521 - Meddl.med.or.jp/dl-med/people/plaza/521.pdf · Title: 521 Created Date: 7/26/2019 10:28:26 AM
132-521-1-PB
-
Upload
amsyah-banu -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of 132-521-1-PB
-
7/23/2019 132-521-1-PB
1/13
IDENTIFIKASI HUMAN ERRORPADA PROSES PEMINTALAN BENANG DI
RING SPINNI NGDENGAN METODE SHERPA
(Studi Kasus di PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang)
HUMAN ERROR IDENTIFICATION AT YARN SPINNING PROCESS WITH
SHERPA
(Study Case: PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang)
Syahrir Aditya Supangat1)
, Ishardita Pambudi Tama2)
, Remba Yanuar Efranto3)
Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang, 65145, IndonesiaE-mail :[email protected]
3)
Abstrak
PT. Industri Sandang Nusantara Unit Lawang memiliki beberapa potensi untuk terjadinya human error.
Salah satu potensi human error yang teridentifikasi tersebut adalah kurangnya penerapan disiplin secarabaik dan ketat. Selain itu teridentifikasi kesalahan penggunaan masker dan bobbin yang tidak tertata rapi.
Metode Systematic Human Error Reduction and Prediction Approach (SHERPA) digunakan untukmemprediksi, mengidentifikasi dan menganalisis human error. Untuk keakuratan prediksi yang dihasilkan
oleh SHERPA dibandingkan dengan data error di lapangan melalui kuisioner. Hasil dari perbandingan inimemungkinkan SHERPA untuk menghitung indeks sensitivitasnya dengan Signal Detection Paradigm.
Diagram pareto digunakan sebagai penentuaan prioritas rekomendasi perbaikan. Berdasarkan diagrampareto ditentukan 3 prioritas perancangan rekomendasi perbaikan. Ketiga prioritas tersebut yaitu perbaikan
peran manajemen melalui Supervisor, perbaikan penerapan visual display, dan memperbaiki sistem kerja.
Perbaikan sistem kerja tersebut dilakukan dengan memperbaiki beberapa tugas dari beberapa jabatan
sehingga dihasilkan HTA Hierarchy Task Analysis (HTA) perbaikan.
K t K i SHERPA h i l d i di i d k i i i
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 132-521-1-PB
2/13
Tabel 1. Jumlah Operator dan Mesin
Mesin OperatorMesin
(unit)Blowing 3 orang 2
Carding 3 orang 31
Drawing2 orang (tanpa
Canteter)6
Speed 2 orang 4
RingSpinning
14 orang
(Pelaksana
Mesin)
10 orang(Doffer)
32
Winding 8 orang 5
(Sumber: Departemen Produksi PT Industri Sandang
Nusantara Unit Patal Lawang)
Gambar 1 menunjukkan sistem interaksi
manusia mesin untuk setiap tahapan dalam
proses produksi. Hampir keseluruhan tahapan
pada proses produksi pemintalan benang iniadalah interaksi manusia mesin semi otomatis.
Salah satunya adalah mesin Ring Spinning.
Hasil wawancara, menunjukkan mesin Ring
Spinningmerupakan mesin yang menjadi tolak
ukur utama dalam suatu pabrik pemintalan dan
memiliki waktu proses mencapai 30% dari total
keseluruhan. Berdasarkan hal tersebut, maka
mesin Ring Spinning dipilih untuk menjadi
dahulu mengidentifikasi potensi-potensi human
errorpada mesin Ring Spinning. Permasalahan
ini akan diteliti melalui salah metode HEI yaituSystematic Human Error Reduction and
Prediction Approach (SHERPA). SHERPA
memiliki kecocokan untuk diterapkan terhadap
error yang berhubungan dengan keahlian dan
kebiasaan manusia (Kirwan, 1994). Selain itu,
metode ini memiliki konsistensi dalam
mengidentifikasi error berdasarkan langkah-
langkah yang sistematis denganHierarchy TaskAnalysis (HTA) sebagai input data yang akan
diolah.
