129073957 Penentuan Cakupan Dan Kapasitas Sel Jaringan Universal Mobile
-
Upload
leothamrin -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of 129073957 Penentuan Cakupan Dan Kapasitas Sel Jaringan Universal Mobile
7/16/2019 129073957 Penentuan Cakupan Dan Kapasitas Sel Jaringan Universal Mobile
http://slidepdf.com/reader/full/129073957-penentuan-cakupan-dan-kapasitas-sel-jaringan-universal-mobile 1/13
PROSIDING310
PENENTUAN CAKUPAN DAN KAPASITAS SEL JARINGAN UNIVERSAL MOBILETELECOMMUNICATION SYSTEM (UMTS)
HerlinawatiJurusan Teknik Elektro Universitas Lampung
ABSTRACT
The migration communication system second generation (2G) is Global System for MobileCommunication (GSM) into communication system third generation (3G) who know as UniversalMobile Telecommunication System (UMTS) that for overcome limited amount GSM channel for users service. In UMTS network planning, coverage and cell capacity are two variablesconnected each other. Knowing, size coverage and cell capacity, the third generation networkcan more optimal and increase the quality of service for user significantly.
Degraded cell coverage is based on calculation uplink budget to see maximum allowable path
loss (MAPL) think over environment and propagation model. Meanwhile, cell capacity can beobtained by load cell permitted in system.
According to calculation result uplink budget for limitation coverage with load cell 60%, hasMAPL value 136.603dB for cell radius of urban area 1.76km and suburban area 2.685km.Increasing load cell, then increasing amount user too, and decreasing cell radius.
Keywords: UMTS, uplink budget, MAPL
LATAR BELAKANG
Teknologi telekomunikasi bergerak saat ini menggunakan sistem teknologi komunikasi keduayang disebut Global System for Mobile Communication (GSM). Dengan semakin berkembangnyazaman dan bertambahnya jumlah pengguna telepon bergerak dapat menyebabkan beberapakendala, diantaranya adalah terbatasnya jumlah kanal jaringan untuk melayani pengguna sertadaerah cakupan sel yang terbatas. Sehingga perlu adanya peningkatan teknologi untukmemigrasikan sistem teknologi 2G menjadi 3G berbasis Wideband Code Division Multiple Access(WCDMA) yang disebut sebagai Universal Mobile Telecommunication System (UMTS).
Sistem telekomunikasi seluler UMTS merupakan sistem komunikasi menggunakan teknologi radiodigital wideband dan didesain untuk multimedia berupa data dan suara berkecepatan tinggidengan kualitas tinggi serta bandwidth yang cukup besar bagi para pengguna dengan Quality of Service (QoS) yang cukup terjamin
Untuk mendorong pelayanan multimedia, maka diperlukan suatu kajian mengenai besar cakupandan kapasitas sel dalam suatu jaringan sebagai peningkatan sistem jaringan telekomunikasiseluler. Dikarenakan pada waktu tertentu, sistem komunikasi bergerak seluler yang ada tidakmampu untuk menampung jumlah pengguna yang semakin bertambah, sehingga peningkatankapasitas perlu dilakukan untuk menghindari penolakan (blocking) panggilan karena jumlah kanalterbatas
Penentuan cakupan sel jaringan UMTS dilakukan dengan melakukan perhitungan link budget WCDMA untuk menentukan besar maksimum path loss. Sedangkan penentuan kapasitas selditentukan dari seberapa besar beban sel yang diberikan oleh sistem. Didalam sistem radio akses
7/16/2019 129073957 Penentuan Cakupan Dan Kapasitas Sel Jaringan Universal Mobile
http://slidepdf.com/reader/full/129073957-penentuan-cakupan-dan-kapasitas-sel-jaringan-universal-mobile 2/13
Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat, Unila, 2008 311
WCDMA, semakin besar beban sel yang diizinkan maka akan bertambah kapasitasnya, sebaliknyaakan semakin kecil cakupan areanya.
