13._BAB_IV

52
BAB IV HASIL DAN INTERPRETASI 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Sumber Indahperkasa Lampung (PT SIP) adalah suatu badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang bergerak dalam bidang agrobisnis khususnya dalam pengolahan minyak sawit. PT Sumber Indahperkasa merupakan anak perusahaan Sinarmas Agribusiness and Food Group dan sudah berdiri sejak tahun 1960. PT. Sumber Indahperkasa berlokasi di Jl. Raya Bakauheni KM 17 Tarahan Lampung Selatan dengan menempati area seluas 10 hektar. PT SIP mulai beroperasi pada bulan Agustus 2010 yang awalnya hanya merupakan bulking CPO (Crude Palm Oil) yang dikirim dari perkebunan kelapa sawit di propinsi Lampung dan sekitarnya. CPO tersebut selanjutnya dieksport melalui pelabuhan Panjang. Pada bulan Mei 2011 PT SIP mulai mngoperasikan KCP (Kernel Crushing Plan) untuk mengolah Palm Kernel (biji sawit). Dari proses KCP akan menghasilkan CPKO (Crude Palm Kernel Oil) dan PKE (Palm Kernel Expeller) atau lebih dikenal dengan istilah bungkil. 4.1.1 Visi dan Misi 40

Transcript of 13._BAB_IV

BAB IV HASIL DAN INTERPRETASI

4.1Gambaran Umum PerusahaanPT. Sumber Indahperkasa Lampung (PT SIP) adalah suatu badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang bergerak dalam bidang agrobisnis khususnya dalam pengolahan minyak sawit. PT Sumber Indahperkasa merupakan anak perusahaan Sinarmas Agribusiness and Food Group dan sudah berdiri sejak tahun 1960.PT. Sumber Indahperkasa berlokasi di Jl. Raya Bakauheni KM 17 Tarahan Lampung Selatan dengan menempati area seluas 10 hektar. PT SIP mulai beroperasi pada bulan Agustus 2010 yang awalnya hanya merupakan bulking CPO (Crude Palm Oil) yang dikirim dari perkebunan kelapa sawit di propinsi Lampung dan sekitarnya. CPO tersebut selanjutnya dieksport melalui pelabuhan Panjang.Pada bulan Mei 2011 PT SIP mulai mngoperasikan KCP (Kernel Crushing Plan) untuk mengolah Palm Kernel (biji sawit). Dari proses KCP akan menghasilkan CPKO (Crude Palm Kernel Oil) dan PKE (Palm Kernel Expeller) atau lebih dikenal dengan istilah bungkil.

4.1.1 Visi dan MisiPT. Sumber Indah Perkasa Lampung yang bernaung di bawah Sinarmas Agribusines and Food (SMART-Tbk) menerapkan visi dan misi sebagai berikut: VisiWe aim to be the best; to become the largest integrated and most profitable palm-based consumer company. Misi Surpassing the highest standard of quality Maintaining the highest level of sustainability and integrity Empowering society and community Trend setting innovation and technology Achieving maximum value for shareholdersSelain visi dan misi, Sinarmas Group juga memiliki values yang selalu ditanamkan kepada seluruh karyawannya, 6 Values itu adalah sebagai berikut: Integritas (Integrity)Bertindak sesuai ucapan/janji sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan pihak lain. Perlaku Positif (Positive Attitude)Menampilkan perilaku yang mendukung terciptanya lingkungan kerja yang saling menghargai dan kondusif. Komitmen (Commitment)Melaksanakan pekerjaan dengan sepenuh hati untuk mencapai hasil terbaik Perbaikan Berkesinambungan (Continuous Improvement)Meningkatkan kemampuan/kapasitas diri, unit kerja, dan organisasi secara terus menerus tanpa batas untuk mencapai hasil terbaik. Inovasi (Innovative)Memunculkan gagasan atau menciptakan produk/alat kerja/sistem kerja baru yang dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan. Loyal (Loyal)Menumbuhkembangkan semangat untuk mengerti, memahami dan melaksanakan nilai-nilai perusahaan sebagai bagian dari keluarga besar Sinarmas.

4.1.2 Struktur OrganisasiBentuk organisasi yang digunakan oleh PT. Sumber Indahperkasa Lampung adalah organisasi tipe garis (line) dan staf. Gambar struktur organisasi di PT. Sumber Indahperkasa Lampung dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Aliran pembagian wewenang dan tugas dalam organisasi perusahaan PT. Sumber Indahperkasa Lampung adalah dari atasan kepada bawahan dan akhirnya kepada pekerja lapangan atau worker. Bentuk struktur organisasi line (garis) berarti seorang manager memiliki wewenang langsung untuk mengambil keputusan sesuai dengan tugas dan bidang yang diberikan kepada manajer tersebut untuk mencapai tujuan organisasi, sedangkan bentuk organisasi staf menggambarkan unsur organisasi yang membantu orang-orang fungsional dalam usaha mereka secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan diterapkannya bentuk struktur organisasi line dan staf pada PT. Sumber Indahperkasa Lampung dapat memberikan dampak yang menguntungkan bagi perusahaan.

4.1.3Tugas dan Wewenang Pemegang Jabatan dalam Struktur OrganisasiUntuk memperlancar visi dan tujuan perusahaan maka PT. SIP Lampung membentuk organisasi struktural yang terdiri dari seorang General Manager, seorang Management Representative dan 6 orang Depatement Manager yang membawahi beberapa Section Head. Pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing jabatan dalam struktur organisasi di PT. SIP Lampung secara umum adalah sebagai berikut:

