14.Pengelolaan Sampah 2015
-
Upload
yussuf-abdurrosyid -
Category
Documents
-
view
10 -
download
0
description
Transcript of 14.Pengelolaan Sampah 2015
Oleh: Sepridawati Siregar, S.Si., M.T.
TEKNIK LINGKUNGAN (KULIAH KE-14)
Jurusan Teknik Geologi Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Di Indonesia sekitar 60 – 70 % Sampah merupakan sampah basah dengan kadar air mencapai 65 – 75 % dan sumber terbanyak adalah dari pasar tradisional dan pemukiman.
Sampah tradisional: 95 % merupakan sampah organik seperti lauk pauk dan sayur mayur yg di buang. Sisanya merupakan sampah Anorganik
Permasalahan SampahPermasalahan Sampah
* Pengelolaan Sampah di Kota BesarSaat ini sampah menjadi masalah yang pelik..???
* Di Kota besar penduduknya sangat padat..!!!Menghasilkan 0,50 – 0,65 Kg sampah per orang/hari dengan kepadatan 200 kg/m3.Contohnya untuk Kota Jakarta dapat menghasilkan sampah lebih 6 ton per hari sekitar 25,68 m3
* Kebanyakan pemukiman masih menerapkan pola pengelolaan sampah secara sentralistik
Pengertian sampahPengertian sampah Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai
nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufktur atau materi berkelebihan atau ditolak manufktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan (Kementerian Lingkungan Hidup, atau buangan (Kementerian Lingkungan Hidup, 2005).2005).
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat (Undang-Undang No.18 berbentuk padat (Undang-Undang No.18 tentang Pengelolaan Sampah )tentang Pengelolaan Sampah )
Pengelolaan SampahPengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah adalah kegiatan yang Pengelolaan Sampah adalah kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan yang meliputi sistematis dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah pengurangan dan penanganan sampah (Kementrian Lingkungan Hidup, 2007).(Kementrian Lingkungan Hidup, 2007).
Agar pengelolaan sampah berjalan baik maka Agar pengelolaan sampah berjalan baik maka perlu kerja sama dari masyarakat, pemerintah perlu kerja sama dari masyarakat, pemerintah dan pelaku industri (pengusaha).dan pelaku industri (pengusaha).
Dasar Pengelolaan Sampah KotaDasar Pengelolaan Sampah Kota
Pengelolaan sampah kota merupakan Pengelolaan sampah kota merupakan bagian dari pengelolaan kebersihan kota. bagian dari pengelolaan kebersihan kota. Pengertian bersih sebenarnya bukan Pengertian bersih sebenarnya bukan hanyahanya berarti tidak adanya sampah, berarti tidak adanya sampah, melainkan juga mengandung pengertian melainkan juga mengandung pengertian yang mengarah ke tinjauan estetika.yang mengarah ke tinjauan estetika.
Sampah dapat digolongkan Sampah dapat digolongkan menjadi menjadi ::
1. Sampah Organik1. Sampah Organik
Yaitu sampah yang mudah membusuk, Yaitu sampah yang mudah membusuk, seperti sisa makanan, sayuran daun-seperti sisa makanan, sayuran daun-daun kering dan sebagainya.daun kering dan sebagainya.
2. Sampah An Organik2. Sampah An Organik
Yaitu sampah yang tidak mudah Yaitu sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, wadah membusuk seperti plastik, wadah pembungkus makanan , botol, kaleng, pembungkus makanan , botol, kaleng, besi dan sebagainya. besi dan sebagainya.
