[123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di...
-
Upload
carissa-febrini -
Category
Documents
-
view
242 -
download
1
Transcript of [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di...
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 1/135
STRATEGI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DALAM
MENGEMBANGKAN DAERAH TUJUAN WISATA DI KABUPATEN KARO
(Studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo)
Disusun Oleh :
LAURA SILVINA RAHMAN BR BARUS
100903102
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
2014
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 2/135
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 3/135
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan ridho dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul ‘Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan
Wisata Di Kabupaten Karo’.
Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih dan khusus teristimewa kepada Mamak
(Sri Murtinah br Tarigan) dengan penuh kasih sayang dalam mengasuh, mendidik, membimbing
dan memberikan dukungan baik moril maupun materil serta yang selalu mendoakan penulis
sampai saat ini. Untuk adikku sayang Lauri Stevani Rahman Br Barus yang selalu memberikan
semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu penulis juga inginmengucapkan banyak terimakasih yang tidak terhingga kepada orang-orang ynag telah
membantu penulis secara langsung maupun tidak langsung kepada yang terhormat :
1. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sumatera Utara Bapak Prof.
Dr. Badaruddin, M.Si.
2. Bapak Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu
Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Elita Dewi, M.SP selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Robinson Sembiring, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar
membimbing dan mengarahkan penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Terimakasih banyak ya Pak
5. Bapak Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo Bapak Dinasti Sitepu,
S.Sos yang telah memberikan ijin penulis melakukan penelitian skripsi.
6. Bapak Drs. Kariono, M.Si sebagai dosen Penguji.
7.
Bapak Drs. M. Husni Thamrin, M.Si sebagai Ketua Penguji.
8. Ibu Dra. Elita Dewi, M.SP selaku dosen wali yang telah memberikan saran mengenai
judul skripsi ini kepada penulis dan yang telah memberikan banyak ilmu kepada penulis
selama masa perkuliahan.
9. Kepada dosen-dosen Ilmu Administrasi Negara FISIP USU yang telah memberikan
begitu banyak ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 4/135
10. Kepada semua pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo yang telah
senang hati membantu dan memberikan informasi dan data-data yang menyangkut
penelitian skripsi ini
11. Kepada masyarakat sekitar objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan
Desa Budaya Lingga serta beberapa pengunjung wisata yang telah membantu ketika
penulis melakukan penelitian dan meluangkan waktu pada saat wawancara dan
memberikan berbagai informasi yang menyangkut penelitian skripsi ini.
12. Untuk kak Dian Br Siregar dan Mega yang telah membantu penulis dalam urusan
administratif selama perkuliahan.
13.
Teristimewa kepada seluruh keluarga besar Barus mergana yang telah memberikandukungan dan kasih sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
14. Teristimewa kepada seluruh keluarga besar Sembiring mergana yang telah memberikan
dukungan dan kasih sayang kepada penulis selama penelitian skripsi dan dalam
menyelesaikan skripsi
15. Terimakasih banyak khususnya buat Joppy Sinulingga dan Olber Sembiring yang
membantu dan mendukung penulis selama penelitian
16. Teristimewa dan khususnya buat Dian Roy Nugraha Sembiring yang telah memberikan
dukungan dan motivasi serta semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Makasih banyak dan sukses buat skripsinya juga ya
17. Terimakasih banyak buat kawan baikku Erika Agus Sapita ,sukses juga skripsinya ya
kha
18. Buat teman-teman khususnya Ceki United : Joppy Sinulingga, Olber Sembiring, Ibran
Tampubolon, Jeremia Sinaga, ‘Fitri Puspita Tanjung, Devi Sahrani, Adek
Handayani’(sukses skripsinya juga ya Jung, depot dan godek ), Hafni Rahmanita, Nurul
Elvandari(makasih banyak ya dek yun atas dukungannya), Hanna Maria Lubis, dan
Morina Sinaga makasih banyak ya teman-teman dalam memberikan motivasi dan
semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini# salam Ceki United
19. Buat teman-teman Administrasi Negara 2010 makasih ya atas dukungan dan memberikan
semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini khususnya buat Siti Harum
Munthe, Isti Meiry, Melan, Ratih Paramitha, Agustiana Padang, Geny, Friska Capah,
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 5/135
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 6/135
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 7/135
BAB II METODE PENELITIAN ....................................................... 45
2.1 Bentuk Penelitian ................................................................... 45
2.2
Lokasi Penelitian .................................................................... 45
2.3 Informasi Penelitian ......................................................... .. 46
2.4 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 47
2.5 Teknik Analisis Data .............................................................. 47
BAB III DESKRIPSI LOKASI ......................................................... 49
3.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah Kabupaten Karo ................... 49
3.1.1 Kondisi Geografis dan Batas Administrasi ............................ 49
3.2 Gambaran Umum Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Karo
50
3.2.1 Visi Dan Misi ........................................................................ 50
3.2.2 Struktur Organisasi ................................................................ 51
3.2.3 Susunan Kepegawaian Penugasan ......................................... 54
3.2.4 Tugas dan Fungsi ................................................................... 54
3.3 Gambaran Umum Objek Wisata .................................................. 59
3.3.1 Gambaran Umum Objek Wisata Desa Budaya Lingga .......... 59
3.3.2 Gambaran Umum Objek Wisata Bukit Gundaling ................ 69
3.3.3. Gambaran Umum Objek Wisata Taman Mejuah-Juah ......... 70
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA .............................. 72
4.1 Lingkungan Internal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo
73
4.1.1 Sumber Daya Manusia ........................................................... 73
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 8/135
4.2.1 Sarana Dan Prasarana ............................................................. 77
4.1.2.1 Sarana ................................................................................ 77
4.1.2.1.1 Sarana Objek Wisata Taman Mejuah-Juah .................... 78
4.1.2.1.2 Sarana Objek Wisata Bukit Gundaling .......................... 82
4.1.2.1.3 Sarana Objek Wisata Desa Budaya Lingga ................... 83
4.1.2.2 Prasarana ........................................................................... 83
4.1.2.2.1 Prasarana Objek Wisata Taman Mejuah-Juah ............... 84
4.1.2.2.2 Prasarana Objek Wisata Bukit Gundaling ..................... 85
4.1.2.2.3 Prasarana Objek Wisata Desa Budaya Lingga ............... 86
4.1.3 Kebersihan Lokasi .................................................................. 89
4.2 Lingkungan Eksternal .................................................................. 92
4.2.1 Faktor Politik .......................................................................... 93
4.2.2 Faktor Ekonomi ...................................................................... 94
4.2.3 Faktor Sosial Budaya ............................................................. 95
4.3 Analisis Swot ............................................................................... 96
4.3.1 Faktor Internal ........................................................................ 96
4.3.1.1 Kekuatan Objek Wisata Taman Mejuah-Juah .................. 97
4.3.1.2 Kelemahan Objek Wisata Taman Mejuah-Juah ............... 98
4.3.1.3 Kekuatan Objek Wisata Bukit Gundaling ......................... 98
4.3.1.4 Kelemahan Objek Wisata Bukit Gundaling ...................... 99
4.3.1.5 Kekuatan Objek Wisata Desa Budaya Lingga .................. 99
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 9/135
4.3.1.6 Kelemahan Objek Wisata Desa Budaya Lingga .............. 100
4.3.2 Faktor Eksternal .................................................................... 101
4.3.2.1 Peluang Objek Wisata Taman Mejuah-Juah .................... 101
4.3.2.2 Ancaman Objek Wisata Taman Mejuah-Juah ................. 101
4.3.2.3 Peluang Objek Wisata Bukit Gundaling .......................... 102
4.3.2.4 Ancaman Objek Wisata Bukit Gundaling ........................ 103
4.3.2.5 Peluang Objek Wisata Desa Budaya Lingga ................... 103
4.3.2.6 Ancaman Objek Wisata Desa Budaya Lingga ................. 103
4.4 Matriks Swot dan Identifikasi Isu ............................................... 104
4.5 Strategi Dan Program Pengembangan Objek Wisata Taman Mejuah-Juah, Bukit
Gundaling, dan Desa Budaya Lingga ...................................... 108
BAB V PENUTUP ............................................................................. 120
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 120
5.2 Saran ........................................................................................... 121
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... xii
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 10/135
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Objek Wisata di Kabupaten Karo ........................................................... 1
Tabel 1.2 Pengelompokan SDM Pariwisata Berdasarkan Penggolongan Institusi. 30
Tabel 1.3 Matriks SWOT ........................................................................................ 33
Tabel 1.4 Unsur dan Variabel Dalam Analisis SWOT Pariwisata ......................... 35
Tabel 4.1 Klasifikasi SDM Menurut Persentase Jenis Kelamin ............................. 74
Tabel 4.2 Klasifikasi SDM Menurut Persentase Usia ............................................ 75
Tabel 4.3 Klasifikasi SDM Menurut Persentase Tingkat Pendidikan .................... 76
Tabel 4.4 Matriks SWOT Pengembangan Objek Wisata Taman Mejuah-juah ..... 105
Tabel 4.5 Matriks SWOT Pengembangan Objek Wisata Bukit Gundaling........... 106
Tabel 4.6 Matriks SWOT Pengembangan Objek Wisata Desa Budaya Lingga .... 107
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 11/135
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Organisasi Manajemen Destinasi (DMO) ........................................... 27
Gambar 2.1 Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo .............. 45
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Karo .......................................................................................................53
Gambar 3.2 Jambur Desa Budaya Lingga .............................................................. 62
Gambar 3.3 Sapo Ganjang ...................................................................................... 63
Gambar 3.4 Geriten ................................................................................................. 64
Gambar 3.5 Museum Lingga .................................................................................. 66
Gambar 3.6 Rumah Adat Gerga ............................................................................. 67
Gambar 3.7 Rumah Adat Belang Ayo .................................................................... 68
Gambar 3.8 Bukit Gundaling .................................................................................. 70
Gambar 3.9 Taman Mejuah-juah ............................................................................ 71
Gambar 4.1 Gapura dan Tiketing ............................................................................ 79
Gambar 4.2 Panggung Hiburan............................................................................... 79
Gambar 4.3 Gedung Kesenian ................................................................................ 80
Gambar 4.4 Wahana Permainan Anak-Anak .......................................................... 81
Gambar 4.5 Patung Ciri Khas Budaya Karo dan Sapo Angin ................................ 82
Gambar 4.6 Gapura Desa Budaya Lingga .............................................................. 83
Gambar 4.7 Pusat Informasi Wisata ....................................................................... 86
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 12/135
Gambar 4.8 Kamar Mandi Umum Bertaraf Internasional di Objek Wisata Taman Mejuah-juah
87
Gambar 4.9 Kamar Mandi Umum Bertaraf Internasional di Objek Wisata Desa Budaya Lingga
.............................................................................................................. 88
Gambar 4.10 Tempat Parkir di Objek Wisata Taman Mejuah-juah ....................... 91
Gambar 4.11 Tempat Parkir di Objek Wisata Bukit Gundaling ............................. 92
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 13/135
ABSTRAK
Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan
Wisata Di Kabupaten Karo
(Studi Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Karo)
Nama : Laura Silvina Rahman Br Barus
NIM : 100903102
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Departemen : Ilmu Administrasi Negara
Dosen Pembimbing : Drs. Robinson Sembiring, M.Si
Kepariwisataan Kabupaten Karo sudah cukup dikenal masyarakat Indonesia bahkan
masyarakat mancanegara. Kabupaten Karo memiliki banyak obyek wisata yang dapat dikunjungi
seperti wisata alam, agrowisata, wisata seni dan budaya, dan wisata peninggalan sejarah dan lain
sebagainya. Objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga ini belum sepenuhnya berkembang karena rendahnya tingkat promosi dan keterbatasan dana dalam
pembangunan untuk pengembangannya.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan strategi dan mengidentifikasi lingkunganinternal (kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) yang terjadi
dalam strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam mengembangkan daerah tujuan wisata di
Kabupaten Karo.
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatankualitatif. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah objek wisata Taman Mejuah-
juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga.
Dari penelitian yang dilakukan ini diperoleh kesimpulan bahwa kesiapan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata untuk melaksanakan strategi dan program pengembangannya masihkurang, baik dari segi SDM, Finansial, dan komitmen pegawai untuk menjaga kelestariaan,mempertunjukkan atraksi wisata dan kebudayaan, dan kebersihan setiap objek wisata setiap
waktu serta ada beberapa hambatan dalam pengembangan objek wisata Taman Mejuah-juah,
Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga.
Kata kunci: Strategi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Pengembangan Pariwisata.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 14/135
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Provinsi Sumatera
Utara yang memiliki potensi tidak kalah menarik dengan daerah tujuan wisata lainnya di
Indonesia. Kepariwisataan Kabupaten Karo sudah cukup dikenal masyarakat Indonesia bahkan
masyarakat mancanegara. Kabupaten Karo memiliki banyak obyek wisata yang dapat dikunjungi
seperti wisata alam, agrowisata, wisata seni dan budaya, dan wisata peninggalan sejarah dan lain
sebagainya.
Adapun obyek wisata dan daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Karo dapat dilihat
pada Tabel 1.1 dibawah ini :
Tabel 1.1
Obyek wisata di Kabupaten Karo
No Obyek Wisata Jenis Wisata LokasiKecamatan
Desa Jarak(km)
1. Air terjun
Sipiso-piso
Rekreasi,
Panoramadan
Keindahan
Alam.
Merek Pengambaten 35
2. Gunung Sipiso-piso
PanoramaAlam
dan Olahraga
TerjunPayung/ParaLayang.
Merek Situnggaling 34
3. Tongging Rekreasi dan
KeindahanAlam.
Merek Tongging 40
4. Desa Budaya
Dokan
Desa Budaya
dan
Penelitian.
Merek Dokan 23
5. Situs Peninggalan Barusjahe Sukanalu 23
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 15/135
Puntungan
Meriam PutriHijau
sejarah.
6. Situs Rumah
Putri Hijau.
Peninggalan
sejarah.
Tigapanah Seberaya 11
7. Lau Biang Olahraga
Arung Jeram
Tiga
Binanga
Perbesi 50
8. Gua LiangDahar
Keunikan danKeindahan
Alam, serta
Penelitian.
Kuta Buluh Lau Buluh 40
9. Uruk Tuhan Panorama
dan
KeindahanAlam.
Simpang
Empat
Berekah 25
10. Gunung
Sinabung
Keindahan
Alam,Olahraga dan
Penelitian.
Simpang
Empat
Lau Kawar 27
11. Danau Lau
Kawar
Rekreasi,
Penelitian
danKeindahan
Alam.
Naman
Teran
Lau Kawar 27
12. Desa Budaya
Lingga
Desa Budaya
dan
Penelitian.
Simpang
Empat
Lingga 15
13. Deleng Kutu Panorama
danKeindahan
Alam
Berastagi Gurusinga 5
14. BukitGundaling
Panoramadan
Keindahan
Alam, danKuda
Tunggang.
Berastagi Gundaling 2
15. Taman Mejuah
-juah Berastagi
Rekreasi dan
Kuda
Tunggang.
Berastagi Berastagi 0
16. Pasar Buah
TradisionalBerastagi
Rekreasi dan
wisata
Belanja.
Berastagi Berastagi 0
17. Pesta Bunga
dan Buah
Berastagi
Festival Seni
dan Budaya.
Berastagi Berastagi 0
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 16/135
18. Desa Peceren Desa Budaya
danPenelitian.
Berastagi Peceren 1
19. Taman Hutan
Raya Bukit
Barisan
Rekreasi dan
Penelitian.
Dolat
Rakyat
Tongkoh 5
20. GunungSibayak
Olahraga,Keindahan
Alam dan
Penelitian.
Berastagi Semangat
Gunung
10
21. Raja Berneh Pemandian
Air PanasAlam
Merdeka Semangat
Gunung
13
22. Lau Debuk-debuk
PemandianAir Panas
Alam
Berastagi Doulu 10
23. Air terjun
Sikulikap
Keindahan
dan
Panorama
Alam.
Berastagi Doulu 11
24. Panorama
PenatapanDoulu
Panorama
danKeindahan
Alam.
Berastagi Doulu 12
Sumber : Booklet Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo
Melihat banyaknya potensi obyek wisata yang ada, begitu juga dengan kesenian dan
kebudayaan masyarakat Karo, maka sangat wajarlah sektor pariwisata ini ditetapkan sebagai
andalan dalam mengembangkan daerah tujuan wisata di Kabupaten Karo. Apabila semua potensi
obyek wisata di atas dikembangkan secara baik dan berkesinambungan serta adanya komitmen
yang kuat dari Pemerintah Kabupaten Karo dan khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Karo akan dapat memberikan manfaat yang besar bagi pemerintah daerah dan
masyarakat di daerah tersebut.
Salah satu contoh obyek wisata Kabupaten Karo yang menjadi suatu pusat perhatian atau
yang memiliki banyak masalah bagi pengembanganya yaitu ‘Taman Mejuah-Juah’. Taman ini
berlokasi di kota Berastagi dengan luas sekitar 6 Ha. Tempat ini ditumbuhi oleh tanaman dan
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 17/135
bunga-bungaan yang indah. Tempat ini biasanya dipergunakan sebagai tempat rekreasi dan
menampilkan berbagai acara seperti acara keagamaan, acara pesta bunga dan buah, atraksi dan
kesenian budaya dan pertunjukan konser band. Namun dalam kenyataannya objek wisata Taman
Mejuah-juah ini belum sepenuhnya berkembang karena rendahnya tingkat promosi dan
keterbatasan dana dalam pembangunan untuk pengembangannya. Permasalahan di atas pada
dasarnya masih dapat diatasi apabila dilakukan usaha pengembangan yang terencana oleh semua
instansi yang terkait khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.
Menyadari akan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Karo melalui Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata dalam memasuki era otonomi dan globalisasi berupaya membenahi
kepariwisataan Karo dari segala aspek dengan tujuan meraih tempat sebagai Daerah Tujuan
Wisata Utama, sehingga sektor kepariwisataan menjadi sumber atau pemasok dana strategis
dalam menunjang pembangunan daerah. Agar potensi kepariwisataan dapat berkembang dan
dapat dijadikan sebagai produk andalan yang layak dijual di pasar global, harus melakukan
strategi yang mendukung perkembangan daerah tujuan wisata tersebut khususnya “Taman
Mejuah-juah”.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mencari atau melihat isu-isu strategi
yang perlu dilakukan dalam upaya pengembangan sektor pariwisata Kabupaten Karo. Hal ini
yang membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Strategi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten
Karo”.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 18/135
1.2 Perumusan Permasalahan
Berdasarkan dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis menentukan
perumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimana strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
dalam mengembangkan objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya
Lingga di Kabupataen Karo ?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menggambarkan strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam
mengembangkan daerah tujuan wisata Kabupaten Karo.
2. Untuk mengidentifikasi lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan
eksternal (peluang dan ancaman) yang terjadi dalam strategi Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata dalam mengembangkan daerah tujuan wisata Kabupaten Karo.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang hendak dicapai adalah :
1. Secara subjektif, penelitian ini merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan
berpikir melalui penulisan karya ilmiah berdasarkan kajian-kajian teori dan aplikasi yang
diperoleh dari Ilmu Administrasi Negara.
2. Secara praktis, khususnya aparatur pemerintah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Karo, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan/sumbangan pemikiran
dalam mengelola sektor pariwisata untuk mengembangkan daerah tujuan wisata di
Kabupaten Karo.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 19/135
3. Secara akademis, sebagai referensi bagi kepustakaan jurusan Ilmu Administrasi Negara.
1.5 Kerangka Teori
Sebagai titik tolak atau landasan berfikir dalam menyoroti atau memecahkan masalah
perlu adanya pedoman teoritis yang dapat membantu. Landasan teori perlu ditegakkan agar
penelitian mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar perbuatan coba – coba landasan
teoritis. Menurut Hoy dan Miskel, teori adalah seperangkat konsep, asumsi dan generelisasi yang
dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi1.
Kerangka teori adalah bagian dari penelitian, tempat penelitian, tempat peneliti
memberikan penjelasan tentang hal–hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel
atau pokok masalah yang ada dalam penelitian2. Untuk dapat menerangkan dan menjelaskan
tentang strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam mengembangkan daerah tujuan wisata
di Kabupaten Karo, maka penulis menggunakan kerangka teori sebagai berikut :
1.5.1 Manajemen Strategis
1.5.1.1 Pengertian Manajemen Strategi
Manajemen Strategis berasal dari dua kata yakni manajemen dan strategi. Manajemen
strategi merupakan sebuah ilmu yang pada akhir abad ke-20 menjadi sangat terkenal dan
populer. Kesuksesan organisasi tidak terlepas dari kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
berbagai tuntutan perubahan. Perubahan yang terjadi akibat perkembangan zaman berimplikasi
kepada munculnya kebutuhan untuk menyusun strategi yang tidak hanya berdasarkan pada
perhitungan sederhana, kebijakan-kebijakan yang telah mapan, bahkan terhadap aturan-aturan
1 Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi Negara. Bandung: Alfabeta, hal 25.
2 Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta, hal 92.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 20/135
yang telah dibuat. Kajian manajemen strategi dalam konteks organisasi menjadi kebutuhan yang
sangat penting. Bahkan organisasi mapan yang telah lama menjadi ikon dan memimpin para
kompetitornya selama berpuluh tahun pun dapat secara cepat tertinggal akibat mengabaikan
manajemen strategis. Pengabaian terhadap manajemen strategis dapat menyebabkan organisasi
gagal dalam beradaptasi terhadap dinamika lingkungan, gagal mengantisipasi perkembangan
jaman apalagi menciptakan perubahan.