1. General Manager (GM)Tanggung Jawab dan Wewenang: Memimpin dan bertanggung jawab atas berjalannya keseluruhan fungsi manufacturing, Quality Assurance, commercial, purchasing dan fungsi pendukung lainya secara terintegrasi untuk memastikan tercapainya target produksi yang sesuai dengan permintaan dengan mengoptimalkan efisiensi biaya, kualitas dan ketepatan waktu yang ditetapkan. Bertanggung jawab atas berjalannya proses manajemen keuangan dan informasi di perusahaan yang sesuai dengan standar prosedur operasional yang berlaku. Mengkoordinasikan pengembangan sumber daya manusia di perusahaan dengan HR Head Office dan memastikan berjalannya proses employment relations yang sesuai dengan ketentuan perusahaan dan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku. Bertanggung jawab di dalam melaksanakan inovasi strategis untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas perusahaan.2. Deputy General Manager (DGM)Tanggung Jawab dan Wewenang: Bertanggung jawab mengkoordinir perencanaan produksi untuk kemudian memastikan proses produksi dengan kuantitas, kualitas yang sesuai dengan permintaan serta tepat waktu sesuai dengan standard operasional prosedur. Bertanggung jawab atas ketersediaan dan distribusi bahan baku dan bahan pendukung lainnya untuk keperluan proses produksi.3. Finance and Accounting Department HeadTanggung Jawab dan Wewenang: Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan serta persetujuan transaksi/aktivitas pembayaran. Bertanggung jawab di dalam menyiapkan, memonitor dan menganalisa semua fixed asset, inventory dan cost, AR dan AP, cash in bank. Bertanggung jawab atas penutupan asuransi untuk semua aktiva-aktiva perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai kebijakan perusahaan. Bertanggung jawab terhadap berjalannya fungsi kontrol aktivitas perusahaan dalam segi financial termasuk feasibility study untuk capex. Bertanggung jawab terhadap pembuatan budget tahunan dan melakukan penganalisaan bulanan. Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan dan persetujuan laporan keungan yang tepat waktu dan akurat pada bisnis unit yang menjadi tanggung jawabnya. Menyajikan laporan management dan menganalisa mengenai costing, production dan neraca rugi-laba. Menyiapkan laportan bulanan dari actual cash flow dan analisa cash flow, memberikan usulan untuk meningkatkan efisiensi posisi cash flow downstream yang ada di bisnis unit yang menjadi tanggung jawabnya.4. Commercial Department HeadTanggung Jawab dan Wewenang: Bertanggung jawab atas pengadaan dan pengiriman barang (kualitas, kuantitas dan tepat waktu). Bertanggung jawab di dalam pengawasan pelaksanaan aktivitas Bulking. Bertanggung jawab atas kelancaran operasional, termasuk transportasi sesuai area tanggung jawabnya, serta melakukan evaluasi terhadap jasa transportasi dan klaim kerusakan dan kehilangan barang dalam pengiriman. Melakukan negosiasi biaya se-ekonomis mungkin dalam hal transportasi darat maupun laut. Bertanggung jawab atas hasil penjualan minyak industri maupun bulking di unitnya.5. Personal and General Affair Department HeadTanggung Jawab dan Wewenang: Bertanggung jawab terhadap berjalannya fungsi administrasi personalia, industrial relations, keamanan (security) dan safety management secara terintegrasi untuk memastikan pengembangan sumber daya manusia, lingkungan kerja yang aman dan pengamanan aset perusahaan yang dapat mendukung tujuan perusahaan dengan biaya operasional yang tepat. Mengkoordinir dan memonitor pelaksanaan administrasi personalia yang meliputi penggajian, perhitungan cuti karyawan, pertanggung jawaban biaya perjalanan dinas, klaim pengobatan dan rumah sakit, membuat surat keputusan dan surat keterangan karyawan, dan lain-lain. Mengkoordinir pengelolaan dan pemeliharaan seluruh data karyawan untuk memastikan data yang akurat dan terkini Mengkoordinasikan pelaksanaan proses performance evaluation secara efektif dan objektif. Mengkoordinir dan memonitor pelaksanaan pelayanan umum (general services) dan pelaksanaan administrasi (administration services) yang berhubungan dengan lingkungan, fasilitas dan kebutuhan kerja karyawan untuk mendukung kelancaran aktivitas kerja karyawan. Mengantisipasi permasalahan hubungan industrial bekerjasama dengan pihak-pihak terkait (Depnakertrans dan Serikat Pekerja). Mengatasi dan menyelesaikan permasalahan hubungan industrial dan memberikan alternatif penyelesaian kepada manajemen. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan operasional pengamanan di internal dan eksternal wilayahnya. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan sistem keselamatan kerja karyawan.6. Engineering Department HeadTanggung Jawab dan Wewenang: Memastikan kelancaran jalannya mesin-mesin produksi dan mesin-mesin pendukung dengan pemeliharaan berkala dan teratur. Merencanakan adanya penambahan dan pengembangan melalui pembuatan alat mesin untuk lebih meningkatkan efisiensi energi, kuantitas dan kualitas produksi. Memastikan terlaksananya kalibrasi alat-alat ukur. Memastikan kelancaran ketersediaan listrik dan steam, termasuk kualitas dan kuantitas yang dihasilkan. Memonitor proyek-proyek terutama yang berhubungan dengan bidang tehnik. Memastikan agar seluruh pengoperasian seluruh peralatan listrik (panel, motor, instrumen listrik lainnya) di pabrik agar berfungsi optimal. Menentukan sumber energi listrik dalam penyediaan ke plant. Menjalankan safety regulation sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan disiplin bawahan. Bertanggung jawab atas kelancaran dan ketepatan terhadap administrasi SAP. Mengaplikasikan sistem manajemen mutu (ISO 9001:2000, ISO 22000:2005, Halal, SMK3 dll.) Bertanggung jawab terhadap pengembangan karyawan di engineering. Bertanggung jawab dalam memelihara dan menjaga seluruh peralatan kerja (equipment) dan kebersihan di lokasi engineering.7. Quality Management Depertment HeadTanggung Jawab dan Wewenang: Bertanggung jawab dalam mengontrol dan menjamin seluruh raw material (termasuk bahan bakar, chemical dll), work in process dan finished product sesuai dengan halal, GMP, Food International Standard dan HACCP. Membuat laporan hasil temuan audit mutu. Memberikan persetujuan releasing dan rejecting produk sesuai dengan hasil inspeksi dan tes. Bertanggung jawab atas kualitas produksi (barang) datang dan keluar sesuai dengan spesifikasi perusahaan. Mempunyai metodologi pengembangan dan validasi. Bertanggung jawab atas kredibilitas atas hasil analisa laboratorium. Menyiapkan laporan analisa bulanan kepada pihak manajemen.8. Production Department HeadTanggung Jawab dan Wewenang: Bertanggung jawab mengkoordinasikan dan memastikan berjalannya keseluruhan fungsi production untuk memastikan tercapainya target produksi yang sesuai permintaan dengan mengoptimalkan biaya, kualitas dan ketepatan waktu yang ditetapkan. Bertanggung jawab mengkoordinir perencanaan produksi dengan bagian PPIC. Bertanggung jawab atas berjalannya proses produksi dan aktivitas di pabrik dan bulking station yang sesuai dengan standar prosedur operasional dan kualitas yang berlaku.- Bertanggung jawab terhadap pengawasan kelancaran proses produksi.

4.2Deskripsi VariabelPenyebaran kuesioner penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri kepada responden, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan rendahnya tingkat respons agar diperoleh jumlah sampel yang representatif. Penyebaran kuesioner ini dilakukan selama 15 hari.Responden yang telah mengisi kuesioner merupakan para pemakai sistem informasi akuntansi di perusahaan yaitu karyawan dari departemen Business Control, Commercial, EHFS, Engineering, Finance Accounting, HR&GA, IT, PPIC/PE, Production, Qualtiy Management dan Warehouse. Kuesioner yang dibagikan sebanyak 55 kuesioner dan mendapatkan respons dari 55 karyawan yang layak digunakan sebagai data penelitian. Dengan demikian ada 55 kuesioner sebagai dasar perhitungan dan analis data selanjutnya. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini jumlah responden berdasarkan departemen.