Sumber sampah Sumber sampah ::
1. Manusia1. Manusia
Bahan buangan yang dikeluarkan Bahan buangan yang dikeluarkan oleh tubuh manusia, sebagai hasil oleh tubuh manusia, sebagai hasil pencernaan (tinja , air seni )pencernaan (tinja , air seni )
2. Hewan 2. Hewan
Bahan buangan yang dikeluarkan Bahan buangan yang dikeluarkan oleh hewan (sapi, babi. ayam dll), oleh hewan (sapi, babi. ayam dll), sebagai hasil pencernaan (faeces , sebagai hasil pencernaan (faeces , urine ) urine )
3. Air limbah buangan rumah tangga 3. Air limbah buangan rumah tangga maupun pabrik.maupun pabrik.
- - Limbah cair rumah tangga, seperti sisa Limbah cair rumah tangga, seperti sisa air mandi, bekas cucian dan limbah air mandi, bekas cucian dan limbah dapur.dapur.
- Limbah pabrik sebelum dibuang ke alam - Limbah pabrik sebelum dibuang ke alam bebas perlu diolah secara khusus.bebas perlu diolah secara khusus.
4. Sisa proses industri atau hasil 4. Sisa proses industri atau hasil sampingan kegiatan rumah tangga. sampingan kegiatan rumah tangga.
- Sampah lapuk (sayur mayur, dll)- Sampah lapuk (sayur mayur, dll)
- Sampah tidak lapuk dan tidak mudah - Sampah tidak lapuk dan tidak mudah lapuk (plastik, kaca dan mika) lapuk (plastik, kaca dan mika)
KANDUNGAN ENERGI BERBAGAI JENIS SAMPAHKANDUNGAN ENERGI BERBAGAI JENIS SAMPAH
Jenis Sampah Kandungan Energi
( Kkal/Kg)
Kadar Air
( % berat basah )
Kadar Abu
( % berat kering)
Plastik 7.780 2 10
Karet 5.560 2 10
Kayu 4.450 20 2
Kain 4.150 20 2
Kertas 4.000 6 6
Sisa Makanan 1.100 70 5
Kaleng 170 2 98
Kaca 30 2 98Sumber : Anonim 2007
SUMBER PERMASALAHAN SAMPAHSUMBER PERMASALAHAN SAMPAH1. Volume sampah sangat besar tdk diimbangi daya tampung TPA1. Volume sampah sangat besar tdk diimbangi daya tampung TPA
2. Lahan TPA semakin menyempit 2. Lahan TPA semakin menyempit
3. Jarak TPA dan pusat sampah relatif jauh3. Jarak TPA dan pusat sampah relatif jauh
4. Fasilitas pengangkutan sampah sampah terbatas4. Fasilitas pengangkutan sampah sampah terbatas
5. Teknologi pengolahan sampah tidak optimal5. Teknologi pengolahan sampah tidak optimal
6. Sampah yang telah matang dan berubah menjadi kompos tidak 6. Sampah yang telah matang dan berubah menjadi kompos tidak segera dikeluarkan dari tempat penampungan sehingga semakin segera dikeluarkan dari tempat penampungan sehingga semakin menggunungmenggunung
7. Tidak semua lingkungan memiliki lokasi penampungan sampah7. Tidak semua lingkungan memiliki lokasi penampungan sampah
8. Kurangnya sosialisasi dan dukungan pemerintah mengenai 8. Kurangnya sosialisasi dan dukungan pemerintah mengenai pengelolaan dan pengolahan sampah serta produknyapengelolaan dan pengolahan sampah serta produknya
9. Minimnya edukasi dan manajemen diri yang baik mengenai 9. Minimnya edukasi dan manajemen diri yang baik mengenai pengolahan sampah secara tepatpengolahan sampah secara tepat