ARSITEKTUR JARINGAN UMTS
Jaringan UMTS terdiri dari tiga bagian yang saling berhubungan (Gambar 1),yaitu:
1. User Equipment (UE) atau Mobile Equipment (ME) merupakan peralatan telepon yang harusdigunakan bersama dengan kartu SIM (Subsriber Identity Module). Kartu SIM berisi kodekhusus mengenai informasi pelanggan yang disebut International Mobile Subscriber Identity (IMSI)[13].
2. UMTS Terrestrial Radio Access Network (UTRAN) ,merupakan Base Station Subsystem (BSS)yang terdiri dari satu atau lebih Radio Network Sub-system (RNS) yang merupakan sub-jaringan dibawah UTRAN. UTRAN terdiri dari satu Radio Network Controller (RNC) dan satuatau lebih node B
Gambar 1. Arsitektur jaringan UMTS=3G [4].
RNC merupakan elemen jaringan yang bertanggung jawab terhadap kontrol sumber radio UTRAN.RNC berhubungan dengan Core Network (CN) dan mengakhiri protokol Radio Resource Control(RRC) yang menentukan pesan dan prosedur antara mobile dengan UTRAN. Node B berfungsimelakukan proses pengkodean kanal dan pemisahan, penyesuaian data, spreading kontrol dayadan lain-lain.
3. Core Network (CN) , terdiri dari Home Location Register merupakan database yang berlokasididalam system rumah pengguna yang menyimpan profil data pemilik pengguna layanan.Mobile Services Centre / Visitor Location Register yang digunakan untuk men-switchtransaksi circuit switch untuk memeriksa profil layanan kunjungan pengguna pada lokasi UEdalam system layanan. Equipment Identity Register merupakan database yang mendaftarkantipe UE dan menjaga database peralatan yang baru saja dicuri atau di-blacklist karenasesuatu hal, Gateway MSC merupakan titik switch damana UMTS dan PLMN dihubungkan padajaringan eksternal CS.
Jaringan Eksternal dapat dibagi kedalam dua kelompok,yaitu :
a. Jaringan CS,yang menyediakan hubungan Circuit Switched ,seperti keberadaan layanantelepon, contoh ISDN dan PSTN
b. Jaringan PS. Yang menyediakan hubungan bagi layanan paket data , contoh internet
7/16/2019 129073957 Penentuan Cakupan Dan Kapasitas Sel Jaringan Universal Mobile
http://slidepdf.com/reader/full/129073957-penentuan-cakupan-dan-kapasitas-sel-jaringan-universal-mobile 3/13
PROSIDING312
SISTEM KOMUNIKASI WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA)
WCDMA merupakan teknologi akses yang dikembangkan sebagai standar teknologi teleponbergerak generasi ketiga (3G) untuk jaringanUMTS
Beberapa hal pokok mengenai karakteristik WCDMA yaitu :
a. WCDMA merupakan sistem wideband Direct Sequence Code Division Multiple Access (DS-CDMA), dimana bit informasi pengguna disebar sampai melebihi bandwidth denganmengalikan data pengguna dengan bit quasi random (chip) dari kode spreading CDMA
b. Chip rate sebesar 3,84 Mcps dapat memastikan membawa data dengan bandwidth sebesar 5MHz
c. WCDMA mendukung penggunaan data rate pengguna yang bervariasi dengan kata lainmendukung konsep untuk menghasilkan Bandwidth on Demand (BOD)
d. WCDMA mendukung mode dasar operasi pentransmisian,yaitu : Frequency Division Duplex (FDD) dan Time Division Duplex (TDD). Dalam mode pentransmisian FDD, bandwidth
pembawa sebesar 5 MHz dipisahkan oleh pita frekuensi antara uplink dan downlink,sedangkan dalam mode pentransmisian TDD, bandwidth pembawa 5 MHz terbagi ke dalaminterval waktu antara uplink dan downlink [3].