Tabel 4.1Jumlah Responden Berdasarkan DepartemenDepartemenJumlah

Business Control3

Commercial8

EHFS2

Engineering4

Finance Accounting8

HR&GA6

IT2

PPIC/PE5

Production6

Purchasing6

Quality Management2

Warehouse3

Total55

Sebelum membahas lebih jauh mengenai hasil penelitian ini, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai gambaran umum dari responden yang berisi tentang jenis kelamin, usia responden dan lama bekerja, dengan distribusi hasil sebagai berikut:Tabel 4.2 berikut ini menunjukkan bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak dibandingkan karyawan perempuan dari seluruh responden yang berpartisipasi dimana karyawan laki-laki sebanyak 39 orang atau 70,1% dan karyawan perempuan hanya 16 orang atau 20,1%.

Tabel 4.2Responden Berdasarkan Jenis KelaminJenis KelaminJumlahPersentasi

Laki-laki3970,9 %

Perempuan1629,1 %

Jumlah55100 %

Tabel 4.3 berikut ini menunjukkan bahwa responden dengan kelompok usia 28 33 tahun memliki jumlah terbanyak yaitu 30 orang atau 54,55% disusul dengan kelompok usia 22 27 tahun yaitu sebanyak 22 orang atau 40%. Kelompok usia ini cukup mendominasi sebagai responden dalam penelitian ini dan umumnya kinerja seseorang masih menunjukkan produktivitas kerja tinggi pada kelompok usia ini.

Tabel 4.3Usia RespondenUsiaJumlahPersentase

22 27 tahun2240

28 33 tahun3054,55

34 39 tahun23,64

40 45 tahun11,82

Jumlah55100

Tabel 4.4 berikut ini menunjukkan lama bekerja di Sinarmas Agribusinees and Food dan usia kerja 1 5 tahun memiliki jumlah terbanyak yaitu 43 orang atau 78,18%.Tabel 4.4Lama BekerjaLama BekerjaJumlahPersentase

1 5 tahun4378,18

6 10 tahun1120

11 15 tahun00

15 20 tahun11,82

Jumlah55100

4.3Pengujian Instrumen Penelitian 4.3.1Uji ValiditasUji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan tepat mengukur apa yang hedak diukur atau tidak (Sugiyanto, 2002). Validitas ini akan ditunjukkan oleh suatu indeks yang menggambarkan seberapa jauh alat ukur benar-benar menunjukkan apa yang diukur.Pengujian validitas ini menggunakan korelasi product momen dari Pearson, yang dilakukan dengan menghitung antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor variabel.Tabel 4.5Rekapitulasi Hasil Perhitungan Koefisien ValiditasVariabel Dukungan Manajemen Puncak (X1)Butir PertanyaanKoefisien Validitasr-tabel 5%Ket

Butir No. 10,6480,266Valid

Butir No. 20,5980,266Valid

Butir No. 30,5170,266Valid

Butir No. 40,6400,266Valid

Butir No. 50,7680,266Valid

Butir No. 60,7540,266Valid

Butir No. 70,6690,266Valid

Butir No. 80,7560,266Valid

Butir No. 90,6070,266Valid

Hasil analisis faktor pada butir-butir variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1) menunjukkan koefisien validitas berkisar antara 0,517 sampai 0,768, sedangkan nilai r tabel pada = 0,05 adalah sebesar 0,266. Oleh karena itu koefisien validitas seluruh butir pertanyaan lebih besar dari nilai r tabel = 0,05, yaitu 0,266 maka inferensi yang diambil adalah butir-butir pertanyaan pada variabel yang dinyatakan valid.

Tabel 4.6Rekapitulasi Hasil Perhitungan Koefisien Validitas Variabel Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai (X2)Butir PertanyaanKoefisien Validitasr-tabel 5%Ket

Butir No. 100,7870,266Valid

Butir No. 110,8310,266Valid

Butir No. 120,7270,266Valid

Butir No. 130,5850,266Valid

Butir No. 140,6700,266Valid

Butir No. 150,8080,266Valid

Butir No. 160,7480,266Valid

Butir No. 170,6790,266Valid

Hasil analisis faktor pada butir-butir variabel Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai (X2) menunjukkan koefisien validitas berkisar antara 0,585 sampai 0,831, sedangkan nilai r tabel pada = 0,05 adalah sebesar 0,266. Oleh karena itu koefisien validitas seluruh butir pertanyaan lebih besar dari nilai r tabel = 0,05, yaitu 0,266 maka inferensi yang diambil adalah butir-butir pertanyaan pada variabel yang dinyatakan valid.

Tabel 4.7Rekapitulasi Hasil Perhitungan Koefisien Validitas Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)Butir PertanyaanKoefisien Validitasr-tabel 5%Ket

Butir No. 180,6260,266Valid

Butir No. 190,7380,266Valid

Butir No. 200,7340,266Valid

Butir No. 210,6960,266Valid

Butir No. 220,6620,266Valid

Butir No. 230,6620,266Valid

Butir No. 240,6830,266Valid

Butir No. 250,7050,266Valid

Butir No. 260,7330,266Valid

Butir No. 270,6900,266Valid

Butir No. 280,7740,266Valid

Hasil analisis faktor pada butir-butir variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) menunjukkan koefisien validitas berkisar antara 0,626 sampai 0,774, sedangkan nilai r tabel pada = 0,05 adalah sebesar 0,266 Oleh karena itu koefisien validitas seluruh butir pertanyaan lebih besar dari nilai r tabel = 0,05, yaitu 0,266 maka inferensi yang diambil adalah butir-butir pertanyaan pada variabel yang dinyatakan valid.

4.3.2 Uji ReliabilitasButir-butir pertanyaan baik yang berkaitan dengan variabel bebas maupun yang berkaitan dengan variabel terikat diuji dengan uji konsistensi internal dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat diandalkan.