10. Manajemen sampah tidak efektif. 10. Manajemen sampah tidak efektif.
Konsep penanganan sampahKonsep penanganan sampah
Kumpul-Angkut-Buang Cara konvensionalKumpul-Angkut-Buang Cara konvensional
Rumah Tangga - TPS – TPARumah Tangga - TPS – TPA
Reduce-Reuse–Recycling (3-R)Reduce-Reuse–Recycling (3-R)
Pilah-Kumpul-Olah-BuangPilah-Kumpul-Olah-Buang
Cara konvensionalCara konvensional
Kumpul-Angkut-BuangKumpul-Angkut-Buang
RT---TPS---TPART---TPS---TPA
TTerdapat tiga hal yang menjadi perhatian erdapat tiga hal yang menjadi perhatian utama dan yang harus dipertimbangkan utama dan yang harus dipertimbangkan secara matang dalam pengelolaan secara matang dalam pengelolaan sampah, yaitu :sampah, yaitu :
1.1.Identifikasi kondisi sistem pengelolaan Identifikasi kondisi sistem pengelolaan sampah yang telah adasampah yang telah ada
2.2.Definisi baik dan benar dalam hal Definisi baik dan benar dalam hal pengelolaan sampahpengelolaan sampah
3.3.Pola kebijaksanaan pembinaan dan Pola kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan pengembangan
Aspek Manajemen Aspek Manajemen Pengelolaan PersampahanPengelolaan Persampahan
1.1. Aspek Organisasi Dan ManajemenAspek Organisasi Dan Manajemen Aspek ini mempunyai Aspek ini mempunyai peranan pokokperanan pokok : :
menggerakan, mengaktifkan dan mengarahkan menggerakan, mengaktifkan dan mengarahkan sistem manajemen persampahan kota, sistem manajemen persampahan kota,
Sub sistem ini meliputi bentuk serta pola Sub sistem ini meliputi bentuk serta pola organisasi dan komponen pelengkapnya, yakni organisasi dan komponen pelengkapnya, yakni persoalan serta sistem manajemenpersoalan serta sistem manajemen. .
Struktur manajemen meliputi Struktur manajemen meliputi perencanaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian untuk jenjang pelaksanaan dan pengendalian untuk jenjang strategis, teknik maupun operasionalstrategis, teknik maupun operasional
2.2. Aspek PembiayaanAspek Pembiayaan Aspek ini merupakan Aspek ini merupakan komponen komponen
sumbersumber dalam arti supaya sistem dalam arti supaya sistem mempunyai kinerja yang baik. mempunyai kinerja yang baik.
Sub sistem ini diatur dengan struktur Sub sistem ini diatur dengan struktur pembiayaan dalam bentuk anggaran pembiayaan dalam bentuk anggaran serta alternatif sumber pendanaan.serta alternatif sumber pendanaan.
Aspek ini merupakan komponen yang menjaga pola Aspek ini merupakan komponen yang menjaga pola / dinamika sistem agar dapat mencapai sasaran / dinamika sistem agar dapat mencapai sasaran secara efektifsecara efektif
Umumnya kompleksitas permasalahan justru Umumnya kompleksitas permasalahan justru diredam oleh penerbitan peraturan yang mengatur diredam oleh penerbitan peraturan yang mengatur seluruh komponen yang secara umum dibagi seluruh komponen yang secara umum dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :menjadi tiga kelompok, yaitu :
1)1) Sebagai landasan pendirian instansi pengelola Sebagai landasan pendirian instansi pengelola (Dinas Perusahaan Daerah dan lainnya)(Dinas Perusahaan Daerah dan lainnya)
2)2) Sebagai landasan pemberlakuan struktur tarifSebagai landasan pemberlakuan struktur tarif3)3) Sebagai landasan ketertiban umum (masyarakat) Sebagai landasan ketertiban umum (masyarakat)
dalam pengelolaan persampahan dalam pengelolaan persampahan
3.3. Aspek PengaturanAspek Pengaturan
4.4. Aspek Peran Serta MasyarakatAspek Peran Serta Masyarakat
Aspek ini merupakan komponen yang Aspek ini merupakan komponen yang tidak bersifat sub sistem tapi terikat erat. tidak bersifat sub sistem tapi terikat erat. Dalam kondisi keterbatasan kemampuan Dalam kondisi keterbatasan kemampuan sistem, yakni penyediaan kapasitas kerja sistem, yakni penyediaan kapasitas kerja maupun pendanaan, maka salah satu maupun pendanaan, maka salah satu alternatif adalah peran serta masyarakatalternatif adalah peran serta masyarakat
5.5. Aspek Teknik OperasionalAspek Teknik Operasional
Aspek ini merupakan komponen yang paling Aspek ini merupakan komponen yang paling dekat dengan obyek pengelolaan sampah. dekat dengan obyek pengelolaan sampah.