Manajemen strategis menjadi bidang ilmu yang berkembang dengan cepat, muncul
sebagai respon atas meningkatnya pergolakan lingkungan dan akibat semakin kompleksnya
dinamika lingkungan organisasi. Bidang ilmu ini melihat pengelolaan organisasi secara
menyeluruh dan berusaha menjawab tantangan perubahan lingkungan. Ciri khusus manajemen
strategis adalah penekanan pada pengambilan keputusan strategis, keputusan strategis
berhubungan dengan masa yang akan datang dalam jangka panjang untuk organisasi secara
keseluruhan.
Manajemen strategis adalah suatu cara pengelolaan organisasi atau program yang
dilakukan dengan memperhatikan lingkungan eksternal dan lingkungan internal dari organisasi
atau program tersebut. Dalam manajemen strategis terdapat dua bagian yang saling berhubungan
yaitu perencanaan strategis dan pelaksanaan pengelolaaan dari hasil perencanaan strategi
tersebut3. Sedangkan menurut David dan Thomas, manajemen strategi adalah serangkaian
keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi dalam jangka panjang.
Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategi
atau perencanaan jangka panjang), implementasi strategi, evaluasi dan pengendalian. Manajemen
3 Triton PB. 2007. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI, hal 35.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 21/135
strategi menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan
melihat kekuatan dan kelemahan organisasi4.
a. Pengamatan Lingkungan
Pengamatan lingkungan dilihat dari dua aspek yaitu analisis eksternal dan analisis
internal. Lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel (peluang dan ancaman) yang berada
diluar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek dari manjemen
puncak. Variabel-variabel tersebut membentuk keadaan dalam organisasi dimana organisasi ini
hidup. Lingkungan eksternal memiliki dua bagian yaitu lingkungan kerja dan lingkungan sosial.
Lingkungan kerja terdiri dari elemen-elemen atau kelompok secara langsung berpengaruh atau
dipengaruhi oleh operasi-operasi utama organisasi. Beberapa elemen tersebut adalah pemegang
saham, pemerintah, pemasok, komunitas lokal, pesaing, pelanggan, kreditur, serikat buruh,
kelompok kepentingan khusus, dan asosiasi perdagangan.
Sedangkan lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum, kekuatan ini tidak berhubungan
langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat dan sering
mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang. Lingkungan internal terdiri dari variabel-
variabel (kekuatan dan kelemahan) yang ada di dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam
pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Variabel-variabel tersebut membentuk
suasana dimana pekerjaan dilakukan. Variabel-variabel itu meliputi struktur, budaya, dan sumber
daya organisasi. Struktur adalah bagaimana cara organisasi mengoperasikan suatu kegiatan yang
berhubungan dengan komunikasi, wewenang, dan arus kerja. Budaya adalah pola keyakinan,
pengharapan, dan nilai-nilai yang dibagikan oleh anggota organisasi. Sumber daya adalah asset
yang merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasa organisasi. Aset itu meliputi keahlian
4 David, Hunger J dan Wheelen Thomas L. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI, hal 4.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 22/135
orang, kemampuan, bakat manajerial seperti asset keuangan dan fasilitas organisasi dalam
wilayah fungsional.
b. Perumusan Strategi
Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen
efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan
organisasi. Dalam mempermudah analisis isu lingkungan internal dan eksternal organisasi
diperlukan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah analisis yang memberikan gambaran
mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang berpengaruh dalam organisasi.
Dengan melakukan analisis ini akan memperoleh gambaran kearah mana organisasi akan dibawa
dan hal-hal apa yang menjadi langkah-langkah untuk mencapai tujuan organisasi tersebut.
Perumusan strategi meliputi visi dan misi organisasi, tujuan-tujuan yang ingin dicapai,
pengembangan strategi dan penetapan pedoman kebijakan.
c. Implementasi Strategi
Implementasi strategi adalah sebuah proses penerapan dari perumusan strategi ke objek
yang sebenarnya dilapangan. Implementasi strategi merupakan hal yang sangat penting dari
sebuah strategi karena sebaik apapun organisasi merumuskan sebuah strategi yang akan
dilaksanakan tetapi saat pelaksanaannya tidak dilakukan dengan baik pula maka perumusan
strategi hanya sebuah rumusan strategi semata.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 23/135
d. Evaluasi dan Pengendalian
Evaluasi dan pengendalian adalah proses penilaian akan efektivitas strategi yang telah
diterapka terhadap hasil yang diperoleh, apakah sesuai dengan apa yang diharapkan atau tidak.
Apabila dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa perumusan strategi dan implementasi strategi
serta hasil yang diperoleh merupakan sebuah tujuan yang ingin dicapai telah sesuai maka strategi
yang telah dirumuskan akan dilanjutkan. Namun, jika dalam hasil evaluasi dari kegiatan
organisasi tidak menunjukkan hasil yang baik sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh
organisasi maka organisasi akan meninjau kembali letak kesalahan dari strategi tersebut, apakah
rumusan strategi yang bermasalah atau justru pada tahap implementasi yang salah. Data yang
diperoleh dari hasil evaluasi tersebut akan digunakan sebagai analisis situasi program di masa
mendatang.
Tiga jenis pengendalian yaitu :
1. Pengendalian strategis berhubungan dengan arah strategis dasar organisasi di dalam
hubunganya dengan lingkungan perusahaan. Pengendalian strategis memfokuskan pada
organisasi sebagai satu keseluruhan dan menekankan pada pengukuran jangka panjang
(satu tahun atau lebih).
2. Pengendalian taktis, sebaliknya berhubungan terutama dengan pelaksanaan perencanaan
strategis. Pengendalian taktis menekankan pada implementasi berbagai program dan
menggunakan pengukuran jangka menengah (dari enam bulan sampai setahun).
3. Pengendalian operasional berhubungan dengan berbagai aktivitas jangka pendek (hari ini
sampai enam bulan ke depan) dan memfokuskan pada apa yang dapat dilakukan pada saat
ini untuk dapat mencapai kesuksesan, baik dalam waktu dekat maupun dalam jangka
panjang.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 24/135
Manajemen strategi dalam organisasi akan berkembang melalui empat tahap yang
berurutan yaitu5:
Tahap 1. Perencanaan keuangan dasar : mencari pengendalian operasional yang lebih
baik melalui pemenuhan anggaran.
Tahap 2. Perencanaan berbasis peramalan : mencari perencanaan yang lebih efektif untuk
pertumbuhan dengan mencoba meramalkan masa yang akan datang, melebihi dari tahun
berikutnya.
Tahap 3. Perencanaan berorentasi keluar (perencanaan strategi) : mencari cara untuk
meningkatkan respon terhadap pasar dan persaingan dengan mencoba berpikir secara
strategi.
Tahap 4. Manajemen strategi : mencari cara untuk mengelola semua sumber daya guna
mengembangkan keunggulan kompetitif dan membantu menciptakan kesuksesan di masa
yang akan datang.
Dengan demikian, manajemen strategi ini menitik beratkan pada kegiatan untuk
memantau dan mengevaluasi peluang dan kendala lingkungan , di samping memahami kekuatan
dan kelemahan organisasi. Kegiatan pengamatan lingkungan, perumusan, implementasi dan
evaluasi strategi merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena antara satu dengan
yang lainnya memiliki keterkaitan yang kuat untuk mewujudkan tujuan organisasi.
1.5.1.2 Strategi
Strategi adalah sebuah kosa kata yang pada mulanya berasal dari bahasa Yunani, yaitu
‘strategos’ yang berarti militer dan ‘ag’ yang artinya memimpin. Berdasarkan pemaknaan ini,
5 David, Hunger J dan Wheelen Thomas L. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 25/135
maka kata strategi pada awalnya bukan kosa kata disiplin ilmu manajemen, namun lebih dekat
dengan bidang kemiliteran. Strategi adalah sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan
penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumber daya yang penting dalam mencapai
tujuan dasar dan sasaran, dengan memperhatikan keunggulan kompetitif, komperatif dan sinergis
yang ideal berkelanjutan sebagai arah, cakupan dan perspektif jangka panjang keseluruhan yang
ideal dari individu atau organisasi6.
Secara khusus, strategi adalah penempaan misi organisasi, penetapan sasaran organisasi
dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu
untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan
sasaran utama organisasi akan tercapai. Berdasarkan defenisi di atas maka strategi organisasi
adalah suatu kebijakan dasar organisasi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Peranan yang
dimainkan oleh strategi tersebut adalah sebagai penentu arah yang harus ditempuh oleh
organisasi yang bersangkutan7. Selain itu strategi juga dapat disoroti sekurang-kurangnya dari
dua perspektif yang berbeda yaitu :
1. Mengenai apa yang hendak dilakukan organisasi, disini strategi didefenisikan sebagai
program yang luas untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan
misi organisasi. Karena program mengacu pada peranan yang aktif, sadar dan rasional
yang dimainkan oleh manajer dalam merumuskan strategi organisasi.
2.
Mengenai masalah apa sesungguhnya yang dilakukan oleh sebuah organisasi, maksudnya
bahwa strategi merupakan tanggapan organisasi yang dilakukan terhadap lingkungannya
sepanjang waktu.
6 Triton PB. 2007. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI, hal 23.
7 George A. Steiner dan John B. Miner. 1997. Kebijakan dan Strategi Manajemen. Jakarta: Erlangga, hal 18.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 26/135
Tahapan dalam penyusunan strategi terdiri dari enam tahapan yaitu8:
1. Seleksi yang mendasar dan kritis terhadap permasalahan
2. Menetapkan tujuan dasar dan sasaran strategis
3. Menyusun perencanaan tindakan (action plan)
4. Menyusun rencana penyumberdayaan
5. Mempertimbangkan keunggulan
6. Mempertimbangkan keberlanjutan
Dengan memahami tahapan umum yang ada dalam penyusunan strategi, maka akan lebih
mudah di dalam melakukan strategi itu sendiri.
1.5.1.3 Ciri-ciri dan Manfaat Strategi
Hasil akhir dari strategi adalah sebuah rencana yang diberlakukan oleh pimpinan
sebuah organisasi yang mengacu kepada arah perjalanan sebuah organisasi dimasa yang akan
datang. Sebuah strategi yang telah dirumuskan akan mengalami perubahan ketika sebuah
organisasi akan mengalami perubahan lingkungan yang ada. Menurut Pardede ciri-ciri organisasi
antara lain9:
1. Mempengaruhi setiap tingkat manajemen.
Keputusan dari rangkaian kegiatan strategi akan mempengaruhi setiap tingkat manajemen
strategi mulai dari manajemen tertinggi hingga manajemen terendah dari organisasi.
8 Triton PB. 2007. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI.
9 Pardede, Pontas M. 2011. Manajemen Strategik dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 27/135
Namun pemberlakuan dari strategi tersebut menjadi tanggungjawab seorang manajemen
strategi tertinggi.
2. Menimbulkan pengaruh dalam jangka panjang.
Pembuatan putusan-putusan strategi dapat dibuat dalam waktu yang lebih singkat, namun
keputusan yang dibuat dalam waktu singkat tersebut akan berpengaruh terhadap jangka
panjang dari aktivitas sebuah organisasi.
3. Berwawasan masa depan.
Putusan strategi dimaksudkan untuk pedoman pelaksanaan kegiatan dimasa yang akan
datang oleh karenanya putusan strategi didasari oleh sebuah analisis yang menyangkut
masa yang akan datang seperti peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan dari
organisasi.
4. Mempengaruhi seluruh bagian dari organisasi.
Bagian dari organisasi merupakan sebuah sistem yang saling berhubungan antara satu
dengan yang lain. maka ketika putusan-putusan strategi mempengaruhi satu bidang maka
secara otomatis akan mempengaruhi bidang lainnya. Tentu besar kecilnya berpengaruh
tergantung kepada seberapa besar tingkat keterikatan atau ketergantungan satu bidang
dengan bidang lainnya.
5. Berwawasan terbuka.
Setiap kegiatan yang terjadi dalam sebuah organisasi tentu saja selalu dipengaruhi oleh
berbagai hal yang terdapat diluar organisasi. Oleh karenanya keputusan strategi itu harus
berwawasan terbuka karena dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan luar
organisasi.
6. Memberikan kerangka pengambilan putusan pada manajemen tingkat yang lebih rendah.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 28/135
Manajer tertinggi merupakan orang yang paling bertanggungjawab dalam berjalannya
sebuah organisasi. Namun tidak jarang terjadi dalam pengambilan keputusan sehari-hari
manajer tingkat yang lebih rendah harus membuat berbagai keputusan dalam
kegiatannya. Oleh sebab itu, putusan strategi menjadi sebuah landasan kerangka berpikir
dari manajer tingkat yang lebih rendah untuk mengambil sebuah keputusan sehingga
tidak bertentangan dengan manajer tertinggi dan arah tujuan organisasi.
7. Membutuhkan sumber daya.
Sebuah keputusan strategi akan memerlukan penambahan sumber daya yang relevan
untuk mendukung dan menjalankan strategi tersebut.
Manfaat Strategi
Sebuah strategi dibuat dalam sebuah organisasi tentu saja memiliki manfaat untuk
organisasi tersebut, baik itu menyangkut tentang bagaimana organisasi dapat berjalan, dapat
berkembang menunjukkan pertumbuhan kearah yang positif, mampu bertahan bahkan mampu
untuk menjadi sebuah sektor organisasi yang unggul dibandingkan organisasi lainnya. Oleh
karena itu, Digantoro memberikan beberapa manfaat dari strategi di antaranya yaitu 10:
1. Sebagai sarana untuk mengkomunikasikan tujuan organisasi dan menentukan jalan yang
mana yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan.
2.
Untuk meningkatkan keuntungan organisasi walaupun kenaikan keuntungan organisasi
bukan secara otomatis dengan menerapkan strategi.
3. Membantu mengidentifikasi, memprioritaskan dan mengeksploitasi peluang.
4. Menyiapkan pandangan terhadap manajemen problem.
10 Pardede, Pontas M. 2011. Manajemen Strategik dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 29/135
5. Menggambarkan framework untuk meningkatkan koordinasi dan kontrol terhadap
aktivitas.
6. Meminimumkan pengaruh dan perubahan.
7. Memungkinkan keputusan utama untuk mendukung tujuan yang ditetapkan.
8. Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang efektif.
9. Membantu perilaku yang lebih terintegrasi.
1.5.1.4 Strategi Pengembangan Daerah Tujuan Pariwisata
Dalam rangka mengembangkan sebuah destinasi pariwisata, seorang perencana harus
memperhatikan dua lingkup pengembangan yang saling melengkapi, yaitu lingkup
pengembangan spasial dan tingkatan pengembangan dari destinasi tersebut. Lingkup
pengembangan spasial maksudnya adalah keharusan seorang perencana pengembangan destinasi
untuk memahami dan memperhatikan latar belakang kontekstual atau lingkungan makro dari
destinasi yang akan dikembangkan. Perhatian pada lingkungan makro tersebut sangat penting,
hal ini disebabkan keseluruhan strategi pengembangan sebuah destinasi pada intinya tidak boleh
terlepas dari kesesuaiannya dengan konfigurasi lingkungan makronya.
Strategi pengembangan keseluruhan komponen destinasi seperti : thema dari daya tarik
utama, pengembangan amenitas dan akomodasi, pengembangan fasilitas umum dan fasilitas
pariwisata sampai dengan pengembangan masyarakat setempat sebagai tuan rumah harus sesuai
dengan konteks lingkungan makronya. Suatu destinasi yang terletak pada wilayah pertanian atau
perkebunan akan membutuhkan pengembangan : thema daya tarik wisata berbasis pada
pertanian, pengembangan akomodasi yang bercirikan masyarakat pedesaan serta pengembangan
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 30/135
masyarakat yang berbasis nilai budaya pertanian yang tentu saja sangat berbeda dengan strategi
pengembangan destinasi yang berbasis lingkungan makro perindustian di perkotaan.
Sedangkan yang dimaksud dengan keharusan seorang perencana pengembangan destinasi
pariwisata dalam memperhatikan strategi tingkatan pengembangan destinasi adalah suatu cara
pandang atau perspective perencanaan pengembangan destinasi yang harus berpandangan secara
holistic dan menyeluruh, mulai dari tingkatan strategi perencanaan makro dalam dimensi
kerangka waktu jangka panjang yang akan memberikan arah, prinsip dan panduan-panduan
pengembangan jangka panjang, kemudian ke lingkup perencanaan jangka menengah yang
menetapkan misi-tujuan dan sasaran pengembangan destinasi dan pemosisian destinasi beserta
program-program pengembangan dalam kerangka waktu menengah, sampai dengan lingkup
perencanaan tingkat operasional yang meliputi: program – program aksi jangka pendek,
termasuk business plan dan pengendaliannya yang harus dilakukan oleh organisasi atau lembaga
yang diberi kewenangan untuk mengelola destinasi.
Menurut ‘Plog dan Pintana’ mendasarkan pada pola perilaku pilihan kunjungan
wisatawan ke suatu destinasi wisata ada beberapa tipologi wisatawan sebagai berikut11
:
1. Allocentris yaitu kelompok wisatawan yang hanya ingin mengunjungi tempat-tempat
yang belum diketahui, kunjungannya bersifat pertualangan, dan mau memanfaatkan
fasilitas yang disediakan oleh masyarakat setempat.
2.
Psycocentris yaitu kelompok wisatawan yang hanya ingin mengunjungi daerah tujuan
wisata yang sudah mempunyai fasilitas dengan standar yang sama dengan di negaranya.
11 Sunaryo, Drs.Bambang.M.Sc.MS. 2012. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata :Konsep dan Aplikasinya
di Indonesia. Jakarta: Gava Media, hal 17.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 31/135
3. Mid-centris yaitu kelompok wisatawan yang terletak diantara kedua tipologi perilaku
Allocentris dan Psycocentris.
Dalam proses pembangunan kepariwisataan, khususnya dalam perencanaan
pengembangan destinasi wisata, pemahaman mengenai tipologi wisatawan mendasarkan kepada
perilaku pilihannya terhadap produk pariwisata yang akan dibeli dan jenis destinasi yang akan
dikunjungi seperti telah diuraikan diatas, menjadi sangat perlu untuk dicermati dan khususnya
sebagai bahan masukan informasi dan basis data yang sangat penting dalam rangka
merencanakan produk kepariwisataan , sehingga produk wisata yang dihasilkan akan menjadi
mudah untuk dipasarkan.
Utamanya pada sub system produk kepariwisataan, berbagai komponen yang sangat
penting untuk diperhatikan dalam pengembangan destinasi pariwisata adalah sebagai berikut :
1. Atraksi dan Daya Tarik Wisata
Atraksi dan daya tarik wisata dibagi atas 3 jenis sebagai berikut :
Daya tarik wisata alam adalah daya tarik wisata yang dikembangkan berbasis pada
anugrah keindahan dan keunikan yang telah tersedia di alam seperti pantai, laut,
danau, gunung, sungai, air terjun dan sebagainya.
Daya tarik wisata budaya adalah daya tarik yang yang dikembangkan berbasis pada
hasil karya dan hasil cipta manusia, baik yang berupa peninggalan budaya maupun
yang nilai budaya yang masih hidup dalam kehidupan di suatu masyarakat, seperti :
upacara/ritual, adat-istiadat, seni pertunjukan , seni kriya, seni sastra, maupun seni
rupa dan keunikan kehhidupan sehari-hari yang dimiliki oleh suatu masyarakat.
Daya tarik minat khusus adalah daya tarik wisata yang dikembangkan berbasis pada
aktivitas untuk pemenuhan keinginan wisatawan secara spesifik, seperti :
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 32/135
pengamatan satwa tertentu, memancing, berbelanja, kesehatan dan penyegaran
badan, arung jeram, golf, wisata agro, menghadiri pertemuan, rapat, perjalanan dan
pameran wisata, dan aktivitas-aktivitas wisata khusus lainnya biasanya terkait dengan
hobi seseorang wisatawan.
2. Akomodasi atau Amenitas
Komponen produk berikutnya yang juga sangat penting untuk diperhatikan adalah
fasilitas akomodasi. Fasilitas akomodasi adalah berbagai jenis fasilitas dan
kelengkapannya yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk beristirahat dan bersantai
dengan nyaman serta menginap selama melakukan kunjungan ke suatu destinasi wisata,
seperti hotel, restoran, wisma, losmen, dan penginapan lainnya.
3. Aksesibilitas dan Transportasi
Komponen produk selanjutnya yang juga membutuhkan perhatian untuk dikembangkan
adalah aksesibilitas dan transportasi. Aksesibilitas dan transportasi yaitu segenap fasilitas
dan moda angkutan yang memungkinkan dan memudahkan serta membuat nyaman
wisatawan untuk mengunjungi suatu destinasi wisata seperti angkutan darat, udara dan
laut.
4. Infrastruktur Pendukung
Infrastruktur pendukung adalah keseluruhan jenis fasilitas umum yang berupa prasarana
fisik seperti : pelabuhan, bandara, stasiun kereta api dan jaringan telekomunikasi serta
jaringan listrik, air minum, toilet dan sebagainya.
5. Fasilitas Pendukung Wisata Lainnya
Fasilitas pendukung wisata lainnya adalah berbagai jenis fasilitas pendukung
kepariwisataan yang berfungsi memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi wisatawan
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 33/135
selama melakukan kunjungan di suatu destinasi wisata, seperti : keamanan, rumah
makan, biro perjalanan, toko cinderamata, pusat informasi wisata, rambu wisata, fasilitas
perbelanjaan, hiburan malam, fasilitas perbankan.
6. Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Pariwisata
Kelembagaan dan sumber daya manusia pariwisata adalah keseluruhan unsur organisasi
atau institusi pengelola kepariwisataan dan termasuk sumber daya manusia
pendukungnya, yang terkait dengan manajemen pengelolaan kepariwisataan di suatu
destinasi , baik dari unsur Pemerintah, Swasta/industri dan Masyarakat. Beberapa contoh
kelembagaan dan SDM pariwisata yang memegang peranan penting dalam manajemen
pengelolaan kepariwisataan di Indonesia yaitu Dinas Pariwisata beserta keseluruhan Unit
Pelaksana Teknisnya, Asosiasi Industri Perjalanan Wisata (ASITA), Persatuan Hotel dan
Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Jasa Pemanduan Wisata, Kelompok Sadar Wisata
maupun Masyarakat Pariwisata yang terkait dengan kepariwisataan, baik sebagai tenaga
kerja, pelaku usaha maupun sebagai tuan rumah dalam suatu destinasi wisata.
1.5.2 Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia
1.5.2.1 Pengertian Organisasi
Organisasi terbentuk karena orang mempunyai keinginan yang hendak dicapai yaitu
untuk kepentingan manusia (antroposentris). Keinginan itu berarti apa yang baik atau seharusnya
dicapai. Organisasi sebenarnya diciptakan untuk orang, bukan untuk organisasi. Manusia harus
memperalat organisasi, bukan diperalat organisasi. Organisasi bukan untuk tujuan melainkan
sebagai alat bagi manusia untuk mencapai tujuan. Dengan demikian pengertian organisasi adalah
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 34/135
sebagai suatu kelompok orang yang bersatu dalam tugas-tugas atau tugas umum, terkait pada
lingkungan tertentu dengan menggunakan alat teknologi dan patuh pada peraturan.
Organisasi dapat diartikan bermacam-macam tergantung dari arah mana kita
memandangnya. Teori klasik memandang organisasi itu sebagai satu wujud. Sedangkan teori
sistem memandang organisasi sebagai proses. Jika dipandang dari segi wujud maka organisasi
adalah kerja sama orang-orang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan12
.
Menurut Fathoni ciri-ciri organisasi antara lain :
1.
Adanya orang-orang dalam arti lebih dari satu orang.
2. Adanya kerja sama.
3. Adanya tujuan.
Menurut Fathoni dalam suatu organisasi harus memuat sekurang-kurangnya empat unsur
yaitu13
:
1. Goals Oriented, yaitu mengarah kepada pencapaian tujuan.
2. Psychosocial system, yaitu orang-orang yang berhubungan satu sama lain dalam
kelompok kerja.
3. Structure activities, yaitu orang-orang bekerja sama dalam suatu hubungan yang terpola.
4. Technological system, yaitu orang yang menggunakan pengetahuan dan teknologi.
Didalam defenisi yang telah dikemukakan diatas, organisasi dipandang dari segi statisnya
yaitu suatu badan struktur. Organisasi itu sebagai suatu sistem dimana bagian-bagian organisasi
yang berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan secara keseluruhan.
12 Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta, hal 22.
13 Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 35/135
Bagian-bagian itu terdiri dari faktor-faktor luar dan dalam organisasi. Faktor luar
organsasi adalah lingkungan dimana organisasi itu berada seperti faktor politik, ekonomi, sosial,
budaya, teknologi, hokum, demografi, sumber-sumber alam, langganan, nasabah dan lain-lain.
Faktor dalam organisasi adalah orang-orang yang bekerja sama dan tanggung jawab hubungan
kerja, dana alat-alat, peraturan dan prosedur kerja dan lain-lain. Organisasi sebagai proses sistem
terdiri dari faktor luar dan faktor dalam yang berhubungan atau berinteraksi satu sama lain,
saling mempengaruhi sehingga merupakan suatu kebulatan. Ada tiga unsur yang disusun dalam
proses organisasi yaitu : pekerjaan orang-orang dan sistemnya. Jadi dalam hal ini, faktor
lingkungan dapat mempengaruhi organisasi lalu berinteraksi dengan faktor organisasi sehingga
perlu menyesuaikan dirinya dengan perubahan-perubahan yang terjadi demi untuk
mempertahankan kelanjutan hidup organisasi. Adapun yang menjadi manfaat dari organisasi
adalah sebagai berikut :
1. Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemauan dan sumber daya yang dimilkinya dalam
mencapai tujuanya;
2. Mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien karena dikerjakan bersama-sama;
3. Wadah memanfaatkan sumber daya dan teknologi bersama-sama;
4. Wadah mengembangkan potensi dan spesialisasi yang dimiliki seseorang;
5. Wadah mendapatkan jabatan dan pembagian kerja;
6.
Wadah mengelola lingkungan bersama-sama;
7. Wadah mencari keuntungan bersama-sama;
8. Wadah menggunakan kekuasaan dan pengawasan;
9. Wadah mendapatkan penghargaan;
10. Wadah memenuhi kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks;
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 36/135
11. Wadah menambah pergaulan;
12. Wadah memanfaatkan waktu luang.
1.5.2.2 Organisasi Pengelolaan Destinasi
Destination Management Organization (DMO) merupakan bentuk otoritas pengelolaan
destinasi yang terkoordinasikan dalam satu otoritas manajemen yang mencakup keseluruhan
fungsi pengelolaan tehadap elemen-elemen pembentuk suatu destinasi itu sendiri, utamanya pada
aspek-aspek :
1. Pengembangan produk; pada aspek ini intinya untuk mengembangkan produk destinasi
agar dapat memberikan kualitas produk wisata yang lebih, dari hanya sekedar
memberikan pengalaman dan pemenuhan harapan bagi wisatawan. Manajemen
pengembangan produk destinasi yang harus menjadi tanggungjawab dari DMO ini antara
lain :
a) Koordinasi dan pengelolaan destinasi untuk memberikan kualitas pengalaman dan
kepuasan bagi wisatawan, serta peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat
sekitar.
b) Memberikan pelayanan jasa/servis kepariwisataan bagi wisatawan; misalnya
memberikan layanan informasi dan reservasi hotel.
c) Melakukan inisiatif pengembangan produk (produk ‘start-ups’).
d) Pengembangan berbagai even wisata (tourism event) beserta pengelolaannya
(event organizer).
e) Pengembangan atraksi wisata dan pengelolaannya.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 37/135
f) Pengembangan edukasi dan training di bidang kepariwisataan.
g) Pengembangan saran dan bimbingan sehubungan dengan bisnis kepariwisataan.
h) Pengembangan penelitian dan rekomendasi; kebijakan, program dan strategi
pembangunan kepariwisataan.
2. Pengembangan pemasaran untuk lebih menarik wisatawan mengunjungi destinasi.
Kegiatan Manajemen Pemasaran ini meliputi antara lain :
a) Promosi destinasi, termasuk di dalamnya pengembangan branding dan image
destinasi.
b) Kampanye untuk menggerakkan bisnis, khususnya untuk industri skala kecil dan
menengah yang terkait.
c) Penyediaan informasi kepariwisataan yang jelas dan efektif.
d) Penyediaan layanan/fasilitas reservasi hotel yang baik.
e) Pengembangan komunikasi yang baik dengan klien (Customer Relationship
Management/CRM).
3. Pengembangan lingkungan (fisik, sosial, budaya dan ekonomi) yang baik untuk
berkelanjutan pembangunan kepariwisataan di destinasi. Aktivitas fungsi Manajemen
Lingkungan ini meliputi antara lain :
a) Perencanaan dan penyediaan infrastuktur.
b)
Pengembangan sumber daya manusia.
c) Pengembangan produk wisata.
d) Pengembangan sistem pembangunan dan pemakaian standar teknologi.
e) Pengembangan jejaring business kepariwisataan.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 38/135
Jika digambarkan dalam bentuk diagram, organisasi manajemen destinasi atau DMO
dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut ini14
:
Gambar 1.1
14 Sunaryo, Drs.Bambang.M.Sc.MS. 2012. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata :Konsep dan Aplikasinya
di Indonesia. Jakarta: Gava Media.
Elemen Destinasi
Atraksi, amenitas, aksesibilitas,
image/citra,
kelembagaan/masyarakat
Pengelolaan Destinasi DMO/ Sistem Kerja Sama
Leading and coordinating
Manajemen
Lingkungan
(fisik, sosial, budaya,
dan ekonomi); untuk
berkelanjutan
pembangunan
ariwisata.
Manajemen
Pemasaran
Untuk menarik
wisatawan
mengunjungi
destinasi.
Manajemen Produk
Untuk memberikan
kualitas yang lebih
dari harapan bagi
wisatawan.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 39/135
Sumber : UNWTO Conference Creating competitive advantage for your destination,
Budapest,2007
1.5.2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia
Fenomena sosial pada masa kini dan masa depan dalam era globalisasi ini, yang
menentukan adalah manajemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan modal
dan kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur terpenting
mutlak dianalisis dan dikembangkan dengan cara tersebut. Waktu, tenaga dan kemampuanya
benar-benar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan organisasi maupun kepentingan
individu. Manajemen sumber daya manusia adalah pemanfaatan sejumlah individu untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi15
.
Konsekuensinya, para manajer/ pimpinan disetiap tingkat organisasi harus melibatkan
diri mereka dengan manajemen sumber daya manusia. Pada dasarnya, setiap manajer / pimpinan
membuat segala sesuatunya terselesaikan melalui upaya-upaya orang lain dan memerlukan
manajemen sumber daya manusia yang efektif. Para individu yang berurusan dengan masalah-
masalah sumber daya manusia menghadapi sejumlah besar tantangan, mulai dari tenaga kerja
yang berubah secara terus-menerus hingga peraturan-peraturan pemerintah yang selalu ada,
revolusi teknologi dan bencana-bencana alam begitu juga dengan persaingan global memaksa
organisasi untuk meningkatkan kualitas manajemen sumber daya manusia yang ada pada
organisasi.
Peningkatan kualitas manajemen sumber daya manusia yang dilihat dari konsep totalitas
kehidupan perlu dilengkapi dengan dimensi kualitas yang bersifat strategis dalam konteks
organisasi yang seutuhnya, yaitu : keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
15 Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga, hal 4.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 40/135
professional, intelektual, disiplin dan efesien. Ada lima prinsip pendekatan terhadap manajemen
sumber daya manusia, yaitu :
1. Sumber daya manusia adalah merupakan kekayaan yang paling penting, yang dimiliki
oleh organisasi, sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci bagi keberhasilan
organisasi tersebut.
2. Keberhasilan sangat mungkin dicapai manakala peraturan atau kebijaksanaan dan
prosedur serta mekanisme kerja yang bertalian dengan manusia dari perusahaan saling
berhubungan dan memberikan sumbangan terhadap pencapaian tujuan perusahaan dan
pencapaian strategis.
3. Budaya dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilaku manajerial yang berasal
dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil pencapaian
terbaik.
4. Manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan integrasi semua anggota
organisasi yang terlibat untuk mencapai tujuan.
5. Keempat prinsip tersebut harus tertanam dalam diri setiap anggota ditambah dengan
ketakwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
1.5.2.4 Pengembangan SDM Pariwisata
Sumber daya manusia pariwisata adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia
untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaftif dan transformatif yang mampu
mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya
kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan di bidang
kepariwisataan. SDM pariwisata pada dasarnya juga dapat dipahami sebagai ‘ semua orang yang
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 41/135
berkecimpung dan atau menyumbangkan tenaga dan fikirannya pada seluruh potensi yang
terkandung di dalam usaha pariwisata demi tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan
yang seimbang dan berkelanjutan.
Berdasarkan pada UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, SDM Pariwisata
pada intinya dapat digolongkan berdasarkan institusinya sebagai berikut :
a) Institusi Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah.
b) Institusi Swasta/ Industri.
c)
Masyarakat.
Secara skematis, pengelompokan SDM pariwisata mendasarkan pada penggolongan
institusinya dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini :
Tabel 1.2
No SDM Pariwisata Tingkatan
Kompetensi
Keterangan
1. SDM Pemerintah
(Aparatur)
Akademis/peneliti
/ilmuwan
teknokrat
Perguruan Tinggi Negeri,
PNS pusat, Provinsi,
Kabupaten dan Kota.
2. SDM non-pemerintah Akademis/peneliti
/ilmuwan
teknokrat
Perguruan Tinggi
Negeri/Lembaga peneliti
swasta dan LSM.
3. SDM usaha pariwisata
/industri
Profesional
tenaga teknis
Usaha pariwisata;
pengelola,top hingga low
management dan craft
level.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 42/135
Kompetensi yang dibutuhkan oleh SDM pariwisata dalam berbagai tingkatan menurut
Koster sesuai dengan pengelompokan diatas diantaranya adalah16
:
a) Akademis/peneliti/ilmuwan; SDM yang harus memiliki kompetensi untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan kepariwisataan.
b) Teknokrat; SDM yang harus memiliki kompetensi untuk mengembangkan rancang
bangun, kebijakan, diversifikasi produk wisata dan pemasaran pariwisata.
c) Professional; SDM yang harus memiliki keahlian untuk mengelola dan mengembangkan
usuha pariwisata.
d) Tenaga teknis; SDM yang harus memiliki kompetensi berupa ketrampilan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang bersifat teknis dalam pariwisata.
Dalam mengembangkan potensi kepariwisataan dan dapat dijadikan sebagai produk
andalan yang layak dijual di pasar global, harus ditangani oleh tenaga professional di bidang
kepariwisataan. Dalam hal ini manajemen sumber daya manusia yang efektif penting bagi
keberhasilan setiap organisasi. Agar manajemen sumber daya manusia menjadi efektif, para
manajer/ pimpinan organisasi harus memahami dan secara kompeten menerapkan manajemen
sumber daya manusia. Tenaga professional diartikan bahwa tenaga-tenaga aparatur pemerintah
pengelola pariwisata yang mampu membawa dan menggerakkan organisasi pariwisata dan
masyarakat dalam membangun sektor kepariwisataan dengan mengacu kepada visi
pembangunan yang telah ditetapkan.
16 Sunaryo, Drs.Bambang.M.Sc.MS. 2012. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata :Konsep dan Aplikasinya
di Indonesia. Jakarta: Gava Media, hal 201.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 43/135
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 44/135
kelemahan internal. Mengingat bahwa SWOT adalah akronim untuk Strengths, Weakness,
Opportunity dan Threats dari organisasi yang semuanya merupakan faktor-faktor strategis.
Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 1.3
Tabel 1.3
Matriks SWOT
Internal
Eksternal
Strength (S)
Identifikasi kekuatan
Weaknees (W)
Identifikasi kelemahan
Opportunity (O)
Identifikasi
peluang
Strategi (SO)
Menciptakan strategi
yang menggunakan
kekuatan untuk
memanfaatkan peluang.
Strategi (WO)
Menciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
peluang.
Threats (T)
Identifikasi
ancaman
Strategi (ST)
Menciptakan strategi
yang menggunakan
kekuatan untuk mengatasi
ancaman.
Strategi (WT)
Menciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 45/135
Dari matriks SWOT diatas dapat diperoleh 4 strategi yaitu :
1. Strategi SO
Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk merebut
dan memanfaatkan peluang sebesar- besarnya.
2. Strategi ST
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman.
3. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
4. Strategi WT
Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal
serta menghindari ancaman.
Hasil dari analisis SWOT ini akan memberikan sebuah arahan ke arah mana organisasi
akan memberikan perumusan strategi, implementasi bahkan evaluasi yang dapat mendukung
keunggulan organisasi dan kesempatan yang ada untuk perkembangan sebuah organisasi dan
rumusan strategi yang dapat memperkecil kelemahan bahkan memprediksi ancaman di masa
depan serta menghasilkan cara-cara untuk mengantipasinya.
Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi relasi-relasi sumber daya pariwisata
dengan sumber daya lain. Jadi kekuatan dan kelemahan sumber daya tersebut perlu ditegaskan
sejak awal. Didalam analisis SWOT ada sejumlah unsur dan variabel yang mutlak menjadi
fokus kajian seperti dalam Tabel 1.4 berikut ini 18:
18 Gunn, Clare A. dan Var, Turgut. 2002. Tourism Planning : Basics, Concepts, Case, Fourth Edition. New York:
Routledge, hal 246.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 46/135
Tabel 1.4
Beberapa unsur dan variabel dalam analisis SWOT pariwisata
UNSUR VARIABEL
Atraksi alam Lokasi,jenis,jumlah,mutu, masalah dan daya tarik.
Atraksi budaya Lokasi,jenis,jumlah,mutu, masalah dan daya tarik.
Dampak lingkungan
yang potensial
Perubahan lingkungan fisik, ekologis dan daya
dukung.
Aksesibilitas Daya angkut, akses, mutu, frekuensi dan ongkos.
Pasar Daerah asal, tipe perjalanan dan tipe kegiatan.
Usaha Jasa Mutu, kesesuaian dengan pasar dan masalah lain.
Informasi wisata Mutu peta, buku panduan wisata, pemaparan, akurasi
dan autentitas informasi.
Promosi Efektivitas advertensi, publisitas, kehumasan,
insentif, mode dan promosi.
Organisasi Organisasi terkait, hubungan kerja, kemitraan, team
work pengembangan pariwisata.
Komitmen pelaku
wisata
Dukungan reel berbagai sektor, sikap publik dan
masyarakat lokal terhadap pengembangan pariwisata.
Sumber : Gunn, 2002 : 246
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 47/135
Didalam hasil analisis SWOT sebaiknya harus menggambarkan hal-hal berikut ini:
1. Perkembangan produk dan pasar pariwisata itu sendiri.
2. Organisasi dan kelembagaan pariwisata.
3. Peluang-peluang pengembangan inti kegiatan pariwisata.
4. Jasa-jasa kegiatan lain yang mungkin dikembangkan.
Melalui analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) akan dapat
diketahui isu ataupun faktor-faktor strategis yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan pada
waktu yang akan datang dalam rangka pengembangan daerah tujuan wisata.
1.5.4 Pariwisata
1.5.4.1 Pengertian Pariwisata
Istilah kepariwisataan berasal dari kata wisata. Didalam UU No. 10 Tahun 2009, tentang
Kepariwisataan pengertian wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orng dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan
pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu
sementara. Sedangkan seseorang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan perjalanan
untuk tujuan wisata seperti berkreasi , berbisnis, maupun untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
khusus yang lain disebut sebagai wisatawan (tourist).
Didalam UU No. 10 Tahun 2009, keseluruhan lingkup kegiatan pariwisata adalah
berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang
disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Didalam UU No.
10 Tahun 2009, tentang Kepariwisataan pengertian kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan
yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisplin yang muncul sebagai
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 48/135
wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat
setempat, sesama wisatawan , Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha.
Kepariwisataan Indonesia adalah kepariwisataan yang berbasis masyarakat (community
based tourism) dan berbasis budaya (cultural tourism). Kepariwisataan yang dibangun Indonesia
dengan prinsip dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat yaitu sebagai berikut :
1. Kepariwisataan Budaya (cultural tourism)
Dilihat dari sisi obyek dan daya tarik wisata, Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang
kepariwisataan antara lain menyebutkan bahwa pembangunan obyek dan daya tarik wisata
dilakukan dengan memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat serta pandangan nilai-nilai yang
hidup didalam masyarakat, kelestarian budaya dan lingkungan hidup. Nilai-nilai luhur yang
dijunjung masyarakat, prikehidupan yang unik serta hasil-hasil karya berupa bangunan atau
benda yang indah dan menarik dapat menjadi obyek dan daya tarik wisata. Dalam memanfaatkan
potensi budaya untuk menjadi obyek dan daya tarik wisata, terlebih dahulu yang harus dilakukan
adalah mengedepankan prinsip pelestarian budaya itu sendiri.
Pelestarian budaya adalah pemeliharaan, pemanfaatan dan pengembangan kebudayaan
sehingga dalam hal ini kepariwisataan adalah alat untuk melestarikan kebudayaan bukan untuk
merusaknya. Bagaimana kebudayaan dari suatu masyarakat tertentu akan dipelihara,
dimanfaatkan dan dikembangkan adalah menjadi kewenangan masyarakat pendukung budaya itu
yang menentukan. Merekalah yang paling mengetahui apa yang terbaik bagi diri mereka,
masyarakat dan lingkungan mereka.
Dilihat dari sisi pengunjung (wisatawan), kepariwisataan budaya adalah suatu kebutuhan
wisatawan untuk memperoleh pengalaman budaya yang berbeda, mengetahui dan mengalami
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 49/135
tata kehidupan yang berbeda dan juga untuk memperoleh nilai-nilai kehidupan yang baru yang
dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
2. Kepariwisataan Berbasis Masyarakat (community based touris)
Prinsip dasar kepariwisataan berbasis masyarakat adalah menempatkan masyarakat
sebagai pelaku utama melalui pemberdayaan masyarakat dalam berbagai kegiatan
kepariwisataan, sehingga manfaat pariwisata sebesar-besarnya diperuntukkan bagi masyarakat.
Sasaran utama pengembangan kepariwisataan haruslah meningkatkan kesejahteraan masyarakat
setempat. Pemerintah daerah berperan sebagai fasilitator pengembangan kepariwisataan.
1.5.4.2 Jenis-Jenis Pariwisata dan Manfaat Pariwisata
Menurut Pendit, jenis- jenis pariwisata terdiri dari19
:
1. Wisata Budaya
Wisata budaya ini dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup
seseorang dengan melakukan kegiatan perjalanan ke tempat lain, mempelajari keadaan
rakyat, kebiasaan, adat-istiadat mereka, cara hidup mereka, dan budaya dan seni mereka.