Keandalan metode dan keakuratan prediksi
adalah kunci utama dalam SHERPA untuk
dapat menyelesaikan permasalahan ini.Untuk
mencapai keandalan metode SHERPA,
observasi prediksi human error dilakukan
selama beberapa hari. Dengan dilakukannya hal
tersebut sehingga memenuhi kondisi intra-
analyst reliability. Sementara itu untuk
keakuratan prediksi, maka prediksi yang
dihasilkan oleh SHERPA dibandingkan dengan
data errordi lapangan melalui kuisioner. Hasil
dari perbandingan ini memungkinkan SHERPA
untuk menghitung indeks sensitivitasnya
dengan Signal Detection Paradigm. Penelitian
ini diharapkan dapat membantu PT Industri
-
7/23/2019 132-521-1-PB
3/13
gambaran yang jelas akan obyek penelitian
terkait data yang dibutuhkan dalam
penelitian dimana dalam tahap ini dtentukanpula pokok permasalahan yang diteliti dan
sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian
ini.
2. Studi Literatur
Studi pustaka menjadi teori atau
referensi yang digunakan untuk menjadi
dasar dalam pengerjaan penelitian ini. Studi
pustaka meliputi HTA (Hierarchy TaskAnalisys), Ergonomic Methods, Human
Reliability Assessment (HRA),Human Error
Identification (HEI), dan Systematic Human
Error Reduction and Prediction Approach
(SHERPA).
3.
Identifikasi masalah atas kondisi perusahaan
terkait topik dan metode penelitian.
4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan rincianpermasalahan yang akan dikaji dan
menunjukkan persoalan yang menjadi
pembahasan dalam penelitian ini.
5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ditentukan
berdasarkan perumusan masalah yang telah
dijabarkan dimana ditujukan untuk
menent kan batasan dalam pengolahan data
nilai keakuratan metode SHERPA dalam
memprediksi error.
7.
Hasil dan Pembahasan, berisi analisis danpembahasan hasil pengolahan dari potensi
humanerror, analisis terhadap penyebab
terjadinya human error, remedy SHERPA,
dan perancangan rekomendasi perbaikan
berdasarkan prioritas dari diagram pareto.
8. Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan
dan saran dari penelitian yang telah
dilaksanakan.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Proses Produksi dan Produk
Saat ini proses produksi dijalankan untuk
memenuhi sistem work order dimana
pemintalan bahan baku menyesuaikan
keinginan konsumen. Berikut tahapan proses
produksi sehingga didapatkan produk akhir
berupa benang yang ditunjukkan pada Gambar2.
Treatment &Pre-Opening
Blowing Carding Drawing
SpinningFinishing(Winding)
Speed (Flyer)
Gambar 2 Proses Produksi PT ISN Unit Patal
-
7/23/2019 132-521-1-PB
4/13
1
2 2
15
1413
3 3
12
1110
89
7
6
5
4
12
1110
89
7
6
5
4
1. Rangka Mesin
2. Penghisap
3. Rak Penggantung
4. Roving
5. Apron6. Roll
7. Benang
8. Penyekat
9. Bobbin
10. Gulungan Benang
11. Traveler
12. Spindle Tape
13. Ring Rail
14. Rail
15. Tin Roll
Gambar 3.Mesin Ring Spinning(Sumber: PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal
Lawang)
3.2.2 Job Description
Pengumpulan data difokuskan pada
tahapan mesin Ring Spinning. Data yang
dikumpulkan berupa gambaran umum
mesin, jabatan dan job description serta
lembar instruksi kerja yang menjelaskan
secara rinci tahapan pada mesin RingSpinning.
Tabel 2.Job DescriptionJabatan
Jabatan Deskripsi Kerja
Pelaksana
Mesin/Produksi
Mengendalikan dan menjamin
kelancaran proses pada mesin RingSpinning.
ff
Melakukan doffing dan menjalankan
i b b h il
lebih besar dan baik dikembangkan sebagai
gabungan antara analis tugas dengan orang
yang terlibat operasi. Langkah-langkah dalampembuatan HTA dijabarkan sebagai berikut:
1.
Mengidentifikasi pekerjaan utama dan
tentukan tujuan secara keseluruhan beserta
batasannya.
2.
Breakdown pekerjaan utama menjadi sub
pekerjaan dan menentukan plan.
3. Stopping rule atau pemberhentian sub
pekerjaan.4.
Proses penguraian tugas dan kemudian
mengelompokkan beberapa sub pekerjaan ke
level yang lebih tinggi.