Tabel 4.8Rekapitulasi Hasil Uji ReliabilitasNama VariabelKoefisien Cronbach AlphaAlphaKet

Dukungan Manajemen Puncak (X1)0,7630,600Reliabel

Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai (X2)0,7780,600Reliabel

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)0,7670,600Reliabel

Konsistensi internal butir-butir pertanyaan yang berkaitan dengan variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1) dalam penelitian ini ditunjukkan dengan koefisien Cronbach Alpha sebesar 0,763. Oleh karena itu Cronbach Alpha sebesar 0,763 > 0,600, maka inferensi yang diambil adalah seluruh butir pertanyaan pada variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1) dinyatakan reliabel.Konsistensi internal butir-butir pertanyaan yang berkaitan dengan variabel Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai (X2) dalam penelitian ini ditunjukkan dengan koefisien Cronbach Alpha sebesar 0,778. Oleh karena itu Cronbach Alpha sebesar 0,778 > 0,600, maka inferensi yang diambil adalah seluruh butir pertanyaan pada variabel Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai (X2) dinyatakan reliabel.Konsistensi internal butir-butir pertanyaan yang berkaitan dengan variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) dalam penelitian ini ditunjukkan dengan koefisien Cronbach Alpha sebesar 0,767. Oleh karena itu Cronbach Alpha sebesar 0,767 > 0,600, maka inferensi yang diambil adalah seluruh butir pertanyaan pada variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) dinyatakan reliabel.Seluruh koefisien Cronbach Alpha di atas melebihi nilai yang diharapkan sebagaimana diisyaratkan dalam Ghozali (2001) yaitu sebesar 0,60 sehingga dapat dikatakan reliabel.

4.4 Metode Analisis4.4.1Analisis Deskriptif Variabel X1, X2 dan YDeskripsi variabel di sini variabel disini dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing indikator pengukur variabel.Variabel dukungan manajemen puncak diukur menggunakan 4 indikator dengan 9 instrumen dengan pengukuran 5 skala. Jika dimasukkan dalam rentang 5 skala, maka rentang skala masing-masing skor adalah sebagai berikut:Skor minimal: 9Skor maksimal: 45Jumlah kategori: 5Perhitungan lebar tiap kategori = = 7,2Rentang kategori diperoleh sebagai berikut: 9,0 16,2= Sangat Kurang16,3 23,5 = Kurang23,6 30,8 = Sedang30,9 38,1 = Baik38,2 45,4 = Sangat BaikVariabel program pendidikan dan pelatihan pemakai diukur dengan menggunakan 4 indikator dan 8 instrumen dengan pengukur 5 skala. Jika dimasukkan dalam rentang 5 skala, maka rentang skala masing-masing skor adalah sebagai berikut:Skor minimal: 8Skor maksimal: 40Jumlah kategori: 5Perhitungan lebar tiap kategori = = 6,4Rentang kategori diperoleh sebagai berikut: 8,0 14,4= Sangat Kurang14,5 20,9 = Kurang21,0 27,4 = Sedang27,5 33,9 = Baik34,0 40,6 = Sangat BaikSedangkan variabel kinerja sistem informasi akuntansi diukur menggunakan 6 indikator dan 11 instrumen dengan pengukur 5 skala. Jika dimasukkan dalam rentang 5 skala, maka rentang skala masing-masing skor adalah sebagai berikut:Skor minimal: 11Skor maksimal: 55Jumlah kategori: 5Perhitungan lebar tiap kategori = = 8,8Rentang kategori diperoleh sebagai berikut:11,0 19,8= Sangat Kurang19,9 28,7 = Kurang28,8 37,6 = Sedang37,7 46,5 = Baik46,6 55,4 = Sangat Baik

Berdasarkan pengelompokkan tersebut terhadap data penelitian, selanjutnya diperoleh deskripsi variabel sebagai berikut:

Tabel 4.9Statistik DeskriptifVariabelKisaran teoritisKisaran empirisMean teoritisMean empirisStd. DeviationN Kategori

Dukungan Manajemen Puncak9 4516 - 372726,875,5855Sedang

Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai8 4012 - 352423,715,6355Sedang

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi11 - 5518 - 473332,827,2255Sedang

Mengacu pada perhitungan statistik deskriptif di atas, maka dapat diketahui rata-rata (Mean) dan standar deviasi dari masing-masing variabel penelitian dengan sampel sebanyak 55 responden adalah sebagai berikut:a. Rata-rata (Mean) dari variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1) sebesar 26,87 dengan standar deviasi sebesar 5,58 dan masuk ke dalam kategori sedang. Nilai rata-rata ini menjelaskan nilai rata-rata atas jawaban responden terhadap instrumen dari variabel dukungan manajemen puncak, sedangkan standar deviasi menujukkan cerminan dari rata-rata penyimpangan data darimean. standar deviasi dapat menggambarkan seberapa jauh bervariasinya data. Jika nilai standar deviasi jauh lebih besar dibandingkan nilaimean,maka nilaimean merupakan representasi yang buruk dari keseluruhan data. Sedangkan jika nilai standar deviasi sangat kecil dibandingkan nilaimean,maka nilaimeandapat digunakan sebagai representasi dari keseluruhan datab. Rata-rata (Mean) dari variabel Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai (X2) sebesar 23,71 dengan standar deviasi sebesar 5,63 dan masuk ke dalam kategori sedang. Nilai rata-rata ini menjelaskan nilai rata-rata atas jawaban responden terhadap instrumen dari variabel program pendidikan dan pelatihan pemakai, sedangkan standar deviasi menujukkan cerminan dari rata-rata penyimpangan data darimean. standar deviasi dapat menggambarkan seberapa jauh bervariasinya data. Jika nilai standar deviasi jauh lebih besar dibandingkan nilaimean,maka nilaimean merupakan representasi yang buruk dari keseluruhan data. Sedangkan jika nilai standar deviasi sangat kecil dibandingkan nilaimean,maka nilaimeandapat digunakan sebagai representasi dari keseluruhan datac. Rata-rata (Mean) dari variabel kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) sebesar 32,82 dengan standar deviasi sebesar 7,22 dan masuk ke dalam kategori sedang. Nilai rata-rata ini menjelaskan nilai rata-rata atas jawaban responden terhadap instrumen dari variabel kinerja sistem informasi akuntansi, sedangkan standar deviasi menujukkan cerminan dari rata-rata penyimpangan data darimean. standar deviasi dapat menggambarkan seberapa jauh bervariasinya data. Jika nilai standar deviasi jauh lebih besar dibandingkan nilaimean,maka nilaimean merupakan representasi yang buruk dari keseluruhan data. Sedangkan jika nilai standar deviasi sangat kecil dibandingkan nilaimean,maka nilaimeandapat digunakan sebagai representasi dari keseluruhan data.