2. Wisata Maritim atau Bahari
Jenis wisata ini biasanya dikaitkan oleh kegiatan olahraga air seperti danau, pantai, dan
laut. Misalanya memancing, berlayar, berselancar, menyelam sambil melakukan
pemotretan, dan lain sebagainya.
3. Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi)
19 Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradnya Paramitha.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 50/135
Wisata ini biasanya melakukan kegiatan perjalanan ke daerah taman/hutan lindung yang
dikaitkan dengan keindahan alamnya, kesegaran udara pegunungan, serta flora dan fauna
yang jarang ditemukan di tempat lain.
4. Wisata Konvensi
Berbagai negara dewasa ini membangun wisata konvensi dengan menyediakan fasilitas
bangunan, ruangan-ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konferensi,
musyawarah, konvensi, atau pertemuan lainnya baik bersifat nasional maupun
internasional.
5. Wisata Pertanian (Agrowisata)
Wisata pertanian ini melakukan perjalanan wisata ke perkebunan, ladang pembibitan,
dan sebagainya.
6. Wisata Pilgrim
Jenis wisata ini dikaitkan dengan agama, sejarah, adat-istiadat dan kepercayaan umat atau
kelompok atau masyarakat. Wisata pilgrim banyak dilakukan oleh perorangan atau
rombongan ke tempat-tempat suci, ke makam orang besar atau pemimpin yang
diagungkan, ke bukit atau pegunungan yang dianggap keramat. Wisata pilgrim ini banyak
dihubungkan dengan niat atau hasrat sang wisatawan untuk memperoleh berkah dan
kekayaan yang melimpah.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 51/135
Manfaat Pariwisata
Menurut Pendit, manfaat pariwisata antara lain20
:
1. Pariwisata adalah faktor penting untuk menggalang persatuan bangsa yang rakyatnya
memilki daerah yang berbeda, dialek, adat istiadat dan citra rasa yang beraneka ragam
pula.
2. Pariwisata menjadi faktor penting dalam pengembangan ekonomi, karena kegiatanya
mendorong perkembangan beberapa sektor ekonomi nasional misalnya :
Meningkatkan urbanisasi karena pertumbuhan pembangunan fasilitas wisata. Hal ini
meliputi perbaikan prasarana pariwisata.
Menggugah industry-industri baru yang berkaitan denga jasa-jasa wisata misalnya :
usaha-usaha transportasi, akomodasi (hotel,motel, pondok wisata, perkemahan
danlain-lain) yang memerlukan perluasan beberapa industri seperti peralatan hotel,
kerajinan tangan dan lain-lain.
Menambah permintaan dan pemakaian akan hasil-hasil pertanian semakin
bertambah.
Memperluas pasar barang-barang local.
Menunjang pendapatan Negara dengan valuta asing sehingga mengurangi defisit
didalam neraca pembayaran dan memajukan perekonomian nasional.
Memperluas lapangan kerja.
Membantu pembangunan daerah-daerah terpencil dalam suatu Negara jika daerah itu
memiliki daya tarik pariwisata.
20 Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradnya Paramitha.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 52/135
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 53/135
1.7 Definisi Operasional
Menurut Singarimbun definisi operasional adalah unsur penelitian memberitahukan
bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah
semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel22
. Melalui
pengukuran ini dapat diketahui indikator apa saja sebagai pendukung untuk di analisis dari
variabel-variabel tersebut.
Adapun yang menjadi definisi operasional dalam penelitian ini adalah antara lain :
1. Ketersediaan rencana strategis
Merupakan manajemen strategis dalam pengelolaan daerah tujuan wisata.
2. Kekuatan objek wisata
Merupakan kekuatan apa yang dimiliki oleh daerah tujuan wisata.
3. Kelemahan objek wisata
Merupakam kelemahan apa yang dimiliki daerah tujuan wisata.
4. Peluang objek wisata
Merupakan peluang apa yang dimiliki oleh daerah tujuan wisata.
5. Ancaman objek wisata
Merupakan ancaman apa yang dimiliki oleh daerah tujuan wisata.
1.8 Sistematika Penulisan
22 Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT LP3ES.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 54/135
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat latarbelakang masalah,perumusan masalah,tujuan dan manfaat
penelitian, kerangka teori, defenisi konsep, defenisi operasional dan
sistematika penulisan.
BAB II METODE PENELITIAN
Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik
penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum atau karakteristik lokasi penelitian
berupa sejarah singkat, visi, misi dan struktur organisasi serta hal-hal lain yang
berkaitan dengan masalah penelitian.
BAB IV PENYAJIAN DATA
Bab ini memuat tentang hasil data yang diperoleh dari lapangan selama penelitian
berlangsung dan dokumen-dokumen lain yang akan dianalisis.
BAB V ANALISIS DATA
Bab ini memuat tentang kajian dan analisis data yang diperoleh saat penelitian dan
memberikan interprestasi atas permasalahan yang diteliti.
BAB VI PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dan saran-saran yang dianggap perlu dari hasil
penelitian yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 55/135
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Bentuk Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan
analisis data kualitatif. Bentuk penelitian deskriptif adalah bentuk penelitian yang memusatkan
perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian
dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki dan diiringi
dengan interprestasi yang rasional dan akurat.
2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo di
jalan Gundaling nomor 1 Berastagi Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Telepon (0628) - 91558
Gambar 2.1 : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 56/135
2.3 Informan Penelitian
Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil
penelitianya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak dikenal adanya populasi dan
sampel23
. Untuk dapat memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai masalah penelitian yang
dibahas maka penulis mempergunakan teknik informan. Subjek penelitian menjadi yang akan
memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Menurut Bagong
Suyanto informan penelitian meliputi beberapa macam yaitu24
:
1.
Informasi kunci (Key Informan) adalah informan yang mengetahui secara mendalam
permasalahan yang sedang diteliti.
2. Informan Utama adalah informan yang terlibat langsung dalam interakasi sosial yang
diteliti.
3. Informan Tambahan adalah informan yang dapat memberikan informasi walaupun tidak
langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.
Dalam penelitian ini , penulis menggunakan informasi kunci, informasi utama dan
informasi tambahan yaitu sebagai berikut :
1. Yang menjadi informan kunci (key informan) yaitu Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Karo.
2.
Yang menjadi informan utama adalah pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Karo.
3. Yang menjadi informan tambahan adalah masyarakat di sekitar daerah objek wisata dan
wisatawan.
23 Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, hal 171.
24 Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, hal 172.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 57/135
2.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dan informasi serta bahan – bahan lain untuk mendukung
dalam menyelesaikan penelitian , maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut :
1. Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari lapangan dengan cara wawancara
dan observasi. Wawancara adalah cara pengumpulan data melalui tanya jawab langsung
dengan informan yang dianggap mengetahui permasalahan penelitian secara mendalam,
sedangkan observasi adalah cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
langsung oleh peneliti ke lokasi obyek penelitian.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh untuk mendukung data primer yang diperoleh
melalui studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan berbagai
literature seperti buku, majalah, jurnal, dan laporan penelitian dan sebagainya yang
mendukung data.
2.5 Teknik Analisis Data
Menurut Moleong , teknik analisis kualitatif dilakukan dengan menyajikan data yang
dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul, menyusunnya dalam satu kesatuan yang
kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan dan serta
menafsirkannya dengan analisis dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat
kesimpulan penelitian25
. Jadi analisis data kualitatif yaitu dengan menyajikan data dan
melakukan analisis terhadap masalah yang di temukan di lapangan, sehingga diperoleh gambaran
yang jelas tentang objek yang diteliti kemudian menarik kesimpulan.
25 Moleong, Lexy J. 2006. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal 247.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 58/135
Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini mencakup dua
teknik analisis yaitu :
1. Teknik analisis data kualitatif deskriptif yaitu proses kegiatan mencatat,
mengorganisasikan , mengelompokkan dan mencari serta menemukan pola hubungan
data dan memaparkan data-data yangb diperoleh dari lapangan dengan bentuk narasi
maupun bagan yang menyangkut fenomena-fenomena yang dianggap penting oleh
peneliti sebagai bahan untuk penyusunan SWOT analisis kemudian dibandingkan dengan
strategi yang dimiliki oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata itu sendiri.
2. Teknik analisis data kuantitatif yaitu teknis analisis yang secara umum menggunakan
analisis statistik yakni menganalisis data-data yang berupa angka-angka yang merupakan
gambaran dari kondisi objek wisata di Kabupaten Karo saat ini yang mana data ini
diolah oleh peneliti sebagai bahan pendukung dan bukan untuk penarikan kesimpulan
dari sebuah hipotesis.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 59/135
BAB III
DESKRIPSI LOKASI
3.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah Kabupaten Karo
3.1.1. Kondisi Geografis dan Batas Administrasi
Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya
merupakan dataran tinggi. Wilayah Kabupaten Karo berada pada ketinggian 120-1.420 meter di
atas permukaan laut. Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara
yang berpotensi sebagai daerah pertanian dan pariwisata. Dataran Tinggi Karo memiliki alam
pegunungan dengan udara yang sejuk dan berbagai keindahan dan daya tarik wisata. Lokasinya
berjarak 75 km dari kota Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Karo memiliki
dua buah gunung berapi aktif yaitu Gunung Sinabung 2.454 meter dpl dan Gunung Sibayak
2.172 meter dpl sehingga rawan gempa vulkanik. Daya tarik wisata utama daerah ini adalah alam
pegunungan, panorama, danau, sungai, peninggalan budaya dan atraksi seni budaya.
Secara geografis letak Kabupaten Karo berada di antara 2º50’-3º19’ Lintang Utara dan
97º55’-98º38’ Bujur Timur dengan luas 2.127,25 km² atau 2,97 % dari luas Provinsi Sumatera
Utara dengan total jumlah penduduk 311.012 jiwa yang tersebar di 17 kecamatan. Adapun batas-
batas wilayahnya yaitu :
a. Sebelah Utara : Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang.
b.
Sebelah Selatan : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir.
c. Sebelah Timur : Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun.
d. Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Nangroe Aceh
Darussalam.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 60/135
3.2 Gambaran Umum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo
3.2.1 Visi dan Misi
Setiap organisasi harus memiliki falsafah yang menjadi penentu arah gerak organisasi itu.
Falsafah organisasi merupakan hal yang mutlak diketahui dan dipahami oleh setiap anggotanya
serta komitmen untuk menuruti dan merealisasikannya sehingga apa yang menjadi tujuan
organisasi dapat tercapai. Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Karo memiliki Visi
dan Misi Organisasi yang dapat dianggap sebagai falsafah organisasi. Visi dan Misi yang telah
dirumuskan bersifat tetap dan jangka panjang yang juga menjadi kerangka
dasar Perencanaan Strategis.
Visi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo
Mewujudkan kepariwisataan Karo yang maju, modern berwawasan lingkungan dan
berdaya saing tinggi dengan mempertahankan nilai-nilai budaya Karo melalui peran serta
masyarakat dan dunia usaha yang seluas-luasnya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
dan kesejahteraan masyarakat.
Misi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo
1. Memanfaatkan potensi pariwisata minat khusus secara optimal.
2. Memberdayakan secara maksimal obyek dan daya tarik wisata operasional dan potensial
serta agrowisata.
3.
Keberpihakan kepada pengusaha menengah kebawah serta masyarakat, khususnya
pengusaha dan masyarakat lokal.
4. Peningkatan kemitraan antara berbagai instansi teknis pemerintah untuk mencapai tujuan
pembangunan yang saling terkait.
5. Peningkatan kualitas aparatur Pemerintah, pelaku pariwisata dan masyarakat terkait.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 61/135
6. Membina budaya sebagai aset pariwisata.
7. Mendorong pembangunan prasarana, sarana dan fasilitas wisata.
8. Peningkatan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran wisatawan.
9. Menumbuh kembangkan sadar wisata di tengah-tengah masyarakat.
10. Membina usaha pariwisata baik yang telah ada maupun yang akan dibangun.
3.2.2 Struktur Organisasi
Setiap organisasi baik organisasi yang dikelola oleh organisasi publik maupun swasta
mempunyai struktur organisasi. Adapun fungsi dari struktur organisasi tersebut untuk
memberikan kejelasan tugas dan wewenang dari setiap karyawan dalam mengerjakan tugas demi
tercapainya tujuan dari perusahaan.
Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2004 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Daerah dan Keputusan Bupati Karo Nomor : 061.1/302/Tahun 2004 tentang
Uraian Tugas Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah bahwa tugas pokok Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Karo adalah melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah
Kabupaten dalam penyelenggaan Kepariwisataan, Seni dan Budaya. Organisasi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo terdiri dari :
1. Dinas
2.
Sekretariat : meliputi 2 (dua) sub bagian, yakni :
a. Sub Bagian Keuangan.
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Bidang Bina Objek dan Daya Tarik Wisata : meliputi 2 (dua) seksi, yakni :
a. Seksi Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 62/135
b. Seksi Penyuluhan, Pembinaan dan Pengembangan Pariwisata.
4. Bidang Pembinaan Seni dan Kebudayaan : meliputi 2 (dua) seksi, yakni :
a. Seksi Kebudayaan dan Peninggalan Sejarah.
b. Seksi Kesenian dan Atraksi Wisata.
5. Bidang Pemasaran dan Promosi Usaha Pariwisata : meliputi 2 (dua) seksi, yakni :
a. Seksi Informasi da Promosi Wisata.
b. Seksi Pengawasan dan Perizinan Usaha Pariwisata.
6.
Bidang Perencanaan : meliputi 2 (dua) seksi, yakni :
a. Seksi Perencanaan, Program dan Pengendalian.
b. Seksi Pengumpulan Data, Pengolahan dan Pelaporan.
Adapun struktur organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo dapat
dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini:
Kepala Dinas
Dinasti Sitepu,S.Sos Sekretariat
Drs. Karia Bakti Karo-Karo
Kasubbag. Keuangan
Akor Malem Ginting, SH
Staf :Satimah br Tarigan
Elvina br Ginting
Darmanto TariganAlexander Ginting
Sastra Sembiring
Miafitri Damanik, SE
Kasubbag. Umum & Kepegawaian
Ester Muliana br MelialaStaf :
Drs. Terkelin Bangun
Edison Barus
KA. Seksi
Pengembangan &
Daya Tarik Wisata
Irwan MiwandiStaf :
Ian Adian Tarigan
Anthoni Ginting
Kabid. Pembinaan
Seni & Kebudayaan
Teman Karo-Karo,SE
Kabid. Bina Objek
& Daya Tarik
WisataMusa Gintin , SH
Kabid. Pemasaran
& Promosi Usaha
PariwisataPiala Putera, SE
Kabid. Perencanaan
Dra. Martiana
Sitepu
Seksi
Perencanaan
Program &
PengendalianRehulina br Ginti
ng
Staf :
Esti Esteria brSitumorang
Liliani Coa Sitepu
Seksi Informasi &
Promosi Pariwisata
Pinta Muli br Pinem
Staf :Dodot Eko
Bumantoro
Romanto Surbakti
Lolita Nora Girsang,
Amd
KA. Seksi Kebudayaan
& Peninggalan Sejarah
Anita Prihatin br
Tarigan, SEStaf :
Ponda Eryono
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 63/135
3.2.3 Susunan Kepegawaian Penugasan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Karo memiliki Susunan Kepegawaian dan Penugasan sebagai berikut :
1. Kepala Dinas;
2. Sekretaris;
a. Kepala Sub Bagian Keuangan.
b. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3.
Kepala Bagian Bina Obyek dan Daya Tarik Wisata :
a. Kepala Seksi Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata.
b. Kepala Seksi Penyuluhan, Pembinaan dan Pengembangan Pariwisata.
4. Kepala Bidang Pembinaan Seni dan Kebudayaan :
a. Kepala Seksi Kebudayaan dan Peninggalan Sejarah.
b. Kepala Seksi Kesenian dan Atraksi Wisata.
5. Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Usaha Pariwisata :
a. Kepala Seksi Informasi dan Promosi Pariwisata.
b. Kepala Seksi Pengawasan dan Perizinan Usaha Pariwisata.
6. Kepala Bidang Perencanaan :
a. Kepala Seksi Perencanaan, Program dan Pengendalian.
b.
Kepala Seksi Pengumpulan Data, Pengolahan dan Pelaporan.
3.2.4 Tugas dan Fungsi
Kedudukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo adalah merupakan unsur
pelaksanaan otonomi daerah Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 64/135
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Tugas Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo adalah membantu Bupati melaksanakan urusan
Pemerintah Daerah dalam bidang Pariwisata, Kesenian dan Budaya berdasarkan asa otonomi dan
tugas pembantuan. Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo yaitu
menyelenggarakan :
1. Pelaksanaan kebijakan teknis dalam rangka perencanaan, pembinaan dan pengembangan
Bidang Pariwisata Seni dan Budaya yang ditetapkan oleh Bupati.
2.
Pelaksanaan kebijaksanaan operasional, pemberian bimbingan dan pembinaan,
pemberian perizinan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Bupati berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan tugas kepariwisataan, seni dan budaya
sesuai yang ditetapkan Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pekerjaan ketatausahaan, keuangan,
kepegawaian, perlengkapan, organisasi dan ketatalaksanaan Dinas.
5. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas.
6. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.
Secara rinci, tugas-tugas pokok dan uraian-uraian khusus pada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Karo telah ditetapkan melalui Peraturan Bupati Karo No. 15 Tahun 2008
tentang Tugas Pokok dan Uraian Tugas Tiap-Tiap Jabatan pada Dinas-Dinas Daerah Kabupaten
Karo yang dapat diuraikan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 65/135
1. Kepala Dinas
Mempunyai tugas pokok yaitu memimpin, merencanakan, mengatur, membina,
mengkoordinasikan dan mengendalikan setiap perencanaan program maupun urusan
wajib yang meliputi Kebijakan Bidang Kebudayaan, Pelaksanaan Bidang Kebudayaan,
Kebijakan Bidang Kepariwisataan, Pelaksanaan Bidang Kepariwisataan Dan Kebijakan
Bidang Kesenian.
2. Sekretaris
Mempunyai tugas pokok yaitu merencanakan, mengatur, membina, mengelola,
mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas kesekretariatan yang meliputi
urusan keuangan, pemyusunan program, umum dan perlengkapan serta barang milik
daerah pada SKPD maupun kepegawaian.
2.1 Kepala Sub Bidang Keuangan
Mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan penyiapan bahan-bahan penyusunan
dan perumusan kebijakan teknis, kegiatan serta fasilitasi penyusunan rencana
anggaran, pembinaan bendehara, pengelolaan dan penatausahaan, dan
pertanggungjawaban administrasi keuangan dinas.
2.2 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan penyiapan bahan-bahan penyusunan
dan perumusan kebijakan teknis, kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan pengelolaan
administrasi perlengkapan, ketatausahaan, kepegawaian, dan urusan rumah tangga
dinas.
3. Kepala Bidang Bina Obyek dan Tarik Wisata
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 66/135
Mempunyai tugas pokok yaitu merencanakan, mengatur, membina mengkoordinasikan
dan mengendalikan pelaksanaan Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata, dan
Penyuluhan, Pembinaan dan Pengembangan Pariwisata.
3.1 Kepala Seksi Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata
Mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan bahan untuk pelaksanaan prosedur
perawatan dan pengamanan aset atau karya seni serta menyiapkan bahan untuk
kebijakan nasional dan provinsi serta penetapan pedoman pengembangan destinasi
pariwisata.
3.2 Kepala Seksi Penyuluhan, Pembinaan dan Pengembangan Pariwisata
Mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan bahan untuk pelaksanaan kebijakan
nasional dan provinsi serta penetapan kebijakan di bidang penanaman nilai-nilai
tradisi, pembinaan karakter dan pekerti bangsa.
4. Kepala Bidang Pembinaan Seni dan Kebudayaan
Mempunyai tugas pokok yaitu merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan
dan mengendalikan pelaksanaan penyelenggaraan Kebudayaan Peninggalan Sejarah,
Kesenian dan Atraksi Wisata.
4.1 Kepala Seksi Kebudayaan Dan Peninggalan Sejarah
Mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan
penetapan rencana induk pengembangan kebudayaan dan penerapan pedoman
peningkatan pemahaman sejarah dan wawasan kebangsaan.
4.2 Kepala Seksi Kesenian Dan Atraksi Wisata
Mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan bahan untuk pelaksanaan kebijakan
nasional dan provinsi dan penetapan kebijakan mengenai standarisasi pemberian izin
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 67/135
pengiriman dan penerimaan delegasi asing di bidang kesenian serta
mengkoordinasikan pelaksanaan pembentukan dan pengelolaan pusat kegiatan
kesenian.
5. Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Usaha Pariwisata
Mempunyai tugas pokok yaitu merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan
dan mengendalikan pelaksanaan Informasi dan Promosi Pariwisata dan Pengawasan dan
Perizinan Usaha Pariwisata.
5.1
Kepala Seksi Informasi Dan Promosi Pariwisata
Mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan bahan untuk pelaksanaan kebijakan
nasional dan provinsi dan penetapan kebijakan mengenai kerjasama luar negei di
bidang informasi dan promosi pariwisata.
5.2 Kepala Seksi Pengawasan Dan Perizinan Usaha Pariwisata
Mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan bahan untuk pelaksanaan kebijakan
nasional dan provinsi dan penetapan kebijakan mengenai operasional perfilman dari
proses pemberian perizinan usaha perfilman.
6. Kepala Bidang Perencanaan
Mempunyai tugas pokok yaitu merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan
dan mengendalikan pelaksanaan tugas perencanaan , penyusunan program kerja,
penyusunan rencana kerja, penyusunan anggaran, memverifikasi usulan rencana kerja
anggaran, pemantauan, pengendalian, evaluasi, pengolahan data, penyusunan laporan
akuntabilitas kinerja pemerintah.