1.6 Menangani
waste pneumafiloleh Waste Picker
1.7 Menangani reusedwaste, waste, dan
membereskan peralatan
kerja oleh Waste Picker
1.5 Mengatasi reusedwaste lapping oleh
Pelaksana Mesin
1.4 MengontrolSpindle dan
proses pemintalan
1.3 Menangani rovingdan menjalankan
mesin
1.2Mempersiapkanbobbin kosong
1.1 Persiapanperalatan kerja dan
mesin
1. Pelaksanaan prosespemintalan pada mesin Ring
SpinningPlan 1
-
7/23/2019 132-521-1-PB
5/13
Tabel 3.Tabulasi SHERPA
No.Task Task ModeError Deskripsi Error Konsekuensi Recovery P C
Semua Jabatan
1.1.1.
1
Mengambil
alat kerjaA6
Tidak mengambil alat
kerja dari ruangshopMenghambat pekerjaan
Melakukan
kembali1.1.1.1
M M
1.7.2
Mengembalika
n peralatankerja ke ruang
shop
A8
Tidak mengembalikan
peralatan kerja ke ruangshop
Menghambat shift
berikutnya dalampersiapan alat kerja
- M M
A6 Menaruh peralatan kerjadi sembarang tempat
Mengganggulingkungan kerja
- M M
Jabatan Pelaksana Mesin
1.3.1.
1
Memeriksakualitas dan
nomor roving
C1
Tidak menemukan cacatrovingsebelumnya
sehingga mengabaikanpemeriksaan roving
Rovingdengan kualitasyang tidak diharapkan
dan nomor rovingyangtidak sesuai ikut
terproses sehingga
benang berbulu danTPI rendah
Lakukankembali
1.3.1.1
L H
C2
Pemeriksaan roving
tidak dilakukan secara
menyeluruh
M H
C4Pemeriksaan tidak
sesuai standarL H
Tabel 3 menunjukkan beberapa hasil
prediksi dari SHERPA. Secara keseluruhan,
hasil SHERPA memprediksi 42 deskripsi error
dari 39 task yang dilakukan oleh keseluruhan
jabatan. Lima (5) deskripsi error diantaranya
d t dil k k l h j b t k j
Tabel 4.Indeks Sensitivitas SHERPAPenyebaran Ke-1 (X1)
JabatanError
Predicted?
Er ror Observed?SI
Y T
MaintenanceY 4 Hs 20 FAs
0,614
T 1 M 15 CR
-
7/23/2019 132-521-1-PB
6/13
Tabel 5.Tabulasi SHERPAPooled Error Data(Re-observasi)
No.
Task
TaskMode
ErrorDeskripsi Error Konsekuensi Recovery P C
Semua Jabatan
1.3.1.1
Memeriksa
kualitas dan
nomor roving
C2
Pemeriksaan roving
tidak dilakukan
secara menyeluruh
Rovingdengan kualitasyang tidak diharapkan
dan nomor rovingyang
tidak sesuai ikut
terproses sehinggabenang berbulu dan
TPI rendah
Lakukan
kembali
1.3.1.1
M H
Jabatan Pelaksana Mesin
1.7.2
Mengembalikan
peralatan kerja
ke ruangshop
A8
Tidakmengembalikan
peralatan kerja ke
ruangshop
Menghambat shiftberikutnya dalam
persiapan alat kerja- M M
A6
Menaruh peralatan
kerja di sembarang
tempat
Mengganggu
lingkungan kerja
-
M M
3.3.2
SHERPA (Re-observasi)Tabel 5 menunjukkan beberapa hasil
tabulasi SHERPA berdasarkan re-observasi.
Hasil SHERPA (Re-observasi) memprediksi 32
task yang dilakukan oleh keseluruhan jabatan
dengan 39 deskripsi error. Adapun rincian
deskripsi error untuk masing-masing jabatan
adalah 4 deskripsi error pada maintenance, 21
deskripsi error pada pelaksana mesin, 8
Tabel 6.Indeks Sensitivitas SHERPA(Re-observasi)
JabatanError
Predicted?
Er ror Observed?SI
Y T
MaintenanceY 5 Hs 11 FAs
0,755T 1 Ms 23 CRs
Pelaksana
Mesin
Y 170 Hs 124 FAs0,809
T 19 Ms 317 CRs
DofferY 29 Hs 51 FAs
0,796T 5 Ms 145 CRs
W t Y 11 H 13 FA
-
7/23/2019 132-521-1-PB
7/13
1. System Induced Human ErrorMekanisme sistem dalam perusahaan
memungkinkan manusia untuk melakukankesalahan. Dimana penerapan kebijakan
manajemen terkait disiplin yang tidak
diterapkan secara baik dan ketat. Ataupun
kebijakan manajemen yang tidak sampai
pada pekerja. Berdasarkan pengamatan dan
wawancara, hal ini dijelaskan sebagai
berikut:
a.