Aspek ini terdiri dari perangkat keras, misalnya : Aspek ini terdiri dari perangkat keras, misalnya : sarana pewadahan, pengumpulan, sarana pewadahan, pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir. pengangkutan dan pembuangan akhir.
Disini permasalahan yang timbul pada umumnya Disini permasalahan yang timbul pada umumnya berkisar pada perbedaan yang jauh antara berkisar pada perbedaan yang jauh antara kebutuhan dan kapasitas operasi yang dapat kebutuhan dan kapasitas operasi yang dapat disediakan oleh sistemdisediakan oleh sistem
Ruang Ruang LingkupLingkup
Tata cara teknik operasional pengelolaan sampah meliputi dasar - dasar perencanaan untuk kegiatan - kegiatan :
1. Pewadahan sampah2. Pengumpulan sampah3. Pemindahan sampah4. Pengangkutan sampah5. Pengolahan sampah6. Pembungan akhir
Faktor-Faktor Faktor-Faktor yang Mempengaruhi yang Mempengaruhi Sistem Pengelolaan Sampah KotaSistem Pengelolaan Sampah Kota
1.1. Rencana Penggunaan LahanRencana Penggunaan Lahan2.2. Kepadatan dan Penyebaran pendudukKepadatan dan Penyebaran penduduk3.3. Karakteristik lingkungan fisik,biologi, dan Karakteristik lingkungan fisik,biologi, dan
sosial ekonomi sosial ekonomi 4.4. Kebiasaan MasyarakatKebiasaan Masyarakat5.5. Karakteristik sampahKarakteristik sampah6.6. Peraturan-peraturan/ aspek legal nasional Peraturan-peraturan/ aspek legal nasional
dan daerah setempatdan daerah setempat7.7. Sarana pengumpulan, pengangkutan, Sarana pengumpulan, pengangkutan,
pengolahan dan pembuanganpengolahan dan pembuangan8.8. Lokasi pembuangan akhirLokasi pembuangan akhir9.9. Biaya yang tersediaBiaya yang tersedia10.10. Rencana tata ruang kotaRencana tata ruang kota11.11. Iklim dan MusimIklim dan Musim
Perencanaan Kegiatan Perencanaan Kegiatan Operasional Daerah PelayananOperasional Daerah Pelayanan
Hasil perencanaan daerah pelayanan berupa Hasil perencanaan daerah pelayanan berupa identifikasi masalah dan potensi yang identifikasi masalah dan potensi yang tergambar dalam peta-peta sebagai berikut :tergambar dalam peta-peta sebagai berikut :
1)1) Peta problem minimal menggambarkan Peta problem minimal menggambarkan kerawanan sampah, tingkat kesulitan kerawanan sampah, tingkat kesulitan pelayanan, kerapatan timbulan sampah, tata pelayanan, kerapatan timbulan sampah, tata guna lahanguna lahan
2)2) Peta pemecahan masalah menggambarkan Peta pemecahan masalah menggambarkan pola yang digunakan, kapasitas perencanaan pola yang digunakan, kapasitas perencanaan (alat dan personil), jenis sarana dan prasarana(alat dan personil), jenis sarana dan prasarana
Strategi PelayananStrategi Pelayanan
Mendahulukan pencapaian Mendahulukan pencapaian keseimbangan pelayanan dilihat dari keseimbangan pelayanan dilihat dari segi kepentingan sanitasi dan segi kepentingan sanitasi dan ekonomis, kuantitas dan kualitas ekonomis, kuantitas dan kualitas pelayananpelayanan
Tingkat PelayananTingkat Pelayanan
Frekuensi PelayananBerdasarkan hasil penentuan skala
kepentingan daerah pelayanan, frekuensi pelayanan dapat dibagi dalam beberapa kondisi sebagai berikut :
1) Wilayah dengan pelayanan intensif adalah daerah di jalan protokol, pusat kota,kawasan pemukiman tidak teratur dan daerah komersial
2) Wilayah dengan pelayanan menengah adalah kawasan pemukiman teratur
3) Wilayah dengan pelayanan rendah adalah daerah pinggiran kota
PRINSIF PENGOLAHAN LIMBAH PADATPRINSIF PENGOLAHAN LIMBAH PADAT
Ada 4 proses, yaitu:Ada 4 proses, yaitu: PemisahanPemisahan Penyusutan ukuranPenyusutan ukuran PengomposanPengomposan Pembuangan limbahPembuangan limbah