6.1 Kepala Seksi Perencanaan, Program Dan Pengendalian
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 68/135
Mempunyai tugas pokok yaitu mempersiapkan program dan rencana kerja, kegiatan
tahunan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Strategis (Renstra) Dinas.
6.2 Kepala Seksi Pengumpulan Data, Pengelolaan dan Pelaporan
Mempunyai tugas pokok yaitu mengumpulkan bahan dalam rangka penyusunan
laporan atas pelaksanaan program kerja dan mengolah data dan bahan laporan atas
pelaksanaan program kerja.
3.3 Gambaran Umum Objek Wisata
3.3.1. Gambaran Umum Objek Wisata Desa Budaya Lingga
Lingga adalah salah satu desa yang menjadi daerah tujuan wisata di Kabupaten
Karo Sumatera Utara yang terletak di ketinggian sekitar 1.200 m dari permukaan laut, lebih
kurang 15 km dari Brastagi dan 5 km dari
Kota Kabanjahe ibukota Kabupaten Karo. Lingga merupakan perkampungan Karoyang unik,
memiliki rumah-rumah adat yang diperkirakan berumur 250 tahun, tetapi kondisinya masih
kokoh. Rumah tersebut dihuni oleh 6-8 keluarga yang masih memiliki hubungan kekerabatan.
Rumah adat Karo ini tidak memiliki ruangan yang dipisahkan oleh pembatas berupa dinding
kayu atau lainnya.
Pada zaman dahulu Desa Lingga terbagi dalam beberapa sub desa yang disebut kesain,
kesain merupakan pembagian wilayah desa yang namanya disesuaikan dengan marga yang
menempati wilayah tersebut. Nama-nama kesain di Desa Lingga adalah : Kesain Rumah Jahe,
Kesain Rumah Bangun, Kesain Rumah Berteng, Kesain Rumah Julu, Kesain Rumah Mbelin,
Kesain Rumah Buah, Kesain Rumah Gara, Kesain Rumah Kencanen, Kesain Rumah Tualah,
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 69/135
semuanya merupakan kesain milik marga/ klan Sinulingga. Sedangkan untuk non Sinulingga
hanya terdiri dari tiga bagian yaitu: Kesain Rumah Manik, Kesain Rumah Tarigan, Kesain
Rumah Munte.
Pemakaian nama-nama kesain masih dipakai hingga saat ini oleh sebagian penduduk.
Saat ini seiring dengan pertumbuhan penduduk Desa Lingga telah terbagi dua ditinjau dari segi
wilayah dan juga penyebutan oleh penduduk setempat dan penduduk desa sekitar yaitu Lingga
Lama dan Lingga Baru, Lingga Lama atau sering juga disebut Desa Budaya Lingga adalah
wilayah desa yang awal, sedangkan Lingga Baru merupakan desa bentukan pemerintah untuk
merelokasi penduduk dan membentuk suatu bentuk perkampungan yang lebih tertata, awalnya
wilayah ini dibuat untuk merelokasi perumahan penduduk yang dikhawatirkan akan mengganggu
kelestarian dan ketradisionalan Lingga Lama sebagai sebuah Desa Budaya.
Desa Lingga memiliki bangunan tradisional seperti: rumah adat, jambur, geriten, lesung,
sapo page (sapo ganjang) dan museum karo. Geriten, digunakan sebagai tempat penyimpanan
kerangka jenazah keluarga atau nenek (leluhur) sang pemilik. Rumah adat karo mempunyai ciri
serta bentuk yang sangat khusus, didalamnya terdapat ruangan yang besar dan tidak mempunyai
kamar-kamar. Satu rumah dihuni 8 atau 10 keluarga. Rumah adat berupa rumah panggung,
tingginya kira-kira 2 meter dari tanah yang ditopang oleh tiang, umumnya berjumlah 16 buah
dari kayu ukuran besar. Kolong rumah sering dimanfaatkan sebagai tempat menyimpan kayu dan
sebagai kandang ternak. Rumah ini mempunyai dua buah pintu, satu menghadap ke barat dan
satu lagi menghadap ke sebelah timur. Di depan masing-masing pintu terdapat serambi, dibuat
dari bambu-bambu bulat (disebut ture). Ture ini digunakan untuk tempat bertenun, mengayam
tikar atau pekerjaan lainnya, pada malam hari ture atau serambi ini berfungsi sebagai tempat
naki-naki atau tempat perkenalan para pemuda dan pemudi untuk memadu kasih. Atap rumah
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 70/135
dibuat dari ijuk. Pada kedua ujung atapnya terdapat anyaman bambu berbentuk segitiga, disebut
ayo-ayo. Pada puncak ayo-ayo terdapat tanduk atau kepala kerbau dengan posisi menunduk ke
bawah.
Rumah adat Karo dinamakan siwaluh jabu (waluh = delapan, jabu = keluarga/ bagian
utama rumah/ ruang utama). Bangunan berbentuk rumah panggung itu, pada waktu dulu kala
menjadi rumah tinggal masyarakat Karo. Tiang-tiang penyangga rumah panggung, dinding
rumah, dan beberapa bagian atas, semuanya terbuat dari kayu. Bagian semacam teras rumah -
juga berbentuk panggung-, tangga naik ke dalam rumah, dan penyangga atap, terbuat dari
bambu. Sedangkan atap rumah sendiri, semuanya menggunakan ijuk. Di bagian paling atas atap
rumah adat, kedua ujung atap masing-masing dilengkapi dengan dua tanduk kerbau. Tanduk itu
dipercaya penduduk sebagai penolak bala. Satu rumah ditinggali oleh lebih dari satu KK (kepala
keluarga), dalam satu ruangan besar. Dapur bagi masyarakat Karo juga mempunyai arti. Tungku
tempat menaruh alat memasak, terdiri atas lima buah batu. kelima batu menandakan adanya lima
marga dalam suku Karo yang mendiami Lingga, yakni Karo-Karo, Ginting, Sembiring, Tarigan,
dan Perangin-angin.
Selain rumah siwaluh jabu, bangunan-bangunan tradisional Karo yang ada atau pernah
ada di Desa Lingga adalah kantur-kantur, sapo ganjang, griten, lesung, Museum Lingga . Rumah
adat-rumah adat ini menjadi pelengkap dari satu komunitas masyarakat Karo dahulu kala, seperti
juga siwaluh jabu, semua bangunan ini berbentuk rumah panggung. Desa Lingga memiliki
bangunan tradisional antara lain :
a. Jambur
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 71/135
Gambar 3.2 : Jambur Desa Budaya Lingga
Bentuk bangunan ini mirip dengan rumah adat, tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding. Digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat Karo dan juga sebagai tempat musyawarah, tempat mengadili orang-orang yang
melanggar perintah raja pada jaman dahulu, sebagai tempat mengadili orang-orang yang
melanggar aturan adat yang berlaku. Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang pada jaman dahulu.
b. Kantur-kantur
Kantur-kantur bisa dikatakan merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung
pertemuan antara Raja dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa, untuk memecahkan berbagai
masalah,letaknya di sebelah timur dari "rumah raja". Bentuknya lebih jauh lebih kecil
dibandingkan siwaluh jabu.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 72/135
c. Sapo Ganjang Atau Sapo Page(padi)
Gambar 3.3 : Sapo Ganjang
Sapo ganjang bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur, tapi dalam ukuran sedikit
lebih kecil lagi. Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat. Letaknya di halaman depan rumah
adat. Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat. Sama dengan Geriten,
Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang . Lantai bawah tidak berdinding.
Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk, beristirahat dan sebagai ruang tamu. Lantai
bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi. Di samping adanya lumbung padi milik
bersama yang berbentuk rumah, ada pula lumbung padi milik tiap-tiap keluarga. Lumbung ini
terbuat dari anyaman bambu, berbentuk silinder besar. Letaknya di bawah lantai tiap-tiap jambu
atau belakang rumah.
Pada saat ini geriten berfungsi juga sebagai taman bacaan bagi anak-anak yang berada di
Desa Budaya Lingga yang diprakarsai oleh komunitas Sinulingga dengan tujuan mengikis
kemiskinan intelektual dan membuat semangat anak-anak untuk belajar bersama.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 73/135
d. Griten
Gambar 3.4 : Geriten
Geriten juga berbentuk seperti rumah adat, tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan
mempunyai empat sisi. Geriten berdiri di atas tiang, mempunyai dua lantai. Lantai bawah tidak
berdinding sedang lantai di atasnya berdinding. Di lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu.
Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang yang telah meninggal. Geriten berfungsi untuk
menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga pemilik griten yang telah meninggal di
bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan tempat duduk atau tempat berkumpul bagi
sebagian warga, terutama kaum muda. Griten ini merupakan tempat bertemunya
seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal antara satu dengan yang lainnya.
e.
Lesung
Lesung adalah bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk zaman dahulu untuk
menumbuk padi, dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada zaman dahulu belum
ada mesin gilingan seperti saat ini. Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang
dipasangi dua buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan,
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 74/135
dimana pada kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang
disesuaikan. Lesung ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras, lesung tersebut mempunyai
tiga puluh empat buah lubang tempat menumbuk padi. Letak lubang ada yang berpasang-pasang
dan ada pula yang sebaris memanjang. Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung
yang tidak berdinding. Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar, tiga sebelah
kanan yang disebut binangun Pinem. Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke
belakang tekang. Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula, dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit. Pada tunjuk langit ini terdapat
tiga buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong.
Antara tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih, yang gunanya untuk menghormati
roh-roh penjaga rumah. Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin
topan datang, sehingga bangunan tidak mudah roboh.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 75/135
f. Museum Lingga
Gambar 3.5 : Museum Lingga
Museum Lingga disebut Museum Karo Lingga, di tempat ini banyak disimpan benda-
benda tradisional Karo seperti capah (piring kayu besar untuk sekeluarga), tungkat/ tongkat, alat-
alat musik dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 76/135
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 77/135
dengan cara pengasapan yang dilakukan penduduk yang tinggal didalamnya supaya tetap kering
dan terhindar dari rayap.26
Gambar 3.7 : Rumah Adat Belang Ayo
Keterangan : Rumah adat Belang Ayo yang lagi direnovasi.
Rumah adat Belang Ayo berisi 8 jabu/keluarga yang didirikan oleh Sinulingga Rumah
Jahe dan Anak Beruna pada tahun ± tahun 1862-an. Rumah adat Belayang Ayo sekarang pada
tahap direnovasi dan didanai oleh Walikota Zundert berkebangsaan Belanda dan rombongannya
yang pada tanggal 4 sampai 7 Maret 2008 berkunjung ke Kabupaten Karo27
. Tapi proses
renovasi rumah adat Belang Ayo terhambat karena keterbatasan dana dalam pembangunannya.
Pada saat ini jumlah pengunjung yang berkunjung ke Desa Budaya Lingga sudah mulai
penurunan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu berkurangnya jumlah rumah adat sejak
26 Wawancara dengan penduduk rumah adat ‘Gerga’, Serlika br Sinulingga, Selasa 18 Februari 2014.
27 www.PariwisataKaro.blogspot.com di akses pada tanggal 14 Februari 2014 pukul 17.00 WIB.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 78/135
tahun 1980 dan sekarang hanya tinggal 2 buah rumah adat yang tersisa yaitu rumah adat Belang
Ayo dan rumah adat Gerga, selain itu bencana alam erupsi gunung Sinabung juga berpengaruh
dengan tingkat kunjungan wisatawan28
. Tapi saat ini kebanyakan dari bangunan-bangunan di atas
telah punah dan tidak bisa ditemukan lagi di Desa Lingga, yang tersisa hanya beberapa saja
antara lain 2 rumah siwaluh jabu yaitu rumah adat gerga dan rumah adat belayang ayo, griten,
sapo ganjang dan Museum Lingga yang dibangun paling belakangan.
3.3.2
Gambaran Umum Objek Wisata Bukit Gundaling
Salah satu dari beberapa objek wisata yang melengkapi keindahan kota Berastagi adalah
Bukit Gundaling. Bukit Gundaling yang berjarak sekitar 2 kilometer dari pusat kota Berastagi
ini, berada diketinggian sekitar 1.575 meter dari permukaan laut. Bukit Gundaliang tersebut
menjadi salah satu tujuan bagi wisatawan yang mengunjungi Berastagi. Bukit tersebut banyak
ditumbuhi oleh pohon-pohon Pinus dan bunga-bungaan yang cantik terlihat indah. Apalagi
ketika berada dipuncaknya, sudah pasti pemandangan indah serta udara yang segar langsung
menjadi suguhan pertama bagi wisatawan.
Untuk menuju bukit Gundaling dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi,
atau kendaraan umum yang ada di Berastagi. Namun yang menjadi kendala adalah minimnya
jumlah armada angkutan umum yang menuju puncak bukit tersebut. Untuk mensiasati kendala
ini, wisatawan dapat mencarter atau menyewa angkutan dari Berastagi29.
28 Wawancara dengan pemandu wisata Desa Budaya Lingga, Tersek Ginting, Selasa 18 Februari 2014.
29 Wawancara dengan pengunjung, Erika, Sabtu 22 Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 79/135
Gambar 3.8 : Bukit Gundaling
3.3.3 Gambaran Umum Objek Wisata Taman Mejuah-juah
Taman Mejuah-juah merupakan salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Karo
berlokasi di pusat kota Berastagi dengan luas sekitar 6 hektar. Taman Mejuah-juah ditumbuhi
oleh pepohanan pinus dan bunga-bunga yang indah dan memiliki udara yang sejuk. Objek wisata
ini biasanya digunakan sebagai tempat rekreasi keluarga dan sebagai taman kota Berastagi.
Untuk menuju objek wisata Taman Mejuah-juah dapat ditempuh dengan menggunakan
kendaraan roda 2, kendaraan roda 4/ bus pariwsata ataupu kendaraan umum yang ada di
Berastagi.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 80/135
Gambar 3.9 : Taman Mejuah-juah
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 81/135
BAB IV
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam)
yaitu Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan) dan faktor eksternal (luar) yaitu, Opportunity
(peluang) dan Threats (ancaman). Analisis SWOT adalah analisis yang sering digunakan oleh
para manajer untuk melakukan identifikasi terhadap isu strategis, analisis ini akan menghasilkan
informasi yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk menentukan strategi yang tepat
digunakan dalam mengembangkan daerah tujuan wisata di Kabupaten Karo.
Mengidentifikasi isu strategis tersebut diperlukan beberapa informasi yang
mengungkapkan fenomena lingkungan internal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Karo yang dapat digunakan sebagai identifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo. Untuk memperoleh hasil yang optimal
diperlukan juga faktor lingkungan eksternal yang digunakan sebagai alat identifikasi tentang
peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap perkembangan objek wisata di Kabupaten
Karo.
Dalam penyajian data, terdapat tiga aspek utama yakni :
1.
Situasi lingkungan internal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.
2. Situasi eksternal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.
3. Strategi yang dimiliki oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.
Ketiga hal tersebut merupakan pokok yang akan dijelaskan pada penyajian data yang
akan digunakan oleh penulis sebagai bahan acuan untuk melakukan analisis data.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 82/135
4.1 Lingkungan Internal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo
Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam organisasi baik itu dari segi
sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), dan fasilitas yang dimiliki sebagai
penunjang terhadap SDM dan SDA yang dimiliki Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Karo.
4.1.1. Sumber Daya Manusia
Ketersediaan sumber daya manusia dalam mengembangkan daerah tujuan wisata di
Kabupaten Karo merupakan hal terpenting karena perannya sebagai tim pelaksana, dan juga
sebagai orang yang berpotensi untuk pengambilan sebuah keputusan terhadap hal-hal yang
bersifat urgen atau mendadak. Meskipun demikian perlu diketahui juga bahwa banyaknya jumlah
pegawai di suatu organisasi tidak menjamin memberikan suatu pengaruh positif terhadap
implementasi dari sebuah strategi. Namun dilain sisi kurangnya jumlah pegawai di suatu
organisasi juga dapat menyebabkan terhambatnya sebuah rencana strategi yang telah disusun
untuk diimplementasikan di lapangan. Jadi dalam melaksanakan sebuah strategi diperlukan
sumber daya manusia yang cukup baik dalam hal kuantitas dan kualitas manusianya, yang biasa
di sebut juga dengan tenaga professional.
Tenaga professional diartikan bahwa tenaga-tenaga aparatur pemerintah pengelola
pariwisata yang mampu membawa dan menggerakkan organisasi pariwisata dan masyarakat
dalam membangun sektor kepariwisataan dengan mengacu kepada visi pembangunan yang telah
ditetapkan. Sejauh ini SDM Aparatur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo secara
keseluruhan terdiri dari 42 orang PNS.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 83/135
Untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai SDM Aparatur Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo, maka peneliti akan menguraikan lebih detail lagi
informasi mengenai pegawai yang diuraikan melalui tabel dengan spesifikasi menurut jenis
kelamin dan golongan kerja pegawai. Melalui uraian data yang lebih spesifik tersebut diharapkan
akan memperoleh informasi bagaimana gambaran SDM yang dimiliki oleh kantor Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.
Tabel 4.1
Klasifikasi SDM Menurut Persentase Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase
1. Laki-laki 23 54,8%
2. Perempuan 19 45,2%
Jumlah 42 100%
Sumber : Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian (data diolah) 2014
Tabel yang disajikan diatas menunjukkan bahwa SDM yang dimiliki oleh kantor Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo hampir seimbang antara pegawai yang berjenis
kelamin laki-laki atau sekitar 23 orang yang ditunjukkan dengan persentase 54,8 persen dengan
pegawai yang berjenis kelamin perempuan atau sekitar 19 orang yang ditunjukkan dengan
persentase 45,2 persen. Hal ini disebabkan karena setiap pegawai mampu mengelola dan
mengembangkan daerah tujuan wisata di Kabupaten Karo sesuai dengan bidang mereka masing-
masing.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 84/135
Tabel 4.2
Klasifikasi SDM Menurut Persentase Usia
No. Usia (tahun) Jumlah (orang) Persentase
1. 30 3 7,1%
2. 32 4 9,5%
3. 35 1 2,4%
4. 36 4 9,5%
5. 37 2 4,8%
6. 38 1 2,4%
7. 39 1 2,4%
8. 41 1 2,4%
9. 42 1 2,4%
10. 43 1 2,4%
11. 45 2 4,8%
12. 46 3 7,1%
13. 47 2 4,8%
14. 48 4 9,5%
15. 49 2 4,8%
16. 50 1 2,4%
17. 52 1 2,4%
18. 53 2 4,8%
19. 54 1 2,4%
20. 55 2 4,8%
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 85/135
21. 56 2 4,8%
22. 57 1 2,4%
Jumlah 42 100%
Sumber : Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian (data diolah) 2014
Dari tampilan tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM pegawai yang dimiliki oleh
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo berdasarkan tingkat usia didominasi oleh
usia 32 tahun, 36 tahun dan 48 tahun yang masing-masing berjumlah 4 orang atau sekitar 9,5
persen. Dengan demikian, SDM pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berdasarkan tingkat
usia dapat disimpulkan memiliki usia rata-rata di atas 30 tahun.
Tabel 4.3
Klasifikasi SDM Menurut Persentase Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase
1. S1 16 38,1%
2. D3 19 45,2%
3. SMA 7 16,7%
Jumlah 42 100%
Sumber : Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian (data diolah) 2014
Dari tampilan tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM pegawai yang dimiliki oleh Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo berdasarkan tingkat pendidikan S1 berjumlah 16
orang atau sekitar 38,1 persen, tingkat pendidikan D3 berjumlah 19 orang atau sekitar 45,2
persen, dan pegawai dengan tingkat pendidikan SMA berjumlah 7 orang atau sekitar 16,7 persen.
Dari gambaran SDM menurut tingkat pendidikan dapat disimpulkan bahwa SDM pegawai yang
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 86/135
dimiliki oleh kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo didominasi dengan
jumlah pegawai yang berpendidikan D3 sekitar 45,2 persen.
Dengan demikian SDM pegawai yang dimiliki oleh kantor Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Karo cukup memadai dalam mengelola dan mengembangkan objek wisata
Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling dan Desa Budaya Lingga serta daerah tujuan wisata
lainnya yang ada di Kabupaten Karo. Selain itu dapat mewujudkan kepariwisataan Karo sebagai
daerah tujuan wisata utama di Sumatera Utara sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.
4.1.2 Sarana dan Prasarana
Untuk mendukung kegiatan operasional sehari-hari dan meningkatkan kinerja pegawai
kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo secara efektif dan efisien, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo menyediakan sarana dan prasarana sebagai fasilitas
pendukung bagi para pengunjung dan bagi obyek wisata itu sendiri.
4.1.2.1 Sarana
Sarana merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat mencapai maksud dan
tujuan.
4.1.2.1.1. Sarana yang dimiliki oleh obyek wisata Taman Mejuah-juah yaitu :
a.
Gapura dan tiketing
Gapura dan tiketing adalah gedung yang berfungsi sebagai tempat loket pengambilan
tiket masuk Taman Mejuah-juah.
b. Sarana Rekreasi
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 87/135
Sarana rekreasi adalah sarana berupa wahana-wahana permainan yang dapat
dimanfaatkan pengunjung untuk bermain dan menguji ketangkasan dan keberanian dan
juga untuk hiburan. Di Taman Mejuah-juah terdapat 6 wahana permainan anak-anak
seperti kuda pusing, ayunan putar, jungkat-jungkit, perosotan, ayunan bulat, dan lain-lain.
c. Panggung Hiburan
Panggung hiburan merupakan tempat yang digunakan untuk mengadakan atraksi budaya
dan kesenian daerah. Di taman Mejuah-juah ini memiliki 2 buah panggung hiburan.
d.