4.4.2Analisis Deskriptif Indikator dari Variabel X1Deskripsi variabel di sini variabel disini dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing indikator pengukur variabel.Indikator mendefinisikan informasi dan pemrosesan yang dibutuhkan diukur menggunakan 2 instrumen dengan pengukuran 5 skala. Jika dimasukkan dalam rentang 5 skala, maka rentang skala masing-masing skor adalah sebagai berikut:Skor minimal: 2Skor maksimal: 10Jumlah kategori: 5Perhitungan lebar tiap kategori = = 1,6Rentang kategori diperoleh sebagai berikut: 2,0 3,6= Sangat Kurang 3,7 5,3 = Kurang 5,4 7,0 = Sedang 7,1 8,7 = Baik8,8 10,4 = Sangat BaikIndikator membuat tujuan serta sasaran sistem diukur dengan menggunakan 4 instrumen dengan pengukur 5 skala. Jika dimasukkan dalam rentang 5 skala, maka rentang skala masing-masing skor adalah sebagai berikut:Skor minimal: 4Skor maksimal: 20Jumlah kategori: 5Perhitungan lebar tiap kategori = = 3,2Rentang kategori diperoleh sebagai berikut: 4,0 7,2= Sangat Kurang 7,3 10,5 = Kurang10,6 13,8 = Sedang13,9 17,1 = Baik17,2 20,4 = Sangat BaikIndikator melakukan review sistem diukur menggunakan 2 instrumen dengan pengukuran 5 skala. Jika dimasukkan dalam rentang 5 skala, maka rentang skala masing-masing skor adalah sebagai berikut:Skor minimal: 2Skor maksimal: 10Jumlah kategori: 5Perhitungan lebar tiap kategori = = 1,6Rentang kategori diperoleh sebagai berikut: 2,0 3,6= Sangat Kurang 3,7 5,3 = Kurang 5,4 7,0 = Sedang 7,1 8,7 = Baik8,8 10,4 = Sangat Baik

Indikator melakukan review sistem diukur menggunakan 1 instrumen dengan pengukuran 5 skala. Jika dimasukkan dalam rentang 5 skala, maka rentang skala masing-masing skor adalah sebagai berikut:Skor minimal: 1Skor maksimal: 5Jumlah kategori: 5Perhitungan lebar tiap kategori = = 0,8Rentang kategori diperoleh sebagai berikut: 1,0 1,8= Sangat Kurang 1,9 2,7 = Kurang 2,8 3,6 = Sedang 3,7 4,5 = Baik 4,6 5,4 = Sangat Baik

Berdasarkan pengelompokkan tersebut terhadap data penelitian, selanjutnya diperoleh deskripsi variabel sebagai berikut:Tabel 4.10Statistik Deskriptif Indikator dari Variabel X1IndikatorKisaran teoritisKisaran empirisMean teoritisMean empirisStd. DeviationN Kategori

Indikator 12 103 - 866,022,0255Sedang

Indikator 24 204 - 171212,078,2955Sedang

Indikator 32 103 - 1065,762,2255Sedang

Indikator 41 53 - 833,021,0255Sedang

4.4.3Analisis Deskriptif Indikator dari Variabel X2Deskripsi variabel di sini variabel disini dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing indikator pengukur variabel.Indikator Tujuan dan Sasaran Pelatihan yang dibutuhkan diukur menggunakan 3 instrumen dengan pengukuran 5 skala. Jika dimasukkan dalam rentang 5 skala, maka rentang skala masing-masing skor adalah sebagai berikut:Skor minimal: 3Skor maksimal: 15Jumlah kategori: 5Perhitungan lebar tiap kategori = = 2,4Rentang kategori diperoleh sebagai berikut: 3,0 5,4= Sangat Kurang 5,5 7,9 = Kurang 8,0 10,4 = Sedang10,5 12,8= Baik12,9 15,3= Sangat BaikIndikator Trainer yang Berkualitas diukur menggunakan 2 instrumen dengan pengukuran 5 skala. Jika dimasukkan dalam rentang 5 skala, maka rentang skala masing-masing skor adalah sebagai berikut:Skor minimal: 2Skor maksimal: 10Jumlah kategori: 5Perhitungan lebar tiap kategori = = 1,6Rentang kategori diperoleh sebagai berikut: 2,0 3,6= Sangat Kurang 3,7 5,3 = Kurang 5,4 7,0 = Sedang 7,1 8,7 = Baik8,8 10,4 = Sangat Baik

Indikator Materi Pelatihan diukur menggunakan 1 instrumen dengan pengukuran 5 skala. Jika dimasukkan dalam rentang 5 skala, maka rentang skala masing-masing skor adalah sebagai berikut:Skor minimal: 1Skor maksimal: 5Jumlah kategori: 5Perhitungan lebar tiap kategori = = 0,8Rentang kategori diperoleh sebagai berikut: 1,0 1,8= Sangat Kurang 1,9 2,7 = Kurang 2,8 3,6 = Sedang 3,7 4,5 = Baik 4,6 5,4 = Sangat Baik

Indikator Peserta Pelatihan diukur menggunakan 2 instrumen dengan pengukuran 5 skala. Jika dimasukkan dalam rentang 5 skala, maka rentang skala masing-masing skor adalah sebagai berikut:Skor minimal: 2Skor maksimal: 10Jumlah kategori: 5Perhitungan lebar tiap kategori = = 1,6Rentang kategori diperoleh sebagai berikut: 2,0 3,6= Sangat Kurang 3,7 5,3 = Kurang 5,4 7,0 = Sedang 7,1 8,7 = Baik8,8 10,4 = Sangat Baik

Berdasarkan pengelompokkan tersebut terhadap data penelitian, selanjutnya diperoleh deskripsi variabel sebagai berikut:Tabel 4.11Statistik Deskriptif Indikator dari Variabel X2IndikatorKisaran teoritisKisaran empirisMean teoritisMean empirisStd. DeviationN Kategori

Indikator 13 155 - 13995,4855Sedang

Indikator 22 102 - 965,782,4355Sedang

Indikator 31 51 - 532,851,0555Sedang

Indikator 42 103 - 965,872,4155Sedang

4.4.4Analisis Deskriptif Indikator dari Variabel YDeskripsi variabel di sini variabel disini dimasudkan untuk menganalisis data berdasarkan hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing indikator pengukur variabel.Indikator Performance diukur menggunakan 2 instrumen dengan pengukuran 5 skala. Jika dimasukkan dalam rentang 5 skala, maka rentang skala masing-masing skor adalah sebagai berikut:Skor minimal: 2Skor maksimal: 10Jumlah kategori: 5Perhitungan lebar tiap kategori = = 1,6Rentang kategori diperoleh sebagai berikut: 2,0 3,6= Sangat Kurang 3,7 5,3 = Kurang 5,4 7,0 = Sedang 7,1 8,7 = Baik8,8 10,4 = Sangat Baik

Indikator Information diukur menggunakan 2 instrumen dengan pengukuran 5 skala. Jika dimasukkan dalam rentang 5 skala, maka rentang skala masing-masing skor adalah sebagai berikut:Skor minimal: 2Skor maksimal: 10Jumlah kategori: 5Perhitungan lebar tiap kategori = = 1,6Rentang kategori diperoleh sebagai berikut: 2,0 3,6= Sangat Kurang 3,7 5,3 = Kurang 5,4 7,0 = Sedang 7,1 8,7 = Baik8,8 10,4 = Sangat Baik