Proses Pembuangan AkhirProses Pembuangan Akhir1. Open dumping (penimbunan secara terbuka). 1. Open dumping (penimbunan secara terbuka). Sampah dibuang begitu saja ke suatu jurangSampah dibuang begitu saja ke suatu jurang Perlu areal yang luasPerlu areal yang luas Telah menimbulkan masalah pencemaran lingkunganTelah menimbulkan masalah pencemaran lingkungan
2. Sanitary landfill (pembuangan secara sehat). 2. Sanitary landfill (pembuangan secara sehat). Sampah ditampung dalam areal kecil dan direduksi Sampah ditampung dalam areal kecil dan direduksi
menjadi partikel- partikel kecil. Sampah yang telah menjadi partikel- partikel kecil. Sampah yang telah diolah kemudian ditanam di tanah dengan kedalaman diolah kemudian ditanam di tanah dengan kedalaman tertentu yang telah dilapisi oleh tanah liat setebal 1-2 m tertentu yang telah dilapisi oleh tanah liat setebal 1-2 m untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan. untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan. Kegiatan ini untuk menghindari serbuan lalat dan Kegiatan ini untuk menghindari serbuan lalat dan serangga lainnya.serangga lainnya.
Lapisan tanah ini juga untuk meminimalisasi Lapisan tanah ini juga untuk meminimalisasi masuknya air ke sampah ataupun keluarnya gas bau masuknya air ke sampah ataupun keluarnya gas bau dari timbunan sampah.dari timbunan sampah.
““Rumah Pengolahan Sampah” Rumah Pengolahan Sampah” Solusi Teknologi Karya ITBSolusi Teknologi Karya ITB
Dr Nyoman Aryantha - Mikrobiologi ITB Dr Nyoman Aryantha - Mikrobiologi ITB telah kembangkan “Rumah Pengolahan telah kembangkan “Rumah Pengolahan
Sampah” di SabugaSampah” di Sabuga
Rumah Pengolahan Sampah
Lahan di depan rumah untuk
penampungan sampah &
penyortiran
Solusi ITB adalah membuat Solusi ITB adalah membuat sampah menjadi pupuk organik & sampah menjadi pupuk organik & menghilangkan tumpukan sampahmenghilangkan tumpukan sampah
Teknologi pengolahan sampahnya Teknologi pengolahan sampahnya relatif sangat sederhanarelatif sangat sederhana
SAMPAH DISORTIR
Sampah organik
(tanaman)
Sampah non-organik (plastik, kertas, kaleng, gelas)
SAMPAH ORGANIK DIGILING
SAMPAH NON
ORGANIK DIBAKAR
DIBUAT PUPUK
ORGANIK
MIKRO ORGANISME
Enersi panas
Pupuk organik
Sampah disortir secara “manual”Sampah disortir secara “manual”(foto diambil di kompleks Sabuga ITB)(foto diambil di kompleks Sabuga ITB)
Sampah organik
seperti daun, sayuran
Sampah non-organik
seperti plastik
Sampah diperkecil volumenya Sampah diperkecil volumenya dengan digilingdengan digiling
Alat penggiling sampah non-organik
Alat penggiling sampah organik
Sampah organik yang telah digiling Sampah organik yang telah digiling diberi Mikro-organisme agar bisa diberi Mikro-organisme agar bisa
menjadi pupuk organikmenjadi pupuk organik
Sampah organik setelah digiling
Sampah organik yang telah digiling di dipindahkan ke bak
beton & diberi Mikro-organisme
Pupuk organik yang dihasilkan dimasukan Pupuk organik yang dihasilkan dimasukan ke kantong untuk dijual ke penanam ke kantong untuk dijual ke penanam
sayuran & buah-buahansayuran & buah-buahan
Sampah non-organik setelah digiling Sampah non-organik setelah digiling lalu dibakar untuk menghasilkan lalu dibakar untuk menghasilkan
panas dalam unit Insineratorpanas dalam unit Insinerator
Tungku pembakara
n
Siklon penangkap
debu
Untuk memulai pembakaran diperlukan sumber energi seperti
minyak solar
Dengan teknologi yang dikembangkan Dengan teknologi yang dikembangkan ITB, sampah yang menggunung ITB, sampah yang menggunung menjadi hilang (zero waste) !!!menjadi hilang (zero waste) !!!