Gedung Kesenian Karo
Gedung kesenian Karo merupakan tempat yang digunakan untuk mengadakan latihan
tarian-tarian Karo dan atraksi budaya serta kesenian daerah.
Gambar 4.1 : Gapura dan Tiketing
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 88/135
Keterangan : gapura dan tiketing merupakan loket pengambilan tiket masuk yang dilengkapi
dengan selembaran kertas yang ditempalkan di kaca loket mengenai informasi tarif masuk ke
obyek wisata Taman Mejuah-juah bagi pengunjung.
Gambar 4.2 : Panggung Hiburan
Keterangan : Panggung hiburan digunakan untuk atraksi budaya dan kesenian daerah (kiri) dan
panggung hiburan biasanya digunakan untuk acara keagamaan (kanan).
Dari gambar di atas salah satu biasanya digunakan untuk acara keagamaan seperti busana
muslim dan lain sebagainya, karena kapasitas yang ditampung oleh panggung ini tidak terlalu
besar, hanya memuat 1000 jumlah pengunjung saja30
.
Pada saat peneliti melakukan observasi, peneliti juga menemukan beberapa kejanggalan
seperti gedung kesenian yang berlumut dan tidak terawat, beberapa wahana permainan anak
30 Wawancara dengan petugas kebersihan objek wisata Taman Mejuah‐ juah, Dewo, Senin 17 Februari 2014.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 89/135
yang rusak dan dipenuhi sampah yang berserakan, dan kamar amndi bertaraf internasional yang
tidak terawat.
Gambar 4.3 : Gedung Kesenian Karo
Keterangan : Gedung kesenian Karo (kiri) dan kondisi didalam gedung kesenian Karo (kanan).
Pada saat ini gedung kesenian jarang sekali digunakan dan kondisi didalamnya juga
sudah mulai tidak terawat dengan kondisi dinding yang berlumut. Gedung kesenian Karo ini
hanya digunakan pada saat-saat tertentu saja, apabila akan ada acara yang dilaksanakan oleh
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo, maka gedung ini akan digunakan31
.
31 Wawancara dengan staf Pembinaan Seni dan Kebudayaan, Ponda Eryono, 17 Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 90/135
Gambar 4.4 : Wahana Permainan Anak-Anak
Keterangan :
kondisi wahana permainan anak-anak pasca hari Minggu 16 Februari 2014 yang masih dipenuhi
dengan sampah makanan dan minuman pengunjung.
Keterangan : Kondisi wahana permainan anak-anak yang rusak dan tidak dapat dipergunakan
lagi oleh pengunjung.
Pada gambar di atas terlihat begitu banyaknya sampah yang berserakan pasca liburan
Minggu, 16 Februari 2014 dan belum dibersihkan oleh petugas kebersihan objek wisata Taman
Mejuah-juah. Selain itu, beberapa wahana permainan anak yang mengalami kerusakan dan tidak
layak pakai lagi.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 91/135
4.1.2.1.2 Sarana yang dimiliki oleh obyek wisata Bukit Gundaling yaitu :
a. Sapo Angin
Sapo angin ini selain sebagai bangunan ciri khas Karo juga berfungsi sebagai tempat
berteduh dan tempat duduk bersantai untuk menikmati pemandaangan alam dari bukit
Gundaling.
b. Patung-patung ciri khas budaya Karo
Dibukit Gundaling dibangun beberapa patung. Dimana pengunjung juga dapat berphoto
dengan patung- patung ini, ada patung yang tunggal dan ada yang berpasangan. Di areal
bukit gundaling juga disediakan areal berphoto dengan background Gunung Sinabung.
Gambar 4.5 : Patung ciri khas Budaya Karo dan Sapo Angin
Keterangan : Patung berpasangan dengan ciri khas adat Karo (kiri) dan kondisi sapo angin yang
sudah mengalami kerusakan (kanan).
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 92/135
4.1.2.1.3 Sarana yang dimiliki oleh obyek wisata Desa Budaya Lingga yaitu :
a. Gapura
Gapura adalah suatu struktur yang merupakan pintu masuk atau gerbang ke suatu
kawasan.
Gambar 4.6 : Gapura Desa Budaya Lingga
4.1.2.2 Prasarana
Prasarana merupakan segala sesuatu yang menjadi penunjang terhadap tercapainya suatu
tujuan. Untuk menunjang tercapainya suatu tujuan dan melengkapi sarana obyek wisata
yang ada di Kabupaten Karo, maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyediakan
prasarana sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 93/135
4.1.2.2.1. Prasarana yang dimiliki oleh obyek wisata Taman Mejuah-juah yaitu :
a. Tempat Parkir
Tempat parkir merupakan lapangan kosong yang disediakan oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata untuk menampung sejumlah kendaraan roda 2 maupun kendaraan roda 4
maupun bus pariwisata.
b. Musholla
Musholla merupakan tempat ibadah bagi umat muslim untuk menunaikan sholat.
c.
Kamar Mandi Umum
Kamar mandi umum merupakan tempat yang digunakan pengunjung untuk membuang
air. Di objek wisata Taman Mejuah-juah ini memiliki 2 kamar mandi umum.
d. Rumah Makan
Rumah makan merupakan tempat yang dapat dimanfaatkan oleh pengujung untuk
mengisi perut ketika lapar. Di objek wisata Taman Mejuah-juah ini memiliki 1 rumah
makan.
e. Toko Souvenir
Toko souvenir merupakan tempat bagi pengunjung untuk membeli oleh-oleh yang akan
di bawa pulang. Di objek wisata Taman Mejuah-juah ini memiliki 3 toko souvenir.
4.1.2.2.2. Prasarana yang dimiliki oleh obyek wisata Bukit Gundaling yaitu :
a. Kamar Mandi Umum
Kamar mandi umum merupakan tempat yang digunakan pengunjung untuk membuang
air. Di objek wisata Bukit Gundaling ini memiliki 2 kamar mandi umum.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 94/135
b. Rumah Makan
Rumah makan merupakan tempat yang dapat dimanfaatkan oleh pengujung untuk
mengisi perut ketika lapar. Di objek wisata Bukit Gundaling ini memiliki 13 unit rumah
makan/lesehan.
c. Tempat Parkir
Tempat parkir merupakan lapangan kosong yang disediakan oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata untuk menampung sejumlah kendaraan roda 2 maupun kendaraan roda 4.
d.
Toko Souvenir
Toko souvenir merupakan tempat bagi pengunjung untuk membeli oleh-oleh yang akan
di bawa pulang. Di objek wisata Bukit Gundaling memiliki 22 kios toko penjual
souvenir.
4.1.2.2.3. Prasarana yang dimiliki oleh obyek wisata Desa Budaya Lingga yaitu :
a. Kamar Mandi Umum
Kamar mandi umum merupakan tempat yang digunakan pengunjung untuk membuang
air. Di objek wisata Desa Budaya Lingga ini memiliki 1 kamar mandi umum.
b. Pusat Informasi Wisata
Pusat informasi wisata merupakan fasilitas pendukung yang berfungsi untuk memberikan
informasi mengenai objek wisata yang akan dikunjungi oleh wisatawan dan juga
wisatawan dapat mendapatkan informasi mengenai objek-objek yang ada di wilayah
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 95/135
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 96/135
Keterangan : Kondisi kamar mandi umum bertaraf Internasional yang berada di objek wisata
Taman Mejuah-juah dengan kondisi yang tidak terawat.
Dari gambar di atas objek wisata Taman Mejuah-juah memiliki kamar mandi bertaraf
Internasional yang kondisinya sangat tidak terawat dengan baik. Kamar mandi bertaraf
Internasional digunakan pada saat-saat tertentu saja apabila akan ada acara yang dilaksanakan
oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo maka kamar mandi bertaraf Internasional ini
digunakan. Hal ini dikarenakan debit air yang digunakan untuk mengalirkannya kekamar mandi
tersebut cukup besar, sedangkan dana yang dimiliki oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo
terbatas, maka biasanya pengunjung menggunakan kamar mandi umum yang lain yang ada di
Taman Mejuah-juah tersebut32
.
Gambar 4.9 : Kamar mandi umum bertarif Internasional
32 Wawancara dengan petugas kebersihan objek wisata Taman Mejuah‐ juah, Dewo, 17 Februari 2014.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 97/135
Kamar mandi umum bertaraf Internasional yang berada di Desa Budaya Lingga pada
saat ini belum dapat digunakan karena baru selesai dibangun dan belum diresmikan oleh pihak
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.
Dengan kondisi tersebut pihak pengelola objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit
Gundaling dan Desa Budaya Lingga menyadari bahwa masih banyak yang harus dibenahi seperti
sarana dan prasarana untuk menunjang pengembangan objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit
Gundaling, dan Desa Budaya Lingga agar dapat mendukung kenyamanan bagi wisatawan dalam
kunjungannya di destinasi wisata. Ada sedikit hambatan dalam pembangunan sarana dan
prasarana tersebut karena keterbatasan dana dalam pembangunannya33
.
4.1.3 Kebersihan Lokasi
Kebersihan merupakan sebuah penilaian yang penting untuk sebuah obyek wisata.
Lingkungan yang bersih secara tidak langsung akan memberikan pengaruh positif terhadap
psikis pengunjung untuk datang kembali, karena lingkungan bersih, nyaman dan indah
merupakan impian semua orang. Kebersihan Taman Mejuah-juah saat ini masih dirasakan
kurang bersih. Kurangnya kebersihan disebabkan oleh sampah-sampah yang terlihat berserakan
di lapangan, menjadikan tempat ini kurang indah dan nyaman, padahal fungsi Taman Mejuah-
juah ini sebagai tempat rekreasi yang santai dan nyaman serta menghirup udara segar yang dapat
dirasakan oleh pengunjung. Rumput-rumput yang mulai tinggi, tangga-tangga jalan mulai
mengalami kerusakan serta bangku-bangku santai yang kotor di Taman Mejuah-juah ini
33 Wawancara dengan Kabid Perencanaan, Dra. Martiana Sitepu, Senin 17 Februari 2014.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 98/135
sehingga pengunjung tidak merasa nyaman untuk berkeliling menikmati indahnya bunga-bunga
yang ada di taman tersebut. Kurangnya tong sampah disetiap objek wisata juga menyebabkan
para pengunjung membuang sampah sembarangan34
. Selain di objek wisata Taman Mejuah-juah,
hal yang sama juga terjadi di objek wisata Bukit Gundaling. Di objek wisata Bukit Gundaling
memiliki suatu perkumpulan yang dinamakan persatuan pedagang asongan, peramak-amak dan
pedagang lainnya. Persatuan ini mempunyai tugas untuk menjaga kebersihan dan melestarikan
keindahan objek wisata untuk mendukung kenyamanan bagi wisatawan dalam mengunjungi
destinasi wisata35.
Kebersihan lokasi yang kurang memang disadari oleh pihak pengelola objek wisata
Taman Mejuah-juah dengan upaya meningkatkan kebersihan Taman Mejuah-juah sudah mulai
dilakukan dengan penambahan jumlah tong sampah pada setiap objek wisata termasuk Taman
Mejuah-juah ini. Tapi hal ini mengalami kendala, disebabkan karena tidak ada orang yang mau
bertangggungjawab apabila tong sampah tersebut hilang, sebab baru beberapa bulan tong sampah
diganti oleh pihak pengelola objek wisata, kemudian tong sampah tersebut hilang. Kesadaran
masyarakat/pengunjung untuk menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya
masih kurang, sehingga masih banyak sampah yang berserakan36. Tenaga kerja untuk petugas
kebersihan pun masih kurang, di Taman Mejuah-juah ini hanya memiliki 2 petugas kebersihan.
Area yang luas dan rumput-rumput tumbuh tinggi dengan cepat merupakan kendala untuk
terciptanya lingkungan yang bersih, indah, nyaman, dan asri37.
34 Wawancara dengan pengunjung, Dedy Kurniawan, Minggu 16 Februari 2014.
35 Wawancara dengan pedagang, K. Surbakti, Selasa 11 Februari 2014.
36 Wawancara dengan Kabid Bina Obyek & Daya Tarik Wisata, Musa Ginting, SH, Senin 17 Februari 2014.
37 Wawancara dengan petugas kebersihan objek wisata Taman Mejuah‐ juah, Dewo, Senin 17 Februari 2014.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 99/135
Gambar 4.10 : Tempat parkir kendaraan roda 2 dan kendaraan roda 4
Keterangan :
Kondisi tempat parkir yang mulai berlubang-lubang (kiri) dan kondisi tempat parkir yang kotor
oleh sampah-sampah (kanan) yang berada di objek wisata Taman Mejuah-juah.
Kondisi tempat parkir di Taman Mejuah-juah sudah mulai berlubang-lubang dan
apabila pengunjung datang berkunjung ke objek wisata ini maupun ke Pasar Buah Tradisional
Berastagi maka kondisi tempat parkir mulai seperti lautan sampah, hal ini disebabkan rendahnya
kesadaran pengunjung objek wisata untuk menjaga kebersihan.
Pemandangan diatas merupakan kurangnya kesadaran pengunjung untuk membuang
sampah pada tempatnya, padahal sudah disediakan tong sampah oleh petugas kebersihan.
Dengan keadaan tersebut tidak terlihat keindahan suatu objek wisata, dan sebagian masyarakat
dan pengunjung tidak merasa nyaman dengan keadaan banyaknya sampah yang berserakan.
Kondisi tempat parkir di objek wisata Taman Mejuah-juah hampir sama dengan kondisi yang
ada di objek wisata Bukit Gundaling yang mengalami kerusakan.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 100/135
Gambar 4.11: Tempat parkir kendaraan roda 2 dan kendaraan roda 4
Keterangan : Kondisi tempat parkir kendaraan roda 4 (kiri) dan kendaraan roda 2 (kanan) di
objek wisata Bukit Gundaling.
4.2 Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah lingkungan luar organisasi ynag berada diluar dan tidak
dapat dikendalikan oleh organisasi, namun dapat mempengaruhi organisasi baik yang bersifat
positif maupun negatif. Lingkungan eksternal bersifat kompleks dan selalu berubah dari waktu
ke waktu. Oleh sebab itu, diperlukan adaptasi dari organisasi terhadap lingkungannya agar
mampu bertahan dan bersaing.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 101/135
4.2.1. Faktor Politik
Faktor politik yang dimaksud dalam hal ini adalah analisis terhadap kebijakan atau
perubahan politik yang terjadi dan memberikan pengaruh terhadap organisasi dalam menjalankan
aktivitasnya, termasuk dalam hal perumusan strategi pengembangan daerah obyek wisata di
Kabupaten Karo. Faktor politik yang berpengaruh terhadap objek wisata di Kabupaten Karo
yaitu Undang-Undang 32 Tahun 2004 sebagai awal adanya otonomi daerah tentang pelimpahan
wewenang, yang kemudian disusul dengan keluarnya PP Nomor 38 Tahun 2007 yang mengatur
tentang Urusan Wajib dan Urusan Pilihan. Pada penyusunan urusan ini, Kabupaten Karo
mengembangkan tingkat kepariwisataan sebagai salah satu Urusan Pilihan yang nantinya
diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga merupakan beberapa
dari objek wisata di Kabupaten Karo yang di kelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang
memiliki daya tarik wisata tersendiri dari objek wisata lainnya di Kabupaten Karo. Keberhasilan
perencanaan pembangunan nasional ditentukan oleh adanya kesinambungan dan keselarasan
antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Pusat (Presiden), Provinsi
(Gubernur), dan Daerah (Bupati/Walikota). Oleh sebab itu, sesuai dengan visi Pemerintah
Kabupaten Karo yaitu “ Terwujudnya masyarakat Karo yang makmur dan sejahtera berbasis
pembangunan pertanian dan pariwisata yang berwawasan lingkungan” yang menempatkan
sektor pariwisata sebagai prioritas pembanguan kedua setelah pertanian dan industri yaitu :
‘Membangun dan meningkatkan kualitas daerah-daerah tujuan wisata yang tersebar di daerah
Kabupaten Karo yang mengakomodasi pasar wisatawan domestik’.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 102/135
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kebijakan politik yang dikeluarkan
tersebut dapat menjadi peluang bagi objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Karo untuk
berkembang.
4.2.2 Faktor Ekonomi
Sejalan dengan keluarnya otonomi daerah, banyak daerah otonom yang menempatkan
sektor pariwisata sebagai sektor yang menjadi sektor untuk menghasilkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD). Dengan berkembangnya sektor pariwisata maka perekonomian masyarakat
sekitar objek wisata juga akan meningkat, khususnya pedagang yang memanfaatkan sektor
pariwisata sebagai lahan untuk mencari penghasilan. Beberapa bulan belakangan ini jumlah
wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa
Budaya Lingga serta objek-objek wisata lainnya yang ada di Kabupaten Karo mengalami
penurunan sejak bulan Maret 2013 akibat erupsi gunung Sinabung. Hal ini menyebabkan tingkat
pendapatan pedagang di sekitar objek wisata juga mengalami penurunan drastis38
.
Banyaknya pedagang yang berjualan di sekitar objek wisata dan pada umumnya
pedagang akan sibuk menawari barang dagangannya agar di beli oleh pengunjung. Sehingga
kenyamanan yang dirasakan pengunjung pun jadi berkurang. Selain itu, masih banyak pedagang
yang menetapkan harga dagangannya di atas rata-rata. Sifat pedagang yang demikian tidak
jarang menyebabkan pengunjung akan membeli dan membawa makanan dan minumannya dari
luar objek wisata.
38 Wawancara dengan Kabid Pemasaran dan Promosi Usaha Pariwisata, Piala Putera,SE, Senin 17 Februari 2014.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 103/135
4.2.3 Faktor Sosial Budaya
Faktor sosial budaya yang dimaksudkan disini diartikan sebagai analisis terhadap
keadaan sosial berupa fenomena-fenomena sosial yang terjadi di dalam masyarakat yang dapat
mempengaruhi terlaksananya aktivitas sebuah organisasi. Faktor sosial budaya merupakan salah
satu faktor yang dapat berubah dan terimitasi dengan pengaruh budaya-budaya yang di bawa
oleh para wisatawan. Dengan adanya faktor sosial dari budaya lain sikap dan perilaku
masyarakat setempatlah yang berubah dan meniru begitu saja perilaku wisatawan yang biasa
dilihat dalam kehidupan kesehariannya yang sering sekali berbeda dengan adat istiadat dan nilai-
nilai budaya setempat.
Oleh karena itu, pimpinan pengelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo
merumuskan visi sebagai berikut ‘mewujudkan Kabupaten Karo sebagai daerah tujuan wisata
utama, berwawasan lingkungan yang berlandasan nilai-nilai budaya Karo’. Dari penjelasan
tersebut kehidupan sosial budaya masyarakat Karo susah untuk terimitasi dengan pengaruh
budaya yang dibawa oleh wisatawan, karena masyarakat Karo masi memegang teguh adat
istiadat yang mereka miliki39
.
4.3 Analisis SWOT
Berdasarkan analisis dan temuan isu strategi yang telah diuraikan diatas maka pada tahap
selanjutnya akan membahas mengenai apa yang menjadi kekuatan (strength) yang dimiliki objek
wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga untuk pengelolaannya,
dan kelemahan (weakness) yang dimiliki objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling,
39 Wawancara dengan Kabid Pembinaan Seni dan Kebudayaan, Teman Karo‐Karo,SE, Senin 17 Februari 2014.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 104/135
dan Desa Budaya Lingga yang dijadikan suatu faktor sulit berkembangnya objek wisata tersebut
ditinjau dari sisi internal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.
Pengaruh eksternal dari organisasi dapat diidentifikasi dengan peluang (opportunity)
yang merupakan kesempatan-kesempatan yang diciptakan oleh dunia luar Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Karo untuk perkembangan objek wisata tersebut, dan ancaman
(threat) yaitu berupa persaingan-persaingan di lingkungan eksternal yang memungkinkan objek
wisata yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo sulit untuk
berkembang dan maju bahkan hal buruk lainnya.
4.3.1 Faktor Internal
Faktor internal dalam bahasan ini akan membahas pendalaman mengenai sumber daya
yang dimiliki oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo dalam mengembangkan
daerah objek wisata Taman Mejuah-juah, Desa Budaya Lingga, dan Bukit Gundaling. Dari
analisis faktor internal ini akan diperoleh sebuah pemahaman kekuatan yang dimiliki oleh
masing-masing objek wisata yang di kelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Karo dapat dipergunakan sebagai objek wisata andalan untuk berkembang. Selain itu faktor
kelemahan juga dapat dianalisis sebagai informasi yang dapat dipertimbangkan dan bahkan
diperkecil sehingga nantinya kelemahan tersebut tidak menjadi sebuah penghalang objek wisata
tersebut dapat berkembang.
Berikut ini akan dijelaskan secara ringkas apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 105/135
4.3.1.1 Kekuatan yang dimiliki objek wisata Taman Mejuah-juah
a. Lokasi Taman Mejuah-juah yang begitu strategis artinya letak lokasi yang dimiliki objek
wisata Taman Mejuah-juah tepat berada di belakang kantor Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Karo, berada di pusat kota Berastagi yang jaraknya tidak jauh dari
Pasar Buah Tradisional Berastagi.
b. Luas wilayah objek wisata Taman Mejuah-juah sekitar 6 hektar merupakan wilayah yang
sangat baik untuk rekreasi keluarga.
c.