LINK BUDGET WCDMA
Link budget merupakan perhitungan sejumlah daya yang didapat oleh penerima berdasarkandaya output pemancar dengan mempertimbangkan semua gain dan losses sepanjang jalurtransmisi radio dari pemancar ke penerima.
Link Budget radio bertujuan untuk menghitung area cakupan sel. Dimana salah satu parameteryang diperlukan adalah propagasi radio yang memperkirakan rugi-rugi propagasi antarapemancar dan penerima. Parameter lain yang diperlukan adalah daya pancar, gain antenna,rugi-rugi kabel, sensitivitas penerima dan lain-lain, seperti ditunjukkan gambar 2
Gambar 2. Parameter-parameter link budget[1]
Dalam sistem komunikasi bergerak perhitungan dilakukan dua arah yaitu dari MS ke BS (uplink)dan dari BS ke MS (downlink). Perhitungan link budget digunakan untuk menghitung besar
Maximum Allowable Path Loss (MAPL) dalam sistem agar dapat saling berkomunikasi. Penentuanbesar cakupan sel berdasarkan perhitungan MAPL arah uplink.
7/16/2019 129073957 Penentuan Cakupan Dan Kapasitas Sel Jaringan Universal Mobile
http://slidepdf.com/reader/full/129073957-penentuan-cakupan-dan-kapasitas-sel-jaringan-universal-mobile 4/13
Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat, Unila, 2008 313
Dalam link budget WCDMA ada beberapa spssifik parameter yang digunakan dalam sistem radioakses berbasis TDMA, adalah :
1. Interference margin
Interference margin diperlukan dalam link budget karena beban sel, dimana factor bebanmengakibatkan suatu cakupan sel. Semakin banyak beban yang diizinkan dalam
system,semakin besar interference margin yang diperlukan dalam uplink, dan semakinkecil cakupan areanya.
2. Fast Fading margin (=power control headroom)
Power control headroom diperlukan dalam pengiriman daya MS untuk mempertahankankemampuan kontrol daya cepat. Kontrol daya yang cepat mampu secara efektif mengimbangi fast fading.
3. Gain soft handover
Handover, baik soft atau hard akan memberikan penguatan terhadap slow fading (=log
normal fading) dengan mengurangi log normal fading yang dibutuhkan. Hal inidikarenakan slow fading secara sebagian tidak terhubung diantara BS dank arena MSmemerlukan hadover,maka MS dapat memilih BS yang terbaik untuk terkoneksi. Softhandover memberikan tambahan gain makro diversity terhadap fast fading denganrelative mengurangi Eb/N0 pada single radio link,karena akibat kombinasi makrodiversity. Total gain soft handover diasumsikan sebesar 2-3 dB termasuk penguatanterhadap slow dan fast fading[3].
Tabel 1. Elemen link budget arah uplink/forward link
7/16/2019 129073957 Penentuan Cakupan Dan Kapasitas Sel Jaringan Universal Mobile
http://slidepdf.com/reader/full/129073957-penentuan-cakupan-dan-kapasitas-sel-jaringan-universal-mobile 5/13
PROSIDING314
Tabel 2. Elemen link budget arah downlink/reverse link
PERENCANAAN CAKUPAN DAN KAPASITAS SEL JARINGAN
Perencanaan system jaringan UMTS dilakukan dengan memperhatikan beberapa aspek yang
saling berhubungan satu sama lain. Kunci utama dalam perencanaan cakupan dan kapasitassystem radio WCDMA yaitu daerah penyebaran trafik. Penyebaran trafik erat kaitannya dengankepadatan user dalam suatu wilayah. Didalam perencanaan jaringan UMTS, cakupan dankapasitas direncanakan pada waktu yang bersamaan,karena kebutuhan akan kapasitas danpenyebaran user dapat mempengaruhi cakupan. Oleh karena itu pemilihan model propagasi padasuatu lingkungan propagasi harus dipilih secara selektif guna pengoptimalan penggunaanjaringan.