Minimnya pengetahuan pekerja terkaitkebijakan manajemen maupun prosedur
kerja.
b. Minimnya peran supervisor dalam
mengevaluasi pekerjaan. Dengan minimnya
peran supervisor, sehingga kebijakan
manajemen tidak sampai tepat sasaran.
c.
Tidak terdapat maupun tidak terlihatnya
label informasi kebijakan maupun visual
displayterkait pekerjaan tersebut.
2.Design Induced Human ErrorPerancangan atau desain terkait sistem
hingga peralatan kerja dalam perusahaan
yang tidak mendukung atau kurang baik
sehingga memungkinkan terjadinya
kesalahan oleh manusia. Hal ini dijabarkan
melalui sebagai berikut:
D i b tid k d k k j
dilakukan penetapan remedy secara tepat dan
mengoreksi permasalahan yang terjadi.
Dari total 25 task yang diprediksi dihasilkan28 deskripsi error. Dari keseluruhan deskripsi
error tersebut dihasilkan konsekuensi yang
telah dijabarkan, sehingga berdasarkan
penjabaran tersebut terdapat beberapa potensi
yang perlu diwaspadai. Salah satu potensi
yang perlu diwaspadai tersebut adalah terkait
taskpenggunaan masker (1.1.1.2). Pada task ini
selain tidak menggunakan masker, pekerja
berpotensi untuk menggunakan masker tersebut
secara kurang tepat sehingga tidak melindungi
pernapasan. Dengan terjadinya potensi tersebut,
sehingga dampak yang terjadi adalah
terganggunya pernapasan dimana serat-serat
benang dapat terhirup. Kemudian dapat
berpengaruh pada keamanan dan kesehatan
pekerja apabila hal tersebut sering terjadi.
Sebelum melakukan remedy maka terlebihdahulu dilakukan pengklasifikasian dari
keseluruhan 28 deskripsi error tersebut ke
dalam tiga (3) klasifikasi penyebab human
error. Hasil dari pengklasifikasian tersebut
disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7.Penyebab Human Error Berdasarkan
P kl ifik i
-
7/23/2019 132-521-1-PB
8/13
Lanjutan Tabel 8.Pengelompokan RemedyNo. Remedy Jumlah
5 Memperbaiki sistem kerja 5
6 PenerapanAuditory Signal 1
Jumlah 36
Gambar 5.Hasil Diagram Pareto
3.5 Perancangan Rekomendasi PerbaikanPerancangan rekomendasi perbaikan atau
usulan perbaikan dilakukan berdasarkan
penyelesaian permasalahan yang menjadi
i it D i 6 l i l h t d t 3
pelaksanaan evaluasi kerja adalah seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 6
06.00 14.00
11.00-11.30: Evaluasi
Kerja
11.30-12.00: Istirahat
Shift Pagi
22.00
18.00-18.30: Evaluasi
Kerja
18.30-19.00: Istirahat
Shift Siang
06.00
04.00-04.30: Evaluasi
Kerja
04 30 05 00:Istirahat
Shift Malam
06.00 06.0014.00 22.00
11.00-11.30: Evaluasi
Kerja
11.30-12.00: Istirahat
18.00-18.30: Evaluasi
Kerja
18.30-19.00: Istirahat
04.00-04.30: Evaluasi
Kerja
04.30-05.00: Istirahat
Shift Pagi Shift Siang Shift Malam
-
7/23/2019 132-521-1-PB
9/13
Lanjutan Tabel 9.Visual Display
No Visual Di splay/LabelPengaplikasian
di Lapangan
2
Pintu Pneumafil
Box Harus
Selalu Tertutup
Rapat!
Labelditempelkan
pada pintu
pneumafilbox
3Tempatkan Bobbin/
Full Bobbin
Rapi & Teratur!
Label
ditempelkan
pada boxbobbin kosongmaupunfull
bobbin.
4Pastikan & Perhatikan
Kelengkapan Peralatan
Kerja Anda!
Label
ditempelkanpada tempat
yang terlihat
seperti pintumasuk area
produksi
maupun
dinding sekitararea produksi
5Pastikan Nilai Counter
Sudah Tepat & Sesuai!
Label
ditempelkan diarea sekitar
counter
6Re-usedWaste
Waste
Label
ditempelkan
pada drum
sesuai denganfungsi masing-masng drum
description yang dijabarkan dengan langkah
sebagai berikut:
a.