Memiliki udara yang sejuk dan segar, dan tempat ini ditumbuhi oleh tanaman pepohonan
dan bunga-bungaan yang indah sehingga memberikan kesan kenyamanan bagi para
pengunjung.
d. Harga tiket yang terjangkau oleh setiap kalangan masyarakat yang ingin masuk ke dalam
Taman Mejuah-juah tersebut, dengan harga tiket sebesar Rp 4.000,00 untuk dewasa dan
Rp 2.000,00 untuk anak-anak.
4.3.1.2 Kelemahan yang dimiliki objek wisata Taman Mejuah-juah
a. Objek wisata yang tepat berada di belakang kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Karo ini seharusnya langsung mendapat perhatian khusus untuk
perkembangannnya, karena dilihat dari segi sarana dan prasarananya yang masih kurang
memadai dan tidak terawat dengan baik seperti gedung kesenian dan kamar mandi
bertaraf internasional serta tangga-tangga jalan yang rusak dan bangku-bangku santai
yang kotor, lampu-lampu taman yang rusak dan pecah.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 106/135
b. Kebersihan objek wisata Taman Mejuah-juah jauh dari harapan, terbukti dengan
banyaknya sampah yang masih berserakan dan rumput-rumput yang tinggi sehingga
menyebabkan kurangnya kenyaman suasana Taman Mejuah-juah.
c. Tingkat promosi yang masih kurang, sehingga pada umumnya wisatawan yang
berkunjung ke kota Berastagi tidak mengetahui adanya Taman Mejuah-juah ini dan
wisatawan hanya mengunjungi objek wisata Bukit Gundaling dan berbelanja di Pasar
Buah Tradisional Berastagi.
4.3.1.3 Kekuatan yang dimiliki objek wisata Bukit Gundaling
a. Lokasi objek wisata Bukit Gundaling yang begitu strategis dengan jarak tempuh 2 km
dari pusat kota Berastagi.
b. Memiliki keindahan dan panorama alam yang menakjubkan. Dari Bukit Gundaling
terlihat panorama kota Berastagi, Gunung Sinabung, dan Gunung Sibayak.
c. Objek wisata Bukit Gundaling ditumbuhi oleh pepohonan dan bunga-bungaan yang
indah, sehingga memiliki udara yang sejuk.
4.3.1.4 Kelemahan yang dimiliki objek wisata Bukit Gundaling
a. Sarana dan prasarana yang disediakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata masih
kurang memadai seperti banyak taman-taman bunga yang rusak, lampu penerangan Bukit
Gundaling yang rusak, kamar mandi umum yang tidak terawat dengan baik, bunga-bunga
dan tanaman lainnya pada rusak dan tidak terawat dengan baik.
b. Pedagang menjual barang dagangannya dengan harga yang tidak wajar.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 107/135
c. Kurangnya kesadaran masyarakat/pengunjung dalam menjaga keindahan dan
kenyamanan objek wisata.
4.3.1.5 Kekuatan yang dimiliki objek wisata Desa Budaya Lingga
a. Lokasi objek wisata Desa Budaya Lingga yang strategis dan tidak terlalu jauh dari
ibukota Kabanjahe dengan jarak tempuh 5 km, sedangkan dari pusat kota Berastagi ke
objek wisata ini berjarak 15 km yang dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan
roda, kendaraan roda 4 maupun bus pariwisata, dan angkutan umum.
b. Objek wisata Desa Budaya Lingga merupakan situs sejarah yang paling penting yang
dimiliki oleh masyarakat Karo dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.
c. Objek wisata Desa Budaya Lingga terdapat bangunan rumah tradisional masyarakat Karo
berusia 250 tahun yang dikenal dengan ‘Rumah Siwaluh Jabu’ yang dihuni oleh 8 kepala
keluarga yang hidup berdampingan dengan keadaaan damai dan tentram.
d. Selain rumah adat Siwaluh Jabu, di Desa Budaya Lingga juga terdapat beberapa
peninggalan sejarah lainnya seperti Jambur, Geriten, Sapo Ganjang dan Museum Lingga.
e. Memiliki arsitektur yang bagus serta bahan-bahan bangunan yang kuat dan pembuatan
rumah adat tanpa menggunakan paku sedikitpun.
4.3.1.6
Kelemahan yang dimiliki objek wisata Desa Budaya Lingga
a. Jarak tempuh yang lumayan jauh dari pusat kota Berastagi.
b. Rendahnya kesadaran masyarakat setempat objek wisata bahwa desa mereka merupakan
suatu daya tarik wisata sehingga masyarakat setempat lebih dominan kepada pertanian,
daripada menguatkan dan melestarikan kebudayaan mereka.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 108/135
c. Tingkat promosi yang masih rendah, sehingga pada umumnya wisatawan yang
berkunjung ke kota Berastagi tidak mengetahui adanya objek wisata Desa Budaya Lingga
dan wisatawan hanya mengunjungi objek wisata Bukit Gundaling dan berbelanja di Pasar
Buah Tradisional Berastagi.
d. Kurangnya minat masyarakat sekitar dan wisawatan domestik untuk mengunjungi objek
wisata mengenai situs peninggalan sejarah. Hanya wisatawan dari Eropa dan Amerika
yang tertarik dengan objek wisata Desa Budaya Lingga dan situs peninggalan sejarah
lainnya di Kabupaten Karo, dan beberapa wisatawan domestik yang tertarik dengan
objek wisata ini.
e. Kurangnya kesadaran masyarakat karena tidak menjaga barang berharga mereka dan
merawat rumah adat tersebut dengan baik.
4.3.2 Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan bagian sisi lain dari faktor internal yang juga dapat
memberikan sebuah kesempatan dan bahkan ancaman yang dapat menghambat perkembangan
objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga. Adapun peluang
(oppourtunity) dan ancaman (threat) dapat dilihat seperti diuraikan dibawah ini.
4.3.2.1
Peluang yang dimiliki objek wisata Taman Mejuah-juah
a. Ditinjau dari segi politik dan ekonomi objek wisata Taman Mejuah-juah merupakan
objek wisata yang di kelola oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata dan dapat menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
b. Memiliki udara yang sejuk dan tempat rekreasi yang nyaman bagi keluarga.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 109/135
c. Lokasi yang strategis dan berada di pusat kota Berastagi.
d. Dapat meningkatkan pendapatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar objek
wisata Taman Mejuah-juah.
4.3.2.2 Ancaman yang dimiliki objek wisata Taman Mejuah-juah
a. Adanya objek wisata yang tidak begitu jauh dari Taman Mejuah-juah sehingga menjadi
pesaing.
b.
Adanya masyarakat yang bertindak krimal apabila diadakannya pertunjukan pesta budaya
dan konser band, sehinggga keamanan dan ketertiban kurang baik.
c. Rendahnya rasa cinta masyarakat terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan di
sekitar Taman Mejuah-juah.
d. Terjadinya bencana alam seperti erupsi gunung Sinabung pada tahun 2010 dan 2013
sehingga mempengaruhi keamanan untuk berwisata ke Kabupaten Karo.
4.3.2.3 Peluang yang dimiliki objek wisata Bukit Gundaling
a. Ditinjau dari segi politik dan ekonomi objek wisata Bukit Gundaling merupakan objek
wisata yang di kelola oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
dan dapat menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
b.
Dapat meningkatkan pendapatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar objek
wisata Bukit Gundaling.
c. Memiliki udara yang begitu sejuk karena berada di puncak Bukit Gundaling.
d. Dari segi sosial masyarakat di sekitar Bukit Gundaling bisa diajak bekerjasama untuk
perkembangan objek wisata Bukit Gundaling yang artinya masyarakat sekitar juga
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 110/135
menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan objek wisata Bukit Gundaling yang biasa
disebut dengan perkumpulan pedagang asongan, amak dan pedagang lainnya.
4.3.2.4 Ancaman yang dimiliki objek wisata Bukit Gundaling
a. Adanya tempat rekreasi baru yang tidak jauh dari Bukit Gundaling yang menjadi pesaing.
b. Pedagang yang tidak tertib dalam mendagangkan jualannya.
c. Terjadinya bencana alam seperti erupsi gunung Sinabung pada tahun 2010 dan 2013
sehingga mempengaruhi keamanan untuk berwisata ke Kabupaten Karo.
4.3.2.5. Peluang yang dimiliki objek wisata Desa Budaya Lingga
a. Desa Budaya Lingga merupakan objek wisata tentang situs peninggalan sejarah yang
dimiliki oleh masyarakat Karo.
b. Adanya pihak asing yang memberikan modal dalam perawatan dan melestarikan objek
wisata Desa Budaya Lingga.
4.3.2.6. Ancaman yang dimiliki objek wisata Desa Budaya Lingga
a. Rendahnya kesadaran masyarakat setempat objek wisata bahwa desa mereka merupakan
suatu daya tarik wisata sehingga masyarakat setempat lebih dominan kepada pertanian,
daripada menguatkan dan melestarikan kebudayaan mereka.
b. Kurangnya minat masyarakat sekitar dan wisawatan domestik untuk mengunjungi objek
wisata mengenai situs peninggalan sejarah.
c. Kurangnya kesadaran masyarakat karena tidak menjaga barang berharga mereka dan
merawat rumah adat tersebut dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 111/135
d. Terjadinya bencana alam seperti erupsi gunung Sinabung pada tahun 2010 dan 2013
sehingga mempengaruhi keamanan untuk berwisata ke
Kabupaten Karo.
4.4 Matriks SWOT dan Identifikasi Isu
Matriks SWOT digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi strategi apa yang akan
diambil kedepannya dengan menggabungkan analisis dari faktoe internal (kekuatan dan
kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang pada akhirnya strategi tersebut dapat
dipergunakan oleh organisasi untuk pengembangan organisasi dan bahkan sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan dalam organisasi.
Visualisasi gambar di bawah ini akan menampilkan hasil dari teknik analisis SWOT yang
dianalisis berdasarkan lingkungan internal yakni berupa kekuatan dan kelemahan serta
lingkungan eksternal yakni berupa peluang dan ancaman dalam pengembangan objek wisata
Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 112/135
Hasil dari teknik analisis SWOT yang dianalisis berdasarkan lingkungan internal yakni
kekuatan dan kelemahan serta lingkungan eksternal yakni peluang dan ancaman dalam
pengembangan objek wisata Taman Mejuah-juah.
Tabel 4.2 : Matriks SWOT Pengembangan Objek Wisata Taman Mejuah-juah
Internal
Ekternal
Kekuatan (S)
a. Lokasi Taman
Mejuah-juah yang
begitu strategis artinyaletak lokasi yang
dimiliki objek wisata
Taman Mejuah-juahtepat berada di
belakang kantor Dinas
Kebudayaan danPariwisata Kabupaten
Karo, berada di pusat
kota Berastagi yang
jaraknya tidak jauhdari Pasar Buah
Tradisional Berastagi.
b. Luas wilayah objek
wisata TamanMejuah-juah sekitar 6
hektar merupakanwilayah yang sangat
baik untuk rekreasi
keluarga.
c. Memiliki udara yangsejuk dan segar, dan
tempat ini ditumbuhi
oleh tanaman pepohonan dan bunga-
bungaan yang indahsehingga memberikankesan kenyamanan
bagi para pengunjung.
d. Harga tiket yangterjangkau oleh setiap
kalangan masyarakatyang ingin masuk ke
dalam Taman Mejuah-
juah tersebut, dengan
Kelemahan (W)
a. Objek wisata yang
tepat berada di
belakang kantor DinasKebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten
Karo ini seharusnyalangsung mendapat
perhatian khusus untuk
perkembangannnya,karena dilihat dari segi
sarana dan
prasarananya yang
masih kurang memadaidan tidak terawat
dengan baik seperti
gedung kesenian dan
kamar mandi bertarafinternasional serta
tangga-tangga jalanyang rusak dan
bangku-bangku santai
yang kotor, lampu-
lampu taman yangrusak dan pecah.
b. Kebersihan objek
wisata Taman Mejuah- juah jauh dari harapan,
terbukti dengan banyaknya sampahyang masih berserakan
dan rumput-rumput
yang tinggi sehinggamenyebabkan
kurangnyakenyamanan suasana
Taman Mejuah-juah.
c. Tingkat promosi yang
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 113/135
harga tiket sebesar Rp
4.000,00 untukdewasa dan Rp
2.000,00 untuk anak-
anak.
masih kurang, sehingga
pada umumnyawisatawan yang
berkunjung ke kota
Berastagi tidakmengetahui adanya
Taman Mejuah-juah ini
dan wisatawan hanya
mengunjungi objekwisata Bukit
Gundaling dan
berbelanja di PasarBuah Tradisional
Berastagi.
Peluang (O)
a. Ditinjau dari segi
politik dan ekonomi
objek wisata Taman
Mejuah-juahmerupakan objek
wisata yang di
kelola oleh
Pemerintah Daerahmelalui Dinas
Kebudayaan danPariwisata dan dapat
menghasilkanPendapatan Asli
Daerah (PAD).
b. Memiliki udarayang sejuk dan
tempat rekreasi
yang nyaman bagikeluarga.
c. Lokasi yang
strategis dan beradadi pusat kotaBerastagi.
d. Dapat
meningkatkan
pendapatanekonomi dan
kesejahteraan
masyarakat sekitar
objek wisata Taman
Strategi (SO)
Menggunakan kekuatan
untuk menangkap
kesempatan.
a. Pengelolaan lahanyang seluas 6 hektar
dengan maksimal
dapat menjadikan
konsep taman kotayang indah dan
nyaman bagimasyarakat sekitar
objek wisata dan pengunjung.
b. Pelestarian lingkungan
yang asri sebagaitempat berkumpul dan
rekreasi keluarga.
Strategi (WO)
Mengatasi kelemahan
dengan mengambil
kesempatan.
a. Melakukan pendekatan
dengan masyarakat
sekitar objek wisatadan pengunjung supaya
dapat menjalankan
pengembangan Taman
Mejuah-juah denganoptimal.
b. Melakukan
penambahan tongsampah dan juga
menghimbau
pengunjung untuk
membuang sampah pada tempatnya.
c. Berkerjasama dengan
pihak luar untuk
meningkatkan pendapatan Taman
Mejuah-juah.
d. Memperbaiki dan
merawat sarana dan prasarana yang ada dan
menambah sarana dan
prasarana yang belumada.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 114/135
Mejuah-juah.
Ancaman (T)
a.
Adanya objek
wisata yang tidak
begitu jauh dariTaman Mejuah-juah
sehingga menjadi
pesaing. b. Adanya masyarakat
yang bertindakkrimal apabila
diadakannya
pertunjukan pesta
budaya dan konser band, sehinggga
keamanan dan
ketertiban kurang
baik.c. Rendahnya rasa
cinta masyarakat
terhadap kebersihandan kelestarian
lingkungan disekitar
Taman Mejuah-
juah.d. Terjadinya bencana
alam seperti erupsigunung Sinabung
pada tahun 2010
dan 2013 sehingga
mempengaruhi
keamanan untuk berwisata ke
Kabupaten Karo.
Strategi (ST)
Menggunakan kekuatan
untuk menghindari
ancaman.
a. Memodernisasiwahana permainan
sehingga mampu bersaing dengan
tempat wisata lainnya.
b. Melibatkanmasyarakat sekitar
dalam melestarikan
dan mengembangkan,
serta menjagakeamanan dan
ketertiban objek wisata
Taman Mejuah-juah.
Strategi (WT)
Meminimalkan kelemahan
dengan menghindari
ancaman.
a. Meningkatkan promosiTaman Mejuah-juah
baik melalui media
cetak maupun mediaelektronik.
b. Memodernisasi wahana
permainan sehinggadapat bersaing dengan
tempat wisata lainnya.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 115/135
Hasil dari teknik analisis SWOT yang dianalisis berdasarkan lingkungan internal yakni
kekuatan dan kelemahan serta lingkungan eksternal yakni peluang dan ancaman dalam
pengembangan objek wisata Bukit Gundaling.
Tabel 4.3 : Matriks SWOT Pengembangan Objek Wisata Bukit Gundaling
Internal
Ekternal
Kekuatan (S)
a. Lokasi objek
wisata Bukit
Gundaling yang begitu strategis
dengan jarak
tempuh 2 km dari pusat kota
Berastagi.
b. Memilikikeindahan dan
panorama alam
yang menakjubkan.
Dari BukitGundaling terlihat
panorama kota
Berastagi, Gunung
Sinabung, danGunung Sibayak.
c. Objek wisata BukitGundaling
ditumbuhi oleh
pepohonan dan
bunga-bungaanyang indah,
sehingga memiliki
udara yang sejuk.
Kelemahan (W)
a. Sarana dan prasarana
yang disediakan oleh
Dinas Kebudayaandan Pariwisata masih
kurang memadai
seperti banyak taman-taman bunga yang
rusak, lampu
penerangan BukitGundaling yang
rusak, kamar mandi
umum yang tidak
terawat dengan baik, bunga-bunga dan
tanaman lainnya pada
rusak dan tidak
terawat dengan baik. b. Adanya pedagang
yang menjualdagangannya dengan
harga yang tidak
wajar.
c. Kurangnya kesadaranmasyarakat dalam
menjaga keindahan
dan kenyamananobjek wisata.
d.
Kebersihan objekwisata BukitGundaling jauh dari
harapan, terbukti
dengan banyaknyasampah yang masih
berserakan sehinggamenyebabkan
kurangnya
kenyamanan suasana
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 116/135
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 117/135
masyarakat di sekitar
Bukit Gundaling bisa diajak
bekerjasama untuk
perkembangan objek
wisata BukitGundaling yang
artinya masyarakat
sekitar juga menjaga
kebersihan dan
kelestarianlingkungan objek
wisata Bukit
Gundaling yang
biasa disebut dengan perkumpulan
pedagang asongan,amak dan pedagang
lainnya.
Gundaling.
Ancaman (T)
a. Adanya tempat
rekreasi baru yangtidak jauh dari Bukit
Gundaling yang
menjadi pesaing. b. Pedagang yang tidak
tertib dalam
mendagangkan
jualannya.
c. Terjadinya bencanaalam seperti erupsi
gunung Sinabung
pada tahun 2010 dan2013 sehingga
mempengaruhi
keamanan untuk berwisata keKabupaten Karo.
Strategi (ST)
Menggunakan kekuatan
untuk menghindari
ancaman.
a. Pelestarian
lingkungan yangasri sebagai tempat
berkumpul danrekreasi keluarga.
b. Mensosialisasikan
kepada pedagang
agar menjual
barangdagangannya
dengan harga yang
wajar.
c.
Menjaga danmerawat objek
wisata Bukit
Gundaling dengan
baik danmenambah
tanaman
pepohonan dan bunga-bungaan
yang indah.
Strategi (WT)
Meminimalkan kelemahan
dengan menghindari
ancaman.
a. Meningkatkan
promosi BukitGundaling baik
melalui media cetakmaupun media
elektronik.
b. Mensosialisasikankepada pedagang agar
menjual barang
dagangannya dengan
harga yang wajar.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 118/135
Hasil dari teknik analisis SWOT yang dianalisis berdasarkan lingkungan internal yakni
kekuatan dan kelemahan serta lingkungan eksternal yakni peluang dan ancaman dalam
pengembangan objek wisata Desa Budaya Lingga.
Tabel 4.4 : Matriks SWOT Pengembangan Objek Wisata Desa Budaya Lingga
Internal
Kekuatan (S)
a. Lokasi objek wisata DesaBudaya Lingga yang
strategis dan tidak terlalu
jauh dari ibukotaKabanjahe dengan jarak
tempuh 5 km, sedangkan
dari pusat kota Berastagike objek wisata ini
berjarak 15 km yang
dapat ditempuh denganmenggunakan kendaraan
roda, kendaraan roda 4maupun bus pariwisata,
dan angkutan umum.
b. Objek wisata DesaBudaya Lingga
merupakan situs sejarah
yang paling penting yangdimiliki oleh masyarakat
Karo dan Dinas
Kebudayaan danPariwisata Kabupaten
Karo.
c. Objek wisata Desa
Budaya Lingga terdapat bangunan rumah
tradisional masyarakat
Karo berusia 250 tahunyang dikenal dengan
‘Rumah Siwaluh Jabu’
Kelemahan (W)
a. Jarak tempuh yanglumayan jauh dari pusat
kota Berastagi.
b. Rendahnya kesadaranmasyarakat setempat
objek wisata bahwa
desa mereka merupakansuatu daya tarik wisata
sehingga masyarakat
setempat lebih dominankepada pertanian,
daripada menguatkandan melestarikan
kebudayaan mereka.
c. Tingkat promosi yangmasih rendah, sehingga
pada umumnya
wisatawan yang berkunjung ke kota
Berastagi tidak
mengetahui adanyaobjek wisata Desa
Budaya Lingga dan
wisatawan hanya
mengunjungi objekwisata Bukit Gundaling
dan berbelanja di Pasar
Buah TradisionalBerastagi.
d. Kurangnya minat
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 119/135
Ekternal
yang dihuni oleh 8 kepala
keluarga yang hidup berdampingan dengan
keadaaan damai dan
tentram.d. Selain rumah adat
Siwaluh Jabu, di Desa
Budaya Lingga juga
terdapat beberapa peninggalan sejarah
lainnya seperti Jambur,
Geriten, Sapo Ganjangdan Museum Lingga.
e. Memiliki arsitektur yang
bagus serta bahan-bahan bangunan yang kuat dan
pembuatan rumah adat
tanpa menggunakan pakusedikitpun.
masyarakat sekitar dan
wisawatan domestikuntuk mengunjungi
objek wisata mengenai
situs peninggalansejarah. Hanya
wisatawan dari Eropa
dan Amerika yang
tertarik dengan objekwisata Desa Budaya
Lingga dan situs
peninggalan sejarahlainnya di Kabupaten
Karo, dan beberapa
wisatawan domestikyang tertarik dengan
objek wisata ini.
e. Kurangnya kesadaranmasyarakat karena tidak
menjaga barang
berharga mereka dan
merawat rumah adattersebut dengan baik.