Perencanaan cakupan sel jaringan UMTS yang berbasis WCDMA, diawali dengan perhitungan linkbudget. Perhitungan link budget bertujuan untuk menentukan MAPL. Besar MAPL untukmenghitung cakupan suatu sel, dihitung pada arah uplink dengan mempertimbangkan beberapafactor, salah satu diantaranya adalah lingkungan propagasi radio. Lingkungan propagasi terbagi
ke dalam propagasi sel mikro dan sel makro. Tipe lingkungan propagasi sel mikro berada padadaerah dengan kepadatan populasi penduduk yang sangat tinggi, yaitu dense urban. Sedangkantipe lingkungan propagasi sel makro terdiri dari beberapa daerah,yaitu urban, suburban danrural.
Berdasarkan data-data teknis yang didapat dan data-data yang diasumsikan sebagai sebuahdaerah urban dan suburban. PAda kota Bandar Lampung , diasumsikan bahwa kecamatanTanjung Karang Pusat dan sekitarnya sebagai kawasan urban ,sewdangkan kawasan suburbanadalah kecamtan Kemiling dan sekitarnya.
Penentuan Cakupan Jaringan Daerah Urban , menggunakan model propagasi Walfish Ikegamidengan persamaan yaitu :
(1)
7/16/2019 129073957 Penentuan Cakupan Dan Kapasitas Sel Jaringan Universal Mobile
http://slidepdf.com/reader/full/129073957-penentuan-cakupan-dan-kapasitas-sel-jaringan-universal-mobile 6/13
Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat, Unila, 2008 315
dimana Lrts adalah rugi-rugi difraksi dan penghamburan rooftop-street, dengan persamaan:
(2)
dimana LOri adalah rugi-rugi orientasi jalan dan Lmsd adalah rugi-rugi difraksi multiscreen, denganpersamaan :
(3)
dengan asumsi tinggi BS lebih besar dari tinggi gedung.
Penentuan Cakupan Jaringan Daerah Suburban menggunakan model propagasi Okumura-Hatadengan persamaan,yaitu :
(4)
dimana Llain adalah faktor koreksi tambahan untuk tipe tertentu. Untuk daerah suburban,maka :
Untuk penentuan kapasitas sel , digunakan persamaan sistem WCDMA dengan asumsi jaringanberada dalam kondisi ideal,yaitu :
7/16/2019 129073957 Penentuan Cakupan Dan Kapasitas Sel Jaringan Universal Mobile
http://slidepdf.com/reader/full/129073957-penentuan-cakupan-dan-kapasitas-sel-jaringan-universal-mobile 7/13
PROSIDING316
Tabel 3 . Perhitungan Uplink dan Downlink Budget
Uplink Budget Pemancar ( Mobile Station) Tanda Nilai
Daya pancar MS (dBm) a 20.9691
Gain Antena MS (dBi) b 0
Rugi-rugi Body (dB) c 3
Equivalent isotropic radiated power (EIRP) (dBm) d = a + b - c 17.9691
Penerima (Base Station) Tanda Nilai
Thermal noise density (dBm/Hz) e -173.98
noise figure penerima (dB) f 5
noise density penerima (dB) g = e + f -168.98
Daya noise penerima MS (dBm) h = g + 10 log 3840000 -103.13interference margin (dB) i 4
total noise + interference j = h + i -99.13
Processing gain (dB) k 25
Eb/No yang dibutuhkan (dB) l 3
Efektifitas sensitivitas penerima (dBm) m = l - k + j -121.13
Gain Antena BS (dBi) n 18
rugi-rugi feeder dan konektor BS (dB) o 2
fast fading margin (dB) p 4
log normal fading margin (dB) q 7.5
rugi-rugi penetrasi gedung (dB) r 10
gain soft handoff (dB) s 3