Perbaikan HTA dilakukan pada task1.1, 1.3,1.5, dan 1.7. Untuk task 1.1, 1.5, dan 1.7
sangat berkaitan satu sama lain.
b.
Pada task 1.3 dilakukan re-design dalam
penanganan bobbin roving. Posisi dan
tanggungjawab Laborat dijabarkan terlebih
dahulu terkait pemeriksaan kualitas dan
nomor roving. Laborat memiliki
tanggungjawab untuk memeriksa segala hal
terkait roving dan menempatkannya pada
tempat yang disediakan. Kemudian
berdasarkan hal tersebut, dideskripsikan task
1.3.1 yaitu mengambil roving dari tempat
yang disediakan oleh Laborat.
c.
Pada task 1.1, waste picker harus
menyiapkan drum waste kosong dan Top
Cleaner bersih di dalam kereta/box. Drum
dan kereta tersebut kemudian wajibdiletakkan di samping setiap mesin (dekat
pneumafil box). Hal ini untuk
mempermudah pelaksanaan task 1.5 oleh
pelaksana mesin.
d.
Task 1.5 merupakan task yang berkaitan
dengan penanganan reused waste berupa
lapping pada Top Roll,Bottom Roll, dan Top
Cl P b ik d k i i di j k
-
7/23/2019 132-521-1-PB
10/13
Untuk mendukung rekomendasi perbaikan
HTA dan betujuan semakin meringankan kerja
manusia dengan mengurangi serat-serat yangberterbangan maka diberikan rekomendasi
tambahan berupa penggunaan alat. Untuk
memenuhi tujuan tersebut maka dibutuhkan alat
yang memiliki fungsi dan spesifikasi
menyerupai air vacuum atau yang dapat
menyedot serat-serat benang berterbangan di
area produksi terutama sekitar mesin Ring
Spinning. Berikut beberapa alternatif alat
dengan prinsip kerja yang hampir serupa dan
dapat digunakan seperti yang terlihat pada
Gambar 7.
1 2
3
Gambar 7.Peralatan Pendukung Kebersihan Udara
G b 7 j kk l l i
Lawang tentang Identifikasi Human Error
Dengan Metode SHERPA (Systematic Human
Error Prediction and Reduction Approach)didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1.
Prediksi human errordapat diterima apabila
nilai indeks sensitivitasnya telah melebihi
0,6. Hal ini mengacu berdasarkan Harris,
dkk (2005).Prediksi awal SHERPA (Tabel
4.5), nilai indeks sensitivitas dari 3 dari 4
jabatan berada pada kisaran 0,6. Sementara
hasil re-observasi SHERPA (pooled error
data) yang disajikan pada Tabel 4.9, nilai
indeks sensitivitas dari maintenance,
pelaksana mesin, doffer, dan wastepicker
masing-masing sebesar 0,754; 0,809; 0,796;
dan 0,867.
2.
Dihasilkan 28 deskripsi potensi human error
yang terbagi ke dalam tiga (3) kalsifikasi
penyebab human error dengan rincian 10
deskripsi error disebabkan oleh designinduced, 10 oleh system induced, dan 8 oleh
pure human error.
3.
Berdasarkan hasil analisis remedySHERPA,
perbaikan Hierarchy Task Analysis (HTA)
yang dilakukan untuk meminimalkan
potensi human error pada mesin Ring
Spinning adalah dengan memperbaiki task
1 1 1 3 1 5 d 1 7 P j b
-
7/23/2019 132-521-1-PB
11/13
Daftar Pustaka
Sanders, Mark S. dan McCormick, Ernest J.(1993). Human Factors in Engineering and
Design 7thEdition. New York: McGraw Hill.
Findiastuti,W. Wignjosoebroto, S. dan Dewi D.
S. (2010). Analisa Human Error dalam Kasus
Kecelakaan di Persilangan Kereta Api. Jurnal
Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh
November Surabaya.
Harris, Don, dkk. (2005). Using SHERPA to
Predict Design-Induced Error on The Flight
Deck. Aerospace Science and Technology. IX:
525-532.
Macmillan, N.A dan Creelman, C.D. (1991).
Signal Detection Theory: A Users Guide.
Cambridge: Cambridge University Press.
Mardalis. (1999). Metode Penelitian Suatu
Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.
Sutalaksana, Iftikar Z. (1979). Teknik Tata
Cara Kerja. Bandung: Jurusan Teknik Industri
Institut Teknologi Bandung.