Indikator Economy diukur menggunakan 2 instrumen dengan pengukuran 5 skala. Jika dimasukkan dalam rentang 5 skala, maka rentang skala masing-masing skor adalah sebagai berikut:Skor minimal: 2Skor maksimal: 10Jumlah kategori: 5Perhitungan lebar tiap kategori = = 1,6Rentang kategori diperoleh sebagai berikut: 2,0 3,6= Sangat Kurang 3,7 5,3 = Kurang 5,4 7,0 = Sedang 7,1 8,7 = Baik8,8 10,4 = Sangat BaikIndikator Control diukur menggunakan 1 instrumen dengan pengukuran 5 skala. Jika dimasukkan dalam rentang 5 skala, maka rentang skala masing-masing skor adalah sebagai berikut:Skor minimal: 1Skor maksimal: 5Jumlah kategori: 5Perhitungan lebar tiap kategori = = 0,8Rentang kategori diperoleh sebagai berikut: 1,0 1,8= Sangat Kurang 1,9 2,7 = Kurang 2,8 3,6 = Sedang 3,7 4,5 = Baik 4,6 5,4 = Sangat BaikIndikator Efficiency diukur menggunakan 2 instrumen dengan pengukuran 5 skala. Jika dimasukkan dalam rentang 5 skala, maka rentang skala masing-masing skor adalah sebagai berikut:Skor minimal: 2Skor maksimal: 10Jumlah kategori: 5Perhitungan lebar tiap kategori = = 1,6Rentang kategori diperoleh sebagai berikut: 2,0 3,6= Sangat Kurang 3,7 5,3 = Kurang 5,4 7,0 = Sedang 7,1 8,7 = Baik8,8 10,4 = Sangat Baik

Indikator Service diukur menggunakan 1 instrumen dengan pengukuran 5 skala. Jika dimasukkan dalam rentang 5 skala, maka rentang skala masing-masing skor adalah sebagai berikut:Skor minimal: 1Skor maksimal: 5Jumlah kategori: 5Perhitungan lebar tiap kategori = = 0,8Rentang kategori diperoleh sebagai berikut: 1,0 1,8= Sangat Kurang 1,9 2,7 = Kurang 2,8 3,6 = Sedang 3,7 4,5 = Baik 4,6 5,4 = Sangat Baik

Berdasarkan pengelompokkan tersebut terhadap data penelitian, selanjutnya diperoleh deskripsi variabel sebagai berikut:Tabel 4.12Statistik Deskriptif Indikator dari Variabel YIndikatorKisaran teoritisKisaran empirisMean teoritisMean empirisStd. DeviationN Kategori

Indikator 12 102 - 1066,052,4255Sedang

Indikator 22 103 - 966,051,9055Sedang

Indikator 32 103 - 866,022,0255Sedang

Indikator 41 51 - 532,800,8355Sedang

Indikator 52 103 - 965,752,0855Sedang

Indikator 61 51 - 533,220,8055Sedang

4.4.5Analisis KuantitatifPengujian koefisien regresi bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh antara variabel independent X dengan variabel dependent Y. Apakah variabel X1, dan X2 mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel Y, ataukah diperoleh karena tidak kebetulan saja. Pengujian ini dilakukan dengan uji t (parsial) maupun secara simultan (uji F).Berdasarkan pengujian melalui analisis regresi berganda (multiple regression) yang dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh dari dukungan manajemen puncak dan program pendidikan dan pelatihan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi menunjukkan hasil bahwa variabel-variabel tersebut tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan menggunakan perhitungan statistik software SPSS versi 20. Hasil dari regresi bergandayang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13Hasil Pengolahan Data Analisis RegresiVariables Entered/Removeda

ModelVariables EnteredVariables RemovedMethod

1PPTot, DMPTotb.Enter

a. Dependent Variable: KSITot

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

ModelRR SquareAdjusted R SquareStd. Error of the EstimateDurbin-Watson

1,922a,850,8442,8497081,957

a. Predictors: (Constant), PPTot, DMPTot

b. Dependent Variable: KSITot

Model Summary DMP terhadap KSIA

ModelRR SquareAdjusted R SquareStd. Error of the Estimate

1,883a,780,7763,416782

a. Predictors: (Constant), DMPTot

Model Summary PPP terhadap KSIA

ModelRR SquareAdjusted R SquareStd. Error of the Estimate

1,901a,812,8083,160508

a. Predictors: (Constant), PPTot

ANOVAa

ModelSum of SquaresDfMean SquareFSig.

1Regression2393,89821196,949147,392,000b

Residual422,284528,121

Total2816,18254

a. Dependent Variable: KSITot

b. Predictors: (Constant), PPTot, DMPTot

Coefficientsa

ModelUnstandardized CoefficientsStandardized CoefficientstSig.

BStd. ErrorBeta

1(Constant)2,1231,9051,114,270

DMPTot,523,144,4043,632,001

PPTot,702,143,5474,919,000

a. Dependent Variable: KSITot

Berdasarkan hasil pengolahan data analisis regresi linier pada Tabel 4.10 di atas, persamaan regresi yang dibentuk adalah : Y = 2,123 + 0,523X1 + 0,702X2 + e (lihat pada bagian Coefficients). Persamaan regresi linier tersebut memberikan gambaran bahwa :a. Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1) mempunyai koefisien regresi sebesar 0,523 yang berarti Dukungan Manajemen Puncak mempunyai pengaruh positif terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y), yaitu jika terjadi kenaikan Dukungan Manajemen Puncak sebesar 1% program pendidikan dan pelatihan tetap maka Kinerja Sistem Informasi Akuntansi akan naik sebesar 0,523 dan sebaliknya jika terjadi penurunan Dukungan Manajemen Puncak akan menurunkan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.b. Variabel Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai (X2) mempunyai koefisien regresi sebesar 0,702 yang berarti Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai mempunyai pengaruh positif terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y), yaitu jika terjadi kenaikan Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai 1% dan variabel dukungan manajemen puncak tetap maka Kinerja Sistem Informasi Akuntansi akan naik sebesar 0,702 dan sebaliknya jika terjadi penurunan Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai akan menurunkan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.c. Konstanta mempunyai 2,123 yang artinya jika variabel X1, dan X2 mempunyai nilai nol atau tidak ada, maka Kinerja Sistem Informasi Akuntansi sebesar 2,123 dan nilai tersebut merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi linier atau tergabung dalam Variabel Pengganggu (e).Nilai koefisien regresi dan model regresi linier tersebut belum dapat digunakan, baik sebagai alat pengambilan keputusan maupun alat peramalan, sebelum dilakukan uji hipotesis.