Max. allowable path loss (MAPL) (dB) t = d - m + n - o - p - q - r + s 136.603
Downlink Budget
Pemancar (Base Station) Tanda Nilai
Daya pancar BS (dBm) a 40
Gain Antena BS (dBi) b 18
rugi-rugi feeder dan konektor BS (dB) c 2
Equivalent isotropic radiated power (EIRP) (dBm) d = a + b - c 56
Penerima (Mobile Station) Tanda Nilai
7/16/2019 129073957 Penentuan Cakupan Dan Kapasitas Sel Jaringan Universal Mobile
http://slidepdf.com/reader/full/129073957-penentuan-cakupan-dan-kapasitas-sel-jaringan-universal-mobile 8/13
Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat, Unila, 2008 317
Thermal noise density (dBm/Hz) e -173.98
noise figure penerima (dB) f 5
noise density penerima (dB) g = e + f -168.98
Daya noise penerima MS (dBm) h = g + 10 log 3840000 -103.13
interference margin (dB) I 4
total noise + interference j = h + I -99.13
Processing gain (dB) K 25Eb/No yang dibutuhkan (dB) l 3
Efektifitas sensitivitas penerima (dBm) m = l - k + j -125.13
Gain Antena MS (dBi) n 0
Rugi-rugi Body (dB) o 3
fast fading margin (dB) p 4
log normal fading margin (dB) q 7.5
rugi-rugi penetrasi gedung (dB) r 10
gain soft handoff (dB) s 3
Max. allowable path loss (MAPL) (dB) t = d - m + n - o - p - q - r +s 159.63
Tabel 4. Perhitungan Cakupan Sel, Model Propagasi Wasfish Ikegami
Luas area sel, dengan nilai r = 1,76 km adalah :
Tabel 5. Perhitungan Cakupan Sel , Model propagasi Okumura Hata
Parameter Nilai
Maximum Allowable Path Loss (MAPL) 136.603 dB
Faktor koreksi tinggi antena MS 0.0461
tinggi antena BS 50 m
frekuensi 1950 MHz
7/16/2019 129073957 Penentuan Cakupan Dan Kapasitas Sel Jaringan Universal Mobile
http://slidepdf.com/reader/full/129073957-penentuan-cakupan-dan-kapasitas-sel-jaringan-universal-mobile 9/13
PROSIDING318
Luas Area sel, dengan r = 2,685 km :
Perhitungan Kapasitas Sel
Jika beban sel diasumsikan sebesar 99.9 %, maka jumlah maksimum user :
Dalam perhitungan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa salah satu parameter linkbudget yang digunakan untuk menentukan besar MAPL juga turut menjadi salah satu yang
7/16/2019 129073957 Penentuan Cakupan Dan Kapasitas Sel Jaringan Universal Mobile
http://slidepdf.com/reader/full/129073957-penentuan-cakupan-dan-kapasitas-sel-jaringan-universal-mobile 10/13
Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat, Unila, 2008 319
menjadi parameter yang menentukan jumlah user didalam sel. Parameter tersebut adalahinterference margin.
Apabila pembatasan sel diasumsikan sebesar 60 % maka nilai interference margin sebesar 4 dB.Dalam perhitungan uplink budget,nilai ini merupakan salah satu nilai yang digunakan untukmenentukan besar MAPL, yaitu sebesar 136,603 dB. Dan dengan mensubstitusi besar MAPL padamodel propagasi Walfish-Ikegami dan Okumura-Hata, maka besar radius sel untuk daerah urban
adalah 1,76 km dengan luas cakupan area sebesar 8,054 km2. Sedangkan untuk daerah subuirbanbesar radius sel adalah 2,685 km dengan luas cakupan area sebesar 18,744 km2.