-
7/23/2019 132-521-1-PB
12/13
857
857
Lampiran 1. HTAExisting Proses Pemintalan Benang di mesinRing SpinningPT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang
1.1.1.1Mengambil alatkerja berupa:
masker, kantong
waste, dan stikdari ruang shop
1.1.1.2Menggunakan
masker
1.1.1.3Memakai
kantong waste
1.1.1.4Menyelipkanstick pada
kantong waste
1.1 Persiapanperalatan kerja dan
mesin
1.1.2Bergerakdenganurutan
nomor mesin
Plan 1.1
1.1.4 GantiTravellerdengan
Traveller daribox peralatanbaru di ruangmaintenance
1.1.5 Ganti Top Rolldengan Top Roll daribox peralatan baru diruang maintenance
1.1.3Memeriksa
KondisiTravellerdan Top
Roll
1.1.6Settingtekananroll padaPressure
Arm
1.1.1 Memakaiperalatan kerja
Plan 1.1.1
1.2 Menanganibobbin kosong
1.2.2Memasang
bobbinkosongpada
spindle
1.2.1Menyiapkan
bobbinkosong
sesuai jumlahspindle
dengan rapipada box diatas kereta
Plan 1.2
1.3.2 Pemasanganbobbin roving
sesuai urutan mesindan spindle
1.3.3.2Mengulurkan
rovingmelalui guideroll for creel
1.3.3.3Memasukkanroving pada
traverseguide
1.3 Menangani rovingdan menjalankan
mesin
1.3.3.4Memasukkan
roving pada titikjepit back toproll dan backbottom roll
1.3.3 Feedingroving sesuai
nomor urut mesin
1.3.3.1Mengangkat
PressureArm ke atas
1.3.3.5MenurunkanPressure Armhingga rapat
1.3.2.1Menggantungkan
bobbin rovingpada hook
dengan rapat
1.3.2.2Memeriksa
bobbin rovingsudah
terpasangdengan kuat
pada hook danhook holder
1.3.4Menaikkan
RingTraveller 1.3.6
Checknilai
counter
1.3.5Menyetelcounter
fullbobbin
1.3.3.6Memastikan
Pressure Armtelah
terpasangrapat
Plan 1.3.3
1.3.1Mempersiapkanbobbin roving
1.3.8Mengembalikankereta bobbin
Plan 1.3
Plan 1.3.2
1.3.7Tekantombol
ON
1.3.1.2Mengambil
roving kondisibaik dannomor yang
sesuai
1.3.1.1Memeriksa
kualitasdan nomor
roving
1.3.1.3Menyiapkan bobbin
roving sesuaijumlah kapasitas
kereta dan rapi
pada box di atas
kereta
Plan 1.3.1
1.4 Mengontrol Spindledan proses pemintalan
1.4.3 bobbincone
mencapaicounter full
bobbin
1.4.3.3Ambil fullbobbin dari
spindeldenganhati-hati
1.4.3.1Mengambilkereta box
1.4.1 Melakukanpenyambunganbenang yang
putus pada tiapspindel
1.4.1.2Menginjak
rem spindel
1.4.1.3Mengangkat
bobbindengan
tangan kiri
1.4.1.4Mengambil
ujung benangdengan
tangan kanan
1.4.1.5Memasukkanujung benang
ke dalamlappet
1.4.1.7Menyelipkanbenang ke
ring traveller
1.4.1.9Melepas
rem spindel
1.4.1.6Tangan kirimemegangpertengahan
benang
1.4.1.8Menyambung
ujung benang yangputus dengan
lapisan roving yangkeluar dari front roll
1.4.1.1Melakukan
deteksiputus
benangpada tiapspindel
Plan 1.4.1
1.4.2Memperbaiki
posisi SpindleTape yangslip
Plan 1.4
1.4.3.4Letakkan fullbobbin padabox secara
teratur
1.4.3.2Buka
Lappet
1.4.3.5TutupLappet
1.4.3.6Pasangbobbinkosongpada
spindle
Plan 1.4.3
1.5 Mengatasi reusedwaste berupa lapping
oleh Pelaksana Mesin
1.5.2 Mengatasilapping pada Top
Roll
1.5.3 Mengatasilapping padaBottom Roll
1.5.2.1Melepas
danMengangkat
PressureArm ke atas
1.5.2.2Mengambil
danmembersihkan
lapisanlapping pada
Top Roll
1.5.3.1Melepas danmengangkat
Pressure Armke atas
1.5.3.2Membersihkanlapisan lapping