4.5 Uji Hipotesis 4.5.1 Uji Hipotesis Parsial (Uji T)Hipotesis penelitian yang diajukan adalah Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) dipengaruhi oleh Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1), dan Program Pendidikan dan Pelatihan (X2). Berdasarkan hipotesis penelitian tersebut dapat dibuat hipotesis statistik (uji parsial), yaitu :H0 :b1 = 0b2 = 0Ha : b1 0b2 0Nilai T tabel untuk data sebanyak 55 responden, jumlah variabel sebanyak 3 variabel, dan tingkat signifikan yang digunakan 5% (uji dua arah), adalah sebesar 2,007 (lihat Tabel T students pada df : 52 dan : 2,5%). Daerah penerimaan dan penolakan H0 dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho(Uji Dua Arah dengan tingkat signifikan 5%)

Hasil pengolahan data pada Tabel 4.10 lihat bagian Coefficiens, diketahui bahwa nilai T hitung untuk Variabel Dukungan Manajemen Puncak sebesar 3,632 (Sig. 0,001), dan Variabel Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai sebesar 4,919 (Sig. 0,000). Nilai T hitung untuk masing-masing variabel independen tersebut berada pada daerah penolakan Ho (lihat gambar 4.2) atau mempunyai nilai Sig. dibawah 0,05 (5%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masing-masing Variabel Independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Variabel Dependen, atau Variabel Dukungan Manajemen Puncak dan Variabel Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.Hasil uji regresi secara parsial variabel X1, dan X2 terhadap Y sebagaimana telah diuraikan di atas, mendapatkan bukti bahwa kedua variabel bebas tersebut secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikatnya. Temuan tersebut sejalan dengan penelitian Luciani dan Irmaya (2007). Dukungan yang diberikan manajemen puncak kepada sistem informasi akuntansi merupakan faktor yang penting dalam mencapai kesuksesan sistem informasi yang berkaitan dengan aktivitas. Bila manajemen puncak memberikan dukungan penuh dalam pengembangan sistem inforamsi dan dukungan tersebut dapat diterima oleh pemakai informasi, maka akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Jen (2002) berpendapat bahwa semakin besar dukungan yang diberikan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Hal ini sudah sejalan dengan hasil dari penelitian ini dimana dukungan manajemen puncak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.Jen (2002) berpendapat bahwa kinerja SIA akan lebih tinggi apabila program pendidikan dan pelatihan pemakai diperkenalkan, sedangkan Brady dalam Soegiharto (2001) menyarankan bahwa kurangnya pendidikan dan pelatihan merupakan alasan utama kurangnya pemanfaatan sistem informasi. sebuah penelitian dalam Soegiharto (2001) yaitu pendidikan pemakai sangat mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi. Menurut Wilkinson (2000:557) bahwa pelatihan dan pendidikan kepada karyawan dibutuhkan agar karyawan lebih terampil dalam menggunakan sistem yang baru. Sehingga program pelatihan dan pendidikan tersebut akan memberikan keuntungan kepada para karyawan dan pengguna sistem dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Hal ini sejalan dengan hasil penilitian ini dimana program pendidikan dan pelatihan pemakai mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

4.5.2 Uji Hipotesis Serempak (Uji F)Untuk melakukan uji hipotesis secara serempak (Uji F) hipotesis statistik yang diajukan adalah: Ho : b1 = b2 = 0 Ha : b1 b2 0 Nilai F tabel (lihat Tabel F) dengan df: 2 ; 52 dan tingkat signifikan () 5% adalah sebesar 3,18. Sedangkan untuk nilai F hitung hasil pengolahan data adalah sebesar 147,392 (lihat Tabel 4.10 bagian ANOVA). Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel, diketahui bahwa F hitung lebih besar dari F tabel atau 147,392 > 3,18 (nilai Sig. di atas 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Variabel Independen secara keseluruhan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Variabel Dependen atau Variabel Dukungan Manajemen Puncak dan Variabel Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai secara keseluruhan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

4.5.3 Koefisien Determinasi dan KorelasiNilai Koefisien Determinasi atau R Square (R2) dari hasil pengolahan data adalah sebesar 0,850 atau 85% (lihat tabel 4.10 bagian Model Summary). Nilai tersebut memberikan gambaran bahwa sumbangan Variabel Independen (Variabel Dukungan Manajemen Puncak dan Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai) dalam pengaruhnya terhadap naik turunnya Variabel Dependen (Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi) adalah sebesar 85% dan sisanya sebesar 15% merupakan sumbangan variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model (tidak diteliti) dan tergabung dalam variabel pengganggu (e) dalam model regresi linier.Nilai korelasi berganda (R) dari hasil pengolahan data adalah sebesar 92,2%. Nilai korelasi tersebut menggambarkan bahwa hubungan antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen adalah mempunyai hubungan yang erat atau hubungan antara Variabel Dukungan Manajemen Puncak dan Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai dengan Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi adalah mempunyai hubungan yang erat.Dengan terbuktinya hipotesis yang menyatakan bahwa seluruh variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap variabel terikat, sekaligus juga memberikan pembenaran atau pengesahan terhadap kebenaran teori yang dipakai sebagai rujukan teoritis. Variabel lain yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi ini seperti pada penelitian Luciana dan Irmaya (2007) adalah keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan SI, kemampuan teknik personal SI, ukuran organisasi, formalisasi pengembangan SI, keberadaan dewan pengarah SI, dan Lokasi dari departemen SI.