Untuk kapasitas pada kedua daerah tersebut, berdasarkan perhitungan yang dilakukan dandengan asumsi beban sel yang diizinkan dalam sistem sebesar 60 % maka dapat diketahui bahwajumlah user per sel adalah sebanyak 145 user.
Dari sejumlah perhitungan untuk menghitung besar MAPL, radius sel daerah urban dan suburban,serta kapasitas sel.
Tabel 6 merupakan tabel perbandingan kenaikan sejumlah nilai interference margin akibatpeningktan beban sel terhadap radius sel dan jumlah user pada perhitungan uplink budgetWCDMA.
Tabel 6. Pengaruh interference margin terhadap radius sel dan jumlah user
Dari tabel dapat diketahui bahwa perhitungan link budget terdapat suatu hubungan antara pathloss dengan cakupan sel dan jumlah user dalam sel.
Gambar merupakan hubungan antara path loss dengan radious sel dalam dua lingkunganpropagasi.
7/16/2019 129073957 Penentuan Cakupan Dan Kapasitas Sel Jaringan Universal Mobile
http://slidepdf.com/reader/full/129073957-penentuan-cakupan-dan-kapasitas-sel-jaringan-universal-mobile 11/13
PROSIDING320
Gambar 3. Perbedaan Lingkungan Propagasi terhadap path loss dan radius sel
Lingkungan propagasi yang berbeda menyebabkan perbedaan radius suatu sel. Seperti terlihatdalam gambar 3 bahwa daerah urban mempunyai radius sel yang lebih kecil dibandingkan daerahsuburban. Dalam daerah urban, terlihat bahwa rugi-rugi yang relative besar disebabkan karenauser dekat dengan gedung dan rintangan lain yang dapat menyebabkan terhalangnya suatusinyal. Sedangkan pada daerah suburban rugi-rugi yang terjadi relatif lebih kecil karenasedikitnya rintangan yang menghalangi sinyal, sehingga radius sel lebih besar dibandingkandaerah urban.
Untuk pengaruh kapasitas jarak link, Gambar 4 menyatakan hubungan antara jumlah userterhadap radius sel pada dua buah lingkungan propagasi.
Gambar 4. Pengaruh jumlah user terhadap radius sel
Gambar 4 adalah gambar yang menyatakan hubungan antara kapasitas dalam jumlah user denganradius sel di dalam dua buah lingkungan propagasi radio. Telah diketahui sebelumnya bahwapath loss berbanding lurus dengan radius sel. Berdasarkan gambar 4 dengan meningkatnyajumlah user akan berdampak pada menurunnya radius sel.
Dapat diketahui bahwa kapasitas maksimum user terjadi pada radius sel sebesar 0,4 km. Danuntuk maksimum radius sel daerah urban diketahui sebesar 2,2 km sedangkan untuk daerahsuburban sebesar 3,5 km. Berdasarkan gambar b dengan meningkatnya jumlah user akanberdampak pada menurunnya radius sel.
7/16/2019 129073957 Penentuan Cakupan Dan Kapasitas Sel Jaringan Universal Mobile
http://slidepdf.com/reader/full/129073957-penentuan-cakupan-dan-kapasitas-sel-jaringan-universal-mobile 12/13
Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat, Unila, 2008 321
Dalam sistem WCDMA, kapasitas maksimum user yang terjadi pada sel dinamakan pole capacity. Pole capacity terjadi apabila beban sel mendekati 100 % dengan kata lain factor koreksi koreksidaya (α) bernilai mendekati 1. Dari sejumlah perhitungan yang telah dilakukan, pole capacity dari sel WCDMA sebesar 240 user, artinya kapasitas user yang dapat ditampung sebanyak 240user.
Untuk hubungan antara MAPL dengan kapasitas sel, gambar 5 menyatakan hubungannya.