Peluang (O)a. Desa Budaya
Lingga merupakan
objek wisata
tentang situs peninggalan
sejarah yang
dimiliki oleh
masyarakat Karo. b. Adanya pihak
asing yang
memberikan modaldalam perawatandan melestarikan
objek wisata Desa
Budaya Lingga.
Strategi (SO)Menggunakan kekuatan untuk
menangkap kesempatan.
a. Melestarikan dan
merawat rumah adat Karo
dan peninggalan sejarahKaro lainnya dengan baik
dan melibatkan
masyarakat dalammengembangkan Desa
Budaya Lingga.
b.
Menjalin kerjasamadengan pihak luar dalam perawatan objek tersebut.
Strategi (WO)Mengatasi kelemahan dengan
mengambil kesempatan.
a. Mensosialisakan kepadamasyarakat setempat
agar merawat dan
melestarikan Desa
Budaya Lingga dansupaya dapat
menjalankan
pengembangan objek
wisata dengan optimal.
Ancaman (T)
e. Rendahnyakesadaran
masyarakat
Strategi (ST)
Menggunakan kekuatan untuk
menghindari ancaman.
a. Mensosialisakan kepada
Strategi (WT)
Meminimalkan kelemahan
dengan menghindari
ancaman.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 120/135
setempat objek
wisata bahwa desamereka merupakan
suatu daya tarik
wisata sehinggamasyarakat
setempat lebih
dominan kepada
pertanian, daripadamenguatkan dan
melestarikan
kebudayaanmereka.
f. Kurangnya minat
masyarakat sekitardan wisawatan
domestik untuk
mengunjungiobjek wisata
mengenai situs
peninggalan
sejarah.g. Kurangnya
kesadaran
masyarakat karena
tidak menjaga barang berharga
mereka danmerawat rumah
adat tersebut
dengan baik.
h. Terjadinya bencana alam
seperti erupsi
gunung Sinabung pada tahun 2010
dan 2013.
masyarakat setempat agar
merawat dan melestarikanDesa Budaya Lingga dan
supaya dapat
menjalankan
pengembangan objekwisata dengan optimal.
a. Meningkatkan Promosi
Desa Budaya Lingga
baik secara media cetak
maupun mediaelektronik.
b. Mensosialisakan kepada
masyarakat setempatagar merawat dan
melestarikan Desa
Budaya Lingga dan
supaya dapatmenjalankan
pengembangan objek
wisata dengan optimal.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 121/135
Setelah melakukan analisis dengan menggunakan analisis matriks SWOT maka diperoleh
isu-isu strategis yang berasal dari kombinasi antara faktor internal dan eksternal dari organisasi.
Adapun isu-isu strategis ini merupakan kondisi yang harus diperhatikan kedepannya sebagai
langkah untuk pengembangan objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa
Budaya Lingga. Isu-isu strategis yang ditemukan dari hasil analisis dengan matriks SWOT pada
objek wisata Taman Mejuah-juah adalah sebagai berikut :
1. Pengelolaan lahan yang seluas 6 hektar dengan maksimal dapat menjadikan konsep
taman kota yang indah dan nyaman bagi masyarakat sekitar objek wisata dan
pengunjung. Dengan lahan seluas 6 hektar dapat dijadikan sebagai tempat untuk
menanam pepohonan dan bunga-bunga yang indah serta memperbaiki dan menambah
wahana permainan. Selain itu hal ini dapat mengurangi lahan kosong yang tidak diurus
oleh pengelola Taman Mejuah-juah.
2. Pelestarian lingkungan yang asri sebagai tempat berkumpul dan rekreasi keluarga.
Pelestarian lingkungan yang bersih bebas dari sampah untuk taman dan bangku-bangku
santai lainnya. Kebersihan Taman Mejuah-juah memang kurang dianggap cukup oleh
pengunjung Taman Mejuah-juah, oleh sebab itu, pihak pengelola Taman Mejuah-juah
perlu mengadakan penambahan jumlah tong sampah dan menghimbau kepada para
pengunjung agar menjaga kebersihan lingkungan objek wisata dan membuang sampah
pada tempatnya. Selain itu, perlu juga ditambahkan tanaman pepohonan dan bunga-bunga
yang indah di taman yang bunga-bunganya sudah mengalami kerusakan. Dengan
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 122/135
demikian, objek wisata Taman Mejuah-juah akan terbantu untuk kebersihan
lingkungannya dan masyarakat sekitar objek wisata dan pengunjung pun akan merasa
nyaman berada dilingkungan Taman Mejuah-juah.
3. Memodernisasi wahana permainan sehingga mampu bersaing dengan tempat wisata
lainnya. Jaman sudah berubah maka otomatis minat masyarakat untuk sesuatu hal juga
berubah. Sama halnya dengan wahana permainan yang ada di Taman Mejuah-juah
hendaknya diperbaiki dan di tambah wahana yang baru sesuai dengan selera masyarakat
sekarang ini. Sebenarnya Taman Mejuah-juah memiliki sumber daya yang belum
dimanfaatkan dengan baik selama ini, namun memiliki potensi yang cukup baik untuk
menciptakan wahana baru seperti flying foks. Dengan adanya modernisasi wahana
permainan maka objek wisata Taman Mejuah-juah dapat menjadi pilihan masyarakat
untuk melakukan rekreasi yang memacu adrenalin.
4. Meningkatkan promosi Taman Mejuah-juah baik melalui media cetak maupun media
elektronik. Peningkatan promosi objek wisata Taman Mejuah-juah akan meningkatkan
penyebarluasan informasi Taman Mejuah-juah kepada masyarakat luas. Dengan adanya
penyebarluasan informasi tersebut maka pengunjung akan tertarik untuk mengunjungi
objek wisata Taman Mejuah-juah. Dengan demikian, jumlah pengunjung akan terus
meningkat.
5.
Melakukan pendekatan dan melibatkan masyarakat sekitar objek wisata dan pengunjung
dalam pengembangan objek wisata Taman Mejuah-juah. Masyarakat. Karena masyarakat
sekitar objek wisata dan pengunjung merupakan elemen yang penting dalam
perkembangan objek wisata Taman Mejuah-juah karena merekalah berperan didalamnya
sebagai pelaku pariwisata. Masyarakat sekitar objek wisata dan pengunjung diajak untuk
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 123/135
menjaga dan melestarikan lingkungan objek wisata dengan menjaga kebersihan dan
keindahan taman-taman bunga yang ada.
6. Bekerjasama dengan pihak luar untuk meningkatkan pendapatan Taman Mejuah-juah.
Melakukan kerjasama dengan pihak luar sangat membantu dalam perkembangan objek
wisata Taman Mejuah-juah seperti bekerjasama dengan hotel-hetel dan travel-travel
wisata yang ada di Kabupaten Karo, selain dapat meningkatkan pendapatan Taman
Mejuah-juah dan juga industri bisnis pariwisata yang bekerjasama dengan pihak
pengelola Taman Mejuah-juah dan objek-objek wisata lainnya di Kabupaten Karo juga
meningkat.
Isu-isu strategis yang ditemukan dari hasil analisis dengan matriks SWOT pada objek
wisata Bukit Gundaling sebagai berikut :
1. Pelestarian lingkungan yang asri sebagai tempat berkumpul dan rekreasi keluarga.
Pelestarian lingkungan yang bersih bebas dari sampah untuk taman dan bangku-bangku
santai lainnya. Kebersihan Bukit Gundaling memang kurang dianggap cukup oleh
pengunjung Bukit Gundaling maka oleh sebab itu pihak pengelola Bukit Gundaling perlu
mengadakan penambahan jumlah tong sampah dan menghimbau kepada para pengunjung
agar menjaga kebersihan lingkungan objek wisata dan membuang sampah pada
tempatnya. Selain itu, perlu juga ditambahkan tanaman pepohonan dan bunga-bunga
yang indah di taman yang bunga-bunganya sudah mengalami kerusakan. Dengan
demikian, objek wisata Bukit Gundaling akan terbantu untuk kebersihan lingkungannya
dan masyarakat sekitar objek wisata dan pengunjung pun akan merasa nyaman berada
dilingkungan Bukit Gundaling.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 124/135
2. Melakukan pendekatan dan melibatkan masyarakat sekitar objek wisata dan pengunjung
dalam pengembangan objek wisata Taman Mejuah-juah. Masyarakat. Karena masyarakat
sekitar objek wisata dan pengunjung merupakan elemen yang penting dalam
perkembangan objek wisata Bukit Gundaling karena merekalah berperan didalamnya
sebagai pelaku pariwisata. Masyarakat sekitar objek wisata dan pengunjung diajak untuk
menjaga dan melestarikan lingkungan objek wisata dengan menjaga kebersihan dan
keindahan taman-taman bunga yang ada.
3.
Meningkatkan promosi Bukit Gundaling baik melalui media cetak maupun media
elektronik. Peningkatan promosi objek wisata Bukit Gundaling akan meningkatkan
penyebarluasan informasi Bukit Gundaling kepada masyarakat luas. Dengan adanya
penyebarluasan informasi tersebut maka pengunjung akan tertarik untuk mengunjungi
objek wisata Bukit Gundaling. Dengan demikian, jumlah pengunjung akan terus
meningkat.
4. Bekerjasama dengan pihak luar untuk meningkatkan pendapatan Bukit Gundaling.
Melakukan kerjasama dengan pihak luar sangat membantu dalam perkembangan objek
wisata Bukit Gundaling seperti bekerjasama dengan hotel-hetel dan travel-travel wisata
yang ada di Kabupaten Karo, selain dapat meningkatkan pendapatan Bukit Gundaling
dan juga industri bisnis pariwisata yang bekerjasama dengan pihak pengelola Bukit
Gundaling dan objek-objek wisata lainnya di Kabupaten Karo juga meningkat.
5. Memperbaiki prasarana yang sudah ada. Memperbaiki prasarana yang ada di objek wisata
Bukit Gundaling dapat memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke
objek wisata Bukit Gundaling tersebut. Selain itu, masyarakat sekitar objek wisata dan
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 125/135
pengungjung diajak untuk merawat dan menjaga sarana dan prasarana yang ada dengan
baik agar terciptanya kenyamanan bersama.
6. Mensosialisasikan kepada pedagang agar menjual barang dagangannya dengan harga
yang sewajarnya. Dengan demikian, daya beli pengunjung juga akan bertambah dan
meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pendapatan pedagang tersebut.
Isu-isu strategis yang ditemukan dari hasil analisis dengan matriks SWOT pada objek
wisata Desa Budaya Lingga sebagai berikut :
1. Mensosialisakan kepada masyarakat setempat agar merawat dan melestarikan Desa
Budaya Lingga agar dapat menjalankan pengembangan objek wisata dengan optimal.
Dengan melestarikan dan merawat rumah adat Karo dan peninggalan sejarah Karo
lainnya dengan baik, maka generasi penerus juga akan mengetahui bagaimana sejarah
dan bentuk-bentuk peninggalan sejarah yang dimiliki oleh nenek moyang mereka dahulu.
Karena masyarakat setempatlah yang paling berperan dalam merawat rumah adat dan
peninggalan sejarah lainnya dan melestarikan kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat
Karo.
2. Meningkatkan promosi Desa Budaya Lingga baik melalui media cetak maupun media
elektronik. Peningkatan promosi objek wisata Desa Budaya Lingga akan meningkatkan
penyebarluasan informasi Desa Budaya Lingga kepada masyarakat luas. Dengan adanya
penyebarluasan informasi tersebut maka pengunjung akan tertarik untuk mengunjungi
objek wisata Desa Budaya Lingga. Dengan demikian, jumlah pengunjung akan terus
meningkat.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 126/135
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 127/135
Berdasarkan kutipan tersebut maka peneliti melakukan analisis strategi dan program
pengembangannya berdasarkan kondisi objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan
Desa Budaya Lingga pada saat ini.
Strategi dan program pengembangan objek wisata Taman Mejuah-juah
1. Penataan kembali objek wisata Taman Mejuah-juah.
Strategi dan program pengembangan dalam penataan kembali objek wisata Taman
Mejuah-juah memang perlu di lakukan karena pada saat ini sarana dan prasarana yang
ada di Taman Mejuah-juah sudah mulai mengalami kerusakan. Renovasi sarana dan
prasarana masih dibutuhkan yakni tangga-tangga sebagai akses melihat-lihat keindahan
taman bunga sudah mengalami kerusakan, gedung kesenian yang sudah mengalami
kerusakan, beberapa wahana permainan anak-anak yang sudah rusak serta lampu-lampu
taman yang sudah rusak dan perlu diperbaiki agar memberikan kesan indah dan nyaman
bagi pengunjung yang datang berkunjung ke Taman Mejuah-juah. Selain itu,
penambahan dan penanaman kembali pohon-pohon dan bunga-bunga di taman-taman
yang mulai rusak, bangku-bangku santai yang kotor perlu dibersihkan agar pengunjung
dapat bersantai dan menikmati udara yang sejuk serta memberikan rasa yang nyaman
bagi pengunjung. Tentunya dengan strategi dan program pengembangan objek wisata
Taman Mejuah-juah ini akan dapat taman kota Berastagi yang nyaman, asri dan indah
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 128/135
untuk berekreasi dan berkumpul dengan keluarga yang membuat kesan santai dan
nyaman pada saat berada didalamnya. Selain itu, Taman Mejuah-juah juga menjadi suatu
upaya penghijauan kembali dan sebagai upaya untuk memperkaya keanekaragaman
tumbuhan yang ada di Taman Mejuah-juah.
2. Menambah wahana permainan flying foks.
Strategi dan program pengembangan objek wisata dengan menambahkan sarana rekreasi
flying foks di Taman Mejuah-juah sangat baik. Dengan adanya wahana permainan flying
foks maka objek wisata Taman Mejuah-juah dapat menjadi pilihan masyarakat untuk
melakukan rekreasi yang memacu adrenalin. Tapi pada saat ini program pembuatan
sarana flying foks tersebut masih pada tahap proses dan dana masih dimasukkan ke
dalam anggaran pengeluaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo karena
memerlukan dana yang besar dalam pembangunannya.
Strategi dan program pengembangan objek wisata Bukit Gundaling
1. Penataan kembali objek wisata Bukit Gundaling.
Strategi dan program pengembangan menata kembali objek wisata Bukit Gundaling
sangat baik di lakukan, karena sarana dan prasarananya sudah mulai mengalami
kerusakan. Renovasi prasarana kamar mandi umum masih sangat dibutuhkan karena
kondisi kamar mandi umum di objek wisata Bukit Gundaling sudah mengalami
kerusakan. Taman-taman bunga sudah mengalami kerusakan dan perlu diperbaiki serta
menanam kembali bunga-bunga dan pepohonan yang sudah mengalami kerusakan.
Dengan adanya strategi dan program pengembangan objek wisata Bukit Gundaling dapat
menarik masyarakat untuk datang berkunjung ke Bukit Gundaling karena keindahan
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 129/135
alamnya, serta kenyamanan yang diciptakan oleh para pelaku wisatanya. Dengan
demikian, penambahan tong sampah juga dapat di lakukan serta menghimbau masyarakat
di sekitar objek wisata dan pengunjung agar menjaga dan merawat lingkungan dengan
baik dan membuang sampah pada tempatnya, agar tercipta sapta pesona yang menjadi
tujuan setiap objek wisata.
2. Menyediakan sarana pariwisata yaitu teropong untuk melihat view keindahan alam dari
puncak Gundaling.
Strategi dan program pengembangan objek wisata Bukit Gundaling ini dengan
menambahkan sarana pariwisata yaitu teropong sangat bagus dilaksanakan. Teropong
tersebut berfungsi untuk melihat view keindahan alam dari puncak Bukit Gundaling
seperti melihat panorama Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung dan keindahan alam
lain di sekitar Bukit Gundaling. Tapi pada saat ini program pembuatan sarana teropong
tersebut masih pada tahap proses dan dana masih dimasukkan ke dalam anggaran
pengeluaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo karena memerlukan dana
yang besar dalam pembangunannya.
3. Menertibkan terminal sado dan kuda tunggang.
Strategi dan program pengembangan objek wisata dengan menertibkan terminal sado dan
kuda tunggang sangat baik dilakukan. Membuat terminal sado dan kuda tunggang hanya
sampai di tengah objek wisata dan tidak sampai ke puncak Bukit Gundaling. Pada saat
ini, terminal sado dan kuda tunggang tempatnya sama dengan lapangan parkir kendaraan
roda 2 dan kendaraan roda 4 maupun bus pariwisata, hal ini membuat kondisi lahan
parkir menjadi semeraut dan tidak tertata dengan rapi. Selain itu, apabila banyak
pengunjung yang datang akses jalan menuju Bukit Gundaling menjadi macet dan juga
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 130/135
banyaknya kotoran kuda yang berserakan di mana-mana membuat ketidaknyamanan
suasana objek wisata yang dirasakan oleh pengunjung. Dengan adanya strategi dan
program pengembangan objek wisata tersebut sehingga bus-bus pariwisata maupun
kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2 tidak semeraut lagi dan terciptanya kenyamanan
bersama.
Strategi dan program pengembangan objek wisata Desa Budaya Lingga
1.
Penataan kembali objek wisata rumah adat Desa Budaya Lingga.
Strategi dan program pengembangan objek wisata dengan penataan kembali rumah adat
Lingga sangat bagus. Pada saat ini rumah adat ‘Belang Ayo’ pada tahap renovasi, tapi
proses renovasi rumah adat ‘Belang Ayo’ sedikit terhambat karena keterbatasan dana
dalam pembangunannya. Dengan adanya strategi dan program pengembangan objek
wisata Desa Budaya Lingga dapat mempertahankan aset budaya yang dimiliki oleh
masyarakat Karo yang dapat dinikmati oleh generasi masyarakat Karo seterusnya sebagai
peninggalan sejarah nenek moyang.
2. Memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat.
Strategi dan program pengembangan objek wisata Desa Budaya Lingga dengan
memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar objek wisata sangat
bagus. Tapi pada saat ini, masyarakat tidak memahami akan sadar wisata dan mereka
tidak pernah memikirkan desa budaya tersebut untuk dikembangkan, dan pihak Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata tidak dapat memaksa masyarakat karena rumah adat tersebut
milik perseorangan dan bukan milik desa dan itu menjadi hak turun-temurun keluarga
mereka. Dengan adanya strategi dan program pengembangan objek wisata Desa Budaya
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 131/135
Lingga yang dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada
masyarakat agar masyarakat sadar wisata dan menguatkan kebudayaan yang mereka
miliki seperti sanggar tari, pembuatan tenun, aksesoris-aksesoris/ miniatur rumah adat
dan kebudayaan Karo lainnya. Dengan adanya sosialisasi dan penyuluhan yang diberikan
kepada masyarakat setempat seperti sosialisasi bahwa desa mereka adalah desa budaya
yang harus dilestarikan dan di rawat serta di pelihara dengan baik karena kebudayaan itu
milik masyarakat dan dengan adanya kebudayaan maka suatu masyarakat memiliki ciri
khas tersendiri.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 132/135
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 133/135
Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil temuan dan analisis strategi
pengembangan objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga
sebagai berikut :
1. Melakukan pengecatan taman-taman bunga, bangku-bangku santai, patung-patung yang
ada di objek wisata Taman Mejuah-juah dan Bukit Gundaling untuk menambah kerapian
dan keindahan objek wisata.
2. Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana yang ada di objek wisata Taman
Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga untuk menambah kerapian dan
keindahan objek wisata.
3. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai sadar wisata, menjaga lingkungan,
melestarikan dan pemeliharaan rumah adat dan peninggalan sejarah yang ada di Desa
Budaya Lingga.
4. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai sadar wisata, menjaga lingkungan,
melestarikan dan menjaga kebersihan, serta ketertiban dan keamanan di objek wisata
Taman Mejuah-juah dan Bukit Gundaling.
5. Meningkatkan promosi wisata baik dengan media cetak maupun elektronik, dan
mengikuti setiap event yang diadakan di luar daerah untuk mempromosikan pariwisata
dan budaya Karo.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 134/135
DAFTAR PUSTAKA
David, Hunger J dan Wheelen Thomas L. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI.
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Rineka Cipta.
George A. Steiner dan John B. Miner. 1997. Kebijakan dan Strategi Manajemen. Jakarta:
Erlangga.
Gunn, Clare A. dan Var, Turgut. 2002. Tourism Planning : Basics, Concepts, Case, Fourth
Edition. New York: Routledge.
Moleong, Lexy J. 2006. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
Pardede, Pontas M. 2011. Manajemen Strategik dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradnya
Paramitha.
Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT LP3ES.
Sudarmo, Indriyo Gito. Manajemen Strategi. Yogyakarta: BPFE.
Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Administrasi Negara. Bandung: Alfabeta.
Sunaryo, Drs.Bambang.M.Sc.MS. 2012. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata :Konsep
dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Gava Media.
Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Triton PB. 2007. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI.
Universitas Sumatera Utara
8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…
http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 135/135
.........Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
.........Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2001 tentang Pemerintahan Daerah
.........www.PariwisataKaro.blogspot.com di akses pada tanggal 14 Februari 2014 pukul 17.00
WIB.