4.6Pembahasan4.6.1Pembahasan Analisis DeskriptifDari tabel 4.9 dapat kita lihat variabel dukungan manajemen puncak menunjukkan rata-rata sebesar 26,87 dan berada pada kategori sedang, didukung juga oleh tabel 4.10 dimana berdasarkan jawaban dari responden menujukkan kesemua indikator dalam variabel X1 berada pada kategori sedang. Hal ini berarti bahwa menurut responden indikator dari variabel dukungan manajemen puncak di grup Sinarmas Agribusiness and Food belum maksimal sehingga diperlukan peningkatan, yaitu dengan cara sebagai berikut: 1. Melakukan tujuan dan sasaran ulang dari SIA yang ada dengan menyesuaikan dengan perkembangan proses bisnis dan operasional yang ada.2. Membuat penyesuaian antara informasi dan pemrosesan yang ada pada SIA dengan operasional perusahaan. Jika ditemukan ada informasi dan pemrosesan yang kurang atau tidak ada dalam SIA, maka lakukan pengembangan SIA dengan menambahkan informasi dan pemrosesan yang baru.3. Melakukan review sistem dengan cara melakukan investigasi awal, melakukan survei sistem, melakukan studi kelayakan dan menyerahkan persyaratan sistem.4. Manajemen perlu memasukaan dana untuk pengembangan SIA pada setiap tahunnya karena bisnis dan operasional perusahaan setiap tahun akan berkembang sehingga SIA pun harus menyesuaikan perubahan tersebut.Variabel program pendidikan dan pelatihan pemakai menunjukkan nilai rata-rata empiris sebesar 23,71 dan berada pada kategori sedang, didukung juga oleh tabel 4.11 dimana berdasarkan jawaban dari responden menujukkan kesemua indikator dalam variabel X2 berada pada kategori sedang. Hal ini berarti menurut responden program pendidikan dan pelatihan pemakai belum dilakukan secara kontinu yang dapat menunjang kemahiran pemakai dalam menggunakan SIA, maka dari perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan dengan cara sebagai berikut:1. Melakukan pendidikan dan pelatihan pemakai secara terstruktur dan rutin agar pemakai semakain mahir dalam penggunaan SIA.2. Melakukan evaluasi trainer atau bahkan dapat mengundang trainer dari luar agar pemakai tidak bosan dan dapat menciptakan suasana baru dalam pelaksanaan pelatihan.3. Melakukan evaluasi terhadap materi pelatihan, dapat ditambahkan gambar-gambar yang dapat membantu pemakai lebih mudah memahami isi materi pelatihan.4. Melakukan pemisahan peserta pelatihan untuk pemakai yang sudah mahir dan pemakai yang baru saja memakai SIA sehingga lebih memudahkan trainer dalam memberikan pelatihan.Sedangkan variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi menunjukkan nilai rata-rata empiris 32,82 dan berada pada kategori sedang didukung juga oleh tabel 4.11 dimana berdasarkan jawaban dari responden menujukkan kesemua indikator dalam variabel Y berada pada kategori sedang. Hal ini berarti kinerja sistem informasi pemakai belum sesuai dengan harapan responden. Maka dari itu perusahaan perlu melakukan review dari sistem informasi akuntansi ini baik dari sisi hardware, software atau brainwarenya. Dari sisi hardware perusahaan melakukan review server dan jaringan yang mendukung sistem informasi akuntansi dengan cara melakukan upgrade ke teknologi yang lebih canggih, karena jika sistem informasi akuntansi yang dijalankan pemakai dalam melakukan transaksi membutuhkan waktu yang lama itu akan sangat membuang-buang waktu, karena seharusnya dengan adanya sistem informasi akuntansi pekerjaan pemakai dapat dilakaukan dengan singkat dan hanya membutuhkan waktu yang sedikit. Dari sisi software, perusahaan perlu melakukan pengembanagan sistem informasi akuntansi agar pemrosesan dan informasi yang dihasilkan dari sistem lebih cepat, tepat dan akurat sesuai dengan yang diinginkan pemakai.

4.6.2Pembahasan Analisis KuantitatifBerdasarkan hasil pengolahan data analisis regresi linier pada Tabel 4.10 di atas, persamaan regresi yang dibentuk adalah : Y = 2,123 + 0,523X1 + 0,702X2 + e (lihat pada bagian Coefficients). Dilihat dari hasil tersebut bahwa variabel X1 dan X2 memiliki pengaruh positif, sedangkan jika dilihat dari analisis deskriptif untuk variabel dukungan manajemen puncak dan variabel program pendidikan dan pelatihan pemakai berada dikategori sedang, maka disini perusahaan perlu meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi harus mempertimbangkan faktor dukungan manajemen puncak dan program pendidikan dan pelatihan pemakai karena variabel tersebut memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Manajemen puncak harus melakukan perbaikan terhadap SIA dengan cara membuat ceklist dan perbandingan antara operasional perusahaan dilapangan dengan informasi dan pemrosesan yang ada di SIA sehingga akan mengetahui informasi dan pemrosesan apa saja yang belum ada pada SIA dan untuk informasi dan pemrosesan yang belum ada di SIA manajemen puncak perlu melakukan penambahan informasi dan pemrosesan yang belum ada tersebut (pengembangan sistem), evaluasi tujuan dan sasaran sistem yang ada, melakukan review sistem yang ada dengan cara melakukan investigasi awal, melakukan survei sistem, dan melakukan studi kelayakan, dan juga manajemen puncak jangna lupa untuk setiap tahunnya mengalokasikan dana untuk pengembangan SIA. Serta perlu dilakukan program pendidikan dan pelatihan pemakai yang terstruktur dan kontinyu agar para pemakai semakin mahir dan terampil dalam menggunakan SIA. Dalam pelatihan juga jangan lupa menunjuk trainer yang berkualitas dan memiliki kompetensi dari SIA yang ada, lakukan pemisahan peserta antara peserta pemakai yang sudah biasa menggunakan SIA dengan pemakai yang benar-benar baru dalam menggunakan SIA.

4.6.3 Pembahasan Uji HipotesisBerdasarkan pengujian hipotesis baik secara parsial maupun simultan didapat hasil sebagai berikut:1.Dukungan Manajemen Puncak (X1) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y). 2.Program Pendidikan dan Pelatihan (X2) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y). 3.Dukungan Manajemen Puncak (X1) dan Program Pendidikan dan Pelatihan (X2) secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y).4. Dilihat dari nilai R Square sebesar 85% hal ini berarti Dukungan Manajemen Puncak (X1) dan Program Pendidikan dan Pelatihan (X2) dapat menjelaskan sebesar 85% variasi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y).Sedangkan dari hasil analisis deskriptif untuk variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi masih berada pada kategori cukup dan berarti masih perlu adanya perbaikan agar kinerja SIA dapat sesuai dengan yang diharapkan. Salah satunya dengan meningkatkan dukungan manajemen puncak terhadap kinerja SIA. Dukungan Manajemen Puncak ini dapat dilakukan dengan mendefinisikan ulang tujuan dan sasaran SIA, mereview sistem yang ada sehingga dapat disesuaikan dengan bisnis yang ada pada perusahaan sekarang ini. Untuk variabel program pendidikan dan pelatihan pemakai, perusahaan dapat melakukan program pendidikan dan pelatihan pemakai secara terstruktur dan terjadwal sehingga seluruh pemakai SIA mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang dapat meningkatkan kemahiran dan keterampilan dalam penggunaan SIA yang akhirnya dapat membantu para pemakai untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan. Dengan meningkatnya kinerja SIA diharapkan seluruh pemakai mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan akurat dari SIA yang ada.

74

NameTitle

GeneralManager

Deputy GeneralManager

ProductionDept. Head

EngineeringDept. Head

Finance &AccountingDept. Head

Personal &General AffairDept. Head

QualityManagementDept. Head

CommercialDept. Head

Secretary