Gambar 5. Pengaruh Path Loss Terhadap Jumlah User
Dari Gambar 5, diketahui dengan meningkatnya jumlah user, akan berdampak pada menurunnya path loss, artinya apabila jumlah user bertambah maka cakupan sel akan menurun. Peningkatankapasitas terjadi akibat bertambahnya beban sel di dalam sistem, beban sel yang bertambahakan berdampak pada meningkatnya interference margin pada BS. Sehingga denganmeningkatnya interference margin akan berdampak pada berkurangnya path loss. Dan pada
akhirnya dengan semakin bertambahnya jumlah user maka akan mengakibatkan menurunnyacakupan suatu sel.
KESIMPULAN
• Berdasarkan perhitungan link budget, pembatasan cakupan untuk beban sel 60 % mempunyainilai MAPL pada arah uplink budget WCDMA sebesar 136,603 dB dan pada arah downlinkbudget WCDMA sebesar 159,63 dB dengan jumlah user sebanyak 145 user
• Daerah urban , mempunyai radius sel yang lebih kecil dibandingkan daerah sub urbandisebabkan karena user dekat dengan gedung dan rintangan lain yang menyebabkanberkurangnya path loss akibat terhalangnya suatu sinyal. Sedangkan pada daerah suburbanrugi-rugi lebih kecil karena sedikitnya rintangan yang menghalangi sinyal.
• Berkurangnya radius sel disebabkan karena bertambahnya beban sel. Beban sel yangbertambah akan berdampak pada meningkatnya interference margin . sehingga denganmeningkatnya interference margin akan berdampak pada berkurangnya path loss.
• Meningkatnya cakupan sel akan berdampak pada berkurangnya kapasitas sel, dan semakinbertambahnya kapasitas sel akan menyebabkan berkurangnya cakupan sel.
DAFTAR PUSTAKA :
Mishra,A.R.2007. Advanced Cellular Network Planning and Optimisation-2G/2.5G/3G…Evolutionto 4G. John Wiley & Sons. Inggris
7/16/2019 129073957 Penentuan Cakupan Dan Kapasitas Sel Jaringan Universal Mobile
http://slidepdf.com/reader/full/129073957-penentuan-cakupan-dan-kapasitas-sel-jaringan-universal-mobile 13/13
PROSIDING322
Goleniewski,L. dan K. W. Jarrett. 2006. Telecommunications Essentials 2nd ed. Addison WesleyProfessional. USA
Holma,H. dan A. Toskala. 2007. WCDMA for UMTS – HSPA Evolution and LTE 4th ed. John Wiley &Sons. Inggris.
Garg,V.K. 2007. Wireless Communications and Networking. Morgan Kaufmann. San Fransisco.
Muratore,F.2001. UMTS Mobile Communications for the Future. John Wiley & Sons. Inggris.
Torrieri, D. 2005. Principles of Spread Spectrum Communication Systems.Springer. Boston.
Karim,M.R. dan S. Mohsen. 2002. W-CDMA and CDMA2000 for 3G Mobile Networks.McGraw-Hill.USA.
Abu-Rgheff, M. A. 2007. Introduction to CDMA Wireless Communications.Elsevier. san Diego.
Anonim. 1999. A Technical Tutorial on Digital Dignal Synthesis.
http://www.analog.com/UploadedFiles/Tutorials/450968421DDS Tutorial rev12-2-99.pdf diakses tanggal 12 Mei 2007
Kaaranen, H.,A. Ahtiainen,L.Laitenen, S.Naghian, dan V. Niemi. UMTS Network ArchitectureMobility and Services 2nd ed. John Wiley & Sons. Inggris.
Walke, B., P. Seidenberg, dan M. P. Althoff. 2003. UMTS : The Fundamentals. John Wiley &Sons. Inggris.
Bannister, J., P. Mather, dan S. Coope. 2004. Convergence Technologies for 3G Networks. JohnWiley & Sons. Inggris.
Pahlevi, M. R. 2003. Analisa Trafik Pembicaraan Pada Jaringan GSM PT Satelindo CabangLampung. Unila. Bandar Lampung.