pada Bottom Roll
1.5.2.3Memastikan
Top Rolltetap
terpasangkuat
1.5.2.5Menurunkan
PressureArm hingga
rapat
1.5.2.6
MemastikanPressureArm
terpasangrapat
1.5.3.3MemastikanBottom Rolltelah bersih
1.5.3.5Menurunkan
PressureArm hingga
rapat
1.5.3.6Memastikan
Pressure Armterpasang rapat
Plan 1.5.2
1.5.4 Mengatasilapping pada Top
Cleaner
1.5.4.1Melepas
TopCleaner
dariPressure
Arm
1.5.4.2MembersihkanTop Cleaner
1.5.4.3 Menanganireused waste pada
kantong waste denganmemasukkan reusedwaste ke dalam drum
reused waste danmengosongkankantong waste
1.5.4.4Memasang
kembaliTop
Cleaner
Plan 1.5.4
Plan 1.5.3
1.5.1 Deteksibagian mesinyang terdapat
lapping
Plan 1.5
1.5.3.4 Menanganireused waste pada
kantong waste denganmemasukkan reusedwaste ke dalam drum
reused waste danmengosongkankantong waste
1.5.2.4 Menanganireused wastepada kantongwaste denganmemasukkan
reused waste kedalam drum
reused waste danmengosongkankantong waste
1.6 Menanganiwaste pneumafil
oleh Waste Picker
1.6.1Membukapneumafil
box
1.6.3Membersihkanreused wastepada box danmasukkan ke
dalam kantongwaste
1.6.4Menutuppneumafil
boxhinggarapat
1.6.5 Menanganiwaste pada
kantong wastedengan
memasukkanwaste ke dalamdrum waste danmengosongkan
kantong waste
1.6.2 Deteksiwaste
pneumafil
Plan 1.6
1.7 Menangani reusedwaste, waste, dan
membereskan peralatan
kerja oleh Waste Picker
1.7.1Membersihkan
waste yang ada dilantai dan
memasukkanpada drum waste
1.7.2Mengembalikanperalatan kerjake ruang shop
Plan 1.7
1. Pelaksanaan prosespemintalan pada mesin Ring
SpinningPlan 1
-
7/23/2019 132-521-1-PB
13/13
858
12
858
Lampiran 2. HTA PerbaikanProses Pemintalan Benang di mesin Ring SpinningPT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang
1.1.1.1 Mengambilalat kerja berupa:
masker, kantongwaste, dan stik dari
ruang shop
1.1.1.2Menggunakan
masker
1.1.1.3Memakai
kantongwaste
1.1.1.4Menyelipkan stick
pada kantongwaste
1.1 Persiapanperalatan kerja dan
mesin
1.1.2 Bergerakdengan urutannomor mesin
Plan 1.1
1.1.5 Ganti
Travellerdengan
Traveller daribox peralatanbaru di ruang
maintenance
1.1.6 Ganti TopRoll dengan Top
Roll dari box
peralatan barudi ruang
maintenance
1.1.4
MemeriksaKondisi
Traveller dan
Top Roll
1.1.7 Setting
tekanan rollpada Pressure
Arm
1.1.1 Memakaiperalatan kerja
Plan 1.1.1
1.1.3
Menyiapkandrum waste
kosong dan TopCleaner bersih
di dalam keretaserta
meletakkannyadi samping
mesin
1.2 Menangani
bobbin kosong
1.2.2 Memasangbobbin kosongpada spindle
1.2.1Menyiapkan
bobbinkosong
sesuai jumlahspindle
dengan rapi
pada box diatas kereta
Plan 1.2
1.3.2 Pemasangan
bobbin rovingsesuai urutan mesin
dan spindle
1.3.3.2Mengulurkan
rovingmelalui guide
roll for creel
1.3.3.3
Memasukkanroving pada
traverseguide
1.3.3.4Memasukkan
roving pada titikjepit back top
roll dan backbottom roll
1.3.3 Feedingroving sesuai
nomor urutmesin
1.3.3.1
MengangkatPressure
Arm ke atas
1.3.3.5Menurunkan
Pressure Armhingga rapat
1.3.2.1
Menggantungkanbobbin roving
pada hookdengan rapat
1.3.2.2
Memeriksabobbin roving
sudah terpasangdengan kuat
pada hook dan
hook holder
1.3.4
MenaikkanRing Traveller
