137.0998.79577Saraf
26.670.086.6793.3315Rehab Medik
0.480.748.2499.312305P. Dalam
2.084.5815.42100240Paru
85.681.0144.2298.24398Orthopedi
97.9700.684.73148Mata
0028.571007Kulit
34.910.5536.0764.443105Obsgyn
1.181.6537.5099.76424Jantung
84.620076.9213Gilut
33.8611.1146.5698.94189Bedah Saraf
87.292.2625.594.951149Bedah
5.8864.7194.1210017Anestesi
0.540.721.4658.943892Anak
OperasiVentilatorKateterIV
Tindakan InvasifJumlahSMF
Tabel 1.1. Tindakan Invasif Menurut SMF
31
Insidens Rate Phlebitis RSUP Fatmawati Tahun 2006
9.31
3.23
9.79
5.39
7.766.75
4.55
10.0111.43
9.78
2.25
6.43
0
4
8
12
16
20
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
32
Pener imaan Form Surve ilansJanuari - Juni Tahun 2007
3.2
88.5 90.5
73.2
97.8 94.3
68.676.6
23.637.9
31.341.2
16.2
0.0
64.0
82.676.5
84.997.0
102.7
11.8
100.0
0
20
40
60
80
100
120
Lt.1
S(V
K)
Lt.2
U
Lt.2
U/B
y
Lt.2
S
Lt.2
S/B
y
Lt.3
U
Lt.3
S
Lt.3
S/B
y
Lt.4
U
Lt.4
S
Lt.5
U
Lt.5
S
Lt.6
U
Lt.6
S IW
MAW
AR
MEL
ATI
AN
GG
REK
CEU IC
U
NIC
U/P
ICU
IRD
Per
sent
ase Batas atas =
68.6 (95%CI)Batas bawah= 55.8 (95%CI)
33
Persentase Kuman RSUP FatmawatiJanuari - Maret 2006
JENIS KUMAN N
A.hinshawii 5C.amalunatycus 1E.aerogenes 59E.agglomerans 2E.coli 74E.gregoviae 6K.ozaenae 4K.pneumoniae 27M.morganii 1P.mirabilis 7P.stuartii 1Pseudomonas sp 74S.α-haemoliticus 1S.aureus 13S.β-haemolyticus 21S.enteritidis 1S.epidermidis 42S.liquifaciens 9S.marsesens 33S.rubidiae 6S.typhii 3Jumlah Total 390
S.epidermidis10.8%
S.liquifaciens2.3%
S.marsesens8.5%
S.typhii0.8%
C.amalunatycus0.3%
S.rubidiae1.5%
A.hinshawii1.3%
P.stuartii0.3%
P.mirabilis1.8%
M.morganii0.3%
K.pneumoniae6.9%
K.ozaenae1.0%
E.gregoviae1.5%
E.coli19.0%S.β-haemolyticus
5.4%
S.enteritidis0.3%
S.aureus3.3% S.α-haemoliticus
0.3% Pseudomonas sp19.0%
E.aerogenes15.1%
E.agglomerans0.5%
34
Laporan dan Rekomendasi tindak lanjutserta diseminasi
• Laporan dibuat secara periodik, tergantunginstitusi :– setiap bulan, triwulan, 1 tahun
• Laporan dilengkapi dengan rekomendasitindak lanjut bagi pihak terkait dimanaterjadi peningkatan infeksi
• Laporan didiseminasikan kepada pihak-pihakterkait
35
Kesimpulan
• Kegiatan surveilans merupakan salah satuprogram sangat penting dan luas yang harusdilaksanakan dalam PPI
• Kegiatan surveilans dapat menurunkan angkainfeksi rumah sakit