Zero Wast
e
Harga jual pupuk organik (kompos) per Harga jual pupuk organik (kompos) per kantong (berat antara 3 s/d 4 kg)kantong (berat antara 3 s/d 4 kg)
Sampah Non-organik (plastik & Sampah Non-organik (plastik & kertas) jika tidak dibakar, bisa dijualkertas) jika tidak dibakar, bisa dijual
““Rumah Pengolahan Sampah” Rumah Pengolahan Sampah” dapat dibuat secara “modular”dapat dibuat secara “modular”
Di dekat kompleks perumahanDi dekat kompleks perumahan Di dekat pasarDi dekat pasar Di dekat daerah perhotelanDi dekat daerah perhotelan Di dekat Mall atau supermarketDi dekat Mall atau supermarket
Untuk mengolah 1000 M3 sampah per bulan Untuk mengolah 1000 M3 sampah per bulan diperlukan gedung sekitar 150 M2 dan lahan diperlukan gedung sekitar 150 M2 dan lahan tempat penyortiran sebesar 500 m2tempat penyortiran sebesar 500 m2
Sehingga sampah tidak harus dibawa ke Sehingga sampah tidak harus dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
ITB telah kembangkan teknologi ITB telah kembangkan teknologi untuk menghilangkan bau sampah. untuk menghilangkan bau sampah.
Sehingga “Rumah Pengolahan Sehingga “Rumah Pengolahan Sampah” bisa beroperasi hanya Sampah” bisa beroperasi hanya
beberapa puluh meter dari ruang-beberapa puluh meter dari ruang-ruang utama Sabugaruang utama Sabuga
Bank SampahBank Sampah
Bank sampah mirip seperti bank uang, Bank sampah mirip seperti bank uang, tetapi yang disetor adalah sampahtetapi yang disetor adalah sampah
Bank sampah adalah salah satu alternatif Bank sampah adalah salah satu alternatif penanganan masalah sampah berbasis penanganan masalah sampah berbasis masyarakat.masyarakat.
Masyarakat sudah memilah sampah sejak Masyarakat sudah memilah sampah sejak dari sumbernya (rumah tangga)dari sumbernya (rumah tangga)
Kegiatan di Bank sampah ini:Kegiatan di Bank sampah ini:
- Membuat pupuk organik - Membuat pupuk organik
- Menjual sampah-sampah yang bernilai - Menjual sampah-sampah yang bernilai
ekonomis (botol plastik, kaleng dsb)ekonomis (botol plastik, kaleng dsb)
- Membuat kerajinan kreatif berbahan dasar - Membuat kerajinan kreatif berbahan dasar
sampah (souvenir, tas dll)sampah (souvenir, tas dll) Menambah penghasilan dan mengurangkan Menambah penghasilan dan mengurangkan
pengangguranpengangguran