1.3.6 Checknilai counter
1.3.5 Menyetelcounter full bobbin
1.3.3.6Memastikan
Pressure Armtelah
terpasangrapat
Plan 1.3.3
1.3.1
Mempersiapkanbobbin roving
1.3.8
Mengembalikankereta bobbin
Plan 1.3.2
1.3.7 Tekantombol ON
1.3.1.1 Mengambil
roving dari tempatyang disediakan
oleh Laborat
1.3.1.2 Menyiapkan
bobbin roving sesuaijumlah hook serta
kapasitas box dan rapipada box di atas kereta
Plan 1.3.1
1.3 Menangani rovingdan menjalankan
mesin
1.4 MengontrolSpindle dan
proses pemintalan
1.4.3 bobbin
conemencapaicounter full
bobbin
1.4.3.3Ambil full
bobbin darispindel
denganhati-hati
1.4.3.1
Mengambilkereta box
1.4.1 Melakukan
penyambunganbenang yang
putus pada tiapspindel
1.4.1.2Menginjak
rem spindel
1.4.1.3Mengangkat
bobbindengan
tangan kiri
1.4.1.4Mengambil
ujung benangdengan
tangan kanan
1.4.1.5
Memasukkanujung benang
ke dalamlappet
1.4.1.7
Menyelipkanbenang ke
ring traveller
1.4.1.9
Melepasrem spindel
1.4.1.6
Tangan kirimemegang
pertengahanbenang
1.4.1.8Menyambungujung benang
yang putusdengan lapisan
roving yangkeluar dari front
roll
1.4.1.1Melakukan
deteksi putus
benang padatiap spindel
Plan 1.4.1
1.4.2 Memperbaikiposisi SpindleTape yang slip
Plan 1.4
1.4.3.4Letakkan full
bobbin padabox secara
teratur
1.4.3.2Buka
Lappet
1.4.3.5
TutupLappet
1.4.3.6
Pasangbobbinkosong
padaspindle
Plan 1.4.3
1.5 Mengatasireused waste
berupa lappingtiap mesin
1.5.3 Menangani
lapping pada Top,Bottom Roll dan
Top Cleaner
1.5.3.1Melepas dan
MengangkatPressure
Arm ke atas
1.5.3.2Mengambil dan
membersihkanlapisan lapping
pada Top Roll
1.5.3.3
Membersihkanlapisan
lapping pada
Bottom Roll
1.5.3.4 MemastikanMemastikan Bottom
Roll telah bersih danTop Roll tetap
terpasang kuat
1.5.3.5
MenurunkanPressure
Arm hingga
rapat
1.5.3.6
MemastikanPressure Arm
terpasang rapat
1.5.3.7
MenggantiTop
Cleaner
1.5.2Bergerak
urut spindeldan deteksi
bagian mesinyang
terdapatlapping
Plan 1.5
1.5.4Mengosongkan
kantong wastedengan
menaruh padapada drum di
samping mesin
1.5.5Mengembalikan
kereta disamping mesin
sesuai nomorurut mesin
1.5.1 Bergerakurut nomor
mesin danmengambil
kereta berisiTop Cleaner
bersih darisamping mesin
1.6 Menanganiwaste pneumafil
oleh Waste Picker
1.6.2Membuka
pneumafilbox
1.6.4
Membersihkanpneumafil pada
box danmasukkan ke
dalam drumwaste di
samping mesin
1.6.5
Menutuppneumafilbox hingga
rapat
1.6.6
Menanganiwaste pada
kantong wastedengan
memasukkanwaste ke dalamdrum waste dan
mengosongkankantong waste
1.6.3 Deteksi
wastepneumafil
Plan 1.6
1.6.1
Bergerakurut mesin
1.7 Menangani reused
waste, waste, danmembereskan peralatan
kerja oleh Waste Picker
1.7.5
Membersihkanwaste yangada di lantai
danmemasukkan
pada drumwaste
1.7.6Mengembalikan
peralatan kerjake ruang shop
Plan 1.7
1.7.2Membersihkan
Top Cleanerkotor yang
1.7.3
Menanganireused
waste dariTop Celaner
1.7.4Menyiapkan
Top Cleanerbersih di
dalamkereta serta
meletakkannya di
samping
mesin
1.7.1Mengganti
Top Cleanerkotor pada
kereta disamping
mesindengan Top
Cleaner
bersih
Plan 1.5.3
1. Pelaksanaan prosespemintalan pada mesin Ring
SpinningPlan 1
: Task perbaikan
Keterangan: